Anda di halaman 1dari 5

KEL 5

1. Mengapa harus melakukan konvergensi SAK?


Jawab : karena untuk mengembangkan atau merevisi standar akuntansi mereka yang memungkinkan
adanya satu standar global
2. Jelaskan relevansi sejarah akuntansi dengan akuntansi saat ini?
Jawab : memberi pemahaman dan apresiasi yang lebih baik mengenai bidang akuntansi dan
evolusinya sebagai salah satu ilmu sosial. Relevansi terhadap praktiknya sejarah akuntansi dapat
memberikan peniaian yang lebih baik atas praktik yang berlaku dengan melakukan perbandingan
pada metode-metode yang digunakan di masa lalu.
3. Konvergensi 1 membahas tentang apa dan hasinya apa? Lalu untuk apa konvergensi 2 dan hasinya
apa?
Jawab : konvergensi pertama berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap.
Lalu konvergensi kedua melakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif
4. Apa kaitan perkembangan ekonomi dan akuntansi di Indonesia?
Jawab : akuntansi memiiki kaitan dengan perkembangan ekonomi dalam merencanakan
perekonomian negara melalui data-data atau laporan-laporan yang disediakan dan dapat
dibandingkan melalui pergerakan ekonomi dari periode ke periode lainnya agar dapat membuat
pemerintah untuk mengambi keputusan dalam rangka pembangunan ekonomi negara.

KEL 6 PENGERTIAN TEORI DAN TEORI AKUNTANSI


1. Jelaskan perbedaan teori positif akuntansi dengan teori normatif akuntansi, sebutkan pula peranan
kedua teori tersebut dalam menerapkan kebijakan akuntansi? (Yayu Kel.10)
Jawaban : Teori positif akuntansi berfokus pada deskripsi dan penjelasan mengenai praktik akuntansi
yang sebenarnya dilakukan oleh entitas bisnis. Teori ini mengasumsikan bahwa entitas bisnis akan selalu
berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian, dan akuntansi adalah cara
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam konteks ini, akuntansi dianggap sebagai alat yang digunakan
oleh entitas bisnis untuk menciptakan citra yang positif dan meyakinkan para pemangku kepentingan
bahwa mereka berhasil mencapai tujuan mereka.
Di sisi lain, teori normatif akuntansi lebih fokus pada apa yang seharusnya dilakukan oleh entitas
bisnis dalam menerapkan kebijakan akuntansi. Teori ini mengasumsikan bahwa terdapat suatu standar
etika yang diikuti oleh entitas bisnis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan tujuan utama dari
akuntansi adalah untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan transparan. Dalam konteks ini,
entitas bisnis diharapkan untuk memenuhi standar etika dan mempertanggungjawabkan tindakan
mereka kepada pemangku kepentingan.
Peran teori positif akuntansi adalah untuk memberikan deskripsi tentang praktik akuntansi yang
sebenarnya dilakukan oleh entitas bisnis, sehingga dapat membantu dalam memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan entitas bisnis dalam menerapkan kebijakan akuntansi. Sementara itu,
peran teori normatif akuntansi adalah untuk memberikan pedoman tentang apa yang seharusnya
dilakukan oleh entitas bisnis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, sehingga dapat membantu dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan
terhadap entitas bisnis.
2. Tadikan dijelaskan mengenai Teori Normatif Akuntansi, dan ada 3 Teori sintatik, semantik, pragmatik.
Dari ketiga teori tersebut apa yang membedakan antara masing-masing teori! (Fadila Nanda Kel.08)
Jawaban : Teori Normatif Akuntansi adalah teori yang mengemukakan bagaimana akuntansi seharusnya
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti keadilan, akurasi, dan transparansi.
Teori ini berusaha memberikan panduan atau pedoman bagi praktisi akuntansi dalam memilih dan
menerapkan kebijakan akuntansi yang tepat, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas dan dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan.
Dalam Teori Normatif Akuntansi, terdapat tiga jenis teori yang berbeda, yaitu:
 Teori Sintetik adalah teori yang berusaha menggabungkan berbagai pendekatan dan prinsip-prinsip
akuntansi yang sudah ada dalam rangka menciptakan sebuah kerangka konseptual yang utuh. Teori
ini mengasumsikan bahwa terdapat suatu set prinsip-prinsip akuntansi yang dapat diterapkan
secara universal dan berlaku untuk semua jenis entitas bisnis.
 Teori Semantik adalah teori yang menekankan pada arti dan makna kata-kata atau istilah-istilah
yang digunakan dalam akuntansi. Teori ini berusaha memastikan bahwa istilah-istilah yang
digunakan dalam laporan keuangan memiliki arti yang jelas dan dapat dipahami oleh semua
pemangku kepentingan, sehingga tidak terjadi kebingungan atau kesalahpahaman dalam
interpretasi laporan keuangan.
 Teori Pragmatik adalah teori yang berfokus pada aplikasi praktis dari prinsip-prinsip akuntansi dalam
situasi nyata. Teori ini mengasumsikan bahwa setiap entitas bisnis memiliki kebutuhan dan
kepentingan yang unik, sehingga penerapan prinsip-prinsip akuntansi harus disesuaikan dengan
konteks dan tujuan dari setiap entitas bisnis.
Perbedaan mendasar antara ketiga teori tersebut terletak pada pendekatan dan fokusnya dalam
memandang akuntansi. Teori Sintetik lebih bersifat umum dan universal, sementara Teori Semantik lebih
fokus pada makna dan interpretasi istilah-istilah dalam akuntansi, dan Teori Pragmatik lebih
menitikberatkan pada aplikasi praktis prinsip-prinsip akuntansi dalam situasi nyata. Oleh karena itu,
setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan dapat dipilih dan disesuaikan
dengan kebutuhan dan tujuan entitas bisnis yang berbeda

3. Mengapa akuntansi memerlukan teori dasar lalu bagaimana jika tidak ada teori dasar akuntansi? (Dea
kel.03)
Jawaban : Akuntansi memerlukan teori dasar untuk memberikan landasan yang jelas dan sistematis
dalam menjalankan prinsip-prinsip akuntansi. Teori dasar akuntansi memberikan kerangka kerja untuk
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam praktik akuntansi sehari-
hari.
Tanpa teori dasar akuntansi, praktik akuntansi mungkin menjadi tidak konsisten dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam situasi seperti ini, sulit untuk menilai kualitas informasi keuangan yang
dihasilkan dan sulit bagi para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang baik dan tepat.
4. Pengertian postulat itu sendiri apa? Apakah ada peranan penting akuntansi dalam postulat akuntansi?
Lalu dari semua teori yang sudah dijabarkan mana yang lebih berkaitan dengan teori manfaat akuntansi?
(Alfira kel.02)
Jawaban : Postulat akuntansi adalah dasar atau prinsip dasar yang dianggap benar dan diterima oleh
para akuntan untuk mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep akuntansi. Postulat akuntansi
mencakup asumsi dasar yang mendasari penyusunan laporan keuangan dan prinsip-prinsip akuntansi
yang digunakan dalam memproses data keuangan.
Peran penting dari postulat akuntansi adalah memberikan kerangka kerja yang jelas dan konsisten dalam
memproses data keuangan dan menyusun laporan keuangan. Dalam prakteknya, postulat akuntansi
membantu para akuntan dalam mengambil keputusan dan memberikan informasi yang relevan dan
akurat kepada para pengguna laporan keuangan. Postulat akuntansi juga membantu dalam menjamin
integritas dan transparansi laporan keuangan sehingga dapat diandalkan oleh para pengguna.
Dalam teori manfaat akuntansi, Postulat kelangsungan usaha memiliki kaitan yang lebih erat daripada
postulat lainnya.
Postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa dalam menyusun laporan keuangan, dianggap bahwa
entitas atau perusahaan akan terus beroperasi di masa mendatang dan memiliki kemampuan untuk
melanjutkan kegiatan usahanya. Hal ini sangat penting dalam memahami kondisi keuangan suatu
perusahaan dan memberikan informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan.
Dalam teori manfaat akuntansi, tujuan utama akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang
berguna bagi para pengambil keputusan dalam mengelola kekayaan atau investasi mereka. Oleh karena
itu, informasi yang diberikan harus berguna dan dapat dipercaya dalam memprediksi kinerja masa depan
suatu perusahaan.
Postulat kelangsungan usaha sangat penting dalam memenuhi tujuan tersebut karena dapat
memberikan informasi yang berguna dalam memprediksi kemampuan suatu perusahaan untuk terus
beroperasi di masa mendatang. Jika postulat ini tidak terpenuhi, maka informasi keuangan yang
diberikan mungkin tidak dapat dipercaya dalam memprediksi kinerja masa depan suatu perusahaan.

KEL 8 PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN


1. Apakah hasi akhir perekayasaan pelaporan keuangan ?
Jawab : dalam hal perekayasaan pelaporan keuangan, hasinya dituangkan dalam dokumen resmi yang
disebut rerangka konseptual yang fungsinya dapat dianaogi dengan konstitusi yang merupakan jawaban
atas pertanyaan perekayasaan yang akan menjadi konsep terpiih yang dituangkan dalam dokumen
resmi. Rerangka konseptua sebagai dokumen resmi hasil perekayasaan sering disebut juga sebagai
seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur konsep-konsep yang terpadu atau
saling berkaitan. Rerangka konseptual ini akan menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah
perlakuan akuntansi disamping itu juga meindungi profesi akuntansi dari poitisasi untuk kepentingan
pihak yang tidak semestinya sehingga kepentingan umum dikorbankan.
2. Apa tujuan pihak manajemen perusahaan meakukan tindakan perekayasaan peaporan keuangan?
Jawab : perekayasaan pelaporan keuangan sebagai suatu upaya yang dilakukan manajemen untuk
menekan laba. Suatu konsep yang dapat digunakan manajemen untuk mengelola laporan keuangan
perusahaan agar aporan tersebut tampak terlihat memiliki kualitas (quaity of financia reporting) dikenal
dengan earnings management.
3. Apakahh profesi akuntan di indonesia sudah memenuhi prinsip PABU ? bagaimana jika akuntan tidak
menerapkan prinsip PABU ?
a. Di Indonesia, profesi akuntansi diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang juga mengadopsi
prinsip PABU. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa profesi akuntansi di Indonesia sudah memenuhi
prinsip PABU.
b. jika sebuah perusahaan tidak menerapkan PABU, maka ketika akuntan tidak mengikutinya tentu
merupakan sebuah masalah karena bentuk pelaporan yang diinginkan perusahaan dengan yang disajikan
berbeda.
4. Dari ke 4 prinsip PABU tersebut, prinsip mana yang lebih riskan dan sering dilanggar oleh perusahaan?
Jawab : ada 4 prinsip yaitu pengukuran, pengakuan, penyajian, dan pengauditan, dari ke 4 prinsip PABU
tersebut yang lebih riskan itu tergantung pada prinsip perusahaan dimana prinsip berterima umum itu
merupakan sebuah prinsip yang diikuti secara menyeluruh di daerah dimana dia berlaku.
5. Bagaimana jika ada pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi
Jawab : jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi maka ketentuan
dasar standar akuntansi di uji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait. Kalo misanya jangka
panjang, konflik semacam ini dapat diseesaikan melalui perkembangan standar akuntansi.

KEL 3
1. Kapan pendapatan diakui menurut kerangka konseptual penyajian dan penyusunan laporan keuangan?
Jawab : apabia telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan telah dihasikan
2. Bila terjadi pertentangan antara kerangka konseptual standar akuntansi keuangan yang mana yang harus
diutamakan dan alasannya mengapa?
Jawab : jika pertentangan antara kerangka konseptual dengan standar akuntansi, maka yang harus
diutamakan adalah kerangka konseptual, hal ini dikarenakan kerangka konseptual menjadi acuan penting
utama dari standar akuntansi keuangan
3. Mengapa kerangka konseptual harus memuat kriteria pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
berikan alasannya?
Jawan : karena untuk dijadikan dasar bagi penyusun standar untuk menentukan teknik atau prosedur
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan dalam bentuk standar akuntansi.
4. Jelaskan kendala dari cost benefit relationship, materialitis, industry practice?
Jawab : cost benefit relationship dipandang sebagai kendala yang dihadapi dalam penyajian informasi
keuangan. Informasi akuntansi keuangan akan diupayakan untuk disajikan dalam laporan keuangan,
selama manfaat yang diperoleh dari penyajian informasi tersebut melebihi biaya yang diperlukan untuk
menghasilkannya. Oleh karena itu, sebelum menyajikan informasi, manfaat yang akan diperoleh dari
informasi tersebut harus dibandingkan dengan biaya yang akan timbul
Materialitas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengakui suatu informasi
akuntansi. Pertimbangan utama dalam konsep ini adalah apakah penyajian informasi tertentu akan
mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan yang diambil. Masalah yang timbul dalam
menentukan tingkat materialitas suatu informasi adalah tidak adanya aturan terhadap konsep tersebut.
Sampai saat ini tidak ada konsep umum terhadap meteriaitas. Penentuan tingkat materiaitas suatu
informasi akhirnya diserahkan pada pertimbangan profesional.
Industry practice adalah kendala dimana laporan keuangan yang dihasikan oleh indutri memiiki
karakteristik yang berbeda-beda pula (karena berasal dari sektor yang berbeda )sehingga terjadi kesuitan
dari pihak pengguna untuk membandingkan laporan keuangan yang satu dengan lainnya.

KEL 2 ASET
1. Bagaimana pencatatan pada saat aset tetap tersebut tidak digunakan?
jawab:
Apabila aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai jual, maka aktiva tersebut
dapat dibuang. Jika aktiva tetap tersebut belum disusutkan secara penuh, maka harus terlebih dahulu
dilakukan pencatatan penyusutan sebelum aktiva tersebut dibuang dan dihapus dari catatan akuntansi
perusahaan.
2. Bagaimana perlakuan terhadap aset tetap yang habis masa ekonomisnya?
jawab:
awab : Dalam Ilmu akuntansi, nilai ekonomi asset bernilai nol adalah asset yang sudah tidak bisa memberikan
manfaat kepada perusahaan, manfaat asset lebih cepat habis dibandingkan kenyataannya. Jika hal ini terjadi,
maka laporan keuangan menjadi tidak valid/ akurat karena tidak mencerminkan keadaan sebenranya, dimana
nilai buku sudah nol tapi set masih digunakan. Ini akan mengakibatkan :
Pada sisi asset, nilai asset jangka panjang menjadi terlalu kecil diakui.
Pada ekuitas pemilik, nilai laba ditahan juga terlalu kecil untuk diakui.
Nilai laba ditahan terlalu kecil karena laba bersih pads setiap periode terlalu kecil
Nilai laba bersih menjadi terlalu kecil diakui karena biaya menjadi terlalu besar untuk diakui.
3.Dalam kondisi apa saja perusahaan dapat melakukan
pelepasan aset tetap?
jawab:
Pembuangan aktiva tetap dapat dilakukan apabila set tesebut tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak
memiliki nilai jual. Jika aset tersebut belum disusutkan secara penuh, maka harus terlebih dahulu melakukan
jurnal penyusutan sebelum
aktiva tersebut dibuang dan dihapus dari catatan akuntansi perusahaan
4. Apakah aset tetap bisa diperjualbelikan Jika iya berikan penjelasannya?
jawab:
Pada intinya, aset tetap adalah aset yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan proses produksi
namun berwujud tetap. Jenis aset ini sifatnya jangka panjang, dan tidak akan diperjualbelikan dalam jangka
waktu lama.
5. enapa harus dilakukan penilaian kembali atau revaluasi aset tetap?
jawab:
Kenaikan ataupun penurunan nilai aset mengakibatkan nilai aset tetap dalam laporan keuangan menjadi tidak
wajar. Oleh karena itu, revaluasi aset adalah kegiatan yang penting dilakukan. Adapun tujuan revaluasi aset
adalah agar perusahaan bisa melakukan perhitungan penghasilan dan biaya dengan lebih wajar.

Anda mungkin juga menyukai