Anda di halaman 1dari 9

Investor memo

Kode Semester Pertama 2018


IDX : ISAT
9 Agustus 2018
Kapitalisasi Pasar
Pada 30 juni 2018
Rp17,28 triliun Berharap optimis top line akan kembali tumbuh pada semester kedua tahun
Saham Diterbitkan
2018
5.433.933.500
Sebagaimana yang telah diperkirakan, aturan baru yang mewajibkan registrasi kartu
Harga Saham
Pada 30 Juni 2018 perdana yang berdampak di TW1 2018 serta perubahan GTM strategy dari “push”
Rp3.180 menjadi “pull” juga terus berdampak pada performansi kami dengan penurunan 22%
Tertinggi/Terendah
Rp6.100 / Rp3.140 basis pelanggan pada SMT1 2018. Situasi ini mempersulit pertumbuhan top line,
sehingga pendapatan pada SMT1 2018 sebesar RP 11,1 triliun, turun 26,8%
Struktur pemegang Saham
Pada 30 juni 2018
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Akibatnya, EBITDA mengalami
Ooredoo Asia Pte. Ltd. 65,00% penurunan 47,5% menjadi Rp 3,5 triliun pada SMT1 2018.
Republik Indonesia 14,29%
Publik 20,71%
Indosat Ooredoo membuat kemajuan signifikan dalam inisiatif - inisiatif optimalisasi
Rupiah / Dolar AS biayanya. Total beban turun sebesar 18,1% sepanjang semester pertama tahun ini
Pada 30 Juni 2018
1 US$ = Rp14.404 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peringkat Perusahaan &
Obligasi Kebijakan Indosat Ooredoo adalah secara ketat mematuhi ketentuan dan peraturan
Pada 30 Juni 2018 yang berlaku. Peraturan baru registrasi kartu perdana telah diterapkan secara
Fitch : Stable Outlook
AAA (idn) bertahap dan berakhir pada bulan Mei 2018. Indosat Ooredoo melihat adanya peluang
Pefindo : Stable Outlook jangka panjang dalam kondisi pasar yang baru dengan basis pelanggan yang lebih
idAAA
Local Currency Debt loyal serta tingkat churn yang lebih rendah yang pada akhirnya memberikan marjin
idAAA(sy) yang lebih besar di masa mendatang. Perusahaan berharap optimis bahwa top line
Local Sukuk Ijarah
akan kembali tumbuh pada semester kedua tahun 2018.
Investor Relations &
Corporate Secretary Indosat Ooredoo telah berhasil mengurangi porsi utang USD sebesar 59,5% dari USD74,6
PT Indosat Tbk - Indonesia juta (mewakili 5.2% dari total utang) pada SMT1-17 menjadi sebesar USD30,2 juta
Ph: +62 21 30442615 (mewakili 2,3% dari total utang) sehingga Indosat Ooredoo telah berhasil meminimalisir
Fax: +62 21 30003757 pengaruh fluktuasi mata uang terhadap bottom line.
E-mail:
investor@indosatooredoo.com
http://www.indosatooredoo.com

Silahkan merujuk sanggahan


penting pada halaman belakang
dokumen ini
HASIL OPERASIONAL DAN KEUANGAN
SEMESTER PERTAMA 2018
PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo” atau “Perusahaan”) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit
untuk Semester Pertama tahun 2018 (“SMT1 2018”). Laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit ini disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim Tidak Diaudit
Indikator Utama Tahunan Triwulanan
(dalam miliar Rupiah) SMT1 2018 SMT1 2017 %Perubahan TW2 2018 TW1 2018 %Perubahan
Pendapatan 11.065,8 15.112,4 (26,8) 5.373,4 5.692,4 (5,6)
• Selular 8.645,4 12.579,1 (31,3) 4.228,1 4.417,3 (4,3)
• MIDI 2.009,7 2.057,9 (2,3) 966,9 1.042,8 (7,3)
• Telekomunikasi Tetap 410,7 475,4 (13,6) 178,4 232,3 (23,2)
Beban (10.532,9) (12.860,6) (18,1) (4.766,4) (5.766,5) (17,3)
Laba (Rugi) Operasi 532,9 2.251,8 (76,3) 607,0 (74,1) 919,2
Beban Lain-lain - Bersih (1.103,9) (1.037,2) 6,4 (591,2) (512,7) 15,3
(Rugi) Laba Periode Berjalan
Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk (693,7) 784,2 (188,5) (188,0) (505,7) 62,8
EBITDA* 3.502,7 6.673,9 (47,5) 1.560.3 1.942,4 (19,7)
Marjin EBITDA 31,7% 44,2% (12,5 ppt) 29,0% 34,1% (5,1 ppt)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim Tidak Diaudit per 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017
(dalam miliar Rupiah)
SMT1 2018 2017 Perubahan (%)
Total Aset 49.857,5 50.661,0 (1,6)
Total Liabilitas 36.261,8 35.845,5 1,2
Total Ekuitas** 13.595,7 14.815,5 (8,2)
Total Utang 19.253,6 19.501,0 (1,3)
Kewajiban Sewa Pembiayaan 3.229,8 3.134,8 3,0

Rasio-rasio Keuangan per 30 Juni 2017 dan 2016


Formula SMT1 2018 SMT1 2017
Marjin EBITDA EBITDA/Pendapatan Usaha 31,7 44,2
Tingkat Pengembalian Bunga*** EBITDA/Beban Bunga 5,91 7,81
Total Utang terhadap Ekuitas Total Utang/Total Ekuitas 1,42 1,33
Total Utang terhadap EBITDA Total Utang/Total EBITDA 2,01 1,42
Total Utang Bersih terhadap EBITDA (Utang - Kas & Setara Kas)/Total EBITDA 1,87 1,25
* EBITDA (pendapatan sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi) merupakan metode pengukuran yang bukan berasal dari Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang diyakini oleh manajemen sebagai suatu metode pengukuran tambahan yang berguna untuk menentukan ketersediaan kas
sebelum pelunasan utang yang jatuh tempo, pengeluaran barang modal, dan pajak penghasilan. Untuk perhatian Investor, EBITDA tidak dapat ditafsirkan sebagai
alternatif untuk menentukan laba bersih sesuai dengan PSAK, sebagai suatu indikator atas kondisi Perusahaan atau indikator atas arus kas dari kegiatan operasional
sebagai ukuran likuiditas dan arus kas. EBITDA tidak memiliki pengertian standar berdasarkan PSAK. Metode yang digunakan Perusahaan untuk menghitung
EBITDA dapat berbeda dengan metode penghitungan yang dilakukan oleh perusahaan lain dan karenanya tidak dapat dibandingkan dengan EBITDA perusahaan
lain.
** Termasuk kepentingan non-pengendali.
*** Dihitung dengan menggunakan EBITDA dan beban bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM TIDAK DIAUDIT
Pendapatan tercatat sebesar Rp11.065,8 miliar pada SMT1 2018, turun sebesar Rp4.046,6 miliar atau 26,8% dibandingkan
SMT1 2017. Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi
sebesar 78%, 18%, dan 4% terhadap pendapatan usaha konsolidasian SMT1 2018 yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018.
 Pendapatan Selular turun sebesar 31,3% dibandingkan SMT1 2017, utamanya disebabkan penurunan pendapatan
telpon, SMS Data, VAS dan interkoneksi, namun diimbangi dengan peningkatan pendapatan sewa tower.
 Pendapatan MIDI turun sebesar 2,3% dibandingkan SMTT1 2017, utamanya disebabkan oleh tidak dikonsolidasikannya
APE, anak perusahaan Indosat Ooredoo.
 Pendapatan Telekomunikasi Tetap turun sebesar 13,6% dibandingkan SMT1 2017 utamanya akibat penurunan trafik
incoming.
Beban sebesar Rp10.532,9 miliar pada SMT1 2018, turun sebesar Rp2.327,7 miliar atau 18,1% dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya. Penurunan ini utamanya dikontribusi oleh beban Umum dan Administrasi, beban Pemasaran, beban
Penyelenggaraan Jasa, serta beban Penyusutan dan Amortisasi.
 Beban Penyelenggaraan Jasa: turun sebesar Rp493,3 miliar atau 8,0% dibandingkan SMT1 2017, sebagai akibat dari
penurunan beban interkoneksi, beban pemeliharaan, beban paket perdana dan voucher, beban USO, beban
pemasangan, beban pengiriman & transportasi, biaya akses & perijinan serta beban utilitas, yang diimbangi dengan
peningkatan beban frekuensi, beban perangkat telekomunikasi serta beban sewa.

2
 Beban Penyusutan dan Amortisasi: turun sebesar Rp335,3 miliar atau 7,6% dibandingkan SMT1 2017, disebabkan
tidak adanya lagi depresiasi dari aset tetap dengan nilai buku bersih nol.
 Beban Karyawan: turun sebesar Rp0,8 miliar atau 0,1% dibandingkan SMT1 2017, terutama disebabkan penurunan
jumlah karyawan.
 Beban Pemasaran: turun sebesar Rp118,6 miliar atau 20,0% dibandingkan SMT1 2017, yang utamanya disebabkan
penurunan aktivitas pemasaran terkait transformasi dalam strategi pemasaran serta dampak dari implementasi awal
PSAK 72.
 Beban Umum dan Administrasi: turun sebesar Rp262,8 miliar atau 54,8% dibandingkan SMT1 2017, yang utamanya
disebabkan oleh penurunan beban provisi penurunan nilai piutang, penurunan dalam beban jasa profesional, penurunan
beban ijin merk serta penurunan beban transportasi.
Beban lain-lain - bersih: Indosat mencatat beban biaya sebesar Rp1.103,9 miliar, naik sebesar Rp66,7 miliar atau 6,4%
dibandingkan posisi beban biaya yang dicatat di SMT1 2017, terutama disebabkan oleh kerugian akibat selisih kurs dan
penurunan pendapatan bunga, yang diimbangi oleh keuntungan perubahan nilai wajar derivatif - bersih serta penurunan biaya
keuangan.

 (Kerugian) Keuntungan Selisih Kurs - Bersih: Indosat mencatat kerugian atas selisih kurs bersih di SMT1 2018
sebesar Rp114,2 miliar dibandingkan keuntungan selisih kurs bersih sebesar Rp42,5 miliar di SMT1 2017 yang
disebabkan oleh pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dibandingkan SMT1 2017 yang diredam
oleh penurunan tingkat porsi utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
 Biaya Keuangan: turun sebesar Rp33,1 miliar atau 3,1% dibandingkan SMT1 2017 sebagai akibat dari penurunan tingkat
bunga.
 Penghasilan Bunga: turun sebesar Rp10,6 miliar atau 33,9% dibandingkan SMT1 2017, sebagai dampak dari penurunan
jumlah saldo deposito berjangka di periode yang bersangkutan.
 Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Bersih: Indosat membukukan keuntungan sebesar Rp29,4
miliar, meningkat sebesar Rp67,4 miliar dibanding rugi yang dibukukan di SMT1 2017, terutama sebagai dampak dari
pelemahan nilai tukar mata uang Rupiah selama SMT1 2018.
(Rugi) Laba Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk: Indosat membukukan rugi bersih
sebesar Rp693,7 miliar atau turun sebesar 188,5% dibandingkan laba bersih yang dicatatkan di SMT1 2017 yang utamanya
disebabkan oleh penurunan pendapatan operasional.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM TIDAK DIAUDIT


Indikator Utama (dalam miliar Rupiah) SMT1 2018 2017 % Perubahan
Total Aset 49.857,5 50.661,0 (1,6)
Total Liabilitas 36.261,8 35.845,5 1,2
Total Ekuitas 13.595,7 14.815,5 (8,2)

 Aset lancar turun sebesar 11,4% menjadi Rp8.400,1 miliar, terutama karena penurunan kas dan setara kas, penurunan
beban dibayar dimuka serta penurunan aset lancar lainnya.

 Aset tidak lancar meningkat sebesar 0,7% menjadi Rp41.457,4 miliar utamanya diakibatkan meningkatnya nilai investasi
pada perusahaan asosiasi.
 Liabilitas jangka pendek cenderung meningkat 8,8% menjadi Rp17.632,0 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan
pinjaman jangka pendek, peningkatan pendapatan diterima dimuka, peningkatan deposit pelanggan, serta peningkatan
utang dan obligasi yang akan jatuh tempo.
 Liabilitas jangka panjang turun sebesar 5,2% menjadi Rp18.629,8 miliar terutama disebabkan oleh penurunan pinjaman
jangka panjang selama periode ini.

Arus Kas dan Pengeluaran Barang Modal


Indikator Utama (dalam miliar Rupiah) SMT1 2018 SMT1 2017 % Perubahan
Kas Bersih yang Diperoleh dari Kegiatan Usaha 3.031,4 5.350,1 (43,3)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi (2.439,8) (2.834,6) (13,9)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan (979,3) (1.960,1) (50,0)
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas 31,5 (0,7) 4.600,0
(Penurunan) Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas (356,2) 554,7 (164,2)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.674,7 1.850,4 (9,5)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.318,5 2.405,1 (45,2)

 Kas Bersih yang Diperoleh dari Kegiatan Usaha turun 43,3% utamanya disebabkan penurunan kas yang diterima dari
pelanggan.

 Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi turun sebesar 13,9% terutama disebabkan oleh penurunan
pembayaran untuk perolehan aset tetap.

3
 Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan turun sebesar 50,0% terutama disebabkan penurunan penerimaan
dari pinjaman jangka panjang.

 Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas naik sebesar 4.600,0% akibat dari tingginya nilai tukar
Rupiah atas Kas dan Setara Kas.

 Penurunan bersih Kas dan Setara Kas sebesar 164,2% terutama akibat penurunan penerimaan dari pelanggan dan
kenaikan pembayaran obligasi dan sukuk.

Pengeluaran untuk belanja modal pada SMT1 2018 sebesar Rp2.672,0 miliar, naik sebesar 57,1% dibandingkan SMT1 2017.
Sekitar 84,9% dari belanja modal ini dialokasikan untuk bisnis selular utamanya untuk mendukung permintaan layanan data dan
sisanya dialokasikan pada pengadaan barang modal untuk MIDI, infrastuktur dan IT.

STATUS UTANG

Per tanggal 30 Juni 2018, total utang Perusahaan meningkat sebesar 0,3% dibandingkan dengan tanggal 30 Juni 2017.
Pembayaran yang dilakukan dalam periode tersebut adalah pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche C sebesar USD4,3
juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar USD20,1 juta, pembayaran fasilitas RCF HSBC sebesar USD20,0
juta, pelunasan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap I Seri A sebesar Rp950,0 miliar, pelunasan Sukuk Ijarah Berkelanjutan
Indosat I Tahap I Seri A sebesar Rp64,0 miliar, pelunasan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II Seri B sebesar Rp782,0
miliar, pelunasan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II Seri B sebesar Rp76,0 miliar, pelunasan Obligasi
Berkelanjutan Indosat I Tahap IV Seri A sebesar Rp1.075,0 miliar, pelunasan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap IV
Seri A sebesar Rp163,0 miliar, pelunasan Obligasi Berkelanjutan Indosat II Tahap I Seri A sebesar Rp844,0 miliar, pelunasan
Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat II Tahap I Seri A sebesar Rp17,0 miliar, pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar
Rp150,0 miliar, pembayaran RCF BCA sebesar Rp415,6 miliar, pembayaran fasilitas RCF BNPP sebesar Rp350,0 miliar,
pembayaran RCF BSMI sebesar Rp550,0 miliar, pembayaran RCF Citibank sebesar Rp530,0 miliar serta pelunasan pinjaman
kepentingan non pengendali APE sebesar Rp15,75 miliar.

Penambahan utang dalam periode tersebut adalah penarikan fasilitas RCF CIMB sebesar Rp250,0 miliar, RCF Permata
sebesar Rp.200,0 miliar, , penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat II Tahap II sebesar Rp2.720,0, miliar penerbitan Sukuk
Ijarah Berkelanjutan Indosat II Tahap II sebesar Rp700,0 miliar dan penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat II Tahap III
sebesar Rp2.719,0 milyar.
Total Utang: Per tanggal 30 Juni 2018, Perusahaan memiliki utang pokok (sebelum biaya transaksi yang belum diamortisasi
dan kewajiban sewa pembiayaan) sebesar Rp19.289,6 miliar. Perusahaan memiliki kontrak forward valuta asing sebesar
USD29,5 juta. Posisi kas Perusahaan per tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar Rp1.318,5 miliar dengan utang bersih sebesar
Rp17.971,1 miliar. Komposisi utang pokok Perusahaan, tanpa kewajiban sewa pembiayaan, adalah sebagai berikut:
Proporsi Utang (Jumlah pokok) SMT1 2018 SMT1 2017 % Perubahan
Pinjaman Rp (miliar) 1.334,5 2.881,0 (53,7)
Pinjaman USD (juta) 30,2 74,6 (59,5)
Obligasi Rp (miliar) 17.519,0 15.351,0 14,1
Total Utang jatuh tempo: dalam kurun waktu 12 bulan, Perusahaan memiliki utang yang menjadi jatuh tempo sebesar Rp5,1
triliun dan USD20,1 juta. Jatuh tempo rata-rata utang adalah 3,71 tahun pada 30 Juni 2018.

KINERJA OPERASIONAL

Selular
Tahunan Triwulanan
Indikator Utama
SMT1 2018 SMT1 2017 %Perubahan TW2 2018 TW1 2018 %Perubahan
Pelanggan - Pasca Bayar (juta) 1,5 1,1 35,3 1,5 1,4 4,9
Pelanggan - Pra Bayar (juta) 73,8 95,3 (22,5) 73,8 94,8 (22,1)
Jumlah Pelanggan (juta) 75,3 96,4 (21,9) 75,3 96,2 (21,7)
ARPU (Pasca Bayar) (Rp. Ribu) 97,0 126,1 (23,1) 96,1 99,0 (2,9)
ARPU (Pra Bayar) (Rp. Ribu) 13,1 21,3 (38,5) 14,5 11,4 27,2
ARPU (Gabungan) (Rp Ribu) 14,3 22,5 (36,4) 15,9 12,4 28,0
MoU 32,2 53,1 (39,3) 35,5 29,4 20,6
ARPM 152,4 130,5 16,8 155,4 149,8 3,8
Trafik Data (TB) 817.337 456.453 79,1 449.105 368.232 22,0
Trafik SMS (juta) 18,1 69 (73,6) 8,0 10,2 (21,8)

Perusahaan mengakhiri SMT1 2018 dengan basis pelanggan selular sebesar 75,3 juta, turun sebesar 21,9% atau sebesar
21,1 juta pelanggan dibandingkan SMT1 2017. Basis pelanggan menurun akibat perubahan model bisnis dari strategi
pemasaran push menjadi strategi Go-To-Market berdasarkan customer demand driven.

Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada SMT1 2018 adalah sebesar Rp14,3 ribu,
atau turun sebesar Rp8,2 ribu dibanding SMT1 2017 sebagai akibat dari tumbuhnya jumlah pengguna data pemula di paket
Yellow dan tumbuhnya pangsa pasar di luar Jawa.
4
Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 32,2 menit atau turun 39,3% dibandingkan SMT1 2017, sejalan
dengan penurunan layanan suara sesuai dengan tren industri.

Rata-rata pendapatan per menit (ARPM) naik menjadi sebesar Rp152,4 atau naik 16,8% dibandingkan SMT1 2017
dikarenakan inisiatif optimasi voice smart pricing di beberapa area.

MIDI
Indikator Utama Unit SMT1 2018 SMT1 2017 %Perubahan
Indosat (Fixed Internet)
International IP Transit (International IPT) Mbps 63.191 58.455 8,1
Dedicated Internet (IDIA) Mbps 6.624 11.517 (42,5)
Dedicated Internet (IDIA) - Flexi Mbps 5.486 3.981 37,8
Domestic IP Transit (Domestic IPT) Mbps 20.850 22.600 (7,7)
Indosat (Fixed Connectivity)
International Leased Circuit (IWL) Mbps 52.548 16.174 224,9
Domestic Leased Circuit (INL) Mbps 55.186 27.878 98,0
Domestic Ethernet Link (MPLS) Mbps 437.383 317.198 37,9
International Ethernet Link (MPLS) Mbps 76.320 33.902 125,1
Domestic IPVPN Link (IPVPN Link) Mbps 65.081 13.101 396,8
International IPVPN Link (IPVPN Link) Mbps 303 505 (40,1)
Lintasarta
High Speed Leased Line 64Kbps 3.232.445 1.563.799 106,7
Frame Relay 64Kbps 5.440 6.443 (15,6)
VSAT 64Kbps 15.049 14.086 6,8
IPVPN 64Kbps 310.000 282.423 9,8
IM2
Internet Dial Up User 3.285 3.312 (0,8)
Internet Dedicated Link 821 899 (8,7)
IPVPN Link 278 244 13,9

Pada SMT1 2018, data produksi MIDI menunjukan adanya kenaikan dalam layanan Fixed Connectivity. Kenaikan ini di
mayoritas di sumbang oleh layanan leased circuit dan IPVPN. Dari segi pelanggan kenaikan ini didominasi oleh pelanggan-
pelanggan wholesale dan diikuti oleh pelanggan enterprise.

KEGIATAN PEMASARAN DAN DIGITAL

Unlimited +5GB
Diluncurkan pada tanggal 3 Mei 2018, IM3 Unlimited sekarang tersedia dengan
tambahan paket Unlimited +5GB. Paket Unlimited adalah paket internet terbaru dari
Indosat Ooredoo yang menawarkan akses mudah internet cepat dengan kuota yang
berlaku 24 jam dan unlimited akses ke berbagai aplikasi favorit serta streaming.
Unlimited telpon dan SMS juga menjadi bagin dari penawaran dalam paket ini
(berlaku untuk paket tertentu).

Paket Freedom Internet


Diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2018, paket terbaru dari Indosat Ooredoo ini
menawarkan akses internet cepat dalam jaringan Indosat Ooredoo dengan kuota yang
berlaku 24 jam. Pelanggan juga akan mendapatkan kuota 4G dan akumulasi quota
utama melalui Data Rollover. Mulai dari Rp15 ribu untuk paket 1GB (dengan total
kuota 4GB), pelanggan dapat dengan mudah mendaftar melalui aplikasi MyIM3 atau
melalui akses UMB dan SMS. Paket ini tersedia dengan berbagai pilihan mulai
Rp15ribu untuk 1GB sampai Rp95ribu untuk 20GB.

5
World Cup Campaign “PESTA BOLA DUNIA”
“Pesta Bola Dunia” adalah program khusus dari Indosat Ooredoo dalam rangka lebih
menyambut Piala Dunia Rusia 2018 (FIFA World Cup) yang berlaku mulai 12 Juni
hingga 15 Juli 2018. Program ini berupa layanan value added services atau layanan
konten dimana Indosat Ooredoo bekerjasama dengan partner untuk memberikan
beragam program, benefit maupun layanan bagi pelanggan yang berlangganan
layanan selama periode program. Layanan yang ditawarkan kepada pelanggan dalam
program ini adalah : Nonton langsung Piala Dunia Rusia 2018 lewat perangkat mobile
(Smartphone/Tab/Laptop/) kapan saja dan dimana saja melalui akses website
KLIXTV.com, Unlimited nonton channel FIFA TV di Youtube untuk berbagai highlights,
wawancara eksklusif, memorable match, pertandingan klasik, pemain-pemain legenda
dan lain-lain; Main Games Real Football 2019 dari Gameloft; Streaming tanpa batas
untuk mendengarkan playlist atau lagu-lagu yang menjadi Theme Song Piala Dunia
melalui aplikasi musik Spotify dan Joox; serta nonton tanpa batas film-film bertema
sepakbola di iFlix.

JARINGAN
Perusahaan telah mengoperasikan 66.373 BTS pada 30 juni 2018, meningkat sebesar 7.350 BTS dibandingkan periode yang
sama tahun lalu. Sampai dengan saat ini, Perusahaan mengoperasikan 10.066 site untuk jaringan 4G di 239 kota utama di
Indonesia.

Indikator Utama Tahunan


SMT1 2018 SMT1 2017 Penambahan
Base Transceiver Stations (BTS) 2G 24.427 24.235 192
3G 31.880 29.255 2.625
4G 10.066 5.533 4.533
Base Station Controllers (BSC) 361 353 8

Tentang Indosat
Indosat Ooredoo (IDX: ISAT), bagian dari Ooredoo Group, adalah perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia yang memberikan akses dan konektivitas
kepada setiap orang dan bisnis. Berfokus pada human growth, Indosat Ooredoo ingin meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik melalui dunia digital. Indosat
Ooredoo menerima penghargaan sebagai Most Innovative Company of the Year tahun 2015 dari Asia Pacific Stevie Awards.

6
LAMPIRAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM TIDAK DIAUDIT
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2018 dan 2017
(Disajikan dalam Miliar Rupiah)
2018 2017 Pertumbuhan (1)
Uraian
Rp Rp (%)
PENDAPATAN
Selular 8.645,4 12.579,1 (31,3)
Multimedia, Komunikasi Data, Internet (MIDI) 2.009,7 2.057,9 (2,3)
Telekomunikasi Tetap 410,7 475,4 (13,6)
JUMLAH PENDAPATAN 11.065,8 15.112,4 (26,8)

(BEBAN) PENGHASILAN
Beban Penyelenggaraan Jasa (5.709,6) (6.202,9) (8,0)
Penyusutan dan Amortisasi (4.097,2) (4.432,5) (7,6)
Karyawan (1,161.6) (1.162,4) (0,1)
Pemasaran (474,8) (593,4) (20,0)
Umum dan Administrasi (217,0) (479,8) (54,8)
Keuntungan yang Diasosiasikan dengan Hilangnya Pengendalian atas
924,9 - 100,0
Entitas Anak
Amortisasi Keuntungan Tangguhan dari Penjualan dan Penyewaan
Kembali Menara 70,5 70,5 0,0
Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - bersih 2,3 0,7 228,6
Lain - lain - bersih 129,6 (60,8) 313,2
JUMLAH BEBAN (10.532,9) (12.860,6) (18,1)

LABA USAHA 532,9 2.251,8 (76,3)

Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - bersih 29,4 (38,0) (177,4)
Penghasilan Bunga 20,7 31,2 (33,9)
Biaya Keuangan (1.039,8) (1.072,9) (3,1)
(Kerugian) Keuntungan Selisih Kurs - bersih (114,2) 42,5 (368,7)

BEBAN LAIN-LAIN- BERSIH (1.103,9) (1.037,2) 6,4

(RUGI) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (571,0) 1.214,6 (147,0)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 135,1 (345,3) (139,1)

(RUGI) LABA PERIODE BERJALAN (435,9) 869,3 (150,1)


(RUGI) LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA :
PEMILIK ENTITAS INDUK (693,7) 784,2 (188,5)
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 257,8 85,1 202,9
TOTAL (435,9) 869,3 (150,1)
(1) Persentase dapat berubah karena pembulatan.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM TIDAK DIAUDIT


Per Tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017
(Disajikan dalam Miliar Rupiah)
2018 2017 Pertumbuhan (1)
Uraian
Rp Rp (%)
ASET
Aset Lancar 8.400,1 9.479,2 (11,4)
Aset Tidak Lancar 41.457,4 41.181,8 0,7
JUMLAH ASET 49.857,5 50.661,0 (1,6)

LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek 17.632,0 16.200,5 8,8
Liabilitas Jangka Panjang 18.629,8 19.645,0 (5,2)
JUMLAH LIABILITAS 36.261,8 35.845,5 1,2

JUMLAH EKUITAS 13.595,7 14.815,5 (8,2)


JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 49.857,5 50.661,0 (1,6)
(1) Persentase dapat berubah karena pembulatan.

7
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM TIDAK DIAUDIT
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2018 dan 2017
(Disajikan dalam Miliar Rupiah)
2018 2017
Uraian
Rp Rp
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 3.031,4 5.350,1
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (2.439,8) (2.834,6)
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (979,3) (1.960,1)
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas 31,5 (0,7)
(Penurunan) Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas (356,2) 554,7
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 1.674,7 1.850,4
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 1.318,5 2.405,1

UTANG DAN OBLIGASI

Fasilitas Jumlah Jatuh Tempo Tingkat Suku Bunga


Obligasi Rupiah (Miliar Rupiah)
Obligasi VIII 2.700 2019 & 2022 Seri A Tetap 8,625% per tahun dan Seri B Tetap 8,875% per tahun
Obligasi Berkelanjutan 2019, 2021 & Seri B Tetap 10,30% per tahun, Seri C Tetap 10,50% per tahun
1.360
Indosat I Tahap I 2024 dan Seri D Tetap 10,70% per tahun
Obligasi Berkelanjutan 2020, 2022 & Seri C Tetap 10,00% per tahun, Seri D Tetap 10,25% per tahun
1.348
Indosat I Tahap II 2025 dan Seri E Tetap 10,40% per tahun
Obligasi Berkelanjutan 2018, 2020, Seri A Tetap 10,00% per tahun, Seri B Tetap 10,25% per tahun,
794
Indosat I Tahap III 2022 & 2025 Seri C Tetap 10,60% per tahun dan Seri D Tetap 11,20% per tahun
Obligasi Berkelanjutan 2019, 2021, Seri B Tetap 8,00% per tahun, Seri C Tetap 8,60% per tahun, Seri
2.097
Indosat I Tahap IV 2023 & 2026 D Tetap 9,00% per tahun dan Seri E Tetap 9,15% per tahun
Obligasi Berkelanjutan 2020, 2022, Seri B Tetap 8,15% per tahun, Seri C Tetap 8,55% per tahun, Seri
1.856
Indosat II Tahap I 2024 & 2027 D Tetap 8,90% per tahun dan Seri E Tetap 9,25% per tahun
Obligasi Berkelanjutan 2018, 2020, Seri A Tetap 6,15% per tahun, Seri B Tetap 7,45% per tahun, Seri
2.720
Indosat II Tahap II 2022, 2024 & C Tetap 7,65% per tahun, Seri D Tetap 7,95% per tahun dan Seri
2027 E Tetap 8,65% per tahun.
Obligasi Berkelanjutan 2019, 2021, Seri A Tetap 6,05% per tahun, Seri B Tetap 7,40% per tahun, Seri
Indosat II Tahap III 2.719 2023, 2025 & C Tetap 7,65% per tahun, Seri D Tetap 8,20% per tahun dan Seri
2028 E Tetap 8,70% per tahun.
Obligasi Syariah (Miliar Rupiah)
Sukuk Ijarah V 300 2019 Cicilan Imbalan Ijarah Rp6,47 dibayar secara kuartal
Sukuk Ijarah Berkelanjutan Cicilan Imbalan Ijarah Rp0,41, dan Rp2,89 masing -masing untuk
126 2019 & 2021
Indosat I Tahap I Seri B dan C dibayar secara kuartal
Sukuk Ijarah Berkelanjutan 2020, 2022 & Cicilan Imbalan Ijarah Rp1,68, Rp1,10 dan Rp4,55 masing -masing
285
Indosat I Tahap II 2025 untuk Seri C, D dan E dibayar secara kuartal
Sukuk Ijarah Berkelanjutan Cicilan Imbalan Ijarah Rp1,72 dan Rp1,15 masing - masing untuk
106 2022 & 2025
Indosat I Tahap III Seri A dan B dibayar secara kuartal
Sukuk Ijarah Berkelanjutan 2019, 2021 & Cicilan Imbalan Ijarah Rp1,22, Rp0,22 dan Rp1,24 masing -
125
Indosat I Tahap IV 2026 masing untuk Seri B, C dan D dibayar secara kuartal
Sukuk Ijarah Berkelanjutan 2022, 2024 & Cicilan Imbalan Ijarah Rp3,42, Rp1,34 dan Rp1,46 masing -
283
Indosat II Tahap I 2027 masing untuk Seri B, C dan D dibayar secara kuartal

Sukuk Ijarah Berkelanjutan 2018, 2020, Cicilan Imbalan Ijarah Rp3,38, Rp4,84, Rp0,27, Rp0,26 dan
Indosat II Tahap II 700 2022, 2024 & Rp4,17 masing-masing untuk Seri A, B, C , D dan E dibayar secara
2027 kuartal

Pinjaman Rupiah (Miliar Rupiah)


RCF - BCA 184 2018 & 2020 Tingkat bunga mengambang 1 bulan JIBOR + 1,25% per tahun
BCA - Fasilitas Kredit
500 2018 Tingkat bunga tetap 8,00% per tahun
Investasi
Pinjaman Berjangka - IIF 200 2024 Tingkat bunga tetap 8,95% per tahun
RCF - Permata 200 2019 Tingkat bunga mengambang 1 bulan JIBOR + 1,25% per tahun
RCF - CIMB Niaga 250 2019 Tingkat bunga mengambang 1 bulan JIBOR + 1,25% per tahun
Pinjaman dari kepentingan
non-pengendali LMD** 1,05 2020 Tingkat bunga tetap 2,00% per tahun
Pinjaman Dolar AS (Juta Dolar AS)
HSBC Perancis - Coface 23,6 2019 Tingkat bunga tetap 5,69% per tahun
Tingkat bunga mengambang 6 bulan US LIBOR + 0,35% per
HSBC Perancis - Sinosure 6,63 2019
tahun*

* Di-swap ke bunga tetap 4,82% per tahun


** LMD (PT Lintas Media Danawa) adalah anak perusahaan secara tidak langsung dari Perusahaan melalui PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”)

8
UTANG JATUH TEMPO DALAM KURUN DUA BELAS BULAN (JUMLAH PENUH)

Jatuh Jumlah
Fasilitas
Tempo US$ Rp
TW3 Cicilan HSBC Perancis - Coface 7.859.335
2018 Cicilan HSBC Perancis - Sinosure 2.210.000
Obligasi Berkelanjutan Indosat II Tahap II - Seri A 1.017.000.000.000
TW4 Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat II Tahap II - Seri A 220.000.000.000
2018 Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap III - Seri A 201.000.000.000
Kredit Investasi BCA 500.000.000.000
RCF Permata 200.000.000.000
TW1
Cicilan HSBC Perancis - Coface 7.859.335
2019
Cicilan HSBC Perancis - Sinosure 2.210.000
Indosat PUB2 - Tahap III 1,209,000,000,000
TW2 RCF CIMB Niaga 250,000,000,000
2019 Indosat VIII - Seri A 1,200,000,000,000
Syariah Ijarah V 300,000,000,000

Disclaimer
Dokumen ini mengandung informasi keuangan dan hasil-hasil kegiatan operasional tertentu, dan dapat mengandung sejumlah
proyeksi, rencana, strategi dan tujuan-tujuan Indosat, yang bukan merupakan pernyataan fakta sejarah yang akan diperlakukan
sebagai pernyataan proyeksi kedepan sesuai pengertian hukum yang berlaku. Pernyataan proyeksi kedepan dipengaruhi oleh
resiko dan ketidakpastian yang dapat mengakibatkan kejadian sesungguhnya dan pencapaian Indosat Ooredoo kedepan berbeda
dengan yang diharapkan atau diindikasikan oleh pernyataan-pernyataan semacam ini. Tidak ada jaminan bahwa hasil yang
diharapkan oleh Indosat Ooredoo, atau diindikasikan oleh pernyataan semacam ini akan tercapai.

Informasi keuangan yang tersaji dalam dokumen ini berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Indosat Ooredoo menurut
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai