Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

TEORI AKUNTANSI
A. Pengertian Teori Akuntansi

Pengertian teori akuntansi bergantung pada kesepakatan tentang pengertian


akuntansi sebagai disiplin pengetahuan.

Definisi teori akuntansi dapat dipandang menjadi dua macam, yaitu sebagai:

1. Sains

Bila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi bertujuan untuk mendapatkan


kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena akuntansi dengan
menerapkan metode ilmiah.

Teori akuntansi berkepentingan untuk menghasilkan pernyataan-pernyataan


umum (yang bermula dari hipotesis) sebagai penjelasan praktik akuntansi.

Bidang kajian yang menjadi pusat perhatian adalah masalah fakta sehingga teori
akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai.

2. Teknologi

Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, akuntansi merupakan teknologi


perangkat lunak yang harus dipelajari dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
sosial tertentu.

Dengan demikian, akuntansi merupakan suatu pengetahuan tentang


perekayasaan informasi untuk pengendalian keuangan.

Hasil akhir teori akuntansi adalah prinsip, metode atau teknik yang bermanfaat
untuk mencapai tujuan akuntansi.

32
B. Jenis-jenis Teori Akuntansi

Teori akuntansi merupakan suatu penalaran logis yang mengevaluasi dan


mengembangkan praktik akuntansi. Hasil penalaran logis adalah suatu kerangka
konseptual yang menjadi semacam konstitusi akuntansi.

Adanya tujuan sosial yang harus dicapai oleh akuntansi menjadikan teori
akuntansi banyak membahas pertimbangan nilai (value judgement).

Atas dasar sasaran yang ingin dicapai, teori akuntansi dibedakan menjadi:

1. Teori Positif

Menjelaskan fenomena akuntansi seperti apa adanya atas dasar pengamatan


empiris.

2. Teori Normatif

Menjelaskan fenomena akuntansi untuk menjustifikasi atau membenarkan


standar akuntansi karena tujuan akuntansi harus dicapai.

Sementara itu, menurut aspek tataran semiotika yang mengkaji teori umum
tentang tanda-tanda dan simbol-simbol dalam bidang linguistik, teori akuntansi
dibedakan menjadi:

3. Teori Sintaktik

Merupakan teori yang berkepentingan pada struktur pelaporan keuangan. Teori


ini memberi penalaran mengapa data/informasi disajikan dengan cara tertentu.

4. Teori Semantik

33
memusatkan perhatian pada masalah-masalah penyimbolan, pengukuran dan
penyajian kegiatan operasi dan objek fisis perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan.

Teori ini memberi penalaran mengapa kegiatan perusahaan disimbolkan dengan


cara tertentu.

5. Teori Pragmatik

memusatkan perhatian pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku


pemakai laporan keuangan. Teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh
informasi akuntansi.

C. Tujuan Teori Akuntansi

Setelah mengetahui tentang pengertian dan jenis-jenis teori akuntansi, maka


perlu juga memahami apa saja tujuan dari penerapan teori akuntansi, di
antaranya adalah:

1. Melakukan evaluasi dan menjelaskan prinsip akuntansi


2. Menyederhanakan sesuatu yang kompleks
3. Memecahkan sebuah masalah
4. Memprediksi sesuatu yang akan terjadi
5. Membantu mengidentifikasi, menjelaskan, hingga menyimpulkan sebuah
kejadian dalam bidang akuntansi

D. Elemen Kunci Teori Akuntansi

Dalam pemahaman dan penerapan teori akuntansi, sangat penting untuk


memperhatikan beberapa elemen kunci dari teori akuntansi yang membuatnya
begitu krusial untuk dilakukan.

Ada pun untuk elemen-elemen kunci pada teori akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Relevansi

34
Elemen pertama yaitu relevansi (relevance) yang merupakan elemen terpenting
dalam teori akuntansi, sebab setiap keterangan dari teori akuntansi harus relevan
dan sesuai di seluruh aspek.

2. Kegunaan

Selanjutnya adalah elemen kegunaan (usefulness) yang menjadikan teori


akuntansi sangat bermanfaat dalam pembuatan laporan keuangan.

Elemen ini juga akan membantu sebuah bisnis menghasilkan keputusan yang
tepat mengenai keuangan.

3. Reliabel

Elemen berikutnya adalah reliabel (reliability) yaitu teori ini bisa diandalkan dan
sesuai dengan standar dari prinsip akuntansi yang berlaku (GAAP).

4. Konsistensi

Elemen kunci terakhir dari teori akuntansi yang tidak kalah penting adalah
konsistensi.

E. Prinsip Dasar Teori Akuntansi

Terdapat 6 (enam) prinsip yang menjadi aturan dasar mengenai bagaimana


akuntansi dilaksanakan berdasarkan prosedur atau cara yang sesuai dan
terorganisir.

Keenam prinsip dasar tersebut antara lain:

1. Cost Principle

Berdasarkan prinsip teori akuntansi, semua aset dalam bentuk apa pun harus
dicatat sesegera mungkin setelah didapatkan atau dibeli.

35
Melakukan pencatatan atas biaya pengeluaran akan menjaga bisnis tetap teratur
dan berada sesuai jalur.

2. Matching Principle

Sesuai dengan namanya, pada dasarnya prinsip ini mencocokkan pengeluaran


dengan pendapatan.

3. Materiality Principle

Pada prinsip ini, hanya transaksi keuangan yang sudah selesai dilakukan yang
dapat dicatat. Sehingga pencatatan terhadap transaksi yang belum usai, perlu
ditunda terlebih dahulu.

Prinsip ini juga juga menekankan pada pengeluaran sekecil apa pun per bulan.

jika dihitung selama satu tahun, maka akan berdampak signifikan pada anggaran,
sehingga pencatatan menjadi aktivitas yang sangat penting untuk dilaksanakan.

4. Conservatism Principle

Liabilitas (kewajiban) memiliki dampak yang signifikan pada bisnis apa pun.
Prinsip ini menyarankan, bahwa sebaiknya selalu melakukan pencatatan pada
setiap liabilitas.

Hal ini karena dapat membantu bisnis menyimpan dan menyiapkan sejumlah
dana untuk membayar hutang serta merupakan cara terbaik dalam rangka
perencanaan anggaran pengeluaran di masa depan.

5. Time-Period Principle

Prinsip ini merupakan sebuah konsep di mana sebuah bisnis harus membuat
laporan dari hasil operasional yang telah dilakukan di setiap periode.

36
Hal ini bertujuan untuk menciptakan satu set variabel sebagai perbandingan dari
waktu ke waktu, serta bermanfaat dalam analisis tren.

6. Consistency Principle

Konsep pada prinsip ini menitikberatkan bahwa apabila sebuah sistem akuntansi
telah ditentukan, maka seluruh transaksi dalam sebuah bisnis harus mengikuti
aturan sistem tersebut.

Penerapan prinsip ini bertujuan agar perusahaan tidak terombang-ambing dan


tetap konsisten pada satu sistem saat pencatatan transaksi.

F. Konsep Dasar Teori Akuntansi

Teori akuntansi dapat berjalan dengan benar berdasarkan 4 (empat) konsep dasar
yang berbeda dan digunakan untuk menentukan serta menjelaskan pedoman
penting dalam manajemen sebuah bisnis.

1. Konsep Akrual-Teori Akuntansi

Konsep yang pertama ini menjelaskan bahwa pendapatan dari suatu transaksi
dan liabilitas harus dicatat ketika transaksi tersebut terjadi.

Contohnya, jika seorang pedagang grosir atau eceran memesan dan menerima
sebuah barang dengan nominal satu juta rupiah, namun belum membayar di saat
itu juga, maka sang pedagang harus mencatat liabilitas atau kewajibannya
tersebut.

Begitu pula dengan distributor atau pemasok yang akan menghitung penjualan
barang tersebut.

2. Konsep Konsistensi-Teori Akuntansi

37
Berdasarkan namanya, maka konsep ini menekankan pada saat satu metode
akuntansi diterapkan di sebuah perusahaan, maka metode tersebut harus terus
digunakan.

Misalnya saja jika seorang akuntan sudah memutuskan untuk menggunakan


metode double-entry accounting pada bulan periode tersebut, maka penting
untuk memastikan bahwa dia akan secara konsisten menerapkannya hingga usai.

3. Konsep Kelangsungan Hidup-Teori Akuntansi

Saat mengelola sebuah bisnis, akuntan harus berasumsi bahwa bisnis itu layak
dan akan segera beroperasi.

Jika akuntan menemukan bahwa bisnis tidak akan berjalan baik di masa depan,
dia harus menyatakan alasan yang tepat di balik asumsi ini dalam laporan
keuangan.

Namun, apabila akuntan merasa bahwa bisnisnya tidak akan bertahan di masa
depan dan dia tidak memiliki cukup bukti untuk pendapat ini, dia harus
memberikan “disclaimer” dalam laporannya.

4. Konsep Kehati-hatian

Berdasarkan konsep teori akuntansi ini, maka liabilitas harus diperhitungkan


dalam neraca, meskipun peluang terjadinya begitu kecil.

Begitu juga dengan perhitungan pendapatan dalam laporan keuangan. Konsep ini


membantu bisnis untuk mengantisipasi kerugian yang kelak akan terjadi.

G. Fungsi Teori Akuntansi

Bukan tanpa alasan jika teori akuntansi begitu penting, karena ada beberapa
fungsi utama dari penerapan teori akuntansi, di antaranya adalah untuk:

1. Mengumpulkan, menggantikan, dan menyimpan data keuangan sebuah


bisnis.

38
2. Menyediakan informasi yang akan digunakan dalam berbagai jenis laporan,
termasuk laporan keuangan.
3. Memberikan informasi penting mengenai keuangan yang akan menjadi
dasar dalam perencanaan dan keputusan strategis dari perusahaan.
4. Membantu perusahaan untuk melakukan metode yang efektif dalam
mengontrol pencatatan dan pengolahan data keuangan agar lebih efisien
dan akurat.

H. Keuntungan Memahami Teori Akuntansi

Pengetahuan mengenai teori akuntansi yang tepat dan sesuai ternyata memiliki
berbagai manfaat dan keuntungan, terutama bagi pengelola keuangan
perusahaan seperti akuntan.

Hal ini karena dengan teori akuntansi, maka dapat membantu untuk menjaga
catatan keuangan menjadi lebih terorganisir, fungsional, mudah diakses, dan
selalu update (terkini).

Beberapa keuntungan lainnya adalah:

1. Pendekatan akuntansi yang lebih baik

Teori akuntansi mampu memberikan perspektif yang lebih baik dalam melakukan
pekerjaan di bidang keuangan.

2. Peningkatan efisiensi

Pengetahuan mengenai teori akuntansi terutama dalam hal aturan dan prinsip
yang harus dilakukan, akan memudahkan pencatatan setiap transaksi keuangan
dari segi waktu, sehingga pekerjaan akan jauh lebih efisien dan produktif.

3. Mudah dalam mendeteksi suatu kesalahan

39
Ketika seseorang melakukan pekerjaan dengan tertib dan sesuai dengan aturan
dan prinsip yang ada, maka mendeteksi kesalahan dalam proses suatu pekerjaan
akan menjadi jauh lebih mudah.

4. Membantu memilih metode yang paling efektif

Ada beragam metode yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi.

Penerapan teori akuntansi akan membantu seorang akuntan atau orang-orang


yang bekerja di bidang akuntansi dapat menentukan pilihan terbaik dan paling
layak, fungsional, serta relevan bagi kebutuhan perusahaan.

5. Solusi mudah untuk masalah akuntansi

Pemahaman yang baik mengenai teori akuntansi akan membantu dalam


menemukan dan menentukan solusi untuk masalah yang muncul dalam bidang
akuntansi.

H, Latihan Soal

1. Uraikan tentang pengertian teori akuntansi sebagai :


a. Sains
b. Teknologi
2. Sebutkan tujuan dari teori akuntansi !
3. Sebutkan elemen kunci dari teori akuntansi !
4. Sebutkan prinsip dasar dari teori akuntansi !
5. Jika kita memahami teori akuntansi, akan memetik keuntungan, sebutkan
keuntungan apa saja yang bisa didapat !
6. Di dalam transaksi dikenal adanya dasar akrual (accrual basic) dan dasar
tunai (cash basic) . Jelaskan pengertian tersebut !

Selamat Bekerja Sukses Selalu !!!


40
41

Anda mungkin juga menyukai