Anda di halaman 1dari 14

QUIZ 1

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN 1

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Roziq, S.E., M.M., Ak.

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. Nadiva Dwi Anatasya (200810301052)


2. Valda Amalia Azzahra H. (200810301081)
3. Kanzulia Arsyta Q.H (200810301083)
4. Chamelia Nisava (200810301109)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER
Kerjakan Hari ini dan Kumpulkan di sister menu Assignment

1. Lakukan analisis laporan keuangan PT Segara Amal Saleh dengan beberapa


pendekatan secara lengkap dan benar dengan menggunakan data laporan keuangan
berikut ini.
PT Segara Amal
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2019 dan 2018 (Rp.000.000)
Aktiva 2019 2018 Kewajiban&Ekuitas 2019 2018
Kas 2.540 2.750 Hutangusaha 9.721 8.340
SuratBerharga 1.800 1.625 Wesel bayar 8.500 5.635
Piutang 18.320 16.850 Utangpajak 3.200 3.150
Persediaan 27.530 26.470 Utanggaji 4.102 3.750
Total AktivaLancar 50.190 47.695 Total kewajibanlancar 25.523 20.87
5
Total 22.000 24.00
hutangjangkapanjang 0
Aktivatetapneto 31.700 30.000 Total modal sendiri 34.367 32.82
0
Total aktiva 81.890 77.695 Total aktiva 81.890 77.69
5
PT.Segara Amal Saleh
Laporan Laba/Rugi Komparatif
1 Januari - 31 Desember tahun 2019 dan 2018 (Rp.000.000)
2019 2018
Penjualanbersih 121.781 112.760
Hargapokokpenjualan 89.736 85.300
Labakotor 32.045 27.460
Biayapemasaran 8.300 6.540
Biaya administrasi dan umum 8.900 9.400
Laba sebelum bunga&pajak 14.845 11.520
Biaya bunga 4.250 3.160
Laba sebelum pajak 10.595 8.360
Pajak (48%) 4.238 4.013
Laba setelah pajak 6.357 4.347
Pembayaran dividen 3.000 2.800
Laba ditahan 3.357 1.547
JAWABAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SEGARA AMAL

1. ANALISIS COMMON-SIZE

Common‐size analysis atau analisis ukuran umum merupakan jenis analisis


laporan keuangan yang membandingkan item-item dalam laporan keuangan
sebagai persentase item kunci, seperti halnya aset dan pendapatan. Dalam
laporan laba rugi, akun-akunnya dibagi dengan pendapatan, sedangkan di
neraca, setiap akun dibandingkan dengan total aktiva.
Analisis common-size ini disebut juga analisis vertikal yang dapat
memfasilitasi perbandingan satu periode ke periode lain serta juga dapat
digunakan untuk membantu mengidentifikasi tren. Untuk beberapa item, analisis
ini akan menghasilkan sejumlah rasio utama seperti rasio ekuitas/total aset, rasio
liabilitas/total aset, rasio marjin laba bersih, marjin laba kotor, marjin laba
operasi dan marjin laba sebelum pajak.

FORMULA
Contoh : Menghitung Persentase Piutang Tahun 2018
%Piutang = (saldo piutang / total aktiva) x 100%
= (16.850 / 77.695) x 100%
= 21,69%

Neraca Umum Neraca Common-Size

Aktiva 2019 2018 2019 2018

Kas 2.540 2.750 3,10% 3,54%

Surat Berharga 1.800 1.625 2,20% 2,09%


Piutang 18.320 16.850 22,37% 21,69%

Persediaan 27.530 26.470 33,62% 34,07%

Total Aktiva Lancar 50.190 47.695 61,29% 61,39%

Aktiva tetap neto 31.700 30.000 38,71% 38,61%

Total Aktiva 81.890 77.695 100% 100%

Kewajiban dan 2019 2018 2019 2018


Ekuitas

Utang Usaha 9.721 8.340 11,87% 10,73%

Wesel Bayar 8.500 5.635 10,38% 7,25%

Utang Pajak 3.200 3.150 3,91% 4,05%

Utang Gaji 4.102 3.750 5,01% 4,83%

Total Kewajiban 25.523 20.875 31,17% 26,87%


Lancar
Total Utang Jangka 22.000 24.000 26,87% 30,89%
Panjang

Total Modal Sendiri 34.367 32.820 41,97% 42,24%

Total Aktiva 81.890 77.695 100% 100%

ANALISIS
Berdasarkan pada perhitungan kelompok kami yang telah tersaji di tabel,
kami menemukan adanya perubahan yang berbeda-beda di setiap
komponennya. seperti halnya pada komponen kas, dapat kita lihat bahwa
persentase kas terhadap total aktiva tahun 2019 mengalami penurunan apabila
dibandingkan dengan tahun 2018, yakni mengalami penurunan sebesar 0,44%.
Selain itu, pada komponen persediaan tahun 2019 juga menunjukkan adanya
suatu penurunan persentase terhadap total aktiva apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, sebesar 0,45%. Penurunan tersebut berarti
mengindikasikan adanya penurunan komposisi komponen tersebut terhadap
total aset.
Kemudian apabila kita melakukan analisis pada masing-masing tahun,
yakni pada tahun 2018 dan 2019, akan menghasilkan penjabaran sebagai berikut
:
● Pada tahun 2018, komponen aktiva yang memiliki persentase tertinggi
adalah aktiva tetap neto sebesar 38,61% dari total aktiva sedangkan
yang memiliki persentase terkecil adalah surat berharga sebesar 2,09%
dari total aktiva. Lalu untuk komponen pasiva yang memiliki persentase
tertinggi adalah total modal sendiri sebesar 42,24% dari total aktiva
sedangkan yang memiliki persentase terkecil adalah utang pajak sebesar
4,05% dari total aktiva.
● Pada tahun 2019, komponen aktiva yang memiliki persentase tertinggi
adalah aktiva tetap neto sebesar 38,71% dari total aktiva sedangkan
yang memiliki persentase terkecil adalah surat berharga sebesar 2,20%
dari total aktiva. Lalu untuk komponen pasiva yang memiliki persentase
tertinggi adalah total modal sendiri sebesar 41,97% dari total aktiva
sedangkan yang memiliki persentase terkecil adalah utang pajak sebesar
3,91% dari total aktiva.

KESIMPULAN
Pada faktanya, setiap komponen yang terdapat pada neraca tersebut sangat
dinamis atau dalam artian seluruh komponen tersebut mengalami perubahan
persentase terhadap total aktiva, tidak ada yang statis atau tetap berada pada nominal
tersebut. Namun, sekalipun seluruh komponen mengalami perubahan persentase
komposisi, hal tersebut tidak mempengaruhi komponen yang memiliki persentase
komposisi terbesar ataupun terkecil di setiap tahunnya. Dari tahun 2018 hingga tahun
2019, komponen dengan komposisi terbesar dari total aktiva adalah tetap sama, yakni
komponen aktiva tetap neto untuk klasifikasi aktiva dan komponen modal sendiri untuk
klasifikasi pasiva.
Kemudian untuk komponen dengan komposisi terkecil dari total aktiva pada tahun 2018
hingga tahun 2019 juga tidak mengalami perubahan, yakni komponen surat berharga
untuk klasifikasi aktiva dan komponen utang pajak untuk klasifikasi pasiva.

2. ANALISIS INDEKS
Neraca Umum Neraca Indeks

Aktiva 2019 2018 2019 2018

Kas 2.540 2.750 92,3% 100%

Surat Berharga 1.800 1.625 110,7% 100%

Piutang 18.320 16.850 108,7% 100%

Persediaan 27.530 26.470 104% 100%

Total Aktiva Lancar 50.190 47.695 105,2% 100%

Aktiva Tetap Neto 31.700 30.000 105,6% 100%

Total Aktiva 81.890 77.695 105,3% 100%


Kewajiban dan Ekuitas 2019 2018 2019 2018

Utang Usaha
9.721 8.340 116,5% 100%

Wesel Bayar
8.500 5.635 150,8% 100%

Utang Pajak
3.200 3.150 101,5% 100%

Utang Gaji
4.102 3.750 109,3% 100%

Total Kewajiban Lancar


25.523 20.875 122,2% 100%

Total Utang Jangka


Panjang 22.000 24.000 91,6% 100%

Total Modal Sendiri


34.367 32.820 104,7% 100%

Total Aktiva
81.890 77.695 105,3% 100%

Dilihat dari analisis neraca komparatif diatas terjadi kenaikan atau penurunan
presentase dilihat dari tahun dasar (2018). Cara menghitungnya menggunakan rumus
sebagai berikut :
(nilai tahun 2019 x 100) / nilai tahun dasar.
Yang mengalami kenaikan antara lain :
● Surat berharga 110,7%
● Piutang 108,7%
● Persediaan 104%
● Total Aktiva Lancar 105,2%
● Aktiva tetap neto 105,6%
● Total Aktiva 105,3%
● Utang Usaha 116,5%
● Wesel Bayar 150,8%
● Utang pajak 101,5%
● Utang gaji 109,3%
● Total Kewajiban Lancar 122,2%
● Total Modal sendiri 104,7%
● Total Aktiva 105,3%
Yang mengalami penurunan antara lain :
● Kas 92,3%
● Total utang jangka panjang 91,6%

Laba Rugi Laba Rugi Indeks

2019 2018 2019 2018

Penjualan Bersih 121.781 112.760 108% 100%

Harga Pokok Penjualan 89.736 85.300 105,2% 100%

Laba Kotor 32.045 27.460 116,6% 100%

Biaya Pemasaran 8.300 6.540 126,9% 100%

Biaya Administrasi dan Umum 8.900 9.400 94,6% 100%

Laba Sebelum Bunga dan Pajak 14.845 11.520 128,8% 100%

Biaya bunga 4.250 3.160 134,4% 100%

Laba sebelum pajak 10.595 8.360 126,7% 100%

Pajak (48%) 4.238 4.013 105,6% 100%


Laba setelah pajak 6.357 4.347 146,2% 100%

Pembayaran dividen 3.000 2.800 107,1% 100%

Laba ditahan 3.357 1.547 217% 100%

Dilihat dari analisis Laporan Laba/Rugi komparatif diatas terjadi kenaikan atau
penurunan presentase dilihat dari tahun dasar (2018). Cara menghitungnya yaitu
(nilai tahun 2019 x 100) / nilai tahun dasar.
Yang mengalami kenaikan yaitu :
● Penjualan bersih 108%
● Harga Pokok Penjualan 105,2%
● Laba Kotor 116,6%
● Biaya Pemasaran 126,9%
● Laba sebelum Bunga dan pajak 128,8%
● Biaya bunga 134,4%
● Laba sebelum pajak 126,7%
● Pajak 105,6%
● Laba setelah pajak 146,2%
● Pembayaran dividen 107,1%
● Laba ditahan 217%
Yang mengalami penurunan:
● Biaya administrasi dan umum 94,6%

3. ANALISIS RASIO KEUANGAN


a. Rasio Profitabilitas
● Basic Earnings Power (BEP)
Rumus BEP=(Laba Operasi)/(Rata-rata Total Aset) x100%
Tahun Laba Operasi Total Aset Basic Earnings
(Sebelum (Aktiva) Power (BEP)
bunga dan
pajak)

2018 11.520 77.695 14,83%

2019 14.845 81.890 18,13%


Rasio BEP merupakan pengukuran kemampuan aset perusahaan untuk
menghasilkan laba operasi perusahaan, kesimpulan dari perhitungan
berdasarkan data rasio diatas adalah menunjukkan bahwa perusahaan
mampu untuk menghasilkan laba operasi perusahaan yang dibuktikan
dengan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya (2018) 14,83%
menjadi 18,13% pada tahun 2019, yang mana hal tersebut meningkat
sekitar 3,3%.

● Return on Equity (ROE)


Rumus ROE= (Laba Setelah Pajak)/(Rata-rata)Ekuitas x 100%
Tahun Laba Setelah Ekuitas Return on
Pajak Equity (ROE)

2018 4.347 32.820 13,24%

2019 6.357 34.367 18,5%


Rasio ROE merupakan pengukuran terhadap jumlah laba yang menjadi
hak pemilik ekuitas, kesimpulan dari perhitungan berdasarkan data rasio
diatas adalah menunjukkan bahwa laba yang menjadi hak pemilik ekuitas
bertambah yang dibuktikan dengan peningkatan dari tahun sebelumnya
(2018) yang hanya 13,24% menjadi 18,5% pada tahun 2019, yang mana
hal tersebut meningkat sekitar 5,26%

● Return on Assets (ROA) atau Return on Investment (ROI)


Rumus ROA= (Laba Setelah Pajak)/(Total Aset) x 100%
Tahun Laba Setelah Total Aset Return on
Pajak Assets (ROA)

2018 4.347 77.695 5,59%

2019 6.357 81.890 7,76%


Rasio ROA merupakan pengukuran terhadap jumlah laba bersih setelah
pajak yang dihasilkan oleh total aset yang dimiliki perusahaan,
kesimpulan dari perhitungan berdasarkan data rasio diatas adalah
menunjukkan bahwa laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh total
aset yang dimiliki perusahaan meningkat, yang mana hal tersebut dapat
dibuktikan dengan peningkatan dari tahun sebelumnya (2018) yang
hanya 5,59% menjadi 7,76% pada tahun 2019, dan hal tersebut
menunjukkan peningkatan sekitar 2,17%.

● Profit Margin
Rumus Profit Margin= (Laba Operasi)/(Penjualan) x 100%
Tahun Laba Operasi Penjualan Profit Margin

2018 11.520 112.760 10,22%


2019 14.845 121.781 12,19%
Rasio profit margin merupakan pengukuran terhadap jumlah laba operasi
(EBIT) yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan, kesimpulan dari
perhitungan berdasarkan data rasio diatas adalah menunjukkan bahwa
jumlah laba operasi perusahaan yang dihasilkan dari penjualan
meningkat, yang mana hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningkatan
dari tahun sebelumnya (2018) yang hanya 10,22% menjadi 12,19% pada
tahun 2019, dan hal tersebut menunjukkan peningkatan sekitar 1,97%.

b. Rasio Manajemen Aset


● Mengevaluir Piutang
Rumus Mengevaluir Piutang= Penjualan/Rata-Rata Piutang
Tahun Penjualan Piutang Rasio

2018 112.760 16.850 6,69

2019 121.781 18.320 6,64


Berdasarkan perhitungan mengevaluir piutang tersebut, rasio piutang
pada tahun 2018 adalah 6,69 dan pada tahun 2019 menurun 0,05
menjadi 6,64 namun masih dianggap wajar karena tingkat penurunannya
sangat kecil.

● Mengevaluir Aset Tetap


Rumus Mengevaluir Aset Tetap= Penjualan/Rata-Rata Aset Tetap
Tahun Penjualan Aset Tetap Rasio

2018 112.760 30.000 3,76

2019 121.781 31.700 3,84


Berdasarkan perhitungan mengevaluir aset tetap tersebut, rasio aset
tetap pada tahun 2018 adalah 3,76 dan pada tahun 2019 naik 0,08
menjadi 3,84. Hal ini berarti bahwa suatu perusahaan mampu
menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan penjualan dalam suatu
periode (tahun) yang dibuktikan dengan kenaikan dari tahun 2018 ke
2019.

● Mengevaluir Total Aset


Rumus Mengevaluir Total Aset= Penjualan/Rata-Rata Total Aset
Tahun Penjualan Total Aset Rasio

2018 112.760 77.695 1,45


2019 121.781 81.890 1,49
Berdasarkan perhitungan mengevaluir total aset tersebut, rasio total aset
pada tahun 2018 adalah 1,45 dan pada tahun 2019 naik 0,04
menjadi 1,49. Hal ini berarti bahwa suatu perusahaan mampu
menggunakan seluruh asetnya untuk menghasilkan
penjualan.

c. Rasio Pengelolaan Utang


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset
perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya seberapa besar beban utang
yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya.
● Debt to Assets Ratio (Rasio utang terhadap Aset)

Tahun Total Liabilitas Total Aset DAR

2018 44.875 77.695 0,577

2019 47.523 81.890 0,58

Berdasarkan data perhitungan rasio diatas, menunjukkan bahwa total


aset keseluruhan yang dimiliki berdasarkan utang perusahaan atau
pendanaan perusahaan yang dibiayai dengan utang, yaitu sebesar 57,7%
(0,577 x 100%) dan sisanya sebesar 42,3% dimiliki berdasarkan
penyediaan dari pemegang saham pada tahun 2018. Sedangkan pada
2019, meningkat menjadi 58% (0,58 x 100%) dimiliki berdasarkan utang
perusahaan, sisanya sebesar 42% dimiliki berdasarkan penyediaan dari
pemegang saham. Hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena jika
rasio ini terlalu tinggi bisa menyebabkan perusahaan gagal dalam
membayar utang.

● Debt to Equity Ratio (Rasio utang terhadap ekuitas)

Tahun Total Liabilitas Total Ekuitas DER

2018 44.875 32.820 1,37

2019 47.523 34.367 1,38


Berdasarkan perhitungan rasio diatas, menunjukkan adanya
perbandingan antara total liabilitas dan total ekuitas, dimana terjadi
peningkatan sebesar 0,01 pada tahun 2019 dari tahun 2018, hasil
perhitungan diatas menunjukkan liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan
lebih besar dari pada total ekuitas dari perusahaan dengan Angka rasio
sebesar 137% (1,37 x 100) yang mana cukup berisiko dan harus
diperhatikan karena sebagian besar modal dibiayai melalui hutang dan
termasuk besar karena melebihi batas terendah yaitu 100%, artinya
kemampuan untuk melunasi seluruh utang tergolong masih lemah. Hal ini
bisa dilihat karena total utang yang ada lebih besar daripada jumlah
modal yang dimiliki.

● Time Interest Earned Ratio

Tahun Laba Operasi Biaya Bunga Rasio

2018 11.520 3.160 3,65

2019 14.845 4.250 3,49


Berdasarkan perhitungan rasio diatas, menunjukkan bahwa adanya
penurunan rasio pembayaran bunga dari 3,65 menjadi 3,49. Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga, dimana
ketika rasio tersebut semakin besar maka peluang perusahaan memiliki
tanggungan membayar bunga juga semakin tinggi yang mana
berhubungan dengan risiko kredit sendiri.

d. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka
pendek. Untuk menentukan tingkat likuiditas perusahaan dipergunakan
analisis dengan rasio likuiditas, sebagai berikut :

● Current Ratio (Rasio Lancar)

Tahun Aset Lancar Kewajiban Current Rasio


Lancar

2018 47.695 20.875 2,28

2019 50.190 25.523 1,97


Berdasarkan perhitungan rasio diatas, Current Ratio PT Segara Amal
mengalami penurunan yang menunjukkan bahwa Current Ratio per 31
Desember 2018 sebesar 228% dengan jumlah aktiva lancar, yakni 2,28
kali hutang lancar. Sedangkan per 30 Desember 2019 sebesar 197%
dengan jumlah aktiva lancar, yakni sebanyak 1,97 kali hutang lancar. Dari
hasil perhitungan tersebut, maka menunjukkan bahwa pada tahun 2018
lebih baik dari 2019 dikarenakan pada tahun 2019 terjadi kenaikan pada
asset dalam pengelolaan dana yang cukup baik tetapi mengalami
peningkatan pada utang/kewajiban lancarnya, sehingga kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang lancar pada tahun 2018 lebih baik
sebesar 2,28, dimana ketika semakin besar rasionya maka risiko yang
dibebankan oleh perusahaan menjadi semakin rendah karena
perusahaan mampu untuk membayar hutang jangka pendek.

● Quick Ratio

Tahun Aset Lancar - Kewajiban Quick Rasio


Persediaan Lancar

2018 21.225 20.875 1,02

2019 22.660 25.523 0.89

Berdasarkan perhitungan rasio diatas, perusahaan mengalami penurunan


karena kemampuan kas dan setara kas perusahaan dalam membayar
hutang lancar pada tahun 2018 sebesar 1,02 dan 0,89 pada tahun 2019
yang menunjukkan terjadinya penurunan rasio pembayaran utang karena
perusahaan mengalami kenaikan utang/kewajiban. Jika diperhatikan
terjadi penurunan pada tahun 2019, kemungkinan ini disebabkan oleh
penjualan persediaan atau aset lainnya yang melambat. Hal tersebut
tentunya menjadi berisiko bagi perusahaan karena kekurangan kas dan
setara kas untuk membayar hutang lancar karena pada 2019 quick
rasionya < 100% yang menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu
atau belum cukup optimal membayar hutang lancar.

Anda mungkin juga menyukai