Anda di halaman 1dari 27

POSITIVE ACCOUNTING

THEORY
(PAT)
TEORI AKUNTANSI

~Anindita Purwaningrum~
POSITIVE ACCOUNTING THEORY
CONCEPT
AGENCY EFFICIENT MARKET
THEORY HYPOTHESIS (EMH)

NORMATIVE POSITIVE ACCOUNTING


THEORY THEORY (PAT)

BONUS DEBT POLITICAL


PLAN COVENANT COST
HYPOTHESIS HYPOTHESIS HYPOTHESIS

ACCOUNTING STANDARD AND PRACTICES

~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF
• Watt & Zimmerman tahun 1978 & 1986
• Teori positif → sebuah teori yang berusaha untuk menjelaskan
dan memprediksi fenomena tertentu di masa mendatang.
• Teori akuntansi positif mengarahkan pemahaman dan prediksi
pilihan kebijakan akakuntansi perusahaan, dinyatakan bahwa
pilihan kebijakan akuntansi adalah bagian dari kebutuhan
perusahaan untuk meminimalisir biaya kontraknya.

~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF

• PAT berfokus pada hubungan diantara


berbagai individu yang terlibat dalam
memberikan resource pada sebuah
organisasi dan bagaimana akuntansi
digunakan untuk membantu dalam fungsi
hubungan-hubungan ini.
~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF
• Tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan (to explain)
dan memprediksi (to predict) praktik akuntansi.
Penjelasan berarti memberikan alasan-alasan terhadap praktik
yang diamati. Misalnya, teori akuntansi positif berusaha
menjelaskan mengapa perusahaan tetap menggunakan akuntansi
cost historis dan mengapa perusahaan tertentu mengubah teknik
akuntansi mereka.
Prediksi terhadap praktik akuntansi berarti teori berusaha
memprediksi fenomena yang belum diamati.
~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF
• Tujuan Positive Accounting Theory:
1. Menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi, bukan memberi
panduan
2. Memastikan tidak ada tujuan yang lebih superior dibanding
dengan tujuan-tujuan perusahaan lainnya.
3. Menilai prktik akuntansi yang ada dengan cara yang sistematis
4. Menggambarkan model hubungan antara akuntansi, perusahaan,
dan pasar, serta menganalisis persoalan-persoalan dalam
kerangka kerja ekonomi.
~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF
• Kelebihan Positive Accounting Theory:
1. Teori positif diperlukan sebelum teori normatif dikembangkan, untuk
memahami kejadian di dunia nyata.
2. Berdasarkan pada metode atau observasi yang teridentifikasi dan
empiris
3. Memberikan pernyataan dan hipotesis yang dapat diuji secara empiris
4. Bersifat objectif -- netral, tidak dipengaruhi oleh fenomena yang
diamati
5. Teori positif dikembangkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
teori normative
~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF
• Kekurangan Positive Accounting Theory:
1. Hanya memberi penjelasan dan prediksi apa yang akan terjadi,
tidak ada rekomendasi apa yang seharusnya dilakukan.
2. Berasumsi bahwa manajer (agen) dan pemilik (principal)
memiliki kepentingan masing-masing untuk memaksimalkan
kekayaannya tanpa mempertimbangkan efek buruk terhadap
kelangsungan perusahaan.
3. Tidak sepenuhnya objektif, tidak bebas dari pertimbangan nilai-
nilai karena unsur-unsur yang sulit dihindarkan oleh peneliti.
~Anindita Purwaningrum~
ASAL DAN PERKEMBANGAN TEORI
AKUNTANSI POSITIF
1.Teori Agensi
• Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory)
bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya ekonomi
(principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut.
• Membagi biaya keagenan ini menjadi monitoring cost, bonding cost dan residual loss.
 Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal untuk memonitor perilaku
agent, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agent.
 Bonding cost merupakan biaya yang ditanggung oleh agent untuk menetapkan dan mematuhi
mekanisme yang menjamin bahwa agent akan bertindak untuk kepentingan principal.
 Residual loss merupakan pengorbanan yang berupa berkurangnya kemakmuran principal sebagai
akibat dari perbedaan keputusan agent dan keputusan principal.

~Anindita Purwaningrum~
ASAL DAN PERKEMBANGAN TEORI
AKUNTANSI POSITIF

2. Efficient Market Hypothesis (EMH)


• Efficient market hypothesis menjelaskan bahwa
terdapat hubungan antara harga sekuritas dengan
informasi yang tersedia.
• Efficient market hypothesis menyatakan bahwa harga
sekuritas mencerminkan informasi yang tersedia.
~Anindita Purwaningrum~
STUDI BALL DAN BROWN
• Salah satu motivasi di balik Teori Akuntansi Positif adalah untuk menentukan
isi informasi yang dimiliki keuntungan akuntansi pada pasar saham.
• Perilisan keuntungan pada historical cost memiliki kandungan informasi untuk
pasar dalam hal CARs (cumulated average abnormal firm-unique return) dan
pengaruhnya terhadap volatilitas dan jumlah perdagangan.
• Asimetri informasi (yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan: semakin kecil
perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan
keuangannya) mempengaruhi respon terhadap perubahan harga, sifat
perubahan harga, dan jumlah perdagangan yang mengikuti pengumuman
keuntungan.
~Anindita Purwaningrum~
STUDI BALL DAN BROWN
• Ada sepakat rangkaian informasi yang berkelanjutan yang digunakan oleh pasar,
dan oleh karena itu, pelaporan akuntansi bukanlah satu-satunya sumber informasi.
• Studi asosiasi jangka panjan menunjukkan sejumlah faktor termasuk risiko dan
ketidakpastian, ukuran perusahaan, industry, tingkat bunga, financial leverage,
pertumbuhan potensial, serta keuntungan sementara dan permanen memiliki peran
dalam menentukan nilai perusahaan.
• Menambahkan tingkat keuntungan (serta perubahan keuntungan), menguraikan
keuntungan ke dalam komponen yang berbeda, menambahkan arus kas,
komponen neraca dan akrual, serta mempertimbangkan faktor makroekonomi
yang luas lebih lanjut akan meningkatkan keuatan penjelas dari variable akuntasi.

~Anindita Purwaningrum~
HIPOTESIS TEORI AKUNTANSI
POSITIF (CATERIS PARIBUS)
Hipotesis Rencana Bonus (Plan Bonus
Hypothesis)
Hipotesis Perjanjian Hutang (Debt Convenant
Hypothesis)
Hipotesis Biaya Proses Politik (Politic Process
Hypothesis)
~Anindita Purwaningrum~
HIPOTESIS RENCANA BONUS
(PLAN BONUS HYPOTHESIS)
• Para manajer perusahaan dengan rencana bonus akan lebih
memungkinkan untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat
menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke periode
sekarang atau dikenal dengan income smoothing.
• Dengan hipotesis tersebut apabila manajer dalam system
penggajiannya sangat bergantung pada bonus akan cenderung untuk
memilih metode akuntansi yang dapat memaksimalkan gajinya,
misalnya dengan metode akrual.
~Anindita Purwaningrum~
HIPOTESIS PERJANJIAN HUTANG
(DEBT CONVENANT HYPOTHESIS)
• Manajer perusahaan yang mempunyai rasio leverage (debt/equity) yang besar akan lebih
suka memilih prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning untuk periode
mendatang ke periode sekarang.
• Dengan memilih metode kuntansi yang dapat memindahkan pengakuan laba untuk
periode mendatang ke periode sekarang maka perusaaan untuk mempunyai rasio leverage
yang lebih kecil, sehingga menurunkan kemungkinan default technic.
• Seperti diketahui babahwa banyak perjanjian huta mensyaratkan peminjam untuk
mematuhi atau mempertahankan rasio hutang atas modal, modal kerja, ekuitas pemegang
saham, dll.
• Selama perjanjian, jika perjanjian itu tersebut dilanggar perjanjian hutang mungkin
memerikan penalti, seperti kendala dalam dividen atau pinjaman tambahan.
~Anindita Purwaningrum~
HIPOTESIS BIAYA PROSES POLITIK
(POLITIC PROCESS HYPOTHESIS)
• Semakin besar biaya politik perusahaan, semakin mungkin manajer
perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan
laporan earnig periode sekarang ke periode mendatang.
• Hipotesis ini berdasarkan asumsi bahwa perusahaan yang biaya
politiknya besar lebih sensitive dalam hubungannya untuk mentransfer
kemakmuran yang mungkin lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan yan biaya politiknya kecil.
• Dengan kata lain perusahaan besar cenderung lebih suka menurunkan
atau mengurangi laba yang dilaporkan dibandingkan perusahaan kecil.
~Anindita Purwaningrum~
3 (TIGA) HUBUNGAN KEAGENAN

• Tiga hipotesis tersebut menunjukkan bahwa


akuntansi postif mengakui adanya 3 (tiga)
hubungan keagenan:
1.Antara manajemen dengan pemilik
2.Antara manajemen dengan kreditur
3.Antara manajemen dengan pemerintah
~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF
• Teori positif berkembang karena ketidakpuasan terhadap teori
normatif :
1. Ketidakmampuan normatif untuk menguji secara empiris.
2. Normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor
secara individu dari pada kemakmuran secara luas.
3. Normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya
alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar
modal.
~Anindita Purwaningrum~
TEORI AKUNTANSI POSITIF
• Teori positif lebih mengacu pada penelitian empiris
yang memaksimalkan keuntungan (baik investor,
manajer maupun masyarakat luas) dalam memilih
metode akuntansi yang ada. Blaug (1992)
menjelaskan bahwa teori positif berkepentingan
dengan masalah fakta sedangkan teori normative
berkepentingan dengan masalah nilai.
~Anindita Purwaningrum~
TEORI NORMATIF
• Teori normatif lebih berkonsentrasi pada :
1. Penciptaan laba sesungguhnya (true income) Teori ini berkonsentrasi
pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva
dan laba. Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa
yang dimaksud denganpengukur nilai dan laba yang benar.
2. Pengambilan keputusan (decision usefulness) Pendekatan ini
menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk
membantu proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan
data akuntansi yang relevan atau bermanfaat.

~Anindita Purwaningrum~
POSITIVE ACCOUNTING THEORY
VS
NORMATIVE THEORY
• Teori Akuntansi Positif mencakup penjelasan atau penalaran
untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau
fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. Dengan
kata lain, fakta sebagai sasaran.
• Teori Akuntansi Normatif mencakup penjelasan atau
penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakukan
akuntansi yang paling sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Nilai sebagai sasaran.
~Anindita Purwaningrum~
POSITIVE ACCOUNTING THEORY
VS
NORMATIVE THEORY

• Teori Akuntansi Positif → “Apa Adanya” (What it is)

• Teori Akuntansi Normatif → “Seharusnya Demikian” (It Should be)

~Anindita Purwaningrum~
POSITIVE ACCOUNTING THEORY
VS
NORMATIVE THEORY

• Akuntansi Normatif → praktik akuntansi yang


dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
• Aturan tersebut dikenal dengan nama Praktik Akuntansi
Berterima Umum (PABU) atau GAAP. Salah satu bagian
kecil dari PABU adalah SAK aau Standar Akuntansi
Keuangan.

~Anindita Purwaningrum~
POSITIVE ACCOUNTING THEORY
VS
NORMATIVE THEORY

• Teori Akuntansi Positif → Praktik akuntansi saat


ini sering kita dengar antara lain:
 Creative Accounting - Earnings Management
 Big Bath - Income Smoothing
 Kaizen - ABC Costing
~Anindita Purwaningrum~
KRITIK MENGENAI TEORI
AKUNTANSI POSITIF
• Teori Akuntansi Positif tidak memberikan resep dan
oleh karena itu tidak menyediakan sarana untuk
memperbaiki praktik akuntansi.
• Teori Akuntansi Positif tidak bebas nilai, seperti
yang ditegaskan. Tidak adanya rumusan yaitu tidak
adanya edoman seperti apa yang harus dilakukan.
~Anindita Purwaningrum~
ASPEK SASARAN TEORI
KETERANGAN TEORI POSITIF TEORI NORMATIF
Sasaran Pemaparan Positif Normatif
Bentuk Pernyataan Is Ought / Should
Bahan Pertimbangan Facts Values
Dasar Penyimpulan Obyektif / Empiric Subyektif / Reasonal
Nada Pernyataan Deskriptif Preskriptif
Metode Pengujian Validasi Science / Scientific Art / Judgemental
Kriteria Penerimaan Teori True / False Good / Bad

~Anindita Purwaningrum~
~ TERIMAKASIH ~

~Anindita Purwaningrum~

Anda mungkin juga menyukai