Nim : B1032201017
1. Perspektif Keuangan
a. Return on Equity
Laba bersih
ROE = X 100%
Modal
2,795,350,000
1,155,186,225
1,349,041,582
2,593,657,437
1,672,959,343
23,495,618,749
TAHUN ROE
2019 2,419%
2020 0,839%
2021 0,071%
AVERAGE 1,110%
b. Return on Assets
Laba usaha
ROA = X 100%
Total aset
2,787,448,259
2,053,652,731
1,854,109,305
2,593,657,437
1,686,215,347
26,615,549,957
TAHUN ROA
2019 1,36%
2020 0,71%
2021 0,06%
AVERAGE 0,71%
Range Kinerja =
Pencapaian tahun n – 1
0,839% - 2,419%
2,419%
0,071% - 0,839%
0,839%
Persentase di atas merupakan hasil score berdasarkan ROE dari tahun 2019 – 2021,
berdasarkan kriteria Range Kinerja yang telah dipaparkan . Dapat dijelaskan bahwa hasil
persentase dari tahun 2020 sebesar -0,65% termasuk kriteria tidak baik, yaitu dengan score 1,
yang mana persentase tersebut termasuk dalam skala < 0 % , pada tahun 2021 sebesar -
0,91% termasuk kriteria tidak baik juga, yaitu dengan score 1 juga, yang mana persentase
tersebut termasuk dalam skala < 0 %.
0,71% - 1,36%
1,36%
0,06% - 0,71%
0,71%
Persentase di atas merupakan hasil score berdasarkan ROA dari tahun 2019 – 2021,
berdasarkan kriteria Range Kinerja yang telah dipaparkan . Dapat dijelaskan bahwa hasil
persentase dari tahun 2020 sebesar - 0,48% termasuk kriteria tidak baik, yaitu dengan score 1,
yang mana persentase tersebut termasuk dalam skala <0%, pada tahun 2021 sebesar - 0,92%
termasuk kriteria tidak baik juga, yaitu dengan score 1, yang mana persentase tersebut
termasuk dalam skala <0%.
Penilaian Ratio Keuangan periode 2021, 2020
Dari hasil data tabel di atas analisa penilaian terhadap performance kinerja keuangan
yang diukur menggunakan pengukuran Return on Equity (ROE) periode 2019-2021 yaitu,
pada periode 2020, mengalami penurunan kinerja dengan mendapatkan score 2, dengan
mendapatkan kriteria kurang baik. Pada periode 2021 mengalami penurunan kembali kinerja
dengan mendapatkan score 2, dengan mendapatkan kriteria kurang baik. Berdasarkan tabel
di atas, juga dapat dilihat kinerja dari perusahaan ini bisa dikatakan kurang baik karena dua
periode yang mengalami penurunan yang buruk dari tahun sebelumnya.
Dari hasil data tabel di atas analisa penilaian terhadap performance kinerja keuangan
yang diukur menggunakan pengukuran Return on Asset (ROA) periode 2019-2021 yaitu,
pada tahun 2020,mengalami penurunan kinerja dengan mendapatkan score 2. Pada tahun
2021 mengalami penurunan kembali kinerja dengan mendapatkan score 2. Berdasarkan tabel
di atas, juga dapat dilihat kinerja dari perusahaan ini bisa dikatakan cukup tidak baik karena
ada dua periode yang mengalami penurunan score di tahun sebelumnya.
2. Prepektif Pelanggan
Dari sisi perpektif pelanggan, data laporan keuangan yang digunakan adalah
penerimaan kas dari pelanggan. Penerimaan kas pelanggan merupakan indikator keberhasilan
dari penjualan produk yang di realisasikan dengan banyaknya pendapatan yang diterima dari
pelanggan. Semakin besar penerimaan kas dari pelanggan, maka akan semakin baik rationya.
Pencapaian tahun n – 1
1,944,730,670 - 1,196,998,013
1,196,998,013
2,341,691,190 - 1,944,730,670
1,944,730,670
Persentase di atas merupakan hasil score berdasarkan prespektif pelanggan dari tahun
2019 – 2021, berdasarkan kriteria Range Kinerja yang telah dipaparkan . Dapat dijelaskan
bahwa hasil persentase dari tahun 2020 sebesar 62,46% termasuk kriteria cukup baik, yaitu
dengan score 3, yang mana persentase tersebut termasuk dalam skala 51% - 100%, pada
tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 20,41% termasuk kriteria kurang baik, yaitu
dengan score 2, yang mana persentase tersebut termasuk dalam skala 0 - 50%
Hubungan kemampuan sumber daya manusia, peralatan, modal kerja dan metode kerja yang
merupakan bagian dari capital organisasi (organizational capital) maka data operating profit
digunakan dalam penilaian perpektif proses bisnis internal. Operating profit diperoleh dari
hasil penjualan setelah dikurangi dengan biaya yang terkait dengan penjualan dan biaya
produksi. Sehingga operating profit yang baik merupakan indikator keberhasilan suatu proses
dalam bisnis dalam periode tersebut karena pengelolaan perusahaan terhadap penjualan
produk dan biaya yang terkait dapat dijaga keseimbangannya sehingga menghasilkan
peningkatan pendapatan bagi perusahaan.
Operating Profit
Operating Profit:
Pencapaian tahun n – 1
1,854,109,305 - 2,787,448,259
2,787,448,259
1,686,215,347 - 1,854,109,305
1,854,109,305
Persentase di atas merupakan hasil score berdasarkan prespektif proses bisnis dari
tahun 2019 – 2021, berdasarkan kriteria Range Kinerja yang telah dipaparkan. Dapat
dijelaskan bahwa hasil persentase dari tahun 2020 sebesar -0,33% termasuk kriteria tidak
baik, yaitu dengan score 1, yang mana persentase tersebut termasuk dalam skala < 0%, pada
tahun 2021 sebesar -0,09 % termasuk kriteria tidak baik, yaitu dengan score 1, yang mana
persentase tersebut termasuk dalam skala < 0%.
Score Card Prespektif Proses Bisnis Internal
Net Income
Pendapatan
Jumlah karyawan
2,795,350,000
2.651
1,349,041,582
1.810
1,672,959,343
2.236
Net Income / Employee
2020 74.532,6%
2021 74.819,2%
AVERAGE 53.298,7%
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
SCORE SCORE
2019-2020 2020-2021
PERSPEKTIF KEUANGAN 4 4
PERPEKTIF CUSTOMER 3 2
PERPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL 1 1
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN TUMBUH 5 3
TOTAL BALANCE SCORE CARD PT BUKALAK 13 10
Saran untuk memastikan target perusahaan PT BukaLapak didukung oleh seluruh bagian
dibawahnya maka target utama perusahaan perlu diturunkan ke seluruh bagian dan pada akhirnya
dapat menjadi target karyawan secara individu. Sehingga penerapan metode pengukuran dan item
yang akan ditetapkan dalam pengukuran balanced scorecard perlu dijabarkan lebih detail ke
masing-masing bagian dengan menggunakan data spesifik dari laporan internal per masing-
masing bagian di PT BukaLapak.