ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 3, 10, 30, 31 106.047.535.545 159.848.063.872
Piutang Usaha 4, 31
Pihak Ketiga 761.295.332.695 565.096.838.752
Pihak Berelasi 10 8.630.638.672 10.130.038.169
Aset Keuangan Lancar Lainnya 5, 31 13.203.107.268 6.457.567.169
Persediaan 6 147.993.426.013 140.434.193.057
Pajak Dibayar di Muka 7.a 3.524.996.557 6.991.423.747
Beban Dibayar di Muka 8 105.653.538.255 67.134.726.064
Jumlah Aset Lancar 1.146.348.575.005 956.092.850.830
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha - Pihak Ketiga 14, 31 297.479.451.928 254.713.743.081
Utang Bank Jangka Pendek 17, 31 2.652.465.786 2.173.564.967
Beban Akrual 10, 16, 31 359.199.489.606 249.661.341.149
Uang Muka Pasien 19.703.567.680 10.113.325.361
Utang Pajak 7.b 35.174.520.755 29.559.388.820
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 15, 31 62.186.966.503 64.186.469.225
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank 17, 31 8.892.868.613 7.482.980.034
Utang Sewa Pembiayaan 18, 31 12.190.184.693 --
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 19, 34.a 11.897.445.548 11.897.445.548
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 809.376.961.112 629.788.258.185
EKUITAS
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham
Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.156.100.000 Saham 21 115.610.000.000 115.610.000.000
Tambahan Modal Disetor - Neto 22 1.289.664.515.321 1.289.664.515.321
Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (25.748.354.393) (25.748.354.393)
Saldo Laba 450.280.342.845 364.490.437.227
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 1.829.806.503.773 1.744.016.598.155
Kepentingan Nonpengendali 24 4.269.795.096 (4.064.970.291)
Jumlah Ekuitas 1.834.076.298.869 1.739.951.627.864
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.305.858.878.000 2.986.270.148.106
2016 2015
Catatan (9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
OPERASI YANG DILANJUTKAN
PENDAPATAN 25 3.824.372.630.035 3.013.142.142.653
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (25.748.354.393) 23.100.000.000 258.200.384.006 (12.622.920.294) 1.648.203.624.640 5.464.927.320 1.653.668.551.960
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (25.748.354.393) 23.100.000.000 341.390.437.227 -- 1.744.016.598.155 (4.064.970.291) 1.739.951.627.864
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 329.236.820 (1.342.032.852)
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Siloam International Hospitals Tbk. ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada
tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat dihadapan Myra Yuwono, S.H.,
Notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.‘96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996.
Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris
No.52 tanggal 23 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di
Kabupaten Tangerang, tentang perubahan anggaran Dasar Perusahaan yang Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
suratnya No. AHU-AH.01.03-0039805 tertanggal 11 April 2016.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah
dalam bidang jasa kesehatan, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan pra
sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah
sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit
Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.
Perusahaan berkantor pusat di Gd. Fakultas Kedokteran UPH Lt.32. Jl. Boulevard Jend.Sudirman No.15,
Tangerang 15810, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada
dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada
masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat
No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.
1.c. Struktur Grup
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak
sebagai berikut:
Entitas Anak Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun Jumlah Aset
Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2016 31 Desember 2015
Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp
PT Aritasindo Permaisemesta Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 64,124,071 76,559,368
Pertambangan, Pertanian
Jasa, Pengangkutan Darat
Percetakan dan
Perindustrian
PT Perdana Kencana Mandiri Jakarta Pembangunan, Perdagangan 99.75% -- -- 519,803,207 600,000
Perindustrian,
Pengangkutan Darat,
Perbengkelan, Percetakan
Pertanian, Pertambangan
dan Jasa
PT Multiselaras Anugerah Tangerang Pembangunan, Perdagangan 99.99% -- -- 446,884,661 9,138,115
dan Jasa
PT Nusa Medika Perkasa Jakarta Pelayanan Kesehatan -- 59.69% -- 961,248,650 932,687,770
PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 101,895,978,125 119,221,333,904
Pengangkutan Darat
dan Jasa
PT East Jakarta Medika Bekasi Pelayanan Kesehatan -- 79.84% 2002 101,881,819,612 119,214,480,391
PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak Jakarta Pembangunan dan Jasa 99.97% -- -- 78,357,259,109 80,468,088,384
PT Golden First Atlanta Jambi Kesehatan dan -- 83.00% 2008 78,356,125,591 80,465,849,866
Entitas Anak Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun Jumlah Aset
Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2016 31 Desember 2015
Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp
PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99.98% -- -- 208,547,878,543 227,620,609,168
Industri, Pertambangan,
Transportasi Darat,
Pertanian, Percetakan,
Perbengkelan dan Jasa
kecuali Jasa di bidang
Hukum dan Pajak
PT Balikpapan Damai Husada Balikpapan Kesehatan yang -- 79.71% 2007 169,371,985,039 188,450,190,279
meliputi Jasa Rumah Sakit
Klinik dan Balai Kesehatan
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Lain
PT Siloam Emergency Services Tangerang Kesehatan 99.99% -- 2013 1,018,115,487 2,611,998,278
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- 2013 1,402,502,121 3,469,450,033
dan Jasa
PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 64,360,037,857 67,236,534,472
Percetakan dan Jasa
PT Diagram Healthcare Indonesia Depok Jasa Rumah Sakit, -- 80.00% 2006 33,818,143,091 36,679,652,912
Klinik dan Poliklinik, Balai
Pengobatan dan Kegiatan
Usaha Terkait
PT Adamanisa Karya Sejahtera Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99.90% -- -- 1,205,502,721 1,012,776,138
Percetakan dan Jasa
PT Brenada Karya Bangsa Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 594,553,333 594,998,333
Percetakan dan Jasa
PT Harmoni Selaras Indah Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 594,220,000 594,665,000
Percetakan dan Jasa
PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 86,672,025,047 144,276,175,897
Percetakan dan Jasa
Kesehatan yang meliputi
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak Tangerang Jasa, Pembangunan -- 80.00% -- 86,671,405,047 144,275,110,897
Perdagangan, Perbengkelan,
Pengangkutan Darat,
Perindustrian, Percetakan dan
Pertanian
PT Siloam Sumsel Kemitraan Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 56.00% -- 8,000,678,670 7,991,123,670
dan Jasa
PT RS Siloam Hospital Sumsel Palembang Jasa Kesehatan -- 70.00% 2012 86,669,876,099 145,272,691,949
(d/h PT Karyatama Indah Sentosa) yang meliputi Jasa
Rumah Sakit, Klinik dan
Balai Kesehatan, Poliklinik
serta Kegiatan Usaha
Terkait
PT Optimum Karya Persada Jakarta Jasa, Pembangunan, 99.90% -- -- 1,000,525,300 1,000,970,300
Perdagangan, Perbengkelan,
Pengangkutan Darat,
Perindustrian, Percetakan
dan Pertanian
PT Rosela Indah Cipta Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 594,220,000 594,665,000
Percetakan dan Jasa
PT Sembada Karya Megah Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 602,221,157 602,666,157
Percetakan dan Jasa
PT Trijaya Makmur Bersama Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 594,220,000 594,665,000
Percetakan dan Jasa
PT Visindo Galaxi Jaya Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 4,984,503,333 4,984,948,333
Real Estat, Industri, Percetakan,
Agrobisnis, Jasa dan Angkutan
PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99.99% -- -- 1,320,272,761,336 1,104,842,861,746
Percetakan dan Jasa
PT Tirtasari Kencana Serang Jasa Kesehatan meliputi -- 99.99% -- 1,146,614,218 1,129,177,218
Jasa Rumah Sakit, Klinik,
dan Poliklinik, Balai
Pengobatan serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Gramari Prima Nusa Medan Jasa Kesehatan, Rumah Sakit -- 99.99% 2014 132,536,312,953 142,285,912,947
PT Krisolis Jaya Mandiri Kupang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% 2014 189,757,104,377 135,816,231,542
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Kusuma Bhakti Anugerah Ambon Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 7,185,911,032 7,186,262,922
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Agung Cipta Raya Semarang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 965,780,000 964,225,000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Bina Cipta Semesta Padang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 998,453,474 998,898,474
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Mega Buana Bhakti Bangka Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 7,991,308,336 6,289,590,225
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
Entitas Anak Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun Jumlah Aset
Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2016 31 Desember 2015
Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp
PT Taruna Perkasa Megah Yogya Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 108.622.860.704 96.121.791.102
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Tataka Bumi Karya Bogor Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 22.140.591.003 845.251.870
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Tataka Karya Indah Bandung Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 853.775.252 825.433.327
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Siloam Medika Cemerlang Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 99,99% 2013 14.539.528.553 12.240.837.850
Real Estat, Industri, Percetakan,
Pertanina, Jasa dan Agrobisnis
PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 99,99% -- 504.494.600.950 480.847.930.537
Percetakan, Agrobisnis
dan Jasa
PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak Badung, Bali Jasa Pelayanan -- 99,99% 2008 291.390.763.441 266.476.908.793
Rumah Sakit Swasta
PT Trisaka Reksa Waluya Badung Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2008 136.045.604.756 137.390.081.888
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Buana Utama Sejati Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 23.372.794.731 23.370.843.650
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Sentra Sejahtera Utama Sorong Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000
Klinik, Poliklinik dan Balai
Pengobatan
PT Bumi Unggul Persada*) Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 644.452.981 641.265.124
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
Rumah Sakit
PT Berlian Cahaya Indah Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2014 77.234.430.162 138.001.094.698
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Rashal Siar Cakra Medika Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2008 75.806.642.408 59.415.242.800
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Mulia Pratama Cemerlang Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 39.865.743.567 3.679.309.300
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Medika Rescue International Tangerang Perdagangan dan Jasa -- 99,99% -- 3.267.915.053 878.649.715
d/h PT Karya Pesona Cemerlang
PT Indah Kemilau Abadi Jember Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 2.495.803.040 657.128.900
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Persada Dunia Semesta Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 10.465.750.452 2.349.333.094
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Inti Pratama Medika Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 610.877.342 600.363.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Sentra Sehat Sejahtera Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 2.072.408.873 878.649.715
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Genta Raya Internusa Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 612.945.508 600.388.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Sembilan Raksa Dinamika Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 147.357.646.767 54.795.114.119
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Saritama Mandiri Zamrud Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
Entitas Anak Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun Jumlah Aset
Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2016 31 Desember 2015
Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp
PT Gempita Nusa Sejahtera Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 600,000,000 600,000,000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Aryamedika Teguh Tunggal Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 600,000,000 600,000,000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Lintas Buana Jaya*) Nusa Tenggara Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% 2016 45,194,122,437 9,886,018,026
Timur Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Bina Bahtera Sejati*) Baubau Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% 2016 42,511,870,096 600,000,000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Lintang Laksana Utama*) Kota Lubuk Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 600,000,000 600,000,000
Linggau Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Ciptakarya Tirta Cemerlang*) Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99.99% -- 600,000,000 600,000,000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Mahkota Buana Selaras Tangerang Perdagangan, Pembangunan, 99.99% -- -- 35,695,009,846 37,690,051,627
Percetakan dan Jasa
*) Didirikan pada tahun 2015
Direksi
Presiden Direktur Romeo Fernandez Lledo *) Romeo Fernandez Lledo *)
Direktur Grace Frelita Indradjaja Grace Frelita Indradjaja
Andry Andry
Kailas N. Raina Kailas N. Raina
Anang Prayudi Anang Prayudi
Prof. George Matthew Prof. George Matthew
Budi Raharjo Legowo Richard Hendro Setiadi WP
Norita Alex
Caroline Riady
*) Direktur Independen
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua : Farid Harianto
Anggota : Lim Kwang Tak
: Siswanto Pramono
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Corporate Secretary Perusahaan masing-
masing dijabat oleh Cindy Riswantyo. Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah karyawan Grup masing-masing
sebanyak 7.643 dan 6.974 orang (tidak diaudit).
Laporan arus kas konsolidasian interim disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini
adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan
mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur
berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun
Berjalan
Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas standar akuntansi keuangan (SAK) serta
interpretasi atas SAK berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu:
Amandemen
PSAK No. 4: “Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK No. 15: “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengaturan Bersama”
PSAK No. 16: “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”.
PSAK No. 19: “Aset TakBerwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi”.
PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”
PSAK No. 65 (Amandemen 2015): “Laporan Keuangan Konsolidasian”
Penyesuaian
PSAK No. 5: “Segmen Operasi”
PSAK No. 7: “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
PSAK No. 13: “Properti Investasi”
PSAK No. 16: “Aset tetap”
PSAK No. 19: “Aset Takberwujud”
PSAK No. 22: “Kombinasi Bisnis”
PSAK No. 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
PSAK No. 53: “Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”
Berikut ini adalah dampak atas revisi, amandemen dan penyesuaian standar akuntansi di atas yang relevan
dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup:
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen Operasi”
Dampak signifikan dari penyesuaian atas estándar ini antara lain:
a. Melakukan penambahan persyaratan pengungkapan atas penetapan kriteria penggabungan
segmen operasi dan deskripsi singkat atas segmen operasi yang telah digabung dan indikator
ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segen operasi yang digabungkan memiliki
karakteristik ekonomik yang serupa,
b. Mengatur rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika
aset segmen secara reguler tersedia kepada pengambil keputusan operasional, dan
c. Perubahan terminologi yang sebelumnya adalah “segmen dilaporkan dari entitas” menjadi “segmen
dilaporkan milik entitas” dan “berdasarkan perbedaan dalam produk dan jasa” menjadi “berdasarkan
produk dan jasa”.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan
konsolidasian interim.
Grup telah menerapkan penyesuaian atas standar ini dan telah melengkapi persyaratan yang diminta.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan
keuangan konsolidasian interim.
Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan
konsolidasian interim.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan
keuangan konsolidasian interim.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan
keuangan konsolidasian interim.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan
Draft/ 31-Okt-16 12 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan
konsolidasian interim.
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan”
Perubahan PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), terutama perubahan editorial dalam standar
sebelumnya.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan
keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian
sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, di mana pengendalian didasarkan pada
apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee
untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak substantif dan protektif serta mengenai
hubungan prinsipal-agen.
Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan
konsolidasian interim pada penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah.
Penerapan standar ini menyebabkan pengungkapan yang lebih ekstensif dalam laporan keuangan
Draft/ 31-Okt-16 13 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas
imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan
atas investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial di mana Grup memiliki kemampuan praktis untuk
melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas
lain.
Laporan keuangan konsolidasian interim Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari
Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara lagsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh
Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal di mana Grup secara
efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian interim dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Saldo aset dan
liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi
antar entitas dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh untuk mencerminkan posisi keuangan
sebagai satu kesatuan usaha.
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan
nonpengendali memiliki saldo defisit. Perusahaan menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup
menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah di mana
kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.
Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs
spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank
Indonesia pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebagai berikut:
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang
asing diakui dalam laba rugi.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a); atau
(vii) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok
tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada
entitas induk dari entitas pelapor; atau
(viii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang
relevan.
2.h. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya
perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam
kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
membuat penjualan.
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh
kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut.
Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto,
diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan
aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai
konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi
persediaan selama periode tersebut.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Hak atas tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya
dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset
sebagai berikut:
Tahun
Bangunan, Prasarana dan Renovasi 4 - 20
Perlengkapan dan Peralatan Medis 4-8
Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 10
Kendaraan 5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi periode berjalan pada saat terjadinya,
sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi. Nilai tercatat dari komponen yang diganti
dihapusbukukan.
Draft/ 31-Okt-16 16 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Penyelesaian”
dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi
sehubungan dengan penyelesaian aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap
dalam penyelesaian. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah
tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber
daya lain.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset
tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat
lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah
hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian
pengakuan tersebut dilakukan.
Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode
penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
2.k. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau suatu perjanjian yang mengandung sewa merupakan sewa
pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya
pada tanggal awal sewa.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
Grup sebagai Lessee
Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian interim sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran
sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat
diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku
bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga
pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah
yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang
dimiliki sendiri.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada
nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau
rugi harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan
yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara
proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar,
selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan
nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit
penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset
diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera
diakui dalam laba rugi.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika,
dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah
terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit
penghasil kas yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, terlepas apakah aset
atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditempatkan dalam unit atau kelompok unit tersebut. Setiap unit
atau kelompok unit yang memperoleh goodwill merepresentasikan level terendah dalam entitas yang
goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal dan tidak lebih besar dari segmen operasi.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada
nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
Draft/ 31-Okt-16 18 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Komponen kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi diukur baik pada nilai wajar ataupun pada
bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas aset neto teridentifikasi
dari pihak diakuisisi.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi
diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam
laba rugi. Apabila dalam periode sebelumnya, perubahan nilai wajar yang berasal dari kepentingan
ekuitasnya sebelum tanggal akuisisi telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain, jumlah tersebut
diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika Grup telah melepas secara langsung
kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi
terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam
laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas
tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang
ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berakibat terhadap pengakuan aset dan liabilitas
dimaksud pada tanggal tersebut.
Pada tanggal akusisi, goodwill diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih antara (a) nilai
gabungan dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali, atas (b) jumlah neto
terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari
nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai
keuntungan dari akusisi entitas anak setelah sebelumnya manajemen menilai kembali apakah telah
mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui
setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan
nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak
tanggal akusisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Grup yang diperkirakan akan
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain
dari pihak yang diakusisi ditempatkan dalam Unit Penghasil Kas tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu Unit Penghasil Kas dan operasi tertentu atas Unit Penghasil
Kas tersebut dilepaskan, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan tersebut termasuk
dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugiaan dari pelepasan.
Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi Unit
Penghasil Kas yang ditahan.
Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur
ekonomisnya sebagai berikut:
Lisensi 5 tahun
Biaya pengembangan 5 tahun
Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah
Draft/ 31-Okt-16 19 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Goodwill
Goodwill yang berasal dari suatu kombinasi bisnis awalnya diukur pada biaya perolehan, yang merupakan
selisih lebih antara nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali,
dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang telah dimiliki pengakuisisi dalam pihak yang diakuisisi atas jumlah
neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Setelah pengakuan awal, goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada harga
perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Goodwill tidak diamortisasi.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir
periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan
menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskontokan imbalan tersebut.
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi
juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas
liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian
aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain.
Grup mengakui jumlah beban dan liabilitas atas iuran terutang kepada program iuran pasti, ketika pekerja
telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode.
Pesangon
Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:
a. Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan
b. Ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan
melibatkan pembayaran pesangon.
Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan
selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat
menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup.
Karena transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan,
maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan
nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah
imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di
ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
Bila entitas yang menerima bisnis kemudian melepas entitas bisnis yang sebelumnya diperoleh, akun
tambahan modal disetor yang dicatat sebelumnya, tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun
direklasifikasi ke saldo laba.
Penjualan barang
Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan,
yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Grup atas permintaan
pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.
Penjualan jasa
Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi.
Pendapatan rumah sakit diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis
diserahkan kepada pasien.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai
liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset.
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang
diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif
pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya
diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan
Draft/ 31-Okt-16 21 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia
untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan
temporer kena pajak yang berasal dari:
a) pengakuan awal goodwill; atau
b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi
tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang
kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau
pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak
mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika
aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku
atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak
tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi
jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar
laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
Saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas perpajakan yang sama atas:
i. entitas kena pajak yang sama; atau
ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada
setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan
diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini disajikan jika, dan hanya jika, entitas:
a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
diakui; dan
b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk
diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau
dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio
instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung
dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan
efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada
nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui
dalam laba rugi.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan
atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain,
kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi
sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Draft/ 31-Okt-16 23 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada
nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut
berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan
nilai:
(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
Draft/ 31-Okt-16 24 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya;
(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur
atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti
memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan
gagal bayar.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam
nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan
nilai.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan
piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba
rugi.
Reklasifikasi
Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut
dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi
jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan
tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk
dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki
hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki
hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi
setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah
diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk
keperluan pengungkapan.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada
apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran
nilai wajar:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat
diakses pada tanggal pengukuran (Level 1)
(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat
diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup
menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input
yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan di mana perpindahan
terjadi.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar, atas dampak dari seluruh instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam
proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan
liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian interim. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai
sumber estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material
jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan
estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut di mana
laporan keuangan konsolidasian interim disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam
pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari
estimasi tersebut.
Imbalan Pascakerja
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut
mencakup tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah
tercatat imbalan pascakerja.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga
yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk
menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki
jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode di mana
liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada
pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi
dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 20.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
4. Piutang Usaha
Draft/ 31-Okt-16 29 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pihak Ketiga
Perusahaan/ Korporasi 737.666.510.757 548.109.822.856
Individu 41.744.268.924 27.371.483.237
Kartu Kredit 15.552.091.161 13.881.033.821
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 9.769.900.570 6.770.088.324
Subjumlah 804.732.771.412 596.132.428.238
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Piutang (43.437.438.717) (31.035.589.486)
Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto 761.295.332.695 565.096.838.752
Jumlah Neto 769.925.971.367 575.226.876.921
Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari
PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir periode pelaporan,
piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan
nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup. Beban (pemulihan) cadangan kerugian piutang dicatat dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim pada beban lain-lain-neto.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang
tersebut tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit.
Pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang
karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.
6. Persediaan
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak
berelasi, masing-masing sebesar Rp136.509.004.520 dan Rp104.419.551.042 pada tanggal 30 September
2016 dan 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup
memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman
yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30
September 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp793.253.297.905 dan Rp661.150.065.148 (lihat Catatan
26).
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai
persediaan pada 30 September 2016.
7. Perpajakan
Pada 27 Juni 2016, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar (SKPLB) atas hasil
pemeriksaan PPh Pasal 29 tahun pajak 2014 sebesar Rp3.524.996.557.
Pada 1 Agustus 2016, Direktorat Jenderal Pajak mengembalikan lebih bayar tersebut sebesar
Rp508.480.713 setelah dikompensasikan dengan surat ketetapan kurang bayar pajak (SKPKB) PPh 21,
23, PPh final dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp3.016.515.844.
Pada 15 Agustus 2016, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas
restitusi tersebut.
Draft/ 31-Okt-16 31 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Utang Pajak
30 September 2016 31 Desember 2015
Rp Rp
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) 1.566.311.262 1.556.195.058
Pasal 21 14.305.014.530 14.175.433.047
Pasal 23 1.335.365.619 1.109.328.646
Pasal 25 -- 3.636.219.800
Pasal 29
Perusahaan 8.849.191.194 138.172.253
Entitas Anak 8.328.536.908 8.181.436.344
Pajak Pertambahan Nilai 790.101.242 762.603.672
Jumlah 35.174.520.755 29.559.388.820
Pada tanggal 4 Februari 2015, PT Medika Sarana Traliansia (MST), entitas anak, menerima hasil
pemeriksaan pajak penghasilan 21, 23, 25, 26 dan 4 ayat 2 tahun buku 2012 serta pajak pertambahan nilai
tahun 2012 melalui SKPKB sebesar Rp4.655.558.034 SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal
11 Februari 2015.
Pada tanggal 3 Desember 2015, PT Trisaka Reksa Waluya (TRW), entitas anak, menerima hasil
pemeriksaan pajak penghasilan pasal 21, 23, 4 ayat 2 dan Pajak Pertambahan Nilai tahun buku 2012 serta
pajak pertambahan nilai tahun 2012 dan 2013 melalui SKPKB sebesar Rp1.864.805.775. SKPKB ini telah
dilunasi pada tanggal 29 Desember 2015.
Pada tanggal 13 dan 17 Desember 2015, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan
pasal 21, 23, 26, 4 ayat 2 dan pajak pertambahan nilai tahun buku 2011, 2012 dan 2013 melalui SKPKB
dan STP pasal 29 sebesar Rp5.963.531.829. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 30 Desember 2015.
Pajak Kini
Draft/ 31-Okt-16 32 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2016 2015
(9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim 152.323.408.825 103.041.491.850
Dikurangi: Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak (14.260.660.216) (12.424.599.316)
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan 138.062.748.609 90.616.892.534
Beda Waktu:
Penyusutan dan Amortisasi 10.813.971.626 11.745.099.253
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 7.439.128.627 --
Beban Imbalan Kerja 2.262.433.618 4.816.948.284
Liabilitas Sewa Pembiayaan (2.357.281.146) --
18.158.252.725 16.562.047.537
Beda Tetap:
Sumbangan dan Jamuan 1.311.501.648 866.978.851
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 706.233.715 2.816.557.506
Beban Tangguhan -- 7.835.002.668
Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final (534.465.489) (1.881.872.852)
Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final (10.566.656.079) (9.078.080.133)
Lain-lain 1.033.281.954 1.746.987.654
(8.050.104.252) 2.305.573.694
Taksiran Laba Kena Pajak 148.170.897.082 109.484.513.765
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian interim dengan beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut:
2016 2015
(9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim 152.323.408.825 103.041.491.850
Dikurangi: Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak (14.260.660.215) (12.424.599.316)
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan 138.062.748.610 90.616.892.534
d. Pajak Tangguhan
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena
pajak di masa mendatang.
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang
kepada PT Graha Pilar Sejahtera, sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada (lihat
Catatan 34.a), sewa tanah PT Buana Utama Sejati, entitas anak kepada I Wayan Buana Partha dan I Nyoman
Ada, dan sewa ruko Siloam Samarinda.
Beasiswa karyawan merupakan beasiswa yang diberikan kepada karyawan yang akan dibebankan selama masa
pendidikan.
9. Uang Muka
Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit
Siloam Lippo Village, Siloam Kebun Jeruk, Rumah Sakit Umum Siloam, Siloam Palembang, Siloam Surabaya,
Siloam TB Simatupang, MRCCC, Siloam Kupang, Siloam Medan, Siloam Labuan Bajo, Siloam Buton, Siloam
Samarinda, dan Siloam Blu Plaza.
Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit.
Uang muka sewa tanah untuk Siloam Medika Canggu dan Seminyak, sewa ruko untuk Siloam Medika
Banjarmasin, sewa tanah dan bangunan untuk Siloam Medika Manado Kairagi.
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Lippo Karawaci Tbk.
Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan
melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31
Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, suku bunga pinjaman rata-rata
masing-masing sebesar 7,97% dan 8,5% per tahun berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku sesuai
kesepakatan kedua belah pihak.
Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian interim.
2016 ( 9 Bulan)
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 101.533.729.300 4.327.000.000 -- -- 105.860.729.300
Bangunan Prasarana dan Renovasi 431.611.144.010 26.826.398.741 -- 3.578.769.546 462.016.312.297
Perlengkapan dan Peralatan Medis 1.745.220.172.859 81.650.932.143 757.771.625 3.216.838.881 1.829.330.172.258
Peralatan dan Perabotan Kantor 457.055.937.733 58.248.110.511 205.210.376 18.008.408.705 533.107.246.573
Kendaraan 22.561.691.698 751.077.000 160.250.000 303.627.000 23.456.145.698
Jumlah Kepemilikan Langsung 2.757.982.675.600 171.803.518.395 1.123.232.001 25.107.644.132 2.953.770.606.126
Sewa Pembiayaan
Peralatan Medis -- 31.252.777.259 -- -- 31.252.777.259
Aset dalam Penyelesaian 160.046.175.072 133.168.416.116 213.461.898 (25.107.644.132) 267.893.485.158
Jumlah Perolehan 2.918.028.850.672 336.224.711.770 1.336.693.899 -- 3.252.916.868.543
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan Prasarana dan Renovasi 111.840.550.021 27.192.888.734 -- -- 139.033.438.755
Perlengkapan dan Peralatan Medis 928.463.476.721 184.259.687.088 472.731.750 1.086.620.752 1.113.337.052.811
Peralatan dan Perabotan Kantor 308.830.807.037 55.262.365.416 159.077.911 (1.086.620.752) 362.847.473.790
Kendaraan 15.587.362.149 2.328.546.453 160.250.000 -- 17.755.658.602
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung 1.364.722.195.928 269.043.487.691 792.059.661 -- 1.632.973.623.958
Nilai Tercatat 1.553.306.654.744 1.619.943.244.585
2015 ( 1 Tahun)
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 101.533.729.300 -- -- -- 101.533.729.300
Bangunan Prasarana dan Renovasi 384.128.542.270 28.988.415.972 -- 18.494.185.768 431.611.144.010
Perlengkapan dan Peralatan Medis 1.550.568.223.668 103.534.842.911 5.506.416.776 96.623.523.056 1.745.220.172.859
Peralatan dan Perabotan Kantor 383.028.078.681 59.259.719.523 268.055.707 15.036.195.236 457.055.937.733
Kendaraan 21.486.196.448 326.495.250 235.000.000 984.000.000 22.561.691.698
Jumlah Kepemilikan Langsung 2.024.127.581.350 192.109.473.656 6.009.472.483 131.137.904.060 2.757.982.675.600
Aset dalam Penyelesaian 179.608.304.490 111.575.774.642 -- (131.137.904.060) 160.046.175.072
Jumlah Perolehan 2.114.583.645.260 303.685.248.298 6.009.472.483 -- 2.918.028.850.672
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan Prasarana dan Renovasi 81.736.152.676 30.104.397.345 -- -- 111.840.550.021
Perlengkapan dan Peralatan Medis 699.687.050.331 231.562.150.512 2.785.724.122 -- 928.463.476.721
Peralatan dan Perabotan Kantor 237.459.152.064 71.639.710.680 268.055.707 -- 308.830.807.037
Kendaraan 12.163.788.867 3.658.573.282 235.000.000 -- 15.587.362.149
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung 712.313.404.753 336.964.831.819 3.288.779.829 -- 1.364.722.195.928
Nilai Tercatat 1.402.270.240.507 1.553.306.654.744
Pada tahun 2016, penambahan aset sewa pembiayaan sebesar 76.804.525.090. Sampai dengan tanggal
pelaporan, aset tersebut masih ada yang dalam proses instalasi.
Pada 30 September 2016 dan 2015, penambahan aset tetap Grup termasuk transaksi non-kas dari realisasi
uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp17.777.625.502 dan Rp25.668.464.778 (Catatan
33).
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian interim sebagai berikut:
Draft/ 31-Okt-16 38 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2016 2015
(9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
Tanah beserta bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan
Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Timur (lihat Catatan 17).
Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan
medis PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai
pertanggungan secara keseluruhan sebesar 1.733.566.948.944 pada 30 September 2016 dan
Rp1.407.559.441.393 pada 31 Desember 2015 kepada PT Lippo General Insurance Tbk. Manajemen
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya
penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 30 September 2016.
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Goodwill 295.419.949.188 -- -- 295.419.949.188
Akumulasi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198
Nilai Tercatat 288.276.804.990 288.276.804.990
2015 ( 1 Tahun )
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Goodwill 295.419.949.188 -- -- 295.419.949.188
Akumulasi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198
Nilai Tercatat 288.276.804.990 288.276.804.990
Rincian nilai tercatat Goodwill pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
b. Aset Takberwujud
2016 ( 9 Bulan )
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Perangkat Lunak 20.967.270.273 4.950.758.417 -- 25.918.028.690
Akumulasi Amortisasi
Amortisasi Perangkat Lunak 10.263.232.245 3.496.453.046 -- 13.759.685.291
Nilai Tercatat 10.704.038.028 12.158.343.399
2015 ( 1 Tahun )
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Perangkat Lunak 18.143.192.477 2.824.077.796 -- 20.967.270.273
Akumulasi Amortisasi
Amortisasi Perangkat Lunak 8.537.426.302 1.725.805.943 -- 10.263.232.245
Nilai Tercatat 9.605.766.175 10.704.038.028
Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan
Draft/ 31-Okt-16 40 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini.
Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup.
Utang atas pembelian saham entitas anak merupakan utang atas akusisi rumah sakit PT Rashal Siar Cakra
Medika (RSCM) kepada pemegang saham lama.
Utang lain-lain terutama merupakan utang atas pembelian selain obat-obatan dan perlengkapan medis.
Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi
oleh BDH.
Pembayaran pinjaman untuk periode berjalan sebesar Rp4.933.019.525.
PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang diperbaharui dengan
Surat No. 0163-ADD-2015 tanggal 30 Juli 2015. PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh
fasilitas pinjaman sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000.
Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946.
Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun dan masing-masing jatuh tempo pada
5 Mei 2017 dan 20 Desember 2016.
Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut:
3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah
ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841,
No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12).
Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai
serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12).
Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5.83 kali. Pada tanggal
30 September 2016 dan 31 Desember 2015, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.
Pada Mei 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia
(CTLI) dan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MUFG) untuk pengadaan peralatan medis, dengan
nilai pembiayaan sebesar Rp57.539.790.338 dan Rp19.264.734.752 dan periode pembayaran 60 bulan, serta
dikenakan bunga efektif untuk CTLI 12,65% dan 11,50% per tahun, untuk MUFG 11,25% per tahun.
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada adalah sebagai
berikut:
30 September 2016 31 Desember 2015
Rp Rp
2016 5.271.709.727 --
2017 20.253.734.184 --
2018 20.253.734.184 --
2019 20.253.734.184 --
2020 20.253.734.184 --
2021 10.081.766.707 --
Jumlah 96.368.413.170 --
Dikurangi: Bagian Bunga (23.143.114.375) --
Utang Sewa Pembiayaan - Neto 73.225.298.795 --
19. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa
15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 34.a).
Rekonsiliasi beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
30 September 2016 31 Desember 2015
Rp Rp
Beban Jasa Kini 9.658.667.759 17.600.976.041
Beban Bunga 3.969.796.494 8.731.117.324
Jumlah 13.628.464.252 26.332.093.365
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah
sebagai berikut:
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
30 September 2016 31 Desember 2015
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 100.057.230.423 110.642.588.110
Biaya Jasa Kini 9.658.667.759 17.600.976.041
Biaya Bunga 3.969.796.494 8.731.117.324
Pembayaran Pesangon (9.386.171.761) (4.348.468.691)
Nilai Kini Kewajiban Yang Diharapkan Akhir Periode 104.299.522.914 132.626.212.784
Nilai Kini Kewajiban Aktual Akhir Periode 105.241.881.168 100.057.230.423
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Tahun Berjalan (942.358.254) 32.568.982.362
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko tingkat bunga dan risiko gaji.
Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan
demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan
gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan
asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Penurunan 1% tingkat diskonto yang diasumsikan pada 30 Juni 2016, akan berakibat pada peningkatan beban
imbalan kerja karyawan sebesar Rp11.270.861.277 dan meningkatkan kewajiban imbalan pasti sebesar
Rp130.969.830.139.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
30 September 2016
Pemegang Saham Jumlah Lembar Persentase Jumlah
Saham Kepemilikan
(%) Rp
PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 60,46 69.900.000.000
PT Gloria Mulia 50.000.000 2,14 5.000.000.000
PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4,32 4.410.000.000
PT Safira Prima Utama 24.700.000 3,81 2.470.000.000
PT Maharama Sakti 1.000.000 0,09 100.000.000
Publik (Masing-masing Kurang dari 5% ) 337.300.000 29,18 33.730.000.000
Jumlah 1.156.100.000 100,00 115.610.000.000
31 Desember 2015
Pemegang Saham Jumlah Lembar Persentase Jumlah
Saham Kepemilikan
(%) Rp
PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 60,46 69.900.000.000
PT Gloria Mulia 50.000.000 4,32 5.000.000.000
PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 3,81 4.410.000.000
PT Safira Prima Utama 24.700.000 2,14 2.470.000.000
PT Maharama Sakti 1.000.000 0,09 100.000.000
Publik (Masing-masing Kurang dari 5% ) 337.300.000 29,18 33.730.000.000
Jumlah 1.156.100.000 100,00 115.610.000.000
Rp
Agio Saham - Neto 1.312.722.950.000
Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak (11.728.781.953)
Selisih Nilai Perubahan Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto (11.329.652.726)
Jumlah 1.289.664.515.321
Rincian agio saham - neto pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Rp
Penawaran Umum Perdana Saham
Agio Saham 1.389.290.000.000
Biaya Emisi Saham (76.567.050.000)
Jumlah - Neto 1.312.722.950.000
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto.
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit PT
Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham.
Draft/ 31-Okt-16 47 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 30 September 2016 dan
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
30 September 2016 31 Desember 2015
Rp Rp
PT Prawira Tata Semesta 4.476.321.630 2.727.999.535
PT Pancawarna Semesta 3.586.190.118 4.323.279.443
PT Kusuma Primadana 3.514.264.873 427.801.268
PT Guchi Kencana Emas (4.291.325.042) (4.422.909.525)
PT Siloam Graha Utama (4.475.887.173) (4.475.887.173)
Lainnya 1.460.230.688 (2.645.253.840)
Jumlah 4.269.795.096 (4.064.970.291)
25. Pendapatan
Rincian pendapatan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
2016 2015
(9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
Rawat Inap
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 846.261.965.981 705.419.048.277
Obat dan Perlengkapan Medis 816.630.800.256 643.789.973.960
Kamar Rawat Inap 349.813.628.374 268.747.008.343
Fasilitas Rumah Sakit 164.643.821.306 109.591.414.259
Pendapatan Administrasi dan Lainnya 94.825.460.233 73.446.945.255
Kamar Operasi 91.341.010.184 81.808.341.595
Subjumlah 2.363.516.686.335 1.882.802.731.689
Rawat Jalan
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 879.688.553.434 692.572.735.098
Obat dan Perlengkapan Medis 448.368.144.169 348.657.285.302
Pendapatan Administrasi dan Lainnya 69.554.725.447 48.008.780.234
Fasilitas Rumah Sakit 63.244.520.651 41.100.610.330
Subjumlah 1.460.855.943.701 1.130.339.410.964
Jumlah 3.824.372.630.035 3.013.142.142.653
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing
periode.
2016 2015
(9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
Rawat Inap
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 716.758.383.429 619.719.987.273
Obat dan Perlengkapan Medis (lihat Catatan 6) 448.157.680.895 379.459.968.595
Penyusutan (lihat Catatan 12) 119.326.476.147 110.918.903.009
Perlengkapan Klinik 63.752.698.018 47.826.886.535
Makanan dan Minuman 58.467.640.890 48.156.791.009
Biaya Rujukan 37.168.256.522 30.766.075.681
Perbaikan dan Pemeliharaan 12.608.035.344 11.051.132.962
Lain-lain 190.692.605.296 55.126.016.321
Subjumlah 1.646.931.776.541 1.303.025.761.385
Rawat Jalan
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 472.173.006.917 405.765.750.743
Obat dan Perlengkapan Medis (lihat Catatan 6) 345.095.617.010 281.690.096.553
Penyusutan (lihat Catatan 12) 72.374.181.254 63.771.891.905
Biaya Rujukan 49.477.566.476 37.590.117.108
Perlengkapan Klinik 26.176.532.152 23.023.458.747
Perbaikan dan Pemeliharaan 9.166.682.254 8.589.193.521
Lain-lain 81.342.093.970 33.211.746.624
Subjumlah 1.055.805.680.032 853.642.255.200
Jumlah 2.702.737.456.573 2.156.668.016.584
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing periode.
Rincian beban usaha untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
2016 2015
(9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
Beban Penjualan
Pemasaran dan Iklan 31.439.235.387 12.982.231.214
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 17.949.884.535 11.281.409.618
Lain-lain 82.867.026 163.187.601
Subjumlah 49.471.986.948 24.426.828.433
2016 2015
(9 Bulan) (9 Bulan)
Rp Rp
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 320.446.743.784 236.639.549.149
Sewa 107.404.523.972 73.442.030.235
Biaya Kantor Lainnya 103.832.678.581 91.588.531.666
Listrik dan Air 85.195.305.441 68.807.253.383
Penyusutan (lihat Catatan 12) 77.342.830.290 75.618.323.937
Perbaikan dan Perawatan 29.117.237.374 23.042.576.897
Transportasi dan Akomodasi 27.877.214.352 24.235.961.552
Perlengkapan Kantor 23.833.998.744 18.337.591.120
Pelatihan dan Pengembangan 16.074.257.673 7.549.264.960
Komunikasi 14.179.016.126 13.160.609.084
Asuransi 13.142.943.706 11.747.293.406
Jasa Konsultan 12.796.794.906 5.853.433.210
Legal dan Perizinan 7.365.816.161 5.133.249.152
Lain-lain 20.228.399.538 15.082.412.826
Subjumlah 858.837.760.648 670.238.080.577
Jumlah 908.309.747.596 694.664.909.010
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC)
dan pemanfaatan jasa bank.
30 September 2016
Mata Uang Asing Ekuivalen
USD SGD EURO AUD Rupiah
Aset
Kas dan Setara Kas 203.220 352.625 105.465 229.257 9.808.867.701
31 Desember 2015
Mata Uang Asing Ekuivalen
USD SGD EURO AUD Rupiah
Aset
Kas dan Setara Kas 682.521 378.928 195.626 356.322 19.644.479.627
Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko
likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan
perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.
Jumlah eksposur risiko kredit maksimum asset keuangan pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
30 September 2016 31 Desember 2015
Nilai Tercatat Eksposur Maksimum Nilai Tercatat Eksposur Maksimum
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Kas dan Setara Kas 106.047.535.545 106.047.535.545 159.848.063.872 159.848.063.872
Piutang Usaha 769.925.971.367 769.925.971.367 575.226.876.921 575.226.876.921
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 478.245.830 478.245.830 1.287.224.420 1.287.224.420
Aset Keuangan Lancar Lainnya 13.203.107.268 13.203.107.268 6.457.567.169 6.457.567.169
Jumlah 889.654.860.010 889.654.860.010 742.819.732.382 742.819.732.382
Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-
masing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi
keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Tabel berikut menganalisis aset yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang
belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang ditentukan secara individu
mengalami penurunan nilai:
30 September 2016
Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jumlah
Perusahaan Perusahaan Non-
Belum Jatuh Tempo 0-90 Hari 91-180 Hari >181 Hari Perseorangan
Perbankan Perbankan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
31 Desember 2015
Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jumlah
Belum Jatuh Tempo 0-90 Hari 91-180 Hari >181 Hari Perusahaan Perusahaan Non- Perseorangan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha (lihat Catatan 4).
Aset keuangan yang belum jatuh tempo yang terindikasi risiko kredit terutama dari kas dan setara kas,
piutang usaha, dan aset keuangan lancar lainnya.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada risiko kredit yang signifikan atas penempatan dana di bank yang
penggunaannya tidak dibatasi maupun yang dibatasi, karena penempatan dana hanya ditempatkan pada
bank-bank yang berpredikat baik.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam
memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan
arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
31 Desember 2015
Akan Jatuh Tempo Tidak Memiliki
Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 254.713.743.081 -- -- -- 254.713.743.081
Beban Akrual 249.661.341.149 -- -- -- 249.661.341.149
Utang Bank 9.656.545.001 23.042.103.703 -- -- 32.698.648.704
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 64.186.469.225 -- -- -- 64.186.469.225
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 354.745.657.192 354.745.657.192
Jumlah 578.218.098.456 23.042.103.703 -- 354.745.657.192 956.005.859.351
Grup secara signifikan terekspos risiko nilai tukar mata uang asing karena sebagian transaksi Grup
dalam mata uang asing.
Analisa Sensitivitas
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%,
akan meningkatkan laba sebelum pajak periode berjalan sebesar Rp264.145.803 (2015:
Rp941.537.537).
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%,
akan meningkatkan laba sebelum pajak periode berjalan sebesar Rp335.758.099 (2015:
Rp369.500.059).
Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba
sebelum pajak.
Pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar
dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai
wajarnya.
Berikut ringkasan data kuantitatif pengelolaan permodalan pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015:
Draft/ 31-Okt-16 54 Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rp14.590.399.905.
Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam
Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini
berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan
sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.
Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan
meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-
lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa.
Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan
PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian
ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.
Pada 2 Januari 2014, PT RS Siloam Hospitals Sumsel mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah
sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Bisma Pratama Karya. Perjanjian ini
diakhiri berdasarkan perjanjian pengakhiran tanggal 2 Desember 2014 akibat pengalihan kepemilikan
atas bangunan. Pada tanggal 2 December 2014, PT RS Siloam Hospitals Sumsel mengadakan
perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Sriwijaya dengan PT Metropolis Propertindo Utama.
Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha Siloam Sriwijaya pada 6
November 2013. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang
dicatatkan sebesar Rp2.604.608.152 dan Rp2.230.712.857.
Pada 28 Mei 2014, PT Berlian Cahaya Indah, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan
rumah sakit Siloam Hospitals Purwakarta dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini
berlaku selama 15 tahun dari tanggal peneribatan izin usaha dari Siloam Hospitals Purwakarta. Izin
usaha Siloam Hospital Purwakarta adalah tanggal 14 Mei 2014 berlaku sampai dengan 1 (Satu) tahun.
Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang
dicatatkan sebesar Rp2.536.294.049 dan Rp438.369.579.
Pada 22 Desember 2014, PT Krisolis Jaya Mandiri, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa
bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Kupang dengan PT Nusa Bahana Niaga. Perjanjian ini berlaku
selama 15 tahun dari tanggal peneribatan izin usaha dari Siloam Hospitals Kupang yaitu pada tanggal
1 Desember 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang
dicatatkan sebesar Rp984.201.150 dan Rp0.
b. Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk
(LK)
Pada 30 April 2013, 13 Mei 2013 dan 1 Juli 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan
kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam
Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals
Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang
dicatatkan sebesar Rp66.896.626.359 dan Rp67.606.041.062.
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang
meliputi:
Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam
Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz;
Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam
Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar;
Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan
Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.
Aset Segmen 931.660 423.944 284.304 240.334 101.909 169.286 120.598 380.706 86.670 566.448 3.305.859
Liabilitas Segmen 177.342 112.640 69.138 347.774 126.865 146.922 93.147 289.748 64.612 43.594 1.471.783
Pengeluaran Barang Modal 9.857 16.317 4.556 37.058 3.789 3.371 2.061 1.424 5.177 234.835 318.447
Penyusutan 18.878 12.721 6.995 43.684 6.394 15.768 16.514 16.072 14.944 117.073 269.043
Beban Non-kas Selain Penyusutan 1.800 1.976 1.586 1.903 636 422 642 599 454 10.591 20.609
Aset Segmen 747.377 836.368 337.108 329.298 121.236 188.028 154.520 187.891 126.831 (14.921) 3.013.736
Liabilitas Segmen 180.922 241.761 89.455 446.015 141.835 179.155 156.474 168.680 115.706 (410.158) 1.309.844
Pengeluaran Barang Modal 12.851 7.245 5.478 6.526 3.199 3.357 6.088 1.878 3.984 167.351 217.958
Penyusutan 18.121 11.999 7.474 41.026 6.352 14.480 16.033 15.760 14.054 105.009 250.309
Beban Non-kas Selain Penyusutan (28) (28) (87) (303) (21) - - - - (280) (748)
Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai Penggugat
mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai Tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja Penggugat.
Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat
No. 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim Penggugat dikabulkan di tingkat
banding melalui putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tertanggal 29 Juni 2010.
Pada 24 September 2010, Penggugat mengajukan upaya hukum kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta tersebut ke Mahkamah Agung (MA). Upaya hukum kasasi tersebut berhasil dan berdasarkan
Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo
No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, Mahkamah Agung membatalkan putusan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut dan menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak berwenang
untuk mengadili dan menghukum Penggugat untuk membayar biaya pengadilan sebesar Rp500.000. (lima
ratus ribu rupiah) Putusan Mahkamah Agung tersebut diatas telah berkekuatan hukum tetap.
Menanggapi putusan tersebut, pada 13 September 2015, Penggugat mengajukan Peninjauan Kembali ke
Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, Mahkamah Agung masih memeriksa berkas Peninjauan
Kembali tersebut.
Pada 8 Agustus 2014, Drs. H. Akhmad Haris, mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tangerang
No.470/Pdt.G/2014/PN.TNG kepada Perusahaan sehubungan dengan perbuatan melawan hukum terkait
dugaan malpraktik yang diderita oleh Penggugat.
Nilai gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah nilai material sebesar Rp906.231.000, yang diklaim oleh
Penggugat merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penggugat dan kerugian non-material sebesar
Rp500.000.000.000.
Semua tuntutan yang diajukan Penggugat ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang
No.470/Pdt.G/2014/PN.TNG tanggal 6 Agustus 2015.
Pada tanggal 19 Agustus 2015, Penggugat mengajukan upaya hukum banding terhadap putusan tersebut
dimana pada tanggal 16 Februari 2016, Pengadilan Tinggi Banten mengeluarkan putusan No.
131/PDT/2015/PT.BTN yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri sebelumnya.
Pada tanggal 29 Maret 2016, Penggugat mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai
dengan tanggal laporan, Mahkamah Agung masih memeriksa berkas Kasasi tersebut.
Pada 16 Desember 2014, dr. Arnold Bobby Soehartono (Penggugat) mengajukan gugatan ke Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya terkait dengan penggunaan potret diri Penggugat oleh Perusahaan
(“Tergugat”). Nilai gugatan yang diajukan oleh Penggugat mencakup ganti kerugian material sebesar
Rp375.229.125 dan ganti kerugian non-material sebesar Rp8.000.000.000.
Gugatan Penggugat dikabulkan sebagian oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
berdasarkan Putusan No. 10/HKI.Hak Cipta/2014/PN.Niaga.Sby tertanggal 13 April 2015 dimana Tergugat
dihukum untuk membayar ganti kerugian sebesar Rp200.000.000 dan membayar uang paksa kepada
Penggugat sebesar Rp500.000 setiap harinya sejak putusan tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap
sampai dengan dilaksanakannya putusan perkara tersebut.
Pada 27 April 2015, Tergugat mengajukan upaya hukum kasasi terhadap putusan tersebut, dimana Pada
tanggal 13 April 2016, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menolak Permohonan Kasasi
Tergugat dan menghukum Tergugat membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp200.000.000.
Pada tanggal 23 Februari 2016, Drs. H. Akhamad Haris mengajukan gugatan terhadap perusahaan ke
Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. Perkara 130/PDt.G/2016/PN.TNG terkait dengan dugaan
pembocoran informasi medis oleh perusahaan kepada dr. Marius Widjajarta, salah satu narasumber dalam
acara di TV ONE yang disiarkan pada tanggal 17 April 2015.
Nilai gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah nilai imaterial sebesar Rp5.000.000.000,- tanpa adanya
nilai material.
Pada Sidang yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2016, Pengadilan Negeri Tangerang telah
mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya.
Perusahaan berkeyakinan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Tangerang tersebut telah berkekuatan hukum
tetap dan Penggugat tidak dapat mengajukan upaya hukum lainnya karena jangka waktu untuk mengajukan
upaya hukum banding selama 14 hari setelah pembacaan putusan di persidangan telah terlampaui.
Pada tanggal 11 Oktober 2016 Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan
memutuskan Susunan Komisaris dan Direksi sebagai berikut :
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan tentang
Prakarsa Pengungkapan” dan ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69 “Agrikultur” dan amandemen PSAK 16 “Aset Tetap
tentang Agrikultur: Tanaman Produktif”.
Hingga tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diotorisasi, Grup masih melakukan evaluasi atas dampak
potensial dari penerapan standar baru, amandemen standar dan interprestasi standar tersebut.
39. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan konsolidasian Interim
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
interim. Laporan keuangan konsolidasian interim telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 21 Oktober
2016.