Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2022
KATA PENGANTAR
Nabilah N.R.Wardhani
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................28
METODE PENELITIAN...............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Teori keagenaan berati ada asimetri informasi antara manajer sebagai agen
dan pemegang saham sebagai prinsipal. Asimetri informasi adalah suatu kondisi
dimana manajer memiliki akses terhadap informasi tentang prospek suatu
perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar. Asimetri informasi terjadi ketika
manajemen mengetahui lebih banyak tentang informasi orang dalam dan prospek
masa depan perusahaan daripada pemegang saham dan pemangku kepentngan
lainnya. Asimetri informasi antara agen dan prinsipal dapat menyebabkan
malfungsi manajer. Adanya kesenjangan informasi antara penguasa perushaan dan
manajer berarti penguasa perusahaan mengantongi peluang untuk
mengintensifkan keuntungannya. Salah satunya adalah manajemen laba.
a) Taking A Bath
Pola ini mengharuskan manajemen untuk mendepresiasi beberapa
aset dan menerapkan estimasi biaya masa depan pada laporan kali ini.
Selain itu, ia pun perlu clear the desk sehingga laba yang diungkapkan
meningkat pada masa selanjutnya.
b) Income Minimization
Pola ini dilaksanakan ketika perusahaan mendapatkan surplus yang
semampai. Ini bukan tentang mendapatkan ketertarikan kebijakan.
Aktivitas yang dilangsungkan bercorak likuidasi aktiva dan aset tidak
berwujud, biaya iklan dan R&D.
c) Income Maximization
Tindakan ini dilakukan ketika keuntungan berkurang. Selain bonus
yang lebih tinggi, sistem ini juga dapat membentengi perusahaan jika
terjadi pengingkaran kontrak utang. Aksi yang dilangsungkan
administrator ialah bekerja bersama data akuntansi dalam laporan.
d) Income Smoothing
Format ini boleh jadi yang paling membantun. Investor pada
lazimnya lebih menggemari return yang relatif konstan, sehingga hal ini
dilakukan dengan sistem menghaluskan return yang dilaporkan untuk
tujuan pemberitahuan eksternal, khususnya bagi penanam modal.
Liu dan Wang (1999) Definisi kualitas audit adalah probabilitas bahwa
auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa
pengecualian untuk laporan keuangan yang mengandung kekeliruan material. Dan
menurut Watkins et al (2004) Definisi kualitas audit adalah kemungkinan dimana
auditor akan menemukan dan melaporkan salah saji material dalam laporan
keuangan klien. Berdasarkan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) audit yang
dilaksanakan auditor dikatakan berkualitas baik, jika memenuhi ketentuan atau
standar pengauditan.
1. Fairness (Keadilan)
Memastikan perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-
hak pemangku kepentingan yang timbul dari kesepakatan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini menekankan bahwa semua
pihak, yaitu pemegang saham minoritas dan asing, harus diperlakukan
sama.
2. Transparency (Transparasi)
Harus ada informasi yang terbuka, akurat dan tepat waktu tentang
kinerja perusahaan, kepemilikan, dan segala sesuatu yang penting bagi
para pemangku kepentingannya.
3. Accountability (Akuntanbilitas)
Menjelaskan fungsi, struktur, sistem, dan tanggung jawab badan
pengatur perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi secara efektif.
Prinsip ini mengakui tanggung jawab manajemen kepada perusahaan dan
pemegang sahamnya.
4. Responsibility (Pertanggungjawaban)
Memastikan kepatuhan tata kelola perusahaan terhadap bisnis yang
sehat serta hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, perusahaan
mengambil tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan pemangku
kepentingan, menghindari penyalahgunaan kekuasaan, menjaga
lingkungan bisnis yang sehat dan menjaga etika bisnis.
Hal ini didukung oleh karya Kusumaningtyas et al. (2019) Mereka yang
menyatakan bahwa kualitas audit mempengaruhi manajemen hasil. Temuannya
menunjukkan bahwa jika sebuah perusahaan diaudit oleh keluarga KAP 4 Besar,
KAP dianggap lebih kompeten dan profesional serta memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang cukup untuk mengenali manajemen. Hasil laporan keuangan
terbukti lebih berkualitas. Keuntungan perusahaan. Hipotesis pertama adalah:
Gambar 2.1
KUALITAS AUDIT
(X1)
KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL MANAJEMEN
(X2) LABA (Y)
KOMISARIS
INDEPENDEN (X3)
KOMITE AUDIT
(X4)
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
METODE PENELITIAN
Keterangan:
TAit = Total Accrual pada periode t
NIit = Laba bersih operasi pada periode t
OCFit = Arus kas aktivitas operasi pada periode t
2. Mengestimasi Total Accrual (TA) dengan Ordinary Least Square (OLS)
sebagai berikut:
TAit
Ait −1
= β1 ( Ait−1
1
)+ β 2 ( ∆Ait−1 ) ( Ait−1)
Revit + β 3 PPEit
Keterangan:
TAit
Ait−1 (
=β 1 1 + β 3
Ait−1 Ait−1) (
∆ Revit ∆ Recit
Ait−1 ) (
+ β 3 PPEit
Ait−1 )
Keterangan:
𝑁𝐷𝐴𝑖𝑡 = Nondiscretionary accruals perusahaan pada tahun sekarang
𝑇𝐴𝑖𝑡 = Total Accrual pada periode sekarang
𝐴𝑖𝑡−1 = Total asset pada akhir tahun sebelumnya
Δ𝑅𝑒𝑣𝑖𝑡 = Pendapatan perusahaan I tahun sekarang dikurang pendapatan
perusahaan tahun sebelumnya
Δ𝑅𝑒𝑐𝑖𝑡 = Piutang usaha perusahaan tahun sekarang dikurangi piutang
usaha tahun sebelumnya
𝑃𝑃𝐸𝑖𝑡 = Aset tetap
TAit
DAit = −NDAit
Ait−1
Keterangan:
Sunandar, Farida, I., & Alfin, M. (2014). Pengaruh Kualitas Audit Dan Ukuran
Komite Audit Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis Dan Manajemen,
2(2), 132–143.
Tanujaya, K., & Verent, V. (2020). Pengaruh Kualitas Audit dan Tata Kelola
Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Global Financial Accounting Journal, 4(2), 100.
https://doi.org/10.37253/gfa.v4i2.1233
Ahmad, L., Suhara, E., & Ilyas, Y. (2016). The Effect of Audit Quality on
Earning Management within Manufacturing Companies Listed on Indonesian
Stock Exchange. Research Journal of Finance and Accounting, 7(8), 132–
138. www.iiste.org
Rusli. (20014). Bab III - Metode Penelitian Metode Penelitian. Metode Penelitian,
32–41.
Sari. (2013). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Core.Ac.Uk, 2012, 132–138. https://core.ac.uk/download/pdf/290030660.pdf
Asri Mustika, N. W., & Latrini, M. Y. (2018). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun
2013-2016. E-Jurnal Akuntansi, 25, 434.
https://doi.org/10.24843/eja.2018.v25.i01.p17