ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 3, 10, 32, 33 204.377.950.369 740.436.843.020
Piutang Usaha 4, 33
Pihak Berelasi 10 784.057.432 5.454.393.488
Pihak Ketiga 849.359.988.083 770.523.847.641
Aset Keuangan Lancar Lainnya 5, 7.e, 33 19.329.143.619 152.108.827.407
Persediaan 6 174.107.656.750 178.381.106.468
Beban Dibayar di Muka 8 74.226.982.237 59.924.874.983
Jumlah Aset Lancar 1.322.185.778.490 1.906.829.893.007
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha - Pihak Ketiga 14, 33 352.393.264.800 314.126.455.716
Utang Bank Jangka Pendek 17, 33 998.944.516 928.373.155
Beban Akrual 10, 16, 33 292.692.305.612 234.211.191.714
Uang Muka Pasien 21.787.687.516 14.947.459.266
Utang Pajak 7.a 54.099.320.042 40.313.390.569
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank 17, 33 8.153.688.922 7.482.980.034
Utang Sew a Pembiayaan 18, 33 26.466.579.495 21.994.996.558
Laba yang Ditangguhkan atas
Transaksi Jual dan Sew a Balik 19 11.897.445.548 11.897.445.548
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 7.e, 15, 33 130.306.455.547 80.114.380.612
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 898.795.691.998 726.016.673.172
EKUITAS
Ekuitas yang dapat Diatribusikan
kepada Pem ilik Entitas Induk
Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham
Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1.300.612.500 Saham pada 30 September 2017
dan 31 Desember 2016 21 130.061.250.000 130.061.250.000
Tambahan Modal Disetor - Neto 22 2.570.240.064.693 2.570.240.064.693
Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali 23 (25.748.354.393) (25.748.354.393)
Saldo Laba 507.631.356.547 447.325.145.213
Jum lah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada
Pem ilik Entitas Induk 3.182.184.316.847 3.121.878.105.513
Kepentingan Nonpengendali 25, 34 14.483.739.982 7.191.890.590
JUMLAH EKUITAS 3.196.668.056.829 3.129.069.996.103
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
9 bulan
Catatan 2017 2016
Rp Rp
OPERASI YANG DILANJUTKAN
PENDAPATAN 26 4.292.086.970.181 3.824.372.630.035
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Kepentingan Jum lah
Modal Saham Tam bahan Modal Disetor - Neto Selisih Nilai Saldo Laba Jum lah Nonpengendali Ekuitas
Agio Saham Selisih Nilai Selisih Nilai Jum lah/ Transaksi Ditentukan Belum
Transaksi Perubahan Total dengan Pihak Penggunaannya Ditentukan
dengan Transaksi Nonpengendali Penggunaannya*)
Entitas Ekuitas
Sepengendali - Entitas Anak
Neto
Catatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PADA 31 DESEMBER 2015 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (25.748.354.393) 23.100.000.000 341.390.437.227 1.744.016.598.155 (4.064.970.291) 1.739.951.627.864
` ` ` ` `
Perubahan Ekuitas pada Periode 30 Septem ber 2016
Cadangan Umum 24 -- -- -- -- -- -- 22.000.000 (22.000.000) -- -- --
Jumlah Laba Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 85.449.838.521 85.449.838.521 9.381.601.175 94.831.439.696
Jumlah Rugi Komprehensif Lain Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 340.067.096 340.067.096 (1.046.835.787) (706.768.691)
SALDO PADA 30 SEPTEMBER 2016 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (25.748.354.393) 23.122.000.000 427.158.342.845 1.829.806.503.773 4.269.795.097 1.834.076.298.869
` ` ` ` `
SALDO PADA 31 DESEMBER 2016 130.061.250.000 2.593.150.681.933 (11.181.835.287) (11.728.781.953) 2.570.240.064.693 (25.748.354.393) 23.122.000.000 424.203.145.213 3.121.878.105.513 7.191.890.590 3.129.069.996.103
` ` ` ` `
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 681.317.322 329.236.819
Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan dalam Catatan 35
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
1. Umum
Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 131
tanggal 28 Desember 2016 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di
Kabupaten Tangerang, tentang perubahan pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perusahaan dan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.03-0024519 tertanggal 18 Januari 2017.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah
dalam bidang jasa kesehatan, meliputi jasa rumah sakit, termasuk mendirikan dan mengelola rumah
sakit, poliklinik, sarana dan prasarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan
penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah
sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit
Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut “Grup”) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera,
Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Perusahaan berkantor pusat di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) Lt.32.
Jl. Boulevard Jend. Sudirman No.15, Tangerang 15810, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan
adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.
Selisih lebih jumlah yang diterima dari penerbitan saham terhadap nilai nominalnya adalah sebesar
Rp1.280.427.731.933, dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor“ setelah dikurangi jumlah biaya
emisi saham sebesar Rp5.733.518.067 (Catatan 22).
PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 111.737.861.833 108.439.944.424
Pengangkutan Darat
dan Jasa
PT East Jakarta Medika Bekasi Pelayanan Kesehatan -- 79,84% 2002 111.666.347.368 108.359.458.952
PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak Jakarta Pembangunan dan Jasa 99,98% -- -- 88.995.220.629 80.258.515.598
PT Golden First Atlanta Jambi Kesehatan dan -- 83,00% 2004 89.088.329.941 80.242.529.624
Pedagang Besar Farmasi
PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, Pembangunan, 99,80% -- -- 216.891.456.723 215.227.239.448
Industri, Pertambangan,
Transportasi Darat,
Pertanian, Percetakan,
Perbengkelan dan Jasa
kecuali Jasa di bidang
Hukum dan Pajak
PT Balikpapan Damai Husada Balikpapan Kesehatan yang -- 79,57% 2008 177.739.938.812 176.066.488.296
meliputi Jasa Rumah Sakit
Klinik dan Balai Kesehatan
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Lain
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- 2013 1.758.278.207 1.864.775.887
dan Jasa
PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 86.808.755.450 65.873.096.175
Percetakan dan Jasa
PT Diagram Healthcare Indonesia Depok Jasa Rumah Sakit, -- 80,00% 2006 56.261.205.518 35.316.349.675
Klinik dan Poliklinik, Balai
Pengobatan dan Kegiatan
Usaha Terkait
PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 70.256.104.384 85.924.324.875
Percetakan dan Jasa
Kesehatan yang meliputi
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak Tangerang Jasa, Pembangunan -- 80,00% -- 70.230.363.488 85.889.479.875
Perdagangan, Perbengkelan,
Pengangkutan Darat,
Perindustrian, Percetakan dan
Pertanian
PT RS Siloam Hospital Sumsel Palembang Jasa Kesehatan -- 70,04% 2012 70.167.999.780 85.828.832.927
(d/h PT Karyatama Indah Sentosa) yang meliputi Jasa
Rumah Sakit, Klinik dan
Balai Kesehatan, Poliklinik
serta Kegiatan Usaha
Terkait
PT Aceh Cemerlang Harapan****) Banda Aceh Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 670.087.648 679.041.500
d/h/ PT Rosela Indah Cipta Percetakan dan Jasa
PT Gramari Prima Nusa Medan Jasa Kesehatan, Rumah Sakit -- 99,99% 2014 170.470.720.406 145.157.648.596
PT Krisolis Jaya Mandiri Kupang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2014 262.539.008.423 209.909.351.744
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Ambon Bangun Nusa***) Ambon Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 9.960.805.553 7.269.740.914
d/h/ PT Kusuma Bhakti Anugerah Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Agung Cipta Raya Semarang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 1.041.817.595 1.050.601.500
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Bina Cipta Semesta Padang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 1.074.329.589 1.083.274.974
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Mega Buana Bhakti Bangka Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 74.075.055.759 16.200.631.257
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Taruna Perkasa Megah Yogya Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 135.815.668.366 125.786.007.747
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Tataka Bumi Karya Bogor Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 106.795.442.145 55.484.364.731
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Tataka Karya Indah Bandung Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 937.932.385 938.600.891
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Siloam Medika Cemerlang Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 74.99% 2013 27.400.907.817 22.417.735.725
Real Estat, Industri, Percetakan,
Pertanian, Jasa dan Agrobisnis
PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 99,99% -- 501.352.407.692 512.680.187.938
Percetakan, Agrobisnis
dan Jasa
Development,
Printing,
Agribusiness,
and Services
PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak Badung, Bali Jasa Pelayanan -- 99,99% 1998 281.323.035.223 266.098.754.091
Rumah Sakit Swasta
PT Trisaka Raksa Waluya Badung Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2012 139.181.625.016 140.840.417.690
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Sentra Sejahtera Utama Sorong Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 791.876.935 700.000.000
Klinik, Poliklinik dan Balai
Pengobatan
PT Bumi Unggul Persada Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 676.266.400 680.807.484
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Berlian Cahaya Indah Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2014 224.352.354.064 121.832.847.628
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Rashal Siar Cakra Medika Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2008 87.604.879.383 80.497.672.152
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Medika Rescue International Tangerang Perdagangan dan Jasa -- 99,99% -- 12.169.803.106 4.234.503.626
d/h/ PT Karya Pesona Cemerlang
PT Indah Kemilau Abadi Jember Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2017 2.135.756.128 2.743.286.996
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Siloam Radiology Indonesia**) Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 36.875.176.171 33.431.888.045
d/h/ PT Persada Dunia Semesta Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Inti Pratama Medika Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 660.671.424 661.719.224
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Sentra Sehat Sejahtera Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 17.585.921.766 2.856.882.273
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Genta Raya Internusa Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 6.435.810.340 2.412.958.483
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Sembilan Raksa Dinamika Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 218.346.626.303 184.204.840.193
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Saritama Mandiri Zamrud Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Gempita Nusa Sejahtera Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Aryamedika Teguh Tunggal Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Lintas Buana Jaya Nusa Tenggara Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 75.842.294.689 61.854.149.553
Timur Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Bina Bahtera Sejati Baubau Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 56.876.824.238 56.232.874.006
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait/
PT Lintang Laksana Utama Kota Lubuk Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 14.638.059.296 600.000.000
Linggau Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait/
PT Ciptakarya Tirta Cemerlang Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Lishar Sentosa Pratama Bekasi Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2006 19.778.457.038 --
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Mahkota Buana Selaras dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan, 99,99% -- -- 711.108.744.480 192.020.536.718
Percetakan dan Jasa
PT Kirana Puspa Cemerlang *) Jember Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 37.408.596.030 125.000.000
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
PT Grha Ultima Medika Mataram Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2015 92.953.827.894 --
Jasa Rumah Sakit, Klinik
dan Balai Kesehatan,
Poliklinik serta Kegiatan
Usaha Terkait
Pada 22 Mei 2017, Perusahaan dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak, mengakuisisi
masing-masing 0,01% dan 99,99% kepemilikan di PT Sumber Bahagia Sentosa (SBS), dengan nilai
akuisisi sebesar Rp39.900.000.000 dan Rp100.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis
(Catatan 30). SBS telah beroperasi secara komersial pada tahun 2010.
Pada 14 Februari 2017, PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas
anak, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Lishar Sentosa Pratama
(LSP), dengan nilai akuisisi sebesar Rp26.489.400.000 dan Rp10.600.000. Transaksi ini merupakan
kombinasi bisnis (Catatan 30). LSP telah beroperasi secara komersial pada tahun 2002.
Pada 8 Februari 2017, Perusahaan dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak, mengakuisisi
masing-masing 0,01% dan 99,99% kepemilikan di PT Grha Ultima Medika (GUM), dengan nilai akuisisi
sebesar Rp6.200.000 dan Rp154.993.800.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (Catatan 30).
GUM telah beroperasi secara komersial pada tahun 2015.
Entitas yang belum beroperasi adalah persiapan Perusahaan untuk ekspansi rumah sakit baru di masa
yang akan datang.
Pada tanggal 11 Juli 2017, PT Mahkota Buana Selaras, entitas anak, menandatangani Akta Perjanjian
Jual Beli Nomor 23, 24 dan 25 dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari SH, MKn, Notaris di
Kabupaten Tangerang dengan Johanes Poso dan Hans Natanael, dimana
PT Mahkota Buana Selaras membeli 50.000 saham yang merupakan 100% saham-saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Anugerah Sentra Medika (ASM) dengan harga jual beli
sebesar Rp52.000.000.0000. PT Mahkota Buana Selaras juga membeli 3 bidang tanah hak milik atas
nama Johanes Poso dengan total luas 1.752 m 2 dengan nilai jual beli yang disepakati adalah
Rp98.000.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (Catatan 30). ASM telah beroperasi
secara komersial pada tahun 2008.
Berdasarkan Akta Notaris No. 26 tanggal 15 Agustus 2017, yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana
Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah disahkan melalui Pengesahan
Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat pengesahan No. AHU-0035271.AH.01.01.Tahun 2017 tanggal
15 Agutus 2017, PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak,
telah menandatangani Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Gemilang Mulia Bekasi.
Berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 15 Agustus 2017, yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana
Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah disahkan melalui Pengesahan
Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat pengesahan No. AHU-0035270.AH.01.01.Tahun 2017 tanggal
15 Agutus 2017, PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak,
telah menandatangani Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Binjai Jaya Indah.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Indra Hertanto pada 30 September 2017 dan Cindy
Riswantyo pada 31 Desember 2016. Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP.
Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing
sebanyak 8.386 dan 7.568 orang (tidak diaudit).
Laporan arus kas konsolidasian interim disajikan dengan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini
adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Grup
menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas
diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun
Berjalan
Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas standar akuntansi keuangan (SAK) serta
interpretasi atas SAK berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017,
yaitu:
PSAK No. 1:”Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK No. 3: “Laporan Keuangan Interim”
PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”
PSAK No. 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
ISAK No. 31: “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti Investasi”
ISAK 32 “Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan”
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang
dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas
imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas
(kekuasaan atas investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk
melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas
lain.
Laporan keuangan konsolidasian interim Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari
Perusahaan dan seluruh entitas anak yang secara langsung dan tidak langsung dikendalikan oleh
Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasi interimkan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana
Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian
berakhir.
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian interim dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi,
saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas
dalam Grup dieliminasi secara penuh untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan
usaha.
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan
nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup
menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana
kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim, aset dan liabilitas Grup yang
menggunakan mata uang asing pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim dijabarkan
menggunakan kurs penutup yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim,
sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang
dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
Transaksi-transaksi selama periode/ tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah
dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan,
pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs
tengah Bank Indonesia pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata
uang asing diakui dalam laba rugi.
2.f. Kas dan Setara Kas serta Dana yang dibatasi penggunaannya
Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro) dan deposito berjangka yang jatuh tempo
dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai
jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Deposito yang dibatasi penggunaannya akan digunakan untuk membayar komitmen yang akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun sehubungan dengan persyaratan perjanjian akuisisi disajikan sebagai
“Dana yang Dibatasi Penggunaannya” dan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar pada laporan
posisi keuangan konsolidasian interim.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor;
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a);
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); atau
(viii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang
relevan.
2.h. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual
dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan
untuk membuat penjualan.
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh
kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut.
Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto,
diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan
tersebut.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap
diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain
untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa
manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi periode berjalan pada saat terjadinya,
sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi. Nilai tercatat dari komponen yang diganti
dihapusbukukan.
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam
Pembangunan” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman,
yang terjadi sehubungan dengan penyelesaian aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya
perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk
setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan
baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.
Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada
saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak
terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar
selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi
pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu,
metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
2.k. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau suatu perjanjian yang mengandung sewa merupakan
sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk
kontraknya pada tanggal awal sewa.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Grup menyajikan aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya
langsung awal sehubungan proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah
tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama
dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode
terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa
sewa.
Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa operasi dan transaksi tersebut dilakukan pada
nilai wajar, maka keuntungan atau kerugian diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka
keuntungan atau kerugian diakui segera, kecuali kerugian tersebut dikompensasikan dengan
pembayaran sewa masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka kerugian tersebut
ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode
penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, maka selisih lebih atas nilai wajar tersebut
ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan
nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau
unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat
aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai
dan segera diakui dalam laba rugi.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika,
dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah
terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada
nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
Komponen kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi diukur baik pada nilai wajar ataupun pada
bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas aset neto
teridentifikasi dari pihak diakuisisi.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi
diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui
dalam laba rugi. Apabila dalam periode sebelumnya, perubahan nilai wajar yang berasal dari
kepentingan ekuitasnya sebelum tanggal akuisisi telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain,
jumlah tersebut diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika Grup telah melepas
secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi
terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai
dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau
liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan
keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berakibat terhadap pengakuan aset
dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut.
Pada tanggal akuisisi, goodwill diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih antara (a) nilai
gabungan dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali, atas (b) jumlah
neto teridentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang
dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi
sebagai keuntungan dari akusisi entitas anak setelah sebelumnya manajemen menilai kembali apakah
telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta
mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan
nilai. Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, goodwill diuji penurunan nilainya secara
tahunan. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis,
sejak tanggal akusisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Grup yang diperkirakan akan
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain
dari pihak yang diakusisi ditempatkan dalam Unit Penghasil Kas tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu Unit Penghasil Kas dan operasi tertentu atas Unit Penghasil
Kas tersebut dilepaskan, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan tersebut termasuk
dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugiaan dari pelepasan.
Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi Unit
Penghasil Kas yang ditahan.
Goodwill
Goodwill yang berasal dari suatu kombinasi bisnis awalnya diukur pada biaya perolehan, yang
merupakan selisih lebih antara nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan
nonpengendali, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang telah dimiliki pengakuisisi dalam pihak yang
diakuisisi atas jumlah neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Setelah pengakuan awal, goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada harga
perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Goodwill tidak diamortisasi.
Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur
ekonomisnya sebagai berikut:
Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas
ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir
periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan
menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti,
tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas
liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian
aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain.
Pesangon
Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:
a. Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan
b. Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57
dan melibatkan pembayaran pesangon.
Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan
selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara
jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas
sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya
dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Penjualan barang
Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan,
yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Grup atas perCmintaan
pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.
Penjualan jasa
Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi.
Pendapatan rumah sakit diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis
diserahkan kepada pasien.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai
liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset.
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang
diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif
pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum
dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa
depan akan tersedia untu dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum
dimanfaatkan.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan
temporer kena pajak yang berasal dari:
a) pengakuan awal goodwill; atau
b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat
transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang
kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset
atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi
tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku
ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang
telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan
liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup
memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat
aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi
jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan
besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak
kini terhadap liabilitas pajak kini; dan
b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas:
i. entitas kena pajak yang sama; atau
ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan,
pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak
tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup:
a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
diakui; dan
b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
2.s. Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
interim, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai
wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya
transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup
mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki
untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau
bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif
yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada
nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan
diakui dalam laba rugi.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
(a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi;
(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual; atau
(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali
investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut
berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai:
(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga;
(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya;
(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur
atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset,
seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi
dengan gagal bayar.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang
dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya
penurunan nilai.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan
dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi
arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan
diakui pada laba rugi.
Reklasifikasi
Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif
tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui
laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian
kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen
keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi
menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau
reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual,
kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh
tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara
substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan
kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau
untuk keperluan pengungkapan.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada
apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan
pengukuran nilai wajar:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang
dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1)
(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang
dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup
menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan
input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana
perpindahan terjadi.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilusi.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam
proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset
dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian interim. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi
mengenai sumber ketidakpastian estimasi pada akhir periode pelaporan yang dapat mempengaruhi
secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan
estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana
laporan keuangan konsolidasi interim disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam
pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda
dari estimasi tersebut.
Imbalan Pascakerja
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
(penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini
akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku
bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang
diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai,
Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata
uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana
liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak
pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi
mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 20.
Aset Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar nilai yang disetujui dalam SKPP.
Liabilitas Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar nilai kas dan setara kas yang masih harus
dibayarkan oleh Perusahaan sesuai kewajiban kontraktual atas perolehan Aset Pengampunan Pajak.
Uang tebusan yang dibayarkan oleh Perusahaan untuk memperoleh pengampunan pajak diakui sebagai
beban pada periode dimana SKPP diterima oleh Perusahaan.
Setelah pengakuan awal, Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak diukur sesuai dengan PSAK yang
relevan sesuai dengan klasifikasi masing-masing Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.
Sehubungan dengan Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak yang diakui, Perusahaan telah
mengungkapkan dalam laporan keuangannya:
a. Tanggal SKPP;
b. Jumlah yang diakui sebagai Aset Pengampunan Pajak sesuai SKPP;
c. Jumlah yang diakui sebagai Liabilitas Pengampunan Pajak.
Bank
Pihak Berelasi (Catatan 10)
Rupiah
PT Bank Nationalnobu Tbk 30.331.712.632 613.301.847.008
Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 52.460.942.723 46.602.290.543
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25.498.702.687 16.713.015.634
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 12.842.593.810 2.292.839.865
PT Bank Central Asia Tbk 12.347.850.608 12.478.988.361
PT Bank Mayapada International Tbk 10.000.667.376 40.492.481
PT Bank CIMB Niaga Tbk 7.794.250.812 9.050.989.722
dan Sulawesi Barat 3.846.609.356 2.929.403.419
PT Bank Pan Indonesia Tbk 1.997.129.848 --
PT Bank Mega 783.872.214 --
PT Bank Bukopin Tbk 285.592.470 383.548.390
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp400 juta) 522.898.547 100.540.863
Money market account merupakan penempatan dana pada bank dan dapat dicairkan sewaktu – waktu
tanpa kena pinalti.
Tingkat suku bunga dan jangka waktu kontraktual yang berlaku untuk money market account adalah
sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Rupiah
Suku Bunga Kontraktual per Tahun 3,3% --
Jangka Waktu 11 hari --
Tingkat suku bunga kontraktual yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
4. Piutang Usaha
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Pihak Ketiga
Perusahaan/ Korporasi 818.348.203.956 739.100.557.395
Individu 55.822.361.219 48.375.498.481
Kartu Kredit 17.076.569.995 16.588.654.357
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 20.686.463.816 9.896.576.126
Sub jumlah 911.933.598.986 813.961.286.359
Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan piutang (62.573.610.903) (43.437.438.718)
Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto 849.359.988.083 770.523.847.641
Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh
dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 17).
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir
tahun/periode pelaporan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah
membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup.
Manajemen berpendapat penyisihan penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak
tertagihnya piutang usaha.
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito Rupiah, yang ditempatkan pada PT Bank Pan
Indonesia Tbk, yang dibatasi penggunaannya hanya untuk pembayaran akuisisi entitas anak baru, yakni
PT Grha Ultima Medika, pada tahun 2017. Tingkat suku bunga kontraktual yang berlaku untuk deposito
berjangka tersebut adalah 7% per tahun.
Piutang sewa merupakan piutang atas sewa lahan di gedung rumah sakit di berbagai lokasi rumah sakit
di Indonesia. Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Grup tidak membentuk penyisihan
penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.
6. Persediaan
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, seluruh persediaan telah diasuransikan
terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masing-masing
sebesar Rp145.915.840.192 dan Rp136.509.004.520. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko
yang mungkin dialami Grup.
Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas
pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 17).
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pokok pendapatan pada periode 9 (enam) bulan yang
berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp1.038.375.582.375 dan
Rp793.253.297.905 (Catatan 27).
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai
persediaan pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016.
7. Perpajakan
a. Utang Pajak
9 bulan
2017 2016
Perusahaan Entitas Anak Konsolidasian Perusahaan Entitas Anak Konsolidasian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pajak Kini
Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 132.803.221.392 152.323.408.825
Dikurangi : Laba sebelum Pajak Entitas Anak (8.199.635.092) (14.260.660.216)
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan 124.603.586.300 138.062.748.609
Beda Waktu:
Penyusutan dan Amortisasi 28.819.646.132 2.262.433.618
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 16.402.692.281 7.439.128.627
Beban Imbalan Kerja 12.594.823.390 10.813.971.626
Liabilitas Sewa Pembiayaan (6.087.378.430) (2.357.281.146)
51.729.783.373 18.158.252.725
Beda Tetap:
Beban Pajak 3.914.329.143 --
Sumbangan dan Jamuan 3.149.979.042 1.311.501.648
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan -- 706.233.715
Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final (7.911.632.673) (534.465.489)
Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final (13.690.867.406) (10.566.656.079)
Lain-lain -- 1.033.281.954
(14.538.191.894) (8.050.104.251)
Taksiran Laba Kena Pajak 161.795.177.779 148.170.897.083
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian interim dengan beban pajak konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
c. Pajak Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan - Entitas Anak (33.521.244.654) 2.657.054.474 819.574.925 (23.882.042.448) (53.926.657.703)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena
pajak di masa mendatang.
d. Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pada 27 Juni 2016, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar (SKPLB) atas hasil
pemeriksaan PPh Pasal 29 tahun pajak 2014 sebesar Rp3.524.996.557 Koreksi beban pajak sebesar
Rp3.466.427.190 dibukukan pada tahun berjalan.
Pada 1 Agustus 2016, Direktorat Jenderal Pajak mengembalikan lebih bayar tersebut sebesar
Rp508.480.713 setelah dikompensasikan dengan surat ketetapan kurang bayar pajak (SKPKB) PPh 21,
23, PPh final dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp3.016.515.844.
Pada 15 Agustus 2016, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas
restitusi tersebut.
Pada bulan Oktober dan November 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar sebesar
Rp2.975.364.029.
e. Program Pengampunan Pajak
Perusahaan dan entitas anak telah mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty) dan telah
memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. SR-957/WPJ.07/2016, KET-
981/PP/WPJ.17/2016, KET-1325/PP/WPJ.04/2016, KET-19239/PP/WPJ.06/2016 dan KET-
2682/PP/WPJ.03/2016 pada berbagai tanggal pada bulan September dan Oktober 2016. Perusahaan
dan entitas anak mendeklarasikan masing-masing aset dan liabilitas pengampunan pajak sebesar
Rp1.820.995.384 dan Rp1.325.000.000 yang dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya
(Catatan 5) dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya (Catatan15).
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam
Cikarang kepada PT Graha Pilar Sejahtera, sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana
Tatahusada dan sewa dibayar dimuka atas Head Office, Siloam Express, Siloam Clinics, Siloam Buton
dan Siloam Makasar.
Beasiswa karyawan merupakan beasiswa yang diberikan kepada karyawan yang dibebankan selama
masa pendidikan.
Beban dibayar dimuka lain-lain terutama terdiri atas biaya reparasi dan pemeliharaan dibayar di muka
dan biaya konsultan dibayar di muka.
9. Uang Muka
Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk
Rumah Sakit Siloam.
Uang muka sewa terutama terdiri atas uang muka sewa tanah untuk Siloam Medika Canggu dan
Seminyak, sewa ruko untuk Siloam Medika Samarinda dan Banjarmasin, sewa tanah dan bangunan
untuk Siloam Medika Manado Kairagi dan Siloam Jember.
Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit.
Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian
sebagai berikut:
Persentase terhadap Jumlah Aset
30 September 2017 31 Desember 2016 30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp % %
Kas dan Setara Kas
PT Bank Nationalnobu Tbk 30.402.696.426 613.507.990.450 0,67 14,55
Piutang Usaha
PT Lippo General Insurance Tbk 407.930.101 459.293.361 0,01 0,01
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Milyar) 376.127.331 4.995.100.127 0,01 0,12
Jumlah 784.057.432 5.454.393.488 0,02 0,13
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Milyar) 334.803.070
0 525.498.069
0 0,01
0 0,01
0
Beban Akrual
PT Lippo Karawaci Tbk 48.429.541.184 -- 3,66 # --
Beban Sewa
PT Lippo Karawaci Tbk 81.883.619.465 66.896.626.358 8,17 7,36
0 0 0 0
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Lippo Karawaci Tbk.
Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah
Perusahaan melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-
lambatnya pada 31 Desember 2013. Pada 31 Desember 2015, tingkat bunga sebesar 7%-7,5% per
tahun berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Pada
tahun 2016, Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut dengan menggunakan dana dari Penawaran
Umum Terbatas I.
Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
PT Lippo Karawaci Tbk Entitas Induk Terakhir Pinjaman dengan bunga dan
tanpa jatuh tempo, beban sewa
dan beban akrual
PT Lippo General Insurance Di bawah Pengendalian yang Sama Piutang Usaha
Tbk
Direksi dan Komisaris Manajemen Kunci Imbalan Kerja
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian
interim.
Akun ini terutama merupakan aset lainnya berupa uang jaminan utilitas (listrik, komunikasi dan air).
30 September, 2017
Saldo Awal Penambahan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Entitas Akusisian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 105.860.729.300 78.778.614.409 50.748.800.431 -- -- 235.388.144.140
Bangunan, Prasarana dan Renovasi 471.292.721.725 77.881.950.108 85.267.422.985 1.241.307.775 10.175.000 633.210.962.043
Perlengkapan dan Peralatan Medis 1.909.600.437.238 41.393.606.338 101.756.309.383 5.295.306.646 51.511.849.063 2.098.966.895.376
Peralatan dan Perabotan Kantor 511.208.845.595 27.361.491.870 38.277.095.510 710.871.076 12.959.317.696 589.095.879.595
Kendaraan 23.382.754.062 2.615.082.153 692.407.651 383.147.591 886.425.000 27.193.521.275
Jumlah Kepemilikan Langsung 3.021.345.487.920 228.030.744.878 276.742.035.960 7.630.633.088 65.367.766.759 3.583.855.402.429
Sewa Pembiayaan
Peralatan Medis 61.272.820.780 -- 30.166.021.144 -- 67.048.741.287 158.487.583.211
Kepemilikan Langsung
Aset dalam Pembangunan 249.292.935.713 -- 178.256.779.040 -- (46.453.027.589) 381.096.687.164
Sewa Pembiayaan
Aset dalam Pembangunan 85.230.969.964 -- 35.127.557.337 -- (85.963.480.457) 34.395.046.844
Jumlah Perolehan 3.417.142.214.377 228.030.744.878 520.292.393.481 7.630.633.088 -- 4.157.834.719.648
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan, Prasarana dan Renovasi 148.519.696.861 19.401.299.359 32.090.531.378 537.941.703 212.460.657 199.686.046.552
Perlengkapan dan Peralatan Medis 1.155.675.674.410 14.940.159.524 184.524.684.295 1.376.505.381 28.945.771.711 1.382.709.784.559
Peralatan dan Perabotan Kantor 399.321.469.318 7.053.731.718 59.716.003.252 474.122.976 (30.254.313.596) 435.362.767.716
Kendaraan 17.998.933.842 1.309.757.436 2.100.783.473 383.147.591 881.446.938 21.907.774.098
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung 1.721.515.774.431 42.704.948.037 278.432.002.398 2.771.717.651 (214.634.290) 2.039.666.372.925
Sewa Pembiayaan
Peralatan Medis 1.757.777.076 -- 13.043.955.440 -- 214.634.290 15.016.366.806
Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.723.273.551.508 42.704.948.037 291.475.957.838 2.771.717.651 -- 2.054.682.739.732
Nilai Tercatat 1.693.868.662.869 2.103.151.979.916
31 Desember, 2016
Saldo Awal Penambahan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Entitas Akuisisian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 101.533.729.300 -- 4.327.000.000 -- -- 105.860.729.300
Bangunan, Prasarana dan Renovasi 431.611.144.010 -- 36.550.950.152 -- 3.130.627.563 471.292.721.725
Perlengkapan dan Peralatan Medis 1.745.220.172.859 -- 120.361.519.375 757.771.625 44.776.516.629 1.909.600.437.238
Peralatan dan Perabotan Kantor 457.055.937.733 -- 71.487.636.668 349.644.219 (16.985.084.587) 511.208.845.595
Kendaraan 22.561.691.698 -- 751.077.000 318.641.636 388.627.000 23.382.754.062
Jumlah Kepemilikan Langsung 2.757.982.675.600 -- 233.478.183.195 1.426.057.480 31.310.686.605 3.021.345.487.920
Sewa Pembiayaan
Peralatan Medis -- -- 61.272.820.780 -- -- 61.272.820.780
Kepemilikan Langsung
Aset dalam Pembangunan 160.046.175.072 -- 120.557.447.246 -- (31.310.686.605) 249.292.935.713
Sewa Pembiayaan
Aset dalam Pembangunan -- -- 85.230.969.964 -- -- 85.230.969.964
Jumlah Perolehan 2.918.028.850.672 -- 500.539.421.185 1.426.057.480 -- 3.417.142.214.377
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan, Prasarana dan Renovasi 111.840.550.021 -- 36.679.146.840 -- -- 148.519.696.861
Perlengkapan dan Peralatan Medis 928.463.476.721 -- 227.684.342.772 472.145.083 -- 1.155.675.674.410
Peralatan dan Perabotan Kantor 308.830.807.037 -- 90.792.340.702 301.678.421 -- 399.321.469.318
Kendaraan 15.587.362.149 -- 2.730.213.329 318.641.636 -- 17.998.933.842
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung 1.364.722.195.928 -- 357.886.043.643 1.092.465.140 -- 1.721.515.774.431
Sewa Pembiayaan
Peralatan Medis -- -- 1.757.777.076 -- -- 1.757.777.076
Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.364.722.195.928 -- 359.643.820.719 1.092.465.140 -- 1.723.273.551.508
Nilai Tercatat 1.553.306.654.744 1.693.868.662.869
Pada tahun 2017, penambahan aset tetap termasuk penambahan aset tetap yang berasal dari entitas–
entitas anak yang diakuisisi dengan biaya perolehan sebesar Rp228.030.744.878 dan akumulasi
penyusutan sebesar Rp42.704.948.037 (Catatan 1.c dan 30).
Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, penambahan aset sewa pembiayaan masing -
masing sebesar Rp65.293.578.481 dan Rp146.503.790.744 yang berasal dari fasilitas sewa
pembiayaan (Catatan 18).
Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, penambahan aset tetap Grup termasuk transaksi
non-kas dari realisasi uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp34,968,166,311 dan
Rp23.949.253.271 (Catatan 35).
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian interim sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Tanah, bangunan dan peralatan medis PT Balikpapan Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan
atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (Catatan 17).
Tanah dan bangunan, kendaraan, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis
PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Central Asia Tbk (Catatan 17).
Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai
pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp1.450.674.904.123 dan Rp1.733.566.948.944 masing-
masing pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 kepada PT Lippo General Insurance Tbk,
pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai
untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya
penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016.
30 September 2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Goodwill 295.419.949.188 109.885.627.387 -- 405.305.576.575
Akumulasi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198
Nilai Tercatat 288.276.804.990 398.162.432.377
31 Desember 2016
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Goodwill 295.419.949.188 -- -- 295.419.949.188
Akumulasi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198
Nilai Tercatat 288.276.804.990 288.276.804.990
Rincian nilai tercatat goodwill pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Nilai Neto
Tahun 30 September 2017 31 Desember 2016
Entitas Pengakuisisi Akuisisi Saham pada Perolehan Rp Rp
b. Aset Takberwujud
30 September 2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Perangkat Lunak 60.855.908.933 33.674.910.015
-- -- 94.530.818.948
Sewa Pembiayaan
Perangkat Lunak 788.622.012 105.572.190
0 -- 894.194.202
Jumlah Biaya Perolehan 61.644.530.945 33.780.482.205 -- 95.425.013.150
Akumulasi Amortisasi
Kepemilikan Langsung
Amortisasi Perangkat Lunak 16.523.337.449 17.087.505.693
-- -- 33.610.843.142
Sewa Pembiayaan
Amortisasi Perangkat Lunak 26.287.400 157.625.076 -- 183.912.476
Jumlah Akumulasi Amortisasi 16.549.624.849 17.245.130.769 -- 33.794.755.618
Nilai Tercatat 45.094.906.096 61.630.257.532
31 Desember 2016
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Perangkat Lunak 20.967.270.273 39.888.638.660 -- 60.855.908.933
Sewa Pembiayaan
Perangkat Lunak -- 788.622.012 -- 788.622.012
Jumlah Biaya Perolehan 20.967.270.273 40.677.260.672 -- 61.644.530.945
Akumulasi Amortisasi
Kepemilikan Langsung
Amortisasi Perangkat Lunak 10.263.232.245 6.260.105.204 -- 16.523.337.449
Sewa Pembiayaan
Amortisasi Perangkat Lunak -- 26.287.400 -- 26.287.400
Jumlah Akumulasi Amortisasi 10.263.232.245 6.286.392.604 -- 16.549.624.849
Nilai Tercatat 10.704.038.028 45.094.906.096
Pada tahun 2017, penambahan perangkat lunak dari entitas yang diakuisisi dengan nilai wajar sebesar
Rp108.888.889 (Catatan 1.c dan 30).
Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim.
Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan
perlengkapan medis dengan rincian sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini.
Utang titipan merupakan uang muka yang diterima dari pihak ketiga atas kontribusi sebagai sponsor
pada acara yang dilaksanakan rumah sakit.
Utang atas pembelian saham entitas anak merupakan utang atas akusisi rumah sakit
PT Rashal Siar Cakra Medika (RSCM), PT Lishar Sentosa Pratama (LSP), PT Grha Ultima Medika
(GUM) dan PT Sumber Bahagia Sentosa (SBS) kepada pemegang saham lama.
Utang kontraktor merupakan utang atas renovasi rumah sakit dan klinik yang dimiliki Grup.
Utang lain-lain terutama merupakan utang atas pembelian selain obat-obatan dan perlengkapan medis.
Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus
dipenuhi oleh BDH. Pembayaran pinjaman untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 dan
2016 masing-masing sebesar Rp5.531.194.152 dan Rp4.933.019.525.
No Perjanjian 1 1
Jenis Pinjaman Fasilitas Kredit Lokal Fasilitas Kredit Lokal
Plafon Rp5.000.000.000 Rp5.000.000.000
Tingkat Bunga 11,50% 12,25%
Jatuh Tempo 5 Mei 2018 5 Mei 2017
Tujuan Penggunaan Modal Kerja Modal Kerja
Jaminan a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2
berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada
dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak
Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No.
842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak
(Catatan 12) (Catatan 12)
b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor,
piutang usaha, persediaan obat dan barang habis pakai piutang usaha, persediaan obat dan barang habis pakai
serta mesin dan peralatan medis (Catatan 4, 6 dan 12). serta mesin dan peralatan medis (Catatan 4, 6 dan 12).
Jaminan a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2
berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada
dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak
Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No.
842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak
(Catatan 12) (Catatan 12)
b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor,
piutang usaha, persediaan obat dan barang habis pakai piutang usaha, persediaan obat dan barang habis pakai
serta mesin dan peralatan medis (Catatan 4, 6 dan 12). serta mesin dan peralatan medis (Catatan 4, 6 dan 12).
Pembayaran pinjaman untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp1.034.428.639 dan Rp4.862.897.241.
Untuk periode/ tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan
memperoleh fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan peralatan medis dari beberapa perusahaan
pembiayaan sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai
berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Saldo terutang pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar
Rp128.351.660.687 dan Rp83.228.411.208.
b. PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia (MUFG)
Untuk periode/ tahun yang berakhir 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Grup memperoleh
fasilitas pembiayaan dari MUFG untuk pembiayaan peralatan medis dengan periode pembayaran
selama 60 bulan dan dikenakan tingkat bunga efektif 11,25% per tahun.
Saldo terutang pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar
Rp47.382.936.261 dan Rp43.808.592.300.
19. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa
sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (Catatan 36.b).
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk
menutup kewajiban yang dimaksud.
Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim
adalah sebagai berikut:
Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian interim
adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko tingkat bunga dan risiko gaji.
Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program.
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan
kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing
perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain
konstan.
30 September 2017 31 Desember 2016
Analisis Sensitivitas
Peningkatan 1% tingkat diskonto yang diasumsikan pada 30 September 2017, akan berakibat pada
penurunan beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp4.197.814.212 dan menurunkan kewajiban
imbalan pasti sebesar Rp116.112.034.063.
Penurunan 1% tingkat diskonto yang diasumsikan pada 30 September 2017, akan berakibat pada
peningkatan beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp5.538.707.275 dan meningkatkan kewajiban
imbalan pasti sebesar Rp150.561.118.693.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
Saham Beredar 30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
Jumlah Saham Beredar - Awal 1.300.612.500 1.156.100.000
Ditambah: Penawaran Umum Terbatas I -- 144.512.500
Ditambah: Penawaran Umum Terbatas II -- --
Jumlah Saham Beredar - Akhir 1.300.612.500 1.300.612.500
Rincian tambahan modal disetor - neto pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
Rp
PT Aritasindo Permaisemesta 5.398.081.672
PT Siloam Graha Utama (18.602.651.139)
PT Nusa Medika Perkasa 1.475.787.514
Jumlah (11.728.781.953)
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset
neto.
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah
sakit PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham.
Pada tahun 2014, PT Tunggal Pilar Perkasa melakukan pembelian 20% saham PT Medika Sarana
Traliansia (MST) dari Steer Clear Limited dengan harga Rp45.030.000.000 Selisih lebih antara biaya
perolehan dengan nilai investasi yang diperoleh sebesar Rp25.748.354.393 dicatat sebagai Selisih
Transaksi dengan Pihak Nonpengendali.
Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 51 tanggal 23 Maret 2016 yang dibuat
di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Tangerang, para pemegang
saham menyetujui antara lain untuk tidak membagikan deviden untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2015 dan pembentukan dana cadangan umum sebesar Rp22.000.000 dari saldo laba 2015.
Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 74 tanggal 22 Maret 2017 yang dibuat
di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Tangerang, para pemegang
saham menyetujui antara lain untuk tidak membagikan deviden untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2016 dan pembentukan dana cadangan umum sebesar Rp2.890.250.000 dari saldo laba 2016.
26. Pendapatan
Rincian pendapatan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Rawat Inap
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 955.202.683.984 846.261.965.981
Obat dan Perlengkapan Medis 884.643.108.351 816.630.800.256
Kamar Rawat Inap 362.964.080.701 349.813.628.374
Fasilitas Rumah Sakit 185.609.525.182 164.643.821.306
Kamar Operasi 119.301.573.987 91.341.010.184
Pendapatan Administrasi dan Lainnya 110.104.747.378 94.825.460.233
Sub Jumlah 2.617.825.719.583 2.363.516.686.334
Rawat Jalan
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 1.014.722.270.216 879.688.553.434
Obat dan Perlengkapan Medis 516.146.921.280 448.368.144.169
Fasilitas Rumah Sakit 75.709.326.867 63.244.520.651
Pendapatan Administrasi dan Lainnya 67.682.732.235 69.554.725.447
Sub Jumlah 1.674.261.250.598 1.460.855.943.701
Jumlah 4.292.086.970.181 3.824.372.630.035
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-
masing tahun.
Rincian beban pokok pendapatan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada
30 September 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Rawat Inap
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 922.927.451.577 716.758.383.429
Obat dan Perlengkapan Medis 616.478.738.051 448.157.680.895
Penyusutan (Catatan 12) 113.542.128.622 119.326.476.147
Perlengkapan Klinik 61.477.496.778 63.752.698.018
Makanan dan Minuman 57.572.916.856 58.467.640.890
Biaya Rujukan 42.707.566.496 37.168.256.522
Perbaikan dan Pemeliharaan 16.268.462.212 12.608.035.344
Lain-lain 57.261.475.885 190.692.605.296
Sub Jumlah 1.888.236.236.477 1.646.931.776.541
Rawat Jalan
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 553.548.188.667 472.173.006.917
Obat dan Perlengkapan Medis 421.896.844.324 345.095.617.010
Penyusutan (Catatan 12) 73.265.151.247 72.374.181.254
Biaya Rujukan 61.776.090.117 49.477.566.476
Perlengkapan Klinik 27.353.713.541 26.176.532.152
Perbaikan dan Pemeliharaan 13.081.992.836 9.166.682.254
Lain-lain 33.053.509.872 81.342.093.969
Sub Jumlah 1.183.975.490.604 1.055.805.680.032
Jumlah 3.072.211.727.081 2.702.737.456.573
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
Rincian beban usaha untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Beban Penjualan
Pemasaran dan Iklan 41.682.767.275 31.439.235.387
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 17.329.152.976 17.949.884.535
Lain-lain 12.531.043 82.867.026
Sub Jumlah 59.024.451.294 49.471.986.948
Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada
30 September 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture
(EDC) dan pemanfaatan jasa bank.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada
tanggal akuisisi adalah:
Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yaitu rumah sakit
pada entitas yang diakuisisi.
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp25.430.756.686 (Catatan 13.a) yang
merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan
telah dibebankan ada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim tahun
berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SBS terhitung sejak tanggal
akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SBS sejak tanggal akuisisi yang
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim untuk
periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp22.382.165.475 dan
Rp4.672.849.423.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada
tanggal akuisisi adalah:
Nlai Buku Nilai Wajar
Aset neto yang diperoleh Rp Rp
Kas dan Bank 58.907.730 58.907.730
Piutang Usaha 712.495.544 712.495.544
Persediaan 522.436.572 522.436.572
Beban Dibayar di Muka 17.682.083 17.682.083
Aset Tetap 64.886.995.109 100.705.900.000
Liabilitas Pajak Tangguhan -- (8.954.726.222)
Jumlah Aset Neto 66.198.517.038 93.062.695.707
Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yaitu rumah sakit
pada entitas yang diakuisisi.
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp22.517.566.408 (Catatan 13.a) yang
merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan
telah dibebankan ada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim tahun
berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan LSP terhitung sejak tanggal
akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan LSP sejak tanggal akuisisi yang
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim untuk
periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp8.513.917.322 dan
Rp9.410.051.249.
Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yaitu rumah sakit
pada entitas yang diakuisisi.
Goodwill negatif yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp1.442.519.398 yang merupakan
hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan
telah dibebankan ada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim tahun
berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan ASM terhitung sejak tanggal akuisisi
dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan LSP sejak tanggal akuisisi yang
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim untuk
periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp6.355.079.567 dan
Rp2.406.159.351.
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Laba yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 62.882.179.820 85.449.838.521
Rata-rata Tertimbang Saham Beredar 1.300.612.500
- 1.156.100.000
-
Laba per Saham Dasar 48,35 73,91
30 September 2017
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
USD SGD EURO AUD
Aset
Kas dan Setara Kas 454.695 359.734 88.504 324.303 14.542.710.949
31 Desember 2016
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
USD SGD EURO AUD
Aset
Kas dan Setara Kas 464.514 359.371 137.056 342.618 14.855.611.516
Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar.
Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan
perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.
Direksi telah menelaah kebijakan manajemen risiko keuangan secara berkala.
(i) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien
atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup
yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset
keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
Jumlah eksposur risiko kredit maksimum aset keuangan pada 30 September 2017 dan
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas 204.377.950.369 204.377.950.369 740.436.843.020 740.436.843.020
Piutang Usaha 850.144.045.515 850.144.045.515 775.978.241.129 775.978.241.129
Aset Keuangan Lancar Lainnya 19.329.143.619 19.329.143.619 152.108.827.407 152.108.827.407
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 334.803.070 334.803.070 525.498.069 525.498.069
Jumlah 1.074.185.942.573 1.074.185.942.573 1.669.049.409.625 1.669.049.409.625
Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk
masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu
hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Tabel berikut menganalisis aset yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan
yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang ditentukan
secara individu mengalami penurunan nilai:
30 September 2017
Mengalami
Lewat jatuh tempo tetapi Belum jatuh tempo dan Jumlah
Penurunan
Nilai Individual tidak mengalami penurunan nilai tidak mengalami penurunan nilai
Perusahaan Perusahaan
0-90 Hari 91-180 Hari > 181 Hari Perseorangan
Perbankan Non-perbankan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Kas dan Setara Kas -- -- -- -- 196.354.734.032 8.023.216.337 -- 204.377.950.369
Piutang Usaha 62.573.610.903 613.352.802.827 71.485.424.837 165.305.817.851 -- -- -- 912.717.656.418
Aset Keuangan Lancar Lainnya -- -- -- -- -- 19.329.143.619 -- 19.329.143.619
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- -- -- 334.803.070 -- 334.803.070
Jumlah 62.573.610.903 613.352.802.827 71.485.424.837 165.305.817.851 196.354.734.032 27.687.163.026 -- 1.136.759.553.476
31 Desember 2016
Mengalami
Lewat jatuh tempo tetapi Belum jatuh tempo dan Jumlah
Penurunan
Nilai Individual tidak mengalami penurunan nilai/ tidak mengalami penurunan nilai
Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha (Catatan 4).
Aset keuangan yang belum jatuh tempo yang terindikasi risiko kredit terutama dari kas dan setara kas
dan aset keuangan lancar lainnya.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang signifikan atas penempatan dana di
bank yang penggunaanya tidak dibatasi maupun yang dibatasi, karena penempatan dana hanya
ditempatkan pada bank-bank yang berpredikat baik.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam
memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus
kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
30 September 2017
Akan Jatuh Tempo dalam/ Will Due On Tidak Memiliki Jumlah
Kurang dari 1 - 5 Tahun Lebih dari Jatuh Tempo
1 Tahun 5 Tahun
Rp Rp Rp Rp Rp
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 352.393.264.800 -- -- -- 352.393.264.800
Beban Akrual 292.692.305.612 -- -- -- 292.692.305.612
Utang Bank 9.152.633.438 3.682.609.440 -- -- 12.835.242.878
Utang Sewa Pembiayaan 26.466.579.495 149.268.017.453 -- -- 175.734.596.948
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 130.306.455.547 -- -- -- 130.306.455.547
Jumlah 811.011.238.892 152.950.626.893 -- -- 963.961.865.785
31 Desember 2016
Akan Jatuh Tempo dalam Tidak Memiliki Jumlah
Kurang dari 1 - 5 Tahun Lebih dari Jatuh Tempo
1 Tahun 5 Tahun
Rp Rp Rp Rp Rp
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 314.126.455.716 -- -- -- 314.126.455.716
Beban Akrual 234.211.191.714 -- -- -- 234.211.191.714
Utang Bank 8.411.353.189 9.884.512.480 -- -- 18.295.865.669
Utang Sewa Pembiayaan 21.994.996.558 105.042.006.950 -- -- 127.037.003.508
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 80.114.380.612 -- -- -- 80.114.380.612
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 197.506.875 197.506.875
Jumlah 658.858.377.789 114.926.519.430 -- 197.506.875 773.982.404.094
Grup secara signifikan terekspos risiko mata uang asing karena sebagian transaksi Grup dalam mata
uang asing.
Analisa Sensitivitas
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%,
akan meningkatkan laba sebelum pajak periode/ tahun berjalan sebesar Rp613.475.128 (2016:
Rp264.145.803).
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%,
akan meningkatkan laba sebelum pajak periode/ tahun berjalan sebesar Rp357.072.177 (2016:
Rp335.758.099).
Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba
sebelum pajak.
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Kas dan Setara Kas 204.377.950.369 204.377.950.369 740.436.843.020 740.436.843.020
Piutang Usaha 850.144.045.515 850.144.045.515 775.978.241.129 775.978.241.129
Aset Keuangan Lancar Lainnya 19.329.143.619 19.329.143.619 152.108.827.407 152.108.827.407
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 334.803.070 334.803.070 525.498.069 525.498.069
Jumlah 1.074.185.942.573 1.074.185.942.573 1.669.049.409.625 1.669.049.409.625
Rp Rp Rp Rp
Liabilitas Keuangan
Diukur dengan Biaya
Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 352.393.264.800 352.393.264.800 314.126.455.716 314.126.455.716
Beban Akrual 292.692.305.612 292.692.305.612 234.211.191.714 234.211.191.714
Utang Bank 12.835.242.878 12.835.242.878 18.295.865.669 18.295.865.669
Utang Sewa Pembiayaan 175.734.596.948 175.734.596.948 127.037.003.508 127.037.003.508
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 130.306.455.547 130.306.455.547 80.114.380.612 80.114.380.612
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- 197.506.875 197.506.875
Jumlah 963.961.865.785 963.961.865.785 773.982.404.094 773.982.404.094
Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset
lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah
mencerminkan nilai wajarnya.
Manajemen melakukan pengelolaan permodalan melalui pengawasan atas saldo kas dan setara kas,
saldo liabilitas dan hasil operasional Perusahaan serta rasio liabilitas neto disesuaikan terhadap modal.
Pengelolaan permodalan ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan dan
memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam melakukan
pengelolaan permodalan, Perusahaan melakukan evaluasi berkala atas kebutuhan dan kecukupan
dana untuk menunjang kegiatan operasional Perusahaan dan evaluasi atas performance project yang
sedang berlangsung serta pengembangan project baru.
Berikut ringkasan data kuantitatif pengelolaan permodalan pada 30 September 2017 dan
31 Desember 2016:
Liabilitas Neto:
Jumlah Liabilitas 1.323.423.366.153 1.086.619.553.976
Dikurangi : Kas dan Setara Kas (204.377.950.369) (740.436.843.020)
Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
9 bulan
2017 2016
Rp Rp
Perolehan Entitas Anak melalui Utang 82.837.423.213 --
Penambahan Aset Tetap dan
Aset Takberwujud melalui Sewa Pembiayaan 65.399.150.671 30.237.991.386
Penambahan Aset Tetap
dari Reklasifikasi Uang Muka 34.968.166.311 12.206.471.791
Perolehan Aset Tetap dan Aset Takberwujud
melalui Utang Lain-lain 3.000.000.000 --
a. Perjanjian Sewa
Pada bulan Februari 2005, PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), entitas anak, mengadakan
perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana
Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun terhitung sejak serah terima gedung dengan total
nilai sewa Rp12.000.000.000 dan dapat diperbaharui lagi untuk 5 tahun.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016, beban sewa
yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp691.779.389 dan Rp761.538.462.
Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal
8 November 2010, PT East Jakarta Medika (EJM) selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT
Lippo Karawaci Tbk, entitas induk terakhir, tanggal 28 Desember 2010, mengadakan perjanjian sewa
dengan PT Graha Pilar Sejahtera selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar
beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada
tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun
kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata
pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura.
Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di
atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (Catatan 19).
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016, beban sewa
masing-masing sebesar Rp33.533.275.799 dan Rp14.862.087.757.
Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam
Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini
berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak
dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.
Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar
Rp3.000.000.000 dan meningkat Rp500.000.000 setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap
periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan pertama periode sewa.
Pada 2 Januari 2014, PT Rumah Sakit Siloam Hospital Sumsel (RSSH) dan PT Bisma Pratama Karya
(BPK) mengakhiri perjanjian sewa bangunan tertanggal 7 Januari 2012 dan mengadakan kembali
perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan BPK
pada tanggal 2 Januari 2014. Perjanjian ini diakhiri berdasarkan perjanjian pengakhiran tanggal
2 Desember 2014 akibat pengalihan kepemilikan atas bangunan. Pada tanggal 2 Desember 2014,
RSSH mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Sriwijaya dengan PT Metropolis
Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha Siloam
Sriwijaya pada 6 November 2013. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016, beban sewa
yang dicatatkan sebesar Rp3.438.275.003 dan Rp14.862.087.757.
Pada 28 Mei 2014, PT Berlian Cahaya Indah, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan
rumah sakit Siloam Hospitals Purwakarta dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini
berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals Purwakarta yaitu
pada tanggal 14 Mei 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016, beban sewa
yang dicatatkan sebesar Rp3.851.068.128 dan Rp2.536.294.049.
Pada 22 Desember 2014, PT Krisolis Jaya Mandiri, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa
bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Kupang dengan PT Nusa Bahana Niaga yang kemudian
dialihkan kepada PT Metropolis Propertindo Utama berdasarkan pengalihan perjanjian sewa
menyewa tertanggal 14 Desember 2015. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal
penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals Kupang yaitu pada tanggal 1 Desember 2014. Sewa
dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan pada 30 September 2017 dan 2016, beban sewa yang dicatatkan
sebesar Rp2.646.345.235 dan Rp984.201.150.
Pada 1 April 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa sebagian lantai Gedung dengan PT
Grahaputra Mandirikharisma. Perjanjian ini berlaku selama 4 tahun dimulai dari 1 April 2015. Sewa
dibayarkan setiap 6 bulan.
Pada 18 Mei 2017 dibuat Adendum I atas perjanjian Sewa Menyewa ini dimana terdapat perubahan
pada Pasal 4 ayat 2 mengenai Biaya Pelayanan dan Cara Pembayaran Biaya Pelayanan.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016, beban sewa
yang dicatatkan sebesar Rp3.182.355.500 dan Rp4.691.115.000.
Pada 24 Agustus 2016, PT Bina Bahtera Sejati, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan
rumah sakit Siloam Hospitals Buton dengan PT Andromeda Sakti. Perjanjian ini berlaku selama 15
tahun. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir pada pada 30 September 2017, beban sewa yang
dicatatkan sebesar sebesar Rp2.812.590.000.
Pada 30 Desember 2016, PT Lintas Buana Jaya, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa
bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Labuan Bajo dengan PT Prima Labuan Bajo. Perjanjian ini
berlaku selama 15 tahun. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir pada pada 30 September 2017, beban sewa yang
dicatatkan sebesar sebesar Rp3.011.184.000.
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016, beban sewa yang
dicatatkan sebesar Rp81.883.619.465 dan Rp66.896.626.359.
Pada tanggal 29 Mei 2017, PT Agung Cipta Raya, entitas anak, mengadakan perjanjian jual beli
tanah dan bangunan yang berlokasi di Semarang dengan PT Sun Property Abadi.
Pada tanggal 31 Mei 2017, PT Ambon Bangun Nusa dahulu PT Kusuma Bhakti Anugerah , entitas
anak, mengadakan perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Ambon dengan PT
Karya Unggulan Gemilang.
Pada tanggal 2 Juni 2017, PT Tataka Bumi Karya, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa
bangunan rumah sakit yang berlokasi di Bogor dengan PT Giri Mulia Perkasa Jaya.
Pada tanggal 6 Juni 2017, PT Kuta Seminyak Kirana dahulu PT Trijaya Makmur Bersama, entitas
anak, mengadakan perjanjian jual beli bangunan yang berlokasi di Surabaya dengan
PT Surya Mitra Jaya, pihak berelasi.
Pada tanggal 9 Juni 2017, PT Lintang Laksana Utama, entitas anak, mengadakan perjanjian jual
beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Lubuk Linggau dengan PT Rekatama Dinamika Unggul.
Pada tanggal 7 Juli 2017, PT Banjar Medika Nusa dahulu PT Optimum Karya Persada, entitas
anak, mengadakan perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Jakarta dengan
PT Surya Asri Lestari.
Pada tanggal 21 Juli 2017, PT Sentra Sejahtera Utama, entitas anak, mengadakan perjanjian jual
beli bangunan yang berlokasi di Jakarta dengan PT Bimasakti Jaya Abadi, pihak berelasi.
Pada tanggal 25 Juli 2017, PT Aceh Cemerlang Harapan dahulu PT Rosela Indah Cipta, entitas
anak, mengadakan perjanjian jual beli bangunan yang berlokasi di Toraja dengan PT Tiara
Permata Gemilang, pihak berelasi.
Pada tanggal 18 Agustus 2017, PT Gemilang Mulia Bekasi, entitas anak, mengadakan perjanjian
jual beli bangunan yang berlokasi di Bekasi dengan PT Bayu Buana Nusa.
Pada tanggal 11 Agustus 2017, PT Mega Buana Bhakti, entitas anak, mengadakan perjanjian jual
beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Bangka dengan PT Cahaya Zamrud Indah.
Laba Bruto
Rawat Inap 107.587 87.947 58.385 61.509 23.568 44.434 30.481 45.477 33.670 236.531 -- 729.589
Rawat Jalan 87.236 55.372 35.296 72.050 25.674 12.574 29.056 33.103 12.720 127.205 490.286
194.823 143.319 93.681 133.559 49.242 57.008 59.537 78.580 46.390 363.736 -- 1.219.875
Beban Usaha dan Lain-lain (101.144) (65.549) (43.258) (104.372) (41.476) (34.611) (38.550) (42.151) (30.927) (555.860) -- (1.057.898)
Beban Keuangan-Neto (3.019) (2.900) (640) (4.266) 556 (1.333) (384) (947) (174) (16.067) -- (29.174)
Beban Pajak -- -- -- -- 515 (5.280) -- -- (3.809) (54.167) -- (62.741)
Laba (Rugi) Periode Berjalan 90.660 74.870 49.783 24.921 8.837 15.784 20.603 35.482 11.480 (262.358) -- 70.062
Aset Segmen 1.329.814 500.993 355.810 269.798 111.666 176.965 260.467 519.816 70.168 924.594 -- 4.520.091
Liabilitas Segmen 434.170 93.306 69.123 347.736 125.734 131.210 206.216 388.419 32.976 (505.467) -- 1.323.423
Pengeluaran Barang Modal 29.990 17.805 7.232 11.498 14.655 3.332 2.370 1.674 3.033 355.961 -- 447.550
Penyusutan 18.882 14.667 6.865 32.336 6.961 15.001 16.826 16.683 15.356 147.899 -- 291.476
Beban Non-kas Selain Penyusutan 2.618 1.675 1.163 1.529 509 466 560 632 444 20.143 -- 29.739
Laba Bruto
Rawat Inap 118.415 81.137 44.696 63.069 18.540 36.779 42.784 64.646 26.275 220.245 -- 716.585
Rawat Jalan 84.481 40.574 36.711 58.198 22.405 15.464 21.311 33.854 10.141 81.912 -- 405.050
202.896 121.711 81.407 121.267 40.944 52.243 64.095 98.500 36.416 302.156 -- 1.121.635
Beban Usaha dan Lain-lain (83.893) (69.801) (42.217) (109.294) (47.168) (38.112) (38.797) (37.422) (26.928) (436.771) -- (930.404)
Beban Keuangan-Neto (2.692) (2.933) (571) (4.926) 654 (1.834) (381) (919) (165) (25.142) (38.908)
Beban Pajak -- -- -- -- 507 (3.413) -- -- (1.184) (53.402) -- (57.492)
Laba (Rugi) Periode Berjalan 116.311 48.977 38.618 7.046 (5.062) 8.883 24.918 60.159 8.140 (213.158) 94.831
2016 (1 tahun)
(dalam Jutaan Rupiah)
Aset Segmen 1.042.931 433.241 295.709 351.809 108.359 176.066 165.407 415.802 85.924 1.140.440 -- 4.215.690
Liabilitas Segmen 232.974 103.815 64.879 456.795 130.059 146.769 131.572 319.926 78.468 (578.637) -- 1.086.620
Pengeluaran Barang Modal 16.042 19.827 6.076 42.166 6.613 6.478 4.098 3.378 7.096 364.816 -- 476.590
Penyusutan 25.275 17.253 9.405 54.611 8.630 21.326 22.106 21.486 20.069 159.483 -- 359.644
Beban Non-kas Selain Penyusutan 2.408 2.765 1.762 2.597 788 753 915 873 608 14.850 -- 28.319
Nilai gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah nilai material sebesar Rp906.231.000, yang
diklaim oleh penggugat merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penggugat dan kerugian non-
material sebesar Rp500.000.000.000.
Semua tuntutan yang diajukan Penggugat ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang
No.470/Pdt.G/2014/PN.TNG tanggal 6 Agustus 2015.
Pada tanggal 19 Agustus 2015, penggugat mengajukan upaya hukum banding terhadap putusan
tersebut.
Pada tanggal 16 Februari 2016, Pengadilan Tinggi Banten mengeluarkan putusan dengan nomor
register perkara 131/PDT/2015/PT.BTN untuk menguatkan putusan Pengadilan Negeri sebelumnya.
Pada tanggal 29 Maret 2016, Penggugat mengajukan upaya hukum kasasi di Mahkamah Agung.
Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan belum menerima pemberitahuan lebih lanjut dari
pengadilan.
Pada 16 Desember 2014, dr. Arnold Bobby Soehartono mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Surabaya terkait dengan penggunaan potret diri penggugat oleh
Perusahaan. Nilai gugatan yang diajukan oleh penggugat mencakup ganti kerugian material sebesar
Rp375 dan ganti kerugian non-material sebesar Rp8.000.000.000
Gugatan penggugat dikabulkan sebagian oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
berdasarkan Putusan
No. 10/HKI.Hak Cipta/2014/PN.Niaga.Sby tertanggal 13 April 2015 dimana Tergugat dihukum untuk
membayar ganti kerugian sebesar Rp200 dan membayar uang paksa kepada penggugat sebesar
Rp0,5 setiap harinya sejak putusan tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap sampai dengan
dilaksanakannya putusan perkara tersebut.
Pada 27 April 2015, tergugat mengajukan upaya hukum kasasi terhadap putusan tersebut.
Pada tanggal 13 April 2016, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan No. 262K/Pdt.Sus-HKI/2016
yang menolak Permohonan Kasasi tergugat dan menghukum tergugat dengan membayar ganti rugi
kepada penggugat sebesar Rp200.000.000.
Berdasarkan hukum yang berlaku, Perusahaan dapat menempuh upaya hukum luar biasa yaitu
peninjauan kembali yang batas waktu pengajuannya maksimal 180 hari sejak salinan resmi putusan
diterima oleh para pihak.
Pada tanggal 23 Februari 2016, Drs. H. Akhmad Haris mengajukan gugatan terhadap Perusahaan ke
Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. Perkara 130/PDt.G/2016/PN.TNG terkait dengan dugaan
pembocoran informasi medis oleh Perusahaan kepada dr. Marius Widjajarta, salah satu narasumber
dalam acara di TV ONE yang disiarkan pada tanggal 17 April 2015.
Nilai gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah nilai imaterial sebesar Rp5.000.000.000 tanpa
adanya nilai material.
Pada sidang yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2016, Pengadilan Negeri Tangerang telah
mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa gugatan penggugat ditolak seluruhnya.
Perusahaan berkeyakinan bahwa putusan Pengadilan Negeri Tangerang tersebut telah berkekuatan
hukum tetap dan Penggugat tidak dapat mengajukan upaya hukum lainnya, karena jangka waktu
untuk mengajukan upaya hukum banding yaitu selama 14 hari setelah pembacaan putusan di
persidangan telah terlampaui.
Selisih lebih jumlah yang diterima dari penerbitan saham terhadap nilai nominalnya adalah sebesar
Rp3.080.738.068.031, akan dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor“ setelah dikurangi jumlah
biaya emisi saham sebesar Rp8.216.619.469.
41. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh
Direksi pada 27 Oktober 2017.