Anda di halaman 1dari 12

Jurnal MONEX Volume 9 Nomor 1 Bulan Januari Tahun 2020 ISSN: 2089-5321 (print)

ISSN: 2549-5046 (online)

MANAJEMEN RESIKO DAN EFISIENSI INVESTASI PADA PERUSAHAAN


BUMN DI INDONESIA

Hilda Octavana Siregar1, Nurisqi Amalia2


1,2
Program Studi D-IV Akuntansi Sektor Publik Universitas Gadjah Mada,
3
Program Studi D-IV Manajemen dan Penilaian Properti Universitas Gadjah Mada
Korespondensi email: hilda.octavana.s@mail.ugm.ac.id

Abstrak
Manajemen resiko adalah konsep yang menawarkan bahwa seluruh portfolio resiko perusahaan
secara terpadu dan holistik, dengan demikian mitigasi risiko bisa sejak dini dan komprehensif. Dampak
penerapan manajemen resiko adalah meningkatkan nilai perusahaan dan mewujudkan tata kelola yang baik
termasuk keputusan investasi. Perusahaan dikategorikan berinvestasi secara efisien apabila melakukan
proyek dengan net present value (NPV) yang positif dan tidak terdapat permasalahan di pasar terkait moral
hazard dan biaya keagenan. Penelitian ini bertujuan mennganalisis hubungan penerapan manajemen resiko
BUMN di Indonesia terhadap efisiensi investasi, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi
BUMN dalam melakukan keputusan investasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif menggunakan
regresi linier. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan perusahaan BUMN non keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2018. Dari hasil olahan data penelitian ini
menghasilkan bahwa perusahaan penerapan manajemen resiko pada BUMN non keuangan di Indonesia
tahun 2013-2018 berpengaruh signifikan pada efisiensi investasi. Komitmen terhadap penerapan
manajemen resiko BUMN perlu ditingkatkan agar dapat memantau keputusan investasi yang dilakukan
sehingga menghindari investasi yang tidak efisien.
Kata kunci: manajemen resiko, efisiensi investasi, BUMN non keuangan

RISK MANAGEMENT AND INVESTMEN EFFICIENCY OF INDONESIA STATE-OWNED


ENTERPRISES

Abstract
Risk management is a concept that offers that company's risk portfolio is integrated and holistic, thus
risk mitigation can be early and comprehensive. The impact of implementing risk management is to increase
the value of the company and realize good governance including investment decisions. Companies are
categorized as investing efficiently when doing projects with positive net present value (NPV) and there are
no problems in the market related to moral hazard and agency costs. This study aims to examine the impact
of implementing risk management to investment efficiency in Indonesia SOE’s, so that it can be used as a
reference in investment decisions.Thi study is quantitative method with linier regression. The data used are
Indonesia SOE’s financial report data listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2018. The research
finding is implementation risk management signicantly impact to efficiency investment in Indoensia SOE’s.
Commitment to the implementation of SOE’s risk management needs to be increased in order to monitor
investment decisions made so as to avoid inefficient investments.
Keywords: risk management, investment efficiency, Indonesia SOE’s

PENDAHULUAN kepantingan umum, dimana peran pemerintah


Saat ini, tuntutan terhadap kinerja di dalamnya relatif besar, minimal dengan
perusahaan Badan Usaha Milik Negara menguasai mayoritas pemegang saham.
(BUMN) semakin besar. BUMN merupakan Eksistensi dari Badan Usaha Milik Negara ini
bentuk badan usaha dibidang-bidang tertentu adalah sebagai konsekuensi dan amanah dari
yang umumnya menyangkut dengan konstitusi di mana hal-hal yang penting atau
97
cabang-cabang produksi yang penting dan investasi yang lebih efisien yang diproksikan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai dengan yang lebih rendah. Namun, bisa
oleh negara (Fuady, 2005). menggambarkan baik keterbatasan pembiayaan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maupun kelebihan kas
perusahaan BUMN harus mampu menjaga (Kaplan&Zngales,1997), (Fazzari, Hubbard &
kinerja keuangan dan keberlangsungan usaha Peterson, 2000). Beberapa penelitian terdahulu
agar dapat memberikan kontribusi kepada menemukan bahwa laporan keuangan dengan
negara. Dalam mencapai tujuan kualitas yang baik akan meningkatkan efisiensi
keberlangsungan usaha, perusahaan harus terus investasi (Bushman & Smith, 2001; Healy &
mendatangkan penghasilan dari berbagai Palepu, 2001).
sumber-sumber untuk menghasilkan positive Menjaga amanat negara, BUMN terus
cashflow yang bersumber dari operasional, berinovasi baik dalam keputusan keuangan
investasi dan pendanaan. Ketiga sumber itu maupun non keuangan dengan tujuan menjaga
merupakan gambaran perusahaan atas kegiatan keberlangsungan usaha. Padahal kehadiran
perusahaan. Dalam kondisi normal, kegiatan perusahaan swasta yang lebih segar dalam
operasional adalah komponen yang paling pengelolaan perusahaan menjadi ancaman bagi
besar dalam menghasilkan aliran kas di BUMN. Dengan kondisi ini, dorongan agar
perusahaan. Meski komponen terbesar, BUMN mampu menghasilkan keuntungan
perusahaan tetap harus melakukan perluasan besar dan menerapkan tata kelola yang lebih
usaha, baik penambahan variasi produk, baik semakin besar. Melalui program-program
peningkatan modernisasi dalam alat dan mesin di Kementerian BUMN, perusahaan terus
serta penambahan lokasi usaha. Upaya-upaya dituntut tidak kalah bersang dengan perusahaan
tersebut dipastikan membutuhkan kas dalam swasta dan menjadi pemenag dirumah sendiri.
jumlah besar. Kondisi seperti ini menuntut Untuk merespon hal tersebut, BUMN
perusahaan untuk mengdatangkan aliran kas berlomba-lomba untuk meningkatkan investasi,
baru yang tidak mengganggu operasional baik yang mendukung operasional perusahaan
perusahaan. yang juga mendukung kinerja keuangan. Akan
Akan tetapi mendatangkan aliran kas tetapi, dalam pengelolaan investasi di BUMN,
baru yang digunakan untuk mendanai kegiatan masih jauh tertinggal dibanding dengan
investasi harus tetap menjaga kinerja keuangan perusahaan swasta. baik dari segi kemanfaatan,
perusahaan dan menghindari sumber-sumber pengelolaan ataupun kebaruan. Ini dapat
yang tidak efisien. Menjaga kinerja perusahaan dibuktikan dengan banyak masalah-masalah
dapat ditunjukkan dengan menjaga pendanaan yang menyangkut pimpinan BUMN.
internal dengan pendanaan eksternal serta Tata kelola yang baik menjadi kunci
kemampuan perusahaan dalam memenuhi penting dalam pengelolaan perusahaan, apalagi
pendananan tersebut. Sedangkan efisien dalam di perusahaan BUMN. Beberapa aturan
berinvestasi dapat diartikan bahwa keputusan Kementerian BUMN terus diterbitkan agar
investasi yang diambil tetap menjaga dapat mengelola berbagai resiko perusahaan.
pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Dengan meengelola resiko bisnis, berbagai
Biddle dan Hilary (2006) menemukan efisiensi dapat terwujud dan terhindar dari
bahwa perusahaan dengan kualitas laporan berbagai masalah keuangan dan mewujudkan
keuangan yang baik akan menghasilkan perusahaan yang sehat. Pengelolaan resiko
98
yang melingkupi semua aspek dan tersebut meyakini bahwa ada relasi yang positif
dilaksanakan secara terpadu, disebut dengan antara nilai perusahaan dengan penerapan
manajemen resiko perusahaan (Enterprise Risk ERM pada perusahaan tersebut. Hasil
Management), ERM. ERM adalah konsep yang penerapan ERM bagi perusahaan adalah
menawarkan bahwa seluruh portfolio resiko menurunnya volatilitas pendapatan dan harga
perusahaan secara terpadu dan holistik, dengan saham, meningkatkan efisiensi modal dan
demikian mitigasi risiko bisa sejak dini dan menciptakan sinergi antara aktifitas manajemen
komprehensif. Lebih lanjut pengelolaan resiko resiko yang berbeda (Miccolis&Shah, 2000).
merupakan bagian dari stretagi bisnis secara Perusahaan dikategorikan
keseluruhan dan dimaksudkan untuk berinvestasi secara efisien apabila melakukan
berkontribusi melindungi dan meningkatkan proyek dengan net present value (NPV) yang
nilai pemegang saham (Hyot&Liebenberg, positif dengan asumsi tidak ada permasalahan
2011). di pasar terkait moral hazard dan biaya
Kondisi saat ini, sebagian masyarakat keagenan (Biddle, 2009; Lara, 2016). Maka,
menilai BUMN masih tergolong tidak efisien under-investment adalah melewatkan peluang
dalam mengelola perusahaan bahkan jauh dari investasi yang mempunyai nilai NPV positif
menerapkan ERM. Terkadang sekedar menjadi dengan asumsi tidak ada permasalahan
follower bagi perusahaan sejenis dan tidak siap adeverse selection. Begitupula, over-
menjadi pemenang dalam hal kompetisi. investment adalah berinvestasi pada proyek
Dengan menghasilkan berbagai keputusan yang dengan NPV negatif.
diambil menurunkan kinerja perusahaan Beberapa penelitian tentang efisiensi
BUMN. Kemudian melakukan investasi dalam investasi di perusahaan BUMN dilakukan oleh
jumlah besar berusaha untuk menjadi yang Zhang dan Zhong (2019) bahwa semakin besar
terbaik dibandingkan dengan pesaingnya. kepemilikan negara atas perusahaan maka
Perbedaan kontrol pemilik antara BUMN over-investment akan meningkat. Menurut
dengan perusahaan swasta dapat menimbulkan Dollar dan Wei (2007), perusahaan milik
resiko yang berbeda, sehingga keputusan negara di Cina memiliki keterkaitan dengan
investasi yang diambil akan berbeda dalam efisiensi ekonomi yang relatif rendah dan
suatu masalah yang sama. relatif tinggi pada rasio aset terhadap liabilitas
Menerapkan ERM diharapkan mampu dalam jangka waktu yang lama, karena
meningkatkan efisiensi investasi sehingga tidak berbagai tugas yang dilakukan oleh ini
pada kondisi over-investment atau under- perusahaan seperti menyediakan lapangan
investment. Berbagai keputusan investasi kerja, mengatur dan mengendalikan ekonomi
dilakukan melalui pengendalian yang baik dan dan memastikan stabilitas sosial. Dalam praktik
memiliki dampak yang baik pula bagi perusahaan milik negara di Cina, disertai
perusahaan. Penerapan sistem ERM akan dengan keuntungan tinggi, banyak dari
meningkatkan kinerja perusahaan perusahaan ini telah bergerak di bidang
(Hoyt&Lienbenberg, 2011). Beberapa investasi berlebihan. Menurut Zhou dan Wu
penelitian yang mengaitkan ERM dengan (2019) bahwa konsentrasi kepemilikan
performa perusahaan yaitu Hoyt, Moore, dan perusahaan berkorelasi positif dengan investasi
Libenberg (2008), Gordon dkk(2009) dan berlebihan dan semakin kuat hubungan politik
Bertinetti dkk (2013). Penelitian-penelitian perusahaan, semakin tinggi tingkat over-
99
investment. Dengan menerapkan ERM pada BUMN selalu kurang tepat termasuk
BUMN di Indonesia dapat mewujudkan tata dalam keputusan investasi. Investasi yang
kelola yang baik sehingga dapat mengurangi dilakukan seharusnya menghasilkan
dampak negatif pada tingkat investasi. keuntungan di masa yang akan datang
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat yang bukan sekedar membeli barang tanpa
dikatakan bahwa BUMN di Indonesia harus ada analisis yang komprehensif.
mampu mengelola investasi pada tingkat yang 3. Menganalisis pengaruh penerapan ERM
efisien. Beberapa kasus BUMN masih terkesan pada tingkat efisiensi investasi di
melakukan investasi akan tetapi sekedar perusahaan BUMN di Indonesia
mengikuti kompetitor tanpa memberikan Melalui penelitian ini, dengan memiliki
dampak yang positif bagi perusahaan. suatu alat yang baik dan komprehensif
Diharapkan dengan adanya penerapan ERM di yang disebut ERM dapat berpengaruh
perusahaan BUMN yang diatur sesuai dengan pada investasi yang dilakukan BUMN.
PER-10/MBU/2012 dapat berpengaruh pada Dalam pengelolaan perusahaan BUMN
tingkat investasi. Sehingga, bisa memberikan yang sellau menjadi perhatian adalah konflik
dmapak positif bagi perusahaan. kepentingan. Dikarenakan negara memiliki
Sehingga penulisan ini merumuskan saham yang besar di perusahaan BUMN. Hal
masalah sebagai berikut: ini menyebabkan kekhawatiran bahwa negara
1. Bagaimana penerapan ERM di mengendalikan perusahaan tidak sesuai
perusahaan BUMN di Indonesia? porsinya dan pada akhirnya dapat
2. Bagaimana tingkat investasi di menyebabkan kegagalan dalam pengelolaan
perusahaan BUMN di Indonesia? perusahaan. Dalam hal ini, terlihat melalui
3. Apakah penerapan ERM BUMN berbagai keputusan yang diambil yang
memiliki pengaruh positif terhadap dipengaruhi oleh kepentingan politik.
efisiensi investasi? Dalam teori keagenan (agency theory)
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai dijelaskan bahwa secara ideal, agen dapat
berikut: dipercaya untuk melaksanakan tugas dan
1. Menganalisis penerapan ERM di tanggung jawabnya dalam memaksimumkan
perusahaan BUMN di Indonesia kemakmuran. Konflik yang terjadi antara agen
Manajemen resiko perusahaan menjadi dan pemilik dapat berdampak pada kestabilan
alat pengawasan setiap keputusan yang perusahaan serta nilai perusahaan di pasar.
diambil, sehingga dapat menghindarkan (Siregar & Muslihah, 2019). Namun
perusahaan dari tindakan-tindakan yang kenyataannya, karena adanya informasi
merugikan. Sesuai dengan pedoman asimetri dimana agen mempunyai informasi
Kementerian BUMN, setiap BUMN wajib yang lebih banyak dibanding pemilik, maka
menerapkan manajemen resiko. agen akan menggunakan kekuatan yang
2. Menganalisis tingkat investasi di dimiliki untuk mengutamakan kepentingan
perusahaan BUMN di Indonesia mereka dibanding kepentingan pemilik
Fakta bahwa BUMN selalu merugi, (Jensen, 1986). Terdapat kemungkinan
tetapibertolak belakang dengan gaya hidup munculnya konflik antara principal dengan
manajemen yang mewah membuat agent. Konflik ini muncul karena keinginan
penilaian bahwa keptusan yang dibuat di manajemen untuk melakukan tindakan yang
100
sesuai dengan kepentingannya yang dapat dalam manajemen risiko model tradisional
mengorbankan kepentingan pemegang saham model (Meulbroek, 2002).
(principal) untuk memperoleh return dan nilai Sumber ERM yang akan datang muncul
jangka panjang perusahaan (Siregar, 2015). karena peningkatan informasi tentang profil
Bentuk konflik keagenan yang terjadi risiko perusahaan. Pihak eksternal cenderung
ditimbulkan karena struktur modal yang tidak mengalami kesulitan dalam menilai kekuatan
sama dengan perusahaan swasta. Beberapa keuangan dan profil risiko perusahaan yang
penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak sangat kompleks baik keuangan dan
struktur modal yang dimiliki BUMN dengan operasional. Sehingga, dengan penerapan ERM
kinerja keuangan, kualitas laporan keuangan pihak eksternal mampu memberikan informasi
dan nilai perusahaan. atas kondisi perusahaan. Dan pada akhirnya,
Manajemen Risiko adalah serangkaian dengan meningkatkan pengungkapan
prosedur dan metodologi yang digunakan manajemen risiko akan mengurangi anggaran
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, biaya di pasar modal (Meulbroek, 2002).
dan mengendalikan Risiko yang timbul dari Di Indonesia, isu tentang pentingnya
kegiatan usaha. Penerapan Manajemen Risiko pengelolaan risiko menjadi perhatian serius,
sekurang-kurangnya mencakup: (1) terutama pada industri perbankan. Hal ini dapat
pengawasan aktif dewan Komisaris dan dilihat dengan terbitnya Peraturan BI Nomor
Direksi; (2) kecukupan kebijakan, prosedur, 8/4/PBI/2006 yang diperbarui oleh Peraturan
dan penetapan limit; (3) kecukupan proses BI No.8/14/2006 tentang Pelaksanaan Good
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan Corporate Governance (BI, 2006). Peraturan
pengendalian Risiko serta sistem informasi ini mewajibkan Bank Umum untuk membentuk
Manajemen Risiko; dan (4) sistem Komite Pemantau Risiko, diperkuat lagi oleh
pengendalian intern yang menyeluruh (Siregar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui
& Fajri, 2019) Peraturan nomor 18/POJK.03/2016
Perusahaan yang menerapkan ERM dapat mewajibkan Bank Umum untuk membentuk
untuk lebih memahami risiko yang melekat Komite Manajemen Risiko (OJK, 2016),
dalam berbagai kegiatan bisnis. Ini sehingga dapat dipastikan semua Bank Umum
menghasilkan alokasi sumber daya yang yang ada di Indonesia telah memiliki Komite
objektif, sehingga meningkatkan efisiensi Manajemen Risiko. Peraturan tersebut hanya
modal dan pengembalian ekuitas. Perusahaan berlaku pada sektor perbankan dan belum
dengan beragam peluang investasi menyentuh sektor industri lainnya, padahal
kemungkinan mendapat manfaat dari pemilihan risiko dihadapi pada semua bisnis pada sektor
investasi didasarkam pada tingkat penyesuaian industri apapun (Aditya & Naomi, 2017).
risiko yang lebih akurat dibandingkan Teori dalam ERM adalah mengatasi dua
menggunakan manajemen risiko tradisional. masalah manajemen risiko, yang pertama yaitu
Sementara aktivitas manajemen risiko dapat manajer yang mementingkan diri sendiri dan
mengurangi volatilitas laba sebesar mengurangi memiliki perilaku menyimpang untuk
kemungkinan kerugian bencana, ada potensi mengambil aktivitas manajemen risiko dan
saling ketergantungan antara risiko di seluruh mengabaikan kepentingan investor yang
kegiatan yang mungkin tidak diperhatikan termasuk dalam masalah ke agenan dalam
manajemen risiko perusahaan (Jensen&
101
Meckling, 1976; Smith& Stulz, 1985; Tufano dari investasi bernilai positif, maka pengambil
1998), dan yang kedua yaitu masalah dalam keputusan akan berhenti dengan sukarela
mengumpulkan informasi tentang pengaruh melepaskan peluang investasi dan mereka akan
risiko dalam waktu yang tepat, bentuk yang berada pada kondisi under-investment. (Zhou
relevan sehingga dapat digunakan dalam dan Wu, 2019).
pengambilan keputusan terkait pengembalian Semakin tinggi rasio kepemilikan saham
dan risiko perusahaan yang disebut dengan dari pemegang saham mayoritas, semakin besar
masalah informasi dalam manajemen risiko mempengaruhi keputusan investasi. Beberapa
perusahaan (Jankesgard, 2019). Masalah- penelitian yang memfokuskan pada masalah
msalah tersbut terjadi karena keputusan yang keagenan menemukan bahwa pemegang saham
diambil biasanya didelegasikan dan unit terbesar akan merusak kepentingan pemegang
operasi membatasi informasi ke para direksi saham minoritas, khususnya perusahaan yang
(Harris&Raviv, 1996). Lemahnya kapabilitas terdaftar di Bursa Efek karena memiliki sisal
internal untuk menghasilkan gambaran besar aba, dan biasanya pemegang saham mayoritas
perusahaan memberikan kontribusi besar pada memutuskan untuk tidak membayarkan
krisis keuangan 2007-2009 dan yang deviden dan menggunakan dana untuk ekspansi
menjadikan tantangan utama di risiko yang kemudian jumlah dana tersebut
manajemen (Naumenkovа, 2015) digunakan manajer untuk melakukan investasi
Menurut Adolf dan Means (1992), baru (Zhou&Wu, 2019).
berdasarkan pertanyaan terkait teori tradisional Berdasarkan hasil uraian diatas, maka
yang relevan tentang hak dan ekuitas, teori rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah
principal-agent menjadi jawaban. Ini sebagai berikut:
mengatakan, pembagian kepemilikan dan H1: Penerapan manajemen risiko komitmen
pengendalian diterima secara umum di perbaikan tata kelola berpengaruh
perusahaan modern dan juga menghasilkan positif terhadap efisiensi investasi
hubungan principal-agent diantara pemegang perusahaan BUMN terdaftar di Bursa
saham dan manajemen di perusahaan (Aldof Efek Indonesia tahun 2013-2018.
dan Means, 1932). H2: Penerapan manajemen risiko pemegang
Investasi adalah keputusan atas saham saham berpengaruh positif terhadap
dan utang dan termasuk beberapa aktivitas efisiensi investasi perusahaan BUMN
seperti, (1) analisis sekuritas, (2) teori portfolio terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
dan (3) analisis pasar (Brigham dan Houston, 2013-2018.
2010). Setiap investasi yang dilakukan harus H3: Penerapan manajemen risiko dewan
memperhatikan risiko dan tingkat komisaris berpengaruh positif terhadap
pengembalian dan sumber pendanaan. Menurut efisiensi investasi perusahaan BUMN
Jensen (1996) ketika net present value dari terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
sebuah investasi dan pengambil keputusan 2013-2018.
investasi perusahaan masih menginvestasikan H4: Penerapan manajemen risiko direksi
arus kas bebas perusahaan ke dalam investasi berpengaruh positif terhadap efisiensi
tersebut, dan perusahaan akan berada pada investasi perusahaan BUMN terdaftar
kondisi over-investment. Dan jika perusahaan di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-
mengalami kas sedikit, dan net present value 2018.
102
H5: Penerapan manajemen risiko penelitian sehingga diharapkan dapat
pengungkapan informasi dan menjawab permasalahan penelitian.
transparansi berpengaruh positif Berdasarkan hasil penentuan sampling
terhadap efisiensi investasi perusahaan maka dihasilkan 38 perusahaan BUMN Non
BUMN terdaftar di Bursa Efek Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2018. Indonesia tahun 2013-2018.
H6: Penerapan manajemen risiko aspek lain
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
berpengaruh positif terhadap efisiensi
Data
investasi perusahaan BUMN terdaftar Data yang digunakan dalah data sekunder
di Bursa Efek Indonesia tahun 2013- yang diperoleh dari laporan tahunan baik
2018. laporan keuangan dan laporan tata kelola
perusahaan. Laporan keuangan yang
METODE diterbitkan tahun 2013-2018 yang dikumpulkan
Jenis Penelitian dianalisis untuk menemukan tingkat efisiensi
Penelitian ini menggunakan pendekatan investasi dan hasil penilaian indikator
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah penerapan manajemen resiko.
pendekatan ilmiah terhadap pengambilan Tingkat efisiensi investasi diukur melalui
keputusan manajerial dan ekonomi. Dimana empat variabel yaitu jumlah aset, leverage,
pendekatan ini terdiri atas perumusan masalah, growth dan cash holding level berdasarkan
menyusun model, mendapatkan data, mencari penelitianyang telah dilakukan oleh Zhang,
solusi, menguji solusi, menganalisa hasil dan Zhong (2019) dalam mengukur tingkat
mengimplementasikan hasil” (Kuncoro, efisiensi investasi pada perusahaan yang
2001:1-9). dimiliki oleh Pemerintah di China. Definisi
Penelitian yang dilakukan adalah mencari dari indikator dalam mengukur tingkat
hubungan atas suatu kebijakan perusahaan investasi sebagai berikut:
BUMN dalam menerapkan manajemen resiko
sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi
Nomor: SK-16 /S.MBU/2012. Melalui
penerapan manajemen resiko diharapkan dapat 1 Aset Sumber daya yang dimiliki dan
meningkatkan efisiensi investasi. dikuasai perusahaan pada tangggal
pelaporan keuangan
Target/Subjek Penelitian 2 Leverage Julmah utang dibagi dengan jumlah
Subjek dalam penelitian ini adalah aset
Perusahaan BUMN Non Keuangan yang 3 Growth Pertumbuhan perusahaan di masa lalu
dibandingkan dengan saat ini
terpublikasi ini Bursa Efek Indonesia 4 Cash Kas dan investasi jangka pendek dibagi
sepanjang tahun 2013-2018. Teknik sampling Holding dengan jumlah aset
yang digunakan adalah purposive sampling Level
atau judgemental sampling. Purposive
sampling adalah salah satu teknik sampling non Sedangkan dalam penentuan penerapan
random sampling dengan menentukan manajemen resiko pada perusahaan BUMN
pengambilan sampel dengan cara menetapkan diatur tersendiri oleh Kementerian BUMN
ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan Nomor: SK-16 /S.MBU/2012 yang harus

103
dipenuhi oleh perusahaan dengan ketentuan XMRD : Penerapaan manajemen resiko
sebagai berikut: direksi
Tabel 2. Penilaian Penerapan Manajemen XMRIT : Informasi dan transparansi
Resiko Perusahaan BUMN
No Aspek Pengujian Maksi
XMRAL : Aspek lainnya
mal e : Tingkat kesalahan penduga di
Bobot penelitian
1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata 7
Kelola Perusahaan Yang Baik Secara
Berkelanjutan HASIL DAN PEMBAHASAN
2 Pemegang Saham dan RUPS 9
3 Dewan Komisaris 35 Analisis Linier Berganda
4 Direksi 35
5 Pengungkapan Informasi dan 9
Berikut adalah output yang dihasilkan
Transparansi oleh SPSS 21v terkait model penelitian
6 Aspek Lain 5
Total 100 Coefficients
Model Unstandardized Standar t Sig.
Teknik Analisis Data Coefficients dized
Coeffici
Teknik analisis data yang dilakukan adalah ents
dengan menentukan indikator-indikator baik B Std. Beta
dari tingkat efisiensi investasi dan penerapan Error
manajemen resiko pada perusahaan BUMN (Const -3.607 7.362 -.490 .625
ant)
non keuangan. Setalah indikator dihasilkan -.318 1.071 -.042 -.297 .767
lnX1
kemudian data diolah menggunakan SPSS 21
lnX2 .199 .336 .060 .593 .554
untuk dapat menjawab hipotesis yang telah
lnX3 .496 1.398 .053 .355 .724
dibuat. Analisis yang digunakan adalah regresi
linear berganda. lnX4 .572 1.573 .047 .363 .717
Model dalam penelitian ini sebagai lnX5 -.075 1.451 -.006 -.052 .959
berikut: lnX6 .161 .163 .131 .991 .324
Yit = α + β1XMRKit + β2XMRPSit + β3XMRDKit a. Dependent Variable: ABS
+ β4XMRDit + β5XMRITit + β6XMRALit + Y=-3,607+ (-0,318) X1+0,199X2+0,496X3+0,572X4+
e it (-0,075)X5+0,161X6+ e it
Keterangan: Coefficients
Mod Unstandardiz Stand T Sig Collineari
Y : Efisiensi Investasi
el ed ardize . ty
i : Perusahaan BUMN Non Keuangan Coefficients d Statistics
t : Tahun Coeffi
cients
α : Konstanta/Intercept
B Std. Beta Tol VIF
β : Koefisien Regresi Error eran
XMRK : Penerapan manajemen risiko ce
komitmen (Co 17.71 10.50 1.6 .09
nst 2 4 86 5
XMRPS : Penerapan manajemen risiko ant)
pemegang saham -.310 1.528 -.028 - .84 .512 1.9
lnX
XMRDK : Penerapan manajemen risiko dewan .20 0 55
1
3
komisaris

104
lnX
-.571 .479 -.120 - .23 .971 1.0 yang lebih besar dari α=0,05. Maka variabel
1.1 7 30 X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap
2
90
-.450 1.995 -.033 - .82 .455 2.1 efisiensi investasi.
lnX
.22 2 99
3
6
5. Variabel indikator penerapan
-2.160 2.245 -.124 - .33 .595 1.6 manajemen resiko informasi dan
lnX
4
.96 8 81 transparansi (X5)
2
-.866 2.071 -.052 - .67 .650 1.5 Nilai koefisien variabel X5 sebesar 0,001 dan
lnX
.41 7 38 nilai signifikansi variabel X5 adalah 0,623
5
8
yang lebih besar dari α=0,05. Maka variabel
lnX .077 .232 .043 .33 .74 .576 1.7
6 0 2 35 X5 tidak berpengaruh signifikan terhadap
a. Dependent Variable: lnY efisiensi investasi
1. Variabel indikator penerapan 6. Variabel indikator penerapan
manajemen resiko komitmen (X1) manajemen resiko aspek lainnya (X6)
Nilai koefisien variabel X1 sebesar 0,002 dan Nilai koefisien variabel X6 adalah -0,005 dan
nilai signifikansi variabel sebesar 0,395 yang nilai signifikansi variabel X6 adalah 0,001
lebih besar dari α=0,05. Maka variabel X1 yang lebih kecil dari α=0,05. Maka variabel
tidak berpengaruh positif terhadap efisiensi X6 berpengaruh negatif dan signifikan
investasi terhadap efisiensi investasi.
2. Variabel indikator penerapan ANOVAa
manajemen resiko pemegang saham Model Sum df Mean F Sig.
(X2) of Squar
Nilai koefisien variabel X2 sebesar -0,002 Square e
dan ilai signifikansi variabel X2 adalah 0,322 s
yang lebih besar dari α=0,05. Maka variabel Regre .441 6 .074 2.28 .038
b
X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap ssion 5
efisiensi investasi. Resid 5.698 177 .032
3. Variabel indikator penerapan ual
manajemen resiko dewan komisaris Total 6.140 183
(X3) a. Dependent Variable: Y
Nilai koefisien variabel X3 sebesar -0,001 b. Predictors: (Constant), X6, X2, X5, X1, X4,
dan nilai signifikansi variabel X3 adalah X3
0,681 yang lebih besar dari α=0,05. Maka Dengan menggunakan keyakinan
variabel X3 tidak berpengaruh signifikan 95%, df 1 (jumlah variabel-1) = 6, dan df 2
terhadap efisiensi investasi (n-k-1) = 183, hasil diperoleh untuk F tabel
4. Variabel indikator penerapan sebesar 2,150 dengan nilai signifikansi
manajemen resiko direksi (X4) sebesar 0,000. Sehingga nilai F hitung > F
tabel (2,285> 2,150) atau nilai p<α (0,038 <
Nilai koefisien variabel X4 sebesar 0,001 dan 0,05), maka H0 ditolak dan menerima H1
nilai signifikansi variabel X4 adalah 0,856 yang dapat diartikan bahwa secara bersama-
105
sama variabel-variabel penerapan Hasil uji asumsi klasik menunjukkan
manajemen resiko berpengaruh signifikan bahwa data terdistribusi dengan normal yang
terhadap efisiensi investasi pada perusahaan dapat diartikan bebas dari keragu-raguan.
BUMN Non Keuangan tahun 2013-2018.
SIMPULAN DAN SARAN
Model Summary
Simpulan
Mod R R Adjusted R Std. Error of
el Square Square the Estimate Hasil dari penelitian mendukung
a
1 .268 .072 .040 .17943 hipotesis yang telah dibentuk pada penelitian
a. Predictors: (Constant), X6, X2, X5, X1, X4, X3 ini bahwa penerapan manajemen resiko pada
Hasil yang diperoleh adalah nilai perusahaan BUMN Non Keuangan tahun
koefisien determinasi (Adjusted R Square) 2013-2018 yang diatur melalui peraturan
sebesar 0,040 yang menunjukkan bahwa Kementerian BUMN Nomor: SK-16
sebesar 4% Y dapat dijelaskan oleh /S.MBU/2012. Ketentuan tersebut menagtur
variabel independennya sisanya (100% – 4% pada enam indikator penerapan manajemen
= 96%) dijelaskan oleh faktor lain di luar resiko yang secara bersama-sama
variabel yang tidak dimasukkan dalam mempengaruhi efisiensi investasi yang
penelitian ini. diukur melalui jumlah aset, leverage,
pertumbuhan dan cash holding level secara
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
signifikan. Walaupun dalam pengujian
Unstandardized
masing-masing independen variabel 5
Residual
indikator penerapan manajemen tidak
N 184 berpengaruh signifikan dan 1 indikator
Mean .0000000 berpengaruh negatif signifikan. Indikator
Normal Parametersa,b Std. .17645945 yang tidak perbenagruh signifikan adalah
Deviation
Absolute .073 indikator komitmen tata kelola, pemegang
Most Extreme .073 saham, dewan komisaris, direksi dan
Positive
Differences
Negative -.048 informasi dan transparansi. Sedangkan aspek
Kolmogorov-Smirnov Z .995 lainnya berpengaruh negatif signifikan
Asymp. Sig. (2-tailed) .275 terhadap efisiensi investasi.
a. Test distribution is Normal. Hasil penelitian ini mendukung hasil
b. Calculated from data. Zhang, Zhong (2019) bahwa kebijakan anti
Model Summaryb korupsi dapat menghambat ketidakefiseinsian
Mo R R Adjuste Std. Durbin-
investasi pada perusahaan yang dimiliki
del Squar dR Error of Watson pemerintah di China. Selain itu, hasil
e Square the penelitian ini mendukung penelitian Cheng,
Estimate
1 .218a .047 -.012 1.08152 2.103
Zhang (2013) yang menyebutkan bahwa
pengendalian internal yang tidak efektif
a. Predictors: (Constant), lnX6, lnX2, lnX5,
berdampak negative signifikan terhadap
lnX4, lnX1, lnX3
efisiensi investasi. Pengendalian internal
b. Dependent Variable: lnY
pada aturan perusahaan BUMN di Indonesia
merupakan bagian tata kelola yang harus

106
dipatuhi dan merupakan indikato ryang investment. The Accounting Review,
diukur dalam penelitian ini. 81, 963–982
Saran
Saran dalam penelitian ini yang dapat Brigham, E. F. Dan JF Houston. 2010.
dilakukan pada penelitian berikutnya adalah Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
meningkatkan jumlah subjek penelitian yang Edisi, 11.
tidak hanya sebatas perusahaan BUMN yang Bushman, R., & Smith, A. (2001). Financial
terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan tetapi accounting information and corporate
keseluruhan BUMN yang ada dan juga governance. Journal of Accounting
membandingkan indikator-indikator dalam and Economics. 31, 237– 333
penelitian ini antara perusahaan BUMN dan
perusahaan yang dimiliki oleh swasta di Cheng, M., Dhaliwal, D., & Zhang, Y.
Indonesia dan dalam jangka waktu yang lebih (2013). Does investment efficiency
lama. improve after the disclosure of
Saran implikasi bagi subjek penelitian material weaknesses in internal
untuk dapat meningkatkan penerapan control over financial reporting?.
manajemen resiko agar tingkat efisiensi Journal of Accounting and
investasi juga dapat lebih baik dan Economics, 56(1), 1-18.
menjadikan BUMN di Indonesia bukan Dollar, David; WEI, Shang-Jin. (2007). Das
hanya sebagai follower perusahaan swasta (wasted) kapital: firm ownership and
dalam melakukan keputusan investasi. investment efficiency in China.
National Bureau of Economic
DAFTAR PUSTAKA Research Cambridge, Mass., USA
Aditya, O., & Naomi, P. (2017). Penerapan Healy, P., & Palepu, K. (2001). Information
Manajemen Risiko Perusahaan dan asymmetry, corporate disclosure, and
Nilai Perusahaan di Sektor Konstruksi the capital markets: a review of the
dan Properti. Esensi: Jurnal Bisnis empirical disclosure literature.
dan Manajemen, 7(2), 167-180. Journal of Accounting and Economics
Adolf A. Berle, Jr. 8c Gardiner C. Means,. , 31, 405–440.
(1932). "The Modern Corporation Hou, W., Kuo, J., Lee, E., 2012. The impact
and Private Property.": 69-70. of state ownership on share price
Bertinetti, Giorgio Stefano and Cavezzali, informativeness: the case of the Split
Elisa and Gardenal, Gloria. (2000). Share Structure.
The Effect of the Enterprise Risk Hoyt R.E, Liebenberg A.P (2011). The
Management Implementation on the Value of Enterprise Risk
Firm Value of European Companies Management. The Journal Risk and
Available at SSRN: Insurance. Vol 4. No 78, 795-822.
https://ssrn.com/abstract=2229271 Reform in China. Br. Account. Rev.
Biddle, G., & Hilary, G. (2006). Accounting 44, 248–261.
quality and firm-level capital
107
Huang, Xiaohong, Rezaul Kabir, and Meulbroek, L. K. (2002). Integrated risk
Lingling Zhang. "Government management for the firm: a senior
ownership and the capital structure of manager's guide. Available at SSRN
firms: Analysis of an institutional 301331.
context from China." China journal of Naumenkovа, S. (2015). Basel I, II, III: the
accounting research 11.3 (2018): development of approaches for
171-185. strengthening of prudential
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). framework. Bulletin of Taras
Theory of the firm: Managerial Shevchenko National University of
behavior, agency costs and ownership Kyiv. Economics.
structure. Journal of financial Peraturan BI Nomor 8/4/PBI/2006. Tentang
economics, 3(4), 305-360. Good Corporate Governance
Kaplan, S., & Zingales, L. (1997). Do Peraturan nomor 18/POJK.03/2016 Tentang
(Umiyati) 53 financing constraints Komite Manajemen Risiko
explain why investment is correlated
with cashflows? Quartely Journal of Siregar, H. O., & Fajri, F. A. (2019).
Economics 112, 169–215 Pengaruh Penerapan Manajemen
Resiko Terhadap Fleksibilitas Pada
Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-16 Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa
/S.MBU/2012 Efek Indonesia 2013-2017. EBBANK,
Kuncoro, N. (2001). Metodologi Penelitian 9(2), 51-62.
Sosial. Balai Pustaka. Jakarta. Siregar, HO & Suwardi, E. (2015). Analisis
Lara, J. M. G., Osma, B. G., & Penalva, F. Kinerja Keuangan Sebelum dan
(2016). Accounting conservatism and setelah Initial Public Offering (IPO)
firm investment efficiency. Journal of Styudi pada Perusahaan Manufaktur
Accounting and Economics, 61(1), 1995-2010. Tesis. Universitas Gadjah
221-238. Mada. Yogyakarta
Li, G., He, X., Zhou, J., & Wu, H. (2019). Siregar, H. O., & Muslihah, S. (2019).
Pricing, replenishment and Implementation of good governance
preservation technology investment principles in village government
decisions for non-instantaneous context in Bantul Regency,
deteriorating items. Omega, 84, 114- Yogyakarta. Jurnal Perspektif
126. Pembiayaan Dan Pembangunan
Daerah, 6(4), 503-514.
Miccolis, J., & Shah, S. (2000). Enterprise
risk management: An analytic Zhang, H., An, R., & Zhong, Q. (2019). Anti-
approach. corruption, government subsidies, and
investment efficiency. China Journal
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis
of Accounting Research, 12(1), 113-
Menata Bisnis Modern di Era global,
133.
(Bandung: PT Citra Aditya
Bakti,2005), hal 45
108

Anda mungkin juga menyukai