ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of working capital in the form of cash
flow, accounts receivable and inventory on profitability (ROA) at PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk which is listening on the Indonesian Stock Exchange. The type of research is
associative using documentation techniques. The analysis used is multiple linear regression
analysis using the t-test, f test and the coefficient of determination. The result of this research
is that simultaneously there is a significant influence between capital (cahs turnover,
accounts receivable and inventory) with profitability (ROA).
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal kerja dalam bentuk
perputaran kas, piutang dan persediaan terhadap profitabilitas (ROA) pada PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis Penelitian dalam
penelitian ini adalah asosiatif dengan menggunakan teknik dokumentasi. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan
uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan
terdapat pengaruh yang signifikan antara modal kerja (perputaran kas, piutang dan
persediaan) dengan profitabilitas (ROA).
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dirancang untuk diharuskan untuk dapat mengelola
dapat berdiri dalam jangka waktu yang modal kerjanya yang ada dengan baik,
tidak terbatas atau sesuai dengan supaya dapat memperoleh keuntungan
kemampuan perusahaan tersebut dapat yang berpengaruh pada penerimaan
bertahan untuk melangsungkan profitabilitas yang maksimal bagi
aktivitas. Untuk itu, manajemen perusahaan tersebut. Menurut Kasmir
perusahaan harus meningkatkan (2019) rasio profitbilitas merupakan
pencapaian laba atau keuntungan dari rasio untuk menilai kemampuan
tahun ke tahun agar dapat perusahaan dalam mencari laba selama
mempertahankan kelangsungan suatu periode tertentu. Profitabilitas
aktivitas perusahaan, baik yang dapat juga dipakai sebagai tolak ukur
bersifat jangka pendek maupun jangka dalam menilai kesuksesan suatu
panjang. Setiap perusahaan dalam perusahaan dalam mengelola usahanya
melakukan aktivitas usahanya, dan juga digunakan sebagai ukuran
memerlukan modal kerja untuk dalam menilai seberapa besar laba dari
menjalankan operasinya sehari–hari, modal yang akan diinvestasikan oleh
seperti pembayaran beban gaji, investor.
pembayaran beban listrik, pembeian Rasio ini manafsirkan tingkat
bahan baku dan pembayaran hutang efesiensi perusahaan yaitu sejauh
yang sewaktu–waktu harus dilunasi. mana kemampuan perusahaan
Untuk itu, perusahaan tidak memperkecil biaya–biaya
hanya mengarahkan tujuan mereka operasionalnya pada periode tertentu.
pada pemaksimalan keuntungan Semakin besar rasio ini semakin baik
semata, melainkan harus mencari cara karena berarti kemampuan perusahaan
agar modal kerja yang tersedia dapat dalam mendapatkan laba melalui
dikelola untuk meningkatkan kinerja penjualan cukup tinggi serta
perusahaan. Terdapat tiga komponen kemampuan perusahaan dalam
modal kerja kas, piutang yang berasal memperkecil biaya–biayanya cukup
dari pelanggan dan seluruh persediaan baik. Sedangkan, jika rasio ini
yang ada, yang semuanya dikaitkan semakin turun maka kemampuan
dengan peningkatan kinerja perusahaan dalam mendapatkan laba
perusahaan agar dapat kurang baik begitu pula dengan
memaksimalkan proftabilitas atau kemampuan menekan biaya-biayanya
untuk meningkatkan pertumbuhan juga dianggap kurang baik.
perusahaan. Adapun yang menjadi alasan
Modal kerja yang terlalu utama mengapa modal kerja penting
banyak dapat menyebabkan adanya untuk dibahas dalam usaha
dana yang menganggur atau tidak meningkatkan profitabilitas
digunakan. Hal ini akan membuat perusahaan adalah karena modal kerja
perusahaan mengalami kerugian yang merupakan bagian dari pembelanjaan
dapat mengakibatkan menurunnya jangka pendek perusahaan, yang
tingkat profitabilitas pada perusahaan. sejalan dengan tujuan jangka pendek
Sedangkan kurangnya modal kerja perusahaan yaitu profitabilitas. Selain
akan membuat perusahaan mengalami itu, modal kerja juga merupakan
kerugian karena peluang untuk bidang aktivitas yang
memperoleh laba terbatas. berkesinambungan dan juga menjadi
Untuk itu, suatu perusahaan pendukung utama operasional
125
126 | P .Gemini; D.Gemina; E. A. Asmin Profitabilitas Berbasis Perputaran
H1
H3
Perputaran Persediaan (X3)
H4
127
128 | P .Gemini; D.Gemina; E. A. Asmin Profitabilitas Berbasis Perputaran
129
130 | P .Gemini; D.Gemina; E. A. Asmin Profitabilitas Berbasis Perputaran
Suatu perusahaan dapat dikatakan jika kas yang tersedia relatif sedikit
mempunyai tingkat likuiditas yang hal itu menandakan bahwa perputaran
tinggi apabila kas yang tersedia cukup kas dalam perusahaan tinggi sehingga
banyak berarti bahwa tingkat perusahaan dapat untung. Berikut
perputaran kas dalam perusahaan adalah perhitungan perputaran kas
tergolong rendah dan menandakan pada PT. Indofood periode 2015–
adanya kas yang berlebih. Sedangkan, 2019 :
Tabel 3. Perputaran Kas PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2015-
2019 (Dalam Jutaan Rupiah)
No Tahun Penjualan Rata – rata Kas Perputaran Kas
(Kali)
1. 2015 Rp 17.258.058 Rp13.559.541 1.27
2. 2016 Rp19.428.440 Rp13.162.138,5 1.47
3. 2017 Rp19.868.522 Rp13.526.117 1.46
4. 2018 Rp20.212.005 Rp11.238.117,5 1.79
5. 2019 Rp22.716.361 Rp11.256.373,5 2.01
Sumber data : Bursa Efek Indonesia (Diakses 5 Agustus 2020)
Tabel 4. Rata – Rata Piutang PT. Indofood Periode 2015 – 2019 (Dalam
Jutaan Rupiah)
No Tahun Piutang Awal Piutang Akhir Rata – rata Piutang
1. 2015 Rp4.358.424 Rp5.116.610 Rp4.737.517
2. 2016 Rp5.116.610 Rp5.204.517 Rp5.160.563,5
No Tahun Piutang Awal Piutang Akhir Rata – rata Piutang
3. 2017 Rp5.204.517 Rp6.852.885 Rp6.028.701
4. 2018 Rp6.852.885 Rp6.572.676 Rp6.712.780,5
5. 2019 Rp6.572.676 Rp5.964.410 Rp6.268.543
Sumber data : Bursa Efek Indonesia (Diakses 5 Agustus 2020)
Berikut ini adalah tabel perputaran piutang PT. Indofood periode tahun 2015 –
2019 :
Tabel 5. Perputaran Piutang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode
2015- 2019 (Dalam Jutaan Rupiah)
Perputaran
No Tahun Penjualan Rata – Rata Piutang
Piutang (Kali)
1. 2015 Rp17.258.058 Rp4.737.517 3.64
2. 2016 Rp19.428.440 Rp5.160.563,5 3.76
3. 2017 Rp19.868.522 Rp6.028.701 3.29
4. 2018 Rp20.212.005 Rp6.712.780,5 3.01
5. 2019 Rp22.716.361 Rp6.268.543 3.62
Sumber data : Bursa Efek Indonesia (diakses 5 Agustus 2020)
Dari Tabel 5 tersebut dapat terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar
dijelaskan bahwa hasil perputaran 3.76 kali dengan tingkat penjualan
piutang dari PT. Indofood Sukses sebesar Rp19.428.440 dan rata–rata
Makmur, Tbk pada periode tahun 2015 piutang sebesar Rp 5.160.563,5. Hal
–2019 berfluktuatif. Dapat kita lihat ini dapat diartikan bahwa modal yang
bahwa pada tahun 2016 perputaran ditanamkan dalam investasi semakin
piutang mengalami kenaikan sebesar kecil, sebab dana yang ditanamkan
0.12 kali bila dibandingkan dengan dalam piutang semakin cepat menjadi
tahun 2015, sehingga perputaran uang kas kembali.
piutang pada tahun 2016 menjadi 3.76 Sedangkan pada tahun 2018
kali. Selanjutnya pada tahun 2017 perputaran piutang terbilang rendah
perputaran piutang mengalami apabila dibandingkan dengan tahun–
penurunan sebesar 0.47 kali bila tahun yang lain yaitu sebesar 3, 01 kali,
dibandingkan dengan tahun 2016 dengan tingkat penjualan sebesar Rp
sehingga perputaran piutang menjadi 20.212.005 dan rata–rata piutang
3.29 kali. Kemudian pada tahun 2018 sebesar Rp6.712.780,5. Ini dapat
perputaran piutang kembali diartikan bahwa modal yang
mengalami penurunan sebesar 0.28 ditanamkan dalam bentuk investasi
kali sehingga perputaran piutang pada bertambah, karena dana yang
tahun 2018 menjadi 3.01 kali. Dan ditanamkan dalam bentuk piutang
pada tahun 2019 perputaran piutang membutuhkan waktu yang tidak
mengalami kenaikan sebesar 0.61 kali sebentar (lama) untuk kembali
apabila dibandingkan dengan tahun menjadi uang kas sehingga
sebelumnya, sehingga perputaran operasional perusahaan dapat
piutang pada tahun 2019 menjadi 3.62 terganggu. Hal ini juga dapat
kali. mempengaruhi tingkat laba yang
Perputaran piutang paling tinggi diperoleh perusahaan.
131
132 | P .Gemini; D.Gemina; E. A. Asmin Profitabilitas Berbasis Perputaran
=3;5–3
= 3; 2= 9.55
Dimana : n = jumlah sampel (5 tahun)
k= jumlah variabel
independent
135
136 | P .Gemini; D.Gemina; E. A. Asmin Profitabilitas Berbasis Perputaran
137