Anda di halaman 1dari 57

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH RETURN ON ASSET, EARNING PER SHARE (EPS) BIAYA


OPERASIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP PRICE TO
BOOK VALUE (PBV) PADA PERUSAHAAN PERTAMBANG YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2019-2022

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memproleh


Gelar Sarjana Manajemen

Disusun Oleh :

MUHAMMAD KADAFI
NIM : 2010312310025

PROGRAM STUDI :
MANAJEMEN

Mata kuliah pokok :


Manajemen Keuangan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa

Proposal Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala

kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana

mestinya. Proposal Skripsi ini belum pernah di publikasikan untuk keperluan lain

oleh siapapun juga. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak

benar, maka saya bersedia menerima akibat hukum dari ketidakbenaran

pernyataan tersebut.

Banjarmasin,
Yang membuat pernyataan,

Muhammad Kadafi
NIM. 2010312310025

i
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...............................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................1


1.2. Perumusan Masalah......................................................................9
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................10
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................11
1.5. Sistematika Pembahasan.............................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................14

2.1. Landasan Teori................................................................................14


2.1.1. Teori Sinyal (Theory Signnaling)............................................14
2.1.2. Price to Book Value.................................................................16
2.1.3. Return on Asset........................................................................17
2.1.4. Earning per Share....................................................................17
2.1.5. Biaya Operasional...................................................................18
2.1.6. Kebijakan Dividen...................................................................18
2.1. Hasil Penelitian Sebelumnya..........................................................19

BAB III KERANGKA KONSPETUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN.....30

3.1 Kerangka Konseptual........................................................................30


3.2 Hipotesis Penelitian..........................................................................33
3.1.1. Pengaruh Return on Asset Terhadap Price to Book Value.......33
3.1.2. Pengaruh Earning per Share Terhadap Price to Book Value.. .34
3.1.3. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Price to Book Value...34
3.1.4. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Price to Book Value..35

ii
BAB IV METODE PENELITIAN....................................................................37

4.1. Ruang Lingkup Penelitian............................................................37


4.2. Jenis Penelitian dan Sumber Data................................................37
4.3. Unit Analisis.................................................................................37
4.4. Populasi dan Sampel....................................................................38
4.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel.................................41
4.6. Teknik Analisis Data....................................................................43
4.6.1 Uji Asumsi Klasik.................................................................43
4.6.1.1 Uji Normalitas...........................................................43
4.6.1.2 Uji Multikolinieritas..................................................44
4.6.1.3 Uji Heterokedastisitas...............................................44
4.6.1.4 Uji Autokorelasi........................................................45
4.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda.........................................45
4.6.3 Uji Kelayakan Model............................................................46
4.6.3.1 Uji t............................................................................46
4.6.3.2 Uji F..........................................................................46
4.6.3.3 Analisis koefisien Determinasi.................................47

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................48

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya.........................................20

Tabel 4.1 Kriteria Sampel...............................................................................39

Tabel 4.2 Sample Penelitian............................................................................39

Tabel 4.3 Variabel Penelitian...........................................................................41

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Ekspor Batubara Indonesia Tahun 2021........................................2

Gambar 1.2 Perubahan Bahan Bakar Fosil Pada Tahun 2019 – 2022...............3

Gambar 1.3 Harga Saham Sektor Pertambangan Tahun 2019 – 2022.............4

Gambar 3.1 Kerangka Pikir Penelitian............................................................32

Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Penelitian.................................................36

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan yang telah go public tentunya sangat menginginkan

harga saham yang dijual memiliki nilai harga yang tinggi untuk menarik minat

para investor agar menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut.

Semakin tinggi harga saham maka dapat menunjukkan semakin tinggi pula

nilai perusahaan tersebut. Peningkatan nilai perusahaan juga memberikan

peningkatan pada kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Mery,

2017)

Menurut Hery (2017:5) mendefinisikan bahwa pengertian nilai perusahaan

merupakan kondisi tertentu yang telah di capai oleh suatu perusahaan sebagai

gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui

suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu mulai dari perusahaan

tersebut didirikan sampai dengan saat ini dengan memberikan harga saham

yang terbaik untuk para investor.

Harga saham yang ditawarkan untuk investor adalah nilai pasar atau harga

yang ditetapkan untuk suatu saham pada suatu waktu tertentu dipasar

keuangan dimana harga saham yang tinggi menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam mengelola perusahaan yang baik, sebaliknya perusahaan

yang memiliki harga saham yang rendah menjadikan nilai perusahaan yang

dikelola perusahaan tersebut tidak berjalan dengan baik.

1
Perusahaan sektor pertambangan pada pertengahan tahun 2022 mengalami

krisis energi global yang terindikasi awal pada tahun 2020 WHO menyatakan

Covid-19 sebagai pandemi global, pada tahun 2021 terjadi peningkatan PDB

Tiongkok dimana didukung juga dengan data permintaan ekspor batubara ke

tiongkok pada tahun 2021.

GRAFIK 1.1
EKSPOR BATUBARA INDONESIA TAHUN 2021

Tiongkok menjadi negara paling besar dalam ekspor batubara dari

Indonesia yaitu sebesar 80,06% dengan nominal sebesar 318,73 miliar ton

sepanjang januari – november 2021. Selanjutnya yaitu pada tahun 2022 awal

terjadi peperangan antara rusia dan ukraina dimana sanksi terhadap rusia akan

jatuh tempo untuk invasinya ke ukraina mengakibatkan berkurangnya gas

pasokan ke eropa dan global persaingan untuk mendapatkan energi selain itu

akibat ketidakseimbangan pasokan dan permintaan energi terhadap bahan

bakar fosil yang dipengaruhi oleh perubahan mendadak dalam bidang sosial,

politik, ekonomi, dan lingkungan. aspek ini menyebabkan melonjaknya harga

2
energi seperti batubara, gas alam, minyak mentah, dan listrik yang 2-4 kali

lebih tinggi di pertengahan tahun 2022 dibandingkan tahun 2019 (Indonesia

Energy Transition Outlook 2023).

GRAFIK 1.2
PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR FOSIL PADA TAHUN
2019-2022

Pada perubahan harga bahan bakar fosil pada tahun 2019 – 2022 terjadi

perubahan yang signifikan dimana pada tahun 2019 permintaan energi global

sebesar 174.285 TWh, rata-rata harga minyak mentah sebesar USD 61,41/bbl,

rata-rata harga gas alam eropa USD 4,8/mmbtu, rata-rata harga batubara

australia sebesar USD 61,41/mt. Pada tahun 2020 permintaan energi global

sebesar 167.781 TWh, rata-rata harga minyak mentah sebesar USD 41,26/bbl,

rata-rata harga gas alam eropa sebesar USD 3,23/mmbtu, dan rata-rata harga

batubara australia sebesar USD 60,79/mt. Pada tahun 2021 permintaan energi

global sebesar 176.431 TWh, dengan rata-rata harga minyak mentah USD

69,07/bbl, rata-rata harga gas alam eropa sebesar USD 16,12/mmbtu, dan rata-

rata harga batubara australia sebesar USD 138,05/mt. Pada tahun 2022 rata-

rata harga minyak mentah sebesar USD 100/bbl, rata-rata harga gas alam

3
eropa sebesar USD 41,23/mmbtu, dan rata-rata harga batubara australia

sebesar USD 341,73/mt. Akibat dari adanya perubahan harga bahan bakar

fosil dan terjadinya krisis energi global pada tahun 2019-2022 menjadi

penyebab terjadinya fluktuasi harga saham pada sektor pertambangan di

Indonesia.

DATA DIOLAH : 2023


SUMBER : BURSA EFEK
INDONESIA

GRAFIK 1.3
HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN
Pada data harga saham sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek

Indonesia menunjukkan terjadinya fluktuasi pada tahun 2019 harga sektor

pertambangan dengan closed price sebesar 1.548,622, pada tahun 2020 dengan

closed price sebesar 1.915,555, pada tahun 2021 dengan closed price sebesar

1.139,499 dan pada tahun 2022 dengan closed price sebesar 2.279,547.

Perusahaan tentunya menginginkan nilai perusahaan yang dikelola dengan

baik untuk menarik investor berinvestasi diperusahaan tersebut. Ukuran umum

yang sering digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah price to book

value (PBV). PBV adalah sebuah rasio yang memberikan gambaran tentang

sejauh mana harga saham di pasar dapat dibandingkan dengan nilai buku

saham tersebut (Irham Fahmi, 2012:83). Semakin tinggi nilai rasio PBV,

4
semakin besar keyakinan investor terhadap prospek masa depan perusahaan.

Harga saham dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara permintaan dan

penawaran saham, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan demikian

PBV menjadi indikator penting yang mencerminkan tingkat kepercayaan

investor terhadap performa dan potensi pertumbuhan perusahaan (Wulandari,

2013:456). Dampak dari terjadinya krisis energi global tersebut terjadinya

fluktuasi harga saham sektor pertambangan yang berdampak juga pada nilai

buku perusahaan atau biasa disebut dengan Price to Book Value.

Price to Book Value (PBV) yaitu perbandingan antara harga saham

dengan nilai buku Perusahaan. Menurut Arif Sugiono (2016:71) Perusahaan

yang memiliki manajemen baik maka diharpkan PBV dari perusahaannya

setidaknya 1 atau diatas dari nilai buku (overvalued), dan jika angka PBV

dibawah 1 maka dapat dipastikan bahwa harga pasar saham tersebut lebih

rendah daripada nilai bukunya (undervalued).

Price book value (PBV) yang merupakan hasil perbandingan antara harga

saham dengan nilai buku per saham dapat digunakan untuk memperkirakan

tinggi rendahnya harga saham. Tingginya nilai PBV, tinggi juga harga saham.

Sedangkan rendahnya nilai PBV, rendah juga harga sahamnya. (Birri et al.,

2021). Price to Book Value juga memiliki faktor yang mempengaruhi untuk

mendapatkan nilai perusahaan tersebut.

Faktor – faktor yang mempengaruhi PBV diantaranya adalah operasi

(pendapatan dan beban), keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan

kebijakan dividen. Menurut (Budiharjo, 2015). Faktor – faktor yang

5
mempengaruhi Price to Book Value antara lain risiko, kebijakan dividen,

return on asset, tingkat pertumbuhan, dan leverage.

Faktor yang mempengaruhi Price to Book Value yaitu Return on Assets

(ROA) Menurut Irham Fahmi (2020:92) rasio ini melihat sejauh mana

investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian

keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya

sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Semakin

tinggi asset perusahaan maka dapat meningkatkan price to book value

perusahaan.

Faktor lainnya yang mempengaruhi Price to Book Value yaitu Earning per

share (EPS). Menurut Irham Fahmi (2020:93) pada buku pengantar

manajemen keuangan menjelaskan earning per share atau pendapatan

perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada

para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Apabila

Earning per Share atau jumlah laba yang menjadi hak dari setiap pemegang

saham meningkat maka akan meningkatkan nilai price to book value

perusahaan.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi Price to Book Value yaitu biaya

operasional. Menurut (Winarso, 2014) biaya operasional adalah pengeluaran

yang berhubungan dengan operasi, yaitu semua pengeluaran yang langsung

digunakan untuk memproduksi atau pembelian barang yang diperdagangkan

termasuk biaya umum, penjualan, administrasi, dan bunga pinjaman. Jumlah

biaya variabel tergantung pada volume penjualan atau proses produksi, jadi

mengikuti peningkatan atau penurunannya. Dengan biaya operasional yang

6
lebih efesien dan efektif digunakan dapat menghasilkan laba perusahaan yang

akan mempengaruhi nilai perusahaan dimana akan meningkatkan nilai Price to

Book Value perusahaan.

Faktor terakhir yang mempengaruhi Price to Book Value yaitu kebijakan

dividen. Menurut Sumarsan (2021), kebijakan dividen menyangkut tentang

masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pada

dasarnya, laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk

diinvestasikan kembali. Peneliti memilih Dividen Payout Ratio sebagai proxy

dari kebijakan dividen. Dividen Payout Ratio merupakan rasio hasil

perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi para pemegang

saham biasa. DPR banyak digunakan dalam penelitian sebagai cara

pengestimasian dividen untuk periode yang akan datang, sedangkan

kebanyakan analis mengestimasikan pertumbuhan dengan menggunakan laba

ditahan lebih baik daripada dividen. Menurut Hery (2016, 27) Dividend

Payout Ratio adalah rasio yang menunjukkan hasil perbandingan antara

dividen tunai per lembar saham dengan laba per lembar saham. Dengan

demikian kebijakan dividen akan berkaitan dengan modal dan nilai Price to

Book Value perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Maya sari & Jufrizen (2019) dengan judul

Pengaruh Price Earning Ratio dan Return on Asset terhadap Price to Book

Value. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Price Earning Ratio secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Price to Book Value (PBV),

Return on Asset secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Price to Book

Value (PBV).

7
Penelitian yang dilakukan oleh Limbong, Rafika, Prayoga, Rambe & Fitria

(2022) dengan judul Pengaruh Kebijakan Dividen dan Earning Per Share

(EPS) terhadap Price to Book Value pada perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Price to Book

Value (PBV). Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

Price to Book Value (PBV).

Penelitian yang dilakukan Lomban (2018) dengan judul Pengaruh

Profitabilitas, leverage, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap

nilai perusahaan food and beverage di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa profitabilitas,leverage dan kebijakan dividen berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, keputusan investasi tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV).

Penelitian yang dilakukan Masita Hasan (2017) dengan judul Pengaruh

Biaya Operasional Terhadap Nilai Saham Perusahaan dengan Laba perusahaan

sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada perusahaan yang terdaftar

dalam Jakarta Islamic Indeks Periode 2012-2016). Hasil penelitian ini

menunjukkan Beban Operasional berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Peningkatan beban operasional mampu

meningkatkan nilai perusahaan tetapi pengaruh yang diberikan sangat rendah.

Penelitian yang dilakukan Imron & Kurniawati (2020) dengan judul

Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai perusahaan

dengan Moderasi Kebijakan Dividen: Studi pada perusahaan properti, Real

Estate dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8
Periode 2013-2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran

perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh profitabilitas

terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak dapat memoderasi

pengaruh ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan

menggunakan Price to Book Value (PBV).

Adanya perbedaan hasil penelitian di atas maka peneliti tertarik untuk

meneliti lebih jauh tentang Return on Asset, Earning Per Share, Biaya

Operasional, Kebijakan Dividen dan melakukan penelitian dengan judul “

Pengaruh Return on Asset, Earning per Share (EPS) Biaya Operasional,

dan Kebijakan Dividen terhadap Price to Book Value (PBV) pada

Perusahaan Pertambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode 2019-2022”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

diatas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

a. Apakah terdapat pengaruh antara Return on Asset terhadap Price to

Book Value pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2022 ?

b. Apakah terdapat pengaruh antara Earning per Share terhadap Price to

Book Value pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2022 ?

9
c. Apakah terdapat pengaruh antara Biaya Operasional terhadap Price to

Book Value pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2022 ?

d. Apakah terdapat pengaruh antara Kebijakan Dividen terhadap Price to

Book Value pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2022 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan bahwa

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh antara

Return on Asset terhadap Price to Book Value pada perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2019-2022.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh antara

Earning per Share terhadap Price to Book Value pada perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2019-2022.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh antara

Biaya Operasional terhadap Price to Book Value pada perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2019-2022.

d. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh antara

Kebijakan Dividen terhadap Price to Book Value pada perusahaan

10
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2019-2022.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi Akademis :

1) Manfaat bagi peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti melibatkan pengembangan

pengetahuan, keterampilan, dan karir. Penelitian memberikan

peluang untuk berkontribusi pada masyarakat, membangun

jaringan, dan memenuhi kewajiban akademis.

2) Manfaat bagi mahasiswa

Manfaat bagi mahasiswa dalam penelitian memberikan

keuntungan berupa pengembangan keterampilan akademis,

keterampilan penelitian, komunikasi, peningkatan pengetahuan,

kontribusi pada ilmu pengetahuan, keterampilan manajerial,

peluang karir, dan kemampuan pemecahan masalah.

b. Manfaat bagi Praktisi :

1) Manfaat bagi investor

Manfaat penelitian memberikan investor pemahaman

mendalam, mengidentifikasi peluang dan risiko, melakukan

analisis fundamental, merencanakan portofolio, merespons

11
perubahan pasar, dan mengelola risiko, membantu mereka

membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.

2) Manfaat bagi calon investor

Manfaat penelitian membantu calon investor membuat

keputusan yang terinformasi, mengidentifikasi peluang dan risiko,

serta merencanakan investasi dengan lebih baik.

1.5 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang beberapa landasan teori, dan hasil-

hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian yang

akan dilakukan.

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Bab ini membahas mengenai kerangka konseptual (model

penelitian) mengenai keterkaitan antar variabel penelitian dan

hipotesis penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

12
Bab ini berisi tentang ruang lingkup penelitian, jenis penelitian,

tempat/lokasi penelitian, unit analisis, populasi dan sampel,

variabel dan definisi operasional variabel, Teknik pengumpulan

data, dan Teknik analisis data.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Bab ini menyajikan hasil penelitian yang dilengkapi dengan

interpretasinya sesuai dengan hasil analisis data, sehingga dapat

menjawab rumusan masalah penelitian dan menguji hipotesis

penelitian yang diajukan. Bab ini juga memuat implikasi dan

keterbatasan penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan untuk memberikan jawaban terhadap

rumusan masalah dan tujuan penelitian yang selaras dengan

hipotesis serta temuan-temuan baru. Bab ini juga memuat saran

sebagai arah bagi peneliti selanjutnya, Perusahaan dan juga

investor.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Menurut Irham Fahmi (2020:322) signaling theory adalah teori

yang membahas tentang naik turunnya harga di pasar, sehingga akan

memberikan pengaruh pada Keputusan investor. Tanggapan para investor

terhadap sinyal positif dan negative adalah sangat mempengaruhi kondisi

pasar, mereka akan bereaksi dengan berbagai cara dalam menanggapi

sinyal tersebut, seperti memburu saham yang dijual atau melakukan

Tindakan dalam bentuk tidak bereaksi seperti “wait and see” atau tunggu

dan lihat dulu perkembangan yang ada baru kemudian mengambil

tindakan.

Menurut Utomo, et al. (2016) Teori Sinyal adalah suatu Tindakan

yang diambil manajemen Perusahaan yang memberi petunjuk bagi

14
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek Perusahaan.

Menurut Pratama dan Wirawati (2016) signalling theory menjelaskan

bagaimana Perusahaan mengeluarkan sinyal berupa informasi yang dapat

menjelaskan keadaan Perusahaan tersebut lebih baik dibandingkan dengan

Perusahaan lainnya. Sinyal yang dikeluarkan Perusahaan membantu

Investor dalam memprediksi kondisi suatu Perusahaan dimasa mendatang.

Salah satu informasi yang dikeluarkan Perusahaan berupa informasi

keuangan yang menjelaskan kinerja keuangan Perusahaan tersebut yang

diukur dengan menghitung berbagai rasio keuangan. Informasi merupakan

unsur penting Bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi

menyajikan keterangan, catatan untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun

keadaan yang akan datang bagi kelangsungan hidup Perusahaan.

Pengumuman informasi akutansi memberikan sinyal bahwa Perusahaan

mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang sehingga

Investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham (Rudangga &

Sudiarta, 2016). Putu et al (2014) menjelaskan, bahwa informasi keuangan

yang disampaikan bertujuan untuk mengurangi asimetri atau

ketidaksesuaian informasi antara Perusahaan dan pihak eksternal.

Menurut Suastini, Purbawangsa dan Rahyuda (2016) menyatakan

teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya Perusahaan

memberikan sinyal melalui laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi

yang dapat menggambarkan seluruh kegiatan manajemen dalam

menjalankan fungsinya sebagai pengelola Perusahaan untuk mencapai

tujuan Perusahaan yaitu memakmurkan pemilik (pemegang saham).

15
Manajemen melalui laporan keuangan memberikan informasi bahwa

mereka membuat kebijakan akutansi konservatisme yang menghasilkan

laba berkualitas. Perusahaan dengan laba bersih yang tinggi menunjukkan

prospek yang menguntungkan bagi investor sehingga investor akan tertarik

dan memberikan tanggapan yang positif akan saham Perusahaan yang

akan diikuti dengan harga saham yang meningkat (Rochmah dan Fitria,

2017).

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa teori

sinyal merupakan sinyal yang berisi informasi seperti laporan keuangan

yang di perlukan Investor atau pemegang saham sebagai perbandingan

Perusahaan mana yang lebih baik dimasa yang akan datang. Dalam

menyajikan laporan keuangan yang baik harus mencakup persamaan dasar

akutansi yang didalamnya terdapat unsur aset, hutang, modal, pendapatan

dan beban. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti memilih variabel

Return on Asset, Earning per Share, Biaya Operasional, dan Kebijakan

Dividen sebagai alat ukur terhadap persamaan dasar akutansi untuk

menguji pengaruh terhadap Price to Book Value.

2.1.2. Price to Book Value

Price to Book Value (PBV) yaitu perbandingan antara harga saham

dengan nilai buku Perusahaan. Menurut Arif Sugiono (2016:71)

Perusahaan yang memiliki manajemen baik maka diharpkan PBV dari

perusahaannya setidaknya 1 atau diatas dari nilai buku (overvalued), dan

16
jika angka PBV dibawah 1 maka dapat dipastikan bahwa harga pasar

saham tersebut lebih rendah daripada nilai bukunya (undervalued).

Menurut Buddy Setianto (2016) PBV yang rendah

mengindikasikan adanya penurunan kualitas dan kinerja fundamental

emiten yang bersangkutan

Berikut ini rumus Price to Book Value (PBV) :

Harga Saham
Harga Nilai Buku ( PBV )=
Nilai Buku Saham

2.1.3. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets)

Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain,

rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam

dalam total aset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih

terhadap total aset.

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung

hasil pengembalian atas aset :

Laba Bersih
Pengembalian Aset=
Total Aset

17
2.1.4. Biaya Operasional

Menurut (Winarso, 2014) biaya operasional adalah pengeluaran

yang berhubungan dengan operasi, yaitu semua pengeluaran yang

langsung digunakan untuk memproduksi atau pembelian barang yang

diperdagangkan termasuk biaya umum, penjualan, administrasi, dan bunga

pinjaman. Menurut (Bustami dan Nurlaela 2013) biaya operasional adalah

biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi tetapi hanya

mencakup biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Menurut (Margaretha 2017:24) rumus biaya operasional dapat

diformulasikan sebagai berikut :

Biaya Operasional=Biaya Penjualan+ Biaya Administrasi


Umum

2.1.5. Kebijakan Dividen

Berdasarkan (Harjito dan Martono 2011:270) merupakan

keputusan apakah laba yang diperoleh Perusahaan pada akhir tahun akan

dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan

ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang

akan datang.

Menurut (Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2012:83) rumus

yang digunakan untuk menghitung Kebijakan Dividen yaitu :

Dividen per saham


Rasio Pembayaran Dividen=
laba per saham
18
2.1.6. Earning Per Share (EPS)

Berdasarkan (Kasmir, 2019), rasio laba per lembar saham (Earning

Per Share) ialah skala pengukur keberhasilan manajemen dalam

mendapatkan keuntungan bagi pemilik saham. Rendahnya rasio berarti

manajemen tidak berhasil dalam memuaskan pemilik saham. Alasan

penggunaan EPS karena secara general pemilik saham berminat akan EPS

besar yang mana hal ini memperlihatkan kapabilitas Perusahaan untuk

menyalurkan keuntungan perolehannya terkait pemilik sahamnya.

Rumus perhitungan laba per lembar saham biasa ialah :

Laba Bersih
Laba Per Lembar Saham ( EPS ) =
Sahambiasa yang beredar

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini menguji pengaruh Return on Assets, Earning per Share, Biaya

Operasional dan Kebijakan Dividen terhadap Price to Book Value. Beberapa

penelitian terdahulu yang telah meneliti faktor-faktor yang memengaruhi

Tindakan Price to Book Value

19
Tabel 2.1

Hasil penelitian Sebelumnya

No Nama, Tahun Judul Penelitian Variabel Teknik Penelitian Hasil Penelitian


Maya Sari & Pengaruh Price Variabel independent : Analisis regresi linier Hasil dari penelitian ini
Jufrizen (2019) Earning Ratio dan Price Earning Ratio dan Return on berganda, asumsi klasik, uji menunjukkan bahwa Price
Return on Asset Asset hipotesis dan koefisien Earning Ratio secara
terhadap Price to determinasi parsial tidak berpengaruh
Book Value Variabel Dependen : signifikan terhadap Price
1
Price to Book Value to Book Value (PBV),
Return on Asset secara
parsial berpengaruh
signifikan terhadap Price
to Book Value (PBV).
2 Limbong, et al., Pengaruh Variabel independent : Analisis regresi linier Hasil penelitian ini
(2022) Kebijakan Dividen Kebijakan Dividen dan Earning per berganda, uji kelayakan model menunjukkan bahwa
dan Earning Per Share (EPS) uji f, Uji Hipotesis uji t Kebijakan Dividen
Share (EPS) berpengaruh signifikan

20
terhadap Price to Variabel dependen : terhadap Price to Book
Book Value pada Price to Book Value Value (PBV).
Perusahaan
makanan dan
minuman yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Lomban (2018) Pengaruh Variabel independent: Uji Asumsi klasik, Analisis Hasil penelitian ini
Profitabilitas, Profitabilitas, leverage, keputusan Regresi linier Berganda, Uji menunjukkan bahwa
leverage, keputusan investasi, dan kebijakan dividen Koefisien Determinasi, uji profitabilitas,leverage dan
investasi, dan kelayakan model uji f, uji kebijakan dividen
kebijakan dividen Variabel dependen: hipotesis uji t, berpengaruh positif
terhadap nilai Nilai Perusahaan yang di proxy terhadap nilai Perusahaan.
3
Perusahaan food dengan Price to Book Value Sedangkan, keputusan
and beverage di investasi tidak berpengaruh
BEI terhadap nilai Perusahaan
yang diukur dengan Price
to Book Value (PBV).

21
4 Imron & Pengaruh Variabel independen : Analisis Regresi dengan Hasil penelitian ini
Kurniawati Profitabilitas dan Profitabilitas, dan Ukuran variabel moderating (MRA) menunjukkan bahwa
(2020) Ukuran Perusahaan Perusahaan Profitabilitas berpengaruh
Terhadap Nilai positif dan signifikan
Perusahaan dengan Variabel dependen: terhadap nilai Perusahaan.
Moderasi Nilai Perusahaan dengan moderasi Ukuran Perusahaan
Kebijakan Dividen: kebijakan dividen berpengaruh positif tetapi
Studi pada tidak signifikan terhadap
Perusahaan nilai Perusahaan.
Properti, Real Kebijakan dividen mampu
Estate dan memoderasi pengaruh
Konstruksi profitabilitas terhadap nilai
Bangunan yang Perusahaan. Kebijakan
terdaftar di Bursa dividen tidak dapat
Efek Indonesia memoderasi pengaruh
Periode 2013-2017 ukuran Perusahaan
terhadap nilai Perusahaan
yang diukur dengan
menggunakan Price to

22
Book Value (PBV).

5 Amalia (2020) Pengaruh Variabel independen : Analisis regresi linier berganda Hasil penelitian ini
Profitabilitas Profitabilitas menunjukan bahwa dari uji
terhadap Price parsial (uji t) pada variabel
Book Value (Studi Variabel dependen : profitabilitas yang
Empiris pada Price Book Value diproksikan oleh return on
Perusahaan LQ-45 equity berpengaruh positif
yang terdaftar di dan signifikan terhadap
Bursa Efek price book value.
Indonesia Periode Profitabilitas yang
2015-2019 diproksikan return on
assets berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
price book value.
Sedangkan untuk hasil uji
simultan (uji f),
profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan

23
terhadap price book value.
Fitriyani (2015) Pengaruh Variabel independent : Regresi linier sederhana, Hipotesis penelitian H0
Profitabilitas Profitabilitas koefisien korelasi, determinasi ditolak, artinya
Terhadap Price to dan uji t profitabilitas berpengaruh
Book Value Pada Variabel dependen : positif dan signifikan
Perusahaan Sub Price to Book Value terhadap price to book
6
Sektor Property value pada Perusahaan Sub
dan Real Estate Sektor Property dan Real
Yang Terdaftar di Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Bursa Efek Indonesia
Indonesia periode 2009-2013.
7 Hasan (2017) Pengaruh Biaya Variabel independen : Analisis jalur Hasil penelitian ini
Operasional Biaya Operasional menunjukan bahwa (1)
Terhadap Nilai Beban operasional
Saham Perusahaan Variabel dependen : berpengaruh positif dan
dengan Laba Nilai Saham signifikan terhadap laba
Perusahaan Sebagai perusahaan. Semakin
Variabel tinggi beban operasional
Intervening (Studi yang dikeluarkan oleh

24
Kasus Pada perusahaan maka laba
Perusahaan yang perusahaan juga akan
Terdaftar Dalam semakin meningkat. (2)
Jakarta Islamic Beban operasional
Indeks periode berpengaruh positif namun
2012-2016) tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Peningkatan beban
operasional mampu
meningkatkan nilai
perusahaan tetapi pengaruh
yang diberikan sangat
rendah. (3) Laba
perusahaan berpengaruh
positif namun tidak
signifikan terhadap nilai
perusahaan. Peningkatan
laba perusahaan mampu
meningkatkan nilai

25
perusahaan tetapi pengaruh
yang diberikan masih
sangat rendah. (4) Tidak
terdapat pengaruh yang
signifikan dari Beban
operasional secara tidak
lansung (melalui EVA)
terhadap nilai saham
perusahaan (Price Book
Value) Perusahaan yang
terdaftar dalam Jakarta
Islamic Indeks (JII) tahun
2012-2016
8 Akbar, et al Pengaruh Earning Variabel independen : Analisis korelasi sederhana, Berdasarkan hasil
(2020) Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) analisis koefisien determinasi, penelitian perkembangan
Terhadap Price to dan analisis regresi sederhana EPS berkisar antara 0,29%
Book Value (PBV) Variabel dependen : sampai 17,06%.
(Studi pada PT. Tri Price to Book Value (PBV Perkembangan PBV
Banyan Tirta, Tbk)) berkisar 1,46 kali sampai

26
2,42 kali, dan
perkembangan EPS
terhadap PBV pada PT. Tri
Banyan Tirta, Tbk
mengalami fluktuasi (naik-
turun). Nilai korelasi
sederhana sebesar 0,245
yang berarti EPS terhadap
PBV mempunyai
hubungan yang rendah.
Sedangkan nilai koefisien
determinasi sebesar 0,06
hal ini berarti PBV
dipengaruhi EPS sebesar
6% dan sisanya
dipengaruhi faktor-faktor
lain. Dan regresi sederhana
memperoleh persamaan Y
= 1,882 +0,011X, dapat

27
diartikan setiap
peningkatan 1% EPS maka
PBV akan naik sebesar
1,1%, dan apabila earning
per share = 0 maka nilai
price to book value sebesar
1,882. Dengan hipotesis
Earning per Share
berpengaruh positif
terhadap Price to Book
Value.
9 Firdaus (2020) The Effect of Variabel independent : Data panel ganda, analisis Secara parsial
menunjukkan bahwa DER
DER,TATO, ROA, DER, TATO, ROA, and Share Price regresi dan fixed effect.
berpengaruh negatif dan
and Share Price to signifikan terhadap PBV.
Variabel TATO, Harga
PBV (Studies on Variabel dependen :
Saham secara parsial
the food and Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap PBV.
beverage industry
Variabel ROA secara
on the Indonesia parsial berpengaruh positif
dan tidak signifikan
Stock Exchange
terhadap PBV

28
period of 2012- .
2018)
Mujino & Wijaya The Effect of Variabel independent : Analisis Regresi linier Hasil pengujian hipotesis
hanya Kebijakan Hutang,
(2021) Dividend Policy, Dividend Policy, Profitability, Asset berganda, uji hipotesis uji t
Profitabilitas, Struktur
Debt Policy, Structure, and Company Size Aset, dan Ukuran
Perusahaan yang
Profitability, Asset
berpengaruh terhadap Nilai
Structure, and Variabel dependen : Perusahaan. Sedangkan
Kebijakan Dividen tidak
Company Size on Company Value
10 berpengaruh terhadap Nilai
The Value of Perusahaan.
Manufacturing
Companies Listed
on The Indonesia
Stock Exchange
2013-2019

29
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Perusahaan Pertambangan merupakan Perusahaan yang melakukan

kegiatan produksi dengan cara penyelidikan umum, eksplorasi, studi

kelayakan, konstruksi, penambangan, pengelolaan dan pemurnian,

pengangkdutan dan penjualan, serta pasca tambang. Perusahaan

pertambangan merupakan salah satu penyumbang devisa bagi Indonesia.

Perusahaan tambang di Indonesia di bagi menjadi lima sektor yaitu

pertambangan batubara, pertambangan minyak dan gas, pertambangan

logam dan mineral, dan pertambangan batu – batuan.

Laporan keuangan Perusahaan pada dasarnya merupakan sumber

informasi bagi Investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam

pengambilan keputusan di pasar modal. Laporan keuangan memberikan

informasi mengenai kondisi keuangan dan informasi non keuangan kepada

pemegang saham, kreditur, stakeholders dan calon stakeholders lainnya.

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

Perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen

suatu Perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari

penjualan atau pendapatan investasi. Semakin tinggi nilai rasio

profitabilitas menunjukkan bahwa Perusahaan semakin efisien dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Kasmir, 2012). Semakin

30
tinggi nilai profit yang didapatkan maka akan semakin tinggi nilai

Perusahaan. Karena profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek

Perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut

meningkatkan permintaan saham.

Menurut (Winarso, 2014) biaya operasional adalah pengeluaran

yang berhubungan dengan operasi, yaitu semua pengeluaran yang

langsung digunakan untuk memproduksi atau pembelian barang yang

diperdagangkan termasuk biaya umum, penjualan, administrasi, dan bunga

pinjaman. Menurut (Bustami dan Nurlaela 2013) biaya operasional adalah

biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi tetapi hanya

mencakup biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Berdasarkan (Harjito dan Martono 2011:270) merupakan

keputusan apakah laba yang diperoleh Perusahaan pada akhir tahun akan

dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan

ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang

akan datang.

Berdasarkan (Kasmir, 2019), rasio laba per lembar saham (Earning

Per Share) ialah skala pengukur keberhasilan manajemen dalam

mendapatkan keuntungan bagi pemilik saham. Rendahnya rasio berarti

manajemen tidak berhasil dalam memuaskan pemilik saham. Alasan

penggunaan EPS karena secara general pemilik saham berminat akan EPS

besar yang mana hal ini memperlihatkan kapabilitas Perusahaan untuk

menyalurkan keuntungan perolehannya terkait pemilik sahamnya.

31
Kerangka konseptual memperlihatkan hubungan antar variabel

dalam proses analisisnya. Dijelaskan bahwa Profitabilitas (X 1), Biaya

Operasional (X2), Kebijakan Dividen (X3), dan Earning Per Share (X4)

mempunyai pengaruh terhadap Price to Book Value (Y). sumber data

analisis yang digunakan adalah laporan keuangan Perusahaan

Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-

2022. Laporan keuangan yang diperlukan adalah Laporan Laba Rugi,

Laporan Arus Kas, Neraca untuk mengetahui nilai dari varibael dependen

(Y) dan variabel (X). untuk mengetahui hubungan antar variabel

diperlukan alat bantu hitung statisik agat dapat memberikan kesimpulan

secara akurat. Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :

32
3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini akan berkaitan dengan ada

tidaknya pengaruh variabel independent dan variabel dependen. Dan

berdasarkan kerangka konseptual, hipotesis yang ditemukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh Profitabilitas terhadap Price to Book Value

Gede (2016) menyatakan Perusahaan yang memiliki

profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa Perusahaan tersebut

mengelola kekayaan Perusahaan secara efektif dan efisien dalam

33
memperoleh laba setiap periode. Profit yang tinggi memberikan

indikasi prospek Perusahaan yang baik sehingga dapat memicu

investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham (Sudiani dan

Darmayanti, 2016). Laba yang tinggi memberikan sinyal kepada

investor mengenai kemampuan Perusahaan dalam membagikan

return keberlangsungan Perusahaan di masa yang akan datang,

sehingga akan menarik minat investor untuk membeli saham

Perusahaan. Permintaan akan saham di pasar yang tinggi akan

diikuti oleh kenaikan harga pasar saham Perusahaan.

Maya Sari & Jufrizen (2019) membuktikan Price to Book

Value secara parsial berpengaruh signifikan oleh profitabilitas yang

di proxy dengan Return on Asset (ROA). Lomban (2018)

membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value.

H1 : Return on Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan

yang diukur dengan price to book value.

b. Pengaruh Earning per share terhadap Price to Book Value

Berdasarkan (Kasmir, 2019), rasio laba per lembar saham

(Earning Per Share) ialah skala pengukur keberhasilan manajemen

dalam mendapatkan keuntungan bagi pemilik saham. Rendahnya

rasio berarti manajemen tidak berhasil dalam memuaskan pemilik

saham. Alasan penggunaan EPS karena secara general pemilik

saham berminat akan EPS besar yang mana hal ini memperlihatkan

34
kapabilitas Perusahaan untuk menyalurkan keuntungan

perolehannya terkait pemilik sahamnya.

Limbong, et al (2022) Hasil penelitian ini menunjukkan

Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

Price to Book Value (PBV). Akbat, et al (2020) Berdasarkan hasil

penelitian. Earning per Share berpengaruh positif terhadap Price to

Book Value.

H2 : Earning Per Share berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang diukur dengan price to book value.

c. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Price to Book Value

Menurut (Rusdiato 2009) biaya operasional merupakan

komponen biaya Perusahaan diluar biaya produksi yaitu biaya

untuk memasarkan produk Perusahaan hingga sampai ke tangan

konsumen beserta keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan

dengan proses administrasi yang dilakukan Perusahaan. Menurut

(Bustami dan Nurlaela 2013) biaya operasional adalah biaya yang

tidak berhubungan dengan proses produksi tetapi hanya mencakup

biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Hasan (2017) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1)

Beban operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba

perusahaan. Semakin tinggi beban operasional yang dikeluarkan

oleh perusahaan maka laba perusahaan juga akan semakin

meningkat. (2) Beban operasional berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan. Peningkatan beban

35
operasional mampu meningkatkan nilai perusahaan tetapi pengaruh

yang diberikan sangat rendah. (3) Laba perusahaan berpengaruh

positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Peningkatan laba perusahaan mampu meningkatkan nilai

perusahaan tetapi pengaruh yang diberikan masih sangat rendah.

(4) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Beban operasional

secara tidak lansung (melalui EVA) terhadap nilai saham

perusahaan (Price Book Value) Perusahaan yang terdaftar dalam

Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2016

H3 : Biaya Operasional berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang diukur dengan price to book value.

d. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Price to Book Value

Berdasarkan (Harjito dan Martono 2011:270) merupakan

keputusan apakah laba yang diperoleh Perusahaan pada akhir tahun

akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen

atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan

investasi dimasa yang akan datang.

Limbong, et al (2022) Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Price

to Book Value (PBV). Lomban (2018) Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa profitabilitas,leverage dan kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap nilai Perusahaan yang di proxy

dengan Price to Book Value. Sedangkan penelitian oleh Mujino &

36
Wijaya (2021) , Kebijakan Dividen tidak berpengaruh terhadap

nilai Perusahaan dengan menggunakan Price to Book Value.

H4 : Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang diukur dengan price to book value.

Return On Asset
(X1)

Earning Per
Share (X2)
Price to Book
Value (Y)

Biaya
Operasional (X3)

Kebijakan
Dividen (X4)

GAMBAR 3.2

KERANGKA KONSEPTUAL

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan batasan dari masalah yang akan

dibahas, untuk mencegah terjadinya pembahasan yang menyimpang bahkan

meluas. Penelitian ini berbasis pada explanatory research, yaitu penelitian

yang memiliki tujuan dalam memahami kedudukan antar variabel penelitian

serta hubungan antar variabel penelitian serta hubungan antar variabel yang

37
satu dengan lainnya menggunakan uji hipotesis yang sudah dirumuskan

(Sugiyono, 2020). Adapun tujuan penelitian menganalisis sekaligus menguji

pengaruh variabel bebas yakni Return on Asset, Earning per Share, Biaya

Operasional, dan Kebijakan Dividen terhadap Price to Book Value sebagai

variabel terikat. Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2019-2022 dijadikan populasi penelitian ini.

4.2. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena penelitian ini

bertujuan untuk menguji terhadap variabel dengan variabel lainnya. Sumber

data penelitian adalah sumber data sekunder dimana peneliti akan meneliti

laporan keuangan secara tidak langsung dan sumber data ada di laman Bursa

Efek Indonesia atau laman resmi perusahaan

4.3. Unit Analisis

Untuk unit analisis nya sendiri adalah laporan keuangan Perusahaan

Pertambangan tahun 2019 – 2022 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) atau di laman resmi Perusahaan dan website resmi Bursa Efek

Indonesia.

4.4. Populasi dan Sampel

Menurut (Sugiyono, 2021) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil dalam penelitian

ini adalah Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tahun 2019 – 2022. Berdasarkan data yang

38
diperoleh, perusahaan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di

BEI yakni sebanyak 189 perusahaan.

Menurut (Sugiyono, 2021) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penentuan

sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling.

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2021)

Kriteria sampel perusahaan yang diambil dalam penelitian ini adalah :

a. Perusahaan Pertambangan yang tidak aktif diperdagangkan pada

Bursa Efek Indonesia di periode tahun 2019 – 2022

b. Perusahaan Pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2019 – 2022

c. Perusahaan Pertambangan yang mengalami laba positif dari tahun

2019 – 2022

Berdasarkan kriteria di atas, maka proses seleksi sampel adalah sebagai

berikut:

39
Tabel 4.1
Kriteria Sampel
NO Kriteria Sampel Jumlah

Populasi 189

1 Perusahaan Pertambangan yang delisting di (155)


Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019 –
2022
2 Perusahaan Pertambangan yang tidak aktif (17)
diperdagangkan Bursa Efek Indonesia di
periode tahun 2019 – 2022
3 Perusahaan Pertambangan yang mengalami (7)
rugi dari tahun 2019 – 2022
Jumlah Sampel yang Memenuhi Kriteria 10
Jumlah Sampel dikali 4 tahun penelitian 40
Sumber : data diolah, 2023

Tabel 4.2
Sample Penelitian
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 BESS Batulicin Nusantara Maritim Tb

2 SGER Sumber Global Energy Tbk.

3 BEBS Berkah Beton Sadaya Tbk.

4 ESIP Sinergi Inti Plastindo Tbk.

5 IFII Indonesia Fibreboard Industry

6 IFSH Ifishdeco Tbk.

7 KAYU Darmi Bersaudara Tbk.

8 PNGO Pinago Utama Tbk.

9 SAMF Saraswanti Anugerah Makmur Tbk

10 SMKL Satyamitra Kemas Lestari Tbk.

40
Sumber : data diolah, 2023

4.6. Definisi Operasional

Variabel dependen pada penelitian ini adalah Price to Book Value (PBV).

Sedangkan variabel independent pada penelitian ini adalah Return on Asset,

Earning per Share, Biaya Operasional, dan Kebijakan Dividen.

Tabel 4.3

Definisi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Variabel Rumus

Price to Book Value (PBV) yaitu

perbandingan antara harga saham

dengan nilai buku Perusahaan. Menurut

Arif Sugiono (2016:71) Perusahaan

yang memiliki manajemen baik maka

diharapkan PBV dari Perusahaan

setidaknya 1 atau diatas dari nilai buku

Price to (overvalued), dan jika angka PBV Price ¿ Book Value ( PBV )= Harga Saham
Nilai Buku Saha
Book Value dibawah 1 maka dapat dipastikan bahwa

harga pasar saham tersebut lebih rendah

dari pada nilai bukunya (undervalued).

Menurut Buddy Setianto (2016) PBV

yang rendah mengindikasikan adanya

penurunan kualitas dan kinerja

fundamental emiten yang bersangkutan

41
Rasio ini melihat sejauh mana investasi

yang telah ditanamkan mampu

memberikan pengembalian keuntungan

Return on sesuai dengan yang diharapkan. Dan


Laba Bersih
Returnon Assets=
investasi tersebut sebenarnya sama Total Aset
Asset

dengan asset perusahaan yang

ditanamkan atau ditempatkan

Earning per share atau pendapatan

perlembar saham adalah bentuk


Earning Per Lab
pemberian keuntungan yang diberikan Laba Per Lembar Saham ( EPS ) =
Sahambia
Share
kepada pemegang saham dari setiap

lembar saham yang dimiliki

Biaya operasional merupakan

komponen biaya Perusahaan diluar

biaya produksi yaitu biaya untuk

memasarkan produk Perusahaan hingga


Biaya
Biaya Operasional=¿
sampai ke tangan konsumen beserta
Biaya Penjualan+ Biaya Administrasi Umum
Operasional
keseluruhan biaya yang dikeluarkan

berkaitan dengan proses administrasi

yang dilakukan Perusahaan.

Kebijakan Kebijakan dividen merupakan Dividen per Share


Dividen Payout Ratio=
Earning per Share
Dividen keputusan apakah laba yang diperoleh

42
Perusahaan pada akhir tahun akan

dibagikan kepada pemegang saham

dalam bentuk dividen atau akan ditahan

untuk menambah modal guna

pembiayaan investasi dimasa yang akan

datang.

4.7. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk memastikan apakah variabel-variabel penelitian dapat dianalisis


dengan menggunakan Regresi Linier Berganda atau tidak, maka diperlukan sautu
uji asumsi klasik sebagai persyaratan analisis regresi berganda. Variabel – variabel
tersebut harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut:

Untuk Memastikan apakah variabel – variabel penelitian dapat dianallisis


dengan menggunakan regresi linear berganda atau tidak, maka diperlukan suatu
uji asumsi klasik sebagai persyaratan analisis regresi berganda. Variabel – variable
tersebut harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut:

a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan
analisis data. Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik, dan
jika data tidak normal gunakan statistik nonparametrik. Tujuan uji
normalitas data ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini
diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasusmsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2016: 103). Dalam
Penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji one sample
kolmogorov of smirnov. Kriteria pengujian ini adalah sebagai berikut:

43
1) Jika nilai signifikan (sig 2 tailed) > 0,05, maka data berdistribusi normal
2) Jika nilai signifikan (Sig 2 tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal

b. Uji Multikolinieritas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
(Ghozali, 2016: 91). Pengujian ada tidaknya gejala multikolinieritas
dilakukan dengan memprehatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan
pada saat pengplahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
toleransinya.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi adalah sebagai berikut:
1) Menganalisis matrik kolerasi variabel – variabel independe, jika
diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinieritas.
2) Mulltikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawanya (2) variance inflation factor (VIF), nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukan adanya multikoliniertitas adalah nilai
tolerance < 0,10 atau sama dengan niali VIF > 10

c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:120). Pengujian
heterokedastisitas dapat dengan melihat grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED yaitu ada atau tidaknya pola tertentu. Dasar pengambilan
keputusannya adalha sebagai berikut:

44
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Ghozali, 2016: 137 – 138)

d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi antara annggota serangkaian data observasi yang diurutkan
menurut waktu (time seiries) atau runag (cross sectional). Hal ini
mempunyai arti bahwa suatu tahun tertentu dipengaruhi oleh tahun
sebelumnya atau dipengaruhi oleh series dan cross
Sectional menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak akurat. Gejala
autokorelasi mengakibatkan hasil analisis regresi tidak lagi efisisen atau
varian tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
autokorelasi, dapat dilakukan uji “Durbin Watson” dengan ketentuan
berikut (Algifari, 2012: 89):

D-W > dU = tidak ada autokorelasi


D-W < dL = tidak terjadi autokorelasi
dL < D-W < dU = Tidak dapat dideteksi apakah terjadi autokorelasi atau
tidak

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif


yaitu dengan menggunakan model regresi linier berganda (multiple linier
regression method). Bentuk rumusan matematik dari analisis regresi linier
berganda yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, struktur modal, dan ukuran perusahaan
sebagai variabel bebas dan Nilai perusahaan (PBV) adalah sebagai berikut:

45
Y =a+b 1 X 1+b 2 X 2+ b 3 X 3+b 4 X 4+ e

Keterangan:

Y = Profitabilitas (PBV) Perusahaan

a = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisisen regresi dari setiap varibel indepeden

X1 = Return on Asset

X2 = Earning per Share

X3 = Biaya Operasional

X4 = Kebijakan Dividen

E = Eror.

Teknik estimiasi variabel dependen (terikat) yang melandasi analisis


regresi menggunakan progam bantuan perhitungan statistik SPSS (Statistical
Product and Service Solution) versi 21 for windows.

3. Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit)

a. Uji t
Pengujian Hipotesis digunakan ui t, uji ini digunkan untuk
mengetahui apakah masing – masing variabel bebasnya secara sendiri –
sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk
mengetahui signifikan atau tidak, maka digunakan probability sebesat 5%
(α = 0,05)
Dengan aturan sebagai berikut:
1) Jika t hitung > t tabel atau sig < ά (0,05), maka variabel bebas
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2) Jika t hitung < t tabel atau > sig ά (0,05), maka variabel bebas tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
b. Uji F

46
Uji F sering disebut dengnan uji ketepatan atau kelayakan model
(goodness of fit), menurut Ghozali (2016:98) uji kelayakan model yaitu
untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan secara keseluruhan
terhadap model regresi. Pengambilan keputusan pada uji kelayakan model
(goodness of fit) adalah sebagai berikut:
(1). Jika nilai goodness of fit statistik > 0,05 maka Ho ditolak yang berarti
ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya
sehinggan model penelitian belum tepat.
(2).Jika niali goodness of fit statistik < 0,05 maka Ho diterima yang berarti
model mampu memprediksi nilai observasinya sehingga model
penelitian sudah tepat
c. Analisis koefisien Determinasi (R Square)
Uji Determinasi (R2), koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Menurut Ghozali (2016: 97) nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Kriteria pengujian R Square yaitu:
(1).Jika R2 mendekati 1 (semakin besar nilai R 2) menunjukan bahwa
sumbangan atau kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan semakin kuat, maka model dikatakan layak.
(2).Jika R2 mendekati 0 (semakin kecil nilai R2), menunjukan bahwa
sumbangan atau kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen secara stimultan semakin lemah, maka model dikatakan
layak.

47
DAFTAR PUSTAKA

Agus Harjito dan Martono. (2011). Manajemen Keuangan (2nd ed.). EKONISA.

Akbar, A., Maryam, S., & Karyadi, K. (2020). PENGARUH EARNING PER
SHARE (EPS) TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (PBV) (Studi pada
PT. Tri Banyan Tirta, Tbk). Co Management, 3(2), 494–507.
https://doi.org/https://doi.org/10.32670/comanagement.v3i2.428

Algifari. (2012). Analisis Regresi Untuk Bisnis dan Ekonomi (3rd ed.). BPFE
UGM.

Ali, I. dan D. K. (2020). Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap


Nilai Perusahaan Dengan Moderasi Kebijakan Dividen: Studi Pada
Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen,
Akuntansi, Dan Bisnis, 1(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.47747/jismab.v1i2.92

Birri, Muhamad Maftuh Syahrul., Surono., Djadjuli, Mohamad Muzayyanah. Sari,


F. (2021). Pengaruh Earning Per Share,Price Earning Ratio dan Price to Book
Value terhadap Harga Saham. Journal Economics and Management, 2(1).

Budihardjo, M. (2015). Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Raih Asa


Sukses.

Bustami, B. & N. (2014). Akuntansi Biaya (4th ed.). Mitra Wacana Media.

Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta.

Fahmi, I. (2020). Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivarietas Dengan Program IBM SPSS 23


(Edisi 8). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

48
Hanafi, M. M. dan A. H. (2012). Analisis Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN.

Hasan, N. F. (2017). The Analysis Of Syaria Banking Peformance


(Implementation Of Maqashid Syariah Index at PT BPRS Jabal Nur). Jurnla
Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 10(1), 25–56.

Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition.


Grasindo.

Hery. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Intergrated and Comprehensive


edition). Grasindo.

Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan (1st ed.). PT. Raja Grafindo Persada.

Limbong, C. H., Rafika, M., Prayoga, Y., Rambe, B. H., & Fitria, E. (2022).
Pengaruh kebijakan dividen dan Earning Per Share (EPS) terhadap Price to
Book Value pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Proceeding of National Conference on Accounting &
Finance, 282–288.

Lomban, A. F. R. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Keputusan Investasi


dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 7(9).

Margaretha, F. (2017). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Keuangan


Perbankan Indonesia. Manajemen Keuangan, 6(2), 84–94.

Masita, H. (2017). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Nilai Saham


Perusahaan Dengan Laba Perusahaan Sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Jakarta Islamic Indeks
Periode 2012-2016). Universitas Negeri Gorontalo.

Mery, K. N. (2017). Pengaruh Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap


Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi
Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011-2014. JOM Fekon, 4(1), 2000–2014.

Pratama, I., & Wirawati, N. G. P. (2016). Pengaruh Struktur Modal Dan

49
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial
Sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi, 15(3), 1796–1825.

Rochmah, S. A., & Fitria, A. (2017). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan: Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmu
Dan Riset Akutansi, 6(3).

Rudangga, I. G. N. G., & Sudiarta, G. M. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan,


Leverage,dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 5(7), 4394–4422.

Rudianto. (2009). Pengantar Akutansi. Penerbit Erlangga.

Rustami, Putu, et. al. (2014). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, dan
Volume Penjualan terhadap Laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis.
E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, 2.

Sari, M. dan J. (2019). Pengaruh Price Earning Ratio dan Return On Asset
Terhadap Price To Book Value. Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi.,
10(2).

Setianto, B. (2016). Brenchmarking Rasio Keuangan. BSK Capital.

Suastini, N. M., Purbawangsa I. B. A. dan Rahyuda, H. (2016). Pengaruh


Kepemilikan Manjaeril, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Dayana, 5(1).

Sudiani Ayu Kadek Ni dan Darmayanti Ayu Putu Ni. (2016). Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, dan Investment Opportunity Set
Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(7), 4545–4547.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sugiyono. (2021). METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF dan


R&D. Alfabeta.

Sumarsan, T. (2021). Manajemen Keuangan Konsep Dan Aplikasi. Andi.

Untung, A. S. dan E. (2016). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan

50
Edisi Revisi. Grasindo.

Utomo, Rofi’i .. D. Y. Rahmasuciana, Alwahidin, and A. S. (2016). Stock Returns


and Liquidity Changes Around the Screening Announcement: An Empirical
Study in Indonesia. Global Review of Islamic Economics and Business, 3(2),
99–107.

Winarso, W. (2014). Pengaruh Biaya Operasional terhadap Profitabilitas PT


Telkom (Persero). Jurnal Ecodemica, 2(2).

Wulandari, D. R. (2013). engaruh Profitabilitas, Operating Leverage, Likuiditas


Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Intervening.
Accounting Analysis Journal, 2(4), 455–463.
https://doi.org/https://doi.org/10.15294/aaj.v2i4.4172

51

Anda mungkin juga menyukai