Manajemen Keuangan I
“Analisis Du Pont”
Dosen Pembimbing : Deara Shinta Lestari
STIE-IBEK PANGKALPINANG
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya , serta dukungan dari Dosen,orang-tua, juga
teman teman karena kami dapat menyelesaikan tulisan ini yang berupa makalah dengan judul
“Analisis Du Pont” untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan I oleh dosen
pembimbing Ibu Deara Shinta Lestari.
Dengan membaca makalah ini kami berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca dalam memahami materi tentang Analisis Du Pont dan dapat memperkaya wawasan
pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini terdapat kekurangan dan
kesalahan dari segi kata-kata, bahasa, atau penulisan dalam menyajikan materi. Saran dan
kritik sangat diharapkan oleh kami agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pembaca.
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu Analisis Du
Pont. Du Pont adalah rasio keuangan yang menjabarkan rasio Return on Asset (ROA) dan
Return on Equity (ROE) menjadi beberapa komponen penting.
ROE
ROA dipakai dalam analisis Du pont karena ROA menggambarkan seberapa besar
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih menggunakan aset-asetnya, karena
jika perusahaan memiliki aset besar tapi tidak dapat menghasilkan laba bersih maka
perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan profitabilitas.
ROA = PROFIT MARGIN x TOTAL ASSETS TURNOVER
= Laba Bersih x Penjualan
Penjualan Total Aktiva
Berdasarkan laporan keuangan per tanggal 31/12/2016, Laba bersih atau Net Income PT.
Waskita Karya Persero Tbk adalah Rp. 1,713 triliun sedangkan Total Asetnya adalah
sebanyak Rp. 61,433 triliun. Berapakah ROA atau Return on Assets (Tingkat pengembalian
aset) PT. Waskita Karya Persero Tbk ?
Jawaban : ROA = Laba bersih setelah Pajak / Total Aset (atau rata-rata Total Aset)
ROA = Rp. 1,713 triliun / Rp. 61,433 triliun
ROA = 2,79%
Jadi ROA PT. Waskita Karya Persero Tbk dengan kode emiten WSKT ini adalah
sebesar 2,79%.
Sedangkan ROE digunakan karena dapat menggambarkan besarnya pengembalian yang
didapatkan pemegang saham sehingga kita bisa mengetahui kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan dan memberikan imbal hasil kepada pemegang sahamnya. Untuk
bisa mencapai tingkat pengembalian yang tinggi bagi pemegang saham maka perusahaan
harus melakukan kegiatan yang :
-Efisien : pemanfaatan aktiva dan investasi yang dimiliki (investasi)
-Profitable : mengelola operasi yang menguntungkan (operasional)
-Leverage : mampu melakukan kebijakan pendanaan yang tepat.
Dengan menggunakan Profit Margin, Total Assets Turnover dan Equity Multiplier
ROE = PROFIT MARGIN x TOTAL ASSETS TURNOVER x EQUITY MULTIPLIER
= Laba Bersih x Penjualan x Total Aktiva
Penjualan Total Aktiva Modal Bersama
Seberapa banyak kah rasio pengembalian ekuitas atau Return of Equity (ROE) pada PT. Jaya
Abadi tersebut?
Jadi hasil Rasio pengembalian ekuitas pada PT. Jaya Abadi pada tahun 2015 adalah sebesar
62,5%.
Du Pont System
adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen
sales serta efisiensi penggunaan total asset didalam menghasilkan keuntungan tersebut
(Syamsuddin, 2009:64).
DU-
DU-PONT SYSTEMS
Divided Devided
Sales Into Net Income Total Assets Into Sales
Subtracted
Total Costs Sales Fixed Assets Plus Current Assets
From
General and
Account
Depreciation Administrative Equipment Vehicle Inventory
Receivable
Expense
Extraordinary
Taxes
Expense
Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap laba bersih.
Hal ini mengidentifikasi seberapa besar harta total dimanfaatkan atau digunakan untuk
mendapatkan keuntungan.
Contoh Pembahasan Perhitungan ROI pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk
a. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over)
mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat
penjualan. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
yang tinggi pada tingkat penjualan. Sedangkan profit margin yang rendah bisa menunjukkan
ketidakefisienan manajemen.
adalah suatu analisis yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian atas aktiva
yang mengalikan profit margin dengan perputaran total aktiva. Dalam perputaran total aktiva
dari tahun ke tahun jika mengalami fluktuasi dan angka perputarannya relatif naik, maka
menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam aktiva sangat tinggi kontribusinya terhadap
penjualan. Dengan kenaikan tingkat perputaran total aktiva ini akan berakibat naiknya ROI
yang dicapai perusahaan.
Jika ditinjau dari du pont system (ROI) PT. Kimia Farma (Persero), Tbk juga mengalami
kenaikan yang cukup besar dari tahun 2009 sampai dengan 2012 meskipun terjadi penurunan
di tahun 2013 namun hali ini menandakan perusahaan mampu menggunakan aktivanya secara
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
https://dwiermayanti.wordpress.com/2011/10/01/laporan-keuangan-sistem-du-pont/