Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

Manajemen Keuangan I
“Analisis Du Pont”
Dosen Pembimbing : Deara Shinta Lestari

Disusun Oleh : Kelompok 8

1. IMELDA PATRICIA 540170006


2. IRENE 540170005
3. SERLY DEVIYARTY 540170004
4. HERYANTO 540170044
5. FRISKA PRICCILIA 640180084
6. DWINDA MAULINA .PS 640180067
7. ARDIANSYAH 640180074
8. VINCENT OCTAVIUS .H 640180029

STIE-IBEK PANGKALPINANG
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya , serta dukungan dari Dosen,orang-tua, juga
teman teman karena kami dapat menyelesaikan tulisan ini yang berupa makalah dengan judul
“Analisis Du Pont” untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan I oleh dosen
pembimbing Ibu Deara Shinta Lestari.

Dengan membaca makalah ini kami berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca dalam memahami materi tentang Analisis Du Pont dan dapat memperkaya wawasan
pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini terdapat kekurangan dan
kesalahan dari segi kata-kata, bahasa, atau penulisan dalam menyajikan materi. Saran dan
kritik sangat diharapkan oleh kami agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pembaca.

Pangkalpinang, 18 September 2019


Analisis Du Pont
Analisis keuangan adalah usaha untuk menemukan kelemahan kinerja keuangan yang
dapat menimbulkan masalah dimasa yang akan datang dan untuk menentukan kekuatan
kinerja keuangan yang dapat diandalkan. Kinerja keuangan perusahaan adalah hasil dari
banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen (Helfert,
2003:67).

Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu Analisis Du
Pont. Du Pont adalah rasio keuangan yang menjabarkan rasio Return on Asset (ROA) dan
Return on Equity (ROE) menjadi beberapa komponen penting.

ROE

ROA Equity Multiplier

Profit Margin Total Asset Turnover

ROA dipakai dalam analisis Du pont karena ROA menggambarkan seberapa besar
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih menggunakan aset-asetnya, karena
jika perusahaan memiliki aset besar tapi tidak dapat menghasilkan laba bersih maka
perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan profitabilitas.
ROA = PROFIT MARGIN x TOTAL ASSETS TURNOVER
= Laba Bersih x Penjualan
Penjualan Total Aktiva

Contoh Perhitungan ROA (Return on Assets)

Berdasarkan laporan keuangan per tanggal 31/12/2016, Laba bersih atau Net Income PT.
Waskita Karya Persero Tbk adalah Rp. 1,713 triliun sedangkan Total Asetnya adalah
sebanyak Rp. 61,433 triliun. Berapakah ROA atau Return on Assets (Tingkat pengembalian
aset) PT. Waskita Karya Persero Tbk ?
Jawaban : ROA = Laba bersih setelah Pajak / Total Aset (atau rata-rata Total Aset)
ROA = Rp. 1,713 triliun / Rp. 61,433 triliun
ROA = 2,79%
Jadi ROA PT. Waskita Karya Persero Tbk dengan kode emiten WSKT ini adalah
sebesar 2,79%.
Sedangkan ROE digunakan karena dapat menggambarkan besarnya pengembalian yang
didapatkan pemegang saham sehingga kita bisa mengetahui kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan dan memberikan imbal hasil kepada pemegang sahamnya. Untuk
bisa mencapai tingkat pengembalian yang tinggi bagi pemegang saham maka perusahaan
harus melakukan kegiatan yang :
-Efisien : pemanfaatan aktiva dan investasi yang dimiliki (investasi)
-Profitable : mengelola operasi yang menguntungkan (operasional)
-Leverage : mampu melakukan kebijakan pendanaan yang tepat.

Dengan menggunakan ROA dan Equity Multiplier


ROE = ROA x EQUITY MULTIPER
= Laba Bersih x Total Aktiva
Total Aktiva Modal Bersama

Dengan menggunakan Profit Margin, Total Assets Turnover dan Equity Multiplier
ROE = PROFIT MARGIN x TOTAL ASSETS TURNOVER x EQUITY MULTIPLIER
= Laba Bersih x Penjualan x Total Aktiva
Penjualan Total Aktiva Modal Bersama

Kemudian nilai ROE dapat dirumuskan sebagai

ROE = Laba bersih / Ekuitas pemegang saham

Contoh Kasus Perhitungan ROE


Sebuah laporan keuangan yang diterbitkan per tanggal 01 Januari 2016, PT. Jaya Abadi yang
bergerak di sektor industri memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 500.000.000, total
ekuitas para pemegang saham adalah sebanyak Rp. 800.000.000.

Seberapa banyak kah rasio pengembalian ekuitas atau Return of Equity (ROE) pada PT. Jaya
Abadi tersebut?

= Laba bersih setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham


= Rp. 500.000.000 / Rp. 800.000.000
= Hasil ROE pada perusahaan tersebut adalah 62,5%

Jadi hasil Rasio pengembalian ekuitas pada PT. Jaya Abadi pada tahun 2015 adalah sebesar
62,5%.
Du Pont System

adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen
sales serta efisiensi penggunaan total asset didalam menghasilkan keuntungan tersebut
(Syamsuddin, 2009:64).

DU-
DU-PONT SYSTEMS

RETURN ON INVESTMENT (ROI)

Multipled Total Assets


Profit Margin
By Turnover

Divided Devided
Sales Into Net Income Total Assets Into Sales

Subtracted
Total Costs Sales Fixed Assets Plus Current Assets
From

Cost of Goods Selling Marketable


Building Land Cash
Sold Expense Securities

General and
Account
Depreciation Administrative Equipment Vehicle Inventory
Receivable
Expense

Interest Other Expense

Extraordinary
Taxes
Expense

Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap laba bersih.
Hal ini mengidentifikasi seberapa besar harta total dimanfaatkan atau digunakan untuk
mendapatkan keuntungan.

ROI = %Profit Margin x Total Aset Turnover

Contoh Pembahasan Perhitungan ROI pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk
a. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over)

Menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktiva


guna menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan
dana berputar dalam suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

Perputaran Total Aset = Penjualan : Total aset

TAHUN PENJUALAN TOTAL ASET PERPUTARAN TOTAL ASET


2009 2,854,057,690,479 1,565,831,266,274 1.82 kali
2010 3,183,829,303,909 1,657,291,834,312 1.92 kali
2011 3,481,166,441,259 1,794,399,675,018 1.94 kali
2012 3,734,241,101,309 2,076,347,580,785 1.80 kali
2013 4,348,073,988,385 2,471,939,548,890 1.76 kali
Ditinjau dari rasio aktivitas, perkembangan selama lima tahun menunjukkan bahwa PT.
Kimia Farma (Persero), Tbk dilihat tahun 2009-2011 mengalami kenaikan meskipun pada
tahun selanjutnya 2012-2013 mengalami penurunan.

b. Profit Margin Rasio

mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat
penjualan. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
yang tinggi pada tingkat penjualan. Sedangkan profit margin yang rendah bisa menunjukkan
ketidakefisienan manajemen.

Profit Margin = laba setelah pajak : penjualan

TAHUN LABA SETELAH PAJAK PENJUALAN PROFIT MARGIN


2009 62,506,876,510 2,854,057,690,479 2.19%
2010 138,716,458,866 3,183,829,303,909 4.36%
2011 171,763,175,754 3,481,166,441,259 4.93%
2012 205,763,997,378 3,734,241,101,309 5.51%
2013 215,642,329,977 4,348,073,988,385 4.96%
Jika dilihat dari sisi profit margin PT. Kimia Farma (Persero), Tbk sangat baik karena rasio
yang dihasilkan cukup tinggi dan menglami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.

c. Analisis Du Pont System (ROI)

adalah suatu analisis yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian atas aktiva
yang mengalikan profit margin dengan perputaran total aktiva. Dalam perputaran total aktiva
dari tahun ke tahun jika mengalami fluktuasi dan angka perputarannya relatif naik, maka
menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam aktiva sangat tinggi kontribusinya terhadap
penjualan. Dengan kenaikan tingkat perputaran total aktiva ini akan berakibat naiknya ROI
yang dicapai perusahaan.

ROI = %Profit Margin x Total Aset Turnover

TAHUN PROFIT MARGIN PERPUTARAN TOTAL ASET ROI


2009 2.19% 1.82 kali 3.99%
2010 4.36% 1.92 kali 8.37%
2011 4.93% 1.94 kali 9.57%
2012 5.51% 1.80 kali 9.91%
2013 4.96% 1.76 kali 8.72%

Jika ditinjau dari du pont system (ROI) PT. Kimia Farma (Persero), Tbk juga mengalami
kenaikan yang cukup besar dari tahun 2009 sampai dengan 2012 meskipun terjadi penurunan
di tahun 2013 namun hali ini menandakan perusahaan mampu menggunakan aktivanya secara
efisien.
DAFTAR PUSTAKA

https://dwiermayanti.wordpress.com/2011/10/01/laporan-keuangan-sistem-du-pont/

Anda mungkin juga menyukai