Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATAN-PENDEKATAN

TRADISIONAL DALAM FORMULASI


TEORI
AKUNTANSI
Dwi Tirta Kencana, S.E., M.S.Ak., Akt.
Pandangan Akuntansi
◦Akuntansi sebagai ideologi; akuntansi dipandang
sebagai rasionalisasi
◦ekonomi, dimana walau hal tersebut abstak sehingga
sifatnya kabur
◦namun sangat mendukung logika perusahaan dalam
pemikirannya
◦menghitung cost-profit.
◦Akuntansi sebagai bahasa: bahasa mempunyai 2 unsur yaitu:
a. Simbol
b. Tata Bahasa

◦Akuntansi mempunyai keduanya, akun-akun sebagai simbol dan


mempunyai sistem dalam penyusunan akun-akun tersebut. Seperti
GAAP atau IFRS.
◦Akuntansi sebagai catatan peristiwa masa lalu; dimulai dari
hubungan antara principal dan agent, pelaporan atas
pertanggungjawaban mempunyai sifat historis sehingga dapat
dipandang demikian. Perkembangan pertanggungjawaban
pengelolaan aset pun berkembang dimana agent mendapatkan
akses lebih tinggi untuk mengelola aliran pemanfaatan aset.
◦ Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini; ada dua isu yang berkembang
menjadi pandangan ini yaitu penilaian income dimana income merupakan
kinerja perusahaan yang dapat menjadi cerminan kondisi ekonomi saat ini.
Kedua ialah penilaian aset, depresiasi merupakan pemutakhiran nilai
ekonomi sehingga dapat dijadikan gambaran pula menilai realitas ekonomi
saat ini walau dalam pendekatannya menjadi isu lain yang sangat rumit.

◦ Akuntasi sebagai suatu sistem informasi; didapat dari persamaan bahwa


sistem informasi mempunyai kriteria input-proses-output. Input sistem
informasi disamakan dengan transaksi atau event yang dicatat dalam
jurnal menjadi sebuah data. Dalam data tersebut diolah dalam proses
posting, adjustment dan sebagainya sehingga menjadi output berupa
laporan keuangan yang berkualitas sesuai standar. Hal ini tergambar dalam
siklus akuntansi.
◦Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengembangan teori akuntansi
dari pandangan diatas semata hanya untuk merasionalisasikan apa
yang harus dilakukan dalam pelaporan keuangan sehingga apa
yang diterapkan mempunyai konsekuensi logis dan bersifat
matematis. Teori yang bersifat gagasan, definisi, yang menyajikan
pandangan sistematis tentang fenomena serta memprediksi
fenomena selanjutnya ini menjadi dasar akan sifat teori akuntansi.
Namun dalam hal ini, penalaran juga membutuhkan adanya
pembuktian dan pengesahan teori. Akuntansi harus tunduk pada
pengujian bersifat empiris untuk menguatkan teorinya, dimana
fenomenafenomena yang muncul dapat dijelaskan oleh teori
tersebut. Apabila tidak terdapat kesamaan maka teori tersebut
perlu dirombak untuk dikaji ulang sampai didapat teori yang telah
mempunyai verifikasi yang memadai untuk diakui. Inilah metode
bersifat ilmiah untuk mendukung teori akuntansi.
Metode-metode Penyusunan
Teori Akuntansi
◦Metode-metode penyusunan teori akuntasi mempunyai dua metodologi :

a. Metodelogi Deskriptif

yaitu teori akuntansi mencoba menjawab pertanyaan ”APA”. Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai
seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat
menjelaskan atau descriptive. Dia menjelaskan dan menganalisa praktek yang ada dan diterima sekarang. Di
sini diamati perilaku akuntan dalam berhubungan dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Metode ini disebut
juga deskriptive accounting atau deskriptive theory of accounting

b. Metode Normatif

Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti serta tidak memperdulikan
apakah berlaku dipraktik sekarang atau tidak. Teori normatif berusaha untuk membenarkan tentang apa yang
seharusnya dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya
didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut Nelson (1973) dalam literature akuntansi teori
normatif sering dinamakan teori apriori (artinya dari sebab ke akibat atau bersifat deduktif). Alasannya teori
normatif bukan dihasilkan dari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan “semi-research”.
Teori normatif lebih berkonsentrasi pada:

1. Penciptaan laba sesungguhnya (true income)


Teori ini berkonsentrasi pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba.
Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud denganpengukur nilai dan laba
yang benar.

2. Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses
pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan atau bermanfaat.

Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik tentang laba dan kemakmuran
(wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional. Biasanya konsep tersebut didasarkan juga
pada penyesuaian rekening karena pengaruh inflasi atau nilai pasar dari aktiva. Teori ini pada dasarnya
merupakan teori pengukuran akuntansi. Teori tersebut bersifat normative karena didasarkan pada
anggapan :
1. Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran
2. Laba dan nilai dapat diukur secara tepat
3. Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
4. Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi)
5. Ada beberapa pengukur laba yang unik.
Pendekatan-pendekatan Dalam
Penyusunan Akuntansi
Non-teoretis, praktis / pragmatis
Penyusunan teori yang mempunyai implikasi praktik yang bermanfaat besar dalam
memudahkan tujuan pelaporan keuangan menjadi suatu fokus pendekatan Non-teoretis
sehingga teori yang dihasilkan mempunyai keselarasan dengan apa yang diinginkan oleh
akuntan yang bekerja diluar. Hal ini ditentang Skinner sebagai solusi karena hal ini
bersifat sementara atau temporer.
Teoretis
Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi)
dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang
dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana
dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan
akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.
Pendekatan Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran
khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau
berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip
akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:
◦ Mengumpulkan semua observasi
◦ Menganalisis golongan observasi
◦ Penarikan kesimpulan umum
◦ Pengujian kesimpulan umum
◦ Etik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai