Anda di halaman 1dari 82

Laporan Keuangan Konsolidasian

Dengan
Laporan Auditor Independen

PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK


DAN ENTITAS ANAK

31 Desember 2013 dan 2012


(Mata Uang Rupiah)
DAFTAR ISI

Halaman

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 76


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No. xxxx

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Megapolitan Developments Tbk
(“Perusahaan”) dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31
Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas
konsolidasian, serta laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen
Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Megapolitan
Developments Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31
Desember 2010 serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasian untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.

Seperti yang diungkapkan pada catatan 2b atas laporan keuangan konsolidasian, laporan
keuangan konsolidasian tahun-tahun sebelumnya disajikan kembali untuk memberikan efek
retroaktif atas reklasifikasi akun karena perubahan atas standar akuntansi yang relevan.

RAMA WENDRA
Kantor Akuntan Publik

Yosef Kresna Budi, CPA


Nomor Ijin Akuntan Publik: AP.0345
Jakarta, 25 Maret 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 3e,3p,5 79.393.200.081 116.406.948.414
Aset keuangan lainnya 6 20.000.000.000 -
Piutang usaha -
Pihak ketiga setelah -
dikurangi penyisihan-
piutang ragu-ragu 3d,3f,7 152.516.134.644 122.416.261.462
Pihak berelasi 3d,3f,3g,7,30 1.981.029.151 2.148.462.200
Piutang lain-lain 3d,8 211.924.749 204.352.243
Persediaan 3h,9 259.225.715.256 224.789.075.673
Pajak dibayar di muka 3t,18a 1.348.522.020 1.270.890.162
Uang muka dan beban dibayar di muka 3j,11 18.173.811.151 25.977.165.604

Jumlah Aset Lancar 532.850.337.052 493.213.155.758

ASET TIDAK LANCAR


Piutang dari pihak berelasi 3d,3g,30 64.598.605.765 58.740.516.980
Penyertaan saham 3l,12 75.250.706.611 74.586.049.174
Goodwill 3l,24 2.109.551.639 2.109.551.639
Tanah yang
belum dikembangkan 3i,10 220.932.061.415 214.094.086.055
Aset tetap setelah
dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 20.821.432.772
pada tahun 2013
Rp 17.275.093.667
pada tahun 2012 3m,14 32.898.344.344 32.032.829.298
Properti investasi
– setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
sebesar
Rp 24.354.105.881
pada tahun 2013 dan
Rp 22.648.881.170
pada tahun 2012 dan 3n,13 9.897.343.263 11.602.567.974
JUMLAH ASET
TIDAK LANCAR 405.686.613.037 393.165.601.120

JUMLAH ASET 938.536.950.089 886.378.756.878

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012


LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank dan lembaga -
keuangan lainnya yang -
jatuh tempo dalam setahun 3d,15 60.651.222.223 157.910.948.470
Utang usaha
Pihak ketiga 3d,16 26.444.006.232 14.897.739.540
Pihak berelasi 3d,3g, 16 4.020.864.742 5.435.251.827
Utang lain-lain 3d,17 17.962.478.010 11.711.754.382
Utang pajak 3t,18b 44.585.362.370 39.866.985.943
Beban yang masih harus dibayar 20 4.193.408.355 5.172.805.086
Estimasi biaya -
penyelesaian proyek 19,37 15.207.196.357 25.149.733.001
Pendapatan diterima di muka 21 116.057.776.524 34.711.122.020
Jumlah Liabilitas
Jangka Pendek 289.122.314.813 294.856.340.269

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang kepada pihak berelasi 3d,3g,30 38.785.448.642 35.648.925.259
Provisi diestimasi atas imbalan
kerja karyawan 3s,31,37 6.726.035.949 5.268.121.380
Bagian jangka panjang utang bank
dan lembaga keuangan lainnya 3d,15 45.961.971.000 26.666.666.667
Jumlah Liabilitas
Jangka Panjang 91.473.455.591 67.583.713.306

JUMLAH LIABILITAS 380.595.770.404 362.440.053.575

Ekuitas Yang Dapat -


Diatribusikan Kepada -
Pemilik Entitas Induk
Modal saham – nilai nominal -
Rp 100 per saham modal dasar -
10.000.000.000 saham -
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
3.350.000.000 lembar saham
masing-masing pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 22 335.000.000.000 335.000.000.000
Tambahan modal disetor 2,3v,23a 140.724.020.161 117.365.904.715
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali 23b - 23.358.115.446
Saldo laba 64.838.544.840 31.152.771.035
Jumlah Ekuitas Yang Dapat -
diatribusikan Kepada Pemilik -
Entitas Induk 540.562.565.001 506.876.791.196
Kepentingan non pengendali 25 17.378.614.684 17.061.912.107
JUMLAH EKUITAS 557.941.179.685 523.938.703.303

JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS 938.536.950.089 886.378.756.878

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2013 2012

PENJUALAN USAHA 23q,26 225.134.645.500 109.022.049.506


BEBAN POKOK PENJUALAN 3q,27,30 109.878.606.334 45.465.364.039

LABA BRUTO 115.256.039.166 63.556.685.467

Pendapatan lainnya 3q 2.971.759.158 4.606.562.368


Beban lain-lain 3q (2.392.264.601 ) (3.816.870.040 )
Penghasilan bunga 3q 5.880.697.625 5.338.925.243
Beban penjualan 3q,28 (13.153.235.535 ) (5.644.866.052 )
Beban umum dan administrasi 3q,29 (40.435.226.889 ) (39.718.717.026 )
Beban penyusutan dan amortisasi 3q (3.889.172.670 ) (3.342.952.107 )
Beban penyisihan piutang ragu-ragu 3q (1.910.578.493 ) (4.540.263.223 )
Beban bunga – bersih 3q,3r (15.440.862.613 ) (11.166.374.075 )
Bagian laba (rugi) entitas asosiasi 3q 664.657.435 6.480.918.696

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 47.551.812.583 11.753.049.251

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Pajak kini 3t,18c (13.549.336.201 ) (7.580.257.300 )
Pajak tangguhan - -

Jumlah Beban Pajak Penghasilan (13.549.336.201 ) (7.580.257.300 )

LABA TAHUN BERJALAN 34.002.476.382 4.172.791.951

Pendapatan komprehensif lain - -

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN,


SETELAH PAJAK 34.002.476.382 4.172.791.951

Laba (Rugi) Tahun Berjalan Yang Diatribusikan


Kepada:
Pemilik entitas induk 33.685.773.805 3.317.790.458
Kepentingan non pengendali 25 316.702.577 855.001.493

34.002.476.382 4.172.791.951

Laba (Rugi) Komprehensif Yang


Diatribusikan Kepada:
Pemilik entitas induk 33.685.773.805 3.317.790.458
Kepentingan non pengendali 25 316.702.577 855.001.493

34.002.476.382 4.172.791.951

LABA (RUGI) PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN


KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK:
Jumlah saham beredar 3.350.000.000 3.350.000.000
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar 3.350.000.000 3.350.000.000
Laba bersih per saham dasar pemilik entitas induk 3x,32 10,06 1,25

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Selisih Nilai
Transaksi Saldo laba
Modal Tambahan Restrukturisasi Belum
Ditempatkan dan Modal Entitas Telah Ditentukan Ditentukan Kepentingan Non
Disetor Penuh Disetor Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Pengendali Jumlah Ekuitas

Saldo 31 Desember 2011 335.000.000.000 117.365.904.715 23.358.115.445 - 27.834.980.577 503.559.000.738 16.206.910.614 519.765.911.352

Penambahan modal - - - - - - -

Agio saham - - - - - - -

Laba (rugi) komprehensif yang


diatribusikan kepada:
Pemegang entitas induk - - - - 3.317.790.458 3.317.790.458 - 3.317.790.458
Kepentingan non pengendali - - - - - - 855.001.493 855.001.493
Saldo 31 Desember 2012 335.000.000.000 117.365.904.715 23.358.115.446 - 31.152.771.035 506.876.791.196 17.061.912.107 523.938.703.303

Efek penerapan PSAK 38 (Revisi


2012), Kombinasi bisnis entitas
sepengendali - 23.358.115.446 (23.358.115.446) - - - - -

Saldo setelah penerapan PSAK 38


(Revisi 2012) 335.000.000.000 140.724.020.161 - - 31.152.771.035 506.876.791.196 17.061.912.107 523.938.703.303

Laba (rugi) komprehensif yang


diatribusikan kepada:
Pemegang entitas induk - - - - 33.685.773.805 33.685.773.805 33.685.773.805
Kepentingan non pengendali - - - - 316.702.577 316.702.577
Saldo 31 Desember 2013 335.000.000.000 140.724.020.161 - - 64.838.544.840 540.562.565.001 17.378.614.684 557.941.179.685

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2013 2012

ARUS KAS DARI UNTUK AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan 274.638.281.378 103.218.568.694
Pembayaran kepada:
Pemasok (142.420.678.243 ) (71.191.113.852 )
Karyawan (23.977.664.099 ) (20.100.138.238 )
Penghasilan bunga 5.880.697.625 5.338.925.243
Beban keuangan (15.440.862.613 ) (11.166.374.075 )
Pajak penghasilan (11.371.603.923 ) (1.492.652.733 )
Pembayaran lainnya (12.113.876.632 ) (14.580.082.721)

Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) untuk


Aktivitas Operasi 75.194.293.493 (9.972.867.682 )

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan aset tetap (4.974.579.150 ) (753.429.375 )
Pelepasan aset tetap 290.500.000 65.535.715
Penambahan properti investasi - (50.788.522 )
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan (6.837.975.360 ) (2.211.338.312 )

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (11.522.054.510 ) (2.950.020.494 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Aset keuangan lainnya (20.000.000.000 ) -
Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan (77.964.421.914 ) (62.865.881.654 )
Pemberian piutang kepada pihak berelasi (28.140.524.687 ) (8.849.965.847 )
Penerimaan piutang dari pihak berelasi 22.282.435.902 5.434.317.000
Penerimaan utang dari pihak berelasi 24.885.172.716 15.444.104.276
Pembayaran utang pihak berelasi (21.748.649.333 ) (4.581.695.375 )

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas (100.685.987.316 ) (55.419.121.600 )


Pendanaan

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (37.013.748.333 ) (68.342.009.776 )


KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 116.406.948.414 184.748.958.187

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3d,3p,5 79.393.200.081 116.406.948.414

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Megapolitan Developments (d/h Megapolitan Developments Corporation)


(“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 24 tanggal 10 September 1976 oleh
Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.Y.A.5/513/4, tanggal 5 November 1976, serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 November 1976 dan tambahan Berita
Negara No. 855.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat
di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai :
1) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non
Publik menjadi Perseroan Terbuka/Publik,
2) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia,
3) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya
850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum
dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan
Pasar Modal,
4) Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam
akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor,
5) Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan
perubahan status Perusahaan.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat
Keputusan No. AHU-48137.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir


berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012 yang
dibuat di hadapan Notaris DR. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., mengenai
pengunduran diri Komisaris Independen Perusahaan dan penegasan susunan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan terutama bergerak


dalam bidang pembangunan real estat. Pada saat ini ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah pembangunan pertokoan dan pemukiman. Proyek-proyek yang dikembangkan
Perusahaan adalah Graha Cinere yang berlokasi di Cinere, Depok dan Tatya Asri yang
berlokasi di Bogor. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1978.

Perusahaan berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega Kuningan Barat Kav. E4
No.3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan 12950.

b. Penawaran Umum

Pada tanggal 31 Desember 2010, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran
sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak
850.000.000 lembar saham, sesuai dengan Surat Keputusan Bapepam-LK
No. S-11766/BL/2010 tanggal 31 Desember 2010. Pada tanggal 12 Januari 2011, saham
Perusahaan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan harga
penawaran perdana sebesar Rp 250 (Rupiah penuh) per saham.
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

c. Susunan Direksi dan Komisaris


Susunan pengurus Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012
sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012
adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Komisaris
Komisaris Utama : Sudjono Barak Rimba Sudjono Barak Rimba
Komisaris : Jennifer Barak Rimba Jennifer Barak Rimba
Komisaris : Hongisisilia, SE, Ak Hongisisilia, SE, Ak
Independen

Direksi
Direktur Utama : Lora Melani Lowas Barak Lora Melani Lowas Barak
Rimba Rimba
Direktur : Barbara Angela Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba
Direktur : Sentosa Budiman Sentosa Budiman
Direktur Tidak : Fanny Setiati Sutanto Fanny Setiati Sutanto
Terafiliasi

Komite Audit
Ketua Komite Audit : Hongisisilia, SE, Ak Hongisisilia, SE, Ak
Anggota : Ir. Andreas Bahana, MBA Ir. Andreas Bahana, MBA
Anggota : Sutrisno, S.H -

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah karyawan tetap Perusahaan
dan Entitas Anak masing-masing adalah 136 dan 60 (tidak diaudit).

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan
dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

2013 2012

Dewan Komisaris 1.199.500.000 980.000.000


Dewan Direksi 3.679.825.739 5.157.938.241

Jumlah 4.879.325.739 6.137.938.241

Kompensasi Personil Manajemen Kunci.


Besarnya imbalan paska kerja untuk direksi dan komisaris per 31 Desember 2013
berdasarkan perhitungan aktuaris adalah sebesar Rp 4.332.024.071.

7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember 2013 dan 2012 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang
dimiliki secara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:

Lokasi Tahun
Entitas Anak Kegiatan Usaha Proyek Pendirian
Kepemilikan Langsung
PT Mega Limo Estate Pembangunan Cinere, Depok 1982
Perumahan
PT PT Tirta Persada Developments Pembangunan Cimandala, 2007
Perumahan Bogor
PT Mega Pasanggrahan Indah Pembangunan Cinere, Depok 1983
perumahan dan dan Cijunti,
pusat pembelanjaan Purwakarta
PT Eltranindo Bina Cipta Pembangunan - 2000
perumahan
PT Graha Mentari Persada Pembangunan Cinere, Depok 2007
perumahan
PT Titan Property Apartemen Tanggerang 2006

Adapun persentase kepemilikannya adalah sebagai berikut:

Entitas Anak 2013 2012

PT PT Mega Limo Estate 99,66% 99,66%


PT PT Tirta Persada Developments 99,58% 99,58%
PT PT Mega Pasanggrahan Indah 99,38% 99,38%
PT PT Eltranindo Bina Cipta 75,00% 75,00%
PT Graha Mentari Persada 99,00% 99,00%
PT Titan Property 99,995% 99,995%

Adapun jumlah aset masing-masing Entitas Anak yang dikonsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:

Entitas Anak 2013 2012

Kepemilikan Langsung
PT Mega Limo Estate 143.566.723.819 145.353.881.116
PT Mega Pasanggrahan Indah 397.825.468.221 231.971.790.070
PT Eltranindo Bina Cipta 67.912.587.745 68.338.001.212
PT Tirta Persada Developments 24.101.446.817 26.253.245.257
PT Graha Mentari Persada 11.798.079.615 8.195.273.539
PT Titan Property 111.400.001.088 120.432.809.819

8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN


INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta
interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan
Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai
pada tanggal 1 Januari 2013, diantaranya:

• Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan


Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas
sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya
kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi
risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur
maksimum terhadap risiko kredit.

• PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang telah diterapkan dalam
laporan keuangan tetapi penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi
masa depan.

Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit yang hanya mencakup transaksi
kombinasi bisnis dimana standar sebelumnya mencakup transaksi tertentu antara entitas
yang berada di bawah pengendalian yang sama yang belum tentu merupakan kombinasi
bisnis. Standar revisi ini mengacu pada PSAK 22, Kombinasi Bisnis dalam menentukan apa
yang merupakan pengertian bisnis Standar baru ini tetap mempertahankan penerapan
metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi
bisnis dicatat oleh pengakuisisi sebesar jumlah tercatatnya. Selisih antara jumlah imbalan
yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi ombinasi bisnis yang sebelumnya
dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (SINTRES) di
ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor.

Standar sebelumnya mengharuskan SINTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya
sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke
pihak lain yang tidak sepengendali. Di dalam standar revisi, selisih antara jumlah imbalan
yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai
Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi.

Standar revisi ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
Pada saat penerapan awal, saldo SINTRES disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal
Disetor.

Adapun Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan, antara lain:

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah:
• ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
• ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
• ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan
Terbuka
• PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

9
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN


INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) (Lanjutan)

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah:
• PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
• PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
• PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
• PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
• PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
• PSAK 66, Pengaturan Bersama
• PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
• PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi


dampak dari standar laporan keuangan.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI)
serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (atau dahulu
disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)), untuk entitas
yang berada di bawah pengawasannya. Berikut SAK yang mulai berlaku pada tahun berjalan:

a. Peraturan Baru Bapepam-LK

Ketua Bapepam-LK telah menerbitkan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal


25 Juni 2012 mengenai ketentuan Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VIII.G.7 yang berlaku
untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
Berdasarkan keputusan ini maka keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 dan
No. KEP-06/PM/2000, serta Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-03/BL/2011, No. SE-
02/PM/2002 dan SE-02/BL/2008 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak
31 Desember 2012.

Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Perusahaan telah melakukan penyesuaian nama-
nama pos laporan keuangan konsolidasian, pengelompokan pos-pos laporan keuangan
konsolidasian dalam komponen utama yang sama serta penyesuaian terhadap
pengungkapan dan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian.

b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia.

10
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)

Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan
laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan
konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu
disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Dasar Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan


entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada
apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan
tanggal efektif penjualan.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar
kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan
oleh Grup.

Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasian.

Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan
dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur baik
pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset
bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan
pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan
nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian
kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan
komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada
kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali
mempunyai saldo defisit.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup
dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian
kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan
nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui
secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

11
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)

Dasar Konsolidasian (Lanjutan)

Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui
didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang
diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset
(termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non pengendali.
Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan
akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif
lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah
melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer
langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap
sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55
(revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya
perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama
entitas.

c. Kombinasi bisnis

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam
suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari
nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui
oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas
yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-
biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan
standar yang relevan.

Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan
kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau
liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration
arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai
penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian
terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang
berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak
melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada
tanggal akuisisi.

12
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

c. Kombinasi bisnis (Lanjutan)

Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat
sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen
tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur
kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat
dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur
setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui
keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain
(OCI).

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas
pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau
kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan
sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain
direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya
dilepas/dijual.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat
kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses
akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran,
pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk
mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada
tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal
tersebut.

d. Instrumen Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi
2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan" (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55
(Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" (PSAK No. 55).
Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak
pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam
perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.

PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan


mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku
terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku
bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan
liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain,
informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas
masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang
digunakan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan
ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen
keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan
lindung nilai.

13
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

1. Aset Keuangan

Pengakuan awal

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia
untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan
pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi
kembali setiap akhir tahun keuangan.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia
untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan
pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi
kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal
investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup kas dan setara kas, investasi
jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang bukan usaha -
pihak ketiga dan piutang pihak berelasi.

Penqukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi
sebagai berikut:

a) Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset
keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada
nilai wajar melalui laba atau rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh


atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada
nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

14
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

1. Aset Keuangan (Lanjutan)

b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa
pembiayaan, piutang bukan usaha - pihak ketiga dan piutang pihak berelasi.
Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.

c) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah
pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur
pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto
penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset
keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

d) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam
tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia
untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi
diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada
saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
sebagai berikut:

15
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

1. Aset Keuangan (Lanjutan)

Penqukuran setelah pengakuan awal

d) Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)

- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan
kurang dari 20,00% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya
perolehannya.
- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan
kepemilikan kurang dari 20,00% dicatat pada nilai wajar.

2. Liabilitas Keuangan

Pengakuan awal

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang
dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup pinjaman jangka pendek,
utang usaha, utang bukan usaha - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, utang
pihak berelasi dan liabilitas jangka panjang.

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan
liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika


diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif
juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

a) Utang dan pinjaman

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses
amortisasinya.

16
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

3. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari
aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk
menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan
pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang
dilakukan secara wajar (arm's-length market transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang
didiskonto, atau model penilaian lainnya.

Penyesuaian risiko kredit

Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih


menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang
bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan
instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi
liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan
instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

5. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan
pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
suku bunga efektif.

6. Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap tanggal Laporan Posisi Keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

a) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara individual.

17
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

6. Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

a) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Lanjutan)

Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke
dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis
dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang
didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah
suku bunga efektif yang berlaku.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan
penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai
tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari
aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan
terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan
di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada
Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan
penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan,
jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual


Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia
untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan
dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai
selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari
ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas
tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia
untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama
dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi.

18
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

6. Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Lanjutan)

Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang


diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari
akun "Penghasilan Bunga" pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan
peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang
timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi,
kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.

7. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset keuanqan

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan
untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis)
terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada
pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu di antara
(a) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas
Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan
pengendalian atas aset tersebut.

Liabilitas keuanqan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam


kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal
digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan
ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas
liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau
rugi.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang tidak dibatasi
penggunaannya. Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.

19
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

f. Piutang Usaha

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value).
Berdasarkan penelaahan masing-masing piutang pada akhir periode, piutang yang nyata-
nyata tidak tertagih, akan dihapuskan dan dibebankan langsung ke dalam perhitungan laba
rugi tahun berjalan.

g. Transaksi dengan Pihak berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangan.

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan
laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "entitas pelapor").

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;


ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dan entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan
entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
Entitas Asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vii. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
viii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana
dilakukan dengan pihak ketiga, seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-
pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

20
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

h. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower cost or net realizable value) secara agregat. Biaya perolehan
persediaan dialokasikan menurut masing-masing proyek yang ditentukan berdasarkan
metode identifikasi khusus (specific identification method) untuk beban yang langsung
berkaitan dengan proyek pembangunan perumahan dan berdasarkan rata-rata meter
persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial sesuai dengan sektor yang dikembangkan.

Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek
dan biaya pinjaman serta dipindahkan pada aset bangunan jasa konstruksi pada saat
selesai dibangun dan siap diserahkan pada pemilik.

Biaya perolehan bangunan dalam konstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah
selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta
dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan
menggunakan metode identifikasi khusus.

Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek


pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara
substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau
ditangguhkan dalam suatu periode yang cukup lama.

i. Tanah Yang Belum Dikembangkan

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan,
perolehan tanah, serta biaya pinjaman yang dikapitalisasi, dipindahkan ke tanah yang
sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. Biaya perolehan
tanah yang dimaksud mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang
secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan, mencakup, tetapi tidak terbatas sebagai berikut:

- biaya perolehan tanah, termasuk biaya perolehan bangunan (yang tidak akan
digunakan sebagai bangunan), tanaman, dan lain-lain yang berada di atas tanah
tersebut;
- biaya gambar topografi;
- biaya pembuatan cetak biru (master plan);
- biaya pengurusan dokumen hukum dan pengamanan aset;
- bea balik nama;
- komisi untuk perantara;
- imbalan jasa profesional seperti ahli lingkungan hidup, ahli pertanahan, ahli hukum, ahli
konstruksi, dan lain-lain;
- biaya pematangan tanah, termasuk biaya peruntuhan bangunan.

Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).

j. Beban Dibayar Di Muka

Beban dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa
manfaat masing-masing biaya.

21
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

k. Akuisisi

Sebelum Januari 2011, transaksi akuisisi dengan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan
metode pembelian (Purchase Method). Pada saat akuisisi aset dan liabilitas Entitas Anak
diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara harga perolehan dan
nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun. Jika biaya perolehan
lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat
diidentifikasi pada tanggal akuisisi, nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara
proporsional sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Kepemilikan pemegang saham
minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.

Sejak awal 1 Januari 2011 perlu dilakukan uji penurunan nilai atas goodwill positif dan tidak
lagi diamortisasi (sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), sedangkan untuk goodwill negatif
yang terjadi dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011
dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian saldo laba awal periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 dengan demikian pengakuan goodwill
negatif sejak akuisisi tanggal 1 Januari 2011 dicatat sebagai pendapatan lain-lain periode
berjalan.

Perusahaan melakukan pengujian nilai wajar goodwill setiap akhir tahun dengan
menggunakan jasa ahli independen.

l. Penyertaan Saham

Penyertaan jangka panjang pada Perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan di bawah 20%
yang dimiliki untuk sementara waktu dicatat sebesar harga perolehan.

Penyertaan jangka panjang pada perusahaan dengan kepemilikan antara 20% sampai
dengan 50% (Perusahaan Asosiasi) dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode
ini, investasi saham pada Perusahaan Asosiasi disesuaikan dengan jumlah neto kenaikan
atau penurunan laba atau rugi neto Perusahaan Asosiasi dan dividen yang diterima sejak
tanggal akuisisi. Namun bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai
tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.

m. Aset Tetap

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi
Tanah”. Penerapan SAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai.

Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi,
jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset
tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.

22
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

m. Aset Tetap (Lanjutan)

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk
seluruh aset tetap lainnya selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Jenis Aset Tahun

Bangunan 20
Inventaris kantor 4-8
Inventaris proyek 4-8
Kendaraan 4-8

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen
berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat
diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No.25, “Hak atas Tanah”. SAK
No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna
Bangunan (HGB) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian
dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya
perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan
siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya pemugaran dan penambahan dalam jumIah
signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan
atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode
yang bersangkutan.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi
yang terjadi tercermin dalam operasi tahun berjalan.

n. Properti Investasi

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK
No.13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No.13 (Revisi 1994),
“Akuntansi untuk Investasi” menggunakan model biaya.

Properti investasi terdiri dari bangunan dan prasarana untuk menghasilkan rental dan tidak
untuk digunakan dalam operasi untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha
sehari-hari. Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi biaya konstruksi sampai dengan
saat pembangunan atau pengembangan selesai.

23
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

n. Properti Investasi (Lanjutan)

Properti investasi disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi
masa manfaatnya yakni 20 (duapuluh) tahun.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke
pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi
dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan
dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

o. Penurunan Nilai Aset

Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, setiap tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak menelaah ada atau tidaknya indikasi
penurunan nilai aset.

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud ditelaah untuk
mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh
kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset.

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Kurs yang digunakan dan dihitung berdasarkan kurs tengah jual dan beli uang kertas asing
dan/atau nilai tukar transaksi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar
1 Dolar AS = Rp 12.189 dan Rp 9.670.

24
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pengakuan pendapatan atas penjualan real estate diakui penuh bila seluruh syarat berikut
telah terpenuhi:

1. Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah diatas
dimana bangunan tersebut didirikan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual
method) apabila seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi:

- Proses penjualan telah selesai;


- Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap
pinjaman lain;
- Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-
kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
- Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
kepada pembeli dan penjual tidak mempunyai liabilitas atau terlibat lagi secara
signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dalam hal ini, bangunan tersebut telah
selesai dan siap ditempati/digunakan.

2. Sebelumnya Perusahaan menerapkan metode akrual penuh (full accrual method) dan
pada tahun 2011 Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi pengakuan
penjualan kavling tanah tanpa bangunan dengan menggunakan metode deposit
(deposit method).

Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut:

a) Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan real estate,


penerimaan pembayaran oleh pembeli dibukukan sebagai uang muka;
b) Piutang dari transaksi penjualan unit real estat tidak diakui;
c) Unit real estate tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan
liabilitas yang terkait dengan unit real estate tersebut, walaupun liabilitas tersebut
telah dialihkan ke pembeli;
d) Khusus untuk unit real estate, penyusutan atas unit real estate tersebut tetap diakui
oleh penjual.

3. Penjualan bangunan kondominium, apartemen, pusat perbelanjaan dan bangunan


sejenisnya diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage
completion method) apabila seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi, yaitu:

- Proses konstruksi melampaui tahap awal yaitu fondasi telah selesai dan semua
persyaratan untuk memulai bangunan telah selesai;
- Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati
dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali;
- Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan
handal.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima
dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method
sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.

25
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)

Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode kontrak selesai (completed contract
method) apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

(1) Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang
telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja.
(2) Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi
dengan andal; bila bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja.

Beban pokok penjualan tanah meliputi harga perolehan tanah ditambah pengeluaran-
pengeluaran lain untuk pengembangan tanah, beban pokok penjualan rumah tinggal,
apartemen, dan sejenisnya meliputi tanah dan seluruh beban pembangunan rumah
tinggal sampai siap ditempati/digunakan.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

r. Biaya Pinjaman

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008),
“Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian
pembangunan dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan
untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan
penghentiannya. Adopsi PSAK No.26 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Bunga biaya
komitmen dan biaya pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan, pengembangan dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan
apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan
tujuannya.

s. Provisi Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),
“Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan
metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria
yang timbul dari imbalan pasti, antara lain Pengakuan langsung keuntungan/kerugian
yang terjadi pada tahun berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Kelompok
Usaha memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya
penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini berdampak signifikan terhadap laporan
keuangan Kelompok Usaha.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan pasca kerja manfaat pasti
ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit dan keuntungan dan
kerugian aktuaria diakui pada tahun dimana keuntungan dan kerugian terjadi dalam
pendapatan komprehensif lain.

Biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan
dari program yang ada diamortisasi sepanjang tahun sampai imbalan tersebut menjadi
hak atau vested.

26
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

s. Provisi Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan)

Beban imbalan jangka panjang lainnya ditentukan dengan metode penilaian aktuaris
Projected Unit Credit di mana keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu
langsung diakui dalam tahun berjalan.

t. Perpajakan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar
pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak
tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke
ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian
kecuali untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian
aset dan liabilitas pajak kini.
Pada tanggal 4 November 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun
2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas Pengalihan Hak Atas Tanah
dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan
tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif
sejak tanggal 1 Januari 2009.
Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa tersebut, tidak
terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset
atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial
berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui
sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban secara pajak diakui proporsional
dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian periode
berjalan.

u. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas
Anak. Bentuk primer pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan
segmen sekunder adalah berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen
tersebut tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak
berada di Kabupaten Bogor, di wilayah Jawa Barat.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun
kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen
Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat
dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

27
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

u. Informasi Segmen (Lanjutan)

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk
dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam
lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dari segmen lainnya.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut, Segmen ditentukan sebelum
saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian.

v. Biaya Emisi Saham

Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.KEP-


554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, biaya emisi saham disajikan sebagai
pengurang agio saham.

w. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi
dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan
pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian
serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.

x. Laba Per Saham

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto tahun berjalan
dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar, setelah memperhitungkan pengaruh dari
perubahan jumlah saham beredar. Jumlah rata-rata tertimbang saham per saham dasar
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012,
masing-masing sebesar 3.350.000.000 saham.

4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK

a. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama
PT Tirta Persada Developments (TPD). TPD didirikan dengan cara menyetorkan modal
berupa tanah seluas +17ha, yang berlokasi di Bogor City Center, yang diperhitungkan
menggunakan nilai buku sebesar Rp 1.673.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan
Perusahaan terhadap TPD sebesar 99,58%.

b. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama
PT Megapolitan Mentari Persada (MMP). MMP didirikan dengan cara menyetorkan modal
berupa tanah seluas + 195ha, yang berlokasi di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dikenal dengan Megapolitan Sentul City, yang
diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 17.161.000.000. Nilai tersebut mewakili
kepemilikan Perusahaan terhadap MMP sebesar 99,77%.

28
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (Lanjutan)

Pada tanggal 25 Agustus 2008, Perusahaan melepas kepemilikannya di MMP senilai


Rp 10.281.000.000 kepada Pan Asia Holding Investment Ltd, sehingga kepemilikan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi 40%.

c. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama
PT Graha Mentari Persada (GMP). GMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa
tanah seluas + 30ha, di Graha Cinere yang berlokasi di Kelurahan Limo (d/h Desa Limo),
Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor) dan
Kelurahan Krukut (d/h desa Krukut), Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota
Depok (d/h Kabupaten Bogor), yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar
Rp 6.216.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap GMP sebesar
99%.

d. Bahwa adanya peningkatan modal dalam Perusahaan dilakukan dengan cara mengambil
alih porsi kepemilikan saham Lora Melani Lowas Barak Rimba (LML) dan Sudjono Barak
Rimba (SBR) pada PT Eltranindo Bina Cipta (EBC), sehingga kepemilikan saham LML dan
SBR masing-masing sejumlah Rp 9.380.000.000 atau sebanyak 938 lembar saham dan
Rp 9.370.000.000 atau sebanyak 937 lembar saham EBC beralih kepada Perusahaan,
sehingga 75% kepemilikan saham EBC dikuasai oleh Perusahaan. Inbreng yang dilakukan
dengan menyerahkan saham kepemilikan LML dan SBR di Perusahaan sesuai dengan Akta
No 39 dan 40, tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi
Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.

e. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 November 2007 yang dibuat
di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, Perusahaan
meningkatkan modal dasar dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000, dan
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.660.000.000 menjadi sebesar
Rp 42.510.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 26.850.000.000
tersebut dilakukan dengan inbreng saham dan diambil bagian oleh:
- Lora Melani Lowas Barak Rimba (LM) dengan nilai nominal sebesar Rp 8.100.000.000
saham miliknya di PT Mega Limo Estate (MLE), Entitas Anak dan sebesar
Rp 11.250.000.000 sahamnya di PT Mega Pasanggarahan Indah (MPI), Entitas Anak,
sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 19.350.000.000;
- Jennifer Barak Rimba (JBR) dengan nilai nominal sebesar Rp 6.250.000.000 saham
miliknya di MLE dan sebesar dengan nilai nominal Rp 1.250.000.000 sahamnya di
MPI, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000.

f. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat
di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn. LL.M., Notaris di Jakarta, Perusahaan
meningkatkan modal dasar dari Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000, dan
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 42.510.000.000 menjadi sebesar
Rp 87.573.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 45.053.000.000
tersebut diambil bagian oleh:
- LML sebesar Rp 9.380.000.000 dengan cara penyetoran tunai.
- SBR sebesar Rp 28.183.000.000 yang dilakukan dengan cara penyetoran tunai
sejumlah Rp 9.370.000.000 serta imbreng saham dengan nilai nominal sejumlah
Rp 7.813.000.000 atas saham yang dimiliki di MLE dan dengan nilai nominal sejumlah
Rp 11.000.000.000 saham yang dimiliki di MPI.
- Barbara Angela Barak Rimba (BABR) sejumlah Rp 7.500.000.000 yang dilakukan
dengan cara inbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 6.250.000.000 atas
saham yang dimiliki di MLE dan sejumlah Rp 1.250.000.000 saham yang dimiliki di MPI.

29
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (Lanjutan)

Sehingga pada tahun 2007, berdasarkan akta-akta tersebut di atas Perusahaan telah
memiliki saham MLE dan MPI dan kedua perusahaan tersebut menjadi Entitas Anak dengan
kepemilikan MLE dan MPI masing-masing sebesar 99,66% dan 99,38%.

g. Berdasarkan Akta perjanjian No. 3 tanggal 1 September 2008 Notaris Misahardi Wilamarta,
S.H., M.H., M.Kn., LL.M., telah dilakukan pengambilalihan saham PT Titan Property (TP) di
mana sebanyak 10.000 saham atas nama PT Pada Investama dan sebanyak 9.999 saham
atas nama PT Sam Investama oleh PT Megapolitan Developments senilai
Rp 18.000.000.000 dan sebanyak 1 saham atas nama PT Sam Investama diambil alih oleh
Tn. Sudjono Barak Rimba, kepemilikan saham TP 99,995% dikuasai oleh Perusahaan.

5. KAS DAN SETARA KAS

Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut:


31 Desember 2013 31 Desember 2012

Kas 62.564.231 71.545.268

Bank:
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 14.382.318.691 7.718.859.714
PT Bank Central Asia Tbk 10.329.763.311 983.572.478
PT Bank Syariah Mandiri 2.577.281.272 2.840.420.695
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.509.795.072 1.526.332.663
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.372.690.825 635.610.023
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.276.137.886 4.310.636.756
PT Bank Bukopin Tbk 875.292.029 854.918.801
PT Bank Permata Tbk 515.744.189 826.146.214
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 435.636.506 136.049.840
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 319.342.445 65.408.374
PT Bank Sinar Mas 125.080.711 125.070.032
PT Bank ICBC Indonesia 111.341.456 225.880.432
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 211.458 669.522
PT Bank OCBC NISP Tbk - 85.827.602
Jumlah Bank 33.830.635.851 20.335.403.146
Deposito berjangka:
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 35.000.000.000 60.000.000.000
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10.500.000.000 16.000.000.000
PT Bank Syariah Mandiri - 20.000.000.000
Jumlah Deposito Berjangka 45.500.000.000 96.000.000.000

Jumlah Kas dan Setara Kas 79.393.200.081 116.406.948.414

Tingkat suku bunga deposito rata-rata pertahun:


PT Bank Danamon Indonesia Tbk 7,25% 7,75%
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 7,25% 7,5%
PT Bank Syariah Mandiri - 7,25%
30
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. ASET KEUANGAN LAINNYA

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Deposito yang dibatasi penggunaannya


PT Bank Syariah Mandiri 20.000.000.000 -
Jumlah 20.000.000.000 -

Aset keuangan lainnya sebesar Rp 20.000.000.000 merupakan deposito yang dijadikan


jaminan atas pinjaman pada Bank Syariah Mandiri.

7. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Pihak ketiga:
Penjualan apartemen 86.275.590.967 46.219.981.374
Penjualan rumah dan tanah 30.722.756.956 44.703.027.984
Penjualan ruko 30.112.083.151 35.228.913.339
Pusat perbelanjaan 16.815.281.822 5.883.651.488
Piutang retensi 186.658.363 225.541.083

164.112.371.259 132.261.115.268

Penyisihan piutang tak tertagih (11.596.236.615 ) (9.844.853.806 )

Jumlah Piutang Usaha – Pihak ketiga 152.516.134.644 122.416.261.462

Pihak berelasi:
Penjualan apartemen 1.104.038.200 1.868.462.200
Penjualan ruko 876.990.951 280.000.000

Jumlah Piutang Usaha – Pihak berelasi 1.981.029.151 2.148.462.200


Jumlah Piutang Usaha – Bersih 154.497.163.795 124.564.723.662

Piutang Perusahaan sebesar Rp 43.750.000.000 dijadikan jaminan atas pinjaman pada


PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan sebesar Rp 30.000.000.000 dijadikan jaminan atas
line facility musyarakah yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 15).

31
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan,


Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha memadai
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut dan
telah mencerminkan nilai wajarnya pada tanggal laporan keuangan konsolidasian.

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Kurang dari 30 hari 63.649.489.439 46.429.233.812


31 s/d 60 hari 2.290.182.745 3.736.352.263
60 s/d 90 hari 1.500.119.322 2.163.191.760
>90 hari 87.057.372.285 72.235.945.827

Jumlah 154.497.163.791 124.564.723.662

Rincian piutang usaha menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Belum jatuh tempo 55.597.272.768 43.730.634.154


Telah jatuh tempo
1 s/d 30 hari 8.052.216.671 2.698.599.658
31 s/d 60 hari 2.290.182.745 3.736.352.263
61 s/d 90 hari 1.500.119.322 2.163.191.760
>90 hari 87.057.372.285 72.235.945.827

Jumlah 154.497.163.791 124.564.723.662

8. PIUTANG LAIN-LAIN

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Mitra Bina Cipta 17.700.000 10.700.000


Kekurangan titipan listrik/telepon 8.977.096 8.305.308
Lain-lain 186.247.653 185.346.935

Jumlah Piutang lain-lain 211. 924.749 204.352.243

32
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Tanah kavling 162.240.628.262 156.595.356.781


Bangunan dalam konstruksi 96.085.203.054 66.920.385.536
Bangunan siap dijual 899.883.940 1.273.333.356

Jumlah 259.225.715.256 224.789.075.673

Rincian tanah kavling adalah sebagai berikut:

Lokasi 31 Desember 2013 31 Desember 2012

Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri dan tanah


Cijujung 84.421.440.248 79.895.599.900
Puri Cinere 49.465.330.586 52.133.781.297
Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere 28.353.857.428 24.565.975.584

Jumlah 162.240.628.262 156.595.356.781

Rincian mutasi tanah kavling adalah sebagai berikut:

2013 2012

Tanah Kavling:
Saldo awal 156.595.356.781 163.404.729.893
Penambahan 13.309.311.995 14.528.668.140
Pengurangan (7.664.040.514 ) (21.338.041.252 )

Saldo akhir 162.240.628.262 156.595.356.781

Rincian luas tanah kavling adalah sebagai berikut:

Lokasi Luas tanah (m2)

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri dan tanah


Cijujung 467.215 468.178
Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere 33.519 34.011
Puri Cinere dan Graha Cinere 203.008 203.811
Jumlah 703.742 706.000

33
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. PERSEDIAAN (Lanjutan)

Rincian bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut:

Lokasi 31 Desember 2013 31 Desember 2012

Cinere Belleveu Suite 47.649.531.312 -


Urbana University Village 24.951.995.292 30.500.950.062
Perumahan Graha Cinere. Tatya Asri dan tanah
Cijujung 22.609.330.208 20.691.433.385
Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere 874.346.242 1.172.072.292
Puri Cinere - 14.555.929.797
Jumlah 96.085.203.054 66.920.385.536

Rincian mutasi bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut:

2013 2012

Bangunan dalam kontruksi


Saldo awal 66.920.385.536 46.019.155.040
Penambahan 34.692.713.677 22.382.649.989
Pengurangan (5.527.896.159 ) (1.481.419.493 )

Saldo akhir 96.085.203.054 66.920.385.536

Rincian luas bangunan dalam kontruksi adalah sebagai berikut:

Lokasi Luas tanah (m2)

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Puri Cinere dan Urbana Cinere Apartment 14.002 186


Urbana University Village 12.881 12.910
Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri dan tanah
Cijujung 1.853 3.138
Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere 4.749 5.241
Jumlah 33.485 21.475

Bangunan dalam kontruksi pada PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI), Entitas Anak, merupakan
jumlah yang terdiri untuk proyek dalam pelaksanaan pembangunan Apartemen Cinere Bellevue
Suite. Nilai untuk proyek dalam pelaksanaan pembangunan Apartemen untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 33.093.601.515.

Bangunan dalam konstruksi pada PT Titan Property, entitas anak merupakan jumlah dari tanah
dalam pengembangan untuk pembangunan apartemen dan proyek dalam pelaksanaan
pembangunan apartemen.

34
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. PERSEDIAAN (Lanjutan)

Rincian mutasi bangunan siap jual adalah sebagai berikut:

2013 2012

Persediaan bangunan siap dijual


Saldo awal 1.273.333.356 1.680.758.928
Penambahan 265.284.966 360.054.000
Pengurangan (638.734.382) (767.479.572 )

Saldo Akhir 899.883.940 1.273.333.356

Rincian luas tanah bangunan siap jual adalah sebagai berikut:

Lokasi Luas bangunan (m2)

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Tatya Asri 225 186


Cimandala 131 131

Jumlah 356 317

Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah
mengasuransikan persediaan atas apartemen milik PT Mega Pasanggrahan Indah (entitas
anak) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 263.913.000.000.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun persediaan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan
telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas
persediaan tersebut.

35
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Tanah Limo 109.776.624.478 117.880.257.219


Tanah Cinere 54.404.863.987 54.404.863.987
Tanah Tangerang 28.463.813.399 27.825.466.062
Tanah Cijujung 11.228.645.605 9.340.645.605
Tanah Cimandala 17.058.113.946 4.642.853.182
Jumlah 220.932.061.415 214.094.086.055

Rincian luas tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut:

Lokasi Luas bangunan (m2)

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Tanah Limo 409.512 409.512


Tanah Cinere 129.792 129.792
Tanah Cimandala 162.085 162.085
Tanah Cijujung 106.887 106.887
Tanah Tangerang 9.148 9.148

Jumlah 817.424 817.424

Rincian mutasi tanah belum dikembangkan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awal 214.094.086.055 211.882.747.743


Penambahan 6.837.975.360 2.211.338.312
Saldo Akhir 220.932.061.415 214.094.086.055

Penambahan atas tanah yang belum dikembangkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh manajemen dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan sehubungan dengan
biaya-biaya keterkaitan perolehan tanah meliputi biaya pembuatan cetak biru (master plan),
biaya pengurusan hukum, bea balik nama, komisi untuk pengacara, biaya pengamanan, dan
lainnya sampai dengan tahun 2013.

36
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari:

31 Desember 2013 31 Desember 2012


Uang muka:
Pemasok/kontraktor 16.089.176.608 24.120.630.309
Rancangan proyek 1.362.860.227 1.598.237.500
Lainnya - 17.312.540

17.452.036.835 25.736.180.349

Beban dibayar dimuka:


Asuransi 110.220.535 40.006.300
Lainnya 611.553.781 200.978.955

721.774.316 240.985.255

Jumlah 18.173.811.151 25.977.165.604

Uang muka kontraktor sebesar Rp 16.089.176.608 per 31 Desember 2013 diantaranya


merupakan pembayaran uang muka kontrak pembangunan apartemen Cinere Bellevue Suites
kepada PT Waskita Karya sebesar Rp 13.060.334.607.

12. PENYERTAAN SAHAM

Rincian investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas adalah
sebagai berikut:

2013 2012
PT Centra Lingga Perkasa
Harga perolehan 25.000.000.000 25.000.000.000
Akumulasi laba (rugi) awal tahun 43.150.294.498 36.755.960.869
Laba (rugi) tahun berjalan (424.821.291 ) 6.394.333.628

Nilai tercatat 67.725.473.207 68.150.294.497


PT Megapolitan Mentari Persada
Harga perolehan 6.880.000.000 6.880.000.000
Akumulasi laba (rugi) awal tahun (444.245.322 ) (530.830.391 )
Laba (rugi) tahun berjalan 1.089.478.726 86.585.068
Nilai tercatat 7.525.233.404 6.435.754.677

Jumlah nilai tercatat 75.250.706.611 74.586.049.174

37
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan)

Persentase kepemilikan adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012


PT Centra Lingga Perkasa 50% 50%
PT PT Megapolitan Mentari Persada 40% 40%

13. PROPERTI INVESTASI

2013 2012

Harga perolehan
Saldo awal 34.251.449.144 34.200.660.622
Penambahan - 50.788.522
Saldo akhir 34.251.449.144 34.251.449.144

Akumulasi penyusutan
Saldo awal (22.648.881.170 ) (20.912.372.766 )
Penambahan (1.705.224.711 ) (1.736.508.404 )
Saldo akhir (24.354.105.881 ) (22.648.881.170 )
Nilai buku bersih 9.897.343.263 11.602.567.974

Pendapatan sewa properti investasi yang diakui untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31+Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 46.029.334.989
dan Rp 41.540.767.098, yang disajikan sebagai pendapatan sewa pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Properti investasi di Entitas Anak sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
terdiri dari tanah kavling Cinere seluas 600m 2 dan bangunan mal Cinere seluas 18.294 m 2,
yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti
investasi, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat
kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan
nilai aset untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan
31 Desember 2012.

38
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP

2013

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 8.426.157.733 - - - 8.426.157.733
Bangunan 18.111.581.976 - - 4.350.000.000 22.461.581.976
Inventaris mesin 1.289.181.538 125.055.000 - - 1.414.236.538
Inventaris kantor 5.959.795.367 515.396.151 - - 6.475.191.517
Inventaris proyek 7.775.871.458 484.128.000 - - 8.259.999.458
Kendaraan 7.245.334.893 - 562.725.000 - 6.682.609.893
Bangunan dalam
Pelaksanaan 500.000.000 3.850.000.000 - (4.350.000.000 ) -

Jumlah 49.307.922.965 4.974.579.151 562.725.000 - 53.719.777.116

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 3.030.308.189 1.334.346.861 - - 4.364.655.050
Inventaris mesin 1.287.926.546 90.621.305 - - 1.378.547.851
Inventaris kantor 4.421.222.091 1.081.657.064 - - 5.502.879.155
Inventaris proyek 3.729.222.454 822.269.797 - - 4.551.492.251
Kendaraan 4.806.414.387 560.277.642 342.833.564 - 5.023.858.465

Sub Jumlah 17.275.093.667 3.889.172.669 342.833.564 - 20.821.432.772

Nilai Buku 32.032.829.298 32.898.344.344

2012

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 8.426.157.733 - - - 8.426.157.733
Bangunan 18.111.581.976 - - - 18.111.581.976
Inventaris mesin 1.205.886.083 83.295.455 - - 1.289.181.538
Inventaris kantor 5.857.070.117 102.725.250 - - 5.959.795.367
Inventaris proyek 7.712.497.788 67.408.670 4.035.000 - 7.775.871.458
Kendaraan 7.335.484.893 - 90.150.000 - 7.245.334.893
Bangunan dalam
Pelaksanaan - 500.000.000 - - 500.000.000

Jumlah 48.498.227.281 753.429.375 94.185.000 - 49.307.922.965

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 2.161.154.712 869.153.477 - - 3.030.308.189
Inventaris mesin 1.109.981.059 177.945.487 - - 1.287.926.546
Inventaris kantor 3.232.455.072 1.188.767.019 - - 4.421.222.091
Inventaris proyek 2.911.824.587 817.807.304 409.437 - 3.729.222.454
Kendaraan 4.276.110.105 548.464.923 18.160.637 - 4.806.414.387

Sub Jumlah 13.691.525.531 3.602.138.210 18.570.074 - 17.275.093.667

Nilai Buku 34.957.153.059 32.032.829.298

39
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (Lanjutan)

Pengurangan aset tetap selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
merupakan penjualan kendaraan dengan nilai buku sebesar Rp 219.891.435 yang
menghasilkan laba rugi penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 70.608.565.

Pengurangan aset tetap selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
merupakan penjualan kendaraan dan inventaris proyek, dengan nilai buku masing-masing
sebesar Rp 71.989.363 dan Rp 3.625.563, yang menghasilkan laba (rugi) penjualan aset tetap
masing-masing sebesar (Rp 16.453.648) dan Rp 6.374.437.

Alokasi penyusutan tahun berjalan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Beban pokok penjualan 142.609.825 259.186.103


Beban penyusutan dan amortisasi 3.746.539.664 3.342.952.107

Jumlah 3.889.149.489 3.602.138.210

Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2013 2012

Hasil penjualan 290.623.180 65.535.715


Nilai buku (220.014.615) (75.614.926 )

Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap 70.608.565 (10.079.211 )

Pengurangan aset dalam penyelesaian – bangunan merupakan reklasifikasi aset dalam


penyelesaian – bangunan ke dalam aset tetap.

Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan
dan Entitas Anak telah mengasuransikan bangunan dan kendaraan terhadap risiko
kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing
sebesar Rp 395.921.086.190 dan Rp 3.214.239.320 dan Rp 406.223.086.190 dan
Rp 5.851.125.000, kepada pihak ketiga, AIG, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi
Permata Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul di masa yang akan datang.

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan


bahwa tidak ada situasi atau keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai atas
aset tetap.

40
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Utang bank dan lembaga keuangan lainnya terdiri dari:

31 Desember 2013 31 Desember 2012


Bank
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 27.430.000.000 75.477.651.500
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 35.000.000.000 60.000.000.000
PT Bank Syariah Mandiri 43.931.970.000 47.531.971.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 6.666.666
-

106.361.970.000 183.016.289.166
Lembaga keuangan lainnya
PT Chandra Sakti Utama Leasing - 802.709.080
PT Orix Indonesia Finance 251.223.223 758.616.891
251.223.223 1.561.325.971

Jumlah 106.613.193.223 184.577.615.137

Bagian jangka pendek 60.651.222.223 157.910.948.470

Bagian jangka panjang


45.961.971.000 26.666.666.667

Perusahaan

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. PK/468/1211 tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan telah
mendapat Fasilitas Kredit Berjangka (uncommitted/revolving) sebesar Rp 60.000.000.000
dengan jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang kembali. Atas
fasilitas pinjaman Kredit Berjangka tersebut, Perusahaan telah menjaminkan piutang usaha
sebesar Rp 75.023.593.142. Perjanjian kredit tersebut telah memperoleh perpanjangan jangka
waktu pinjaman sampai dengan 23 Desember 2013 sesuai dengan perjanjian perpanjangan
dan perubahan terhadap perjanjian kredit No. PPWKP/110/1212 tanggal 21 Desemberi 2012,

Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perjanjian Terhadap Perjanjian Kredit Perusahaan telah
memperoleh persetujuan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk mengurangi jumlah kredit
atas Fasilitas Kredit berdasarkan Perjanjian Kredit yaitu dari Rp 60.000.000.000 menjadi
sebesar Rp 35.000.000.000 terhitung sejak tanggal 23 Desember 2013 dan berakhir pada
tanggal 23 Desember 2014. Atas fasilitas pinjaman Kredit Berjangka tersebut, Perusahaan telah
menjaminkan piutang usaha sebesar Rp 43.750.000.000.

41
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri

Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Akad line
facility Murabahah (Akad Pembiayaan al Murabahah) dengan PT Bank Syariah Mandiri untuk
tujuan pembiayaan pembangunan Perumahan Tatya Asri di Bogor dengan limit pembiayaan
sebesar Rp20.000.000.000 dengan cara pencairan bertahap sesuai dengan rencana
kebutuhan/RAB dan bukti pengeluaran investasi non bangunan komersial. Selama pembiayaan
belum selesai Perusahaan tidak diperkenankan (negative covenant) untuk:

(1) melakukan pembelian/penambahan aset kendaraan ataupun rumah di atas


Rp 1.000.000.000;
(2) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengagendakan perubahan
Anggaran Dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal;
(3) melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen;
(4) mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi
kepada pihak lain;
(5) meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya
untuk proyek yang sama;
(6) membubarkan Perusahaan, merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain
dan mohon dinyatakan pailit kepada instansi yang berwenang;
(7) melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset
Perusahaan;
(8) menjamin, menjual atau membebani dengan liabilitas seluruh atau sebagian aset
Perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan akan diterima.

Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam
jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal pencairan dan atas
kesepakatan kedua belah pihak dapat diperpanjang kembali.

Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa:


(1) 24 Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang terletak di Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur,
terdaftar atas nama PT Centra Lingga Perkasa, berkedudukan di Jakarta.
(2) Personal guarantee dari Tn. Sudjono Barak Rimba (pemegang saham).

Pada tanggal 30 April 2009, Perusahaan juga menandatangani perjanjian akad line facility
(akad pembiayaan al Murabahah) dengan PT Bank Syariah Mandiri untuk tujuan pembiayaan
pembangunan cluster Mahapraya yang terletak di perumahan Tatya Asri, Desa Cijujung,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan limit pembiayaan sebesar Rp 10.000.000.000.
Selama pembiayaan Perusahaan tidak diperkenankan untuk (negative covenant):
(1) Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda dan keputusannya adalah
untuk mengubah status Perusahaan, tujuan Perusahaan, anggaran dasar Perusahaan,
susunan pengurus, susunan pemegang saham dan struktur modal dan/atau membubarkan
Perusahaan;
(2) Melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen;
(3) Mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi
kepada pihak lain;
(4) Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya
untuk proyek yang sama;
(5) Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset
Perusahaan;

42
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan)

(6) Melakukan merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain atau mendirikan
Entitas Anak baru;
(7) Minta dinyatakan pailit kepada pihak yang berwenang;
(8) Menggunakan Keuangan Perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha yang
dijalankan atau dibiayai bank;
(9) Menjaminkan, menjual atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset
Perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan atau akan diterima.

Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam
jangka waktu 18 bulan termasuk grace period selama 6 bulan terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya perjanjian tersebut.

Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa:

(1) 23 (dua puluh tiga) unit apartemen milik PT Centra Lingga Persada (CLP), Entitas Asosiasi,
yang terletak di The Bellagio Residence yang diikat dengan hak tanggungan peringkat I.
(2) Jaminan-jaminan yang sebelumnya yang telah dijaminkan oleh Perusahaan atas
pembiayaan lain yang telah diterima oleh Perusahaan sebelumnya dari bank yaitu berupa 12
(duabelas) unit rumah susun atau apartemen milik CLP yang telah diikat dengan hak
tangungan peringkat I.
(3) Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) dari MPI, Entitas Anak.
(4) Jaminan pribadi (Personal Guarantee) dari Tn Sudjono Barak Rimba (komisaris).

Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No. 12/102-3/SP3/DKI tanggal


24 November 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pembiayaan modal kerja
Perusahaan dari PT Bank Syariah Mandiri dengan ketentuan sebagai berikut:

Fasilitas : Line facility al Musyarakah (perpanjangan dan perubahan peruntukan


pembiayaan).

Tujuan Pembiayaan : Modal kerja Perusahaan PT Megapolitan Developments Tbk

Limit Pembiayaan : Rp 30.000.000.000 (Tiga Puluh Miliyar Rupiah)

Tenor : 12 bulan, revolving

Biaya Administrasi : Rp 300.000.000 per tahun dibayar di muka

Jaminan : - Fidusia tagihan milik Megapolitan Developments Group sebesar


Rp30.000.000.000
- Hak tanggungan atas 19 Unit apartemen Bellagio Residence yaitu
16 unit prestigia, 2 unit catania corner dan 1 unit catania seluruhnya
seluas 3.757m2 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar
Rp 31.494.000.000
- Borgtocht Personal Guarantee a.n Sudjono Barak Rimba

43
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan)

Berdasarkan Addendum Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility)


No. 014/001/ADD-Line facility/I/2011 tanggal 26 Januari 2012 dan Berdasarkan Surat
Penegasan Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan PT Megapolitan Developments
Tbk nomor 15/038-3/SP3/CRD tertanggal 20 Maret 2013, struktur pembiayaannya mejadi
sebagai berikut:

Tujuan Pembiayaan : Modal kerja Proyek Perumahan Tatya Asri


Limit Pembiayaan : Rp 27.531.971.000
Jangka Waktu : Sampai dengan 30 April 2016
Expected Return : Eqv. 11% p.a
Cara Pembayaran : Bagi hasil dan pokok dibayarkan setiap bulan
Biaya Administrasi : 1% dari limit pembiayaan

Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah

Perusahaan telah memperoleh persetujuan pinjaman pembiayaan Al-Musyarakah sebesar


Rp 20.000.000.000 dengan Nisbah Bagi Hasil yaitu Bank : 0,08% dan Nasabah : 99,92%.
Jangka waktu pinjaman atas Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah telah diperpanjang sampai
dengan 30 September 2012. Perusahaan telah memperoleh kembali persetujuan perpanjangan
Fasiltas Pembiayaan Al-Musyarakah sampai dengan tanggal tanggal 30 Januari 2013.
Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan
PT Megapolitan Developments Tbk nomor 15/038-3/SP3/CRD tertanggal 20 Maret 2013 jangka
waktu pinjaman diperpanjang sampai tanggal 23 Maret 2014. Adapun jaminan atas fasilitas
tersebut adalah Deposito di Bank Syariah Mandiri senilai Rp 20.000.000.000 a.n
PT Megapolitan Developments.

Entitas Anak

PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI)

a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Berdasarkan Perjajian Kredit No. 843/S/KK.UT/HCL/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012, MPI


Entitas anak memperoleh Fasilitas Pinjaman KYG (Kredit Yasa Griya): Rp 100.000.000.000
dan KI (Kredit Investasi) : Rp 60.000.000.000 dengan tingkat suku bunga KYG:11,50% p.a,
KI: 12,00%p.a. Jangka waktu pinjaman KYG adalah 36 (tiga puluh enam) bulan, KI: 72
(Ttujuh puluh dua) bulan atau 6 (enam) tahun terhitung sejak penandatangan perjanjian
kredit dan dapat diperpanjang kembali.

Pinjaman ditujukan untuk pembangungan 636 unit apartemen “Bellevue Suites dan Bellevue
Mall” terdiri dari 2 tower (Tower A dan Tower B) dan 251 unit “Citywalk Retail” beserta
sarana dan prasarananya.

Jaminan atas kredit pinjaman dari BTN adalah tanah lokasi proyek beserta bangunan yang
ada dan yang akan ada di atasnya, yang terletak di Jl. Cinere Raya, Kel. Pangkalan Jati,
Kec. Cinere, Kotamadya Depok, Propinsi Jawa Barat, dengan total lahan seluas 16.543 m2,
dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama
PT Mega Pasanggrahan Indah.

44
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan)

Entitas Anak (Lanjutan)

PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI) (Lanjutan)

b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


Berdasarkan akta Perjanjian Membuka Kredit No. 1 tanggal 2 September 2008 yang dibuat
di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris diJakarta, MPI telah memperoleh fasilitas
kredit konsumtif dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebesar Rp 1.558.000.0000 yang
dipergunakan untuk pembelian kendaraan. Tingkat bunga atas fasilitas kredit tersebut yaitu
6% pertahun flat rate yang dibayar secara efektif tiap bulan dengan jangka waktu
36 (tigapuluh enam) bulan atau 3 (tiga) tahun lamanya terhitung sejak penandatanganan
akta tersebut. Jaminan atas fasilitas tersebut adalah 1 (satu) unit kendaraan bermotor milik
pemberi fidusia sesuai dengan akta jaminan fidusia No. 2 tanggal 2 September 2008 yang
dibuat di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris diJakarta. Pada tahun 2013
perusahaan telah melunasi hutang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Titan Property (TP)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN)

Berdasarkan pada Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SP2K) No. 82/Tgr.Ut/SP2K/VI/2008


tanggal 19 Juni 2008, TP, Entitas Anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi
(KYG) dari BTN dengan plafond kredit Rp73.600.000.000 yang digunakan untuk pembangunan
apartemen Urbana University Village yang terletak di Desa Bencongan. Kecamatan Curug,
Kabupaten Banten, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung
sejak penandatanganan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Atas pinjaman ini dikenakan
bunga sebesar 12.5 % p.a. (adjustable rate). Pinjaman ini dijamin dengan agunan pokok berupa
tanah lokasi proyek beserta bangunan yang ada dan yang akan ada di atasnya seluas minimal
28.703 m2, yang terletak di Desa Bencongan, Kecamatan Curug, Kabupaten Banten, Propinsi
Banten dengan bukti kepemilikan berupa kepemilikan atas nama PT Titan Property, Entitas Anak.
Perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang 24 (duapuluh empat) bulan sampai dengan Desember
2013 sesuai dengan Surat Persetujuan Pemberian Kredit – Addendum (SP2K-Add)
No. 06/Tgr.Ut/HCL/SP2K-Add/II/2012 tanggal 14 Februari 2012.

Addendum Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility)No. 06-/Tgr.Ut/HCL/SP2K-


Add/II/2012 tanggal 14 Februari 2012 dan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan
Sementara Fasilitas Pembiayaan PT Titan Property, Entitas Anak, No. 0536/TP/DIR/VIII/11,
Perusahaan tanggal 19 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk berupa jangka waktu perpanjangan sementara sampai dengan
24 (duapuluh empat) bulan sejak penandatanganan addendum Perjanjian Kredit yaitu atas
utang dengan jenis Fasilitas “Non Revolving” dengan limit pencairan sebesar Rp
61.827.000.000. Pada tahun 2013, PT Titan Property, Entitas anak, telah melunasi hutang bank
tersebut.

45
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan)

Lembaga Keuangan Lainnya

Perusahaan

PT Chandra Sakti Utama

Berdasarkan pada Surat Perjanjian Induk Pembiayaan No. 10-LS-0006431-001 (2216-001-J-


6431) pada tanggal 6 Agustus 2010 Perusahaanmendapat pinjaman dari PT Chandra Sakti
Utama berupa fasilitas Pembiayaan barang modal berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar
dan dikenakan bunga 16%.

Berdasarkan Akta No. 09 yang dibuat di hadapan Nathalia Alvina Jinata, S.H., Notaris di Jakarta,
tanggal 6 Agustus 2010, tentang Perjanjian Induk Pembiayaan atas barang modal antara
Perusahaan dengan PT Chandra Sakti Utama berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar. Pada
tahun 2013, Perusahaan telah melunasi hutang kepada PT Chandra Sakti Utama

PT Orix Indonesia Finance

Berdasarkan pada Surat Perjanjian Pembiayaan No. L09J01330E tanggal 13 April 2010,
Perusahaan mendapat pinjaman dari PT Orix Indonesia Finance dengan sisa utang
Rp563.640.000 sampai dengan tanggal 13 April 2013 dan dikenakan bunga 9.13%. Pinjaman
ini dijamin dengan jaminan dokumen kepemilikan lengkap (Invoice/Faktur asli/BPKB, kuitansi
asli dan surat jalan).

Berdasarkan perjanjian pembiayaan No. L11J-01995A pada tanggal 10 Agustus 2011,


Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia
Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :
Barang Pembiayaan : 1 Unit Nissan Dump Truck CW520 1998 @ Rp 482.500.000
Nilai Pembelian : Rp 482.500.000
Simpanan Jaminan : Rp 96.500.000
Nilai Pembiayaan : Rp 386.000.000
Tingkat Bunga : 9,409% p.a flat
Masa Pembiayaan : 36 Bulan (18 Agustus 2011 s/d 18 Juli 2014)
Jaminan - BPKB Kendaraan Asli (berikut kelengkapan faktur dan kuitansi
kosong)
- Pengikatan kontrak L11J-01994E sampai masa kontrak berakhir
- Surat Persetujuan Dewan Komisaris

Berdasarkan perjanjian pembiayaan No. L11J-01994E pada tanggal 10 Agustus 2011,


Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia
Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :
Barang Pembiayaan : 1 Unit Caterpillar Excavator
Nilai Pembelian : Rp 525.000.000
Simpanan Jaminan : Rp 105.000.000
Nilai Pembiayaan : Rp 420.000.000
Tingkat Bunga : 9,409% p.a flat
Masa Pembiayaan : 36 Bulan (18 Agustus 2011 s/d 18 Juli 2014)
Jaminan : - Dokumen Kepemilikan Lengkap (Invoice/Faktur asli, Kuitansi Asli
dan Surat Jalan)
- Pengikatan kontrak L11J-01995A sampai masa kontrak berakhir
- Surat Persetujuan Dewan Komisaris

46
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan)

PT Orix Indonesia Finance (Lanjutan)

Berdasarkan perjanjian pembiayaan No. L11J-02319A pada tanggal 27 September 2011,


Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia
Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :

Barang Pembiayaan : 1 Unit Nissan Dump Truck CW54H 1996 @ Rp 472.500.000


Nilai Pembelian : Rp 472.500.000
Simpanan Jaminan : Rp 94.500.000
Nilai Pembiayaan : Rp 378.000.000
Tingkat Bunga : 9,4095% p.a flat
Masa Pembiayaan : 36 Bulan (21 Oktober 2011 s/d 21 September 2014)
Jaminan - BPKB Kendaraan Asli (berikut kelengkapan faktur dan kuitansi
kosong)
- Pengikatan kontrak L11J-01994E sampai masa kontrak berakhir
- Surat Persetujuan Dewan Komisaris

47
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. UTANG USAHA


Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2013 31 Desember 2012
Pihak Ketiga
PT Waskita Karya 15.628.795.903 -
PT Catur Bangun Mandiri 2.360.904.686 2.903.996.819
PT AJC 896.831.909 1.053.031.909
PT Anugerah Lestari Konstruksi Nusantara 789.994.775 1.546.204.889
PT Cushman & Wakefield 641.637.068 1.198.075.700
PT Roda Prima 522.403.185 522.403.185
PT Cakra Satya Internusa 474.229.467 -
Hotma Sitompoel 388.445.743 388.445.743
PT Megatika International 297.000.000 297.000.000
PT Sinar Jernih Indonesia 294.870.440 163.026.000
PT Virquaria 294.343.554 529.580.444
PT Mastersystem Infotama 273.109.537 -
PT Henan Putihrai 230.000.000 230.000.000
PT Markasia 215.100.000 150.000.000
Swisss Pasific Limited 164.662.000 -
PT Duta Kreasi Bersama Realtindo 134.799.500 136.124.450
PT Karya Agung 130.900.000 -
PT Media Grafika 128.242.412 385.668.500
MARSH 120.018.900 -
PT Jurukur Bahan 115.500.000 -
Dinar Maharta Advertising 101.800.000 134.550.000
Ridwan Budijanto 86.265.000 136.240.000
PT Kartasantosa Unggul 82.994.125 184.516.711
PT WEB 82.500.000 -
PT Astramedia Indonesia 75.735.000 170.646.000
PT Alvadiwipa Anugerah 69.575.000 69.575.000
IPD International 66.740.025 233.360.875
PT Satria Adi Traco 56.661.504 74.000.000
PT Trijaya Tekhnika 55.745.160 88.337.260
PT Gunung Kencana 54.600.000 54.600.000
PT Sapta Kencana Kharisma 51.114.410 51.114.410
PT ISS Security 40.007.200 704.764.885
IFCA Consulting 14.900.000 97.400.000
PT Debindo Adhiswati 3.000.000 78.075.000
PT Armananta Eka Putra - 560.391.956
PT SO Office System - 393.195.000
PT Meco Systech Internusa - 274.216.250
PT Mitra Simetris - 159.705.000
PT Trimitra Jaya Persada - 153.678.800
PT Urbane Indonesia - 101.750.000
PT Greatech Artanindo - 93.321.724
Warrens & Partner - 82.500.000
PT ISS Indonesia - 74.120.000
PT Wahana Megah - 74.000.000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 juta) 1.500.579.729 1.350.123.030
Sub Total Pihak Ketiga 26.444.006.232 14.897.739.540
Pihak berelasi
PT Rajawali Mitra Selaras 3.647.906.442 5.085.100.027
Barbara Barak Rimba 285.642.300 271.819.800
PT Melrimba Mitra 87.316.000 78.332.000
Sub Total Pihak Berelasi 4.020.864.742 5.435.251.827
Jumlah 30.464.870.974 20.332.991.367

48
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. UTANG USAHA (Lanjutan)

Berdasarkan pernyataan keputusan rapat PT Rajawali Mitra Selaras nomor 3 tanggal 1 Oktober
2013 yang dibuat oleh Handi Putranto Wilamarta, S.H., sebagai penganti dari Miki Tanumiharja,
S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan mengenai pengoperalihan hak-hak atas
saham milik Nyonya Sondang Nira Utami sebanyak 210 saham kepada Nyonya Lora Melani
Lowas Barak Rimba dan mengangkat Nyonya Lora Melani Lowas Barak Rimba sebagai
Komisaris menggantikan Nyonya Sondang Nira Utami untuk sisa masa jabatan sampai dengan
tanggal 29 Januari 2014.

Ringkasan utang usaha menurut umur utang usaha adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012


Kurang dari 30 hari 12.569.350.270 3.729.120.842
31 - 60 hari 7.714.141.666 1.290.507.674
60 - 90 hari 546.179.949 1.009.539.074
> 90 hari 9.559.403.170 14.303.823.777

Jumlah 30.464.870.974 20.332.991.367

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Belum jatuh tempo 522.645.189 1.637.664.257


Telah jatuh tempo 29.942.225.785 18.695.327.110
Jumlah utang usaha 30.464.870.974 20.332.991.367

17. UTANG LAIN-LAIN

Akun ini merupakan titipan, deposit dan jaminan yang diserahkan oleh pelanggan, atas
penyewaan ruko. Saldo utang lain-lain pada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012


Titipan uang muka 9.363.765.155 3.458.961.325
Titipan deposit sewa, service charge, listrik, iklan 3.776.782.926 3.359.732.350
Titipan retensi 1.649.576.388 2.472.091.809
Titipan PPAT, HGB, BPHTB, AJB, PBB dan
balik nama 1.382.777.440 1.383.977.440
Lainnya 1.789.576.101 1.036.991.458

Jumlah 17.962.478.010 11.711.754.382

49
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar di muka

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Pajak Penghasilan Pasal 23 13.719.163 829.472.308


Pajak Penghasilan Pasal 28 441.417.854 441.417.854
Pajak Pertambahan Nilai 893.385.003 -

Jumlah 1.348.522.020 1.270.890.162

b. Utang pajak

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2) 11.708.758.929 21.011.759.336
Pasal 21 942.602.131 1.527.121.914
Pasal 23 405.507.767 1.183.007.558
Pasal 26 14.595.013 14.595.013
Pasal 29 2.018.578.174 2.018.578.174
Pajak Pertambahan Nilai 16.390.466.446 14.111.923.948
Pajak Final 13.104.853.910 -

Jumlah 44.585.362.370 39.866.985.943

UU No.36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No.7 Tahun 1983 tentang pajak
penghasilan pasal 4 ayat 2d mengenai PPh final dijelaskan penghasilan dari transaksi
pengalihan harta berupa tanah dan/ atau bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha real estat.
dan persewaan tanah dan bangunan. PP No. 51/2008 untuk perhitungan Pajak Penghasilan
bagi usaha kontruksi dengan kualifikasi usaha menengah dan besar dikenakan PPh final
sebesar 3%. Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008
yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 tentang pelaksanaan pembayaran pajak
penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan dikenakan PPh final sebesar
5% kecuali untuk rumah sederhana dan rumah susun sederhana dikenakan PPh final 1%.

c. Beban pajak

2013 2012

Kini
Perusahaan (195.831.216) (533.297.218)
Entitas Anak
PT Mega Limo Estate (169.235.950) (480.897.681)
PT Mega Pasanggrahan Indah (13.168.082.535) (5.944.657.981)
PT Titan Property (16.186.500) (621.404.420)
Jumlah pajak kini (13.549.336.201) (7.580.257.300)

50
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN (Lanjutan)

d. Rekonsiliasi pajak

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan adalah
sebagai berikut:

2013 2012

Laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan 47.551.812.583 11.753.049.251


Ditambah (dikurangi): (laba)/rugi bersih
Entitas Anak sebelum pajak (73.521.086.384) (31.312.141.885)

Laba (rugi) sebelum beban pajak


penghasilan Perusahaan (25.969.273.801) (19.559.092.634)

Penyesuaian untuk beban (pendapatan)


yang bersifat final untuk Developer:
Pendapatan penjualan (3.916.624.320) (10.665.944.363)
Beban usaha 25.555.266.535 22.718.477.856
Lain-lain bersih 4.330.631.586 7.506.559.141)

Jumlah 25.969.273.801 19.559.092.634)

Laba sebelum pajak penghasilan tidak final - -

Pajak penghasilan final Perusahaan


Final 5% atas pendapatan penjualan
5% x 3.916.624.320 tahun 2013 195.831.216 -
5% x 11.128.308.800 tahun 2012 - 533.297.218

Beban pajak kini final 195.831.216 533.297.218

Entitas Anak
Final 5%
PT Mega Limo Estate 169.235.950 480.897.681
PT Mega Pasanggrahan Indah 13.168.082.535 5.944.657.981
PT Titan Property 16.186.500 621.404.420

Jumlah Entitas Anak 13.353.504.985 7.046.960.082


Jumlah beban (manfaat) pajak 13.549.336.201 7.580.257.300

51
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN (Lanjutan)

d. Rekonsiliasi pajak (Lanjutan)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan
dapat berubah pada waktu Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tidak terdapat perbedaan antara
di SPT dengan rekonsiliasi pajak dalam laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit.

Pada bulan September 2008. Undang-undang No.7 Tahun 1983 mengenai “Pajak
Penghasilan” telah direvisi sebanyak empat kali terakhir dengan Undang-Undang No36
Tahun 2008 Revisi Undang-Undang ini mencakup perubahan tarif pajak penghasilan Badan
dari tarif pajak marjinal menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan
25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya

Pada tahun 2010, PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI), Entitas Anak, menerima beberapa
Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2003
dengan rincian sebagai berikut :
Surat Ketetapan Lebih Jumlah Lebih
Jenis Pajak Tahun Nomor Tanggal (Kurang) Bayar Denda (Kurang) Bayar
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2003 00005/506/03/431/10 13/04/2010 - - -
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2003 00010/207/03/431/10 27/04/2010 288.352.321 138.409.114 426.761.435
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2003 00029/240/03/412/10 08/04/2010 235.602.282 113.089.096 348.691.378
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2003 00105/201/03/412/10 08/04/2010 73.712.016 36.856.008 110.568.024
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 2003 00071/203/03/412/10 08/04/2010 127.349.954 61.127.964 188.477.918
Pajak Penghasilan
(PPh) 26 2003 00009/204/03/412/10 08/04/2010 1.168.768.000 561.008.640 1.729.776.640
Jumlah 1.893.784.573 910.490.822 2.804.275.395

52
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN (Lanjutan)

d. Rekonsiliasi pajak (Lanjutan)


Namun, MPI, Entitas Anak, telah melakukan upaya administrasi yaitu mengajukan keberatan
atas beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak dengan rincian sebagai
berikut:
Surat Ketetapan
Tanggal Jumlah Nilai Nilai tidak
Pajak Jenis Nomor Terbit Kewajiban Keberatan keberatan
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) STP 00002/107/03/431/10 13/04/2010 55.386.883 - 55.386.883
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPKB 00010/207/03/431/10 7/07/2010 426.761.435 336.744.050 90.017.385
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) Final SKPKB 00029/240/03/412/10 7/07/2010 348.691.378 240.937.924 107.753.454
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 SKPKB 00105/201/03/412/10 7/07/2010 110.568.024 72.640.077 37.927.947
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 SKPKB 00071/203/03/412/10 7/072010 188.477.918 173.252.456 15.225.462
Pajak Penghasilan
(PPh) 26 SKPKB 00009/204/03/412/10 7/07/2010 1.729.776.640 1.729.776.640 -
Jumlah 2.859.662.278 2.553.351.147 306.311.131
Sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/SKPKB PPN No.
00010/207/03/431/10 Masa Pajak Januari-Desember 2003 tanggal 27 April 2010 yang
dikeluarkan oleh KPP Madya Bekasi, maka pihak MPI, Entitas Anak, mengajukan surat
keberatan di mana keberatan tersebut diajukan atas jumlah pajak yang terutang dalam
ketetapan pajak di atas sebesar Rp288.352.312 yang ditambahkan sanksi administrasi
sebesar Rp138.409.114 sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi
Rp426.761.435. Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar MPI, Entitas Anak, sebesar Rp
2.859.662.278, MPI, Entitas Anak, telah melakukan pembebanan biaya Rp 306.311.131
dan sisanya sebesar Rp2.553.351.147 ditangguhkan pembebanannya.
Pada tahun 2011, MPI, Entitas Anak, menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak
sehubungan dengan surat keberatan di atas dengan rincian sebagai berikut:

Surat Keputusan
Hasil
Jumlah
Jenis Pajak Tahun Nomor Tanggal Keberatan Pembayaran
Pajak Pertambahan KEP-
Nilai (PPN) 2003 1257/WPJ.22/BD.06/2010 23/08/2011 426.761.435 426.761.435 426.761.435
Pajak Penghasilan KEP-
Pasal 4(2) Final 2003 487/WPJ.22/BD.06/2011 29/03/2011 348.691.378 348.691.378 155.165.365
Pajak Penghasilan KEP-
(PPh) 21 2003 950/WPJ.22/BD.06/2011 21/06/2011 110.568.021 57.358.650 110.568.021
Pajak Penghasilan KEP-
(PPh) 23 2003 949/WPJ.22/BD.06/2011 21/06/2011 188.477.918 132.026.959 188.477.918
Pajak Penghasilan KEP-
(PPh) 26 2003 987/WPJ.22/BD.06/2011 05/07/2011 1.729.776.640 14.565.013 14.565.013
Jumlah 2.804.275.392 979.403.435 895.537.752

53
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN (Lanjutan)

d. Rekonsiliasi pajak (Lanjutan)

Selisih antara jumlah hasil keberatan dan jumlah pembayaran sebesar Rp 83.965.683.
Atas selisih tersebut, manajemen MPI, Entitas Anak, telah membuat surat pernyataan untuk
melakukan pembayaran dengan cicilan sebesar Rp 13.994.280 per bulan selama bulan Juni
sampai dengan Desember 2012 dan per 31 Desember 2012 pembayaran telah lunas.

19. ESTIMASI BIAYA UNTUK MENYELESAIKAN PROYEK

Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 atas estimasi biaya
penyelesaian proyek masing-masing adalah sebesar Rp 15.207.196.357 dan
Rp 25.149.733.001 merupakan estimasi biaya penyelesaian atas Proyek Perumahan Riverside
dan Puri Cinere dari PT Mega Pasanggrahan Indah , Entitas Perusahaan. Proyek perumahan
Bukit Cinere dan Griya Cinere dari PT Mega Limo Estate, Entitas Anak, Proyek Perumahan
Tatya Asri milik Perusahaan dan ruko Cimandala milik PT Tirta Persada Developments, Entitas
Anak.

20. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 2013 31 Desember 2012

Gaji dan upah 1.502.955.000 3.123.537.634


Utilitas 1.154.123.426 964.886.972
Jasa professional 817.290.528 852.106.428
Lain-lain 719.039.401 232.274.052

Jumlah 4.193.408.355 5.172.805.086

21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

Akun ini merupakan uang muka penjualan properti, apartemen dan real estate yang diterima
dari pembeli dan sewa diterima dimuka dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Uang muka penjualan


Apartemen 52.997.780.344 25.252.620.069
Ruko dan kios 32.010.485.434 619.118.140
Perumahan 22.362.368.446 5.682.453.254
Uang muka sewa mall 8.687.142.300 3.156.930.557

Jumlah 116.057.776.524 34.711.122.020

Uang muka penjualan apartemen sebagian besar merupakan uang muka penjualan apartemen
Cinere Bellevue sebesar Rp 49.624.567.528.

54
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 adalah sebagai berikut (berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek):
31 Desember 2013
Jumlah Persentase
Pemegang Saham Saham Kepemilikan Jumlah

PT Cosmopolitan Persada Developments 2.237.018.320 66,78% 223.701.832.000


Credit Suisse AG Singapore Trust 249.174.500 7,44% 24.917.450.000
Masyarakat sesuai DPS 863.807.180 25,78% 86.380.718.000

Jumlah 3.350.000.000 100,00% 335.000.000.000

31 Desember 2012

Jumlah Persentase
Pemegang Saham Saham Kepemilikan Jumlah

PT Cosmopolitan Persada Developments 2.237.018.320 66,78% 223.701.832.000


PT Supra Securinvest 170.340.000 5,08% 17.034.000.000
Masyarakat sesuai DPS 942.641.680 28,14% 94.264.168.000

Jumlah 3.350.000.000 100,00% 335.000.000.000

Tahun 1999
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.4 tanggal 11 Oktober 1999 yang dibuat di
hadapan Esther Liliansari, S.H., Notaris Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor di Cibinong, modal
dasar Perusahaan sebesar Rp30.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000 per saham. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C-19864.HT.01.04.TH.2001 tanggal 9 November 2001.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 3
tanggal 28 April 2003 yang dibuat di hadapan Leoni Surjadidjaja, S.H., Notaris di Kota Depok,
para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari
semula Rp8.500.000.000 yang terbagi atas 8.500 saham menjadi Rp15.660.000.000 yang
terbagi atas 15.660 saham, dengan mengeluarkan 7.160 saham dengan nilai nominal
seluruhnya Rp7.160.000.000 yang diambil bagian oleh:
- Sudjono Barak Rimba (SBR) sebanyak 290 saham dengan nilai nominal seluruhnya
Rp 290.000.000
- Lora Melani Lowas barak Rimba (LML) sebanyak 290 saham dengan nilai nominal
seluruhnya Rp 290.000.000
- Barbara Barak Rimba (BBR) sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya
Rp 3.290.000.000
- Jennifer barak Rimba (JBR) sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya
Rp 3.290.000.000
Perubahan tahun 2007
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham
tersebut, telah dilakukan dengan uang tunai.

55
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Perubahan tahun 2007 (Lanjutan)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 November 2007 yang dibuat
di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 30.000.000.000 yang terbagi atas
30.000 saham menjadi Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas 150.000 saham, dan peningkatan
modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 15.660.000.000 yang terbagi atas 15.660 saham
menjadi Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas 42.510 saham. Peningkatan modal ditempatkan
dan disetor sejumlah Rp 26.850.000.000 yang terbagi atas 26.850 saham, diambil bagian oleh:

- LML sebanyak 19.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 19.350.000.000 dan;
- JBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000.

Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham,
dilakukan dengan inbreng saham sebagai berikut (Catatan 3):

- LML sebesar Rp 8.100.000.000 saham miliknya di MLE, Entitas Anak, dan sebesar
Rp 11.250.000.000 sahamnya di MPI, Entitas Anak, sehingga yang diambil bagian
berjumlah Rp 19.350.000.000;
- JBR sebesar Rp6.250.000.000 saham miliknya di MLE dan sebesar Rp 1.250.000.000
sahamnya di MPI, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000.

Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masing-
masing Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tanggal
16 November 2007.

Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-04865 HT.01.04-TH 2007 tanggal 29 November
2007.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat
di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas
150.000 saham menjadi Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas 200.000 saham, dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas
42.510 saham menjadi Rp 87.573.000.000 yang terbagi atas 87.573 saham. Peningkatan
modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 45.063.000.000 yang terbagi atas 45.063 saham,
diambil bagian oleh:

- SBR sebanyak 28.183 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 28.183.000.000;


- LML sebanyak 9.380 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 9.380.000.000;
- BBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000;

Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan Surat Keputusan No.C-05915 HT.01.04-TH 2007 tanggal 10 Desember 2007.

56
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham,
dilakukan dengan (Catatan 3):

a. Penyetoran tunai

- Sebesar Rp 9.370.000.000 disetor oleh SBR


- Sebesar Rp 9.380.000.000 disetor oleh LML

b. Inbreng saham

- Saham milik SBR pada MLE, Entitas Anak, sebanyak 7.813 saham dengan nilai
nominal seluruhnya Rp 7.813.000.000 dan MPI sebanyak 11.000 saham dengan nilai
nominal seluruhnya Rp 11.000.000.000;
- Saham milik BBR pada MLE, Entitas Anak, sebanyak 6.250 saham dengan nilai
nominal seluruhnya Rp 6.250.000.000 dan MPI, Entitas Anak, sebanyak 1.250 saham
dengan nilai nominal seluruhnya Rp 1.250.000.000.

Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masing-
masing Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tanggal
6 Desember 2007.

Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
berdasarkan rapat keputusan No.C-05915 HT.01.04-TH 2007 tanggal 10 Desember 2007.

Perubahan tahun 2008

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 153 tanggal 20 Februari 2008 yang dibuat di
hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham menyetujui pemasukan (inbreng) hak-hak saham Perusahaan yang dimiliki oleh (i) LML
sebanyak 20.145 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 20.145.000.000; (ii) SBR
sebanyak 19.598 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 19.598.000.000; (iii) BBR dan JBR,
masing-masing sebanyak 11.415 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 11.415.000.000 ke
dalam PT Cosmopolitan Persada Developments (CPD), Entitas Induk. Pemasukan (inbreng) hak-
hak atas saham sebagaimana tersebut di atas telah dilaksanakan berdasarkan masing-masing
perjanjian Pemasukan saham dalam CPD, Entitas Induk, tanggal 20 Februari 2008.

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 3 Mei 2008 yang
dituangkan dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal
3 Mei 2008 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-23524.AH.01.02.Tahun 2008
tanggal 7 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui (i) peningkatan
modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 200.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 1.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar
Rp 87.573.000.000 menjadi sebesar Rp 250.000.000.000; dan (ii) perubahan nilai nominal
saham yang semula sebesar Rp 1.000.000 menjadi sebesar Rp 100.

57
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. MODAL SAHAM (Lanjutan)

b. Inbreng saham (Lanjutan)

Perubahan tahun 2008 (Lanjutan)

Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah Rp 162.427.000.000 yang


terbagi atas 1.624.270.000 saham, telah diambil bagian oleh:

- CPD, Entitas Induk, sebanyak 1.611.288.320 saham dengan nilai nominal seluruhnya
Rp 161.128.832.000;
- SBR sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000 dan;
- LML sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000.

Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham
Perusahaan, telah dilakukan dengan:

a. Penyetoran tunai ke dalam rekening Perusahaan sebesar Rp 13.970.000.000 (tiga belas


miliar sembilan ratus tujuh puluh juta rupiah) disetor oleh CPD, Entitas Induk, sesuai
dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal
3+Mei+2008 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.,
Notaris di jakarta, yang dipertegas oleh Surat Pernyataan tanggal 11+Juli 2008 dari para
pemegang saham Perusahaan, penyetoran modal tersebut merupakan setoran tunai.

b. Konversi utang Perusahaan kepada CPD, Entitas induk, sebesar Rp 136.117.000.000,


dengan perincian sebagai berikut:

- Sebesar Rp 50.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara


di bawah tangan tanggal 20 Februari 2008;
- Sebesar Rp 5.800.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di
bawah tangan tanggal 25 Februari 2008;
- Sebesar Rp 8.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di
bawah tangan tanggal 25 Februari 2008;
- Sebesar Rp 51.675.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara
di bawah tangan tanggal 25 Februari 2008;
- Sebesar Rp 7.642.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di
bawah tangan tanggal 28 Februari 2008; dan
- Sebesar Rp 13.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara
di bawah tangan tanggal 28 Februari 2008.

Kapitalisasi laba ditahan sebesar Rp 12.340.000.000 yang diambil oleh:

- CPD, Entitas Induk, sebesar Rp 11.041.832.000;


- SBR sebesar Rp 649.084.000; dan
- LML sebesar Rp 649.084.000.

58
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. MODAL SAHAM (Lanjutan)

b. Inbreng saham (Lanjutan)

Perubahan tahun 2008 (Lanjutan)

Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 45 tanggal 7 Mei
2008, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-24587.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal
12 Mei 2008 dan diubah dengan Akta Risalah rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
No. 154 tanggal 17 Juli 2008, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-44017.AH.01.02. tahun
2008 tanggal 23 Juli 2008 yang keduanya dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H.,
M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain:

- perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.


- untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat.
- penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham
atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum.

Perubahan tahun 2009

a. Berdasarkan akta Risalah Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa No. 48 tanggal
21 April 2009, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-19489.AH.01.02. tahun 2009
tanggal 8 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.,
Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain:

- Memberikan persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbuka


menjadi Perusahaan Tertutup
- Memberikan persetujuan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan
dengan perubahan status Perusahaan

b. Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.38 tanggal
10 September 2009, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan
No. AHU-46386.A.H.01.02 tahun 2009 tanggal 24 September 2009 yang dibuat di hadapan
Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., telah disetujui keputusan mengenai:

1) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi


Perusahaan Terbuka,
2) Persetujuan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat di Indonesia,
3) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya
850.000.000 saham atau sebesar Rp85.000.000.000 melalui Penawaran Umum
dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk peraturan
pasar modal
4) Menyetujui untuk mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan
perubahan status Perusahaan,
5) Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris

59
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. MODAL SAHAM (Lanjutan)

b. Inbreng saham (Lanjutan)

Perubahan tahun 2010

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat di
hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai :

1) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik


menjadi Perseroan Terbuka/Publik,
2) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia,
3) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya
850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan
memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan Pasar Modal,
4) Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta
notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor,
5) Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan
perubahan status Perusahaan.

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO

a. Agio Saham

2013 2012
Hasil penawaran @ Rp 250 x 850.000.000 = 212.500.000.000 212.500.000.000
Nilai Nominal @ Rp 100 x 850.000.000 = 85.000.000.000 85.000.000.000
Sub jumlah 127.500.000.000 127.500.000.000
Biaya pra IPO (10.134.095.285) (10.134.095.285)
Agio – Bersih 117.365.904.715 117.365.904.715

Selisih Nilai Transaksi


Restrukturisasi Entitas
Sepengendali 23.358.115.446 -

Tambahan modal disetor


bersih 140.724.020.161 117.365.904.715

Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah mencatatkan sahamnya
pada Bursa Efek Indonesia dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 850.000.000
saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang ditawarkan kepada
masyarakat dengan harga penawaran Rp 250 per saham, atau dengan jumlah keseluruhan
sebanyak Rp 212.500.000.000.

60
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR NETO (Lanjutan)

b. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mengakuisisi masing-masing sebesar 75%, 99%
dan 99% kepemilikan saham pada EBC, MLE dan MPI. Kombinasi bisnis entitas
sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of
interest), Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku dari perusahaan-perusahaan yang
diakuisisi sebesar Rp 23.358.115.446 disajikan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal
Disetor” pada bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

Akuisisi tersebut di atas dibiayai dari penerimaan atas penerbitan saham sebanyak 71.913
saham atau sebesar Rp 71.913.000.000 di bulan Desember 2007.

Perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih Entitas Anak yang diakuisisi
adalah sebagai berikut:

Harga Pengalihan Nilai Buku Bersih Selisih

PT Mega Limo Estate 28.413.000.000 22.926.445.124 (5.486.554.876)


PT Mega Pasanggrahan Indah 24.750.000.000 36.409.196.884 11.659.196.884
PT Eltranindo Bina Cipta 18.750.000.000 35.935.473.438 17.185.473.438
Jumlah 71.913.000.000 95.271.115.446 23.358.115.446

24. GOODWILL

Pada bulan September 2008, Perusahaan mengakuisisi sebesar 99,995% kepemilikan saham
pada PT Titan Property dari PT Sam Investama dan PT Pada Investama. Transaksi akuisisi ini
dicatat dengan menggunakan metode pembelian (Purchase Method). Akuisisi tersebut dibiayai
dengan pengeluaran kas sebesar Rp 18 Miliar (Catatan 4g).

Selisih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang
dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Penilaian atas nilai wajar aset dan liabilitas yang
dapat diidentifikasi dilakukan oleh manejemen. Perusahaan telah menghitung nilai wajar aset
dan liabilitas dan telah dilakukan assessment terhadap perhitungan tersebut oleh Kantor
Akuntan Publik Doli Bambang Sudarmadji & Dadang berdasarkan laporan
No. 017/OL-2.10210/DBSD tanggal 1 Februari 2010 dengan hasil assessment sebagai berikut:

61
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. GOODWILL (Lanjutan)

30 Agustus 2008

Aset real estat 67.871.778.991


Kas dan setara kas 6.147.074.578
Aset tetap 746.160.008
Aset lain-lain 2.665.261.716

Jumlah 77.430.275.293

Utang Bank 37.560.564.286


Liabilitas lain-lain 25.825.120.323

63.385.684.609

Aset neto 14.044.590.684


Goodwill 3.955.409.316

Jumlah Harga Perolehan 18.000.000.000

Dikurangi:
Kas dan Setara Kas pada Entitas Anak yang diakuisisi 6.147.074.578

Arus kas keluar akibat akuisisi 11.852.925.422

Amortisasi Goodwill:
Goodwill 3.955.409.316
Akumulasi amortisasi Goodwill (1.845.857.677 )

Saldo per 31 Desember 2010 2.109.551.639

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai goodwill sampai
dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sesuai dengan hasil analisa
bisnis dan proyeksi laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.

62
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

Kepentingan non pengendali atas aset bersih Entitas Anak:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Eltranindo Bina Cipta 15.780.156.936 15.895.110.053


PT Mega Pasanggrahan Indah 1.224.221.828 779.824.832
PT Mega Limo Estate 285.812.298 284.896.305
PT Graha Mentari Persada 58.015.786 58.685.423
PT Tirta Persada Developments 29.969.325 42.468.012
PT Titan Property 438.511 927.482
Jumlah 17.378.614.684 17.061.912.107

Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak:

2013 2012

PT Graha Mentari Persada (669.637 ) (425.481 )


PT Mega Limo Estate 915.993 6.841.350
PT Mega Pasanggrahan Indah 444.396.996 138.967.581
PT Tirta Persada Developments (12.498.686 ) (17.835.324 )
PT Titan Property (488.972 ) 44.758
PT Eltranindo Bina Cipta (114.953.117 ) 727.408.609

Jumlah 316.702.577 855.001.493

26. PENJUALAN USAHA

Akun ini terdiri dari:


2013 2012

Pihak ketiga

Penjualan apartemen 129.784.245.734 12.428.088.408


Pendapatan sewa 46.029.334.989 41.540.767.098
Penjualan ruko 37.296.596.902 33.218.849.637
Penjualan rumah 11.938.667.875 4.309.944.363
Penjualan tanah 85.800.000 17.524.400.000
Jumlah 225.134.645.500 109.022.049.506

Transaksi penjualan berada di lokasi Depok, Bogor dan Tangerang.

Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari
penjualan dan pendapatan usaha.

63
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. BEBAN POKOK PENJUALAN

Akun ini terdiri dari:


2013 2012

Beban pokok penjualan apartemen 83.889.945.900 5.445.340.509


Beban pokok pusat perbelanjaan 12.961.378.242 11.647.994.403
Beban pokok penjualan ruko 8.545.661.736 20.528.568.789
Beban pokok penjualan rumah 4.378.794.701 2.406.648.546
Beban pokok penjualan tanah 102.825.755 5.436.811.792
Jumlah 109.878.606.334
) 45.465.364.039

Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi. Tidak terdapat pembelian ke pihak
ketiga yang melebihi 10% dari total pembelian.

28. BEBAN PENJUALAN

Akun ini terdiri dari:

2013 2012

Komisi 5.882.110.279 2.328.384.466


Promosi 2.308.582.416 2.138.008.304
Konsultan pemasaran 3.429.214.318 750.955.832
Transportasi 58.717.800 28.459.190
Kelengkapan promosi 94.559.600 11.100.000
Lainnya 1.469.591.122 387.958.260

Jumlah Beban Penjualan 13.153.235.535 5.644.866.052

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Akun ini terdiri dari:

2013 2012

Gaji dan tunjangan 23,311,063,054 19.842.704.886


Jasa profesional 2.926.977.450 3.362.591.445
Beban pajak 2.625.485.860 3.679.970.526
Perlengkapan kantor 1.560.775.930 2.967.768.864
Imbalan kerja (Catatan 31) 1.636.762.567 1.440.796.828
Listrik 1.011.075.407 1.343.155.582
Perbaikan dan pemeliharaan 1.954.842.338 1.286.829.201
Utilitas 636.715.768 811.462.766
Sewa 800.831.680 800.751.790
Jamuan 672.286.038 449.146.375
Tunjangan kesehatan 659.503.023 211.427.818
Saldo dipindahkan 37.861.419.115 36.487.245.931

64
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan)

2013 2012

Saldo dipindahkan 37.861.419.115 36.487.245.931


Perjalanan dinas 589.264.181 502.067.668
Asuransi 538.327.976 353.737.865
Retribusi, iuran dan sumbangan 300.245.707 346.253.483
Jamsostek 209.527.429 418.063.307
Pajak bumi bangunan 204.093.716 397.109.083
Keamanan 156.095.671 95.518.818
Operasional 148.236.400 506.449.010
Perizinan 115.693.500 80.675.399
Pelatihan 99.376.500 13.065.000
Fasilitas direksi - 118.810.480
Lainnya 212.946.694 690.360.832

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 40.435.226.889 39.718.717.026

30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi keuangan dengan pihak
berelasi.

Sifat Pihak Berelasi:


Keterangan MD MPI MLE TP TPD MMP GMP EBC CLP
Nama
PT Megapolitan Developments Tbk PS PS PS PS PS PS PS
PT Eltranindo Bina Cipta PS
PT Cosmopolitan Persada Developments PS
Spectrum Instrument Pte, Ltd PS
PAN Asia Holding Ltd PS
Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba PS,DU DU DU KU DU D DU DU PS,K
Tn. Sudjono Barak Rimba PS,KU PS,D PS,D PS,K PS,D KU PS,D D PS,DU
Sentosa Budiman PS,D DU
Jennifer Barak Rimba K K K K K
Barbara Angela Barak Rimba D K K K K

Sifat Transaksi
Keterangan
2013
PT Rajawali Mitra Selaras Ny. Lora Melani Lowas Barak
Rimba merupakan pemegang
saham PT Rajawali Mitra
Selaras

Keterangan:
KU = Komisaris Utama TP = PT Titan Property
K = Komisaris MMP = PT Megapolitan Mentari Persada
KI = Komisaris Independen GMP = PT Graha Mentari Persada
DU = Direktur Utama EBC = PT Eltranindo Bina Cipta
D = Direktur CLP = PT Centra Lingga Perkasa
DI = Direktur Independen TPD = PT Tirta Persada Developments
PS = Pemegang Saham MLE = PT Mega Limo Estate
MD = PT Megapolitan Developments Tbk MPI = PT Mega Pasanggrahan Indah

65
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Sedangkan PT Melrimba Mitra, PT Melrimba Sentra Agrotama, Mega 2000,


PT Rimba Astritama dan PT Strawin Industri merupakan perusahaan yang berada dalam
kendali Direksi dan Komisaris Perusahaan.

Transaksi dengan pihak berelasi:

Pihak-pihak berelasi Jenis transaksi

PT Mega 2000 Pinjaman


Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba Pinjaman
Tn. Sudjono Barak Rimba Pinjaman
Jennifer Barak Rimba Penjualan apartemen
Barbara Angela Barak Rimba Penjualan apartemen
Alexander Barak Rimba Penjualan apartemen
PT Megapolitan Mentari Perkasa Pinjaman
PT Strawin Industri Pinjaman
PT Rimba Asritama Pinjaman
Abraham S Budiman Pinjaman
PT Cosmopolitan Persada Developments Pinjaman
PT Centra Lingga Perkasa Pinjaman
PT Rajawali Mitra Selaras Jasa kontraktor

Piutang dari pihak berelasi:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Megapolitan Mentari Persada 26.353.094.100 26.353.094.100


Lora Melani Lowas Barak Rimba 11.493.525.603 11.493.525.603
PT Centra Lingga Perkasa 4.960.906.458 4.960.906.458
PT Strawin Industri 4.775.928.585 4.775.928.585
PT Mega 2000 3.912.807.053 3.912.807.053
PT Melrimba Sentra Agrotama 2.244.144.739 2.244.144.739
Abraham Sentosa Budiman 1.696.406.044 1.696.406.044
PT Rimba Asritama 1.526.546.704 1.526.546.704
Karyawan 586.679.677 586.679.677
Arena Health Studio 262.248.800 262.248.800
Pasar Ikan Higienis 163.056.615 163.056.615
PT Kusuma Megatama Perkasa 146.540.000 146.540.000
PT Intan Developments 19.650.000 -
Lain-lain 598.982.602 618.632.602

Jumlah 58.740.516.980 58.740.516.980

66
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Persentase piutang dari pihak berelasi terhadap jumlah aset:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Megapolitan Mentari Persada 2,81% 2,97%


Lora Melani Lowas Barak Rimba 1,25% 1,30%
PT Centra Lingga Perkasa 0,53% 0,56%
PT Strawin Industri 0,51% 0,54%
PT Mega 2000 0,42% 0,44%
PT Melrimba Sentra Agrotama 0,24% 0,25%
Abraham Sentosa Budiman 1,22% 0,19%
PT Rimba Asritama 0,16% 0,17%
Karyawan 0,18% 0,07%
Arena Health Studio 0,03% 0,03%
Pasar Ikan Higienis 0,02% 0,02%
PT Kusuma Megatama Perkasa 0,02% 0,02%
Lainnya 0,06% 0,07%

Jumlah 6,26% 6,63%

Piutang kepada pihak berelasi lainnya tidak dikenakan bunga dan jangka waktu
pengembaliannya tahun 2013. Piutang tersebut timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih
dahulu oleh Perusahaan.

Rincian dari utang usaha kepada pihak berelasi yang cukup signifikan adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Rajawali Mitra Selaras 3.647.906.442 5.085.100.027

Persentase utang usaha kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Rajawali Mitra Selaras 0,96% 0,83%

67
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Rincian dari utang kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Cosmopolitan Persada Developments 27.783.751.996 29.560.611.605


PT Centra Lingga Perkasa 8.855.788.690 3.724.695.148
Sudjono Barak Rimba 2.070.802.396 2.122.117.717
Barbara Barak Rimba 47.275.700 154.965.350
PT Melrimba Mitra 27.829.860 20.035.439
PT Mitra Bina Cipta - 66.500.000
Jumlah 38.785.448.642 35.648.925.259

Persentase utang kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

PT Cosmopolitan Persada Developments 7,29% 8,16%


PT Centra Lingga Perkasa 2,32% 1,03%
Sudjono Barak Rimba 0,54% 0,59%
Barbara Barak Rimba 0,01% 0,04%
PT Melrimba Mitra 0,01% 0,01%
PT Mitra Bina Cipta - 0,02%
Jumlah 10,17% 9,85%

Utang kepada PT Cosmopolitan Persada Developments, merupakan utang Perusahaan yang


berasal dari pengalihan utang atas pengoperan hak atas tanah dari Jeferson Daliaha dan Iyus
Hendar selaku pemegang hak tanah tersebut kepada MLE, Entitas Anak, yang pembayarannya
dilakukan dengan menerbitkan surat promes, dengan jatuh tempo pembayaran tanggal
20 Februari 2011 dengan selambat-lambatnya pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan
sampai dengan tanggal 29 Januari 2012 (sesuai dengan pengakuan utang yang dibuat tanggal
29 Januari 2010 yang didaftarkan oleh Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn.,
LL.M.). Sebelum berakhirnya jatuh tempo Perusahaan telah melakukan addendum perjanjian
atas pinjaman tersebut untuk meminta jangka waktu pengembaliannya sampai dengan
31 Desember 2013.

68
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PROVISI DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan menghitung dan membukukan provisi diestimasi atas imbalan kerja untuk
karyawan yang dikualifikasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Jumlah yang diakui dalam penghasilan sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai
berikut:

31 Des. 2011 31 Des. 2010 31 Des. 2009


(Disajikan (Disajikan (Disajikan
31 Des. 2013 31 Des. 2012 kembali) kembali) kembali)

Beban jasa kini 910.755.526 673.863.187 615.402.883 736.730.221 524.898.834


Beban bunga 439.170.320 447.388.383 387.903.742 360.844.727 171.758.429
Biaya jasa lalu 16.302.786 27.219.086 27.219.086 27.219.086 69.774.476
Laba (rugi) aktuaria 270.533.935 292.326.172 311.636.593 244.652.026 (234.976.847)
Neto 1.636.762.567 1.440.796.828 1.342.162.304 1.369.446.060 576.311.532

Perubahan liabilitas neto tahun berjalan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awal tahun 5.268.121.380 4.084.757.904


Pembayaran manfaat (178.848.000 ) (201.937.255 )
Jumlah yang dibebankan pada laba rugi 1.636.762.567 1.440.796.828
Penyesuaian - (55.496.097 )

Jumlah 6.726.035.947 5.268.121.380

Biaya untuk mencadangkan imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012, dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Penilaian
aktuaria telah dilakukan dengan menggunakan data dan asumsi berikut ini:

2013 2012

Usia pension 55 tahun 55 tahun


Tingkat mortalita Indonesia – II Indonesia – II
(1999) (1999)
Tingkat diskonto 8,5% 5%
Tingkat kenaikan gaji 7% 7%
Tingkat pengunduran diri 5% 5%

32. LABA PER SAHAM

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih setelah dan sebelum penyesuaian
sehubungan dengan penyatuan kepemilikan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
yang beredar pada tahun bersangkutan setelah memperhitungkan efek retroaktif dari
penerbitan saham sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan
2w, 23).

69
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. LABA PER SAHAM (Lanjutan)

2013 2012

Laba per saham dasar:


Laba bersih pemilik entitas induk 33.685.773.805 3.317.790.459
Rata-rata tertimbang jumlah saham 3.350.000.000 3.350.000.000
Laba bersih per saham dasar pemilik entitas induk 10,06 1,25

33. PERIKATAN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

a. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemasaran No 0645/MD/PDIR/IX/2012 pada


tertanggal 18 September 2012 PT Megapolitan Developments Tbk melakukan perjanjian
kerja sama pemasaran property dengan PT Panca Pilar Megah Perkasa (Goldsmith).
Perjanjian ini berlaku selama 24 (dua puluh empat) bulan sejak ditandatanganinya
perjanjian ini dan dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.

b. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No 0878/MPI/PDIR/X/2012 tertanggal 1 Oktober


2012, PT Mega Pasanggrahan Indah melakukan perjanjian kerja sama dengan
PT Istana Makmur Sejahtera dalam hal In-house Marketing and Sales atas Bellevue
Suites. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Oktober 2012 sampai dengan
30 September 2014 dan dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan kedua belah pihak .
Pada tanggal 10 Februari 2014 telah dilakukan Addendum Perjanjian Kerja Sama antara
PT Mega Pasanggrahan Indah dengan PT Istana Makmur Sejahtera untuk pekerjaan
sebagai Marketing and Sales Inhouse (menjadi agen tunggal) untuk apartemen Cinere
Bellevue Suites, Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial dan Cinere Terrace
Suite yang terletak di kawasan Perumahan Puri Cinere.

c. Berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) No. 0956/MPI/OPRS-2-a-456/X/12 tertanggal


1 November 2012, PT Mega Pasanggrahan Indah melakukan kerjasama dengan
PT Waskita Karya dalam hal pelaksanaan pekerjaan struktur, arsitektur, plumbing pada
proyek pembangunan mall apartemen Urbana Cinere Citywalk. Waktu penyelesaian
pekerjaan dalam waktu 540 (lima ratus empat puluh) hari kalender sejak ditandatangani
SPK.

d. Berdasarkan perjanjian kerjasama pemasaran tanggal 24 Oktober 2012,


PT Titan Property, entitas anak telah berkerjasama dengan PT Multi Hokkindo Addji
(Benhokk Property) mengenai Marketing Consultant dan Project Sales Coordinator
secara exlusive untuk memasarkan dan mempromosikan KONDOTEL milik
PT Titan Property, entitas anak.

e. Berdasarkan Nota Kesepakatan tanggal 12 Oktober 2012, PT Titan Property, entitas


anak telah memperoleh kesepakatan dengan Swiss-Pacific limited mengenai penyediaan
jasa tehnik yang berkaitan dengan pembangunan hotel dan mengelola Hotel sebagai
sebuah hotel bintang 3 (tiga) yang mana PT Titan Property, entitas anak bermaksud
untuk membangun sebuah hotel dengan nama Swiss-Belinn Karawaci Tangerang
berlokasi dijalan Flamboyan, Perum Harapan Kita, Kelapa Dua, Karawaci, Tangerang
(Hotel) yang terdiri dari 106 Kamar (tahap pertama) dan 200 kamar (tahap kedua).

70
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI SEGMEN

Perusahaan melakukan pembagian segmen usaha berdasarkan aktivitas usahanya adalah


sebagai berikut:

a. Properti: meliputi kegiatan di bidang usaha penyediaan dan penjualan perbelanjaan,


ruko, apartemen, hotel dan penjualan tanah.
b. Pusat Perbelanjaan: meliputi kegiatan usaha sewa menyewa ruangan pusat
perbelanjaan termasuk service charge, maintenance fee dari penyewa ruangan.

Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Entitas Anak
adalah sebagai berikut:

2013
Properti Pusat Jumlah
perbelanjaan
Penjualan bersih 179.105.310.511 46.029.334.989 225.134.645.500
Laba bruto 82.188.082.419 33.067.956.747 115.256.039.166
Pendapatan (beban) lain-lain (5.573.124.046 ) 12.148.911 (5.560.975.135 )
Laba sebelum pajak 25.058.207.884 22.493.604.699 47.551.812.583
Beban pajak (9.413.852.473 ) (4.135.483.728) (13.549.336.201 )
Kepentingan non pengendali 316.702.577 - 316.702.577 )
Laba (rugi) bersih 15.644.355.411 18.358.120.971 34.002.476.382
Informasi lainnya
Aset segmen 801.856.228.836 136.680.721.253 938.536.950.090
Liabilitas segmen 343.624.195.672 36.971.574.733 380.595.770.404

2012
Properti Pusat Jumlah
perbelanjaan
Penjualan bersih 67.571.877.050 41.450.172.456 109.022.049.506
Laba bruto 31.758.812.911 31.797.872.556 63.556.685.467
Pendapatan (beban) lain-lain (2.121.149.503 ) (975.951.527) (3.097.101.030 )
Laba sebelum pajak (8.373.969.900 ) 20.127.019.151 11.753.049.251
Beban pajak (3.577.876.644 ) (4.002.380.656) (7.580.257.300 )
Kepentingan non pengendali (855.001.493 ) - (855.001.493 )
Laba (rugi) bersih (12.806.848.037 ) 16.124.638.495 3.317.790.458
Informasi lainnya
Aset segmen 769.512.630.883 116.866.125.996 886.378.756.879
Liabilitas segmen 327.150.371.079 35.289.682.496 362.440.053.575

71
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. MANAJEMEN RISIKO

a. Risiko terhadap kenaikan suku bunga, baik suku bunga KPR maupun suku bunga pinjaman.

Risiko suku bunga juga dapat dihadapi oleh Perusahaan, di mana apabila terjadi peningkatan
suku bunga maka dapat secara langsung meningkatkan beban bunga pinjaman Perusahaan
dan Entitas Anak. Dalam mengendalikan rasio kenaikan suku bunga pinjaman ini Perusahaan
dan Entitas Anak cukup berhati-hati dalam melakukan penambahan pinjaman dan selalu
menyesuaikan jangka waktu serta jumlah pinjaman sesuai dengan proyek yang akan
dilakukan. Kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi kemampuan atau daya beli
konsumen. Untuk mengendalikan risiko tersebut Perusahaan dan Entitas Anak menawarkan
program-program penjualan dalam rangka meningkatkan daya beli konsumen seperti program
cash back, subsidi bunga KPR/KPA, program cicilan tanpa bunga serta diskon.

b. Risiko terhadap kenaikan bahan baku

Sebagai pengembang property, Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh risiko
terjadinya peningkatan harga bahan baku konstruksi di mana bahan baku tersebut merupakan
komoditas global yang harganya terpengaruh siklus dan berfluktuasi tergantung pada kondisi
pasar global yang pada akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan biaya dan selanjutnya
akan menurunkan marjin Perusahaan dan Entitas Anak. Untuk mengendalikan risiko tersebut,
selain pembelian bahan baku konstruksi tersebut dilakukan oleh para kontraktor, Perusahaan
dan Entitas Anak juga melakukan kontrak pembelian terhadap beberapa bahan baku kepada
pemasok-pemasok tertentu.

c. Risiko kolektibilitas

Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kolektibilitas dari pembeli yang
melakukan cicilan/angsuran, terutama apabila pembeli mengalami kegagalan dalam
melakukan pembayaran cicilan/angsuran kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Dalam
mengendalikan risiko tersebut Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pengenaan denda
atas keterlambatan pembayaran, dan pembatalan jual beli. Untuk segmen penyewaan,
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko yang timbul dari penyewa yang gagal
membayar sewa dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau
garansi bank untuk sewa selama 3 bulan di muka sebelum tanggal awal masa sewa. Selain itu
Perusahaan dan Entitas Anak juga melakukan penelaahan berkala terhadap kolektibilitas para
pelanggan.

d. Risiko Likuiditas

Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak
memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional dan liabilitas keuangan
pada saat jatuh tempo. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditas dengan
melakukan pre-selling dan pre-leasing untuk pengembangan proyek serta dengan
mendapatkan fasilitas kredit jangka panjang. Perusahaan dan Entitas Anak juga menetapkan
manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang
dihasilkan dari arus kas internal dan memastikan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup
dari fasilitas kredit yang diperoleh, melakukan pengelolaan tenor pembayaran yang
disesuaikan dengan segmen dari proyek pembangunan dan tenor pendanaan dari penjualan,
serta mempertahankan kebijakan penagihan hasil penjualan secara intensif. Dengan
mempertimbangkan kondisi dan perencanaan di masa yang akan datang, Perusahaan
berkeyakinan bahwa kondisi likuiditas atau arus kas dapat dikelola dengan baik.

72
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Rincian aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:

Nilai Tercatat Nilai Wajar


31 Desember 2013 31 Desember 2013

Aset
Piutang usaha 154.497.163.795 154.497.163.795
Piutang Lain – lain 211.924.749 211.924.749
Aset keuangan lainnya 20.000.000.000 20.000.000.000
Piutang dari pihak berelasi 64.598.605.765 64.598.605.765

Jumlah Aset 239.307.694.309 239.307.694.309

Liabilitas
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 105.236.584.593 105.236.584.593
Utang usaha 30.464.870.974 30.464.870.974
Utang Lain – lain 17.962.478.010 17.962.478.010
Utang pihak berelasi 38.785.448.642 38.785.448.642

Jumlah liabilitas 192.449.382.219 192.449.382.219

36. KONTINJENSI

a. Perkara Tanah PT Graha Mentari Persada


No. 130/G/2013/PTUN-BDG di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung antara Sunaryo
Pranoto selaku penggugat melawan Kepala Kantor Pertanahan Kota Depok selaku tergugat
dan PT Megapolitan Developments Tbk selaku Tergugat II Intervensi atas tanah yang belum
dikembangkan di Graha Cinere seluas 21 hektar.

b. Perkara Perdata terkait gugatan dari Charles Dulles Marpaung yang ditujukan kepada
Perusahaan, PT Cosmopolitan Persada Developments, Sudjono Barak Rimba dan Lora
Melani Lowas Barak Rimba dengan Register Perkara No. 103/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel
tertanggal 18 Februari 2011 dengan putusan No. 103/PDT/G/2011/PN.JKT.Sel tanggal
18 Oktober 2011 yang amar putusannnya menolak gugatan Penggugat seluruhnya. Sampai
dengan saat ini atas perkara tersebut masih dalam proses.

37. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di


Indonesia mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

73
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN


(Lanjutan)

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Grup

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat
pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

Sumber estimasi ketidakpastian dan sumber utama mengenai masa depan dan sumber
estimasi ketidakpastian utama lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam
periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

Sumber estimasi ketidakpastian

Sumber utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lain pada
akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian
material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya
dijelaskan dibawah ini:

Pengakuan Pendapatan

Grup mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan
metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi
yang dijelaskan dalam Catatan 3q. Asumsi yang penting diperlukan adalah dalam menentukan
tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan.

Pengakuan Beban Pokok Penjualan

Grup mengakui beban pokok penjualan yang dihitung dari progres pembangunan berdasarkan
metode persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode berdasarkan
kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3q. Asumsi penting diperlukan dalam
menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan estimasi jumlah biaya
pembangunan. Beban dari proyek diungkapkan dalam Catatan 27.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi dan Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan
yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi
teknis internal dan pengalaman Grup atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview
secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya
karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas
pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang
diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.

Nilai tercatat dari properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13 dan 14.

74
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN


(Lanjutan)

Manfaat Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantungpada pemilihan asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup
diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh
terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup
dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan
signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas
imbalan pasca kerja Grup.

Nilai tercatat dari liabilitas imbalan pasca kerja dan asumsi dari aktuaris diungkapkan dalam
Catatan 31.

38. AKTIVITAS TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS

Berikut ini adalah rincian dari transaksi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas adalah
sebagai berikut :

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Kapitalisasi bunga pinjaman ke persediaan 1.149.833.333 15.421.862.529


Perolehan aset tetap:
Piutang bukan usaha
Reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke
bangunan 4.350.000.000 -
Beban usaha yang dibayar melalui utang pihak
berelasi - 3.724.695.148

39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

1. Proses permohonan perpanjangan Fasilitas modal kerja cash collateral di Bank Syariah
Mandiri Jakarta yang jatuh tempo tanggal 23 Maret 2014 untuk jangka waktu 1 (satu)
bulan sampai dengan tanggal 23 April 2014.

2. Pada tanggal 21 Januari 2014 telah dilakukan Penarikan Sebagian Agunan Pembiayaan
Al Musyarakah atas nama PT Megapolitan Developments Tbk di Bank Syariah Mandiri
berupa 7 (tujuh) unit apartemen The Bellagio Residence.

3. Berdasarkan Perjanjian Kerja antara PT Tirta Persada Developments dengan


PT Arkonin Engineering Manggala Pratama tertanggal 16 Januari 2014, Perusahaan
melakukan perjanjian kerja sama untuk melakukan Jasa Perencanaan Infrastruktur
Proyek Trade Mall Vivo Sentul di Jalan Raya Jakarta Bogor Km 50 - Cimandala Bogor
dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 242.000.000,00 (dua ratus empat puluh dua juta
Rupiah).

75
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK
Per 31 Desember 2013 dan 2012
Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)

4. Surat Perintah Kerja dari PT Tirta Persada Developments kepada PT Meco Systech
Internusa untuk Jasa Perencanaan M&E Proyek Trade Mall Vivo Sentul di Jalan Raya
Jakarta Bogor Km 50 - Cimandala Bogor pada tanggal 28 Januari 2014 dengan nilai
pekerjaan sebesar Rp 735.500.000,00 (tujuh ratus tiga puluh lima juta lima ratus ribu
Rupiah).

5. Pada tanggal 10 Februari 2014 telah dilakukan Addendum Perjanjian Kerja Sama antara
PT Mega Pasanggrahan Indah dengan PT Istana Makmur Sehjahtera untuk pekerjaan
sebagai Marketing and Sales Inhouse (menjadi agen tunggal) untuk apartemen Cinere
Bellevue Suites, Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial, dan Cinere
Terrace Suite yang terletak di kawasan Perumahan Puri Cinere.

6. Pada tgl 10 Februari 2014 telah dilakukan Addendum Perjanjian Kerja Sama antara
PT Mega Pasanggrahan Indah dengan PT Istana Makmur Sehjahtera untuk pekerjaan
sebagai Marketing and Sales Inhouse (menjadi agen tunggal) untuk apartemen Cinere
Bellevue Suites, Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial, dan Cinere
Terrace Suite yang terletak di kawasan Perumahan Puri Cinere.

40. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian merupakan tanggung jawab
manajemen dan telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal
25 Maret 2014.

76

Anda mungkin juga menyukai