Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Lippo Group didirikan oleh Dr. Mochtar Riady pada tahun 1950-an. Kemudian

berkembang menjadi perusahaan pribadi dan publik di Cina, Hong Kong, dan Makau,

Indonesia, Filipina, Singapura dan Korea Selatan dengan total aset senilai US$11 miliar. Juga

terdaftar diberbagai bursa saham di Hong Kong, Indonesia, dan Singapura dengan setidaknya

15 jenis perusahaan.

Sejarah Gup Lippo bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama Tionghoa, Lie

Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada

tahun 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya

sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di

Bank Central Asia. Mochtar keluar dari BCA pada akhir tahun 1990 dan bergabung dengan

Hasyim Ning. Pada tahun 1987, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari

1.500 persen menjadi Rp 257,73 miliar. Mochtar dijuluki The Magic Man of Bank Marketing,

karena reputasinya yang baik sebagai bankir sekaligus ahli keuangan, yang juga dikenal

sebagai sosok yang memajukan setiap bank yang berada di bawah kepemimpinannya. Dua

tahun kemudian, pada tahun 1989 Bank Perniagaan Indonesia melakukan merger dengan

Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank. Hal ini merupakan cikal bakal

dari Grup Lippo.

Saat ini Lippo Grup telah berkembang pesat, memiliki 50 anak usaha meliputi

beberapa bidang, diantaranya bidang jasa keuangan, properti dan urban development,
pembangunan infrastruktur, industri dan juga bidang jasa lainnya serta memiliki kurang lebih

50.000 karyawan.

Untuk bidang jasa meliputi perbankan, asuransi, investasi, sekuritas, manajemen aset,

dan reksa dana. Untuk properti dan urban development meliputi pembangunan kota satelit,

perumahan, perkantoran, kondominium dan pusat perbelanjaan serta hiburan.

Untuk bidang pembangunan infrastruktur meliputi pembangkit tenaga listrik, produksi

gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana

komunikasi. Hampir keseluruhan bidang infrastruktur ini dikontrol dan berbasis luar negeri

yaitu Hong Kong.

Untuk bidang industri meliputi industri komponen elektronuk, komponen otomotif,

industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Contoh barang yang diproduksi di bidang

industri ini adalah kulkas dan AC merek Mitsubushi untuk komponen elektronik, serta kabel

presneling untuk komponen otomotif.

Lippo Grup mengembangkan bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi,

bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan. Salah satu kota satelit yang

berhasil dibangun oleh Lippo Grup adalah Karawaci. Di mana terdapat Universitas Pelita

Harapan dan Rumah Sakit Siloam Gleneagles.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 PT Lippo Cikarang Tbk

4.2.1.1. Net Profit Margin


Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan

penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Penjualan
Bersih Margin
2013 1,327,909,165,616 590,616,930,141 44,47%
2014 1,792,376,641,870 844,123,258,897 47,09%
2015 2,120,553,079,169 887,864,892,856 41,86%
2016 1,544,898,127,282 607,395,761,345 39,31%
2017 1,501,178 370,297 24,66%

4.2.1.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013 3,854,166,345,345 1,327,909,165,616 0,34x kali

2014 4,309,824,234,265 1,792,376,641,870 0,41x kali

2015 5,476,757,336,509 2,120,553,079,169 0,38x kali

2016 5,653,153,184,505 1,544,898,127,282 0,27x kali


2017 12,378,227 1,501,178 0,12x kali

4.2.1.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013 44,47% 0,34x kali 0,15%

2014 47,09% 0,41x kali 0,19%

2015 41,86% 0,38x kali 0,15%

2016 39,31% 0,27x kali 0,10%

2017 24,66% 0,12x kali 0,02%

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.1.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang

menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality

multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013 3,854,166,345,345 1,819,086,078,988 2,11x
2014 4,309,824,234,265 2,671,459,587,885 1,61x
2015 5,476,757.336.509 3,633,295,768,357 1,51x
2016 5,653,153,184,505 4,242,691,529,702 1,33x
2017 12,378,227 7,720,736 1,60x
4.2.1.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013 0,15% 2,11x 0,003165
2014 0,19% 1,61x 0,003059
2015 0,15% 1,51x 0,002265
2016 0,10% 1,33x 0,00133
2017 0,02% 1,60x 0,00032

4.2.2 PT Lippo Insurance Tbk

4.2.2.1. Net Profit Margin

Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan
penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Bersih Penjualan
Margin
2013 573,67 79,13 6,794

2014 127,87 693,33 0,18

2015 77,7 851,1 0,09

2016 83,2 892,7 0,09

2017 91,87 1.007,33 9.12,014.930

4.2.2.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013 1.712,06 79,13

2014 2,188,48 693,33

2015 2,228.7 851.1

2016 2.300,9 892,7


2017 2.363,11 1.007,33

4.2.2.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013

2014

2015

2016

2017

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.2.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang

menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality
multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013 1.712,06 1.088,18

2014 2,188,48 738,06

2015 2,228.7 1,275.7

2016 2.300,9 1.186,1

2017 2.363,11 1.071,54

4.2.2.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013
2014
2015
2016
2017

4.2.3 PT Bank Nationalnobu Tbk

4.2.3.1. Net Profit Margin


Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan

penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Bersih Penjualan
Margin
2013
2014
2015
2016
2017

4.2.3.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013
2014

2015

2016

2017

4.2.3.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013

2014

2015

2016

2017

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.3.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang
menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality

multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013
2014
2015
2016
2017
4.2.3.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013
2014
2015
2016
2017

4.2.4 PT Matahari Department StoreTbk

4.2.4.1. Net Profit Margin


Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan

penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Bersih Penjualan
Margin
2013
2014
2015
2016
2017

4.2.4.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013
2014

2015

2016

2017

4.2.4.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013

2014

2015

2016

2017

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.4.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang
menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality

multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013
2014
2015
2016
2017
4.2.4.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013
2014
2015
2016
2017

4.2.5 PT Multipolar Technology Tbk

4.2.5.1. Net Profit Margin


Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan

penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Bersih Penjualan
Margin
2013
2014
2015
2016
2017

4.2.5.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013
2014

2015

2016

2017

4.2.5.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013

2014

2015

2016

2017

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.5.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang
menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality

multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013
2014
2015
2016
2017
4.2.5.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013
2014
2015
2016
2017

4.2.6 PT Siloam International Hospitals Tbk

4.2.6.1. Net Profit Margin


Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan

penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Bersih Penjualan
Margin
2013
2014
2015
2016
2017

4.2.6.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013
2014

2015

2016

2017

4.2.6.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013

2014

2015

2016

2017

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.6.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang
menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality

multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013
2014
2015
2016
2017
4.2.6.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013
2014
2015
2016
2017

4.2.7 PT Star Pacific Tbk

4.2.7.1. Net Profit Margin


Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan

penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Bersih Penjualan
Margin
2013
2014
2015
2016
2017

4.2.7.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013
2014

2015

2016

2017

4.2.7.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013

2014

2015

2016

2017

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.7.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang
menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality

multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013
2014
2015
2016
2017
4.2.7.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013
2014
2015
2016
2017

4.2.8 PT Matahari Department StoreTbk

4.2.8.1. Net Profit Margin


Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih melalui penjualan bersih. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan

penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan (Brigham &

Houston, 2015 p. 146).

Laba Profit
Tahun Bersih Penjualan
Margin
2013
2014
2015
2016
2017

4.2.8.2. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan bersih artinya seberapa efisien

perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aset (Brigham & Houston, 2017).

Tahun Total Aset Penjualan TATO

2013
2014

2015

2016

2017

4.2.8.3. Return on Investment (ROI)

Tahun Profit Margin TATO ROI


2013

2014

2015

2016

2017

Return on Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

dengan menggunakan seluruh aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan dengan beban-beban

untuk mendanai aset tersebut (mamduh dan Abdul Halim, 2016). Nilai ROI menunjukkan

bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas total aset

yang diinvestasikan. Nilai Return on Investment (ROI) dapat diperoleh dengan cara

mengalikan nilai profit margin dengan nilai TATO.

4.2.8.4. Equity Multiplier (EM)

Equity Multiplier (EM) menggambarkan seberapa besar ekuitas atau modal jika dibandingkan

dengan total aset perusahaan atau seberapa besar aset dibiayai oleh utang. Perusahaan yang
menggunakan utang dalam jumlah besar (leverage lebih besar) akan memiliki equality

multiplier nya (Brigham & Houston, 2017). Equity Multiplier dihitung dengan cara membagi

total aset dengan total ekuitas.

Tahun Total Aset Ekuitas EM (x)


2013
2014
2015
2016
2017
4.2.8.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemmapuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROI dan tingkat leverage keuangan perusahaan

(Mamduh & Abdul Halim, 2016). Nilai ROE dihitung dengan cara mengalikan nilai ROI

dengan nilai EM dengan tujuan mengetahui tingkat pengembalian laba bersih atau ekuitas

biasa yang digunakan untuk membiayai total aset.

Tahun ROI (%) EM ROE (%)


2013
2014
2015
2016
2017

Anda mungkin juga menyukai