Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT INDO KORDSA TBK


 BIOGRAFI

Didirikan pertama kali pada bulan Juli 1981 dengan nama Branta
Mulia (BRAM) , PT. INDO KORDSA Tbk merpakanperusahaan yang
bergerak dalam bidang penyedia ban,seran,nylon,polyester,rayon sera
benang nylon untuk ban. Perusahaan ini kemudian mempunyai rencana
untuk ‘go public’ dengan mencatatkan sahamnya untuk pertama kali
pada bulan Juli 1990 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan juga
menjadi pemegang saham mayoritas di dua perusahaan lain yakni Thai
Branta Mulia Co. Ltd dan PT. Branta Mulia Teijin Indonesia.
Sejak bulan Desember 2006, perusahaan diambil alih oleh perusahaan besar yang
merupakan produsen nylon, benang polyester, dan cord fabric asal Turki yang
bernama Kordsa Global. Perusahaan ini telah membuka cabang-nya hingga ke 9
negara yang tersebar di 5  benua di dunia. Hingga saat ini Kordsa Global telah
tersebar di negara-negara seperti Jerman, Mesir, Amerika Serikat, Brazil, Argentina,
China, Thailand, termasuk salah satu-nya Indonesia. Dengan masuknya perusahaan
ini, perusahaan memutuskan untuk berganti nama. Pada tahun 2007, perusahaan ini
resmi berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Tbk. sesuai dengan persetujuan
pemegang saham serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selanjutnya,
perusahaan Kordsa Global berhak menguasai 57,40% saham perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan ini sangatlah signifikan ,pada tahun 2011 saja
perusahaan telah mencatatkan laba bersih perseroan yang mencapai Rp 134,16
miliar. Hal ini dapat tercapai karena peningkatan kualitas yang meliputi
pembenahan, peremajaan, dan pembelian mesin baru. Pada tahun 2012
meningkatkan kapasitas produkdengan mengalokasikan anggaran hingga
mencapai 100 juta dollar AS. Dana tersebut rencana-nya akan digelontorkan
pada produksi tire cord fabric dan benang polyester. Rencana ini akan
meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 42 ribu ton per tahun yang
sebelumnya hanya 24 ribu ton per tahun-nya. Selain itu, perusahaan juga
mengoptimalkan peran anak perusahaan-nya PT Indo Kordsa Polyester dengan
target produksi sebesar 46 ribu ton per tahun yang akan terealisasi selama 3
tahun.
Bidang Usaha

Kain Ban, Benang Nylon & Polyester, Benang Serat Industri/Benang Filament Buatan
 
Status Perusahaan

Penanaman Modal Asing


 
Tanggal Pendirian

8 Juli 1981
 
Dasar Hukum Pendirian

SK. Menteri No. YA5/88/3 2 Maret 1982


 
Kode IDX
BRAM
Kepemilikan Saham   

1. Kordsa Teknik Tekstil A.Ş. - 277.153.182


2. Robby Sumampow - 107.639.728
3. PT Risjadson Suryatama - 25.231.500
4. Publik - 39.975.590

PT INDO KORDSA Tbk

Jalan Pahlawan, Desa Karang Asem Timur


Citeureup, Bogor 16810
Indonesia
  (62-21) 8752115
  (62-21) 879 12252 / (62-21) 875 3934
   www.indokordsa.com
email : corporate.secretary.id@kordsa.com
 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Indo Kordsa Tbk dalam menjalankan operasionalnya untuk mendapatkan hasil
sesuai dengan tujuan pendirian perusahaan, maka PT. Indo Kordsa Tbk mempunyai visi
dan misi yang jelas.

Visi PT. Indo Kordsa Tbk


Kordsa Global yang tangkas dalam bisnis bernilai tinggi untuk pertumbuhan
berkelanjutan

MisiPT. Indo Kordsa Tbk


Menjadi perusahaan penyedia bahan penguat ban yang memberikan solusi
Struktur organisasi
Penghargaan

Salah satu penghargaan yang di dapat oleh PT indo kordsa tbk ialah :
PT Indo Kordsa Tbk diberi penghargaan "100 Fastest Growing
Companies Award dari majalah Info Bank" sebagai salah satu dari
100 perusahaan dari 355 perusahaan publik yang berhasil mencatat
pertumbuhan tercepat dalam lima tahun terakhir dengan
pertumbuhan laba dua digit. PT Indo Kordsa dianggap berhasil
tumbuh dengan membukukan pendapatan positif di tengah tekanan
penurunan ekonomi.
Contoh hasil produksi  

Indo Kordsa memproduksi benang Nylon 66 dan Polyester


HMLS untuk produksi kain ban.
Indo Kordsa memproduksi benang Nylon 66 dan Polyester
HMLS untuk produksi kain ban yang memperkuat kekuatan
dan fleksibilitas ban.
Perhitungan Rasio Likuiditas
1. 2019
Current Rasio= Aktiva Lancar : Utang Lancar
= 96.866.665 : 33.430.560 = 2,897
Cash Rasio = Kas : Utang Lancar
= 14.294.191 : 33.430.560 = 0,427
Quick Easio = (Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar
= (96.866.665 – 45.231.189) : 33.430.560 = 1,544
2. 2018
Current Rasio= Aktiva Lancar : Utang Lancar
= 108.415.026 : 50.454.354 = 2,148
Cash Rasio = Kas : Utang Lancar
= 5.827.770 : 50.454.354 = 0,115
Quick Easio = (Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar
= (108.415.026 – 53.942.065) : 50.454.354 = 1,079
Rasio Likuiditas
Perhitungan Rasio dari PT INDO KORDASA Tbk,
mengalami kenaikan dari Quick Rasio dari 1,079 ke 1,544,
Cash Rasio juga mengalami kenaikan dari 0,155 ke 0,427 dan
Current Rasio dari 2,148 ke 2,897 pada tahun 2019, hal ini
terjadi karena jumlah aset lancar yang ada meningkat namun
jumlah kewajiban jangka pendek juga mengalami peningkatan.
Hal ini membuat, PT INDO KORDASA Tbk, tampak cukup
liquid pada tahun 2019.
Analisis Assest Statement

ASET Kenaikan atau Penurunan


2019
Aset Lancar 31 Desember 2019 31 Desember 2018 Nilai Persentase

Kas dan setara kas 14.238.672 5.761.270 8.477.402 14714%


Kas yang dibatasi penggunaannya 55.519 66.500 - 10.981 -1651%
Piutang Usaha
Pihak Ketiga 31.085.259 35.203.539 - 4.118.280 -1170%
Pihak Berelasi 2.173.647 4.988.780 - 2.815.133 -5643%
Piutang lain-lain 50.175 96.206 - 46.031 -4785%
Persediaan, bersih 45.231.189 53.942.065 - 8.710.876 -1615%
Pajak dibayar dimuka 3.696.697 7.261.622 - 3.564.925 -4909%
Uang muka dan beban dibayar di muka lainnya 335.507 1.016.105 - 680.598 -6698%
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual 78.939 - 78.939 -10000%
Total Aset Lancar 96.866.665 108.415.026 - 11.548.361 -1065%

Aset Tidak Lancar


Aset tetap, bersih 155.062.397 161.434.765 - 6.372.368 -395%
Uang muka pembelian aset tetap 65.370 593.761 - 528.391 -8899%
Properti investasi 23.260.360 21.835.447 1.424.913 653%
Aset tak berwujud, bersih 837.819 859.183 - 21.364 -249%
Goodwill 1.548.663 1.548.663 - 0%
Pajak yang dapat direstitusi 431.303 - 431.303 0%
Klaim atas restitusi pajak 157.335 733.707 - 576.372 -7856%
Aset pajak tangguhan, bersih 471.805 278.252 193.553 6956%
Investasi jangka panjang 49.456 49.456 - 0%
Aset tidak lancar lainnya 733.655 651.758 81.897 1257%

Total Aset Tidak Lancar 182.618.163 187.984.992 - 5.366.829 -285%

TOTAL ASET 279.484.828 296.400.018 - 16.915.190 -571%


 Analisis Rasio Solvabilitas (Audited)

Perhitungan dan analisis Solvabilitas:


1. Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva x 100%
Total debt to Assets rasio tahun 2018 = 76.038.130 / 296.400.018 x 100% = 25,65%
Total debt to Assets rasio tahun 2019 = 58.823.245 / 279.484.829 x 100% = 21,04%
Total debt to Assets rasio, digunakan untuk mengukur bagian dari aset yang
digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban perusahaan, atau berapa persen aset
yang diberikan perusahaan untuk hutangnya. Dalam perhitungan diatas diketahui bahwa
total aktiva menurun dari tahun 2018 hingga tahun 2019, hal tersebut menyebabkan
menurunnya persentase klaim kreditor aset perusahaan dari 25,65% tahun 2018 menjadi
21,04% pada tahun 2019, penurunan ini terjadi akibat adanya penurunan total aktiva
dari tahun 2018 hingga tahun 2019 diikuti dengan menurunnya total hutang yang
dimiliki oleh perusahaan.
2. Total Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Ekuitas x 100%
Total Debt to Equity Rasio tahun 2018 = 76.038.130 / 130.404.630 x 100% = 58,30%
Total Debt to Equity Rasio tahun 2019 = 58.823.245 / 130.404.630 x 100% = 45,10%
Total Debt to Equity Ratio adalah sebuah rasio keuangan yang membandingkan
jumlah hutang dengan ekuitas. Ekuitas dan jumlah hutang yang digunakan untuk
operasional perusahaan harus berada dalam jumlah yang proporsional. Total debt to
equity ratio dapat menunjukkan tingkat kemandirian finansial perusahaan berkaitan
dengan utang. Semakin rendah nilai debt to equity ratio, maka semakin bagus. Dari
data diatas dapat kita lihat bahwa ekuitas dari PT INDO KORDSA TBK tidak
mengalami perubahan dari tahun ketahun tetapi dapat kita lihat juga bahwa total
hutang pada tahun 2019 mengalami penurunan sehingga total debt equity PT INDO
KORDSA TBK mengalami penurunan dari 58,30% ditahun 2018 menjadi 45,10%
ditahun 2019.
LIABILITAS DAN EKUITAS Kenaikan atau penurunan selama 2019
LIABILITAS 31 Des 2019 31 Des 2018 Nilai Persentase

Pinjaman bank/lembaga keuangan jangka pendek 0 7.527.359 7.527.359 -


utang usaha
Pihak ketiga 13.275.007 28.293.963 15.018.956 113%
Pihak berelasi 12.245.465 9.213.549 -3.031.916 -25%
Utang lain-lain 1.384.231 112.542 -1.271.689 -92%
Utang pajak 629.467 1.300.821 671.354 107%
Beban akrual 3.958.982 3.904.089 -54.893 -1%
Uang muka pelanggan 64.906 102.012 37.106 57%
Pinjaman lembaga keuangan jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun 1.872.502 0 -1.872.502 -100%
Total liabilitas jangka pendek 33.430.560 50.454.345 17.023.785 51%

Liabiliatas jangka panjang


Pinjaman lembaga keuangan jangka panjang 12.954.005 14.766.354 1.812.349 14%
Liabilitas pajak tangguhan, bersih 6.377.671 6.082.695 -294.976 -5%
Liabilitas imbalan kerja 6.042.058 4.719.377 -1.322.681 -22%
Liabilitas jangka panjang lainnya 18.951 15.359 -3.592 -19%
Total liabilitas jangka panjang 25.392.685 25.583.785 191.100 1%

TOTAL LIABILITAS 58.823.245 76.038.130 17.214.885 29%

EKUITAS

Modal saham-nilai nominal Rp 500 130.404.630 130.404.630 0 0%


(rupiah penuh) per saham
Modal Dasar: 700,000,000 lembar saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh:
450,000,000 lembar saham
Tambahan modal disetor 1.676.502 1.676.502 0 0%
Selisih penjabaran laporan keuangan 11.363.885 9.065.287 -2.298.598 -20%
dalam mata uang asing
Surplus revaluasi 5.648.742 5.648.742 0 0%
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 1.004.697 970.080 -34.617 -3%
Belum ditentukan penggunaannya 53.872.349 56.301.513 2.429.164 5%
Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada 203.970.805 204.066.754 95.949 0%
pemilik entitas induk
kepentingan non-pengendali 16.661.583 16.295.134 -366.449 -2%

TOTAL EKUITAS 220.661.583 220.361.888 -299.695 0%

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 279.484.828 296.400.018 16.915.190 6%


Kesimpulan
PT. INDO KORDSA TBK menunjukan peningkatan pada
liquiditas dari tahun 2018 ke tahun 2019, sehingga dapat
dikatakan bahwa perusahaan mengalami kenaikan dalam
membayar hutang jangka pendek.
Sedangkan pada rasio solvablitas perusahaan menunjukan
presentase yang cukup tinggi ,ini berarti perusahaan mengalami
peningkatan dalam hal penyediaan dana terhadap kreditur dan
perusahaan dianggap cukup mandiri dengan modal sendiri.
Sehingga dalam jangka panjang perusahaan dapat terus berjalan.
Lanjutannya…

 Investigasi sumber sumber dana jangka pendek perusahaan


meliputi :
1. Pendanaan Spontan

Pendanaan spontan adalah tipe pendanaan yang bisa menyesuaikan secara otomatis terhadap perubahan perubahan yang
terjadi pada kegiatan perusahaan. Pendanaan dari utang yang timbul akibat adanya kegiatan atau transaksi oleh
perusahaan. Jika tidak ada transaksi, maka tidak akan muncul pendanaan spontan.
 Utang Dagang
Utang dagang bisa muncul karena perusahaan membeli pasokan barang dagang atau bahan baku kepada supplier secara
kredit. Jika tidak membeli secara kredit maka utang dagang tidak akan muncul. Pendanaan spontan tidak akan terjadi.
 Utang Pajak
Utang pajak terjadi karena pajak yang muncul akibat aktivitas perusahaan yang menghasilkan pendapatan atau laba dan
harus dibayar oleh perusahaan pada tanggal tertentu disetiap periode. Utang pajak otomatis muncul ketika perusahaan
berhasil melakukan penjualan dan mendapatkan laba.
2. Pendanaan yang Memerlukan Negosiasi
Sumber ini menunjukan bahwa perusahaan harus melakukan perjanjian formal untuk memperolehnya.
Sumber pendanaan dapat berasal dari money market credit ataupun short-term loans yang berasal dari
bank dan perusahaan pembiayaan.
Money market credit
Commercial Paper. Commercial Paper (CP) merupakan sekuriitas jangka pendek yang diterbitkan oleh
perusahaan (umumnya perusahaan besar dan mapan), yang menyatakan bahwa pada tanggal tertentu
perusahaan tersebut bersedia membayar sejumlah yang tercantum dalam sekuritas tersebut. Instrumen
keuangan ini kemudian dijual kepada para pemodal di pasar uang.
Kredit jangka pendek
Untuk maksud-maksud penyajian, seringkali lebih konvenien untuk memisahkan kredit jangka pendek
menjadi dua jenis, yaitu unsecured loans dan secured loans. Umumnya perusahaan pembiayaan (finance
companies) tidak ada yang menawarkan unsecured loans, karena perusahaan yang memerlukan
unsecured loans dapat memperoleh loans tersebut dari bank dengan bunga yang lebih murah.
Line of Credit. Merupakan kesepakatan antara bank dan debitur yang menytakan jumlah maksimum
kredit yang dapat dinikmati oleh debitur pada suatu waktu. Biasanya credit line dinyatakan dalam waktu
satu tahun dan dapat diperpanjang satu tahun lagi. Seringkali credit line tersebut diperpanjang setelah
bank menerima laporan keuangan yang telah diaudit dan menilai debitur memang menunjukan
perkembangan yang membaik.
Revolving Credit Agreement. Perjanjian ini merupakan komitmen legal yang diberikan
oleh bank untuk menambah jumlah kredit sampai dengan jumlah tertentu. Apabila debitur
ingin menarik tambahan kredit, bank harus menyediakan dana tersebut apabila debitur
belum melanggar batas maksimum yang disepakati bersama.
Kredit Berdasarkan Transaksi. Meminjamkan di bawah kesepakatan credit line atau
revolving credit agreement seringkali dirasa kurang konvenin atau agak mahal apabila
perusahaan hanya memerlukan kredit jangka pendek untuk satu tujuan saja.
Tingkat Bunga Kredit. Penentuan tingkat bunga untuk unsecured loans lebih banyak
ditentukan oleh negosiasi antara debitur dan bannk. Bank akan menentukan tingkat bunga
dengan memperhatikan credit worthiness (kelayakan diberikan kredit) calon debitur dan
juga keadaan pasar uang. Keadaan pasar uang ditunjukan pada prime rate yang berlakuu
pada waktu tertentu. prime rate menunjukan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada
nasabah (yaitu nasabah yang secara finansial sangat baik).
Secured Loans. Istilah ini menunjukan bahwa perusahaan memperoleh kredit dengan
memberikan aktiva tertentu sebagai agunan kedit tersebut.
Pendanaan Dengan Memanfaatkan Piutang Dagang
Pemanfaatan piutang dagang untuk memperoleh dana
jangka pendek dapat dilakukan dengan menjaminkan
(pledging) piutang tersebut kepada kreditur, atau
menjualnya (factoring) ke perusahaan anjak piutang (atau
juga bank).
3. Perhitungan Tingkat Bunga
Compensating Balances. Perhitungan tingkat bunga akan
menjadi berbeda sama sekali apabila bank mengharuskan
debitur memelihara compensating balance. compensating
balance adalah saldo rekening giro yang harus
dipertahankan sesuai dengan besarnya kredit yang ditarik.
Semakin besar compensating balance yang harus
dipelihara, semakin tinggi tingkat bunga efektifnya.
 Analisis keterkaitan antara aktiva lancar dengan
struktur hutang.
Aktiva lancar dan kewajiban lancar berkaitan dengan penentuan tingkat yang layak
dari aktiva lancar dan kewajiban lancar. Yaitu menyangkut keputusan-keputusan
mendasar dalam likuiditas perusahaan dan komposisi umur (maturity) hutang
hutangnya. Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.
Dengan perhitungan rasio likuiditas kita dapat mengukur kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.
Perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi maka perusahaan tersebut adalah
perusahaan yang likuid, sedangkan perusahaan yang tidak dapat mempunyai
kemampuan membayar maka perusahaan tersebut disebut perusahaan yang illikuid.
Likuiditas suatu perusahaan dapat kita ketahui dengan membandingkan jumlah
aktiva lancar dengan utang lancar, hasil dari perbandingan tersebut disebut current
rasio.
Dari perhitungan Rasio Likuiditas PT. INDO KORDSA
TBK dapat kita ketahui bahwa current rasio dari tahun
2018 ke tahun 2019 mengalami peningkatan dari 2,148%
ke 2,897% hal tersebut terjadi karena jumlah aktiva dan
utang lancar di PT INDO KORDSA TBK mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga dapat kita
ketahui bahwa perusahaan tersebut cukup likuid dalam
memenuhi segala kewajiban finansialnya.
 Analisa persepsi pubik terhadap sumber dana jangka pendek, aktiva lancar
dan struktur utang yang dimiliki perusahaan

Struktur aktiva biasanya akan menentukan struktur utang


jangka panjang maupun jangka pendek dalam perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dalam sektor manufaktur akan
dapat dipastikan mempunyai perputaran persediaan bahan
baku dalam jangka waktu yang pendek, sehingga
menggunakan pinjaman jangka pendek dalam membiayai
investasinya. Dengan demikian, struktur aktiva
berpengaruh positif terhadap struktur modal.
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,
hasil yang tidak signifikan ini dapat dijelaskan melalui
data penggunaan hutang perusahaan. Dalam data
penggunaan hutang, perusahaan lebih memilih
menggunakan hutang jangka 67 pendek untuk membiayai
perusahaannya. Ini terjadi karena perputaran persediaan
bahan baku dalam perusahaan manufaktur terjadi dalam
jangka waktu yang pendek.
Sebagai contohnya bisa dilihat di perusahaan PT Indo
Kordsa Tbk, dengan nilai pinjaman bank jangka pendek pada
tahun 2019 sebesar Rp 33.430.560 dan hutang jangka
panjangnya sebesarRp. 25.392.685, pada tahun 2020
mengalami kenaikan pinjaman hutang jangka pendek
maupun hutang jangka panjang sebesar Rp. 39.211.741 dan
hutang jangka panjangnya sebesar Rp. 22.226.454,
sedangkan Dari data di atas dapat dilihat perusahaan tidak
menggunakan utang jangka panjang secara optimal sebagai
keputusan pendanaan pemenuhan kebutuhan perusahaan.
Penggunaan utang jangka panjang yang kecil
dibandingkan dengan penggunaan utang jangka pendek
inilah menurut peneliti yang membuat struktur aktiva
tidak mempengaruhi struktur modal. Dimana hal ini
manyatakan 68 bahwa Struktur Aktiva berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Struktur Modal.
 Analisa sentimen sentiment yang mempengaruhi sumber dana pendek,
aktiva lancar, dan struktur uatang yang dimiliki perusahaan

Sumber dana jangka pendek perusahaan tersebut, yaitu


menggunakan sumber pendanaan spontan yaitu terlihat
dari adanya utang lembaga keuangan jangka pendek,
utang pajak,dan utang usaha dari tahun ke tahun, akan
tetapi jumlah lealibilitas jangka pendek perusahaan ini
mengalami penurunan dari tahun 2018 50.454.345 turun
pada tahun 2019 menjadi 33.430.560..
Sumber pendanaan selanjutnya yaitu ada di pendanaan
yang membutuhkan negosiasi, yaitu liabilitas jangka
panjang, contohnya adalah pinjaman keuangan jangka
panjang, dan total liabilitas jangka panjang ini juga
mengalami penurunan dari tahun 2018 ke tahun 2019.
 Dilihat dari aktiva lancar, pada persediaan pun mengalami
penurunan dari tahun 2018 ke tahun 2019, ini sejalan dengan
sumber pendanaan dimana aktiva perusahaan harus lebih
besar daripada liabilitasnya, karena pasti sumber pendanaan
eksternal akan memperhatikan apakah perusahaan ini mampu
membayar atau tidak.
Menurut kami perusahaan ini memiliki aktiva lebih besar
dari liabilitasnya, jadi ketika kemungkinan terburuk jika
perusahaan tidak bisa melunasinya maka akan terbayar
dengan aktiva yang dimiliki.
Lanjutan....
Analisis laporan Arus kas PT Indo Kordsa Tbk
Dari laporan arus kas PT Indo Kordsa Tbk menggunakan sumber penggunaan
kasnya dari tiga sumber yaitu operasional, investasi dan pendanaan..
Laporan Arus kas mengalami kenaikan dilihat dari jumlah penerimaan kas bersih
tahun 2018 sebesar 2.503.669 naik pada tahun 2019 menjadi 8.437.996 dan
jumlah kas akhir tahun 2018 sebesar 5.671.270 tahun 2019 naik menjadi
14.238.672, ini dipengaruhi oleh perbedaan aktivitas kas tahun 2018 dan 2019.
Analisis kas yang masuk sama yang keluarnya
Aktivitas operasi meliputi transaksi yang tergolong sesuai penentuan besar nya
laba rugi bersih. Penerimaan kas dan penjualan barang merupakan arus kas yang
utama, penerimaan kas laiinya berasal dari penerimaan kas dari pelanggan,
deviden, penerimaan restitusai pajak, pendapatan bunga dan penerimaan dari
penjualan aset
Masih lanjutan...
Adapun untuk arus kas keluarnya yaitu meliputi pembayaran untuk membeli
produk yang akan diperjualkan, beban pajak, bunga, deviden , beban utilitas.
Perlu diperhatikan juga, disini kas yang diterima dari pendapatan bunga dan
deviden tidak dikategorikan sebagai aktivitas investasi melainkan aktivitas
operasi. Pendapatan bunga dan deviden akan dilaporkan dalam laporan laba
rugi bersih. Sehingga kas yang diterima dari pendpatan bunga dan deviden
akan dilaporkan dalam laporan arus kas dan aktivitas operasi bukan aktivitas
investasi.
Kesimpulan dari analisis laporan arus kas PT Indo Kordsa Tbk. Jumlah kas
bersih dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami kenaikan jadi menurut
analisa kami perusahaan tersebut mempunyai arus kas yang baik untuk
perusahaannya karena mengalami peningkatan.
Contoh soal dan jawaban daridari perhitungan NPV,
ARR, dan PBP
1. NPV
Manajer keuangan PT.Asia Utara sedang melakukan analisa pada tiga
usulan proyek/investasi yang bersifat mutually exlusive. Kebutuhan dana
untuk investasi tersebut diperkiraka sebesar Rp. 12.000 dari masing-
masing investasi, dan biaya modal ( cost of capital ) yang ditetapkan
adalah 2% . Tentukan proyek/investasi yang paling feasible dari data
proyek ( dalam rupiah ) sbb :
Tahun Proyeksi/ Proyeksi/ Proyeksi/
investasi A investasi B investasi C

1 10.000 15.000 12.000


2 21.000 22.500 19.500
Jawab :
• NPV A = 10.000 + 21.000 - 12.000
(1+2%) (1+2%)
= 9.803,9 + 20.184,5 – 12.000
= 17.988,4
• NPV B = 15.000 + 22.500 -12.000
( 1+2%) (1+2%)
= 14.705,9 + 21.626,3 – 12.000
= 24.332,2
• NPV C = 12.000 + 19.500 – 12.000
( 1+2% ) ( 1+2%)
= 11.764,7 + 18.742,8 – 12.000
= 18.507,2
Maka proyek yang paling layak ( feasible ) untuk dikerjakan adalah proyek B .
Dengan alas an NPV yang diperoleh jauh lebih besar keuntungan akhirnya
dibandingkan dengan proyek A dan C .
2. ARR
PT.ASII sedamg mempertimbangkan suatu usulan proyek
senilai Rp. 112.500.000 ,umurnya estimasi 5 tahun tanpa nilai
sisa, diasumsikan biaya modal sebesar 15% dan arus kas yang
dihasilkan (table berikut), maka ARR dapat dihitung :
Tahun Arus Kas
1 45.000.000
2 37.500.000
3 30.000.000
4 22.500.000
5 15.000.000
Jawab :
Tahun Arus kas Discount factor PV
13%/R1
(1) (2) (3) (4) = (2) × (3)

1 45.000.000 0.8850 39.825.000

2 37.5000.000 0.7831 20.366.000

3 30.000.000 0.6931 20.793.000

4 22.500.000 0.6133 13.799.000

5 15.000.000 0.5428 8.142.000

Total PV 111.925.000

Ao (112.500.000)

NPV -575. 000


Lanjutan...
Tahun Arus kas Discount factor PV
12%/R2
(1) (2) (3) (4) = (2) × (3)

1 45.000.000 0.8929 40.181.000

2 37.5000.000 0.7972 29.895.000

3 30.000.000 0.7118 21.354.000

4 22.500.000 0.6355 14.299.000

5 15.000.000 0.5674 8.511.000

Total PV 114.240.000

Ao (112.500.000)

NPV 1740 000


Perhitungan Interpolasi berbasis 13%

Selisih Bunga Selisih PV Selisih Pv dengan Ao


12% 114.240.000 111.925.000
13% 111.925.000 112.500.000
1% 2.315.000 (575.000)

ARR = R1+ PV1 - PV0 x (R1-R2)


PV1 – PV2
ARR = 13% + 111.925.000 – 112.500.000 x ( 13% - 12% )
114.240.000 – 111.925.000
ARR = 13% + -575.000 x (1%)
2.315.000
ARR = 13% + (0,248%)
ARR = 12,75% < 15% →RRR
Perhitungan Interpolasi berbasis 12%
Selisih Bunga Selisih PV Selisih Pv dengan Ao
12% 114.240.000 114.240.000
13% 111.925.000 112.500.000
1% 2.315.000 1.740.000

ARR = R1+ PV1 - PV0 x (R1-R2)


PV1 – PV2
ARR = 12% + 114.240.000 – 112.500.000 x ( 13% - 12% )
114.240.000 – 111.925.000
ARR = 12% + 1.740.000 x (1%)
2.315.000
ARR = 12% + 0,75%
ARR = 12,75% < 15% →RRR
Kesimpulan:
Interpolasi menggunakan tingkat bunga 12% dan 13%
menghasilkan tingkat pengembalian internal (ARR) sama
yaitu = 12,75%
Berdasarkan kriteria ARR ,proyek sebaiknya DITOLAK
(infeasible) ,karena ARR < RRR ( 12,75% < 15% )
3. PBP
PT.SAL suatu usulan proyek investasi nilai Rp 600 juta, umur
ekonomisnya diperkirakan 5 tahun. Arus kas proyek tsb sbb :

Tahun Arus Kas (Rp) Arus Kas Kumulatif (Rp)


1 300.000.000 300.000.000
2 250.000.000 550.000.000
3 200.000.000 750.000.000
4 150.000.000 900.000.000
5 100.000.000 1.000.000.000
Jawab:
PBP = n + a – b x 1 thn
c–b
PBP = 2 + 600 – 550 x 1 thn
750 – 550
PBP = 2,25 thn
PBP 2,25 thn artinya jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
nilai investasi Rp. 600 jt adalah 2 thn 2,5 bln
Perusahaan menetapkan PBP 5 thn, maka proyek ini DITERIMA ( feasible )
( 2,25 th < 5 thn )
Kelompok Akuntansi Karyawan Minggu
semester 3

Nama :
1. Ade fitria herlina
2. Adinda ajeng puspita
3. Nurul muhaimin alzanah
4. Sinta sri puspitadewi
5. Silvia sarikuswati

Anda mungkin juga menyukai