0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
132 tayangan2 halaman
Net Profit Margin (NPM)
adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. NPM biasa digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap pendapatan bersihnya. NPM yang tinggi menunjukan perusahaan menentukan harga produk yang benar dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik.
Net Profit Margin (NPM)
adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. NPM biasa digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap pendapatan bersihnya. NPM yang tinggi menunjukan perusahaan menentukan harga produk yang benar dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik.
Net Profit Margin (NPM)
adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. NPM biasa digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap pendapatan bersihnya. NPM yang tinggi menunjukan perusahaan menentukan harga produk yang benar dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik.
adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. NPM biasa digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap pendapatan bersihnya. NPM yang tinggi menunjukan perusahaan menentukan harga produk yang benar dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik. Penyebab naik turunnya NPM adalah terkait kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersih yang besar serta meminimalkan biaya-biaya perusahaan seperti harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya umum dan administrasi, serta biaya-biaya operasional lainnya. Pada perhitungan diatas NPM pada PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) pada tahun 2015 sebesar 12,44%, tahun 2016 11,09%, tahun 2017 sebesar 5,43% dan tahun 2018. 4,59%. Hal ini artinya pada tahun 2015- 2018 penjualan bersih yang mampu dihasilkan menjadi laba bersih adalah 12,44%, 11,09%, 5,43%, dan 4,59%. Rasio ini mengalami penurunan, hal ini bisa di indikasikan bahwa penjualan bersih dari tahun 2015-2018 mengalami kenaikan namun beban operasional mengalami keniakan sehingga menyebabkan laba bersih mengalami penurunan.
Total Asset Turnover (TATO)
Pada perhitungan rasio perputaran aktiva PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) tahun 2015 sebesar 80,34 kali, tahun 2016 86,37 kali, tahun 2017 54,63 kali, dan tahun 2018 62,96 kali. Artinya PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mampu menghasilkan penjualan tahun 2015 sebesar 80,34 kali, mengalami peningkatan penjualan tahun 2016 86,37 kali, namun pada tahun 2017 mengalami penurunan penjualan sebesar 54,63 kali, dan tahun 2018 mengalami peningkatan lagi sebesar 62,96 kali. Secara analisis rasio TATO ini, memang terdapat sedikit penurunan pada tahun 2017 karena kinerja ROTI mengalami penurunan kemampuan untuk mencetak penjualan yang lebih tinggi dari aset-asetnya. Return on Asset (ROA) ROA (Return on Asset) bertujuan untuk melihat kinerja perusahaan menghasilkan keuntungan. Semakin besar nilai ROA atau Return on Asset maka kinerja perusahaan semakin baik. Dapat dilihat dari ratio Return on Asset (ROA) perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) pada tahun 2015-2018 mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena laba bersih mengalami penurunan. Dengan sumber daya (total asset) yang dimilki perusahaan belum mampu memaksimalkannya menjadi laba bersih. Hal ini berarti dengan asset-asset yang dimiliki perusahaan, perusahaan belum mampu memanfaatkan asset-assetnya dengan baik sehingga keuntungan yang dihasilkan sedikit.
Operating Profit Margin (OPM)
Pada PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) OPM tahun 2015 sebesar 17,39%, 2016 14,64%, 2017 7,47% dan 2018 6,75%. Artinya tahun 2015 sebesar 17,39%, 2016 14,64%, 2017 7,47% dan 2018 6,75%. dari penjualan bersih mampu menghasilkan laba operasi. Namun dari setiap tahunnya ratio OPM PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mengalami penurunan, hal ini karena biaya operasional mengalami peningkatan setiap tahunnya dan laba bersih mengalami penurunan.
Return on Equity (ROE)
ROE digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas/modal yang dimiliki (baik modal sendiri maupun modal yang disetor oleh pemegang saham). Dapat dilihat dari ratio Return on Equity (ROE) perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) pada tahun 2015-2018 mengalami penurunan, hal ini karena laba bersih perusahaan mengalami penurunan dan ekuitas mengalami peningkatan. Di satu sisi, ekuitas yang besar terjadi karena perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melakukan right issue. Right issue yaitu menambah modal perusahaan sehingga meningkatkan ekuitas. Sehingga ROE perusahaan turun karena adanya right issue yang menambah modal perusahaan secara signifikan.