Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN


YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Dosen Pengampu : Dr. Badirun Basir.S.Kom.,M.M.

Oleh :
MULIANTI
C0121037

Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas UTS dari


Mata Kuliah Metodologi Penelitian

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................i


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................5
BAB II TINJAUN PUSTAKA ....................................................................................6
2.1 Analisis Laporan Keuangan 6
2.2 Kinerja Keuangan 7
2.3 Asumsi 11
2.4 Resiko 14
2.5 Early Warning System 16
2.6 Hubungan Sistem Peringatan dini 19
2.7 Penelitian terdahulu 20
2.8 Kerangka Pemikiran 21
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................23
3.1 Lokasi /Objek Penelitian .................................................................................23
3.2 Jenis dan Sumber Data ....................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................26

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan asuransi berkembang seiring dengan dunia bisnis lainnya.
Apapun bentuk atau jenis kegiatan ekonomi yang dilakukan, tidak hanya
keuntungan ekonomi yang diperhitungkan, tetapi juga risiko kerusakan dan
kebangkrutan.Aktivitas manusia semakin beragam setiap harinya, dan sebagian
orang memerlukan asuransi sementara sebagian lainnya tidak Kebutuhan manusia
akan asuransi mendorong perusahaan asuransi bersaing untuk mendapatkan
pelanggan. Menurut PSAK No. 28 Tahun 2004. Beberapa risiko ditanggung oleh
perusahaan asuransi.Majikan atau tertanggung harus membayar premi ini.
Salah satu kebijakan pemerintah di bidang industri asuransi adalah
pengaturan pentingnya permodalan.Perusahaan yang diakuisisi biasanya
merupakan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan.
Berikut data pelaporan keuangan 6 perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2016 hingga 2020.
Tabel 1.1 Data Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Tahun Total aktiva Pendapatan Premi Jumlah Kewajiban Premi Bruto
Perusahaan ABDA
2019 2.579.654.391 1.094.241.461 1.325.948.582 772.200.517
2020 2.477.781.648 903.418.454 1.090.545.646 572.851.909
Perusahaan AMAG
2019 4.626.630.367 779.573.143 2.675.535.753 1.981.123.687
2020 4.737.130.041 767.768.686 2.730.755.387 2.036.966.460
Perusahaan ASDM
2019 1.158.038.755 974.802.785 823.936.164 982.498.679
2020 859.876.511 1.107.198.124 508.174.714 988.159.746
Perusahaan ASBI
2019 857.520.585 250.804.486 566.035.087 450.887.041

1
2020 871.769.183 231.470.118 557.997.452 452.779.209
Perusahaan ASMI
2019 975.687.462.693 175.174.507.884 445.392.630.259 607.872.359.990
2020 990.991.744.064 185.567.699.856 445.392.630.259 394.767.227.955
Perusahaan LPGI
2019 737.642.257.697 1.167.490.752.228 448.320.875.981 1.459.602.169.507
2020 2.815.578.393.095 1.220.142.637.207 1.954.498.917.680 1.693.224.032.388
Berdasarkan tabel diatas, total aset perusahaan ABDA mengalami
penurunan dari tahun 2019 ke tahun 2020. Pendapatan premi asuransi semakin
menurun dari tahun ke tahun.Total liabilitas mengalami penurunan dari tahun
2019 ke tahun 2020, dan total premi mengalami penurunan setiap tahunnya.
Berdasarkan tabel diatas, total aset perusahaan AMAG setiap tahunnya
mengalami peningkatan, dan pendapatan premi pada tahun 2019 meningkat
sebesar pada tahun 2020 dan mengalami penurunan sebesar pada tahun
2020.Total utang semakin meningkat setiap tahunnya. Biaya tahunan juga berlaku
untuk total premi
Berdasarkan tabel diatas pada perusahaan ASDM terjadi penurunan total
aset pada IVERSIT tahun anggaran 2019-2020. Pendapatan premi meningkat dari
tahun 2019 ke tahun 2020. Jumlah utangnya berkurang setiap tahunnya, namun
total preminya meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan tabel perusahaan ASBI diatas, total aset mengalami
peningkatan dari tahun 2019 ke tahun 2020.Pendapatan premi mengalami
penurunan dari tahun 2019 ke tahun 2020.Total utang mengalami penurunan dari
tahun 2019 ke tahun 2020.Total premi meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan tabel Perusahaan ASMI diatas, jumlah aset setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Pendapatan premi meningkat dari tahun 2019 ke tahun
2020.Total utang tercatat mengalami penurunan dari tahun 2019 ke tahun 2020.
Pada tahun 2019 hingga tahun 2020, premi bruto tercatat mengalami penurunan.
Berdasarkan tabel diatas, total aset perusahaan LPGI mengalami
peningkatan dari tahun 2019 ke tahun 2020. Pendapatan premi asuransi meningkat
setiap tahunnya.Total utang meningkat dari tahun 2019 ke tahun 2020.
Ketika diterapkan, manajemen risiko merupakan sarana untuk mencapai

2
tujuan perusahaan dan memantau kinerja operasional. Manajemen risiko
mencakup model penerapan sistem peringatan dini “EWS”. EWS adalah tolok
ukur komputasi untuk mengukur kinerja keuangan dan menilai kesehatan
perusahaan asuransi.
Asuransi adalah perusahaan yang mengalihkan risiko dari nasabah kepada
perusahaan asuransi sehingga nasabah dapat mengikuti program asuransi dengan
tenang. Perusahaan asuransi harus pintar dalam mengelola risiko agar keuntungan
bisnisnya dan nasabahnya merasa nyaman mengikuti program yang ditawarkan.
Perusahaan asuransi Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting
dalam menciptakan dan menunjang sektor perekonomian dan keuangan negara.
Saat ini terdapat banyak jenis perusahaan asuransi di Indonesia dengan program
dan tujuan yang berbeda-beda. Penyedia jasa asuransi menawarkan berbagai
produk menarik seperti perusahaan asuransi jiwa yang menawarkan berbagai
produk premium (blue chips) untuk mengembangkan bisnisnya hingga ke pelosok
tanah air dan luar negeri Misalnya, banyak produk investasi yang dibagi menjadi
unit link di berbagai jenis bisnis.
Ketika diterapkan, manajemen risiko merupakan sarana untuk mencapai
tujuan perusahaan dan memantau kinerja operasional. Manajemen risiko
mencakup model penerapan sistem peringatan dini “EWS”. EWS adalah tolok
ukur komputasi untuk mengukur kinerja keuangan dan menilai kesehatan
perusahaan asuransi.
Asuransi adalah perusahaan yang mengalihkan risiko dari nasabah
kepada perusahaan asuransi sehingga nasabah dapat mengikuti program asuransi
dengan tenang.Perusahaan asuransi perlu secara cerdas mengelola risiko untuk
memberikan keuntungan bagi bisnisnya sehingga nasabah dapat merasa percaya
diri untuk berpartisipasi dalam program yang ditawarkan. Oleh karena itu, Anda
perlu mengetahui risiko apa saja yang ada. Industri asuransi dan nasabah harus
memahami terlebih dahulu manfaat asuransi bagi dirinya.
Perusahaan asuransi Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting
dalam menciptakan dan menunjang sektor perekonomian dan keuangan negara.
Saat ini terdapat banyak jenis perusahaan asuransi di Indonesia dengan program
dan tujuan yang berbeda-beda. Penyedia jasa asuransi menawarkan berbagai

3
produk menarik seperti perusahaan asuransi jiwa yang menawarkan berbagai
produk premium (blue chips) untuk mengembangkan bisnisnya hingga ke pelosok
tanah air dan luar negeri.
Saat ini terdapat banyak jenis perusahaan asuransi di Indonesia dengan
program dan tujuan yang berbeda-beda. Penyedia jasa asuransi menawarkan
berbagai produk menarik seperti perusahaan asuransi jiwa yang menawarkan
berbagai produk premium (blue chips) untuk mengembangkan bisnisnya hingga
ke pelosok tanah air dan luar negeri Misalnya, banyak produk investasi yang
dibagi menjadi unit link di berbagai jenis bisnis.
Perusahaan asuransi jiwa kini menjadi yang terdepan dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat, menawarkan program tabungan dan
investasi jangka panjang, program kesehatan, perlindungan aset, dana pendidikan,
program dana pensiun, dan banyak lagi. Uji Coba Di bidang jasa asuransi,
perusahaan yang terdaftar di BEL selalu menjadi sorotan karena banyak
perusahaan yang berkembang untuk memasukkan bidang jasa asuransi.
Asuransi sendiri sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena membantu
mengatasi tekanan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat itu sendiri.Ada
berbagai jenis asuransi, antara lain: 1) Asuransi jiwa : 2) Asuransi kesehatan. 3)
Asuransi kendaraan. 4) Asuransi rumah dan properti.
5) Asuransi Pendidikan, 6) Asuransi Usaha, 7) Asuransi Umum RU, 8) Asuransi
Kredit.9) Asuransi Kelautan dan 10) Asuransi Perjalanan.Asuransi juga
mempengaruhi pendapatan perusahaan atau pemerintah, yang tercermin dalam
kinerja keuangan perusahaan.
Masyarakat membutuhkan asuransi untuk memprediksi risiko di masa
depan dan sebagai investasi ketika terjadi bencana dan masalah.Beginilah cara
Anda menggunakan asuransi. 1) Memberi rasa aman dan tenang. dan 2) berguna
bagi orang yang melakukannya; 2) menjadi aset; atauBentuk investasi dan
tabungan dalam menjalankan asuransi. 3) Membantu masyarakat meminimalisir
kerugian ketika terjadi permasalahan pada usaha yang dijalankan masyarakat. 4)
Asuransi membantu dalam mengatur keuangan rumah tangga karena membantu
mengurangi pengeluaran tak terduga yang biasanya jauh lebih tinggi dibandingkan
pengeluaran harian dan bulanan.Dengan membeli asuransi, perusahaan asuransi

4
Anda akan memberikan kompensasi kepada Anda, sehingga Anda tidak perlu
membayar seluruh biaya kerusakan.
Berdasarkan latar belakang diatas mengenai pentingnya pemaham akan
manajemen risiko dan kinerja keuangan perusahaan maka penelitian ini
mengetahui judul “ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN
ASURANSI DIBURSA EFEK INDONESIA”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah
penelitan ini adalah “Apakah kinerja kinerja keuangan pada perusahaan
Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan
metode Early Warning System ( EWS) dalam kategori baik”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka terdapat
tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan jasa
(sub sektor asuransi) yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode 2016-
2020.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi :
1. Bagi peneliti : sebagai penambah ilmu pengetahuan an penerapan selama
manjalani perkuliahan, yang akan berguna dimasa yang akan datang
2. Bagi perusahaan dan investor : dapat dijadikan sebagai masukan dan untuk
pihak manajemen dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk prngambilan
keputusan kedepannya.
3. Bagi peneliti selanjutnya : semoga bermanfaat untuk menambah
pengetahuan, dan bagi penelitian selanjutnya semoga mampu menjadi
referensi utuk penelitian yang lebih baik di masa yang akan datang.

5
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1. Analisis Laporan Keuangan


Menurut Hamdi, Agustin (2014: 39) mengartikan pelaporan keuangan
sebagai laporan akuntansi atas pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Laporan keuangan dimaksudkan untuk memberikan informasi keuangan
tentang suatu perusahaan kepada pemilik, manajemen, dan pihak eksternal yang
berkepentingan dengan laporan tersebut.
Laporan keuangan pada hakikatnya merupakan hasil suatu proses
akuntansi dan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data dan aktivitas
keuangan suatu perusahaan dengan pihak lain yang berkepentingan dengan data
perusahaan tersebut.
Semua perusahaan, baik perbankan maupun non-bank, melaporkan seluruh
aktivitas keuangannya pada suatu waktu (periode) tertentu.
Tujuan laporan keuangan ini adalah untuk memberikan informasi keuangan
tentang perusahaan, baik jumlah aset maupun informasi tentang jenis aset yang
diakumulasikan (di sisi aset).
Selanjutnya, utang jangka pendek dan jangka panjang juga ditampilkan dalam
bentuk yang disebut ekuitas atau neraca perusahaan.
Laporan keuangan juga mencakup informasi tentang hasil bisnis yang dicapai
selama periode waktu tertentu serta biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan
untuk mencapai hasil tersebut.
Informasi tersebut dimuat dalam laporan laba rugi dan laporan keuangan
perusahaan juga memberikan gambaran arus kas bank yang tercermin dalam
laporan kas (Kasmir, 2016).
Kinerja keuangan suatu perusahaan tercermin dalam laporan keuangannya
yang meliputi data keuangan.Data keuangan ini berasal dari kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif.
Kinerja keuangan dapat diukur dengan menganalisis dan mengevaluasi laporan
keuangan suatu perusahaan.

6
2.2. Kinerja Keuangan
2.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut Hamdi Agustin (2014.4), pengelolaan keuangan secara umum
mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan analisis perusahaan, perencanaan
keuangan, dan upaya memperoleh dana murah serta menggunakan atau
menyalurkan dana tersebut secara efektif dan efisien. Sedangkan pengelolaan
keuangan dalam arti sempit mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu
perusahaan dalam mengelola keuangannya secara efektif dan efisien.
Sedangkan kinerja keuangan adalah untuk menentukan indikator-indikator
tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan
dalam menghasilkan laba, sedangkan tujuan pelaporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan. Hal ini ditujukan untuk berbagai pengguna untuk
membantu pengambilan keputusan.Untuk membuat.
Menurut Ekonom Rudianto (2013 189), kinerja keuangan adalah hasil atau hasil
yang dicapai oleh manajemen suatu perusahaan dengan menjalankan fungsinya
mengelola aset perusahaan secara efektif dalam jangka waktu tertentu. Kinerja
keuangan sangat diperlukan bagi perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi
tingkat keberhasilan bisnis berdasarkan aktivitas keuangan. telah dilaksanakan
Definisi kinerja keuangan adalah penetapan metrik tertentu yang
dengannya suatu organisasi atau bisnis dapat mengukur keberhasilannya dalam
menghasilkan keuntungan. Kinerja keuangan suatu perusahaan tercermin dalam
laporan keuangannya yang meliputi data keuangan. Data keuangan ini berasal dari
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara
efisien dan efektif. Kinerja keuangan dapat diukur dengan menganalisis dan
mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan.
2.2.2. Tujuan Penilain Pasar
Menurut S. Munawir (2014), tujuan kinerja keuangan adalah untuk
mengetahui likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas pemenuhan
kewajiban.Korporasi sebagai suatu bentuk organisasi biasanya mempunyai tujuan
tertentu yang harus dicapai untuk memenuhi kepentingan para
anggotanya.Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan dapat menjadi dasar

7
pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan internal maupun eksternal,
baik melalui kinerja manajemen, penilaian kinerja, maupun bagaimana kinerja
perusahaan diukur. Sedangkan tujuan evaluasi kinerja perusahaan menurut S.
Munawir (2014) adalah sebagai berikut.
1. Apakah Anda membayar dengan cepat atau apakah perusahaan dapat
memenuhi keuangan Anda saat ditagih.
2. Menentukan tingkat solvabilitas.Kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atau jangka pendeknya
jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
3. Menentukan tingkat profitabilitas atau profitabilitas yang mengacu pada
kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam
jangka waktu tertentu.
4. Tingkat stabilitas operasional suatu perusahaan, terutama diukur dari
kemampuan perusahaan dalam membayar pembayaran bunga atas utang-
utangnya, termasuk pelunasan pokok utang secara tepat waktu, dan
kemampuan perusahaan dalam melayani pemegang sahamnya.
menentukan kapasitas operasional.Membayar dividen secara teratur.Saham
tanpa hambatan atau krisis keuangan.
2.2.3. Manfaat Penelitian Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu metode efektif yang
dapat digunakan manajemen untuk memenuhi kewajibannya kepada penyandang
dana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Karena menilai
kinerja suatu perusahaan sebagai hasil proses pengambilan keputusan manajemen
menyangkut efektivitas penggunaan modal dan efisiensi kegiatan perusahaan
ditinjau dari nilai dan keamanan berbagai tuntutan yang timbul pada perusahaan;
masalah yang kompleks. Menurut S.
Munawir (2014), manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah mengetahui
manfaat yang dapat diharapkan. Para pihak mempunyai kepentingan dalam
evaluasi.
1. Manfaat bagi Pegawai
Yang Dinilai Manfaat dilakukannya penilaian kinerja bagi pegawai yang
dinilai antara lain, namun tidak terbatas pada:

8
a. Meningkatkan motivasi.
b. Meningkatkan kepuasan kerja.
c. Standar hasil yang diharapkan sudah jelas
d. .Umpan balik mengenai kinerja sebelumnya akurat dan
membangun.
e. Menambah pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan.
2. Manfaat bagi evaluator (supervisor/manajer) Manfaat evaluasi kinerja bagi
evaluator adalah sebagai berikut.
a. Kemampuan mengukur dan mengidentifikasi tren kinerja karyawa
untuk meningkatkan manajemen selanjutnya
b. Kesempatan untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang
pekerjaan masing-masing personel dan seluruh departemen.
c. Memberikan kesempatan kepada manajer untuk mengembangkan
sistem pemantauan baik terhadap pekerjaan mereka sendiri maupun
pekerjaan bawahannya.
d. Mengidentifikasi saran perbaikan yang berkaitan dengan nilai-nilai
pribadi.
e. Peningkatan kepuasan kerja.
3. Manfaat penilaian bagi perusahaan/organisasi adalah :
a. Komunikasi menjadi lebih efektif.
b. Meningkatkan rasa persatuan dan kesetiaan.
c. Meningkatkan kualitas komunikasi.
d. Meningkatkan motivasi kerja pegawai secara keseluruhan.
e. Meningkatkan hubungan antarmanusia yang harmonis untuk
mencapai tujuan perusahaan/organisasi.
f. Peningkatan aspek pengawasan yang melekat terhadap seluruh
aktivitas yang dilakukan oleh pegawai.
2.2.4. Fungsi Penilaian Kinerja Keuangan
Menurut Irhan Fahmi (2017), kinerja keuangan merupakan suatu analisis
yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan menerapkan
aturan pelaksanaan keuangan secara tepat dan akurat. Kinerja perusahaan
merupakan gambaran posisi keuangan suatu perusahaan, dianalisis dengan

9
menggunakan alat analisis keuangan, untuk mengetahui apakah suatu perusahaan
berada dalam kondisi keuangan yang baik atau buruk dan mencerminkan
kinerjanya dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini sangat penting untuk memastikan penggunaan sumber daya secara
optimal ketika menghadapi perubahan lingkungan.
Menilai kinerja keuangan merupakan salah satu cara manajemen
memenuhi kewajibannya.Faktanya, perusahaan tidak diharuskan melakukan atau
menjadwalkan tinjauan kinerja karyawan.Namun jika kita melihat fungsi evaluasi
yang lebih luas, hampir semua organisasi telah memperkenalkan sistem evaluasi
kinerja.
Fungsi pelaksanaan penilaian kinerja pada suatu organisasi antara lain: 1.
Sebagai dasar penetapan gaji.
1. Sebagai dasar umpan balik terhadap kinerja individu atau kelompok.
2. Menentukan kelebihan dan kekurangan pegawai Diniral
3. Sebagai dasar pertimbangan keputusan promosi.
4. Sebagai dasar pertimbangan keputusan mutasi hingga pemberhentian.
Dan pemberhentian
5. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan training dan pengembangan
6. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan penghargaan ( reward)
2.2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan
Menurut Martono dan Agus Harjito (2010), ada empat jenis rasio yang
biasanya digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan: rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.
Keempat rasio tersebut dijelaskan di bawah ini.
a.Rasio likuiditas.
Rasio yang menunjukkan hubungan antara aset lancar suatu perusahaan,
aset lancar lainnya, dan kewajiban lancar lainnya.
Angka kunci ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek atau jangka pendeknya.
b.Rasio aktivitas.
Rasio aktivitas disebut juga rasio efisiensi, merupakan rasio yang
mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan asetnya.

10
c. Rasio leverage.
Rasio solvabilitas mengukur seberapa banyak uang yang digunakan
perusahaan dari hutang (pinjaman) dan membantu menunjukkan kinerja suatu
perusahaan.Untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka
panjang apabila terjadi likuidasi suatu perusahaan d.Untuk memenuhi kewajiban
keuangan.
d. Rasio Profitabilitas.
Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau keuntungan dari penggunaan modal selama jangka
waktu tertentu.
2.3. Asuransi
2.3.1. Pengertian Asuransi
Menurut Kasmir (2013), istilah “asuransi” berasal dari beberapa bahasa
Belanda dan disebut “Assuranite”. Kata ini terdiri dari kata "Assuradeur" yang
berarti "perusahaan asuransi" dan "Geassureeede" yang berarti "menjamin
sesuatu" yang terjadi. Sedangkan dalam bahasa latin disebut “Assecurare” yang
artinya menanggung sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak.
Risiko yang dapat terjadi dalam kehidupan seseorang, antara lain risiko
kehilangan, kerusakan, kematian, sakit, dan pemecatan. Persiapan dan
perlindungan yang tepat, seperti asuransi, diperlukan untuk mengurangi risiko
yang mungkin timbul di kemudian hari. Asuransi merupakan salah satu pilihan
yang membantu mengurangi risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.
Menurut M. Nur Rianto (2012: 212), asuransi adalah suatu mekanisme
untuk melindungi pihak yang bertanggung jawab jika terjadi paparan risiko di
kemudian hari, dan pihak yang bertanggung jawab membayar premi untuk
menerima ganti rugi dari perusahaan asuransi.
Julius R .Latumaerissa (2011: 447) mengartikan asuransi sebagai suatu
kontrak dimana terdapat pihak yang bertanggung jawab untuk membayar
sejumlah premi kepada perusahaan asuransi guna memperoleh produk pengganti
berdasarkan keinginannya. Antisipasi kerusakan atau hilangnya keuntungan yang
belum pasti terjadi di kemudian hari.
Asuransi adalah kontrak antara perusahaan asuransi dan tertanggung,

11
dimana perusahaan asuransi menerima premi sebagai ganti rugi kepada
tertanggung atas kerugian atau kerusakan yang terjadi kemudian.
2.3.2. Jenis-Jenis Asuransi
Ada berbagai macam jenis asuransi di Indonesia. Setiap jenis asuransi
mempunyai fitur yang berbeda-beda.
Julius R. Latumaerissa (2011: –447) menyatakan bahwa asuransi dapat
diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang:
1. Penggolongan secara yuridis, meliputi: asuransi kerugian dan asuransi jumlah
2. Penggolongan berdasarkan kriteria ada tidaknya kehendak bebas para pihak,
meliputi: asuransi sukarela dan asuransi wajib.
3. Penggolongan berdasarkan tujuan, meliputi: asuransi komersial dan asuransi
sosial
4. Penggolongan berdasarkan sifat dari pennaggung, meliputi asuransi premi dan
asuransi saling menaggung.
Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1992 tentang
usaha Asuransi Pasal 3 disebutkan bahwa jenis usaha asuransi, meliputi
1. Usaha Asuransi Kerugian.
Asuransi kerugian menjalankan usaha yang memberikan layanan untuk
mengatasi risiko kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga dan peristiwa yang tidak pasti. Yang tidak termasuk dalam
asuransi kerugian adalah sebagai berikut
a. Asuransi Kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir keclakaan kapal
terrbang dan lainnya
b. Asuransi perigangkutan, meliputi artse policy. Marine Cargo Policy
c. Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tidak termasuk kedalam asuransi kebakaran
dan pengangkutan seperti awuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri
pencurian
2. Usaha Asuransi Jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan
penanggulangangan jiwa atau meningggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jenis-jenia asuransi jiwa adalah.
a. Asuransi berjangka (term insurance)

12
b. Asuransi tabungan (endownment insurance)
c. Asuransi seumur hidup (whole life insurance)
d. Aniutas (Annuity contrak insurance)
3 Usaha Reansuransi
Manfaat perlindungan asuransi sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
terutama mereka yang akan berkecimpung dalam kegiatan usaha yang berisiko
tinggi di masa depan.
Berikut beberapa manfaat asuransi bagi masyarakat seperti yang
dikemukakan oleh M.Nur Rianto (2012):
1. Memberikan rasa aman dan perlindungan.
2. Asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
3. Asuransi dapat berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
4. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
5. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.
6. Asuransi dapat bermanfaat sebagai alat penyebaran risiko.
2.3.4. Prinsip Asuransi
Berikut beberapa prinsip asuransi yang dikemukakan oleh M.
Nur Rianto (2012).
1.Kepentingan yang dapat diasuransikan Pada prinsipnya terdapat tuntutan
tanggung jawab hukum atas risiko-risiko yang berhubungan dengan keuangan,
yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan perusahaan asuransi.
2. Itikad baik sepenuhnya Penutupan suatu kontrak asuransi bergantung pada
itikad baik kedua belah pihak.
Pihak asuransi harus menjelaskan secara lengkap hak dan kewajiban Anda selama
masa asuransi.
3.Kompensasi Konsep kompensasi adalah suatu mekanisme dimana perusahaan
asuransi mengkompensasi kerugian risiko yang ditimbulkan oleh tertanggung
melalui kompensasi.secara ekonomis.
Prinsip ganti rugi tidak bisa diterapkan pada asuransi kecelakaan atau asuransi
kematian.
4.Penyebab Langsung Penyebab langsung adalah penyebab aktif dan efisien yang
diprakarsai dan diaktivasi oleh sumber baru yang independen yang menghasilkan

13
rangkaian atau rangkaian peristiwa tanpa campur tangan kondisi lain.
5.Subrogasi Subrogasi pada dasarnya adalah hak penjamin yang memberikan
ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain sehingga mengakibatkan
hilangnya kepentingan asuransi.
6. Kontribusi Prinsip kontribusi merupakan akibat wajar dari prinsip kompensasi,
dan tertanggung.
2.4. Resiko
2.4.1 Pengertian Resiko
Meskipun manajemen risiko perusahaan adalah proses yang dipengaruhi
oleh dewan direksi, manajemen, dan karyawan lain dalam perusahaan, VERS
diterapkan pada tingkat strategis dan holistik. Manajemen risiko perusahaan
biasanya menyediakan kerangka kerja manajemen risiko yang mencakup proses
untuk mengidentifikasi peristiwa yang dapat berdampak pada tujuan organisasi.
Adanya peluang dan risiko dianggap sebagai tujuan perusahaan. Penilaian
terhadap kemungkinan dan dampak peristiwa tersebut kemudian dilakukan.
Menetapkan dan memantau strategi respons adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pemantauan aktivitas perusahaan untuk
mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi keadaan pengelolaan modal dan
laba perusahaan.
Manajemen risiko dalam suatu perusahaan meliputi kredit, keuangan
(likuiditas dan perbendaharaan), hukum dan peraturan, strategi bisnis, dan risiko
lain yang dihadapi perusahaan.
Dengan menerapkan manajemen risiko yang komprehensif, perusahaan dapat
secara efektif mengelola eksposur risiko, mengevaluasi portofolio risiko, dan
mengambil tindakan preventif untuk memaksimalkan realisasi keuntungan
perusahaan.
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis,
mengevaluasi, mengendalikan, memantau, dan mengkomunikasikan risiko yang
terkait dengan aktivitas, fungsi, atau proses apa pun, dengan tujuan
memungkinkan perusahaan meminimalkan kerugian dan memaksimalkan
peluang. Ini adalah proses yang logis dan sistematis .Penerapan manajemen risiko
memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi risiko sejak awal dan mengambil

14
keputusan untuk mengelola risiko tersebut. Manajemen risiko penting dan harus
dikomunikasikan kepada individu dan pemangku kepentingan bisnis.Karena tanpa
adanya manajemen risiko, mustahil seseorang dapat meminimalkan risiko dengan
sendirinya (Tjahjadi, 2011).
Dalam asuransi, risiko digolongkan menjadi beberapa jenis.
1. Risiko murni Mulrisk mempunyai ciri risiko yang apabila terjadi akan
menimbulkan kerugian, dan tidak menimbulkan kerugian apabila tidak
terjadi.laba.. Artinya risiko murni pasti menimbulkan kerugian
2. Risiko spekulatifBerbeda dengan risiko murni, risiko spekulatif memiliki dua
pilihan jika peristiwa yang dianggap sebagai risiko benar-benar terjadi.
Misalnya, ketika Anda berinvestasi saham di pasar saham, peristiwa atau proses
investasi melibatkan risiko spekulatif.
Artinya, di satu sisi, kemungkinan keuntungan finansial, dan di sisi lain, risiko
kerugian.
3. Risiko Khusus (Special Risks) Risiko khusus adalah risiko yang dampak atau
sebab-sebabnya secara kuantitatif dan kualitatif hanya berdampak pada
lingkungan lokal (individu).
4. Risiko Fundamental Berbeda dengan risiko individual, risiko fundamental
mempunyai dampak yang jauh lebih luas.
Risiko ini dapat disebabkan oleh faktor atau pelaku tertentu, seperti bencana
alam, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
4.Risiko Pribadi Risiko pribadi mengacu pada berbagai kemungkinan yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mempengaruhi potensi finansial,
aset, dan tanggung jawab seseorang.Risiko pribadi mencakup risiko pribadi, risiko
properti,dan risiko tanggung jawab.Risiko pribadi seringkali merupakan dampak
dari sesuatu atau keadaan tak terduga yang berdampak langsung pada seseorang
tertentu, seperti keuangan pribadi.
6.Risiko Properti LAM Risiko properti adalah kerugian yang berkaitan dengan
kepemilikan suatu benda karena kehilangan, pencurian, atau kerusakan.Risiko aset
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: kerugian langsung dan kerugian
konsekuensial.
7. Risiko Tanggung Jawab : Risiko tanggung jawab dimana kita harus

15
mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain.
Sederhananya, risiko ini berarti menerima bahwa orang lain akan rugi karena
tindakan Anda dan hal-hal yang Anda sebabkan
2.5 Early Warning System
2.5.1. Pengertian Early Warning System
Sistem peringatan dini “EWS” juga dapat diartikan sebagai manajemen
risiko operasional.Risiko merupakan suatu ketidakpastian dimana terjadinya suatu
risiko dapat menimbulkan akibat positif atau negatif.
jika Anda dapat mengelola atau mengelola risiko yang dapat membuat perusahaan
Anda gulung tikar jika tidak ditemukan solusinya. Karena manajemen risiko
adalah proses yang membantu di saat ketidakpastian.
Menurut S. Munawir (2007: 82), sistem peringatan dini “EWS”
merupakan salah satu tantangan terbesar.adalah sistem yang membuat indikator
keuangan bagi perusahaan asuransi berdasarkan informasi ERS-RIA dari laporan
keuangan perusahaan asuransi, dan dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi
hal-hal penting yang berkaitan dengan kinerja keuangan suatu perusahaan.Masu.
Sistem peringatan dini.
Yakni sistem untuk menganalisis dan mengukur kesehatan dan kinerja keuangan
perusahaan asuransi dengan mendeteksi secara dini kerugian pada laporan
keuangan perusahaan di masa depan dan menentukan tindakan perbaikan bagi
perusahaan Sistem Peringatan Dini adalah metrik terhitung yang digunakan oleh
NAIC (Asosiasi Nasional Komisaris Asuransi) atau Komisi Asuransi Nasional
untuk mengukur kinerja keuangan dan menilai status kesehatan perusahaan
asuransi.Oleh karena itu, alat ini dapat digunakan untuk menentukan tindakan
perbaikan atas kerugian perusahaan.
Asuransi, Sistem peringatan dini "EWS".Serangkaian pengujian rasio yang
diterapkan pada laporan keuangan perusahaan asuransi untuk mengukur kinerja
dan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dikategorikan menjadi rasio.
1. Rasio Solvabilitas dan Umum (Solvency and Overall Ratios)
a. Solvency Margin Ratios
Rasio ini biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan
suatu perusahaan asuransi dalam mendukung kewajiban yang mungkin timbul

16
dari menutupi risiko yang telah dilakukan.
b. Ratio. Tingkat Kecukupan Dana
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan dana perusahaan
yang berkaitan dengan total operasi yang dimiliki perusahaan.
2. Rasio profitabilitas (profitability Ratio)
a. Rasio Perubahan Suplus
Rasio ini memberi indikasi atas kenaikan atau penurunan kondisi
keuangan perusahaan dalam tahun berjalan.
b. Underwriting Ratio
Rasio ini menunjukan tingkat hasil underwriting yang bias didapatkan
perusahaan serta mengukur keuntungan dari perusahaan usaha murni asuransi.
c. Rasio Beban Klaim
kualitas usaha penutupannya. Rasio ini menggambarkan pengalaman klaim yang
terjadi serta kualitas usaha penutupannya.
d. Rasio komis
Rasio ini mengukur biaya untuk mengakuisisi bisnis yang diakuisisi. Rasio
ini juga digunakan untuk membandingkan besarnya tarif komisi perantara antara
satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dengan tarif rata-rata di industri.
e. Rasio Biaya Manajemen
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur biaya administrasi/umum
manajemen yang terjadi dalam kegiatan usaha dan dapat digunakan untuk
memberikan indikasi tingkat efisiensi operasional perusahaan.
f. Rasio pengambilan Investasi
Rasio ini memberikan gambaran secara umum mengenai kualitas setiap
jenis dana tabarru serta mengukur hasıl (return) dan investasi tersebut.
3. Rasio Likuiditas (liquidity Ratios)
a. Rasio likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya. Rasio ini juga menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan apakah dalam kondisi selven atau tidak
b. Agen't Balance to Surplus Ratio
Rasio ini mengukur solvabilitas perusahaan melalalui asset yang tidak bias

17
dicaukan pada saat likundasi, yaitu tagihan premi langsung
c. Rasto Piutang Premi
Pengumpulan piutang premi merupakan salah satu tindakan atau usaha
perusahaan asuransi untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas
4. Rasio Penerimaan Premi (Premium stability Rations)
a. Rasio pertumbuhan premi
Kenaikan atau penurunan yang disignifikan pada volume premi netto
memberikan gambaran kurangnya tingkat kestabilan kegiatan operasi perusahaan.
b. Rasio retensi Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengukur beberapa besar premi yang ditahan
sendiri dibandingkan premi yang diterima secara langsung.
5. Rasio Cadangan Teknis (Technical Rations)
Rasio ini dapat mengukur tingkat kecukupan cadangan yang dibutuhkan
dalam mengahadapi kewajiban yang ditimbulkan dari penutupan risiko
2.5.2 Komponen-Komponen Early Warning System
Sistem peringatan dini “EWS” terdiri dari delapan komponen.
Lihat Hak
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan komponen penting dalam mempersiapkan
landasan dan struktur penerapan manajemen risiko di lingkungan perusahaan.
Lingkungan internal sangat menentukan warna suatu organisasi dan menjadi
landasan terpenting bagi suatu perusahaan. Dalam hal ini, lingkungan internal
mencakup seluruh tingkat pengaturan administratif, termasuk: Menetapkan
Sasaran Lihat Izin Sasaran harus ada di semua tingkatan.Setelah Anda
menetapkan tujuan perusahaan,
2. Penentuan Tujuan
Anda harus mampu membangun infrastruktur operasional,
mengembangkan perusahaan Anda, serta mengelola, memantau, dan menegakkan
aturan yang berlaku agar tujuan perusahaan Anda tercapai.
3. Identifikasi Peristiwa
Suatu struktur atau kerangka kerja yang ditetapkan oleh manajemen untuk
merencanakan, mengendalikan, dan memantau kinerja aktivitas manajemen

18
risiko.Alur pelaporan harus mengidentifikasi struktur organisasi yang terlibat.
4. Penilaian Risiko
Penilaian risiko dilakukan berdasarkan keberadaan, kemungkinan
terjadinya, dan akibat yang ditimbulkan dari risiko yang melekat dan tidak dapat
direduksi.
5. Respon risiko (respon risiko)
Setelah risiko dinilai, respons segera atau respons manajemen risiko
diambil untuk menentukan cara menindaklanjuti risiko tersebut.
6. Kegiatan Pengelolaan
Merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa perlakuan risiko yang
dipilih telah diterapkan dengan baik.
Kegiatan pengendalian dilaksanakan di seluruh organisasi, baik pada setiap
tingkatan maupun setiap fungsi dalam organisasi.
7. Informasi/Komunikasi
Informasi/Komunikasi disini maksudnya adalah suatu perusahaan dapat
menjelaskan suatu informasi dengan sangat jelas.Komunikasi yang terjadi disini
harus lancar antara atasan dan bawahan, atau antara bawahan dengan
atasan.Selain itu, informasi yang diberikan harus berkualitas tinggi.
Suatu sistem informasi yang biasanya menggunakan data dan informasi yang
diperoleh dari sumber luar
8. Pemantauan Pemantauan
secara berkala dilakukan sebagai bagian dari kemajuan kegiatan suatu
perusahaan.Diperlukan laporan atau pemberitahuan Terlepas dari apakah atasan
memberikan informasi positif atau negatif.
2.6 Hubungan Sistem Peringatan Dini (EWS) memungkinkan
perusahaan untuk melakukan perbaikan secara instan sejalan
dengan visi dan misinya.
Menurut Munawir (2007: 82), sistem peringatan dini “EWS” penting
dalam hal kinerja memori.adalah suatu sistem yang membuat indikator keuangan
bagi perusahaan asuransi berdasarkan informasi pada laporan keuangan
perusahaan asuransi, dan dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi hal-hal
penting yang berkaitan dengan kinerja keuangan suatu perusahaan.Sistem

19
peringatan dini.Yakni sistem untuk menganalisis dan mengukur kesehatan dan
kinerja keuangan perusahaan asuransi dengan mendeteksi secara dini kerugian
pada laporan keuangan perusahaan di masa depan dan menentukan tindakan
perbaikan bagi perusahaan. EWS menganalisis dan mengukur kesehatan dan
kinerja keuangan perusahaan asuransi dengan mengidentifikasi kerugian di masa
depan pada awal laporan keuangan perusahaan dan menentukan tindakan
perbaikan perusahaan.
Secara fundamental likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan sistem
peringatan dini mempengaruhi kinerja keuangan dan faktor-faktor yang
digunakan.
Profitabilitas.Dan kinerja keuangan yang dihasilkan juga dapat memenuhi
atau mengatasi risiko-risiko yang timbul. Namun menurut buku Manajemen
Risiko dan Asuransi karya Sentanok Kertnegoro, hubungan antara manajemen
risiko dan kinerja keuangan berkaitan dengan fungsi keuangan.
2. 7 Penelitian terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
Nama
No Judul Penelitian Variabel Hasil
Peneliti
1 M. N Afif Analisis kinerja Early Hasil perhitungan rasio early
M. Karmila Keuangan warning warning system dilihat dari rasio
Menggunakan system solvabilitas, rasio likuiditas, rasio
Early Warning beban klaim kinerja perusahaan
System pada PT dalam kondisi baik, sedangkan
Asuransi Bumi dilihat dari rasio underwriting, rasio
Putera Muda1967 kecukupan dana dan rasio
pertumbuhan premi menunjukan
kinerja keuangan perusahaan dalam
kondisi tidak baik.
2 Mutia Pengaruh Financial Early Pengaruh early waning system
Krismawati Early Warning Warning terhadap harga saham berdasarkan
Nurdin System terhadap Sytem penelitian yakni memberikan
Harga Saham pada pengaruh yang signifikan.
Perusahaan Berdasarkan perkembangan hasil
Asuransi yang rasio (ews ) beban kalim, rasio
Terdaftar di BEI likuiditas, rasio pertumbuhan premi,
Periode 2014-2018 rasio tingkat kecukupan dana. Secara
umum sudah cukup baik bagi
perusahan-perusahaan yang terdaftar
di bei pada tahun 2014-2018

20
3 Hizrina Perbandingan Early Berdasarkan pengolahan data dan
Awaliyah Kinerja Keuangan Warning hasil pengujian menggunakan
Benny Perusahaan Sytem, analisi deskriptif komperatif
Barnas Asuransi Syariah Risk mengenai kinerja keuangan PT
Berdasarkan Early Based Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra
Warning System Capital Abadi tbk bahwa tidak terdapat
dan Risk Based perbedaan kinerja keuangan
Capital pada PT perusahaan Antara sebelum dan
Asuransi Jiwa sesudah go-public kinerja
Syariah Jasa Mitra keuangan perusahaan tidak terjadi
Rasio Kecukupan Rasio Retensi
Abadi tbk Sebelum perbaikan yang cukup signifikan.
Danadan Sesudah Go Sendiri
Hal ini dilihat dari rasio beban
Publik klaim, rasio likuiditas, rasio
pertumbuhan premi, RBC
Ketetapan NAICdikategorikan sehat, serta rasio
pengembalian investasi, rasio
cadangan teknis dan RBC tabbaru
yang dikategorikan tidak sehat.
4 Tita Pengaruh Financial Early Berdasarkan analisi bahwa rasio
Detiana Early Warning Warning likuiditas, rasio beban klaim, rasio
System terhadap System pertumbuhan premi tidak
perubahan Harga berpengaruh signifikan terhadap
Saham pada harga saham. Sedangkan agent‟s
Perusahaan balance to surplus berpengaruh
Asuransi yang terhadap harga saham pada
Terdaftar di Bursa perusahaan asuransi yang terdaftar
Efek Indonesia di BEI.

2. 8 Kerangka Pemikiran
Untuk dapat mengetahui hubungan antara variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini maka berikut ini dapat
di gambarkan seperti :

21
KINERJA
KEUANGAN

EARLY WARNING
SYSTEM

Rasio Kecukupan Rasio Rasio Beban Rasio Retensi


Dana Likuiditas Klaim Sendiri

Ketetapan NAIC

Kinerja Baik Kinerja Buruk

22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi /Objek Penelitian
Lokasi dan obejek dalam penelitian ini merupakan perusahaan asuransi
yang bergerak di bursa efek indonesia (BEI) dari tahun 2016-2020. lokasi di bursa
efek indonesia beralamatkan Jl. Jendral Sudirman No.73 Pekanbaru, yang
merupakan cabang BEI di Jakarta. Penelitian ini juga menggunakan websitenya
yaitu www.idx.co.id
3.1. 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Berdasarkan masalah dan hipotesis yang ada, maka digunakan beberapa
varibel seperti:
Variab Dimensi Rumus Skala
el Variabel
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan mem-perlihatkan perusahaan untuk keuntungan dari aset, ekuitas,
maupun hutang. (Dendawijaya, 2013)

Independen: Rasio Rasio Likuiditas= Rasio


Likuiditas
Jumlah Kewajiban
Early Warning System ×100%
Total kekayaan yang diperlukan
Alat untuk menganalisis
dan mengukur kinerja
kesehatan dan keuangan
perusahaan asuransi
Solvency and Tingkat Kecukupan Dana= Rasio
dengan mendeteksi Overall Ratios
kerugian di masa depan Modal Sendiri
×100%
lebih awal dalam laporan
Total aktiva
keuangan perusahaan
Ratio Rasio Beban Klaim = Rasio
dan menentukan
Profitabilitas
tindakan korektif. Tujuan
Beban Klaim
dari sistem ini adalah ×100%
untuk memberikan Pendapatan Premi
manajemen waktu Premium Ratio Rentesi Sendiri =
sebanyak mungkin untuk Stability Ratio Premi Netto
×100%
mempersiapkan diri Premi Brutto
sebelum mengambil
keputusan.

23
3.1.2 Populasi dan Sampel
3.1.2.1 Populasi
Populasi yang akan diteliti dalam penelitia ini adalah seluruh perusahaan
asuransi yang terdaftar di Bursa Efk Indonesia (BEI) periode 2016-2020 sebanyak
10 perusahaan asuransi
3.1.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian terkecil dari populasi. Tekhnik pengambilan sampel
adalah purposive sampling. Menurut Siregar (2016) metode Purposive sampling
adalah metode pengambilan sampel dengan mempertimbangakan beberapa
kriteria tertentu, di mana kriteria yang digunakan sebagian berikut:
1. Perusahaan yang diambil dalam syarat penelitian ini harus perusahaan asuransi
2. Perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2016-
2020 yang telah di posing ataupun telah di audit oleh pihak perusahaan dan di
posting di website di Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id
3. Perusahaan yang diambil adalah perusahaan asuransi yang mempunyai laporan
keuangan lengkap yang di mana perusahaan asuransi tersebut melaporkan
laporan keuangannya dari 2016-2020
4. Perusahaan asuransi yang telah menerapkan Early Warning System.
Total perusahaan asuransi yan tercatat ataupun yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebanyak 10 perusahan asuransi. Sedangkan yan digunakan yang
digunakan dan ya g terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020
serta sesuai syarat di atas adalah 6 perusahaan asuransi.
Tabel 3. 2 Sampel Perusahaan

No Nama Perusahaan

1 Asuransi Bina Dana Arta Tbk

2 Asuransi Multi Artha GunaTbk

3 Asuransi Kresna MitraTbk

4 Asuransi Dayin MitraTbk

5 Asuransi Bintang Tbk

6 Lippo General Insurance Tbk

24
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data
sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya,
melainkan dari dokumentasi berupa laporan keuangan dari laporan tahunan
(annual report) untuk perusahaan asuransi.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan berasal dari website resmi yanng telah
disetujui oleh semua pihak yang berkepentingan dalam penelitiannya. Selain itu
laporan keuangan diolah sebagai sumber data yang telah di audit oleh akuntan
publik yang menjadi sampel penelitian.
3.2. Tekhnik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data annual report tahun 2016-2022 yang
bersumber dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu di website
www.idx.co.id sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder,
maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik
dokumentasi. Teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara
memperoleh data dengan menggunakan dokumntasi yang berdasarkan pada
laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) perusahaan yang di
publikasikan oleh Bursa Efek Indonesia di situsnya www.idx.co.id
3.3. Teknik Analisis Data
3.6.1 Anaalisis Deskripsi
Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif untuk menegtahui
gambaran mengenai standar deviasi, rata-rata minimum dan maksimum dan
variabel-variabel yanng diteliti. Metode analisis deskripsi adalah studi yang
melihat kasus-kasus terkini dari kelompok manusia, objek, kondisi, sistem
pemikiran, atau serangkaian peristiwa. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk
menciptakan deskriptif, gambaran, atau lukisan yang rinci, faktual, dan akurat
tentang fakta, karakteristik, dan hubungan yang diselidik.

25
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Hamdi, 2014, Manajemen Keuangan, Penerbit UIR Press, Pekanbaru
Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No.8/20/PBI/2006 tanggal 5
Oktober 2006 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan
Rakyat.
Fahmi, Irham. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta Ghozali,
Hansen dan Mowen. (2005). “Management Accounting Buku 2 Edisi ke 7”.
Jakarta: Salemba Empat.
Hizrina Awaliyah dan Benny Barnas, Perbandingan kinerja Keuangan Perusahaan
Asuransi Syartiah Berdasarkan Early Warning System dan Risk Based
Capital pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk Sebelum
dan Sesudah Go Publik, Journal of Applied Islamic Economi And
Finance.
Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 25. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro; Semarang
Julius R. Latumaerissa (2011). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta:
Salemba Empat.
Kasmir . 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
M, Nur Rianto, 2012, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan
Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga
M. N. Arif dan M. Karmila, Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Early
Warning system pada PT. Asuransi Bumu Jaya 1967, Jurnal AKUNIDA.
Mutia Krismawati dan Nurdin, pengaruh Financial Early Warning System
terhadap harga saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI
Periode 2014-2018. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Bandung.
Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Salinan peraturan Otoritas Jasa Keuangan N0.
18/PJOK.03/ 2016 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum Jakarta.
S. Munawir 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Empat. Liberty. Yogyakarta.
Siregar, Syofian. 2016. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi
Perhitungan Manuan dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Tita Detiana, Pengaruh Financial Early Warning System Terhadap Perubahan
Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, Jurnal Bisnis dan Akuntansi.

26

Anda mungkin juga menyukai