TAHUN 2015-2019
(Laporan Analisis Komparatif)
7. Struktur Organisasi
B. Analisis Kinerja Operasional (Laporan Laba Rugi)
1. Tabel rasio pertumbuhan laporan laba rugi
PT ALKINDO NARATAMA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
2015-2019
2019 2018 2017 2016 2015
PENJUALAN BERSIH 1.096.435.817.888 789.643.654.873 708.740.551.637 666.434.061.412 538.363.112.800
BEBAN POKOK PENJUALAN -821.595.543.791 -638.294.546.423 -588.935.699.382 554.275.328.517 435.203.997.016
LABA BRUTO 274.840.274.097 151.349.108.450 119.804.852.255 112.158.732.895 103.159.115.784
Beban Penjualan umum dan administrasi -134.770.148.327 -78.154.460.660 -70.120.926.011 -69.230.159.739 -55.240.892.094
Pendapatan Operasi lainnya 5.400.125.375 1.711.032.491 717.327.529 1.371.706.512 506.167.051
Beban operasi lainnya -2.028.297.297 -6.346.255.582 -2.386.821.668 -873.091.847 -6.199.327.535
LABA USAHA 143.441.953.848 68.559.424.699 48.014.432.105 43.427.187.821 42.225.063.206
Pendapatan keuangan 106.669.998 29.330.464 28.080.052 44.057.063 119.160.903
Beban keuangan -21.611.314.605 -11.380.269.019 -9.420.721.207 -9.623.919.526 -9.890.309.310
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 121.937.309.241 57.208.486.144 38.621.790.950 33.847.325.358 32.453.914.799
BEBAN PAJAK PENGAHASILAN -31.211.431.854 -14.702.210.621 -9.586.395.553 -8.617.820.135 -8.374.792.461
LABA BERSIH SETELAH EFEK PROFORMA 90.725.877.387
Efek penyesuaian proforma -12.304.142.032
LABA BERSIH 78.421.735.355 42.506.275.523 29.035.395.397 25.229.505.223 24.079.122.338
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan direklafikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti -3.639.826.755 721.491.696 -1.067.296.857 -91.255.485 8.140.740
Pajak penghasilan terkait 909.956.689 -180.372.925 266.824.214 22.813.871 -2.035.185
LABA KOMPREHENSIF 75.691.865.289 43.047.394.294 28.234.922.754 25.161.063.609 24.085.227.893
JUMLAH LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik entitas induk 56.314.630.899 24.249.023.997 13.170.217.823 14.255.362.744 13.744.373.060
Kepentingan non pengendali 22.107.104.456 18.257.251.526 15.865.177.574 10.974.142.479 10.334.749.278
JUMLAH 154.113.600.644 42.506.275.523 29.035.395.397 25.229.505.223 24.079.122.338
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik entitas induk 54.538.539.642 24.537.636.213 12.426.839.706 14.118.520.103 13.846.365.441
Kepentingan non pengendali 21.153.325.647 18.509.758.081 15.808.083.048 11.042.543.506 10.238.862.452
JUMLAH 229.805.465.933 43.047.394.294 28.234.922.754 25.161.063.609 24.085.227.893
LABA BERSIH PERSAHAM DASAT 55,61 44,09 23,95 25,92 24,99
Tabel Tren analisis laporan laba rugi
Analisis Komparatif
IDR 200,000,000,000
IDR -
2016-2015 2017-2016 2018-2017 2019-2018
IDR (200,000,000,000)
IDR (400,000,000,000)
IDR (600,000,000,000)
IDR (800,000,000,000)
IDR (1,000,000,000,000)
IDR (1,200,000,000,000)
IDR (1,400,000,000,000)
Penjualan Neto Beban Pokok Penjualan Laba Bruto Laba Tahun Berjalan
Dilihat pada tabel pertama adalah merupakan laporan laba rugi tahun 2015 sampai
2019, kemudian pada tabel kedua adalah tabel tren laba rugi tahun 2015 sampai
2019. Dilihat dari kinerja operasi/Laporan laba rugi, yang pertama pertumbuhan
penjualan bersih mengalami penurunan dan kenaikan, pada tahun 2015-2016
penjualan bersih naik sebanyak 24% angka tersebut didapat yaitu, penjualan
bersih tahun 2015 dibagi dengan (penjualan bersih tahun 2015 dikurang dengan
penjualan bersih tahun 2016), pada tahun 2016-2017 mengalami kenaikan
sebanyak 6% angka tersebut didapat yaitu, penjualan bersih tahun 2016 dibagi
dengan (penjualan bersih tahun 2016 dikurang dengan penjualan bersih tahun
2017), pada tahun 2017-2018 mengalami kenaikan sebesar 11% angka tersebut
didapat yaitu, penjualan bersih tahun 2017 dibagi dengan (penjualan bersih tahun
2017 dikurang dengan penjualan bersih tahun 2018), pada tahun 2018-2019 juga
mengalami kenaikan sebesar 39% angka tersebut didapat yaitu, penjualan bersih
tahun 2018 dibagi dengan (penjualan bersih tahun 2018 dikurang dengan
penjualan bersih tahun 2019).
Kedua pertumbuhan Beban penjualan umumdan administrasi, pada tahun
2015-2016 beban penjualan administrasi mengalami kenaikan sebesar 25% akibat
dari penjualan meningkat beban penjualan pun juga ikut meningkat, angka
persentase yang didapat yaitu dari beban penjualan tahun 2015 dibagi dengan
(beban penjualan tahun 2015 dikurang beban penjualan tahun 2016), beban
penjualan 2016-2017 juga mengalami kenaikan sebesar 1%, 2017-2018
mengalami kenaikan sebesar 11%, dan pada tahun 2018-2019 mengalami
peningkatan yang sangat signifikan sebesar 72%. Ketiga beban operasi lainnya,
pada tahun 2015-2016 beban operasi lainnya menurun sebesar 86%, angka
persentase didapat dari beba operasi lainnya pada tahun 2015 dibagi (beban
operasi lainnya tahun 2015 dikurang beban operasi lainnya 2016), 2016-2017
mengalami peningkatan sebesar 173%, 2017-2018 mengalami peningkatan
sebesar 166%, dan tahun 2018-2019 mengalami penurunan sebesar 68%.
Keempat beban keuangan 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 3%,
2016-2017 juga mengalami penurunan sebesar 2%, 2017-2018 mengalami
kenaikan sebesar 21%, dan 2018-2019 mengalami kenaikan 90%. Kelima
pendapatan keuangan 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 63%, 2016-2017
mengalami penurunan 36%, 2017-2018 mengalami kenaikan 4% dan 2018-2019
mengalami kenaikan yang sangat signifikan 264%. Pada tahun 2019 terdapat laba
bersih setelah efek proforma dengan nominal 12.304.142.032. Laba bersih pada
tahun 2015-2016 mengalami kenaikan sebesar 5%, pada tahun 2016-2017
mengalami kenaikan sebesar 15%, pada tahun 2017-2018 mengalami kenaikan
sebesar 46% dan pada tahun 2018-2019 mengalami kenaikan 84%. Dilihat selama
lima tahun terakhir ini laba bersih yang didapat oleh PT Alkindo Naratama
mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Dilihat pada tabel pertama adalah merupakan laporan posisi keuangan tahun 2015
sampai 2019, kemudian pada tabel kedua adalah tabel tren posisi keuangan tahun
2015 sampai 2019. Dilihat dari laporan posisi keuangan, yang pertama
pertumbuhan asset lancar mengalami penurunan dan kenaikan, pada tahun 2015-
2016 aset lancar naik sebanyak 20% angka tersebut didapat yaitu, asset lancar
tahun 2015 dibagi dengan (asset lancar tahun 2015 dikurang dengan asset lancar
tahun 2016), pada tahun 2016-2017 mengalami penurunan sebanyak 17% angka
tersebut didapat yaitu, asset lancar tahun 2016 dibagi dengan (asset lancar tahun
2016 dikurang dengan asset lancar tahun 2017), pada tahun 2017-2018 mengalami
penurunan sebesar 7% angka tersebut didapat yaitu, asset lancar tahun 2017 dibagi
dengan (asset lancar tahun 2017 dikurang dengan asset lancar tahun 2018), pada
tahun 2018-2019 mengalami kenaikan sebesar 41% angka tersebut didapat yaitu,
asset lancar tahun 2018 dibagi dengan (asset lancar tahun 2018 dikurang dengan
asset lancar tahun 2019).
Kedua pertumbuhan asset tidak lancar, pada tahun 2015-2016 aset tidak lancar
mengalami penurunan hingga minus sebesar -5%, angka persentase yang didapat
yaitu dari asset tidak lancar tahun 2015 dibagi dengan (asset tidak lancar tahun
2015 dikurang asset tidak lancar tahun 2016), asset tidak lancar 2016-2017
mengalami kenaikan sebesar 34%, 2017-2018 mengalami penurunan sebesar 2%,
dan pada tahun 2018-2019 mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar
160%. Ketiga liabilitas jangka pendek pada tahun 2015-2016 liabilitas jangka
pendek naik sebesar 10%, angka persentase didapat dari liabilitas jangka pendek
pada tahun 2015 dibagi (liabilitas jangka pendek tahun 2015 dikurang liabilitas
jangka pendek 2016), 2016-2017 mengalami peningkatan sebesar 20%, 2017-
2018 mengalami penurunan sebesar -4%, dan tahun 2018-2019 mengalami
kenaikan sebesar 26%.
Keempat liabilitas jangka panjang 2015-2016 mengalami penurunan sebesar
-29%, 2016-2017 juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 254%, 2017-
2018 mengalami penurunan hingaa minus sebesar -15%, dan pada tahun 2018-
2019 mengalami kenaikan 332%. Kelima ekuitas 2015-2016 mengalami kenaikan
sebesar 18%, 2016-2017 mengalami penurunan 14%, 2017-2018 mengalami
kenaikan 18% dan 2018-2019 mengalami kenaikan yang sangat signifikan 96%.
Pada tahun 2019 terdapat laporan posisi keuangan setelah efek proforma dengan
nominal 952.114.449.507. posisi keuangan pada tahun 2015-2016 mengalami
kenaikan sebesar 12%, pada tahun 2016-2017 mengalami kenaikan sebesar 22%,
pada tahun 2017-2018 mengalami penuruan sebesar 5% dan pada tahun 2018-
2019 mengalami kenaikan 76%. Dilihat selama lima tahun terakhir ini posisi
keuangan yang didapat oleh PT Alkindo Naratama mengalami kenaikan dan
penurunan. Penurunan terjadi pada tahun 2017-2018, sedangkan tahun lainnya
mengalami kenaikan.
3. Dampak dan resiko pertumbuhan tersebut
Analisis laporan keuangan perusahaan dilaksanakan dengan alasan untuk
mengetahui tingkat profitabilitas, resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Jadi suatu laporan keuangan merupakan keterangan yang memuat Informasi
tentang posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan.
Oleh sebab itulah maka suatu laporan keuangan merupakan suatu laporan
pertanggung jawaban dari pihak manajemen perusahaan atas pengelolaan
perusahaan yang telah dipercayakan kepada mereka kepada pihak-pihak yang
memiliki kepentingan baik yang berasal dari luar perusahaan; pemilik perusahaan,
pemerintah, kreditor atau pihak lainnya. Pada PT Alkindo Naratama selama 4
tahun terakhir mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2017-2018 mengalami
penurunan sebesar 5%.
4. Simpulan untuk setiap kelompok analisis
Pada laporan posisi keuangan disimpulkan dampak dari rasio hasil kinerja untuk
masa depan perusahaan dapat dijadikan sebagai acuan untuk kedepannya,
sehingga memperngaruhi perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.
Jika perusahaan PT Alkindo Naratama bisa meningkatkan posisi keuangn setiap
tahun nya otomatis perusahaan ini akan berkembangan dan propek kerja
meningkat setiap tahunnya. Namun meskipun PT Alkindo Naratama mengaami
kenaikan profitabilitas selama empat periode ini, harus tetap meningkatkan tingkat
rasio aktivitasnya agar lebih efektif dalam pengelolaan aktivanya dalam
menghasilkan pendapatan yang maksimal.
5. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dalam analisis ini, maka beberapa
saran dapat disampaikan sebagai berikut :
a. Untuk kinerja laporan posisi keuangn, asset, liabilitas dan ekuitas
perusahaan harus lebih ditingkatkan apalagi pada tahun 2017-2018
mengalami penuruan, untuk periode kedepannya harus lebih ditingkatkan.
b. Meskipun perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur, harus tetap
meningkatkan tingkat rasio aktivitasnya agar lebih efektif dalam
pengelolaan aktivanya dalam menghasilkan pendapatan.
D. Analisis Laporan Arus Kas
1. Tabel rasio pertumbuhan Laporan Arus Kas
Tabel tren analisis laporan arus kas
2. Analisis pertumbuhan tren selama 4 tahun
Grafik pertumbuhan tren arus kas, mulai dari arus kas operasi, arus kas investasi
dan arus kas pendanaan. Selanjutnya menginterpresi hubungan rasio masing
masing kelompok arus kas.
IDR 80,000,000,000
IDR 60,000,000,000
IDR 40,000,000,000
IDR 20,000,000,000
IDR -
2016-2015 2017-2016 2018-2017 2019-2018
IDR (20,000,000,000)
IDR (40,000,000,000)
IDR (60,000,000,000)
Dapat dilihat pada tabel pertama yang merupakan tabel rasio pertumbuhan laporan
arus kas tahun 2015 sampai 2019, kemudian tabel kedua merupakan tabel tren
analisis laporan arus kas. Berikut analisis perbandingan pada Laporan Arus Kas
pada PT Alkindo Naratama Tbk. yang dimulai dari tahun 2015 hingga tahun 2019:
a) Pada arus kas dari aktivitas operasi terlihat pada tahun 2016-2015 kas bersih
yang diperoleh dari aktivitas operasi naik secara signifikan yaitu dengan
selisih Rp. 36.051.178.666 dengan persentase 1636 % yang mana dihitung dari
Kas Bersih pada tahun 2016 dikurangi dengan Kas Bersih tahun 2015 dan
dibagi dengan Kas bersih tahun 2015. Pada tahun 2017-2016 terjadi
penurunan pada total kas bersih dengan selisih Rp. 25.548.921.751 dengan
persentase -67%. Kemudian pada tahun 2018-2017 terjadi penaikan kembali
pada total kas bersih dengan selisih Rp. 4.664.339.866 dengan persentase
37%. Yang terakhir, pada tahun 2019-2018 dapat dilihat bahwa perusahaan
kembali mengalami kenaikan total kas bersih secara signifikan dengan selisih
Rp. 82.094.771.059 dengan persentase 473%.
b) Pada arus kas dari aktivitas Investasi dapat dilihat bahwa pada tahun 2016-
2015 terdapat selisih kas bersih sebesar Rp. 6.006.384.081 dengan persentase
-58%, selanjutnya pada tahun 2017-2016 perusahaan mengalami penurunan
yang cukup signifikan yang disebabkan oleh pembelian asset tetap, dengan
selisih total kas bersih sebesar (Rp. 42.854.651.301) dengan persentase 984%.
Kemudian pada tahun 2018-2017 kembali terjadi kenaikan yang signifikan
dengan selisih total kas bersih sebesar Rp. 37.487.749.341 dengan persentase
-79% dan yang terakhir tahun 2019-2018 dengan selisih total kas bersih
sebesar (Rp. 37.706.204.501) dengan persentase 388%.
c) Pada arus kas dari aktivitas pendanaan dapat dilihat pada tahun 2016-2015
terdapat selisih kas sebesar (Rp. 40.622.119.699) dengan persentase -569%.
Pada tahun 2017-2016 terdapat selisih total kas bersih sebesar Rp.
68.078.680.313 dengan persentase -203%. Selanjutnya tahun 2018-2017
terdapat selisih total kas bersih sebesar (Rp. 39.315.112.924) dengan
persentase -114% dan yang terakhir pada tahun 2019-2018 terdapat selisih
total kas bersih sebesar (Rp. 51.576.870.166) dengan persentase 1092%.