Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT Fast Food Indonesia Tbk.

TAHUN 2018 - 2019

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan


Keuangan

Bela Aska 191011201024


Tuspeni Kurniasih 191011201457

KELAS 07SAKE016

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
PAMULANG TANGERANG SELATAN
2022
2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah “Analisis Laporan keuangan PT Astra International Tbk Tahun 2019-
2020” Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah in, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon
maaf yang sebesar besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

3
Daftar Isi

JUDUL........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB 1 Laporan Keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk 2018-2019............................ 4
BAB 2 Informasi Umum PT. Fast Food Indonesia........................................................ 9
BAB 3 Analisa Informasi Kinerja Keuangan................................................................ 10
3.1 Analisa Rasio Keuangan......................................................................................... 10
3.2 Rasio Likuiditas...................................................................................................... 11
a. Curent Rasio........................................................................................................ 11
b. Quick Rasio........................................................................................................ 12
3.3 Rasio Solvabilitas................................................................................................... 13
a. Rasio Total Utang Terhadap Total Assets........................................................... 13
b. Rasio Utang Terhadap Ekuitas............................................................................ 14
3.4 Rasio Aktivitas........................................................................................................ 14
a. Inventory Turn Over.......................................................................................... 15
b. Aset Turn Over.................................................................................................. 15
c. Account Receivable Turn Over.......................................................................... 15
3.5 Rasio Profitabilitas.................................................................................................. 16
a. Operating Profit Margin..................................................................................... 16
b. Net Profit Margin............................................................................................... 16
c. Return Of Equity................................................................................................ 17
d. Return Of Assets................................................................................................ 17
BAB 4 Kesimpulan....................................................................................................... 18

4
BAB 1
LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Posisi Keuangan


1.1 Aset

5
1.2 Liabilitas dan Equitas

6
1.3 Laporan Laba Rugi

7
1.4 Laporan Perubahan Equitas

8
1.5 Laporan Arus Kas

9
BAB 2
INFORMASI UMUM PERUSAHAAN

2. Informasi Umum Perusahaan


PT Fast Food Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Sri
Rahayu, S.H., No. 20 tanggal 19 Juni 1978. Akta pendirian tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.
Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979, dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
dengan No. 4491 tanggal 1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam Tambahan No. 682 dari
Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1979.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan
terakhir berdasarkan Akta Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., No. 29
tanggal 20 Juni 2019 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan.
Perubahan tersebut telah dilaporkan kepada dan terdaftar dalam Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana terdokumentasi dalam surat No. AHU-
0035762.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 9 Juli 2019.
Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha
komersialnya sejak tahun 1979. Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk
terakhir karena tidak terdapat entitas yang memiliki kendali terhadap Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan mempunyai 16.968 karyawan tetap
(2018: 16.162 karyawan tetap) (tidak diaudit). Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. M.T.
Haryono Kav.7, Jakarta, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah
mengoperasikan 748 gerai restoran (2018: 689 gerai restoran) (tidak diaudit).

10
BAB 3
ANALISA KINERJA KEUANGAN
PT. FAST FOOD INDONESIA TBK 2018-2019

3.1 Analisa Rasio Keuangan

Menurut Halim (2016:74) analisis rasio keuangan merupakan rasio yang pada
dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan
laba-rugi dan neraca. MenurutSamryn (2015:363) analisis rasio keuangan merupakan
suatu cara yang membuat perbandingan, data keuangan perusahaan menjadi lebih
berarti.Yang terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas dan aktivitas. Salah satu manfaat
penelitian ini adalah agar investor dapat mengetahui resiko yang akan diperoleh ketika
berinvestasi pada perusahaan tersebut.Semua tahapan- tahapan yang di paparkan diatas
akan digunakan peneliti untuk mempermudah proses penelitian serta mempermudah
dalam pross penyusunan hasil laporan.
Analisis data menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong, (2017:248) adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam caatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya Moleong, (2017:247).

Hasil dan Pembahasan

PT FAST FOOD INDONESIA


LAPORAN NERACA
PER 31 Desember 2018, 2019

NAMA AKUN 2018 2019

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 988.009.275 861.748.299

11
Piutang 94.618.958 183.284.517

Persediaan 222.404.674 288.796.357

Jumlah Aktiva Lancar 1.361.078.180 1.412.304.520

Aktiva Tidak Lancar 179,708,222 317,422,402

Aktiva tetap 487,216,596 595,737,161

Jumlah Aktiva Tidak 1,628,615,043 1,992,380,904


Lancar

TOTAL AKTIVA 2,989,693,223 3,404,685,424

Jumlah Utang Lancar 714.498.002 856.737.178

TOTAL KEWAJIBAN 1,449,199,580 1,745,112,819

EKUITAS 1,540,493,643 1,659,572,605

Sumber : (PT Fast Food Tbk, 2020)

PT FAST FOOD INDONESIA


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 Desember 2018, 2019
(di sajikan dalam ribuan rupiah)

NAMA AKUN 2018 2019

Penjualan 6,017,492,356 6.706.376.352

Laba Operasi 266.226.198 286.791.803

Laba Bersih 212.011.156 241.547.936

Sumber : (Mt & Kav, 2010)


3.2 RASIO LIKUIDITAS
Rasio likuiditas merupakan mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendek yang segera jatuh tempo
a) Current Ratio

12
Current Ratio (Rasio Lancar) adalah perbandingan antara aktiva lancar dan hutang
lancar. Current ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutangnya yang harus segera dipenuhi (R. Subramanyam, 2017). Current ratio
merupakan ukuran yang paling umum terhadap kesanggupan perusahaan membayar
hutangnya dalam jangka pendek mampu ditutup oleh aktiva yang secara tepat dapat
berubah menjadi kas
Rumus:
Current Ratio = Aktiva lancar
Hutang Lancar

Current Ratio tahun 2018 = 1.361.078.180 = 1,904 (1,90%)


714.498.002
Current Ratio tahun 2019 = 1.412.304.520 = 1,648 (1,64%)
856.737.178
b) Quick Ratio
Rasio ini memberikan petunjuk yang lebih baik dalam melihat likuiditas perusahaan
dibandingkan dengan rasio lancar, karena peniadaan perkiraan persediaan dari
perhitungan rasio (R. Subramanyam, 2017). Adanya peniadaan persediaanpersediaan
memerlukan jangka waktu yang lama untuk dikonversi menjadi kas

Rumus
Quick Ratio = Aktiva lancar - Persediaan
Hutang lancar
Quick Ratio 2018 = 1.361.078.180 - 222.404.674 = 1,5913 (1,59%)
714.498.002
Quick Ratio 2019 = 1.412.304.520 - 288.796.357 = 1,3113 (1,31%)
856.737.178

Dapat diartikan PT Fast Food Indonesia Tbk. menunjukan kemampuan


perusahaan untuk membayar hutangnya yang harus segera dipenuhi Pada tahun
2018 dan 2019 setiap hutang lancar Rp.1,- di jamin dengan Rp 1,90 dan Rp 1,64
aktiva lancar. Sedangkan menggunakan Quick Ratio setiap hutang lancar Rp.1,- di
jamin dengan Rp 1,59 dan Rp 1,31 aktiva lancar dan persediaan. Dilihat dari rumus
quick ratio diatas 100% yang berarti bahwa likuiditas dari PT. Fast Food Indonesia
Tbk ini baik. Hal ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
dan aktiva lancar yang lebih likuid . Biasanya quick rasio ini menjadi pusat perhatian
para kreditur, mereka menghendaki perusahaan yang mampu menyediakan alat-alat
likuid yang memadai, untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Hal ini menunjukan bahwa PT.Fast Food Indonesia Tbk pada tahun 2018
dan 2019 mengalami penurunan dalam melunasi kewajiban lancar dengan aktiva
lancarnya atau dengan kata lain perusahaan mengalami permasalahan pada aktiva
lancarnya sehingga perlu di cari solusi seperti menambah aktiva lancarnya dengan
menambah sebanyak mungkin kas yang ada di perusahaan.

3.3 RASIO SOLVABILITAS


Rasio ini dapat melihat seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak
luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity) (R.
Subramanyam, 2017). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang
lebih besar daripada utang.
a) Rasio total utang terhadap total asset (debt to total capital assets)
menunjukkan besarnya total utang terhadap total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya aset perusahaan yang didanai oleh utang.
RumusTotal debt to total capital assets = Total Utang
Total Aset
Total debt to total capital assets 2018 = 1.449.199.580 = 0,48 (48%)
2.989.693.223
Total debt to total capital assets 2019 = 1.745.112.819 = 0,51 (51%)
3.404.685.424
Dapat diartikan tahun 2018 dan 2019 terdapat Rp 0.48 dan Rp. 0,51 dari setiap rupiah
aktiva digunakan untuk menunjukan hutang. Debt Rasio PT Fast Food Indonesia Tbk,
pada tahun 2018 dan 2019 sebesar 48% dan 52% . Hal ini menunjukan bahwa
hutang PT. Fast Food Indonesia mengalami peningkatan. Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan semakin besar pula pendanaan dari utang, artinya semakin besar
risiko bagi perusahaan (kemungkinan tidak dapat membayar utangnya juga semakin
besar). Rasio yang tinggi juga menunjukkan bahwa rendahnya aset perusahaan yang
dibiayai oleh ekuitas (modal sendiri). Maka perusahaan harus
segera melunasi hutang tersebut agar angka ini tidak menjadi beban di tahun
selanjutnya

b) Rasio utang terhadap ekuitas (Total debt to equity ratio)

adalah membandingkan sumber pembiayaan utang jangka panjang terhadap modal


pemegang saham
Rumus
Total debt to equity ratio = Total Utang
Modal sendiri
Total debt to equity ratio 2018 = 1,449,199,580 = 0,940
1,540,493,643
Total debt to equity ratio 2019 = 1,745,112,819 = 1,051
1,659,572,605

Dapat diartikan pada tahun 2018 dan 2019 terdapat Rp 0,940 dan Rp 1,051 dari setiap
rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang. Dari hasil perhitungan diatas
menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio dari tahun 2018 sampai 2019 mengalami
kenaikan berarti PT Fast Food Indonesia Tbk berada pada posisi buruk karena berada
diatas 100%. Sehingga kemungkinan hutang sulit untuk di bayar oleh modal sendiri.

3.4 RASIO AKTIVITAS


Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan menghasilkan kas (ditunjukkan
dengan seberapa cepat beberapa akun dikonversikan menjadi kas). Rasio ini disebut
juga rasio efisiensi, digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya (aktiva) yang dimiliki (R. Subramanyam, 2017)
a. Inventory Turn Over
sebuah rumus rasio efisiensi yang menunjukkan seberapa efektif dari persediaan
yang dapat dikelola dengan membandingkan harga pokok penjualan (HPP) dalam
persediaan rata-rata untuk suatu periodeRumus
 Inventory Turn Over =
HPP
Persediaan
Inventory Turn Over Periode 2018 = 2.277.401.709 = 10,239
222.404.674
Inventory Turn Over Periode 2019 = 2.511.932.560 = 8,697
288.796.357
 ITO in Days = Persediaan × 365
HPP
ITO in Days Periode 2018 = 222.404.674 × 365 = 34,644
2.277.401.709
ITO in Days Periode 2019 = 288.796.357 × 365 = 41,963
2.511.932.560

Makin tinggi ITO makin baik bagi perusahaan. Nilai ITO akan lebih bermanfaat jika
dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama
b. Asset Turn Over
adalah mengukur efisiensi pengelolaan aktiva perusahaan untuk menunjang
penjualan perusahaan.
Rumus
Fixed Asset Turn Over = Penjualan
Aktiva tetap
Fixed Asset Turn Over 2018 = 6.017.492.356 = 2,012
2.989.693.223
Fixed Asset Turn Over 2019 = 6.706.376.352 = 1,969
3.404.685.
c. Account Receivable Turn Over
adalah mengukur penjualan di bagi dengan piutang dagang.
Rumus
 Account Receivable Turn Over = Penjualan
Piutang
Account Receivable Turn Over 2018 = 6,017,492,356 = 63,59
94.618.958
Account Receivable Turn Over 2019 = 6.706.376.352 = 36,58
183.284.517
 ITO in Days = Piutang × 365 =
Penjualan Kredit
ITO in Days Periode 2018 = 94.618.958 × 365 = 5,739
6.017.492.356

ITO in Days Periode 2019 = 183.284.517 × 365 = 9,975


6.706.376.352

3.5 RASIO PROFITABILITAS


Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba;
menunjukkan pengaruh kebijakan likuiditas, manajemen aktiva (aktivitas), manajemen
utang (solvabilitas) terhadap hasil operasional perusahaan. (R. Subramanyam, 2017)

a) Operating Profit Margin


adalah mengukur tingkat laba operasi terhadap penjualan bersih perusahaan
Rumus
Operating Profit Margin = Laba Kotor = Pendapatan bersih - HPP
Penjualan bersih penjualan bersih
Operating Profit Margin 2018 = 3.740.090.647 =6.017.492.356 -
2.277.401.709
6.017.492.356 6.017.492.356
= 0,6215 (0,62%)
Operating Profit Margin 2019 = 4.194.443.792 =6.706.376.352 -
2.511.932.560
6.706.376.352 6.706.3
= 0,6254 (0,62%)
b) Net Profit Margin adalah tingkat laba bersih terhadap penjualan
Rumus
Net Profit Margin = Laba bersih
Penjualan
Net Profit Margin 2015 = 212.011.156 = 0,035
6.017.492.356

Net Profit Margin 2016 = 241.547.936 = 0,036


6.706.376.352
c) Return of Equity (ROE) adalah digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal
pada perusahaan .
Rumus
Return of Equity (ROE) = Laba Bersih × 100%
Ekuitas Pemegang Saham
Return of Equity (ROE) 2018 = 212.011.156 × 100% =
1,0626 199.513.858
Return of Equity (ROE) 2019 = 241.547.936 × 100% =
14,554 199.513.858
d) Return of Assets (ROA) adalah digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan didalam mnghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya.
Rumus
Return of Assets (ROA) = Laba Bersih × 100%
Total Asset
Return of Assets (ROA) 2018 = 212.011.156 × 100% = 7,091
2.989.693.223
Return of Assets (ROA) 2019 = 241.547.936 × 100% = 7,094
3.404.685.424
BAB 4
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian lapangan dan analisis data berdasarkan


penilaian kinerja keunangan perusahaan melalui analisis
laporan keuangan dengan menggunakan alat berupa rasio keuangan
yang meliputi rasio likuiditas,solvabilitas dan aktivitas yang
diketahui dan dihitung dengan current ratio,cash ratio,debt to
assets ratio,total assets turnover dan inventory turnover yang
dilakukan dengan penelitian dari tahun 2018 sampai tahun 2019.
Kinerja keuangan PT Fast Food Indonesia (Persero)
Tbk mengalami penurunan,hal ini dapat dilihat dari perhitungan rasio
likuiditas,solvabilitas dan aktivitas :
a. Berdasarkan analisis rasio likuiditas PT Fast Food Indonesia (Persero)
Tbk menunjukkan bahwa current ratio dan cash ratio yang terjadi
pada PT Fast Food Indonesia (Persero) Tbk untuk tahun 201 8sampai

tahun 2019 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan


menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang mengalami
penurunan dalam menggunakan aktiva dan kas perusahaan dalam
membayar atau menutupi hutang jangka pendeknya.
b. Berdasarkan analisis rasio solvabilitas PT Fast Food
Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan bahwa debt to assets ratio
yang terjadi pada perusahaan mengalami naik turun untuk tahun
2018 sampai pada tahun 2019. Penurunan debt to assets ratio
disebabkan karena perusahaan tidak mampu membayar hutang
jangka panjang yang sudah jatuh tempo. Hal ini disebabkan
karena modal yang dimiliki perusahaan sebagian besar dari
pinjaman yang dilakukan perusahaan.
c. Berdasarkan analisis rasio aktivitas PT Fast Food Indonesia (Persero)
Tbk menunjukkan bahwa total assets turnover yang terjadi pada
perusahaan mengalami naik turun untuk tahun 2018 sampai tahun
2019 mengalami penurunan. Penurunan total assets turnover
disebabkan karena perusahaan tidak bisa mengelola
penjualan dengan baik dan tidak menggunakan dana secara
baik. Untuk inventory turnover yang terjadi pada PT Fast
Food Indonesia (Persero) Tbk untuk tahun 2018 sampai tahun 2019
mengalami naik turun juga.
Inventory turnover pada PT Fast Food Indonesia (Persero) Tbk
cenderung mengalami penurunan ini dapat dikatakan kondisi
perusahaan kurang baik bagi perusahaan yang artinya bahwa
perusahaan dalam memutarkan berapa kali jumlah barang sediaan
diganti dalam suatu periode kurang maksimal. Berarti,perusahaan
kurang efektif dan efisien dalam pengelolaan kinerja yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai