Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI

KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SUMUT


PERIODE 2016 - 2022

DOSEN PENGAMPUH :
Yusmaniarti S.E.,M.M

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Aknes Klaudia
NPM : 2262201022
MK : UAS Manajemen Akuntansi Keuangan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2023/2024
PENDAHULUAN
Menurut Mulyono dalam Wardiah (2013:283), untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan dapat diketahui dengan 3 (tiga) aspek , yaitu:
1. rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan.
2. Rasio likuiditas, merupakan suatu perbandingan yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
3. Rasio solvabilitas, merupakan perbandingan yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansialnya jika perusahaan
dilikuidasi.

Munawir (2007:42) menyatakan bahwa analisis rasio dimulai dari analisis terhadap
perubahan jumlah totalnya (misalnya perubahan jumlah aktiva), kemudian analisis terhadap
perubahan subtotal (misalnya perubahan yang terjadi pada aktiva lancar, hutang lancar, aktiva
lancar dan perubahan-perubahan subtotal lainnya) dan kemudian diadakan analisis terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masing-masing pos, dengan membandingkan atau
menghubungkan antara perubahan yang satu dengan perubahan lainnya sehingga akhirnya
akan dapat ditarik sebagai kesimpulan dari hasil analisis tersebut. Kinerja keuangan suatu
perusahaan tidak dapat dinilai hanya berdasarkan laba yang dihasilkan.
1. RASIO PROFITABILITAS
a. Rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Profitabilitas
XI
Total Total Beban
NO Nama Bank Kode Tahun Beban Pendapatan Operasional
Bank Operasi Operasi Pendapatan
Operasional
1 Bank SUMUT 117 2016 2.463.969 3.252.667 75,75%
2 Bank SUMUT 117 2017 2.571.134 3.407.698 75,45%
3 Bank SUMUT 117 2018 2.476.383 3.263.608 75,88%
4 Bank SUMUT 117 2019 2.534.233 3.708.574 68,33%
5 Bank SUMUT 117 2020 2.879.234 3.201.980 89,92%
6 Bank SUMUT 117 2021 2.201.367 3.335.600 66,00%
7 Bank SUMUT 117 2022 2.567.321 3.608.638 71,14%

Berdasarkan daftar tabel rasio BOPO Bank SUMUT diatas maka dapat diketahui bahwa:
1. Pada tahun 2020 merupakan jumlah tertinggi dari biaya operasional yang ditanggung oleh
Bank SUMUT yaitu Rp. 2.879.234, serta pada tahun 2021 merupakan angka yang terendah yaitu
sebesar Rp. 2.201.367.
2. Besarnya pendapatan operasioanl yang paling tinggi adalah pada tahun 2019 dengan jumlah
Rp. 3.708.574 dan jumlah yang rendah adalah pada tahun 2020 sebesar Rp. 3.201.980.
3. Rasio BOPO yang menunjukan angka tertinggi diperoleh pada tahun 2020 yaitu sebesar
89,92% dan pada tahun 2021 merupakan angka terendah dengan jumlah 66,00%. Angka tersebut
masih dikatakan sangat sehat karena jumlahnya masih berkisar diantara 60-66% sesuai dengan
ketentuan Bank Indonsia dalam SE BI No. 6/23/DPNP/2004.

b. Rasio Return On Asset (ROA)


Profitabilitas
X2

NO Nama Bank Laba Total Return On


Kode Tahun
Bank Netto Asset Asset
(ROA)

1 Bank SUMUT 117 2016 584.500 26.170.043 2,23%


2 Bank SUMUT 117 2017 630.011 28.931.823 2,18%
3 Bank SUMUT 117 2018 502.642 28.121.107 1,79%
4 Bank SUMUT 117 2019 544.755 31.736.072 1,72%
5 Bank SUMUT 117 2020 514.627 33.530.317 1,53%
6 Bank SUMUT 117 2021 613.050 38.012.388 1,61%
7 Bank SUMUT 117 2022 700.072 40.619.103 1,72%

Ditabel atas merupakan hasil analisis Return On Assets (ROA) pada Bank SUMUT Periode
2016 sampai 2022 :
1. Besarnya laba sebelum pajak paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah
pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 700.072, sedangkan jumlah paling rendah adalah
pada tahun 2018 yaitu Rp. 502.642.
2. Besarnya total asset tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada tahun 2022
sebesar Rp. 40.619.103 dan terendah pada tahun 2016 dengan jumlah Rp. 26.170.043
3. Pada tahun 2020 merupakan angka rasio ROA yang terendah sebesar 1,53% dan
tertinggi pada tahun 2016 sebesar 2,23%Hasil tersebut masih dikategorikan sehat
karena masih berkisar antara > 1,5% sesuai ketentuan Bank Indonesia dalam SE BI
nomor 6/23/DPNP/2004.

C. Rasio Return On Equity (ROE)

Profitabilitas
X3

NO Nama Bank Laba Total Return On


Kode Tahun
Bank Netto Ekuitas Equity
(ROE)

1 Bank SUMUT 117 2016 584.500 2.719.149 21,50%


2 Bank SUMUT 117 2017 630.011 2.994.537 21,04%
3 Bank SUMUT 117 2018 502.642 3.173.606 15,84%
4 Bank SUMUT 117 2019 544.755 3.501.065 15,56%
5 Bank SUMUT 117 2020 514.627 3.887.791 13,24%
6 Bank SUMUT 117 2021 613.050 4.114.178 14,90%
7 Bank SUMUT 117 2022 700.072 4.545.406 15,40%
Dari table diatas merupakan hasil analisis Return On Equity (ROE) pada Bank SUMUT Periode
2016 sampai 2022 :
1. Besarnya laba sebelum pajak paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah
pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 700.072, sedangkan jumlah paling rendah adalah
pada tahun 2018 yaitu Rp. 502.642.
2. Besarnya total Ekuitas tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada tahun
2022 sebesar Rp. 4.545.406 dan terendah pada tahun 2016 dengan jumlah Rp.
2.719.149.
3. Pada tahun 2020 merupakan angka rasio ROE yang terendah sebesar 13,24% dan
tertinggi pada tahun 2016 sebesar 21,50% Hasil tersebut masih dikategorikan Cukup
Baik karena masih berkisar antara 20%-30% sesuai ketentuan Bank Indonesia dalam SE
BI nomor 6/23/DPNP/2004.
2. RASIO LIKUIDITAS
c. Rasio Cash Ratio

LIKUIDITAS
X4

NO Nama Bank Kas dan Kewajiban Cash


Kode Tahun
Bank setara kas Lancar Ratio

1 Bank SUMUT 117 2016 4.078.856 23.063.485 17,69%


2 Bank SUMUT 117 2017 3.712.612 23.965.599 15,49%
3 Bank SUMUT 117 2018 3.059.500 22.960.782 13,32%
4 Bank SUMUT 117 2019 3.873.990 26.138.888 14,82%
5 Bank SUMUT 117 2020 5.822.885 27.562.121 21,13%
6 Bank SUMUT 117 2021 6.509.979 31.811.043 20,46%
7 Bank SUMUT 117 2022 5.856.463 33.886.260 17,28%
Dari table diatas merupakan hasil analisis Cash Ratio pada Bank SUMUT Periode 2016
sampai 2022 :
1. Besarnya Kas dan setara kas paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah pada
tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 6.509.979, sedangkan jumlah paling rendah adalah pada
tahun 2018 yaitu Rp. 3.059.500.
2. Besarnya Kewajiban Lancar tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada
tahun 2022 sebesar Rp. 33.886.260 dan terendah pada tahun 2018 dengan jumlah Rp.
22.960.782.
3. Pada tahun 2018 merupakan angka rasio Cash Ratio yang terendah sebesar 13,32%
dan tertinggi pada tahun 2020 sebesar 21,13% Hasil tersebut masih dikategorikan Cukup
Baik karena masih berkisar antara 20%-30% sesuai ketentuan Bank Indonesia dalam SE
BI nomor 6/23/DPNP/2004.
d. Rasio Financing To Deposi Ratio (FDR)

LIKUIDITAS
X5

NO Nama Bank Total DPK Financing To


Kode Tahu
Bank Pembiayaan Deposi Ratio
n
(FDR)

1 Bank SUMUT 117 2016 1.792.286 19.002.779 9,43%


2 Bank SUMUT 117 2017 2.018.974 20.973.052 9,63%
3 Bank SUMUT 117 2018 3.029.357 20.011.160 15,14%
4 Bank SUMUT 117 2019 3.131.546 22.841.328 13,71%
5 Bank SUMUT 117 2020 1.949.237 24.704.167 7,89%
6 Bank SUMUT 117 2021 2.089.948 28.668.216 7,29%
7 Bank SUMUT 117 2022 2.785.876 29.458.989 9,46%

Dari table diatas merupakan hasil analisis Financing To Deposi Ratio Bank SUMUT
Periode 2016 sampai 2022 :
1. Besarnya Total Pembiayaan paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah pada
tahun 2019 yaitu sebesar Rp. 3.131.546, sedangkan jumlah paling rendah adalah pada
tahun 2016 yaitu Rp. 1.792.286.
2. Besarnya DPK tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada tahun 2022
sebesar Rp29.458.989 dan terendah pada tahun 2016 dengan jumlah Rp. 19.002.779.
3. Pada tahun 2021 merupakan angka rasio Financing To Deposi Ratio yang terendah
sebesar 7,29% dan tertinggi pada tahun 2018 sebesar 15,14% Hasil tersebut masih
dikategorikan Cukup Baik karena masih berkisar antara 10%-20% sesuai ketentuan Bank
Indonesia dalam SE BI nomor 6/23/DPNP/2004.

e. Rasio Non Performing Financing (NPF)

LIKUIDITAS
X6

NO Nama Bank Total Total Non


Kode Tahu
Bank Pembiayaan Pembiayaan Performing
n
Financing
Yang
(NPF)
Bermasalah

1 Bank SUMUT 117 2016 611.506 1.792.286 34,12%


2 Bank SUMUT 117 2017 570.587 2.018.974 28,26%
3 Bank SUMUT 117 2018 582.173 3.029.357 19,22%
4 Bank SUMUT 117 2019 689.212 3.131.546 22,01%
5 Bank SUMUT 117 2020 539.424 1.949.237 27,67%
6 Bank SUMUT 117 2021 453.475 2.089.948 21,70%
7 Bank SUMUT 117 2022 729.377 2.785.876 26,18%
Dari table diatas merupakan hasil analisis Non Performing Financing Bank SUMUT
Periode 2016 sampai 2022 :
1. Besarnya Total Pembiayaan yang bermasalah paling tinggi yang diperoleh dari BANK
SUMUT adalah pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 729.377, sedangkan jumlah paling
rendah adalah pada tahun 2021 yaitu Rp. 453.475.
2. Besarnya Total Pembiayaan tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada
tahun 2019 sebesar Rp 3.131.546 dan terendah pada tahun 2016 dengan jumlah Rp.
1.792.286.
3. Pada tahun 2018 merupakan angka rasio Non Performing Financing yang terendah
sebesar 19,22% dan tertinggi pada tahun 2016 sebesar 34,12% Hasil tersebut masih
dikategorikan Cukup Baik karena masih berkisar antara 20%-35% sesuai ketentuan
Bank Indonesia dalam SE BI nomor 6/23/DPNP/2004.

3. Rasio Solvabilitas

f. Rasio Capital Adequency Ratio (CAR)

SOLVABILITAS
X7
NO
Tahu
Nama Bank
Kode n Modal ATMR Capital

Bank Sendiri Adequency


Ratio (CAR)

1 Bank SUMUT 117 2016 2.942.478 17.924.257 16,42%


2 Bank SUMUT 117 2017 3.098.700 19.551.613 15,85%
3 Bank SUMUT 117 2018 3.730.718 20.895.845 17,85%
4 Bank SUMUT 117 2019 4.019.496 21.739.614 18,49%
5 Bank SUMUT 117 2020 4.345.145 20.701.789 20,99%
6 Bank SUMUT 117 2021 4.450.705 21.743.999 20,47%
7 Bank SUMUT 117 2022 4.863.077 24.154.867 20,13%

Dari table diatas merupakan hasil analisis Capital Adequency Ratio Bank SUMUT Periode
2016 sampai 2022 :
1. Besarnya Modal Sendiri paling tinggi yang diperoleh dari BANK SUMUT adalah pada
tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 4.863.077, sedangkan jumlah paling rendah adalah pada
tahun 2016 yaitu Rp. 2.942.478.
2. Besarnya ATMR tertinggi yang dimiliki oleh BANK SUMUT adalah pada tahun 2022
sebesar Rp 24.154.867 dan terendah pada tahun 2017 dengan jumlah Rp 19.551.613.
3. Pada tahun 2017 merupakan angka rasio Capital Adequency Ratio yang terendah
sebesar 15,85% dan tertinggi pada tahun 2020 sebesar 20,99% Hasil tersebut masih
dikategorikan sangat sehat karena masih berkisar antara 15%-25% dari ketentuan Bank
Indonesia dalam SE BI nomor 6/23/DPNP/2004.

Anda mungkin juga menyukai