of PAT
Disusun oleh :
KELOMPOK 11
JAMBI
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir dengan
keterangan:
Version of PAT
Dosen : Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E., Ak., M.Si., CA. Dr. Sri Rahayu, S.E., Ak.,
M.SA. adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
Materi ini belum pernah digunakan sebagai bahan makalah pada mata ajaran
lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.
Kami memahami bahwa makalah yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
BAB I
PENDAHULUAN
choices) dan yang sejauh ini mendapat perhatian para peneliti akuntansi
berdasarkan pada fungsi dari kontrak yang mengacu pada angka-angka akuntansi.
Artinya, kontrak-kontrak yang disepakati antar pihak yang terkait, dalam hal ini
adalah manajer (agent) dan pemegang saham (owners atau shareholders), sangat
sangat tergantung pada seberapa besar kinerja yang dicapai terkait dengan bonus
tunai (cash bonus), risiko ketenagakerjaan yang muncul dari adanya kemungkinan
bankruptcy) perusahaan, dan nilai saham perusahaan di pasar (firm share value).
besar porsi saham yang dimiliki oleh manajer atau opsi saham yang ada (share
option) serta merupakan cermin dari nilai modal manusia (human capital) yang
langsung (direct cash flow effect) serta efek terhadap nilai perusahaan.
kenyataannya, adalah sangat sulit untuk membedakan antara aksi atau tindakan
BAB II
PEMBAHASAN
Teori positif adalah sebuah teori yang berusaha untuk menjelaskan dan
positif dipopulerkan dalam ekonomi oleh Friedman (1953) dan digunakan untuk
membedakan riset yang berusaha menjelaskan dan memprediksi, dari riset yang
normatif terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat.
empiris, karena didasarkan 'pada premis atau asumsi yang salah sehingga
alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini
akuntansi positif :
menaikan laba sehingga menaikkan bonus yang akan dia dapat. Hal ini
yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986). Semakin besar biaya politis
bonus yang dilakukan oleh Healy (1985) menyatakan bahwa manajer dengan
level pelanggaran perjanjian hutang (covenant slack) sebesar nol atau justru
bernilai positif dengan mengatur rasio utangnya (covenant ratio). Hasil ini
Hipotesis biaya politik yang memiliki arah berkebalikan dari dua hipotesis
impor.
terhadap renumerasi yang mereka terima (bonus plan hypothesis), kontrak hutang
(debt covenant hypothesis) dan kos politik. Hipotesis tersebut juga bisa
akuntansi metode untuk dua alasan: (i) untuk meningkatkan kompensasi melalui
skema kompensasi formal dan informal yang mendasarkan gaji eksekutif pada
laba yang dilaporkan dan (ii) untuk mengurangi kemungkinan CEO secara paksa
dihapus karena kinerja operasional yang buruk karena keputusan yang buruk.
Seringkali dua bentuk dari PAT memiliki prediksi yang serupa. Misalnya
dalam bonus plan hypothesis, manajer bisa jadi akan memilih amortisasi garis
lurus daripada, katakanlah saldo menurun. Dampak dari pilihan ini adalah
renumerasi bagi manajer. Dari sudut pandang ini, maka manajer dianggap
Namun kebijakan yang sama bisa jadi dipilih dalam bonus plan hypothesis
tetapi pada sudut pandang alasan efisiensi. Misalkan amortisasi garis lurus
aset tetapnya. Sehingga amortisasi garis lurus menghasilkan laba yang dilaporkan
Hasilnya kebijakan ini bisa jadi secara efisien lebih memotivasi manajer
(dengan tujuan pertama adalah bonus) relatif terhadap kebijakan amortisasi yang
lain. Contoh lain, juga bisa terjadi pada debt covenant hypothesis. Sweeney (1994)
menggarisbawahi bahwa apabila perusahaan dalam bahaya melanggar kontrak
menggunakan LIFO.
Pilihan kebijakan ini berdampak pada kenaikan laba perusahaan, dan akan
dipandang sebagai hal yang oportunistik. Alternatif lain, bisa ditinjau dari sudut
menjadi strategi bisnis yang efisien untuk mengingkatkan arus kas, khususnya
sulit untuk mengatakan apakah observasi atas kebijakan akuntansi yang dipilih
perusahaan dikendalikan oleh oportunistik atau efisiensi. Dalam hal ini tanpa
mampu untuk membedakan kemungkinan ini, maka akan sulit untuk mengatakan
bahwa kita memahami proses dari pilihan kebijakan akuntansi. Riset-riset pada
2.2.1.1 Opportunistic
manajer akan bertindak dengan cara yang mencoba untuk mentransfer kekayaan
dari pemegang saham pemberi pinjaman. Jadi, misalnya, jika manajer merasa
1986).
efisien. Jika: kontrak yang efisien, mereka menyelaraskan kepentingan agen dan
agen mengakui bahwa jika mereka mencoba untuk mentransfer kekayaan dari
prinsipal, mereka akan dihukum karena bahwa aktivitas di masa depan. Artinya,
oportunistik.
remunerasi yang dibayarkan kepada agen di masa depan jika mereka melakukan
perilaku disfungsional. Oleh karena itu, agen akan menegosiasikan kontrak yang
menyelaraskan kepentingan.
Tindakan yang bermanfaat bagi agen juga memberi manfaat prinsipal
.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori positif adalah sebuah teori yang berusaha untuk menjelaskan dan
hipotesis dalam teori akuntansi positif yaitu, Hipotesis bonus plan, Hipotesis
hipotesis pada teori akuntansi positif dapat dibagi ke dalam dua bentuk:
kontrak kompensasi, sistem pengendalian internal, serta tata kelola yang baik
Healy, Paul. 1985. The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions, Journal
of Accounting and Economics. 7, hal. 85-107
Scott, W.R. 2009. Financial Accounting Theory 5th edition. Prentice Hall
Watts, R.L dan J.L Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory. Prentice Hall.
_________. 1990. Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective. The
Accounting Review