Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR

PROPERTI PADA PT AGUNG PODOMORO DAN PT ALAM SUTERA


REALTY PADA PERIODE 2017-2021

Disusun Oleh :
AK 46-07 Kelompok 1
Abyan Hanif Wibowo (1402223271)
Aidah Intan Nabila (1402223191)
Bravo Prapanca(1402213017)
Annisa Firmansyah(1402223325)
Bentang Raufio Sumadilaga (11402220101)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2023
BAB 1

Latar Belakang
Analisis indeks, common size, dan rasio keuangan adalah teknik analisis yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam sektor
properti, analisis ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam menilai kinerja
perusahaan properti dan membandingkannya dengan perusahaan sejenis.
Analisis indeks adalah metode analisis laporan keuangan yang digunakan untuk
mengetahui kecenderungan atau tendensi keadaan keuangan suatu perusahaan apakah
naik, turun atau tetap. Kecenderungan posisi keuangan tersebut dapat diketahui dari
laporan keuangan yang disusun untuk tiga periode atau lebih[1].
Analisis common size adalah teknik analisis laporan keuangan yang dapat mengukur
proporsi masing-masing akun (pos) dengan total akun dalam laporan keuangan neraca
dan laba rugi. Perbandingan setiap akun atau pos dilakukan terhadap total akun
masing-masing laporan keuangan.
Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua angka dalam laporan keuangan yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Beberapa rasio
keuangan yang umum digunakan dalam analisis keuangan sektor properti antara lain
rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas.
Dalam sektor properti, analisis indeks, common size, dan rasio keuangan dapat
memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kinerja perusahaan properti
dan membandingkannya dengan perusahaan sejenis. Misalnya, analisis indeks dapat
membantu dalam mengetahui apakah perusahaan properti mengalami pertumbuhan
atau penurunan dalam beberapa periode terakhir. Analisis common size dapat
membantu dalam mengetahui proporsi masing-masing akun dalam laporan keuangan
dan membandingkannya dengan perusahaan sejenis. Sedangkan rasio keuangan dapat
membantu dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan properti dari be rbagai
aspek seperti profit.
2. Rumusan Masalah
1) Siapa perusahaan yang menjadi objek pada penelitian ini?
2) Bagaimana hasil analisis common size, indeks, dan rasio keuangan terhadap PT
Agung Podomoro Land Tbk dan PT Alam Sutera Realty Tbk pada periode 2017-
2021?

3. Tujuan Penelitian
1) Unntuk mengatahui perusahaan yang menjadi objek pada penelitian ini
2) Untuk mengatahui hasil analisis common size, indeks, dan rasio keuangan
terhadap PT Agung Podomoro Land Tbk dan PT Alam Sutera Realty Tbk pada
periode 2017-2021

4. Profil Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk


PT Agung Podomoro Land Tbk adalah perusahaan pengembang properti yang
berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30 Juli
2004 dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya dan kemudian berganti nama menjadi
PT Agung Podomoro Land Tbk pada tahun 2010 setelah melakukan restrukturisasi
perusahaan. Perusahaan ini merupakan entitas unggulan dari Agung Podomoro
Group.
PT Agung Podomoro Land Tbk memiliki model pengembangan properti terintegrasi,
mulai dari pembebasan tanah hingga penjualan tanah dan bangunan seperti pusat
perbelanjaan, perkantoran, apartemen, dan residensia. Perusahaan ini terdiversifikasi
di segmen real estat ritel, komersial, dan perumahan dengan kepemilikan yang
beragam.
PT Agung Podomoro Land Tbk memiliki beberapa anak usaha, antara lain PT Pesona
Mitra Kembar Mas, PT Podomoro Bangun Abadi, PT Podomoro Central Sejahtera,
PT Podomoro Sukses Lestari, PT Podomoro Batununggal Indah , APL Realty
Holdings Pte Ltd, dan Podomoro Properties Pte Ltd.
PT Agung Podomoro Land Tbk memiliki total ekuitas sebesar Rp 11,355 triliun pada
tahun 2020 dan memiliki 1.595 karyawan pada tahun yang sama. Perusahaan ini juga
tercatat sebagai salah satu pengembang realestat dengan perkembangan usaha
tercepat dan terbesar di Indonesia.

5. Profil Perusahaan PT Alam Sutera


PT Alam Sutera Realty Tbk adalah perusahaan Indonesia yang didirikan pada
tanggal 3 November 1993 dengan nama PT Adhihutama Manunggal oleh Haryanto
Tirtohadiguno dan keluarga. Perusahaan ini bergerak di bidang pembangunan real
estate dan mengembangkan serta memanajemen properti tempat tinggal, tempat usaha
komersil, tempat industri, pusat perbelanjaan, kantor, dan tempat rekreasi. Kantor
pusat Alam Sutera Realty Tbk terletak di Wisma Argo Manunggal, Lt. 18, Jl. Jend.
Gatot Subroto Kav. 22, Jakarta 12930 – Indonesia.
Perusahaan ini memulai kegiatan operasional dan pembelian tanah pada tahun 1999.
Proyek real estat utama yang dimiliki oleh perusahaan dan anak perusahaannya
adalah proyek Kawasan Alam Sutera di Serpong dan proyek Suvarna Padi dan
Suvarna Sutera di Pasar Kemis, Tangerang, Kota Ayodhya di Kecamatan Tangerang,
proyek gedung perkantoran The Tower dan gedung perkantoran Wisma Argo
Manunggal di Jakarta, serta Garuda Wisnu Kencana.
Pada tanggal 18 Desember 2007, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek
Indonesia. Pihak pengendali dan pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner)
Alam Sutera Realty Tbk adalah Tuan The Ning King dan keluarga. Perusahaan ini
telah menjadi pengembang properti terintegrasi yang berfokus pada aktivitas-aktivitas
bisnisnya dalam pembangunan dan manajemen area tempat tinggal, usaha komersil,
industri, dan juga manajemen pusat-pusat perbelanjaan, pusat-pusat rekreasi, dan
perhotelan (termasuk kawasan terpadu skala besar).

Bab 2
Analisis Common Size
a. Pengertian Common Size
Analisis Common Size merupakan metode dalam analisis laporan keuangan yang
digunakan untuk membandingkan besaran setiap akun dalam laporan keuangan
dengan total aset, total liabilitas, atau total ekuitas perusahaan. Dalam analisis ini,
setiap akun atau pos dalam laporan keuangan dinyatakan sebagai persentase dari total
aset, total liabilitas, atau total ekuitas. Yang kemudian, analisis common size dapat
mengetahui proporsi dari setiap akun dalam laporan keuangan secara relatif terhadap
keseluruhan perusahaan, dan dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dan pola
yang mungkin terjadi dalam laporan keuangan.
Menurut Jusuf (2012), common size analysis adalah menganalisis laporan keuangan
untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang satu
dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan
persentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%.
b. Tujuan Common Size
Tujuan dari Analisis Common Size adalah untuk membantu dalam memahami dan
mengevaluasi proporsi setiap akun dalam laporan keuangan perusahaan. Beberapa
tujuan khusus dari analisis common size adalah:
1. Membandingkan kinerja perusahaan secara relatif terhadap industri atau
pesaingnya.
2. Mengidentifikasi tren dan pola dalam laporan keuangan.
3. Membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan keuangan.
Tujuan dari analisis common size yaitu untuk mengetahui persentase investasi
terhadap masing-masing aset dan liabilitas serta ekuitasnya, untuk mengetahui
struktur permodalan serta komposisi biaya terhadap penjualan (kasmir, 2019:91).
c. Analisis Common Size dari PT Agung Podomoro Land Tbk dan PT Alam
Sutera Realty Tbk
• PT Agung Podomoro Land Tbk

(Tabel Analisis Common Size PT Agung Podomoro Land Tbk)


Analisis Common Size untuk laporan neraca pada perusahaan PT Agung Podomoro
Land tahun 2017 sampai 2021 cukup baik, yang dimana pada dari sisi asset nya
mengalami naik turun kemudian pada sisi liabilitas terlihat cukup stabil dari tahun
ketahun tidak ada kenaikan liabilitas yang cukup signifikan dan pada sisi ekuitas nya
juga cukup baik dan stabil.
• PT Alam Sutera Realty Tbk

(Tabel Analisis Common Size PT Alam Sutera Realty Tbk)


Analisis Common Size untuk laporan neraca pada perusahaan PT.Alam Sutera tahun
2017 sampai 2021 cukup baik, yang dimana pada dari sisi asset nya mengalami naik
turun kemudian pada sisi liabilitas terlihat cukup stabil dari tahun ketahun tidak ada
kenaikan liabilitas yang cukup signifikan dan pada sisi ekuitas nya juga cukup baik
dan stabil.

BAB 3

a) Pengertian Analisis Indeks


Analisis Indeks adalah salah satu metode analisis laporan keuangan untuk mengetahui
kecenderungan atau tendensi keadaan keuangan suatu perusahaan apakah naik, turun
atau tetap. Kecenderungan posisi keuangan tersebut dapat diketahui dari laporan
keuangan yang disusun untuk tiga periode atau lebih. Untuk melihat trend tersebut
digunakan angka indeks 100. Angka indeks 100 adalah untuk tahun dasar. Tahun
dasar tidak selamanya tahun awal, melainkan tahun yang dianggap representative.
Cara penyusunan laporan dengan indeks:
1. Menentukan Tahun Dasar
Biasanya yang digunakan sebagai tahun dasar adalah tahun awal atau tahun yang
dianggap norma/representatif pada periode tahun yang analisis. 2. Menentukan angka
indeks 100 pada tahun dasar untuk masing-masing pos dalam tahun dasar.
3. Pos-pos dari periode laporan yang dianalisis dibandingkan dengan pos-pos yang
sama dalam laporan keuangan tahun dasar.
4. Dalam menghitung rasio trend/kecenderungan pada umumnya tidak semua pos-pos
neraca dan lapora rugi laba dari beberapa periode tersebut dihitung, karena tujuan
utama dari perhitungan rasio adalah membuat perbandingan antara pos-pos yang
membuat hubungan informasi dengan pos-pos lainnya.
Trend dari suatu pos neraca atau rugi laba hanyalah merupakan data, dan belum
menjadi informasi. Ia akan menjadi informasi kalau dikaitkan dengan pos-pos
lainnya. Misalnya kenaikan penjualan dikaitkan dengan aktiva produktif dalam
perusahaan pada periode yang sama, harga pokok penjualan dan biaya operasi.
Kecenderungan naiknya penjualan selama beberapa periode dikaitkan dengan aktiva
yang beroperasi/produktif dalam periode yang sama akan diperoleh informasi
besarnya tingkat perputaran aktiva merupakan perbandingan antara jumlah penjualan
terhadap jumlah aktiva yang beroperasi. Menginterpretasikan tingkat pemanfaatan
aktiva ini, juga harus berhati-hati karena rasio ini hanya mengukur:
1. Hubungan antara penjualan bersih dengan aktiva yang digunakan dan tidak
memberikan informasi mengenai laba yang diperoleh.
2. Penjualan adalah untuk satu periode, sedangkan jumlah aktiva produktif adalah
akumulasi kekayaan perusahaan selama beberapa periode, dan mungkin adanya
ekspansi yang tidak segera dapat dihasilkan tambahan penjualan sehingga rasio pada
tahun pertama nampak rendah.
3. Tingkat penjualan mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor diluar kemampuan
perusahaan atau yang lazim disebut uncontrollable factors. Dengan demikian trend
hubungan antara penjualan dengan aktiva perlu diteliti lebih lanjut.
Persentase kecenderungan akan lebih bermanfaat dan menghasilkan interpretasi yang
mendekati kebenaran apabila dipenuhi beberapa syarat antara lain:
1. Prinsip-prinsip akuntansi harus dilakukan secara konsisten pada periode
yangbersangkutan.
2. Selama periode yang dianalisis tidak terjadi perubahan tingkat harga, atau nilai
harga.
b) Tujuan Analisis Indeks
Pada dasarnya, indeks harga memiliki tujuan umum yaitu mengambil arah ataupun
menentukan ukuran dalam suatu perubahan ekonomi yang terjadi. Variabel ekonomi
ini juga merupakan ukuran keadaan ekonomi dalam suatu negara. Dengan adanya
indeks ini, maka suatu negara dapat mengetahui apakah dalam suatu sistem
pemerintahannya terjadi sebuah inflasi.
Dengan indeks, maka suatu sistem pemerintahan atau suatu perusahaan dapat
menentukan jumlah pembelian suatu bahan produksi atau menggunakan suatu jasa
tertentu. Umumnya, fungsi serta tujuan utamanya adalah sebagai penentu dari suatu
peredaran barang atau pada jasa tertentu dalam sebuah sistem.
Indeks harga sendiri memang menjadi kunci utama dalam suatu kegiatan
perekonomian. Dengan adanya indeks harga, maka suatu sistem kemudian akan
berjalan dengan maksimal dan tak terkendala gangguan. Dengan penerapa n sistem
yang tepat guna, hal ini akan menjadikan sebuah sistem makin berkembang.

c) Analisis Indeks dari PT Agung Podomoro Land Tbk dan PT Alam Sutera
Realty Tbk
• PT Agung Podomoro

(Tabel Analisis Indeks PT Agung Podomoro Land Tbk)


Berdasarkan dari analisis yang dilakukan pada laporan neraca PT. Agung Podomoro
Land pada tahun 2017 – 2021 cenderung meningkat, hanya saja pada pos pos tertentu
mengalami penurunan peningkatan yang cukup signifikan terdapat pada liabilitas dan
ekuitas.
• PT Alam Sutera Realty Tbk

(Tabel Analisis Indeks PT Alam Sutera Realty Tbk)


Berdasarkan dari analisis yang dilakukan pada laporan neraca PT. Alam Sutera
Realty Tbk pada tahun 2017 – 2021 cenderung mengalami peningkatan, hanya saja
pada pos tertentu indeks mengalami penurunan hingga menunjukkan hasil negative.

BAB 4
RASIO KEUANGAN
A. PENGERTIAN RASIO KEUANGAN
Menurut Warsidi dan Bambang analisis rasio keuangan alat analisis analisis kinerja
perusahaan yang menjelaskan hubungan dari berbagai elemen keuangan, yang
bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi atau kinerja operasi di masa lalu.
Serta melihat trend yang menunjukkan risiko atau peluang yang ada pada suatu
perusahaan (2010:Vol. 2 No. 1).
Analisis Rasio Keuangan adalah suatu alat yang populer dan sering digunakan.
Walaupun demikian, perhitungan rasio hanya operasi aritmatika sederhana, dimana
untuk mengetahui hasilnya membutuhkan interpretasi cukup sulit.
(Hery,S.E:2018:139).

B. TUJUAN RASIO KEUANGAN


Fahmi (2014:109) berpendapat bahwa menggunakan metrik keuangan sebagai alat
analisis dapat bermanfaat.
1.Analisis indikator keuangan merupakan alat yang sangat berguna untuk
mengevaluasi kinerja dan pencapaian perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen sebagai acuan
perencanaan.
3.Analisis rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kesehatan
perusahaan dari segi keuangan.
4.Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi pemberi pinjaman dan dapat
digunakan untuk menilai potensi risiko yang mereka hadapi dalam memastikan
kelangsungan pembayaran bunga dan pembayaran kembali pinjaman.
5.Analisis metrik keuangan dapat digunakan sebagai penilaian pemangku
kepentingan organisasi.
6.
C.FUNGSI ANALISIS RASIO KEUANGAN (FINANCIAL ANALYSIS RATIO)
Selain menjadi alat ukur sehat-tidaknya sebuah perusahaan, analisis rasio keuangan
memiliki manfaat lainnya yaitu;
• Melihat tren kinerja perusahaan dalam satu periode tertentu
• Bahan evaluasi sumber daya perusahaan seperti supplier, peralatan, proses produksi
bahkan karyawan itu sendiri.
• Sebagai acuan investor untuk memilih perusahaan.
• Sebagai bahan pertimbangan kreditur.
• Menilai efektifitas strategi perusahaan dalam membangun keunggulan kompetitif.
• Analisis kekuatan internal dan kemampuan daya saing perusahaan dengan
kompetitor.
• Sebagai bahan referensi audit internal transaksi yang terjadi pada perusahaan baik
dari sektor keuangan, operasional, atau sektor lain.
• Menentukan nilai kewajaran keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Berdasarkan poin-poin di atas peran analisis laporan keuangan ini intinya memiliki
dua peran; sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi baik oleh pemilik usaha maupun
pihak internal seperti kreditur atau investor.
PEMBAHASAN
1) 3.1 Ikhtisar Posisi Keuangan
Ikhtisar posisi keuangan merupakan gambaran tentang posisi aset, liabilitas dan
ekuitas Perseroan. Berikut ikhtisar laporan keuangan PT.Agung podomoro land dan
PT.Alam Sutera
Gambar 3.1.1
(Neraca PT.Agung Podomoro Land)

Gambar 3.1.2
(Neraca PT Alam Sutera)
3.1.3.2 Analisis Horizontal
Analisis horizontal, juga dikenal sebagai analisis tren, digunakan untuk melihat tren
keuangan selama sejumlah periode akuntansi tertentu. Analisis horizontal dapat
digunakan dengan laporan laba rugi atau neraca.

Gambar 3.2.1
(Tabel PT Agung Podomoro Land)
Analisis horizontal pada neraca tahun 2017-2021, menunjukkan bahwa laporan
keuangan PT.Agung Podomoro Sudah cukup baik karena beberapa periode asetnya
bertambah teteapi liability berkurang,yang berarti ada penambahan asset tanpa
adanya penambahan hutang atau kewajiban.
Gambar 3.2.2
(Tabel PT Alam Sutera)
Analisis horizontal pada neraca tahun 2017-2021, menunjukkan bahwa laporan
keuangan PT.Alam Sutera kurang baik karena beberapa periode asetnya bertambah
dan diiringi liability yang juga bertambah ,yang berarti ada penambahan asset dengan
menggunakan hutang atau menambah kewajiban
3.2 3.3 Analisis Vertikal
Analisis Vertikal membandingkan masing-masing pos dalam periode berjalan dengan
jumlah total pada laporan yang sama dapat bermanfaat untuk menyoroti hubungan
yang signifikan dalam laporan keuangan. Analisis vertikal (vertical analisys) adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan perbandingan semacam itu.
Gambar 3.3.1
(Tabel PT Agung Podomoro Land)
Analisis vertikal untuk laporan neraca pada perusahaan PT Agung Podomoro Land
cenderung cukup baik, walaupun dari sisi asset nya sendiri mengalami naik turun dari
tahun 2017 sampai 2021. Dan pada sisi liabilitas terlihat cukup stabil dari tahun
ketahun
Gambar 3.3.2
(Tabel PT Alam Sutera)
Analisis vertikal untuk laporan neraca pada perusahaan PT.Alam Sutera terlihat
cukup baik di periode tahun 2017 hingga 2021,sisi asset nya sendiri agak sedikit naik
turun tapi tetap cenderung stabil, Dan pada sisi liabilitas dan ekuitasnya terlihat
cukup stabil dari tahun ketahun.
D. ANALISIS RASIO KEUANGAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK &
ALAM SUTERA REALITY TBK

- Analisis Rasio Keuangan pada PT Agung Podomoro Land Tbk


1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menjelaskan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek.

Tahun
Keterangan
2017 2018 2019 2020 2021
Debt to Aset Ratio 6,60% 0,70% 0,40% 0,60% 1.6%
Debt to Equity Ratio 16,80% 1,70% 1,00% 1.5% 4,40%

Dari data diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2018 & 2019 mengalami penurunan
rasio ekuitas, dibandingkan tahun 2017, 2020, dan 2021. Hal ini disebabkan oleh
besar (naik-turun) penggunaan aktiva pada tahun tersebut.

2) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk melihat aktiva perusahaan yang penggunaan
dananya menggunakan utang.

a)
Tahun Total Hutang Total Aktiva Debt to Asset Ratio
2017 17.383,90 28.790,10 60%
2018 17.455,00 29.583,80 59%
2019 16.624,40 29.460,30 56%
2020 19.036,20 30.391,40 63%
2021 19.071,30 29.611,10 64%

Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa setiap hutang digunakan untuk menjamin
aktiva. Rasio ini disebabkan oleh naiknya aktiva dan hutang.
a)

Tahun Total Hutang Total Ekuitas Debt to Equity Ratio


2017 17.383,90 11.406,20 152%
2018 17.455,00 12.128,80 144%
2019 16.624,40 12.835,90 130%
2020 19.036,20 11.355,20 168%
2021 19.071,30 10.539,80 181%

\
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa modal yang dimiliki digunakan untuk
menjamin hutang. Rasio ini disebabkan oleh naiknya aktiva dan hutang. Pada tahun
2021 mengalami kenaikan sebesar 14% dikarenakan naik nya hutang dan naiknya
modal sendiri

3) Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukut kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan laba pada periode-periode tertentu.

a)
Tahun Laba Bersih Total Aset ROI
2017 1.791,80 28.790,10 6%
2018 205,8 29.583,80 1%
2019 120,8 29.460,30 0%
2020 180,1 30.391,40 1%
2021 -485,2 29.611,10 -2%
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa pada tahun 2021 perusahan mengalami rugi
(loss), setiap total aktiva digunakan perusahan untuk mendapatkan laba.

a)
Tahun Laba Bersih Modal ROE
2017 1.791,80 11.406,20 16%
2018 205,8 12.128,80 2%
2019 120,8 12835,9 1%
2020 180,1 11.355,20 2%
2021 -485,2 10.539,80 -5%

Darri data diatas dilihat bahwa setiap total modal digunakan untuk mendapatkan laba.
Pada tahun 2021 perusahan mengalami loss sebesar -5%

- Analisis Rasio Keuangan pada PT Alam Sutera Reality Tbk

Tabel Akumulasi Prosentase Rasio Keuangan


PT Setrara Reality Tbk
Tahun
Rasio Keuangan
2017 2018 2019 2020 2021
Likuiditas Currect Ratio 65 74 131 67 84
Solvabilitas Debt to AssetRatio 59% 54% 52% 56% 57%
Debt to Equity Ratio 20 18 157 203 200%
Profitabilitas ROI 10% 9% 8% 1% 5%
ROE 0% 21% 16% 2% 12%

Berdasarkan analisis rasio likuiditas dan rasio solvabilitas yang dilakukan pada PT
Podomoro Land Tbk dan PT Alam Sutera Reality Tbk, PT Podomoro Land dianggap
lebih mampu dalam mengelola manajemen keuangan perusahan untuk
menyelesaiakan kewajiban-kewajiban yang ada pada perusahaan. Serta, dalam
aktivitas mendapatkan operasional untuk memperoleh laba PT Alam Sutera Reality
Tbk.
Bab 5

Kesimpulan
PT. Agung Podomoro Group adalah perusahaan real estate terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Sunter Agung juga dikenal
sebagai Perusahaan real estate, kecuali PT Alam Sutera untuk menawarkan
masyarakat perumahan yang berkualitas tinggi, terintegrasi dan inovatif, Perusahaan
terus mengembangkan dan menggunakan keterampilan manajemen orang teknologi
informasi terkini dan membangun jaringan bisnis yang kuat.
Tabel TATO menunjukkan bahwa PT.Agung Podomoro LAND mengalami
pertumbuhan dan penurunan yang cukup signifikan, terutama pada titik terendahnya
di musim 2019, dan juga P.T. Alam Sutera juga memiliki grafik yang naik turun
hingga titik terendah dalam setahun 2020. Analisis FATO juga menunjukkan bahwa
PT. Agung Podomoro Land sama dengan PT Bahwa Alam Sutera memiliki
ketinggian dan kedalaman yang sama sungguh luar biasa. Analisis persediaan
menunjukkan bahwa kedua perusahaan memiliki aset yang sama. Persentase yang
terus naik turun hanya mempengaruhi angka yang sangat kecil dan dalam hal ini P.T.
Agung Podomoro Land mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan PT.
Sutra. Pada analisis laba,
Dalam analisis ROA kedua perusahaan juga relatif sama yaitu membukukan
penurunan yang signifikan, meski PT.Agung Podomoro Land gagal mengejar
ketertinggalannya. Angka minus seperti PT. Alam Sutera yang mencapai -5%. Dari
grafik ROE terlihat bahwa PT.Agung Podomoro Land mengalami penurunan sangat
signifikan, berbeda dengan PT. Alam Sutera yang menurun tapi tidak terlalu banyak
signifikan dan tetap stabil di musim 2018-2020, juga di musim 2021 penurunan yang
sangat tajam..
Analisis GPM Kedua perusahaan tersebut sangat berbeda, sama seperti PT. Agung
Podomoro Land menunjukkan pasang surut di awal periode 2019 bahkan setelah itu.
Meskipun PT. Alam Sutera mengalami keterpurukan di tahun 2020 namun
berkembang pesat 2021 untuk pulih.
Analisis NPM kedua perusahaan juga sangat berbeda, dimana PT. Agung Pomodoro
L: dan yang menurun dalam tiga musim pertama dan meningkat selama periode
tersebut 2021. Dan PT. Alam Sutera misalnya, yang mengalami pasang surut an tara
tahun 2017 hingga 2020 mengalami penurunan yang sangat besar pada akhir musim
2021
Daftar Pusaka
Tbk, P. A. (2020). Profil Perusahaan Laporan Keuangan Tahunan 2020 PT Agung
Podomoro Land Tbk. PT Agung Podomoro Land Tbk.
Tbk, P. A. (2020). Company Profile PT Alam Sutera Tbk . Retrieved from Alam
Sutera Tbk:
Tbk, P. A. (2017). Laporan Konsolidasian Laporan Tahunan 2017 PT Agung
Podomoro
Land Tbk. PT Agung Podomoro Land Tbk.
Tbk, P. A. (2018). Laporan Konsolidasian Laporan Ta hunan 2018 PT Agung
Podomoro
Land Tbk. PT Agung Podomoro Land Tbk.
Tbk, P. A. (2019). Laporan Konsolidasian Laporan Tahunan 2019 PT Agung
Podomoro
Land Tbk. PT Agung Podomoro Land Tbk.
Tbk, P. A. (2020). Laporan Konsolidasian Laporan Tahunan 2020 PT Agun g
Podomoro
Land Tbk. PT Agung Podomoro Land Tbk.
Tbk, P. A. (2021). Laporan Konsolidasian Laporan Tahunan 2021 PT Agung
Podomoro
Land Tbk. PT Agung Podomoro Land Tbk .
https://ejurnalunsam.id/index.php/jensi/article/view/394/287
https://www.jurnal.id/id/blog/rumus-rasio-keuangan-untuk-analisis-rasio-keuangan-
perusahaan/
http://repository.upm.ac.id/1182/1/Analisis%20Rasio%20Keuangan%20Untuk%20M
enilai%20Kinerja%20Keuangan%20Pada%20Elzatta%20Probolinggo.pdf
Tbk, P. A. (2021). Laporan Keuangan Laporan Tahunan 2021 PT Alam Sutera
Reality Tbk .
PT Alam Sutera Reality Tbk
Tbk, P. A. (2020). Laporan Keuangan Laporan Tahunan 2020 PT Alam Sutera
Reality Tbk .
PT Alam Sutera Reality Tbk.
Tbk, P. A. (2019). Laporan Keuangan Laporan Tahunan 2019 PT Alam Sutera
Reality Tbk .
PT Alam Sutera Reality Tbk
Tbk, P. A. (2018). Laporan Keuangan Laporan Tahunan 2018 PT Alam Sutera
Reality Tbk .
PT Alam Sutera Reality Tbk.
Tbk, P. A. (2017). Laporan Keuangan Laporan Tahunan 2017 PT Alam Sutera
Reality Tbk .
PT Alam Sutera Reality Tbk.

Anda mungkin juga menyukai