Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA

TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN

Dinni Endah Novianty


dinniendah.novianty@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi modal kerja


terhadap profitabilitas pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014, dimana efisiensi modal kerja diukur
menggunakan Working Capital Turnover (WCT), dan profitabilitas diukur
menggunakan Return on Investment (ROI). Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif dan verifikatif. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi. Data berupa laporan keuangan dan
laporan tahunan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia. Populasi
dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling, dengan seluruh anggota populasi dijadikan
sampel. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik
regresi linier sederhana. Sebelum melakukan analisis regresi linier sederhana,
dilakukan normalitas dan uji linieritas. Selanjutnya, dilakukan pengujian regresi
menggunakan uji F, kemudian dilanjutkan dengan pengujian keberartian
koefisien regresi dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil pengolahan
statistik diperoleh persamaan regresi 𝑅𝑂𝐼 = 0,051900 + 0,061101 WCT. Melalui
pengujian hipotesis, persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa efisiensi
modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas dengan koefisien sebesar
0,061101. Artinya, apabila efisiensi modal kerja mengalami kenaikan sebanyak
satu kali maka profitabilitas pun akan meningkat sebesar 0,061101 kali.

Kata Kunci: Efisiensi Modal Kerja, Profitabilitas


oleh perusahaan terkait dengan seluruh
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
Pendahuluan tersebut. Semakin besar ROI sebuah
Profitabilitas perusahaan menjadi salah perusahaan maka perusahaan tersebut
satu dasar dalam penilaian mengenai memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi.
kondisi keuangan suatu perusahaan. Data tingkat profitabilitas yang diukur
Profitabilitas menunjukkan kemampuan menggunakan ROI pada perusahaan tekstil
sebuah usaha untuk mempertahankan dan garmen yang terdaftar di BEI tahun
kelangsungan usahanya dalam jangka 2011-2014 dapat dilihat dalam tabel berikut.
waktu yang panjang serta mengukur
prospek perusahaan pada masa yang akan
datang. Pengukuran terhadap profitabilitas
dihubungkan dengan volume penjualan,
total aktiva, dan modal sendiri. Rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat
profitabilitas perusahaan disebut rasio
profitabilitas.
Salah satu indikator yang digunakan
dalam rasio profitabilitas yaitu Return On
Investment (ROI) yang menunjukkan berapa
banyak laba bersih yang dapat dihasilkan
36
Tabel 1 1. Margin laba bersih
2. Perputaran total aktiva
Kode ROI (%) 3. Laba bersih
No Perusah 2014 4. Penjualan
2011 2012 2013
aan 5. Total aktiva
1 RDTX 10,53 10,33 12,79 13,57 6. Aktiva tetap
2 MYTX -6,52 7,00 -2,38 -7,75 7. Aktiva lancar
3 ARGO -8,21 -6,57 0,24 -0,21 8. Total biaya
4 POLY -0,36 -7,91 -8,54 -0,29 Dalam konsep modal kerja kuantitatif,
5 CNTX 10,10 -11,69 -0,37 0,93 aktiva lancar disebut juga modal kerja yang
6 ERTX 2,38 1,43 1,58 4,86 terdiri dari kas, surat berharga, piutang, dan
7 ESTI 0,7 -5,8 -9,06 -9,17 persediaan. Manajemen modal kerja
8 INDR 1,15 0,14 0,1 0,54 merupakan salah satu aspek penting dari
9 STAR 0,36 0,12 0,08 0,04 kegiatan manajemen perusahaan. Jika
10 TFCO 8,51 2,11 -2,6 -1,36 perusahaan tidak dapat menggunakan
11 UNIT 0,77 0,09 0,18 0,09 modal kerjanya secara efisien, maka
12 PBRX 4,76 4,51 4,47 2,76 perusahaan akan mengalami kerugian dan
13 TRIS 11,61 12,12 10,14 6,86 bahkan akan mengalami kebangkrutan.
14 HDTX 1,71 0,23 -9,19 -2,5 Dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan tidak lepas dari penggunaan
15 SSTM -2,86 -1,74 -1,65 -1,66
modal yang tepat khususnya dari modal
16 ADMG 5,53 1,4 0,35 -5,3
kerja. Adanya modal kerja yang cukup
17 UNTX -3,99 -7,36 9,06 2,79
sangat penting bagi perusahaan untuk
18 RICY 0,72 0,72 0,79 1,29 beroperasi seefisien mungkin dan
Rata-Rata 2,05 -0,05 0,33 0,31 perusahaan tidak mengalami kerugian.
Sumber: www.idx.co.id; data diolah Manajemen modal kerja merupakan
salah satu aspek penting dari kegiatan
Dari data di atas terlihat bahwa tingkat manajemen perusahaan. Jika perusahaan
profitabilitas pada perusahaan tekstil dan tidak dapat menggunakan modalnya secara
garmen yang terdaftar di BEI tahun 2011- efisien maka perusahaan akan mengalami
2014 mengalami penurunan. Hal ini terlihat kerugian dan bahkan akan mengalami
dari rata-rata tingkat profitabilitas tahun kebangkrutan. Oleh karena itu, modal kerja
2012 sampai 2014 yang lebih kecil dari yang digunakan dengan efisien dapat
tahun 2011. Bahkan pada tahun 2012 rata- memaksimalkan perolehan laba perusahaan
rata tingkat profitabilitasnya berada pada sehingga investasi pada modal kerja tidak
angka negatif. berlebihan yang pada akhirnya profitabilitas
Suatu perusahaan jika memiliki tingkat pun akan meningkat. Dengan adanya modal
profitabilitas yang rendah menunjukkan kerja yang cukup bisa menjadi ukuran bagi
prospek sebuah perusahaan yang kurang perusahaan dalam mengukur tingkat
baik di masa yang akan datang, karena efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas
semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu yang dihasilkan perusahaan.
perusahaan menunjukkan lebih terjaminnya Efisiensi modal kerja memiliki arti yang
kelangsungan hidup perusahaan tersebut. sangat penting bagi operasional
Hal ini akan menimbulkan beberapa dampak perusahaan, oleh karena itu setiap
salah satunya yaitu kehilangan kepercayaan perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan
dari pihak luar terutama para kreditur atau modal kerjanya secara efisien agar dapat
para investor. Selain itu nilai perusahaan di memaksimalkan perolehan labanya.
mata publik juga akan menurun. Perusahaan yang memiliki modal kerja yang
kurang dan berlebihan dapat
membahayakan kelangsungan hidup
Landasan Teori perusahaan yang bersangkutan karena
memiliki modal kerja yang berlebihan
Faktor-faktor yang mempengaruhi menunjukkan adanya dana yang tidak
profitabilitas menurut Kasmir (2011:89) yaitu produktif sehingga untuk memperoleh
sebagai berikut. keuntungan telah disia-siakan, sedangkan
37
modal kerja yang kurang akan menghambat perusahaan, yang memerlukan pengelolaan
kelangsungan hidup perusahaan. dengan baik oleh manajer perusahaan.
Dari berbagai penjelasan di atas, penulis Menurut Kasmir (2011:250) “Modal kerja
tertarik untuk melakukan penelitian dengan merupakan modal yang digunakan untuk
judul “Pengaruh Efisiensi Modal Kerja melakukan kegiatan operasi perusahaan.”
terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa modal kerja merupakan investasi dalam kas,
Efek Indonesia Periode 2011-2014”. surat-surat berharga, piutang, dan
Penelitian ini dilakukan untuk persediaan dikurangi hutang lancar yang
mengetahui bagaimana pengaruh efisiensi digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
modal kerja terhadap profitabilitas Efisiensi Modal Kerja
perusahaan tekstil dan garmen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Prinsip manajemen perusahaan
2011-2014. menuntut agar lebih baik dalam memperoleh
maupun dalam menggunakan modal harus
Profitabilitas didasarkan pada pertimbangan efisiensi.
Profitabilitas atau disebut dengan Adanya modal kerja yang cukup bagi suatu
rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan sangat penting karena
perusahaan untuk menghasilkan laba memungkinkan perusahaan untuk
selama periode tertentu. Menurut Riyanto beroperasi seekonomis mungkin. Akan
(2012:35) “Profitabilitas suatu perusahaan tetapi, adanya modal kerja yang berlebihan
adalah kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perusahaan tersebut
menghasilkan laba”, sedangkan Husnan menghilangkan peluang untuk mendapatkan
(2011:69) berpendapat bahwa “Profitabilitas keuntungan besar.
adalah kemampuan suatu perusahaan Efisiensi modal kerja menunjukkan
dalam menghasilkan keuntungan (profit) prestasi manajemen dalam mengelola
pada tingkat penjualan, aset, dan modal sumber daya perusahaan secara optimal.
saham tertentu”. Semakin efisien penggunaan modal kerja
Berdasarkan dua teori di atas, yang maka semakin baik kinerja manajemen
dimaksud dengan profitabilitas adalah perusahaan. Efisiensi dalam pengelolaan
kemampuan perusahaan untuk modal kerja juga sangat diperlukan untuk
menghasilkan laba. Profitabilitas yang tinggi menjamin kelangsungan atau keberhasilan
menunjukkan perusahaan mampu jangka panjang dalam mencapai tujuan
memperoleh laba yang besar dengan perusahaan secara keseluruhan.
menggunakan modalnya secara efisien. Efisiensi modal kerja menunjukkan
Untuk bisa menilai profitabilitas suatu prestasi manajemen dalam mengelola
perusahaan maka diperlukan alat ukur yang sumber daya perusahaan secara optimal.
disebut rasio. Menurut Irawati (2006:58) Semakin efisien penggunaan modal kerja
rasio profitabilitas adalah “rasio yang maka semakin baik kinerja manajemen
digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan. Efisiensi dalam pengelolaan
penggunaan aktiva perusahaan”. modal kerja juga sangat diperlukan untuk
Rasio pengukuran profiabilitas yang menjamin kelangsungan sebuah
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan.
Return On Investment (ROI). Rasio ini Dalam penelitian ini, untuk mengukur
mengukur seberapa banyak laba bersih tingkat efisiensi modal kerja yaitu dengan
yang bisa diperoleh dari kekayaan yang menggunakan Working Capital Turnover
dimiliki perusahaan. (Perputaran Modal Kerja), yang
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 diformulasikan sebagai berikut.
EAT
= × 100% 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Investasi 𝑊𝐶𝑇 =
(𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟)
Modal Kerja
Modal kerja merupakan investasi dalam
harta jangka pendek atau investasi dalam
Metode Penelitian
harta lancar (current assets). Modal kerja
Metode yang digunakan adalah metode
atau working capital merupakan suatu aktiva
deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif
lancar yang digunakan dalam operasi
38
dan verifikatif adalah penelitian yang Sebelum melakukan uji regresi,
menggambarkan fakta-fakta, sifat-sifat dan dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik.
hubungan antar variabel dalam upaya Dalam penelitian ini model analisis yang
membuktikan kebenaran teori yang telah digunkana adalah regresi sederhana, maka
ada atau hipotesis yang telah dibuat. uji asumsi klasik yang dilakukan hanya
Variabel bebasnya adalah efisiensi pengujian normalitas dan linearitas.
modal kerja yang diproksikan oleh
perputaran modal kerja. Variabel terikatnya Uji Normalitas
adalah profitabilitas. Uji normalitas residual metode OLS secara
formal dapat dideteksi dari metode yang
Populasinya adalah 18 Perusahaan dikembangkan oleh Jarque-Bera (J-B).
Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Metode JB ini didasarkan pada sampel
Efek Indonesia periode 2011-2014. Semua besar yang diasumsikan bersifat asymptotic.
populasi dijadikan sampel. Uji statistik dari JB ini menggunakan
Tabel 2 perhitungan skewness dan kurtosis.
Perusahaan Tekstil dan Garmen
yang digunakan sebagai Sampel Uji Linearitas
Kegunaan uji linieritas adalah untuk melihat
Kode apakah variabel independen dan variabel
No Nama Perusahaan Perusaha dependen mempunyai hubungan yang linier
an atau mempunyai hubungan non linier.
1 PT. Roda Vivatex Tbk RDTX Sudjana (2004:15) menyebutkan bahwa “Uji
kelinieran regresi dilakukan melalui
2 PT. Apac Citra Centretex Tbk MYTX
pengujian hipotesis nol bahwa regresi linear
3 PT. Argo Pantes Tbk ARGO melawan hipotesis tandingan bahwa regresi
4 PT. Asia Pacific Fibers Tbk POLY non-linier”.
5 PT. Centex Tbk CNTX
6 PT. Eratex Djaja Tbk ERTX Uji Regresi Data Panel
Data panel merupakan gabungan antara
PT. Ever Shine Textile
7 ESTI data cross-section (silang) dengan data
Industry Tbk
time-series (deret waktu). Analisis regresi
8 PT. Indorama Synthetic Tbk INDR dengan data panel dapat dilakukan dengan
9 PT. Star Petrochem Tbk STAR beberapa metode. Menurut Rohmana
10 PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO (2013:241) metode tersebut adalah:
PT. Nusantara Inti Corpora
11 UNIT Metode Common Effect
Tbk Pendekatan ini tidak memperhatikan
12 PT. Pan Brothers Tbk PBRX dimensi individu atau waktu. Dalam estimasi
13 PT. Trisula International Tbk TRIS common effect diasumsikan bahwa baik
14 PT. Panasia Indosyntec Tbk HDTX intersep dan slope dari persamaan regresi
PT. Sunson Textile dianggap konstan untuk antar daerah dan
15 SSTM antar waktu.
ManufatureTbk
16 PT. Polychem Indonesia Tbk ADMG
Metode Fixed Effect
17 PT. Unitex Tbk UNTX
Metode ini mengasumsikan bahwa
PT. Ricky Putra Globalindo
18 RICY perusahaan memiliki intersep yang berbeda,
Tbk tetapi memiliki slope regresi yang sama.
(Sumber: http://www.idx.co.id) Untuk membedakan antara perusahaan satu
dengan yang lainnya digunakan variabel
Penelitian akan dilakukan terhadap dummy (variabel contoh/semu) sehingga
laporan keuangan 18 sampel perusahaan metode ini disebut Least Square Dummy
selama periode 2011-2014 yaitu 4 tahun. Variables (LSDV).
Maka data observasi pada penelitian ini
berjumlah 72 data. Metode Random Effect
Uji Asumsi Klasik Model ini mengasumsikan bahwa setiap
variabel mempunyai perbedaan intersep,

39
tetapi intersep tersebut bersifat random atau Rumusan hipotesis dalam uji t ini dinyatakan
stokastik. sebagai berikut:
𝐻0 : 𝛽 = 0, Efisiensi modal kerja tidak
Dari metode-metode di atas, akan dipilih
berpengaruh terhadap profitabilitas.
satu metode yang paling tepat untuk analisis
data panel. Langkah-langkah menentukan 𝐻1 : 𝛽 > 0, Efisiensi modal kerja
berpengaruh positif terhadap
model dalam regresi dengan data panel
adalah sebagai berikut: profitabilitas.

Uji Chow
Uji Chow dilakukan untuk memilih model Hasil Dan Pembahasan
mana yang lebih baik, apakah common
Efisiensi Modal Kerja
effect atau fixed effect. Bila H0 ditolak,
Efisiensi modal kerja yang diukur
lanjutkan dengan meregresikan data panel
menggunakan perputaran modal kerja
dengan metode random effect. Bandingkan
perusahaan tekstil dan garmen
model regresi mana yang akan digunakan
menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
dengan Uji Hausman.
Perbedaan tersebut bergantung pada
Uji Hausman kebijakan manajemen perusahaan dalam
Hausman mengembangkan suatu uji mengelola modal kerjanya.
untuk memilih apakah menggunakan model
4
fixed effect atau random effect yang lebih
baik. ika p-value > 5% maka kita menerima 3
H0, yang artinya menggunakan model
random effect, dan sebaliknya. Apabila hasil 2
Uji Chow menunjukkan model common WCT
effect dan Uji Hausman menunjukkan 1
random effect maka dilakukan uji yang
ketiga yaitu Uji Lagrange Multiplier (Uji LM). 0
2011 2012 2013 2014
Uji Lagrange Multiplier (Uji LM) Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan
Uji LM digunakan untuk mengetahui Tercatat di BEI (data diolah)
apakah model random effect lebih baik dari
metode OLS atau common effect. Uji LM Gambar 1
didasarkan pada nilai residual dari metode Rata-Rata Working Capital Turnover
OLS. Jika nilai LM statistik lebih besar dari (WCT)
nilai kritis statistik chi-squares maka H0 Perusahaan Tekstil dan Garmen yang
ditolak, dan menggunakan model random Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014
effect.
Dari gambar di atas terlihat bahwa tahun
Uji Keberartian Regresi (Uji F) 2011 rata-rata WCT yang dimiliki oleh
Uji F menguji signifikansi pengaruh perusahaan tekstil dan garmen sebesar 3,74
seluruh variabel bebas terhadap variabel kali. Pada tahun berikutnya mengalami
terikat sekaligus tanpa memperhatikan penurunan sebesar 1,70 sehingga nilainya
tingkat pengaruh dari setiap variabel secara menjadi 2,04 kali. Tahun 2013 kembali
terpisah. Dengan rumusan hipotesis dalam mengalami penurunan sebesar 0,12
uji F dinyatakan sebagai berikut: sehingga nilainya menjadi 1,92 kali. Terakhir
pada tahun 2014 mengalami penurunan
H0 : regresi tidak berarti. sebesar 0,38 sehingga nilainya menjadi
H1 : regresi berarti. 1,54 kali.
Dilihat dari rata-rata efisiensi modal kerja
Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji t) pada tahun 2011-2014 pada perusahaan
Uji t digunakan untuk membuktikan tekstil dan garmen mengalami penurunan.
hipotesis yang sudah diajukan dengan cara Ini membuktikan bahwa dalam kurun waktu
membandingkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . empat tahun perusahaan tekstil dan garmen
Dengan pengujian ini dapat ditentukan belum bisa meningkatkan penggunaan
apakah 𝐻0 ataukah 𝐻1 yang akan diterima. modal kerjanya lebih efisien.

40
Profitabilitas Fhitung > Ftabel yaitu 4,296262 > 4,03,
Rata-rata profitabilitas yang diukur sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal
menggunakan ROI perusahaan tekstil dan tersebut menunjukkan bahwa model regresi
garmen tahun 2011-2014 mengalami dalam penelitian ini berarti dan dapat
fluktuatif cenderung menurun. Hal ini terlihat digunakan untuk membuat kesimpulan
dari perolehan rata-rata ROI Perusahaan secara simultan bahwa efisiensi modal kerja
Tekstil dan Garmen dalam kurun waktu berpengaruh positif terhadap profitabilitas
empat tahun yang mengalami perubahan perusahaan.
setiap tahunnya. Model regresi yang berlaku adalah ROI =
0,051900 + 0,061101 WCT. Dengan
2,5 Konstanta (β0) sebesar 0,051900,
2 mengandung arti bahwa apabila efisiensi
modal kerja (X) memiliki nilai 0 (nol), maka
1,5 profitabilitas (Y) akan bernilai 0,051900.
1 ROI Koefisien regresi sebesar 0,061101 bernilai
positif. Nilai tersebut mengandung arti
0,5 bahwa efisiensi modal kerja memiliki
0 hubungan searah/positif dengan
2011 2012 2013 2014 profitabilitas. Koefisien regresi sebesar
-0,5 0,061101 memiliki arti bahwa setiap
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan kenaikan efisiensi modal kerja sebesar satu
Tercatat di BEI (data diolah) kali maka akan menambah nilai profitabilitas
sebesar 0,061101%.
Gambar 2 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Rata-Rata ROI efisiensi modal kerja yang diukur dengan
Perusahaan Tekstil dan Garmen yang menggunakan Working Capital Turnover
Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014 (WCT) memiliki pengaruh positif terhadap
profitabilitas yang diukur dengan
Berdasarkan gambar di atas terlihat
menggunakan Return On Investment (ROI).
bahwa tahun 2011 rata-rata ROI yang
Hal ini sejalan dengan pendapat Irawati
dimiliki perusahaan tekstil dan garmen
(2006:89) yang mengungkapkan bahwa
sebesar 2,05%. Pada tahun berikutnya
“Tingkat profitabilitas perusahaan akan
mengalami penurunan yang sangat drastis
dipengaruhi oleh investasi modal kerja”.
sebesar 2% sehingga nilainya menjadi -
Adanya modal kerja yang cukup sangat
0,05%. Tetapi pada tahun 2013 nilai rata-
penting bagi perusahaan untuk beroperasi
rata ROI meningkat sebesar 0,38%
seefisien mungkin dan perusahaan tidak
sehingga nilainya menjadi 0,33%. Terakhir
mengalami kerugian.
pada tahun 2014 mengalami penurunan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
kembali sebesar 0,04% sehingga nilainya
penelitian sebelumnya yaitu Marlina (2011)
menjadi 0,31%. Nilai ROI tertinggi sebesar
yang menyatakan bahwa efisiensi modal
13,57% yang dimiliki oleh PT. Roda Vivatex
kerja berpengaruh positif terhadap
Tbk pada tahun 2014, sedangkan nilai ROI
profitabilitas pada Koperasi Pegawai
terendah sebesar -11,69% yang dimiliki oleh
Pemerintahan Kota Bandung (KPKB).
PT. Centex Tbk pada tahun 2012.
Kemudian Gandini (2012) juga menyatakan
Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh
Profitabilitas positif terhadap profitabilitas pada
Penelitian ini digunakan data panel, yaitu Perusahaan Industri Makanan dan Minuman
gabungan antara data cross-section dan yang terdaftar di BEI. Hal tersebut semakin
data time-series. Dari prosedur penelitian membuktikan bahwa efisiensi modal kerja
untuk data panel diperoleh hasil bahwa mempunyai pengaruh yang cukup penting
penelitian ini lebih baik menggunakan model dalam meningkatkan profitabilitas. Apabila
Random Effect. efisiensi modal kerja meningkat maka akan
Dari pengujian hipotesis regresi data berpengaruh terhadap profitabilitas yang
panel menggunakan model Random Effect akan ikut meningkat. Sebaliknya apabila
dengan bantuan Eviews 8 diperoleh bahwa efisiensi modal kerja menurun maka
41
profitabilitas juga akan menurun. Dengan 2. Sebaiknya pihak manajemen lebih
demikian efisiensi modal kerja berpengaruh mengatur perputaran modal kerja melalui
positif terhadap tingkat profitabilitas. Oleh penggunaan modal kerja sesuai dengan
karena itu, agar profitabilitas berada dalam kebutuhan sehingga berdampak pada
tingkat yang ideal maka efisiensi modal profit perusahaan.
kerja harus lebih ditingkatkan. 3. Bagi para peneliti selanjutnya yang
tertarik untuk meneliti pengaruh efisiensi
modal kerja terhadap profitabilitas
Kesimpulan dan Saran perusahaan, dapat memperbesar sampel
Simpulan penelitian tidak hanya terbatas pada
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perusahaan tekstil dan garmen saja,
sebagai berikut. tetapi perusahaan-perusahaan lain
1. Gambaran efisiensi modal kerja yang seperti sektor manufaktur, sektor
diukur oleh Working Capital Turnover makanan dan minuman, sektor industri
(WCT) pada perusahaan tekstil dan otomotif dan sektor-sektor industri
garmen yang terdaftar di BEI tahun 2011- maupun jasa lainnya.
2014 cenderung mengalami penurunan.
Nilai WCT tertinggi terjadi pada tahun
2014 dengan nilai 33,36 kali yang dimiliki Daftar Pustaka
PT. Indorama Synthetic Tbk, sedangkan
nilai WCT terendah terjadi pada tahun Gandini, Y.H. (2012). Pengaruh Efisiensi
2014 dengan nilai -21,88 kali yang Modal Kerja terhadap Profitabilitas
dimiliki oleh PT. Roda Vivatex Tbk. pada Perusahaan Industri Makanan
2. Gambaran profitabilitas yang diukur oleh dan Minuman yang Terdaftar di BEI.
Return On Investment (ROI) pada Bandung: Universitas Pendidikan
perusahaan tekstil dan garmen yang Indonesia.
terdaftar di BEI tahun 2011-2014 Husnan, S., dan Pudjiastuti, E.
mengalami fluktuasi cenderung menurun. (2011).Dasar-Dasar Manajemen
Nilai ROI tertinggi terjadi pada tahun Keuangan. Yogyakarta: BPFE
2014 dengan nilai 13,57% yang dimiliki
Yogyakarta.
oleh PT. Roda Vivatex Tbk, sedangkan
nilai ROI terendah terjadi pada tahun Irawati, S. (2006).Manajemen Keuangan.
2012 dengan nilai -11,69% yang dimiliki Bandung: Pustaka.
oleh PT. Centex (Prefered Stock) Tbk.
3. Berdasarkan pengujian keberartian Kasmir.(2011). Analisis Laporan
koefisien regresi, efisiensi modal kerja Keuangan.Jakarta: PT Raja Grafindo
memiliki pengaruh positif terhadap Persada.
profitabilitas. Riyanto, B. (2012). Dasar-Dasar
Saran Pembelanjaan
Berdasarkan hasil penelitian dan Perusahaan.Yogyakarta: BPFE.
kesimpulan yang telah diuraikan Rohmana, Y. (2013). Ekonometrika Teori
sebelumnya, terdapat keterbatasan dalam dan Aplikasi dengan Eviews.
penelitian ini di antaranya adalah variabel Bandung: Laboraturium Pendidikan
penelitian yang digunakan, waktu penelitian, Ekonomi dan Koperasi
objek penelitian serta metode yang
digunakan dalam penelitian. Sudjana.(2004). Teknik Analisis Regresi
Adapun saran yang dapat peneliti Dan Korelasi.Bandung : Tarsito.
berikan antara lain:
1. Perusahaan diharapkan dapat http://www.idx.co.id/
meningkatkan profitabilitas, dengan cara
penggunaan modal kerja secara efisien,
mengurangi beban, dan meningkatkan
penjualan agar perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan
hidupnya.

42

Anda mungkin juga menyukai