Anda di halaman 1dari 175

PT TASPEN (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian


Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Keuangan Konsolidasian


Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

Laporan Arus Kas Konsolidasian 6

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7

Informasi Tambahan: i - xviii

Final Draft//March 31, 2022 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

2021 2020
Catatan Rp Rp
ASET
Kas dan setara kas 3g,5,56 841.151.083.055 28.001.150.624
Piutang premi dan iuran 3h,6 138.871.705.506 153.237.896.112
Piutang hasil investasi 3j,7 3.062.604.569.245 2.873.157.469.892
Piutang pelepasan investasi 8 383.407.500.000 3.602.316.977
Pajak dibayar dimuka 3z,9 14.593.704.485 9.429.012.141
Piutang PSL pemberi kerja 3i,10 -- 669.808.470.045
Piutang SHL 11 53.396.193.493 --
Piutang kepada:
Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub
PT Kereta Api Indonesia (Persero) 12 40.676.727.079 442.250.075
Dana Belanja Pensiun APBN 12 7.565.311.324.300 7.363.678.773.800
Piutang lain-lain 13 54.408.814.948 38.433.211.064
Deposito 3d,14,56 49.546.458.603.831 46.648.836.097.085
Surat berharga:
Saham 3d,15,56
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 168.597.052.100 292.197.111.540
Tersedia untuk dijual 14.691.195.997.348 16.851.401.088.877
Reksadana 3d,16,56
Tersedia untuk dijual 17.284.027.447.038 14.457.967.096.570
Dimiliki hingga jatuh tempo 6.903.529.085.310 6.760.053.238.472
Obligasi 3d,17,56
Tersedia untuk dijual 138.115.939.887.238 138.933.887.575.013
Dimiliki hingga jatuh tempo 9.616.129.234.827 10.936.112.670.747
Sukuk 3d,18,56
Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain 16.326.524.148.002 2.848.573.049.366
Diukur pada harga perolehan 29.922.108.722.737 26.605.901.594.912
MTN (Medium Term Notes ) 3d,19,56
Tersedia untuk dijual 1.086.934.217.108 916.266.463.500
Dimiliki hingga jatuh tempo 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset
Tersedia untuk dijual 3d,20,56 1.474.905.825.775 2.130.136.668.451
Biaya dibayar di muka 3l,21 42.070.148.707 39.366.597.097
Investasi langsung 3e,22 2.436.224.405.238 2.369.397.315.420
Investasi pada entitas asosiasi 23 2.854.003.215.750 2.257.683.602.663
Properti investasi 3f,24 111.953.462.677 260.746.871.587
Aset tetap 3n,25 643.588.818.213 612.129.171.817
Aset takberwujud 26 231.958.954.574 332.730.828.283
Aset pajak tangguhan 3z,27 25.215.185.295 28.836.856.743
Aset lain-lain 28 425.709.440.402 303.046.820.884
JUMLAH ASET 306.731.495.474.281 287.395.061.269.757

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Final Draft/March 31, 2022 1 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

2021 2020*)
Catatan Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Utang klaim 3r,29 401.345.562.414 3.017.283.624
Cadangan teknis 3q,30
Estimasi klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) 638.451.695.973 616.090.608.921
Estimasi klaim yang masih dalam proses 106.499.047.521 92.227.474.373
Utang perolehan investasi 31 -- 97.809.810.547
Utang barang dan jasa 32 350.708.075.191 377.800.892.005
Utang pajak 3z,33 31.682.250.727 21.419.681.033
Utang iuran 3t,34 1.973.203.022 567.356.973
Biaya yang masih harus dibayar 35 335.506.470.350 285.871.980.744
Pendapatan diterima dimuka 36 18.934.671.046 19.497.142.488
Dana akumulasi iuran pensiun PNS 3s,37 186.430.652.563.991 168.789.401.431.366
Dana akumulasi iuran pasti 38 893.179.508.437 583.136.077.620
Liabilitas manfaat polis masa depan 3p,39 103.790.287.752.024 101.447.872.592.551
Estimasi liabilitas klaim 3p,40 825.768.693.226 844.278.156.492
Liabilitas imbalan kerja 3u,41 128.462.071.553 136.958.263.618
Liabilitas sewa 3z,42 32.238.215.858 10.519.765.385
Liabilitas pajak tangguhan 27 81.728.886 --
Liabilitas lain-lain 43 165.248.337.336 131.014.619.854
JUMLAH LIABILITAS 294.151.019.847.555 273.457.483.137.594

EKUITAS
Modal saham 3v 500.000.000.000 500.000.000.000
Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan
nilai wajar investasi tersedia untuk dijual (3.679.887.948.566) (1.640.879.339.849)
Dampak pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja (23.539.128.426) (35.141.462.639)
Perubahan ekuitas entitas anak 23 380.530.341.987 117.653.889.345
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 14.984.948.298.413 13.694.116.053.272
Belum ditentukan penggunaannya 320.637.730.491 1.290.832.245.141
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk 44 12.482.689.293.899 13.926.581.385.270
Kepentingan non pengendali 45 97.786.332.827 10.996.746.893
JUMLAH EKUITAS 12.580.475.626.726 13.937.578.132.163
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 306.731.495.474.281 287.395.061.269.757

*) Direklasifikasi (Catatan 62)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Final Draft/March 31, 2022 2 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

2021 2020
Catatan Rp Rp
PENDAPATAN
Premi dan iuran 3w,46 8.632.536.257.385 8.537.933.292.363
Hasil investasi 47 9.776.555.299.210 9.830.261.291.239
Pendapatan lain 48 2.025.288.652.170 1.230.053.310.460
JUMLAH PENDAPATAN 20.434.380.208.765 19.598.247.894.062

BEBAN
Beban klaim dan manfaat
Manfaat klaim 16.466.361.024.739 13.795.364.833.154
Kenaikan liabilitas manfaat polis masa depan 2.346.700.449.410 3.434.582.866.366
Kenaikan (penurunan) estimasi liabilitas klaim (25.745.481.394) 297.140.586.969
Kenaikan cadangan teknis 36.632.660.200 80.574.985.237
Jumlah beban klaim dan manfaat 49 18.823.948.652.955 17.607.663.271.726
Beban usaha 50
Beban investasi 23.143.128.011 25.880.383.944
Beban non investasi :
Beban manajemen 70.263.235.304 55.789.145.556
Beban operasional 78.658.223.933 121.923.984.192
Beban pegawai 894.877.659.818 868.634.348.437
Beban umum 179.449.565.978 204.357.830.795
Beban penyusutan dan amortisasi 166.321.032.476 214.771.868.197
Jumlah beban usaha induk 1.412.712.845.520 1.491.357.561.121
Beban usaha Entitas Anak 365.907.073.327 214.429.357.697
Jumlah beban usaha 1.778.619.918.847 1.705.786.918.818
Penggantian BOP Pensiun (682.357.077.280) (656.428.980.404)
Jumlah beban usaha bersih 1.096.262.841.567 1.049.357.938.414
Beban Diluar Usaha : 51
Beban TJSL 8.849.862.073 8.596.621.202
Beban CSR 6.159.980.600 4.996.869.649
Beban lain-lain 14.846.561.917 13.741.557.241
Jumlah Beban Diluar Usaha 29.856.404.590 27.335.048.092
JUMLAH BEBAN 19.950.067.899.112 18.684.356.258.232
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 484.312.309.653 913.891.635.830

MANFAAT (BEBAN) PAJAK


Pajak Kini (106.241.278.030) (197.239.132.295)
Pajak Tangguhan 27 (463.699.711) 14.765.833.417
Jumlah Beban Pajak 52 (106.704.977.741) (182.473.298.878)
LABA TAHUN BERJALAN 377.607.331.912 731.418.336.952

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Final Draft/March 31, 2022 3 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

2021 2020
Catatan Rp Rp
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN:
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual:
Saham (775.776.544.051) (267.533.166.625)
Obligasi (1.464.214.381.191) 2.030.945.067.672
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Baragun Aset (133.070.489.109) 12.615.815.676
Reksadana 272.705.367.320 (179.531.063.930)
MTN 933.840.827 5.985.633.938
Investasi langsung 46.229.690.799 48.049.339.145
Sukuk diukur pada nilai wajar melalui
14.183.906.688 35.255.797.621
penghasilan komprehensif lainnya
(2.039.008.608.717) 1.685.787.423.497
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja -
bersih setelah pajak tangguhan 53 11.691.369.752 (14.993.942.947)
(2.027.317.238.965) 1.670.793.480.550
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF (1.649.709.907.053) 2.402.211.817.502

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk 320.637.730.491 730.538.888.823
Kepentingan non pengendali 56.969.601.421 879.448.129
54 377.607.331.912 731.418.336.952

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF


YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk (1.706.679.540.098) 2.401.830.982.724
Kepentingan non pengendali 56.969.633.045 380.834.778
55 (1.649.709.907.053) 2.402.211.817.502

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Final Draft/March 31, 2022 4 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

Saldo laba Penghasilan komprehensif lain


Kerugian yang belum
direalisasi atas Jumlah ekuitas yang
perubahan nilai wajar Dampak pengukuran dapat diatribusikan
Ditentukan Belum ditentukan investasi tersedia kembali liabilitas Perubahan ekuitas kepada pemilik Kepentingan
Modal Saham penggunaannya penggunaannya untuk dijual imbalan pasca kerja entitas anak entitas induk Non-pengendali Jumlah ekuitas
Catatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2020 500.000.000.000 13.301.257.834.959 953.151.574.631 (3.326.666.763.346) (20.147.519.692) (2.314.003.923) 11.405.281.122.629 10.615.912.115 11.415.897.034.744

Perubahan ekuitas tahun 2019:


Alokasi laba 2019 untuk cadangan -- 392.858.218.313 (392.858.218.313) -- -- -- -- -- --
Kenaikan (penurunan) yang belum
direalisasi atas perubahan nilai wajar
investasi tesedia untuk dijual 53
Saham -- -- -- (267.533.166.625) -- -- (267.533.166.625) -- (267.533.166.625)
Obligasi -- -- -- 2.030.945.067.672 -- -- 2.030.945.067.672 -- 2.030.945.067.672
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Baragun Aset -- -- -- 12.615.815.676 -- -- 12.615.815.676 -- 12.615.815.676
Sukuk -- -- -- 35.255.797.621 -- -- 35.255.797.621 -- 35.255.797.621
Reksadana -- -- -- (179.531.063.930) -- -- (179.531.063.930) -- (179.531.063.930)
lnvestasi langsung -- -- -- 48.049.339.145 -- -- 48.049.339.145 -- 48.049.339.145
MTN -- -- -- 5.985.633.938 -- -- 5.985.633.938 -- 5.985.633.938
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja -- -- -- -- (14.993.942.947) -- (14.993.942.947) -- (14.993.942.947)
Perubahan ekuitas entitas anak 23 -- -- -- -- -- 119.967.893.268 119.967.893.268 (498.613.351) 119.469.279.917
Laba tahun berjalan -- -- 730.538.888.822 -- -- -- 730.538.888.823 879.448.129 731.418.336.952
Saldo per 31 Desember 2020 500.000.000.000 13.694.116.053.272 1.290.832.245.141 (1.640.879.339.849) (35.141.462.639) 117.653.889.345 13.926.581.385.270 10.996.746.893 13.937.578.132.163

Perubahan ekuitas tahun 2021:


Koreksi atas pengakuan penghasilan
komprehensif tahun lalu -- -- -- -- (89.003.915) -- (89.003.915) 29.243.098 (59.760.817)
Alokasi laba 2020 untuk cadangan -- 1.290.832.245.141 (1.290.832.245.141) -- -- -- -- -- --
Kenaikan (penurunan) yang belum
direalisasi atas perubahan nilai wajar
investasi tesedia untuk dijual 53
Saham -- -- -- (775.776.544.051) -- -- (775.776.544.051) -- (775.776.544.051)
Obligasi -- -- -- (1.464.214.381.191) -- -- (1.464.214.381.191) -- (1.464.214.381.191)
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Baragun Aset -- -- -- (133.070.489.109) -- -- (133.070.489.109) -- (133.070.489.109)
Sukuk -- -- -- 14.183.906.688 -- -- 14.183.906.688 -- 14.183.906.688
Reksadana -- -- -- 272.705.367.320 -- -- 272.705.367.320 -- 272.705.367.320
lnvestasi langsung -- -- -- 46.229.690.799 -- -- 46.229.690.799 -- 46.229.690.799
MTN -- -- -- 933.840.827 -- -- 933.840.827 -- 933.840.827
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja -- -- -- -- 11.691.338.128 -- 11.691.338.128 31.624 11.691.369.752
Perubahan ekuitas entitas anak 23 -- -- -- -- -- 262.876.452.642 262.876.452.642 29.790.709.791 292.667.162.433
Laba tahun berjalan -- -- 320.637.730.491 -- -- -- 320.637.730.491 56.969.601.421 377.607.331.912
Saldo per 31 Desember 2021 500.000.000.000 14.984.948.298.413 320.637.730.491 (3.679.887.948.566) (23.539.128.426) 380.530.341.987 12.482.689.293.899 97.786.332.827 12.580.475.626.726

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Final Draft/March 31, 2022 5 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

2021 2020
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari peserta 12.972.092.882.494 7.548.732.336.503
Penerimaan (pembayaran) dari Pemerintah 2.779.298.428.363 (388.450.553.323)
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (1.449.632.588.659) (1.299.195.435.710)
Pembayaran pajak penghasilan badan (95.331.345.293) (223.601.022.015)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 14.206.427.376.905 5.637.485.325.455

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan hasil investasi 9.361.896.100.034 9.958.255.738.164
Pencairan (penempatan) portofolio investasi: (22.635.161.209.877) (15.410.138.284.097)
Deposito (2.897.622.506.746) 495.665.896.169
Saham diperdagangkan 76.344.941.010 (242.777.944.839)
Saham tersedia untuk dijual 1.031.961.651.921 (5.422.489.790.391)
Reksadana (2.465.132.005.284) (2.951.259.174.543)
Reksadana dimiliki hingga jatuh tempo (143.475.846.838) --
Obligasi tersedia untuk dijual (2.785.589.533.971) (8.363.779.975.021)
Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 1.319.983.435.920 349.142.350.422
Sukuk diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (13.360.072.478.673) 336.862.903.289
Sukuk diukur pada harga perolehan (3.316.207.127.825) (122.209.290.853)
MTN (Medium Term Notes) tersedia untuk dijual (169.985.888.781) (28.853.562)
MTN (Medium Term Notes) dimiliki hingga jatuh tempo -- 500.000.000.000
KIK-EBA tersedia untuk dijual 522.160.353.567 649.261.728.342
Investasi langsung tersedia untuk dijual -- 11.429.861.737
Investasi pada entitas asosiasi (596.319.613.087) (503.683.966.845)
Properti investasi 148.793.408.910 (146.272.028.002)
Penambahan aset real estat (52.184.974.573) (65.359.277.565)
Penambahan aset tidak berwujud (304.712.850) (40.492.916.948)
Penambahan aset tetap (61.507.989.369) (83.145.320.541)
Penerimaan dividen -- 4.043.335.097
Penjualan aset tetap 5.826.295.114 2.643.194.749
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (13.381.436.491.521) (5.634.193.531.141)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran liabiltas sewa (12.848.952.953) (7.138.307.196)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (12.848.952.953) (7.138.307.196)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 812.141.932.431 (3.846.512.882)
KAS DAN BANK PENGARUH DEKONSILIDASI ENTITAS ANAK 1.008.000.000 --
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 28.001.150.624 31.847.663.506
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 841.151.083.055 28.001.150.624

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Final Draft/March 31, 2022 6 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

1. Umum

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perseroan Persero, secara singkat disebut
PT TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh
Pemerintah untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari
Program Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 dan 26 tahun 1981 kemudian diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia pensiun. Terhitung 1 Juli 2015 dalam rangka
pelaksanaan ketentuan Pasal 92 ayat (4) dan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2015 tanggal
16 September 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang dikelola oleh PT TASPEN (Persero) yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
No. 66 Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara.

Usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri dan keluarganya sudah dimulai sejak
tahun 1960, yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan
tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri
Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960 yang antara lain menetapkan perlunya
pembentukan jaminan kesejahteraan pegawai negeri. Keputusan Menteri Pertama tersebut di atas
ditingkatkan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1963 yaitu tentang Pembelanjaan dan
Kesejahteraan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1963 tentang Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri. Untuk melaksanakan Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri ditetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1963 tentang Pendirian Perseroan Negara Dana Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri (PT TASPEN) tanggal 17 April 1963.

Dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Perseroan


Negara, PT TASPEN diubah menjadi PERUM TASPEN yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP.749/MK/V/II/1970. Selanjutnya berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1981, badan hukum PERUM TASPEN diubah menjadi
PT TASPEN (Persero) sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar PT TASPEN (Persero) Nomor 3
tahun 1982 tanggal 4 Januari 1982 yang mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta
Notaris Imas Fatimah, S.H. Nomor 53 tanggal 17 Maret 1988 dan telah diperbaiki dengan Akta
Nomor 10 tahun 1998 tanggal 2 Juli 1998 di hadapan notaris Zulkifli Harahap, S.H., pengganti notaris
Imas Fatimah, S.H. Perubahan Anggaran Dasar dimaksud dalam rangka penyesuaian terhadap
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang menetapkan tambahan modal
dasar yang disetor, semula sebesar Rp10,00 miliar ditingkatkan menjadi sebesar Rp12,50 miliar untuk
memenuhi modal disetor 25% dari modal dasar sebesar Rp50,00 miliar. Perubahan ini memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
Nomor C.2-14096-HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 17 September 1998 dan telah dimuat dalam Berita
Negara RI Nomor 31 Tahun 1999, Tambahan Berita Negara RI Nomor 2207 Tahun 1999.

Selanjutnya berdasarkan persetujuan Pemegang Saham dengan Nomor KEP-17/D1.MBU/2008,


dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang merupakan penyesuaian modal dasar yang disetor dari
Rp12,50 miliar ditingkatkan menjadi Rp100 miliar untuk memenuhi modal disetor 25% dari modal dasar
sebesar Rp400 miliar yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Nomor 06 tanggal 26 November
2008, dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-01650.AH.01.02
Tahun 2009 pada tanggal 9 Januari 2009, sebagaimana diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 16 tanggal 24 Pebruari 2009; Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
5625/2009. Kemudian dengan Akta Nomor 03 tanggal 09 Oktober 2017, dan telah mendapatkan
persetujuan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0178536 tahun 2017 tanggal 09 Oktober
2017. Selanjutnya dengan Akta Nomor 05 tanggal 07 Juni 2018, yang perubahannya telah diterima dan
dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0213433 Tahun 2018 pada tanggal 07 Juni 2018.

Approval for Printing/23-Mar-20 7 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Berdasarkan Surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Nomor S-547/MBU/08/2018 perihal Peningkatan Modal Dasar dan Penambahan Modal Disetor serta
Perubahan Anggaran Dasar PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero), Pemegang
Saham menyetujui penambahan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Dana
Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sebesar Rp400.000.000.000 yang bersumber dari
kapitalisasi sebagian cadangan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sampai
dengan tahun buku 2017. Dengan adanya penambahan modal tersebut, maka modal ditempatkan/
disetor Perseroan yang semula sebesar Rp100.000.000.000 menjadi sebesar Rp500.000.000.000 dan
modal dasar dari Rp500.000.000.000 menjadi Rp2.000.000.000.000. Perubahan tersebut berdasarkan
Akta Nomor 07 tanggal 13 September 2018, yang perubahannya telah diterima dan dicatat di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-0019269.AH.01.02 Tahun 2018 pada tanggal 18 September 2018. Terakhir
dengan Akta Nomor 12 tanggal 14 Maret 2019, yang perubahannya telah diterima dan dicatat di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-0042931.AH.01.11 Tahun 2019 pada tanggal 14 Maret 2019.

a. Program yang Dikelola PT TASPEN (Persero)


PT TASPEN (Persero) mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Program Tabungan Hari
Tua (THT), Program Pensiun, Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Program Jaminan
Kematian (JKM).

1) Program Tabungan Hari Tua (THT)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 yang telah mengalami perubahan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil, Tabungan
Hari Tua adalah suatu program asuransi, terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan
usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian.

Asuransi Dwiguna diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau ahli
warisnya apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun. Asuransi Kematian
(Askem) diberikan bagi peserta apabila istri/suami/anak meninggal dunia atau bagi ahli warisnya
apabila peserta meninggal dunia. Askem anak diberikan apabila belum berusia 21 tahun atau
25 tahun yang masih sekolah dan belum menikah. Kepesertaan Program THT dimulai sejak
yang bersangkutan ditetapkan pada tanggal pengangkatan sebagai calon PNS. Kewajiban
membayar iuran dimulai pada bulan pertama menerima penghasilan dan berakhir pada akhir
bulan yang bersangkutan berhenti sebagai peserta karena:
(a) Meninggal dunia;
(b) Tidak lagi menjadi peserta karena alasan-alasan lain berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Peserta Program THT terdiri dari:


(a) Pegawai Negeri Sipil (PNS), kecuali PNS Departemen Hankam;
(b) Pejabat Negara.

Hak-hak Peserta Program THT:


(a) Manfaat THT dibayarkan apabila peserta berhenti sebagai Pegawai Negeri karena pensiun
atau meninggal dunia;
(b) Manfaat Nilai Tunai dibayarkan apabila peserta berhenti bukan karena pensiun atau
meninggal dunia;
(c) Manfaat Asuransi Kematian (Askem) dibayarkan apabila peserta, istri/suami dan anak
peserta meninggal dunia.

Pembayaran klaim menggunakan kombinasi formula masa kerja dan gaji pokok tahun 1997
serta masa kerja dan gaji pokok tahun 2015.

Approval for Printing/23-Mar-20 8 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128/PMK.02/2016 tanggal 23 Agustus 2016


tentang Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari Tua Bagi Pegawai Negeri Sipil rumus
Formula Manfaat program THT sejak 01 Januari 2017 adalah sebagai berikut:

PENSIUN MENINGGAL KELUAR


{0.60 x MI1 X P1} + {0.60 x Y1 X P1} + {F1 x P1} + {F2 x (P2 - P1)} +
{0.60 x MI2 x (P2 - P1)} + {0.60 x Y2 x (P2 - P1)} + Ʃ(SI + HP)
Ʃ(SI + HP) Ʃ(SI + HP)

Kewajiban Peserta Program THT:


(a) Membayar iuran sebesar 3,25% dari penghasilan pegawai (gaji pokok ditambah tunjangan
istri/suami dan tunjangan anak) setiap bulan;
(b) Memberikan keterangan mengenai data diri dan keluarga peserta;
(c) Menyampaikan perubahan data penghasilan atau perubahan data diri keluarga peserta.

Pengelolaan Dana Program THT


Pengelolaan Program THT dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 241/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran dan Pelaporan
Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil dan Program Jmainan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Aparatur Sipil Negara, yang telah mengalami
perubahan dari PMK Nomor 206/PMK.02/2017 kemudian telah diperbaharui dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2021.

2) Program Pensiun PNS


Pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh penerima pensiun setiap bulan sebagai jaminan
hari tua dan penghargaan atas jasa-jasa Pegawai Negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam
Dinas Pemerintah.

Penyelenggaraan pembayaran pensiun dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11


Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Dalam ketentuan
Pasal 2 UU Nomor 11 Tahun 1969 tersebut antara lain disebutkan bahwa sambil menunggu
terbentuknya Dana Pensiun sesuai amanat UU tersebut, maka untuk sementara sumber dana
pembayaran pensiun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) (pay as
you go). Pelaksanaan pembayaran pensiun pada awalnya dibayarkan melalui KPKN/Kas
Negara.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977 tentang Perubahan dan Tambahan
Atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974 Pembagian, Penggunaan,
Cara Pemotongan, Penyetoran, dan besarnya iuran-iuran yang dipungut dari Pegawai Negeri
Sipil, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun, pemotongan iuran Pegawai Negeri Sipil dan
Pejabat Negara adalah 3,25% untuk program THT dan 4,75% untuk program pensiun. Untuk
program THT pengelolaannya diserahkan kepada PT TASPEN (Persero) dan untuk pensiun
disimpan pada bank pemerintah.

Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981, Pemerintah mengalihkan


pengelolaan potongan iuran pensiun kepada PT TASPEN (Persero) melalui surat Nomor
S-244/MK.011/1985 tanggal 21 Februari 1985 dan mengalihkan pembayaran manfaat pensiun
yang semula dilakukan oleh KPKN/Kas Negara kepada PT TASPEN (Persero) berdasarkan
surat Menteri Keuangan sebagai berikut:
(a) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 822/KMK.03/1986 tanggal 22 September 1986 dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 842.1.841 tanggal 13 Oktober 1986 tentang
Penugasan Pembayaran Pensiun di Wilayah Bali, NTB, NTT terhitung 1 Januari 1987.
(b) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 702/KMK.03/1987 tanggal 31 Oktober 1987 dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 842.1-1402 tanggal 14 November 1987 tentang
Penugasan Pembayaran Pensiun di Wilayah Sumatera terhitung 1 Januari 1988.
(c) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 812/KMK.03/1988 tanggal 23 Agustus 1988 dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 842.1-755 tanggal 27 September 1988 tentang
Penugasan Pembayaran Pensiun di Wilayah Jawa dan Madura terhitung 1 Januari 1989.

Approval for Printing/23-Mar-20 9 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

(d) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 79/KMK.03/1990 tanggal 22 Januari 1990 dan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 842.1-099 tanggal 12 Februari 1990 tentang
Penugasan Pembayaran Pensiun di Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan
Timor Timur terhitung 1 April 1990.

Kebijakan Pemerintah atas penugasan pengelolaan akumulasi iuran pensiun yaitu:


(a) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.02/2019 tentang Pelaporan Pengelolaan AIP
PNS dan Pejabat Negara.
(b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil.
(c) Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 511/KMK.06/2002 Tentang Investasi Dana Pensiun
yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 52/PMK.02/2021 Tentang Pengelolaan Akumulasi
Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia,
dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(d) S-1517/MK.013/1987 Perihal Biaya Penyelenggaraan Pensiun Dari Dana Pensiun, yang
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
Nomor 39/PMK.02/2021 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat
Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan PT Asabri (Persero).

Kebijakan Pemerintah atas penugasan pembayaran Pensiun:


(a) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
Pegawai.
(b) PMK-82/PMK.02/2015 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Dana Belanja Pensiun Yang Dilaksanakan Oleh PT TASPEN
(Persero) dan PT ASABRI (Persero) dan peraturan pelaksanaannya melalui
PER-44/PB/2018.
(c) PMK-211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat
Pensiun Yang Dilaksanakan Oleh PT TASPEN (Persero) dan PT ASABRI (Persero) yang
telah diubah dengan PMK Nomor 39/PMK.02/2021.

Dalam perkembangannya, pembayaran pensiun PNS selain dari APBN juga bersumber dari
sharing Akumulasi luran Pensiun PNS berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan, namun
sejak tahun 2009 sepenuhnya (100%) bersumber dari APBN.

Komposisi sharing pembayaran pensiun adalah sebagai berikut:

(Dalam Miliar Rupiah)


Sharing
No Periode AIP PNS Keterangan
APBN
% Rp
1 Januari 1994 - Maret 1994 0% 100% 684,48 SK Menkeu No. 1204/MK.03/1993
2 April - Desember 1994 77,50% 22,50% 462,03 Surat DJA No. S-1684/A/56/0394
3 Januari - Desember 1995 77,50% 22,50% 761,00 Surat DJA No. S-1684/A/56/0394
4 Januari - Desember 1996 77,50% 22,50% 921,88 Surat DJA No. S-1684/A/56/0394
5 Januari - Maret 1997 77,50% 22,50% Surat DJA No. S-1684/A/56/0394
1.106,78
6 April - Desember 1997 77% 23% Surat DJA No. S-993/A/67/0297
7 Januari - Desember 1998 77% 23% 1.443,70 Surat DJA No. S-993/A/67/0297
8 Januari - Desember 1999 75% 25% 2.116,44 Surat DJA No. S-3389/A/1999
9 Januari - Desember 2000 75% 25% 1.750,61 Surat DJA No. S-3389/A/1999
10 Januari - Desember 2001 75% 25% 3.367,91 Surat DJA No. 5-3389/A/1999
11 Januari - Desember 2002 75% 25% 3.394,75 Surat DJA No. S-3389/A/1999
12 Januari - Desember 2003 79% 21% 3.391,81 Surat Menkeu No. S-6878/MK.2/2002
13 Januari - Desember 2004 79% 21% 3.368,83 Surat Menkeu No. S-6878/MK.2/2002
14 Januari - Desember 2005 79% 21% 3.609,06 Surat Menkeu No. S-6878/MK.2/2002
15 Januari - Desember 2006 82,50% 17,50% 3.772,13 Surat Menkeu No. S-07/MK.2/2006
16 Januari - Desember 2007 85,50% 14,50% 3.386,23 Surat Menkeu No. S-03/MK.2/2007
17 Januari - Desember 2008 91% 9% 2.473,86 Surat Menkeu No. S-05/MK.2/2008
Jumlah 36.011,52

Approval for Printing/23-Mar-20 10 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Penggunaan sharing dari Akumulasi luran Pensiun selanjutnya diatur dalam PP Nomor 20
Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 52/PMK.02/2021
tentang Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, Prajurit
Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Kelompok Penerima Pensiun adalah:


1. Pegawai Negeri Sipil Pusat;
2. Pegawai Negeri Daerah Otonom;
3. Pejabat Negara;
4. Hakim;
5. Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan;
6. Penerima Pensiun anggota ABRI yang diberhentikan dengan hak pensiun sebelum April
1989;
7. Penerima Tunjangan Veteran dan Dana Kehormatan;
8. Penerima Pensiun eks PNS Departemen Perhubungan pada PT KAI;
9. Penerima Pensiun Pegadaian

Hak-hak Peserta Program Pensiun:


1) Pensiun Sendiri (2,5% x Gaji Pokok x Masa Kerja) + Tunjangan;
2) Pensiun Janda/Duda (36% x Gaji Pokok) + Tunjangan;
3) Pensiun Yatim Piatu (36% x Gaji Pokok) + Tunjangan;
4) Pensiun Orang Tua (20% x 72% x Gaji Pokok) + Tunjangan;
5) Uang Duka Wafat (UDW), (3 x Penghasilan).

Peserta yang berhenti bukan karena pensiun atau meninggal dunia (keluar tanpa hak pensiun)
memperoleh pengembalian iuran pensiun (4,75%) beserta pengembangannya.

Rumus Formula Manfaat Pensiun:

PESERTA PNS PEJABAT NEGARA JANDA/ DUDA/ YATIM PIATU PENSIUN ORANG TUA
Normal Normal
(2,5% X Masa Kerja X Gapok) (1% X Masa Kerja dalam bulan X Gapok) +
+ Tunjangan (Gapok) X 36% + Tunjangan (20% X 72% X Gapok) + Tunjangan
Cacat :
(75% X Gapok) + Tunjangan

Kewajiban Peserta dan Penerima Manfaat Program Pensiun:


1) Peserta Aktif
Membayar iuran sebesar 4,75% dari penghasilan pegawai (gaji pokok ditambah tunjangan
istri/suami dan tunjangan anak) setiap bulan dan melaporkan perubahan data peserta dan
keluarganya;
2) Penerima Pensiun
Melaporkan perubahan data penerima pensiun dan keluarganya.

a) Sumber Dana Untuk Keperluan Pembayaran Belanja Pensiun


Kebijakan pemerintah terkait pembayaran pensiun sesuai Undang-Undang nomor 11 Tahun
1969 serta terbitnya UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang diikuti
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 82/PMK.02/2015 tanggal 23 April 2015
tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana
Belanja Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan PT ASABRI (Persero)
serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-44/PB/2018 tanggal
31 Desember 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-19/PB/2015.
1) PT TASPEN (Persero) menyampaikan surat tagihan belanja pensiun dengan dilampiri
kuitansi/tanda terima sesuai jumlah bruto pembayaran pensiun yang tercatat dalam
Dapem Induk, Dapem Susulan dan Non-Dapem;
2) PT TASPEN (Persero) bertanggungjawab mutlak sepenuhnya atas penggunaan dana
belanja pensiun yang diterima;

Approval for Printing/23-Mar-20 11 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

3) PT TASPEN (Persero) harus memotong, menyimpan, membayar atau, menyerahkan,


menatausahakan dan mempertanggungjawabkan potongan belanja pensiun yang
menjadi hak Negara/Daerah untuk keuntungan Kas Negara/Kas Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) Mekanisme tagihan belanja pensiun dibayarkan sebesar 100% oleh Pemerintah.

Dengan adanya kewenangan dan beban tanggung jawab yang lebih besar dalam
pembayaran pensiun kepada PT TASPEN (Persero), maka perlu diikuti dengan peningkatan
akuntabilitas penyaluran dan pertanggungjawaban pembayaran yang dilakukan baik secara
langsung oleh PT TASPEN (Persero) maupun oleh mitra bayar (pos/perbankan).

b) Pengelolaan Dana Akumulasi luran Pensiun PNS


Pengelolaan Dana Akumulasi luran Pensiun PNS dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor PMK 52/PMK.02/2021 tentang Pengelolaan
Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Dalam PMK ini dijelaskan bahwa dana akumulasi iuran Pensiun berupa aset investasi dapat
ditempatkan pada instrumen investasi dalam negeri berupa: Surat Berharga Negara,
Deposito pada Bank Pemerintah, Saham yang tercatat di bursa efek, Surat Utang
Korporasi, Surat Utang dengan mata uang asing yang diterbitkan BUMN, Sukuk Korporasi
yang tercatat dan diperjualbelikan dalam bursa efek, Medium Term Notes (MTN) yang
terbitkan oleh BUMN, Reksadana, Penyertaan Langsung dan Kontrak Investasi Kolektif.
Selain itu, PMK ini juga mengatur besaran fee yang diterima Perseroan sebagai pengelola
Dana AIP PNS.

Pengelolaan administrasi dan laporan dana akumulasi iuran pensiun dilaksanakan


berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 169/PMK.02/2019 tentang Pelaporan
Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara.

c) Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Manfaat Pensiun PNS


Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Manfaat Pensiun PNS tahun 2020
dihitung berdasarkan alokasi beban kerja sebesar 70,22% dari total biaya usaha Perseroan
setelah diperhitungkan dengan negative list (tantiem, jasa produksi, bapinroh, baporseni,
perayaan, sekata, periptas, sumbangan/ retribusi, perjalanan dinas luar negeri direksi,
seminar/lokakarya direksi, sponsorship, tanggap darurat, imbalan kerja, iuran OJK) sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional
Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN
(Persero) dan PT Asabri (Persero) serta implementasi hasil audit yang dilakukan oleh
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Inspektorat Jenderal (Inspektorat III).

Sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-786/MK.05/2020 tanggal 7 September 2020


perihal Besaran Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun
PT TASPEN (Persero) Tahun Anggaran 2020, Besaran Biaya Operasional
Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun Tahun Anggaran 2020 maksimal sebesar
realisasi BOP Pembayaran Manfaat Pensiun Tahun Anggaran 2019 yaitu
Rp717.538.351.000.

Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Manfaat Pensiun PNS tahun 2021
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2021 tentang Biaya
Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh
PT TASPEN (Persero) dan PT Asabri (Persero). PMK tersebut mencabut PMK
Nomor 211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran
Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan PT ASABRI (Persero)
menjelaskan bahwa besaran BOP dan biaya satuan yang diberikan kepada PT TASPEN
(Persero) dan PT ASABRI (Persero) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Approval for Printing/23-Mar-20 12 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pada tanggal 22 Desember 2021 telah diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: 513/KMK.02.2021 tentang Besaran Biaya Operasional Penyelenggaraan
dan Biaya Satuan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN
(Persero) Tahun 2021 yang telah menetapkan besaran Biaya Operasional
Penyelenggaraan pembayaran manfaat pensiun yang dilaksanakan PT TASPEN (Persero)
untuk tahun 2021 sebesar Rp691.275.368.730 dan Biaya Satuan penyelenggaraan
pembayaran manfaat pensiun yang dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero) untuk tahun
2021 sebesar Rp19.984 per penerima manfaat pensiun per bulan.

d) Perubahan PP Nomor 25/1981 dengan PP Nomor 20 Tahun 2013


Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Pegawai Negeri Sipil, pokok-pokok
yang diatur dalam Peraturan ini adalah:
1) Akumulasi luran merupakan dana milik peserta secara kolektif yang dikuasai oleh
Pemerintah.
2) Pengenaan sanksi apabila terdapat keterlambatan penyetoran iuran.
3) luran Pensiun dan Tabungan Hari Tua dikelola dan dikembangkan dengan
mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan
hasil yang memadai.
4) luran pemberi kerja (yang menjadi kewajiban Pemerintah) yaitu iuran pensiun dan THT
PNS, besarnya akan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah tersendiri.
5) Dalam hal Pemerintah (pemberi kerja) belum melaksanakan pembayaran untuk iuran
tersebut, Pemerintah membayar seluruh atau sebagian manfaat pensiun dan membayar
kewajiban masa lalu program THT yang belum terpenuhi dari APBN.

e) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


Pokok-pokok yang diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
adalah sebagai berikut:
1) Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari:
a. PNS
Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan instansi Pemerintah dan
ketentuan Undang-Undang ASN.
2) Batas Usia Pensiun:
a. 58 tahun bagi Pejabat Administrasi;
b. 60 tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi.
3) PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
4) PNS diberikan jaminan pensiun apabila:
a. Meninggal dunia;
b. Atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu;
c. Mencapai batas usia pensiun;
d. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun
dini atau tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan
tugas dan kewajiban.
5) Jaminan pensiun PNS dan jaminan hari tua PNS diberikan sebagai perlindungan
kesinambungan penghasilan hari tua, sebagai hak dan sebagai penghargaan atas
pengabdian PNS.
6) Jaminan pensiun PNS dan jaminan hari tua PNS mencakup Jaminan Pensiun dan
Jaminan Hari Tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional.
7) Sumber pembiayaan jaminan pensiun dan jaminan hari tua berasal dari pemerintah
selaku pemberi kerja dan iuran PNS yang bersangkutan.
8) Pemerintah wajib memberikan perlindungan kepada PNS berupa:
a. Jaminan Kesehatan;
b. Jaminan Kecelakaan Kerja;

Approval for Printing/23-Mar-20 13 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

c. Jaminan Kematian; dan


d. Bantuan Hukum.
9) Pemerintah wajib memberikan perlindungan kepada PPPK berupa:
a. Jaminan Hari Tua;
b. Jaminan Kesehatan;
c. Jaminan Kecelakaan Kerja;
d. Jaminan Kematian; dan
e. Bantuan Hukum.
10) Perlindungan berupa Jaminan Hari Tua, Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian dilaksanakan sesuai dengan Sistem Jaminan Sosial
Nasional.
11) Perlindungan berupa bantuan hukum berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara
yang dihadapi dipengadilan terkait pelaksanaan tugasnya.

3) Program JKK dan JKM


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 92 dan
106 Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa Jaminan Hari Tua, Jaminan
Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang dilaksanakan sesuai
dengan sistem jaminan sosial nasional. Pelaksanaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK), dan Program Jaminan Kematian (JKM) diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang telah mengalami perubahan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 2015 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara, serta Peraturan Pemerintah RI Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) merupakan perlindungan atas risiko kecelakaan
kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan cacat. Program
Jaminan Kematian (JKM) merupakan perlindungan atas risiko kematian bukan akibat
kecelakaan kerja berupa santunan kematian.

Pokok-pokok yang diatur dalam PP ini adalah:


a) Peserta Program JKK dan JKM
1) Calon Pegawai Negeri Sipil
2) Pegawai Negeri Sipil
3) Pejabat Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
4) Pejabat negara; dan
5) Pimpinan/ anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kecuali Pegawai ASN
dilingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Republik Indonesia.

Kepesertaan Program JKK dan JKM dimulai sejak tanggal pengangkatan dan gajinya
dibayarkan sebelum tanggal 1 Juli 2015 dan jika peserta diangkat pada atau setelah tanggal
1 Juli 2015 kepesertaannya terhitung mulai gajinya dibayarkan.

Kepesertaan Program JKK dan JKM berakhir dalam hal:


1) PNS, Pejabat Negara, dan Pimpinan/Anggota DPRD:
a. Meninggal dunia;
b. Pensiun;
c. Tidak lagi menjadi peserta karena sebab-sebab lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) PPPK:
a. Meninggal dunia;
b. Diputus hubungan kerja.

Approval for Printing/23-Mar-20 14 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

b) Manfaat Program JKK


1) Perawatan diberikan sesuai kebutuhan medis dan diberikan kepada peserta sampai
sembuh.
2) Santunan diberikan kepada ahli waris dan dibayarkan sekaligus, terdiri:
a. Santunan kematian akibat kecelakaan kerja sebesar 60% x 80 x gaji terakhir.
b. Uang Duka Tewas sebesar 6 x gaji terakhir.
c. Biaya Pemakaman sebesar Rp10.000.000 sebagai penggantian atas biaya peti
jenazah dan perlengkapannya serta tanah pemakaman dan biaya ditempat
pemakaman.
d. Bantuan Beasiswa diberikan kepada anak peserta yang tewas, dengan ketentuan:
- Belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah di Tingkat Dasar
sebesar Rp45.000.000.
- Duduk di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama sebesar Rp35.000.000.
- Duduk di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sebesar Rp25.000.000.
- Duduk di Tingkat Diploma, Sarjana, atau setingkat sebesar Rp15.000.000.
- Diberikan kepada 2 (dua) orang anak yang belum memasuki usia sekolah atau
masih sekolah atau kuliah, berusia maksimal 25 Tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja.
3) Tunjangan Cacat diberikan apabila peserta:
a. Mengalami cacat dan diberhentikan sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara atau
diputus hubungan kerja sebagai PPPK karena cacat dibuktikan dengan adanya
Surat Keputusan, dan dibayarkan sampai peserta meninggal dunia.
b. Persentase tertentu dari gaji atas berkurangnya atau hilangnya fungsi organ.
c) Manfaat Program JKM
Bagi Peserta yang wafat, akan diberikan santunan kematian kepada ahli waris, berupa:
1) Santunan Kematian diberikan kepada ahli waris sebesar Rp15.000.000.
2) Uang Duka Wafat sebesar 3 x gaji terakhir.
3) Biaya Pemakaman sebesar Rp7.500.000 sebagai penggantian atas biaya peti jenazah
dan perlengkapannya serta tanah pemakaman dan biaya ditempat pemakaman.
4) Bantuan beasiswa sebesar Rp15.000.000 diberikan kepada anak peserta yang wafat
dengan ketentuan:
a. Diberikan kepada 2 (dua) orang anak yang belum memasuki usia sekolah atau
masih sekolah atau kuliah, berusia maksimal 25 Tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja.
b. Bantuan Beasiswa diberikan apabila kepesertaan mencapai paling sedikit 3 (tiga)
tahun.
d) luran JKK dan JKM
1) luran JKK dan JKM ditanggung oleh Pemberi Kerja, yang meliputi:
a. Program JKK sebesar 0,24 % dari gaji peserta per bulan.
b. Program JKM 0,30 % dari gaji peserta per bulan, yang mengalami perubahan sejak
1 Juli 2017 menjadi 0,72%.
2) Peserta yang gajinya dibayar melalui APBN, iuran diterima dari Pemerintah Pusat.
Peserta yang gajinya dibayar melalui APBD, iuran diterima dari Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas Perseroan dalam menyelenggarakan Program Pensiun dan
Tabungan Hari Tua, Perseroan mengubah visi dan misinya pada tanggal 1 Desember 2020 menjadi
sebagai berikut:

VISI
Menjadi Perseroan Asuransi Sosial dan Dana Pensiun yang Unggul, Terpercaya dan Berkelanjutan
demi mewujudkan kesejahteraan Peserta untuk meningkatkan nilai ekonomi dan sosial Indonesia.

MISI
Memastikan terwujudnya Layanan Terbaik dan Investasi yang Andal serta Kepemimpinan Inovasi
Bisnis dan Transformasi Digital dengan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang Amanah,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Approval for Printing/23-Mar-20 15 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 yang telah mengalami perubahan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013, Perseroan menyelenggarakan Program
Asuransi Sosial PNS yang terdiri dari Program THT, Program Pensiun PNS, serta Program JKK dan
JKM berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 yang telah mengalami perubahan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017.

Pengelolaan Dana Program THT, JKK dan JKM


Pengelolaan Program THT, JKK dan JKM dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 241/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan luran dan Pelaporan Penyelenggaraan
Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil dan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian Aparatur Sipil Negara, yang telah mengalami perubahan dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 241/PMK.02/2016 Tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran Dan Pelaporan Penyelenggaraan
Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil Dan Program Jaminan Kecelakaan Kerja Dan
Jaminan Kematian Aparatur Sipil Negara, yang diubah kembali dengan Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 66/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran dan Pelaporan
Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan kematian
bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia

Untuk mendukung kegiatan operasional, Perseroan memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar
di seluruh Indonesia. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perseroan memiliki 57 Kantor Cabang
yang terdiri dari 6 Kantor Cabang Utama, 51 Kantor Cabang.

b. Susunan Direksi
Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, susunan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
Dewan Direksi 2021 2020
Direktur Utama Antonius N.S Kosasih Antonius N.S Kosasih
Direktur SDM dan Teknologi Informasi Feb Sumandar Feb Sumandar
Direktur Operasional Mohamad Jufri Mohamad Jufri
Direktur Keuangan Patar Sitanggang Patar Sitanggang
Direktur Investasi Rony Hanityo Aprianto Rony Hanityo Aprianto
Direktur Perencanaan dan Aktuaria Wahyu Tri Rahmanto Wahyu Tri Rahmanto
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Diyantini Soesilowati -

Susunan Dewan Direksi 2021 dan 2020 masing-masing diangkat berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-217/MBU/06/2021 tanggal 30 Juni 2021
tentang Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri, dan
serta Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-23/MBU/01/2020
tanggal 17 Januari 2020 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-
anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai
Negeri, dan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor SK-37/MBU/01/2020 tanggal 30 Januari 2020 tentang Pengangkatan Anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri.

c. Susunan Dewan Komisaris


Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris 2021 2020
Komisaris Utama Suhardi Alius Suhardi Alius
Komisaris Bima Haria Wibisana Bima Haria Wibisana
Komisaris Dwi Wahyu Atmaji Dwi Wahyu Atmaji
Komisaris Liliek Mayasari Liliek Mayasari
Komisaris Independen M. Edhie Purnawan M. Edhie Purnawan
Komisaris Independen Mardiasmo Mardiasmo

Approval for Printing/23-Mar-20 16 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Susunan Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor
SK-226/MBU/09/2016 tanggal 9 September 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri, Nomor SK-118/MBU/05/2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-
anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi
pegawai Negeri, Nomor SK-203/MBU/06/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-
anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri.

d. Susunan Komite Audit


Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai
berikut:

2021 2020
Ketua Komite Audit Mardiasmo Mardiasmo
Wakil Ketua Liliek Mayasari Liliek Mayasari
Anggota Henny Irniawan Henny Irniawan
Anggota Darius Darius

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Nomor: KEP-13/DK-TASPEN/072020


tanggal 1 Juli 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Audit.

e. Susunan Komite Pemantau Manajemen Risiko dan Investasi


Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, susunan Komite Pemantau Manajemen Risiko
Perseroan adalah sebagai berikut:

2021 2020
Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko M. Edhie Purnawan M. Edhie Purnawan
Wakil Ketua Bima Haria Wibisana Bima Haria Wibisana
Anggota Sigit Rohmadi Sigit Rohmadi
Anggota Jani Arjanto Jani Arjanto
Anggota Etta Rusidana Putra -

Susunan Komite Pemantau Manajemen Risiko 31 Desember 2021 dan 2020 diangkat berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Nomor KEP-15/DK-TASPEN/072020 tanggal 13 Juli
2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko dan
Investasi. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Nomor KEP-05/DK-
TASPEN/072021 tanggal 28 Juli 2021 tentang Pengangkatan Anggota Komite Pemantau
Manajemen Risiko dan Investasi, menyatakan bahwa Etta Rusidana Putra diangkat sebagai
anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko PT TASPEN (Persero).

f. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi


Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan
adalah sebagai berikut:

2021 2020

Ketua Nominasi dan Remunerasi Suhardi Alius Suhardi Alius


Anggota Dwi Wahyu Atmaji Dwi Wahyu Atmaji
Anggota Muh. Darmin Ahmad Pella Muh. Darmin Ahmad Pella
Anggota Amrizal Amrizal

Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi 2021 dan 2020 masing-masing diangkat berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Nomor KEP-12/DK-TASPEN/072020 tanggal 01 Juli
2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi.

Approval for Printing/23-Mar-20 17 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

g. Jumlah Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, PT TASPEN (Persero) memiliki karyawan masing-
masing sejumlah 1.657 dan 1.569 orang (tidak diaudit).

h. Entitas Anak

1. PT TASPEN Properti Indonesia


PT TASPEN Properti Indonesia berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 2 Jakarta Pusat,
dengan persentase kepemilikan Perseroan sebesar 90,13%. PT TASPEN Properti Indonesia
dibentuk berdasarkan Akta Notaris Ny. Soenardi Adisasmito Nomor: 24 tanggal 14 April 1988,
dengan bidang usaha sebagai berikut:
a. Bisnis penyewaan gedung perkantoran, antara lain: restoran, pertokoan serta sarana
penunjang yang ada kaitannya dengan bisnis tersebut dalam arti yang seluas-luasnya.
b. Bergerak dalam bidang jasa, pada umumnya yang berkaitan langsung dengan kegiatan
Perseroan kecuali jasa dalam bidang hukum.

Pendirian entitas anak ini sesuai dengan surat persetujuan Menteri Keuangan
Nomor S-307/MK.013/1988 tanggal 29 Februari 1988. Pengembangan areal tanah PT TASPEN
Properti Indonesia disetujui Menteri Keuangan melalui surat Nomor: S-750/MK.013/1990
tanggal 18 September 1990 di mana pembiayaan proyek pengembangan areal tanah
PT TASPEN Properti Indonesia tersebut dilakukan bersama dengan 6 (enam) BUMN lain.

Modal dasar PT TASPEN Properti Indonesia adalah sejumlah Rp250.000.000.000 yang terbagi
atas 250.000.000 lembar saham dengan nominal Rp1.000 per saham. Berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Nomor 7 tanggal 23 Februari 1988 terdapat
perubahan modal dasar PT TASPEN Properti Indonesia menjadi Rp177.500.000.000 yang
terbagi atas 177.500.000 saham dengan nominal Rp1.000 per saham dan kepemilikan
Perseroan menjadi 90,13%. Dari jumlah modal dasar sebesar Rp177.500.000.000 tersebut
telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp11.582.222.000 sesuai dengan keputusan
RUPS Luar Biasa PT TASPEN Properti Indonesia tanggal 23 Februari 1998.

Pada tanggal 9 September 2008 diadakan RUPS Luar Biasa tentang Pengesahan Konversi
Agio Saham Menjadi Saham berdasarkan persentase kepemilikan Modal Saham, sehingga
jumlah modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh bertambah dari sebesar
Rp11.582.222.000 menjadi sebesar Rp44.487.106.000 atau sebesar 25,06% dari jumlah modal
dasar dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut:

Jumlah %
PT Taspen (Persero) 40.095.763.000 90,13%
PT Aerowisata 1.147.811.000 2,58%
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) 916.979.000 2,06%
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 823.269.000 1,85%
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 587.187.000 1,32%
PT Asuransi Jasa Raharja (Persero) 587.187.000 1,32%
PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) 328.910.000 0,74%
Jumlah 44.487.106.000 100,00%

2. PT Asuransi Jiwa TASPEN


PT Asuransi Jiwa TASPEN berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Administrasi Jakarta
Pusat, dengan persentase kepemilikan Perseroan sebesar 99,97%. PT Asuransi Jiwa TASPEN
dibentuk berdasarkan akta notaris P. Sutrisno A. Tampubolon Nomor 19 tanggal 26 Februari
2014, dengan bidang usaha sebagai berikut:
a. Menerima pertanggungan asuransi jiwa secara kumpulan dan/atau perorangan;
b. Melakukan kegiatan investasi dan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh Perseroan
asuransi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Approval for Printing/23-Mar-20 18 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pendirian entitas anak ini sesuai dengan surat persetujuan Menteri Negara BUMN
Nomor S-82/MBU/2014 tanggal 21 Februari 2014. Modal dasar PT Asuransi Jiwa TASPEN
adalah sejumlah Rp1.000.000.000.000 yang terbagi atas 1.000.000 lembar saham dengan
nominal Rp1.000.000 per saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor
sebesar 30% atau sejumlah 300.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp300.000.000.000 dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut:

Jumlah %
PT Taspen (Persero) 299.900.000.000 99,97%
Koperasi Karyawan Taspen Jakarta 100.000.000 0,03%
Jumlah 300.000.000.000 100,00%

2. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") Baru dan Revisi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") Dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ("ISAK")

Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas standar akuntansi keuangan (SAK) serta
interpretasi atas SAK berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2021,
yaitu:
• PSAK 22 (Amendemen 2019): Kombinasi Bisnis tentang Definisi Bisnis;
• Amendemen PSAK 71, Amendemen PSAK 55, Amendemen PSAK 60, Amendemen PSAK 62 dan
Amendemen PSAK 73 tentang Reformasi Acuan Suku Bunga – Tahap 2;
• PSAK 110 (Penyesuaian 2020): Akuntansi Sukuk;
• PSAK 111 (Penyesuaian 2020): Akuntansi Wa’d;
• PSAK 112: Akuntansi Wakaf;
• PSAK 1 (Penyesuaian Tahunan 2021): Penyajian Laporan Keuangan;
• PSAK 13 (Penyesuaian Tahunan 2021): Properti Investasi;
• PSAK 48 (Penyesuaian Tahunan 2021): Penurunan Nilai Aset;
• PSAK 66 (Penyesuaian Tahunan 2021): Pengaturan Bersama; dan
• ISAK 16 (Penyesuaian Tahunan 2021): Perjanjian Konsesi Jasa.

Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan substansial terhadap


kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan di
tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntasi Penting

a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai
dengan dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang dijelaskan pada Catatan 3b di
bawah ini.

b. Dasar Penyusunan dan Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan penyajian wajar bertujuan khusus untuk memenuhi ketentuan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 206/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
241/PMK.02/2016 Tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran Dan Pelaporan Penyelenggaraan Program
Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil Dan Program Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan
Kematian Aparatur Sipil Negara, yang diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 66/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran dan Pelaporan Penyelenggaraan
Program Tabungan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan kematian bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai berikut:

Approval for Printing/23-Mar-20 19 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

1. Untuk unsur-unsur laporan keuangan konsolidasian selain Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil (“LMPMD Program THT PNS”) adalah
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
2. Untuk LMPMD Program THT PNS, Perseroan menghitung LMPMD Program THT PNS dengan
menggunakan metode perhitungan dan asumsi yang disetujui oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia. Metode perhitungan dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan LMPMD
Program THT PNS telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan
Surat Menteri Keuangan Nomor S-1130/MK.02/2020 tanggal 04 Desember 2020
– Hal: Persetujuan Penggunaan Metode dan Asumsi dalam perhitungan KMPMD Program THT
PNS tahun 2021.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan


Terbatas, sebagai suatu Perseroan Terbatas, Perseroan berkewajiban menyusun laporan keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Sebagaimana dijelaskan di atas,
PT TASPEN (Persero) menyusun laporan Keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2021 dan
2020 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut hanya sesuai dengan dasar penyusunan
laporan keuangan konsolidasian seperti yang dijelaskan di atas.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas
dasar akrual, kecuali laporan keuangan konsolidasian untuk arus kas yang menggunakan dasar
kas. Dasar pengukuran untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasian adalah konsep biaya
perolehan, kecuali untuk penyertaan tertentu yang disajikan berdasarkan metode ekuitas serta
investasi pada saham, obligasi, dan reksadana yang termasuk dalam kelompok diperdagangkan
dan tersedia untuk dijual. Investasi dalam kelompok ini disajikan sebesar nilai wajarnya.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan
perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah mata uang
Rupiah.

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perseroan dan entitas anak dimana
Perseroan mempunyai pemilikan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung
yang berada dalam pengendalian Perseroan.

c. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian


Perseroan didirikan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah dalam memberikan perlindungan
asuransi sosial kepada PNS. Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum
operasional Perseroan adalah Undang-Undang Pokok Kepegawaian Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun
Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian bagi Aparatur Sipil Negara.

Sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan, Perseroan telah menyusun pedoman
akuntansi PT TASPEN (Persero) bersama-sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
stakeholder lainnya yang terkait. Pedoman tersebut telah mengalami beberapa kali
revisi/penyempurnaan sejalan dengan perkembangan PSAK terbaru yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Direksi, terakhir ditetapkan berdasarkan Peraturan Direksi Nomor PD-55/DIR/2020
tanggal 23 Desember 2020.

Perseroan telah menyajikan laporan keuangan sesuai PSAK 01 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan
Keuangan". Standar memisahkan perubahan pemilik dan non pemilik di dalam ekuitas. Laporan
perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non pemilik
di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas. Sebagai tambahan,
standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian: Laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian semua item pendapatan dan beban diakui, baik dalam bentuk tunggal
satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait.

Approval for Printing/23-Mar-20 20 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Dalam penyajian laporan posisi keuangan Perseroan menyajikan seluruh Aset dan Liabilitas
berdasarkan urutan likuiditas. Perseroan memiliki penyertaan langsung pada PT TASPEN Properti
Indonesia Indonesia dengan persentase kepemilikan sebesar 90,13% dan pada PT Asuransi Jiwa
TASPEN sebesar 99,97%.

Seluruh saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
atas transaksi antar perseroan/entitas dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil
usaha Perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha.

Proporsi bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba atau rugi bersih dari
entitas anak yang dikonsolidasi disajikan masing-masing dalam akun "Hak minoritas atas aset
bersih entitas anak yang dikonsolidasi" pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan "Hak
minoritas atas laba (rugi) bersih entitas anak yang dikonsolidasi" pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

d. Instrumen Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai dalam laporan keuangan ini telah disusun berdasarkan PSAK
50 (Revisi 2014) dan PSAK 55 (Revisi 2014).

Aset Keuangan - Klasifikasi


Perseroan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut (a) aset keuangan
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.

1. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau
jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang
terkini.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada
saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laba rugi.
Penambahan maupun pengurangan dalam nilai wajar dibandingkan dengan nilai perolehan dari
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui sebagai keuntungan
(kerugian) yang belum direalisasikan pada laba rugi. Perseroan menggunakan metode tidak
langsung pada perubahan pencatatan dalam nilai wajar dari aset keuangan dengan mengakui
nilai perolehan dan penyesuaian nilai wajar secara terpisah.

Pendapatan bunga dari aset finansial pada nilai wajar diakui berdasarkan basis akrual.
Keuntungan (kerugian) dari penjualan aset finansial yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi diakui sebagai keuntungan (kerugian) dari penjualan investasi dan biaya transaksi dari
penjualan aset finansial diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
Biaya investasi dari efek ekuitas, reksadana, dan utang efek diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dihitung menggunakan metode rata-
rata tertimbang.
2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a) Yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan
sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian;
b) Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

Approval for Printing/23-Mar-20 21 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

c) Dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara
substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan
piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan penurunan nilai.
Biaya yang diamortisasi dihitung dengan mengambil diskonto dan premi dari pembelian serta
biaya yang merupakan bagian yang utuh dari tingkat bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset
keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam
pendapatan investasi. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan
sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan, dan diakui di dalam laporan posisi
keuangan sebagai "cadangan kerugian penurunan nilai".
3. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta
Perseroan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, kecuali:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi;
b) Investasi yang ditetapkan oleh Perseroan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebagai laba/rugi dan diakui
sebagai "Pendapatan bunga". Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui
sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebagai "cadangan kerugian penurunan nilai".
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR), dikurangi
dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan
diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya sebagai bagian tidak terpisahkan dari suku
bunga efektif (EIR). Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai akan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif.
4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan
likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau
kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan
nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset
keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang
sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lainnya, diakui sebagai laba rugi. Pendapatan
bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.

Biaya dari investasi pada efek ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset yang tersedia untuk
dijual dihitung menggunakan harga rata-rata tertimbang bergerak, sedangkan biaya dari
investasi pada efek utang menggunakan metode yang spesifik.

Approval for Printing/23-Mar-20 22 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Aset Keuangan - Pengakuan


Perseroan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat
transaksi aset keuangan.
Mulai tahun 2019, Perseroan telah menerapkan pemisahan pengelolaan antara investasi syariah
dengan konvensional berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor KD-23/DIR/2019 tentang Tim
Pembentukan Unit Investasi Syariah PT TASPEN (Persero).
Nilai wajar efek investasi dihitung berdasarkan hierarki nilai wajar sebagaimana ditetapkan dalam
PSAK 55. Perseroan dalam menetapkan nilai wajar investasi diatur sebagai berikut:
a) Saham
Terdapat dua kelompok saham yaitu saham yang memiliki pasar aktif dan saham yang tidak
memiliki pasar aktif. Untuk saham yang memiliki pasar aktif, nilai wajar ditetapkan mengacu
kepada kuotasi harga pasar yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di
pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara
rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu
transaksi yang wajar.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar
ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara
substansi memiliki karakteristik yang sama atau dihitung berdasarkan estimasi arus kas
terhadap aset bersih dari instrumen keuangan tersebut.
b) Reksadana
Untuk reksadana menggunakan nilai aset bersih yang dipublikasikan oleh manajer investasi.
c) Obligasi dan KIK-EBA
Terdapat dua kelompok obligasi, dan KIK-EBA yaitu yang memiliki pasar aktif dan yang tidak
memiliki pasar aktif. Untuk obligasi yang memiliki pasar aktif, pengukuran Nilai Wajar Obligasi,
dan KIK-EBA menggunakan harga pasar berdasarkan nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh
IBPA (Indonesia Bond Price Agency)/PHEI (Penilai Harga Efek Indonesia).
Untuk obligasi yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar obligasi ditetapkan dengan teknik
penilaian (mark-to model). Dalam melakukan teknik penilaian ini, perhitungannya lebih
memaksimalkan input dari eksternal, antara lain bersumber dari data primary dealers, money
brokers, Perhimpunan Perdagangan Surat Utang Negara (Himdasun), data lelang dan data
kuotasi provider info. Metode yang digunakan adalah metode Nelson Siegel Svensson. Apabila
data untuk metode ini tidak tersedia, maka digunakan metode Discounted Cash Flow (DCF)
atau metode lain yang diterapkan secara konsisten.
d) Sukuk
Investasi dalam sukuk dikelompokkan ke dalam sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain, sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan sukuk
yang diukur pada nilai perolehan yang diamortisasi. Pencatatan sukuk yang diukur pada nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain dicatat dengan kebijakan yang sama dengan
obligasi dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pencatatan sukuk dengan kelompok diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi dicatat dengan kebijakan yang sama dengan obligasi dalam
kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan sukuk dalam kelompok diukur
pada nilai perolehan yang diamortisasi dicatat dengan kebijakan yang sama dengan obligasi
dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, kecuali untuk amortisasi atas diskonto, premium,
dan biaya transaksi dihitung secara garis lurus.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk
dijual dicatat sebesar nilai wajarnya.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

Approval for Printing/23-Mar-20 23 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Aset investasi yang sudah tidak memiliki prospek arus kas di masa depan harus dilakukan
penurunan nilai atau penghentian pengakuannya sebesar 100% dan dipindahkan dari kelompok
investasi ke akun aset investasi tidak produktif dalam kelompok aset keuangan lainnya.

Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut (jika secara
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk
memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah
penghentian pengakuan).

Aset investasi yang sudah tidak memiliki prospek arus kas di masa depan harus dilakukan
penurunan nilai atau penghentian pengakuannya sebesar 100% dan dipindahkan dari kelompok
investasi ke akun investasi tidak produktif dalam kelompok aset keuangan lainnya.

Klasifikasi Instrumen Keuangan


Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang
mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karaktaristik dari instrumen keuangan
tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2014) Golongan (ditentukan oleh Perseroan)
Aset Keuangan yang Diukur Pada
Saham
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Deposito Berjangka
Kas dan Setara Kas
Piutang luran dan Premi
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Piutang Usaha Entitas Anak
Piutang Hasil Investasi
Aset Keuangan Lainnya antara lain Aset Investasi Tidak Produktif
Sukuk
Aset Keuangan Obligasi
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
MTN
Reksadana
Saham
Resadana
KIK-EBA
Tersedia Untuk Dijual Sukuk
Obligasi
MTN
Penyertaan Langsung

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan


Pada setiap tanggal pelaporan keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika
dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang
merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan
atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Penentuan Nilai Wajar


Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk
menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction).

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar
aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan
harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang
wajar.

Approval for Printing/23-Mar-20 24 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Perseroan
menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian
meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang
berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto
dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, dan model
penetapan harga opsi.

Reklasifikasi Aset Keuangan


Perseroan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan
tersebut dimiliki atau diterbitkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat
diklasifikasikan ke kredit yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang
diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk memiliki di masa yang akan
datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.

Perseroan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual
atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan
jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a) Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali
dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar
aset keuangan tersebut;
b) Terjadi setelah Perseroan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau telah memperoleh pelunasan dipercepat;
atau
c) Terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perseroan, tidak berulang, dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh perseroan.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk
dijual, dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap
dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus
diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen
tersebut.

Liabilitas Keuangan
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan yang diamortisasi

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi


Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
diamortisasi, diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal,
Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

e. Investasi Penyertaan Langsung


Investasi penyertaan langsung dapat dibedakan menjadi: investasi penyertaan saham pada
Perseroan yang diklasifikasikan sebagai Tersedia Untuk Dijual, investasi pada Entitas Asosiasi (ada
pengaruh signifikan) dan Investasi pada Entitas Anak.

Investasi penyertaan langsung pada perusahaan dibawah 20% dan tidak memiliki pengaruh
signifikan, disajikan sebagai aset keuangan dalam kategori Tersedia Untuk Dijual.

Pada setiap tanggal laporan, perubahan nilai tercatat dengan nilai wajar diakui pada investasi dalam
laporan posisi keuangan. Apabila nilai wajar dari investasi tidak dapat ditentukan secara handal
berdasarkan hierarki nilai wajar, maka investasi ini dinilai berdasarkan biaya perolehan.

Approval for Printing/23-Mar-20 25 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Investasi pada Entitas Asosiasi (ada pengaruh signifikan) dicatat berdasarkan metode ekuitas. Pada
setiap tanggal laporan, saldo laba/rugi entitas asosiasi diakui ke dalam laba rugi sesuai persentase
kepemilikannya.

Penyertaan langsung pada Entitas Anak yang memenuhi syarat pengendalian dan ventura bersama
(pengendalian bersama ekuitas) dilakukan konsolidasi sesuai persentase kepemilikannya.

Apabila nilai ekuitas entitas asosiasi yang menjadi bagian investor sesudah transaksi perubahan
ekuitas entitas asosiasi berbeda dengan nilai ekuitas entitas asosiasi yang menjadi bagian investor
sebelum transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi, maka perbedaan tersebut, oleh investor
diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun "Bagian Pendapatan Komprehensif Lain Dari
Entitas Asosiasi".

f. Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi
jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.

g. Piutang luran
luran THT
Piutang luran peserta PNS merupakan piutang atas iuran dari peserta PNS yang harus disetorkan
ke Perseroan setiap bulannya oleh Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dan diakui berdasarkan database individu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 212/PMK.05/2015, penerimaan dana fihak ketiga
dilakukan 2 (dua) kali setiap bulan berdasarkan data realisasi penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga
(“PFK”) sampai dengan tanggal 5 dan tanggal 15 bulan berkenaan.

Piutang iuran peserta PNS Perbantuan diakui secara desentralisasi di Kantor cabang PT TASPEN
(Persero) setiap awal bulan berdasarkan database peserta setelah dilakukan rekonsiliasi dengan
instansi dimana peserta diperbantukan kecuali tidak memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset.

Perseroan tidak membentuk penyisihan (allowance) atas piutang iuran PNS yang tidak tertagih
karena akan diperhitungkan sebagai kekurangan iuran (KI) dan akan dibayarkan nanti pada saat
pembayaran klaim.

Mekanisme pencairan iuran PNS berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan


Nomor PER-26/PB/2012 perihal Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER-72/PB/2011 Tentang Mekanisme Pengelolaan Dana Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).
Pembayaran pengembalian penerimaan dana PFK kepada PT TASPEN (Persero) dibayarkan
berdasarkan realisasi penerimaan dana PFK sampai dengan tanggal 10 dalam bulan berkenaan
setelah diperhitungkan dengan pembayaran pengembalian penerimaan dana PFK bulan berikutnya.

luran JKK dan JKM


luran Program JKK dan JKM peserta ASN yang bekerja pada Instansi Pemerintah Pusat disetorkan
ke Perseroan setiap bulannya oleh Departemen Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Selaku Pemberi Kerja (sesuai PMK No.208/PMK.02/2015 tanggal 20 November 2015 tentang Tata
Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana luran Jaminan Kecelakaan Kerja dan
luran Jaminan Kematian).

Sedangkan luran yang berasal dari Peserta yang bekerja pada Instansi Pemerintah Daerah dan
anggota DPRD disetorkan ke Perseroan (KCU/KC) setiap bulannya oleh Pemerintah Daerah selaku
Pemberi Kerja.

Approval for Printing/23-Mar-20 26 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

h. Piutang PSL Pemberi Kerja


Piutang PSL Pemberi Kerja merupakan piutang kepada Pemberi Kerja yang timbul atas Kewajiban
Masa Lalu sebagai akibat dari kebijakan Pemerintah selaku Pemberi Kerja antara lain perubahan
formula manfaat Program THT PNS sesuai PMK Nomor 144/PMK.02/2018. PSL tersebut menjadi
beban pemerintah selaku pemberi kerja.

Piutang PSL Pemberi Kerja PNS diakui pada saat hasil perhitungan Liabilitas Manfaat Polis Masa
Depan (LMPMD) telah direviu oleh Pemerintah selaku pemberi kerja atau aktuaris independen.

i. Piutang Hasil Investasi


Piutang hasil investasi adalah pendapatan dari kegiatan investasi yang sudah menjadi hak
Perseroan dilihat dari segi waktu periode akuntansi tetapi sampai dengan tanggal laporan belum
dicatat sebagai pendapatan atau diterima pembayarannya.

j. Piutang Lebih Bayar Klaim


Piutang Lebih Bayar Klaim merupakan piutang yang timbul sebagai akibat terjadinya kesalahan atau
ketelanjuran bayar kepada Peserta/Ahli Waris. Piutang Lebih Bayar Klaim diakui berdasarkan Berita
Acara Pengakuan/keputusan pengadilan atau mengacu pada perjanjian kerja sama.

k. Beban Dibayar Dimuka


Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan
menggunakan metode garis lurus, kecuali terhadap transaksi berupa pengeluaran yang bersifat
rutin tidak diamortisasi dengan alasan ketidakpraktisan antara lain pembayaran premi asuransi atas
aset yang dimiliki perseroan.

l. Perlengkapan
Perlengkapan dinyatakan berdasarkan nilai perolehan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode
rata-rata (average method). Penyisihan perlengkapan usang dan penurunan nilai perlengkapan
ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan perlengkapan pada akhir tahun.

m. Properti Investasi
Properti investasi dicatat sesuai dengan PSAK 13 (revisi 2014) “Properti investasi”.

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
keduanya) yang dimiliki untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan
tidak untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif. Properti investasi
yang terdiri atas tanah dan gedung perkantoran diperlakukan sebagai investasi jangka panjang.
Properti investasi disusutkan dan tidak dikelompokkan sebagai bagian dari aset tetap.

Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
rugi penurunan nilai aset. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba
rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah material
dikapitalisasi.

Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis selama dengan 20 tahun. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan
tidak diamortisasi.

n. Aset Tetap
Aset tetap diakui pada harga perolehan pada saat perolehan awalnya. Pengukuran setelah
perolehan awal menggunakan metode biaya dan diterapkan secara konsisten terhadap semua aset
tetap dalam kelompok yang sama.

Aset tetap kecuali tanah disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
kerugian penurunan penilaian (jika ada). Nilai perolehan aset tetap yang diperoleh dari pengalihan
bentuk (likuidasi PERUM TASPEN) dinilai berdasarkan hasil penilaian pihak independen.

Approval for Printing/23-Mar-20 27 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran manfaat umur ekonomis sebagai berikut:

Aset Operasional Tahun


Bangunan 20
Kendaraan 5
Komputer 3-5
Inventaris Kantor 5

Berdasarkan PSAK 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1000
dinyatakan berdasarkan biaya perolehannya dan tidak diamortisasi, Biaya-biaya tertentu
sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah, ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih
pendek.

Aset tetap berupa tanah tidak disusutkan. Sesuai dengan ISAK No. 25 Hak Atas Tanah, maka biaya
pengurusan legal ha katas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan yang dikeluarkan ketika tanah
diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari perolehan atas tanah dan tidak diamortisasi. Biaya
perpanjangan dan pambaruan legal hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak tersebut.

Berdasarkan PSAK 16, nilai sisa, taksiran masa manfaat dan metode penyusutan atas aset tetap
dievaluasi dan disesuaikan setiap tanggal laporan posisi keuangan. Dampak dari evaluasi tersebut,
jika ada, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai
tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount). Jumlah yang
dapat diperoleh kembali ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan sebagai
kerugian tahun berjalan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya. Pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat suatu aset atau yang memberikan manfaat ekonomis yang berupa
peningkatan kapasitas, atau kinerja dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan masa manfaat
ekonomis aset tetap yang bersangkutan.

Jumlah aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau direklasifikasi dari aset tetap
apabila tidak ada lagi manfaat ekonomis yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi dari
penghentian pengakuan aset tetap tersebut diakui pada laba rugi pada periode aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam "Aset Tetap" dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Aset dalam penyelesaian diakui sebagai aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.

o. Aset Takberwujud
Aset takberwujud terdiri dari lisensi, software, paket aplikasi dan leasing atas pengadaan Smartcard
yang diakui pada saat aset tersebut siap digunakan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan
akumulasi amortisasi.

Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dari biaya
perolehan berdasarkan taksiran manfaat umur ekonomis selama 5 tahun. Biaya yang terkait dengan
pemeliharaan program peranti lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya
pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada desain dan pengujian peranti
lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Perseroan diakui sebagai aset
takberwujud.

Approval for Printing/23-Mar-20 28 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

p. Aset Hak-Guna dan Liabilitas Sewa


PSAK 73 memperkenalkan model akuntansi penyewa tunggal dan mensyaratkan penyewa untuk
mengakui aset dan liabilitas untuk semua sewa dengan pengecualian sewa jangka pendek dan aset
dengan nilai rendah. Penyewa diharuskan untuk mengakui aset hak-guna yang mewakili haknya
untuk menggunakan aset sewaan dan liabilitas sewa yang mewakili kewajibannya untuk melakukan
pembayaran sewa. PSAK 73 secara substansial masih menggunakan persyaratan akuntansi atas
pesewa (lessor) sesuai PSAK 30 Sewa. Oleh karena itu, penyewa masih akan menggunakan
klasifikasi sewa dalam sewa operasi atau pembiayaan, dan perlakuan atas kedua tipe sewa
tersebut.
Dampak penerapan PSAK 73 adalah Perseroan sebagai penyewa atas kontrak sewa properti dan
kendaraan. Perseroan telah memilih simplified approach dalam melakukan transisi dan tidak
melakukan penyajian kembali untuk informasi komparatif. Dengan demikian, informasi komparatif
tetap dilaporkan sesuai dengan PSAK 30, “Sewa”.
Pada tanggal 1 Januari 2021, Perseroan mengakui liabilitas sewa, sebagai pembayaran sewa yang
tersisa termasuk atas opsi perpanjangan dimana perpanjangan hampir dapat dipastikan,
didiskontokan menggunakan tingkat bunga pinjaman inkremental pada tanggal penerapan awal.
Sedangkan aset hak guna mencakup jumlah liabilitas sewa yang diakui, biaya langsung awal yang
dibayarkan, biaya pemulihan dan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal
mulai sewa, dikurangi insentif sewa yang diterima. Aset hak guna disusutkan dengan metode garis
lurus selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dengan estimasi masa manfaat
aset.
Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. aset sewa (disajikan sebagai bagian aset tetap)
disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa dan periode
masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa.
q. Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan untuk Program THT PNS dihitung dengan menggunakan
metode perhitungan "Aggregate Accrued Benefit Cost Method" (AABCM) dan asumsi-asumsi yang
disetujui oleh Menteri Keuangan sebagaimana yang diatur dalam PMK Nomor 144/PMK.02/2018
tentang Perubahan atas PMK Nomor 25/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Perhitungan, Pengakuan,
dan Pembayaran (Unfunded Past Service Liability) Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri
Sipil yang Dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero).
Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) dari tahun sebelumnya
disajikan sebagai beban (pengurang beban) dalam laba rugi.
r. Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi Labilitas Klaim adalah taksiran jumlah liabilitas dimana klaim belum diputuskan baik jumlah
dan atau haknya, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan IBNR (Incurred But Not
Reported).
s. Cadangan Teknis
Cadangan Teknis adalah taksiran sejumlah dana yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban
kepada peserta program JKK dan JKM dalam jangka waktu satu tahun.
t. Utang Klaim
Utang Klaim adalah klaim yang sudah disetujui dan belum dibayar oleh Perseroan pada tanggal
laporan sehubungan dengan terjadinya peristiwa pensiun, meninggal, dan keluar atas diri peserta,
dan atau terjadinya kenaikan manfaat akibat kebijakan pemberi kerja yang menaikkan gaji pokok,
dan atau pengembalian (retur) dari Mitra Bayar.
u. Akumulasi luran Pensiun PNS
Akumulasi luran Pensiun PNS merupakan dana akumulasi iuran Pensiun PNS dan Pejabat Negara
kecuali pegawai negeri sipil di lingkungan Departemen Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia,
dan Kepolisian Republik Indonesia yang diserahkan kepada Perseroan untuk dikelola, digunakan,
dan dipertanggungjawabkan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial
Pegawai Negeri Sipil. Akumulasi luran Pensiun PNS diakui sebagai liabilitas.

Approval for Printing/23-Mar-20 29 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pengelolaan administrasi dan laporan akumulasi iuran pensiun dilaksanakan berdasarkan PMK
Nomor 169/PMK.02/2019 tentang Pelaporan Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri
Sipil dan Pejabat Negara.

Akumulasi luran Pensiun PNS bertambah dengan adanya penerimaan dana dari peserta dan
pemerintah serta hasil investasi. Kenaikan (penurunan) nilai investasi dari efek "Tersedia Untuk
Dijual" yang bersumber dari Akumulasi luran Pensiun PNS diakui langsung sebagai penambah atau
pengurang Akumulasi luran Pensiun PNS. Akumulasi iuran Pensiun PNS berkurang karena
pembebanan atas Beban Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Pensiun PNS dan
pembayaran fee atas Pengelolaan Dana Akumulasi luran Pensiun PNS.

v. Utang luran
Utang iuran merupakan utang kepada pemerintah atas kelebihan penerimaan iuran PNS
Pusat/Daerah berdasarkan Surat Keputusan Pembayaran (SKP) yang diterbitkan Dit. PKN DJPBN
Kementerian Keuangan RI atau berdasarkan hasil rekonsiliasi.

w. Liabilitas Imbalan Kerja dan Pasca Kerja

Imbalan Kerja Jangka Pendek


Imbalan Kerja Jangka Pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.

Imbalan Pasca Kerja


Perseroan dan entitas anak membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai
dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Berdasarkan PSAK Nomor 24
(Revisi 2013), PT TASPEN (Persero) menggunakan metode Projected Unit Credit untuk
menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, biaya jasa kini terkait dan biaya jasa lalu (jika dapat
diterapkan). Keuntungan dan kerugian koreksi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban
ketika akumulasi keuntungan atau kerugian koreksi aktuarial yang belum diakui untuk masing-
masing karyawan pada akhir periode sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas manfaat pasti
(defined benefit obligation) dan 10% dari nilai wajar aset program (fair value of plan assets).
Keuntungan dan kerugian ini diakui menggunakan metode garis lurus (straight line method) atas
rata-rata sisa masa kerja karyawan.

PT TASPEN (Persero) menyelenggarakan Program Imbalan pasca kerja yang terdiri dari Program
Pensiun Manfaat Pasti dan Tabungan Hari Tua (THT). luran pensiun dan THT yang menjadi beban
pegawai dicatat sebagai utang, sedangkan yang menjadi beban Perseroan dicatat sebagai beban.

Selanjutnya, beban jasa lalu (past service cost) atas liabilitas manfaat pasti atau perubahan dari
liabilitas imbalan dari program yang telah ada harus diakui sekaligus pada periode sampai imbalan
tersebut menjadi hak.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali
pembayaran imbalan tersebut tergantung pada apakah karyawan tetap bekerja selama periode
waktu tertentu (vesting period).

Imbalan Kerja Lainnya


Imbalan kerja lainnya, misalnya cuti besar, dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit
Credit dan didiskontokan ke nilai kini.

x. Modal Saham
Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas. Beban langsung yang berkaitan dengan penerbitan
saham baru disajikan sebagai pengurang ekuitas neto setelah pajak dari jumlah yang diterima.

y. Pendapatan luran
Pendapatan luran merupakan pendapatan yang berasal dari iuran peserta. Pendapatan luran
peserta PNS merupakan pendapatan atas iuran dari peserta PNS yang disetorkan ke Perseroan
setiap bulannya oleh Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan diakui
berdasarkan database individu.

Approval for Printing/23-Mar-20 30 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

z. Penggantian Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Pensiun


Penggantian Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Pensiun merupakan
penggantian biaya operasional dari akumulasi iuran Pensiun PNS dalam rangka pembayaran
manfaat Pensiun PNS.

Atas Kegiatan penyelenggaraan pembayaran manfaat pensiun Tahun 2020, kepada Perseroan
diberikan penggantian biaya penyelenggaraan yang besarnya ditentukan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.02/2015 tanggal 30 November 2015 tentang Biaya Operasional
Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero)
dan PT ASABRI (Persero).

Atas Kegiatan penyelenggaraan pembayaran manfaat pensiun Tahun 2021, kepada Perseroan
diberikan penggantian biaya penyelenggaraan yang besarnya ditentukan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2021 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan
Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan PT ASABRI
(Persero). Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
513/KMK.02/2021 tentang Besaran Biaya Operasional Penyelenggaraan dan Biaya Satuan
Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero) Tahun 2021 ditetapkan
sebesar Rp691.275.368.730 dan biaya satuan ditetapkan sebesar Rp19.984 per penerima manfaat
pensiun. Keputusan tersebut berlaku sejak 8 April 2021.

aa. Fee Pengelolaan Investasi Pensiun


Atas kegiatan pengelolaan investasi Akumulasi luran Pensiun PNS, kepada PT TASPEN (Persero)
diberikan fee dari hasil pengembangan investasi setelah dikurangi beban investasi sesuai Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 52/PMK.02/2021 tentang Pengelolaan Akumulasi
Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesiam dan
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mencabut Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 148/PMK.02/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 139/PMK.02/2017 tentang Pengelolaan Akumulasi luran Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan
Pejabat Negara.

bb. Perpajakan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method.
Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara
substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset
dipulihkan atau liabilitas dilunasi.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, program THT digolongkan atau diperlakukan sama dengan
program Pensiun, sehingga dikecualikan atau dibebaskan dari pengenaan pajak penghasilan atas
iuran dan hasil investasi.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun berjalan
dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat
aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak diakui sebagai pajak tangguhan. Pajak tangguhan
diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat
ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan
tersebut telah ditetapkan.

Approval for Printing/23-Mar-20 31 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

cc. Pihak-pihak Berelasi


Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan
laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai "entitas pelapor").
1. Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
c) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor;

2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang
mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dari entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor;
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
poin 2.a);
g) Orang yang diidentifikasi dalam poin 1.a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); atau
h) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok
tersebut, menyediakan jasa personil managemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada
entitas induk dari entitas pelapor.

Entitas berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau
dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah.

Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Signifikan


Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi
pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perseroan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak sebagai berikut:

a) Usaha yang Berkelanjutan


Manajemen Perseroan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perseroan dan entitas anak
untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perseroan dan entitas
anak memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu,
manajemen Perseroan tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat
menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perseroan dan entitas anak untuk
melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah
disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

b) Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan


Manajemen Perseroan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu
sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang
ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) telah dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi perseroan dan entitas anak.

Approval for Printing/23-Mar-20 32 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

c) Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan


Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi
keuangan konsolidasian tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.

Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data
tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan
manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut
mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan
dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

d) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


Investasi dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo membutuhkan judgement yang signifikan.
Dalam membuat judgement Perseroan dan entitas anak mengevaluasi intensi dan kemampuan
untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo, maka jika Perseroan dan entitas anak
gagal untuk memiliki investasi ini hingga jatuh tempo selain dalam kondisi-kondisi tertentu
antara lain, menjual dalam jumlah yang tidak signifikan saat mendekati jatuh tempo, Perseroan
dan entitas anak harus mereklasifikasi seluruh portofolio tersebut menjadi surat berharga yang
tersedia untuk dijual. Investasi yang tersedia untuk dijual tersebut akan diukur pada nilai wajar
dan bukan menggunakan biaya yang diamortisasi.

e) Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Harga Pasar


Manajemen Perseroan dan entitas anak mengklasifikasikan aset keuangan dengan
mengevaluasi, antara lain, apakah nilai tersebut dikutip atau tidak di pasar aktif. Termasuk
dalam evaluasi pada apakah aset keuangan yang dikutip di pasar aktif adalah penentuan
apakah harga pasar dapat segera dan secara teratur tersedia, dan apakah mereka mewakili
harga aktual dan teratur terjadi transaksi pasar secara arm's length.

f) Kontinjensi
Manajemen Perseroan dan entitas anak jika sedang terlibat dalam proses masalah hukum
maka perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telah dikembangkan melalui
konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Perseroan dan entitas anak didasarkan pada
analisis hasil yang potensial. Manajemen Perseroan dan entitas anak tidak berkeyakinan bahwa
hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa
hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi
atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut.

g) Estimasi dan Asumsi


Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya seperti yang diungkapkan di bawah ini.
Perseroan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keungan konsolidasian disusun.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan
pasar atau situasi yang timbul di luar kendali Perseroan dan entitas anak. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya.

h) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari Piutang


Manajemen Perseroan dan entitas anak menelaah piutang setiap tahun untuk menilai
penurunan nilai dengan memperbaharui cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk
selama periode yang diperlukan berdasarkan analisis berkelanjutan dan pemantauan terhadap
piutang tersebut.

i) Penurunan Nilai untuk Surat Berharga


Manajemen Perseroan menentukan bahwa surat berharga memiliki kriteria penurunan nilai yang
sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Approval for Printing/23-Mar-20 33 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

j) Umur Ekonomis dari Aset Tetap


Manajemen Perseroan memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana
aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau
secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya,
karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau
batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat
dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri,
teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan,
bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan
estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor- faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat
pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan
keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiran masa manfaat dari aset tetap akan
meningkatkan beban.

k) Penurunan Nilai Aset Non Keuangan


Perseroan dan entitas anak mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-
keuangan tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan
penelaahan penurunan nilai.

Manajemen Perseroan dan entitas anak mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai
tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurang biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (atau unit
penghasil kas).

l) Pengakuan Aset Pajak Tangguhan


Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset dan
liabilitas pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kena
pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak. Perseroan menelaah aset
pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat
dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan
tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.

m) Cadangan teknis
Cadangan teknis dicatat di laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan aktuaris dengan
menggunakan asumsi aktuarial.

n) Liabilitas manfaat polis masa depan


Cadangan teknis dicatat di laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan aktuaris dengan
menggunakan asumsi aktuarial.

o) Nilai Kini atas Kewajiban Pensiun


Biaya atas program pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya ditentukan dengan perhitungan
aktuaris. Perhitungan aktuaris melibatkan penggunaan asumsi mengenai tingkat diskonto,
tingkat pengembalian yang diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa depan, tingkat kematian
dan tingkat kecacatan. Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan
tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan.

Approval for Printing/23-Mar-20 34 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

4. Manajemen Risiko

1. Proses Manajemen Risiko


a. Tata Kelola Manajemen Risiko
Tata Kelola Manajemen Risiko PT TASPEN (Persero) diatur dalam Peraturan Bersama Direksi
dan Dewan Komisaris tentang Pedoman Manajemen Risiko. Pedoman Manajemen Risiko ini
dimaksudkan sebagai kerangka kerja Manajemen Risiko yang sejalan dengan konsep
Enterprise Risk Management (ERM) untuk diterapkan di seluruh unit kerja di dalam organisasi
Perusahaan guna memberikan arahan yang jelas, standar yang memadai, pendekatan yang
konsisten, keseragaman pemahaman dan proses, serta bahasa yang sama dalam pengelolaan
dan pengkomunikasian setiap risiko, sekaligus meningkatkan kepercayaan stakeholders.
Pedoman Manajemen risiko mengacu pada ISO 31000:2018 dengan elemen utama yaitu
prinsip, kerangka dan proses manajemen risiko.
Prinsip, Kerangka Kerja, dan Proses Manajemen Risiko

Pedoman Manajemen Risiko berisi strategi penerapan manajemen risiko, risk appetite &
tolerance, taksonomi risiko, dan risk assessment criteria matrix.

Approval for Printing/23-Mar-20 35 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Struktur tata kelola manajemen risiko di TASPEN menggunakan pendekatan Governance, Risk
and Compliance (GRC) dimulai dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menjadi
pedoaman bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan perusahaan. Dewan
Komisaris dan Direksi menjalankan tatakelola Perusahaan berdasarkan prinsip yaitu
Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF). Dalam
pelaksanaan Risk Governance, pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan
melalui Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris & Direksi, Kecukupan Kebijakan, Prosedur
dan Penetepan Limit, Kecukupan Proses Manajemen Risiko serta Kecukupan Internal Control
dilakukan oleh satuan unit kerja manajemen risiko dan internal audit.

Untuk memastikan efektivitas penerapan ERM, hubungan dan pertanggungjawaban antar


fungsi-fungsi dalam Perusahaan dicerminkan dengan menggunakan model yang dikenal
sebagai Three Lines of Defense (Tiga Lini Pertahanan) sebagai berikut:
1. Lini pertahanan pertama terdiri dari seluruh fungsi bisnis dan pendukung kecuali
Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Internal Audit. Lini ini bertanggungjawab terhadap
kegiatan pengelolaan risiko sehari-sehari di masing-masing fungsi, termasuk di dalamnya
aktivitas quality assurance dan controlling, proses identifikasi dan pemantauan risiko,
pelaksanaan penanganan risiko, serta pengendalian internal yang efektif. Lini ini
bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
2. Lini pertahanan kedua terdiri dari dua fungsi pengendalian, yaitu Manajemen Risiko dan
Kepatuhan. Lini ini menyediakan kerangka kerja pengelolaan risiko, independent
challenge, pengawasan, pemantauan, dan pemberian rekomendasi / pendapat untuk
mendukung lini pertahanan pertama dalam mengelola risiko. Lini ini bertanggung jawab
kepada Direksi dan memiliki jalur pelaporan kepada Dewan Komisaris guna mendukung
peran Komite Pemantau Manajemen Risiko.
3. Lini pertahanan ketiga terdiri dari fungsi Internal Audit (SPI). Lini ini menyediakan asurans
independen terkait kecukupan dan keefektifan proses Manajemen Risiko, pengendalian
internal, dan tata kelola. Lini ini bertanggung jawab kepada Direksi dan memiliki jalur
pelaporan kepada Dewan Komisaris guna mendukung peran Komite Audit.

b. Risk Appetite and Tolerance


Dalam kerangka Enterprise Risk Management, setiap tahun PT TASPEN (Persero) menetapkan
seberapa besar batasan risiko (Risk Appetite and Tolerance) yang dapat diambil dan diterima
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sehari-hari agar visi, misi dan sasaran tetap dapat
tercapai secara berkelanjutan.

c. Metode Pengukuran Risiko


Pengukuran risiko diatur dalam Peraturan Direksi tentang Pedoman Risk Assessment Criteria
Matrix (RACM). Pedoman RACM menjadi acuan dasar bagi setiap unit kerja dalam melakukan
penilaian/pengukuran setiap risiko. Risk Assessment Criteria Matrix (RACM) merupakan
parameter/ukuran, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, untuk menentukan tingkat
kemungkinan terjadinya dan tingkat dampak/konsekuensi atas suatu risiko yang digunakan
untuk menentukan tingkat risiko pada proses analisis risiko. Masing-masing aspek memiliki
kriteria rating tersendiri. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat risiko terdiri dari
Kriteria Kemungkinan dan Kriteria Dampak.

Metode yang digunakan dalam mengukur tingkat/level risiko menggunakan kriteria probabilitas
untuk mengukur penyebab risiko, dan kriteria dampak/impact untuk mengukur dampak yang
dialami perusahaan apabila risiko terjadi. Pengukuran probabilitas penyebab dan dampak risiko
menggunakan kriteria yang terdiri dari 5 skala pengukuran yaitu 1 (rendah), 2 (sedang rendah),
3 (sedang tinggi), 4 (tinggi), dan 5 (sangat tinggi). Penilaian suatu penyebab risiko dan dampak
risiko menggunakan tabel kriteria probabilitas dan dampak. Penilaian risiko, kombinasi antara
probabilitas dengan dampak, akan menghasilkan level risiko yang terdiri dari 4 skala yaitu
Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi.

Approval for Printing/23-Mar-20 36 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

d. Taksonomi Risiko
Taksonomi Risiko adalah kumpulan kategori risiko yang detail, terstruktur dan komprehensif,
bersifat umum dan konsisten yang digunakan dalam proses manajemen risiko. Taksonomi risiko
bertujuan mendorong seluruh pihak yang terlibat dalam proses manajemen risiko untuk dapat
melakukan asesmen risiko secara terstruktur, sistematis, komprehensif dan konsisten. Selain
itu, sifatnya yang umum dan konsisten dapat memfasilitasi agregasi risiko dari seluruh unit kerja
serta analisis komparatif risiko organisasi dari waktu ke waktu. Taksonomi Risiko PT Taspen
(Persero) sebagai berikut:

Kategori Definisi
Ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
Risiko Strategis
strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Pergerakan variabel pasar yang berdampak negatif terhadap portofolio instrumen
Risiko Pasar
investasi yang dimiliki Perusahaan.
Kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada
Risiko Kredit
perusahaan.
Ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
Risiko Likuiditas sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi, yang dapat
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan dari Perusahaan.
Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
Risiko Operasional kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan.
Risiko Hukum Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek hukum.
Risiko yang timbul akibat Perusahaan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
Risiko Kepatuhan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku bagi Perusahaan.
Menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif
Risiko Reputasi
terhadap Perusahaan.
Ketergantungan Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap entitas lainnya dalam satu Konglomerasi Keuangan/Grup dalam rangka
Risiko Intra-Grup
pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis baik yang
diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana.
Risiko yang timbul akibat ketidakcukupan premi untuk memenuhi kebutuhan klaim
Risiko Underwriting
dan pencadangan klaim Perusahaan.
Ketidakcukupan dana/modal yang ada pada Perusahaan, termasuk kurangnya
Risiko Dukungan Dana/
akses tambahan dana/modal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan
Permodalan/ Solvabilitas
dana/modal yang tidak terduga.

e. Komite terkait Manajemen Risiko Di Bawah Supervisi Direksi


Pengawasan aktif Dewan Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko
Perusahaan dilaksanakan melalui pembentukan komite di bawah supervisi Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi. Terdapat komite yang berkaitan langsung dengan pengelolaan manajemen
risiko yaitu Komite Aset Liabilitas. Tugas Pokok dan Fungsi pengurus Komite Aset Liabilitas
adalah sebagai berikut:
1) menetapkan kerangka kerja dan metodologi untuk melakukan identifikasi, pengukuran, dan
mitigasi risiko aset liabilitas, termasuk untuk kondisi stress dan rencana kontingensi;
2) menetapkan, mengembangkan dan mengkaji strategi pengelolaan aset dan liabilitas;
3) mengevaluasi posisi assets & liabilities Perseroan sesuai dengan tujuan pengelolaan risiko
aset dan liabilitas;
4) memantau profil risiko aset liabilitas Perusahaan;
5) melakukan penyempurnaan atas implementasi manajemen risiko sebagai tindak lanjut
perubahan kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi profil risiko aset liabilitas
Perusahaan;

Approval for Printing/23-Mar-20 37 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

6) melakukan evaluasi posisi Perseroan dan strategi Manajemen Aset Liabilitas guna
memastikan bahwa hasil risk taking position Perusahaan telah konsisten dengan tujuan
pengelolaan risiko aset dan liabilitas;
7) melakukan evaluasi/kaji ulang deviasi antara realisasi dengan proyeksi anggaran dalam
lingkup Manajemen Aset Liabilitas;
8) membahas dan menetapkan hal-hal lain yang yang bersifat lingkup Manajemen Aset
Liabilitas termasuk Anak Perusahaan/Perusahaan atau Entitas/Perusahaan yang berada
dibawah pengendalian Perusahaan;
9) memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dan/atau Rapat Direksi mengenai:
a. Pedoman Manajemen Aset Liabilitas.
b. Tindak lanjut atas pemantauan risiko aset liabilitas Perusahaan.
c. Penyempurnaan penerapan manajemen risiko aset liabilitas secara berkala maupun
insidentil.
10) dalam kapasitas sebagai Komite, Komite tidak memiliki kewenangan bertindak mewakili
untuk dan atas nama Perseroan melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian
dengan pihak ketiga; dan
11) seluruh tindakan untuk dan atas nama Perseroan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.

2. Strategi Penerapan Manajemen Risiko


Dalam upaya penguatan manajemen risiko, PT TASPEN (Persero) melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Penguatan Infrastruktur
1) Pengelolaan manajemen risiko yang efektif perlu didukung dengan adanya dukungan
sistem informasi (teknologi).
2) Penguatan melalui peningkatan kapasitas unit manajemen risiko dalam pengambilan
keputusan di dalam komite.
3) Kecukupan penetapan limit, kebijakan serta prosedur manajemen risiko.

b. Penguatan Sistem Terintegrasi


Pengelolaan manajemen risiko perlu dilakukan integrasi pada sistem yang dimiliki oleh masing-
masing unit kerja untuk meningkatkan pengawasan, monitoring dan efisiensi dalam proses
bisnis.

c. Penguatan Kesadaran Manajemen Risiko


Perubahan lingkungan politik, ekonomi dan bisnis yang sulit diprediksi berpotensi
mempengaruhi kelangsungan usaha Perusahaan. Menghadapi ketidakpastian tersebut,
Perusahaan memberikan pengetahuan Manajemen Risiko kepada semua level
pejabat/karyawan baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang seluruh Indonesia agar semua
karyawan mengetahui manfaat penerapan Manajemen Risiko dan bahayanya jika tidak
dilakukan lebih dini.

d. Penguatan Kompetensi
Peningkatan pemahaman dan pengembangan Manajemen Risiko dapat dilakukan dengan cara
sharing knowledge dan Focus Group Discussion (FGD) yang mengupas perubahan lingkungan
eksternal maupun internal dengan mengundang narasumber yang kompeten dibidangnya
ataupun melalui berbagai kegiatan pelatihan, workshop dan sertifikasi.

e. Penguatan Keputusan Berbasis Risiko


Dalam rangka mendukung penguatan kesadaran risiko Perusahaan, maka dalam pengambilan
keputusan-keputusan strategis yang berkaitan dengan perubahan kebijakan, proses bisnis,
proyek, investasi serta produk baru terlebih dahulu dilakukan kajian risiko.

Approval for Printing/23-Mar-20 38 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

f. Penguatan Budaya Kerja Berbasis Risiko


Menunjang percepatan penerapan Manajemen Risiko oleh seluruh karyawan, maka mitigasi
risiko yang sifatnya proaktif maupun reaktif (recovery) menjadi bagian dari proses bisnis (SOP).
Hal tersebut dilakukan agar sadar risiko menjadi bagian budaya kerja yang diperlukan guna
pencegahan dan penanganan risiko. Dengan demikian, Manajemen Risiko diharapkan dapat
mendorong perbaikan berkelanjutan dan lahirnya inovasi di lingkungan Perusahaan.

g. Penguatan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) dan Manajemen Kelangsungan
Usaha (Business Continuity Management)
Dalam rangka meminimalisasi kerugian dari dampak risiko yang dihadapi, Perusahaan perlu
melakukan penguatan terhadap sistem peringatan dini (early warning system) dan manajemen
kelangsungan usaha (business continuity management). Selain itu, salah satu bentuk tindak
lanjut dari penerapan manajemen risiko operasional adalah Perusahaan perlu memastikan
pemenuhan kewajiban dan keberlangsungan usahanya, khususnya jika terjadi insiden yang
mengganggu kegiatan operasional Perusahaan.

h. Penguatan Manajemen Risiko bagian dari Indikator Penilaian Kinerja.


Penerapan Manajemen Risiko dapat berjalan efektif apabila penyusunan risk register, risk
assessment, risk profile, monitoring dan review menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab
setiap unit kerja beserta unit-unit di bawahnya. Key Risk Indicator (KRI) perlu dikembangkan
untuk menjadi pelengkap Key Performance Indicator (KPI) sebagai indikator penilaian kinerja
unit kerja, sehingga hal ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk berprestasi sekaligus
berupaya meminimalisasi risiko Perusahaan.

3. Pelaporan
Jenis laporan yang disusun dalam rangka penerapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:
1) Laporan Profil Risiko
Laporan yang memuat risiko-risiko (potensi masalah) yang bisa terjadi dalam 1-3 tahun
mendatang di mana secara detail akan berisi antara lain konteks risiko, risk register/daftar risiko,
hasil asesmen risiko, dan rencana pengendalian serta penanganan risiko untuk setiap unit kerja.
Laporan Profil Risiko Perusahaan terdiri atas key risks Perusahaan beserta langkah
penanganannya yang disusun dengan mengkonsolidasikan profil risiko setiap unit kerja.
Laporan profil risiko ini disusun setiap akhir tahun dan bersifat forward looking.

2) Laporan Monitoring dan Review


Laporan yang memuat antara lain hasil pemantauan perubahan konteks, evaluasi pengaruh
perubahan konteks terhadap risiko, dan efektivitas sistem pengendalian (control) serta realisasi
perencanaan penanganan risiko unit kerja secara triwulanan.

3) Laporan Kepada Stakeholder


Laporan yang memuat hasil penerapan manajemen risiko utama setiap bulan sesuai ketentuan
Kementerian BUMN.

Approval for Printing/23-Mar-20 39 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

5. Kas dan Setara Kas

Akun ini merupakan saldo uang tunai, rekening giro Perseroan dan deposito entitas anak
(PT TASPEN Properti Indonesia) pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai
berikut:

2021 2020
Rp Rp
Kas
Perseroan
Program THT 1.764.466 1.587.017
Dana AIP PNS 693.660 1.019.460
Program JKM 754.200 1.020.800
Program JKK 645.900 887.188
Entitas Anak 8.268.355 1.018.772.992
Sub Jumlah Kas 12.126.581 1.023.287.457

Bank
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Perseroan
Program THT 4.298.766.262 6.217.008.794
Dana AIP PNS 2.414.482.223 2.717.894.257
Program JKK 879.586.586 4.962.835.118
Program JKM 667.573.547 1.788.865.221
Entitas Anak 3.335.029.612 2.852.777.763
Sub Jumlah Bank Pihak Berelasi 11.595.438.230 18.539.381.153

Pihak Ketiga
Entitas Anak
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 14.795.057 409.265.275
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 16.813.182 9.409.413
PT BPR Dana Raya 278.278 6.693.698
PT Bank Muamalat Tbk -- 4.118.034
PT Bank Central Asia Tbk 970.000 1.380.000
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk 50.790.156 633.924
PT Bank Mega Tbk -- 57.854
PT Bank Tabungan Negara Tbk 3.820.712 --
PT Bank Bukopin Tbk 6.050.859 6.923.816
Sub Jumlah Bank Pihak Ketiga 93.518.244 438.482.014
Sub Jumlah Bank 11.688.956.474 18.977.863.167

Deposito
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Perseroan
Program THT 479.000.000.000 --
Program JKK 247.000.000.000 --
Sub Jumlah Deposito Pihak Berelasi 726.000.000.000 --
Entitas Anak
Pihak Berelasi (Catatan 56) 97.700.000.000 8.000.000.000
Pihak Ketiga
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 5.750.000.000 --
Sub Jumlah Deposito Pihak Ketiga 5.750.000.000 --
Sub Jumlah Deposito 829.450.000.000 8.000.000.000
Jumlah Kas dan Setara Kas 841.151.083.055 28.001.150.624

Approval for Printing/23-Mar-20 40 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

6. Piutang Premi dan Iuran

Akun ini merupakan saldo piutang premi dan iuran pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 dengan
rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Piutang luran
Program THT
PNS Kekurangan luran 41.974.357.528 41.974.357.528
PNS Daerah Otonom 22.148.795.621 16.515.560.494
PNS Pusat 1.141.857.105 176.844.282
PNS Perbantuan 38.478.064 41.713.914
65.303.488.318 58.708.476.218
2021 2020
Rp Rp
Program JKK
PNS Daerah Otonom 466.117.066 644.504.750
PNS Pusat 751.742.119 187.423.420
Pegawai P3K APBD 35.685.676 20.292.265
Non ASN 103.563.183 61.051.493
1.357.108.044 913.271.928
Program JKM
PNS Daerah Otonom 1.615.014.414 1.845.991.533
PNS Pusat 864.302.610 562.270.286
Non ASN 110.475.363 255.437.098
Pegawai P3K APBD 373.370.748 99.414.509
2.963.163.135 2.763.113.426
Piutang Premi
Entitas Anak 69.247.946.009 90.853.034.540
Jumlah Piutang Premi dan luran 138.871.705.506 153.237.896.112

Piutang iuran PNS Kekurangan luran pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp41.974.357.528 merupakan tagihan kepada PNS atas kekurangan iuran yang timbul akibat
perbedaan antara tanggal penempatan dengan tanggal pengangkatan sebagai PNS.

Piutang luran Program THT PNS Daerah Otonom pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp22.148.795.621 dan Rp16.515.560.494 merupakan tagihan kepada Pemda yang
penyetorannya melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI dan belum
diterima pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 terdiri dari:
2021 2020
Rp Rp

IWP PNS-DO yang telah disetor oleh Pemda, tetapi belum


dilimpahkan oleh DJPB 20.826.615.237 16.253.344.563
IWP PNS-DO yang masih dalam proses rekonsiliasi antara
kantor cabang dengan Pemda 1.322.180.384 218.777.228
Lain - lain -- 43.438.703
Jumlah 22.148.795.621 16.515.560.494

Piutang iuran Pensiun PNS (4,75%) pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp35.280.505.734 yang
terdiri dari piutang iuran PNS Pusat sebesar Rp1.672.732.440, PNS Daerah Otonom sebesar
Rp33.551.936.172, dan PNS Perbantuan sebesar Rp55.837.122 tidak disajikan dalam laporan
keuangan konsolidasian karena Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS disajikan sebagai liabilitas.

7. Piutang Hasil Investasi

Akun ini merupakan pendapatan hasil investasi pada tahun 2021 dan 2020 yang realisasinya baru akan
diterima setelah 31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:

Approval for Printing/23-Mar-20 41 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021 2020
Rp Rp
Program THT
Bunga Obligasi 597.532.325.682 631.542.274.313
Imbal Hasil Sukuk 219.307.470.585 118.672.815.085
Bunga Deposito Berjangka 27.824.630.176 53.362.559.345
Bunga MTN 52.793.194.443 51.607.430.555
Bunga KIK Efek Beragun Aset 27.501.007.700 18.822.823.760
Bunga Reksadana 5.583.222.201 12.733.222.201
Dividen Reksadana 3.420.808.009 1.894.410.679
Dividen Saham 45.293.248 --
934.007.952.044 888.635.535.938
Dana AIP PNS
Bunga Obligasi 1.465.530.843.454 1.428.241.866.807
Imbal Hasil Sukuk 503.824.314.891 409.261.830.985
Bunga Deposito Berjangka 66.847.146.221 72.068.594.345
Bunga Obligasi Yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 15.312.500.000 15.312.500.000
Imbal Hasil Reksadana 2.422.500.000 2.422.500.000
Dividen Reksadana 1.420.808.009 1.894.410.679
Bunga MTN -- 435.500.000
Sewa Properti Investasi 164.954.288 164.954.288
2.055.523.066.863 1.929.802.157.104
Program JKK
Bunga Deposito Berjangka 2.738.526.502 4.090.794.777
Bunga Obligasi 4.929.830.556 2.716.726.917
7.668.357.058 6.807.521.694
Program JKM
Bunga Deposito Berjangka -- 966.851.762

Entitas Anak
Bunga Obligasi 33.868.490.874 20.314.848.598
Reksadana 26.050.755.393 21.219.707.619
Imbal Hasil Sukuk 2.588.075.176 2.588.075.420
KIK-EBA 1.336.130.127 1.477.602.739
Bunga Deposito Berjangka 1.445.419.806 1.248.234.062
Bunga MTN 116.321.904 96.934.956
65.405.193.280 46.945.403.394
Jumlah Piutang hasil investasi 3.062.604.569.245 2.873.157.469.892

8. Piutang Pelepasan Investasi

Piutang pelepasan investasi pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp383.407.500.000 merupakan
piutang dari penjualan investasi penyertaan langsung oleh entitas anak. Sedangkan piutang pelepasan
investasi pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp3.602.316.977 merupakan piutang atas
pelepasan porfolio investasi yang realisasinya akan diterima pada bulan berikutnya (settlement date).
Adapun rinciannya sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perusahaan
Dana AIP PNS
Pihak Ketiga
PT Bank BTPN Syariah Tbk -- 1.924.314.944
PT Buana Lintas Laut Tbk -- 1.678.002.033
Jumlah Dana AIP PNS -- 3.602.316.977

Entitas Anak
Pihak Ketiga
PT Oasis Centra Investment 383.407.500.000 --
Jumlah Entitas Anak 383.407.500.000 --

Jumlah Piutang Pelepasan Investasi 383.407.500.000 3.602.316.977

Approval for Printing/23-Mar-20 42 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

9. Pajak Dibayar Dimuka

Akun ini merupakan saldo pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Entitas Anak
PPN Masukan 8.279.324.831 2.807.181.745
PPh Pasal 4 ayat 2 6.248.986.960 6.556.437.702
PPh Pasal 28A 65.392.694 65.392.694
Jumlah Pajak Penghasilan 14.593.704.485 9.429.012.141

10. Piutang PSL Pemberi Kerja

Akun ini merupakan saldo piutang atas Past Service Liability (PSL) pemberi kerja PNS (Pemerintah)
pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar nihil dan Rp669.808.470.045
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
PSL Pemberi Kerja 2017 669.808.470.045 669.808.470.045
Penerimaan cicilan pada tahun 2021 (669.808.470.045) --
Jumlah Piutang PSL Pemberi Kerja -- 669.808.470.045

PSL Pemberi Kerja PNS tersebut timbul akibat adanya perubahan BUP dari 56 tahun menjadi 58 tahun
untuk kejadian Peserta Aktif Meninggal Dunia sesuai PMK Nomor: 128/PMK.02/2016 tanggal 23
Agustus 2016, dan atas PSL tersebut telah disetujui oleh Menteri Keuangan melalui Surat Menteri
Keuangan Nomor: S-1021/MK.02/2018 tanggal 21 Desember 2018 perihal Penetapan dan Pengakuan
Unfunded Past Service Liability Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil. Atas PSL tersebut
telah diterima pembayaran dari pemerintah pada tanggal 25 Januari 2021.

11. Piutang SHL (Shareholder Loan)

Piutang SHL merupakan pinjaman yang diberikan PT Taspen Properti Indonesia sebagai pemegang
saham kepada PT Central Sudirman Development (CSD) sebesar Rp53.396.193.493 yang digunakan
untuk biaya BPHTB dalam rangka pengurusan biaya balik nama sertifikat tanah dari PT Taspen Properti
menjadi atas nama PT CSD. Piutang SHL diberikan dengan jangka waktu 1 tahun dengan suku bunga
7% per tahun.

12. Piutang Dana Belanja Pensiun

Akun ini merupakan Piutang yang timbul antara program THT dengan Dana Belanja Pensiun eks PNS
Dephub pada PT KAI, dan piutang antara AIP dengan Belanja Pensiun APBN dan Dana Eks PNS
Dephub pad PT KAI, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Perseroan
Program THT
Dana belanja pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI 356.949.764 442.250.075
Dana AIP PNS
Dana belanja pensiun esk PNS Dephub pada PT KAI 40.319.777.315 --
Dana belanja pensiun APBN 7.565.311.324.300 7.363.678.773.800
Jumlah 7.605.988.051.379 7.364.121.023.875

Approval for Printing/23-Mar-20 43 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

a. Piutang Program THT


Piutang Program THT kepada Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp356.949.764 dan Rp442.250.075. Piutang
Tahun 2021 timbul atas fee pengelolaan investasi Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub pada
PT KAI sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.02/2021. Piutang Tahun 2020 timbul
atas fee pengelolaan investasi Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/PMK.02/2018.

b. Piutang Dana AIP PNS


Akun ini merupakan saldo piutang Dana AIP PNS kepada Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub
pada PT KAI dan Dana Belanja Pensiun APBN. Laporan keuangan Dana Belanja Pensiun eks
PNS Dephub pada PT KAI dan Dana Belanja Pensiun APBN disajikan terpisah sesuai Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 82/PMK.02/2015 dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor: PER-19/PB/2015.

Piutang Dana AIP PNS kepada Dana Belanja Pensiun APBN pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020 masing-masing sebesar Rp7.565.311.324.300 dan Rp7.363.678.773.800 merupakan
penggunaan dana AIP PNS (talangan) dalam rangka pemenuhan pendanaan untuk pembayaran
pensiun bulan Januari tahun berikutnya karena dropping dana dari APBN baru dapat dilakukan
pada bulan Januari sesuai dengan sumber pembiayaannya yang berasal dari APBN tahun
berikutnya.

Piutang Kepada Dana Belanja Pensiun Eks PNS Dephub pada PT KAI pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp40.319.777.315 dan nihil merupakan
dana talangan dari AIP PNS dalam rangka pendanaan untuk pembayaran pensiun bulan Januari
tahun berikutnya karena dropping dana dari pemerintah baru dapat dilakukan pada bulan Januari
sesuai dengan sumber pembiayaannya yang berasal dari APBN tahun berikutnya.

13. Piutang Lain-Lain

Saldo piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, dengan rincian sebagai
berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Piutang pihak ketiga 13.213.687.102 8.654.117.936
Piutang fee smart card 1.844.853.000 6.015.250
Piutang lebih bayar klaim 95.463.900 4.684.700
Piutang Pegawai 5.692.957 18.125.335
15.159.696.959 8.682.943.221
Program JKM
Piutang lebih bayar klaim 32.195.500 35.095.500
Sub jumlah 15.191.892.459 8.718.038.721
Entitas Anak 39.216.922.489 29.715.172.343
Jumlah Piutang lain-lain 54.408.814.948 38.433.211.064

Piutang kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp13.213.687.102 dan Rp8.654.117.936 merupakan piutang kepada mitra bayar atas tagihan jasa
pemeliharaan data bank (Flagging) yang dilakukan Perseroan, piutang kepada pensiunan pegawai
Perseroan atas beban pengobatan yang menjadi kewajiban yang bersangkutan, serta piutang atas iuran
THT, pensiun, dan jamsostek pegawai Perseroan yang diperbantukan pada entitas anak.

Piutang Pegawai pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp5.692.957 dan
Rp18.125.335 merupakan piutang atas pengeluaran Perseroan yang menjadi beban pegawai yang
diselesaikan melalui pemotongan gaji pada bulan berikutnya.

Approval for Printing/23-Mar-20 44 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

14. Deposito

Deposito Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 terdiri dari:

2021 2020
Rp Rp
Pihak Berelasi
Perseroan (Catatan 56)
Dana AIP PNS 33.307.100.000.000 25.330.800.000.000
Program THT 13.853.300.000.000 18.586.800.000.000
Program JKK 1.227.000.000.000 1.287.500.000.000
Program JKM -- 254.500.000.000
Entitas Anak 1.080.802.603.831 1.154.236.097.085
Sub Jumlah Berelasi 49.468.202.603.831 46.613.836.097.085

Pihak Ketiga
Entitas Anak
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 78.256.000.000 35.000.000.000
Sub Jumlah Pihak Ketiga 78.256.000.000 35.000.000.000
Jumlah Deposito 49.546.458.603.831 46.648.836.097.085

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 tidak terdapat Deposito yang mengalami penurunan nilai.

15. Saham

Akun ini merupakan penempatan dana Perseroan dalam bentuk saham pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan
tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut:

2021
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 18.166.026 45.120.488.030 (9.938.770.930) 35.181.717.100
Pihak Ketiga
Program THT
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2.428.800 35.156.880.000 (5.768.400.000) 29.388.480.000
PT Bank BTPN Syariah Tbk 8.200.000 30.750.000.000 (1.394.000.000) 29.356.000.000
PT Unilever Indonesia Tbk 6.491.500 47.712.525.000 (21.032.460.000) 26.680.065.000
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2.881.700 27.592.277.500 (2.521.487.500) 25.070.790.000
PT Puradelta Lestari Tbk 120.000.000 29.520.000.000 (6.600.000.000) 22.920.000.000
--
Sub Jumlah Pihak Ketiga 140.002.000 170.731.682.500 (37.316.347.500) 133.415.335.000
Jumlah 158.168.026 215.852.170.530 (47.255.118.430) 168.597.052.100

2020
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 32.243.568 100.772.129.400 (3.320.730.360) 97.451.399.040
Pihak Ketiga
Program THT
PT Unilever Indonesia Tbk 6.491.500 53.050.922.500 (5.338.397.500) 47.712.525.000
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2.428.800 29.596.887.169 5.559.992.831 35.156.880.000
PT Bank BTPN Syariah Tbk 8.200.000 32.750.844.000 (2.000.844.000) 30.750.000.000
PT Puradelta Lestari Tbk 120.000.000 30.042.028.000 (522.028.000) 29.520.000.000
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2.881.700 28.565.308.170 (973.030.670) 27.592.277.500
PT United Tractors Tbk 500.000 13.114.645.000 185.355.000 13.300.000.000
PT Astra International Tbk 1.000.000 5.825.000.000 200.000.000 6.025.000.000
PT Harum Energy Tbk 1.573.500 2.077.020.000 2.612.010.000 4.689.030.000
Sub Jumlah 143.075.500 195.022.654.839 (276.942.339) 194.745.712.500
Jumlah 175.319.068 295.794.784.239 (3.597.672.699) 292.197.111.540

Approval for Printing/23-Mar-20 45 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Rincian saham yang dikiasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
2021
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Penyisihan Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 2.616.179.782 6.694.393.575.752 (1.830.352.142.652) (8.362.500.000) 4.855.678.933.100
Dana AIP PNS 1.334.768.865 5.188.465.481.792 (843.629.612.142) -- 4.344.835.869.650
Entitas Anak 33.852.400 80.694.925.882 (33.440.838.472) -- 47.254.087.410
Sub Jumlah 3.984.801.047 11.963.553.983.426 (2.707.422.593.266) (8.362.500.000) 9.247.768.890.160
Pihak Ketiga
Program THT
PT Astra International 110.834.400 877.164.468.228 (245.408.388.228) -- 631.756.080.000
PT Unilever Indonesia 79.566.600 751.812.931.573 (424.794.205.573) -- 327.018.726.000
PT London Sumatra Plantation 232.574.500 556.930.246.922 (281.329.464.422) -- 275.600.782.500
PT Indofood Sukses Makmur 43.333.700 328.262.568.092 (54.176.915.592) -- 274.085.652.500
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk 312.500.000 252.500.000.000 6.875.000.000 -- 259.375.000.000
PT Gudang Garam Tbk 7.635.100 423.814.913.336 (190.180.853.336) -- 233.634.060.000
PT Bumi Serpong Damai 230.304.100 417.963.715.913 (185.356.574.913) -- 232.607.141.000
PT Indofood CBP 25.234.500 247.656.825.022 (28.116.675.022) -- 219.540.150.000
PT Astra Agro Lestari 17.791.400 278.707.939.514 (109.689.639.514) -- 169.018.300.000
PT United Tractors 7.310.500 221.800.580.069 (59.873.005.069) -- 161.927.575.000
PT Sampoerna Agro 76.244.500 217.972.817.899 (65.865.040.399) -- 152.107.777.500
PT Bank Central Asia 20.410.700 145.908.780.043 3.089.329.957 -- 148.998.110.000
Media Nusantara Citra 73.282.100 91.002.343.412 (25.048.453.412) -- 65.953.890.000
PT Puradelta Lestari 312.563.500 78.624.627.088 (18.924.998.588) -- 59.699.628.500
PT Indocement TP 4.200.500 55.027.009.039 (4.200.959.039) -- 50.826.050.000
PT HM Sampoerna 51.255.000 108.361.365.327 (58.900.290.327) -- 49.461.075.000
PT BW Plantation 656.857.500 359.312.534.021 (310.705.079.021) -- 48.607.455.000
PT Vale Indonesia 8.700.000 49.883.369.560 (9.167.369.560) -- 40.716.000.000
PT Indah Kiat Pulp and Paper 5.180.200 72.090.466.809 (31.555.401.809) -- 40.535.065.000
PT Buana Lintas Lautan 166.203.000 54.112.654.810 (14.556.340.810) -- 39.556.314.000
BTPN Syariah 10.784.200 41.715.504.771 (3.108.068.771) -- 38.607.436.000
PT Bekasi Fajar 145.342.300 29.043.247.755 (12.764.910.155) -- 16.278.337.600
PT Mayora Indah 4.564.000 11.186.542.286 (1.875.982.286) -- 9.310.560.000
Sarana Menara Nusantara 1.435.400 1.547.763.218 67.061.782 -- 1.614.825.000
PT Adaro Energy 282.800 494.486.777 141.813.223 -- 636.300.000
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Syariah 57.400 153.566.973 (23.842.973) -- 129.724.000
PT Tower Bersama Infrastructure 30.900 40.665.146 50.489.854 --
-- 91.155.000
2.604.478.800 5.673.091.933.603 (2.125.398.764.003) -- 3.547.693.169.600
Dana AIP PNS
PT Astra International Tbk 90.452.900 705.855.534.386 (190.274.004.386) -- 515.581.530.000
PT Unilver Indonesia Tbk 65.861.200 606.640.375.057 (335.950.843.057) -- 270.689.532.000
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 36.099.200 269.325.582.890 (40.998.142.890) -- 228.327.440.000
PT Bank Central Asia Tbk 25.000.000 183.649.593.555 (1.149.593.555) -- 182.500.000.000
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 19.580.800 208.492.182.978 (38.139.222.978) -- 170.352.960.000
PT Gudang Garam Tbk 3.985.100 209.400.188.922 (87.456.128.922) -- 121.944.060.000
PT Kalbe Farma Tbk 62.600.000 101.213.046.272 (114.046.272) -- 101.099.000.000
PT Astra Agro Lestari Tbk 8.861.400 95.869.185.636 (11.685.885.636) -- 84.183.300.000
PT Puradelta Lestari Tbk 421.363.900 106.361.272.129 (25.880.767.229) -- 80.480.504.900
PT HM Sampoerna Tbk 73.120.000 136.750.142.286 (66.189.342.286) -- 70.560.800.000
PT Buana Lintas Lautan Tbk 110.460.900 35.503.458.330 (9.213.764.130) -- 26.289.694.200
PT Vale Industri Tbk 4.170.200 25.319.576.244 (5.803.040.244) -- 19.516.536.000
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 533.300 6.732.222.748 (2.559.150.248) -- 4.173.072.500
PT London Sumatra Plantation Tbk 2.147.300 2.911.637.114 (367.086.614) -- 2.544.550.500
PT Bank Tabungan Pensiun Syariah Tbk 229.300 843.967.717 (23.073.717) -- 820.894.000
PT United Tractors Tbk 14.300 314.409.375 2.335.625 -- 316.745.000
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 4.600 12.356.405 (1.960.405) --
-- 10.396.000
924.484.400 2.695.194.732.044 (815.803.716.944) -- 1.879.391.015.100
Entitas Anak
PT United Tractors Tbk 479.400 13.497.631.858 (2.878.921.768) -- 10.618.710.090
PT Elnusa Tbk 20.739.900 7.914.937.131 (2.190.724.733) -- 5.724.212.398
21.219.300 21.412.568.989 (5.069.646.501) -- 16.342.922.488
Sub Jumlah Pihak Ketiga 3.550.182.500 8.389.699.234.636 (2.946.272.127.448) -- 5.443.427.107.188
Jumlah saham tersedia untuk dijual 7.534.983.547 20.353.253.218.062 (5.653.694.720.714) (8.362.500.000) 14.691.195.997.348

Approval for Printing/23-Mar-20 46 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 3.007.455.708 7.246.870.337.194 (1.467.242.015.115) 5.779.628.322.080
Dana AIP PNS 1.147.154.500 4.783.308.848.231 (983.648.096.231) 3.799.660.752.000
Entitas Anak 30.010.700 66.524.972.863 (12.817.905.455) 53.707.067.408
Sub Jumlah 4.184.620.908 12.096.704.158.288 (2.463.708.016.801) 9.632.996.141.488
Pihak Ketiga
Program THT
PT Astra International Tbk 111.459.400 882.110.836.798 (210.567.951.798) 671.542.885.000
PT Unilever Indonesia Tbk 79.566.600 751.812.931.574 (166.998.421.574) 584.814.510.000
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 232.574.500 556.930.246.921 (237.140.309.421) 319.789.937.500
PT Gudang Garam Tbk 7.635.100 423.814.913.336 (110.775.813.336) 313.039.100.000
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 43.268.000 327.834.663.992 (31.448.863.992) 296.385.800.000
PT Bumi Serpong Damai Tbk 230.304.100 417.963.715.914 (135.841.193.414) 282.122.522.500
PT Merdeka Copper Gold Tbk 93.781.800 169.696.905.981 58.192.868.019 227.889.774.000
PT Astra Agro Lestari Tbk 15.983.300 260.519.977.641 (63.525.805.141) 196.994.172.500
PT Harum Energy Tbk 65.526.500 506.497.027.224 (311.228.057.224) 195.268.970.000
PT United Tractors Tbk 7.301.800 221.609.293.851 (27.381.413.851) 194.227.880.000
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 18.398.100 185.880.904.792 (9.719.097.292) 176.161.807.500
PT Kalbe Farma Tbk 112.715.800 176.660.726.705 (9.841.342.705) 166.819.384.000
PT Sarana Menara Nusantara Tbk 165.500.000 178.455.352.181 (19.575.352.181) 158.880.000.000
PT Sampoerna Agro Tbk 77.969.500 222.904.361.957 (96.983.619.457) 125.920.742.500
PT Buana Lintas Lautan Tbk 355.433.200 115.722.544.476 8.679.075.524 124.401.620.000
PT Adaro Energy Tbk 82.732.800 144.661.512.196 (26.353.608.196) 118.307.904.000
PT BW Plantation Tbk 665.192.500 363.871.924.710 (268.084.204.710) 95.787.720.000
PT Media Nusantara Citra Tbk 73.282.100 91.002.343.413 (7.460.749.413) 83.541.594.000
PT HM Sampoerna Tbk 51.255.000 108.361.365.327 (31.222.590.327) 77.138.775.000
PT Puradelta Lestari Tbk 240.930.700 60.816.794.712 (1.547.842.512) 59.268.952.200
PT Mayora Indah Tbk 21.558.700 52.841.215.861 5.582.861.139 58.424.077.000
PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk 325.000.000 96.833.750.000 (44.833.750.000) 52.000.000.000
PT Bank BTPN Syariah Tbk 12.912.200 53.190.081.505 (4.769.331.505) 48.420.750.000
PT Indah Kiat & Pulp Tbk 2.709.600 28.503.518.250 (255.938.250) 28.247.580.000
PT Surya Citra Media Tbk 11.904.700 18.051.911.490 9.209.851.510 27.261.763.000
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 145.342.300 29.043.247.754 (2.881.633.754) 26.161.614.000
PT Mita Keluarga Karya Sehat Tbk 8.911.800 24.207.441.479 121.772.521 24.329.214.000
PT Indocement TP Tbk 1.201.500 14.931.247.579 2.460.464.921 17.391.712.500
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk 30.900 40.665.146 9.701.854 50.367.000
3.260.382.500 6.484.771.422.765 (1.734.180.294.565) 4.750.591.128.200
Dana AIP PNS
PT Astra International Tbk 90.452.900 705.855.534.386 (160.876.811.886) 544.978.722.500
PT Unilever Indonesia Tbk 65.861.200 606.640.375.057 (122.560.555.057) 484.079.820.000
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 36.021.800 268.821.476.690 (22.072.146.690) 246.749.330.000
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 19.580.800 208.492.182.978 (21.006.022.978) 187.486.160.000
PT Gudang Garam Tbk 3.985.100 209.400.188.922 (46.011.088.922) 163.389.100.000
PT United Tractors Tbk 4.864.500 118.043.654.311 11.352.045.689 129.395.700.000
PT Astra Agro Lestari 9.776.700 105.241.758.950 15.256.068.550 120.497.827.500
PT HM Sampoerna Tbk 73.120.000 136.750.142.286 (26.704.542.286) 110.045.600.000
PT Puradelta Lestari Tbk 327.853.300 82.937.564.621 (2.285.652.821) 80.651.911.800
PT Merdeka Copper Gold Tbk 31.559.800 58.201.643.779 18.488.670.221 76.690.314.000
PT Kalbe Farma Tbk 37.600.000 61.212.145.878 (5.564.145.878) 55.648.000.000
PT Buana Lintas Lautan Tbk 152.909.700 49.147.011.858 4.371.383.142 53.518.395.000
PT Sarana Menara Nusantara Tbk 53.500.000 56.119.136.339 (4.759.136.339) 51.360.000.000
PT Bank BTPN Syariah Tbk 10.746.900 40.480.445.464 (179.570.464) 40.300.875.000
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 3.600.000 38.212.372.079 (682.372.079) 37.530.000.000
PT Ciputra Development Tbk 26.569.100 20.388.050.824 5.782.512.676 26.170.563.500
PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk 6.246.600 16.954.262.892 98.955.108 17.053.218.000
PT Erajaya Swasembada Tbk 2.906.500 4.786.004.613 1.608.295.387 6.394.300.000
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 1.784.000 2.047.898.295 904.621.705 2.952.520.000
958.938.900 2.789.731.850.222 (354.839.492.922) 2.434.892.357.300

Approval for Printing/23-Mar-20 47 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Entitas Anak
PT United Tractors Tbk 479.400 13.497.631.858 (745.591.768) 12.752.040.090
PT Bukit Asam Tbk 4.341.700 15.028.431.170 (2.828.254.170) 12.200.177.000
PT Elnusa Tbk 22.639.900 8.640.031.301 (670.786.502) 7.969.244.799
27.461.000 37.166.094.329 (4.244.632.440) 32.921.461.889
Sub Jumlah 4.246.782.400 9.311.669.367.316 (2.093.264.419.927) 7.218.404.947.389
Jumlah saham tersedia untuk dijual 8.431.403.308 21.408.373.525.604 (4.556.972.436.728) 16.851.401.088.877

Saham yang dimiliki Perseroan tersebut diatas diukur berdasarkan harga pasar saham yang tercatat di
bursa pada tanggal laporan.

16. Reksadana

Akun ini adalah penempatan dana Perseroan dalam bentuk reksadana pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020 yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo dengan
rincian sebagai berikut:
2021
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Penyisihan Nilai Tercatat
Rincian Reksadana Tersedia Untuk Dijual: Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 900.526.048.648 -- 50.881.337.725 --
-- 951.407.386.373
Dana AIP PNS 852.642.249.385 -- 30.414.002.222 -- 883.056.251.607
Entitas Anak 932.820.000.000 -- (68.370.094.809) (5.577.598.327) 858.872.306.846
Sub Jumlah Pihak Berelasi 2.685.988.298.033 -- 12.925.245.138 (5.577.598.327) 2.693.335.944.826

Pihak Ketiga
Program THT
RDPT SAM Jalan Tol 2.103.383.250.000 -- 222.749.562.377 -- 2.326.132.812.377
HPAM Smart Beta Ekuitas 1.050.000.000.000 -- 7.085.003.296 -- 1.057.085.003.296
Insight Benefit Balanced Fund 910.000.000.000 -- (64.259.195.000) -- 845.740.805.000
Insight Tunas Bangsa Balanced Fund 2 1.000.000.000.000 -- (296.258.805.800) -- 703.741.194.200
HPAM Premium-1 450.000.000.000 -- 65.521.413.972 -- 515.521.413.972
Insight Infra Development 454.999.999.928 -- 3.019.568.334 -- 458.019.568.262
Simas Saham Unggulan 530.521.923.842 -- (176.495.274.010) -- 354.026.649.832
SAM Indonesian Equity Fund 400.000.000.000 -- (105.019.242.874) -- 294.980.757.126
Syailendra Equity BUMN Plus 300.000.000.000 -- (13.292.375.805) -- 286.707.624.195
Manulife Dana Campuran II 200.000.000.000 -- (2.536.759.272) -- 197.463.240.728
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund 200.000.000.000 (4.468.651.240) -- 195.531.348.760
Panin IDX30 Kelas B 200.000.000.000 -- (6.643.251.600) -- 193.356.748.400
Tram Consumption Plus 200.000.000.000 -- (14.375.149.428) -- 185.624.850.572
Premier ETF IDX30 210.909.841.728 -- (26.232.936.728) -- 184.676.905.000
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara 200.000.000.000 -- (34.320.762.045) -- 165.679.237.955
Insight Government Fund 150.000.000.000 -- (380.598.521) -- 149.619.401.479
Insight Generate Balanced Fund 200.000.000.000 -- (52.065.937.800) -- 147.934.062.200
Insight Sri Kehati Likuid I Sri Likid 150.000.000.000 -- (7.229.136.793) -- 142.770.863.207
Manulife Obligasi Unggulan Kelas I1 100.000.000.000 -- 454.617.001 -- 100.454.617.001
Syailendra Equity Opportunity Fund 100.000.000.000 -- (5.743.349.941) -- 94.256.650.059
Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera 100.000.000.000 -- (15.976.341.022) -- 84.023.658.978
Simas Dana Ekuitas 100.000.000.000 -- (20.477.236.016) -- 79.522.763.984
9.309.815.015.498 -- (546.944.838.915) -- 8.762.870.176.583
Dana AIP PNS
RDPT Sam Jalan Tol 1.861.149.750.000 -- 107.904.941.272 -- 1.969.054.691.272
HPAM Smart Beta Ekuitas 1.050.000.000.000 -- 19.466.400.270 -- 1.069.466.400.270
Manulife Obligasi Unggulan Kelas I1 450.000.000.000 -- 4.042.667.956 -- 454.042.667.956
Samuel Indonesia Equity Fund 300.000.000.000 -- (87.545.338.906) -- 212.454.661.094
Syailendra Equity BUMN Plus 200.000.000.000 -- (11.326.679.498) -- 188.673.320.502
Tram Consumption Plus 200.000.000.000 -- (14.375.149.428) -- 185.624.850.572
Premier ETF IDX30 209.947.227.342 -- (25.270.322.342) -- 184.676.905.000
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara 200.000.000.000 -- (34.320.762.045) -- 165.679.237.955
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund 150.000.000.000 -- (3.351.488.430) -- 146.648.511.570
Sinarmas Saham Unggulan 200.000.000.000 -- (54.065.804.771) -- 145.934.195.229
Insight Sri-Kehati Likuid 150.000.000.000 -- (4.346.964.624) -- 145.653.035.376
Mnaulife Dana Campuran II 100.000.000.000 -- (1.256.197.062) -- 98.743.802.938
Syailendra Equity Opprotunity Fund 100.000.000.000 -- (5.743.349.941) -- 94.256.650.059
5.171.096.977.342 -- (110.188.047.549) -- 5.060.908.929.793
Entitas Anak
Reksadana Insight Bhinneka 380.000.000.000 -- (57.713.441.806) (11.476.005.391) 310.810.552.803
RDPT Batavia Infrastruktur 200.000.000.000 -- 2.868.997.575 -- 202.868.997.575
Reksadana Manulife Money Matket Fund 200.000.000.000 -- 12.866.850 -- 200.012.866.850
Reksadana Minapadi Indrprastha Saham Syariah 57.500.000.000 -- 2.262.174.715 (19.046.320.561) 40.715.854.154
Reksadana Minapadi Pasopati Saham 57.693.307.374 -- -- (45.189.182.920) 12.504.124.454
895.193.307.374 -- (52.569.402.666) (75.711.508.872) 766.912.395.836
Sub Jumlah Pihak Ketiga 15.376.105.300.214 -- (709.702.289.130) (75.711.508.872) 14.590.691.502.212
Jumlah Reksadana Tersedia
Untuk Dijual 18.062.093.598.247 -- (696.777.043.992) (81.289.107.199) 17.284.027.447.038

Approval for Printing/23-Mar-20 48 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Reksadana Tersedia Untuk Dijual Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 620.250.000.000 -- 17.257.783.868 637.507.783.868
Dana AIP PNS 500.000.000.000 -- (4.639.953.381) 495.360.046.619
Entitas Anak 197.744.170.000 -- 5.510.967.023 203.255.137.023
Sub Jumlah Pihak Berelasi 1.317.994.170.000 -- 18.128.797.510 1.336.122.967.510

Pihak Ketiga
Program THT
RDPT SAM Jalan Tol 1.725.000.000.000 -- 154.676.713.595 1.879.676.713.595
Syailendra Indo Balance Fund 950.000.000.000 -- (66.149.121.223) 883.850.878.777
Insight Benefit Balanced Fund 910.000.000.000 -- (76.165.089.000) 833.834.911.000
Insight Infra Development 755.000.000.000 -- (25.011.921.704) 729.988.078.296
Insight Tunas Bangsa Balanced Fund 2 1.000.000.000.000 -- (293.669.192.956) 706.330.807.044
HPAM Smart Beta Ekuitas 500.000.000.000 -- 14.228.503.907 514.228.503.907
Simas Saham Unggulan 530.521.923.842 -- (193.053.273.377) 337.468.650.465
I-Hajj Syariah Fund 300.000.000.000 -- 14.287.805.154 314.287.805.154
Samuel Indonesian Equity Fund 400.000.000.000 -- (92.107.465.779) 307.892.534.221
Syailendra Equity BUMN Plus 300.000.000.000 -- (9.508.236.262) 290.491.763.738
Manulife Dana Campuran II 200.000.000.000 -- (6.714.379.956) 193.285.620.044
Reksa Dana Premier ETF IDX30 210.909.841.728 -- (29.462.246.728) 181.447.595.000
Tram Consumption Plus 200.000.000.000 -- (18.926.100.641) 181.073.899.359
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara 200.000.000.000 -- (30.861.094.542) 169.138.905.458
Insight Government Fund 150.000.000.000 -- 1.298.166.842 151.298.166.842
Insight Generate Balanced Fund 200.000.000.000 -- (55.367.526.495) 144.632.473.505
Syailendra Equity Opportunity Fund 100.000.000.000 -- (6.417.842.847) 93.582.157.153
Insight Sri-Kehati Likuid 100.000.000.000 -- (7.488.852.192) 92.511.147.808
Reksadana Simas Dana Ekuitas 100.000.000.000 -- (16.780.139.199) 83.219.860.801
Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera 100.000.000.000 -- (17.921.598.458) 82.078.401.542
8.931.431.765.570 -- (761.112.891.861) 8.170.318.873.709
Dana AIP PNS
RDPT SAM Jalan Tol 575.000.000.000 -- 51.558.904.532 626.558.904.532
HPAM Smart Beta Ekuitas 500.000.000.000 -- 14.228.503.907 514.228.503.907
Manulife Obligasi Unggulan Kelas II 450.000.000.000 -- 7.683.580.091 457.683.580.091
RDPT EDTR-01 270.250.000.000 -- 6.896.752.975 277.146.752.975
Samuel Indonesia Equity Fund 300.000.000.000 -- (78.245.860.344) 221.754.139.656
Syailendra Equity BUMN Plus 200.000.000.000 -- (12.535.717.125) 187.464.282.875
Reksadana Premier ETF IDX 30 209.947.227.342 -- (28.499.632.342) 181.447.595.000
Tram Consumption Plus 200.000.000.000 -- (18.926.100.641) 181.073.899.359
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara 200.000.000.000 -- (30.861.094.542) 169.138.905.458
Sinarmas Saham Unggulan 200.000.000.000 -- (60.891.218.377) 139.108.781.623
Insight Sri Kehati Likuid 100.000.000.000 -- (1.773.680.000) 98.226.320.000
Manulife Dana Campuran II 100.000.000.000 -- (2.360.928.665) 97.639.071.335
Schroder Dana Prestasi Plus 100.000.000.000 -- (3.212.736.432) 96.787.263.568
Syailendra Equity Opportunity Fund 100.000.000.000 -- (6.417.842.847) 93.582.157.153
3.505.197.227.342 -- (163.357.069.810) 3.341.840.157.532

Approval for Printing/23-Mar-20 49 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Reksadana Tersedia Untuk Dijual Rp Rp Rp Rp
Entitas Anak
Reksadana Insight Bhinneka 379.999.999.999 -- (63.950.324.424) 311.836.239.975
Reksadana Penawaran Terbatas
Batavia Infrastruktur 200.000.000.000 -- 3.052.280.486 203.052.280.486
Reksadana Penawaran Terbatas
EMCO Plantation Fund 200.000.000.000 -- 2.570.300.000 202.570.300.000
Reksadana Terproteksi 12 Insight 200.250.000.000 -- (21.208.951.097) 179.041.048.903
Reksadana PNM Saham Unggulan 220.200.000.000 -- (77.108.809.248) 140.426.129.451
Reksadana Penawaran Terbatas
PNM Pembiayaan Mikro Bumn 2016 100.000.000.000 -- 2.698.930.000 102.698.930.000
Reksadana Penawaran Terbatas
PNM Multisektoral XII 100.000.000.000 -- 1.366.700.000 101.366.700.000
Reksadana Syariah Penyertaan Terbatas
PNM Pembiayaan Mikro Bumn Seri V 100.000.000.000 -- 1.248.720.000 101.248.720.000
Reksadana Penawaran Terbatas
PNM Perikanan Nusantara 100.000.000.000 -- (3.232.310.000) 96.767.690.000
Reksadana Syariah PNM Indah Karya 95.000.000.000 -- 265.002.500 95.265.002.500
Reksadana Minapadi Indraprastha
Saham Syariah 57.500.000.000 -- -- 41.268.390.239
Reksadana Penawaran Terbatas
Syariah PNM Mikro Bumn 20.000.000.000 -- 628.034.000 20.628.034.000
Reksadana Minapadi Pasopati Saham 57.693.307.374 -- -- 13.353.408.178
Sam Indonesia Equity Fund 49.100.000 -- (6.608.788) 42.491.212
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara 42.850.000 -- (1.477.569) 41.372.432
Sam Dana Berkembang 24.550.000 -- (1.097.099) 23.452.901
Sam Sukuk Syariah Sejahtera 13.780.000 -- 3.083.332 16.863.332
Ashmore Dana Obligasi Unggulan 10.250.000 -- 831.920 11.081.920
Ashmore Dana Prog Nusantara 10.700.000 -- (596.981) 10.103.019
Sam Dana Kas 7.900.000 -- 924.021 8.824.021
Ashmore Pasar Uang Nusantara 7.700.000 -- 335.250 8.035.250
1.830.810.137.373 -- (153.675.033.697) 1.609.685.097.819
Sub Jumlah Pihak Ketiga 14.267.439.130.285 -- (1.078.144.995.368) 13.121.844.129.060
Jumlah Reksadana Tersedia
Untuk Dijual 15.585.433.300.285 -- (1.060.016.197.858) 14.457.967.096.570

Rincian reksadana yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2021
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 5.760.728.491.381 (555.428.219.035) 5.205.300.272.346
Dana AIP PNS 1.612.088.820.755 (148.860.007.791) 1.463.228.812.964
Sub Jumlah Pihak Berelasi 7.372.817.312.136 (704.288.226.826) 6.668.529.085.310

Pihak Ketiga
Program THT
RDPT PNM IM - Pos Indonesia 235.000.000.000 -- 235.000.000.000
Jumlah Reksadana Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 7.607.817.312.136 (704.288.226.826) 6.903.529.085.310

2020
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 6.085.535.595.849 (973.128.401.089) 5.112.407.194.760
Dana AIP PNS 1.669.165.369.444 (256.519.325.732) 1.412.646.043.712
Sub Jumlah Pihak Berelasi 7.754.700.965.293 (1.229.647.726.821) 6.525.053.238.472

Pihak Ketiga
Program THT
RDPT PNM IM - Pos Indonesia 235.000.000.000 -- 235.000.000.000
Jumlah Reksadana Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 7.989.700.965.293 (1.229.647.726.821) 6.760.053.238.472

Approval for Printing/23-Mar-20 50 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

17. Obligasi

Akun ini merupakan penempatan dana Perseroan dalam bentuk Obligasi pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Obligasi Tersedia Untuk Dijual:
Pihak Berelasi
Program THT 33.133.790.982.156 35.159.726.795.144
Dana AIP PNS 98.739.434.367.611 96.846.654.115.408
Program JKK 655.289.367.230 472.290.753.494
Entitas Anak 2.081.593.220.991 1.094.729.900.087
134.610.107.937.988 133.573.401.564.133
Pihak Ketiga
Program THT 2.737.749.106.450 3.746.980.232.300
Dana AIP PNS 514.853.434.000 1.332.880.947.500
Entitas Anak 253.229.408.800 280.624.831.080
3.505.831.949.250 5.360.486.010.880
Jumlah Obligasi Tersedia Untuk Dijual 138.115.939.887.238 138.933.887.575.013

2021 2020
Rp Rp
Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo:
Pihak Berelasi
Program THT 8.499.164.940.615 9.367.668.126.326
Program AIP 836.881.989.016 838.568.135.866
Entitas Anak 130.082.305.196 129.876.408.555
9.466.129.234.827 10.336.112.670.747
Pihak Ketiga
Program THT 150.000.000.000 600.000.000.000
Jumlah Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 9.616.129.234.827 10.936.112.670.747

Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 31.377.663.000.000 1.152.592.661.056 603.535.321.100 33.133.790.982.156
Program JKK 620.932.000.000 20.869.768.388 13.487.598.842 655.289.367.230
Dana AIP PNS 89.377.859.000.000 1.088.331.205.396 8.273.244.162.215 98.739.434.367.611
Entitas Anak 1.972.521.000.000 69.947.475.408 39.124.745.583 2.081.593.220.991
Sub Jumlah Obligasi Pihak Berelasi 123.348.975.000.000 2.331.741.110.248 8.929.391.827.740 134.610.107.937.988

Approval for Printing/23-Mar-20 51 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Ketiga
Program THT
Obl Berkel Hartadinata Abadi
Tahap I Tahun 2019 idA- 600.000.000.000 -- 24.857.010.000 624.857.010.000
Obl Berkel Hartadinata Abadi
Tahap II Tahun 2020 idA- 330.000.000.000 -- 7.279.341.300 337.279.341.300
Obl Berkel II Medco Energi Internasional
Tahap V Tahun 2017 Seri C idA+ 320.000.000.000 -- 7.056.236.800 327.056.236.800
Obl Berkel II Global Mediacom
Tahap I Tahun 2020 Seri B idA 300.000.000.000 (1.416.958.057) 17.798.131.057 316.381.173.000
Obl Berkel I Integra Indocabinet
Tahap I Tahun 2021 Seri B idA- 260.000.000.000 -- 11.155.968.200 271.155.968.200
Obl I indosat VIII Tahun 2012 Seri B idAAA 170.000.000.000 -- 4.269.903.600 174.269.903.600
Obl I Moratelindo Tahun 2017 Seri B idA 100.000.000.000 -- 2.835.998.000 102.835.998.000
Obligasi Berkelanjutan II Global Mediacom
Tahap II Tahun 2021 Seri A idA 100.000.000.000 -- 1.743.291.000 101.743.291.000
Obl Berkel II Japfa Tahap II Tahun 2017 A+(idn) 100.000.000.000 -- 1.029.459.000 101.029.459.000
Obligasi Berkelanjutan IV Medco Energi International
Tahap I Tahun 2021 Seri B idA+ 72.500.000.000 -- (2.021.743.700) 70.478.256.300
Obligasi II Polytama Propindo
Tahun 2021 Seri B idAAA(cg) 50.000.000.000 -- 2.106.180.000 52.106.180.000
Obl Berkel II Bank Panin Thp III Th 2018 idAA 50.000.000.000 -- 1.398.134.500 51.398.134.500
Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper
Tahap I Tahun 2021 Seri B idA+ 50.000.000.000 -- 1.274.509.500 51.274.509.500
Obl Berkel II Indomobil Finance
Tahap IV Tahaun 2017 Seri C idA 50.000.000.000 -- 350.340.500 50.350.340.500
Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper
Tahap I Tahun 2021 Seri A idA+ 50.000.000.000 -- 33.454.500 50.033.454.500
Obligasi Berkelanjutan IV Medco Energi International
Tahap I Tahun 2021 Seri A idA+ 30.000.000.000 -- (10.387.500) 29.989.612.500
Obl Berkel II Indosat
Tahap I Tahun 2017 Sr C idAAA 25.000.000.000 -- 510.237.750 25.510.237.750
Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Program THT 2.657.500.000.000 (1.416.958.057) 81.666.064.507 2.737.749.106.450

Dana AIP PNS


Obl I Indonesia Infrastructure Finance --
Tahun 2016 Seri C 150.000.000.000 -- 10.114.678.500 160.114.678.500
Obl Indofood Sukses Makmur VVV Tahun 2017 100.000.000.000 -- 2.148.209.000 102.148.209.000
Obl Berkel II Japfa Tahap II Tahun 2017 100.000.000.000 -- 1.029.459.000 101.029.459.000
Obl Berkel III Astra Sedaya Finance
Tahap III Tahun 2017 Seri C 100.000.000.000 -- 938.657.000 100.938.657.000
Obl Berkel III Adira Finance
Tahap V Tahun 2017 Seri C 50.000.000.000 -- 622.430.500 50.622.430.500
Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Dana AIP PNS 500.000.000.000 -- 14.853.434.000 514.853.434.000

Entitas Anak
Obl Perusahaan Pengelolaan Aset
Tahun 2020 Seri C idAA 100.000.000.000 -- 15.969.497.000 115.969.497.000
Obl Berkel I Global Mediacom
Tahap I Tahun 2017 Seri A idA 84.000.000.000 3.531.377 2.039.995.423 86.043.526.800
Obl Berkel I Global Mediacom
Tahap I Tahun 2017 Seri A idA 50.000.000.000 -- 1.216.385.000 51.216.385.000
Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Entitas Anak 234.000.000.000 3.531.377 19.225.877.423 253.229.408.800
Sub Jumlah Obligasi Pihak Ketiga 3.391.500.000.000 (1.413.426.680) 115.745.375.930 3.505.831.949.250
Jumlah Obligasi Tersedia Untuk Dijual 126.740.475.000.000 2.330.327.683.568 9.045.137.203.670 138.115.939.887.238

Approval for Printing/23-Mar-20 52 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 32.640.894.000.000 529.454.886.199 1.989.377.908.945 35.159.726.795.144
Program JKK 442.220.000.000 4.347.257.268 25.723.496.226 472.290.753.494
Dana AIP PNS 86.188.703.000.000 263.411.626.143 10.394.539.489.265 96.846.654.115.408
Entitas Anak 1.009.770.000.000 20.209.268.287 64.750.631.800 1.094.729.900.087
Sub Jumlah Obligasi Pihak Berelasi 120.281.587.000.000 817.423.037.897 12.474.391.526.236 133.573.401.564.133

Pihak Ketiga
Program THT
Obl. Berkel Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2019 idAAA 600.000.000.000 -- 27.831.816.000 627.831.816.000
Obl. Berkel II Medco Energi Internasional Tahap II idA+
Thn 2016 Seri B 490.000.000.000 -- 15.460.117.400 505.460.117.400
Obl. Berkel Hartadinata Abadi Tahap II Tahun 2020 idA- 330.000.000.000 -- 11.315.162.100 341.315.162.100
Obl. Berkel II Medco Energi Internasional Tahap V idA+
Thn 2017 Seri C 320.000.000.000 -- 18.624.000.000 338.624.000.000
Obl. Berkel II Global Mediacom Tahap I idA- 300.000.000.000 (2.131.233.495) 22.164.219.495 320.032.986.000
Thn 2020 Seri B
Obl. Berkel I SSI Tahap I Seri B Tahun 2016 idA- 250.000.000.000 -- 4.922.092.500 254.922.092.500
Obl. Indosat VIII Tahun 2012 Seri B idA 200.000.000.000 -- 8.879.516.000 208.879.516.000
Obl. Berkel. II Bank Panin Thp III Th 2018 idAA 200.000.000.000 -- 2.311.252.000 202.311.252.000
Obl. I Moratelindo Tahun 2017 Seri B idA 100.000.000.000 -- 4.377.646.000 104.377.646.000
Obl. Berkel II Indosat Tahap I Thn 2017 Sr C idAAA 100.000.000.000 -- 3.594.587.000 103.594.587.000
Obl. Berkel II Japfa Tahap II Tahun 2017 A+(idn) 100.000.000.000 -- 2.937.340.000 102.937.340.000
Obl. Berkel II Bank CIMB Niaga Thp III Thn 2017 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 2.932.883.000 102.932.883.000
Obl. Berkel II Japfa Tahap I Tahun 2016 Seri B A+(idn) 100.000.000.000 -- 2.180.550.000 102.180.550.000
Obl. Berkel II Bumi Serpong Damai Tahap I idAA-
Thn 2016 Seri A 100.000.000.000 -- 1.355.497.000 101.355.497.000
Obl. Berkel I Siantar Top Tahap II idA+
Thn 2016 Seri B 90.000.000.000 -- 1.082.424.600 91.082.424.600
Obl. Indofood Sukses Makmur VIII Tahun 2017 idAA+ 85.000.000.000 -- 3.224.145.200 88.224.145.200
Obl. Berkel I Mayora Indah Tahap II Tahun 2017 idAA 50.000.000.000 -- 1.316.117.000 51.316.117.000
Obl. Berkel II Indomobil Finance Tahap IV idA
Thn 2017 Seri C 50.000.000.000 -- 1.067.503.500 51.067.503.500
Obl. Berkel I Mayora Indah Thp I Thn 2017 idAA 47.000.000.000 -- 1.534.597.000 48.534.597.000
Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Program THT 3.612.000.000.000 (2.131.233.495) 137.111.465.795 3.746.980.232.300

Dana AIP PNS


Obl. Berkel. II Bank PANIN Thp I Thn 2016 idAA 300.000.000.000 -- 4.949.685.000 304.949.685.000
Obl. Berkel. II Bumi Serpong Damai Thp I idAA-
Thn 2016 Seri A 200.000.000.000 -- 2.710.994.000 202.710.994.000
Obl. I Indonesia Infrastructure Finance idAAA
Thn 2016 Seri C 150.000.000.000 -- 8.865.000.000 158.865.000.000
Obl. Indofood Sukses Makmur VIII Thn 2017 idAA+ 100.000.000.000 -- 3.793.112.000 103.793.112.000
Obl. Berkel. III Astra Sedaya Finance Thp III AAA(idn)
Thn 2017 Seri C 100.000.000.000 -- 3.430.340.000 103.430.340.000
Obl. Berkel. II Japfa Thp II Thn 2017 A+(idn) 100.000.000.000 -- 2.937.340.000 102.937.340.000
Obl. Berkel. I Maybank Finance Thp III Thn 2016 Seri B AA+(idn) 100.000.000.000 -- 2.637.792.000 102.637.792.000
Obl. Berkel. I Maybank Finance Thp II Thn 2016 Seri B AA+(idn) 100.000.000.000 -- 1.152.623.000 101.152.623.000
Obl. Berkel. II Bank Panin Thp IV Thn 2018 idAA 100.000.000.000 -- 542.163.000 100.542.163.000
Obl. Berkel. III Adira Finance Thp V Thn 2017 Seri C idAAA 50.000.000.000 -- 1.861.898.500 51.861.898.500
Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Dana AIP PNS 1.300.000.000.000 -- 32.880.947.500 1.332.880.947.500

Entitas Anak
Obl. Perusahaan Pengelolaan Aset Tahun 2020 Seri C idA 100.000.000.000 -- 5.532.154.000 105.532.154.000
Obl. Berkel I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A idA+ 84.000.000.000 29.708.796 (135.883.116) 83.893.825.680
Obl. Berkel I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A idA+ 50.000.000.000 -- (63.199.000) 49.936.801.000
Obl. Berkel II Medco Energi Internasional Tahap II
Tahun 2016 Seri B idA+ 40.000.000.000 -- 1.262.050.400 41.262.050.400
Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Entitas Anak 274.000.000.000 29.708.796 6.595.122.284 280.624.831.080
Sub Jumlah Obligasi Pihak Ketiga 5.186.000.000.000 (2.101.524.699) 176.587.535.579 5.360.486.010.880
Jumlah Obligasi Tersedia Untuk Dijual 125.467.587.000.000 815.321.513.199 12.650.979.061.815 138.933.887.575.013

Approval for Printing/23-Mar-20 53 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 8.471.410.000.000 27.754.940.615 8.499.164.940.615
Dana AIP PNS 800.000.000.000 36.881.989.016 836.881.989.016
Entitas Anak 135.000.000.000 (4.917.694.804) 130.082.305.196
Sub Jumlah Obligasi Pihak Berelasi 9.406.410.000.000 59.719.234.827 9.466.129.234.827

Pihak Ketiga
Program THT
Obl Berkel I Mayora Indah Thp III Thn 2018 AA+(idn) 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl Berkel III Adira Finance --
Thp V Th 2017 Sr C idAAA 50.000.000.000 -- 50.000.000.000
Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Program THT 150.000.000.000 -- 150.000.000.000
Sub Jumlah Obligasi Pihak Ketiga 150.000.000.000 -- 150.000.000.000
Jumlah Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 9.556.410.000.000 59.719.234.827 9.616.129.234.827

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 9.341.410.000.000 26.258.126.326 9.367.668.126.326
Dana AIP PNS 800.000.000.000 38.568.135.866 838.568.135.866
Entitas Anak 135.000.000.000 (5.123.591.445) 129.876.408.555
Sub Jumlah Obligasi Pihak Berelasi 10.276.410.000.000 59.702.670.747 10.336.112.670.747

Pihak Ketiga
Program THT
Obl. Berkel. III Adira Finance Thp III Th 2016 Sr C idAAA 150.000.000.000 -- 150.000.000.000
Obl. Berkel III Adira Finance Thp IV Th 2016 SR C idAAA 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl. Berkel. I Maybank Finance Thp II Thn 2016 Sr B AA+(idn) 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl.. Berkel I Mayora Indah Thp III Thn.2018 idAA 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl. Berkel. I Indosat tahap I tahun 2014 seri C idAAA 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl. Berkel. III Adira Finance Thp V Th 2017 SR C idAAA 50.000.000.000 -- 50.000.000.000
Sub Jumlah Obligasi Pihak Ketiga Program THT 600.000.000.000 -- 600.000.000.000
Jumlah Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 10.876.410.000.000 59.702.670.747 10.936.112.670.747

Pada tanggal 31 Desember 2021, tingkat bunga obligasi yang dimiliki dengan jangka waktu investasi
antara 1 tahun sampai dengan 29 tahun adalah 6,25%-11,30% per tahun.

Approval for Printing/23-Mar-20 54 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

18. Sukuk

Akun ini merupakan penempatan dana Perseroan dalam bentuk sukuk pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020 yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
dan diukur pada harga perolehan dengan rincian sebagai berikut.

2021 2020
Rp Rp
Sukuk Diukur pada Nilai Wajar Melalui Penghasilan Komprehensif Lain:
Pihak Berelasi
Dana AIP PNS 7.838.892.071.921 2.461.733.487.790
Program THT 8.161.138.814.842 257.639.370.290
Entitas Anak 134.378.341.389 129.200.191.286
16.134.409.228.152 2.848.573.049.366
Pihak Ketiga
Program THT 192.114.919.850 --
192.114.919.850 --
Jumlah Sukuk Diukur pada Nilai Wajar Melalui
Penghasilan Komprehensif Lain 16.326.524.148.002 2.848.573.049.366
Sukuk Diukur pada Harga Perolehan:
Pihak Berelasi
Dana AIP PNS 21.223.003.007.944 19.350.389.276.622
Program THT 8.597.889.459.350 7.153.773.566.476
29.820.892.467.294 26.504.162.843.098
Pihak Ketiga
Program THT 101.216.255.443 101.738.751.814
101.216.255.443 101.738.751.814
Jumlah Sukuk Diukur pada Harga Perolehan 29.922.108.722.737 26.605.901.594.912
Jumlah Sukuk 46.248.632.870.739 29.454.474.644.278

Rincian sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain adalah sebagai
berikut:

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Dana AIP PNS 7.380.570.000.000 100.961.786.767 357.360.285.154 7.838.892.071.921
Program THT 7.643.404.000.000 488.943.669.458 28.791.145.384 8.161.138.814.842
Entitas Anak 125.000.000.000 (2.588.862.776) 11.967.204.165 134.378.341.389
Sub Jumlah Pihak Berelasi 15.148.974.000.000 587.316.593.449 398.118.634.703 16.134.409.228.152

Pihak Ketiga
Program THT
Sukuk Mudharabah Berkel I Integra Indocabinet
Thp I Th 2021 Ser 90.000.000.000 -- 3.861.681.300 93.861.681.300
Sukuk Ijarah II Polytama Propindo
Tahun 2021 Seri B 50.000.000.000 -- 2.106.180.000 52.106.180.000
Sukuk Mudharabah Berkel I
Indah Kiat Pulp & Paper
Tahap I Tahun 2021 Seri B 45.000.000.000 -- 1.147.058.550 46.147.058.550
Sub Jumlah Pihak Ketiga 185.000.000.000 -- 7.114.919.850 192.114.919.850
Jumlah Sukuk Diukur pada Nilai Wajar
melalui Penghasilan Komprehensif Lain 15.333.974.000.000 587.316.593.449 405.233.554.553 16.326.524.148.002

Approval for Printing/23-Mar-20 55 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Rating Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Dana AIP PNS 2.286.675.000.000 (78.607.084.052) 253.665.571.842 2.461.733.487.790
Program THT 216.177.000.000 14.735.023.268 26.727.347.022 257.639.370.290
Entitas Anak 125.000.000.000 (2.761.824.403) 6.962.015.689 129.200.191.286
Jumlah Sukuk Diukur pada Nilai Wajar
melalui Penghasilan Komprehensif Lain 2.627.852.000.000 (66.633.885.187) 287.354.934.553 2.848.573.049.366

Rincian Sukuk yang diukur pada harga perolehan adalah sebagai berikut:
2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Rating Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Dana AIP PNS 20.421.237.000.000 801.766.007.944 21.223.003.007.944
Program THT 8.203.630.000.000 394.259.459.350 8.597.889.459.350
Sub Jumlah Sukuk Pihak Berelasi 28.624.867.000.000 1.196.025.467.294 29.820.892.467.294

Pihak Ketiga
Program THT
Sukuk Ijarah Berkel I XL Axiata
Thp II Thn 2017 Sr D idAA+ 100.000.000.000 1.216.255.443 101.216.255.443
Sub Jumlah Sukuk Pihak Ketiga 100.000.000.000 1.216.255.443 101.216.255.443
Jumlah Sukuk Diukur pada Harga Perolehan 28.724.867.000.000 1.197.241.722.737 29.922.108.722.737

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Rating Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Dana AIP PNS 18.662.395.000.000 687.994.276.622 19.350.389.276.622
Program THT 6.807.788.000.000 345.985.566.484 7.153.773.566.476
Sub Jumlah Sukuk Pihak Berelasi 25.470.183.000.000 1.033.979.843.106 26.504.162.843.098

Pihak Ketiga
Program THT
Sukuk Ijarah Berkel I XL Axiata Thp II
Thn 2017 Sr D AAA (Idn) 100.000.000.000 1.738.751.014 101.738.751.814
Sub Jumlah Sukuk Pihak Ketiga 100.000.000.000 1.738.751.014 101.738.751.814
Jumlah Sukuk Diukur pada Harga Perolehan 25.570.183.000.000 1.035.718.594.120 26.605.901.594.912

Sukuk yang dimiliki Perseroan terdiri dari sukuk ijarah dan mudharabah yang diterbitkan oleh
Pemerintah, BUMN, dan swasta. Jangka waktu investasi antara 1-25 tahun.

Approval for Printing/23-Mar-20 56 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

19. MTN (Medium Term Note)

Akun ini merupakan penempatan dana Perseroan dalam bentuk MTN (Medium Term Notes) pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki
hingga jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
MTN Tersedia Untuk Dijual
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 1.056.818.482.500 855.986.287.500
Dana AIP PNS -- 30.251.976.000
Entitas Anak 30.115.734.608 30.028.200.000
Jumlah MTN Tersedia Untuk Dijual 1.086.934.217.108 916.266.463.500
MTN Dimiliki Hingga Jatuh tempo
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000
Jumlah MTN Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000
Jumlah MTN 3.756.934.217.108 3.586.266.463.500

Rincian Medium Term Notes yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain adalah
sebagai berikut:

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Dana AIP PNS -- -- -- --
Program THT 1.050.000.000.000 -- 6.818.482.500 1.056.818.482.500
Entitas Anak 30.000.000.000 14.742.343 100.992.265 30.115.734.608
Jumlah MTN Tersedia Untuk Dijual 1.080.000.000.000 14.742.343 6.919.474.765 1.086.934.217.108

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Dana AIP PNS 450.000.000.000 -- (419.748.024.000) 30.251.976.000
Program THT 850.000.000.000 -- 5.986.287.500 855.986.287.500
Entitas Anak 30.000.000.000 28.853.780 (653.780) 30.028.200.000
Jumlah MTN Tersedia Untuk Dijual 1.330.000.000.000 28.853.780 (413.762.390.280) 916.266.463.500

Rincian Medium Term Notes yang diukur pada harga perolehan adalah sebagai berikut:

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat

Pihak Berelasi (Catatan 56)


Program THT 2.670.000.000.000 -- -- 2.670.000.000.000
Jumlah MTN Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.670.000.000.000 -- -- 2.670.000.000.000

Approval for Printing/23-Mar-20 57 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat

Pihak Berelasi (Catatan 56)


Program THT 2.670.000.000.000 -- -- 2.670.000.000.000
Jumlah MTN Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.670.000.000.000 -- -- 2.670.000.000.000

20. Kontrak Investasi Kolektif

Akun ini merupakan penempatan dana Perseroan dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun
Aset (KIK-EBA) pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual dengan rincian sebagai berikut:

2021
Nilai Nominal Premi (Diskonto) Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 1.333.750.782.763 -- (91.289.994.488) 1.242.460.788.275
Entitas Anak 212.500.000.000 -- 19.945.037.500 232.445.037.500
Jumlah KIK-EBA Tersedia Untuk Dijual 1.546.250.782.763 -- (71.344.956.988) 1.474.905.825.775

2020
Nilai Nominal Premi (Diskonto) Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 56)
Program THT 1.833.411.612.398 -- 43.208.224.002 1.876.619.836.401
Entitas Anak 235.000.000.000 18.516.832.050 253.516.832.050
Jumlah KIK-EBA Tersedia Untuk Dijual 2.068.411.612.398 -- 61.725.056.052 2.130.136.668.451

KIK-EBA yang dimiliki Perseroan memiliki jangka waktu investasi antara 1-11 tahun.

21. Biaya Dibayar Di muka

Saldo biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian
sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Beban Pegawai 30.837.816.968 29.483.927.689
Beban Manajemen 1.891.296.732 1.623.015.424
Beban Umum -- 141.441.008
32.729.113.700 31.248.384.121
Entitas Anak 9.341.035.007 8.118.212.976
Jumlah 42.070.148.707 39.366.597.097

Biaya dibayar di muka program THT dan Entitas Anak merupakan pengeluaran biaya pada periode
laporan atau sebelumnya dan akan diakui sebagai beban pada periode berikutnya.

Approval for Printing/23-Mar-20 58 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

22. Investasi Langsung

Investasi langsung Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 terdiri dari:
2021
Nilai Tercatat Nilai Tercatat
Nilai Perolehan Awal Tahun Penyesuaian Akhir Tahun
Rp Rp Rp Rp
Program THT
PT Fintek Karya Nusantara (10,00%) 182.600.000.000 237.955.482.160 22.887.011.756 260.842.493.916
PT Pefindo (9,13%) 9.130.000.000 67.461.296.100 11.680.619.336 79.141.915.436
PT Asrinda Arthasangga (11,00%) 82.500.000 4.578.750.000 206.444.829 4.785.194.829
PT Pefindo Biro Kredit (6,82%) 8.500.000.000 36.554.556.000 11.455.614.878 48.010.170.878
--
Jumlah Investasi Langsung Program THT 200.312.500.000 346.550.084.260 46.229.690.799 392.779.775.059
Dana AIP PNS
PT Marga Mandala Sakti (0,45%) 14.625.000.000 14.859.000.000 (2.354.722.280) 12.504.277.720
PT Continental Carbon Indonesia (2,20%) 35.000.000.000 6.398.000.000 1.036.632.522 7.434.632.522
PT Waskita Toll Road (7,90%) 1.999.999.276.396 2.001.590.231.160 21.915.488.777 2.023.505.719.937
Jumlah Investasi Langsung Dana AIP PNS 2.049.624.276.396 2.022.847.231.160 20.597.399.019 2.043.444.630.179
Jumlah 2.249.936.776.396 2.369.397.315.420 66.827.089.818 2.436.224.405.238

2020
Nilai Tercatat Nilai Tercatat
Nilai Perolehan Awal Tahun Penyesuaian Akhir Tahun
Rp Rp Rp Rp
Program THT
PT Fintek Karya Nusantara (10,00%) 182.600.000.000 182.600.000.000 55.355.482.160 237.955.482.160
PT Pefindo (9,13%) 9.130.000.000 63.864.861.280 3.596.434.820 67.461.296.100
PT Asrinda Arthasangga (11,00%) 82.500.000 3.467.822.846 1.110.927.154 4.578.750.000
PT Pefindo Biro Kredit (6,82%) 8.500.000.000 41.548.646.000 (4.994.090.000) 36.554.556.000
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (2,81%) 6.834.442.440 16.691.404.196 (16.691.404.196) --
Jumlah Investasi Langsung Program THT 207.146.942.440 308.172.734.322 38.377.349.938 346.550.084.260
Dana AIP PNS
PT Marga Mandala Sakti (0,45%) 650.000.000 13.526.913.639 1.332.086.361 14.859.000.000
PT Continental Carbon Indonesia (2,20%) 14.000.000.000 6.479.101.120 (81.101.120) 6.398.000.000
PT Waskita Toll Road (7,90%) 1.999.999.276.396 2.881.261.908.471 (879.671.677.311) 2.001.590.231.160
Jumlah Investasi Langsung Dana AIP PNS 2.014.649.276.396 2.901.267.923.230 (878.420.692.070) 2.022.847.231.160
Jumlah Investasi Langsung 2.221.796.218.836 3.209.440.657.552 (840.043.342.132) 2.369.397.315.420

Nilai investasi langsung Program THT dan Dana AIP PNS tersebut diatas merupakan nilai penyertaan
saham yang kepemilikannya kurang dari 20% dari modal disetor.

Investasi langsung yang dimiliki Perseroan diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual
dengan pertimbangan:
1. Investasi dimaksud masih dalam proses penjualan/pelepasan yang memerlukan waktu lebih dari
satu tahun dan belum dapat dipastikan kapan waktu/momentum pelepasan sesuai harga yang
memenuhi ketentuan yang ditetapkan.
2. Perseroan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses penyusunan kebijakan masing-
masing entitas.

Pengukuran atas penyertaan langsung pada entitas di atas dilakukan berdasarkan nilai wajar
(nilai appraisal).

Investasi Langsung Program THT

1. PT Fintek Karya Nusantara


PT Fintek Karya Nusantara yang didirikan pada tanggal 21 Januari 2019 merupakan Perseroan
yang bergerak di bidang financial technology dan lebih dikenal melalui aplikasi LinkAja. Perseroan
melakukan penyertaan pada PT Fintek Karya Nusantara setelah mendapat persetujuan dari Menteri
BUMN melalui surat Nomor S-924/MBU/12/2019 tanggal 13 Desember 2019 perihal Persetujuan
atas Rencana Pembelian Saham PT Fintek Karya Nusantara-Link Aja. Penyertaan yang dilakukan
sebanyak 18.260 lembar saham @Rp10.000.000 dengan total penyertaan sebesar
Rp182.600.000.000 atau 10,00%.

Berdasarkan hasil appraisal KJPP Dasa'at, Yudistra & Rekan No. 00184/2.0041-
00/BS/08/0481/1/X/2020 tanggal 14 Oktober 2020, nilai wajar PT Fintek Karya Nusantara adalah
sebesar Rp13.031.516 per lembar saham sehingga penyertaan Perseroan pada PT Fintek Karya
Nusantara pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp237.955.482.160.

Approval for Printing/23-Mar-20 59 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Berdasarkan hasil appraisal surat KJPP Tobing Panuturi & Rekan


No: 00020/2.0171-00/BS/08/0481/1/II/2022 tanggal 21 Februari 2022, nilai wajar PT Fintek Karya
Nusantara adalah sebesar Rp14.284.912 per lembar saham sehingga nilai penyertaan pada
PT Fintek Karya Nusantara per 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp260.842.493.916.
2. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Penyertaan pada PT Pefindo Biro Kredit dilakukan berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor
S-133/MK.016/1994 tanggal 4 Maret 1994 sebesar Rp600.000.000 atau 6 % dari modal disetor
yang terdiri dari 600 lembar saham dengan nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham.
Selanjutnya pada Januari 2014, Perseroan telah menambah penyertaan pada PT Pefindo Biro
Kredit sebesar 2.798 lembar saham dengan nilai Rp2.798.000.000. Dengan penambahan modal
penyertaan ini maka persentase kepemilikan Perseroan menjadi 6,54% dengan total penyertaan
Rp3.398.000.000.
Pada tanggal 12 September 2014, Perseroan mengambil bagian dalam pembelian saham
PT Pefindo sebesar 3.398 lembar saham dengan nilai Rp3.398.000.000. Selanjutnya pada tanggal
1 Oktober 2014, Perseroan mengambil bagian dalam pembelian saham PT Pefindo sebesar 2.334
lembar saham dengan nilai Rp2.334.000.000 sehingga per 31 Desember 2017 total penyertaan
Perseroan pada PT Pefindo menjadi sebesar Rp9.130.000.000 atau menjadi 9,13%.
Berdasarkan hasil appraisal KJPP Sarwono, Indriasari & Rekan
No. 00186/2.0156-00/BS/10/0011/1/IV/2020 tanggal 3 April 2020, nilai wajar penyertaan Perseroan
pada PT Pefindo pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp7.388.970 per lembar saham
sehingga nilai penyertaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 menjadi Rp67.461.296.100
(9.130 lembar). Pada bulan Juli 2020 Perseroan telah menerima dividen tunai sebesar
Rp1.186.900.000.
Berdasarkan hasil appraisal KJPP Tobing Panuturi & Rekan
No: 00019/2.0171-00/BS/08/0481/1/II/2022 tanggal 21 Februari 2022, nilai wajar penyertaan
Perseroan pada PT Pefindo adalah sebesar Rp8.668.337 per lembar saham sehingga nilai
penyertaan Perseroan pada PT Pefindo per 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp79.141.915.436
(9.130 Lembar). Pada bulan Juli 2021 Perseroan telah menerima dividen tunai sebesar
Rp1.095.600.000.
3. PT Asrinda Arthasangga
Penyertaan pada PT Asrinda Arthasangga dilakukan sejak tahun 1991 sesuai persetujuan Menteri
Keuangan melalui surat Nomor S-658/MK.01311991 tanggal 21 September 1991 sebesar
Rp66.000.000 yang terdiri dari 66.000 lembar saham dengan nominal sebesar Rp1.000 per lembar
saham.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 1999 telah disetujui
penambahan modal ditempatkan yang semula sebesar Rp600.000.000 menjadi Rp750.000.000.
Dalam penambahan modal saham tersebut, Perseroan mengambil bagian sebanyak 16.500 lembar
saham dengan nilai nominal sebesar Rp16.500.000. Dengan demikian penyertaan Perseroan
seluruhnya menjadi Rp82.500.000.
Berdasarkan hasil appraisal KJPP Dasa'at Yudistra & Rekan
No. 00185/2.0041-00/BS/08/0481/1/X/2020 tanggal 14 Oktober 2020, nilai wajar PT Asrinda
Arthasangga adalah sebesar Rp13.875 per lembar saham sehingga penyertaan Perseroan pada
PT Asrinda Arthasangga pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp4.578.750.000
(330.000 lembar). Pada bulan April 2020 Perseoran telah menerima dividen tunai sebesar
Rp555.370.097.
Berdasarkan hasil appraisal KJPP Tobing Panuturi & Rekan
No: 00021/2.0171-00/BS/08/0481/1/II/2022 tanggal 21 Februari 2022, nilai wajar penyertaan
Perseroan pada PT Asrinda Arthasangga adalah sebesar Rp14.401 per lembar saham sehingga
nilai penyertaan Perseroan pada PT Asrinda Arthasangga per 31 Desember 2021 yaitu sebesar
Rp4.785.194.829. Pada tahun 2021 PT Taspen (PERSERO) telah menerima dividen penyertaan
atas PT Asrinda Arthasangga sebesar Rp823.231.849.

Approval for Printing/23-Mar-20 60 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

4. PT Pefindo Biro Kredit


PT Pefindo Biro Kredit didirikan pada tanggal 10 November 2014 dengan akta pendirian Perseroan
Terbatas Nomor 12 yang diprakarsai oleh Pefindo sebagai lembaga pemeringkat independen di
Indonesia. Perseroan melakukan penyertaan pada PT Pefindo Biro Kredit telah mendapat
persetujuan dari Menteri BUMN melalui Surat Nomor S-621/MBU/10/2015 tanggal 2 Oktober 2015
perihal persetujuan Pembelian Saham PT Pefindo Biro Kredit. Penyertaan yang dilakukan sebanyak
8.500 lembar saham @Rp1.000.000 dengan total penyertaan sebesar Rp8.500.000.000 atau
9,90%.

Berdasarkan Resume Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Perfindo Biro Kredit
Nomor 231N/2019 disampaikan bahwa PT Bursa Efek Indonesia telah masuk menjadi pemegang
saham PT Pefindo Biro Kredit dengan nilai modal disetor sebesar Rp38.150.000.000 (30,60%)
sehingga persentase kepemilikan saham Perseroan terdilusi menjadi sebesar 6,82%. Komposisi
Pemegang Saham PT Perfindo Biro Kredit secara efektif adalah sebagai berikut:

Lembar Persentase
Pemegang Saham Saham Kepemilikan Saham
PT Pemeringkat Efek Indonesia 43.350 34.77%
PT Bursa Efek Indonesia 38.146 30.6%
PT Pegadaian (Persero) 20.060 16.09%
PT Sigma Cipta Caraka 8.500 6.82%
PT Taspen (Persero) 8.500 6.82%
PT Consumer Information Consulting 4.590 3.68%
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia 1.518 1.22%

Berdasarkan hasil appraisal KJPP Sarwono, Indriasari & Rekan


No. 00555/2.0156-00/BS/10/0011/1/X/2020 tanggal 6 Oktober 2020, nilai wajar PT Pefindo Biro
Kredit adalah sebesar Rp4.300.536 per lembar saham sehingga penyertaan Perseroan pada
PT Pefindo Biro Kredit pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp36.554.556.000 (8.500
lembar).

Berdasarkan hasil appraisal KJPP Tobing Panuturi & Rekan


No: 00018/2.0171-00/BS/08/0481/1/II/2022 tanggal 21 Februari 2022, nilai wajar Perseroan pada
PT Pefindo Biro Kredit adalah sebesar Rp5.648.225 per lembar saham sehingga nilai penyertaan
Perseroan pada PT Pefindo Biro Kredit per 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp48.010.170.878
(8.500 lembar).

Investasi Langsung Dana AIP PNS

1. PT Waskita Toll Road (WTR)


Penempatan Langsung pada PT Waskita Toll Road (WTR) dilakukan tahun 2017 sesuai dengan
Persetujuan Menteri Keuangan Nomor S-881MK.02/2017 tanggal 30 Januari 2017 sebesar
Rp1.999.999.276.396 dengan persentase kepemilikan 16,61% yang terdiri dari 1.321.391 lembar
saham dengan harga per lembar saham Rp1.513.556. Hal ini sesuai dengan:
- Surat Menteri Keuangan Nomor S-956/MK.02/2016 tanggal 9 November 2016 perihal
Persetujuan Pembelian Saham PT Waskita Toll Road.
- Surat Menteri BUMN Nomor S-691/MBU/11/2016 tanggal 25 November 2016 perihal
Persetujuan Pembelian Saham PT Waskita Toll Road.
- Surat Menteri Keuangan Nomor S-88/MK.02/2017 tanggal 30 Januari 2017 perihal Tindak
Lanjut Atas Persetujuan Pembelian Saham PT Waskita Toll Road.

PT WTR adalah anak perusahaan PT Waskita Karya dengan kepemilikan 99,9% dan Koperasi
Karyawan 0,1%. Dari total 16 (enam belas) Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), 4 (empat) perusahaan
sudah didivestasi, 10 (sepuluh) perusahaan telah beroperasi, 1 (satu) perusahaan sudah beroperasi
sebagian, dan 1 (satu) perusahaan belum beroperasi.

Dalam rangka pembelian saham PT WTR, PT TASPEN (Persero) telah melakukan kerjasama
dalam rangka pelaksanaan penempatan dana investasi pada PT WTR yang dituangkan dalam
perjanjian kerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) No. JAN-89/DIR/206 dan
No. PERJ-15/SMI/0416 tanggal 18 April 2016.

Approval for Printing/23-Mar-20 61 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Hal-hal yang diatur dalam perjanjian kerjasama antara lain:


- Pengadaan konsultan independen bidang hukum, bidang keuangan termasuk pajak dan jasa
penilai dan konsultan lain yang dianggap berkaitan untuk melakukan analisa terhadap
Perseroan target.
- Pemberian data dan informasi yang wajar dan berimbang atas proyek, dan rencana dari
masing-masing pihak atas proyek.
- Menyepakati kondisi dan prasyarat yang akan dikenakan kepada Perseroan target.
- Menyepakati rencana target waktu penyertaan modal pada Perseroan target.

PT TASPEN (Persero) bekerjasama dengan PT SMI telah menunjuk Konsultan Independen untuk
melakukan due diligence dan valuasi yaitu Oentoeng Suria dan Partner selaku Konsultan Hukum
dan PT Bahana Securities sebagai Lead Konsultan Keuangan yang didukung oleh:
- PT Dex Solution sebagai konsultan keuangan dan perpajakan;
- PT Ruki, Syafrudin dan Rekan sebagai KJPP yang melakukan valuasi saham; dan
- PT Transportasi Research Group-ITB sebagai Konsultan Teknis LHR (Lalu Lintas Harian Rata-
Rata).

PT Ruki, Syafrudin dan rekan sebagai KJPP melakukan valuasi saham menggunakan kombinasi
pendekatan pendapatan dan pendekatan pasar dengan metode discounted cash flow dan metode
guideline company method (GCM) yang dihitung untuk masing-masing ruas tol. Perseroan
pembanding di Pasar yang digunakan 2 (dua) dari domestik, 5 (lima) dari Hongkong dan 1 (satu)
dari Malaysia. Hasil Valuasi oleh KJPP Ruky, Syafrudin dan rekan per 31 Maret 2016 nilai wajar per
lembar saham WTR adalah Rp1.530.247.

Pertimbangan investasi pada PT WTR adalah sebagai berikut:


a) Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur
dan turut ambil bagian sinergi BUMN. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat bahwa pemerintah menargetkan 6.115 km ruas jalan tol beroperasi pada
tahun 2025 sehingga PT WTR akan turut andil untuk mendukung proyek infrastruktur.
b) Adanya tren penurunan suku bunga deposito sehingga perlu dilakukan switching ke instrumen
investasi yang memberikan return yang lebih tinggi secara jangka panjang.
c) Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 untuk dana Akumulasi luran
Pensiun (AIP) PNS dapat ditempatkan pada Penyertaan Langsung untuk setiap pihak tidak
melebihi 5% dari jumlah seluruh investasi.
d) Adanya potensi kenaikan nilai investasi/capital gain atas investasi tersebut.

Pada tahun 2017 PT WTR melakukan right issue sebanyak 2 (dua) kali yang dilaksanakan:
- Pada tanggal 15 Mei, berdasarkan SK-KUMHAM No. AHU-AH.01.03-0135931, right issue
sebanyak 1.304.066 saham.
- Pada tanggal 29 Desember, berdasarkan SK-KUMHAM No. AHU-AH.01.03-0207450, right issue
sebanyak 1.771.091 saham.

Perseroan tidak ikut serta pada right issue tersebut, sehingga kepemilikan saham Perseroan pada
PT WTR terdilusi dari 16.61% menjadi 12.22%.

Berdasarkan appraisal KJPP Ruky, Safrudin dan Rekan pada tanggal 30 April 2018
Nomor RSRIR/B.300418, nilai wajar untuk 1.321.391 lembar saham atau kepemilikan 12.22%
saham WTR dan anak Perseroan yang dimiliki oleh PT TASPEN (Persero) sebesar
Rp2.731.947.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2017 1.999.999.276.396
Kenaikan Nilai Investasi 2018 731.947.723.604
Nilai Wajar 31 Desember 2018 2.731.947.000.000

Pada tahun 2018 PT WTR melakukan right issue sebesar Rp6.474.329.630.472 atau setara
4.277.562 lembar saham. Berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S-839/MK.02/2018 perihal
Permohonan Setoran Modal PT TASPEN (Persero) tidak dapat disetujui disebabkan oleh adanya

Approval for Printing/23-Mar-20 62 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

reformasi Iuran Pensiun PNS yang akan diterapkan pada Januari 2020, sehingga PT TASPEN
(Persero) tidak dapat melakukan setoran modal sesuai porsi kepemilikan. Hal tersebut
menyebabkan kepemilikan saham WTR setelah right issue terdilusi dari 12,22% menjadi 9,07%
berdasarkan Akta No. 74 tanggal 21 Desember 2018.

Berdasarkan appraisal KJPP Karmanto dan Rekan pada tanggal 6 September 2019
Nomor 00389/2.0062-00/BS/08/0213/1/IX/2019, nilai wajar untuk 1.321.391 lembar saham atau
kepemilikan 12.22% saham WTR dan anak Perseroan yang dimiliki oleh PT TASPEN (Persero)
sebesar Rp2.881.261.908.471.

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2018 2.731.947.000.000
Kenaikan Nilai Investasi 2019 149.314.908.471
Nilai Wajar 31 Desember 2019 2.881.261.908.471

Pada tahun 2019 PT WTR melakukan right issue sebesar Rp1.500.000.000.000 atau setara
1.500.000 lembar saham. Berdasarkan Akta No. 47 tanggal 21 Agustus 2019, oleh karena
PT TASPEN (Persero) tidak mengambil bagiannya sesuai persentase kepemilikan dalam right issue
tersebut, sehingga kepemilikan saham PT TASPEN (Persero) pada PT WTR terdilusi dari 9.07%
menjadi 8.29%.

Pada tahun 2020, PT WTR kembali melakukan right issue sebesar Rp5.055.062.115.048 atau
setara 3.339.858 lembar saham. Berdasarkan akta No. 35 tanggal 24 Juli 2020, oleh karena
PT TASPEN (Persero) tidak mengambil bagiannya sesuai persentase kepemilikan dalam right issue
tersebut, sehingga kepemilikan saham PT TASPEN (Persero) pada PT WTR terdilusi dari 8,29%
menjadi 7,90%.

Berdasarkan appraisal KJPP Ruky, Safrudin, dan Rekan pada tanggal 23 Februari 2021
No. 00020/2.0095-00/BS/08/0273/1/II/2021, nilai wajar saham Perseroan pada PT WTR pada
31 Desember 2020 sebesar Rp2.001.590.231.160 dengan rincian sebagai berikut:

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2019 2.881.261.908.471
Penurunan Nilai Investasi 2020 (879.671.677.311)
Nilai Wajar 31 Desember 2020 2.001.590.231.160

Berdasarkan appraisal KJPP Desmar, Ferdinad, Hentriawan dan Rekan pada tanggal
25 Februari 2022, No. 008/DFH-MHT/PB-SV/II/2022, nilai wajar saham PT TASPEN (Persero) pada
PT WTR pada 31 Desember 2021 sebesar Rp2.023.505.719.937 dengan rincian sebagai berikut:

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2020 2.001.590.231.160
Penurunan Nilai Investasi 2021 21.915.488.777
Nilai Wajar 31 Desember 2021 2.023.505.719.937

Dalam penilaian tersebut, pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Pendapatan (Asset
Approach) dengan metode arus kas terdiskonto (discounted cashflow) dan Pendekatan Pasar
(Market Approach) dengan metode pembanding perusahaan di Bursa Efek GPTC (Guideline
Publicly Traded Company Method) yang didasarkan pada pertimbangan bahwa WTR dan anak
perusahaan merupakan perusahan yang berjalan dengan baik.

Approval for Printing/23-Mar-20 63 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2. PT Marga Mandala Sakti


Penyertaan pada PT Marga Mandala Sakti dilakukan sejak tahun 1992 sesuai persetujuan Menteri
Keuangan melalui Surat Nomor S-385/MK.013/1992 tanggal 9 April 1992 senilai Rp14.625.000.000.

Pada RUPS Luar Biasa tanggal 28 Januari 2000, telah ditetapkan capital reduction (nilai per saham
diturunkan dari Rp1.000 menjadi Rp100). Dalam hal ini PT TASPEN (Persero) tidak menyetujui
adanya capital reduction. Namun sebagai pemegang saham minoritas, PT TASPEN (Persero) tidak
dapat mempengaruhi keputusan RUPS tersebut. Pada tanggal 9 Desember 2004 telah diadakan
RUPSLB dengan agenda Restrukturisasi/Refinancing Convertible Bonds (CB). Kepemilikan saham
PT TASPEN (Persero) terdilusi dari 1,24% menjadi 0,45%.

Berdasarkan appraisal KJPP Hamidi, Aries, Sudarmanto & Rekan pada tanggal 28 Mei 2020
No. 00025/2.0146-00/BS/08/0150/V/2020, nilai wajar PT Marga Mandala Sakti pada tanggal
31 Desember 2020 adalah Rp2.286 per lembar saham, sehingga penyertaan Perseroan PT Marga
Mandala Sakti menjadi:

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2019 13.526.913.639
Kenaikan Nilai Investasi 2020 1.332.086.361
Nilai Wajar 31 Desember 2020 (6.500.000 lembar) 14.859.000.000

Berdasarkan hasil appraisal KJPP Tobing Panuturi & Rekan


No: 00023/2.0171-00/BS/08/0481/1/II/2022 tanggal 21 Februari 2022, nilai wajar PT Marga Mandala
Sakti adalah sebesar Rp1.924 per lembar saham sehingga nilai penyertaan pada
PT Marga Mandala Sakt per 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp12.504.227.720.

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2020 14.859.000.000
Penurunan nilai investasi 2021 (2.354.722.280)
Nilai wajar 31 Desember 2021 (6.500.000 lembar) 12.504.277.720

Sampai dengan 31 Desember 2021, Perseroan telah menerima Dividen Tunai sebesar
Rp15.791.085.170 dengan rincian sebagai berikut:

Rp

Tahun 2008 91.824.390


Tahun 2009 213.311.885
Tahun 2010 386.427.643
Tahun 2011 436.165.854
Tahun 2012 493.556.098
Tahun 2013 538.248.900
Tahun 2014 598.099.100
Tahun 2015 1.270.283.350
Tahun 2016 1.688.853.000
Tahun 2017 1.572.607.950
Tahun 2018 1.850.127.000
Tahun 2019 2.145.065.000
Tahun 2020 2.301.065.000
Tahun 2021 2.205.450.000
Jumlah 15.791.085.170

Metode yang digunakan dalam penilaian ini menggunakan Pendekatan Pasar (Market Based
Approach) dengan mengaplikasikan Guideline Publicy Company Method (GPTC). Dengan metode
ini nilai ekuitas perusahaan diperkirakan melalui suatu faktor pengali atau konversi yang disebut
multiple atau key valuation ratio.

Approval for Printing/23-Mar-20 64 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

3. PT Continental Carbon Indonesia


Penempatan langsung pada PT Continental Carbon Indonesia (PT CCI) dilakukan tahun 1993
sesuai dengan persetujuan Menteri Keuangan melalui Surat Nomor S-284/MK.016/1993 tanggal
26 Februari 1993 sebesar Rp35.000.000.000 dengan persentase kepemilikan 12,80%.

Pada tanggal 2 Juli 2001, diadakan RUPSLB dengan agenda persetujuan pelaksanaan merger
PT CCI. Berdasarkan akta nomor 29 tanggal 6 Juli 2001 dari Notaris Sutjipto S.H., hasil
penggabungan PT Karbon Indonesia dengan PT Cabot Indonesia berubah status menjadi
Perseroan PMA dengan nama PT Cabot Indonesia dan mengakibatkan kepemilikan PT TASPEN
(Persero) terdilusi menjadi sebesar 2,20%.

Berdasarkan appraisal KJPP Dasa'at, Yudistra dan Rekan pada tanggal 26 Juni 2020
No. 00138/2.0041-00/BS/08/0481/1/VI/2020, nilai wajar PT Continental Carbon Indonesia pada
tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp457 per lembar saham, sehingga penyertaan Perseroan pada
PT Continental Carbon Indonesia menjadi:

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2019 6.479.101.120
Penurunan Nilai Investasi 2020 (81.101.120)
Nilai Wajar 31 Desember 2020 6.398.000.000

Berdasarkan appraisal KJPP Tobing, Panuturi dan Rekan tanggal 17 Desember 2021
No: 00120/2.0171-00/BS/02/0481/1/XII/2021, nilai wajar PT Continental Carbon Indonesia per
29 September 2021 adalah Rp531 per lembar saham, sehingga penyertaan perusahaan pada
PT Continental Carbon Indonesia per 31 Desember 2021 menjadi:

Rp
Nilai tercatat 31 Desember 2020 6.398.000.000
Kenaikan Nilai Investasi 2021 1.036.632.522
Nilai Wajar 31 Desember 2021 7.434.632.522

Dalam penilaian tersebut, metode yang digunakan adalah Pendekatan Pasar Metode GPTC
(Guideline Publicly Traded Company Method) yaitu penilaian dengan menggunakan data-data pasar
perusahaan yang listing di bursa yang sebanding dengan objek penilaian.

23. Investasi Pada Entitas Asosiasi

Investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 terdiri dari:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
PT Bank Mandiri Taspen 2.527.788.287.349 2.257.683.602.663

Entitas Anak
PT Central Sudirman Development 326.214.928.401 --

Jumlah Investasi Entitas Asosiasi 2.854.003.215.750 2.257.683.602.663

Approval for Printing/23-Mar-20 65 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

1. PT Bank Mandiri Taspen


Akun ini merupakan penempatan dana Perseroan dalam bentuk penyertaan modal dengan kepemilikan
sebesar 48,437% sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Persentase Kepemilikan 48,437% 48,437%
Jumlah Lembar Saham 793.687.754 727.509.225
Lokasi Usaha Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia

Nilai awal 2.257.683.602.663 1.753.999.635.818


Bagian Laba Neto 312.746.477.997 207.872.014.869
Penerimaan Dividen (31.180.600.127) (66.292.102.447)
Bagian Penghasilan
Komprehensif Lain (11.461.193.184) 120.022.995.341
Penambahan Investasi -- 242.081.059.082
Nilai Akhir 2.527.788.287.349 2.257.683.602.663

Investasi pada Entitas Asosiasi merupakan bagian dari upaya penyelesaian kasus Bank Mandiri melalui
akta perdamaian antara Bank Mandiri dengan PT TASPEN (Persero) yang dikeluarkan oleh Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor 250/PDT.G/2013/PN.JKT.SEL tanggal 12 November 2013.
Sesuai akta perjanjian tersebut, Perseroan menerima saham PT Bank Mandiri TASPEN Pos sebanyak
202.000.000 lembar senilai Rp175.000.000.000 atau 20,20% melalui mekanisme penyetoran langsung
oleh pihak Bank Mandiri ke PT Bank Mandiri TASPEN untuk 202.000.000 lembar saham tersebut
sebesar Rp101.000.000.000.

Sesuai surat KJPP Adnan, Hamidi & Rekan No. DH.013.App-SV/T-LL/II/16 tanggal 17 Februari 2016
perihal Penilaian Saham Perseroan, nilai wajar penyertaan Perseroan pada PT Bank Mandiri TASPEN
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah Rp273.104.000.000 (Rp1.352 per lembar saham).

Pada tanggal 30 Juni 2016 telah diterima Surat dari Made Lely Nawaksari perihal Penawaran Penjualan
Saham atas nama I Made Madia (Almarhum) selaku pemegang 6.547.776 lembar saham pada PT Bank
Mandiri TASPEN dengan harga Rp1.375 per lembar saham.

Pada tanggal 16 September 2016 telah diterima surat dari PT Bank Mandiri TASPEN
Nomor DIR/0805/2016 perihal Penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas rencana PT Bank
Mandiri TASPEN melakukan rights issue untuk menambah permodalan sebesar minimal
Rp600.000.000.000 secara bertahap dalam 2 tahun, yakni: (i) Tahap I di tahun 2016 sebesar minimal
Rp400.000.000.000 dan (ii) Tahap II di tahun 2017 sebesar minimal Rp200.000.000.000. Rights issue
tahap I akan dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah 249.000.000 lembar saham baru dengan nilai
pasar sesuai hasil valuasi KJPP Ruky, Safrudin & Rekan (RSR) yakni sebesar Rp1.067 per lembar
saham.

Pada tanggal 31 Oktober 2016, telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
PT Bank Mandiri TASPEN yang dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 53 yang dibuat
oleh dan di hadapan Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., dengan 2 (dua) pokok keputusan, yaitu:

1. Persetujuan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor Perseroan dengan
pengeluaran/penerbitan saham baru sejumlah 249.000.000 lembar saham. Atas penerbitan saham
baru tersebut disetujui untuk diambil bagian oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT TASPEN
(Persero), sedangkan pemegang saham lainnya menyatakan melepaskan serta mengesampingkan
haknya untuk mengambil bagian sehingga komposisi pemegang saham Perseroan menjadi sebagai
berikut:

Approval for Printing/23-Mar-20 66 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pemegang Saham Saham (lembar) Nominal %


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 742.416.052 371.208.026.000 59,440%
PT Taspen (Persero) 291.052.224 145.526.112.000 23,310%
PT Pos Indonesia (Persero) 202.000.000 101.000.000.000 16,170%
Ida Bagus Made Putra Jandhana 6.983.948 3.491.974.000 0,560%
Drs I Made Madia (Almarhum) 6.547.776 3.273.888.000 0,520%
Jumlah 1.249.000.000 624.500.000.000 100,000%

2. Persetujuan rencana pengalihan/penjualan seluruh saham PT Pos Indonesia (Persero) atau


sejumlah 202.000.000 lembar saham kepada PT TASPEN (Persero), sehingga dengan pengalihan
saham dari PT Pos Indonesia (Persero) kepada PT TASPEN (Persero) serta pengambilan bagian
saham baru oleh pemegang saham Perseroan sebagaimana butir 1 di atas, komposisi pemegang
saham Perseroan akan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham Saham (lembar) Nominal %


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 742.416.052 371.208.026.000 59,440%
PT Taspen (Persero) 493.052.224 246.526.112.000 39,480%
Ida Bagus Made Putra Jandhana 6.983.948 3.491.974.000 0,560%
Drs I Made Madia (Almarhum) 6.547.776 3.273.888.000 0,520%
Jumlah 1.249.000.000 624.500.000.000 100,000%

Pada tanggal 15 November 2016 telah diterima surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor S-681/MBU/11/2016 perihal Permohonan Persetujuan Pembelian Saham PT Bank Mandiri
TASPEN atas nama I Made Madia (Almarhum) yang telah dituangkan dalam Akta Jual-Beli Saham
Notaris IGN Ngurah Putra Wijaya, S.H. Nomor 28 tanggal 17 Desember 2016. Kepemilikan saham
PT TASPEN (Persero) pada PT Bank Mandiri TASPEN menjadi 23,83% dengan jumlah saham
297.600.000 lembar.

Pada tanggal 30 November 2016 telah diterima surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor S-704/MBU/11/2016 perihal Persetujuan Peningkatan Kepemilikan Saham PT TASPEN
(Persero) pada PT Bank Mandiri TASPEN yang telah tercatat dalam Surat Keterangan dari Notaris
Andalia Farida S.H, M.H tanggal 28 Desember 2016. Kepemilikian saham PT TASPEN (Persero) pada
PT Bank Mandiri TASPEN menjadi 40,00% dengan jumlah saham 544.848.868 lembar, sehingga
komposisi pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham Saham (lembar) Nominal %


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 809.655.870 404.827.935.000 59,440%
PT Taspen (Persero) 544.848.868 272.424.434.000 40,000%
Ida Bagus Made Putra Jandhana 7.617.432 3.808.716.000 0,560%
Jumlah 1.362.122.170 681.061.085.000 100,000%

Pada tanggal 16 November 2018 telah diterima surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor S-773/MBU/11/2018 perihal Persetujuan atas Rencana Pembelian Saham dan Penambahan
Modal PT Bank Mandiri TASPEN (Bank Mantap), yang menyatakan:
1. Menyetujui pembelian saham 8,39% kepemilikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di PT Bank Mandiri
TASPEN atau sebesar 114.292.502 lembar saham dengan harga Rp3.539 per lembar saham sesuai
indikasi penilaian Kantor Jasa Penilai Publik Ruky, Safrudin, & Rekan (KJPP RSR) atau sebesar
Rp404.481.164.578.
2. Menyetujui penambahan setoran modal ke PT Bank Mantap melalui mekanisme right issue sesuai
porsi kepemilikan saham 48,39% atau sebesar Rp241.953.838.845.

Approval for Printing/23-Mar-20 67 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pada tanggal 30 November 2018 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
PT Bank Mandiri TASPEN sebagaimana dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 112
tanggal 30 November 2018 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H.,
dengan keputusan persetujuan penambahan modal dengan mekanisme right issue, sehingga komposisi
pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham Saham (lembar) Nominal %


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 695.363.368 347.681.684.000 51,050%
PT Taspen (Persero) 659.141.370 329.570.685.000 48,390%
Ida Bagus Made Putra Jandhana 7.617.432 3.808.716.000 0,560%
Jumlah 1.362.122.170 681.061.085.000 100,000%

Pemegang Saham Perorangan Ida Bagus Made Putra Jandhana tidak mengambil bagian dalam right
issue, sehingga kepemilikan PT TASPEN (Persero) menjadi 48,416%, dengan rincian sebagai berikut:

Pemegang Saham Saham (lembar) Nominal %


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 767.488.261 383.744.130.500 51,077%
PT Taspen (Persero) 727.509.225 363.754.612.500 48,416%
Ida Bagus Made Putra Jandhana 7.617.432 3.808.716.000 0,507%
Jumlah 1.502.614.918 751.307.459.000 100,000%

Pada tanggal 11 September 2020 menerima surat dari PT Bank Mandiri TASPEN No. DIR/535/2020
perihal Penawaran Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas rencana PT Bank Mandiri TASPEN melakukan
right issue untuk menambah permodalan sebesar minimal Rp500.000.000.000. Right issue dilakukan
dengan menerbitkan saham baru dan mengeluarkan saham dalam portepel sejumlah 136.686.714
lembar saham baru dengan nilai pasar sesuai hasil valuasi KJPP Ruky, Safrudin & Rekan, yakni
sebesar Rp3.658 per lembar saham.

Pada tanggal 14 Desember 2020, PT TASPEN (Persero) telah menerima surat dari Menteri BUMN
No. S-1147/MBU/12/2020 perihal Persetujuan atas Penambahan Modal PT TASPEN (Persero) pada
Bank Mandiri TASPEN berupa uang sebesar Rp242.081.059.082 yang berasal dari dana program THT
tahun 2020.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham Perseroan Terbatas Bank Mandiri
TASPEN nomor 41 tanggal 28 Desember 2020, yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris I Gusti Ngurah
Putra Wijaya, SH, dengan keputusan persetujuan penambahan modal dengan mekanisme right issue,
komposisi pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham Saham (lembar) Nominal %


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 837.303.519 418.651.759.500 51,098%
PT Taspen (Persero) 793.687.754 396.843.877.000 48,437%
Ida Bagus Made Putra Jandhana 7.617.432 3.808.716.000 0,465%
Jumlah 1.638.608.705 819.304.352.500 100,000%

Nilai investasi PT TASPEN (Persero) pada Entitas Asosiasi pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
masing-masing sebesar Rp2.527.788.287.349 dan Rp2.257.683.602.663. Perseroan mencatat investasi
pada Entitas Asosiasi menggunakan metode ekuitas. Pada setiap tanggal laporan, Perseroan mengakui
saldo Laba/Rugi Entitas Asosiasi ke dalam laba rugi sesuai dengan persentase kepemilikan.

Approval for Printing/23-Mar-20 68 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Berikut disajikan ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Total aset 45.541.863.952 35.099.766.282
Total liabilitas 41.513.724.163 31.629.267.727
Total ekuitas 4.028.139.789 3.470.498.555
--
Pendapatan bunga, neto 2.624.156.328 1.691.864.333
Laba operasional 839.887.543 562.995.223
Laba sebelum pajak 841.231.140 568.522.996
Laba tahun berjalan 645.676.813 429.159.557
Laba komprehensif lainnya 622.015.167 453.557.618

2. PT Central Sudirman Development


PT Arthindokarya Sejahtera yang berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Nomor 121
tanggal 20 Mei 1993 oleh Notaris Adam Kasdarmaji, S.H., berkedudukan di Jakarta dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan
Nomor : C241117 HT.01.01-TH.2003 pada tanggal 16 Desember 2002, serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia nomor 22 tanggal 16 Desember 2003 tambahan nomor 2727 yang
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta
Nomor 6 tanggal 9 Agustus 2019 oleh Winter Sigiro,SH., MH. Akta perubahan tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan
Surat Keputusan Nomor AHU-0053882.AH.01.02 tahun 2019 tentang persetujuan perubahan anggaran
dasar perseroan terbatas PT Arthindokarya Sejahtera tanggal 19 Agustus 2019.

PT Taspen Properti Indonesia menjalankan usaha di bidang aktivitas ketenagakerjaan, keamanan dan
penyelidikan, penyedia jasa untuk gedung dan pertamanan, administrasi kantor, penunjang kantor,
penunjang usaha lainnya, pos dan kurir, perdagangan eceran bukan mobil dan motor, konstuksi
gedung. PT Taspen Properti Indonesia berdomisili di Menara Taspen lt.18 Jalan Jend. Sudirman Kav.2,
Jakarta Pusat dan memulai kegiatan operasionalnya sejak tahun 1993.

Sebelum 2020 kepemilkan PT Taspen Properti Indonesia pada entitas anak yang dikonsolidasikan yaitu
99,05% di PT Arthindokarya Sejahtera.

Berdasarkan Akta Notaris Yualita Widyadhari, S.H., MKn. No.7 tanggal 7 Desember 2020 tentang
Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Arthindokarya Sejahtera menyetujui:
1) Untuk merubah nama Entitas Anak dari sebelumnya PT Arthindokarya Sejahtera menjadi
PT Central Sudirman Development
2) Merubah bidang usaha Entitas Anak menjadi Pembelian, penjualan, penyewaan dan
pengoperasian real estat milik sendiri atau sewa, seperti bangunan apartemen dan hunian,
bangunan non hunian termasuk fasilitas penyimpanan/gudang, mall dan pusat perbelanjaan,
tanah, tempat penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, pameran dan event
khusus; Penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk
digunakan secara permanen, baik dalam bulanan atau tahunan; Pengembang gedung untuk
dioperasikan sendiri, sebagai contoh untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut;
Pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa pengembangan lahan; Pengoperasian kawasan
untuk hunian rumah yang dapat dipindah pindah
3) Penjualan saham milik Koperasi Karyawan Arthaloka Sejahtera pada Entitas Anak sejumlah 95
(Sembilan puluh lima) lembar saham yaitu dengan nominal Rp9.500.000 kepada Tuan Budiaji
Damarsasongko tersebut, sehingga setelah penjualan tersebut telah dilakukan maka susunan
pemegang saham Entitas Anak menjadi: PT Taspen Properti Indonesia sebanyak 9.905 saham
dengan nominal seluruhnya sebesar Rp990.500.000; Tuan Budiaji Damarsasongko sebanyak 95
saham dengan nominal seluruhnya sebesar Rp9.500.000

Approval for Printing/23-Mar-20 69 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

4) Peningkatan Modal Dasar Entitas Anak dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp1.093.480.000.000 yaitu
terdiri dari Inbreng Lahan milik PT Taspen Properti Indonesia di Sudirman dengan Sertipikat Hak
Guna Bangunan Nomor 189 seluas 10.050m2 kepada Entitas Anak dan Penjualan Saham milik
Koperasi Karyawan Arthaloka Sejahtera kepada Tuan Budiaji Damarsasongko sekaligus
penambahan setoran modal Tuan Budiaji Damarsasongko kepada Entitas Anak
5) Perubahan Modal Disetor Entitas Anak dengan Inbreng lahan milik PT Taspen Properti Indonesia
sebesar Rp1.092.472.000.000 ditambah dengan Saham yang sebelumnya dimiliki PT Taspen
Properti Indonesia di Entitas Anak sebesar Rp990.500.000 maka total saham milik PT Taspen
Properti Indonesia menjadi Rp1.093.462.500.000 sedangkan saham milik Tuan Budiaji
Damarsasongko adalah sejumlah Rp17.500.000 yaitu didapat dari pembelian seluruh saham milik
Koperasi Karyawan Arthaloka Sejahtera sebesar Rp9.500.000 ditambah setoran modal baru
sebesar Rp8.000.000, maka total Modal Disetor Entitas Anak menjadi Rp1.093.480.000.000.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam AHU-0208166.AH.01.11. Tahun 2020 tanggal 10 Desember 2020.

Sebelumnya pada tanggal 31 Desember 2020, PT Taspen Properti Indonesia memiliki pengendalian
atas CSD sebagai berikut:
Jumlah Aset Jumlah
Aktivitas Persentase Tahun Operasi 31 Desember Pendapatan
Entitas Anak Domisili Bisnis Utama Kepemilikan Komersial 2020 Tahun 2020
% Rp RP
PT Central Sudirman Development ("PT CSD") Jakarta Pembelian, Penjualan, 100% Belum
Penyewaan dan Pengoperasian Beroperasi 1.093.480.000.000 --
Real Estat

Sejak tahun 2021, PT Taspen Properti Indonesia sudah tidak lagi memiliki pengendalian penuh
terhadap PT CSD. Hal tersebut dikarenakan PT Taspen Properti Indonesia menjual saham PT CSD
sebanyak 70% senilai Rp766.815.000.000 kepada PT Oasis Central Investment (PT OCI) pada tahun
2020 seperti yang tertuang dalam Perjanjian Induk tanggal 29 Desember 2020, namun penjualan saham
PT CSD kepada PT OCI baru sempurna terjadi dan efektif di tahun 2021, sehingga kepemilikan
PT Taspen Properti Indonesia atas saham PT CSD pada 31 Desember 2021 sebanyak 30%.

Persentase 2021 2020


Nama Entitas Asosiasi
Kepemilikan Saham Rp Rp
PT Central Sudirman Development (PT CSD) 30% 326.214.928.401 --

Mutasi investasi pada Entitas Asosiasi adalah sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Nilai Tercatat Awal Tahun -- --
Mutasi Investasi - Bersih 328.044.000.000 --
Bagian Rugi Entitas Asosiasi (1.829.071.599) --
Nilai Tercatat Awal Tahun 326.214.928.401 --

Ringkasan informasi keuangan Entitas Asosiasi pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebagai
berikut:

2021
Rp

Jumlah Agregat Aset Lancar 49.749.993.241


Jumlah Agregat Aset Tidak Lancar 1.216.819.567.048
Jumlah Agregat Liabilitas Jangka Pendek 6.911.465.618
Jumlah Agregat Liabilitas Jangka Panjang 172.275.000.000
Jumlah Agregat Rugi Bersih Tahun Berjalan 6.096.905.329

Approval for Printing/23-Mar-20 70 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

24. Properti Investasi

Akun ini merupakan penempatan dana Perseroan dalam bentuk properti investasi pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Harga perolehan
Tanah di Karet Tengsin 85.273.856.200 85.273.856.200
Bangunan di Jembatan Merah Plaza 34.133.809.641 34.133.809.641
Tanah dan bangunan di Cawang 7.429.321.000 7.429.321.000
Tanah dan bangunan di Denpasar 3.286.430.000 3.286.430.000
Tanah dan bangunan di Rawamangun 2.002.590.000 2.002.590.000
Tanah dan bangunan di Kudus 41.112.000 41.112.000
Sub Jumlah 132.167.118.841 132.167.118.841
Akumulasi Penyusutan (34.133.809.640) (34.133.809.640)
98.033.309.201 98.033.309.201
Entitas Anak - Bersih 13.920.153.476 162.713.562.386
Nilai Buku 111.953.462.677 260.746.871.587

Tanah Karet Tenqsin


Tanah yang terletak di Jalan Jendral Sudirman Kav. No. 2, Karet Tengsin dengan luas sebesar
23.068 m2 yang diperoleh Perseroan berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangun (HGB) No. 669, 670 dan
671. Sesuai dengan surat pemberitahuan pajak terutang pajak bumi dan bangunan pedesaan dan
perkotaan untuk tahun 2020 yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta nilai NJOP tanah di
Sudirman tersebut adalah sebesar Rp3.115.798.380.000.

Untuk meningkatkan manfaat tanah di Karet Tengsin (Sudirman), PT TASPEN (Persero) bekerjasama
dengan PT Mitsubishi Estate Co., salah satu perusahaan pengembang terbesar di dunia,
mengembangkan superblok berkonsep mixed-use di atas lahan milik TASPEN Group di kawasan
Jl. Jend. Sudirman (Karet Tengsin), Jakarta Pusat. Pengembangan superblok tersebut akan dibangun
bertahap dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun melalui skema Bangun Guna Serah (BGS) atau Build
Operate Transfer (BOT) selama 50 (lima puluh) tahun.

Kerjasama ini dilakukan setelah PT TASPEN (Persero) memperoleh persetujuan Menteri BUMN selaku
RUPS, dimana pada tanggal 28 Juni 2021 Menteri BUMN melalui surat nomor S-443/MBU/06/2021
perihal Persetujuan atas Usulan Rencana Optimalisasi Lahan di Jl. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta milik
PT TASPEN (Persero), menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyetujui kerja sama optimalisasi lahan milik PT TASPEN (Persero) antara PT TASPEN (Persero)
dengan PT Central Sudirman Development atas aset lahan yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman
Kav. 2, Jakarta dengan total luas sebesar 23.068 m² (SHGB No. 669, SHGB No. 670 dan SHGB
No. 671) untuk pembangunan Iconic Tower yang terdiri dari perkantoran (office), hotel, service
apartment dan Life Style Retail dengan jangka waktu kerja sama selama 30 (tiga puluh) tahun
ditambah perpanjangan 20 (dua puluh) tahun atau dengan total selama 50 (lima puluh) tahun di luar
masa pembangunan maksimal 10 (sepuluh) tahun.
2. Menyetujui permohonan perubahan Atas Hak Status Lahan Kerja Sama BOT/BGS yang akan
dikerjasamakan pada angka 1 dari Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Sertifikat Hak
Pengelolaan (HPL) sebagai berikut:

Lokasi Atas Hak


Sertifikat HGB No. 669
Jl. Jend. Sudirman Kav. 2, Jakarta dengan total luas
Sertifikat HGB No. 670
sebesar 23.068 m2
Sertifikat HGB No. 671

Approval for Printing/23-Mar-20 71 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Sesuai dengan Surat Menteri BUMN nomor S-443/MBU/06/2021 tersebut, PT TASPEN (Persero) telah
melakukan:
1. Penandatanganan Perjanjian kerjasama Bangun Guna Serah (BGS) atau Build OperateTransfer
(BOT) antara PT TASPEN (Persero) dengan PT Central Sudirman Development pada tanggal 29
Juni 2021, dana yang akan diterima oleh PT TASPEN (Persero) untuk pelaksanaan optimalisasi
lahan di Jl. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta, adalah sebagai berikut:
a. Kompensasi tunai dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp405,37 Miliar yang terdiri dari:

No Nilai Penerimaan Jadwal Penerimaan

Setelah terpenuhinya syarat berikut:


1. Terjadinya perubahan status kepemilikan lahan PT Taspen
1 Rp30 Miliar (Persero) dari HGB menjadi HPL, lalu terbitnya HGB a.n. PT Central
Sudirman Development di atas HPL a.n. TASPEN
2. Telah terbitnya izin perobohan Gedung Eksisting Menara Taspen
29 Juni 2021 (ulang tahun ke-2 dari tanggal penandatangan
2 Rp71,34 Miliar
perjanjian BGS)
29 Juni 2024 (ulang tahun ke-3 dari tanggal penandatanganan
3 Rp101,34 Miliar
perjanjian BGS)
29 Juni 2025 (ulang tahun ke-4 dari tanggal penandatanganan
4 Rp101,34 Miliar
perjanjian BGS)
29 Juni 2026 (ulang tahun ke-5 dari tanggal penandatanganan
5 Rp101,34 Miliar
perjanjian BGS)

b. Kompensasi dalam bentuk barang melalui pengalihan 4.125 m² unit strata ruang kantor dari
gedung yang dibangun di atas HGB atas HPL PT TASPEN (Persero) pada saat Penyelesaian
Pengembangan Proyek BGS.
Sampai dengan 31 Desember 2021 PT TASPEN (Persero) belum menerima dana atas optimalisasi
lahan tersebut.
2. Perubahan status kepemilikan tanah milik PT TASPEN (Persero) dari Hak Guna Bangunan (HGB)
menjadi Hak Pengelolaan (HPL), dimana sertifikat HPL tersebut telah diterbitkan pada tanggal 27
Desember 2021, dengan rincian sebagai berikut:
Sebelum Sesudah
Luas (m2)
Sertifikat
SHGB No.669 SHPL No.34 22.662
SHGB No.670 SHPL No.36 141
SHGB No.671 SHPL No.35 265
Tanah dan bangunan di Cawang
Tanah di Cawang Baru merupakan hasil rampasan negara yang diserahkan kepada PT TASPEN
(Persero) atas kasus tindakan pencucian uang. Adapun tindakan pencucian uang dilakukan dengan
menggunakan dana hasil manipulasi data perbankan dalam proses penempatan uang milik PT TASPEN
(Persero) di Bank Mandiri Kantor Kas Rawamangun yang dilakukan dalam kurun waktu tahun 2006
sampai dengan 2007. Pencucian uang dilakukan dengan membeli rumah yang terletak di Cawang Baru.
Berdasarkan hasil putusan Mahkamah Agung Nomor: 383K/PID.SUS/2017 tanggal 29 Agustus 2017,
menyatakan bahwa Sertifikat Nomor 1268 luas 507m2 dan Sertifikat Nomor 1141 luas 403 m2 yang
terletak di Jl. Cawang Baru dirampas untuk negara c.q. PT TASPEN (Persero). Terdapat Berita Acara
Serah Terima barang bukti dari Kejaksaan Agung Jakarta Timur yang dilakukan pada tanggal
15 November 2017.
Pada tahun 2020, terdapat kerjasama sewa dengan PT Indomarco Prismatama atas tanah dan
bangunan di Cawang Baru untuk periode 22 Februari 2020 sampai dengan 21 Februari 2022.
Tanah dan bangunan Denpasar, Rawamanqun, dan Kudus
Tanah dan bangunan di Denpasar, Rawamangun, dan Kudus merupakan tanah yang diperoleh melalui
sitaan pengadilan sebagai bagian dari penyelesaian penyalahgunaan penempatan deposito yang
dilakukan dalam kurun waktu 2006 sampai dengan 2007. Properti investasi ini direncanakan akan
dilepas oleh Perseroan karena tidak dimanfaatkan untuk operasional.

Approval for Printing/23-Mar-20 72 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Berdasarkan hasil putusan Mahkamah Agung Nomor 2691K/PID.SUS/2010 tanggal 21 Februari 2011,
menyatakan bahwa Sertifikat Hak milik Tanah, tanah dan bangunan dirampas untuk negara c.q.
PT TASPEN (Persero). Berdasarkan Berita Acara Serah Terima barang bukti dari Kejaksaan Negeri
Jakarta Timur telah dikembalikan kepada PT TASPEN (Persero) berupa:
1) 1 (satu) Sertifikat Hak Milik Tanah dan Bangunan Nomor 1852 luas 420m2 yang terletak di Desa
Singocandi Kudus, Jawa Tengah;
2) 1 (satu) Sertifikat Hak Milik Tanah dan Bangunan Nomor 1937 luas 722m2 yang terletak di Desa
Singocandi Kudus, Jawa Tengah;
3) 1 (satu) Sertifikat Hak Milik Tanah dan Bangunan Nomor 822 luas 740m2 yang terletak di Desa
Danginpuri, Denpasar.
4) 1 (satu) Sertifikat Hak Milik Tanah dan Bangunan Nomor 534 luas 275m2 yang terletak di Desa
Danginpuri, Denpasar.
5) 1 (satu) Sertifikat Hak Milik Tanah dan Bangunan Nomor 479 luas 750m2 yang terletak di Desa
Danginpuri, Denpasar.
6) Tanah dan bangunan yang terletak di JI. Anggrek Raya No. 32 RT. 008 Kel. Pulogadung Jakarta
Timur.

Saat ini PT TASPEN (persero) masih dalam proses koordinasi dengan pengadilan dan kejaksaan untuk
melaksanakan eksekusi terhadap tanah dan bangunan di Denpasar. Manajemen melakukan
permohonan eksekusi dalam surat nomor 01/VII/2019 tanggal 18 Juli 2019 perihal Permohonan aan
maning terhadap putusan perdata No.736/Pdst.G.2015/PN.Dps. tanggal 29 September 2016 jo
No. 66/Pdt/2017/Pt Dps. tanggal 6 Juli 2017 jo No.1555/K/Pdt/2018 tanggal 29 Agustus 2018 yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap. Proses eksekusi/pengosongan aset sejak 2020 tertunda karena
Pandemi Covid-19 karena adanya pembatasan kegiatan yang melibatkan banyak pihak (keramaian)
berdasarkan ketetapan Pemerintah.

Bangunan di Jembatan Merah Plaza (JMP)


Properti investasi yang dimiliki Perseroan berupa ruko/kios yang berlokasi di Jembatan Merah Plaza
Surabaya seluas 7.085 m2 yang terdiri dari 8 ruko/kios (18 Sertifikat HGB).
- Properti ini merupakan pengembalian penyertaan langsung PT TASPEN (Persero) Program Pensiun
pada PT Lamicitra Nusantara dengan Nilai Perolehan sebagai berikut:
Rp
Nilai Ruko (luas 7.085 m2) 29.681.573.600
PPN dan PPh atas pengalihan aset 4.452.236.041
Nilai Perolehan 34.133.809.641

Properti Investasi berupa ruko/kios di Jembatan Merah Plaza disajikan sebagai Aset Investasi kategori
tersedia untuk dijual dengan pertimbangan:
a. Investasi dimaksud masih dalam proses penjualan atau pelepasan yang memerlukan waktu lebih dari
satu tahun dan belum dapat dipastikan momentum pelepasan sesuai dengan harga yang memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Tim Pengarah/ Menteri Keuangan.
b. Kepemilikan Investasi di Jembatan Merah Plaza memiliki risiko:
- Risiko penurunan nilai akibat dari penurunan kualitas fisik aset.
- Risiko kenaikan akumulasi biaya pemeliharaan atau service charge.
- Risiko penurunan pendapatan sewa akibat turunnya minat sebagai dampak dari munculnya area
bisnis baru yang lebih menarik.
Pada tahun 2007 dilakukan depresiasi atas properti investasi sesuai PSAK 13 tentang Properti
Investasi. Penyusutan dihitung selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Depresiasi
dihitung sejak 1 Januari tahun 1996 (diperolehnya aset akhir Juli 1995). Dengan diperhitungkannya
depresiasi sejak tahun 1996 maka nilai buku properti investasi pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020 adalah sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Nilai 34.133.809.641 34.133.809.641
Akumulasi penyusutan (34.133.809.640) (34.133.809.640)
Jumlah 1 1

Approval for Printing/23-Mar-20 73 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pada tanggal 8 Februari 2012, Aset Jembatan Merah Plaza dinilai kembali oleh KJPP Iwan Bachron &
Rekan dengan No. Laporan 014/IDR-T1/PEN/11/2012 dengan nilai wajar sebesar Rp38.807.000.000.

Stand/kios di JMP telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan Property
All Risks Policy No. Polis: 204.297.200.16.00001/000/000 dan Polis Standar Asuransi Gempa Bumi No.
Polis: 204.203.200.16.00001/000/000 tertanggal 5 Februari 2016 untuk periode 01 Januari 2016 s/d
31 Desember 2016 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp34.460.000.000. Pada tanggal 31 Desember
2020 dan 2019, Stand/kios di JMP tidak diasuransikan.

Nilai wajar properti investasi untuk posisi 31 Desember 2015 berdasarkan appraisal yang dilakukan oleh
KJPP Iwan Bachron & Rekan tanggal 18 April 2016 adalah sebesar Rp36.978.000.000 dengan Nomor
148/DR-TI/PEN/IV/2016.

Hasil penilaian aset ruang ritel ruko/kios milik PT TASPEN (Persero) di Jembatan Merah Plaza untuk
keperluan Jual Beli aset yang dilakukan oleh KJPP Iwan Bachron & Rekan melalui surat
Nomor 376/IDR-TI/PEN/VIII/2016 tanggal 25 Agustus 2016 bahwa nilai realisasi bersih aset pada
tanggal 1 Agustus 2016 adalah sebesar Rp44.505.000.000.

Hasil penilaian aset ruko/kios milik PT TASPEN (Persero) di Jembatan Merah Plaza untuk keperluan
Jual Beli aset berdasarkan appraisal yang dilakukan oleh KJPP Budi, Edy, Saptono & Rekan melalui
surat nomor: 341/tep-BEST/Lap.PA/X1/17 tanggal 7 November 2017 bahwa nilai realisasi bersih aset
pada tanggal 19 Oktober 2017 adalah sebesar Rp38.651.000.000.

Hasil penilaian aset ruko/kios milik PT TASPEN (Persero) di Jembatan Merah Plaza untuk keperluan
jual beli aset yang dilakukan oleh KJPP Karmanto dan Rekan melalui surat Nomor 00236/2.0062-
00/PI/08/0030/1/VII/2020 tanggal 30 Juli 2020 bahwa nilai realisasi bersih aset pada tanggal 14 Juli
2020 adalah sebesar Rp48.093.000.000.

Dalam penilaian tersebut, metode yang digunakan adalah pendekatan pasar (market approach) yaitu
membandingkan aset yang dinilai dengan aset yang identik atau sebanding, di mana informasi harga
transaksi atau penawaran tersedia.

Asumsi-asumsi yang berhubungan dengan metode yang digunakan di antaranya:


- Semua pernyataan dan data yang tercantum dalam laporan adalah benar
- Aset yang dinilai telah bebas dari segala tuntutan hukum, dapat diperjualbelikan, bebas dari
sengketa atau ikatan-ikatan lainnya, dan kepemilikan dari aset dapat dipindahtangankan

Per 31 Desember 2021 semua kios dalam kondisi tidak ada penyewa, dengan kosongnya kios-kios
tersebut maka service charge yang merupakan beban penyewa menjadi kewajiban pemilik yang masih
terutang. Di sisi lain HGB atas kios-kios tersebut juga telah jatuh tempo sejak 31 Desember 2011.

Properti Investasi - Entitas Anak


Properti investasi milik entitas anak merupakan tanah seluas 10.308 m2 dan bangunan seluas
20.134 m2 milik Grup yang terletak di JI. Jendral Sudirman Nomor 2, Jakarta 10220, Bali dan
Lamongan.

Nilai wajar properti investasi tersebut diatas sebesar Rp814.239.400.000, sesuai laporan Kantor Jasa
Penilai Publik (KJPP) Abdullah Fitriantoro dan Rekan, penilai independen, dengan laporan penilaian
tertanggal 02 Mei 2018.

Terdapat penurunan nilai properti investasi pada aset properti tanah sebesar Rp147.990.895.483
diakibatkan adanya efek dekonsolidasian Perusahaan atas PT CSD pada tahun 2021.

Manajemen menyakini bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas properti investasi pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020.

Approval for Printing/23-Mar-20 74 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

25. Aset Tetap


Akun ini merupakan nilai buku aset tetap Perseroan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:

2021
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 203.973.390.951 -- -- -- 203.973.390.951
Bangunan 451.398.411.531 -- -- (15.577.343.448) 435.821.068.083
Kendaraan 139.665.548.531 -- (12.153.718.600) (4.451.664.486) 123.060.165.445
Komputer 188.414.115.792 15.006.854.978 (23.378.105.017) (15.202.313.598) 164.840.552.155
Inventaris kantor 256.454.483.621 35.079.021.737 (23.731.496.864) (14.939.746.430) 252.862.262.064
Aset Tetap dalam
Penyelesaian 4.304.721.300 11.422.112.654 -- 18.202.313.598 33.929.147.552
1.244.210.671.726 61.507.989.369 (59.263.320.481) (31.968.754.364) 1.214.486.586.250
Aset hak guna
Bangunan 9.915.167.244 3.551.628.727 (5.123.125.102) -- 8.343.670.869
Kendaraan 6.597.081.043 25.188.491.020 (1.241.231.512) -- 30.544.340.551
16.512.248.287 28.740.119.747 (6.364.356.614) -- 38.888.011.420
1.260.722.920.013 1.253.374.597.670
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan 227.460.313.004 20.086.979.308 -- (25.131.251.000) 222.416.041.312
Kendaraan 92.832.727.093 15.592.618.370 (12.153.718.560) (1.149.452.645) 95.122.174.258
Komputer 133.730.215.405 20.987.172.311 (23.378.104.736) (18.202.313.598) 113.136.969.382
Inventaris kantor 189.379.386.188 24.792.861.604 (23.124.309.460) (15.241.958.180) 175.805.980.152
643.402.641.690 81.459.631.593 (58.656.132.756) (59.724.975.423) 606.481.165.104
Aset hak guna
Bangunan 3.827.673.972 1.231.512.310 (2.650.075.246) -- 2.409.111.036
Kendaraan 1.363.432.534 597.302.023 (1.065.231.240) -- 895.503.317
5.191.106.506 1.828.814.333 (3.715.306.486) -- 3.304.614.353
648.593.748.196 609.785.779.457
Nilai buku 612.129.171.817 643.588.818.213

2020
Saldo Awal Penerapan PSAK 73 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 203.973.390.951 -- -- -- -- 203.973.390.951
Bangunan 452.523.941.386 -- 1.818.045.145 (2.953.575.000) 10.000.000 451.398.411.531
Kendaraan 135.228.608.867 -- 11.173.346.846 (9.065.757.182) 2.329.350.000 139.665.548.531
Komputer 163.548.472.025 -- 33.202.112.855 (9.928.172.088) 1.591.703.000 188.414.115.792
Inventaris kantor 224.777.777.813 -- 36.951.815.695 (7.781.684.887) 2.506.575.000 256.454.483.621
1.180.052.191.042 -- 83.145.320.541 (29.729.189.157) 6.437.628.000 1.239.905.950.426
Aset Tetap dalam
Penyelesaian 22.507.034.898 -- -- -- (18.202.313.598) 4.304.721.300
22.507.034.898 -- -- -- (18.202.313.598) 4.304.721.300
Aset hak guna
Bangunan -- 3.272.936.359 6.642.230.885 -- 9.915.167.244
Kendaraan 3.302.211.750 -- 5.624.219.293 -- (2.329.350.000) 6.597.081.043
3.302.211.750 3.272.936.359 12.266.450.178 -- (2.329.350.000) 16.512.248.287
1.205.861.437.690 1.260.722.920.013
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan 207.785.120.047 -- 19.768.849.891 (101.344.833) 7.687.899 227.460.313.004
Kendaraan 83.419.348.646 -- 21.593.986.211 (14.209.389.431) 2.028.781.667 92.832.727.093
Komputer 120.633.482.331 -- 21.180.930.877 (9.622.428.023) 1.538.230.220 133.730.215.405
Inventaris kantor 165.208.598.416 -- 28.599.787.880 (6.774.983.906) 2.345.983.798 189.379.386.188
577.046.549.440 -- 91.143.554.859 (30.708.146.193) 5.920.683.584 643.402.641.690
Aset hak guna
Bangunan -- -- 3.827.673.972 -- 3.827.673.972
Kendaraan 2.314.114.696 -- 678.786.355 -- (1.629.468.517) 1.363.432.534
2.314.114.696 -- 4.506.460.327 -- (1.629.468.517) 5.191.106.506
579.360.664.136 648.593.748.196
Nilai buku 626.500.773.554 612.129.171.817

Menindaklanjuti Surat Menteri Keuangan Nomor S-206/M.02/2021 perihal Permohonan


Pemindahbukuan Aset Milik Akumulasi Iuran Pensiun Menjadi Aset Program Tabungan Hari Tua Berupa
Tanah dan Bangunan PT TASPEN (Persero), telah dilakukan pemindahbukuan aset tetap berupa tanah
dan bangunan sebesar Rp1.337.480.000.000 dari Akumulasi Iuran Pensiun ke Program Tabungan Hari
Tua pada bulan Juli 2021, serta pembayarannya telah dilunasi pada bulan Desember 2021.

Approval for Printing/23-Mar-20 75 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

PT TASPEN (Persero) mengasuransikan seluruh aset tetapnya atas bangunan dengan jenis
pertanggungan gempa bumi, kebakaran, kerusuhan, banjir serta semua risiko kepada pihak ketiga yaitu
PT Jasindo, PT Askrindo dan dengan total nilai pertanggungan pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020 masing-masing sebesar Rp1.446.853.018.113 dan Rp526.121.797.127. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko
yang mungkin dialami.
Aset hak-guna pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

2021
Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan
Aset Hak Guna
Bangunan 9.915.167.244 3.551.628.727 (5.123.125.102) 8.343.670.869
Kendaraan 6.597.081.043 25.188.491.020 (1.241.231.512) 30.544.340.551
16.512.248.287 28.740.119.747 (6.364.356.614) 38.888.011.420

Akumulasi Penyusutan
Aset Hak Guna
Bangunan 3.827.673.972 1.231.512.310 (2.650.075.246) 2.409.111.036
Kendaraan 1.363.432.534 597.302.023 (1.065.231.240) 895.503.317
5.191.106.506 1.828.814.333 (3.715.306.486) 3.304.614.353
Nilai Buku 11.321.141.781 35.583.397.067

2020
Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Aset Hak Guna
Bangunan -- 9.915.167.244 -- 9.915.167.244
Kendaraan 3.302.211.750 5.624.219.293 (2.329.350.000) 6.597.081.043
3.302.211.750 15.539.386.537 (2.329.350.000) 16.512.248.287
Akumulasi Penyusutan
Aset Hak Guna
Bangunan -- 3.827.673.972 -- 3.827.673.972
Kendaraan 2.314.114.696 678.786.355 (1.629.468.517) 1.363.432.534
2.314.114.696 4.506.460.327 (1.629.468.517) 5.191.106.506
Nilai Buku 988.097.054 11.321.141.781

Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp

Perseroan
Hasil penjualan aset tetap 5.826.295.114 2.643.194.749
Nilai buku 607.187.725 9.140.018
Jumlah laba penjualan aset (Catatan 48) 5.219.107.389 2.634.054.731

Approval for Printing/23-Mar-20 76 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

26. Aset Takberwujud

Aset tidak berwujud pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Harga Perolehan 580.690.137.571 595.219.739.171
Amortisasi (351.791.007.831) (266.929.606.948)
228.899.129.740 328.290.132.223

Akumulasi Iuran Pensiun


Harga Perolehan 10.009.537.225 10.009.537.225
Amortisasi (10.009.537.225) (10.009.537.225)
Total Aset Tak Berwujud Perseroan -- --

Entitas Anak
Harga Perolehan 19.889.500.949 19.584.788.099
Amortisasi (16.829.676.115) (15.144.092.039)
3.059.824.834 4.440.696.060
Jumlah 231.958.954.574 332.730.828.283

Nilai aset takberwujud tersebut merupakan pengeluaran biaya untuk lisensi, software, paket aplikasi dan
leasing atas pengadaan Smartcard. Terhadap aset tersebut dilakukan amortisasi selama lima tahun.

27. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

Rincian Aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai
berikut:

2021
Diakui pada
Dampak Diakui pada penghasilan
perubahan laporan komprehensif
1 Januari tarif laba rugi lain 31 Desember

Imbalan Paska Kerja 26.330.666.735 2.633.066.674 1.234.245.827 (3.071.492.966) 27.126.486.270


Aset Tetap 1.278.714.102 -- 5.031.807.419 -- 6.310.521.521
Aset Takberwujud 1.068.998.020 -- (9.298.566.206) -- (8.229.568.186)
Aset pajak tangguhan
Perseroan - neto 28.678.378.857 2.633.066.674 (3.032.512.960) (3.071.492.966) 25.207.439.605
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Entitas anak - neto 158.477.886 7.745.690,00

Aset pajak tangguhan


konsolidasian - neto 28.836.856.743 25.215.185.295

Liabilitas pajak tangguhan


Entitas anak - neto -- 81.728.886

Approval for Printing/23-Mar-20 77 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Diakui pada
Dampak Diakui pada penghasilan
perubahan laporan komprehensif
1 Januari Penyesuaian tarif laba rugi lain 31 Desember

Imbalan Paska Kerja 6.573.548.805 19.965.794.526 (5.307.868.666) (3.864.023.113) 8.963.215.183 26.330.666.735


Aset Tetap (57.347.879) -- 6.881.745 1.329.180.236 -- 1.278.714.102
Aset Takberwujud (206.690.653) -- 24.802.878 1.250.885.795 -- 1.068.998.020
Investasi Langsung (1.030.331.181) -- 123.639.742 906.691.439 -- --
Aset pajak tangguhan
Perseroan - neto 5.279.179.092 19.965.794.526 (5.152.544.301) (377.265.643) 8.963.215.183 28.678.378.857
Aset pajak tangguhan
Entitas anak - neto 139.002.909 158.477.886

Aset pajak tangguhan


konsolidasian - neto 5.418.182.001 28.836.856.743

Liabilitas pajak tangguhan


Entitas anak - neto (346.633.550) --

28. Aset Lain-Lain

Akun ini merupakan kelompok aset selain yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun rinciannya pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Biaya ditangguhkan -- 1.697.237.500
Piutang bunga ditangguhkan 188.766.153.224 44.748.341.000
Hak Guna Bangunan:
Nilai perolehan 33.518.527.925 32.480.250.325
Amortisasi (16.755.165.844) (15.040.106.000)
Uang jaminan dan setoran Dewan Asuransi Indonesia (DAI) 9.000.000 9.000.000
Aset tetap tidak digunakan:
Nilai tercatat 889.513.440 1.014.104.527
Akumulasi penyusutan (889.513.273) (1.014.104.307)
Aset tersedia untuk dijual:
Nilai tercatat 1.720.248.738 1.752.328.738
Akumulasi penyusutan (1.720.248.692) (1.752.328.688)
Aset keuangan jangka panjang lainnya 87.994.051.233 87.994.051.233
Cadangan penyisihan piutang aset keuangan lainnya (87.994.051.233) (87.994.051.233)
Aset keuangan yang disisihkan secara penuh:
Piutang denda:
Nilai perolehan 9.182.550.512 9.182.550.512
Cadangan penyisihan (9.182.550.512) (9.182.550.512)
Aset lainnya 279.116.513 407.821.715
Sub Jumlah 205.817.632.031 64.302.544.810

Entitas Anak
Aset real estate 173.964.433.253 121.779.458.680
Aset reasuransi 40.085.890.060 36.667.294.423
Piutang bunga ditangguhkan -- 762.350.000
Persediaan - Properti -- 323.784.206
Aset lainnya 5.841.485.058 79.211.388.765
Sub Jumlah 219.891.808.371 238.744.276.074
Jumlah 425.709.440.402 303.046.820.884

a. Biaya Ditangguhkan
Saldo Aset Lancar Lainnya pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 sebesar nihil dan
Rp1.697.237.500 merupakan biaya ditangguhkan Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS atas estimasi
biaya perpanjangan HGB Jembatan Merah Plaza Surabaya dan biaya atas pembayaran jasa
appraisal tanah dan bangunan.

Approval for Printing/23-Mar-20 78 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

b. Piutang Bunga Ditangguhkan


Piutang bunga ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp188.766.153.224 dan Rp44.748.341.000 merupakan bunga obligasi yang menjadi hak pihak
ketiga atas kepemilikan obligasi periode sebelumnya (sebelum terjadi pembelian oleh Perseroan
dan entitas anak) yang dibayarkan terlebih dahulu pada saat pembelian obligasi dan akan diterima
bersamaan dengan kupon. Rincian Piutang Bunga ditangguhkan adalah sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Program:
THT 90.991.809.152 26.545.578.730
Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS 96.390.244.072 17.707.582.798
JKK 1.384.100.000 495.179.472
Nilai tercatat 188.766.153.224 44.748.341.000

c. Hak Guna Bangunan


2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
HGB
Nilai perolehan 5.923.664.460 2.091.620.176
Amortisasi (3.532.627.098) (1.513.847.985)
2.391.037.362 577.772.191
Akumulasi luran Pensiun PNS
HGB
Nilai perolehan 27.594.863.465 30.388.630.149
Amortisasi (13.222.538.746) (13.526.258.015)
14.372.324.719 16.862.372.134
Jumlah 16.763.362.081 17.440.144.325

Hak Guna Bangunan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode hak atas sertifikat
HGB tersebut. Nilai HGB Aset AIP PNS merupakan nilai HGB atas property di Jembatan Merah
Plaza (JMP) Surabaya dan gedung kantor dan rumah dinas yang dibangun oleh Perseroan.
Terhadap rumah dinas yang diperoleh melalui pembelian rumah siap huni, pengeluaran biaya untuk
pengurusan sertifikat HGB dicatat sebagai nilai perolehan atas rumah dinas, kecuali atas rumah
dinas yang sertifikat HGB nya telah jatuh tempo. Perpanjangan HGB yang telah jatuh tempo dicatat
sebagai beban tangguhan dan diamortisasi.

d. Aset Tetap Tidak Digunakan


Akun ini merupakan nilai buku aset yang akan diusulkan untuk dihapusbukukan melalui mekanisme
lelang, dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Program THT
Nilai perolehan 707.833.704 707.833.704
Akumulasi penyusutan (707.833.563) (707.833.563)
141 141
Akumulasi Iuran Pensiun
Nilai perolehan 181.679.736 306.270.823
Akumulasi penyusutan (181.679.710) (306.270.744)
26 79
Jumlah 167 220

Approval for Printing/23-Mar-20 79 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

e. Aset Tersedia Untuk Dijual


Aset tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp46
dan Rp50 merupakan aset investasi (kendaraan, komputer dan inventaris kantor) yang akan
dilelang karena tidak lagi dimanfaatkan untuk operasional Perseroan, dengan rincian sebagai
berikut:

2021 2020
Rp Rp
Program THT
Nilai perolehan
Kendaraan 875.304.000 875.304.000
Komputer 596.091.738 596.091.738
Inventaris Kantor 225.590.300 225.590.300
1.696.986.038 1.696.986.038
Akumulasi penyusutan
Kendaraan (875.303.995) (875.303.995)
Komputer (596.091.710) (596.091.710)
Inventaris kantor (225.590.290) (225.590.290)
(1.696.985.995) (1.696.985.995)
Sub Jumlah 43 43

Akumulasi Iuran Pensiun


Nilai perolehan 23.262.700 55.342.700
Akumulasi penyusutan (23.262.697) (55.342.693)
Sub Jumlah 3 7
Jumlah 46 50

f. Aset Keuangan Jangka Panjang Lainnya

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Aset Keuangan Jangka Panjang Lainnya:
Nilai Piutang 87.994.051.233 87.994.051.233
Cadangan Penyisihan Piutang Aset Keuangan Lainnya (87.994.051.233) (87.994.051.233)
Nilai tercatat -- --

Saldo aset keuangan jangka panjang lainnya pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp87.994.051.233 yang disisihkan secara penuh ditahun 2020 merupakan sisa
piutang atas buyback investasi langsung pada PT Pasaraya Tosersajaya sebesar
Rp106.494.051.233 yang akan diterima bertahap sampai dengan 30 Juni 2020.

Atas Piutang tersebut, sampai dengan 31 Desember 2019, PT TASPEN (Persero) telah menerima
pembayaran sebesar Rp18.500.000.000 sehingga sisa pembayaran per 31 Desember 2019 menjadi
Rp87.994.051.233.

Penempatan pada PT Pasaraya Tosersajaya dilakukan pada tanggal 3 Februari 1992 sesuai
persetujuan Menteri Keuangan melalui surat Nomor S-1484/MK.013/1991 tanggal 11 Desember
1991, surat Nomor S-493/MK.013/1992 tanggal 12 Mei 1992 dan surat Nomor S-286/MK.016/1993
tanggal 26 Februari 1993.

Penempatan awal PT TASPEN (Persero) pada PT Pasaraya Tosersajaya sebesar


Rp88.800.000.000 (13,67%) yang terdiri dari 12.685.714 lembar saham dengan nominal sebesar
Rp1.000 dan harga beli per lembar saham sebesar Rp7.000 dan ditambah dengan diskon
pembelian sebesar 2% dari jumlah saham yang dibeli (12.685.714 lembar) sehingga jumlah saham
yang dimiliki oleh PT TASPEN (Persero) adalah sebanyak 12.939.428 lembar.

Approval for Printing/23-Mar-20 80 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pada RUPS Luar Biasa PT Pasaraya Tosersajaya pada tanggal 16 April 1996 yang dicatat dalam
Berita Acara Notaris Sutjipto S.H., PT TASPEN (Persero) mendapat agio saham sebanyak
10.782.857 lembar. Berdasarkan RUPSLB tanggal 5 November 1998, PT TASPEN (Persero)
memperoleh agio saham sebanyak 2.323.659 lembar.

Pada tanggal 8 Maret 2000 sesuai dengan MoU Nomor MoU-01/DIR/2000 menerangkan bahwa
saham TASPEN dibeli kembali oleh PT Pasaraya Tosersajaya senilai Rp101,42 miliar, sehingga
dalam PPJB Nomor 52 tanggal 9 Maret 2005 menjelaskan bahwa Pembayaran atas pembelian
kembali saham senilai Rp101,42 miliar akan dilaksanakan secara bertahap sebanyak 7 kali sampai
dengan Desember 2016. Pembayaran akan dilakukan oleh PT Pasaraya Nusakarya (PNK) selaku
Induk dari PT Pasaraya Tosersajaya.

Setelah melakukan Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB) pertama, PT Pasaraya Nusakarya (PNK)
tidak melakukan pembayaran atas kewajibannya atas transaksi buyback saham Pasaraya
Tosersajaya.

Pada tahun 2007 terhadap Penyertaan pada PT Pasaraya Tosersajaya telah dilakukan impairment
sebesar Rp62.354.761.550 berdasarkan nilai wajar atas penilaian yang dilakukan oleh PT. Hutama
Penilai. Berdasarkan Laporan KJPP PT Hutama Penilai Nomor. 12/HP-PU/PTS/III/08 Nilai Wajar
saham PT Pasaraya Tosersajaya per 31 Desember 2007 sebesar Rp1.015,33 per lembar, sehingga
nilai penyertaan Perseroan pada PT Pasaraya Tosersajaya menjadi Rp26.445.238.450 sedangkan
nilai tercatat pada saat dilakukan penilaian sebesar Rp88.800.000.000.

Selanjutnya pada tahun 2008, laporan keuangan PT Pasaraya Tosersajaya per 31 Desember 2008
menunjukkan akumulasi rugi sebesar Rp7.942.993.313 dan nilai ekuitas sebesar Rp82.181.566.
Atas kondisi tersebut, Perseroan kembali melakukan impairment sebesar Rp26.434.004.230
sehingga nilai tercatat penyertaan Perseroan pada PT Pasaraya Tosersajaya per 31 Desember
2008 menjadi Rp 11.234.220.

Berdasarkan appraisal dari KJPP Iwan Bachron & Rekan tanggal 4 Juni 2012
Nomor 62/IDR T2/PEN/VI/2012 nilai pasar wajar saham pada PT Pasaraya Tosersajaya posisi
31 Desember 2011 adalah nihil sehingga penyertaan Perseroan pada PT Pasaraya Tosersajaya per
31 Desember 2012 menjadi nihil.

Menindaklanjuti surat Direksi PT Pasaraya Nusakarya melalui surat Nomor 125/PNK.05/111/2016


tanggal 17 Maret 2016 perihal Tanggapan atas surat PT TASPEN (Persero), Direksi PT Pasaraya
Nusakarya menyampaikan tawaran harga buyback saham PT Pasaraya Tosersajaya yang dimiliki
PT TASPEN (Persero) adalah sebesar Rp106.494.051.233 dengan jangka waktu pembayaran sejak
Maret 2016 sampai dengan Maret 2020 (4 tahun).

Pada tanggal 8 Agustus 2016, dihadapan Notaris Raden Ajeng Veronica Soelarsih Dijah Retno
Lestari, PT TASPEN (Persero) dan PT Pasaraya Nusakarya telah menandatangani:
- Akta Nomor 4 sebagai Pembatalan Akta nomor 52, 53, dan 54 tahun 2005;
- Akta Nomor 5 sebagai Pengikatan Jual Beli saham PT Pasaraya Tosersajaya kepada
PT Pasaraya Nusakarya sebesar Rp106.494.051.233 yang akan diselesaikan secara bertahap
setiap tiga bulanan sejak 8 Agustus 2016 sampai dengan 30 Juni 2020, dengan rincian sebagai
berikut:

Tahap Jadwal pembayaran Nominal


I 8 Agustus 2016 - 31 Maret 2017 6.000.000.000
II 30 Juni 2017 - 30 Maret 2018 17.000.000.000
III 29 Juni 2018 - 29 Maret 2019 32.000.000.000
IV 28 Juni 2019 - 31 Maret 2020 46.422.905.936
V 30 Juni 2020 5.071.145.297
Jumlah 106.494.051.233

Terhadap kewajiban PT Pasaraya Nusakarya yang jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2018,
29 Juni 2018, 28 September 2018, 31 Desember 2018, dan 29 Maret 2019, 28 Juni 2019, dan
31 Oktober 2019 dengan total Rp57.500.000.000 sampai dengan 31 Desember 2020 belum
diterima pembayarannya.

Approval for Printing/23-Mar-20 81 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

PT TASPEN (Persero) melalui Surat Nomor SRT-10/DIR.03/042018 perihal Pemberitahuan


Tunggakan Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya, telah melakukan
pemberitahuan terkait penundaan pembayaran angsuran ke-8 yang belum diterima, serta denda
yang harus dibayar dikarenakan penundaan pembayaran angsuran tersebut.

Menjawab Surat PT TASPEN (Persero), melalui surat pada tanggal 23 April 2018 PT Pasaraya
Nusakarya menyampaikan pemberitahuan penundaan pembayaran tahapan kedua angsuran ke-8,
yang jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2018 sebesar Rp4.500.000.000. Pembayaran tunggakan
beserta denda yang timbul atas tunggakan tersebut akan dilaksanakan sekaligus bersamaan
dengan pembayaran tahapan ketiga angsuran ke-9 yang jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2018.

Pada tanggal 26 Juni 2018 melalui Surat Nomor SRT-33/DIR.3/2018 perihal Pemberitahuan
Pembayaran Angsuran Ke-8 dan Ke-9 serta Denda atas Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya.
PT TASPEN (Persero) menyampaikan pemberitahuan dan perhitungan atas pembayaran angsuran
ke-8 dan ke-9 serta denda yang timbul atas penundaan pembayaran angsuran ke-8, dengan rincian
pembayaran angsuran ke-8 sebesar Rp4.500.000.000 angsuran ke-9 sebesar Rp7.000.000.000 dan
denda sebesar Rp59.529.167, sehingga total kewajiban yang harus dibayar oleh PT Pasaraya
Nusakarya pada tanggal jatuh tempo 29 Juni 2018 adalah sebesar Rp11.559.529.167.

Menjawab Surat PT TASPEN (Persero), melalui surat pada tanggal 1 Agustus 2018 PT Pasaraya
Nusakarya menyampaikan pemberitahuan penundaan pembayaran angsuran ke-8 dan ke-9, yang
jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2018 dan 29 Juni 2018 masing-masing sebesar
Rp4.500.000.000 dan Rp7.000.000.000 akan dibayarkan secara bertahap. Angsuran ke-8 beserta
denda yang timbul atas tunggakan tersebut akan dibayarkan pada tanggal 30 Agustus 2018 dan
Angsuran ke-9 akan dibayarkan pada tanggal 30 September 2018.

Pada tanggal 6 September 2018 melalui Surat Nomor SRT-45/DIR.3/092018 perihal Pemberitahuan
Tunggakan Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya, PT TASPEN (Persero)
menyampaikan bahwa pembayaran angsuran ke-8 beserta tunggakan yang rencana akan dibayar
pada tanggal 30 Agustus 2018 belum terealisasi sehingga tidak sesuai dengan komitmen
PT Pasaraya pada surat sebelumnya. Terkait pembayaran angsuran ke-9 yang akan dibayarkan
pada tanggal 30 September 2018, bahwa pada tanggal tersebut juga merupakan tanggal jatuh
tempo pembayaran angsuran ke-10 sebesar Rp7.500.000.000 yaitu pada tanggal 28 September
2018, sehingga diharapkan pembayaran angsuran ke-8 beserta denda dan pembayaran angsuran
ke-9 dapat dilakukan bersamaan dengan pembayaran ke-10, sehingga tidak ada lagi pembayaran
angsuran yang tertunda dan sesuai perjanjian awal.

Pada tanggal 27 September 2018 melalui Surat No. SRT-50/DIR.3/092018 perihal Pemberitahuan
Tunggakan Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya. Perseroan kembali
mengingatkan terkait rencana pembayaran angsuran ke-8 beserta denda dan angsuran ke-9 yang
akan dibayarkan pada pada tanggal 30 September 2018, agar dapat dilakukan bersamaan dengan
pembayaran angsuran ke-10, sehingga tidak ada lagi pembayaran angsuran yang tertunda dan
pembayaran dapat sesuai dengan komitmen sebagaimana tertera dalam surat dan sesuai perjanjian
awal.

Pada tanggal 20 Desember 2018 melalui Surat Nomor SRT-66/DIR.3/122018 perihal


Pemberitahuan Tunggakan Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya, PT TASPEN
(Persero) menyampaikan kembali bahwa pembayaran angsuran ke-8 beserta denda yang
direncanakan akan dibayar pada tanggal 30 Agustus 2018, angsuran ke-9 dan ke-10 yang jatuh
tempo pada tanggal 28 September 2018 yang belum terealisasi agar dapat dibayarkan bersamaan
dengan angsuran ke-11 yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2018, sehingga tidak ada lagi
pembayaran yang tertunda dan sesuai dengan perjanjian awal.

Pada tanggal 25 Januari 2019 melalui Surat Nomor SRT-3/DIR.3/012019 perihal Pemberitahuan
Tunggakan Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya. Perseroan mengingatkan
bahwa selama tahun 2018 PT Pasaraya Nusakarya tidak melakukan pembayaran sama sekali balk
pembayaran terjadwal maupun denda.

Approval for Printing/23-Mar-20 82 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pada tanggal 20 Maret 2019 melalui Surat Nomor SRT-08/DIR.3/032019 perihal Pemberitahuan
Tenggat Waktu Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya, PT TASPEN (Persero)
menyampaikan bahwa selama tahun 2018 PT Pasaraya Nusakarya tidak melakukan pembayaran
sama sekali baik pembayaran terjadwal maupun denda dan pembayaran ke-12 atau akhir dari
pembayaran tahapan kedua akan jatuh tempo pada 30 Maret 2019.

Pada tanggal 21 Juni 2019 melalui Surat Nomor SRT-155/DIR.1/062019 perihal Surat Peringatan
Keterlambatan Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya, PT TASPEN (Persero)
menyampaikan bahwa selama tahun 2018 dan tahun 2019 PT Pasaraya Nusakarya tidak
melakukan pembayaran sama sekali baik pembayaran terjadwal (pokok) maupun denda dan
pembayaran ke-13 akan jatuh tempo pada 28 Juni 2019. Apabila PT Pasaraya Nusakarya tidak
segera melakukan pembayaran maka PT TASPEN (Persero) akan membawa permasalahan ini ke
jalur hukum.

Menjawab Surat PT TASPEN (Persero), melalui surat pada tanggal 12 Juli 2019 PT Pasaraya
Nusakarya menyampaikan bahwa mereka sedang melakukan pembahasan terkait dengan posisi
pembayaran cicilan pokok dan perhitungan denda, evaluasi posisi dan proyeksi keuangan Pasaraya
Nusakarya, dan Inventarisir aset grup/Perseroan afiliasi yang dapat dijual cepat atau dijadikan
sebagai jaminan kepada PT TASPEN (Persero). Hasil dari pembahasan tersebut akan disampaikan
paling lambat tanggal 19 Agustus 2019.

Melanjutkan surat tanggal 17 Juli 2019, melalui surat pada tanggal 17 Agustus 2019 PT Pasaraya
Nusakarya menjelaskan sejarah pendirian dan kondisi terkini dari Pasaraya. PT Pasaraya
Nusakarya mengusulkan aset Perseroan untuk jaminan penyelesaian berupa Tanah di Papua,
Timika seluas 1.000.000 m2 atas nama PT Tata Disantara dengan SHGB No.B.382, PT Pasaraya
Nusakarya juga mengajukan permohonan untuk melakukan restrukturisasi yaitu penjadwalan ulang
kembali cicilan pembayaran sesuai kemampuan Perseroan selama 10 tahun dimulai tahun 2019
sampai dengan tahun 2029.

Pada tanggal 30 Agustus 2019 melalui Surat Nomor SRT-179/DIR.1/072019 perihal Jawaban atas
Surat Tanggapan PT Pasaraya Nusakarya, PT TASPEN (Persero) menyampaikan agar
PT Pasaraya segera membayar seluruh jumlah hutang disertai denda dengan jumlah total sebesar
Rp37.495.000.000, pemberian jaminan penyelesaian dalam bentuk aset properti yang ditawarkan
sebaiknya dalam bentuk aset yang terletak di kawasan Jabodetabek khususnya Jakarta dengan
nilai yang mencukupi dari jumlah terhutang, dan rencana restrukturisasi atau penjadwalan ulang
kembali cicilan pembayaran tidak lebih dari 5 (lima) tahun dari sekarang.

Pada tanggal 26 September 2019 melalui Surat Nomor SRT-254/DIR.1/092019 perihal Surat
Peringatan Kedua Keterlambatan Pembayaran Jual Beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya,
PT TASPEN (Persero) menyampaikan agar PT Pasaraya segera melakukan pembayaran tunai
sebagian atau seluruh jumlah terhutang yang belum terbayarkan serta penyerahan jaminan
penyelesaian dalam bentuk aset properti yang ditawarkan tersebut.

Pada tanggal 17 Desember 2019 melalui Surat Nomor SRT-347/DIR.1/092019 perihal Surat
Peringatan Ketiga Keterlambatan Pembayaran jual beli Saham PT Pasaraya Tosersajaya,
PT TASPEN (Persero) menyampaikan kembali agar PT Pasaraya Nusakarya segera melakukan
pembayaran tunai sebagian atau seluruh jumlah terhutang yang belum terbayarkan serta
penyerahan jaminan penyelesaian dalam bentuk aset properti yang ditawarkan tersebut paling lama
10 (sepuluh) hari kerja sejak diterbitkan peringatan kedua ini. Apabila PT Pasaraya tidak memenuhi
kewajibannya, maka PT TASPEN (Persero) akan menempuh jalur hukum.

PT Pasaraya Nusakarya mengirim surat tanggapan kepada PT TASPEN (Persero) pada tanggal
23 Desember 2019 yang mengusulkan untuk restrukturasi piutang dengan cara memberikan
jaminan berupa ruang gedung perkantoran di Jakarta. Nilai ruang gedung setelah dinilai oleh KJPP
Bambang & Ernasta adalah Rp52.696.3521/m2 dengan luas strata yang disetorkan seluas
1.669 m2. Disamping setoran jaminan tersebut PT Pasaraya Nusakarya juga mengusulkan
pembayaran sisa cicilan sebesar Rp87.994.051.233 dimulai dari tahun 2020 sampai dengan tahun
2025.

Approval for Printing/23-Mar-20 83 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Menjawab surat PT Pasaraya Nusakarya, melalui Surat Nomor SRT-11/DIR.01/012020 tanggal


14 Januari 2020 PT TASPEN (Persero) menyampaikan karena PT Pasaraya Nusakarya tidak
memenuhi kewajibannya maka akan dikenakan denda keterlambatan sesuai dengan
Pasal 3 Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 5 tanggal 8 Agustus 2019, sehingga jumlah terutang
PT Pasaraya Nusakarya kepada PT TASPEN (Persero) yang harus dibayarkan sebesar
Rp89.864.317.437. Aset yang diajukan sebagai jaminan oleh PT Pasaraya Nusakarya akan dikaji
kembali oleh KJPP yang ditunjuk oleh PT TASPEN (Persero). PT TASPEN (Persero) juga meminta
untuk menambah hasil pengembangan sebesar 5% dari total yang terutang, dibayarkan dengan
jumlah yang merata selama 5 tahun bila PT Pasaraya Nusakarya bermaksud untuk
merestrukturisasi (menambah jangka waktu) pembayaran.

Pada tanggal 30 Maret 2020 melalui surat Nomor SRT-107/DIR.1/032020 perihal Permintaan
Penambahan Jaminan Aset atas Utang PT Pasaraya Nusakarya, PT TASPEN (Persero)
menyampaikan bahwa PT TASPEN (Persero) telah melakukan penilaian ulang atas jaminan aset
berupa ruang Gedung kantor di Menara Sentraya seluas 1.655,58 m2 dengan menunjuk KJPP
Karmanto dan Rekan, dan diperoleh nilai pasar sebesar Rp71.995.000.000 atau Rp43.486.271/m 2.
Nilai jaminan aset ini masih dibawah jumlah terutang yang sebesar Rp90.322.338.270. Oleh karena
itu, PT TASPEN (Persero) meminta agar dapat diberikan tambahan jaminan aset, sehingga minimal
sesuai dengan jumlah terutang.

Pada tanggal 1 Juli 2020 melalui surat Nomor SRT-216/DIR.1/072020 perihal Permintaan Jaminan
Aset dan Restrukturisasi Utang PT Pasaraya Nusakarya, PT TASPEN (Persero) menyampaikan
bahwa sejak Januari 2016 s.d. Juni 2020, PT Pasaraya Nusakarya tidak melakukan pembayaran
cicilan atas pembelian saham Pasaraya sesuai jadwal. Pasal 3 Akta PPJB Nomor 5 tanggal
8 Agustus 2016, menyatakan apabila pembeli tidak memenuhi kewajibannya akan dikenakan denda
keterlambatan, sehingga jumlah total utang adalah sebesar Rp91.372.142.259, namun perseroan
tidak mengakui porsi denda dan hanya mengakui piutang pokok sebesar Rp87.994.051.233.
PT TASPEN (Persero) juga meminta untuk segera dilakukan pembayaran sebagian atau seluruhnya
dari jumlah terutang, restrukturisasi utang selama 5 tahun (2020-2025) dengan memperhitungkan
nilai pengembangan sebesar 5% dari jumlah terutang, pemberian jaminan aset minimal sesuai
jumlah terutang, serta memberikan hak kepada PT TASPEN (Persero) untuk menjual aset tersebut
apabila PT Pasaraya Nusakarya tidak memenuhi pembayaran.

Pada tanggal 31 Desember 2021, atas piutang sebesar Rp87.994.051.233 belum diterima dan
piutang tersebut telah dicadangkan seluruhnya pada tahun buku 2020.

g. Aset Keuangan yang Disisihkan Secara Penuh

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Piutang denda
Nilai piutang 9.182.550.512 9.182.550.512
Cadangan penyisihan penurunan nilai (9.182.550.512) (9.182.550.512)
Nilai tercatat -- --

Piutang denda atas pelepasan investasi langsung pada PT MAG pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020 sebesar nihil merupakan denda keterlambatan penyelesaian divestasi penyertaan
PT TASPEN (Persero) pada Multi Angsana Ganda (MAG) melalui pengakuan utang piutang
berdasarkan Akta Nomor 52 tentang Jual Beli Saham dan Akta Nomor 53 tentang Pengakuan
Utang.

Berdasarkan Akta nomor 53, utang tersebut dibayar secara bertahap berdasarkan tanggal tahapan
pembayaran yang disetujui dan disepakati oleh para pihak yaitu Perseroan dan
PT MAG yang terdiri dari tahap pertama sebesar Rp5.000.000.000 jatuh tempo pada 23 September
2004, tahap kedua sebesar Rp5.000.000.000 jatuh tempo pada 23 November 2004 dan tahap
ketiga sebesar Rp6.389.940.000 jatuh tempo pada tanggal 23 Januari 2005. Namun pembayaran
utang baru dilunasi pada tanggal 23 Juli 2013 sebesar Rp16.389.940.000. Oleh karena

Approval for Printing/23-Mar-20 84 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

keterlambatan pembayaran tersebut, Perseroan mengenakan denda sebesar Rp9.182.550.512


yang dihitung atas Hutang PT MAG sejak tanggal jatuh tempo pada masing-masing tahapan sampai
dengan tanggal pembayaran menggunakan rata-rata tingkat suku bunga tiga bulanan deposito
pada tiga bank yang berlaku pada saat itu yaitu PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Mandiri dan
PT Bank Rakyat Indonesia.

Direksi PT TASPEN (Persero) melaporkan kepada Tim Pengarah melalui Surat Nomor
SRT-123/Dir.1/082013 tanggal 15 Agustus 2013 bahwa Ny. Dewi W. Soeprapto telah melunasi
pokok utang sebesar Rp16.389.940.000 serta melaporkan kembali permohonan pembebasan
denda yang diajukan oleh Ny. Dewi W. Soeprapto atas denda keterlambatan pembayaran yang
sampai dengan saat ini masih menunggu arahan dari Tim Pengarah.

Pada tanggal tanggal 31 Desember 2021, atas piutang denda divestasi sebesar Rp9.182.550.512
belum diterima sehingga atas piutang tersebut dicadangkan seluruhnya pada tahun buku 2016.

h. Aset Lainnya
Aset lainnya Perseroan per tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing masing sebesar
Rp279.116.513 dan Rp407.821.715.

i. Aset Lain Entitas Anak


1) Piutang Bunga Ditangguhkan
Piutang bunga ditangguhkan per 31 Desember 2021 dan 2020 masing masing sebesar nihil dan
Rp762.350.000, merupakan piutang yang timbul karena adanya perolehan obligasi ditengah
periode jatuh tempo bunga. Sehingga hak bunga pemilik sebelumnya dibayarkan terlebih
dahulu pada saat pembelian, dan akan diterima kembali pada saat jatuh tempo bunga.

2) Aset Reasuransi
Aset reasuransi merupakan hak kontraktual neto cedant dalam suatu kontrak reasuransi per
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 sebesar Rp40.085.890.060 dan Rp36.667.294.423. Nilai
asset reasuransi atas Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan, Premi yang Belum Merupakan
Pendapatan dan Estimasi Liabilitas Klaim diestimasi secara konsisten dengan pendekatan yang
digunakan dalam menentukan masing-masing Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan, Premi yang
Belum merupakan Pendapatan dan Estimasi Liabilitas Klaim, berdasarkan syarat dan ketentuan
dan kontrak reasuransi.

3) Aset Real Estate – Entitas Anak


Aset Real Estate merupakan nilai biaya pembangunan Apartemen Aspena per tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp167.712.849.618 dan
Rp121.779.458.680 dengan progress fisik per 31 Desember 2021 adalah pondasi sebesar
100% dan total keseluruhan progress fisik (termasuk kontraktor) sebesar 86,628%. Apartemen
tersebut terletak di daerah Jl. Halim Perdana Kusuma, Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi
Banten.

Aset Real Estate – Tidak Lancar milik Entitas anak berupa tanah yang belum dikembangkan
terletak di Cirendeu, Mega Mendung dan Gadog sebesar Rp6.251.583.635 pada tanggal
31 Desember 2020 dengan luas masing-masing sebesar 1.895 m2, 2.170 m2 dan 8.110 m2.
Tanah Mega Mendung dan Gadog merupakan reklasifikasi dari properti investasi.

4) Persediaan – Properti
Persediaan – properti per tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
nihil dan Rp323.784.206 merupakan nilai atas bangunan milik PT TASPEN Properti yang
terletak di daerah Cirendeu, Jakarta, Gadog dan Mega Mendung.

Approval for Printing/23-Mar-20 85 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

5) Aset Lainnya
Akun ini merupakan biaya optimalisasi lahan Sudirman, Aset Lisensi (Hak Merk), Pemasangan
Listrik (PLN) 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp5.841.485.058 dan
Rp79.211.388.765. Biaya optimalisasi Lahan Sudirman merupakan biaya Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan, biaya kepengurusan balik nama tanah Entitas anak ke PT Central
Sudirman Development, biaya konsultan, biaya pemasaran dan biaya lainnya yang berkaitan
dengan optimalisasi lahan Sudirman. Aset lisensi merupakan modul sistem IFCA.

29. Utang Klaim

Utang klaim pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp401.345.562.414
dan Rp3.017.283.624 dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT 166.105.078.700 460.512.500
Program JKK 21.885.914 --
Program JKM 234.928.324.200 67.812.300
Dana AIP PNS 290.273.600 --
Sub jumlah 401.345.562.414 528.324.800
Entitas Anak -- 2.488.958.824
Jumlah 401.345.562.414 3.017.283.624

Utang Klaim Perseroan tersebut merupakan klaim THT, JKK, JKM dan AIP yang belum diselesaikan
sampai dengan periode laporan dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Program THT
SPP klaim belum dibayar 166.105.078.700 405.313.000
SPP klaim retur -- 55.199.500
Sub jumlah 166.105.078.700 460.512.500
Program JKK
SPP klaim belum bayar 21.885.914 --
Sub jumlah 21.885.914 --
Program JKM
SPP klaim belum dibayar 235.218.597.800 67.812.300
Sub jumlah 235.218.597.800 67.812.300
Akumulasi Iuran Pensiun
SPP klaim belum bayar 290.273.600 --
Sub jumlah 290.273.600 --
Jumlah 401.345.562.414 528.324.800

Utang Klaim entitas anak tersebut merupakan klaim yang timbul karena adanya retur klaim peserta
sehubungan dengan pembayaran klaim kepada peserta, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Taspen Save -- 1.775.298.956
Taspen Group Anuity -- 713.659.868
Jumlah -- 2.488.958.824

Approval for Printing/23-Mar-20 86 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

30. Cadangan Teknis

Cadangan teknis pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp744.950.743.494 dan Rp708.318.083.294 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Estimasi klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR)
Program JKM 478.277.716.363 419.947.280.564
Program JKK 160.173.979.610 196.143.328.357
Sub jumlah 638.451.695.973 616.090.608.921

Estimasi klaim masih dalam proses


Program JKM 43.606.828.001 54.957.626.323
Program JKK 62.892.219.520 37.269.848.050
Sub jumlah 106.499.047.521 92.227.474.373
Jumlah 744.950.743.494 708.318.083.294

Estimasi klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) JKK dan JKM pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp638.451.695.973 dan Rp616.090.608.921 merupakan
perhitungan estimasi atas kewajiban pembayaran klaim kepada peserta program JKK dan JKM yang
mengalami kejadian (kecelakaan kerja dan kematian).

Estimasi klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) tersebut dihitung oleh aktuaris Perseroan
berdasarkan Peraturan Direksi Nomor PD-62/DIR/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pedoman
Perhitungan Cadangan Teknis dan Biaya Operasional Program JKK dan JKM.

Estimasi klaim masih dalam proses (EKDP) pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp106.499.047.521 dan Rp92.227.474.373 merupakan estimasi klaim program JKK dan JKM
yang telah masuk dalam database Perseroan, namun masih dalam proses sehingga belum dibayarkan.

Hasil perhitungan aktuaris internal telah direviu oleh aktuaris independen Kantor Konsultan Aktuaria
(KKA) I Gde Eka Sarmaja, FSAI & Rekan tanggal 15 Maret 2021 tentang Hasil Perhitungan Cadangan
Teknis Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) per Tanggal 31 Desember 2020
dengan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Adapun perbedaan tersebut sebagai berikut:
sebesar Rp299.167.117 atau 0.15% atas hasil perhitungan IBNR antara KKA I Gde Eka Sarmaja, FSAI
& Rekan dan PT TASPEN (Persero) untuk Program JKK, dan sebesar Rp297.669.952 atau 0.07%
untuk program JKM. Terdapat juga perbedaan yang tidak signifikan pada Estimasi Klaim Dalam Proses
(EKDP) antara perhitungan KKA I Gde Eka Sarmaja, FSAI & Rekan dan PT TASPEN (Persero) untuk
Program JKK sebesar minus Rp221.095.680 atau minus 0.59% dan Rp15.252.000 atau 0.03% untuk
Program JKM.

Hasil Perhitungan Cadangan Teknis Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) per
tanggal 31 Desember 2021 tidak dilakukan reviu oleh aktuaris independen sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran dan Pelaporan
Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian bagi
Pegawai Aparatur Sipil Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang menyebukan bahwa pengelola program menunjuk aktuaris independen paling
lama setiap 3 (tiga) tahun sekali untuk mengevaluasi penghitungan yang dilakukan oleh aktuaris
pengelola program.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Pejabat Negara dan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Pejabat Negara.

Approval for Printing/23-Mar-20 87 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

1. Besaran dan Penetapan luran


Besar luran adalah sebagai berikut:
a. Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK): 0,24% dari Gaji Pokok
b. Program Jaminan Kematian (JKM): 0,72% dari Gaji Pokok

2. Perhitungan Cadangan Teknis


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan
Iuran dan Pelaporan Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja,
dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia,
dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pada Pasal 22 ayat (2) berbunyi "Pengelola
program wajib membentuk cadangan teknis program JKK dan JKM" dengan metode dan asumsi
perhitungan sesuai dengan standar praktik aktuaria yang berlaku umum.
Cadangan Teknis Program JKK dan JKM terdiri atas:
a. Cadangan iuran atas risiko yang belum dijalani (CARYBD)
b. Cadangan atas klaim yang masih dalam proses penyelesaian (EKDP)
c. Cadangan atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR)

Pembentukan Cadangan Teknis Program JKK dan JKM diperhitungkan secara tahunan.

3. Metode Perhitungan Cadangan Teknis


a. Cadangan iuran atas risiko yang belum dijalani (CARYBD)
CARYBD tidak dihitung pada program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian
(JKM) karena CARYBD dihitung berdasarkan Loss Ratio dikalikan dengan Cadangan Atas luran
Yang Belum Merupakan Pendapatan (CAIYBMP) dimana CAIYBMP bernilai nol dikarenakan
iuran diterima setiap bulan dan sudah merupakan pendapatan iuran. Hal ini didasarkan iuran
yang diterima setiap bulan dan tanggal kepesertaan dimulai tanggal 1 (satu).
b. Cadangan atas klaim yang masih dalam proses penyelesaian (EKDP)
Cadangan alas klaim yang masih dalam proses penyelesaian/liabilitas dalam proses dihitung
berdasarkan besar manfaat/ klaim yang dibayarkan.
c. Cadangan atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR)
Cadangan atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not
Reported/IBNR) atau liabilitas belum dilaporkan dihitung berdasarkan estimasi sentral atau
estimasi terbaik (best estimate) atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan dengan
menggunakan metode segitiga Chain Ladder (triangle method).

31. Utang Perolehan Investasi

Utang perolehan investasi pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar nihil dan
Rp97.809.810.547 merupakan utang yang timbul atas pembelian instrumen investasi saham yang
settlement date-nya jatuh tempo setelah periode laporan dan akan diselesaikan pada bulan berikutnya,
dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Program THT
Pihak Ketiga
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk -- 28.501.595.647
PT Puradelta Lestari Tbk -- 33.745.731.512
Jumlah Program THT -- 62.247.327.159
Dana AIP PNS
Pihak Ketiga
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk -- 19.261.285.539
PT United Tractors Tbk -- 12.120.813.624
PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Syariah Tbk -- 4.180.384.225
Jumlah Dana AIP PNS -- 35.562.483.388
Jumlah Utang Perolehan Investasi -- 97.809.810.547

Approval for Printing/23-Mar-20 88 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

32. Utang Barang dan Jasa

Akun ini merupakan utang Perseroan kepada pihak ketiga atas pengadaan barang dan jasa pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT 340.101.554.226 376.012.108.966
Akumulasi Iuran Pensiun PNS 75.350.000 --
Entitas Anak 10.531.170.965 1.788.783.039
Jumlah 350.708.075.191 377.800.892.005

Utang barang dan jasa Program THT per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp340.101.554.226 dan Rp376.012.108.966 merupakan utang atas pengadaan Smartcard kepada
PT Telekomunikasi Indonesia dan pengadaan barang dan jasa kepada pihak ketiga.
Utang barang dan jasa Akumulasi Iuran Pensiuns PNS per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp75.350.000 dan nihil adalah utang kepada jasa penilai yang melakukan valuasi
saham yang dimiliki pada PT Cabot Indonesia.

Utang barang dan jasa entitas anak PNS per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp10.531.170.965 dan Rp1.788.783.039 merupakan utang kepada pihak ketiga yang berkaitan dengan
pengadaan barang-barang teknik dan jasa pemeliharaan gedung PT Taspen Properti Indonesia.

33. Utang Pajak

Akun ini merupakan kewajiban pajak Perseroan yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
PPh Pasal 21 3.061.927.772 6.719.782.792
PPh Pasal 22 95.601.969 77.077.337
PPh Pasal 23 249.313.544 439.908.224
PPh Pasal 25 5.770.000.348 9.425.646.952
PPh Pasal 29 14.416.270.799 41.524.620
PPh Pasal 4 (2) 162.211.712 61.180.795
PPN/PPnBM 1.688.422.951 1.882.764.991
25.443.749.095 18.647.885.711
Program JKK
PPh Pasal 23 4.200.000 74.422
Akumulasi luran Pensiun PNS
PPh Pasal 23 21.012.730 61.716.736
PPh Pasal 4 (2) 128.457.230 --
PPN/PPnBM 101.570.307 274.957.919
251.040.267 336.674.655
Entitas Anak 5.983.261.365 2.435.046.245
Jumlah 31.682.250.727 21.419.681.033

Approval for Printing/23-Mar-20 89 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

34. Utang Iuran

Akun ini merupakan kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 atas kelebihan
penyetoran iuran oleh Pemda dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Akumulasi luran Pensiun PNS 1.058.437.067 323.255.954
Program THT 731.279.214 208.497.086
Program JKM 133.562.193 19.790.970
Program JKK 49.924.548 15.812.963
Jumlah 1.973.203.022 567.356.973

Utang tersebut timbul akibat kelebihan penyetoran iuran oleh pemda atas PNS yang mengalami
kejadian pensiun atau meninggal dunia tetapi gajinya masih dibayarkan (gaji terusan), kesalahan MAP
dan double penerimaan.

35. Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Akun ini merupakan saldo biaya yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Beban manajemen 39.904.163.962 31.098.616.664
Beban pegawai 209.553.258.623 185.183.706.611
Beban umum 39.949.248.081 42.733.104.458
289.406.670.666 259.015.427.733
Entitas Anak 46.099.799.684 26.856.553.011
Jumlah 335.506.470.350 285.871.980.744

Beban manajemen dan beban pegawai yang masih harus dibayar merupakan kewajiban Perseroan
berupa tantiem manajemen dan jasa produksi karyawan yang akan diselesaikan sesuai keputusan
Direksi dan RUPS.

Beban umum yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 merupakan
kewajiban Perseroan terhadap pihak ketiga yang sampai dengan tanggal laporan belum diselesaikan.

36. Pendapatan Diterima Dimuka

Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020, dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Sewa diterima dimuka 12.373.072.177 1.505.695.971
Akumulasi luran Pensiun PNS
Sewa diterima dimuka -- 3.331.124.550
Program JKK
luran JKK 89.499.613 78.883.420
Program JKM
luran JKM 211.322.261 230.590.475
Entitas Anak
Pendapatan sewa gedung 6.260.776.995 14.350.848.072
Jumlah 18.934.671.046 19.497.142.488

Approval for Printing/23-Mar-20 90 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

37. Dana Akumulasi Iuran Pensiun

Akun ini merupakan liabilitas Perseroan kepada peserta Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Saldo awal 168.789.401.431.366 151.394.710.546.850
Mutasi:
Penerimaan iuran peserta 8.764.819.241.192 8.916.204.399.442
Hasil investasi 12.798.057.842.003 12.772.560.061.687
Kenaikan (Penurunan) nilai investasi (2.248.005.466.325) 4.427.455.660.777
Pendapatan lain-lain 3.206.728.514 5.980.015.564
Pengembalian manfaat nilai tunai (105.667.168.768) (134.027.175.066)
Peningkatan nilai aset (8.369.777.500) --
Koreksi dana bersih 6.672.540.000 --
Setoran AIP untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) -- (6.928.027.094.000)
Beban operasional (1.569.462.806.491) (1.665.454.983.888)
Jumlah 17.641.251.132.625 17.394.690.884.516
Saldo akhir 186.430.652.563.991 168.789.401.431.366

a. Penerimaan luran Peserta


Penerimaan iuran untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp8.764.819.241.192 dan Rp8.916.204.399.442 merupakan iuran yang diterima
dari peserta PNS Pusat dan Daerah Otonom (DO) sebesar 4,75% dari penghasilan dengan rincian
sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
PNS Pusat/DO 8.759.761.984.027 8.911.237.095.190
PNS Pusat diperbantuan 9.836.885 4.880.451.679
PNS Pejabat Negara 5.047.420.280 86.852.573
Jumlah 8.764.819.241.192 8.916.204.399.442

b. Hasil Investasi
Hasil investasi Dana AIP PNS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
masing-masing sebesar Rp12.798.057.842.003 dan Rp12.772.560.061.687 dengan rincian sebagai
berikut:

2021 2020
Rp Rp
Bunga deposito 1.923.401.178.367 2.157.464.931.291
Bunga obligasi 7.579.958.134.466 7.129.749.031.403
Hasil sukuk 1.884.191.100.714 1.660.975.296.852
Bunga MTN 2.579.500.000 4.294.583.333
Dividen saham 149.810.228.011 194.043.496.174
Dividen penyertaan 2.205.450.000 2.301.065.000
Dividen reksadana 55.350.768.700 53.600.394.882
Imbal Hasil Reksadana 136.040.019.252 132.909.526.183
Pendapatan sewa -- 43.200.000
Laba (rugi) pelepasan investasi obligasi 795.828.728.822 883.642.897.923
Laba (rugi) pelepasan investasi saham 209.770.407.046 362.913.035.803
Laba (rugi) pelepasan investasi reksadana 47.137.574.879 188.602.602.843
Laba (rugi) pelepasan investasi sukuk 10.451.470.636 1.990.000.000
Laba (rugi) pelepasan MTN -- 30.000.000
Hasil investasi lainnya 1.333.281.110 --
Jumlah 12.798.057.842.003 12.772.560.061.687

Approval for Printing/23-Mar-20 91 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

c. Kenaikan (Penurunan) Nilai Investasi


Kenaikan (penurunan) nilai investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020 masing-masing sebesar minus Rp2.248.005.466.325 dan Rp4.427.455.660.777 dengan
rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Kenaikan (penurunan) aset tersedia untuk dijual:
Saham
Tahun berjalan (415.508.120.839) (800.932.679.605)
Sebelum Tahun berjalan 94.562.380.911 128.025.912.854
(320.945.739.928) (672.906.766.751)
Reksadana
Tahun berjalan 93.236.220.374 (54.450.250.562)
Sebelum Tahun berjalan (5.013.242.510) (9.442.690.160)
88.222.977.864 (63.892.940.722)
Obligasi
Tahun berjalan (1.122.498.230.524) 6.591.070.161.684
Sebelum Tahun berjalan (1.016.824.610.031) (782.458.414.328)
(2.139.322.840.555) 5.808.611.747.356
Sukuk
Tahun berjalan 116.405.750.148 232.054.464.434
Sebelum Tahun Berjalan (12.711.036.873) --
103.694.713.275 232.054.464.434
MTN
Tahun berjalan (251.976.000) 251.976.000

Investasi langsung
Tahun berjalan 20.597.399.019 (876.662.819.540)
Jumlah (2.248.005.466.325) 4.427.455.660.777

Kenaikan (penurunan) nilai investasi saham, reksadana, obligasi, sukuk dan MTN tahun berjalan
merupakan kenaikan (penurunan) nilai wajar investasi terhadap nilai tercatat.

Kenaikan (penurunan) nilai investasi saham, reksadana, obligasi, sukuk, dan MTN untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 masing-masing sebesar minus Rp415.508.120.839,
Rp93.236.220.374, minus Rp1.122.498.230.524, Rp116.405.750.148, dan minus Rp251.976.000
merupakan kenaikan (penurunan) nilai wajar investasi terhadap nilai tercatat.

Kenaikan (penurunan) nilai investasi saham, reksadana, obligasi, dan sukuk sebelum tahun berjalan
masing-masing sebesar Rp94.562.380.911, minus Rp5.013.242.510, minus Rp1.016.824.610.031
dan minus Rp12.711.036.873.

d. Pendapatan Lain-lain
Pendapatan lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp3.206.728.514 dan Rp5.980.015.564 dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Pendapatan sewa ruangan 3.036.375.032 5.812.673.048
Pendapatan kompensasi bank -- 492.251
Laba penjualan aset tetap 7.397.760 45.901.197
Jasa giro 33.459.838 65.609.197
Denda 123.676.960 55.339.564
Selisih kas 719 307
Koreksi pendapatan tahun lalu 5.818.205 --
Jumlah 3.206.728.514 5.980.015.564

Approval for Printing/23-Mar-20 92 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

e. Pengembalian Manfaat Nilai Tunai


Pengembalian manfaat nilai tunai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020 masing-masing sebesar Rp105.667.168.768 dan Rp134.027.175.066 merupakan
pengembalian nilai tunai Program Pensiun kepada peserta yang keluar dari status sebagai PNS.

f. Setoran Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak
Setoran AIP untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar nihil dan Rp6.928.027.094.000 merupakan
setoran akumulasi iuran pensiun PNS kepada Pemerintah untuk pembayaran dapem THR tahun
2020.

g. Beban Operasional
Beban operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp1.569.462.806.491 dan Rp1.665.454.983.888 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
BOP pensiun 1.537.866.822.779 1.508.828.548.142
Beban investasi 29.255.670.375 50.178.453.664
Beban penyusutan dan amortisasi 2.340.313.337 14.514.889.753
Beban lain-lain -- 91.933.092.329
Jumlah 1.569.462.806.491 1.665.454.983.888

Beban Operasional Penyelenggaraan (BOP) pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp1.537.866.822.779 dan Rp1.508.828.548.142
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
BOP Pembayaran Manfaat Pensiun 682.357.077.280 656.428.980.404
BOP atas pengelolaan Dana AIP 855.509.745.499 852.399.567.738
Jumlah 1.537.866.822.779 1.508.828.548.142

BOP Pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2021 dihitung sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 39/PMK.02/2021 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran
Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan PT Asabri (Persero), BOP
Pembayaran Pensiun PNS tahun 2021 diperhitungkan dari biaya satuan dikalikan dengan jumlah
penerima manfaat pensiun, sedangkan BOP pembayaran pensiun tahun 2020 dihitung berdasarkan
alokasi beban kerja sebesar 70,22% dari total biaya usaha Perseroan setelah diperhitungkan
dengan negative list (tantiem, jasa produksi, bapinroh, baporseni, perayaan, sekata, periptas,
sumbangan/ retribusi, perjalanan dinas luar negeri direksi, seminar/ lokakarya direksi, sponsorship,
tanggap darurat, imbalan kerja, iuran OJK) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang
dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan PT Asabri (Persero) serta implementasi hasil audit
yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia Inspektorat Jenderal
(Inspektorat III).

Sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-786/MK.05/2020 tanggal 7 September 2020 perihal
Besaran Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun PT TASPEN (Persero)
Tahun Anggaran 2020, Besaran Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat
Pensiun Tahun Anggaran 2020 maksimal sebesar realisasi BOP Pembayaran Manfaat Pensiun
Tahun Anggaran 2019 yaitu Rp717.538.351.000.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Pada tanggal 22 Desember 2021
telah terbit Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 513 /KMK.02.2021 tentang
Besaran Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan
oleh PT TASPEN (Persero) Tahun 2021 ditetapkan besaran BOP sebesar Rp691.275.368.730 dan

Approval for Printing/23-Mar-20 93 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Biaya Satuan sebesar Rp19.984 per penerima manfaat pensiun per bulan. Keputusan tersebut
berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2021.

Adapun perhitungan BOP tahun 2021 sebagai berikut:

Bulan Biaya Satuan Jumlah peserta Jumlah


Januari 19.984 x 2.815.502 56.264.991.968
Februari 19.984 x 2.828.900 56.532.737.600
Maret 19.984 x 2.821.133 56.377.521.872
April 19.984 x 2.831.475 56.584.196.400
Mei 19.984 x 2.840.288 56.760.315.392
Juni 19.984 x 2.845.269 56.859.855.696
Juli 19.984 x 2.857.043 57.095.147.312
Agustus 19.984 x 2.861.703 57.188.272.752
September 19.984 x 2.869.139 57.336.873.776
Oktober 19.984 x 2.870.914 57.372.345.376
November 19.984 x 2.856.770 57.089.691.680
Desember 19.984 x 2.847.034 56.895.127.456
BOP Tahun 2021 34.145.170 682.357.077.280

BOP atas Pengelolaan Dana AIP tahun 2021 dan 2020 dihitung dengan menggunakan rumus 6,7%
dari hasil pengembangan Dana Akumulasi Iuran Pensiun dikurangi dengan beban investasi sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 52/PMK.02/2021 Tentang Pengelolaan
Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mencabut Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 148/PMK.02/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 139/PMK.02/2017 tentang Pengelolaan Akumulasi luran Pensiun Pegawai Negeri
Sipil dan Pejabat Negara.

BOP Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun PNS sampai dengan 31 Desember 2021 dan 2020
masing-masing sebesar Rp855.509.745.499 dan Rp852.399.567.738.

Beban investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp29.255.670.375 dan Rp50.178.453.664 merupakan beban service charge JMP,
beban penyimpanan surat berharga (kustodi), beban asuransi, beban PBB, dan beban jasa
penilaian investasi.

Beban penyusutan dan amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201 dan
2020 masing-masing sebesar Rp2.340.313.337 dan Rp14.514.889.753 merupakan beban
penyusutan dan amortisasi aset tetap dan aset tidak berwujud.

Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar nihil dan Rp91.933.092.329 merupakan penurunan nilai wajar saham saham
secara permanen yang dibebankan sebagai biaya dan bunga Pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK)
yang timbul sebagai konsekuensi pinjaman dana talangan untuk pembayaran Dapem bulan Januari
2020 dari Bank BRI dengan perjanjian kredit nomor 110/2019, Bank BTN dengan perjanjian kredit
nomor 117/00001/PK/XII/2019, Bank Mandiri dengan perjanjian kredit nomor
CRO.KP/603/KJP/2019.

Di dalam beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, termasuk
beban cadangan penurunan nilai piutang terkait dengan Pasaraya Tosersajaya sebesar
Rp87.994.051.233 (Catatan 27.a).

Approval for Printing/23-Mar-20 94 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Adapun rincian BOP Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Bunga deposito 1.923.401.178.367 2.157.464.931.291
Bunga obligasi 7.579.958.134.466 7.129.749.031.403
Hasil sukuk 1.884.191.100.714 1.660.975.296.852
Bunga MTN 2.579.500.000 4.294.583.333
Dividen saham 149.810.228.011 194.043.496.174
Dividen penyertaan 2.205.450.000 2.301.065.000
Dividen reksadana 55.350.768.700 53.600.394.882
Imbal Hasil Reksadana 136.040.019.252 132.909.526.183
Pendapatan sewa -- 43.200.000
Laba (rugi) pelepasan investasi obligasi 795.828.728.822 883.642.897.923
Laba (rugi) pelepasan investasi saham 209.770.407.046 362.913.035.803
Laba (rugi) pelepasan investasi reksadana 47.137.574.879 188.602.602.843
Laba (rugi) pelepasan investasi sukuk 10.451.470.636 1.990.000.000
Laba (rugi) pelepasan MTN -- 30.000.000
Hasil investasi lainnya 1.333.281.110 --
Jumlah 12.798.057.842.003 12.772.560.061.687
Beban Investasi (29.255.670.375) (50.178.453.664)
Hasil Investasi - Beban Investasi 12.768.802.171.628 12.722.381.608.023

Penggantian BOP per 31 Desember 2021 6,7% x 12.768.802.171.628 = 855.509.745.499


Penggantian BOP per 31 Desember 2020 6,7% x 12.722.381.608.023 = 852.399.567.738

38. Dana Akumulasi Iuran Pasti

Akun ini merupakan kewajiban Perseroan kepada peserta yang timbul akibat perubahan tabel gaji PNS
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2015. Perubahan tersebut dikelola dengan
skema iuran pasti di mana dana yang telah diterima akan dikembalikan kepada peserta beserta dengan
hasil pengembangannya sesuai perhitungan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 128/PMK.02/2016 tentang Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari
Tua Bagi Pegawai Negeri Sipil. Rincian dana da sampai dengan 31 Desember 2021 dan
2020 adalah sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Saldo awal 583.136.077.620 294.154.219.865
Mutasi:
Penerimaan iuran peserta 318.458.444.637 288.323.325.664
Hasil investasi 44.183.807.703 29.518.151.113
Pendapatan lain-lain 21.710.187 62.119.867
Pembayaran klaim (39.786.311.723) (21.588.912.962)
Pengembalian hasil pengembangan (2.389.820.255) (746.069.938)
Beban umum (1.420.127) (569.386)
Kelebihan pengelolaan SI (10.442.979.605) (6.586.186.603)
Jumlah 310.043.430.817 288.981.857.755
Saldo akhir 893.179.508.437 583.136.077.620

Approval for Printing/23-Mar-20 95 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

a. Penerimaan luran Peserta


Penerimaan iuran untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp318.458.444.637 dan Rp288.323.325.664 berasal dari iuran peserta yang
dihitung berdasarkan selisih dari penghasilan sesuai tabel gaji tahun 2020 dengan iuran yang
dihitung berdasarkan penghasilan sesuai tabel gaji yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
PNS Daerah Otonom 223.850.263.270 228.992.353.159
PNS Pusat 59.724.364.302 59.330.697.305
PPPK 34.883.448.569 --
PNS Diperbantuan 368.496 275.200
Jumlah 318.458.444.637 288.323.325.664

b. Hasil Investasi
Hasil investasi Dana Akumulasi Iuran Pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp44.183.807.703 dan Rp29.518.151.113 merupakan
bunga deposito.

c. Pendapatan Lain-lain
Pendapatan lain-lain Dana Akumulasi Iuran Pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp21.710.187 dan Rp62.119.867 merupakan
bunga jasa giro atas rekening Dana Akumulasi Iuran Pasti.

d. Pembayaran Klaim
Pembayaran klaim Dana Akumulasi Iuran Pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp39.786.311.723 dan Rp21.588.912.962
merupakan pembayaran manfaat THT kepada peserta yang mengalami kejadian Pensiun,
Meninggal dan Keluar.

e. Pengembalian Hasil Pengembangan


Pengembalian hasil pengembangan Dana Akumulasi Iuran Pasti untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp2.389.820.255 dan Rp746.069.938
merupakan hasil pengembangan dari Dana Akumulasi Iuran Pasti yang diberikan kepada peserta
oleh Perseroan.

f. (Kelebihan) Kekurangan Pengelolaan Dana Akumulasi Iuran Pasti


(Kelebihan) Kekurangan Pengelolaan Dana Akumulasi Iuran Pasti untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp10.442.979.605 dan
Rp6.586.186.603 merupakan dana hasil investasi atas akumulasi iuran pasti setelah diperhitungkan
dengan hak peserta yang dihitung sesuai rumus dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: 128/PMK.02/2016.

39. Liabilitas/Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan

Akun ini merupakan kewajiban Perseroan kepada peserta Program THT pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
Perseroan 98.466.721.023.249 96.780.309.146.564
Entitas Anak 5.323.566.728.775 4.667.563.445.987
Jumlah 103.790.287.752.024 101.447.872.592.551

Approval for Printing/23-Mar-20 96 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

a. Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) - Perseroan


Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan PNS pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing sebesar Rp98.466.721.023.249 dan Rp96.780.309.146.564 dihitung oleh Aktuaris
Perseroan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 241/PMK.02/2016.
Metode perhitungan dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan LMPMD tahun 2021 dan 2020
adalah sebagai berikut:
1) THT Dwiguna
Laju kematian : TM TASPEN 2012
Tingkat bunga teknis : 9,70%
Tingkat kenaikan gaji : 2,5% per tahun
Biaya : 0%
Metode perhitungan : Accrued benefit Cost Method (ABCM)

2) THT Kematian
Laju kematian : TM TASPEN 2012
Tingkat bunga teknis : 9,70%
Tingkat kenaikan gaji : 2,5% per tahun
Biaya : 0%
Batas usia : 80 tahun *)
Metode perhitungan : Prospective Net Level Premium

*) Asumsi Batas usia asuransi kematian 80 tahun diterapkan oleh Perseroan sebagai asuransi
kematian berjangka (term life) sampai usia 80 tahun dimana risiko kematian setelah usia 80 tahun
tidak dicadangkan.

Penggunaan metode dan asumsi dalam perhitungan LMPMD untuk periode tahun 2021 telah
disetujui Menteri Keuangan RI melalui surat Nomor S-1130/MK.02/2020 tanggal 04 Desember 2020.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 yang telah mengalami perubahan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil. Tabungan Hari Tua adalah suatu
program asuransi, terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah
dengan Asuransi Kematian.

Hasil perhitungan aktuaris internal telah direviu oleh aktuaris independen Kantor Konsultan Aktuaria
(KKA) I Gde Eka Sarmaja, FSAI & Rekan tanggal 15 Maret 2021 tentang Hasil Perhitungan
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) Program THT PT TASPEN (Persero) per tanggal
31 Desember 2020 dengan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan, dimana hasil
perhitungan LMPMD Program THT yang dilakukan oleh KKA I Gde Eka Sarmaja, FSAI & Rekan
lebih rendah minus Rp131.492.351 atau sebesar minus 0,0001% dibandingkan dengan hasil
perhitungan oleh Aktuaris Internal PT TASPEN (Persero).

Dalam hal pengujian kecukupan liabilitas, Perseroan tidak melakukan pengujian kecukupan liabilitas
sesuai dengan PSAK 62. Seperti yang dijelaskan di atas, LMPMD program THT PNS dihitung
dengan menggunakan metode perhitungan dan asumsi yang disetujui oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia. Untuk THT Asuransi Dwiguna, Perseroan menggunakan metode perhitungan
Accrued Benefit Cost Method (ABCM) dengan asumsi tingkat bunga teknis 9,70% dan tidak
menggunakan asumsi biaya. Sedangkan untuk THT Asuransi Kematian, Perseroan menggunakan
metode perhitungan Prospective Net Level Premium (NLP), dengan asumsi tingkat bunga teknis
9,70%, asumsi batas usia asuransi kematian 80 tahun yang diterjemahkan sebagai term life sampai
usia 80 tahun, dan tidak menggunakan asumsi biaya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, perhitungan LMPMD Program THT PNS
tersebut harus mencukupi bila dilakukan tes kecukupan liabilitas dengan menggunakan estimasi kini
(merujuk pada tingkat bunga sesuai yield curve dari obligasi pemerintah, yang rata-rata
tertimbangnya setelah memperhitungkan liabilitas THT untuk tahun 2020 adalah sebesar 7%) atas
seluruh arus kas termasuk terkait risiko kematian diatas usia 80 tahun dan estimasi biaya yang

Approval for Printing/23-Mar-20 97 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

dapat diasumsikan sekitar 4%. Metode Gross Premium Valuation (GPV) digunakan agar mencukupi
untuk tes kecukupan liabilitas untuk program THT, dimana digunakan asumsi tingkat bunga teknis
spot yield curve untuk tahun 2020 sebesar rata-rata 7% dan menggunakan asumsi biaya sebesar
4%, serta untuk asuransi kematian seharusnya memperhitungkan risiko kematian diatas asumsi
batas usia kematian 80 tahun.

Beberapa informasi penting terkait dengan perhitungan LMPMD adalah sebagai berikut:
a) PT TASPEN (Persero) adalah asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi jiwa bagi
Pegawai Negeri Sipil dengan produk Asuransi Dwiguna ditambah dengan Asuransi Kematian
untuk peserta, istri/suami dan anak. Besaran manfaat dan iuran ditetapkan oleh Pemerintah,
berdasarkan kebijakan Pemerintah besaran manfaat mengalami beberapa kali perubahan,
perubahan ini sangat berpengaruh pada nilai LMPMD. PT TASPEN (Persero) berbeda dengan
Perseroan asuransi jiwa komersial, sehingga kebijakan perhitungan LMPMD diatur tersendiri.

b) Bahwa jumlah peserta yang sangat besar dan variasi manfaat yang sangat komplek.

(1) Peserta Aktif


Jumlah Peserta : 3.946.122 (Asuransi Dwiguna sampai usia pensiun dan Asuransi
Kematian seumur hidup)
Jumlah Istri/Suami : 2.810.534 (Asuransi Kematian seumur hidup)
Jumlah Anak : 4.259.364 (Asuransi Kematian sampai dengan usia 25 tahun)

(2) Peserta Pensiunan


Jumlah Peserta : 2.560.205 (Asuransi Kematian seumur hidup)
Jumlah Istri/Suami : 1.059.700 (Asuransi Kematian seumur hidup)
Jumlah Anak : 384.722 (Asuransi Kematian sampai dengan usia 25 tahun)

c) Formula Manfaat
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128/PMK.02/2016 tanggal 23 Agustus 2016
tentang Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari Tua Bagi Pegawai Negeri Sipil, rumus
formula adalah sebagai berikut:

(1) Asuransi Dwiguna

PENSIUN MENINGGAL KELUAR


{0.60 x MI1 X P1} + {0.60 x Y1 X P1} + {F1 x P1} + {F2 x (P2 - P1)} +
{0.60 x MI2 x (P2 - P1)} + {0.60 x Y2 x (P2 - P1)} + Ʃ(SI + HP)
Ʃ(SI + HP) Ʃ(SI + HP)

(2) Asuransi Kematian (Askem)

Peserta Aktif
Peserta : 2 x P2
Istri/Suami : 1,5 x P2
Anak : 0,75 x P2

Peserta Pensiunan
Pensiun Sendiri : 2 (1 +0,1 B/12) P2
Istri/Suami : 1,5 (1 +0,1 C/12) P2
Pensiun Janda/Duda : 1,5 (1 +0,1 C/12) P2
Pensiun Yatim : 0,75 (1 +0,1 C/12) P2

KETERANGAN
P1 : Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum berhenti sebagai PNS, berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
Sebagaimana Telah Empat Kali Diubah Terakhir Dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 15 Tahun 1993, yang terdiri atas Gaji Pokok, Tunjangan Istri/Suami, dan
Tunjangan Anak.

Approval for Printing/23-Mar-20 98 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

P2 : Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum berhenti sebagai PNS, berdasarkan


Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas
atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil, yang menjadi dasar potongan iuran, terdiri atas Gaji Pokok,
Tunjangan Istri/ Suami, dan Tunjangan Anak.
MI 1 : Masa iuran sejak menjadi Peserta sampai dengan diberhentikan sebagai peserta,
yang dihitung dalam satuan tahun.
MI 2 : Masa iuran sejak tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan diberhentikan sebagai
Peserta, yang dihitung dalam satuan.
Y1 : Selisih antara batas usia pensiun 58 (lima puluh delapan) tahun dengan usia
Peserta pada saat mulai menjadi Peserta, atau selisih antara usia saat meninggal
dunia dengan usia pada saat mulai menjadi Peserta bagi Peserta yang batas usia
pensiunnya lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun dan usia pada saat
meninggal dunia lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun, yang dihitung dalam
satuan tahun.
Y2 : Selisih antara batas usia pensiun 58 (lima puluh delapan) tahun dengan usia
Peserta pada tanggal 1 Januari 2001, atau selisih antara usia saat meninggal
dunia dengan usia Peserta pada tanggal 1 Januari 2001 bagi Peserta yang batas
usia pensiunnya lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun dan usia pada saat
meninggal dunia lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun, yang dihitung dalam
satuan tahun.
SI : Selisih iuran antara iuran yang dihitung berdasarkan penghasilan sesuai tabel gaji
terakhir dengan iuran yang dihitung berdasarkan penghasilan sesuai tabel gaji
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang
Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977
tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.
HP : Hasil pengembangan dari SI yang dihitung berdasarkan tingkat bunga tertentu.
B : Jumlah bulan yang dihitung dari tanggal Peserta diberhentikan dengan hak
pensiun sampai dengan tanggal Peserta meninggal dunia.
C : Jumlah bulan yang dihitung dari tanggal Peserta diberhentikan dengan hak
pensiun atau meninggal dunia sampai dengan tanggal Istri/Suami/ Anak
meninggal dunia.
F1 : Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI 1.
F2 : Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI 2.

d) Besar Iuran untuk Program THT


Besar luran adalah 3,25% ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981,
penetapan iuran tidak berdasarkan pada keseimbangan aktuaria terhadap perumusan manfaat
dan dari besaran iuran tersebut tidak ada rincian iuran untuk risiko dan untuk biaya-biaya yang
diperlukan.

e) Tanggung Jawab Negara


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 Pasal 14 dinyatakan bahwa, "Dalam
hal Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya terhadap Pegawai Negeri Sipil
berdasarkan Peraturan Pemerintah ini, maka Negara bertanggungjawab penuh untuk itu".

Dalam rangka menjamin kesehatan keuangan Perseroan, Pemerintah melalui Kementerian


Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02.2021 tentang Tata
Cara Pengelolaan luran dan Pelaporan Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua Pegawai
Negeri Sipil dan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Aparatur Sipil
Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

Di dalam Peraturan Menteri Keuangan ini diatur perhitungan besaran Liabilitas Manfaat Polis
Masa Depan dengan metode dan asumsi yang disetujui oleh Menteri Keuangan.

Approval for Printing/23-Mar-20 99 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Perbandingan Hasil Perhitungan LMPMD –THT 31 Desember 2021 sebagai berikut:

Keterangan Perhitungan LMPMD Perhitungan LMPMD


PMK SAK
Total LMPMD 98.466.721.023.249 145.220.167.431.246
Asumsi:
Metode Dwiguna: ABCM Dwiguna: GPV
Askem: NLP Askem: NLP
Tingkat Diskonto 9,70% 7,20%
Batas Usia Askem Term life sampai 80 Seluruh TMT
Biaya Tidak ada asumsi 10% Premi
biaya Rp 20 rb/polis/tahun
PAD Tidak ada PAD Tidak ada PAD

Apabila menggunakan Metode Gross Premium Valuation (GPV) dan dengan asumsi tingkat bunga
teknis spot yield curve untuk tahun 2021 sebesar rata-rata 7,20%, biaya sebesar 10%, serta asumsi
batas usia kematian 111 tahun, maka perbedaan hasil perhitungan LMPMD berdasarkan PMK
dengan GPV adalah sebesar Rp46.753.446.407.997.

b. Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Entitas Anak


Akun ini merupakan kewajiban entitas anak yaitu PT Asuransi Jiwa TASPEN, pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Taspen Group Endowment 1.373.887.699.772 1.579.862.034.444
Taspen Save 1.779.656.940.452 1.321.307.213.223
Taspen Group Anuity 659.421.562.245 653.658.173.545
Taspen Dwiguna Sejahtera 531.924.042.696 176.893.284.157
Taspen Whole Life 488.171.137.642 512.644.420.400
Taspen Proteksi Beasiswa 441.528.446.196 359.626.573.213
Taspen Credit Life 45.543.687.954 57.254.013.487
Taspen Smart Save 1.725.534.155 347.432.477
Taspen Bright Life 1.380.280.326 304.595.603
CAPYBMP Taspen Term Life 325.382.487 561.751.596
Taspen Hospital Cash Plan 2.014.850 --
Taspen Executive Endowment -- 4.095.400.704
Taspen Link Dana Prima -- 806.132.971
Taspen Link Dana Sejahtera -- 202.420.167
5.323.566.728.775 4.667.563.445.987

40. Estimasi Liabilitas Klaim

Berikut di bawah ini merupakan kewajiban Perseroan kepada peserta Program THT pada
31 Desember 2021 dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Estimasi Liabilitas Klaim
Perseroan 796.184.978.901 829.875.703.144
Entitas Anak 29.583.714.325 14.402.453.348
Jumlah 825.768.693.226 844.278.156.492

Approval for Printing/23-Mar-20 100 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Estimasi Liabilitas Klaim Perseroan


Estimasi liabilitas klaim PNS pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp796.184.978.901 dan Rp829.875.703.144 merupakan perhitungan estimasi atas kewajiban
pembayaran klaim kepada peserta program THT yang telah mencapai BUP, meninggal, dan keluar,
namun sampai dengan periode laporan yang bersangkutan belum mengajukan Surat Pengajuan
Pembayaran (SPP) Klaim.

Estimasi liabilitas Klaim tersebut dihitung oleh aktuaris Perseroan berdasarkan formula manfaat THT
sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 128/KMK.06/2016 tentang persyaratan dan besar manfaat
tabungan hari tua bagi Pegawai Negeri Sipil.

Estimasi Liabilitas Klaim Entitas Anak


Akun ini merupakan estimasi liabilitas klaim entitas anak pada 31 Desember 2021 dan 2020, dengan
rincian sebagai:

2021 2020
Rp Rp

Entitas Anak
Klaim Masih Dalam Proses 23.498.179.374 13.141.970.625
Klaim Yang Terjadi Namun Belum Dilaporkan 6.085.534.951 1.260.482.723
Jumlah 29.583.714.325 14.402.453.348

41. Liabilitas Imbalan Kerja

Akun ini merupakan liabilitas imbalan kerja terhadap karyawan pada 31 Desember 2021 dan 2020,
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Liabilitas imbalan paska kerja 83.615.733.210 104.242.311.028
Liabilitas imbalan jangka panjang lainnya 39.686.477.103 27.411.022.641
123.302.210.313 131.653.333.669
Entitas Anak 5.159.861.240 5.304.929.949
128.462.071.553 136.958.263.618

Liabilitas Imbalan Kerja-Perseroan


Liabilitas Imbalan Kerja-Perseroan merupakan liabilitas Perseroan berupa imbalan pasca kerja dan
Imbalan jangka panjang lainnya. Imbalan pasca kerja merupakan imbalan kepada karyawan Perseroan
yang akan dibayarkan pada saat jatuh tempo pensiun atau berhenti bekerja. Sedangkan, imbalan kerja
jangka panjang lainnya merupakan imbalan kerja jangka panjang yang dibayarkan ke karyawan pada
saat karyawan masih aktif sebagai karyawan Perseroan.

Imbalan pasca kerja terdiri atas:


a. Pesangon yang merupakan kekurangan antara manfaat sesuai UU No.13/2003 dengan Program
Pensiun & THT yang pendanaannya dilakukan oleh Perseroan ditambah bantuan duka.
b. Biaya perawatan kesehatan bagi penerima pensiun dan batihnya.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya terdiri atas:


a. Cuti besar berimbalan
b. Penghargaan masa kerja

Approval for Printing/23-Mar-20 101 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Program Pensiun Manfaat pasti diselenggarakan untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program
pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Karyawan TASPEN (DP TASPEN) yang disahkan oleh
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-36/MB.1/2019 tanggal 24 Mei 2018
tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Karyawan TASPEN
(DP TASPEN).

luran yang dihimpun, dihitung dan disetor ke DP TASPEN berdasarkan persentase sebesar:
a. luran pensiun beban pegawai sebesar 7,5 % x gaji dasar
b. luran pensiun beban Perseroan sebesar 6,57 % x gaji dasar

Program pensiun manfaat pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun
yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang besarnya tergantung pada satu faktor atau
lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.

Program Tabungan Hari Tua Perseroan terdiri dari:


a. Program THT Manfaat Pasti TASPEN
b. Program THT yang dikelola oleh Bringin Life

Program Tabungan Hari Tua manfaat pasti TASPEN diselenggarakan untuk karyawan yang diangkat
sebelum tahun 1992. Perseroan membayar iuran kepada Program THT Perseroan sesuai Keputusan
Direksi Nomor SK-22A/DIR/2001 tanggal 9 Oktober 2001 tentang Program Tabungan Hari Tua
Karyawan TASPEN atas karyawan Perseroan yang diangkat sebelum tahun 1992.

Program Tabungan Hari Tua Bringin Life diselenggarakan untuk karyawan yang diangkat mulai tahun
1992. Perseroan membayar iuran kepada Bringin Life sesuai dengan Perjanjian Kerjasama
Nomor JAN-38/DIR/2006 dan No.B.605/LBK/PK/X11/2006 tanggal 28 Desember 2006 tentang Program
Asuransi Tabungan Hari Tua Karyawan Perseroan, yaitu:
a. luran pensiun beban karyawan sebesar 1,03 % x gaji dasar
b. luran pensiun beban Perseroan sebesar 6,43 % x gaji dasar

Sesuai perjanjian antara PT TASPEN (Persero) dengan PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera dan
PT Asuransi Jiwa TASPEN nomor JAN-116/DIR/2015 tanggal 11 November 2015 tentang pengakhiran
dan penyerahan penyelenggaraan kepesertaan program asuransi kumpulan uang duka wafat dan
tabungan hari tua karyawan PT TASPEN (Persero), per tanggal 30 September 2015 program Tabungan
Hari Tua Bringin Life telah dialihkan pengelolaannya ke PT Asuransi Jiwa TASPEN.

DP TASPEN, Program THT Perseroan, dan THT TASPEN Life menyelenggarakan administrasi serta
mengelola dana yang terhimpun, untuk kemudian melaksanakan pembayaran kepada pegawai yang
telah berhak untuk menerima manfaat.

Perhitungan liabilitas imbalan kerja dilaksanakan dengan mengacu pada PSAK 24 (Revisi 2013) tentang
Imbalan Kerja. Perhitungan liabilitas imbalan kerja per 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp123.302.210.313 yang merupakan perhitungan Bestama Aktuaria berdasarkan nomor laporan:
21028/TASPEN/EP/01/2022 tanggal 3 Januari 2022.

Asumsi-asumsi dan metode yang digunakan untuk perhitungan imbalan pasca kerja adalah:

2021 2020
Tingkat diskonto 7,60% 7,80%
Tingkat kenaikan upah 5,00% 5,00%
Tingkat mortalita Tabel Mortalita Indonesia tahun 2019
Tingkat cacat 0,50% dari kemungkinan orang
meninggal pada masing-masing usia
Tingkat pengunduran diri 0,50% pada usia 20 tahun dan menurun
secara linier sampai dengan 0% pada
Usia Pensiun Normal
Usia Pensiun 56 tahun

Approval for Printing/23-Mar-20 102 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Asumsi-asumsi dan metode yang digunakan untuk perhitungan imbalan kerja lainnya adalah:

2021 2020
Tingkat diskonto 7,50% 7,70%
Tingkat kenaikan upah 5,00% 5,00%
Tingkat kenaikan harga emas 6,00% 6,00%
Tingkat mortalita Tabel Mortalita
0,50% Indonesia tahun
dari kemungkinan 2019
orang
Tingkat cacat meninggal
pada usia
0,50% pada masing-masing usia
20 tahun dan menurun
Tingkat pengunduran diri secara linier sampai dengan 0% pada
Usia
Pensiun Normal

1. Rincian aset (liabilitas) imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

a. Program Imbalan Pasca Kerja

2021 2020
Rp Rp
Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun 104.242.311.028 75.481.189.651
Beban bunga 7.057.597.825 6.056.998.238
Biaya jasa kini 2.473.462.835 3.686.976.750
Biaya jasa lalu (6.179.770.935) 18.830.207.774
Pembayaran imbalan kerja (10.016.535.881) (5.093.844.000)
Keuntungan aktuarial (13.961.331.662) 5.280.782.615
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun 83.615.733.210 104.242.311.028

b. Program Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

2021 2020
Rp Rp
Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun 27.411.022.641 30.676.183.669
Beban bunga 1.926.913.340 2.013.036.838
Biaya jasa kini 8.348.941.088 5.701.134.692
Biaya jasa lalu 9.026.735.305 --
Pembayaran imbalan kerja (6.508.050.249) (12.647.101.000)
Keuntungan aktuarial (519.085.022) 1.667.768.442
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir tahun - Aktual 39.686.477.103 27.411.022.641

c. Entitas anak
2021 2020
Rp Rp
Kewajiban/kekayaan pada awal tahun 5.304.929.949 5.270.116.199
Efek penihilan -- (383.287.194)
Biaya imbalan pasti 1.366.752.991 1.806.461.208
Penyesuaian -- 548.090.731
Realisasi pembayaran manfaat (183.348.000) (396.296.640)
Iuran Perusahaan (527.158.423) (639.056.950)
Pendapatan komprehensif lainnya (801.315.277) (901.097.405)
Kewajiban/kekayaan pada akhir tahun 5.159.861.240 5.304.929.949

Approval for Printing/23-Mar-20 103 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2. Rincian perubahan liabilitas bersih adalah sebagai berikut:


a. Program imbalan pasca kerja
2021 2020
Rp Rp
Liabilitas Bersih awal tahun 104.242.311.028 75.481.189.651
Biaya Imbalan pasti
- Jumlah yang diakui dalam laba rugi 3.351.289.725 28.574.182.762
- Pengukuran Kembali Liabiltas Tahun Berjalan (13.961.331.662) 5.280.782.615
Pembayaran Imbalan Kerja oleh Entitas (10.016.535.881) (5.093.844.000)
Liabilitas Bersih akhir tahun 83.615.733.210 104.242.311.028

b. Program Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya


2021 2020
Rp Rp
Liabilitas Bersih awal tahun 27.411.022.641 30.676.183.669
Biaya Imbalan pasti
Jumlah yang diakui dalam laba rugi 18.783.504.711 9.381.939.972
Pembayaran Imbalan Kerja oleh Entitas (6.508.050.249) (12.647.101.000)
Liabilitas Bersih akhir tahun 39.686.477.103 27.411.022.641

c. Entitas anak
2021 2020
Rp Rp
Kewajiban/kekayaan pada awal tahun 5.304.929.949 5.270.116.199
Efek penihilan -- (383.287.194)
Biaya imbalan pasti 1.366.752.991 1.806.461.208
Penyesuaian -- 548.090.731
Realisasi pembayaran manfaat (183.348.000) (396.296.640)
Iuran Perusahaan (527.158.423) (639.056.950)
Pendapatan komprehensif lainnya (801.315.277) (901.097.405)
Kewajiban/kekayaan pada akhir tahun 5.159.861.240 5.304.929.949

3. Rincian beban yang diakui di laba rugi adalah sebagai berikut:


a. Program imbalan pasca kerja
2021 2020
Rp Rp
Biaya jasa kini 2.473.462.235 3.686.976.750
Bunga neto atas liabilitas 7.057.597.825 6.056.998.238
Biaya jasa lalu (6.179.770.335) 18.830.207.774
Jumlah yang diakui ke laba rugi 3.351.289.725 28.574.182.762

b. Program Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya


2021 2020
Rp Rp

Biaya jasa kini 8.348.941.088 5.701.134.692


Bunga neto atas liabilitas
Bunga liabilitas 1.926.913.340 2.013.036.838
Keuntungan/kerugian aktuaria (519.085.022) 1.667.768.442
Biaya jasa lalu 9.026.735.305 --
Jumlah yang diakui ke laba rugi 18.783.504.711 9.381.939.972

c. Entitas anak
2021 2020
Rp Rp
Biaya jasa kini 1.038.501.076 1.429.126.843
Biaya bunga 453.790.057 465.367.572
Harapan dari hasil investasi (125.538.142) (88.033.207)
Beban yang diakui dalam laba rugi 1.366.752.991 1.806.461.208

Approval for Printing/23-Mar-20 104 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

4. Rincian perubahan penghasilan komprehensif lainnya adalah sebagai berikut:

a. Program imbalan pasca kerja


2021 2020
Rp Rp

Jumlah pengukuran kembali awal tahun 44.816.075.912 21.659.808.375


Penyesuaian pengukuran kembali -- 17.875.484.922
Jumlah pengukuran kembali tahun berjalan (13.961.331.662) 5.280.782.615
Akumulasi jumlah pengukuran kembali 30.854.744.250 44.816.075.912

b. Entitas anak
2021 2020
Rp Rp

Jumlah pengukuran kembali awal tahun 1.532.378.243 631.280.838


Jumlah pengukuran kembali tahun berjalan 801.315.277 901.097.405
Akumulasi jumlah pengukuran kembali 2.333.693.520 1.532.378.243

Perseroan tidak mencatat liabilitas imbalan pasca kerja bersaldo debit yang merupakan biaya dibayar
di muka karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, bahwa
kelebihan dana tersebut tidak dapat dikembalikan kepada pemberi kerja.

Pada pasal 16 ayat (2) dinyatakan bahwa "apabila berdasarkan laporan aktuaris yang disampaikan
kepada Menteri Keuangan ternyata Dana Pensiun memiliki kekayaan melebihi liabilitasnya, maka
kelebihan yang melampaui batas tertentu (120%) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan harus
digunakan sebagai iuran pemberi kerja".

5. Analisi Sensitivitas dan Estimasi Periode Mendatang:

A. Analisis Sensitivitas dan Analisis Manfaat Jatuh Tempo

a. Perubahan NKKIP karena kenaikan/penurunan Asumsi Tingkat Diskonto

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti


Perubahan
(dalam Rupiah)
+1,00 37.380.951.803 -5,81%
-1,00 42.337.322.542 6,68%

b. Perubahan NKKIP karena kenaikan/penurunan Asumsi Tingkat Kenaikan Upah

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti


Perubahan
(dalam Rupiah)
+1,00 42.366.424.766 6,75%
-1,00 37.319.266.541 -5,96%

c. Analisis Manfaat Jatuh Tempo dan Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
Nilai Kini Kewajiban Imbalan
Jangka Waktu Manfaat Jatuh Tempo
Pasti
(tahun) (dalam Rupiah)
(dalam Rupiah)
<1 7.433.511.143 6.773.373.559
2-<3 13.263.767.399 7.190.786.935
3-<4 10.214.273.796 4.046.700.289
4-<5 6.400.527.452 2.659.644.092
≥5 182.360.121.199 15.206.278.959

Approval for Printing/23-Mar-20 105 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

B. Estimasi Periode Mendatang


Estimasi beban dan liabilitas tahun 2022 periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember dengan
menggunakan asumsi yang sama dengan valuasi saat ini adalah sebagai berikut:
Estimasi 2022
(dalam Rupiah)
Liabilitas Bersih awal periode 39.686.477.103
Biaya Imbalan Pasti 10.529.805.806
- Jumlah yang diakui dalam laba rugi 10.529.805.806
- Pengukuran Kembali Liabilitas/Aset Periode Berjalan -
Pembayaran Imbalan Kerja oleh Entitas (7.433.511.144)
Pembayaran Iuran periode berjalan -
Liabilitas Bersih akhir periode 42.782.771.766

42. Liabilitas Sewa

Akun ini merupakan Liabilitas atas sewa kendaraan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, dengan
rincian sebagai berikut:
2021 2020
Perseroan
Program THT
Liabilitas Sewa 25.341.197.074 --
Entitas Anak 6.897.018.784 10.519.765.385
32.238.215.858 10.519.765.385

43. Liabilitas Lain-lain

Akun ini merupakan liabilitas lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, dengan
rincian sebagai berikut:
2021 2020*)
Rp Rp
Program THT 3.758.804.036 4.370.500.572
Dana AIP PNS 109.802.307.146 89.459.617.831
Program JKK 430.871.674 430.829.208
Entitas Anak 51.256.354.480 36.753.672.243
Jumlah 165.248.337.336 131.014.619.854

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 62)

a. Program THT
Liabilitas Lain-lain pada program THT merupakan liabilitas yang timbul atas potongan gaji karyawan
yang akan diselesaikan dengan pihak ketiga pada bulan berikutnya sesuai ketentuan yang ada serta
titipan dana cleansing yang timbul pada pengelolaan dana investasi secara syariah, dengan rincian
sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Dana Amal Karyawan 2.974.521.656 3.143.051.681
BP-Tapera 188.813.924 188.418.031
BPJS Ketenagakerjaan 81.183.100 2.982.631
Koperasi 73.759.367 75.259.367
Bazis 8.515.182 7.880.182
Dharma Wanita 220.000 435.000
PP iuran pasti -- 1.907.700
DP Taspen -- 1.081.066
Link Aja -- 500.000
3.327.013.229 3.421.515.658
Dana Cleansing -- 313.752.349
Lainnya 431.790.807 635.232.565
3.758.804.036 4.370.500.572

Approval for Printing/23-Mar-20 106 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Dana amal karyawan merupakan titipan dana terkait aksi peduli Perseroan terhadap korban
Covid-19. Saldo pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp2.974.521.656
dan Rp3.143.051.681 berasal dari pemotongan gaji karyawan Perseroan serta Dewan Direksi.

Utang kepada BP Tapera per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp188.813.924
dan Rp188.418.031 saldo dana yang diterima Perseroan dari BP Tapera untuk dibayarkan kepada
peserta PNS yang mengajukan klaim sehubungan dengan perjanjian kerjasama
Nomor: JAN-82/DIR/2018 tentang Pengembalian Hasil Pemupukan Tabungan Perumahan Pegawai
Negeri Sipil.

Utang kepada Dana Pensiun (DP) TASPEN ini merupakan kewajiban Perseroan kepada Dana
Pensiun Karyawan TASPEN yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
sebesar nihil dan Rp1.081.066.

Dana cleansing PNS pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar nihil dan
Rp313.752.349 merupakan laba penjualan saham syariah PT Astra International Tbk (ASII) yang
mana per tanggal 1 Desember 2020 ASII efektif keluar dari Daftar Efek Syariah. Dana tersebut
dititipkan kepada Perseroan sambil menunggu rencana alokasi untuk kegiatan sosial.

Utang lainnya per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp431.790.807 dan
Rp635.232.565 merupakan potongan utang atas pinjaman karyawan kepada koperasi yang dipotong
dari gaji dan kelebihan penerimaan bunga deposito yang belum dikembalikan dan utang atas
pinjaman karyawan.

b. Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS

2021 2020
Rp Rp

Dana AIP PNS


Utang kepada pihak ketiga 109.432.436.580 89.089.748.065
Dana Cleansing 369.870.566 369.869.766
Jumlah 109.802.307.146 89.459.617.831

Saldo Dana Cleansing per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp369.870.566 dan
Rp369.869.766, timbul atas laba penjualan saham syariah PT Astra International Tbk (ASII) yang per
1 Desember 2020 efektif keluar dari Daftar Efek Syariah.

Utang kepada pihak ketiga AIP PNS pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp109.432.436.580 dan Rp89.089.748.065 merupakan utang kepada pihak ketiga terkait
pengelolaan Jembatan Merah Plaza atas estimasi biaya Hak Guna Bangunan (HGB) dan biaya
service charge yang terdiri dari estimasi biaya Hak Guna Bangunan (HGB) tahun 2021 sebesar
Rp27.594.863.465 dan biaya service charge sebesar Rp81.837.573.115, (2020: Rp27.594.863.465
dan biaya service charge sebesar Rp61.494.884.600).

Berdasarkan surat dari PT Jasamitra Propertindo Nomor B.1/l/19/FA tanggal


2 Januari 2019 perihal Penagihan Service Charge dan Piutang, disampaikan bahwa kewajiban
PT TASPEN (Persero) yang belum terbayar sampai bulan Januari 2019 adalah sebesar
Rp51.360.006.869.

Pada tanggal 9 Januari 2019, PT TASPEN (Persero) telah menerima surat somasi
Nomor 01/K/Som/1/2019 dari kantor hukum Samba, Indra & Partners selaku penerima kuasa dari
PT Lamicitra Nusantara & PT Jasamitra Propertindo yang memberitahukan bahwa:
- Terkait dengan biaya perpanjangan SHMSRS milik PT TASPEN (Persero) di Jembatan Merah
Plaza, kewajiban PT TASPEN (Persero) kepada PT Lamicitra Nusantara Tbk. sampai dengan
bulan Desember 2018 adalah sebesar Rp39.674.966.545 biaya pokok berikut denda.
- Terkait dengan biaya perpanjangan service charge stan/kios milik PT TASPEN (Persero) di
Jembatan Merah Plaza, kewajiban PT TASPEN (Persero) kepada PT Jasamitra Propertindo
sampai dengan bulan Desember 2018 adalah sebesar Rp50.592.970.869 biaya pokok berikut
denda.

Approval for Printing/23-Mar-20 107 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pada tanggal 28 Januari 2019, PT TASPEN (Persero) telah menerima surat somasi II Nomor
03/K/Som.2/1/2019 dari Samba, Indra & Partners (Law Firm) selaku penerima kuasa dari
PT Lamicitra Nusantara & PT Jasamitra Propertindo yang memberitahukan dan memberi peringatan
mengenai keterlambatan pembayaran tagihan pepanjangan SHMSRS milik PT TASPEN (Persero).
Hak guna bangunan di atas Hak Pengelolaan PT Pelindo III sudah berakhir pada tahun 2011. Akibat
belum dibayarkannya kewajiban PT TASPEN (Persero) maka pembayaran HPL kepada PT Pelindo III
menjadi tertunggak.

Pada tanggal 26 Februari 2019, PT TASPEN (Persero) telah menerima surat somasi III (terakhir)
Nomor 05/K/Som.2/11/2019 dari Samba, Indra & Partners (Law Firm) selaku penerima kuasa dari
PT Lamicitra Nusantara & PT Jasamitra Propertindo terkait kewajiban biaya perpanjangan SHMSRS
dan biaya service charge atas stan/kios milik PT TASPEN (Persero) di Jembatan Merah Plaza. Total
kewajiban PT TASPEN (Persero) kepada PT Lamicitra Nusantara dan PT Jasamitra Propertindo
sampai dengan bulan Desember 2018 adalah sebesar Rp90.267.937.414.

PT TASPEN (Persero) dengan surat nomor SRT-26/L/032019 tanggal 8 Maret 2019 perihal jawaban
somasi III menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
- Properti investasi di Jembatan Merah Plaza merupakan dana pensiun yang berasal dari APBN.
- Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 148/PMK.02/2018 perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan No. 139/PMK.02/2017 Pasal 32 ayat (1) "Badan Penyelenggara harus
menyelesaikan penempatan aset dalam bentuk investasi penyertaan langsung dan investasi
bangunan atau tanah dengan bangunan yang dimiliki oleh Badan Penyelenggara sebelum tahun
2015." dan Pasal 32 ayat (3) "Segala biaya yang timbul terkait dengan penyelesaian investasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk untuk membayar kewajiban yang melekat pada
aset tersebut dapat mempergunakan hasil penyelesaian aset dimaksud.

Berdasarkan surat dari PT Jasamitra Propertindo Nomor B.098/XII/FA/21/FA tanggal 28 Desember


2021 perihal Pemberitahuan Penagihan Service Charge dan Listrik, disampaikan bahwa kewajiban
PT TASPEN (Persero) yang belum terbayar sampai bulan Desember 2021 dengan rincian sebagai
berikut:

Rp
Piutang service charge dan listrik yang belum terbayar
periode Juni 2004 sampai dengan bulan Desember 2021; 69.313.146.360
Denda atas keterlambatan bayar PT Taspen (Persero)
Juni 2004 sampai dengan bulan Desember 2021; 12.524.426.755
Total kewajiban PT Taspen (Persero) yang belum terbayar
sampai dengan bulan Desember 2021 81.837.573.115

c. Program JKK
Liabilitas lain-lain per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar
Rp430.871.674 dan Rp430.829.208 merupakan liabilitas yang timbul atas kelebihan Bunga deposito.

d. Liabilitas Lain-lain Entitas Anak

2021 2020
Rp Rp
Entitas Anak
PT Asuransi Jiwa Taspen 42.353.699.802 21.079.758.696
PT Taspen Properti Indonesia 8.902.654.678 15.673.913.547
51.256.354.480 36.753.672.243

Approval for Printing/23-Mar-20 108 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

44. Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas induk

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah bagian ekuitas konsolidasian yang
menjadi hak Perseroan sebagai entitas induk pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, dengan
rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Modal saham 500.000.000.000 500.000.000.000
Komponen ekuitas lainnya:
Kenaikan (penurunan) aset keuangan tersedia untuk dijual:
Entitas Induk (3.610.795.174.709) (1.572.476.683.541)
Entitas Anak (69.092.773.857) (68.402.656.308)
Saldo dampak pengukuran kembali-liabilitas imbalan pasca kerja (23.539.128.426) (35.141.462.639)
Perubahan ekuitas entitas anak 380.530.341.987 117.653.889.345
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 14.984.948.298.413 13.694.116.053.272
Belum ditentukan penggunaannya -- 560.293.356.318
Laba tahun berjalan 320.637.730.491 730.538.888.823
Jumlah 12.482.689.293.899 13.926.581.385.270

a. Modal Saham
Dalam Perubahan Anggaran Dasar, sesuai Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor 02-14096 HT.01.04.th.98 tanggal 17 September 1998, modal dasar Perseroan sebesar
Rp50.000.000.000 terdiri atas 50.000 lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh Negara Republik Indonesia
sebanyak 12.500 lembar saham atau sejumlah Rp12.500.000.000 dan dari modal ditempatkan
tersebut telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia c.q. Departemen Keuangan selaku
pemegang saham dengan cara sebagai berikut:
1) Sebesar Rp10.000.000.000 merupakan setoran modal lama, sesuai dengan Akta Notaris Imas
Fatimah tanggal 24 September 1985 Nomor 87 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-2722.ht.01.04.th.86.
2) Sebesar Rp2.500.000.000 berupa kapitalisasi dari cadangan umum, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 2000 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perseroan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan Dan
Asuransi Pegawai Negeri.

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Nomor KEP-118/S.MBU/2008 dan


KEP-17/DI/MBU/2008 tanggal 13 Agustus 2008 tentang peningkatan Modal Dasar, Pengeluaran
Saham Baru, Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran Dasar PT TASPEN (Persero),
Pemegang Saham menyetujui peningkatan Modal Dasar Perseroan yang semula sebesar
Rp50.000.000.000 menjadi Rp400.000.000.000.

Pemegang Saham menyetujui penempatan saham sejumlah 87.500 lembar saham dengan nilai
nominal per lembar saham sebesar Rp1.000.000 sehingga penempatan seluruhnya berjumlah
sebesar Rp87.500.000.000. Untuk memenuhi penempatan tersebut, Pemegang Saham menyetujui
penambahan penyertaan modal Negara RI ke dalam saham Perseroan sebesar Rp87.500.000.000
yang berasal dari kapitalisasi penggunaan sebagian laba Perseroan tahun buku 2005 (koreksi
positif yang disajikan kembali) yang belum ditetapkan penggunaannya. Dengan adanya
penambahan penyertaan modal tersebut, maka modal ditempatkan/ disetor Perseroan yang semula
sebesar Rp12.500.000.000 menjadi sebesar Rp100.000.000.000.

Berdasarkan Surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Nomor S-547/MBU/08/2018 perihal Peningkatan Modal Dasar dan Penambahan Modal Disetor
serta Perubahan Anggaran Dasar PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero),
Pemegang Saham menyetujui penambahan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal
saham PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sebesar Rp400.000.000.000
yang bersumber dari kapitalisasi sebagian cadangan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai
Negeri (Persero) sampai dengan tahun buku 2017. Dengan adanya penambahan modal tersebut,

Approval for Printing/23-Mar-20 109 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

maka modal ditempatkan/disetor Perseroan yang semula sebesar Rp100.000.000.000 menjadi


sebesar Rp500.000.000.000, terdiri atas 500.000 lembar saham, masing-masing saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000.

b. Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual


Kenaikan (penurunan) aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan selisih antara nilai pasar atau
nilai wajar dengan nilai perolehan investasi kategori tersedia untuk dijual pada tanggal laporan
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Saham (3.955.750.906.655) (3.201.422.309.682)
Obligasi 698.688.984.449 2.152.212.870.966
KIK - Efek Beragun Aset (91.289.994.488) 43.208.224.003
Sukuk 35.906.065.234 26.727.347.022
Reksadana (496.063.501.190) (743.855.107.992)
Investasi Langsung 190.895.695.441 144.666.004.642
MTN 6.818.482.500 5.986.287.500
Sub jumlah (3.610.795.174.709) (1.572.476.683.541)
Entitas Anak
Saham (38.510.484.973) (17.062.537.895)
Obligasi 58.350.623.006 69.041.117.680
Sukuk 11.967.204.165 6.962.015.689
Reksadana (120.939.497.475) (145.853.257.993)
KIK - Efek Beragun Aset 19.938.389.155 18.510.659.773
MTN 100.992.265 (653.562)
Sub jumlah (69.092.773.857) (68.402.656.308)
Jumlah (3.679.887.948.566) (1.640.879.339.849)

c. Saldo Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja


Saldo Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja pada 31 Desember 2021 dan
2020 yaitu sebesar Rp23.539.128.426 dan Rp35.141.462.639 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Saldo dampak pengukuran kembali
Liabilitas imbalan pasca kerja
Perseroan (24.963.022.034) (35.852.860.730)
Entitas Anak 1.423.893.608 711.398.091
Jumlah (23.539.128.426) (35.141.462.639)

d. Perubahan Ekuitas Anak Perseroan


Perubahan Ekuitas Anak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp380.530.341.987 dan Rp117.653.889.345 merupakan perubahan ekuitas pada entitas
anak PT Asuransi Jiwa TASPEN dan entitas asosiasi Bank Mantap.

e. Saldo Laba
Saldo laba pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 merupakan akumulasi saldo laba Perseroan
dengan rincian sebagai berikut:

1) Ditentukan penggunaannya
Saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya terdiri dari cadangan yang dibentuk untuk
pemupukan dana dalam rangka persiapan peningkatan manfaat santunan kepada peserta
program THT sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang telah diperbarui dengan Akta
Nomor 7 tanggal 25 Agustus 2021.

Approval for Printing/23-Mar-20 110 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang pengesahan Laporan Keuangan Tahun
Buku 2020 tanggal 30 Juni 2021 pemegang saham menyetujui alokasi laba tahun 2020 sebesar
Rp730.538.888.823 untuk cadangan.

Posisi saldo cadangan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Saldo awal 13.694.116.053.272 13.301.257.834.959
Penetapan Saldo Laba yang belum ditentukan
penggunaannya menjadi cadangan 560.293.356.318 --
Alokasi laba 730.538.888.823 392.858.218.313
Saldo akhir 14.984.948.298.413 13.694.116.053.272

2) Belum ditentukan penggunaannya


Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
masing-masing sebesar nihil dan Rp560.293.356.318.

3) Laba tahun berjalan


Saldo laba tahun berjalan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp320.637.730.491 dan Rp 730.538.888.823.

45. Kepentingan Non Pengendali

Akun ini merupakan bagian kepentingan non pengendali sebesar 9,87% atas ekuitas PT TASPEN
Properti Indonesia Indonesia dan sebesar 0,03% atas ekuitas PT Asuransi Jiwa TASPEN, dengan
rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
PT Taspen Properti Indonesia
Modal saham 4.391.343.000 4.391.343.142
Agio saham 80 80
Saldo laba 5.815.753.817 --
Laba tahun berjalan 56.855.575.470 848.743.047
Komponen ekuitas lain 30.095.837.391 5.279.848.791
Sub Jumlah 97.158.509.758 10.519.935.060
PT Asuransi Jiwa Taspen
Modal saham 100.000.000 100.000.000
Kenaikan (penurunan) aset keuangan tersedia untuk dijual (23.038.604) (22.808.260)
Saldo laba 94.877.531 --
Laba tahun berjalan 20.990.172 3.397.674
Komponen ekuitas lain 189.002 91.400.101
Kepentingan non pengendali 434.804.968 304.822.318
Sub Jumlah 627.823.069 476.811.833
Jumlah 97.786.332.827 10.996.746.893

Approval for Printing/23-Mar-20 111 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

46. Pendapatan Premi dan Iuran

Akun ini merupakan pendapatan premi dan iuran untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020, dengan rincian sebagai:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Program THT dan Selisih luran 5.719.931.138.810 5.817.838.003.810
5.719.931.138.810 5.817.838.003.810
Program JKM 1.242.434.443.491 1.251.143.892.824
Program JKK 414.268.889.855 417.249.535.779
Sub Jumlah 7.376.634.472.156 7.486.231.432.413
Entitas Anak
Premi Taspen Save 560.549.925.645 467.178.600.898
Premi Proteksi Beasiswa 228.051.959.919 159.701.701.847
Premi Dwiguna Sejahtera 220.095.200.130 158.236.992.712
Premi Taspen Group Anuity 124.237.633.407 115.709.813.834
Premi Endowment 112.278.237.803 126.373.273.949
Premi Credit Life 7.872.919.454 21.695.382.370
Premi Term Life 6.957.375.610 5.876.858.283
Premi Taspen Bright Life 6.321.339.980 430.646.900
Premi Taspen Multiguna 2.287.979.110 --
Kenaikan (Penurunan) CAPYBMP 467.867.446 --
Premi TPA 37.599.906 42.329.395
Premi Taspen Link Dana Sejahtera 17.950.000 145.970.000
Premi Taspen Hospital Cash Plan 5.467.008 --
Premi Reasuransi Credit Life (4.840.805.852) (3.689.710.238)
PI Premi (8.438.864.337) --
Sub Jumlah 1.255.901.785.229 1.051.701.859.950
Jumlah 8.632.536.257.385 8.537.933.292.363

47. Hasil Investasi


Akun ini merupakan hasil investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020, dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Bunga obligasi 4.179.354.505.472 4.277.601.191.919
Imbal hasil sukuk 900.210.835.011 644.221.352.366
Bunga deposito 871.620.816.952 1.022.388.374.733
Imbal hasil reksadana 512.719.477.588 522.703.267.966
Bunga MTN (Medium Term Notes) 402.960.763.888 418.431.250.000
Bagian laba (rugi) entitas asosiasi 312.746.477.998 207.872.014.869
Dividen saham 213.305.196.816 254.427.706.554
Bunga KIK-Efek Beragun Aset 146.547.426.549 208.674.577.174
Dividen reksadana 50.098.372.187 94.887.393.090
Dividen penyertaan 1.918.831.849 1.742.270.097
Laba rugi pelepasan investasi langsung -- 7.019.526.453
Laba (rugi) pelepasan:
Obligasi 762.057.700.176 1.040.750.870.064
Saham 648.460.490.314 349.598.893.753
Reksadana 198.591.010.526 243.163.316.423
Sukuk 132.977.380.845 68.000.195.381
Kelebihan (kekurangan) pengelolaan dana SI 10.442.979.605 6.586.186.603
Hasil investasi lainnya 5.433.370.320 2.211.025.224
Pendapatan sewa properti investasi 198.561.330 189.140.001
Kenaikan (penurunan) nilai saham (47.255.118.430) (3.597.672.699)
Sub jumlah 9.302.389.078.996 9.366.870.879.971

Approval for Printing/23-Mar-20 112 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021 2020
Rp Rp
Program JKK
Bunga deposito 62.051.637.037 74.173.061.411
Bunga obligasi 40.065.736.922 26.764.082.866
Laba (rugi) pelepasan - Obligasi 3.493.824.176 5.884.574.434
Hasil investasi lainnya 76.600.255 --
Sub jumlah 105.687.798.390 106.821.718.711
Program JKM
Bunga deposito 4.882.187.154 16.965.931.268
Hasil investasi lainnya 4.345.694 --
Sub jumlah 4.886.532.848 16.965.931.268
Entitas Anak
Imbal hasil reksadana 105.218.947.720 135.262.159.724
Bunga obligasi 152.110.785.195 114.323.856.081
Bunga deposito 35.784.670.833 34.208.649.176
Bunga KIK-Efek Beragun Aset 19.752.277.388 20.639.839.729
Imbal hasil sukuk 10.006.292.431 9.894.539.375
Dividen penyertaan 923.998.166 2.503.255.877
Laba (rugi) pelepasan:
Obligasi 33.453.183.604 17.769.567.915
Saham 2.556.949.279 3.113.297.098
Reksadana 790.629.645 88.744.000
Bunga Medium Term Notes 2.433.366.836 1.247.891.904
Pendapatan Sewa Properti Investasi 560.787.879 550.960.410
Sub jumlah 363.591.888.976 339.602.761.289
Jumlah 9.776.555.299.210 9.830.261.291.239

Kelebihan Pengelolaan Dana Akumulasi Iuran Pasti sampai dengan 31 Desember 2021 dan 2020
masing-masing sebesar Rp 10.442.979.605 dan Rp6.586.186.603 merupakan dana hasil investasi atas
akumulasi iuran pasti setelah diperhitungkan dengan hak peserta yang dihitung sesuai rumus dalam
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 128/PMK.02/2016.

48. Pendapatan Lain

Akun ini merupakan jumlah pendapatan lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Imbalan jasa pengelolaan dana investasi:
Pensiun PNS 855.509.745.499 852.399.567.738
Pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI 5.128.709.081 5.823.247.994
Pendapatan fee smart card 199.787.349.556 193.937.196.640
Fee pemeliharaan data bank 105.832.576.000 82.492.272.150
Fee dari BP Tapera 12.950.118.000 --
Pendapatan lainnya 7.476.938.883 59.132.082
Laba (rugi) penjualan aset tetap (Catatan 25) 5.219.107.389 2.634.054.731
Sewa ruangan kantor /rumah instansi 4.971.939.710 2.270.859.937
Jasa giro 209.457.777 424.286.061
Denda 195.929.618 1.475.397.694
Selisih kas 1.667.986 1.029.267
1.197.283.539.499 1.141.517.044.294
Entitas Anak
Pendapatan lainnya PT Taspen Properti Indonesia 726.560.506.798 8.411.261.024
Pendapatan lainnya PT Asuransi Jiwa Taspen 54.139.644.967 23.782.711.192
Sewa dan service charges 47.304.960.906 56.342.293.950
828.005.112.671 88.536.266.166
Jumlah 2.025.288.652.170 1.230.053.310.460

Approval for Printing/23-Mar-20 113 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Imbalan Jasa Pengelolaan Dana Investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
dan 2020 masing-masing sebesar Rp860.638.454.580 dan Rp858.222.815.732 merupakan imbalan
jasa atas pengelolaan Dana Investasi Akumulasi luran Pensiun PNS dan eks PNS Dephub pada PT KAI
yang dihitung sebesar 6,7% dari hasil investasi setelah dikurangi beban investasi sesuai dengan PMK
Nomor 52/PMK.02/2021 tentang Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Pejabat
Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

49. Beban Klaim dan Manfaat

Akun ini merupakan beban klaim dan manfaat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Manfaat klaim 16.466.361.024.739 13.795.364.833.154
Kenaikan (penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan 2.346.700.449.410 3.434.582.866.366
Kenaikan (penurunan) estimasi liabilitas klaim (25.745.481.394) 297.140.586.969
Kenaikan (penurunan) cadangan teknis 36.632.660.200 80.574.985.237
Jumlah 18.823.948.652.955 17.607.663.271.726

a. Manfaat Klaim
Manfaat klaim merupakan jumlah klaim yang telah dibayar maupun telah disetujui untuk dibayar
tetapi belum dibayar pada periode berjalan dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Program THT
Dwiguna 12.037.286.754.590 11.003.714.356.855
Kematian 1.902.240.812.824 1.073.439.047.628
13.939.527.567.414 12.077.153.404.483
Program JKK
Tewas 32.576.838.600 34.203.580.700
Perawatan 14.758.354.545 15.760.766.029
Beasiswa 5.745.000.000 5.795.000.000
Santunan 1.402.518.800 509.562.600
Tunjangan cacat -- 13.153.000
54.482.711.945 56.282.062.329
Program JKM
Santunan 530.212.812.300 349.395.000.000
Beasiswa 499.875.000.000 338.550.000.000
Uang Duka Wafat 426.082.646.500 277.053.296.500
Pemakaman 268.792.500.000 177.210.000.000
1.724.962.958.800 1.142.208.296.500

Entitas Anak
Beban Klaim Endowment 394.493.479.020 247.891.797.721
Beban Klaim Taspen Save 192.255.459.491 177.835.299.195
Beban Klaim Anuity 67.901.446.001 40.487.193.719
Beban Klaim Whole Life 31.195.224.000 19.391.962.200
Beban Klaim Taspen Proteksi Beasiswa 28.658.148.011 13.715.167.399
Beban Klaim TCL 26.173.694.433 32.747.665.902
Beban Taspen Dwiguna Sejahtera 21.378.297.945 6.141.596.690
Beban Klaim Term Life 2.658.384.900 844.987.400
Beban Klaim Taspen Personal Accident 1.820.000.000 1.650.576.000
Beban Klaim Link Dana Prima 479.545.000 --
Beban Klaim Taspen Bright Life 409.552.600 8.460.000
Beban Klaim Taspen Smart Save 182.576.500 23.386.700
Beban Klaim Link Dana Sejahtera 151.543.363 --
Klaim Reasuransi (20.369.564.684) (21.017.023.084)
747.387.786.580 519.721.069.842
Jumlah 16.466.361.024.739 13.795.364.833.154

Approval for Printing/23-Mar-20 114 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

b. Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan


Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan merupakan selisih antara Liabilitas
Manfaat Polis Masa Depan pada akhir periode laporan dengan awal periode berdasarkan
perhitungan Aktuaris, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Saldo liabilitas manfaat polis masa depan
pada akhir Desember tahun sebelumnya 96.780.309.146.564 94.058.921.331.959
Saldo liabilitas manfaat polis masa depan
pada akhir periode berjalan 98.466.721.023.249 96.780.309.146.564
1.686.411.876.685 2.721.387.814.605
Entitas Anak
Saldo liabilitas manfaat polis masa depan
pada akhir Desember tahun sebelumnya 4.667.001.694.391 3.953.100.130.423
Saldo liabilitas manfaat polis masa depan
pada akhir periode berjalan 5.323.241.346.289 4.667.563.445.987
656.239.651.898 714.463.315.564

Pengakuan ke aset reasuransi atas


produk asuransi yang direasuransikan 3.812.551.718 (2.011.007.664)
Kenaikan CAPYBMP 236.369.109 742.743.861
4.048.920.827 (1.268.263.803)
Jumlah 2.346.700.449.410 3.434.582.866.366

Kenaikan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan sampai 31 Desember 2021 dan 2020 tersebut terdiri
dari:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Asuransi Dwiguna 498.163.763.952 1.768.716.437.213
Asuransi Kematian 1.188.248.112.733 952.671.377.392
1.686.411.876.685 2.721.387.814.605
Entitas Anak 660.288.572.725 713.195.051.761
Jumlah 2.346.700.449.410 3.434.582.866.366

Approval for Printing/23-Mar-20 115 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

c. Kenaikan (Penurunan) Estimasi Liabilitas Klaim


Kenaikan (Penurunan) Estimasi Liabilitas Klaim merupakan selisih antara Estimasi Liabilitas Klaim
pada akhir periode dengan awal periode berdasarkan perhitungan Aktuaris, dengan rincian sebagai
berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Saldo Estimasi Liabilitas Klaim
pada akhir Desember tahun sebelumnya 829.875.703.144 533.526.902.619
Saldo Estimasi Liabilitas Klaim
pada akhir periode berjalan 796.184.978.901 829.875.703.144
Jumlah Perseroan (33.690.724.243) 296.348.800.525
Entitas Anak
Saldo Estimasi Liabilitas Klaim
pada akhir Desember tahun sebelumnya 14.402.453.348 12.818.880.460
Saldo Estimasi Liabilitas Klaim
pada akhir periode berjalan 29.583.714.325 14.402.453.348
15.181.260.977 1.583.572.888

Pengakuan ke aset reasuransi atas


produk asuransi yang direasuransikan (7.236.018.128) (791.786.444)
(7.236.018.128) (791.786.444)
Jumlah Entitas Anak 7.945.242.849 791.786.444
Jumlah (25.745.481.394) 297.140.586.969

d. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis


Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis merupakan selisih antara Cadangan Teknis pada akhir
periode laporan dengan awal periode berdasarkan perhitungan Aktuaris, dengan rincian sebagai
berikut:

2021 2020
Rp Rp
Program JKK
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) (35.969.348.747) 45.956.572.336
Estimasi Klaim Dalam Proses 6.336.979.951 2.263.509.377
(29.632.368.796) 48.220.081.713
Program JKM
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 58.330.435.799 17.315.258.551
Estimasi Klaim Dalam Proses 7.934.593.197 15.039.644.973
66.265.028.996 32.354.903.524
Jumlah 36.632.660.200 80.574.985.237

Approval for Printing/23-Mar-20 116 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

50. Beban Usaha

Akun ini merupakan beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Beban Investasi 23.143.128.011 25.880.383.944
Beban Non Investasi:
Beban Manajemen 70.263.235.304 55.789.145.556
Beban Operasional 78.658.223.933 121.923.984.192
Beban Pegawai 894.877.659.818 868.634.348.437
Beban Umum 179.449.565.978 204.357.830.795
Beban Penyusutan 166.321.032.476 214.771.868.197
Jumlah Beban Usaha Induk 1.412.712.845.520 1.491.357.561.121
Beban Usaha Entitas anak 365.907.073.327 214.429.357.697
Jumlah Beban Usaha 1.778.619.918.847 1.705.786.918.818
Penggantian Biaya Penyelenggaraan Pensiun (682.357.077.280) (656.428.980.404)
Jumlah Beban Usaha Bersih 1.096.262.841.567 1.049.357.938.414

Beban investasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aktivitas investasi di luar
biaya-biaya yang diperkenankan untuk dikapitalisasi, antara lain biaya penyimpanan surat berharga, dan
biaya transaksi pembelian dan penjualan saham kategori diukur pada nilai wajar.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 39/PMK.02/2021 tentang Biaya Operasional
Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan
PT Asabri (Persero) penggantian BOP Pembayaran Pensiun PNS tahun 2021 diperhitungkan dari biaya
satuan dikalikan dengan jumlah penerima manfaat pensiun sedangkan di tahun 2020 dihitung
berdasarkan alokasi beban kerja sebesar 70,22% dari total biaya usaha Perseroan setelah
diperhitungkan dengan negative list (tantiem). Perjalanan dinas luar negeri direksi, seminar/lokakarya
direksi, baporseni, sponsorship, jas produksi, bapinroh, tanggap darurat, imbalan kerja, perayaan,
sekata, periptas, sumbangan/retribusi, iuran OJK jasa konsultan TI dan biaya smartcard/biaya bunga
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional
Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) dan
PT Asabri (Persero).

Pada tanggal 22 Desember 2021 telah terbit Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor: 513 /KMK.02.2021 tentang Besaran Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat
Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (Persero) Tahun 2021 yang telah menetapkan besaran
Biaya Operasional Penyelenggaraan untuk tahun 2021 sebesar Rp691.275.368.730 dan Biaya Satuan
sebesar Rp19.984 per penerima manfaat pensiun per bulan.

51. Beban Di Luar Usaha

Akun ini merupakan beban di luar usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Perseroan
Beban Di Luar Usaha:
Beban TJSL 8.849.862.073 8.596.621.202
Beban CSR 6.159.980.600 4.996.869.649
Beban Lain 14.846.561.917 13.741.557.241
Jumlah 29.856.404.590 27.335.048.092

Approval for Printing/23-Mar-20 117 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Beban lain pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp14.846.561.917 dan
Rp13.741.557.241 merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penanggulangan
Covid-19.

52. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan badan sampai dengan 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar
Rp106.704.977.741 dan Rp182.473.298.878. Berdasarkan PMK Nomor 234/PMK.03/2009 tentang
Bidang Penanaman tertentu yang memberikan penghasilan kepada Dana Pensiun yang dikecualikan
sebagai objek pajak penghasilan yang mencabut SK Menteri Keuangan Nomor: 651/KMK.04/1994
tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang Penanaman tertentu yang memberikan penghasilan kepada
Dana Pensiun yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan disebutkan bahwa atas bunga,
diskonto, dan imbalan dari deposito, tabungan, SBI, obligasi dan dividen saham tidak termasuk objek
penghasilan.

Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan


2021 2020
Rp Rp

Pajak Kini
Perseroan 104.782.572.400 196.310.712.400
Entitas anak 1.458.705.630 928.419.895
106.241.278.030 197.239.132.295
Pajak Tangguhan
Perseroan 399.446.286 (14.435.984.583)
Entitas anak 64.253.425 (329.848.834)
463.699.711 (14.765.833.417)
Jumlah Beban Pajak 106.704.977.741 182.473.298.878

Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Laba sebelum pajak penghasilan badan - Konsolidasian 484.312.309.653 913.891.635.830
Laba sebelum pajak penghasilan badan - Entitas anak (59.777.882.677) 204.304.829
Laba sebelum pajak penghasilan badan - Perseroan 424.534.426.976 914.095.940.659

Perbedaan waktu:
Imbalan
- IBNRPasca Kerja 5.610.208.306 20.215.177.734
Aset Tetap imbalan kerja
- Liabilitas 22.966.368.230 6.053.678.555
Aset Takberwujud
- Penyusutan aset tetap (42.440.872.181) 5.697.090.814
(13.864.295.645) 31.965.947.103
Perbedaan tetap:
- Beban yang tidak dapat diperhitungkan untuk
tujuan perpajakan 14.083.087.906.476 12.198.829.016.174
- Koreksi cadangan 1.652.721.152.442 3.017.736.615.130
- Pendapatan bukan objek pajak (5.719.931.138.810) (5.817.838.003.810)
- Pendapatan yang dikenakan pajak final (9.950.263.630.604) (9.452.468.095.241)
65.614.289.504 (53.740.467.747)

Approval for Printing/23-Mar-20 118 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Penghasilan kena pajak 476.284.420.835 892.321.420.015

Beban pajak penghasilan kini 104.782.572.400 196.310.712.400


Dikurangi pajak penghasilan
dibayar di muka:
- PPh Pasal 23 (10.159.357.613) (6.186.788.271)
- PPh Pasal 25 (80.206.943.988) (190.082.399.509)
Pajak terutang (Catatan 33) 14.416.270.799 41.524.620
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
tersebut di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan menjadi
dasar pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 telah
sesuai dengan SPT yang dilaporkan ke kantor pajak.

Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan yang telah menjadi Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020, serta
menetapkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 yang mengatur tentang penurunan tarif Pajak
Penghasilan Badan bagi Wajib pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap dan berlaku efektif
sejak tanggal 19 Juni 2020. Aturan tersebut menetapkan penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak
badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% (dua puluh lima persen) menjadi sebesar
22% (dua puluh dua persen) yang berlaku pada Tahun Pajak 2020 dan Tahun Pajak 2021. Wajib pajak
dalam negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka dengan jumlah keseluruhan saham yang disetor
diperdagangkan pada bursa efek di Indonesia paling sedikit 40% (empat puluh persen dan memenuhi
persyaratan tertentu, dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 3% (tiga persen).

Berdasarkan PMK Nomor 234/PMK.03/2009 tentang Bidang Penanaman tertentu yang memberikan
penghasilan kepada Dana Pensiun yang dikecualikan sebagai objek pajak penghasilan yang mencabut
SK Menteri Keuangan Nomor 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang
Penanaman tertentu yang memberikan penghasilan kepada Dana Pensiun yang Tidak Termasuk
Sebagai Objek Pajak Penghasilan disebutkan bahwa atas bunga, diskonto, dan imbalan dari deposito,
tabungan, SBI, obligasi dan dividen saham tidak termasuk objek penghasilan.

53. Penghasilan Komprehensif Lain

Akun ini merupakan penghasilan (rugi) komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020, dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Komponen yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Kenaikan (penurunan) nilai Investasi tersedia untuk dijual
Perseroan (2.038.318.491.168) 1.661.397.665.704
Entitas anak (690.117.549) 24.389.757.793
(2.039.008.608.717) 1.685.787.423.497
Komponen yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Dampak pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja 11.691.369.752 (14.993.942.947)
Jumlah (2.027.317.238.965) 1.670.793.480.550

Approval for Printing/23-Mar-20 119 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Rincian kenaikan (penurunan) nilai investasi tersedia untuk dijual Perseroan adalah sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Saldo Awal 1.661.397.665.704 1.272.728.638.922
Perubahan Nilai Wajar (3.699.880.274.421) 388.669.026.782
Pajak Penghasilan -- --
Saldo Akhir (2.038.482.608.717) 1.661.397.665.704
Saham:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari (3.201.422.309.682) (2.928.293.240.578)
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan (3.955.750.906.655) (3.201.422.309.682)
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif (754.328.596.973) (273.129.069.104)

Obligasi:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 2.152.212.870.966 184.667.018.775
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 698.688.984.449 2.152.212.870.966
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif (1.453.523.886.517) 1.967.545.852.191
KIK - Efek Beragun Aset:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 43.208.224.003 49.103.068.099
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan (91.289.994.488) 43.208.224.003
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif (134.498.218.491) (5.894.844.096)
Sukuk:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 26.727.347.022 (9.771.633.682)
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 35.906.065.234 26.727.347.022
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif 9.178.718.212 36.498.980.704
Reksadana:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari (743.855.107.992) (626.196.227.354)
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan (496.063.501.190) (743.855.107.992)
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif 247.791.606.802 (117.658.880.636)
Investasi Langsung :
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 144.666.004.642 96.616.665.497
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 190.895.695.441 144.666.004.642
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif 46.229.690.799 48.049.339.145
MTN:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 5.986.287.500 --
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 6.818.482.500 5.986.287.500
Kenaikan (penurunan) pend. Komprehensif 832.195.000 5.986.287.500
Jumlah (2.038.318.491.168) 1.661.397.665.704

Approval for Printing/23-Mar-20 120 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021 2020
Rp Rp
Entitas anak
Saham:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari (17.062.537.895) (22.658.440.372)
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan (38.510.484.973) (17.062.537.895)
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif (21.447.947.078) 5.595.902.477

Obligasi:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 69.041.117.680 5.641.902.199
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 58.350.623.006 69.041.117.680
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif (10.690.494.674) 63.399.215.481

Sukuk:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 6.962.015.689 8.205.198.772
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 11.967.204.165 6.962.015.689
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif 5.005.188.476 (1.243.183.083)

Reksadana:
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari (145.853.257.993) (83.981.074.700)
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan (120.939.497.475) (145.853.257.993)
Kenaikan (penurunan) pend. komprehensif 24.913.760.518 (61.872.183.293)

KIK - Efek beragun aset


Kenaikan (penurunan) per 1 Januari 18.510.659.773 --
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 19.938.389.155 18.510.659.773
Kenaikan (penurunan) pend. Komprehensif 1.427.729.382 18.510.659.773

MTN
Kenaikan (penurunan) per 1 Januari (653.562) --
Kenaikan (penurunan) per tanggal laporan 100.992.265 (653.562)
Kenaikan (penurunan) pend. Komprehensif 101.645.827 (653.562)
Jumlah (690.117.549) 24.389.757.793

Kenaikan (Penurunan) Nilai Investasi Tersedia Untuk Dijual merupakan selisih antara nilai wajar dengan
nilai tercatat Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual.

Nilai wajar Saham Tersedia Untuk Dijual diukur dengan menggunakan harga kuotasi pasar aktif, yaitu
didasarkan pada harga penutupan bursa setiap akhir bulan pada Bursa Efek Indonesia dan berdasarkan
penilaian appraisal KJPP untuk saham yang kuotasi pasar aktifnya tidak ada.

Nilai wajar Obligasi kategori Tersedia Untuk Dijual diukur dengan menggunakan harga kuotasi pasar
aktif didasarkan pada Nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh IBPA (Indonesia Bond Pricing Agency).

Nilai wajar Efek Beragun Aset kategori Tersedia Untuk Dijual diukur dengan menggunakan harga
kuotasi pasar aktif didasarkan pada Nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh IBPA (Indonesia Bond
Pricing Agency) dan menggunakan penilaian appraisal KJPP untuk Efek Beragun Aset yang kuotasi
pasar aktifnya tidak ada.

Nilai wajar Sukuk kategori Tersedia Untuk Dijual diukur dengan menggunakan harga kuotasi pasar aktif
didasarkan pada Nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh IBPA (Indonesia Bond Pricing Agency).

Nilai wajar Reksadana kategori Tersedia Untuk Dijual diukur dengan menggunakan NAB (Nilai Aset
Bersih).

Nilai wajar Investasi Langsung diukur berdasarkan perhitungan penilai independen.

Approval for Printing/23-Mar-20 121 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

54. Laba Tahun Berjalan

Laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 merupakan
laba konsolidasian sebelum penghasilan (rugi) komprehensif. Atribusi laba tahun berjalan kepada
pemilik entitas induk dan non pengendali didasarkan pada persentase kepemilikan dengan rincian
sebagai berikut:
2021 2020
Rp Rp
Laba (rugi) tahun berjalan
Pemilik entitas induk 320.637.730.491 730.538.888.823
Kepentingan non pengendali 56.969.601.421 879.448.129
Jumlah 377.607.331.912 731.418.336.952

55. Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

Penghasilan (rugi) komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 merupakan laba konsolidasian setelah penghasilan (rugi) komprehensif lain yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan non pengendali dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Rp Rp
Pemilik entitas induk
Laba (rugi) tahun berjalan 320.637.730.491 730.538.888.823
Penghasilan (rugi) komprehensif tahun berjalan (2.027.435.549.226) 1.671.292.093.901
(1.706.797.818.735) 2.401.830.982.724
Kepentingan non pengendali
Laba (rugi) tahun berjalan 56.998.876.143 380.834.778
Jumlah (1.649.798.942.592) 2.402.211.817.502

Approval for Printing/23-Mar-20 122 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

56. Informasi Mengenai Transaksi Dengan Pihak Berelasi

a. Sifat dan Hubungan Dengan Pihak Berelasi

Pihak Berelasi Sifat dan Hubungan Sifat dari Transaksi


Negara Republik Indonesia Pemegang Saham Akhir Obligasi dan Sukuk
Personil Manajemen Kunci Dewan Komisaris, Direksi, Senior Vice Beban gaji, tunjangan dan imbalan kerja
President
Kementerian Keuangan atas nama Pemegang Saham dan Pemberi Kerja Piutang premi dan iuran, Piutang
Pemerintah RI Past Service Liability (PSL), Piutang
kepada Pemerintah dan Utang kepada
Kas Negara
Badan Usaha Milik Negara Entitas Sepengendali Penempatan dana, giro dan utang/piutang
PT Taspen Properti Indonesia Anak Perusahaan Utang dan Piutang
PT Asuransi Jiwa Taspen Anak Perusahaan Utang dan Piutang
PT Bank Mandiri Taspen Anak Perusahaan/ Entitas Asosiasi Utang, Piutang, Bank, Deposito, dan Obligasi
Lembaga Pembiayaan Ekspor Entitas Sepengendali Obligasi
Indonesia (Indonesia Eximbank)
Perusahaan Umum Entitas Sepengendali MTN
Perumahan Nasional
PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Obligasi dan Saham
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Angkasa Pura I (Persero) Entitas Sepengendali Obligasi
PT Angkasa Pura II (Persero) Entitas Sepengendali Obligasi
PT Bank Aceh Syariah Entitas Sepengendali Deposito
PT Bahana Sekuritas Entitas Sepengendali KIK-EBA dan Reksadana
PT Bank BPR DP Taspen Entitas Sepengendali Deposito
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Bank, Deposito, Obligasi, dan Saham
PT Bank Syariah Indonesia Tbk Entitas Sepengendali Bank, Deposito, dan Sukuk
PT Bank Negara Indonesia Entitas Sepengendali Bank, Deposito, dan Saham
(Persero) Tbk
PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah Entitas Sepengendali Deposito
PT Bank Rakyat Indonesia Entitas Sepengendali Bank, Deposito, dan Saham
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara Entitas Sepengendali Bank, Deposito, Obligasi, dan Saham
(Persero) Tbk
PT BNI Asset Management Entitas Sepengendali Reksadana
PT BPD Bali Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Bengkulu Entitas Sepengendali Deposito
PT Bank DKI Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Jambi Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Entitas Sepengendali Bank, Deposito, dan Obligasi
PT BPD Jawa Tengah Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Jawa Timur Tbk Entitas Sepengendali Deposito dan Saham
PT BPD Kalimantan Selatan Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Kalimantan Tengah Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Lampung Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Nusa Tenggara Timur Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Riau Kepri Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Sulawesi Selatan Entitas Sepengendali Deposito dan Obligasi
dan Sulawesi Barat
PT BPD Sulawesi Tengah Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Sulawesi Tenggara Entitas Sepengendali Deposito
PT BPD Sulawesi Utara Entitas Sepengendali Deposito
dan Gorontalo
PT BPD Sumatera Barat Entitas Sepengendali Deposito dan Obligasi
PT BPD Sumatera Utara Entitas Sepengendali Deposito dan Obligasi
PT BPR DP Taspen Entitas Sepengendali Bank
PT BRI Multifinance Indonesia Entitas Sepengendali MTN
PT Bukit Asam (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Danaresa Investment Management Entitas Sepengendali KIK-EBA dan Reksadana
PT HK Realtindo Entitas Sepengendali Sukuk dan MTN
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT GMF Aero Asia Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Hutama Karya (Persero) Entitas Sepengendali Obligasi
PT Jasa Armada Indonesia Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Jasa Marga (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Jasamarga (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Obligasi dan Saham
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Entitas Sepengendali Obligasi
PT Mandiri Manajemen Invesstasi Entitas Sepengendali KIK-EBA dan Reksadana
PT Mandiri Tunas Finance Entitas Sepengendali Obligasi
PT Marga Lingkar Jakarta Entitas Sepengendali Obligasi
PT Pegadaian (Persero) Entitas Sepengendali Obligasi

Approval for Printing/23-Mar-20 123 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Pihak Berelasi Sifat dan Hubungan Sifat dari Transaksi


PT Pelabuhan Indonesia I Entitas Sepengendali Obligasi
(Persero) Tbk
PT Pembangunan Perumahan Entitas Sepengendali Obligasi dan Saham
(Persero) Tbk
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Entitas Sepengendali MTN
PT Permodalan Nasional Madani Entitas Sepengendali Obligasi dan Sukuk
(Persero)
PT Perusahaan Gas Negara Entitas Sepengendali Saham
(Persero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara Entitas Sepengendali Obligasi dan Sukuk
(Persero)
PT Perusahaan Pengelola Aset Entitas Sepengendali MTN
(Persero)
PT PP Presisi Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT PP Properti (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Obligasi
PT Pupuk indonesia (Persero) Entitas Sepengendali Obligasi
PT Reasuransi Indonesia Utama Entitas Sepengendali Obligasi Konversi
(Persero)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Entitas Sepengendali Obligasi dan Sukuk
PT Sarana Multigriya Finansial Entitas Sepengendali Obligasi dan KIK-EBA
(Persero)
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Obligasi dan Saham
PT Tambang Batubara Bukit Asam Entitas Sepengendali Saham
(Persero) Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia Entitas Sepengendali Obligasi dan Saham
(Persero) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Obligasi dan Saham
PT Waskita Beton Precast Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Waskita Karya (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Obligasi dan Saham
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Wijaya Karya Beton Tbk Entitas Sepengendali Saham
PT Wijaya Karya Realty Entitas Sepengendali Obligasi Konversi dan MTN

b. Imbalan Kerja
Imbalan kerja yang diberikan Perseroan ke Personil Manajemen Kunci untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp32.293.677.160
c. Penempatan Dana dan Utang/Piutang
Berikut adalah penempatan dana dan utang-piutang pada pihak berelasi yang merupakan entitas
sepengendali pada 31 Desember 2021 dan 2020:

2021 2020
Rp Rp
Penempatan dana:
Deposito 50.194.202.603.831 46.613.836.097.085
Saham Diukur pada Nilai Wajar 35.181.717.100 97.451.399.040
Saham Tersedia Untuk Dijual 9.248.884.890.160 9.632.996.141.488
Reksadana Tersedia Untuk Dijual 2.693.264.011.130 1.336.122.967.510
Reksadana Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 6.668.529.085.310 6.525.053.238.472
Obligasi Tersedia Untuk Dijual 134.610.107.937.988 133.573.401.564.133
Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 9.466.129.235.827 10.336.112.670.747
Sukuk Diukur pada Nilai Wajar melalui
Penghasilan Komprehensif lain 16.134.409.228.152 2.848.573.049.366
Sukuk Diukur pada Harga Perolehan 29.820.892.467.294 26.504.162.843.098
MTN (Medium Term Notes ) Tersedia Untuk Dijual 1.086.934.217.108 916.266.463.500
MTN (Medium Term Notes ) Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000
KIK-EBA Tersedia Untuk Dijual 1.515.280.688.275 2.130.136.668.451
Kas dan Setara Kas 835.295.438.230 26.539.381.153
264.979.111.520.405 243.210.652.484.043

Approval for Printing/23-Mar-20 124 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

d. Kas dan Setara Kas (Catatan 5)


2021 2020
Rp Rp
Bank
Pihak Berelasi
Program THT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.786.070.786 3.377.893.562
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.958.539.010 1.568.311.694
PT Bank Syariah Indonesia Tbk 554.156.466 1.270.803.538
Sub Jumlah 4.298.766.262 6.217.008.794
Dana AIP PNS
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 816.680.946 1.558.553.272
PT Bank Syariah Indonesia Tbk 850.277.124 700.222.359
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 747.524.153 459.118.626
Sub Jumlah 2.414.482.223 2.717.894.257
Program JKK
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 879.402.669 4.946.820.261
PT Bank Syariah Indonesia Tbk 183.917 --
Bank Pembangunan Daerah
(Merupakan mitra Perseroan dengan penempatan
kurang dari Rp 1.000.000) -- 16.014.857
Sub Jumlah 879.586.586 4.962.835.118
Program JKM
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 667.573.318 1.737.331.405
PT Bank Syariah Indonesia Tbk 229 --
Bank Pembangunan Daerah
(Merupakan mitra Perseroan dengan penempatan
kurang dari Rp 1.000.000) -- 51.533.816
Sub Jumlah 667.573.547 1.788.865.221
Entitas Anak
Bank Pembangunan Daerah
(Merupakan mitra Perseroan dengan penempatan
kurang dari Rp 1.000.000) 1.688.913.494 931.711.507
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.042.627.989 11.050.795
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 386.966.548 1.249.181.654
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 146.917.748 292.572.916
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 24.516.794 89.040.738
PT Bank Syariah Indonesia Tbk 21.566.631 11.744.658
PT BPR DP Taspen 8.523.024 --
PT Bank Mandiri Taspen 8.231.726 266.577.495
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 6.765.658 898.000
Sub Jumlah 3.335.029.612 2.852.777.763
Sub Jumlah Bank 11.595.438.230 18.539.381.153
Deposito
Pihak Berelasi
Program THT
PT BPD Nusa Tenggara Timur 479.000.000.000 --
Sub Jumlah 479.000.000.000 --
Program JKK
PT Bank Mandiri Taspen 7.500.000.000 --
PT BPD Bengkulu 72.000.000.000 --
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 32.000.000.000 --
PT BPD Jawa Tengah 123.000.000.000 --
PT BPD Nusa Tenggara Timur 7.500.000.000 --
PT BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo 5.000.000.000 --
Sub Jumlah 247.000.000.000 --
Entitas Anak
Pihak Berelasi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 35.000.000.000 2.000.000.000
Bank Pembangunan Daerah 47.000.000.000 --
PT Bank Mandiri Taspen 7.500.000.000 --
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 5.000.000.000 4.000.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 2.500.000.000 2.000.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 700.000.000 --
Sub Jumlah Deposito 97.700.000.000 8.000.000.000
Jumlah Kas dan Setara Kas (Catatan 5) 835.295.438.230 26.539.381.153

Approval for Printing/23-Mar-20 125 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

e. Deposito (Catatan 14)


2021 2020
Rp Rp
Pihak Berelasi
Perseroan
Dana AIP PNS
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 14.700.400.000.000 5.417.000.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7.258.500.000.000 8.364.800.000.000
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Tbk 4.807.500.000.000 2.215.500.000.000
PT BPD Jawa Tengah 2.308.500.000.000 4.181.000.000.000
PT BPD Bali 1.076.500.000.000 47.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 779.500.000.000 352.500.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah 660.000.000.000 644.000.000.000
PT BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo 425.000.000.000 516.500.000.000
PT BPD Lampung 412.000.000.000 245.500.000.000
PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 376.000.000.000 209.000.000.000
PT Bank Nagari 200.000.000.000 --
PT BPD Bengkulu 136.200.000.000 249.500.000.000
PT BPD Riau Kepri 133.000.000.000 121.500.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Timur 23.000.000.000 479.000.000.000
PT BPD Kalimantan Tengah 11.000.000.000 451.000.000.000
PT BPD Sumatera Barat -- 200.000.000.000
PT BPD Sulawesi Tenggara -- 431.000.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 410.500.000.000
PT BPD Jambi -- 300.000.000.000
PT Bank DKI -- 249.000.000.000
PT BPD Sumatera Utara -- 218.000.000.000
PT BPD Sulawesi Tengah -- 20.500.000.000
PT BPD Kalimantan Selatan -- 8.000.000.000
Sub Jumlah 33.307.100.000.000 25.330.800.000.000
Program THT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.672.500.000.000 2.325.800.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.696.500.000.000 4.680.000.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Timur 832.400.000.000 368.500.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.168.800.000.000 1.141.500.000.000
PT BPD Jawa Tengah 1.119.500.000.000 1.285.500.000.000
PT BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo 719.200.000.000 770.500.000.000
PT Bank Mandiri Taspen 632.100.000.000 1.136.000.000.000
PT BPD Bali 523.000.000.000 1.325.500.000.000
PT BPD Riau Kepri 484.600.000.000 936.500.000.000
PT BPD Sumatera Barat -- 300.000.000.000
PT Bank Nagari 350.000.000.000 --
PT BPD Kalimantan Tengah 268.300.000.000 100.000.000.000
PT BPD Bank Jawa Barat dan Banten Syariah 150.000.000.000 --
PT BPD Bengkulu 55.400.000.000 89.000.000.000
PT BPD Lampung 50.000.000.000 434.500.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 48.700.000.000 --
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 40.200.000.000 1.093.000.000.000
PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 33.100.000.000 452.000.000.000
PT BPD Sulawesi Tengah 9.000.000.000 182.500.000.000
PT Bank DKI -- 820.000.000.000
PT BPD Sulawesi Tenggara -- 494.500.000.000
PT BPD Jambi -- 100.000.000.000
PT Bank Syariah Indonesia Tbk -- 319.000.000.000
PT BPD Sumatera Utara -- 232.500.000.000
Sub Jumlah 13.853.300.000.000 18.586.800.000.000

Approval for Printing/23-Mar-20 126 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021 2020
Rp Rp
Program JKK
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 560.000.000.000 144.800.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 258.000.000.000 234.200.000.000
PT BPD Jawa Tengah 26.000.000.000 65.500.000.000
PT Bank Mandiri Taspen 102.500.000.000 224.000.000.000
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 59.500.000.000 147.000.000.000
PT BPD Bengkulu 18.500.000.000 70.000.000.000
PT BPD Riau Kepri 60.500.000.000 5.500.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Timur 46.000.000.000 28.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 50.500.000.000 41.500.000.000
PT BPD Bali 16.500.000.000 62.000.000.000
PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 15.500.000.000 104.500.000.000
PT BPD Kalimantan Tengah 9.500.000.000 1.000.000.000
PT BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo 1.000.000.000 40.000.000.000
PT BPD Sulawesi Tengah 3.000.000.000 --
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 61.000.000.000
PT Bank DKI -- 28.000.000.000
PT BPD Lampung -- 21.500.000.000
PT BPD Sulawesi Tenggara -- 7.500.000.000
PT BPD Sumatera Utara -- 1.500.000.000
Sub Jumlah 1.227.000.000.000 1.287.500.000.000
Program JKM
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk -- 71.500.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk -- 44.000.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Timur -- 39.000.000.000
PT BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo -- 19.000.000.000
PT BPD Bengkulu -- 16.500.000.000
PT BPD Lampung -- 12.000.000.000
PT BPD Riau Kepri -- 11.500.000.000
PT Bank Mandiri Taspen -- 11.500.000.000
PT BPD Bali -- 11.000.000.000
PT BPD Sulawesi Tenggara -- 9.000.000.000
PT BPD Kalimantan Tengah -- 4.500.000.000
PT BPD Jawa Tengah -- 2.000.000.000
PT BPD Sumatera Barat -- 3.000.000.000
Sub Jumlah -- 254.500.000.000
Entitas Anak
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 512.742.000.000 596.009.593.254
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 284.000.000.000 203.245.000.000
PT Bank Mandiri Taspen 170.544.400.000 182.654.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 50.973.000.000 75.000.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah 32.076.103.831 32.076.103.831
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
(Unit Usaha Syariah) 12.600.000.000 25.000.000.000
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 11.928.900.000 16.179.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.669.000.000 12.600.000.000
PT Bank BPR DP Taspen 1.000.000.000 8.240.700.000
PT BPD Jawa Timur Tbk 269.200.000 1.000.000.000
PT Bank Syariah Indonesia Tbk -- 1.000.000.000
PT BPD Bengkulu -- 1.000.000.000
PT BPD Aceh Syariah -- 231.700.000
1.000.000.000
Sub Jumlah 1.080.802.603.831 1.154.236.097.085
Jumlah Deposito Pihak Berelasi 49.468.202.603.831 46.613.836.097.085

f. Saham (Catatan 15)


Rincian saham yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dengan pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
2021
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
PT
PT Bank
Bank Rakyat
Rakyat Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 58 228.018 10.362 238.380
PT
PT Wijaya
Wijaya Karya
Karya Beton
Beton (Persero)
Tbk Tbk 10.588.200 4.087.045.200 (1.482.348.000) 2.604.697.200
PT
PT Jasamarga
Jasamarga (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 6.655.368 30.814.353.840 (4.924.972.320) 25.889.381.520
PT
PT Semen
Semen Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 922.400 10.218.860.972 (3.531.460.972) 6.687.400.000
--
Jumlah 18.166.026 45.120.488.030 (9.938.770.930) 35.181.717.100

Approval for Printing/23-Mar-20 127 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
PT Wijaya Karya Beton (Persero) Tbk 10.588.200 4.764.690.000 (677.644.800) 4.087.045.200
PT Jasamarga (Persero) Tbk 6.655.368 28.657.439.400 2.156.914.440 30.814.353.840
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15.000.000 67.350.000.000 (4.800.000.000) 62.550.000.000
Jumlah 32.243.568 100.772.129.400 (3.320.730.360) 97.451.399.040

Rincian saham yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dengan pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
2021
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Penyisihan Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
PT
PT Semen
Semen Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 46.882.600 717.014.010.917 (377.115.160.917) -- 339.898.850.000
PT
PT Waskita
Waskita Karya
Karya (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 160.727.800 415.250.960.461 (313.188.807.461) -- 102.062.153.000
PT
PT Bank
Bank Negara
Negara Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 86.394.500 625.412.276.648 (42.249.401.648) -- 583.162.875.000
PT
PT Bank
Bank Rakyat
Rakyat Indonesia
Indoenesia(Persero)
(Persero)Tbk
Tbk 148.795.674 610.610.742.647 939.477.493 -- 611.550.220.140
PT
PT Bank
Bank Mandiri
Mandiri (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 59.900.400 424.539.211.853 (3.738.901.853) -- 420.800.310.000
PT
PT Bank
Bank Tabungan
Tabungan Negara
Negara (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 160.787.500 280.357.297.902 (2.194.922.902) -- 278.162.375.000
PT
PT Telekomunikasi
Telekomunikasi Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 358.592.000 1.581.602.363.317 (132.890.683.317) -- 1.448.711.680.000
PT
PT Jasa
Jasa Marga
Marga (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 45.689.120 300.896.446.495 (123.165.769.695) -- 177.730.676.800
PT
PT Perusahaan
Perusahaan Gas Gas Negara
Negara (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 70.092.900 408.827.205.189 (312.449.467.689) -- 96.377.737.500
PT
PT Garuda
Garuda Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 15.000.000 11.362.500.000 -- (8.362.500.000) 3.000.000.000
PT
PT Aneka
Aneka Tambang
Tambang (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 347.056 397.377.099 383.498.901 -- 780.876.000
PT
PT Tambang
Tambang Batubara
Batubara Bukit
Bukit Asam
Asam (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 148.644.500 397.732.064.548 5.094.530.452 -- 402.826.595.000
PT
PT Wijaya
Wijaya Karya
Karya (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 153.677.332 343.364.454.283 (173.551.002.423) -- 169.813.451.860
PT
PT Pembangunan
Pembangunan Perumahan
Perumahan (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 75.933.400 140.299.499.770 (65.125.433.770) -- 75.174.066.000
PT
PT Wijaya
Wijaya Karya
Karya Beton
Beton (Persero)
Tbk Tbk 120.468.400 73.479.807.180 (43.844.580.780) -- 29.635.226.400
PT
PT Waskita
Waskita Beton
Beton Precast
Precast Tbk
Tbk 263.000.000 75.377.259.613 (45.921.259.613) -- 29.456.000.000
PT
PT GMF
GMF Aero
Aero Asia
Asia Tbk
Tbk 425.000.000 170.850.000.000 (139.400.000.000) -- 31.450.000.000
PT
PT PP
PP Presisi
Presisi (Persero)
Tbk Tbk 217.755.500 94.571.213.650 (56.681.756.650) -- 37.889.457.000
PT
PT Jasa
Jasa Armada
Armada Indonesia
Indonesia (Persero)
Tbk Tbk 58.491.100 22.448.884.180 (5.252.500.780) -- 17.196.383.400
Sub Jumlah 2.616.179.782 6.694.393.575.752 (1.830.352.142.652) (8.362.500.000) 4.855.678.933.100

Dana AIP PNS


PT
PT Waskita
Waskita Karya
Karya (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 73.826.800 182.297.330.928 (135.417.312.928) -- 46.880.018.000
PT
PT Bank
Bank Rakyat
Rakyat Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 95.484.865 392.425.796.537 16.998.613 -- 392.442.795.150
PT
PT Telekomunikasi
Telekomunikasi Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 411.996.800 1.796.767.977.054 (132.300.905.054) -- 1.664.467.072.000
PT
PT Jasa
Jasa Marga
Marga (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 159.509.900 979.643.148.045 (359.149.637.045) -- 620.493.511.000
PT
PT Bank
Bank Tabungan
Tabungan Negara
Negara (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 179.586.900 369.240.195.982 (58.554.858.982) -- 310.685.337.000
PT
PT Bank
Bank Negara
Negara Indonesia
Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 90.970.500 664.699.954.874 (50.649.079.874) -- 614.050.875.000
PT
PT Bukit
Bukit Asam
Asam (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 124.686.700 355.008.991.633 (17.108.034.633) -- 337.900.957.000
PT
PT Semen
Semen Indonesia
Indonesia Persero
Persero (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 15.323.000 170.554.133.944 (59.462.383.944) -- 111.091.750.000
PT
PT Bank
Bank Mandiri
Mandiri (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 28.550.800 202.693.425.193 (2.124.055.193) -- 200.569.370.000
PT
PT Pembangunan
Pembangunan Perumahan
Perumahan (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 6.365.300 10.853.311.296 (4.551.664.296) -- 6.301.647.000
PT
PT Perusahaan
Perusahaan Gas
Gas Negara
Negara (Persero)
(Persero)Tbk
Tbk 18.467.300 28.237.821.002 (2.845.283.502) -- 25.392.537.500
PT
PT Waskita
Waskita Beton
Beton Precast
Precast Tbk
Tbk (Persero)
(Persero) Tbk
Tbk 130.000.000 36.043.395.304 (21.483.395.304) -- 14.560.000.000
Sub Jumlah 1.334.768.865 5.188.465.481.792 (843.629.612.142) -- 4.344.835.869.650
Entitas Anak
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 8.117.700 20.011.655.865 (5.968.034.865) -- 14.043.621.000
PT Bukit Asam Tbk (Persero) Tbk 4.341.700 15.034.120.579 (3.268.113.579) -- 11.766.007.000
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 9.290.500 19.998.070.560 (10.800.475.651) -- 9.197.594.909
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 6.738.700 16.518.389.223 (9.072.125.722) -- 7.446.263.501
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 5.363.800 9.132.689.655 (4.332.088.655) -- 4.800.601.000
Sub Jumlah 33.852.400 80.694.925.882 (33.440.838.472) -- 47.254.087.410
Jumlah saham tersedia untuk dijual 3.984.801.047 11.963.553.983.426 (2.707.422.593.266) (8.362.500.000) 9.247.768.890.160

2020
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
PT Wijaya Karya Beton (Persero) Tbk 120.468.400 73.479.807.182 (26.979.004.782) 46.500.802.400
PT GMF Aero Asia Tbk 437.500.000 175.875.000.000 (108.937.500.000) 66.937.500.000
PT PP Presisi (Persero) Tbk 230.255.500 99.999.963.650 (39.673.022.650) 60.326.941.000
PT Jasa Armada Indonesia (Persero) Tbk 250.395.200 96.101.677.760 (6.960.986.560) 89.140.691.200
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 41.835.200 674.238.460.315 (154.436.100.315) 519.802.360.000
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 152.727.800 400.519.942.731 (180.591.910.731) 219.928.032.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 90.894.500 657.987.906.404 (96.714.368.904) 561.273.537.500
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 132.537.500 221.543.291.918 7.083.895.582 228.627.187.500
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 416.219.600 1.752.474.243.074 (374.787.367.074) 1.377.686.876.000
PT Jasa Marga (Persero) Tbk 45.689.120 300.896.446.495 (89.355.820.895) 211.540.625.600
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 71.092.200 413.998.899.808 (296.341.308.808) 117.657.591.000
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 15.000.000 11.362.500.000 (5.332.500.000) 6.030.000.000
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 102.700.156 117.591.080.486 81.133.721.374 198.724.801.860
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 51.406.800 206.431.793.415 (61.978.685.415) 144.453.108.000
PT Timah (Persero) Tbk 95.965.400 133.825.769.668 8.682.849.332 142.508.619.000
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 150.215.632 339.638.234.080 (41.460.204.561) 298.178.029.520
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 80.268.700 142.150.764.379 7.550.361.121 149.701.125.500
PT BPD Jawa Timur Tbk 6.007.900 3.846.262.596 239.109.404 4.085.372.000
PT Waskita Beton Precast Tbk 266.744.500 74.853.458.586 (1.765.465.586) 73.087.993.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 146.102.200 638.866.064.650 (29.619.890.650) 609.246.174.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 103.429.400 711.188.769.997 (56.997.814.997) 654.190.955.000
Sub Jumlah 3.007.455.708 7.246.870.337.194 (1.467.242.015.115) 5.779.628.322.080

Approval for Printing/23-Mar-20 128 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Jumlah Saham Nilai Perolehan Nilai Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Dana AIP PNS
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 73.826.800 182.297.330.928 (75.986.738.928) 106.310.592.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 140.858.100 616.502.462.368 (29.124.185.368) 587.378.277.000
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 407.697.000 1.769.962.017.797 (420.484.947.797) 1.349.477.070.000
PT Jasa Marga (Persero) Tbk 159.509.900 979.643.148.045 (241.112.311.045) 738.530.837.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 230.794.200 474.525.122.043 (76.405.127.043) 398.119.995.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 76.145.400 575.439.642.996 (105.241.797.996) 470.197.845.000
PT Bukit Asam (Persero) Tbk 37.730.900 156.821.211.709 (50.797.382.709) 106.023.829.000
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 20.232.200 23.750.037.301 15.399.269.699 39.149.307.000
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 360.000 4.367.875.044 105.124.956 4.473.000.000
Sub Jumlah 1.147.154.500 4.783.308.848.231 (983.648.096.231) 3.799.660.752.000
Entitas Anak
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 9.290.500 20.010.911.669 (2.684.129.260) 17.326.782.409
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 8.117.700 20.011.655.865 (6.008.623.365) 14.003.032.500
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 6.738.700 16.518.389.222 (3.142.069.722) 13.376.319.500
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 5.863.800 9.984.016.107 (983.083.108) 9.000.932.999
Sub Jumlah 30.010.700 66.524.972.863 (12.817.905.455) 53.707.067.408
Jumlah saham tersedia untuk dijual 4.184.620.908 12.096.704.158.288 (2.463.708.016.801) 9.632.996.141.488

g. Reksadana (Catatan 16)


Rincian reksadana yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dengan pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
2021
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
Kehati Lestari Kelas S 350.000.000.000 -- (4.539.680.649) -- 345.460.319.351
RDPT Ekuitas Danareksa Toll Road-01 253.224.514.000 -- 57.332.233.023 -- 310.556.747.023
Bahana ETF Bisnis 27 197.301.534.648 -- (682.214.648) -- 196.619.320.000
BNI AM IDX Growth 30 Kelas I2 100.000.000.000 -- (1.229.000.000) -- 98.771.000.000
Sub Jumlah 900.526.048.648 -- 50.881.337.725 -- 951.407.386.373
Dana AIP PNS
Danareksa Mawar Konsumer 10 Kelas A 253.224.514.000 -- 57.332.233.023 -- 310.556.747.023
Bahana Dana Ekuitas Andalan Kelas G 300.000.000.000 -- (1.620.000.000) -- 298.380.000.000
Kehati Lestasi Kelas S 99.417.735.385 -- (1.108.075.385) -- 98.309.660.000
Bahana ETF Bisnis 27 100.000.000.000 -- (9.259.701.881) -- 90.740.298.119
RDPT EDTR-01 100.000.000.000 -- (14.930.453.535) -- 85.069.546.465
Sub Jumlah 852.642.249.385 -- 30.414.002.222 -- 883.056.251.607
Entitas Anak
Reksadana PNM Saham Unggulan 220.200.000.000 -- (73.039.997.515) (5.577.598.327) 141.582.404.140
Reksadana Terproteksi BNI-AM Proteksi Shorea 117.620.000.000 -- 3.599.172.000 -- 121.219.172.000
RDPT PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2016 100.000.000.000 -- 2.470.000.000 -- 102.470.000.000
RDPT PNM Multisektoral XII 100.000.000.000 -- 1.275.260.000 -- 101.275.260.000
RDPT Syariah PNM Pembiayaan Mikro BUMN Seri V 100.000.000.000 -- 1.143.280.000 -- 101.143.280.000
RDPT PNM Perikanan Nusantara 100.000.000.000 -- (3.115.270.000) -- 96.884.730.000
Reksadana Syariah PNM Indah Karya 95.000.000.000 -- (713.545.000) -- 94.286.455.000
Reksadana BNI AMDana Liquid 75.000.000.000 -- 8.793.860 -- 75.008.793.860
Reksadana PNM Dana Tunai 25.000.000.000 -- 2.211.846 -- 25.002.211.846
Sub Jumlah 932.820.000.000 -- (68.370.094.809) (5.577.598.327) 858.872.306.846
Sub Jumlah Pihak Berelasi 2.685.988.298.033 -- 12.925.245.138 (5.577.598.327) 2.693.335.944.826
Jumlah Reksadana Tersedia
Untuk Dijual 2.685.988.298.033 -- 12.925.245.138 (5.577.598.327) 2.693.335.944.826

2020
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
Kehati Lestari Kelas S 350.000.000.000 -- 10.361.030.893 360.361.030.893
RDPT Ekuitas Danareksa Toll Road-01 270.250.000.000 -- 6.896.752.975 277.146.752.975
Sub Jumlah 620.250.000.000 -- 17.257.783.868 637.507.783.868
Dana AIP PNS
Danareksa Mawar Konsumer 10 100.000.000.000 -- (10.520.027.294) 89.479.972.706
Reksadana Dana Ekuitas Andalan 100.000.000.000 -- (5.369.926.087) 94.630.073.913
Kehati Lestari Kelas S 300.000.000.000 -- 11.250.000.000 311.250.000.000
Sub Jumlah 500.000.000.000 -- (4.639.953.381) 495.360.046.619
Entitas Anak
Reksadana Terproteksi Mandiri Seri 60 20.000.000.000 -- 365.624.000 20.365.624.000
Reksadana Terproteksi Mandiri Seri 67 60.000.000.000 -- 1.837.800.000 61.837.800.000
Reksadana Terproteksi BNI-AM Proteksi Shorea 117.620.000.000 -- 3.306.298.200 120.926.298.200
BNI AM Pendapatan Tetap 500.000 -- 16.594 516.594
Danareksa Gebyar Indonesia II 11.400.000 -- 2.583.925 13.983.925
Danareksa Seruni Pasar Uang II 7.700.000 -- 866.663 8.566.663
Danareksa Mawar Komoditas 10 28.200.000 -- (3.183.425) 25.016.575
Danareksa Mawar 35.100.000 -- (757.803) 34.342.197
Danareksa Anggrek Fleksibel 16.000.000 -- (110.124) 15.889.876
Danareksa Syariah Berkembang 6.600.000 -- (35.162) 6.564.838
BNI AM UGM 18.670.000 -- 1.864.155 20.534.155
Sub Jumlah 197.744.170.000 -- 5.510.967.023 203.255.137.023
Jumlah Reksadana Tersedia
Untuk Dijual 1.317.994.170.000 -- 18.128.797.510 1.336.122.967.510

Approval for Printing/23-Mar-20 129 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Rincian reksadana yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:

2021
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
RDPT Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa 5.150.248.399.631 (489.448.087.372) 4.660.800.312.259
RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas 510.480.091.750 (65.980.131.663) 444.499.960.087
RDPT
RDPT
Danareksa
Danareksa
BUMN
BUMN Fund
Fund
2019
2019- Properti
- Finance
8 01 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Sub Jumlah 5.760.728.491.381 (555.428.219.035) 5.205.300.272.346
Dana AIP PNS
RDPT Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa 872.108.729.005 (82.879.876.128) 789.228.852.877
RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas 510.480.091.750 (65.980.131.663) 444.499.960.087
RDPT Danareksa BUMN Fund 2019 - Finance 01 229.500.000.000 -- 229.500.000.000
Sub Jumlah 1.612.088.820.755 (148.860.007.791) 1.463.228.812.964
Jumlah Reksadana Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 7.372.817.312.136 (704.288.226.826) 6.668.529.085.310

2020
Premi (diskonto)
yang belum
Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
RDPT Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa 5.111.400.754.099 (862.691.503.239) 4.248.709.250.860
RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas 574.134.841.750 (110.436.897.850) 463.697.943.900
RDPT Danareksa BUMN Fund 2019 - Finance 01 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
RDPT BNI AM - Merpati Pos 300.000.000.000 -- 300.000.000.000
Sub Jumlah 6.085.535.595.849 (973.128.401.089) 5.112.407.194.760
Dana AIP PNS
RDPT Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa 865.530.527.694 (146.082.427.882) 719.448.099.812
RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas 574.134.841.750 (110.436.897.850) 463.697.943.900
RDPT Danareksa BUMN Fund 2019 - Finance 01 229.500.000.000 -- 229.500.000.000
Sub Jumlah 1.669.165.369.444 (256.519.325.732) 1.412.646.043.712
Jumlah Reksadana Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 7.754.700.965.293 (1.229.647.726.821) 6.525.053.238.472

h.i,Obligasi (Catatan 17)


Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dengan pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Program THT
Obligasi Korporasi
Obl Berkel III Waskita Karya
Tahap I Tahun 2017 Seri B idBBB 168.000.000.000 -- 205.425.360 168.205.425.360
Obl Berkel III Waskita Karya
Tahap II Tahun 2018 Seri B idBBB 150.000.000.000 -- -- 150.000.000.000
Obl Berkel III Waskita Karya
Tahap III Tahun 2018 Seri B idBBB 450.000.000.000 -- (1.167.709.500) 448.832.290.500
Obl Berkel III Waskita Karya
Tahap IV Tahun 2019 Seri A idBBB 96.000.000.000 -- 227.551.680 96.227.551.680
Obl Berkel III Waskita Karya
Tahap IV Tahun 2019 Seri B idBBB 100.000.000.000 -- (1.251.625.000) 98.748.375.000
Obl Berkel I Telkom THP I Thn 2015 Seri B idAAA 380.000.000.000 -- 54.941.342.400 434.941.342.400
Obl Berkel I Telkom THP I Thn 2015 Seri D idAAA 15.000.000.000 304.534.764 3.833.501.586 19.138.036.350
Obl Berkel H PNM Thp I Thn 2017 Sr B idAA 50.000.000.000 -- 1.256.284.500 51.256.284.500
Obl Berkel II PNM
Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA 100.000.000.000 -- 4.077.517.000 104.077.517.000
Obl Berkel II ADHI Karya
Tahap I Tahun 2017 idA- 50.000.000.000 -- 339.283.500 50.339.283.500

Approval for Printing/23-Mar-20 130 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Obl PLN IX Thn 2007 Seri B idAAA 345.000.000.000 -- 12.698.101.050 357.698.101.050
Obl PLN XII B Thn 2010 idAAA 150.000.000.000 -- 5.205.030.000 155.205.030.000
Obl Berkel I PLN tahap I Thn 2013 Seri B idAAA 150.000.000.000 -- 13.431.010.500 163.431.010.500
Obl Berkel II PLN Thp 1 Thn 2017 Sr C idAAA 200.000.000.000 -- 17.566.092.000 217.566.092.000
Obl Berkel II PLN Thp III Thn 2018 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 2.473.064.000 102.473.064.000
Obl Berkel II PLN Thp III Thn 2018 Seri D idAAA 100.000.000.000 -- 1.480.526.000 101.480.526.000
Obl Berkel II PLN Thp III Thn 2018 Seri E idAAA 100.000.000.000 -- 5.090.997.000 105.090.997.000
Obl Berkel III PLN Thp II Thn 2018 Seri B idAAA 100.000.000.000 -- 10.806.790.000 110.806.790.000
Obl Berkel III PLN Thp VI Thn 2020 Seri D idAAA 300.000.000.000 -- 17.548.863.000 317.548.863.000
Obl Berkel I Bank BJB
Tahap I Tahun 2017 Seri C idAA- 100.000.000.000 -- 5.947.744.000 105.947.744.000
Obl Berkel I Bank BJB
Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA- 25.000.000.000 -- 1.523.405.750 26.523.405.750
Obl Berkel IV SMF
Tahap VII Tahun 2019 Seri B idAAA 50.000.000.000 -- 318.565.500 50.318.565.500
Obl Berkel IV SMF
Tahap VII Tahun 2019 Seri C idAAA 50.000.000.000 -- 4.382.839.000 54.382.839.000
Obl Berkel I PP Properti
Tahap I Tahun 2018 Seri B idBBB- 100.000.000.000 -- (1.368.314.000) 98.631.686.000
Obl Berkel I Hutama Karya
Tahap III Tahun 2017 Seri B idAAA[gg] 100.000.000.000 -- 8.472.450.000 108.472.450.000
Obl Berkel I Hutama Karya Tahap II
Tahun 2017 idAAA[gg] 100.000.000.000 831.724.308 6.295.404.692 107.127.129.000
Obl I Angkasa Pura I Tahun 2016 Seri C idAA+ 200.000.000.000 -- 13.364.074.000 213.364.074.000
Obl Berkel I Angkasa Pura II Thp I Th 2018 idAA+ 24.000.000.000 -- 1.745.033.040 25.745.033.040
Obl Berkel II BRI
Tahap I Tahun 2016 Seri E idAAA 600.000.000.000 -- 65.470.878.000 665.470.878.000
Obl Berkel II Bank BRI
Thp III Than 2017 Sr C idAAA 500.000.000.000 -- 37.624.040.000 537.624.040.000
Obl Berkel I Bank Mandiri
Tahap II Tahun 2017 Seri B idAAA 300.000.000.000 -- 23.588.064.000 323.588.064.000
Obl Berkel I Bank Mandiri
Tahap II Tahun 2017 Seri C idAAA 300.000.000.000 -- 29.274.138.000 329.274.138.000
Obl Berkel I Bank Mandiri
Tahap III Tahun 2018 idAAA 200.000.000.000 -- 12.854.510.000 212.854.510.000
Obl Berkel I Semen Indonesia
Tahap I Tahun 2017 idAA+ 270.000.000.000 -- 6.174.384.300 276.174.384.300
Obl Berkel I Semen Indonesia
Tahap II Tahun 2019 Seri A idAA+ 100.000.000.000 -- 7.197.272.000 107.197.272.000
Obl I Bank Mandiri Taspen Pos Thn Sr B AA[idn] 80.000.000.000 -- 1.566.229.600 81.566.229.600
Obl Berkel I Bank Mandiri Taspen Pos
Thp II Thn 2021 Sr B AA[idn] 80.000.000.000 -- 561.338.400 80.561.338.400
Obl Berkel I Pupuk Indonesia
Thp I Thn 2017 Sr B AAA[idn] 100.000.000.000 -- 8.214.171.000 108.214.171.000
Obl Berkel I Timah
Tahap I Tahun 2017 Seri B idA 75.000.000.000 -- 1.331.004.750 76.331.004.750
Obl I Pelindo IV Tahun 2018 Seri A idAAA 100.000.000.000 -- 5.160.659.000 105.160.659.000
Obl I Pelindo IV Tahun 2018 Seri B idAAA 90.000.000.000 -- 9.936.624.600 99.936.624.600
Obl I Pelindo IV Tahun 2018 Seri C idAAA 60.000.000.000 -- 7.752.133.200 67.752.133.200
Obl Opsi Konversi I Wika Realty Tahun 2019 950.000.000.000 -- -- 950.000.000.000
Obl Berkel I Wijaya Karya
Tahap II Tahun 2021 Seri C idA 470.000.000.000 -- (3.786.437.500) 466.213.562.500
Obl Berkel I Wijaya Karya
Tahap II Tahun 2021 Seri B idA 245.000.000.000 -- (459.918.900) 244.540.081.100
Obl Berkel I Wijaya Karya
Tahap II Tahun 2021 Seri A idA- 52.000.000.000 -- (85.040.280) 51.914.959.720
OBL BERKEL III PTPP THP I 2021 SERI A idA 295.000.000.000 -- 1.297.522.100 296.297.522.100
Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya
Tahap I Tahun 2021 Seri A idA 105.000.000.000 -- 1.840.272.000 106.840.272.000
Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya
Tahap I Tahun 2021 Seri B idA 130.000.000.000 -- (4.044.002.300) 125.955.997.700
Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya
Tahap I Tahun 2021 Seri C idA 30.000.000.000 -- (1.208.946.000) 28.791.054.000
OBL BERKEL I BANK SULUTGO THP I THN 2021 A[idn] 50.000.000.000 -- (3.075.746.500) 46.924.253.500
Sub Jumlah 9.035.000.000.000 1.136.259.072 396.626.396.528 9.432.762.655.600

Approval for Printing/23-Mar-20 131 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Obligasi Pemerintah
FR0083 7.031.010.000.000 235.365.453.480 89.668.857.887 7.356.044.311.367
FR0075 2.743.778.000.000 27.140.441.811 95.466.567.695 2.866.385.009.506
FR0076 2.265.216.000.000 56.240.088.490 20.294.673.893 2.341.750.762.383
FR0079 1.404.156.000.000 183.978.489.237 (1.851.171.517) 1.586.283.317.720
FR0080 1.378.762.000.000 57.422.188.482 15.050.119.728 1.451.234.308.210
FR0089 1.417.378.000.000 9.357.378.321 7.362.012.567 1.434.097.390.888
FR0068 1.045.187.000.000 132.715.562.327 4.464.991.030 1.182.367.553.357
FR0072 964.693.000.000 120.971.873.323 (13.645.271.957) 1.072.019.601.366
FR0058 798.527.000.000 98.618.364.840 (798.935.104) 896.346.429.736
FR0074 745.000.000.000 43.132.756.592 5.673.638.708 793.806.395.300
FR0067 575.000.000.000 102.139.668.300 (3.316.333.050) 673.823.335.250
FR0092 627.202.000.000 13.216.558.102 3.186.342.203 643.604.900.305
FR0062 654.636.000.000 8.767.650.166 (20.223.780.166) 643.179.870.000
FR0073 413.642.000.000 62.777.122.737 3.327.828.431 479.746.951.168
FR0091 200.000.000.000 349.537.555 1.316.462.445 201.666.000.000
FR0088 78.476.000.000 (736.731.779) 932.921.779 78.672.190.000
Sub Jumlah 22.342.663.000.000 1.151.456.401.984 206.908.924.572 23.701.028.326.556
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Program THT 31.377.663.000.000 1.152.592.661.056 603.535.321.100 33.133.790.982.156
Program JKK
Obligasi Korporasi
Obi Berkel I Bank BJB
Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA- 50.000.000.000 -- 3.046.811.500 53.046.811.500
Obl Berkel I Bank Mandiri
Tahap III Tahun 2018 idAAA 50.000.000.000 -- 3.213.627.500 53.213.627.500
Obl Berkel III Waskita Karya
Tahap III Tahun 2018 Seri B idBBB 50.000.000.000 -- (129.745.500) 49.870.254.500
Obl Berkel III PLN
Thp II Tahun 2018 Seri B idAAA 50.000.000.000 -- 5.403.395.000 55.403.395.000
Obl Berkl I Wijaya Karya
Thp II Tahun 2021 Seri B idA 30.000.000.000 -- (56.316.600) 29.943.683.400
Sub Jumlah 230.000.000.000 -- 11.477.771.900 241.477.771.900

Obligasi Pemerintah
FR0079 50.000.000.000 6.457.703.034 27.591.966 56.485.295.000
FR0080 100.000.000.000 2.078.908.710 3.177.423.290 105.256.332.000
FR0083 240.932.000.000 12.333.156.644 (1.195.188.314) 252.069.968.330
Sub jumlah 390.932.000.000 20.869.768.388 2.009.826.942 413.811.595.330
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Program JKK 620.932.000.000 20.869.768.388 13.487.598.842 655.289.367.230
Dana AIP PNS
Obligasi Korporasi
Obl Berkel II Bank BRI Tahap I Tahun 2016 Seri D idAAA 300.000.000.000 -- 21.425.424.000 321.425.424.000
Obl Berkel II Bank BRI Tahap I Tahun 2016 Seri E idAAA 600.000.000.000 -- 65.470.878.000 665.470.878.000
Obl Berkel II Bank BRI Tahap II Tahun 2017 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 3.468.177.500 253.468.177.500
Obi Berkel II Bank BRI Tahap II Tahun 2017 Seri D idAAA 250.000.000.000 -- 26.490.535.000 276.490.535.000
Obi Berkel II Bank BRI Tahap III Tahun 2017 Seri C idAAA 500.000.000.000 -- 37.624.040.000 537.624.040.000
Obl Berkel II Bank BRI Tahap IV Tahun 2018 Seri B idAAA 250.000.000.000 -- 12.773.757.500 262.773.757.500
Obl Berkel I Bank Mandiri Thp I Thn 2016 Seri C idAAA 320.000.000.000 -- 31.598.240.000 351.598.240.000
Obl Berkel I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 Seri B idAAA 355.000.000.000 -- 27.912.542.400 382.912.542.400
Obl Berkel I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 Seri C idAAA 270.000.000.000 -- 26.346.724.200 296.346.724.200
Obl Berke! I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 idAAA 300.000.000.000 -- 19.281.765.000 319.281.765.000
Obl Berkel, III Bank BTN Tahap I Tahun 2017 Seri C idAA+ 200.000.000.000 -- 15.615.718.000 215.615.718.000
Obl Berkel III Bank BTN Tahap I Tahun 2017 Seri D idAA+ 300.000.000.000 -- 27.652.659.000 327.652.659.000
Obi Berkel III Bank BTN Tahap II Tahun 2019 Seri C idAA+ 300.000.000.000 -- 25.336.251.000 325.336.251.000
Obl Berkel IV Bank BTN Tahap I Tahun 2020 Seri B idAA+ 100.000.000.000 -- 4.689.136.000 104.689.136.000
Obl Berkel IV Bank BTN Tahap I Tahun 2020 Seri C idAA+ 50.000.000.000 -- 3.889.860.000 53.889.860.000
Obl Berkel II PLN Tahap I Tahun 2017 Seri C idAAA 200.000.000.000 -- 17.566.092.000 217.566.092.000
Obl Berkel II PLN Tahap II Tahun 2017 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 19.081.282.500 269.081.282.500
Obl Berkel II PLN Tahap II Tahun 2017 Seri D idAAA 250.000.000.000 -- 9.817.302.500 259.817.302.500
Obl Berkel II PLN Tahap III Tahun 2018 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 2.473.064.000 102.473.064.000
Obl Berkel II PLN Tahap III Tahun 2018 Seri D idAAA 100.000.000.000 -- 1.480.526.000 101.480.526.000
Obi Berkel II PLN Tahap III Tahun 2018 Seri E idAAA 100.000.000.000 -- 5.090.997.000 105.090.997.000
Obl Berkel III PLN Tahap I Tahun 2018 Seri B idAAA 100.000.000.000 -- 8.517.440.000 108.517.440.000
Obl Berkel III PLN Tahap I Tahun 2018 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 7.954.031.000 107.954.031.000
Obl Berkel III PLN Tahap I Tahun 2018 Seri D idAAA 100.000.000.000 -- 6.512.220.000 106.512.220.000
Obl Berkel III PLN Tahap I Tahun 2018 Seri E idAAA 100.000.000.000 -- 7.414.610.000 107.414.610.000
Obl Berkel III PLN Thp II Thn 2018 Seri B idAAA 300.000.000.000 -- 32.420.370.000 332.420.370.000
Obl Berkel PLN Tahap VI Tahun 2020 Seri D idAAA 500.000.000.000 -- 29.248.105.000 529.248.105.000
Obl Berkel IV PLN Tahap I Tahun 2020 Seri D idAAA 500.000.000.000 -- 19.361.025.000 519.361.025.000
Obl Berkel I Pupuk Indonesia
Tahap I Tahun 2017 Seri B AAA(idn) 300.000.000.000 -- 24.642.513.000 324.642.513.000
Obl Berke! I Pupuk Indonesia
Tahap II Tahun 2017 Seri B AAA(idn) 250.000.000.000 -- 8.117.622.500 258.117.622.500
Obl Berkel Indonesia Eximbank III
Tahap III Thn 2016 Seri D idAAA 350.000.000.000 -- 23.846.032.000 373.846.032.000
Obl Berke! Indonesia Eximbank III
Tahap IV Thn 2017 Seri D idAAA 125.000.000.000 -- 10.929.290.000 135.929.290.000

Approval for Printing/23-Mar-20 132 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Obl Berkel Indonesia Eximbank III
Tahap IV Thn 2017 Seri E idAAA 125.000.000.000 -- 16.365.502.500 141.365.502.500
Obl Berke' Indonesia Eximbank III
Tahap V Thn 2017 Seri C idAAA 300.000.000.000 -- 21.835.485.000 321.835.485.000
Berkel Indonesia Eximbank III
Tahap VI Tahun 2018 Seri C idAAA 125.000.000.000 -- 5.133.938.750 130.133.938.750
Obl Berkel Indonesia Eximbank IV
Tahap II Tahun 2018 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 6.156.468.000 106.156.468.000
Obl Berkel Indonesia Eximbank IV
Tahap II Tahun 2018 Seri D idAAA 100.000.000.000 -- 9.895.789.000 109.895.789.000
Obl I Angkasa Pura I Tahun 2016 Seri C idAA+ 250.000.000.000 -- 16.705.092.500 266.705.092.500
Obi I Angkasa Pura II Thn 2018 Seri A idAA+ 24.000.000.000 -- 1.745.033.040 25.745.033.040
Obl Berkel I Angkasa Pura II
Tahap II Tahun 2020 Seri C idAA+ 750.000.000.000 -- 75.657.525.000 825.657.525.000
Obi Berkel I Hutama Karya Tahap II Tahun 2017 idAAA 250.000.000.000 -- 17.817.822.500 267.817.822.500
Obl Berkel I Hutama Karya
Tahap III Tahun 2017 Seri B idAAA 700.000.000.000 -- 59.307.150.000 759.307.150.000
Obl Berkel 1 Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 idAA+ 500.000.000.000 -- 11.434.045.000 511.434.045.000
Obl Berkel I Semen Indonesia
Tahap II Tahun 2019 Seri A idAA+ 100.000.000.000 -- 7.197.272.000 107.197.272.000
Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga
Tahap I Tahun 2020 Seri D idAA- 165.000.000.000 -- 2.242.295.550 167.242.295.550
Obl Berkel I Timah Tahap I Tahun 2017 Seri B A(idn) 50.000.000.000 -- 887.336.500 50.887.336.500
Obl I Bank Mandiri Taspen Pos Thn 2017 Sr B AA(idn) 42.000.000.000 -- 822.270.540 42.822.270.540
Obl Berkel I bank Mandiri Taspen
Thp II Thn 2021 Seri B AA(idn) 80.000.000.000 -- 561.338.400 80.561.338.400
Obl Berkel III Pegadaian Tahap I Tahun 2017 Seri C idAAA 116.000.000.000 -- 3.308.108.880 119.308.108.880
Obl Berkel III Pegadaian Tahap II Tahun 2018 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 8.436.987.500 258.436.987.500
Obl I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri A idAA+ 145.000.000.000 -- 4.279.936.000 149.279.936.000
Obl I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri B idAA+ 110.000.000.000 -- 7.644.616.100 117.644.616.100
Obl Berkel I Bank BJB Tahap I Tahun 2017 Seri C idAA- 75.000.000.000 -- 4.460.808.000 79.460.808.000
Obl Berkel I Bank BJB Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA- 100.000.000.000 -- 6.093.623.000 106.093.623.000
Obl I Marga Lingkar Jakarta Tahun 2017 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 7.868.403.000 107.868.403.000
Obl I Marga Lingkar Jakarta Tahun 2017 Seri D idAAA 150.000.000.000 -- 14.767.668.000 164.767.668.000
Obl I Marga Lingkar Jakarta Tahun 2017 Seri E idAAA 70.000.000.000 -- 6.661.706.100 76.661.706.100
Obl Berkel II PNM
Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA 150.000.000.000 -- 6.116.275.500 156.116.275.500
Obl I Pelindo IV Tahun 2018 Seri A idAA 100.000.000.000 -- 5.160.659.000 105.160.659.000
Obl I Pelindo IV Tahun 2018 Seri B idAA 100.000.000.000 -- 11.040.694.000 111.040.694.000
Obl I Pelindo IV Tahun 2018 Seri C idAA 50.000.000.000 -- 6.460.111.000 56.460.111.000
Obl Berkel II PTPP Tahap I Tahun 2018 Seri B idA 100.000.000.000 -- 1.212.014.000 101.212.014.000
Obl Berkel III PTPP Tahap I 2021 Seri A idA 75.000.000.000 -- 329.878.500 75.329.878.500
Obl Berkel I Sarana Multi Infrastruktur
Tahap I Tahun 2016 Seri C idAAA 213.000.000.000 -- 21.008.198.520 234.008.198.520
Obl Berkel I Sarana Multi Infrastruktur
Tahap 1Tahun 2016 Seri D idAAA 218.000.000.000 -- 18.415.920.600 236.415.920.600
Obl Berkel I Sarana Multi Infrastruktur
Tahap II Tahun 2017 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 3.110.097.000 103.110.097.000
Obl Berkel II Sarana Multi Infrastruktur
Tahap I Tahun 2019 Seri C idAAA 500.000.000.000 -- 42.437.095.000 542.437.095.000
Obl Berkel IV Sarana Multigriya Finansial
Tahap III Tahun 2018 Seri C idAAA 80.000.000.000 -- 2.695.988.000 82.695.988.000
Obl Berkel IV Sarana Multigriya Finansial
Tahap VII Tahun 2019 Seri B idAAA 50.000.000.000 -- 318.565.500 50.318.565.500
Obl Berkel IV Sarana Multigriya Finansial
Tahap VII Tahun 2019 Seri C idAAA 50.000.000.000 -- 4.382.839.000 54.382.839.000
Obl Berkel IV Sarana Multigriya Finansial
Tahap VI Tahun 2018 Seri B idAAA 75.000.000.000 -- 857.416.500 75.857.416.500
Obl Berkel IV Sarana Multigriya Finansial
Tahap V Tahun 2019 Seri C idAAA 500.000.000.000 -- 42.655.910.000 542.655.910.000
Obl Berkel V Sarana Multigriya Finansial
Tahap III Tahun 2020 Seri B idAAA 200.000.000.000 -- 11.640.186.000 211.640.186.000
Obl Berkel III Mandiri Tunas Finance
Tahap II Tahun 2017 Seri B idAA+ 50.000.000.000 -- 1.088.227.000 51.088.227.000
Obl Berkel I Wijaya Karya
Tahap II Tahun 2021 Seri C idA 180.000.000.000 -- (1.450.125.000) 178.549.875.000
Obl Berkelanjutan III Waskita Karya
Tahun 2021 Seri B idAAA(gg) 700.000.000.000 -- (5.277.965.000) 694.722.035.000
Sub Jumlah 16.338.000.000.000 -- 1.073.536.436.080 17.411.536.436.080

Approval for Printing/23-Mar-20 133 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat

Obligasi Pemerintah
FR0042 20.000.000.000 (374.838.103) 4.834.457.303 24.459.619.200
FR0044 497.000.000 (7.288.511) 78.354.645 568.066.134
FR0047 378.409.000.000 (23.623.422.201) 106.484.685.340 461.270.263.139
FR0050 3.769.651.000.000 (13.877.293.028) 1.242.783.519.028 4.998.557.226.000
FR0052 2.561.461.000.000 4.801.231.411 698.834.513.062 3.265.096.744.473
FR0054 2.406.652.000.000 111.895.397.183 399.915.130.064 2.918.462.527.247
FR0057 3.313.580.000.000 27.025.217.930 800.241.276.130 4.140.846.494.060
FR0058 1.550.000.000.000 (40.828.111.544) 230.702.863.544 1.739.874.752.000
FR0062 2.137.525.000.000 2.182.049.674 (39.588.737.174) 2.100.118.312.500
FR0065 4.389.769.000.000 3.036.330.173 36.581.335.052 4.429.386.665.225
FR0067 7.331.414.000.000 147.312.390.476 1.112.713.320.095 8.591.439.710.571
FR0068 4.164.774.000.000 32.497.957.384 514.127.672.218 4.711.399.629.602
FR0071 2.370.000.000.000 69.355.186.374 305.697.313.626 2.745.052.500.000
FR0072 6.157.606.000.000 95.610.809.687 589.451.613.833 6.842.668.423.520
FR0073 3.316.486.000.000 196.731.768.961 333.282.458.506 3.846.500.227.467
FR0074 484.151.000.000 20.114.359.285 11.603.311.978 515.868.671.263
FR0075 2.777.378.000.000 62.660.605.045 61.447.836.253 2.901.486.441.298
FR0076 6.949.004.000.000 26.108.428.378 208.677.291.810 7.183.789.720.188
FR0079 2.235.714.000.000 105.008.052.086 184.977.244.427 2.525.699.296.513
FR0080 2.439.612.000.000 (15.783.569.061) 144.017.675.293 2.567.846.106.232
FR0082 1.011.511.000.000 10.918.972.888 28.785.807.704 1.051.215.780.592
FR0083 9.220.299.000.000 233.123.689.104 193.118.562.871 9.646.541.251.975
FR0088 156.953.000.000 (1.473.472.946) 1.865.855.446 157.345.382.500
FR0089 1.417.377.000.000 9.330.326.962 7.389.052.130 1.434.096.379.092
FR0091 930.700.000.000 13.185.098.952 (5.432.367.952) 938.452.731.000
FR0092 1.549.336.000.000 13.401.328.837 27.117.680.903 1.589.855.009.740
Sub Jumlah 73.039.859.000.000 1.088.331.205.396 7.199.707.726.135 81.327.897.931.531
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Dana AIP PNS 89.377.859.000.000 1.088.331.205.396 8.273.244.162.215 98.739.434.367.611

Entitas Anak
Obligasi Korporasi
Obl Berkel III Waskita Karya
Tahap II Tahun 2018 Seri B idBBB 25.000.000.000 -- -- 25.000.000.000
Obl Berkel II PLN
Tahap III Tahun 2018 Seri E idAAA 32.770.000.000 18.288.982 1.650.030.734 34.438.319.716
Obl Subordinasi Berkelanjutan I Bank BJB
Tahap I Tahun 2017 Seri B idA 28.000.000.000 -- 973.770.280 28.973.770.280
Obl Berkel II PNM
Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA 88.000.000.000 -- 3.588.214.960 91.588.214.960
Obl Subordinasi Berkel I Bank Sumut
Tahap I Tahun 2018 idBBB+ 50.000.000.000 -- 547.022.000 50.547.022.000
Obl Berkel II Adhi Karya
Tahap II Tahun 2019 Seri B idA- 100.000.000.000 (16.680.279) 1.497.597.279 101.480.917.000
Obl Berkel III PLN
Tahap V Tahun 2019 Seri E idAAA 100.000.000.000 -- 15.487.389.000 115.487.389.000
Obl Berkel III PLN
Tahap VII Tahun 2020 Seri D idAAA 100.000.000.000 -- 11.680.543.000 111.680.543.000
Obl Berkel Bank Mandiri Taspen
Tahap II Tahun 2021 Seri B AA(idn) 65.000.000.000 -- 456.087.450 65.456.087.450
Sub jumlah 588.770.000.000 1.608.703 35.880.654.703 624.652.263.406

Obligasi Pemerintah
FR0059 50.000.000.000 2.959.791.957 740.208.043 53.700.000.000
FR0061 30.000.000.000 22.891.211 419.416.189 30.442.307.400
FR0068 130.000.000.000 9.594.092.753 7.469.915.939 147.064.008.692
FR0071 50.000.000.000 4.614.320.386 3.298.179.614 57.912.500.000
FR0072 40.000.000.000 2.843.863.511 1.606.103.166 44.449.966.677
FR0083 794.302.000.000 49.140.010.754 (12.420.477.773) 831.021.532.981
FR0087 13.137.000.000 (90.333.653) 220.592.656 13.267.259.003
FR0088 52.495.000.000 (462.674.824) 593.912.324 52.626.237.500
FR0089 223.817.000.000 1.323.904.610 1.316.240.722 226.457.145.332
Sub jumlah 1.383.751.000.000 69.945.866.705 3.244.090.880 1.456.940.957.585
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Entitas Anak 1.972.521.000.000 69.947.475.408 39.124.745.583 2.081.593.220.991
Jumlah Obligasi Tersedia Untuk Dijual 123.348.975.000.000 2.331.741.110.248 8.929.391.827.740 134.610.107.937.988

Approval for Printing/23-Mar-20 134 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Program THT
Obligasi Korporasi
Obl. Berkel III Waskita Karya Tahap I B- (idn) 168.000.000.000 -- -- 168.000.000.000
Thn 2017 Seri B
Obl. Berkel III Waskita Karya Tahap II B- (idn) 150.000.000.000 -- -- 150.000.000.000
Thn 2018 Seri A
Obl. Berkel III Waskita Karya Tahap II B- (idn) 150.000.000.000 -- -- 150.000.000.000
Thn 2018 Seri B
Obl. Berkel III Waskita Karya Tahap III B- (idn) 450.000.000.000 -- -- 450.000.000.000
Thn 2018 Seri B
Obl. Berkel III Waskita Karya Tahap IV B- (idn) 96.000.000.000 -- -- 96.000.000.000
Thn 2019 Seri A
Obl. Berkel III Waskita Karya Tahap IV B- (idn) 100.000.000.000 -- -- 100.000.000.000
Thn 2019 Seri B
Obl. Berkel I Telkom Tahap I Tahun 2015 Seri B idAAA 380.000.000.000 -- 46.571.519.400 426.571.519.400
Obl. Berkel I Telkom Tahap I Tahun 2015 Seri D idAAA 15.000.000.000 307.231.087 3.917.414.063 19.224.645.150
Obl. Berkel I PNM Tahap II Tahun 2016 Seri B idA+ 305.000.000.000 -- 6.193.750.900 311.193.750.900
Obl. Berkel II PNM Thp I Thn 2017 Sr B idA+ 50.000.000.000 -- 1.218.231.500 51.218.231.500
Obl. Berkel. II PNM Tahap II Tahun 2018 Seri A idA+ 100.000.000.000 -- 440.565.000 100.440.565.000
Obl. Berkel. II PNM Tahap II Tahun 2018 Seri B idA+ 200.000.000.000 -- 2.682.296.000 202.682.296.000
Obl. Berkel II ADHI Karya Tahap I Tahun 2017 idA- 50.000.000.000 -- 638.439.500 50.638.439.500
Obl. Berkel III Pegadaian Tahap I Tahun 2017 Seri C idAAA 65.000.000.000 -- 1.479.093.850 66.479.093.850
Obl. Berkel III Pegadaian Tahap II Tahun 2018 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 4.502.580.000 254.502.580.000
Obl. PLN VIII Tahun 2006 Seri B idAAAA 15.000.000.000 -- 590.384.700 15.590.384.700
Obl. PLN IX Tahun 2007 Seri B idAAA 345.000.000.000 -- 25.046.503.200 370.046.503.200
Obl. PLN XII Tahun 2010 Seri B idAAAA 150.000.000.000 -- 9.774.538.500 159.774.538.500
Obl. Berkel I PLN Tahap I Tahun 2013 Seri B idAAAA 150.000.000.000 -- 6.562.216.500 156.562.216.500
Obl. Berkel I PLN Tahap II Tahun 2013 Seri B idAAAA 150.000.000.000 -- 12.250.107.000 162.250.107.000
Obl. Berkel II PLN Thp I Thn 2017 Sr C idAAAA 200.000.000.000 -- 8.931.508.000 208.931.508.000
Obl. Berkel II PLN Thp III Thn 2018 Seri C idAAAA 100.000.000.000 -- (1.963.481.000) 98.036.519.000
Obl. Berkel II PLN Thp III Thn 2018 Seri D idAAAA 100.000.000.000 -- 3.853.552.000 103.853.552.000
Obl. Berkel II PLN Thp III Thn 2018 Seri E idAAAA 100.000.000.000 -- 5.866.579.000 105.866.579.000
Obl. Berkel III PLN Thp II Thn 2018 Seri B idAAAA 100.000.000.000 -- 7.563.758.000 107.563.758.000
Obl. Berkel III PLN Thp VI Thn 2020 Seri D idAAAA 300.000.000.000 -- 26.512.368.000 326.512.368.000
Obl. Berkel I Bank BTN Tahap II Tahun 2013 AA(idn) 150.000.000.000 -- 2.909.163.000 152.909.163.000
Obl. Berkel II Bank BTN Tahap II Tahun 2016 Seri B idAA+ 250.000.000.000 -- 5.199.012.500 255.199.012.500
Obl. Berkel I Bank BJB Tahap I Tahun 2017 Seri C idAA- 100.000.000.000 -- 3.075.130.000 103.075.130.000
Obl. Berkel I Bank BJB Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA- 100.000.000.000 -- 5.035.512.000 105.035.512.000
Obl. Berkel Indonesia Eximbank III Thp V idAAA 200.000.000.000 -- 5.926.688.000 205.926.688.000
Thn 2017 Sr C
Obl. Berkel IV SMF Tahap VII Tahun 2019 Seri B idAAA 50.000.000.000 -- 1.674.839.000 51.674.839.000
Obl. Berkel IV SMF Tahap VII Tahun 2019 Seri C idAAA 50.000.000.000 -- 3.711.389.000 53.711.389.000
Obl. I PP Properti Tahun 2016 Seri B idBBB- 137.000.000.000 -- 175.312.050 137.175.312.050
Obl. Berkel. I PP Properti Tahap I Tahun 2018 Seri A idBBB- 100.000.000.000 -- (327.628.000) 99.672.372.000
Obl. Berkel. I PP Properti Tahap I Tahun 2018 Seri B idBBB- 100.000.000.000 -- (4.453.854.000) 95.546.146.000
Obl. Berkel II Mandiri Tunas Finance Tahap II idAA+ 250.000.000.000 -- 3.999.917.500 253.999.917.500
Thn 2016 Seri B
Obl. Berkel III Mandiri Tunas Finance Tahap II idAA+ 50.000.000.000 -- 1.916.685.500 51.916.685.500
Thn 2017 Seri B
Obl. Berkel I Hutama Karya Tahap III idAAA 100.000.000.000 -- 4.506.858.000 104.506.858.000
Thn 2017 Seri B
Obl. Berkel I Hutama Karya Tahap II Tahun 2017 idAAA 100.000.000.000 949.671.550 523.220.450 101.472.892.000
Obl. Berkel I Bank Sulselbar Tahap I Tahun 2016 idA+ 75.000.000.000 -- 1.294.909.500 76.294.909.500
Obl. I Angkasa Pura I Tahun 2016 Seri C idAAA 200.000.000.000 -- 10.139.862.000 210.139.862.000
Obl. Berkel. I Angkasa Pura II Thp I Th 2018 idAAA 24.000.000.000 -- 1.899.056.640 25.899.056.640
Obl. Berkel II BRI Tahap I Tahun 2016 Seri E idAAA 600.000.000.000 -- 43.223.328.000 643.223.328.000
Obl. Berkel II Bank BRI Thp III Thn 2017 Sr C idAAA 500.000.000.000 -- 23.832.960.000 523.832.960.000
Obl. Berkel I Bank Mandiri Tahap II idAAA 300.000.000.000 -- 16.383.909.000 316.383.909.000
Thn 2017 Seri B
Obl. Berkel I Bank Mandiri Tahap II idAAA 300.000.000.000 -- 17.474.010.000 317.474.010.000
Thn 2017 Seri C
Obl. Berkel. I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 idAAA 200.000.000.000 -- 8.369.120.000 208.369.120.000
Obl. Berkel I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 idAA 300.000.000.000 -- 8.760.048.000 308.760.048.000
Obl. Berkel I Semen Indonesia Tahap II idAA 100.000.000.000 -- 4.372.879.000 104.372.879.000
Thn 2019 Seri A
Obl. I Bank Mandiri Taspen Pos Thn 2017 Sr B AA(idn) 80.000.000.000 -- 2.552.796.000 82.552.796.000
Obl. Berkel I Pupuk Indonesia Thp I Thn 2017 Sr B AAA (idn) 100.000.000.000 -- 5.994.802.000 105.994.802.000
Obl. Berkel I Timah Tahap I Tahun 2017 Seri B A(idn) 75.000.000.000 -- 1.012.872.000 76.012.872.000
Obl. I Pelindo IV Tahun 2018 Seri A idAA 100.000.000.000 -- 1.900.093.000 101.900.093.000
Obl. I Pelindo IV Tahun 2018 Seri B idAA 90.000.000.000 -- 4.373.916.300 94.373.916.300
Obl. I Pelindo IV Tahun 2018 Seri C idAA 60.000.000.000 -- 2.683.705.200 62.683.705.200
Obl Opsi Konversi I Wika Realty Tahun 2019 950.000.000.000 -- -- 950.000.000.000
Sub Jumlah 10.030.000.000.000 1.256.902.636 360.772.435.754 10.392.029.338.390

Approval for Printing/23-Mar-20 135 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Obligasi Pemerintah
FR0042 51.000.000.000 7.662.924.564 4.617.875.436 63.280.800.000
FR0058 1.010.142.000.000 83.931.454.045 60.013.780.955 1.154.087.235.000
FR0062 804.636.000.000 6.829.283.842 (56.129.621.231) 755.335.662.611
FR0067 1.360.000.000.000 153.056.473.217 65.033.126.783 1.578.089.600.000
FR0072 2.406.084.000.000 83.104.565.167 318.430.745.013 2.807.619.310.180
FR0074 1.440.000.000.000 51.023.606.410 74.780.193.590 1.565.803.800.000
FR0075 3.753.778.000.000 80.740.427.424 227.534.837.048 4.062.053.264.472
FR0076 5.170.216.000.000 (23.333.672.906) 315.281.810.843 5.462.164.137.937
FR0079 220.000.000.000 12.678.226.073 27.625.773.927 260.304.000.000
FR0080 1.688.762.000.000 11.831.439.704 167.215.565.867 1.867.809.005.572
FR0082 691.511.000.000 2.137.758.751 52.007.158.387 745.655.917.139
FR0083 4.014.765.000.000 58.535.497.271 372.194.226.573 4.445.494.723.844
Sub Jumlah 22.610.894.000.000 528.197.983.562 1.628.605.473.191 24.767.697.456.754
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Program THT 32.640.894.000.000 529.454.886.199 1.989.377.908.945 35.159.726.795.144

Program JKK
Obligasi Korporasi
Obl Berkel I Bank BJB Tahap II Tahun 2018 Seri B idAA- 50.000.000.000 -- 2.517.756.000 52.517.756.000
Obl. Berkel. I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 idAAA 50.000.000.000 -- 2.092.280.000 52.092.280.000
Obl Berkel III Waskita Karya Tahap III B- (idn)
Thn 2018 Seri B 50.000.000.000 -- -- 50.000.000.000
Obl. Berkel. III PLN Thp II Tahun 2018 Seri B idAAA 50.000.000.000 -- 3.781.879.000 53.781.879.000
Obl. Berkel. IV Sarana Multigriya Finansial Thp VI idAAA
Thn 2018 Seri B 50.000.000.000 -- 1.247.438.000 51.247.438.000
Sub Jumlah 250.000.000.000 -- 9.639.353.000 259.639.353.000

Obligasi Pemerintah
FR0080 151.288.000.000 1.750.741.782 14.289.211.378 167.327.953.160
FR0083 40.932.000.000 2.596.515.486 1.794.931.848 45.323.447.334
Sub jumlah 192.220.000.000 4.347.257.268 16.084.143.226 212.651.400.494
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Program JKK 442.220.000.000 4.347.257.268 25.723.496.226 472.290.753.494

Dana AIP PNS


Obligasi Korporasi
Obl. Berkel. I Bank BJB Thp I Thn 2017 Seri C idAA- 75.000.000.000 -- 2.306.347.500 77.306.347.500
Obl. Berkel. I Bank BJB Thp II Thn 2018 Seri B idAA- 100.000.000.000 -- 5.035.512.000 105.035.512.000
Obl. Berkel. II Bank BTN Thp II Thn 2016 Seri B idAA+ 75.000.000.000 -- 1.559.703.750 76.559.703.750
Obl. Berkel. III Bank BTN Thp I Thn 2017 Seri D idAA+ 300.000.000.000 -- 15.122.904.000 315.122.904.000
Obl. Berkel. III Bank BTN Thp I Thn 2017 Seri C idAA+ 200.000.000.000 -- 8.401.794.000 208.401.794.000
Obl. Berkel. III Bank BTN Thp II Thn 2019 Seri C idAA+ 300.000.000.000 -- 18.108.675.000 318.108.675.000
Obl. Berkel. IV Bank BTN Thp I Thn 2020 Seri B idAA+ 100.000.000.000 -- 2.654.824.000 102.654.824.000
Obl. Berkel. IV Bank BTN Thp I Thn 2020 Seri C idAA+ 50.000.000.000 -- 1.887.423.000 51.887.423.000
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank II Thp VII idAAA 500.000.000.000 -- 3.023.790.000 503.023.790.000
Thn 2016 Seri C
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp I idAAA 225.000.000.000 -- 3.313.091.250 228.313.091.250
Thn 2016 Seri C
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp II idAAA 500.000.000.000 -- 11.716.210.000 511.716.210.000
Thn 2016 Seri C
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp III idAAA 350.000.000.000 -- 18.240.120.500 368.240.120.500
Thn 2016 Seri D
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp IV idAAA 125.000.000.000 -- 9.143.171.250 134.143.171.250
Thn 2017 Seri D
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp IV idAAA 125.000.000.000 -- 11.591.575.000 136.591.575.000
Thn 2017 Seri E
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp V idAAA 300.000.000.000 -- 8.890.032.000 308.890.032.000
Thn 2017 Seri C
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp VI idAAA 125.000.000.000 -- (153.678.750) 124.846.321.250
Thn 2018 Seri C
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank IV Thp II idAAA 100.000.000.000 -- 4.828.827.000 104.828.827.000
Thn 2018 Seri C
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank IV Thp II idAAA 100.000.000.000 -- 6.549.085.000 106.549.085.000
Thn 2018 Seri D
Obl. Berkel. III Pegadaian Thp I Thn 2017 Seri C idAAA 116.000.000.000 -- 2.639.613.640 118.639.613.640
Obl. Berkel. III Pegadaian Thp II Thn 2018 Seri B idAAA 95.000.000.000 -- 349.373.900 95.349.373.900
Obl. Berkel. III Pegadaian Thp II Thn 2018 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 4.502.580.000 254.502.580.000
Obl. Berkel. II PLN Thp II Thn 2017 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 8.495.840.000 258.495.840.000
Obl. Berkel. II PLN Thp II Thn 2017 Seri D idAAA 250.000.000.000 -- 15.196.470.000 265.196.470.000
Obl. Berkel. II PLN Thp I Thn 2017 Seri C idAAA 200.000.000.000 -- 8.931.508.000 208.931.508.000
Obl. Berkel. II PLN Thp III Thn 2018 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- (1.963.481.000) 98.036.519.000
Obl. Berkel. II PLN Thp III Thn 2018 Seri D idAAA 100.000.000.000 -- 3.853.552.000 103.853.552.000
Obl. Berkel. II PLN Thp III Thn 2018 Seri E idAAA 100.000.000.000 -- 5.866.579.000 105.866.579.000
Obl. Berkel. III PLN Thp I Thn 2018 Seri B idAAA 100.000.000.000 -- 5.001.178.000 105.001.178.000
Obl. Berkel. III PLN Thp I Thn 2018 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 4.169.089.000 104.169.089.000
Obl. Berkel. III PLN Thp I Thn 2018 Seri D idAAA 100.000.000.000 -- 9.316.647.000 109.316.647.000
Obl. Berkel. III PLN Thp I Thn 2018 Seri E idAAA 100.000.000.000 -- 9.759.863.000 109.759.863.000
Obl. Berkel. III PLN Thp II Thn 2018 Seri B idAAA 300.000.000.000 -- 22.691.274.000 322.691.274.000
Obl. Berkel. III PLN Thp VI Thn 2020 Seri D idAAA 500.000.000.000 -- 44.187.280.000 544.187.280.000
Obl. Berkel. IV PLN Thp I Thn 2020 Seri D idAAA 500.000.000.000 -- 33.673.025.000 533.673.025.000
Obl. Berkel. II PNM Thp II Thn 2018 Seri A idA+ 85.000.000.000 -- 374.480.250 85.374.480.250
Obl. Berkel. II PNM Thp II Thn 2018 Seri B idA+ 150.000.000.000 -- 2.011.722.000 152.011.722.000
Obl. Berkel. II PTPP Thp I Thn 2018 Seri A idA+ 100.000.000.000 -- 794.038.000 100.794.038.000
Obl. Berkel. II PTPP Thp I Thn 2018 Seri B idA+ 100.000.000.000 -- (71.206.000) 99.928.794.000

Approval for Printing/23-Mar-20 136 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Obl. Berkel. IV Sarana Multigriya Finansial Thp III idAAA 80.000.000.000 -- 1.204.453.600 81.204.453.600
Thn 2018 Seri C
Obl. Berkel. IV Sarana Multigriya Finansial Thp VI idAAA 200.000.000.000 -- 4.989.752.000 204.989.752.000
Thn 2018 Seri B
Obl. Berkel. IV Sarana Multigriya Finansial Thp VII idAAA 50.000.000.000 -- 1.674.839.000 51.674.839.000
Thn 2019 Seri B
Obl. Berkel. IV Sarana Multigriya Finansial Thp VII idAAA 50.000.000.000 -- 3.711.389.000 53.711.389.000
Thn 2019 Seri C
Obl. Berkel. IV Sarana Multigriya Finansial Thp VIII idAAA 75.000.000.000 -- 2.298.707.250 77.298.707.250
Thn 2019 Seri B
Obl. Berkel. V Sarana Multigriya Finansial Thp I idAAA 500.000.000.000 -- 31.276.435.000 531.276.435.000
Thn 2019 Seri C
Obl. Berkel. V Sarana Multigriya Finansial Thp III idAAA 200.000.000.000 -- 4.009.638.000 204.009.638.000
Thn 2020 Seri B
Obl. Berkel. III Mandiri Tunas Finance Thp II idAA+ 50.000.000.000 -- 1.916.685.500 51.916.685.500
Thn 2017 Seri B
Obl. Berkel. I Hutama Karya Thp II Thn 2017 idAAA 250.000.000.000 -- 3.682.230.000 253.682.230.000
Obl. Berkel. I Hutama Karya Thp III Thn 2017 Seri B idAAA 700.000.000.000 -- 31.548.006.000 731.548.006.000
Obl. Berkel. I Sarana Multi Infrastruktur Thp I idAAA 213.000.000.000 -- 12.823.094.160 225.823.094.160
Thn 2016 Seri C
Obl. Berkel. I Sarana Multi Infrastruktur Thp I idAAA 218.000.000.000 -- 14.263.088.180 232.263.088.180
Thn 2016 Seri D
Obl. Berkel. I Sarana Multi Infrastruktur Thp II idAAA 100.000.000.000 -- 2.692.628.000 102.692.628.000
Thn 2017 Seri C
Obl. Berkel. II Sarana Multi Infrastruktur Thp I idAAA 500.000.000.000 -- 31.213.590.000 531.213.590.000
Thn 2019 Seri C
Obl. Berkel. I Bank BRI Thp II Thn 2016 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 1.054.277.500 251.054.277.500
Obl. Berkel. I Bank BRI Thp III Thn 2016 Seri C idAAA 120.000.000.000 -- 1.633.570.800 121.633.570.800
Obl. Berkel. II Bank BRI Thp I Thn 2016 Seri D idAAA 300.000.000.000 -- 16.867.647.000 316.867.647.000
Obl. Berkel. II Bank BRI Thp I Thn 2016 Seri E idAAA 600.000.000.000 -- 43.223.328.000 643.223.328.000
Obl. Berkel. II Bank BRI Thp II Thn 2017 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 7.395.797.500 257.395.797.500
Obl. Berkel. II Bank BRI Thp II Thn 2017 Seri D idAAA 250.000.000.000 -- 16.709.887.500 266.709.887.500
Obl. Berkel. II Bank BRI Thp III Thn 2017 Seri C idAAA 500.000.000.000 -- 23.832.960.000 523.832.960.000
Obl. Berkel. II Bank BRI Thp IV Thn 2018 Seri B idAAA 250.000.000.000 -- (360.155.000) 249.639.845.000
Obl. I Angkasa Pura II Thn 2016 Seri A idAAA 183.000.000.000 -- 2.532.352.170 185.532.352.170
Obl. Berkel. I Angkasa Pura II Thp I idAAA 24.000.000.000 -- 1.899.056.640 25.899.056.640
Thn 2018 Seri B
Obl. Berkel. I Angkasa Pura II Thp II idAAA 750.000.000.000 -- 58.947.487.500 808.947.487.500
Thn 2020 Seri C
Obl. Berkel. I Bank Mandiri Thp I Thn 2016 Seri C idAAA 320.000.000.000 -- 19.366.336.000 339.366.336.000
Obl. Berkel. I Bank Mandiri Thp II Thn 2017 Seri B idAAA 355.000.000.000 -- 19.387.625.650 374.387.625.650
Obl. Berkel. I Bank Mandiri Thp II Thn 2017 Seri C idAAA 270.000.000.000 -- 15.726.609.000 285.726.609.000
Obl. Berkel. I Bank Mandiri Thp III Thn 2018 idAAA 300.000.000.000 -- 12.553.680.000 312.553.680.000
Obl. I Angkasa Pura I Thn 2016 Seri C idAAA 250.000.000.000 -- 12.674.827.500 262.674.827.500
Obl. Berkel. I Semen Indonesia Thp I Thn 2017 idAA 500.000.000.000 -- 14.600.080.000 514.600.080.000
Obl. Berkel. I Semen Indonesia Thp II idAA 100.000.000.000 -- 4.372.879.000 104.372.879.000
Thn 2019 Seri A
Obl. I Bank Mandiri Taspen Pos Thn 2017 Seri B AA(idn) 42.000.000.000 -- 1.340.217.900 43.340.217.900
Obl. Berkel. I Pupuk Indonesia Thp I AAA(idn) 300.000.000.000 -- 17.984.406.000 317.984.406.000
Thn 2017 Seri B
Obl. Berkel. I Pupuk Indonesia Thp II AAA(idn) 250.000.000.000 -- 8.018.370.000 258.018.370.000
Thn 2017 Seri B
Obl. Berkel. I Timah Thp I Thn 2017 Seri B A(idn) 50.000.000.000 -- 675.248.000 50.675.248.000
Obl. I Marga Lingkar Jakarta Thn 2017 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 4.618.930.000 104.618.930.000
Obl. I Marga Lingkar Jakarta Thn 2017 Seri D idAAA 150.000.000.000 -- 9.069.625.500 159.069.625.500
Obl. I Marga Lingkar Jakarta Thn 2017 Seri E idAAA 70.000.000.000 -- 4.516.314.600 74.516.314.600
Obl. I Kereta Api Indonesia Thn 2017 Seri A idAA+ 145.000.000.000 -- 4.398.538.750 149.398.538.750
Obl. I Kereta Api Indonesia Thn 2017 Seri B idAA+ 110.000.000.000 -- 3.943.127.100 113.943.127.100
Obl. I Pelindo IV Thn 2018 Seri A idAA 100.000.000.000 -- 1.900.093.000 101.900.093.000
Obl. I Pelindo IV Thn 2018 Seri B idAA 100.000.000.000 -- 4.859.907.000 104.859.907.000
Obl. I Pelindo IV Thn 2018 Seri C idAA 50.000.000.000 -- 2.236.421.000 52.236.421.000
Obl. Berkel. II Jasa Marga Thp I Thn 2020 Seri D idAA- 165.000.000.000 -- (1.430.267.850) 163.569.732.150
Sub Jumlah 17.636.000.000.000 -- 793.852.545.740 18.429.852.545.740

Approval for Printing/23-Mar-20 137 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Obligasi Pemerintah
FR0042 60.000.000.000 (1.301.862.511) 15.749.862.511 74.448.000.000
FR0044 497.000.000 (9.359.607) 93.483.099 581.123.492
FR0045 40.700.000.000 1.621.606.464 8.804.105.536 51.125.712.000
FR0047 378.409.000.000 (26.076.888.307) 109.643.975.049 461.976.086.742
FR0050 3.594.651.000.000 (71.798.091.736) 1.250.843.619.736 4.773.696.528.000
FR0052 2.561.461.000.000 5.528.403.988 797.780.319.720 3.364.769.723.708
FR0054 1.784.440.000.000 (19.942.848.017) 454.864.409.217 2.219.361.561.200
FR0056 500.000.000.000 (10.537.086.614) 84.037.086.614 573.500.000.000
FR0057 3.284.911.000.000 20.344.312.373 757.358.366.877 4.062.613.679.250
FR0058 2.453.183.000.000 37.317.326.576 312.261.250.924 2.802.761.577.500
FR0059 2.625.841.000.000 36.104.297.830 153.996.979.993 2.815.942.277.823
FR0062 2.137.525.000.000 2.263.931.825 (133.230.858.085) 2.006.558.073.740
FR0064 1.186.644.000.000 (43.179.668.009) 55.046.108.009 1.198.510.440.000
FR0065 4.389.769.000.000 3.496.921.827 82.783.987.868 4.476.049.909.695
FR0067 6.583.798.000.000 16.724.392.231 1.039.053.455.049 7.639.575.847.280
FR0068 5.051.774.000.000 (66.793.665.362) 931.657.374.162 5.916.637.708.800
FR0071 2.126.798.000.000 9.111.204.350 393.601.548.702 2.529.510.753.053
FR0072 6.157.606.000.000 99.393.272.628 928.208.521.479 7.185.207.794.107
FR0073 4.434.486.000.000 151.397.716.143 695.231.069.459 5.281.114.785.601
FR0074 834.151.000.000 22.433.372.553 50.441.186.873 907.025.559.426
FR0075 2.762.378.000.000 63.914.654.387 162.942.876.485 2.989.235.530.872
FR0076 5.849.004.000.000 (4.393.223.284) 334.670.686.854 6.179.281.463.570
FR0078 20.000.000.000 266.687.350 2.703.409.650 22.970.097.000
FR0079 1.825.714.000.000 55.428.764.614 279.042.040.186 2.160.184.804.800
FR0080 2.709.612.000.000 (33.109.811.189) 320.390.028.804 2.996.892.217.615
FR0082 1.031.511.000.000 4.877.427.789 75.889.295.549 1.112.277.723.339
FR0083 4.167.840.000.000 10.329.837.849 436.822.753.207 4.614.992.591.055
Sub Jumlah 68.552.703.000.000 263.411.626.143 9.600.686.943.525 78.416.801.569.668
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Dana AIP PNS 86.188.703.000.000 263.411.626.143 10.394.539.489.265 96.846.654.115.408

Entitas Anak
Obligasi Korporasi
Obl. Berkel II Waskita Karya
Tahap II Tahun 2016 idA- 6.000.000.000 -- (34.341.660) 5.965.658.340
Obl. Berkel III Waskita Karya
Tahap II Tahun 2018 Seri B idA- 25.000.000.000 -- (725.166.500) 24.274.833.500
Obl. Berkel II PLN
Tahap III Tahun 2018 Seri E idAAA 32.770.000.000 18.738.037 1.903.739.901 34.692.477.938
Obl. Subordinasi Berkelanjutan I Bank BJB
Tahap I Tahun 2017 Seri B idA 28.000.000.000 -- 900.925.480 28.900.925.480
Obl. Berkel II PNM
Tahap II Tahun 2018 Seri B idA 88.000.000.000 -- 1.180.210.240 89.180.210.240
Obl. Subordinasi Berkel I Bank Sumut
Tahap I Tahun 2018 idBBB+ 50.000.000.000 -- (613.978.000) 49.386.022.000
Obl. VII Bank Nagari Tahun 2015 idA 55.000.000.000 5.723.582 46.501.118 55.052.224.700
Obl. Berkel II Adhi Karya
Tahap II Tahun 2019 Seri B idA- 100.000.000.000 (22.332.843) 1.061.426.903 101.039.094.060
Obl. Berkel III PLN
Tahap V Tahun 2019 Seri E idA- 100.000.000.000 -- 19.182.772.000 119.182.772.000
Obl. Berkel III PLN
Tahap VII Tahun 2020 Seri D AAA 100.000.000.000 -- 8.000.580.000 108.000.580.000
Sub jumlah 584.770.000.000 2.128.776 30.902.669.482 615.674.798.258

Obligasi Pemerintah
FR0059 125.000.000.000 139.682.219 8.909.929.316 134.049.611.535
FR0061 30.000.000.000 81.981.479 1.158.968.221 31.240.949.700
FR0068 130.000.000.000 8.184.288.653 14.073.014.742 152.257.303.395
FR0071 50.000.000.000 4.506.632.945 4.960.950.554 59.467.583.499
FR0072 40.000.000.000 2.374.229.061 4.301.104.139 46.675.333.200
FR0083 50.000.000.000 4.920.325.154 443.995.346 55.364.320.500
Sub jumlah 425.000.000.000 20.207.139.511 33.847.962.318 479.055.101.829
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Entitas Anak 1.009.770.000.000 20.209.268.287 64.750.631.800 1.094.729.900.087
Jumlah Obligasi Tersedia Untuk Dijual 120.281.587.000.000 817.423.037.897 12.474.391.526.236 133.573.401.564.133

Approval for Printing/23-Mar-20 138 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dengan pihak berelasi adalah
sebagai berikut:

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Program THT
Obligasi Korporasi
Obl Berkel I Telkom thp I th 2015 sr D idAAA 5.000.000.000 124.699.444 5.124.699.444
Obl Berkel II Bank BTN
Tahap I Thn 2015 Sr D idAA+ 610.000.000.000 4.803.497 610.004.803.497
Obl Berkel III Bank BTN
Tahap I Thn 2017 Sr C idAA+ 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl Berkel III Bank BTN
Tahap I Thn 2017 Sr D idAA+ 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Obl Berkel II PLN
Tahap II Th 2017 Seri D idAAA 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Obl Bekel Indonesia Exim Bank III
Thp IV Thn 2017 Seri D AA- 125.000.000.000 -- 125.000.000.000
Obl Berkel Indonesia Exim Bank III
Thp IV Thn 2017 Seri E idAA- 125.000.000.000 -- 125.000.000.000
Obl Wajib Konversi Re-asuransi International idAA- 300.000.000.000 -- 300.000.000.000
Obl I Pelindo 1 Gerbang Nusantara
ThN 2016 Seri C idAAA 70.000.000.000 -- 70.000.000.000
Obl I Pelindo 1 Gerbang Nusantara
Thn 216 Seri D idAAA 13.000.000.000 -- 13.000.000.000
Obl I Angkasa Pura II Thn 2016 Seri C idAAA 120.000.000.000 -- 120.000.000.000
Obl Berkel I Bank Mandiri
Thp I Thn 2016 Seri C idAAA 325.000.000.000 -- 325.000.000.000
Obl Berkel I Pupuk Indonesia
Thp II th 2017 Seri B idAAA 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Obl Kereta Api Indonesia
Thn 2017 Seri B idAAA 110.000.000.000 -- 110.000.000.000
Obl I Marga Lingkar Jakarta
Thn 2017 Seri C AAA(idn) 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl Berkel I PP Properti Thp III Th 2019 idAA+ 140.000.000.000 -- 140.000.000.000
Sub Jumlah 2.743.000.000.000 129.502.941 2.743.129.502.941

Obligasi Pemerintah
FR 0040 758.762.000.000 11.229.914.880 769.991.914.880
FR 0044 295.428.000.000 (8.479.205.882) 286.948.794.118
FR 0047 134.492.000.000 (15.872.544.254) 118.619.455.746
FR 0050 1.120.585.000.000 26.449.560.139 1.147.034.560.139
FR 0052 1.380.415.000.000 (1.130.633.126) 1.379.284.366.874
FR 0054 546.501.000.000 (20.540.881.504) 525.960.118.496
FR 0083 1.492.227.000.000 35.969.227.421 1.528.196.227.421
Sub Jumlah 5.728.410.000.000 27.625.437.674 5.756.035.437.674
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Program THT 8.471.410.000.000 27.754.940.615 8.499.164.940.615

Dana AIP PNS


Obligasi Pemerintah
FR0067 300.000.000.000 15.754.196.563 315.754.196.563
FR0073 500.000.000.000 21.127.792.453 521.127.792.453
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Dana AIP PNS 800.000.000.000 36.881.989.016 836.881.989.016

Entitas Anak
Obligasi Pemerintah
FR 0067 60.000.000.000 (3.126.151.475) 56.873.848.525
FR 0071 75.000.000.000 (1.791.543.329) 73.208.456.671
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Entitas Anak 135.000.000.000 (4.917.694.804) 130.082.305.196
Jumlah Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 8.606.410.000.000 22.837.245.811 8.629.247.245.811

Approval for Printing/23-Mar-20 139 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Peringkat Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Program THT
Obligasi Korporasi
Obl. Berkel. I Telkom thp I th 2015 sr D idAAA 5.000.000.000 125.813.004 5.125.813.004
Obl. Berkel. II Bank BTN tahap I thn 2015 Sr D idAA+ 610.000.000.000 5.874.523 610.005.874.523
Obl. Berkel III Bank BTN Tahap I Thn 2017 Sr C idAA+ 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl. Berkel III Bank BTN Tahap I Thn 2017 Sr D idAA+ 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Obl. Berkel II PLN Tahap II Th 2017 Seri D idAAAA 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp I idAAA 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Thn 2016 Seri C
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp IV idAAA 125.000.000.000 -- 125.000.000.000
Thn 2017 Seri D
Obl. Berkel. Indonesia Eximbank III Thp IV idAAA 125.000.000.000 -- 125.000.000.000
Thn 2017 Seri E
Obl. Berkel. I Bank BRI thp II th 2016 Src idAAA 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Obl. Berkel I BRI Tahap III Thn 2016 Seri C idAAA 70.000.000.000 -- 70.000.000.000
Obl. I Pelindo 1 Gerbang Nusantara Thn 2016 Seri C idAA- 70.000.000.000 -- 70.000.000.000
Obl. I Pelindo 1 Gerbang Nusantara Thn 2016 Seri D idAA- 13.000.000.000 -- 13.000.000.000
Obl. I Angkasa Pura II Thn 2016 Seri C idAAA 120.000.000.000 -- 120.000.000.000
Obl. Berkel I Bank Mandiri Thp I Thn 2016 Seri C idAAA 325.000.000.000 -- 325.000.000.000
Obl. Berkel. I Pupuk Indonesia Thp II Th 2017 Seri B AAA (idn) 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Obl. I Kereta Api Indonesia Thn 2017 Seri B idAA+ 110.000.000.000 -- 110.000.000.000
Obl. I Marga Lingkar Jakarta Thn 2017 Seri C idAAA 100.000.000.000 -- 100.000.000.000
Obl. Berkel I PP Properti Thp III Th 2019 idBBB- 140.000.000.000 -- 140.000.000.000
Obl. Wajib Konversi Re-asuransi Internasional 300.000.000.000 -- 300.000.000.000
Sub Jumlah 3.113.000.000.000 131.687.527 3.113.131.687.527

Obligasi Pemerintah
FR 0034 500.000.000.000 32.157.330 500.032.157.330
FR 0040 758.762.000.000 13.580.009.711 772.342.009.711
FR 0044 295.428.000.000 (10.982.882.356) 284.445.117.644
FR 0047 134.492.000.000 (17.468.800.640) 117.023.199.360
FR 0050 1.120.585.000.000 27.031.381.836 1.147.616.381.836
FR 0052 1.380.415.000.000 (1.185.671.085) 1.379.229.328.915
FR 0054 546.501.000.000 (21.756.475.202) 524.744.524.798
FR 0083 1.492.227.000.000 36.876.719.205 1.529.103.719.205
Sub Jumlah 6.228.410.000.000 26.126.438.799 6.254.536.438.799
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Program THT 9.341.410.000.000 26.258.126.326 9.367.668.126.326

Dana AIP PNS


Obligasi Pemerintah
FR0067 300.000.000.000 15.994.326.722 315.994.326.722
FR0073 500.000.000.000 22.573.809.144 522.573.809.144
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Dana AIP PNS 800.000.000.000 38.568.135.866 838.568.135.866

Entitas Anak
Obligasi Pemerintah
FR 0067 60.000.000.000 (3.166.705.504) 56.833.294.496
FR 0071 75.000.000.000 (1.956.885.941) 73.043.114.059
Jumlah Obligasi Pihak Berelasi Entitas Anak 135.000.000.000 (5.123.591.445) 129.876.408.555
Jumlah Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 10.276.410.000.000 59.702.670.747 10.336.112.670.747

Approval for Printing/23-Mar-20 140 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

i..Sukuk (Catatan 18)


Rincian sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Dana AIP PNS
Surat Berharga Syariah Negara PBS 028 2.292.534.000.000 163.889.957.871 92.058.212.382 2.548.482.170.253
Surat Berharga Syariah Negara PBS 029 1.819.399.000.000 (19.121.377.630) 27.034.216.791 1.827.311.839.161
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 1.438.858.000.000 (96.497.326.929) 59.446.460.046 1.401.807.133.117
Surat Berharga Syariah Negara PBS 015 700.450.000.000 (9.835.831.446) 79.016.511.169 769.630.679.723
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 492.675.000.000 7.771.262.245 81.014.014.817 581.460.277.062
Surat Berharga Syariah Negara PBS 025 400.000.000.000 53.495.772.135 668.675.865 454.164.448.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 021 75.000.000.000 409.085.827 10.197.316.673 85.606.402.500
Sukuk Mudharabah Berkel I SMI
Thp II Seri B 80.000.000.000 -- 903.868.000 80.903.868.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 022 56.654.000.000 850.244.694 7.222.404.161 64.726.648.855
Sukuk Mudharabah Berkel I Wiajaya Karya
Thp II Th 2021 Seri C 25.000.000.000 -- (201.394.750) 24.798.605.250
Sub Jumlah 7.380.570.000.000 100.961.786.767 357.360.285.154 7.838.892.071.921
Program THT
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 2.200.000.000.000 292.720.242.834 5.184.221.166 2.497.904.464.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 005 1.929.399.000.000 (18.841.895.319) 27.233.140.980 1.937.790.245.661
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 1.342.115.000.000 159.035.606.411 (9.196.224.086) 1.491.954.382.325
Surat Berharga Syariah Negara PBS 015 986.829.000.000 (35.333.309.415) 9.922.275.168 961.417.965.753
Surat Berharga Syariah Negara PBS 022 357.766.000.000 38.544.418.004 (637.110.392) 395.673.307.612
Surat Berharga Syariah Negara PBS 023 200.000.000.000 35.888.381.859 153.746.141 236.042.128.000
Sukuk Mudharabah Berkel I PTPP
Tahap I Tahun 2021 Seri A 172.000.000.000 -- 363.012.880 172.363.012.880
Surat Berharga Syariah Negara PBS 025 118.295.000.000 -- 207.537.931 118.502.537.931
Surat Berharga Syariah Negara PBS 028 100.000.000.000 10.341.759.671 (465.154.671) 109.876.605.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 029 45.000.000.000 6.588.465.413 (176.399.213) 51.412.066.200
Sukuk Mudharabah Berkel I Wijaya Karya
Thp II Th 2021 Seri C 50.000.000.000 -- (402.789.500) 49.597.210.500
Sukuk Mudharabah Berkel II Wijaya Karya
THP I 2021 Seri C 50.000.000.000 -- (2.014.910.000) 47.985.090.000
Sukuk Mudharabah Berkel II Wijaya Karya
THP I 2021 Seri B 40.000.000.000 -- (1.244.308.400) 38.755.691.600
Sukuk Mudharabah Berkel I PTPP
Tahap I Tahun 2021 Seri B 27.000.000.000 -- (195.056.370) 26.804.943.630
Sukuk Mudharabah Berkel II Wijaya Karya
THP I 2021 Seri A 25.000.000.000 -- 59.163.750 25.059.163.750
Sub Jumlah 7.643.404.000.000 488.943.669.458 28.791.145.384 8.161.138.814.842
Entitas Anak
Surat Ijarah Berkel III PLN Tahap V
Tahun 2019 Seri E 100.000.000.000 -- 10.022.096.000 110.022.096.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 25.000.000.000 (2.588.862.776) 1.945.108.165 24.356.245.389
Sub Jumlah 125.000.000.000 (2.588.862.776) 11.967.204.165 134.378.341.389
Jumlah Sukuk Diukur pada Nilai Wajar
melalui Penghasilan Komprehensif Lain 15.148.974.000.000 587.316.593.449 398.118.634.703 16.134.409.228.152

Approval for Printing/23-Mar-20 141 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

` 2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Rating Nilai Nominal diamortisasi Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Dana AIP PNS
Surat Berharga Syariah Negara PBS 015 700.450.000.000 (10.220.921.094) 89.379.903.318 779.608.982.224
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 746.226.000.000 (77.976.680.128) 43.281.088.815 711.530.408.687
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 492.675.000.000 8.558.225.538 85.935.977.282 587.169.202.820
Surat Berharga Syariah Negara PBS 019 135.670.000.000 (381.292.977) 12.711.036.845 147.999.743.868
Surat Berharga Syariah Negara PBS 021 75.000.000.000 493.000.875 10.539.813.375 86.032.814.250
Sukuk Mudharabah Berkel I SMI
Thp II Thn 2019 Seri B idAAA (sy) 80.000.000.000 -- 2.583.442.400 82.583.442.400
Surat Berharga Syariah Negara PBS 022 56.654.000.000 920.583.735 9.234.309.806 66.808.893.541
Sub Jumlah 2.286.675.000.000 (78.607.084.052) 253.665.571.842 2.461.733.487.790
Program THT
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 216.177.000.000 14.735.023.268 26.727.347.022 257.639.370.290
Sub Jumlah 216.177.000.000 14.735.023.268 26.727.347.022 257.639.370.290
Entitas Anak
Surat Ijarah Berkel III PLN Tahap V
Tahun 2019 Seri E idAAA (sy) 100.000.000.000 -- 5.362.560.000 105.362.560.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 25.000.000.000 (2.761.824.403) 1.599.455.689 23.837.631.286
Sub Jumlah 125.000.000.000 (2.761.824.403) 6.962.015.689 129.200.191.286
Jumlah Sukuk Diukur pada Nilai Wajar
melalui Penghasilan Komprehensif Lain 2.627.852.000.000 (66.633.885.187) 287.354.934.553 2.848.573.049.366

Rincian sukuk yang diukur pada harga perolehan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2021
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Dana AIP PNS
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0006 8.522.957.000.000 534.044.914.576 9.057.001.914.576
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0007 2.179.994.000.000 94.915.229.669 2.274.909.229.669
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0010 2.185.014.000.000 (50.692.072.809) 2.134.321.927.191
Surat Berharga Syariah Negara PBS 003 2.079.250.000.000 (84.455.883.300) 1.994.794.116.700
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 1.818.182.000.000 (31.231.185.317) 1.786.950.814.683
Surat Berharga Syariah Negara PBS 005 1.152.306.000.000 143.366.569.048 1.295.672.569.048
Surat Berharga Syariah Negara PBS 007 1.181.671.000.000 89.925.834.892 1.271.596.834.892
Surat Berharga Syariah Negara PBS 011 629.307.000.000 33.757.394.670 663.064.394.670
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 500.000.000.000 66.950.000.000 566.950.000.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 025 65.000.000.000 (125.689.082) 64.874.310.918
Surat Berharga Syariah Negara PBS 028 57.556.000.000 70.334.952 57.626.334.952
Surat Berharga Syariah Negara PBS 029 50.000.000.000 5.240.560.645 55.240.560.645
Sub Jumlah 20.421.237.000.000 801.766.007.944 21.223.003.007.944
Program THT
Sukuk Ijarah PLN V/2010.B 3.272.048.000.000 204.330.889.085 3.476.378.889.085
Sukuk Mudharabah Subordinasi I Bank BRI Syariah Thn 2016 1.510.056.000.000 100.687.029.775 1.610.743.029.775
MTN Sukuk Mudharabah HK Realtindo 2019 Seri B 756.594.000.000 70.061.204.822 826.655.204.822
MTN Sukuk Mudharabah IV PT PNM Tahun 2020 Thp I 700.000.000.000 -- 700.000.000.000
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0007 492.637.000.000 (5.588.673.887) 487.048.326.113
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0010 450.295.000.000 11.616.372.100 461.911.372.100
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 300.000.000.000 (73.993.472) 299.926.006.528
Surat Berharga Syariah Negara PBS 005 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 007 170.000.000.000 -- 170.000.000.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 100.000.000.000 5.447.378.800 105.447.378.800
Surat Berharga Syariah Negara PBS 022 100.000.000.000 (390.536.791) 99.609.463.209
Surat Berharga Syariah Negara PBS 025 92.000.000.000 -- 92.000.000.000
Surat Berharga Syariah Negara PBS 028 30.000.000.000 4.144.788.918 34.144.788.918
Surat Berharga Syariah Negara PBS 029 30.000.000.000 4.025.000.000 34.025.000.000
Sub Jumlah 8.203.630.000.000 394.259.459.350 8.597.889.459.350
Jumlah Sukuk Diukur pada Harga Perolehan 28.624.867.000.000 1.196.025.467.294 29.820.892.467.294

Approval for Printing/23-Mar-20 142 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

2020
Premi
(diskonto), biaya
transaksi dan
bunga yang
belum
Rating Nilai Nominal diamortisasi Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Dana AIP PNS
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0006 50.000.000.000 5.879.004.577 55.879.004.577
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0007 629.307.000.000 44.855.716.205 674.162.716.205
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0010 1.152.306.000.000 153.516.414.639 1.305.822.414.639
Surat Berharga Syariah Negara PBS 003 1.818.182.000.000 (37.425.800.585) 1.780.756.199.415
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 2.185.014.000.000 (54.043.614.812) 2.130.970.385.188
Surat Berharga Syariah Negara PBS 005 2.079.250.000.000 (88.422.500.124) 1.990.827.499.876
Surat Berharga Syariah Negara PBS 007 2.179.994.000.000 99.988.649.512 2.279.982.649.512
Surat Berharga Syariah Negara PBS 011 57.556.000.000 113.617.993 57.669.617.993
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 8.335.957.000.000 551.417.280.729 8.887.374.280.729
Surat Berharga Syariah Negara PBS 028 174.829.000.000 12.115.508.488 186.944.508.488
Sub Jumlah 18.662.395.000.000 687.994.276.622 19.350.389.276.622
Program THT
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0007 450.295.000.000 15.435.453.339 465.730.453.339
Surat Berharga Syariah Negara IFR 0010 756.594.000.000 75.021.290.110 831.615.290.119
Surat Berharga Syariah Negara PBS 004 492.637.000.000 (5.958.172.986) 486.678.827.014
Surat Berharga Syariah Negara PBS 007 100.000.000.000 5.738.552.724 105.738.552.724
Surat Berharga Syariah Negara PBS 012 3.272.048.000.000 225.038.243.837 3.497.086.243.820
Surat Berharga Syariah Negara PBS 028 574.214.000.000 30.710.199.460 604.924.199.460
SUKUK IJARAH PLN V B
Thn 2010 idAAA (sy) 92.000.000.000 -- 92.000.000.000
Sukuk Mudharabah Subordinasi I
Bank BRI Syariah Thn 2016 idAAA (sy) 170.000.000.000 -- 170.000.000.000
MTN SUKUK MUDHARABAH
HK REALTINDO Thn 2019 SR B idAAA (sy) 700.000.000.000 -- 700.000.000.000
MTN SUKUK MUDHARABAH IV
PT PNM Thn 2020 Thp I idAAA (sy) 200.000.000.000 -- 200.000.000.000
Sub Jumlah 6.807.788.000.000 345.985.566.484 7.153.773.566.476
Jumlah Sukuk Diukur pada Harga Perolehan 25.470.183.000.000 1.033.979.843.106 26.504.162.843.098

j. Medium Term Notes (MTN) (Catatan 19)


Rincian Medium Term Notes (MTN) tersedia untuk dijual dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2021
Nilai Nominal Premi (Diskonto) Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Program THT
MTN I PTPN X TAHUN 2018 450.000.000.000 -- 6.894.031.500 456.894.031.500
MTN II PTPN III 2018 300.000.000.000 -- 156.309.000 300.156.309.000
MTN III PERUM PERUMNAS TH 2018 SERI A 50.000.000.000 -- (385.888.000) 49.614.112.000
MTN III PERUM PERUMNAS TH 2018 SERI B 50.000.000.000 -- 154.030.000 50.154.030.000
MTN II PTPN V THN 2021 200.000.000.000 -- -- 200.000.000.000
Sub Jumlah 1.050.000.000.000 -- 6.818.482.500 1.056.818.482.500
Entitas Anak
BRI MULTI FINANCE TAHUN 2019 30.000.000.000 14.742.343 100.992.265 30.115.734.608
Sub Jumlah 30.000.000.000 14.742.343 100.992.265 30.115.734.608
Jumlah MTN Tersedia Untuk Dijual 1.080.000.000.000 14.742.343
-- 6.919.474.765
-- 1.086.934.217.108

2020
Nilai Nominal Premi (Diskonto) Penyesuaian Nilai Tercatat
Pihak Berelasi
Program THT
MTN I PTPN X TAHUN 2018 450.000.000.000 -- 2.086.812.000 452.086.812.000
MTN II PTPN III 2018 300.000.000.000 -- 2.512.176.000 302.512.176.000
MTN III PERUM PERUMNAS TH 2018 SERI A 50.000.000.000 -- 327.376.500 50.327.376.500
MTN III PERUM PERUMNAS TH 2018 SERI B 50.000.000.000 -- 1.059.923.000 51.059.923.000
Sub Jumlah 850.000.000.000 -- 5.986.287.500 855.986.287.500

Dana AIP PNS


MTN I PERUSAHAAN PENGELOLA ASET SERI A 450.000.000.000 -- (419.748.024.000) 30.251.976.000
450.000.000.000 -- (419.748.024.000) 30.251.976.000

Entitas Anak
BRI MULTI FINANCE TAHUN 2019 30.000.000.000 28.853.780 (653.780) 30.028.200.000
Sub Jumlah 30.000.000.000 28.853.780 (653.780) 30.028.200.000
Jumlah MTN Tersedia Untuk Dijual 1.330.000.000.000 28.853.780 (413.762.390.280) 916.266.463.500

Approval for Printing/23-Mar-20 143 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Rincian Medium Term Notes (MTN) dimiliki hingga jatuh tempo dengan pihak berelasi adalah sebagai
berikut:

2021 2020
Nilai Tercatat Nilai Tercatat
Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
MTN III PTPN III TH 2019 SERI B 600.000.000.000 600.000.000.000
MTN III PTPN III TH 2019 SERI A 300.000.000.000 300.000.000.000
MTN I HK REALTINDO THN 2019 SERI A 575.000.000.000 575.000.000.000
MTN IX WIKA REALTY THN 2019 SERI B 545.000.000.000 545.000.000.000
MTN VIII PERUM PERUMNAS TH 2019 300.000.000.000 300.000.000.000
MTN IV PERUM PERUMNAS TH 2019 200.000.000.000 200.000.000.000
MTN V PERUM PERUMNAS TH 2019 SR B 150.000.000.000 150.000.000.000
Jumlah MTN Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000

k. iKontrak Investasi Kolektif (Catatan 20)


Rincian Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA) dimiliki hingga jatuh tempo dengan
pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2021
Nilai Nominal Premi (Diskonto) Penyesuaian Nilai Tercatat
Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
EBA-SP SMF-BTN 02 SERI A2 85.470.138.824 -- 1.455.267.576 86.925.406.400
EBA-SP SMF-BTNO3 Kelas A Seri A2 78.148.271.114 -- 2.703.608.991 80.851.880.105
KIK EBA MANDIRI JSMR01 KELAS A
THN 2017 50.000.000.000 -- 1.510.264.000 51.510.264.000
KIK EBA PT INDONESIA POWER KLS A
TH 2017 79.400.670.940 -- 1.564.524.318 80.965.195.258
EBA-SP SMF-BTNO4 KELAS A SERI A2 112.238.555.912 -- 3.201.915.708 115.440.471.620
EBA Mandiri GIAA01 - Surat Berharga Hak
Atas Pendapatan Penjualan Tiket Kelas A 519.625.000.000 -- (132.452.412.500) 387.172.587.500
KIK EBA BAHANA BUKOPIN - KLS A2
TH 2019 246.500.000.000 -- 23.136.243.500 269.636.243.500
EBA-SP SMF-BTNO5 KELAS Al
TAHUN 2019 162.368.145.973 -- 7.590.593.919 169.958.739.892
1.333.750.782.763 -- (91.289.994.488) 1.242.460.788.275
Entitas Anak
BAHANA BANK BUKOPIN 212.500.000.000 -- 19.945.037.500 232.445.037.500
Jumlah KIK-EBA Tersedia Untuk Dijual 1.546.250.782.763 -- (71.344.956.988) 1.474.905.825.775

Nilai Nominal Premi (Diskonto) Penyesuaian Nilai Tercatat


Rp Rp Rp Rp
Pihak Berelasi
Program THT
EBA DBTN05 KELAS A2 56.731.922.753 -- 276.111.431 57.008.034.184
EBA-SP SMF-BTN 02 SERI A2 143.931.140.736 -- 3.340.279.070 147.271.419.806
EBA-SP SMF-BTN 03 Kelas A Seri A2 109.391.395.286 -- 3.011.384.307 112.402.779.593
KIK EBA MANDIRI JSMR01 KELAS A
THN 2017 100.000.000.000 -- 2.703.949.000 102.703.949.000
KIK EBA PT INDONESIA POWER KLS A
TH 2017 178.171.269.969 -- 3.437.595.502 181.608.865.472
EBA-SP SMF-BTNO4 KELAS A SERI A2 158.001.864.088 -- 1.737.644.461 159.739.508.549
EBA Mandiri GIAA01 - Surat Berharga Hak
Atas Pendapatan Penjualan Tiket Kelas A 600.000.000.000 -- -- 600.000.000.000
KIK EBA BANANA KB BUKOPIN - KLS A2
TH 2019 272.600.000.000 -- 21.479.525.178 294.079.525.178
EBA-SP SMF-BTNO5 KELAS Al
TAHUN 2019 214.584.019.566 -- 7.221.735.053 221.805.754.619
1.833.411.612.398 -- 43.208.224.002 1.876.619.836.401
Entitas Anak
BAHANA BANK KB BUKOPIN 235.000.000.000 -- 18.516.832.050 253.516.832.050
Jumlah KIK-EBA Tersedia Untuk Dijual 2.068.411.612.398 -- 61.725.056.052 2.130.136.668.451

Approval for Printing/23-Mar-20 144 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

57. Dampak Penerapan PSAK 73

Tabel berikut menyajikan analisis dampak penerapan PSAK 73 pada posisi laporan keuangan pada
tanggal 1 Januari 2020:
1 Januari/January 1 , 2020
Sebelum Penyesuaian Setelah
penyesuaian PSAK 73/ penyesuaian
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset
Beban dibayar dimuka 1.694.810.835 (766.949.975) 927.860.860
Aset tetap - Aset hak guna 988.097.054 3.272.936.359 4.261.033.413
LIABILITAS
Liabilitas sewa usaha (247.792.986) (2.505.986.384) (2.753.779.370)

58. Informasi Tambahan Arus Kas

Rekonsiliasi dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut:

2021
Saldo awal Arus Kas Lain-lain Saldo Akhir
Liabilitas sewa usaha 10.519.765.385 (12.848.952.953) 34.567.403.426 32.238.215.858
Jumlah 10.519.765.385 (12.848.952.953) 34.567.403.426 32.238.215.858

2020
Saldo awal Arus Kas Lain-lain Saldo Akhir
Liabilitas sewa usaha 247.792.986 (7.138.307.196) 17.410.279.595 10.519.765.385
Jumlah 247.792.986 (7.138.307.196) 17.410.279.595 10.519.765.385

59. Standar Akuntansi dan Interpretasi Standar yang telah disahkan Namun Belum Berlaku Efektif

DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, amandemen dan penyesuaian atas standar, serta
interpretasi atas standar namun belum berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada 1 Januari 2021.

Amendemen atas standar yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 April
2021 yaitu:
• Amendemen PSAK 73: Sewa tentang Konsesi Sewa terkait Covid-19 Setelah 30 Juni 2021.

Amendemen dan penyesuaian atas standar yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2022, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
• Amendemen PSAK 22: Kombinasi Bisnis tentang Referensi ke Kerangka Konseptual;
• Amendemen PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi tentang Kontrak Merugi -
Biaya Memenuhi Kontrak;
• Amendemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Hasil Sebelum Penggunaan yang Diintensikan;
• PSAK 69 (Penyesuaian Tahunan 2020): Agrikultur;
• PSAK 71 (Penyesuaian Tahunan 2020): Instrumen Keuangan; dan
• PSAK 73 (Penyesuaian Tahunan 2020): Sewa.

Amendemen atas standar yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2023, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
• Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Pengungkapan Kebijakan Akuntansi;
• Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Klasifikasi Liabilitas sebagai Jangka
Pendek atau Jangka Panjang;
• Amendemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tentang
Definisi Estimasi Akuntansi; dan
• Amendemen PSAK 46: Pajak Penghasilan tentang Pajak Tangguhan terkait Aset dan Liabilitas yang
timbul dari Transaksi Tunggal.

Approval for Printing/23-Mar-20 145 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Standar dan amendemen baru yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2025, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
• PSAK 74: Kontrak Asuransi
• Amendemen PSAK 74: Kontrak Asuransi tentang Penerapan Awal PSAK 74 dan PSAK 71 –
Informasi Komparatif.
Hingga tanggal laporan keuangan ini diotorisasi, Perseroan masih melakukan evaluasi atas dampak
potensial dari penerapan standar baru, amendemen standar dan interpretasi standar tersebut.

60. Informasi penting lainnya


1. iPemenuhan tingkat solvabilitas minimal
Berdasarkan ketentuan pasal 4 dan pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
66/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran dan Pelaporan Penyelenggaraan Program
Tabungan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil
Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
mengatur bahwa Perseroan wajib menjaga tingkat solvabilitasnya paling sedikit 2% dari jumlah
kewajiban manfaat polis masa depan ditambah utang klaim THT dan cadangan teknis JKK dan JKm.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 27/POJK.05/2018 Tentang
Perubahan atas Jasa Keuangan dan No.71/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Pasal 3 menetapkan bahwa Perusahaan setiap
saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas paling rendah 100% (seratus persen) dari Modal Minimum
Berbasis Risiko (MMBR).

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, tingkat solvabilitas Perseroan berdasarkan PMK adalah
sebesar 838,85% (2020:932,33%). Sedangkan tingkat solvabilitas berdasarkan POJK adalah
sebesar 1.207,83% (2020:1.812,51%).

2. iPenerapan Kebijakan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan


Sejak 14 Juni 2021, untuk LMPMD Program THT adalah sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 66/PMK.02/2021 (“PMK 66/2021”) Tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran
dan Pelaporan Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan tersebut, Perseroan menghitung
LMPMD Program THT dengan menggunakan metode perhitungan dan asumsi yang disetujui oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia. Metode perhitungan dan asumsi yang digunakan dalam
perhitungan LMPMD Program THT telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia
berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-1130/MK.02/2020 tanggal 04 Desember 2020 – Hal:
Persetujuan Metode dan Asumsi dalam perhitungan LMPMD Program THT PNS tahun 2021.

Dampak penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 66/PMK.02/2021 (“PMK 66/2021”)
Tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran dan Pelaporan Penyelenggaraan Program Tabungan Hari
Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Negara, Prajurit
Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia telah disesuaikan
ke liabilitas manfaat polis masa depan dan beban liabilitas manfaat polis masa depan (Catatan 3.b).
Tabel berikut ini disajikan sebagai informasi tambahan.

Tingkat bunga PMK Tingkat Bunga Pasar


2021 2021
Rp Rp
Laporan posisi keuangan
Liabilitas
Liabilitas kepada pemegang polis
masa depan 98.466.721.023.249 145.220.167.431.246
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Beban
Penurunan liabilitas
manfaat polis masa depan 1.686.411.876.685 --

Approval for Printing/23-Mar-20 146 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

3. iPerjanjian Kerjasama dengan PT Oasis Central Investment (OCI)


Dalam rangka rencana pembangunan Menara Taspen di JI. Sudirman Kay.2 pada tanggal 29
Desember 2020 Entitas anak (PT Taspen Properti – “Taspro”) melakukan penandatanganan
perjanjian kerjasama dengan PT Oasis Central Investment (OCI) yang merupakan Mitra Terpilih hasil
dari proses Pemilihan Mitra Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Sudirman Kavling 2 Jakarta Pusat.
Perjanjian yang ditandatangani adalah:
1. Sale and Purchase Agreement (SPA) (Perjanjian Jual Beli Saham);
2. Shareholder Agreement (SHA) (Perjanjian Pemegang Saham);
3. Master Agreement (MA) (Perjanjian Induk).

Penandatanganan perjanjian dimulai dengan penandatanganan SPA dimana PT OCI membeli 70%
saham PT Central Sudirman Development (CSD) yang sebelumnya bernama PT Arthindokarya
Sejahtera (AKS) yang merupakan entitas anak Taspro.

Atas transaksi penjualan 70% saham entitas anak di PT CSD, PT OCI akan melakukan 2 (dua) kali
pembayaran yang dilakukan secara bertahap sesuai kondisi prasyarat yang disepakati dalam MA
dimana pembayaran ke-1 sebesar 50% akan dilakukan jika prasyarat ke-1 dapat dipenuhi.
Prasyarat ke-1 tersebut adalah:
1. SHGB No 189 milik Taspro sudah dibalik nama menjadi atas nama PT CSD;
2. Uji tuntas PT AKS dapat diterima oleh PT OCI;
3. BOT/Cooperation Agreement ditandatangani.

Sedangkan pembayaran ke-2 sebesar 50% akan dilakukan jika prasyarat ke-2 dapat dipenuhi.
Prasyarat ke-2 tersebut adalah:
1. Konfirmasi tenant Menara Taspen akan keluar dari Gedung;
2. Izin Pembangunan: KKOP dan IPPR;
3. SHGB a/n CSD di atas HPL Taspen.

Kondisi prasyarat ke-1 timbul karena terjadi dinamika perubahan strategi selama proses finalisasi
kontrak perjanjian MA, SHA dan SPA dimana rencana pembentukan perusahaan patungan berubah
menjadi penggunaan anak perusahaan eksisting yaitu PT AKS sehingga muncul syarat uji tuntas
PT AKS dapat diterima PT OCI, termasuk dibutuhkannya waktu yang lebih panjang untuk
memperoleh izin Menteri BUMN terkait optimalisasi pemanfaatan lahan Sudirman Taspen muncul
syarat BOT/Cooperation Agreement ditandatangani sebagai isyarat izin Menteri BUMN telah
diperoleh.

Pada tanggal 31 Desember 2021, karena kondisi prasyarat sudah terpenuhi, maka transaksi
penjualan 70% saham tersebut sudah diakui dalam laporan keuangan dan pendapatan yang berasal
dari transaksi penjualan saham tersebut sudah diakui.

61. Perkembangan Kondisi Ekonomi di Indonesia

Wabah virus Covid-19 yang melanda Indonesia sudah berjalan lebih dari 1 tahun dan diproyeksikan
masih terus berlangsung meskipun dengan penanganan yang sudah semakin memadai terutama dari
segi fasilitas kesehatan, dan juga sudah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga protokol
kesehatan. Meskipun demikian, tahun 2021 merupakan tahun yang cukup berat karena munculnya
varian Delta pada awal semester 2 tahun 2021 yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang cukup
banyak dalam skala nasional. Selain itu, ditandai juga dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan
menurunnya harga-harga sekuritas di pasar modal.

Pelemahan nilai tukar rupiah ini memberikan indikasi dampak positif terhadap aset moneter neto
Perseroan. Sementara itu menurunnya harga–harga sekuritas di pasar modal berdampak signifikan bagi
Perseroan.

Di tahun 2021, terdapat penurunan yang signifikan terhadap harga kuotasian di Bursa Efek untuk
instrumen saham yang dimiliki Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
reksadana.

Approval for Printing/23-Mar-20 147 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Resolusi dari dampak ekonomi Indonesia ini, banyak tergantung dari kebijakan fiskal dan moneter yang
ditempuh oleh Pemerintah Republik Indonesia yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar
kendali Perseroan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi
ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perseroan dan realisasi dari aset, termasuk pengaruh dari
penempatan investasi.

62. Akun Reklasifikasi

Akun tertentu dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020,
telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2021.

31 Desember 2020
Sebelum
Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah Reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas Lain-Lain 141.534.385.239 (10.519.765.385) 131.014.619.854
Liabilitas Sewa -- 10.519.765.385 10.519.765.385

63. Perjanjian Penting

PT Indokeramikatama Perkasa
Pada tanggal 4 Februari 2021, PT Taspen Properti Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama
dengan PT Indokeramikatama Perkasa dengan Nomor Perjanjian 27/DIR/SPK/II/2021, dimana
PT Taspen Properti Indonesia melakukan pengadaan sanitary untuk proyek Apartemen Aspena yang
berlokasi di Tangerang, Banten. Jangka waktu perjanjian ini dimulai pada tanggal 8 Februari 2021 dan
diakhiri pada tanggal 30 Juni 2021.

PT Amtara Nirmala
Pada tanggal 28 Mei 2021, PT Taspen Properti Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan
PT Amtara Nirmala dengan Nomor Perjanjian 44/DIR/SPK/V/2021, dimana PT Taspen Properti
Indonesia melakukan pengadaan jasa Rancang Bangun Taman dan Special Lighting untuk proyek
Apartemen Aspena yang berlokasi di Tangerang, Banten. Jangka waktu perjanjian ini dimulai pada
tanggal 1 Juni 2021 dan diakhiri pada tanggal 31 Agustus 2021.

PT Altrak 1978
Pada tanggal 12 Januari 2021, PT Taspen Properti Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama
dengan PT Altrak 1978 dengan Nomor Perjanjian 09/DIR/SPK/I/2021, dimana PT Taspen Properti
Indonesia melakukan pengadaan dan instalasi Genset untuk proyek Apartemen Aspena yang berlokasi
di Tangerang, Banten. Jangka waktu perjanjian ini dimulai pada tanggal 13 Januari 2021 dan diakhiri
pada tanggal 13 Juni 2021.

PT Alien Bangun Nusantara


Pada tanggal 21 Juli 2021, PT Taspen Properti Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan
PT Alien Bangun Nusantara dengan Nomor Perjanjian 65/DIR/SPK/VII/2021, dimana PT Taspen
Properti Indonesia melakukan pengadaan Jasa Interior dan Special Lighting untuk proyek Apartemen
Aspena yang berlokasi di Tangerang, Banten. Jangka waktu perjanjian ini dimulai pada tanggal
2 Agustus 2021 dan diakhiri pada tanggal 31 Oktober 2021.

Approval for Printing/23-Mar-20 148 Paraf:


PT TASPEN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

64. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Pelaporan

a. Perubahan Susunan Direksi


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-
27/MBU/01/2022 tanggal 20 Januari 2022 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri, sehingga susunan direksi Perseroan sebagai berikut:

Dewan Direksi 2022


Direktur Utama Antonius N.S Kosasih
Direktur SDM dan Teknologi Informasi Ovita Susiana Rosya
Direktur Operasional Ariyandi
Direktur Keuangan Rena Latsmi Puri
Direktur Investasi Rony Hanityo Aprianto
Direktur Perencanaan dan Aktuaria Feb Sumandar
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Diyantini Soesilowati

b.Kasus Hukum Taspen Life


Pada Januari 2022, Kejaksaan Agung Republik Indonesia melalui Direktur Penyidikan Jaksa Agung
Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) telah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan
Nomor Print-01/F.2/Fd.2/01/2022 tanggal 04 Januari 2022 tentang Penyidikan Perkara Dugaan Tindak
Pidana Korupsi dalam Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi PT Asuransi Jiwa Taspen pada
Entitas anak periode Tahun 2017 sampai dengan 2020, yang mengakibatkan terjadinya kerugian
menurut Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Mengingat proses hukum masih berlangsung, terdapat ketidakpastian mengenai apakah terdapat
kerugian keuangan dan non-keuangan lebih lanjut terhadap PT Asuransi Jiwa Taspen sebagai
konsekuensi kasus ini dan apakah jumlah yang akan diperoleh PT Asuransi Jiwa Taspen mampu
untuk memulihkan kerugian yang telah diakui dalam laporan keuangan.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, dampak dari proses hukum dugaan tindak
pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwa Taspen belum
dapat diperkirakan.

65. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian yang disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 15 Maret 2022.

Approval for Printing/23-Mar-20 149 Paraf:


PT.TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
ASET
Kas dan Setara Kas 629.947.728.626 841.151.083.055 28.001.150.624 133,53 2.903,99
Piutang Premi dan Iuran 77.559.408.351 138.871.705.506 153.237.896.112 179,05 (9,38)
Piutang Hasil Investasi 3.804.177.872.616 3.062.604.569.245 2.873.157.469.892 80,51 6,59
Piutang Pelepasan Investasi 90.086.467.153 383.407.500.000 3.602.316.977 425,60 10.543,36
Pajak Dibayar Dimuka 6.389.840.145 14.593.704.485 9.429.012.141 228,39 54,77
Piutang PSL Pemberi Kerja - - 669.808.470.045 - (100,00)
Piutang SHL - 53.396.193.493 - - -
Piutang Kepada:
Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI 52.627.570.732 40.676.727.079 442.250.075 77,29 9.097,68

Dana Belanja Pensiun APBN 8.116.213.786.706 7.565.311.324.300 7.363.678.773.800 93,21 2,74


Piutang Lain-lain 41.887.220.963 54.408.814.948 38.433.211.064 129,89 41,57
Deposito 30.378.704.868.649 49.546.458.603.831 46.648.836.097.085 163,10 6,21
Surat Berharga:
Saham
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 600.000.000.000 168.597.052.100 292.197.111.540 28,10 (42,30)
Tersedia Untuk Dijual 18.468.404.919.498 14.691.195.997.348 16.851.401.088.877 79,55 (12,82)
Reksadana
Tersedia Untuk Dijual 26.970.515.381.057 17.284.027.447.038 14.457.967.096.570 64,08 19,55
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 13.225.014.906.667 6.903.529.085.310 6.760.053.238.472 52,20 2,12
Obligasi
Tersedia Untuk Dijual 117.098.813.162.106 138.115.939.887.238 138.933.887.575.013 117,95 (0,59)
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 31.731.406.543.272 9.616.129.234.827 10.936.112.670.747 30,30 (12,07)
Sukuk
Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain 4.818.651.531.304 16.326.524.148.002 2.848.573.049.366 338,82 473,15
Diukur pada Harga Perolehan 31.873.896.366.903 29.922.108.722.737 26.605.901.594.912 93,88 12,46
MTN (Medium Term Notes)
Tersedia Untuk Dijual 1.177.441.616.658 1.086.934.217.108 916.266.463.500 92,31 18,63
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000 100,00 -
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset
Tersedia Untuk Dijual 2.324.780.915.855 1.474.905.825.775 2.130.136.668.451 63,44 (30,76)
Biaya Dibayar Dimuka 38.392.601.581 42.070.148.707 39.366.597.097 109,58 6,87
Investasi Langsung 4.507.140.977.157 2.436.224.405.238 2.369.397.315.420 54,05 2,82
Investasi pada Entitas Asosiasi 2.325.663.200.000 2.854.003.215.750 2.257.683.602.663 122,72 26,41
Properti Investasi 206.668.732.918 111.953.462.677 260.746.871.587 54,17 (57,06)
Aset Tetap 2.078.051.622.702 643.588.818.213 612.129.171.817 30,97 5,14

Aset Tidak Berwujud 365.384.947.183 231.958.954.574 332.730.828.283 63,48 (30,29)


Aset Pajak Tangguhan 6.387.806.701 25.215.185.295 28.836.856.743 394,74 (12,56)
Aset Lain-lain 645.906.967.893 425.709.440.402 303.046.820.884 65,91 40,48
JUMLAH ASET 304.330.116.963.395 306.731.495.474.281 287.395.061.269.757 100,79 6,73

i
PT.TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)

LIABILITAS 1.394.529.743.415
Utang Klaim 1.345.037.340 401.345.562.414 3.017.283.624 29.838,99 13.201,55
Cadangan Teknis
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 723.826.874.575 638.451.695.973 616.090.608.921 88,21 3,63
Estimasi Klaim Masih Dalam Proses 185.791.430.066 106.499.047.521 92.227.474.373 57,32 15,47
Utang Perolehan Investasi - - 97.809.810.547 - (100,00)
Utang Barang & Jasa 253.923.721.716 350.708.075.191 377.800.892.005 138,12 (7,17)
Utang Pajak 39.561.410.907 31.682.250.727 21.419.681.033 80,08 47,91
Utang Iuran 590.151.355 1.973.203.022 567.356.973 334,36 247,79
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 272.478.463.664 335.506.470.350 285.871.980.744 123,13 17,36
Pendapatan Diterima Dimuka 119.884.764.839 18.934.671.046 19.497.142.488 15,79 (2,88)
Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS 184.592.328.170.877 186.430.652.563.991 168.789.401.431.366 101,00 10,45
Dana Akumulasi Iuran Pasti 846.253.575.270 893.179.508.437 583.136.077.620 105,55 53,17
Liabilitas Asuransi :
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan 106.490.183.701.417 103.790.287.752.024 101.447.872.592.551 97,46 2,31
Estimasi Liabilitas Klaim 870.600.017.632 825.768.693.226 844.278.156.492 94,85 (2,19)
Liabilitas Imbalan Kerja 105.284.593.559 128.462.071.553 136.958.263.618 122,01 (6,20)
Liabilitas Pajak Tangguhan 779.925.488 81.728.886 - 10,48 100,00
Liabilitas Sewa - 32.238.215.858 10.519.765.385 - 206,45
Liabilitas Lain-lain 38.037.442.830 165.248.337.336 131.014.619.854 434,44 26,13
JUMLAH LIABILITAS 294.540.869.281.535 294.151.019.847.555 273.457.483.137.594 99,87 7,57
294.151.019.847.555 #REF!
EKUITAS (294.151.019.847.555)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham 500.000.000.000 500.000.000.000 500.000.000.000 100,00 -
Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan TUD:
Perseroan:
Saham (4.896.769.931.808) (3.955.750.906.655) (3.201.422.309.682) 80,78 (23,56)
Obligasi 779.627.191.954 698.688.984.449 2.152.212.870.966 89,62 (67,54)
Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset 50.761.173.754 (91.289.994.488) 43.208.224.003 (179,84) (311,28)
Sukuk 121.861.123.029 35.906.065.234 26.727.347.022 29,46 34,34
Reksadana (1.492.503.850.478) (496.063.501.190) (743.855.107.992) 33,24 33,31
Investasi Langsung 87.622.060.847 190.895.695.441 144.666.004.642 217,86 31,96
MTN 38.328.035.099 6.818.482.500 5.986.287.500 17,79 13,90
Entitas Anak:
Saham (12.273.898.750) (38.510.484.973) (17.062.537.895) 313,76 (125,70)
Obligasi 25.471.126.748 58.350.623.006 69.041.117.680 229,09 (15,48)
Sukuk 1.532.826.124 11.967.204.165 6.962.015.689 780,73 71,89
Reksadana (57.237.009.578) (120.939.497.475) (145.853.257.993) 211,30 17,08
Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset 8.838.657.664 19.938.389.155 18.510.659.773 225,58 7,71
MTN (59.794) 100.992.265 (653.562) (168.900,33) 15.552,59
Saldo Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Entitas Induk (17.843.671.206) (24.963.022.034) (35.852.860.730) 139,90 30,37
Entitas Anak (427.827.126) 1.423.893.608 711.398.091 (332,82) 100,15
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (4.521.613.663) 380.530.341.987 117.653.889.345 (8.415,81) 223,43
Saldo Laba :
Yang Sudah Ditentukan Penggunaannya 14.000.000.634.800 14.984.948.298.413 13.694.116.053.272 107,04 9,43
Yang Belum Ditentukan Penggunaannya 299.818.153.085 - 560.293.356.318 - (100,00)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 249.721.368.645 320.637.730.491 730.538.888.823 128,40 (56,11)
9.682.004.489.346 12.482.689.293.899 13.926.581.385.270 128,93 (10,37)
Kepentingan Non Pengendali 107.243.192.514 97.786.332.827 10.996.746.893 91,18 789,23
9.789.247.681.860 12.580.475.626.726 13.937.578.132.163 128,51 (9,74)
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 304.330.116.963.395 306.731.495.474.281 287.395.061.269.757 100,79 6,73

ii
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER
RKAP AUDITED 2020 AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
PENDAPATAN
Premi dan Iuran 9.042.030.939.159 8.632.536.257.385 8.537.933.292.363 95,47 1,11
Hasil Investasi 11.067.292.697.792 9.776.555.299.210 *) 9.830.261.291.239 88,34 (0,55)
Pendapatan Lain 1.242.867.522.659 2.025.288.652.170 1.230.053.310.460 162,95 64,65
JUMLAH PENDAPATAN 21.352.191.159.609 20.434.380.208.765 19.598.247.894.062 95,70 4,27
BEBAN
Beban Klaim dan Manfaat
Manfaat Klaim 14.804.108.697.291 16.466.361.024.739 13.795.364.833.154 111,23 19,36
Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan 4.501.897.729.719 2.346.700.449.410 3.434.582.866.366 52,13 (31,67)
Kenaikan (Penurunan) Estimasi Liabilitas Klaim 1.511.812.431 (25.745.481.394) 297.140.586.969 (1.702,95) (108,66)
Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis 196.704.585.818 36.632.660.200 80.574.985.237 18,62 (54,54)
Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 19.504.222.825.259 18.823.948.652.955 17.607.663.271.726 96,51 6,91

Beban Usaha :
Beban Investasi 35.068.723.003 14.780.628.011 25.880.383.944 42,15 (42,89)
Beban Non Investasi :
Beban Manajemen 100.445.207.853 70.263.235.304 55.789.145.556 69,95 25,94
Beban Operasional 129.229.942.794 78.658.223.933 121.923.984.192 60,87 (35,49)
Beban Pegawai 1.098.442.325.133 894.877.659.818 868.634.348.437 81,47 3,02
Beban Umum 234.215.150.045 179.449.565.978 204.357.830.795 76,62 (12,19)
Beban Penyusutan dan Amortisasi 230.267.668.713 166.321.032.476 214.771.868.197 72,23 (22,56)
Beban Penyisihan Penurunan Investasi - 8.362.500.000 - - 100,00
Jumlah Beban Usaha Induk 1.827.669.017.541 1.412.712.845.520 1.491.357.561.121 77,30 (5,27)
Beban Usaha Entitas Anak 335.407.921.419 365.907.073.327 214.429.357.697 109,09 70,64
Jumlah Beban Usaha 2.163.076.938.960 1.778.619.918.847 1.705.786.918.818 82,23 4,27
Penggantian BOP Pembayaran Pensiun (711.519.600.000) (682.357.077.280) (656.428.980.404) 95,90 3,95
Jumlah Beban Usaha Bersih 1.451.557.338.960 1.096.262.841.567 1.049.357.938.414 75,52 4,47
Beban Di Luar Usaha :
Beban PKBL 8.900.000.000 8.849.862.073 8.596.621.202 99,44 2,95
Beban CSR 6.193.000.000 6.159.980.600 4.996.869.649 99,47 23,28
Beban Lain 21.441.183.753 14.846.561.917 13.741.557.241 69,24 8,04

Jumlah Beban Di Luar Usaha 36.534.183.753 29.856.404.590 27.335.048.092 81,72 9,22

JUMLAH BEBAN 20.992.314.347.972 19.950.067.899.112 18.684.356.258.232 95,04 6,77

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 359.876.811.637 484.312.309.653 913.891.635.830 134,58 (47,01)


Beban Pajak Penghasilan (Kini dan Tangguhan) (108.268.086.391) (106.704.977.741) (182.473.298.878) 98,56 (41,52)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 251.608.725.246 377.607.331.912 731.418.336.952 150,08 (48,37)
-
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :
Komponen Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi :
Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual 738.740.670.874 (2.039.008.608.717) 1.685.787.423.497 (276,01) (220,95)
Komponen yang Tidak Akan Direklas ke Laba Rugi :
Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 940.417.567 11.691.369.752 (14.993.942.947) 1.243,21 177,97
739.681.088.441 (2.027.317.238.965) 1.670.793.480.550 (274,08) (221,34)
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF 991.289.813.687 (1.649.709.907.053) 2.402.211.817.502 (166,42) (168,67)
-

iii
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER
RKAP AUDITED 2020 AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
PENDAPATAN :
PENDAPATAN PREMI DAN IURAN:
Perseroan :
Iuran THT 5.742.750.604.821 5.719.931.138.810 5.817.838.003.810 99,60 (1,68)
Iuran JKK 422.598.129.583 414.268.889.855 417.249.535.779 98,03 (0,71)
Iuran JKM 1.267.794.388.749 1.242.434.443.491 1.251.143.892.824 98,00 (0,70)
Jumlah Pendapatan Iuran 7.433.143.123.153 7.376.634.472.156 7.486.231.432.413 99,24 (1,46)
-
Entitas Anak 1.608.887.816.006 1.255.901.785.229 1.051.701.859.950 78,06 19,42
Jumlah Pendapatan Premi dan Iuran 9.042.030.939.159 8.632.536.257.385 8.537.933.292.363 95,47 1,11
HASIL INVESTASI :
Perseroan :
Bunga Deposito 548.602.369.956 938.554.641.143 1.113.527.367.412 171,08 (15,71)
Bunga Obligasi 3.971.720.703.627 4.219.420.242.394 4.304.365.274.785 106,24 (1,97)
Imbal Hasil Sukuk 666.854.023.938 900.210.835.011 644.221.352.366 134,99 39,74
Bunga MTN (Medium Term Notes) 367.065.322.581 402.960.763.888 418.431.250.000 109,78 (3,70)
Bunga Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset 186.495.179.089 146.547.426.549 208.674.577.174 78,58 (29,77)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Obligasi 1.268.728.976.368 765.551.524.352 1.046.635.444.498 60,34 (26,86)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Reksadana 825.000.000.000 198.591.010.526 243.163.316.423 24,07 (18,33)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Saham 1.008.849.494.876 648.460.490.314 349.598.893.753 64,28 85,49
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Sukuk 79.180.055.432 132.977.380.845 68.000.195.381 167,94 95,55
Kenaikan (Penurunan) Investasi - Saham (27.549.494.876) (47.255.118.430) (3.597.672.699) 171,53 (1.213,49)
Dividen Saham 302.681.791.754 213.305.196.816 254.427.706.554 70,47 (16,16)
Dividen Reksadana 300.000.000.000 50.098.372.187 94.887.393.090 16,70 (47,20)
Dividen Penyertaan 6.160.000.000 1.918.831.849 1.742.270.097 31,15 10,13
Imbal Hasil Reksadana 728.016.333.333 512.719.477.588 522.703.267.966 70,43 (1,91)
Bagian Laba (rugi) Entitas Asosiasi 236.623.310.000 312.746.477.998 207.872.014.869 132,17 50,45
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi Langsung - - 7.019.526.453 - (100,00)
Pendapatan Sewa Properti Investasi 207.108.000.000 198.561.330 189.140.001 0,10 4,98
Hasil Investasi Lainnya 780.000.000 5.514.316.269 2.211.025.224 706,96 149,40
Kelebihan Pengelolaan Dana SI 3.503.022.212 10.442.979.605 6.586.186.603 298,11 58,56
10.679.819.088.290 9.412.963.410.234 9.490.658.529.950 88,14 (0,82)
Entitas Anak :
Bunga Deposito 31.111.161.669 35.784.670.833 34.208.649.176 115,02 4,61
Bunga Obligasi 126.640.089.736 152.110.785.195 114.323.856.081 120,11 33,05
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Obligasi - 33.453.183.604 17.769.567.915 - 88,26
Imbal Hasil Sukuk 11.188.387.853 10.006.292.431 9.894.539.375 89,43 1,13
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Saham - 2.556.949.279 3.113.297.098 - (17,87)
Imbal Hasil Reksadana 174.212.992.208 105.218.947.720 135.262.159.724 60,40 (22,21)
Dividen Saham 2.227.081.104 923.998.166 2.503.255.877 - (63,09)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Reksadana - 790.629.645 88.744.000 - 790,91
Bunga Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset 20.521.086.889 19.752.277.388 20.639.839.729 96,25 (4,30)
Bunga Medium Term Notes 7.930.210.043 2.433.366.836 1.247.891.904 30,68 95,00
Pendapatan Sewa Properti Investasi 515.000.000 560.787.879 550.960.410 108,89 1,78
387.473.609.502 363.591.888.976 339.602.761.289 93,84 7,06
Jumlah Hasil Investasi 11.067.292.697.792 9.776.555.299.210 9.830.261.291.239 88,34 (0,55)

PENDAPATAN LAIN
Fee Pengelolaan Investasi Pensiun 848.385.885.209 855.509.745.499 852.399.567.738 100,84 0,36
Pendapatan Fee Pemeliharaan Data Bank 76.345.000.000 105.832.576.000 82.492.272.150 138,62 28,29
Pendapatan Sewa & Service Charge 59.434.057.815 47.304.960.906 56.342.293.950 79,59 (16,04)
Pendapatan lainnya PT Taspen Properti Indonesia 26.280.965.210 726.560.506.798 8.411.261.024 2.764,59 8.537,95
Pendapatan lainnya PT Asuransi Jiwa Taspen 26.971.379.050 54.139.644.967 23.782.711.192 200,73 127,64
Imbalan Biaya Pengelolaan Dana Pensiun Eks PNS Dephub pada PT. KAI 4.639.231.195 5.128.709.081 5.823.247.994 110,55 (11,93)
Pendapatan Fee Bapertarum - 12.950.118.000 - - 100,00
Sewa Ruangan Kantor/Rumah Instansi 2.143.985.424 4.971.939.710 2.270.859.937 231,90 118,95
Pendapatan Fee Smart Card 195.667.918.835 199.787.349.556 193.937.196.640 102,11 3,02
Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap 2.444.400.000 5.219.107.389 2.634.054.731 213,51 98,14
Jasa Giro 527.995.963 209.457.777 424.286.061 39,67 (50,63)
Denda - 195.026.249 1.475.397.694 - (86,78)
Selisih Kas 1.005.824 2.571.355 1.029.267 255,65 149,82
Pendapatan lainnya Perseroan 25.698.134 7.476.938.883 59.132.082 29.095,26 12.544,47
Jumlah Pendapatan Lain 1.242.867.522.659 2.025.288.652.170 1.230.053.310.460 162,95 64,65
JUMLAH PENDAPATAN 21.352.191.159.609 20.434.380.208.765 19.598.247.894.062 95,70- 4,27

iv
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER
RKAP AUDITED 2020 AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
BEBAN:
PEMBAYARAN KLAIM :
Perseroan :
THT PNS :
Asuransi Dwiguna 11.806.309.377.090 12.037.286.754.590 11.003.714.356.855 101,96 9,39
Asuransi Kematian 1.113.392.011.393 1.902.240.812.824 1.073.439.047.628 170,85 77,21
12.919.701.388.483 13.939.527.567.414 12.077.153.404.483 107,89 15,42
JAMINAN KECELAKAAN KERJA 97.153.569.771 54.482.711.945 56.282.062.329 56,08 (3,20)
JAMINAN KEMATIAN 1.238.692.255.329 1.724.962.958.800 1.142.208.296.500 139,26 51,02
14.255.547.213.583 15.718.973.238.159 13.275.643.763.312 110,27 18,40

Entitas Anak 548.561.483.708 747.387.786.580 519.721.069.842 136,25 43,81


Jumlah Pembayaran Klaim 14.804.108.697.291 16.466.361.024.739 13.795.364.833.154 111,23 19,36
KENAIKAN (PENURUNAN) LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN :
Perseroan :
Asuransi Dwiguna 2.397.203.674.956 498.163.763.952 1.768.716.437.213 20,78 (71,83)
Asuransi Kematian 992.092.799.611 1.188.248.112.733 952.671.377.392 119,77 24,73
3.389.296.474.567 1.686.411.876.685 2.721.387.814.605 49,76 (38,03)

Entitas Anak 1.112.601.255.152 660.288.572.725 713.195.051.761 59,35 (7,42)

Jumlah Kenaikan (Penurunan) LMPMD 4.501.897.729.719 2.346.700.449.410 3.434.582.866.366 52,13 (31,67)

KENAIKAN (PENURUNAN) ESTIMASI LIABILITAS KLAIM:


Perseroan :
Asuransi Dwiguna 798.272.750 (28.326.716.585) 276.603.509.568 (3.548,50) (110,24)
Asuransi Kematian 2.703.343.394 (5.364.007.658) 19.745.290.957 (198,42) (127,17)
3.501.616.144 (33.690.724.243) 296.348.800.525 (962,15) (111,37)
Entitas Anak (1.989.803.713) 7.945.242.849 791.786.444 (399,30) 903,46

Jumlah Kenaikan (Penurunan) Estimasi Liabilitas Klaim 1.511.812.431 (25.745.481.394) 297.140.586.969 (1.702,95) (108,66)

KENAIKAN (PENURUNAN) CADANGAN TEKNIS


Program Jaminan Kecelakaan Kerja
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 65.406.024.454 (35.969.348.747) 45.956.572.336 (54,99) (178,27)
Estimasi Klaim Dalam Proses 22.771.899.764 6.336.979.951 2.263.509.377 27,83 179,96
88.177.924.218 (29.632.368.796) 48.220.081.713 (33,61) (161,45)
Program Jaminan Kematian
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 44.900.561.237 58.330.435.799 17.315.258.551 129,91 236,87
Estimasi Klaim Dalam Proses 63.626.100.363 7.934.593.197 15.039.644.973 12,47 (47,24)
108.526.661.600 66.265.028.996 32.354.903.524 61,06 104,81
Jumlah Cadangan Teknis 196.704.585.818 36.632.660.200 80.574.985.237 18,62 (54,54)
BEBAN USAHA :
Beban Investasi 35.068.723.003 14.780.628.011 25.880.383.944 42,15 (42,89)
Beban Non Investasi :
Beban Manajemen 100.445.207.853 70.263.235.304 55.789.145.556 69,95 25,94
Beban Operasional 129.229.942.794 78.658.223.933 121.923.984.192 60,87 (35,49)
Beban Pegawai 1.098.442.325.133 894.877.659.818 868.634.348.437 81,47 3,02
Beban Umum 234.215.150.045 179.449.565.978 204.357.830.795 76,62 (12,19)
Beban Penyusutan dan Amortisasi 230.267.668.713 166.321.032.476 214.771.868.197 72,23 (22,56)
Beban Penyisihan Penurunan Investasi - 8.362.500.000 - - -
Jumlah Beban Usaha Induk 1.827.669.017.541 1.412.712.845.520 1.491.357.561.121 77,30 (5,27)
Beban Usaha Entitas Anak 335.407.921.419 365.907.073.327 214.429.357.697 109,09 70,64
Jumlah Beban Usaha 2.163.076.938.960 1.778.619.918.847 1.705.786.918.818 82,23 4,27
Penggantian BOP Pembayaran Pensiun (711.519.600.000) (682.357.077.280) (656.428.980.404) 95,90 3,95
Jumlah Beban Usaha Bersih 1.451.557.338.960 1.096.262.841.567 1.049.357.938.414 75,52 4,47

Beban Di Luar Usaha :


Beban PKBL 8.900.000.000 8.849.862.073 8.596.621.202 99,44 2,95
Beban CSR 6.193.000.000 6.159.980.600 4.996.869.649 99,47 23,28
Beban Lain 21.441.183.753 14.846.561.917 13.741.557.241 69,24 8,04

Jumlah Beban Di Luar Usaha 36.534.183.753 29.856.404.590 27.335.048.092 81,72 9,22

JUMLAH BEBAN 20.992.314.347.972 19.950.067.899.112 18.684.356.258.232 95,04 6,77


LABA (RUGI) SEBELUM PPh BADAN 359.876.811.637 484.312.309.653 913.891.635.830 134,58 (47,01)
Beban Pajak Penghasilan (Kini dan Tangguhan) (108.268.086.391) (106.704.977.741) (182.473.298.878) 98,56 41,52
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 251.608.725.246 377.607.331.912 731.418.336.952- 150,08 (48,37)
-

v
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED CAPAIAN NAIK/ TURUN

(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :


Komponen Yang Akan Direklas ke Laba Rugi :
Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual :
Entitas Induk
Saham 569.294.052.196 (754.328.596.973) (273.129.069.104) (132,50) (176,18)
Obligasi (14.424.885.024) (1.453.523.886.517) 1.967.545.852.191 10.076,50 (173,87)
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset 9.480.038.855 (134.498.218.491) (5.894.844.096) (1.418,75) (2.181,62)
Sukuk 38.019.463.092 9.178.718.212 36.498.980.704 (24,14) (74,85)
Reksadana 63.322.099.965 247.791.606.802 (117.658.880.636) 391,32 310,60
Investasi Langsung (68.953.981) 46.229.690.799 48.049.339.145 (67.044,27) (3,79)
MTN 3.848.082.326 832.195.000 5.986.287.500 21,63 (86,10)
669.469.897.429 (2.038.318.491.168) 1.661.397.665.704 (304,47) (222,69)
Entitas Anak
Saham 10.042.280.795 (21.447.947.078) 5.595.902.477 (213,58) (483,28)
Obligasi 2.315.556.977 (10.690.494.674) 63.399.215.481 (461,68) (116,86)
Sukuk 139.347.830 5.005.188.476 (1.243.183.083) 3.591,87 502,61
Reksadana 56.352.609.692 24.913.760.518 (61.872.183.293) 44,21 140,27
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset 420.888.460 1.427.729.382 18.510.659.773 339,22 (92,29)
MTN 89.691 101.645.827 (653.562) 113.328,90 15.652,59
69.270.773.445 (690.117.549) 24.389.757.793 (1,00) (102,83)
Komponen yang Tidak Akan Direklas ke Laba Rugi :
Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Entitas Induk 939.140.590 10.889.838.696 (16.081.479.893) 1.159,55 167,72
Entitas Anak 1.276.977 801.531.056 1.087.536.946 62.767,85 (26,30)
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF 739.681.088.441 (2.027.317.238.965) 1.670.793.480.550 (274,08) (221,34)
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 991.289.813.687 (1.649.709.907.053) 2.402.211.817.502 (166,42) (168,67)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 249.721.368.645 320.637.730.491 730.538.888.823 128,40 (56,11)
Kepentingan Non Pengendali 1.887.356.601 56.969.601.421 879.448.129 3.018,49 6.377,88
251.608.725.246 377.607.331.912 731.418.336.952 150,08 (48,37)
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 989.402.457.086 (1.706.679.540.098) 2.401.830.982.724 (172,50) (171,06)
Kepentingan Non Pengendali 1.887.356.601 56.969.633.045 380.834.778 3.018,49 14.859,15
991.289.813.687 (1.649.709.907.053) 2.402.211.817.502 (166,42) (168,67)

vi
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PROGRAM THT
RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
NAIK/
RKAP AUDITED AUDITED CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
ASET
Kas dan Setara Kas 4.986.692.352 483.300.530.728 6.218.595.811 9.691,81 7.671,86
Piutang Iuran 57.427.506.048 65.303.488.318 58.708.476.218 113,71 11,23
Piutang Hasil Investasi 1.813.141.759.636 934.155.155.401 893.156.580.527 51,52 4,59
Piutang PSL Pemberi Kerja - - 669.808.470.045 - (100,00)
Piutang Kepada:
Dana Akumulasi Iuran Pensiun 137.700.252.767 80.683.129.741 151.208.875.203 58,59 (46,64)
Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI 386.602.600 356.949.764 442.250.075 92,33 (19,29)
Program JKK 19.508.838.679 - - - -
Program JKM - 21.433.019.209 - - 100,00
Piutang Lain Lain 12.609.504.159 15.159.696.959 8.682.943.221 120,22 74,59
Deposito Berjangka 10.492.864.093.790 13.853.300.000.000 18.586.800.000.000 132,03 (25,47)
Surat Berharga :
Saham
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 600.000.000.000 168.597.052.100 292.197.111.540 28,10 (42,30)
Tersedia Untuk Dijual 8.877.437.110.655 8.403.372.102.700 10.530.219.450.280 94,66 (20,20)
Reksadana
Tersedia Untuk Dijual 13.750.278.580.955 9.714.277.562.956 8.807.826.657.577 70,65 10,29
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 8.848.840.000.000 5.440.300.272.346 5.347.407.194.760 61,48 1,74
Obligasi
Tersedia Untuk Dijual 30.810.581.574.907 35.871.540.088.606 38.906.707.027.444 116,43 (7,80)
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 13.692.434.564.045 8.649.164.940.615 9.967.668.126.326 63,17 (13,23)
Sukuk
Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain 1.515.285.240.100 8.353.253.734.692 257.639.370.290 551,27 3.142,23
Diukur pada Harga Perolehan 7.371.952.704.456 8.699.105.714.793 7.255.512.318.290 118,00 19,90
MTN (Medium Term Notes)
Tersedia Untuk Dijual 386.266.081.099 1.056.818.482.500 855.986.287.500 273,60 23,46
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000 2.670.000.000.000 100,00 -
Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset
Tersedia Untuk Dijual 1.982.304.254.502 1.242.460.788.275 1.876.619.836.401 62,68 (33,79)
Shareholder Loan (SHL) 75.800.000.000 66.324.413.750 250.967.630.000 87,50 (73,57)
Biaya Dibayar Dimuka 34.053.534.532 32.729.113.700 31.248.384.121 96,11 4,74
Investasi Langsung-Tersedia Untuk Dijual 3.044.161.122.959 1.858.760.234.232 958.405.483.869 61,06 93,94
Investasi pada Entitas Asosiasi 2.325.663.200.000 2.527.788.287.349 2.257.683.602.663 108,69 11,96
Properti Investasi 98.033.309.200 98.033.309.200 98.033.309.200 100,00 -
Aset Tetap 2.058.476.509.223 1.898.656.491.417 550.324.808.540 92,24 245,01
Aset Tidak Berwujud 214.620.667.296 228.899.129.740 328.290.132.223 106,65 (30,28)
Aset Pajak Tangguhan 6.387.806.701 25.207.439.605 28.678.378.857 394,62 (12,10)
Aset Lain-lain 71.983.998.422 93.662.240.211 27.530.905.821 130,12 240,21
JUMLAH ASET 111.063.271.976.236 112.552.643.368.907 111.673.972.206.802 101,34 0,79

LIABILITAS
Utang Klaim - 166.105.078.700 460.512.500 - 35.969,61
Utang Perolehan Investasi - - 62.247.327.159 - (100,00)
Utang Barang dan Jasa 253.464.951.716 340.101.554.226 376.012.108.966 134,18 (9,55)
Utang Pajak 36.602.150.997 25.443.749.095 18.647.885.711 69,51 36,44
Utang Iuran 184.973.218 731.279.214 208.497.086 395,34 250,74
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 249.545.565.323 289.101.225.868 259.015.427.733 115,85 11,62
Pendapatan Diterima Dimuka 1.314.503.410 12.373.072.177 1.505.695.971 941,27 721,75
Utang kepada Program JKK - 18.202.171.890 6.878.300.062 - 164,63
Utang kepada Program JKM - - 1.586.366.912 - (100,00)
Utang kepada PT Asuransi Jiwa Taspen 15.506.012.686 43.843.992.847 14.999.066.369 282,75 192,31
Dana Akumulasi Iuran Pasti 846.253.575.270 893.179.508.437 583.136.077.620 105,55 53,17
Liabilitas Asuransi :
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan 100.431.994.464.835 98.466.721.023.249 96.780.309.146.564 98,04 1,74
Estimasi Liabilitas Klaim 858.617.560.563 796.184.978.901 829.875.703.144 92,73 (4,06)
Liabilitas Imbalan Kerja 100.849.504.654 123.302.210.313 131.653.333.669 122,26 (6,34)
Liabilitas Sewa - 25.341.197.074 - - 100,00
Liabilitas Lain 2.947.770.282 3.758.804.035 4.370.500.572 127,51 (14,00)
JUMLAH LIABILITAS 102.797.281.032.954 101.204.389.846.026 99.070.905.950.038 98,45 2,15

EKUIT AS:
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham 500.000.000.000 500.000.000.000 500.000.000.000 100,00 -
Saldo Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (5.356.693.296.889) (3.693.375.547.408) (1.666.602.836.075) 68,95 (121,61)
Saldo Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja (18.271.498.332) (23.539.128.426) (35.141.462.639) 128,83 33,02
Bagian Ekuitas Anak Perusahaan (4.521.613.663) 380.530.341.987 117.653.889.345 (8.415,81) 223,43
Saldo Laba : - -
Saldo Laba yang Sudah Ditentukan Penggunaannya 12.730.678.279.545 13.687.156.666.133 12.730.678.279.545 107,51 7,51
Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya 299.818.153.085 - 560.293.356.318 - (100,00)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 114.980.919.536 497.481.190.595 396.185.030.270 432,66 25,57
Jumlah Ekuitas 8.265.990.943.282 11.348.253.522.881 12.603.066.256.764 137,29 (9,96)
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 111.063.271.976.236 112.552.643.368.907 111.673.972.206.802 101,34 0,79

vii
PT TASPEN (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PROGRAM THT
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020 PERSENTASE (%)


RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
PENDAPATAN
Premi dan Iuran 5.742.750.604.821 5.719.931.138.810 5.817.838.003.810 99,60 101,71
Hasil Investasi 10.652.913.639.740 9.904.654.930.384 9.390.845.308.726 92,98 94,81
Pendapatan Lain 1.133.120.480.464 1.204.909.616.837 1.145.491.883.427 106,34 95,07

JUMLAH PENDAPATAN 17.528.784.725.025 16.829.495.686.031 16.354.175.195.963 96,01 97,18

BEBAN
Beban Klaim dan Manfaat Santunan
Manfaat Klaim 12.919.701.388.483 13.939.527.567.414 12.077.153.404.483 107,89 86,64
Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan 3.389.296.474.567 1.686.411.876.685 2.721.387.814.605 49,76 161,37
Kenaikan (Penurunan) Estimasi Liabilitas Klim 3.501.616.144 (33.690.724.243) 296.348.800.525 (962,15) (879,62)

Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 16.312.499.479.194 15.592.248.719.856 15.094.890.019.613 95,58 96,81

Beban Usaha :
Beban Investasi 35.047.840.368 14.742.945.185 25.856.015.969 42,07 175,38
Beban Non Investasi :
Beban Manajemen 100.445.207.853 70.263.235.304 55.789.145.556 69,95 79,40
Beban Operasional 129.229.942.794 78.658.223.933 121.923.984.192 60,87 155,00
Beban Pegawai 1.098.442.325.133 894.877.659.818 868.634.348.437 81,47 97,07
Beban Umum 234.198.535.905 179.432.098.861 204.344.614.050 76,62 113,88
Beban Penyusutan dan Amortisasi 230.267.668.713 173.641.692.100 214.771.868.197 75,41 123,69
Beban Penyisihan Penurunan Investasi - 8.362.500.000 - -
Jumlah Beban Usaha 1.827.631.520.766 1.419.978.355.201 1.491.319.976.401 77,70 105,02

Penggantian BOP Pembayaran Pensiun (711.519.600.000) (682.357.077.280) (656.428.980.404) 95,90 96,20


Penggantian BOP Pembayaran JKK (30.186.225.272) (26.818.833.824) (28.135.702.324) 88,84 104,91
Penggantian BOP Pembayaran JKM (65.403.488.090) (58.107.473.286) (60.960.688.369) 88,84 104,91
Jumlah Beban Usaha Bersih 1.020.522.207.404 652.694.970.811 745.794.605.304 63,96 114,26

Beban Di Luar Usaha :


Beban PKBL 8.900.000.000 8.849.862.073 8.596.621.202 99,44 97,14
Beban CSR 6.193.000.000 6.159.980.600 4.996.869.649 99,47 81,12
Beban Lain-lain 21.441.183.753 14.846.561.917 13.741.557.241 69,24 92,56

Jumlah Beban Di Luar Usaha 36.534.183.753 29.856.404.590 27.335.048.092 81,72 91,56

JUMLAH BEBAN 17.369.555.870.351 16.274.800.095.257 15.868.019.673.009 93,70 97,50

LABA (RUGI) SEBELUM PPh BADAN 159.228.854.674 554.695.590.774 486.155.522.954 348,36 87,64
Beban Pajak penghasilan (Kini dan Tangguhan) (44.247.935.138) (57.214.400.179) (89.970.492.684) 129,30 157,25

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 114.980.919.536 497.481.190.595 396.185.030.270 432,66 79,64

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN


Komponen yang Akan Direklas ke Laba Rugi :
Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (4.622.691.378.914) (2.026.772.711.333) 1.669.912.021.242 43,84 (82,39)
Komponen yang Tidak Akan Direklas ke Laba Rugi :
Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja (20.978.116.049) 11.691.369.752 (14.993.942.947) 55,73 128,25

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN (4.643.669.494.964) (2.015.081.341.581) 1.654.918.078.295 43,39 (82,13)

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (4.528.688.575.428) (1.517.600.150.986) 2.051.103.108.656 33,51 (135,15)

viii
PT TASPEN (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PROGRAM THT
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
PENDAPATAN
PENDAPATAN IURAN
Iuran THT PNSP/DO 5.742.750.604.821 5.719.931.138.810 5.817.838.003.810 99,60 101,71
Jumlah Pendapatan Iuran 5.742.750.604.821 5.719.931.138.810 5.817.838.003.810 99,60 101,71

HASIL INVESTASI
Bunga Deposito 502.054.991.855 871.620.816.952 1.022.388.374.733 173,61 117,30
Bunga Obligasi 3.892.138.801.960 4.179.354.505.472 4.277.601.191.919 107,38 102,35
Imbal Hasil Sukuk 666.854.023.938 900.210.835.011 644.221.352.366 134,99 71,56
Bunga MTN (Medium Term Notes) 367.065.322.581 402.960.763.888 418.431.250.000 109,78 103,84
Bunga Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset 186.495.179.089 146.547.426.549 208.674.577.174 78,58 142,39
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Obligasi 1.268.728.976.368 762.057.700.176 1.040.750.870.064 60,06 136,57
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Reksadana 825.000.000.000 198.591.010.526 243.163.316.423 24,07 122,44
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Saham 1.008.849.494.876 648.460.490.314 349.598.893.753 64,28 53,91
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Sukuk 79.180.055.432 132.977.380.845 68.000.195.381 167,94 51,14
Kenaikan (Penurunan) Nilai Investasi - Saham (27.549.494.876) (47.255.118.430) (3.597.672.699) 171,53 7,61
Dividen Saham 302.681.791.754 213.305.196.816 254.427.706.554 70,47 119,28
Dividen Reksadana 300.000.000.000 50.098.372.187 94.887.393.090 16,70 189,40
Dividen Penyertaan 6.160.000.000 1.918.831.849 1.742.270.097 31,15 90,80
Imbal Hasil Reksadana 728.016.333.333 512.719.477.588 522.703.267.966 70,43 101,95
Bagian Laba (Rugi) Anak Perusahaan/ Entitas Asosiasi 329.811.803.800 894.836.383.337 225.811.307.418 271,32 25,23
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi Langsung - - 7.019.526.453 - (100,00)
Pendapatan Sewa Properti Investasi 207.108.000.000 198.561.330 189.140.001 0,10 95,26
Bunga Shareholder Loan (SHL) 6.035.337.418 20.175.946.049 6.035.136.206 334,30 29,91
Hasil Investasi Lainnya 780.000.000 5.433.370.320 2.211.025.224 696,59 40,69
Kelebihan Pengelolaan Dana SI 3.503.022.212 10.442.979.605 6.586.186.603 298,11 63,07
Jumlah Hasil Investasi 10.652.913.639.740 9.904.654.930.384 9.390.845.308.726 92,98 94,81

PENDAPATAN LAIN-LAIN
Fee Pengelolaan Investasi Pensiun 848.385.885.209 855.509.745.499 852.399.567.738 100,84 99,64
Pendapatan Fee Pemeliharaan Data Bank 76.345.000.000 105.832.576.000 82.492.272.150 138,62 77,95
Fee Pengelolaan Investasi Pensiun Eks PNS Dephub pd PT KAI 4.639.231.195 5.128.709.081 5.823.247.994 110,55 113,54
Pendapatan Fee Bapertarum - 12.950.118.000 - 100,00
Sewa Ruangan Kantor/Rumah Instansi 2.143.985.424 4.971.939.710 2.270.859.937 231,90 45,67
Pendapatan Fee Smart Card 195.667.918.835 199.787.349.556 193.937.196.640 102,11 97,07
Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap 2.444.400.000 5.219.107.389 2.634.054.731 213,51 50,47
Jasa Giro 140.783.997 65.060.524 117.528.647 46,21 180,65
Denda - 195.026.249 1.475.397.694 - 756,51
Selisih Kas/Kurs 1.005.694 2.570.972 1.028.079 255,64 39,99
Pendapatan Fee dari PT Asuransi Jiwa Taspen 3.326.571.976 7.770.636.954 4.281.597.735 233,59 55,10
Pendapatan diluar usaha lainnya 25.698.134 7.476.776.903 59.132.082 29.094,63 0,79
Jumlah Pendapatan Lain 1.133.120.480.464 1.204.909.616.837 1.145.491.883.427 106,34 95,07

JUMLAH PENDAPATAN 17.528.784.725.025 16.829.495.686.031 16.354.175.195.963 96,01 97,18

ix
PT TASPEN (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PROGRAM THT
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020 PERSENTASE (%)


RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)

BEBAN
PEMBAYARAN KLIM
Program Asuransi Dwi Guna 11.806.309.377.090 12.037.286.754.590 11.003.714.356.855 101,96 91,41
Program Asuransi Kematian 1.113.392.011.393 1.902.240.812.824 1.073.439.047.628 170,85 56,43

12.919.701.388.483 13.939.527.567.414 12.077.153.404.483 107,89 86,64


KENAIKAN (PENURUNAN) LMPMD
Program Asuransi Dwi Guna 2.397.203.674.956 498.163.763.952 1.768.716.437.213 20,78 355,05
Program Asuransi Kematian 992.092.799.611 1.188.248.112.733 952.671.377.392 119,77 80,17
3.389.296.474.567 1.686.411.876.685 2.721.387.814.605 49,76 161,37

KENAIKAN (PENURUNAN) ESTIMASI LIABILITAS KLAIM


Program Asuransi Dwi Guna 798.272.750 (28.326.716.585) 276.603.509.568 (3.548,50) (976,48)
Program Asuransi Kematian 2.703.343.394 (5.364.007.658) 19.745.290.957 (198,42) (368,11)

3.501.616.144 (33.690.724.243) 296.348.800.525 (962,15) (879,62)

Beban Usaha :
Beban Investasi 35.047.840.368 14.742.945.185 25.856.015.969 42,07 175,38
Beban Non Investasi :
Beban Manajemen 100.445.207.853 70.263.235.304 55.789.145.556 69,95 79,40
Beban Operasional 129.229.942.794 78.658.223.933 121.923.984.192 60,87 155,00
Beban Pegawai 1.098.442.325.133 894.877.659.818 868.634.348.437 81,47 97,07
Beban Umum 234.198.535.905 179.432.098.861 204.344.614.050 76,62 113,88
Beban Penyusutan dan Amortisasi 230.267.668.713 173.641.692.100 214.771.868.197 75,41 123,69
Beban Penyisihan Penurunan Investasi 8.362.500.000 - - 100,00
Jumlah Beban Usaha 1.827.631.520.766 1.419.978.355.201 1.491.319.976.401 77,70 105,02
Penggantian BOP Pembayaran Pensiun (711.519.600.000) (682.357.077.280) (656.428.980.404) 95,90 96,20
Penggantian BOP Pembayaran JKK (30.186.225.272) (26.818.833.824) (28.135.702.324) 88,84 104,91
Penggantian BOP Pembayaran JKM (65.403.488.090) (58.107.473.286) (60.960.688.369) 88,84 104,91
Jumlah Beban Usaha Bersih 1.020.522.207.404 652.694.970.811 745.794.605.304 63,96 114,26

Beban Di Luar Usaha :


Beban PKBL 8.900.000.000 8.849.862.073 8.596.621.202 99,44 97,14
Beban CSR 6.193.000.000 6.159.980.600 4.996.869.649 99,47 81,12
Beban Lain-Lain 21.441.183.753 14.846.561.917 13.741.557.241 69,24 92,56

Jumlah Beban Di Luar Usaha : 36.534.183.753 29.856.404.590 27.335.048.092 81,72 91,56

JUMLAH BEBAN 17.369.555.870.351 16.274.800.095.257 15.868.019.673.009 93,70 97,50

LABA (RUGI) SEBELUM PPh BADAN 159.228.854.674 554.695.590.774 486.155.522.954 348,36 87,64

Beban Pajak penghasilan (Kini dan Tangguhan) (44.247.935.138) (57.214.400.179) (89.970.492.684) 129,30 157,25
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 114.980.919.536 497.481.190.595 396.185.030.270 432,66 79,64

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN


Komponen yang Akan Direklas ke Laba Rugi :

Entitas Induk
Saham (2.880.202.558.061) (775.776.544.051) (267.533.166.627) 26,93 34,49
Obligasi (1.433.346.305.395) (1.451.978.483.807) 2.015.069.665.417 101,30 (138,78)
Kontrak Investasi Kolektif-EBA (19.243.553.456) (133.070.489.109) 12.615.815.677 691,51 (9,48)
Sukuk (102.327.719.399) 14.183.906.688 35.255.797.621 (13,86) 248,56
Reksadana (211.234.844.832) 272.705.367.320 (179.531.063.929) (129,10) (65,83)
Investasi Langsung 23.663.602.229 46.229.690.799 48.049.339.145 195,36 103,94
MTN - 933.840.827 5.985.633.938 - 640,97
(4.622.691.378.914) (2.026.772.711.333) 1.669.912.021.242 43,84 (82,39)
Komponen yang Tidak Akan Direklas ke Laba Rugi :
Dampak Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja (20.978.116.049) 11.691.369.752 (14.993.942.947) (55,73) (128,25)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN (4.643.669.494.964) (2.015.081.341.581) 1.654.918.078.295 43,39 (82,13)

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (4.528.688.575.428) (1.517.600.150.986) 2.051.103.108.565 33,51 (135,15)

x
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN POSISI DANA AKUMULASI IURAN PENSIUN
RKA 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021, DAN 31 DESEMBER 2020

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKA AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
ASET
Kas dan Setara Kas 2.362.112.156 2.415.175.883 2.718.913.717 102 (11)
Piutang Iuran 44.062.394.550 35.280.505.734 25.008.884.789 80,07 41,07
Piutang Hasil Investasi 1.950.180.087.763 2.055.523.066.863 1.929.802.157.104 105,40 6,51
Piutang pelepasan Investasi - - 3.602.316.977 (100,00)
Piutang Kepada:
Dana Belanja Pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI 52.240.968.132 40.319.777.315 - 77,18 100,00
Dana Belanja Pensiun APBN 8.116.213.786.706 7.565.311.324.300 7.363.678.773.800 93,21 2,74
Deposito 18.089.980.526.840 33.307.100.000.000 25.330.800.000.000 184,12 31,49
Surat Berharga :
Saham
Tersedia Untuk Dijual 9.490.244.031.973 6.224.226.884.750 6.234.553.109.300 65,59 (0,17)
Reksadana
Tersedia Untuk Dijual 10.509.852.284.420 5.943.965.181.400 3.837.200.204.151 56,56 54,90
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 4.376.174.906.667 1.463.228.812.964 1.412.646.043.712 33,44 3,58
Obligasi
Tersedia Untuk Dijual 82.788.852.920.397 99.254.287.801.611 98.179.535.062.908 119,89 1,09
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 18.038.971.979.227 836.881.989.016 838.568.135.866 4,64 (0,20)
Sukuk
Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain 3.123.029.671.062 7.838.892.071.921 2.461.733.487.790 251,00 218,43
Diukur pada Harga Perolehan 24.501.943.662.447 21.223.003.007.944 19.350.389.276.622 86,62 9,68
MTN (Medium Term Notes)
Tersedia Untuk Dijual 631.771.929.630 - 30.251.976.000 - (100,00)
Investasi Langsung 2.887.659.000.000 2.043.444.630.179 2.022.847.231.160 70,76 1,02
Properti Investasi - 1 1 - -
Aset Tetap 1.589 1.059 35.029.581.321 66,65 (100,00)
Aset Lain-lain 176.820.610.346 110.762.568.820 36.267.192.518 62,64 205,41
JUMLAH ASET 184.780.360.873.904 187.944.642.799.760 169.094.632.347.736 101,71 11,15

LIABILITAS
Utang Klaim - 290.273.600 - - -
Utang Perolehan Investasi - - 35.562.483.388 - (100,00)
Utang Barang dan Jasa - 75.350.000 - - 100,00
Utang Pajak - 251.040.267 336.674.655 (25,44)
Utang Iuran 356.882.427 1.058.437.067 323.255.954 296,58 227,43
Biaya Yang Masih Harus Dibayar - 662.424.650 - - 200,00
Pendapatan Diterima Dimuka 5.913.173.283 - 3.331.124.550 - (100,00)
Utang Kepada Program THT 137.700.252.767 80.683.129.741 151.208.875.203 58,59 (46,64)
Liabilitas Lain - 109.802.307.146 89.459.617.831 - 22,74
JUMLAH LIABILITAS 143.970.308.477 192.822.962.471 280.222.031.581 133,93 (31,19)
TOTAL DANA BERSIH
184.636.390.565.427 187.751.819.837.289 168.814.410.316.155 101,69 11,22
Untuk Manfaat Pensiun

xi
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN PERUBAHAN DANA AKUMULASI IURAN PENSIUN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKA 31 DESEMBER 2021, 31 DESEMBER 2021, DAN 31 DESEMBER 2020
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKA AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
PENAMBAHAN
Hasil Investasi
Bunga Deposito 1.333.865.862.314 1.923.401.178.367 2.157.464.931.291 144,20 (10,85)
Bunga Obligasi 7.450.465.905.515 7.579.958.134.466 7.129.749.031.403 101,74 6,31
Imbal Hasil Sukuk 1.949.755.718.333 1.884.191.100.714 1.660.975.296.852 96,64 13,44
Bunga MTN (Medium Term Notes) 38.048.250.000 2.579.500.000 4.294.583.333 6,78 (39,94)
Dividen Saham 185.807.028.699 149.810.228.011 194.043.496.174 80,63 (22,80)
Dividen Penyertaan - 2.205.450.000 2.301.065.000 - (4,16)
Dividen Reksadana - 55.350.768.700 53.600.394.882 - 3,27
Imbal Hasil Reksadana 237.072.696.000 136.040.019.252 132.909.526.183 57,38 2,36
Pendapatan Sewa - - 43.200.000 - (100,00)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Obligasi 403.200.000.000 795.828.728.822 883.642.897.923 197,38 (9,94)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Sukuk - 10.451.470.636 1.990.000.000 - 425,20
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Saham 620.000.000.000 209.770.407.046 362.913.035.803 33,83 (42,20)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Reksadana 452.500.000.000 47.137.574.879 188.602.602.843 10,42 (75,01)
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - MTN - - 30.000.000 - (100,00)
Hasil Investasi Lainnya - 1.333.281.110 - - 100,00
Jumlah Hasil Investasi 12.670.715.460.862 12.798.057.842.003 12.772.560.061.687 101,01 0,20

Kenaikan (Penurunan) Nilai Investasi 827.365.411.706 (2.248.005.466.325) 4.427.455.660.777 (271,71) (150,77)


-
Peningkatan Nilai Aset - 1.277.516.990.064 - - -
Penerimaan Iuran
PNS 8.812.478.909.986 8.775.090.862.137 8.925.628.769.875 99,58 (1,69)
Jumlah Penerimaan Iuran 8.812.478.909.986 8.775.090.862.137 8.925.628.769.875 99,58 (1,69)
Pendapatan Lain Lain 1.429.302.796.789 3.206.728.514 5.980.015.564 0,22 (46,38)
-
JUMLAH PENAMBAHAN 23.739.862.579.342 20.605.866.956.393 26.131.624.507.903 86,80 (21,15)

PENGURANGAN
Beban Investasi 8.239.562.219 29.255.670.375 50.178.453.664 355,06 (41,70)
Beban Operasional Penyelenggaraan Pensiun 1.559.905.485.209 1.537.866.822.779 1.508.828.548.142 98,59 1,92
Beban Penyusutan dan Amortisasi 1.506.017.657 2.340.313.337 14.514.889.753 155,40 (83,88)
Beban Lain-lain - - 91.933.092.329 - (100,00)
Jumlah Beban Operasional 1.569.651.065.085 1.569.462.806.491 1.665.454.983.888 99,99 (5,76)
-
Pembayaran Manfaat Pensiun
Pengembalian Nilai Tunai 154.214.852.326 105.667.168.768 134.027.175.066 68,52 (21,16)
Setoran AIP untuk PNPB - 6.928.027.094.000 - (100,00)
Jumlah Pembayaran Manfaat Pensiun 154.214.852.326 105.667.168.768 7.062.054.269.066 68,52 (98,50)
JUMLAH PENGURANGAN 1.723.865.917.411 1.675.129.975.259 8.727.509.252.954 97,17 (80,81)

KENAIKAN (PENURUNAN) DANA BERSIH 22.015.996.661.930 18.930.736.981.134 17.404.115.254.949 85,99 8,77


-
Dana Bersih Awal Periode 162.620.393.903.496 168.814.410.316.155 151.410.295.061.206 103,81 11,49
Koreksi Dana Bersih - 6.672.540.000 - - -
TOTAL 162.620.393.903.496 168.821.082.856.155 151.410.295.061.206 103,81 11,50

DANA BERSIH AKHIR PERIODE 184.636.390.565.427 187.751.819.837.289 168.814.410.316.155 101,69 11,22

xii
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PROGRAM JKK
RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)

PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
ASET
Kas dan Setara Kas 1.664.050.077 247.880.340.786 4.963.722.306 14.896,21 4.893,84
Piutang Iuran 1.534.493.214 1.357.108.044 913.271.928 88,44 48,60
Piutang Hasil Investasi 9.667.886.647 7.668.357.058 6.807.521.694 79,32 12,65
Piutang Kepada:
Program THT - 18.202.171.890 6.878.300.062 - 164,63
Deposito 750.093.441.806 1.227.000.000.000 1.287.500.000.000 163,58 (4,70)
Surat Berharga:
- Obligasi
Tersedia Untuk Dijual 1.305.347.377.414 655.289.367.230 472.290.753.494 50,20 38,75
Aset Lain-lain 391.208.400 1.385.656.000 496.631.472 354,20 179,01
JUMLAH ASET 2.068.698.457.558 2.158.783.001.008 1.779.850.200.956 104,35 21,29
-
LIABILITAS
Utang Klaim - 21.885.914 - - 100,00
Cadangan Teknis
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 263.850.368.579 160.173.979.610 196.143.328.357 60,71 (18,34)
Estimasi Klaim Masih Dalam Proses 63.250.699.164 43.606.828.001 37.269.848.050 68,94 17,00
Utang Pajak - 4.200.000 74.422 - 5.543,49
Utang Iuran 25.530.281 49.924.548 15.812.963 195,55 215,72
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 3.470.148 - - 100,00
Pendapatan Diterima Dimuka 33.807.850 89.499.613 78.883.420 264,73 13,46
Utang Kepada Program THT 19.508.838.679 - - - -
Utang Kepada Program JKM - 62.520.900 - - 100,00
Utang Kepada PT Asuransi Jiwa Taspen 126.000.000 329.600.000 15.000.000 261,59 2.097,33
Liabilitas Lain-lain 405.447.665 430.871.674 430.829.208 106,27 0,01
JUMLAH LIABILITAS 347.200.692.218 204.772.780.408 233.953.776.420 58,98 (12,47)

EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan TUD 11.950.741.700 13.487.598.842 25.723.496.226 112,86 (47,57)

Saldo Laba :
Yang Sudah Ditentukan Penggunaannya 1.445.061.588.174 1.520.172.928.310 1.212.704.544.369 105,20 25,35
Yang Belum Ditentukan Penggunaannya
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 264.485.435.466 420.349.693.448 307.468.383.941 158,93 36,71
JUMLAH EKUITAS 1.721.497.765.340 1.954.010.220.600 1.545.896.424.536 113,51 26,40
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.068.698.457.558 2.158.783.001.008 1.779.850.200.956 104,35 21,29

xiii
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PROGRAM JKK
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)

PENDAPATAN
Iuran 422.598.129.583 414.268.889.855 417.249.535.779 98,03 (0,71)
Hasil Investasi 116.014.639.767 105.687.798.390 106.821.718.711 91,10 (1,06)
Pendapatan Lain 186.270.767 73.726.706 156.346.332 39,58 (52,84)

JUMLAH PENDAPATAN 538.799.040.116 520.030.414.951 524.227.600.822 96,52 (0,80)


BEBAN
Beban Klaim dan Manfaat
Manfaat Klaim 97.153.569.771 54.482.711.945 56.282.062.329 56,08 (3,20)
Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis 88.177.924.218 (29.632.368.796) 48.220.081.713 (33,61) (161,45)

Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 185.331.493.989 24.850.343.149 104.502.144.042 13,41 (76,22)

Beban Usaha :
Beban Investasi 20.882.635 37.682.826 24.367.975 180,45 54,64
Beban Non Investasi :
Beban Operasional 30.186.225.272 26.818.833.824 28.135.702.324 88,84 (4,68)
Beban Umum 7.323.972 6.243.197 5.919.140 85,24 5,47
Jumlah Beban Usaha 30.214.431.879 26.862.759.847 28.165.989.439 88,91 (4,63)

JUMLAH BEBAN 215.545.925.868 51.713.102.996 132.668.133.481 23,99 (61,02)


Laba (Rugi) Sebelum Pajak 323.253.114.248 468.317.311.955 391.559.467.341 144,88 19,60
Beban Pajak Penghasilan (Kini dan Tangguhan) (58.767.678.782) (47.967.618.507) (84.091.083.400) 81,62 (42,96)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 264.485.435.466 420.349.693.448 307.468.383.941 158,93 36,71

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :


Komponen Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi :
Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual 3.329.881.144 (12.235.897.384) 15.875.402.255 (367,46) (177,07)
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 267.815.316.610 408.113.796.064 323.343.786.196 152,39 26,22-

xiv
PT TASPEN (PERSERO)
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PROGRAM JKK
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)

PENDAPATAN :
PENDAPATAN IURAN:
PNS Pusat 87.389.529.798 86.315.152.699 86.059.565.871 98,77 0,30
PNS Daerah Otonom 333.687.095.182 318.745.291.787 325.732.804.140 95,52 (2,15)
DPRD 710.874.554 758.408.668 662.338.525 106,69 14,50
P3K APBD - 3.055.291.447 - - 100,00
PNS Daerah Perbantuan 678.880 531.657 672.779 78,31 (20,98)
Non ASN 809.951.169 5.394.213.597 4.794.154.464 665,99 12,52
422.598.129.583 414.268.889.855 417.249.535.779 98,03 (0,71)

HASIL INVESTASI :
Bunga Deposito 36.432.738.100 62.051.637.037 74.173.061.411 170,32 (16,34)
Bunga Obligasi 79.581.901.667 40.065.736.922 26.764.082.866 50,35 49,70
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi - Obligasi 3.493.824.176 5.884.574.434 - (40,63)
Hasil Investasi Lainnya - 76.600.255 - - 100,00
116.014.639.767 105.687.798.390 106.821.718.711 91,10 (1,06)
PENDAPATAN LAIN
Jasa Giro 102.874.387 43.989.373 95.896.213 42,76 (54,13)
Selisih Kas 130 256 119 197,23 115,13
Pendapatan Fee dari PT Asuransi Jiwa Taspen 83.396.250 29.700.000 60.450.000 35,61 (50,87)
Pendapatan lainnya Perseroan - 37.077 - - 100,00
186.270.767 73.726.706 156.346.332 39,58 (52,84)
JUMLAH PENDAPATAN 538.799.040.116 520.030.414.951 524.227.600.822 96,52 (0,80)

BEBAN:
BEBAN KLAIM DAN MANFAAT :
Manfaat Klaim :
Perawatan 32.904.874.790 14.758.354.545 15.760.766.029 44,85 (6,36)
Santunan 1.354.738.338 1.402.518.800 509.562.600 103,53 175,24
Tewas 49.624.411.771 32.576.838.600 34.203.580.700 65,65 (4,76)
Beasiswa 13.269.544.872 5.745.000.000 5.795.000.000 43,29 (0,86)
97.153.569.771 54.482.711.945 56.282.062.329 56,08 (3,20)

Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis :


Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 65.406.024.454 (35.969.348.747) 45.956.572.336 (54,99) (178,27)
Estimasi Klaim Masih Dalam Proses 22.771.899.764 6.336.979.951 2.263.509.377 27,83 179,96
Jumlah Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis 88.177.924.218 (29.632.368.796) 48.220.081.713 33,61 (161,45)
Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 185.331.493.989 24.850.343.149 104.502.144.042 13,41 (76,22)

BEBAN USAHA :
Beban Investasi 20.882.635 37.682.826 24.367.975 180,45 54,64
Beban Non Investasi :
Beban Operasional 30.186.225.272 26.818.833.824 28.135.702.324 88,84 (4,68)
Beban Umum 7.323.972 6.243.197 5.919.140 85,24 5,47
JUMLAH BEBAN USAHA 30.214.431.879 26.862.759.847 28.165.989.439 88,91 (4,63)
JUMLAH BEBAN 215.545.925.868 51.713.102.996 132.668.133.481 23,99 (61,02)
LABA (RUGI) SEBELUM PPh BADAN 323.253.114.248 468.317.311.955 391.559.467.341 144,88 19,60
Beban Pajak Penghasilan (Kini dan Tangguhan) (58.767.678.782) (47.967.618.507) (84.091.083.400) 81,62 (42,96)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 264.485.435.466 420.349.693.448 307.468.383.941 158,93 36,71

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :


Komponen Yang Akan Direklas ke Laba Rugi :
Kenaikan (Penurunan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual :
- Obligasi 3.329.881.144 (12.235.897.384) 15.875.402.255 (367,46) (177,07)
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 267.815.316.610 408.113.796.064 323.343.786.196 152,39 26,22

xv
PT TASPEN (PERSERO)
LAPORAN POSISI KEUANGAN PROGRAM JKM
RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
ASET
Kas dan Setara Kas 3.153.804.320 668.219.447 1.789.886.021 21,19 (62,67)

Piutang Iuran 2.535.588.777 2.963.163.135 2.763.113.426 116,86 7,24


Piutang Hasil Investasi 522.589.733 - 966.851.762 - (100,00)

Piutang Kepada:
Program THT - - 1.586.366.912 - (100,00)

Program JKK - 62.520.900 - - 100,00

PT Asuransi Jiwa Taspen 360.450.000 - - 100,00

Piutang Lain-lain 33.732.248 32.195.500 35.095.500 95,44 (8,26)

Deposito 280.776.320.866 - 254.500.000.000 - (100,00)

Aset Lain-lain 8.340.000 7.167.000 7.815.000 85,94 (8,29)


JUMLAH ASET 287.030.375.944 4.093.715.982 261.649.128.621 1,43 (98,44)

LIABILITAS
Utang Klaim - 234.928.324.200 67.812.300 - 346.339,10

Cadangan Teknis
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 459.976.505.996 478.277.716.363 419.947.280.564 103,98 13,89

Estimasi Klaim Masih Dalam Proses 122.540.730.902 62.892.219.520 54.957.626.323 51,32 14,44

Utang Iuran 22.765.429 133.562.193 19.790.970 586,69 574,86

Pendapatan Diterima Dimuka 1.153.692.894 211.322.261 230.590.475 18,32 (8,36)

Utang Kepada Program THT - 21.433.019.209 - - 100,00

Utang Kepada PT Asuransi Jiwa Taspen 8.820.900.000 25.395.000.000 7.125.000.000 287,90 256,42

JUMLAH LIABILITAS 592.514.595.221 823.271.163.746 482.348.100.632 138,95 70,68

EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Saldo Laba :
Yang Sudah Ditentukan Penggunaannya (175.739.232.919) (220.698.972.011) (249.266.770.642) 125,58 (188,54)
Yang Belum Ditentukan Penggunaannya - - - - -
Laba (Rugi) Tahun Berjalan (129.744.986.358) (598.478.475.753) 28.567.798.631 461,27 (2.194,94)
JUMLAH EKUITAS (305.484.219.277) (819.177.447.764) (220.698.972.011) 268,16 (471,17)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 287.030.375.944 4.093.715.982 261.649.128.621 1,43 (98,44)

xvi
PT TASPEN (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PROGRAM JKM
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)
PENDAPATAN
Iuran 1.267.794.388.749 1.242.434.443.491 1.251.143.892.824 98,00 (0,70)
Hasil Investasi 10.114.640.001 4.886.532.848 16.965.931.268 48,31 (71,20)
Pendapatan Lain 4.977.680.079 3.547.232.910 3.802.312.270 71,26 (6,71)
JUMLAH PENDAPATAN 1.282.886.708.829 1.250.868.209.249 1.271.912.136.362 97,50 (1,65)

BEBAN
Beban Klaim dan Manfaat
Manfaat Klaim 1.238.692.255.329 1.724.962.958.800 1.142.208.296.500 139,26 51,02
Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis 108.526.661.600 66.265.028.996 32.354.903.524 61,06 104,81
Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 1.347.218.916.929 1.791.227.987.796 1.174.563.200.024 132,96 52,50

Beban Usaha :
Beban Operasional 65.403.488.090 58.107.473.286 60.960.688.369 88,84 (4,68)
Beban Umum 9.290.168 11.223.920 7.297.605 120,82 53,80
Jumlah Beban Usaha 65.412.778.258 58.118.697.206 60.967.985.974 88,85 (4,67)

JUMLAH BEBAN 1.412.631.695.187 1.849.346.685.002 1.235.531.185.998 130,91 49,68


Laba (Rugi) Sebelum Pajak (129.744.986.358) (598.478.475.753) 36.380.950.364 (461,27) (1.745,03)
Beban Pajak Penghasilan (Kini dan Tangguhan) - - (7.813.151.733) - (100,00)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan (129.744.986.358) (598.478.475.753) 28.567.798.631 (461,27) (2.194,94)
-
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF - - - - -
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (129.744.986.358) (598.478.475.753) 28.567.798.631 (461,27) (2.194,94)
-

xvii
PT TASPEN (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PROGRAM JKM
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR RKAP 31 DESEMBER 2021, REALISASI 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH PENUH)
PERSENTASE (%)
31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2021 31 DESEMBER 2020
RKAP AUDITED AUDITED NAIK/
CAPAIAN
TURUN
(1) (2) (3) (2):(1) (2):(3)

PENDAPATAN :
PENDAPATAN IURAN:
PNS Pusat 263.011.654.585 258.945.583.364 258.178.697.598 98,45 0,30
PNS Daerah Otonom 1.000.241.534.611 956.044.961.615 977.042.943.720 95,58 (2,15)
DPRD 2.109.302.842 2.234.637.750 2.016.990.082 105,94 10,79
P3K APBD - 9.196.410.914 - - 100,00
PNS Daerah Perbantuan 2.043.202 1.594.957 2.017.817 78,06 (20,96)
Non ASN 2.429.853.509 16.011.254.891 13.903.243.607 658,94 15,16
1.267.794.388.749 1.242.434.443.491 1.251.143.892.824 98,00 (0,70)

HASIL INVESTASI :
Perseroan
Bunga Deposito 10.114.640.001 4.882.187.154 16.965.931.268 48,27 (71,22)
Hasil Investasi Lainnya - 4.345.694 - - -
10.114.640.001 4.886.532.848 16.965.931.268 48,31 (71,20)
PENDAPATAN LAIN
Jasa Giro 284.337.579 100.407.880 210.861.201 35,31 (52,38)
Selisih Kas - 127 1.069 - (88,12)
Pendapatan Fee dari PT Asuransi Jiwa Taspen 4.693.342.500 3.446.700.000 3.591.450.000 73,44 (4,03)
Pendapatan lainnya Perseroan - 124.903 - - 100,00
4.977.680.079 3.547.232.910 3.802.312.270 71,26 (6,71)
JUMLAH PENDAPATAN 1.282.886.708.829 1.250.868.209.249 1.271.912.136.362 97,50 (1,65)

BEBAN:
BEBAN KLAIM DAN MANFAAT :
Manfaat Klaim
Santunan 388.563.660.000 530.212.812.300 349.395.000.000 136,45 51,75
Uang Duka Wafat 279.418.447.257 426.082.646.500 277.053.296.500 152,49 53,79
Pemakaman 194.281.830.000 268.792.500.000 177.210.000.000 138,35 51,68
Beasiswa 376.428.318.072 499.875.000.000 338.550.000.000 132,79 47,65
1.238.692.255.329 1.724.962.958.800 1.142.208.296.500 139,26 51,02
Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis :
Estimasi Klaim yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) 44.900.561.237 58.330.435.799 17.315.258.551 129,91 236,87
Estimasi Klaim Masih Dalam Proses 63.626.100.363 7.934.593.197 15.039.644.973 12,47 (47,24)
Jumlah Kenaikan (Penurunan) Cadangan Teknis 108.526.661.600 66.265.028.996 32.354.903.524 61,06 104,81
Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 1.347.218.916.929 1.791.227.987.796 1.174.563.200.024 132,96 52,50

BEBAN USAHA :
Beban Operasional 65.403.488.090 58.107.473.286 60.960.688.369 88,84 (4,68)
Beban Umum 9.290.168 11.223.920 7.297.605 120,82 53,80
JUMLAH BEBAN USAHA 65.412.778.258 58.118.697.206 60.967.985.974 88,85 (4,67)

JUMLAH BEBAN 1.412.631.695.187 1.849.346.685.002 1.235.531.185.998 130,91 49,68


LABA (RUGI) SEBELUM PPh BADAN (129.744.986.358) (598.478.475.753) 36.380.950.364 (461,27) (1.745,03)
Beban Pajak Penghasilan (Kini dan Tangguhan) - (7.813.151.733) - (100,00)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (129.744.986.358) (598.478.475.753) 28.567.798.631 (461,27) (2.194,94)

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF - - - - -


TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (129.744.986.358) (598.478.475.753) 28.567.798.631 (461,27) (2.194,94)

xviii

Anda mungkin juga menyukai