Anda di halaman 1dari 70

Mahfudz Salim Alham Firmansyah

Nurul Kusuma R. Aulia Devita Mira Mardiyah


LIQUIDITY RATIO

F E D C B A Current Ratio
Quick Acid Ratio
Cash Ratio
Cash Turnover Ratio
Inventory to Networking
Capital Ratio
LEVERAGE
RATIO
E D C B A Debt to Asset Ratio
Debt to Equity Ratio
Long –term Debt to Equity Ratio

Times Interest Earned Ratio


Fixed Payment Average Ratio
ACTIVITY RATIO

Receivable Turnover Ratio


F E D C B A Inventory TurnoverRatio
Working Capital Turnover Ratio

Fixed Asset Turnover Ratio


Total Asset Turnover Ratio

Average Payment Period


PROFITABILITY
RATIO
Gross Profit Margin
E D C B A Return On Investment
Return On Equity

Earning Per Share


Net Profit Margin
GROWTH
RATIO
Sales Growth o
EPS Growth o
Net Income Growth o

DPS Growth o
Dengan Tujuan Perusahaan
Laporan kinerja keuangan menunjukkan bahwa terjadi
penambahan net profit sesuai dengan target yg
direncanakan. Melesatnya nilai penjualan sebesar 26,58%
diiringi dengan peningkatan total aset sebesar 8,59%
dimana menyentuh angka Rp1,67 Triliyun selama tahun
2016, semakin memantabkan langkah Voksel untuk
menjadi pemimpin dalam industri kabel dalam negeri.

Dengan Misi Perusahaan


Dilihat dari laporan keuangan dengan misi
3 Dengan Strategi Perusahaan
Saat ini Voksel berada dalam tahap
perusahaan, bahwa Voksel cukup
mempertahan untuk terus meningkatkan profit
atau growth ratio masih naik turun dari tahun
2 4 perkembangan bisnis, sehingga adanya
strategi perluasan wilayah pemasaran
merupakan suatu hal yang tepat untuk
2014-2016
mengenalkan produknya kepada customer.

1 5
Dengan Visi Perusahaan Analisis Kesesuaian Dengan Kebijakan Perusahaan
Berkesinambungan karena : Kinerja Keuangan Voksel menerapkan sistem pengelolaan modal yang
1. Profitability ratio nya mengalami peningkatan senantiasa berupaya memaksimalkan manfaat bagi para
(menunjukkan kesesuaian dengan visi yang sudah dibuat) shareholders maupun stakeholdersnya hal ini sesuai
2. Upaya peningkatan market value added sehingga dapat dengan current policy yang ada.
mencapai pertumbuhan yang mantap dan laba yang
sehat untuk meningkatkan nilai shareholders & stakeholders
(sesuai dengan misi perusahaan)
1 2
TRANSPARANCY ACCOUNTABILITY
PEOPLE

3 CSR
GCG RELIABILITY
PLANET

PROFIT
5 4
FAIRNESS INDEPENDENCY
5

1 4

2 3
Fungsi
Manajemen STRENGTH WEAKNESS
Pemasaran
PRODUCT Produk yang dimiliki PT. Voksel cukup bervarian Dengan sudah cukup bervariannya produk yang
sehingga dapat memperluas segmen pasar dihasilkan sehingga membuat kegiatan penelitian
pengembangan produk tidak bisa cepat, karena
butuh proses yang cukup panjang.
PRICE Mampu mengikuti dinamisasi permintaan berbagai Strategi harga yang diterapkan hampir sama
produk di pasar global karena harga yang ditawarkan. dengan perusahaan lain.
Harga yang dimiliki oleh voksel sendiri ialah Fixed Pricing

PLACE PT. Voksel mampu menjangkau segmen pasarnya Distributor PT. Voksel ini cukup tersebar dibeberapa
secara menyeluruh berdasarkan distribusi produk yang kota-kota besar tetapi tidak menjangkau 33 provinsi
ditujukan pada beberapa kota besar, dan juga yang menyeluruh, sehingga dalam
beberapa negara yang sudah menjadi segmentasi. pendistribusiannya masih harus terfokus pada kota-
kota besar.
PROMOTION Variasi promosi yang dilakukan oleh PT.Voksel berupaya Kegiatan promosi yang dilakukan masih
menciptakan peluang-peluang dengan berpartisipasi mengandalkan berbagai bentuk kerjasama dengan
dalam tender-tender baik lokal maupun internasional. menciptakan peluang-peluang yang ada.

PEOPLE Terdapat efisiensi dalam jumlah tenaga kerja pemasar, Pernah terjadi pelatihan atau pengembangan yang
sehingga tenaga pemasar terseleksi dengan baik kadang kurang terlaksana dengan baik, sehingga
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. membuat tenaga pemasar bisa kurang profesional
apabila dalam kondisi tertentu.
PROCESS Yang dilakukan untuk melakukan pemasaran ialah Belum bisa melakukan untuk pemesanan seperti KMI
dengan membuat alur pendistribusian pemasaran yang bisa melalui website.
langsung ke distributor, karena Voksel untuk beragam
produknya terdapat pada website.
PHYSICAL EVIDENCE Website yang bisa dengan mudah diakses dengan Website kurang dikelola dengan baik setiap
tampilan yang sederhana mampu memberikan waktunya, sehingga ada beberapa hal yang masih
informasi yang dibutuhkan. kurang update.
Fungsi
Manajemen STRENGTH WEAKNESS
Keuangan
FINANCING Pada tahun 2016 total liabilitas perseroan Liabilitas jangka panjang perseroan tahun
atau proporsi hutang terhadap modal 2016 mengalami penurunan sebesar 23,72%
sendiri mengalami penurunan yang sehingga mempengaruhi turunnya dana
menyebabkan beban hutang yang syirkah temporer yang menjadi nihil.
ditanggung semakin menurun atau lebih Beban bunga yang ditanggung perusahaan
kecil dibandingkan tahun 2015. meningkat pada tahun 2016 dibandingkan
dengan tahun 2015, meskipun peningkatan
beban bunga tidak begitu signifikan,
kenaikan beban bunga tersebut dikarenakan
proporsi 97% berupa hutang jangka pendek
INVESTING Perusahaan melakukan investasi pada Selama tahun 2016 perusahaan tidak
sumber daya manusia dengan memberikan memiliki ikatan materiIl untuk investasi barang
pelatihan dan bimbingan kepada modal
karyawan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan /
kecakapan kinerja, atau jika dibutuhkan
karyawan perusahaan dikirim ke jepang
atau sister company untuk mengikuti on the
job training, hal tersebut berdampak pada
barang / produk yang dihasilkan berkualitas
terbaik
DIVIDEND Perusahaan tdak membagikan dividen dari Bagi perusahaan yang memiliki konsep bird in
POLICY tahun 2014 hingga tahun 2016 sehingga the hand atau berkeinginan untuk
mempunyai kesempatan untuk mendapatkan dividen saat ada keuntungan,
menggunakan retained earning untuk tidak akan tertarik untuk berinvestasi
mengembangkan usahanya. diperusahaan
Fungsi Manajemen
STRENGTH WEAKNESS
Operasi
DESIGN OF GOODS AND Setiap product memiliki beberapa tipe yang membuat konsumen Banyaknya tipe produk mengakibatkan semakin tingginya biaya
SERVICES dapat memiih sesuai kebutuhan. produksi apabila produk yang dibuat memiliki design yang rumit
dan membutuhkan material yang sulit didapatkan
MANAGING QUALITY Perusahaan menggunakan ISO 14001 dan OHSAS 18001. Terakhir mengganti ISO pada tahun 2010
Memiliki Quality control yang sangat ketat sehingga menghasilkan
produk kabel listrik dan kabel optik yang berstandar international. Standar kualitas produk harus tetap terjaga dan tidak boleh
terdapat kesalahan dikarena sudah melalui quality control yang
sangat ketat
PROCESS AND CAPACITY Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang besar dan target Terdapat dua dari tiga produk mengalami penurunan dari tahun
DESIGN kapasitas yang terus meningkat dari tahun ke tahun terutama pada 2015
tahun 2016 mengalami peningkatan
LOCATION SELECTION Di daerah cileungsi yang merupakan daerah pabrik. Mudah Jauh untuk pengiriman keluar pulau karena tidak dekat dengan
mendapatkan tenaga kerja dan aksesnya mudah. pelabuhan dan akan memakan biaya yang tinggi.

LAYOUT DESIGN Gudang yang di design sangat luas dan terbuka sehingga Design gudang yang sangat terbuka sehingga membutuhkan
penempatan bahan baku menjadi lebih leluasa dan proses loading keamanan yang sangat ketat
serta unloading menjadi lebih cepat
SUPPLY CHAIN Dalam memenuhi bahan baku produksinya, VOKSEL sudah menjalin Karena hanya memiliki supplier tunggal (yaitu SSCC Showa Cable
MANAGEMENT kerjasama dengan waktu yang lama dengan SWCC Showa Cable Co., Ltd.) maka bargaining power of supplier menjadi tinggi, hal
Co., Ltd. sehingga proses supply bahan baku sejauh ini terbilang ini membuat produksi VOKSEL sangat bergantung pada supply
lancar dengan adanya hubungan kerjasama yang terjalin antara bahan baku dari SSCC Showa Cable Co., Ltd.saja.
supplier dan customer tersebut
INVENTORY Memiliki gudang penyimpanan sendiri yang membuat biaya Membutuhkan pemeliharaan dan keamanan yang baik
inventory tidak memakan biaya tambahan yang tidak efektif dikarenakan gudang yang sangat luas
HR AND JOB DESIGN Banyak mempekerjakan buruh pabrik (pekerja kontrak) yang Masih banyaknya pekerja yang lulusan SLTA sehingga masih
memakan biaya yang tidak terlalu mahal. banyak pekerja yang membutuhkan pelatihan lebih.
Melakukan proses rotasi dan mutasi agar dapat memaksimalkan Perusahaan terlalu sering melakukan mutasi dan rekrutment akan
produktivitas karyawan, menciptakan komposisi seimbang terkait menghabiskan banyak biaya
dengan keahlian dan posisi kerja
SCHEDULING Penjadwalan produksi yang efektif setiap prosesnya mengakibatkan Penjadwalan yang masih belum optimal dengan dibuktikan dari
jumlah produksi meningkat dan penghasilan atau penjualan pun inventory turn over yang mengalami penurunan
meningkat
MAINTENANCE Perusahaan secara kontinu memodernisasi mesin untuk Mebutuhkan biaya lebih untuk berbagai pemeliharaan dan
meningkatkan produktivitas dan efesiensi biaya. keamanan dikarenakan banyaknya jumlat mesin atau alat
produksi
STRENGTH WEAKNESS
Fungsi MSDM
PROCUREMENT Proses rekrutmen dilakukan melalui beberapa tahap penyeleksian, dan Proses penyusunan man power planning harus
perekrutan, sesuai dengan Man Power Planning. Proses rekrutmen dilakukan dengan teliti karena jika terjadi kesalahan
mengedepankan asas-asas keterbukaan, kewajaran, dan kesetaraan dapat memicu sejumlah permasalahan dalam
berdasarkan kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan. perusahaan. Tahapan Proses Strategic Man Power
Untuk yang membutuhkan kompetensi serta keahlian khusus, Perseroan Planning, cukup panjang dan Rumit.
memprioritaskan aspek pemahaman , pengalaman dan profil kepribadian calon Sehingga apabila terdapat masalah dalam penentuan
karyawan, terkait jabatan tersebut,untuk mendapatkan seseorang yang tepat langkah di salah satu tahapan maka proses
untuk posisi yang tepat. Procurement akan terhambat.

DEVELOPMENT Perusahaan memberikan pelatihan in house/on the job training dan bekerja Pelatihan dan pengembangan karyawan yang
sama dengan lembaga pelatihan ekternal maupun mengikutsertakan karyawan dilakukan seringkali berjalan tidak sesuai dengan yang
dengan public training. Pelatihan diberikan untuk semua level karyawan sesuai diharapkan oleh perusahaan, ini menjadi tantangan
dengan kebutuhan dari masing-masing karyawan yang sesuai dengan posisi dan perusahaan karena program pelatihan dan
penugasan untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. pengembangan ini menghabiskan dana yang tidak
Perseroan mendatangkan tenaga ahli dan profesional dari Showa, Jepang untuk sedikit.
memberikan pelatihan dan bimbingan kepada mereka untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan/ kecakapan karyawan.
MAINTENANCE Perusahaan memberikan layanan kesehatan bagi pegawai dan keluarganya lalu Pada pelaksanaannya, pemberian bonus untuk
perusahaan juga memberikan bonus agar memotivasi pegawai. Perusahaan meningkatkan motivasi karyawan tidak benar-benar
juga memberikan paket remunerasi yang kompetitif yag terdiri dari gaji bulanan membuat karyawan menjadi lebih disiplin, justru
dan juga fasilitas lainnya. Terlihat dari turnover pegawai tahun 2014 ke 2015 dan terkadang keadaan tersebut malah membuat
2015 ke 2016 mengalami perbaikan. karyawan lebih fokus terhadap bonus yang akan
diberikan dibandingkan dengan esensi peningkatan
kualitas kerja. Selain itu, pemberian bonus dan paket
remunerasi membutuhkan biaya yang cukup besar.
Fungsi Sistem
Informasi STRENGTH WEAKNESS
Manajemen
OPERATIONAL Terus melatih dan mengembangkan kualitas Membutuhkan sistem keamanan yang ketat dan
karyawan agar mampu menghasilkan produk yang proses pemeliharaan yang baik untuk proses produksi,
berkualitas pula, serta didukung dengan serta membutuhkan biaya yang cukup besar dalam
menggunakan peralatan produksi yang berteknologi mengelola sumberdaya termasuk sumber daya
mutahir manusia nya

MANAGERIAL Penggunaan aplikasi media sosial sebagai alat Pertasan (hacking) oleh orang yang tidak
komunikasi antara atasan dan bawahan. bertanggung jawab mungkin terjadi yang akan
Penggunaan SCM (supply chain management) mengakibatkan data yang di kelola error.
sebagai alat informasi bagi pihak manajemen, untuk
mengetahui informasi mengenai supply bahan baku,
produksi, barang jadi, distribusi hingga di tangan
konsumen.
Kinerja.
Pengolahan data informasi menggunakan software
& hardware yang sudah memenuhi standar

STRATEGICAL Penggunaan EIS (executive information system) top Apabila server down akan menghabat kinerja
manager bisa mendapatkan akses infomasi yang perusahaan.
selektif dan cepat tentang faktor-faktor kunci dalam
melaksanakan tujuan strategis perusahaan.
Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Keterangan
A.Kekuatan

Perusahaan voksel
Produk yang dimiliki PT. Voksel cukup bervarian 0.12 4 0.48 Perusahaan memiliki banyak jenis produk yang ditawarkan seperti
kabel listrik, kabel telekomunikasi, kabel serat optik, dll.
Memiliki Quality control yang sangat ketat. 0.10 4 0.40 menghasilkan produk kabel listrik dan kabel optik yang berstandar
international.
Perusahaan menggunakan ISO 14001 dan OHSAS 0.20 3 0.60 Penerapan ISO 14001 bertujuan untuk mencagah percamaran
18001 lingkungan. OHSAS 18001 bertujuan untuk kesehatan keselamatan
kerja (K3)
Perusahaan melaksanakan in house/on the job 0. 08 3 0.24 Perusahaan mendatangkan tenaga ahli dan profesional dari
training untuk karyawannya Showa, Jepang untuk memberikan pelatihan dan bimbingan
kepada mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan/ kecakapan karyawan.
Total Kekuatan (S) 0,5
TABEL IFAS (INTERNAL FACTOR ANALYSIS STRATEGY)
B.Kelemahan
Proses R&D yang memakan waktu dan biaya yang 0.13 3 0,39 Banyaknya varian produk mengakibatkan proses R&D tidak efisien
besar. terhadap waktu dan pengeluaran biaya
Liabilitas jangka panjang perseroan tahun 2016 0.10 2 0.20 turunnya dana syirkah temporer yang menjadi nihil.
mengalami penurunan sebesar 23,72%
Resiko kecelakaan pendistribusian ditanggung 0.05 2 0.10 Probabilitas kerugian yang dialami oleh perusahaan terbilang
oleh perusahaan. tinggi dikarnakan apabiala terjadi hal yang tidak diinginkan maka
perusahaan akan menanggung secara penuh
Pemberian kompensasi terhada karwan tidak 0.07 2 0.14 Pemberian kompensasi tidak meningkatkan motivasi dan kualitas
efektif kerja yang signifikan
Distributor PT. Voksel belum sepenuhnya 0.15 3 0,45 Distributor PT. Voksel belum mencakup 33 provinsi di indonesia
menyeluruh di indonesia. yang mengakibatkan perushaan hanya terfokus kepada kota-
kota besar saja
Total Kelemahan (W)
0.5
TOTAL SKOR (S+W) 1 3
TIROCA
Berdasarkan analisis TIROCA yang telah
dilakukan, dapat dilihat bahwa PT. Voksel
Electric Tbk. memiliki kriteria competitive
parity, yang berarti perusahaan memiliki
sumber daya yang bernilai, namun tidak
memiliki keunikan, dan mudah ditiru. Maka,
perusahaan dalam posisi sejajar atau sama
dengan pesaing.
Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Keterangan
A. Peluang
Jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya akan 0.2 4 0.8 Giatnya pembangunan infrastruktur
membantu dalam giatnya pembangunan infrastruktur yang mengakibatkan kebutuhan akan
tersebar di berbagai wilayah di Indonesia kabel listrik semakin meningkat
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 50/M-IND/PER/5/2011 0.05 3 0.15 Dengan adanya SNI Kabel
tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kabel memberikan keuntungan kepada
Secara Wajib. perusahaan karena kabel yang di
produksi PT Voksel memiliki SNI, dan
perusahaan industri kabel tidak bisa
hanya membuat kabel tanpa
memperhatikan kualitas dari standar
(memperkecil persaingan)

Saat ini, Pemerintah melalui PLN sedang mengupayakan 0.1 4 0.4 Adanya proyek ini memberikan
pembangunan infrastruktur baru berupa proyek peluang bagi indsutri kabel untuk
pembangunan kabel laut untuk mengaliri listrik di Provinsi Nusa ikut terlibat dalam proyek tersebut.
Tenggara Barat (Gili Gede).
Perubahan iklim (fenomena el nino dan la nina) juga 0.05 4 0.2 Bencana alam tersebut memberi
terkadang menimbulkan bencana , seperti banjir dan tanah peluang bagi perusahaan kabel
longsor. untuk membatu perbaikan
infrastruktur yang rusak
Perkembangan dalam bidang transportasi, contohnya kereta 0.1 3 0.3 Dengan perkembangan transportasi
api, yang tadinya menggunakan bahan bakar batu bara / yang beralih ke transportasi listrik
uap sekarang sudah mulai beralih ke kereta api listrk tersebut berpeluang besar bagi
(Commuter Line). industri kabel untuk ikut serta dalam
proyek tersebut

Total Peluang (O) 0.5


Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Keterangan
B. Ancaman
Nilai tukar terhadap dollar semakin naik, 0.2 4 0.8 Semakin terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap
mengakibatkan biaya produksi pada perusahaan dollar, mengakibatkan biaya bahan baku yang
Voksel meningkat juga, yang merupakan diimpor dari luar negeri tepatnya Amerika semakin
sebagian besar bahan baku kabel Voksel impor naik, hal tersebut menyebabkan biaya produksi naik,
dari luar negeri salah satunya Amerika dan memperbesar nilai COGS nya
Bea masuk bahan baku kabel fiber optik masih 0.05 3 0.15 Biaya yang dikeluarkan untuk bea masuk anti
dikenakan biaya bea masuk anti dumping 30% dumping sebesar 30% masih danggap terlalu mahal,
sehingga menaikan biaya produksi
Adanya teknologi wireless, yaitu teknologi yang 0.1 2 0.2 Wireless memberikan ancaman bagi industri kabel,
menghubungkan dua piranti tanpa menggunakan karena teknologi yang semakin canggih tersebut
perangkat kabel (nirkabel). Dengan adanya konsumsi kabel akan menurun
penggunaan teknologi ini, maka penggunaan
kabel dapat digantikan dengan teknologi wireless.
Bahan baku kabel (tembaga dan aluminium) 0.075 4 0.3 Sumber daya alam yang semakin berkurang
yang semakin berkurang sehingga perusahaan mengakibatkan perusahaan kabel untuk terus
harus mencari sumber penyedia bahan baku berinovasi, termasuk bahan baku kabel yang harus
alternatif untuk menghindari kelangkaan di mencari sumber penyedia bahan baku alternatif lain
kemudian hari
Dengan perkembangan zaman yang ada 0.075 2 0.15 Perkembangan zaman akan memberikan pengaruh
sehingga semakin cepat perubahaan yang besar termasuk lifestyle masyarakat, yang mengikuti
dialami oleh masyarakat akan membuat untuk menggunakan teknoogi paling canggih /
penggunaan kabel bisa berkurang, dikarenakan terbaru, yang mengakibatkan permintaan akan kabel
akan banyak muncul fasilitas-fasilitas yang lebih akan berkurang
canggih sesuai dengan lifestyle yang tidak akan
memerlukan kabel secara banyak
Total Ancaman (T) 0.5
TOTAL Skor (O+T) 1 3.45
B2B
Kekuatan Industri Bobot Rating Skor Argumentasi
Sulit masuk ke industri kabel, dikarenakan
bahan baku yang didapatkan hasil impor
Threat of New Entrants 0.3 1 0.3
sehingga masih sulit didapatkan dan harga
yang relatif mahal
Produk pengganti dari kabel masih kecil
atau low. Meskipun sudah ada teknologi wifi
Threat of Substitute Services 0.1 2 0.2
tetapi wifi masih membutuhkan kabel agar
tersambung dengan wifi tersebut.
Karena perusahaan di industri kabel yang
relatif sedikit dan kebutuhan akan kabel
Bargaining Power of Buyers 0.15 2 0.3 yang penting, sehingga konsumen atau
pelanggan tidak memiliki kekuatan untuk
tawar menawar
Mempunyai tingkat konsentrasi supplier
yang tinggi, karena memiliki langganan
suppliers akan bahan baku kabel, baik
Bargaining Power of Suppliers 0.2 3 0.6 kabel tembaga ataupun kabel optik. berarti
bargaining power of supplier untuk industri
kabel tinggi karena supplier terkonsentrasi
pada sekian kecil saja.
Asosiasi : penciptaan iklim usaha yang
Relative Power of Other Stakeholders 0.25 3 0.75 menunjang perkembangan industri kabel
yang berkoordinasi dengan pemerintah

Total 1 2.15
Faktor Kunci Voksel KMI Sucaco Keterangan
Bobot
Sukses Rating Skor Rating Skor Rating Skor
Kualitas produk voksel unggul dibandingkan dengan produk pesain KMI,
Quality of product 0,30 3,5 1,05 3 0,9 3,5 1,05
setara dengan kualitas produk dari sucaco
Market share perusahaan voksel lebih unggul di dibandingkan dengan
Market share 0,15 3,5 0,525 3 0,45 3 0,45 KMI dan sucaco, kerena perusahaan voksel memiliki pangsa pasar yang
luas di seluruh benua asia dan afrika
Pricing perusahaan voksel sudah baik, namun perusahaan KMI dan
Pricing 0,15 3 0,45 3,5 0,525 4,5 0,675
sucaco lebih unggul
Perusahaan voksel berhasil mendapatkan perhargaan Top 5 Electrical
Supporting Company dalam acara IBEA, pencapaian ini bukti dari
Supply chain 0,20 5 1 4,5 0,9 5 1
keberhasilan voksel untuk bisa memenuhi kebutuhan kabel di seluruh
indonesia
Perseroan memiliki karyawan sebanyak 1.095 orang. Jumlah karyawan
Competence human
0,08 4,5 0,36 4,5 0,36 5 0,4 Perseroan tersebut telah sesuai dengan kebutuhan untuk menghadapi
resources
persaingan usaha yang semakin ketat.
Perseroan sudah memiliki jenis kabel yang sangat variatif, mulai dari
kabel aluminium, kabel tembaga, hingga kabel ber optic. Dari segi
Varian of product 0,12 4,5 0,54 4 0,48 4 0,48
efisiensi produksi, sebagian besar bahan baku yang dibutuhkan,
diproduksi sendiri oleh Perseroan.

TOTAL 1 3,925 3,615 4,055


Faktor Strategis Bobot Rating Skor Durasi Keterangan
S M L
A.Internal Factors
Proses R&D yang memakan waktu dan biaya Dalam melakukan Proses riset biasanya memakan
0,10 3 0,30 V
yang besar. waktu yang cukup lama (lebih dari 3 tahun)
Perusahaan menggunakan ISO 14001 dan OHSAS sertifikasi ISO 14001 dan OHAS 18001 berlaku
0,15 3 0,45 V
18001 hanya satu tahun saja
Distributor PT. Voksel belum sepenuhnya Dalam melakukan perluasan wilayah bisnis
0,05 3 0,15 V
menyeluruh di Indonesia. memerlukan waktu yang lama
Untuk mendapatkan cakupan pasar yang luas
Produk yang dimiliki PT. Voksel cukup bervarian 0,10 4 0,40 V
dibutuhkan variasi di waktu yang dekat
Memiliki Quality control yang sangat ketat. quality control harus di jaga secara berkala
0,10 4 0,40 V
supaya qualitas terjaga dengan baik
B.Eksternal Factors
Jumlah penduduk yang terus meningkat setiap Faktor jumlah penduduk yang secara signifikan
tahunnya akan membantu dalam giatnya meningkat dari tahun ke tahun, memberikan
0.13 4 0.12 V
pembangunan infrastruktur yang tersebar di kesempatan kepada perusahaan untuk
berbagai wilayah di Indonesia mendapatkan permintaan yang lebih banyak.
Saat ini, Pemerintah melalui PLN sedang
Dengan upaya pembangunan infrastruktur baru
mengupayakan pembangunan infrastruktur baru
yang dilakukan PLN, hal ini menjadi peluang besar
berupa proyek pembangunan kabel laut untuk 0.05 4 0.2 V
bagi perusahaan dan harus segera untuk ditindak
mengaliri listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat
lanjuti.
(Gili Gede).
Perkembangan dalam bidang transportasi,
dengan adanya perkembangan dalam bidang
contohnya kereta api, yang tadinya
transportasi hal ini akan menjadi peluang besar
menggunakan bahan bakar batu bara / uap 0.15 3 0.45 V
bagi perusahaan untuk bisa memanfaatkan situasi
sekarang sudah mulai beralih ke kereta api listrk
yang ada
(Commuter Line).
Nilai tukar terhadap dollar semakin naik,
mengakibatkan biaya produksi pada dengan adanya perubahan pada nilai tukar
perusahaan Voksel meningkat juga, yang akan membuat perusahaan hanya bisa
0.07 4 0.28 V
merupakan sebagian besar bahan baku kabel menangani dalam waktu itu saja, baik ketika naik
Voksel impor dari luar negeri salah satunya atau pun turun.
Amerika
Bahan baku kabel (tembaga dan aluminium)
kondisi kelangkaan yang terjadi akan membuat
yang semakin berkurang sehingga perusahaan
perusahaan harus memikirkan kondisi yang di
harus mencari sumber penyedia bahan baku 0.1 4 0.40 V
kemudian hari untuk mengantisipasi kelangkaan
alternatif untuk menghindari kelangkaan di
yang terjadi yang bisa menyediakan bahan baku
kemudian hari
Total 1 3.15
Vertical Taper
Integration

Concentration
Strategy

Growth Horizontal Expand


Strategy

Related Diversificatio
n Production
Diversification
Strategy
Directional
Strategy Un- Risk
Related Reduction

Retrenchment Captive Preffered


Strategy Company Provider
Directional Strategy: Growth/Expansion Strategy
Tabel Integrasi Vertikal yang dilakukan

Dari segi produk, Perseroan sudah memiliki jenis kabel yang sangat
variatif, mulai dari kabel aluminium, kabel tembaga, hingga kabel
Integrasi lancip (taper integration) atau pengadaan sumber daya
yang ada (concurent sourcing) atau backward taper integration fiber optic. Dari segi efisiensi produksi, sebagian besar bahan baku
yang dibutuhkan, diproduksi sendiri oleh Perseroan.

Bentuk Horizontal Growth yang dilakukan


Ekspansi perusahaan voksel dilakukan dengan memperluas lokasi
distribusi didalam dan diluar negri. Di dalam negri distribusi sudah

Ekspansi (expansion) mencakup 33 provinsi dan di luar negri mencakup asia tenggara,
asia pasifik, timur tengah, amerika dan eropa.

Bentuk Diversification Strategy yang dilakukan


Dari segi produk, PT. VOKSEL sudah memiliki jenis kabel yang sangat
variatif , mulai dari kabel aluminium, kabel tembaga, hingga kabel
fiber optic. Adapun produk baru di tahun 2016 adalah kabel-kabel
Diversifikasi produksi/perusahaan (diversify into related transmisi yang lebih berfokus pada kabel teknologi baru dengan
production/enterprises) kapasitas lebih. Produk-produk baru tersebut adalah hasil
pengembangan produk yang sudah ada sebelumya yang
berupa produk untuk memenuhi kebutuhan dalam industri kabel
listrik dan telekomunikasi hanya saja dikembangkan kapasitasnya
untuk memaksimalkan kualitas produk.
Retrenchment Strategy yang dilakukan
(captive company strategy)

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia


pemerintah mengeluarkan kebijakan yang
mengharuskan PT. PLN untuk menggunakan
supplier kabel dalam negeri. Sejak awal berdiri,
kebijakan PT. VOKSEL adalah mendukung program
kelistrikan pemerintah sebagai ujung tombak
Rekanan terpilih (preferred provider) pembangunan kelistrikan nasional. Dengan
demikian, sampai saat ini PT. PLN merupakan
segmen pasar terbesar dan pelangggan utama PT.
VOKSEL. Saat ini segmentasi pasar power kabel
Voksel terbesar adalah PT PLN sekitar 60%. Hal
tersebut menimbulkan keterikatan kerja yang
sangat signifikan.
Competitive Strategy (Porter)

Tabel Business Strategy yang dilakukan

Sebagai produsen listrik dan telekomunikasi terkemuka


kabel di Indonesia, PT. Voksel Electric Tbk. berkomitmen untuk
melayani pelanggan kami dengan berbagai produk servis yang
memuaskan customer. Voksel menghadirkan pengalaman selama
puluhan tahun dengan menciptakan produk inovatif yang dapat
menjadi solusi kebutuhan kabel bagi customer dengan kinerja
yang dapat diandalkan dan kualitas unggul.
Produk Voksel meliputi :
Diferensiasi (Differentiation)
•Transmisi konduktor dan aksesori.
•Distribusi kabel bawah tanah dan overhead.
•Bangunan dan kabel Industri dan sistem kabel.
•Kabel Serat Optik.
• Kabel dan aksesori kawat ground optik.
Produk-produk Voksel yang memenuhi standar dan merupakan
inovasi terbaru inilah yang membedakan produk Voksel dengan
produk kompetitiornya.
Competitive Tactics
Sebagai salah satu pelopor dalam produsen kabel distribusi listrik di
Indonesia (berdiri sejak tahun 1971), PT. Voksel Electric Tbk. telah
muncul sebagai salah satu dari pemasok paling tepercaya dan
andal untuk distribusi kekuatan negara
jaringan. Perusahaan secara konsisten memasok PT. Perusahaan
First Mover
Listrik Negara (PLN) dengan kabel saluran udara, konstruksi bawah
tanah kabel dan kabel gardu kabinet indoor untuk memastikan
pencairan listrik yang efisien.
Cooperative Strategy

Tabel Cooperative Strategy

Pada tahun 1989, Voksel berubah dari perusahaan


investasi domestik menjadi investasi asing melalui
operasi joint venture dengan Showa Electric Wire &
Cable Co, Ltd Jepang, yang telah memfasilitasi
Patungan (joint venture)
transfer teknologi, dan pasar ekspor. Pada tahun yang
sama, untuk memperluas kemampuan produksinya PT.
Voksel Electric Tbk. telah membeli PT. Kawat Mas
Prakarsa, produsen kawat tembaga.
Management Approach
Operational Function Response
Cost leadership Differentiation
(faster)
(cheaper) (better)
Design PT. Voksel menyediakan produk yang berkualitas
tinggi dengan design yang sesuai standar mutu
Quality Sebagai perusahaan kabel, PT.Voksel memenuhi
kualifikasi yang telah ditentukan
Process Proses produksi Voksel mempertimbangkan
standar-standar produksi yang telah ditetapkan
(mencakup standar keamanan dan keselamatan
kerja, serta memenuhi standar dalam amdal
(analisis dampak lingkungan))
Location Lokasi PT. Voksel berada di Jakarta , pabriknya di
konsolidasikan ke cileungsi Bogor.
Layout PT Voksel memilih tata letak berdasarkan sel kerja
untuk berfokus pada pembuaan suatu produk atau
produk-produk yang saling berkaitan
HR & Job Design Pelatihan terhadap karyawan baik masalah
peningkatan kerja maupun masalah keselamatan
SCM Sebagian bahan baku ada yang berasal dari Showa
Electric wire & Cable Co, SWCC Showa Cable
Systems perusahaan kabel terkemuka di
Jepang.menjadikan Supply Chain PT.Voksel lebih
murah.
Inventory Persediaan barang disimpan di gudang perusahaan
untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan .
Scheduling

Maintenance Penggantian mesin atau melakukan modernisasi


secara berkala serta adanya perawatan yang sesuai
dengan standar perusahaan, dengan penggantian
mesin ke mesin yang lebih canggih, agar mampu
memproduksi secara lebih efisien.
Supreme Cable Manufacturing & Company Tbk Voksel Electric Tbk

KMI Wire and Cable Tbk Sumi Indo Kabel Tbk

Jembo Cable Company Tbk Kabelindo Murni Tbk


EFA PELUANG ANCAMAN
S •Jumlah penduduk yang meningkat, membantu •Nilai tukar terhadap dollar yang
dalam giatnya pembangunan infrastruktur di semakin naik
berbagai wilayah Indonesia. •Bea masuk bahan baku kabel fiber
•Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 50/M- optik masih dikenakan biaya bea
IND/PER/5/2011 tentang Pemberlakuan Standar masuk anti dumping 30%
IFAS Nasional Indonesia (SNI) kabel secara wajib •Adanya teknologi wireless,
•Pemerintah dan PLN mengupayakan menghubungkan dua piranti tanpa
pembangunan infrastruktur baru berupa menggunakan kabel
pembangunan kabel laut untuk mengaliri listrik di •Bahan baku kabel semakin
Provinsi NTB berkurang, sehingga harus mencari
•Perubahan iklim yang menimbulkan bencana, penyedia bahan baku alternatif
memberi peluang bagi perusahaan kabel untuk •Semakin cepat perubahan yang
perbakan infrastruktur mengakibatkan penggunaan kabel
•Perkembangan transportasi yang beralih pada bisa berkurang, karena muncul
tenaga listrik seperti kereta api listrik teknologi yang lebih canggih

KEKUATAN SO STRATEGY ST STRATEGY


•Produk yang dimilki PT Voksel cukup bervarian Growth Strategy (menambah varian produk)
•Memilki quality control yang sangat ketat (New Product Development) (S1,S2,T3,T5)
•Perusahaan menggunakan ISO 14001 dan (S2,S3,O3,O5) (memproduksi bahan baku)
OHSAS 18001 (meningkatkan jumlah produksi) (S2,S3,T2,T4)
•Perusahaan melaksanakan in house/on the job (S1,S2,S3,O1,O3,O4,O5)
training untuk karyawannya
KELEMAHAN WO STRATEGY WT STRATEGY
•Proses R&D yang memakan waktu dan biaya Pause Strategy (melakukan outsourcing)
yang besar (W1,W2,W3,W4,O1,O3,O4,O5) (W1,W3,W4,W5,T1,T2,T4)
•Liabilitas jangka panjang perseroan tahun 2016 No Change
mengalami penurunan sebesar 23.72% (W1,W2,O1,O2,O3)
•Resiko kecelakaan pendistribusian ditanggung
oleh perusahaan
•Pemberian kompensasi terhadap karyawan
tidak efektif
•Distributor PT Voksel belum sepenuhnya
menyeluruh di Indonesia
Alternatif Strategi Pro Kontra
SO Strategy
Pengembangan produk baru PT Voksel Memilki quality control yang sangat ketat dan juga menggunakan ISO 14001 dan Dalam pengembangan produk butuh cukup biaya
OHSAS 18001, sehingga mendukung untuk terus memenuhi kebutuhuan seperti yang besar
pengembangan infrastruktur baru berupa pembangunan kabel laut untuk mengaliri listrik di
Provinsi NTB, dan Perkembangan transportasi yang beralih pada tenaga listrik seperti kereta
api listrik.
Meningkatkan jumlah produksi Dengan Jumlah penduduk yang meningkat, pemerintah menggiatkan pembangunan Dengan meningkatkan jumlah produksi akan
infrastruktur baru, serta adanya perkembangan transport, akan membuat PT voksel yang membutuhkan dana yang cukup besar, dan akan
memiliki produk cukup bervarian akan meningkatkan jumlah produksi. membutuhkan beberapa strategi tambahan.
ST Strategy
Menambah varian produk Adanya teknologi wireless, Semakin cepat perubahan yang mengakibatkan penggunaan Untuk menambah varian produk akan membutuhkan
kabel bisa berkurang, karena muncul teknologi yang lebih canggih. Sehingga PT Voksel bisa waktu yang cukup lama
menambah varian produk untuk memenuhinya.
Memproduksi bahan baku Dengan Memilki quality control yang sangat ketat, Perusahaan menggunakan ISO 14001 dan Harus mencari penyedia bahan baku alternatif
OHSAS 18001 akan membuat perusahaan dapat memproduksi bahan baku.
WO Strategy
Pause strategy Adanya kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan dengan strategy pertumbuhan, Dengan strategy ini harus dilakukan dengan hati-hati
R&D yang memakan waktu dan kompensasi karyawan yang tidak efektif, akan bisa teratasi
dengan masih adanya peluang perusahaan kabel untuk perbaikan infrastruktur.
WT Strategy
melakukan outsourcing Penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan akan membantu dalam hal mengatasi pekerja outsource tidak bisa dipantau dan bisa jadi
beberapa kelemahan yang dimiliki oleh PT Voksel fokus mereka pada pekerjaan sangat rendah sehingga
tugas kita tak segera diselesaikan atau tidak dikerjakan
dengan semaksimal mungkin.
BCG Matrix
Integrasi horizontal (horizontal mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing, dilakukan melalui Butuh biaya yang besar untuk memperluas
integration) akuisisi, merger,dan pengambilalihan diantar pesaing.
GE Matrix
strategy konsentrasi fokus pada konsentrasi horizontal, karena produk PT Voksel telah memposisikan sebagai Untuk melakukan ekpansi membutuhkan biaya dan
Final Selected Strategy Alasan Kode
Ranking Strategi

1 Pengembangan produk baru Adanya peluang di daerah NTB dalam pengembangan infrastruktur S-1
baru berupa pembangunan kabel laut untuk mengaliri listrik,
PT.Vokesel perlu mengembangkan produknya agar sesuai dengan
kebutuhan proyek tersebut.

2 Memproduksi bahan baku Strategi ini dapat membantu perusahaan untuk menekan biaya S-2
produksi dan memperketat quality control.

3 Menambah varian produk Dilihat dari persaingan industri kabel di Indonesia, perusahaan harus S-3
memperbanyak varian produk agar tercapainya cakupan pasar
yang luas.

4 Meningkatkan jumlah produksi Kebijakan pemerintah yang mengharuskan PT.PLN untuk S-4
menggunakan supplier kabel dalam negri dalam pengerjaan
proyeknya akan berdampak baik bagi perusahaan, maka dari itu
perusahaan harus meningkatkan jumlah produksi agar dapat
memenuhi kebutuhan proyek yang dilaksankan oleh PT.PLN

5 strategy konsentrasi Perusahaan perlu memperluas pasar di indonesia khusunya di daerah S-5
terpencil
Kode Strategi Program Kode
Strategi Program

S1 Memproduksi Riset pembuatan bahan S1.1


Bahan Baku Sendiri baku

Penyediaan SDM S1.2

Perancangan produk S1.3


bahan baku

Tes produk / bahan baku S1.4

S2 Pengembangan Riset Pasar S2.1


Produk Baru
Perancangan Produk S2.2
baru
Pengujian Produk Baru S2.3
Kode Program People (Department)
Progra
m

S1.1 Riset pembuatan bahan DM Business Dev


baku

S1.2 Penyediaan SDM DM HR & GA

S1.3 Perancangan produk bahan Manager Produksi Bahan Baku


baku

S1.4 Tes produk / bahan baku DM PPIC & DM QC

S2.1 Riset Pasar DM Business Dev

S2.2 Perancangan Produk baru Manager Produksi Cable

S2.3 Pengujian Produk Baru DM Marketing Adm & QA, DM QC & Design
Kode Program PIC/DIC Bulan Budget Keterangan
Progr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
am
S1.1 Riset DM Business Dev 100.000.000 Riset dilakukan untuk
pembuatan mengetahui empat
bahan baku produksi bahan
baku yang baik, dan
bahan baku yang
berkualitas
S1.2 Penyediaan DM HR & GA 10.000.000.000 Menyediakan
SDM bahan baku yang
dibutuhkan untuk
produksi
S1.3 Perancangan Manajer Produksi 100.000.000 Merancang
produk bahan Bahan Baku prototype bahan
baku baku

S1.4 Tes DM PPIC, DM QC 250.000.000 Tes dilakukan untuk


produk/bahan quality control yang
baku baik

Optimal Success Parameter (OSP) : Distinctive Competency :


Finance : Alokasi dana efisien  Qualitiy control yang ketat
HRM : menyediaan tenaga kerja
Operation : Pelaksanaan produksi
Kode Program PIC/DIC Bulan Budget Keterangan
Program 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
S2.1 Riset DM Business Dev 20.000.000 Dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
pasar pasar dan menyesuaikan dengan produk
baru yang akan dikeluarkan

S2.2 Peranca Manajer Produksi 112.000.000 Perangcangan produk dengan membuat


ngan Cable, prototyp
produk
baru

S2.3 Pengujia DM QC & Design, 1.050.000.000 Produk baru di uji guna mengetahui
n produk DM Marketing Adm ketahanan produk dan respon pasar
baru & QA terhadap produk baru

Optimal Success Parameter (OSP) : Distinctive Competency :


Marketing : Memasarkan produk baru  Spesialisasi produk baru
Finance : alokasi dana efisien  Menambah pendapatan perusahaan
HRM : menyediakan pekerja yang sesuai dalam pengembangan
produk baru
Operation : menyediakan bahan baku dalam pembuatan produk
baru
No. Strategi Program Kode Budget (Rp)
Program

1. Memproduksi Riset pembuatan bahan S1.1 100.000.000


Bahan Baku baku
Sendiri
Penyediaan SDM S1.2 10.000.000.000

Perancangan produk S1.3 100.000.000


bahan baku

Tes produk / bahan baku S1.4 250.000.000

2 Pengembangan Riset Pasar S2.1 20.000.000


Produk Baru
Perancangan Produk S2.2 112.000.000
baru

Pengujian Produk Baru S2.3 1.050.000.000

TOTAL 11.632.000.000
4

1
Perspective Area Objectives Measurements Targets Initiatives
Financial Perspective Meningkatkan Sales Total Penjualan Peningkatan sebesar 30% dari tahun lalu Market Development
Meningkatkan Net Profit Meningkatnya rasio Net Profit Peningkatan sebesar >12% dari tahun Strategic Alliances
lalu
Meningkatan Gross Profit Gross Profit Margin Peningkatan sebesar >25% dari tahun Strategic Alliances
Margin lalu
Customer (Marketing) Mempertahankan atau Tingkat kepuasan pelanggan Naik sebesar 10% Memaksimumkan kualitas (produk dan servis)
Perspective meningkatkan kepuasan
pelanggan
Memperluas wilayah Jumlah wilayah pemasaran domestik Wilayah pemasaran dalam negeri Market Development
pemasaran dan mancanegara bertambah minimal 2 wilayah dan luar
negeri bertambah minimal 1 wilayah
Meningkatkan kualitas bisnis Presentase respon baik dari customer Respon baik dari customer meningkat HR Development
sebanyak 25%
Harga dan produk yang Variasi dan harga produk Peningkatan variasi produk yang Variasi produk dengan harga yang kompetitif
ditawarkan kompetitif diminati oleh customer sebesar 10%
Menjalin hubungan baik Loyalitas partner dan customer Peningkatan loyalitas partner dan Menjaga komunikasi yang baik dengan
dengan partner dan customer customer sebesar 20% partner dan customer serta memberi
pelayanan terbaik
Internal Process Meningkatkan keefektifan Ketepatan sasaran dan lama waktu Ketepatan dan lama waktu produksi HR Development and upgrade tools with
Business dan efisiensi proses bisnis produksi dan pelayanan meningkat sebesar 30% technology
Perspektive
Meningkatkan proses riset Jumlah varian produk baru dan jumlah Meningkatnya varian produk baru HR Development
dan pengembangan yang pasar minimal 1 dan meningkatnya wilayah
dilakukan pemasaran produk minimal 2 untuk
pasar domestik dan 1 mancanegara
Meningkatkan kualitas produk Presentase Customer satisfaction & Peningkatan customer satistaction Managing Quality Strategy
dan layanan jumlah produk tidak layak sebesar 10% dan penurunan jumlah
produk tidak layak sebesar 10%
Learning & Growth Melakukan upgrade Persentase karyawan yang Meningkatnya kemampuan setiap HR Development dan Managing Quality
(HRM) Perspective peralatan dan teknologi menggunakan IT anggota perusahaan dalam Strategy
menggunakan teknologi sebesar 50%

Meningkatkan kapabilitas Indikator kinerja (hasil Performance Kinerja karyawan meningkat 20% HR Development
SDM Appraissal, Job Eval, maupun program setelah dilakukan Performance
development SDM lainnya) Appraissal, Job Eval, maupun program
development SDM lainnya

Anda mungkin juga menyukai