Teori akuntansi positif mulai berkembang sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh Watts dan
Zimmerman yang menitikberatkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku dengan munculnya
hipotesis pasar efisien dan teori agensi.
Perkembangan Teori Akuntansi
Klasifikasi Teori Akuntansi
Klasifikasi teori akuntansi bedasarkan tingkatan teori akuntansi
sebagai Bahasa :
• Sintatik (Syntactic) merupakan studi logika atau tata Bahasa
(logic or grammar of the language).
• Semantik (semantic) merupakan studi makna atau Bahasa.
• Pragmatik (pragmatic) merupakan studi pengaruh Bahasa.
Klasifikasi teori akuntansi bedasar pada argumentasi logis :
• Deduktif (deductive) aliran argumentasi dari generalisasi ke
spesifik.
• Induktif (inductive) aliran argumentasi dari spesifik ke
generalisasi.
Klasifikasi teori akuntansi bedasar pada cara berdirinya :
• Normatif (normative)-preskriptif. Teori deskriptif berusaha selamanya dan
menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan dipresentasikan dan
dikomunikasikan kepada pengguna data akuntansi.
• Positif (positive)-deskriptif. Teori preskriptif berusaha untuk menjelaskan data
apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana pengguna seharusnya
mempresentasikannya.
Konstruksi Teori Akuntansi
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam kaitan dengan konstruksi teori
akuntansi yaitu sebagai berikut :
1. Formulasi Teori. Ada dua jenis yang dapat diadopsi ketika memformulasi
sebuah teori yaitu : argumentasi deduktif (normative reasoning) dan
argumentasi induktif (positive reasoning).
2. Verifikasi Teori. Ada dua bentuk verifikasi teori, yaitu logis (logical) dan
empiris (empirical).
Teori Akuntansi dan Riset Empiris
Riset-riset empiris di bidang akuntansi hasilnya dapat digeneralisasi
akan membentuk sebuah teori akuntansi. Teori akuntansi dapat
digunakan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
mendukung atau menolak praktik akuntansi yang ada.
Teori akuntasi positif berusaha untuk memahami dan melakukan
prediksi yang baik atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia
praktik.
Agency Theory
Efficient Market
Hypothesis (EMH)
Positive Accounting
Normative Theory
Theory (PAT)
● Hal ini dilakukan karena perjanjian hutang memiliki persyaratan bagi perusahaan
sebagai pihak peminjam untuk mempertahankan leverage selama masa perjanjian.
3. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)
● Semakin besar ukuran perusahaan semakin besar biaya politik yang dimiliki oleh
perusahaan, maka semakin besar kemungkinan manajer perusahaan untuk memilih
prosedur akuntansi yang menangguhkan laba tahun sekarang ke laba tahun depan.
● Dengan adanya biaya politik yang lebih besar maka akan membagi kemakmuran
perusahaan kepada lebih banyak pihak, maka laba tahun sekarang ditransfer ke
laba tahun depan agar laba tahun sekarang menjadi lebih sedikit. Hal ini dilakukan
untuk menghindari biaya politik yang akan dikenakan oleh pemerintah.
Teori Agensi
● Teori yang di dalamnya mempunyai suatu hubungan agensi timbul ketika satu atau lebih
pemilik (principals) memperyakan dananya dikelola atau dioperasionalkan oleh manajer
(agent) dalam bisnis (baik di bidang jasa, dagang, maupun manufaktur). Manajer diberi hak
sepenuhnya untuk melakukan atau mengambil keputusan atas bisnis yang dikelolanya.