Anda di halaman 1dari 14

Nama : Hilwa Karimah

NPM : 41183402220056

Analisis Laporan Keuangan Tahunan PT GUDANG GARAM Tbk. Periode 2021 - 2022

Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk. Periode 2021 - 2022


Dalam Jutaan Rupiah

Keterangan 31 Des 2021 31 Des 2022

Total Aset 89,964,369 88,562,617

Aset Lancar 59,312,578 55,445,127

Kas dan Setara Kas 4,169,740 4,407,033

Piutang Usaha 2,773,872 2,181,496

Persediaan 47,456,225 47,639,885

Aset Tidak Lancar 30,651,791 33,117,490

Aset Tetap Bersih 29,780,132 32,426,439

Aset Pajak Tangguhan 123,422 118,861

Aset Lainnya 680,853 497,868

Jumlah Liabilitas 30,676,095 30,706,651

Liabilitas Jangka Pendek 28,369,283 29,125,010

Utang Usaha 1,002,233 1,308,958

Utang Pajak 531,620 573,773

Beban Akrual 96,138 117,700

Liabilitas jangka panjang 2,306,812 1,581,64

Jumlah Ekuitas 59,288,274 57,855,966

Penjualan Bersih 124,881,266 124,682,692

BPP (110,608,655) (113,587,089)

Laba 5,605,315 2,779,742


Laba Bruto 14,272,611 11,095,603

Beban Usaha (7,159,938) (7,324,975)

Laba Usaha 7,361,765 3,908,926

Laba yang Dapat 5,605,315 2,779,739


Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk

Penghasilan Komprehensif 5,768,435 2,896,890

Penghasilan Komprehensif 5,768,429 2,896,887


yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk

Laba per saham 2,913 1,445

Laba sebelum pajak 7,286,846 3,646,521


penghasilan

Modal Kerja Bersih 30,943,295 26,320,117

Pembahasan :

Pada akhir tahun 2022, neraca menunjukkan hampir tidak ada perubahan pada total liabilitas,
yang terdiri dari peningkatan liabilitas lancar terutama disebabkan oleh peningkatan utang usaha
dan penurunan liabilitas jangka panjang. Penurunan aset lancar disebabkan oleh PPN dibayar
dimuka yang lebih rendah sedangkan peningkatan aset tidak lancar terjadi dari penambahan aset
tetap.

Total Aset

1. Aset Lancar

Pada tahun 2022, aset lancar mengalami penurunan sebesar 6,5% dibandingkan tahun
sebelumnya, disebabkan oleh beberapa perubahan sejalan dengan kebutuhan bisnis Perseroan,
antara lain penurunan PPN dibayar dimuka menjadi Rp 828,6 miliar, peningkatan kas sebesar
5,7% menjadi Rp 4,4 triliun, sedangkan piutang usaha turun 21,4% menjadi Rp 2,2 triliun.
Persediaan sebesar Rp 47,6 triliun relatif tetap dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
Rp 47,5 triliun.

2. Piutang Usaha dan Kolektibilitas


Jumlah piutang usaha turun 21,4% menjadi 2,2 triliun, dimana 2,0% dari total atau sebesar Rp
43,1 miliar lewat jatuh tempo lebih dari 30 hari (2021: 0,1%). Seluruh piutang dianggap dapat
tertagih, oleh karenanya, tidak ada penyisihan penurunan nilai.

3. Aset Tidak Lancar

Penambahan aset tidak lancar dari Rp 30,7 triliun menjadi Rp 33,1 triliun, terutama berasal dari
peningkatan aset tetap terkait investasi proyek Bandar Udara Dhoho ditambah pembelian
peralatan dan mesin untuk pemeliharaan rutin dalam kegiatan usaha Perseroan.

4. Total Liabilitas

Total liabilitas sebesar Rp 30,71 triliun mengalami sedikit perubahan dari tahun ke tahun (2021:
Rp 30,68 triliun) sejalan dengan kegiatan usaha rutin Perseroan. Liabilitas jangka pendek
meningkat 2,7% menjadi Rp 29,1 triliun berasal dari gabungan kenaikan utang usaha, kenaikan
utang cukai (termasuk PPN dan pajak rokok) dan liabilitas jangka pendek lainnya. Utang cukai
(termasuk PPN dan pajak rokok) sebesar Rp 16,3 triliun dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp
10,0 triliun mengalami kenaikan 1,0% dibanding tahun sebelumnya. Liabilitas jangka panjang
turun 31,4% dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 1,6 triliun terutama disebabkan oleh turunnya saldo
liabilitas imbalan pasca kerja dan liabilitas pajak tangguhan.

5. Kemampuan Membayar Utang

Total pinjaman pada akhir tahun 2022 sebesar Rp 10,14 triliun, dibandingkan dengan Rp 10,10
triliun pada tahun sebelumnya. Rasio utang terhadap ekuitas sebesar 53% (2021: 52%) sejalan
dengan kegiatan usaha Perseroan dan tingkat utang beberapa tahun terakhir, dan masih dalam
kemampuan Perseroan untuk melunasinya. Pada akhir tahun 2022, kurang dari 1% dari jumlah
utang Perseroan adalah pinjaman jangka panjang. Perseroan mengambil pinjaman dari beberapa
bank terkemuka dan seluruhnya dalam mata uang Rupiah.

6. Ekuitas

Jumlah ekuitas menurun dari Rp 59,3 triliun menjadi Rp 57,9 triliun yang disebabkan oleh
penurunan laba dan pembayaran dividen kepada pemegang saham dari laba tahun 2021.

7. Struktur Permodalan

Manajemen menilai bahwa Perseroan memiliki struktur permodalan yang kuat, dengan fasilitas
pinjaman yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pendanaan Perseroan yang didukung oleh
arus kas yang tersedia.
1) Analisis Rasio Likuiditas

Dalam rasio Likuiditas PT. Gudang Garam Tbk. untuk tahun 2021 dan 2022 bisa mengukur
kemampuan dan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek seperti dibawah ini:

a) Current Ratio (Rasio Lancar)

Current Ratio = Aset Lancar/Utang Lancar x 100%

2021 Current Ratio = 59,312,578 / 28,369,283 x 100%

2021 Current Ratio = 209,07%

2022 Current Ratio = 55,445,127 / 29,125,010 x 100%

2022 Current Ratio = 190.47%

b.) Quick Ratio (Rasio Cepat)

Quick Ratio = Aset Lancar - Persediaan / utang lancar x 100%

2021 Quick Ratio = 59,312,578 - 47,456,225 / 28,369,283 x 100%

2021 Quick Ratio = 41,79%

2022 Quick Ratio = 55,445,127 - 47,639,885 / 29,125,010 x 100%

2023 Quick Ratio = 26.80%

Keterangan 31 Des 2021 31 Des 2022 Hasil Interprestasi

Current Ratio 190.47% Turun Tidak Baik


(Rasio Lancar) 209,07%

Quick Ratio Turun Tidak Baik


(Rasio Cepat) 41,79% 26.80%
2.) Analisis Rasio Solvabilitas

a.) Debt to Asset Ratio (Rasio Utang atas aset)

Debt to Asset Ratio = Total utang / Total aset x 100%

2021 Debt to Asset Ratio = 30,676,095 / 89,964,369 x 100%

2021 Debt to Asset Ratio = 34.09%

2022 Debt to Asset Ratio = 30,706,651 / 88,562,617 x 100%

2022 Debt to Asset Ratio = 34.67%

b.) Debt to Equity Ratio (Rasio Utang atas Modal)

Debt to Quick Ratio = Total utang / Total ekuitas x 100%

2021 Debt to Equity Ratio = 30,676,095 / 59,288,274 x 100%

2021 Debt to Equity Ratio = 51.74%

2022 Debt to Equity Ratio = 30,706,651 / 57,855,966 x 100%

2022 Debt to Equity Ratio = 53.13%

Keterangan 2021 2022 Hasil Interprestasi

Debt to Asset Naik Tidak baik


Ratio (Rasio 34.09% 34.67%
Utang atas
aset)
Keterangan 2021 2022 Hasil Interprestasi

Debt to Equity Naik Tidak Baik


Ratio(Rasio 51.74% 53.13%
Utang atas
Modal)

3.) Analisis Rasio Profitabilitas

a.) Return On Equity

Return on Equity = Laba Bersih Setelah Pajak / Total Ekuitas x 100%

2021 Return on Equity = 5,605,315 / 59,288,274 x 100%

2021 Return on Equity = 9,45%

2022 Return on Equity = 2,779,742 / 57,855,966 x 100%

2022 Return on Equity = 4.80%

b) Return On Assets

Return on Assets = Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aset x 100%

2021 Return on Assets = 5,605,315 / 89,964,369 x 100%

2021 Return on Assets = 6.23%

2022 Return on Assets = 2,779,742 / 88,562,617 x 100%

2022 Return on Assets = 3.14%

c.) Gross Profit Margin

Gross Profit Margin = Laba kotor / penjualan bersih x 100%

2021 Gross Profit Margin = 14,272,611 / 124,881,266 x 100%

2021 Gross Profit Margin = 11.42%


2022 Gross Profit Margin = 11,095,603 / 124,682,692 x 100%

2022 Gross Profit Margin = 8.90%

Keterangan 31 Des 2021 31 Des 2022 Hasil Interpretasi

Return on Equity Turun Tidak Baik


9.45% 4.80%

Return on Assets Turun Tidak Baik


6.23% 3.14%

Gross Profit 11.42% Turun Tidak Baik


Margin 8.90%

4.) Analisis Rasio Aktifitas

a.) Inventory Turn Over (Perputaran Persediaan) = Penjualan / Persediaan

2021 Inventory Turn Over = 124,881,266 / 47,456,225 x

2021 Inventory Turn Over = 2,63 kali

2022 Inventory Turn Over = 124,682,692 / 47,639,885 x

2022 Inventory Turn Over = 2,62 kali

b.) Total Asset Turn Over

2021 Asset Turn Over = 124,881,266 / 89,964,369

2021 Asset Turn Over = 1,39 kali

2022 Asset Turn Over = 124,682,692 / 88,562,617


2022 Asset Turn Over = 1,41 kali

Keterangan 31 Des 2021 31 Des 2022 Hasil Interpretasi

Turun Tidak Baik


Inventory Turn 2,63 kali 2,62 kali
Over (Perputaran
Persediaan)

Naik Baik
Total Asset Turn 1,39 kali 1,41 kali
Over

5.) Analisis Rasio Pasar

Earning Per Share (EPS) = Laba Setelah Pajak / Jumlah Saham Beredar

2021 Earning Per Share = 5,605,321 / 1,934,088

2021 Earning Per Share = 2,913

2022 Earning Per Share = 2,779,742 / 1,924,088

2022 Earning Per Share = 1,445

Keterangan 31 Des 2021 31 Des 2022 Hasil Interpretasi

Earning Per 2,913 1,445 Turun Tidak Baik


Share (EPS)
Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam Tbk.

Rasio 31 Des 2021 31 Des 2022

Likuiditas

Current Ratio 190.47%


209,07%

Quick Ratio
41,79% 26.80%

Profitabilitas

ROA
6.23% 3.14%

ROE
9.45% 4.80%

Gross Profit Margin 11.42%


8.90%

Solvabilitas

Debt to Asset Ratio


34.09% 34.12%

Debt to Equity Ratio


51.74% 53.13%
Aktifitas

Inventory Turn Over 2,63 kali 2,62 kali


(Perputaran Persediaan)

Total Asset Turn Over 1,39 kali 1,41 kali

Pasar

Earning Per Share (EPS) 2,913 1,445

Pembahasan :
1. Likuiditas
Current Ratio (Rasio lancar), mengevaluasi seberapa baik perusahaan dapat
menggunakan aset lancarnya untuk melunasi utang jangka pendeknya. Karena rasio yang
tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada
kewajiban jangka pendek, rasio ini sering dianggap positif. Dalam hal ini, jumlahnya
menurun antara tahun 2021 dan 2022. Meskipun masih dalam kisaran yang wajar,
penurunan ini dapat mengindikasikan bahwa kewajiban jangka pendek perusahaan
meningkat atau likuiditasnya menurun.
Quick Ratio (Rasio Cepat), yang mengukur kapasitas perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek tanpa menggunakan persediaan, adalah rasio likuiditas yang
lebih hati-hati. Karena persediaan tidak termasuk, rasio ini lebih kecil dari rasio lancar.
Penurunan yang mencolok dari tahun 2021 ke 2022 mungkin menunjukkan kekhawatiran
dengan kapasitas bisnis untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa menggunakan
persediaan sebagai sumber pendanaan. Mungkin ada beberapa alasan untuk hal ini,
termasuk peningkatan kewajiban atau penurunan aset lancar yang dapat dengan cepat
diubah menjadi uang tunai.

2. Solvabilitas
Debt to Asset Ratio (Rasio utang) terhadap aset menghitung berapa banyak utang
yang digunakan bisnis untuk membiayai asetnya. Persentase total aset yang dibiayai oleh
utang ditunjukkan oleh rasio ini. Dalam hal ini, variasi yang sangat kecil antara 34,09%
dan 34,12% menunjukkan bahwa persentase utang terhadap total aset tetap sangat
konstan dari tahun 2021 dan 2022. Hal ini menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu,
beban utang perusahaan relatif konstan.
Debt to Equity Ratio (Rasio utang terhadap ekuitas), perusahaan menunjukkan
seberapa besar utang yang digunakan perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri.
Rasio utang terhadap ekuitas meningkat dari tahun 2021 ke 2022, yang dibuktikan
dengan peningkatan dari 51,74% menjadi 53,13%. Hal ini dapat disebabkan oleh
kenaikan utang, penurunan ekuitas, atau keduanya.

3. Profitabilitas
ROE menghitung profitabilitas perusahaan berdasarkan ekuitas yang dimiliki oleh
para pemegang sahamnya. Penurunan dari 2021 ke 2022 menunjukkan bahwa bisnis tidak
dapat menggunakan ekuitasnya secara efektif untuk menghasilkan laba. Banyak
penyebab, seperti penurunan laba bersih atau peningkatan ekuitas pemegang saham, yang
bisa menjadi penyebabnya.
ROA menghitung seberapa menguntungkan sebuah bisnis dapat memanfaatkan
semua asetnya. Penurunan dari tahun 2021 ke 2022 menunjukkan bahwa bisnis tidak
dapat menghasilkan uang sebanyak yang seharusnya. Penurunan ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor, termasuk peningkatan total aset atau penurunan laba bersih.
Gross Profit Margin mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba
kotor dari penjualan. Penurunan margin ini dari 2021 ke 2022 bisa disebabkan oleh
beberapa hal, termasuk mungkin peningkatan biaya produksi atau penurunan harga jual.
Perubahan dalam komposisi produk atau layanan yang dijual oleh perusahaan juga dapat
mempengaruhi margin kotor.

4. Aktifitas
Inventory Turn Over (Perputaran persediaan) dapat menandakan bahwa
perusahaan mengalami kesulitan dalam menurunkan inventarisnya atau bahwa tingkat
stoknya lebih dari ideal jika menurun dari tahun 2021 ke 2022. Ada beberapa
kemungkinan alasan untuk penurunan ini, termasuk pergeseran permintaan konsumen
atau masalah dengan operasi.
Total Asset Turn Over, Pertumbuhan positif dalam perputaran aset diamati antara
tahun 2021 dan 2022. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis ini memanfaatkan sumber
dayanya untuk menghasilkan pendapatan secara lebih efektif. Peningkatan ini bisa jadi
merupakan hasil dari teknik manajemen yang lebih baik atau meningkatnya permintaan
pelanggan akan barang dan jasa bisnis.

5. Pasar
Berikut ini adalah penyebab penurunan Laba Per Saham (EPS) dari 2,913 di tahun 2021
menjadi 1,445 di tahun 2022:
1. Penurunan Laba Bersih: Faktor-faktor seperti biaya bunga, biaya produksi yang lebih
tinggi, atau penurunan penjualan dapat berdampak pada laba bersih.
2. Peningkatan Jumlah Saham Beredar: Hal ini dapat terjadi melalui penerbitan saham
tambahan atau konversi instrumen keuangan menjadi saham.
3. perubahan pada struktur permodalan : Potensi reorganisasi keuangan yang dapat
mengakibatkan laba bersih yang lebih rendah bagi pemegang saham biasa karena utang
yang lebih tinggi.

Forecast (Peraramalan) Kinerja Keuangan PT Gudang Garam Tbk.

(Gambar bersumber dari https://finbox.com/IDX:GGRM/explorer/eps_proj/)

Perkiraan eps Gudang Garam untuk tahun fiskal berikutnya adalah 3.366
Perkiraan eps Gudang Garam diperkirakan mencapai rata-rata 4.787 selama 5 tahun fiskal
berikutnya.
Gudang Garam diperkirakan akan menghasilkan median perkiraan eps sebesar 3.962 selama 5
tahun fiskal berikutnya.
(Gambar bersumber dari https://finbox.com/IDX:GGRM/explorer/eps_proj/)

Grafik di atas menggambarkan distribusi perkiraan eps (finbox) untuk perusahaan yang
beroperasi di sektor Bahan Pokok Konsumen di kawasan ekonomi Berkembang. Lebih dari
1.240 perusahaan dipertimbangkan dalam analisis ini, dan 1.191 perusahaan memiliki nilai yang
berarti. Rata-rata perkiraan eps (finbox) perusahaan di sektor ini adalah 2.374 dengan deviasi
standar 4.526.

Perkiraan EPS (FINBOX) PT Gudang Garam Tbk. sebesar 3.366 berada di persentil 79,1%
untuk sektor ini. Tabel berikut ini memberikan ringkasan statistik tambahan:

Perkiraan EPS (FINBOX) Pada Sektor Bahan Pokok Konsumsi Wilayah Risiko Ekonomi
Berkembang.
Total Konstituen 1.241
Konstituen yang Termasuk 1.191
Min -4,294
Maks 35.206
Median 678,11
Rata-rata (Mean) 2.374
Standar Deviasi 4.526

Earnings Estimate Kuartal Saat ini Kuartal Tahun Saat Ini Tahun Depan
(Juni 2023) Selanjutnya (2024)
(Sept 2023)
Rata – Rata 0 0 8 7
Estimasi
Jumlah Analisis 0 0 3,449.19 3,602.52
Estimasi Rendah 0 0 3,061.43 3,152
Estimasi Tinggi 0 0 4,748.67 4,051.62
Earning Per Share 396.15 281 1,445 3,449.19
(EPS) Tahun lalu

Anda mungkin juga menyukai