Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, UKURAN

PERUSAHAAN, CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP


KUALITAS LABA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2018-2022

PROPOSAL
Oleh
1. Alda Yuni Helmalia (08010221002)
2. Firda Amelia (08010221016)
3. Nafila Nur Brillianty (08010221025)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................................................ iii
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................................ 3
BAB II .................................................................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI ............................................................................................................................ 5
A. Teori Agensi ............................................................................................................................... 5
B. Teori Stakeholder...................................................................................................................... 5
C. Struktur Modal ......................................................................................................................... 5
D. Likuiditas ................................................................................................................................... 6
E. Ukuran Perusahaan .................................................................................................................. 6
F. Corporate Social Responbility (CSR) ..................................................................................... 7
G. Kualitas Laba ........................................................................................................................ 7
H. Penelitian Terdahulu ............................................................................................................ 7
I. Pengembangan Hipotesis.......................................................................................................... 8
J. Kerangka Konseptual ............................................................................................................. 10
BAB III................................................................................................................................................. 11
METODE PENELITIAN ................................................................................................................... 11
A. Jenis Penelitian ........................................................................................................................ 11
B. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya ..................................................... 11
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................................... 13
D. Data dan Sumber data ............................................................................................................ 14
E. Teknik Analisis Data............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15

ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Struktur Modal, Likuiditas,
Ukuran Perusahaan dan CSR terhadap Kualitas Laba. Populasinya adalah perusahaan jasa yang
terdaftar di BEI, dengan sampel perusahaan jasa pada sektor transportasi yang terdaftar di BEI
periode 2018 – 2022. Jumlah sampel dari penilitian ini yaitu 7 perusahaan. Serta metode yang
digunakan adalah metode kuantitatif.

Kata Kunci: Struktur Modal, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Corporate Social Respontbiliy

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of Capital Structure, Liquidity, Company Size
and CSR on Earnings Quality. The population is service companies listed on the IDX, with a
sample of service companies in the transportation sector listed on the IDX for the period 2018
– 2022. The number of samples from this research is 7 companies. And the method used is a
quantitative method.

Keywords: Capital Structure, Liquidity, Company Size, Corporate Social Responsibility

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Setiap Perusahaan membutuhkan investor untuk berinvestasi di perusahaannya.
Investasi tersebut dilakukan demi keberlanjutan dan pengembangan perusahaan.
Perusahaan saling berkompetisi untuk menarik minat investor agar berinvestasi di
perusahaannya. Salah satunya yang menarik minat investor adalah laba perusahaan,
Laba suatu perusahaan dapat diketahui melalui informasi laba yang terdapat di dalam
laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan sarana informasi yang digunakan oleh pihak
manajemen untuk mempertanggungjawabkan sumber daya yang dikelola oleh
perusahaan dan wajib untuk dipublikasikan secara formal. Pihak-pihak berkepentingan
seperti kreditor dan investor dapat mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan
melalui laporan keuangan (Kopa 2021) . Dan pihak kreditor maupun investor akan
lebih yakin untuk berinvestasi dan memberi pinjaman setelah melihat laporan
keuangan perusahaan (Kopa 2021).
Informasi laba sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Pentingnya Informasi laba membuat perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan
labanya, namun ada beberapa pihak tertentu yang melakukan cara tidak sehat dengan
memanipulasi laporan keuangan termasuk laba, seperti kasus yang pernah terjadi pada
PT. Garuda Indonesia . Cara tidak sehat tersebut yang akan mempengaruhi kualitas
laba perusahaannya.
Kualitas laba merupakan laba yang menggambarkan profitabilitas operasional
perusahaan secara benar dan akurat (Kopa 2021). Laba yang berkualitas adalah jika
pengguna laporan keuangan dapat menggunakan laba yang dilaporkan untuk
mengambil suatu keputusan yang baik serta memenuhi karakterisik kualitatif laporan
keuangan yang relevan dan reliabilitas dan laba juga harus bisa menjelaskan dan
menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya tanpa adanya manipulasi.
Adanya pelaporan laba yang tidak menggambarkan kondisi sebenarnya suatu
perusahaan akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan dan dapat
menyesatkan pengguna laporan keuangan seperti investor.
Beberapa faktor yang memepengaruhi kualitas laba adalah struktur modal,
likuiditas, ukuran perusahaan, dan corporate social responbility (CSR). Struktur modal

1
biasanya diukur dengan leverage karena untuk mengetahui seberapa besar aset
perusahaan yang dibiayai oleh hutang perusahaan. Perusahaan yang memiliki hutang
tinggi dapat berdampak pada risiko keuangan yang semakin besar yaitu kemungkinan
perusahaan tidak mampu membayar utang-utangnya. Adanya risiko gagal bayar ini
menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut
semakin besar sehingga akan menurunkan laba perusahaan. Oleh karena itu, jika
tingkat leverage suatu perusahaan tinggi maka akan memiliki kecenderungan untuk
melakukan manajemen laba yang besar sehingga kualitas laba yang dihasilkan menjadi
rendah (Rohmansyah et al. 2022).
Likuiditas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancarnya (Rohmansyah et al.
2022). Likuiditas menunjukkan perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban
finansialnya dalam jangka pendek menggunakan dana lancar yang tersedia (Yuliana
and Fauziah 2022). Namun, jika likuiditas perusahaan terlalu besar, berarti perusahaan
tidak dapat mengelola modal kerjanya secara optimal, sehingga hasil keuangan
melemah dan ada kemungkinan manipulasi laba untuk memperindah data laba.
Suatu ukuran perusahaan dapat menentukan baik atau tidaknya kinerja dari
perusahaan tersebut. Investor biasanya lebih memiliki kepercayaan pada perusahaan
besar. Hal ini dikarenakan perusahaan besar dianggap mampu untuk terus
meningkatkan kinerjaperusahaannya dengan berupaya meningkatkan kualitas labanya.
Perusahaan besar juga dianggap memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan
perusahaan kecil (Rohmansyah et al. 2022). Ukuran perusahaan adalah skala yang
menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Parameter yang dapat dijadikan dasar
pengukuran perusahaan adalah total aset, jumlah karyawan, jumlah penjualan, jumlah
saham beredar dan total aset. Besar kecilnya perusahaan berkaitan erat dengan kualitas
hasil, karena semakin besar perusahaan maka semakin besar kelangsungan usaha
perusahaan dalam meningkatkan efisiensi keuangan sehingga memungkinkan
perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.
Perusahaan semakin sadar bahwa pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) saat ini sangat penting untuk memperhatikan kepentingan
pemangku kepentingan dan mempertahankan eksistensinya dalam rantai bisnisnya.
Hubungan antara CSR dengan kulitas laba dapat dijelaskan melalui teori stakeholder.
Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi
untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat kepada seluruh

2
stakeholder-nya (Ghozali dan Chairi, 2007). CSR merupakan tanggung jawab suatu
organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan
lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis (Rachman et al., 2011).
Pengungkapan CSR di Indonesia mendapat tanggapan positif dari pemerintah dengan
dikeluarkannya UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan jasa yang
terdaftar di BEI ?
2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan jasa yang
terdaftar di BEI ?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan jasa
yang terdaftar di BEI ?
4. Apakah CSR berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan jasa yang terdaftar
di BEI ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami pengaruh struktur modal terhadap kualitas laba perusahaan
jasa yang terdaftar di BEI
2. Untuk memahami pengaruh likuiditas terhadap kualitas laba perusahaan jasa
yang terdaftar di BEI
3. Untuk memahami pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas laba
perusahaan jasa yang terdaftar di BEI
4. Untuk memahami pengaruh CSR terhadap kualitas laba perusahaan jasa yang
terdaftar di BEI

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai saran pembelajaran
bai penulis untuk menambah pengetahuan serta sebagai sarana pembelajaran bagi
penulis untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang bagaimana
menganalisis “pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, dan corporate
social responbility terhadap kualitas laba perusahaan jasa yang terdaftar di bei periode
2018-2022”.
2. Bagi Investor

3
Diharapkan dapat memberikan bahan masukan untuk pertimbangan dan
evaluasi kegiatan perusahaan untuk memastikan pengembalian modal yang
diinvestasikan selesai.
3. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk perbaikan atau perluasan kerja perusahaan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Agensi
Teori agensi menurut Scott (2015) yaitu suatu pengembangan dari teori yang
mempelajari suatu desain kontrak dimana para agen (pihak manajemen) bekerja atas
nama prinsipal (investor) Teori agensi berisi hubungan kontraktual antara dua pihak
yaitu agen dan prinsipal, dimana investor atau pemilik perusahaan menunjuk agen
sebagai manajemen yang mengelola perusahaan atas nama pemilik perusahaan.
Teori keagenan berpendapat bahwa masing-masing pihak hanya termotivasi oleh
kepentingannya sendiri, yang menyebabkan konflik antara agen dan prinsipal. Ketika
terdapat dua kepentingan yang terpisah dalam suatu perusahaan dimana masing-masing
pihak masih berusaha untuk mempertahankan keuntungannya, seringkali menimbulkan
masalah keagenan, dapat dikatakan adanya konflik keagenan. Untuk mengatasi konflik
keagenan, pengungkapan sukarela informasi terkait perusahaan diperlukan. tanda
tanggung jawab manajemen kepada investor.

B. Teori Stakeholder
Stakeholder adalah semua pihak dalam masyarakat, baik individu atau kelompok
masyarakat yang memiliki hubungan kepentingan terhadap sebuah organisasi atau
perusahaan dan isu-isu permasalahan yang sedang diangkat. Teori stakeholder
menganjurkan agar manajer tetap memperhatikan semua orang dan kelompok yang
dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan dari perusahaan bisnis
(Kriyantono, 2017).
Menurut Intan Purnama Sari (2018) teori stakeholder mengasumsikan bahwa
eksistensi perusahaan memerlukan dukungan stakeholder, sehingga aktivitas
perusahaan juga mempertimbangkan persetujuan dari stakeholder. Semakin kuat
stakeholder, maka perusahaan harus semakin beradaptasi dengan stakeholder.

C. Struktur Modal
Struktur modal adalah penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang
memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan
potensial pemegang saham. Struktur modal yang diukur dengan leverage merupakan

5
suatu variabel untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang
perusahaan. Struktur modal mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba karena jika
aset perusahaan lebih besar dibiayai oleh hutang daripada modalnya maka peran dari
investor menjadi menurun. Perusahaan dapat dinilai tidak menjaga keseimbangan
antara finansial dengan penggunaan dana jumlah modal yang tersedia dan jumlah modal
yang digunakan (Irawati, 2012).

D. Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban lancar. Likuiditas yang tinggi menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan dalam keadaaan yang cukup baik dan berkemampuan dalam
melunasi seluruh kewajiban lancar dengan tepat waktu. Perusahaan yang memiliki
tingkat likuiditas yang baik akan cenderung mengungkapkan informasi laba secara luas.
Oleh karena itu, likuiditas dapat mempengaruhi kualitas laba karena jika suatu
perusahaan memiliki kemampuan dalam membayar hutang jangka pendeknya berarti
perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dalam pemenuhan hutang lancar
sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktek manipulasi laba (Dira dan Astika,
2014).
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
lancarnya dengan aset lancarnya. Usaha yang mampu melunasi hutang jangka
pendeknya berarti usaha tersebut berada dalam kondisi keuangan yang baik dalam
melunasi hutang jangka pendeknya, sehingga usaha tersebut tidak perlu melakukan
manajemen pendapatan.

E. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan skala yang menunjukkan besar kecilnya
perusahaan. Menurut Home dan Wachowicz dalam Sonya (2013). Terdapat beberapa
parameter yang dapat digunakan untuk mengukur besar atau kecilnya suatu perusahaan
yaitu dapat dilihat dari total aset, jumlah karyawan, jumlah penjualan, jumlah saham
yang beredar, dan total aktivanya. Oleh karena itu, ukuran perusahaan (size) dapat
mempengaruhi kualitas laba karena semakin besar ukuran suatu perusahaan maka
kelangsungan usaha perusahaan tersebut akan semakin tinggi dalam meningkatkan
kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktek manipulasi laba
(Irawati dalam Kurniawan, 2016).

6
F. Corporate Social Responbility (CSR)
Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) menurut ISO 26000 adalah
tanggung jawab organisasi atas dampak keputusan dan aktivitas terhadap masyarakat
dan lingkungan hidup dengan cara transparan dan beretika, berkontribusi kepada
pembangunan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan sosial (Rachman, et al.,
2011).
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen berkelanjutan perusahaan
terhadap perilaku etis dan pembangunan ekonomi, serta untuk meningkatkan kualitas
hidup karyawan dan keluarganya. Dalam Pedoman informasi diperlukan untuk [[[[
jawab sosial perusahaan melalui laporan tahunan.

G. Kualitas Laba

Kualitas laba merupakan kualitas informasi laba yang tersedia untuk publik yang
mampu menunjukkan sejauh mana laba dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
dan dapat digunakan investor untuk menilai perusahaan. Wulansari (2013).

H. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Dhea Zatira, Hilda Nuraini Sifah,
Lena Erdawati. Dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur
Modal, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Food
and Beverage yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2019” yang diterbitkan pada tahun
2020. Hasil dari penelitian tersebut yaitu secara Simultan dengan menggunakan uji F
menunjukkan variabel Ukuran Perusahaan (X1), Struktur Modal (X2) dan Likuiditas
(X3), berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laba (Y) dengan besarnya
pengaruh berdasarkan uji Koefisien Determinasi diperoleh nilai Adjusted R-squared
sebesar 58,41%.
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Mohamad Zulman dan Dirvi Surya
Abbas. Dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,
Likuiditas, Investment Opportunity Set (Ios), Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas
Laba (Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013-2017)”. Hasil dari penelitian tersebut yaitu bahwa struktur modal, dan
likuiditas berpengaruh erhadap kualias laba, dan ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas laba bahwa semakin kecil ukuran suatu
perusahaan, maka kualitas labanya akan semakin tinggi.

7
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh I Gede Siswantaya. Dengan jurnal
yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap
Kualitas Laba” yang diterbitkan pada tahun 2022. Hasil dari penelitian tersebut yaitu
menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

I. Pengembangan Hipotesis
 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kualitas Laba
Hasil penelitian Warianto & Rusiti (2014) menunjukkan bahwa struktur
modal berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Begitu juga dengan hasil
penelitian Silfi (2016) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh
terhadap kualitas pendapatan. Dan hasil penelitian di atas juga dikonfirmasi
oleh Risdawaty & Subowo (2015) bahwa struktur modal berpengaruh positif
terhadap kualitas laba. Namun hasil penelitian di atas tidak sependapat dengan
Sadiah dan Priyadi (2015) bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap
kualitas laba. Berdasarkan hasil penelitian diatas dan teori yang dikemukakan,
hipotesis yang diajukan adalah:
H1: Struktur modal mempengaruhi kualitas laba.
 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kualitas Laba
Likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban
keuangannya dalam jangka pendek dengan dana yang tersedia saat ini. Namun
jika likuiditas perusahaan terlalu besar, berarti perusahaan tidak dapat
mengelola modal kerjanya secara optimal, sehingga hasil keuangan melemah
dan ada kemungkinan manipulasi laba untuk memperindah laba.
Berdasarkan penelitian Warianto & Rusiti (2014), menurutnya likuiditas
berpengaruh negatif terhadap kualitas hasil. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Irawati (2012) bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.
Namun hasil penelitian di atas tidak sependapat dengan Wulandari (2013), yang
menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap kualitas hasil.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dan teori yang dikemukakan, hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H2: Likuiditas berpengaruh teradap kualitas laba
 Pengaruh Ukuran PerusahaanTerhadap Kualitas Laba

8
Menurut hasil penelitian Dira & Astika (2014), ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap kualitas hasil. Hasil penelitian ini juga sependapat
dengan Jaya & Wirama (2017) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap kualitas hasil. Begitu juga hasil penelitian Anjelica & Prasetyawan
(2014), menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
kualitas hasil. Namun hasil penelitian di atas tidak sejalan dengan Warianto &
Rusiti (2014), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif
terhadap kualitas hasil. Ukuran perusahaan diwakili oleh total aset. Semakin
besar total aset suatu perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan
tersebut. Perusahaan dengan total aset yang besar menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut relatif stabil dan mampu menghasilkan laba yang lebih
tinggi daripada perusahaan dengan total aset yang lebih rendah atau perusahaan
yang lebih kecil.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan teori yang dikemukakan. Maka
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H3: Ukuran perusahaan mempengaruhi kualitas laba
 Pengaruh CSR Terhadap Kualitas Laba
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah bidang usaha maupun
kewajiban perusahaan untuk pengembangan ekonomi atau berkontribusi
berikutnya dengan mengutamakan terhadap keseimbangan antara ketertarikan
pada lingkungan, sosial, dan aspek ekonomis, serta mengamati tanggung jawab
sosial perusahaan. (A. J. Aziz, 2018).
Pengungkapan CSR dapat dilakukan oleh perusahaan mampu
meningkatkan kepercayaan masyarakat terutama konsumen untuk
menggunakan produk maupun jasa perusahaan tersebut. Tentunya hal ini
berpengaruh baik bagi kualitas laba industri tersebut, karena dengan tingkat
pembelian yang dilasanakan kepada masyarakat semakin banyak membuat
pendapatan bagi perusahaan meningkat. Sehingga akan mempengaruhi arus kas
operasi perusahaan menjadi bertambah (Fauziah & Marissan, 2014).
Berdasarkan gambaran dampak CSR terhadap kualitas hasil menunjukkan
arah yang positif. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan, hipotesis keempat
(H4) dari penelitian ini adalah:
H4 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap
Kualitas Laba
9
J. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang akan
diukur maupun diamati dalam suatu penelitian. Sebuah kerangka konsep haruslah dapat
memperlihatkan hubungan antara variable-variabel yang akan diteliti (Notoatmodjo,
2018)

Struktur Modal (X1)

Likuiditas (X2) Kualiats Laba (Y)

Ukuran Peusahaan(X3)

CSR (X4)

10
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memperhatikan kenyataan-
kenyataan yang spesifik, dapat diamati, dan terukur yang dapat mengklasifikasikan
hubungan antar variable sebagai kausal, ketika bahan penelitian disajikan dalam angka-
angka dan statistik digunakan dalam analisisnya.

B. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya


Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laba. Kualitas laba sebagai
sejauh mana perusahaan mengaplikasikan konservatisme perusahaan dengan kualitas
laba tinggi diharapkan memiliki rasio tinggi terhadap laba yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan dengan kualitas rendah (Pilianti; 2014). Pada penelitian ini
kualitas laba diukur dengan menggunakan perhitungan Quality Of Income.
Rasio Quality of Income menunjukkan varians antara arus kas dengan laba bersih.
Semakin tinggi rasio maka semakin tinggi kualitas laba karena makin besar laba operasi
yang direalisasikan dalam bentuk kas (Widjaja dan Maghviroh; 2011).
Perhitungan Quality of Income dapat digambarkan sebagai berikut:

𝐀𝐫𝐮𝐬 𝐊𝐚𝐬 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢


Quality of income = 𝐄𝐁𝐈𝐓

 Struktur Modal (X1)


Struktur modal diukur dengan leverage karena untuk mengetahui seberapa
besar aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang perusahaan. Perusahaan yang
memiliki hutang yang tinggi bisa berdampak pada risiko keuangan yang semakin
besar yaitu kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar utang-utangnya
(Silfi; 2016).
Adanya risiko gagal bayar dapat menyebabkan biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut semakin besar sehingga akan

11
menurunkan laba perusahaan (Warianto dan Rusiti; 2014). Pada penelitian ini,
struktur modal dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
Struktur Modal= 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔

Sumber: Kasmir, 2017

 Likuiditas (X2)
Menurut Fahlevi (2016), likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajibankewajibannya yang segera harus dipenuhi. Kewajiban yang
harus dipenuhi hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan
untuk mengukur tingkat keamanan kredit jangka pendek, serta mengukur apakah
operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera
ditagih.
Rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio. Current ratio
yang tinggi biasanya dianggap menunjukkan tidak terjadi masalah dalam likuiditas,
sehingga semakin tinggi likuiditas artinya laba yang dihasilkan suatu perusahaan
berkualitas karena manajemen perusahaan tidak perlu melakukan praktik
manajemen laba (Warianto dan Rusiti; 2014).
Rumus yang digunakan untuk menentukan likuiditas dapat digunakan
sebagai berikut:

𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

Sumber; Pudjiastuti, 2018

 Ukuran Perusahaan (X3)


Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan yang dapat
diklasifikasi berdasarkan berbagai cara, antara lain dengan ukuran pendapatan,
total aset, dan total ekuitas (Agustina dan Gede; 2017).
Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total aset. Hal ini
dikarenakan besarnya total aset masing-masing perusahaan berbeda bahkan
mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim.

12
Untuk menghindari adanya data yang ridak normal tersebut maka data total aset
perlu di Ln kan (Diah Aristya Hesti; 2010).
Rumus yang digunakan untuk menentukan likuiditas dapat digunakan
sebagai berikut :

𝑼𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏 = 𝑳𝒏 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕

Sumber: Hartono(2015:282)

 CSR (X4)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laba yang
dimediasi oleh manajemen laba dengan ketentuan diskresioner menggunakan
model Jones yang dimodifikasi. Variabel independen penelitian ini adalah
pengungkapan corporate social responsibility (CSR).
Dalam penelitian ini, tingkat pengungkapan CSR diukur dengan Indeks
Global Reporting Initiative (GRI).

∑𝑋𝒊𝒕
CSRI i =
𝟗𝟏

Keterangan:

CSRIi : Corporate Social Responsibility Index perusahaan i


ΣXit : Total skor yang diperoleh perusahaan i pada periode t

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya manusia tetapi
juga objek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono 2017:215). Populasi yang
digunakan untuk penelitian ini yaitu perusahaan jasa yang terdaftar di BEI.

Sampel adalah sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi sumber data
dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2017:81). Sampel yang digunakan yaitu perusahaan

13
jasa yang terdaftar di BEI yang bergerak di sektor transportasi yang berjumlah 7
perusahaan dalam periode 5 tahun yaitu 2018-2022. Jadi toal seluruh sampel yaitu 35
sampel.

No Perusahaan Kode Perusahaan

1 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk GIAA


2 PT Blue Bird Tbk BIRD
3 PT AirAsia Indonesia Tbk CMPP
4 PT Adi Sarana Armada Tbk ASSA
5 PT Transkon Jaya Tbk TRJA
6 PT Batavia Prosperindo Trans Tbk BPTR
7 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI

D. Data dan Sumber data


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2018;13) data kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angka-angka yang akan
diukur menggunakan statistik sebagai alat uji penghitungan, berkaitan dengan masalah
yang diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh dengan tidak langsung yaitu menggunakan data dari laporan
keuangan perusahaan dan datai lain yang terdapat di web Bursa Efek Indonesia

E. Teknik Analisis Data


Untuk mengetahui pengaruh antar variable digunakan model analisis regresi
linear berganda. Menurut Ghozali (2018), analisis regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Digunakan rumus:

Y= a+b1X1+b2X2+bnXn+e

14
DAFTAR PUSTAKA

Kopa, Maria. 2021. “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Ilmiah Edunomika 5 (1): 1–15.
https://doi.org/10.29040/jie.v5i1.1971.
Rohmansyah, Budi, Indra Gunawan, Januar Eky Pambudi, and Sita Nur Fitria. 2022.
“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas, Profitabilitas Dan Invesment
Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba.” Sustainable 2 (2): 290.
https://doi.org/10.30651/stb.v2i2.15246.
Siswantaya, I Gede. 2022. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Terhadap Kualitas Laba.” Modus 34 (2): 115–30.
https://doi.org/10.24002/modus.v34i2.5507.
Yuliana, Shofa Zulfriza, and Fitri Ella Fauziah. 2022. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Struktur Modal, Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba.” Eksos 18 (1): 1–
15. https://doi.org/10.31573/eksos.v18i1.434.

15

Anda mungkin juga menyukai