Anda di halaman 1dari 19

Bab 2

Positive Accounting Theory

• Robby Alfiandi B1032191036


• Priscilla Adinda Tweelani Tambunan B1032201044
• Vivi Theresia B1032201017
Teori Akuntansi Positif
• Logika Berfikir ilmiah antara Teori Dan Fakta
• Pengertian Teori Akuntansi
• Perkembangan Teori Akuntansi
• Klasifikasi Teori Akuntansi
• Konstruksi Teori Akuntansi
• Teori Akuntansi dan Riset Empiris
Logika Berfikir ilmiah antara Teori Dan Fakta
Metode riset memadukan antara fakta atau fenomena yang ada
dengan teori yang mendasarinya . Oleh karena itu, antara teori dan
fakta keduanya sangat dibutuhkan dalam metode riset akuntansi
ilmiah.

Metode riset akuntansi dapat digunakan untuk dasar pembentukan


suatu teori yang menjelaskan dan memprediksi fakta atau fenomena
yang ada dalam praktik
Pengertian Teori Akuntansi
A Statement Of Basic Accounting Theory (American Accountant
Association 1966) mendefinisikan sebuah teori sebagai suatu rangkaian
koheren dan hipotesis, konseptual, dan prinsip-prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka umum referensi untuk suatu bidang studi.
Akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran
dan pengomunikasiaan informasi ekonomi yang mengizinkan atau
memperkenankan keputusan dan penilaian bagi pemakai informasi.
Perkembangan Teori Akuntansi
Pada awal perkembangannya, teori akuntansi menghasilkan teori normative yang didefinisikan
sebagai teori yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan
10 nilai (value judgement) yang mengandung minimum sebuah premis (Wolk dan
Tearney, 1997 dalam Indira, 2004). Teori normatif pada awalnya belum menggunakan pendekatan
investigasi formal, baru pada perkembangan berikutnya mulai digunakannya pendekatan investigasi
terstruktur formal, yaitu pendekatan deduktif (dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dengan
dihasilkan prinsip akuntansi yang rasional sebagai dasar untuk mengembangkan teknik-teknik
akuntansi (Anis dan Imam, 2003)).

Teori akuntansi positif mulai berkembang sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh Watts dan
Zimmerman yang menitikberatkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku dengan munculnya
hipotesis pasar efisien dan teori agensi.
Perkembangan Teori Akuntansi
Klasifikasi Teori Akuntansi
Klasifikasi teori akuntansi bedasarkan tingkatan teori akuntansi
sebagai Bahasa :
• Sintatik (Syntactic) merupakan studi logika atau tata Bahasa
(logic or grammar of the language).
• Semantik (semantic) merupakan studi makna atau Bahasa.
• Pragmatik (pragmatic) merupakan studi pengaruh Bahasa.
Klasifikasi teori akuntansi bedasar pada argumentasi logis :
• Deduktif (deductive) aliran argumentasi dari generalisasi ke
spesifik.
• Induktif (inductive) aliran argumentasi dari spesifik ke
generalisasi.
Klasifikasi teori akuntansi bedasar pada cara berdirinya :
• Normatif (normative)-preskriptif. Teori deskriptif berusaha selamanya dan
menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan dipresentasikan dan
dikomunikasikan kepada pengguna data akuntansi.
• Positif (positive)-deskriptif. Teori preskriptif berusaha untuk menjelaskan data
apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana pengguna seharusnya
mempresentasikannya.
Konstruksi Teori Akuntansi
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam kaitan dengan konstruksi teori
akuntansi yaitu sebagai berikut :
1. Formulasi Teori. Ada dua jenis yang dapat diadopsi ketika memformulasi
sebuah teori yaitu : argumentasi deduktif (normative reasoning) dan
argumentasi induktif (positive reasoning).
2. Verifikasi Teori. Ada dua bentuk verifikasi teori, yaitu logis (logical) dan
empiris (empirical).
Teori Akuntansi dan Riset Empiris
Riset-riset empiris di bidang akuntansi hasilnya dapat digeneralisasi
akan membentuk sebuah teori akuntansi. Teori akuntansi dapat
digunakan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
mendukung atau menolak praktik akuntansi yang ada.
Teori akuntasi positif berusaha untuk memahami dan melakukan
prediksi yang baik atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia
praktik.

Teori postif berkenaan dengan memprediksi tindakan pemilihan


kebijakan atau metode akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan
dan bagaimana perusahaan merespon standar akuntansi baru yang
telah diusulkan.
TEORI AKUNTANSI POSITIF
Sumber modifikasi dari: scott (1997: 219-228).

Agency Theory
Efficient Market
Hypothesis (EMH)

Positive Accounting
Normative Theory
Theory (PAT)

Bonus Plan Debt Covenant Political Cost


Hypothesis Hypothesis Hypothesis

Accounting Standards and Practices


3 Hipotesis Kunci
Tiga kunci yang digunakan PAT untuk menjelaskan dan memprediksi penggu
metode akuntansi :
● Bonus Plan Hypothesis
● Debt Hypothesis
● Political Cost Hypothesis
1. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)

● Manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih cenderung memilih


prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning untuk
periode mendatang ke periode sekarang/income smoothing

● Dengan hipotesis tsb, apabila manajer dengan sistem penggajiannya sangat


tergantung pada bonus akan cenderung untuk memilih metode akuntansi
yang dapat memaksimalkan gajinya, misalnya dengan metode acrual.
2. Hipotesis perjanjian hutang (Debt Covenant Hypothesis)

● Manajer perusahaan yang mendekati pelanggaran atas kesepakatan hutang akan


cenderung memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba. Perusahaan
yang mempunyai leverage (rasio hutang atas modal) yang tinggi akan cenderung
menggunakan metode akuntansi yang dapat memindahkan laba tahun depan ke
tahun.

● Hal ini dilakukan karena perjanjian hutang memiliki persyaratan bagi perusahaan
sebagai pihak peminjam untuk mempertahankan leverage selama masa perjanjian.
3. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)

● Semakin besar ukuran perusahaan semakin besar biaya politik yang dimiliki oleh
perusahaan, maka semakin besar kemungkinan manajer perusahaan untuk memilih
prosedur akuntansi yang menangguhkan laba tahun sekarang ke laba tahun depan.

● Dengan adanya biaya politik yang lebih besar maka akan membagi kemakmuran
perusahaan kepada lebih banyak pihak, maka laba tahun sekarang ditransfer ke
laba tahun depan agar laba tahun sekarang menjadi lebih sedikit. Hal ini dilakukan
untuk menghindari biaya politik yang akan dikenakan oleh pemerintah.
Teori Agensi
● Teori yang di dalamnya mempunyai suatu hubungan agensi timbul ketika satu atau lebih
pemilik (principals) memperyakan dananya dikelola atau dioperasionalkan oleh manajer
(agent) dalam bisnis (baik di bidang jasa, dagang, maupun manufaktur). Manajer diberi hak
sepenuhnya untuk melakukan atau mengambil keputusan atas bisnis yang dikelolanya.

● Tujuan teori Agensi :


1. Untuk meningkatkan kemampuan individu(baik prinsipal maupun agen) dalam
mengevaluasi lingkungan dimana keputusan harus diambil (The belief revision role).
2. Untuk mengevaluasi hasil darikeputusan yang telah diambil guna mempermudah
pengalokasian hasil antaraprinsipal dan agen sesuai dengan kontrak kerja (The performance
evaluation role)
Ada memei ada susanti
sekian dan terima kasi

Anda mungkin juga menyukai