DOSEN PENGAMPUH :
Yusmaniarti S.E.,M.M
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Aknes Klaudia
NPM : 2262201022
MK : UAS Manajemen Akuntansi Keuangan
Munawir (2007:42) menyatakan bahwa analisis rasio dimulai dari analisis terhadap
perubahan jumlah totalnya (misalnya perubahan jumlah aktiva), kemudian analisis terhadap
perubahan subtotal (misalnya perubahan yang terjadi pada aktiva lancar, hutang lancar, aktiva
lancar dan perubahan-perubahan subtotal lainnya) dan kemudian diadakan analisis terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masing-masing pos, dengan membandingkan atau
menghubungkan antara perubahan yang satu dengan perubahan lainnya sehingga akhirnya
akan dapat ditarik sebagai kesimpulan dari hasil analisis tersebut. Kinerja keuangan suatu
perusahaan tidak dapat dinilai hanya berdasarkan laba yang dihasilkan.
1. RASIO PROFITABILITAS
a. Rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
Profitabilitas
XI
Total Total Beban
NO Nama Bank Kode Tahun Beban Pendapatan Operasional
Bank Operasi Operasi Pendapatan
Operasional
1 Bank SUMUT 117 2016 2.463.969 3.252.667 75,75%
2 Bank SUMUT 117 2017 2.571.134 3.407.698 75,45%
3 Bank SUMUT 117 2018 2.476.383 3.263.608 75,88%
4 Bank SUMUT 117 2019 2.534.233 3.708.574 68,33%
5 Bank SUMUT 117 2020 2.879.234 3.201.980 89,92%
6 Bank SUMUT 117 2021 2.201.367 3.335.600 66,00%
7 Bank SUMUT 117 2022 2.567.321 3.608.638 71,14%
Berdasarkan daftar tabel rasio BOPO Bank SUMUT diatas maka dapat diketahui bahwa:
1. Pada tahun 2020 merupakan jumlah tertinggi dari biaya operasional yang ditanggung oleh
Bank SUMUT yaitu Rp. 2.879.234, serta pada tahun 2021 merupakan angka yang terendah yaitu
sebesar Rp. 2.201.367.
2. Besarnya pendapatan operasioanl yang paling tinggi adalah pada tahun 2019 dengan jumlah
Rp. 3.708.574 dan jumlah yang rendah adalah pada tahun 2020 sebesar Rp. 3.201.980.
3. Rasio BOPO yang menunjukan angka tertinggi diperoleh pada tahun 2020 yaitu sebesar
89,92% dan pada tahun 2021 merupakan angka terendah dengan jumlah 66,00%. Angka tersebut
masih dikatakan sangat sehat karena jumlahnya masih berkisar diantara 60-66% sesuai dengan
ketentuan Bank Indonsia dalam SE BI No. 6/23/DPNP/2004.
Ditabel atas merupakan hasil analisis Return On Assets (ROA) pada Bank SUMUT Periode
2016 sampai 2022 :
1. Besarnya laba sebelum pajak paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah
pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 700.072, sedangkan jumlah paling rendah adalah
pada tahun 2018 yaitu Rp. 502.642.
2. Besarnya total asset tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada tahun 2022
sebesar Rp. 40.619.103 dan terendah pada tahun 2016 dengan jumlah Rp. 26.170.043
3. Pada tahun 2020 merupakan angka rasio ROA yang terendah sebesar 1,53% dan
tertinggi pada tahun 2016 sebesar 2,23%Hasil tersebut masih dikategorikan sehat
karena masih berkisar antara > 1,5% sesuai ketentuan Bank Indonesia dalam SE BI
nomor 6/23/DPNP/2004.
Profitabilitas
X3
LIKUIDITAS
X4
LIKUIDITAS
X5
Dari table diatas merupakan hasil analisis Financing To Deposi Ratio Bank SUMUT
Periode 2016 sampai 2022 :
1. Besarnya Total Pembiayaan paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah pada
tahun 2019 yaitu sebesar Rp. 3.131.546, sedangkan jumlah paling rendah adalah pada
tahun 2016 yaitu Rp. 1.792.286.
2. Besarnya DPK tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada tahun 2022
sebesar Rp29.458.989 dan terendah pada tahun 2016 dengan jumlah Rp. 19.002.779.
3. Pada tahun 2021 merupakan angka rasio Financing To Deposi Ratio yang terendah
sebesar 7,29% dan tertinggi pada tahun 2018 sebesar 15,14% Hasil tersebut masih
dikategorikan Cukup Baik karena masih berkisar antara 10%-20% sesuai ketentuan Bank
Indonesia dalam SE BI nomor 6/23/DPNP/2004.
LIKUIDITAS
X6
3. Rasio Solvabilitas
SOLVABILITAS
X7
NO
Tahu
Nama Bank
Kode n Modal ATMR Capital
Dari table diatas merupakan hasil analisis Capital Adequency Ratio Bank SUMUT Periode
2016 sampai 2022 :
1. Besarnya Modal Sendiri paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah pada
tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 4.863.077, sedangkan jumlah paling rendah adalah pada
tahun 2016 yaitu Rp. 2.942.478.
2. Besarnya ATMR tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada tahun 2022
sebesar Rp 24.154.867 dan terendah pada tahun 2017 dengan jumlah Rp 19.551.613.
3. Pada tahun 2017 merupakan angka rasio Capital Adequency Ratio yang terendah
sebesar 15,85% dan tertinggi pada tahun 2020 sebesar 20,99% Hasil tersebut masih
dikategorikan sangat sehat karena masih berkisar antara 15%-25% dari ketentuan Bank
Indonesia dalam SE BI nomor 6/23/DPNP/2004.