Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Tematik, Vol 3, No.

1, Juni 2021, pp 29 – 34
e-ISSN: 2775-3360
https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik

APLIKASI SOFTWARE AKUNTANSI UNTUK MEMBANTU


PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM DI KELURAHAN
KARANGAYU, KECAMATAN SEMARANG BARAT

Eddy Sutjipto dan Wawan Setiawan

ABSTRAK

Perkembangan UMKM di Indonesia hingga akhir tahuan 2018 dapat dikatakan sangat
pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah tiap tahunnya, tapi mereka umumnya
mengalami kesulitan untuk berkembang menjadi lebih besar. Dengan adanya pandemi Covid-19
justru UMKM menurut Organisasi kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation
for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebutkan hampir separuh UMKM di
Indonesia akan bangkrut pada Desember 2020. Oleh karena itu pemerintah berusaha memberi
dukungan hibah modal kerja dan dibantu oleh beberapa Bank BUMN agar UMKM tetap dapat
beropeasi. Kondisi yang demikian terpuruk sangat tepat jika UMKM segera membenahi
pembukuannya. Hal ini disebabkan karena umumnya UMKM tidak mampu membuat laporan
keuangan dan menjadi salah satu factor tidak dapat berkembang, sehingga akses dana dari
perbankan dengan biaya yang relative lebih murah cukup sulit diperoleh. Kondisi ini dihadapi
oleh UMKM Konveksi dan Sepatu yang hingga saat ini baru dapat membuat catatan seperti buku
kas. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran lebih familiar dilakukan dengan menggunakan
Gadget, sehingga sulit untuk dibuat laporan keuangan yang berupa neraca dan laba rugi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka target khusus dalam program Pengabdian
kepada Masyarakat ini adalah pemilik usaha diharapkan mampu mengoperasikan software
akuntansi SIAPIK dengan basis Gadget Android, sehingga membantu dalam pembuatan laporan
keuangan bulanan dengan metode pelatihan dan pendampingan kepada kedua UMKM.
Berdasarkan hasil kegiatan tersebut Tim pelaksana dapat membuat laporan keuangan
yang berupa Neraca Awal per 29 Nopember 2020 dan selanjutnya data tersebut di input dalam
program akuntansi SIAPIK. Disamping itu terdapat peningkatan pemahaman dan keterampilan
membuat Laporan Keuangan secara benar yang sesuai dengan Standar Akuntansi Usaha Kecil
dan Menengah (SAK-EMKM) yang telah di keluarkan pada 1 Januari 2018.

Kata kunci: Kelurahan Karangayu, UKM, Opening Balance Sheet, Buku Kas, Laporan
Keuangan

29
Jurnal Tematik, Vol 3, No.1, Juni 2021, pp 29 – 34
e-ISSN: 2775-3360
https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik

PENDAHULUAN
Perkembangan UMKM di Indonesia dapat dikatakan sangat pesat hingga tahun
2018 dan masih dikenal dengan usaha yang tahan banting. Hal ini dapat diketahui dari
jumlah UMKM pada tahun 2010-2018 mengalami penambahan sebesar 19% yaitu dari
52,769,426 unit menjadi 62,928,077 unit dan member kontribusi yang sangat besar dalam
penyerapan tenag kerja. Namun dalam perkembangannya bahwa UMKM tersebut terkesan
tidak mengalami kenaikan status atau cenderung stagnan perkembangan usahanya. Dengan
kata lain bahwa UMKM tidak dapat tumbuh menjadi lebih besar.
Namun dengan adanya pandemi Covid-19 ternyata banyak UMKM yang gulung
tikar dan bahkan menurut Organisasi kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada bulan Desember
2020 hampir 50% UMKM di Indonesia akan bangkrut. Dengan demikian UMKM bukan lagi
usaha yang tahan banting dan bahkan beberapa Bank BUMN sudah siap memberikan dana
talangan agar UMKM tetap survive. Oleh karena itu pemerintah berusaha untuk memberikan
dana talangan melalui Bank BUMN agar UMKM dapat tetap survive.
Dengan adanya kelemahan/ kesulitan dalam mengembangkan usahanya dan
adanya rencana pemberian dana talangan kepada UMKM oleh BUMN, maka sangat tepat
sekali jika UMKM mulai membenahi pembukuannya. Hingga saat ini mayoritas UMKM
tidak mempunyai catatan pembukuan yang memadai dan akhirnya tidak dapat membuat
laporan keuangan yang berupa Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas, sehingga menyulitkan
UMKM untuk mencari dana tambahan untuk modal kerja atau investasi dari perbankan.
Dengan demikian usaha UMKM dapat mengalami hambatan untuk meningkatkan status dari
Mikro ke Kecil atau Menengah karena salah satunya yaitu tidak dapat membuat laporan
keuangan yang dapat dipercaya oleh perbankan.
Sejalan dengan dengan permasalahan klasik yang dihadapi oleh UMKM maka
muncul software yang dapat dioperasikan dengan Gadget dengan acuan SAK-EMKM.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan SAK-EMKM (Standar Akuntansi
Keuangan – Entitas Mikro kecil dan Menengah) yang diperuntukan bagi usaha yang
memenuhi kriteria Undang Undang No 20 tahun 2008. Selanjutnya dari pihak Bank
Indonesia mengeluarkan software Akuntansi yang bernama SIAPIK. Software tersebut
dirancang dengan acuan SAK-EMKM yaitu berdasar akrual basis, sehingga diharapkan
dapat membantu UMKM dalam pembuatan laporan keuangan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan kepada UMKM tersebut dapat
disimpulkan bahwa dua pengusaha sudah mempunyai laporan keuangan yang berupa
Neraca awal per 13 Juni 2020. Untuk selanjutnya Tim pelaksana harus membuat Neraca
Awal yang terbaru yaitu per 29 Nopember 2020 yang nantinya dapat menjadi dasar input
awal dalam software akuntansi tersebut.

METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan penjelasan dan pelatihan kepada masing-masing UMKM sasaran secara
individual terutama (a) menjelaskan langkah menginstal software SIAPIK, (b) menjelaskan
menu yang digunakan dalam software, dan (c) menjelaskan istilah-istilah akuntansi yang
digunakan dalam software

30
Jurnal Tematik, Vol 3, No.1, Juni 2021, pp 29 – 34
e-ISSN: 2775-3360
https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik

2. Melakukan pendampingan kepada UMKM untuk melakukan input data awal dan transaksi
harian (penerimaan dan pengeluaran)
3. Memberi penjelasan kepada UMKM cara membaca laporan keuangan yang sudah dapat
dibuat dengan menggunakan software tersebut

Rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan PKM dapat dilihat dari bagian
dibawah ini :

PRA SURVEY :
Permasalahan Mitra UKM Sepatu dan Konveksi

IDENTIFIKASI MASALAH :
Kurangnya pengetahuan mitra akan pentingnya pembukuan dan pencatatan keuangan

SOLUSI DAN PELAKSANAAN PROGRAM :


Penyuluhan dan pelatihan penggunaan software akuntansi SIAPIK

OUTPUT : Pelaku UMKM mampu mengoperasikan software Akuntansi SIAPIK untuk


membantu dalam pembuatan laporan keuangan bulanan dan dapat
membaca laporannya

31
Jurnal Tematik, Vol 3, No.1, Juni 2021, pp 29 – 34
e-ISSN: 2775-3360
https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI


Dalam kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim, ternyata hanya dapat
menyelesaikan satu UMKM yaitu UMKM SEPATU. Hal ini terjadi karena UMKM Konveksi
pada hari itu tidak menepati janji untuk dilakukan perhitungan stock dan pembuatan neraca awal.
Sedangkan hasil kegiatan pembuatan laporan neraca awal per 29 Nopember 2020 adalah sebagai
berikut:
Tabel1: Laporan Keuangan 29 Nopember dan 13 Juni 2020
USAHA SEPATU
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Per 29 Nopember 2020 dan 13 Juni 2020
ASETS 29 November 2020 13 June 2020
Aset Lancar
Kas 1.600.000 114.000
Kas di Bank 5.453.310 13.599.650
Piutang Usaha 10.000.000 -
Persediaan:
- Bahan Baku 3.082.000 577.000
- Bahan Pelengkap 367.500 313.500
- Barang Dalam Proses 6.575.000 1.370.000
- Barang Jadi 7.080.000 7.000.000
Total Persediaan 17.104.500 9.260.500
Total Aset Lancar 34.157.810 22.974.150
Aset Tidak Lancar
Mesin dan Peralatan 5.782.500 5.782.500

Akumulasi Penyusutan -5.570.826 -5.548.525


Total Aset Tidak Lancar 211.674 233.975
TOTAL ASET 34.369.484 23.208.125

LIABILITAS
Utang Dagang 0 -
Pinjaman BRI 11.880.000
Pinjaman BKM 2.264.000 3.615.000
TOTAL LIABILITAS 14.144.000 3.615.000

EKUITAS
Modal Disetor 2.200.000 2.200.000

Laba Ditahan 17.393.125 17.393.125

Laba Tahun Berjalan 632.359


TOTAL EKUITAS 20.225.484 19.593.125
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS 34.369.484 23.208.125
0 (0)

Setelah laporan neraca awal dari UMKM Sepatu telah dibuat, maka tahap selanjutnya
dimasukan ke Program SIAPIK dari Bank Indonesia yaitu tahapan:
1. Menginstal program Akuntansi SIAPIK ke gadged dari pemilik UMKM Sepatu
2. Memasukan data tiap akun ke dalam program Akuntansi SIAPIK

Dalam proses memasukan data neraca awal per 29 Nopember 2020 kedalam program
SIAPIK ternyata ada kendala yang sangat mendasar yaitu fasilitas Akun / Rekening Buku
Besar Persediaan Barang Dalam Proses dan Persediaan Barang Jadi tidak tersedia di
program tersebut. Dengan demikian secara otomatis program tersebut tidak akan
beroperasi dengan sempurna, karena usaha utama UMKM adalah proses produksi

32
Jurnal Tematik, Vol 3, No.1, Juni 2021, pp 29 – 34
e-ISSN: 2775-3360
https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik

pembuatan sepatu. Hal ini bisa terjadi karena pihak programer terlalu gegabah
menyediakan program untuk UMKM yang beraneka ragam usahanya untuk tiap
individunya, misalnya seorang pengusaha UMKM bisa terjadi mempunyai usaha
Manufaktur (Misal membuat Sepatu), usaha Jasa kirim uang (BRLINK) dan usaha
Dagang. Ketiga usaha ini akan menjadi satu program, jelas akan terjadi masalah besar
terkait perlakuan persediaan, karena pengalaman Penulis membawa program dari
programmer seorang akuntan tidak berani gegabah menyatukan program pelaporan
persedian dan pelaporan transaksi keuangan tunai.

Hasil output data yang telah dimasukan dalam program SIAPIK adalah sebagai berikut:
Tabel 2 : Daftar Input Neraca Awal di program SIAPIK

33
Jurnal Tematik, Vol 3, No.1, Juni 2021, pp 29 – 34
e-ISSN: 2775-3360
https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pembahasan tersebut diatas dapat diketahui bahwa Tim pelakasana PKM
sudah dapat menyelasaikan pembuatan laporan keuangan per 29 Nopember 2020 dan
memasukan data kedalam software computer akuntansi SIAPIK yang disediakan oleh Bank
Indonesia. Namun demikian, pada saat memasukan data neraca awal kedalam program ternyata
fasilitas yang terdapat di program tersebut tidak dapat menampung akun yang ada di laporan
neraca UMKM.
Oleh karena itu, untuk selanjutnya kegiatan pengabdian ini tidak dapat dilanjutkan karena
adanya keterbatasan dari fasilitas yang seharusnya dapat mendukung kegiatan pengabdian ini,
tapi ternyata tidak lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Tarmizi,2016, Overview Ringkas Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil
& Menengah, Seminar Nasional Revitalisasi SAK ETAP dan SAK EMKM Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Semarang22 Desember 2016
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, 2010, Manajemen Usaha Kecil, Soemarso
SR,2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Penerbit Salemba Jakarta
Lathifa,Dina, 2019,Perkembangan UMKM di Indonesia, https://www.online-
pajak.com/perkembangan-umkm-di-indonesia
Santia, Tira, 2020, Banyak UMKM Indonesia akan Bangkrut di Desember 2020?
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4277806/banyak-umkm-indonesia-akan-
bangkrut-di-desember-2020
Sutjipto, Eddy, 2019, Intermediate Accounting I Edisi I, Berbasis SAK, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Undang-Undang No 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Direktorat
Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, 2010, Manajemen Usaha Kecil, Soemarso
SR,2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Penerbit Salemba Jakarta
Zaki Baridwan,2010, Akuntansi Suatu Pengantar, BPFE Yogyakarta

34

Anda mungkin juga menyukai