ANALISIS TIME SERIES: ANALISIS RASIO DAN COMMON SIZE PADA LAPORAN
KEUANGAN PT GOODYEAR INDONESIA TBK
DISUSUN OLEH :
Fabio Anugrah 1611031069
S1 AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ANALISIS RASIO
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk
melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi.
a. Current Ratio
66,606,518 94,42
2014 62,895,398
b. Quick Ratio
Quick
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Ratio (%)
2015 58,140,275 26,288,115 62,078,390 51,30
2014 62,895,398 30,650,847 66,606,518 48,41
Artinya 1 USD utang jangka pendek perusahaan dijamin pembayarannya oleh $0,5130
aset cepat (aset lancar selain persediaan) di tahun 2015 dan $0,4841 aset cepat di tahun 2014.
c. Cash Ratio
Tahun Kas dan Setara kas Hutang Lancar Cash Ratio (%)
2015 10,289,450 62,078,390 16,57
Artinya pada tahun 2015, 1 USD utang jangka pendek perusahaan dijamin
pembayarannya oleh $0,1657 kas dan setara kas dan $0,1580 pada tahun 2014
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dilikuidasi.
a. Total Debt to Total Assets Ratio
Terjadi penurunan rasio ini yaitu di tahun 2015 setiap $0,5349 hutang dijamin dengan
$1aset dan di tahun 2014 setiap $0,5506 hutang dijamin dengan $1 aset
b. Debt to Equity Ratio
Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan
hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya, besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar
beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Maksudnya, semakin
kecil porsi hutang terhadap modal, semakin aman.
Debt to Equity
Tahun Total Hutang Modal
Ratio (%)
2015 63,833,786 55,482,077 115
2014 69,341,893 56,591,658 122
Nilai rasionya menurunt yaitu 0,122 tahun 2014 menjadi 0,115 tahun 2015 artinya rasio
ini membaik dari tahun sebelumnya karna semakin kecil porsi hutang terhadap modal maka
semakin aman.
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba.
a. Net Profit Margin
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari
setiap penjualan. Semakin besar rasionya semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
Profit Margin
Tahun Laba Bersih Penjualan
(%)
2015 16,136,717 154,399,432 10,45
Nilai rasionya menurun dari 0,1045 tahun 2014 menjadi 0,1294 tahun 2015, hal ini
menunjukan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba semakin menurun.
b. Return On Assets (ROA)
ROA adalah rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola
asetnya untuk menghasilkan laba selama suatu periode.
Return On
Tahun EBIT Total Aktiva
Assets (%)
2015 1,507,317 119,315,863 1,26
Artinya penggunaan 1 USD total aset pada tahun 2014 menghasilkan keuntungan bersih
sebesar $ 0,0377 dan menurun menjadi $ 0,0126 tahun 2015.
c. Return On Equity (ROE)
ROE mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan uang dari pemegang
saham untuk menghasilkan keuntungan dan menumbuhkan perusahaannya.
Return On
Tahun Laba Bersih Ekuitas
Equity (%)
2015 16,136,717 55,482,077 29,08
Artinya pada tahun 2014 setiap 1 USD modal yang ditanamkan menghasilkan $0,3678
keuntungan bersih, dan menurun menjadi $0,2908pada tahun 2015.
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya.
a. Rasio Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan
aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam USD) yang
dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.
Perputaran
Tahun Penjualan Aktiva Lancar Hutang Lancar
Modal Kerja
2015 154,399,432 58,140,275 62,078,390 3,920
Pada tahun 2014, setiap $ 1 modal kerja dapat menghasilkan $43,31 penjualan namun di
tahun 2015 menurun menjadi $3,920 penjualan.
b. Rasio Perputaran Aktiva
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya
secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah),
kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang
bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang
berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini
berarti semakin efektif penggunaan aktiva tersebut.
Pada tahun 2014 $1 aset dapat menghasilkan $1.276 penjualan dan menuningkat menjadi
$1,294 pada tahun 2015, hal ini berarti penggunaan aktiva terhadap output yang dihasilan
semakin efektif.
c. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar
dalam satu tahun.
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 10.289.450 10.530.286 8,623 8,825
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang usaha 30.783.591 21.670.906 25,80 17,20
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Kewajiban imbalan kerja 1.348.969 2.488.736 1,130 1.976
EKUITAS
Modal saham 78.378.525 78.378.525 65,68 62,23
Penyesaian penjabaran
kumulatif (74.508.088) (74.508.088) (62,44) (59,16)