Oleh Kelompok 5:
Dosen Pengampu:
Nurzi Sebrina, S.E, Ak, M.Sc
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2020
KELOMPOK 5
TAHUN 2015-2019
Laporan Analisis ROI & Profitabilitas
konversinya dalam berbagai ukuran dan bentuk, seperti inti kertas, tabung kertas,
papan kertas sarang lebah, dan pelindung tepi. Fasilitas produksinya berlokasi di
Indonesia, perusahaan juga bergerak dalam distribusi bahan kimia untuk tekstil
dan benang.
Honey Comb adalah kertas karton yang dibentuk seperti sarang lebah
berbentuk padat seperti kayu dan menghasilkan kekuatan yang baik. Edge
dengan desain dan ukuran yang berbeda yaitu: “L tidak sama sisi”, “U”.
dimaksud dalam Akta Berita Acara Rapat nomor 27 tanggal 16 Juni 2015, yang
dibuat oleh Erny Kencanawati, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Kota
sebanyak 150 juta saham dengannilai nominal Rp 100,- per saham serta harga
penawaran Rp 225,- persaham. Seluruh saham perusahaan telah di daftarkan di
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Alkindo Naratama Tbk,
antara lain: PT Golden Arista International (induk usaha) (58,41%) dan Lili
Sutanto, Herwanto Sutanto dan Erik Sutanto. Deviden PT Alkindo Naratama Tbk,
membagikan dividen tunai Rp 1,1 per saham Cum. Rutin dilakukan setiap tahun
6. Kegiatan Usaha
dalam Akta Berita Acara Rapat nomor 05tanggal 15 Maret 2011, yang dibuat di
antara lain honeycomb paper, paper core, papertube, dan edge protector.
7. Struktur Organisasi
B. Analisis ROI
1. ROA
keuntungan bagi semua investor, setiap satu rupiah modal menghasilkan keuntungan
Rp 0,06 untuk investor. Dari hasil yang diperoleh perusahaan sebesar 6%, maka dapat
Naratama Tbk, pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas sebesar Rp 0,6.
Bisa juga dikatakan bahwa dari total investasi pada PT Alkindo Naratama Tbk
pemegang saham masih memperoleh tambahan nilai yang sama dengan tahun
sebelumnya yaitu dengan persentase ekuitas sebesar 6 %. Karena hasil yang diperoleh
Rp 0,6.
Alkindo Naratama Tbk, pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas sebesar
Rp 0,6. Bisa juga dikatakan bahwa dari total investasi pada PT Alkindo Naratama Tbk
pemegang saham masih memperoleh tambahan nilai yang sama dengan tahun
sebelumnya yaitu dengan persentase ekuitas sebesar 6 %. Karena hasil yang diperoleh
Rp 0,6.
Naratama Tbk, pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas sebesar Rp 0,6.
Bisa juga dikatakan bahwa dari total investasi pada PT Alkindo Naratama Tbk
pemegang saham kembali memperoleh tambahan nilai yang sama dengan tahun
sebelumnya yaitu dengan persentase ekuitas sebesar 6 %. Karena hasil yang diperoleh
Rp 0,6.
Jadi, pada PT Alkindo Naratama Tbk, Rasio Return on Asset (ROA) dari tahun
2015 hingga tahun 2018 tidak mengalami kenaikan maupun penurunan walau dapat
dilihat total dari laba bersih dan juga rata-rata asset yang diperoleh berbeda-beda
setiap tahunnya.
Grafik ROA
1,000,000,000,000
900,000,000,000
800,000,000,000
700,000,000,000
600,000,000,000
500,000,000,000
400,000,000,000
300,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
-
Kesimpulan
Secara keseluruhan dari Analisis ROA yang telah dilakukan maka dapat
terlehihat bahwa Perusahaan Alkindo Naratama Tbk ini masih belum efektif dalam
memanfaatkan asset nya karena tingkat perolehan dengan persentase yang sama setiap
penurunan. Tanpa adanya peningkatan tingkat ROA ini disebabkan karena perputaran
kas menurun dan perputaran persediaan juga mengalami penurunan sehingga dengan
pendapatan.
Rekomendasi
serta dapat meningkatan perolehan tambahan nilai ekuitas bagi para pemegang saham
2. ROE
pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas Rp 0,13. Bisa juga dikatakan
bahwa, dari total investasi pada PT Alkindo Naratama Tbk, pemegang saham
0,13. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa perusahaan belum memanfaatkan aset yang
Naratama Tbk, pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas Rp 0,12. Dapat
dilihat bahwa dari total investasi PT Alkindo Naratama Tbk, pemegang saham
memperoleh penurunan ekuitas sebesar 12%, karena hasil yang diperoleh Rp 0,14.
Selanjutnya, pada tahun 2017 untuk setiap Rp 1 yang diinvestasikan pada PT
Alkindo Naratama Tbk, pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas sebesar
Rp 0,12. Dapat dilihat bahwa dari total investasi pada PT Alkindo Naratama Tbk
pemegang saham masih memperoleh tambahan nilai yang sama dengan tahun
diperoleh Rp 0,12.
Naratama Tbk, pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas Rp 0,11. Dapat
dilihat bahwa dari total investasi PT Alkindo Naratama Tbk, pemegang saham
kembali memperoleh penurunan ekuitas sebesar 11%, karena hasil yang diperoleh Rp
0,11.
Jadi, pada perusahaan Alkindo Naratama Tbk, Rasio Return on Equity (ROE)
dari tahun 2018 mengalami penurunan setiap tahunnya, pada tahun 2015 perusahaan
mencapai ROE dengan persentase 13%, pada tahun 2016 perusahaan menghasilkan
ROE yang lebih rendah daripada tahun sebelumnya dengan persentase 12%.
Selanjutnya pada tahun 2017 perusahaan memperoleh ROE yang sama dengan tahun
sebelumnya yaitu sebesar 12%, yang mana pada tahun ini tidak terjadi peningkatan.
Pada tahun 2018 perusahaan kembali mengalami penurunan dengan persentase 11%.
Grafik ROE
600,000,000,000
500,000,000,000
400,000,000,000
300,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
Kesimpulan
Secara keseluruhan dari Analisis ROE yang telah dilakukan maka dapat terlihat
bahwa Perusahaan Alkindo Naratama Tbk ini masih belum efektif dalam
memanfaatkan asset nya karena tingkat perolehan dengan persentase yang menurun
setiap tahunnya. Jadi dapat disimpulkan dari hasil interpretasi di atas maka dapat
perusahaan masih kurang efisien sehingga perlu diperbaiki lagi agar asset dan modal
Rekomendasi
asset serta meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengelola asset dan modal
perusahaan agar asset dan modal yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan sebaik
e. Perputaran Kas
2015 2016 2017 2018 2019
Penjualan dan pendapatan usaha 666,434,061,41 1,096,435,817,888
538,363,112,800 2 708,740,551,637 789,643,654,873
Kas dan bank 8,658,473,828 9,022,509,790 9,115,361,639 12,089,897,847 18,838,991,531
Average Cash & Cash Equivalent 8,840,491,809 9,068,935,715 10,602,629,743 15,464,444,689
Cash Turnover 75.38 78.15 74.48 70.90
Average Cash Holding Period 4.78 4.61 4.83 5.08
Dari perhitungan perputaran kas ALDO selama 4 tahun terlihat bahwa kas
ALDO pada tahun 2016 sebanyak 75.38 kali dan mengalami penurunan , bisa kita
lihat pada tahun 2019 perputaran kas ALDO menurun menjadi 70.90 kali. Jika
dilihat dari waktu, kas di pegang rata-rata 5.08 hari pada tahun 2019. Perputaran
kas ini mengalami penurunan yang dapat dilihat pada tabel perputaran kas di atas.
Hal ini menujukkan bahwa ALDO kurang mampu mengelola kas nya dengan
baik. Dengan perputaran kas yang menurun ini berati kas akan sulit untuk
Penjualan dan pendapatan usaha Kas dan bank Average Cash & Cash Equivalent Cash Turnover
Average Cash Holding Period
2. Perputaran Piutang Usaha (Account Receivable Turnover)
f. Perputaran
Piutang Usaha
2015 2016 2017 2018 2019
Penjualan dan 538,363,112,80 666,434,061,41 789,643,654,87 1,096,435,817,888
pendapatan usaha 0 2 708,740,551,637 3
Piutang usaha 154,802,310,27 182,427,385,51 203,140,191,25
192,425,624,515 230,491,208,522
6 8 5
Average 168,614,847,89 197,782,907,88
187,426,505,017 216,815,699,889
Collection Period 7 5
Cash Turnover 3.95 3.78 3.99 5.06
Average Cash
91.08 95.20 90.17 71.19
Holding Period
Dari perhitungan perputaran piutang usaha ALDO terlihat bahwa tahun 2016
perputaran piutang usaha ALDO sebesar 3.95 kali dalam satu tahun, dan angka ini
mengalami kenaikan tahun 2019 sebesar 5.06 kali. Hal ini menunjukkan untuk
tahun 2019, piutang mampu menghasilkan penjualan 5.06 kali dalam setahun. Jika
perputaran piutang di dalam suatu perusahaan tidak cepat dan terkesan lambat,
beredar hanya dalam waktu 71.19 hari. Dengan perputaran piutang yang semakin
1,000,000,000,000
800,000,000,000
600,000,000,000
400,000,000,000
200,000,000,000
0
2015 2016 2017 2018 2019
g. Persediaan
2015 2016 2017 2018 2019
Beban pokok penjualan 435,203,997,01 554,275,328,51
588,935,699,382 638,294,546,423 821,595,543,791
dan pendapatan 6 7
Persediaan
79,554,208,566 95,547,717,345 131,015,702,213 144,342,696,536 257,163,046,834
Average Inventory days
87,550,962,956 113,281,709,779 137,679,199,375 200,752,871,685
Outstanding
Cash Turnover 6.33 5.20 4.64 4.09
Average Cash Holding
56.86 69.25 77.65 87.96
Period
tahun 2016 sebesar 6.33 kali dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2019
sebesar 4.09. Perputaran persediaan yang terus menurun ini menunjukkan indikasi
tingkat penjualan yang lemah dan permintaan akan produk perusahaan menurun.
Grafik Persediaan
900,000,000,000
800,000,000,000
700,000,000,000
600,000,000,000
500,000,000,000
400,000,000,000
300,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Beban pokok penjualan dan pendapatan Persediaan Average Inventory days Outstanding
Cash Turnover Average Cash Holding Period
Turnover)
5. h. Perputaran Aset
Operasi Jangka Panjang
2015 2016 2017 2018 2019
Penjualan dan 538,363,112,80 1,096,435,817,888
pendapatan usaha 0 666,434,061,412 708,740,551,637 789,643,654,873
Piutang pihak berelasi
4,324,249,444 6,434,893,393 8,939,925,782 11,888,523,701 4,737,673,263
117,612,199,76
Aset tetap 0 111,122,445,703 147,610,455,698 149,708,894,516 393,219,454,865
Uang muka pembelian - - - - 1,592,250,000
Pemanfaatan aset operasi jangka panjang ALDO yang dilihat dari nilai
2016 sampai 2019, Pada tahun 2016 perputaran aset operasi jangka panjang
sebesar 5.78 kali, tahun 2017 meningkat sebesar 5.41 kali, tahun 2018 turun lagi
menadi 5.22 kali, dan tahun 2019 mengalami penurunan yang drastis menjadi 3.98
kali. Penurunan perputaran aset operasi jangka panjang ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan aset operasi jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan tidak
cukup efisien.
i. Perputaran Utang
Dagang
Perputaran utang dagang 2015 2016 2017 2018 2019
Beban pokok penjualan 435,203,997,01
dan pendapatan 554,275,328,517 588,935,699,382 638,294,546,423 821,595,543,791
6
Utang usaha
94,351,241,096 136,922,780,390 158,994,734,911 146,727,881,240 159,834,778,338
Average payable days
outstanding 115,637,010,743 147,958,757,651 152,861,308,076 153,281,329,789
Turnover 5 4 4 5
Average payable days
89 97 83 70
outstanding
Rasio perputaran utang usaha pada ALDO ini mengalami penurunan pada
2017 dan 2018, kemudian mengalami peningkatan pada 2019, dapat dilihat pada
tahun 2016 perputaran utang usaha sebesar 5 kali, menurun menjadi 4 kali pada
tahun 2017 dan 2018 dan meningkat pada tahunn hingga 2019 sebesar 5 kali. Jika
dilihat dari waktu, utang usaha beredar hanya dalam waktu 70 hari pada tahun
mengelola utang usahanya dengan tepat. Utang yang semakin cepat dibayar
pengelolaan utang yang dilakukan oleh ALDO cukup baik, sehingga perturan
800,000,000,000
700,000,000,000
600,000,000,000
500,000,000,000
400,000,000,000
300,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
0
2015 2016 2017 2018 2019
2016 perputaran modal kerja ALDO sebesar 1.72 kali dan terus menurun hingga
tahun 2019 sebesar 1.51 kali. Dengan menurunnya perputaran modal kerja ini berarti
1,000,000,000,000
800,000,000,000
600,000,000,000
400,000,000,000
200,000,000,000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Kesimpulan
Secara keseluruhan dari Analisis Pemanfaatan Aset yang telah dilakukan maka dapat
terlihat bahwa Perusahaan Alkindo Naratama Tbk ini masih belum efektif dalam
memanfaatkan asset nya karena tingkat perolehan dengan persentase yang menurun
setiap tahunnya. Jadi dapat disimpulkan dari hasil interpretasi di atas maka dapat
Rekomendasi
asset dan modal perusahaan agar asset dan modal yang dimiliki perusahaan dapat
serta dapat meningkatan perolehan tambahan nilai ekuitas bagi para pemegang saham.
D. Analisis Kinerja Operasi
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa laba kotor pada ALDO tahun
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dimana laba kotor pada tahun 2015
sebanyak 19,16%, meningkat pada tahun 2016 sebanyak 16,83%, pada tahun 2017
mengalami peningkatan menjadi 183,10%, naik lagi menjadi 180,83% pada tahun
dan kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini dapat terjadi karena
COGS
2,500,000,000,000
2,000,000,000,000
1,500,000,000,000
1,000,000,000,000
Axis Title
500,000,000,000
0
1 2 3 4 5
(500,000,000,000)
(1,000,000,000,000)
2. Margin Laba Operasi
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa laba operasi pada ALDO tahun
operasi pada tahun 2015 sebanyak 7,84%, pada tahun 2016 mengalami sedikit
penurunan menjadi 6,52%, pada tahun 2017 mengalami kenaikan yang sangat
signifikan menjadi 172,97%, tahun 2018 turun menjadi 170,35% dan pada tahun
ALDO diakibatkan karena adanya peningkatan pada penjualan dan beban operasi
yang tidak terlalu besar. Dimana beban usaha ALDO pada tahun 2015 sebanyak
-10,26%, pada tahun 2016 menurun menjadi -10,39%, pada tahun 2017
meningkat menjadi -9,89%, pada tahun 2018 menurun menjadi -9,90% dan pada
2,000,000,000,000
1,500,000,000,000
1,000,000,000,000
Axis Title
500,000,000,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(500,000,000,000)
(1,000,000,000,000)
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa laba sebelum pajak pada ALDO
pajak pada tahun 2015 sebanyak 6,88%, pada tahun 2016 sebanyak 6,04%, pada
tahun 2017 meningkat dengan sangat signifikan sebanyak 172,52%, pada tahun
2018 sebanyak 169,99%, dan pada tahun 2019 sebanyak 162,73%. Laba setelah
dengan laba operasi. Hal ini dikarenakan pendapatan dan beban keuangan lainnya
begitu besar sehingga tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan pada
1,500,000,000,000
1,000,000,000,000
Axis Title
500,000,000,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(500,000,000,000)
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa laba bersih ALDO pada tahun 2015-
2019 juga mengalami peningkatan. Dimana laba bersih pada tahun 2015 sebanyak
5,33%, pada tahun 2016 menjadi 4,74%, pada tahun 2017 mengalami peningkatan
yang sangat signifikan menjadi 171,17%, pada tahun 2018 menjadi 168,12%, dan
pada tahun 2019 mengalami menjadi 159,89%. Sedangkan beban pajak PPh juga
1,500,000,000,000
1,000,000,000,000
Axis Title
500,000,000,000
0
1 2 3 4 5 6
(500,000,000,000)
Kesimpulan
Dapat disimpulkan yang pertama dilihat dari margin laba kotor yang mengalami
peningkatan yang sangat signifikan adalah pada tahun 2016, dengan beban pokok
penjualan yang tidak begitu besar ALDO bisa menghasilkan laba kotor meningkat
begitu siginifikan pada tahun 2016, yang kedua margin laba operasi, pada tahun 2017
adalah total laba operasi yang paling tinggi, dilihat dengan laba bersih perusahaan
pada tahun 2017 merupakan laba perusahaan tertinggi dari laporan keuangan tahun
2015-2019. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2017 sangat
baik dari tahun lainnya, dengan beban usaha yang dikeluarkan tidak begitu besar,
ketiga dilihat pada margin laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan adalah
pada tahun 2017 dan margin setelah pajak peningkatan yang terjadi juga pada tahun
2017 diakibatkan dari penjualan yang begitu naik dengan sangat signifikan.
Rekomendasi
Agar dapat meningkatkan laba yang di peroleh oleh perusahaan, maka perusahaan
harus dapat menekan beban yang di keluarkan hingga sekecil mungkin, sehingga laba
yang diperoleh oleh perusahaan dapat meningkat, dilihat pada laporan laba rugi
ALDO mereka telah melakukan pengeluaran beban yang begitu kecil, diharapkan
agar ALDO dapat mempertahankan hasil kinerja perusahaan untuk tahun berikutnya.