Anda di halaman 1dari 15

Analisis Laporan

Keuangan
Analisis Rasio
DISUSUN OLEH :

Harning Tyas Isnayni Sabila Gilang Anugrah C M


0519025451 0519025671 0519025681
Laporan Keuangan
ANALISIS RASIO
  2015 2016 2017 2018 2019
Rasio Likuiditas (%)          
Current Ratio 84,28 74,52 49,63 35,28 34,816
Quick Ratio 76,61 67,54 45,69 30,41 29,65
Cash Ratio 43,4 36,1 15,9 8,2 9,18
Rasio Solvabilitas (%)          
Totl Debt to Total Assets Ratio 40,95 45,33 45,86 46,88 41,25
Total Debt to Equity 1,43 1,68 1,9 3,04 2,55
Rasio Profitabilitas (%)          
Rentabilitas Ekonomi 17,7 9,8 (8,1) (31,1) 20,4
Rentabilitas Modal Sendiri 7,49 5,85 (16,5) (35,77) 0,9
Profit Margin 4,42 2,56 (1,82) (4,6) 3,22
ROI - 1,6 (4,14) (5,7) 0,15
ROA 4,3 3,16 (8,25) (11,01) 0,28
Rasio Aktivitas (kali)          
Perputaran Aktiva 1,15 1,03 1,11 1,04 1,02
Perputaran Modal Kerja 3,78 3,31 4,23 4,009 4,03
Perputaran Kas 8 7,03 9,44 15,6 16,6
Perputaran Piutang 27,4 18,18 15,3 10,15 11,84
Perputaran 41,63 35,46 38,48 29,08 27,25
Persediaan
Kesimpulan

Tingkat likuiditas pada kinerja keuangan tahun Tingkat rasio solvabilitas pada periode 2015-2019
2015-2019 diketahui dalam kondisi kurang baik. Hal kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi kurang
ini menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu baik. Mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. dalam memenuhi kewajiban baik jangka panjang
maupun jangka pendek apabila terjadi likuidisasi
rendah.
Kesimpulan

Hasil analisis dilihat dari tingkat rasio Tingkat rasio aktivitas perusahaan dalam kondisi
profitabilitas mengalami kondisi kurang baik. kurang baik, walaupun disini rasio kas
Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan menunjukkan kenaikan terus menerus dari tahun
masih belum mampu memanfaatkan aktiva ke tahun, namun aspek lain dalam rasio aktivitas
yang dimilikinya dan tingginya biaya pokok menunjukkan penurunan. Hal ini menunjukkan
penjualan yang ditanggung sehingga laba bahwa perusahaan kurang efisien dan optimal
(keuntungan) yang dihasilkan oleh perusahaan dalam menggunakan aktiva maupun aktiva
kurang maksimal. tetapnya sehingga akan berpengaruh pada
produktivitas perusahaan.
Action plan
1. PT Garuda Indonesia dalam menaikan rasio likuiditas bisa
dengan cara memperpendek jangka waktu pitang agar uang

2.
PT Garuda Indonesia dalam tidak mengendap di luar perusahaan terlalu lama
menaikkan rasio likuiditas bisa
dengan cara memanfaatkan hutang
jangka panjang agar dapat
menambah aktiva lancar dan aktiva

3.
tetap PT Garuda Indonesia dalam meningkatkan rasio
profitabilitas bisa dengan cara efisiensi dan efektifitas
(mengadakan pengawasan maupun evaluaasi) terhadap

4. PT Garuda Indonesia dalam


memgurangi rasio solvabilitas lebih
khususnya mengurangi total debt to
seluruh biaya – biaya operasional atau biaya yang
timbul agar dapat memperoleh laba lebih tinggi dan
meningkatkan nilai saham di bursa efek.
equity ratio dapat dilakukan dengan
menambah modal yang dimiliki
dengan mengeluarkan saham-saham
baru.
Action plan

6. PT Garuda Indonesia dalam memperbaiki rasio


aktivitasnya sebaiknya dengan cara mengelola aktiva
lancar dan aktiva tetap yang dimilikinya secara optimal.

5. PT Garuda Indonesia dalam mengurangi rasio Selain itu untuk meningkatkan penjualan bisa dengan cara
solvabilitas sebaiknya dapat mengurangi modal dari mengefektifkan pengelolaan persediaan agar perusahaan
pinjaman dan lebih meningkatkan dalam semakin ptoduktif dan keuntungan dapat diperoleh secara
penambahan modal sendiri agar resiko yang dihadapi maksimal.
perusahaan tidak terlalu besar sehingga biaya bunga
yang ditanggung perusahaan juga tidak semakin
besar. Selain itu, dapat menambah kepercayaan dari
investor untuk kembali menanamkan modalnya jika
nilai kewajiban (hutang) perusahaan rendah.
Terima Kasih

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai