Didirikan pertama kali pada bulan Juli 1981 dengan nama Branta
Mulia (BRAM) , PT. INDO KORDSA Tbk merpakanperusahaan yang
bergerak dalam bidang penyedia ban,seran,nylon,polyester,rayon sera
benang nylon untuk ban. Perusahaan ini kemudian mempunyai rencana
untuk ‘go public’ dengan mencatatkan sahamnya untuk pertama kali
pada bulan Juli 1990 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan juga
menjadi pemegang saham mayoritas di dua perusahaan lain yakni Thai
Branta Mulia Co. Ltd dan PT. Branta Mulia Teijin Indonesia.
Sejak bulan Desember 2006, perusahaan diambil alih oleh perusahaan besar yang
merupakan produsen nylon, benang polyester, dan cord fabric asal Turki yang
bernama Kordsa Global. Perusahaan ini telah membuka cabang-nya hingga ke 9
negara yang tersebar di 5 benua di dunia. Hingga saat ini Kordsa Global telah
tersebar di negara-negara seperti Jerman, Mesir, Amerika Serikat, Brazil, Argentina,
China, Thailand, termasuk salah satu-nya Indonesia. Dengan masuknya perusahaan
ini, perusahaan memutuskan untuk berganti nama. Pada tahun 2007, perusahaan ini
resmi berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Tbk. sesuai dengan persetujuan
pemegang saham serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selanjutnya,
perusahaan Kordsa Global berhak menguasai 57,40% saham perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan ini sangatlah signifikan ,pada tahun 2011 saja
perusahaan telah mencatatkan laba bersih perseroan yang mencapai Rp 134,16
miliar. Hal ini dapat tercapai karena peningkatan kualitas yang meliputi
pembenahan, peremajaan, dan pembelian mesin baru. Pada tahun 2012
meningkatkan kapasitas produkdengan mengalokasikan anggaran hingga
mencapai 100 juta dollar AS. Dana tersebut rencana-nya akan digelontorkan
pada produksi tire cord fabric dan benang polyester. Rencana ini akan
meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 42 ribu ton per tahun yang
sebelumnya hanya 24 ribu ton per tahun-nya. Selain itu, perusahaan juga
mengoptimalkan peran anak perusahaan-nya PT Indo Kordsa Polyester dengan
target produksi sebesar 46 ribu ton per tahun yang akan terealisasi selama 3
tahun.
Bidang Usaha
Kain Ban, Benang Nylon & Polyester, Benang Serat Industri/Benang Filament Buatan
Status Perusahaan
8 Juli 1981
Dasar Hukum Pendirian
PT. Indo Kordsa Tbk dalam menjalankan operasionalnya untuk mendapatkan hasil
sesuai dengan tujuan pendirian perusahaan, maka PT. Indo Kordsa Tbk mempunyai visi
dan misi yang jelas.
Salah satu penghargaan yang di dapat oleh PT indo kordsa tbk ialah :
PT Indo Kordsa Tbk diberi penghargaan "100 Fastest Growing
Companies Award dari majalah Info Bank" sebagai salah satu dari
100 perusahaan dari 355 perusahaan publik yang berhasil mencatat
pertumbuhan tercepat dalam lima tahun terakhir dengan
pertumbuhan laba dua digit. PT Indo Kordsa dianggap berhasil
tumbuh dengan membukukan pendapatan positif di tengah tekanan
penurunan ekonomi.
Contoh hasil produksi
EKUITAS
Pendanaan spontan adalah tipe pendanaan yang bisa menyesuaikan secara otomatis terhadap perubahan perubahan yang
terjadi pada kegiatan perusahaan. Pendanaan dari utang yang timbul akibat adanya kegiatan atau transaksi oleh
perusahaan. Jika tidak ada transaksi, maka tidak akan muncul pendanaan spontan.
Utang Dagang
Utang dagang bisa muncul karena perusahaan membeli pasokan barang dagang atau bahan baku kepada supplier secara
kredit. Jika tidak membeli secara kredit maka utang dagang tidak akan muncul. Pendanaan spontan tidak akan terjadi.
Utang Pajak
Utang pajak terjadi karena pajak yang muncul akibat aktivitas perusahaan yang menghasilkan pendapatan atau laba dan
harus dibayar oleh perusahaan pada tanggal tertentu disetiap periode. Utang pajak otomatis muncul ketika perusahaan
berhasil melakukan penjualan dan mendapatkan laba.
2. Pendanaan yang Memerlukan Negosiasi
Sumber ini menunjukan bahwa perusahaan harus melakukan perjanjian formal untuk memperolehnya.
Sumber pendanaan dapat berasal dari money market credit ataupun short-term loans yang berasal dari
bank dan perusahaan pembiayaan.
Money market credit
Commercial Paper. Commercial Paper (CP) merupakan sekuriitas jangka pendek yang diterbitkan oleh
perusahaan (umumnya perusahaan besar dan mapan), yang menyatakan bahwa pada tanggal tertentu
perusahaan tersebut bersedia membayar sejumlah yang tercantum dalam sekuritas tersebut. Instrumen
keuangan ini kemudian dijual kepada para pemodal di pasar uang.
Kredit jangka pendek
Untuk maksud-maksud penyajian, seringkali lebih konvenien untuk memisahkan kredit jangka pendek
menjadi dua jenis, yaitu unsecured loans dan secured loans. Umumnya perusahaan pembiayaan (finance
companies) tidak ada yang menawarkan unsecured loans, karena perusahaan yang memerlukan
unsecured loans dapat memperoleh loans tersebut dari bank dengan bunga yang lebih murah.
Line of Credit. Merupakan kesepakatan antara bank dan debitur yang menytakan jumlah maksimum
kredit yang dapat dinikmati oleh debitur pada suatu waktu. Biasanya credit line dinyatakan dalam waktu
satu tahun dan dapat diperpanjang satu tahun lagi. Seringkali credit line tersebut diperpanjang setelah
bank menerima laporan keuangan yang telah diaudit dan menilai debitur memang menunjukan
perkembangan yang membaik.
Revolving Credit Agreement. Perjanjian ini merupakan komitmen legal yang diberikan
oleh bank untuk menambah jumlah kredit sampai dengan jumlah tertentu. Apabila debitur
ingin menarik tambahan kredit, bank harus menyediakan dana tersebut apabila debitur
belum melanggar batas maksimum yang disepakati bersama.
Kredit Berdasarkan Transaksi. Meminjamkan di bawah kesepakatan credit line atau
revolving credit agreement seringkali dirasa kurang konvenin atau agak mahal apabila
perusahaan hanya memerlukan kredit jangka pendek untuk satu tujuan saja.
Tingkat Bunga Kredit. Penentuan tingkat bunga untuk unsecured loans lebih banyak
ditentukan oleh negosiasi antara debitur dan bannk. Bank akan menentukan tingkat bunga
dengan memperhatikan credit worthiness (kelayakan diberikan kredit) calon debitur dan
juga keadaan pasar uang. Keadaan pasar uang ditunjukan pada prime rate yang berlakuu
pada waktu tertentu. prime rate menunjukan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada
nasabah (yaitu nasabah yang secara finansial sangat baik).
Secured Loans. Istilah ini menunjukan bahwa perusahaan memperoleh kredit dengan
memberikan aktiva tertentu sebagai agunan kedit tersebut.
Pendanaan Dengan Memanfaatkan Piutang Dagang
Pemanfaatan piutang dagang untuk memperoleh dana
jangka pendek dapat dilakukan dengan menjaminkan
(pledging) piutang tersebut kepada kreditur, atau
menjualnya (factoring) ke perusahaan anjak piutang (atau
juga bank).
3. Perhitungan Tingkat Bunga
Compensating Balances. Perhitungan tingkat bunga akan
menjadi berbeda sama sekali apabila bank mengharuskan
debitur memelihara compensating balance. compensating
balance adalah saldo rekening giro yang harus
dipertahankan sesuai dengan besarnya kredit yang ditarik.
Semakin besar compensating balance yang harus
dipelihara, semakin tinggi tingkat bunga efektifnya.
Analisis keterkaitan antara aktiva lancar dengan
struktur hutang.
Aktiva lancar dan kewajiban lancar berkaitan dengan penentuan tingkat yang layak
dari aktiva lancar dan kewajiban lancar. Yaitu menyangkut keputusan-keputusan
mendasar dalam likuiditas perusahaan dan komposisi umur (maturity) hutang
hutangnya. Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.
Dengan perhitungan rasio likuiditas kita dapat mengukur kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.
Perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi maka perusahaan tersebut adalah
perusahaan yang likuid, sedangkan perusahaan yang tidak dapat mempunyai
kemampuan membayar maka perusahaan tersebut disebut perusahaan yang illikuid.
Likuiditas suatu perusahaan dapat kita ketahui dengan membandingkan jumlah
aktiva lancar dengan utang lancar, hasil dari perbandingan tersebut disebut current
rasio.
Dari perhitungan Rasio Likuiditas PT. INDO KORDSA
TBK dapat kita ketahui bahwa current rasio dari tahun
2018 ke tahun 2019 mengalami peningkatan dari 2,148%
ke 2,897% hal tersebut terjadi karena jumlah aktiva dan
utang lancar di PT INDO KORDSA TBK mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga dapat kita
ketahui bahwa perusahaan tersebut cukup likuid dalam
memenuhi segala kewajiban finansialnya.
Analisa persepsi pubik terhadap sumber dana jangka pendek, aktiva lancar
dan struktur utang yang dimiliki perusahaan
Total PV 111.925.000
Ao (112.500.000)
Total PV 114.240.000
Ao (112.500.000)
Nama :
1. Ade fitria herlina
2. Adinda ajeng puspita
3. Nurul muhaimin alzanah
4. Sinta sri puspitadewi
5. Silvia sarikuswati