LAPORAN KEUANGAN
UNTUKPERIODE YANG BERAKHIRPADA TANGGAL
30 JUNI 2011 DAN 2010
!
- 1
PT SUPARMA Tbk
NERACA
(DisajikanDalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
-
ASETLANCAR
Kas dan bank 2b,2k,4,28 7.175.320.000 6.332.320.839
Piutang usaha
Pihak ketiga 2c,2k,5,16,28 122.072.153.864 143.723.208.631
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2d,5,6 1.020.978.423 767.902.376
Piutang lain-lain 7 368.987.608 296.777.527
Persediaan 2e, 8, 11, 16 232.206.999.813 187.723.548.359
Biaya dibayar di muka 2f,9 413.609.656 909.809.870
Dang muka kepada pemasok 2k,10,28 20.754.825.794 12.337.684.070
Jumlah Aset Lancar 384.012.875.158 352.091.251.672
PT SUPARMA Tbk
NERACA (Lanjutan)
(DisajikanDalam Rupiab, keeuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 2k,12,28 41.208.569.164 26.465.590.165
Hutang lain-lain 13 719.367.695 38.667.519
Hutang pajak 21, 14,26 7.336.444.997 8.112.504.970
Biaya masih harus dibayar 2k, 15,25,28 12.842.327.579 9.825.359.755
Uang muka dari pelanggan .2k 1.115.044.159 637.387.268
Pinjaman jangka panjang
yang jatuh tempo dalam 2k, 5, 8, 11, 15, 16
waktu satu tahun 25,28 44.955.000.000
Jumlah Kewajiban Lancar . 63.221.753.594 90.034.509.677
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 400 per saham
Modal dasar - 2.500.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
1.492.046.658 saham 3, 18 596.818.663.200 596.818.663.200
Tambahan modal disetor - agio saham 3, 19 597.819.550 597.819.550
Saldo laba 20
Dicadangkan 1.000.000.000
Belum dicadangkan 140.275.307.714 120.969.110.025
Jumlah Ekuitas 738.691.790.464 718.385.592.775
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.529.794.809.583 1.490.033.771.432
PTSUPARMA Tbk
LArOJ,UN LABA RUGI
(DisajikanDalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBANPAJAK 21,26
Kini ( 10.649.016.147 ) ( 7.652.428.292 )
Tangguhan ( 15.777.696.945 ) ( 6.132.805.147 )
Jumlah beban pajak ( 26.426.713.092 ) ( 13.785.233.439 )
LABABERSm 20.306.197.689 17.976.348.755
- 4
PT SUPARMA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(DisajikanDalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal30 Juni 2011 dan 2010
Modal Tarnbahan
Ditempatkan dan Modal Disetor
Catatan Disetor Penuh Agio Saharn Saldo Laba Jumlah
Saldo 1 Januari 2010 596.818.663.200 597.819.550 91.348.275.881 68-8.764.758.631
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-5
PT SUPARMA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
(DisajikanDalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Suparma Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam
Negeri No.6 tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Tjahjadi
Hartanto, S.H. No. 29 tanggal 25 Agustus 1976. Nama Perusahaan, PT Supar Inpama telah diubah
menjadi PT Suparma dengan akta Notaris yang sarna No. 5 tanggal 7 Desember 1978. Akta'
pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. Y.A.5/449/22 tanggal 15 September 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara
No. 26 Tambahan No. 376 tanggal 30 Maret 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Siti Nurul Yuliami,S.H.,M.Kn. No.2
tanggal 1 September 2010 mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan. PefJ.lbahan tersebut
telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan nomor: AHU-AH.O 1.l 0-28849 tertanggallO November 2010.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
industri kertas dan produk-produk lain yang terkait. Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di Desa
Warugunung, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek yang
Diterbitkan
Pada tanggal'14 Oktober 1994, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dengan Surat Keputusan
No. S-1739/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menawarkan
saham di Bursa Efek di Indonesia. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah
86.500.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya tanggal 15 Nopember 1994.
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari agio saham
sebanyak 64.875.000 saham dan mengeluarkan dividen saham yang berasal dari saldo laba sebanyak
4.325.000 saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 155.700.000 saham.
Pada bulan September 1997, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000
menjadi Rp 500, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 311.400.000 saham.
Pada bulan Juli 1999, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari selisih penilaian
, kembali aset tetap sebanyak 616.572.000 saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor
penuh menjadi 927.972.000 saham.
Pada bulan Juli 2000, Perusahaan mengeluarkan dividen saham sebanyak 157.755.240 saham.
Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham bulan Oktober 2000, para pemegang saham
menyetujui antara lain perubahan jumlah dividen saham sehingga seluruhnya menjadi 64.074.658
saham. Dengan. adanya perubahan ini, modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi
992.046.658 saham.
Sehubungan dengan pelaksanaan kuasi reorganisasi, pada tanggal 20 April 2005 Perusahaan
meningkatkan modal dasar dari sebesar 2.000.000.000 saham menjadi sebesar 2.500.000.000 saham
dan menurunkan nilai nominal Saham dari sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 400, sehingga modal
ditempatkan dan disetor penuh menurun sebesar Rp 99.204.665.800 sehingga menjadi sebesar
Rp 396.818.663.200.
Pada tanggal 30 Juli 2007, Perusahaan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui
- 7
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
konversi hutang jangka panjang sebesar Rp 200.000.000.000 sehingga modal ditempatkan dan
disetor penuh menjadi sebesar Rp 596.818.663.200 da1am 1.492.046.658 1embar saham.
Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham biasanya (1.492.046.658
saham) pada Bursa Efek Indonesia.
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris :Jan Karunia Janto
Komisaris : Paul Liputra
:Joseph Sulaiman
Komisaris Independen : Suhartojo Tjandra
: Subiantara
Dewan Direksi
Presiden Direktur :Welly
Direktur :Hendro Luhur
: M. B. Lanniwati
: Edward Sopanan
SusUlian anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris :Jan Karunia Janto
Komisaris : Paul Liputra
:Joseph Su1aiman
Komisaris Independen : Suhartojo Tjandra
: Freddy Andhisetiyawan
Dewan Direksi
Presiden Direktur :Welly
Direktur : Hendro Luhur
:M. B. Lanniwati
: Edward Sopanan
Jum1ah karyawan tetap Perusahaan adalah 590 orang dan 557 orang masing-masing pada tahun 2011
dan 2010 (tidak diaudit). Gaji dan kompensasi kesejahtenian lain untuk komisaris dan direksi
Perusahaan kurang lebih sebesar Rp 1.407.250.437 dan Rp 1.358.734.667 masing-masing untuk
periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010.
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan; yang diedarkan oleh BAPEPAM-LK bagi emiten atau perusahaan publik industri
manufaktur.
- 8
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan kecuali untuk, laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual
basis) dengan konsep biaya perolehan- (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan
berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
Kas dan setara kas ter.diri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan
atau kurang pada saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman
lainnya, serta tidak dibatasi penggunaannya.
Piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pada saat pengakuaJJ awal, piutang diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Penurunan Nilai
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak
dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak. tertentu yang mempunyai hubungan istimewa
'sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No.7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa".
Seluruh transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik
yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana
dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
e. Persediaan
Sejak 1 Januari 2009, Perusahaan telah mengadopsi PSAK No. 14 (Revisi 2008), mengenai
"Persediaan" yang efektif untuk periode pe1aporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2009.dan diterapkan secara prospektif.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower ofcost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata
tertimbang (weighted-average method).
Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian persediaan, usang atau penurunan nilai persediaan, jika
ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan.
g. Aset Tetap
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai "Aset Tetap" suatu entitas harus memilih model
- 9
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
.~
biaya (cost method) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Penytisutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali hak atas
tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Berdasarkan taksiranmasa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Tahun
Penurunan nilai aset tetap dibebankan padaoperasi tahun berjalan bilamana terdapat peristiwa atau
perubahan situasi yang menunjukkan adanya penurunan nilai aset.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari "Aset
Tetap". Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Perusahaan mengakui keuntungan atas restrukturisasi hutang sebesar kelebihan' nilai tercatat hutang
Gumlah pokok, bunga terhutang dan denda) atas jumlah kas masa depan yang dibayarkan untuk
pelunasan hutang sesuai dengan PSAK No. 54 mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang
Bermasalah". Keuntungan atas restrukttirisasi hutang setelah biaya pajak yang terkait, jika ada,
dilaporkan pada masa operasi tahun berjalan pada saat restrukturisasi terjadi, dan disajikan sebagai
pos luar biasa dalam laporan laba rugi.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan
pengirim (fo.b. shipping point). Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat penyerahan
barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
j. Imbalan Ker;a
Perusahaan mengakui kewajiban atai; imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal25 Maret 2003 (UU).
Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU
ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria' menggunakan metode "Projected Unit Credit".
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi
-- keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nitai kini imbalan pasti dan nitai wajar
aset program pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diakui dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian,
biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut
• 10
PTSUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
.M
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi
dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset
dan kewajiban moneter adalah kurs tengah Bank Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Beban Pajak
Taksiran beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan. Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak sesuai dengan PSAK No. 46
tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk
mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara aset dan kewajiban pada pelaporan
komersial dan pajak, dan akumulasi rugi fiskal yang diharapkan dapat terealisir.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada
tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarifpajak (dan peraturan
perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan
nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan olehperubahan tarif pajak
dibebankan pada t~un berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima
atau jika Perusahaan mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
m. InfOrmasi Segmen
Sesuai dengan PSAK No.5 (Revisi 2000) tentang "Pelaporan Segmen", mensyaratkan Perusahaan
mengungkapkan informasi segmen yang meliputi segmen usaha yang disajikan berdasarkan jenis
produk dan segmen geografisyang disajikan berdasarkan lokasi pelanggan.
o. Hutang usaha
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi.
- 11
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
....
p. Pinjaman
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi
yang terjadi. SelanJutnya pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
suku bunga efektif.
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian
(qualifying asset) dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial. Pinjaman
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
bulan setelah tanggal neraca.
q. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporap keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Karena terdapatnya risiko yang melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya
yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari
estimasi tersebut.
3. KUASI REORGANISASI
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) (PSAK 51) tentang "Akuntansi Kuasi Reorganisasi", kuasi
reorganisasi (Kuasi)' merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi
ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya
berdasarkan nilai wajar. Melalui Kuasi perusahaan mendapatkan awal yang baik (fresh start), dengan
neraca yang menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani defisit.
Kuasi yang diterapkan oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 dilakukan sesuai dengan PSAK
51,. dan Peraturan BAPEPAM No.IX.L.l, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-16/PM/2004,
tanggal 13 April 2004, tentang Tata Cara Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi.
Pelaksanaan Kuasi didasarkan atas keyakinan yang memadai bahwa Perusahaan setelah Kuasi akan
dapat mempertahankan kelangsungan usahanya (going concern).
Perusahaan melakukan Kuasi diikuti,dengan reorganisasi secara hukum, yaitu dengan cara menurunkan
nilai nominal modal ditempatkan dan modal disetor dan menjumpakan (set-off) antara agio yang timbul
dari penurunan nilai nominal modal saham dan selisih hasil penilaian kembali aset dan kewajiban
dengan saldo defisit. Pelaksanaan Kuasi tersebut telah mendapat persetujuan dari pemegang saham
Perusahaan melalui Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 20 April 2005 dan telah
diaktakan dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 44 Notaris di Surabaya tanggal
20 April 2005.
Penentuan nilai wajar aset dan kewajiban Perusahaan dalam rangka Kuasi dilakukan sesuai dengan nilai
pasar pada tanggal kuasi reorganisasi. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai
yang sebenarnya, estimasi nilai wajar aset dan kewajiban' dilakukan dengan mempertimbangkan nilai
wajar instrumeri lain yang substansinya sejenis, estimasi perhitungan nilai sekarang, atau arus kas
diskonto. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK
terkait. Selisih lebih atas penilaian tersebut dicatat padll akun "Selisih Penilaian Kembali Aset dan
.' Kewajiban". Penilaian aset dan kewajiban Perusahaan adalah sebesar Rp 227.501.041.832 yang
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik lain sesuai dengan laporan No. ANIL-l1/05 tanggal 9 Maret
2005.
Saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 339.288.698.890 dieliminasi pada akun
sebagai berikut :
- 12
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bank
PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya 4.278.9%.974 2.678.594.293
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
Surabaya 1.278.689.477 543.433.699
Tidak terdapat saldo kas dan bank kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Tingkat suku bunga masing-masing adalah sebesar 1% - 3,25% pada tahun 2011 dan 2010.
5. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2011 31 Desember2010
Pihak ketiga:
Penjualan domestik 116.271.705.285 135.000.632.508
Penjualan ekspor 5.800.448.579 8.722.576.123
Jumlah - bersih 122.072.153.864 143.723.208.631
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Piutang usaha dalam mata uang asing sebesar AS$ 675.020,20 dan AS$ 970.145,27 masing-masing
pada tangga130 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Iihat Catatan 28).
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2010
Saldo awal 255.465.025
Pengurangan penyisihan piutang ragu-ragu ( 255.465.025 )
Saldo akhir
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha tersebut dap~t ditagih sehingga penyisihan
piutang ragu-ragu ditetapkan nihil.
Piutang usaha sebesar Rp 88.571.463.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari
PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (lihat Catatan 16).
Dalam kegiatan usaha' normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan PT Siantar Madju, pihak
yang mempunyai hubungan istimewa. .
Sifat hubilOgan istimewa antara Perusahaan dengan PT Siantar Madju, pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, adalah seorang komisaris Perusahaan menjabat sebagai salah satu komisaris PT Siatitar Madju
dan direktur utama Perusahaan menjabat sebagai direktur utama PT Siantar Madju.
Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan melakukan penjualan kertas kepada PT Siantar Madju sebesar Rp 197.186.569 dan Rp
1.192.403.053 mm;ing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011
dan pada tahun 2010, yang masing-masing merupakan 0,03 % dan 0,10 % dari penjualan bersih pada
periode dan tahun tersebut. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai "Piutang
- 14
PTSUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Usaba - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa" dalam neraca (lihat Catatan 5).
Penjualan kertas tersebut dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga. Penjualan tersebut dalam 31.880 kg dan 163.384 kg dengan harga rata-rata
sebesar Rp 6.185/kg dan Rp 7.298/kg masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada
tanggal30 Juni 2011 dan pada tabun 2010.
b. Perusabaan melakukan penjualan bukan produk utama, berupa tenaga listrik, kepada PT Siantar
Madju sebesar Rp 1.434.000.405 dan Rp 4.365.816.399 masing-masing untuk periode enam bulan
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan pada akhir tabun 2010 yang masing-masing merupakan
0,24% dan 0,38% dari penjualan bersih pada pe~iode-periode tersebut. Saldo piutang yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai "Piutang Usaba - Pihak yang Mempunyai Huboogan Istimewa" dalam
neraca (lihat Catatan 5).
Penjualan listrik tersebut dilakukan dahim kondisi dan persyaratan normal. Penjualan tersebut dalam
1.661.409 kwh dan 4.367.588 kwh dengan harga rata-rata sebesar Rp 863/kwh dan Rp 1.000/kwh
masing-masing untukperiode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan pada taboo
2010.
c. Perusabaan melakukan penjualan bukan produk utama, berupa soda, kepada PT Siantar Madju
sebesar Rp 1.136.000 dan Rp 2.962.250 masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2011 dan pada tahun 2010, yang masing-masing merupakan 0,00% dari
penjualan bersih pada periode dan tabun tersebut. Saldo piutang yatig timbul dari transaksi ini
disajikan sebagai "Piutang Usaba - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa" dalam neraca (lihat
Catatan 5). .
Penjualan soda tersebut dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga. Penjualan tersebut dalam 640 kg dan 1.810 kg dengan harga rata-rata sebesar Rp
1.775/kg dan Rp 1.637/kg masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30
Juni 2011 dan pada tabun 2010.
d. Perusabaan membeli baban baku dan baban pembahtu dari PT Siantar Madju sebesar Rp 130.800.400
dan Rp 233.918.300 masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2011 dan pada tabun 2010. Pembelian tersebut merupakan 0,03 % dari pembelian pada periode dan
taboo tersebut.
Pembelian tersebut dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal. Pembelian tersebut dalam
120.079 kg dan 226.863 kg dengan harga beli rata-rata sebesar Rp 1.089/kg dan Rp 1.031/kg masing
masing imtuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan pada taboo 2010.
7. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini merupakan saldo plOJaman karyawan kepada Perusabaan masing-masing sebesar Rp
368.987.608 dan Rp 296.777.527 pada tanggal-tanggal 30 Jooi 2011 dan 31 Desember 2010.
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang tersebut dapat ditagih sehingga penyisihan atas piutang
ragu-ragu dinyatakan nihil.
8. PERSEDIAAN
PTSUPARMATbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kec'uali dinyatakan lain)
Berdasarkan hasil pene1aahan terhadap persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa
persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas
persediaan tersebut. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang dan oleh
karena itu penyisihan persediaan usang ditetapkan nihil.
Persediaan dan aset tetap tertentu diasuransikan secara gabungan terhadap risiko kerugian kebakaran
atau pencurian dan risiko 1ainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar
AS$ 225.000.000 pada tabun 2011 dan 2010 (lihat Catatan 11). Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
Persediaan Rp 182.047.368.000 digtmakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2011 dan 2010 (lihat Catatan 16).
Akun ini merupakan saldo uang muka atas pembelian persediaan masing-masing sebesar AS$
1.684.260,53 .dan Rp 6.275.238.003 serta AS$ 1.306.717,08 dan Rp 588.990.784 pada tanggal 30 Juni
2011 dan pada tahun 2010.
Penambahanl Pengurnnganl
Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Teratat
- 16
PTSUPARMATbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kec.uali dinyatakan lain)
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana 70.100.659.731 2.457.762.864 72.558.422.595
Mesin dan peralatan 567.717.641.466 30.788.332.677 598.505.974.143
Alat pengangkutan 14.394.745.879 1.585.708.354 197.775.280 15.782.678.953
Peralatan dan perabot kantor 13.378.843.696 897.857.355 14.276.701.051
31 Desember 2010
Harga Perolehan
Pemiiikan Langsung
Hak atas tanah 157.244.000.000 14.457.300.000 171.701.300.000
Bangunan dan prasarana 116.575.364.110 312.874.416 116.888.238.526
Mesin dan peralatan 1.319.431.341.634 3.780.734.132 139.527.892.555 1.462.739.968.321
Alat pengangkutan 18.195.134.014 6.746.292.117 313.574.417 24.627.851.714
Peralatan dan perabot kantor 16.170.315.985 779.510.003 16.949.825.988
Sub-jumlah 1.627.616.155.743 26.076.710.668 313.574.417 139.527.892.555 1.792.907.184.549
30Juni 2010
Penambahan/ Pengurangan/
SaldoAwal Reklasifikasi Reklasifikasi SaldoAkhir
Nitai Tercatat
Tanah Rp 157.244.000.000 Rp Rp Rp 157.244.000.000
Bangunandan prasararia 116.575.364.110 116.575.364.110
Mesin dan peralatan 1.319.431.341.634 87.556.743.317 1.406.988.084.951
Alat pengangkutan 18.195.134.014 4.137.223.209 141.821.689 22.190.535.534
Peralatan dan perabot kantor 16.170.315.985 505.099.373 16.675.415.358
Akumulasi Penyusutan
- 17
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pembebanan penyusutan pada tahun 2011 dan 2010 ada1ah sebagai berikut:
2011 2010
Beban pabrikasi 34.841.606.795 32.895.390.271
Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 24) 888.054.455 867.533.375
Jumlah 35.729.661.250 33.762.923.646
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, hak atas tanah merupakan hak guna bangunan(HGB) yang akan
berakhir pada berbagai tanggal sampai dengan tahun 2025, dan selanjutnya dapat diperbarui. Tanah
seluas 275 meter persegi (kurang dari 1% dari keseluruhan tanah) masih atas nama pemilik terdahulu.
Penambahan mesin dan peralatan termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian dan persediaan
masing-masing sebesar Rp 11.487.774.763 dan Rp 3.653.413.359 untuk periode yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2011 serta reklasifikasi dari persediaan sebesar Rp 56.172.203.029 untuk periode yang
• berakhir pada tangga130 Juni2010.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, penurunan aset tetap
merupakan penjualan aset tetap tertentu masing-masing dengan nilai buku nihil serta harga jual sebesar
Rp 176.890.000 dan Rp 91.000.000.
Sedangkan pada tahun 2010, penurunan aset tetap merupakan penjualan aset tetap tertentu dengan nilai
buku sebesar Rp 125.457.500 dan hargajua1 sebesar Rp 249.860.000.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan pembelian aset tetap tanah dari pihak ketiga, seluas 7.056 m2
yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, yang kepemilikannya dibuktikan dengan perjanjian jual beli.
Proses sertifikasi hak atas tanah tersebut menjadi atas nama Perusahaan masih dalam proses.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 16).
Sesuai dengan laporan Kantor Jasa Penilai Publik Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan, Perusahaan
Periilai, No. 38/PR/APP/WAA/IW2011 dan No. 39/PR/APP/WAAlIIII2011 tanggal 3 Maret 2011, nilai
wajar aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.148.738.070.000.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset
tetap pada tahun 2011 dan 2010.
Aset tetap dan persediaan, kecuali hak atas tanah, diasuransikan secara gabungan terhadap risiko
kerugian kebakaran atau pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah
pertanggungan sebesar AS$ 225.000.000 dan Rp 8.500.000.000 pada tahun 2011 dan 2010 (lihat
Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
• kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan hutang pembelian persediaan Perusahaan kepada pihak ketiga yang terdiri dari :
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang transaksi adalah sebagai berikut :
Rincian hutang usaha berdasarkan jatuh tempo pembayaran adalah sebagai berikut :
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut.
Akun ini merupakan saldo hutang atas beban operasional Perusahaan sebesar Rp 719.367.695 dan Rp
38.667.519 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan pada tahun 2010..
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan pencadangan atas beban bunga pinjaman jangka panjang dan gaji masing-masing
sebesar AS$ 1.074.884,28 dan Rp 3.601.547.423 pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2011 serta pencadangan atas beban bunga pinjaman jangka panjang dan honorarium tenaga ahli
masing-masing sebesar·AS$ 1.083.901,66 dan Rp 80.000.000 pada ·tahun 2010.
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BRI dengan pagu sebagai berikut :
Pinjaman dalam mata uang asing dan mata uang Rupiah masing-masing dibebani bunga per tahun
sebesar 5,5 % dan 11 %.
Pada tanggal 10 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit modal kerja
impor dari BRI sebesar AS$ 3.100.000 sehingga jumlah maksimum pinjaman menjadi sebesar AS$
12.900.000. Penambahan tersebut telah diaIctakan dengan akta Notaris Soehartono, S.H., No. 5
tanggal 10 Agustus 2007.
- 20
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 10 Januari 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman modal kerja
dari BRI, selama 2 ~ dua) tahun sarnpai dengan tanggal 31 Maret 2012.
Pinjaman dari BRI tersebut di atas dijarnin dengan aset tetap tertentu, piutang usaha dan persediaan
(lihat Catatan 5,8 dan 11).
Perjanjian pinjaman dengan BRI memuat beberapa pembatasan kepada Perusahaan, antara lain,
pemeliharaan rasio keuangan tertentu, perolehan pinjaman baru, melakukan penggabungan usaha,
akuisisi atau penyertaan baru pada perusahaan lain, merubah Anggaran Dasar Perusahaan termasuk
susunan pengurus dan atau pemegang saham serta pemodalan, memberikan pinjarnan, melakukan
investasi, bertindak selaku penjarnin dan me1akukan pengalihan, penjarninan atau penjualan aset.
b. Pirijarnan Sindikasi
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan The Sanwa Bank,
Limited, Singapura, sebagai koordinator sindikasi, secara kolektif dengap 7 bank di luar negeri dan
4 bank di Indonesia (Sindikasi), di mana Sindikasi setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman
berjangka sebesar AS$ 43.000.000. Fasilitas kredit sindikasi ini digunakan untuk modal kerja dan
pelunasan kembali sebagian hutang Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BRI). Pinjaman yang diperoleh dariBRI digunakan untuk membia):'ai perolehan aset tetap tertentu.
Pinjaman sindikasi ini dijarnin dengan aset tetap tertentu Perusahaan, secara pari passu dengan
pinjaman BRI. Pinjarnan ini jatuh tempo pada tanggal 20 September 1999. Sesuai dengan perjanjian
restrukturisasi hutang tanggal ·30 Maret 2000, Sindikasi setuju untuk menjadualkan kembali
pembayaran hutang pokok dalam 13 ahgsuran triwulanan mulai tanggal 10 April 1999 sarnpai dengan
tanggal 10 Januari 2002, masing-Ill.asing dalarn jumlah tertentu.
•
Berdasarkan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 34 tanggal 9 Desember 2004, Notaris
di Surabaya, (menarnbah dan mengubah akta Notaris No. 63 tanggal 29 Agustus 2003 yang diaktakan
oleh notaris yang sarna), Perusahaan dan Sindikasi te1ah menandatangani perjanjian restrukturisasi
hutang yang berisi kesepakatan untuk menjadualkan kembali pembayaran pinjarnan pokok dan
hutang bunga yang telah ditetapkan sebelumnya (Perjanjian).
Perjanjian pinjarnan ini memuat pembatasan kepada Perusahaan, antara lain, pemeliharaan rasio
keuangan tertentu dan mengharuskan adanya persetujuan tertulis dari Sindikasi mayoritas untuk
memperoleh tarnbahan pinjarnan, pembagian dividen dan melakukan pengalihan atau penjualan aset.
Perusahaan harus memelihara rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih besar dari 4,0 : 1, rasio aset
lancar terhadap kewajiban lancar tidak lebih kecil dari 0,4 : 1 dan minimum ekuitas sebesar Rp
150.000.000.000.
Selain yang disebutkan di Perjanjian di atas, syarat-syarat pinjarnan lainnya yang dinyatakan dalarn
akta Notaris No. 63 di atas tidak berubah.
Pada tahun 2005 dan 2006, Perusahaan me1akukan restrukturisasi atas pinjamannya.
Pada tanggal 20 Juli 2007, Perusahaan dan Sin4ikasi melakukan perjanjian restrukturisasi hutang
yang berisi kesepakatan untuk mengkonversi hutang sindikasi sebesar Rp 200.000.000.000 menjadi
saharn Perusahaan sebanyak 500.000.000 lembar saharn. Sedangkan sisa pinjarnan Sindikasi sebesar
Rp 226.563~839.639 akan dijadual kembali untuk dilunasi dalarn waktu 10 tahun yang akan dimulai
sejak tanggal 30 Jlini 2009 sarnpai dengan tanggal 31 Desember 2018. Tingkat bunga pinjarnan atas
sisa pinjarnan tersebut adalah 3 % di atas SIBOR.
Pada tanggal 22 Desember 2008, Perusahaan dan Sindikasi melakukan kesepakatan untuk
menjadualkan kembali atas pembayaran hutang di atas dimana dari tanggal 30 Juni 2009 menjadi 30
Juni 2014, dan mengubah tingkat bunga pinjaman untuk periode berikutnya menjadi sebesar 4% di
- 21
PTSUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
• atas SIBOR.
POOa tanggal 21 D~sember 2009, Perusahaandan Sindikasi melakukan kesepakatan untuk mengubah
tingkat bunga pinjaman untuk periode berikutnya menjOOi sebesar 5% di atas SIBOR dan melakukan
pembayaran hutang sebesar Rp 1.377.461.654 ootuk periode berikutnya sehingga pinjaman Sindikasi
pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp 225.186.377.985.
Berdasarkan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 37 tanggal 14 Desember 2004,
Notaris di Surabaya, (merubah akta Notaris No. 59 tanggal 24 Jooi 2003 yang diaktakan oleh notaris
yang saina mengenai perjanjian restrukturisasi hutang antara Perusahaan dengan Kanematsu
Corporation, Singapura (Kanematsu», Perusahaan dan Channel Securites Ltd., Singapura (Channel),
sebagai kreditur penerus Kanematsu, telah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang yang
berisi kesepakatan untuk menjadualkan kembali pembayaran pinjaman pokok dan hutang booga yang·
telah ditetapkan sebelumnya dengan Kanematsu. Pembayaran pinjaman dan hutang booga tersebut
dikelompokkan kembali dalam beberapa skema sebagai berikut:
Skema A. Merupakan saldo pinjaman pokok yang dapat dipertahankan ("Sustainable Debt")
dimana pada' tanggal 14 Desember 2004 bersaldo AS$ 1.198.542, diangsur dalam
pembayaran tengah tahunan sebanyak 9 kali angsuran yang dimulai pOOa tanggal
31 De~ember 2005 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Tingkat bunga per tahoo
atas pinjaman ini sebesar 2% diatas SIBOR. .
Skema B. Merupakan saldo pinjaman yang tidak dapat dipertahankan ("Unsustainable Debt")
dimana pOOa tanggal 14 Desember 2004 bersaldoAS$ 7.134.257, dilunasi dengan cara
sebagai berikut, sebesar 50% dari saldo tersebut atau sejumlah AS$ 3.567.130 diangsur
dalam pembayaran tengah tahunan sebanyak 10 kali angsuran yang dimulai pOOa tanggal
• 31 Desember 2005 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, dan 50% sisanya pOOa tanggal
31 Desember 2010 akan dijadualkan kembali untuk periode 5 tahun berikutnya. Tingkat
bunga per tahun atas pinjaman ini sebesar SIBOR.
Jika Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas pokok pinjaman sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditentukan, pada akhir tahun 2010 Channel akan menjadualkan
kembali pembayaran sisa pinjaman dengan pembayaran tengah tahunan ootuk jangka
waktu 5 tahoo berikutnya.
Skema C. Merupakan saldo booga yang belum dibayar oleh Perusahaan dimana pada tanggal 14
Desember 2004 bersaldo AS$ 1.273.738,45, akan dilooasi sampai dengan tanggal 31
Desember 2010. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Jika Perusahaan tidak dapat
melakukan pembayaran atas bunga yang belum dibayar sesuai denganjangka~aktu yang
telah ditentukan, maka Channel akan menjadualkan kembali pembayaran sisa pinjaman
tersebtit untuk jangka waktu 5 tahun berikutnya.
Pada tahun 2005 dan 2006, Perusahaan melakukan restrukturisasi atas pinjamannya.
Selain·yang disebutkan di perjanjian di atas, syarat-syarat pinjaman lainnya yang dinyatakan dalam
akta notaris No. 59 di atas tidak berubah. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman
berdasarkan Skema A , Skema B dan Skema C masing-masing sebesar Rp 8.419.766.580, Rp
66.277.247.530 dan Rp 11.833.030.200.
Pada tanggal 22 Desember 2008, Perusahaan dan Channel melakukan kesepakatan untuk penjOOualan
kembali atas pembayaran hutang di atas dari tanggal 30 Jooi 2009 menjOOi 30 Juni 2014, dan
mengubah tingkat bunga pinjaman untuk periode berikutnya menja~i sebesar 4% di atas SIBOR.
• . Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan dan Channel melakukan kesepakatan ootuk mengubah
tingkat bunga pinjaman untuk periode berikutnya menjOOi sebesar 5% di atas SmOR dan melakukan
- 22
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
pembayaran hutang sebesar Rp 454.160.463 untuk periode berikutnya, sehingga pinjaman pada tabun
2010 menjadi sebesar Rp 86.075.883.847.
Pada bulan April 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari DBS Bank: Ltd., Singapura
(DBS Singapura) dengan jumlah maksimum sebesar AS$ 13.000.000, merupakan fasilitas
refinancing pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia. Fasilitas pinjaman tersebut
dikenakan bunga per tabun sebesar 4% di atas SIBOR pada tahun 2009 dan mempunyai jangka waktu
pinjaman selama 5 tahun dan dijamin dengan aset mesin dan peralatan tertentu milik Perusahaan.
Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dari DBS Singapura
dengan nilai maksimum sebesar AS$ 5.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja
Perusahaan. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga 4% diatas SIBOR dengan jangka waktu 2
tabun, sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, dan dijamin dengan aset tetap tertentu milik Perusahaan.
Fasilitas pinjaman tersebut diperpanjang selama 5 (lima) tahun sampai dengan Juni 2016..
Perusahaan telah mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan ganti
kerugian sebesar Rp 12.257.725.705 pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 201"0, dan disajikan
sebagai "Kewajiban Tidak Lancar Lainnya" dalam neraca. Beban imbalan kerja sebesar Rp
2.978.044.844 (lihat Catatan 24), pada tahun 2010, disajikan sebagai "Beban Umum dan Administrasi-
Imbalan kerja" dalam laporan 1aba rugi. .
Perusahaan mencatat akrual berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Sigma
Aktuarindo, aktuaris independen, berdasarkan laporan No. 016/PSAK-Spm/II/2011 tanggal 7 Februari
20 II dengan menggunakan metode Projected Unit Credit yang mempertimbangkan asumsi-asumsi
sebagai berikut :
Rincian kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut :
Nilai kini kewajiban . 20.489.348.575
Beban jasa lalu yang belum diakui
non vested ( 2.428.252.240 )
- 23,
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakari lain)
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah akrual pada tabun 2011 dan 2010 tersebut adalah
memadai untuk memenuhi ketentuan dalam keputusan tersebtit.
Analisis akrual imbalan kerja pada tanggal30 Juni 2011 dan 31 Desember 20110 adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode 10.018.184.336
Penambahan selama satu periode 2.978.044.844
Pembayaran manfaat ( 738.503.475 )
Saldo akhir periode . 12.257.725.705
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut:
(Nilai Nominal Rp 400 per Saham)
Jumlah ,Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh Persentase
Pemegang Saham (lembar) Kepemilikan Jumlah
PT Gloriajaya Gempita 443.763.920 29,7 % 177.505.568.000
Shangton Finance Limit~d 232.500.000 15,6 93.000.000.000
.. PT Mahkotamutiara Mustika
UBS AG, Singapura
221'.936.977
165.000.000
14,9
11,1
88.774.790.800
66.000.000.000
Cashpoint Investment ~imited 104.500.000 7,0 41.800.000.000
Strategy Finance Limited 104.500.000 7,0 41.800.000.000
Masyarakat 219.845.761 14,7 87.938.304.400
Jumlah 1.492.046.658 100,0 % 596.818.663.200
Akun ini merupakan tambahan modal disetor berupa agio saham sebesar Rp'597.819.550 (Iihat Catatan
3).
PTSUPARMATbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ,
Laba per saham dasar dihitung' berdasarkan laba bersih dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah
lembar saham yang beredar dalam tahtin yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang
beredar adalah 1.492.046.658 lembar masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Jumlah laba persaham
dasar untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 masing-masing
adalah sebesar Rp 14 dan Rp 12.
Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang melebihi 10% dari total penjualan pada tabun
2011 dan 2010, sehingga Perusahaan tidak melaporkan inforniasisegmen geografis secara terpisah.
Penjualan utama Perusahaan berupa kertas sebesar 98,5 % dan 98,8 % dari penjualan bersih masing
masing pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 sehingga
Perusahaan tidak melaporkan informasi segmen produk secaraterpisah.
Penjualan sebesar Rp 1.632.322.974 dan Rp 5.561.181.702 dari penjualan bersih merupakan penjualan
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing untuk periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 20 II dan 2010 (lihat Catatan 6).
..
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
2011 2010
Pemakaian bahan baku 247.291.968.092 280.096.719.344
Upah buruh langsung 24.577.979.643 21.563.530.146
Beban pabrikasi 241.145.427.709 226.078.062.398
Jumlah Beban Produksi 513.015.37,5.444 527.738.311.888
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak terdapat pembelian dari suatu pihak yang melebihi 10 % dari total pembelian pada tahun 2011 dan
2010.
2011 2010
Penjualan
Ekspor dan pengangkutan 15.875.391.618 15.020.471.322
Gaji dan upah 2.335.645.348 2.040.828.667
Perjalanan dinas 1.333.865.086 1.042.295.810
Iklan dan promosi 90.127.227 401.754.516
Telepon dan telex 741.647.442 656.370.400
Perbaikan dan pemeliharaan 486.666.810 486.378.608
Lain-lain 1.133.554.873 1.080.608.881
Sub-jumlah 21.996.898.404 20.728.708.204
Akun ini terdiri dari beban bunga dan administrasi bank dengan rincian sebagai berikut:
2011 2010
Beban bunga pinjaman
PT Bank Rakyat Indonesia (Perseto) Tbk 6.501.141.268. 5.306.391.862
Pinjarnan sindikasi 6.717.472.109 6.836.395.962
DBS Bank Ltd., Singapura 3.836.728.269 4.641.543.303
Channel Securities Ltd., Singapura 2.300.775.796 2.254.015.904
Administrasi bank 1.849.636.475 284.295.885
Jumlah 21.205.753.917 19.322.642.916
- 26
PTSUPARMATbk
CATATAN ATAS LAPO'RAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, dengan taksiran laba fiska1
adalah sebagai berikut:
2011 2010
Laba sebelum beban pajak
sesuai dengan laporan laba rugi 46.732.910.781 31.761.582.194
Beda tetap:
Jamuan dan representasi 459.626.310 414.331.950
Lain-lain ., 4.535.595.550
Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final ( 20.938.615 ) ( 23.303.947 )
Beda temporer :
Penyusutan ( 4.575.533.890 ) ( 6.078.492.579 )
Taksiran laba ·fiska1 periode berjalan 42.596.064.586 30.609.713.168
Perhitungan beban pajak kini Perusahaan dan hutang pajak adalah sebagai berikut:
2011 20ID
Pajak penghasilan
•• 25 % x Rp 42.596.064.586 10.649.016.147
25 % x Rp 30:609.713.168 7.652.428.292
Dikurangi pembayaran pajak di muka
Pajak Penghasilan Pasal 22 4.620.865.847 3.535.566.823
Pajak Penghasilan Pasa1 25 4.254.202.788 1.136.897.841
Hutang Pajak Kini 1.773.947.512 2.979.963.628
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan melaporkanl menyetorkan pajak yang
terhutang berdasarkan sistem selfassessment. Fiskus. dapat menetapkan atau inengubah kewajiban pajak
tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
b. Pajak Tangguhan
Perhitungan beban pajak tangguhan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan
2010 adalah sebagai berikut:
2011 2010
,. Laba fiskal
Penyusutan
Beban pajak tangguhan
(
(
(
10.649.016.147 ) (
5.128.680.798 )
15.777.696.945) (
7.652.428.292 )
1.519.623.145
6.132.805.147 )
Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarifpajak yang
berlaku dari laba akuntansi sebelum beban pajak yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode
- 27
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecua1i dinyatakan lain)
yang berakhir pada tangga130 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
~
. 2011 2010
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai
berikut: . .
30 Juni 2011 31 Desember 2010
Kewajiban pajak tangguhan
Imbalan kerja ( 3.064.431.426 )
Asettetap 18.598.682.518 5.885.417.018
Jumlah 18.598.682.518 2.820.985.592
Pada bulan Pebruari 1995, Perusahaan dengan beberapa perusahaan lain di Surabaya, telah digugat oleh
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Pengadilan Negeri Surabaya, dalam kasus perdata
No. 116/Pdt.G/1995/PN.SBY. Walhi mengajukan gugatan bahwa Perusahaan telah membuang linibahnya ke
Kali Surabaya dan memohon kepada Pengadilan untuk: menghukum Perusahaan dengan membayar denda
sebesar Rp 7.726.250.000. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 16 Nopember 1995
No. 116/Pdt.511995/PN.sBY. Pengadilan memutuskan dan menyatakan bahwa gugatan yang telah diajukan
oleh Walhi tidak dap~ diterima. Namun berdasarkan catatan PengadHan Negeri Surabaya, putusan tersebut
belu,n mempunyai kekuatan hukum tetap karena adanya upaya hukum berupa banding yang diajukan oleh
Walhi pada tanggal 29 Nopember 1995. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Jawa
Tiniur No. 535/Pdt/1997/PT.SBY. tanggal 10 Desember 1997, Pengadilan Tinggi Jawa Tiniur menguatkan
keputusan Pengadilan NegeriSurabaya tanggal 16 Nopember 1995, No. 116/Pdt.5/1995/PN.SBY. tersebut.
Pada tanggal 9 April 1998, Pengadilan Tinggi menerima permohonan kasasi yang diajukan Walhi kepada
Mahkamah Agung. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1885/K/Pdt/2007
tanggal 13 Maret 2008 yang telah diterima Perusahaan pada tanggal 11 Maret 2010, Mahkamah Agung
menolak permohonan kasasi yang diajukan Walhi.
Pada tanggal 11 Maret 2010, Perusahaan menerima salinan putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 1885 KlPdt/2007 tanggal 13 Maret 2008 dimana surat putusan tersebut menyatakan
bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia menolak permohonan kasasi yang dilakukan oleh Walhi
atas putusan Pengadilan Negeri No. 116/Pdt.G/1995/PN.Sby tanggal 12 Juli 2004 serfu mernbebankan
biaya perkara sebesar Rp 500.000 kepada Walhi selaku penggugat dan Rp 200.000 kepada Perusahaan
dan beberapa perusahaan di Surabayaselaku tergugat.
- 28
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, ke«uali dinyatakan lain)
Pada tanggal 30 Juni 2011, posisi aset dan kewajiban yang dinyatakan dalani mata uang asing adalah
sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2010, posisi aset dan kewajiban yang dinyatakan dalam mata uang asing
adalah sebagai berikut:
Kewaiiban .
Hutang usaha - pihak ketiga AS$ 962.473,97 8.653.603.464
EUR 160.690,00 1.921.209.640
JPY 65.734.090,00 7.249.500.549
Biaya masih harns dibayar AS$ 1.083.901,66 9.745.359.754
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun AS$ 5.000.000,00 44.955.000.000
Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi
yang akan jatuh tempo AS$ 35.936.082,61 323.101.315.657
dalam satu tahun GBP 45.299,00 629.375.246
Jumlah Kewajiban 396.255.364.310
Kewajiban - bersih 374.049.417.125
- 29
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Perusahaan tidak memiliki kebijakan khusus manajemen untuk mengantisipasi risiko fluktuasi mata
uang asing. Manajeman berkeyakinan bahwa risiko yang timbul dari fluktuasi mata uang asing dapat
diminimalisasikan dengan strategi commercial hedging yaitu dengan memperoleh hasil penjualan
ekspor dalam mata uang asing yang setara dengan kebutuhan impor Perusahaan serta berupaya untuk
mengurangi porsi pembelian impor dan mengganti dengan bahan baku lokal.
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Eksposur risiko tingkat bunga Perusahaan timbul terutama dari pinjaman yang diperoleh dari
pinjaman bank. Perusahaan memandang tingkat suku bunga pinjaman bank sangat kompetitif dan
risiko dalam berinvestasi akan memberikan hasil yang sangat memadai. Perusahaan aktif melakukan
telaah atas pinjaman yang diberikan oleh bank.
c. Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan harga pasar, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen
individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Harga kertas sangat dipengaruhi oleh besarnya permintaan dan penawaran di pasar, dan fluktuasi
yang besar pada harga kertas di pasar dunia akan secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan,
kegiatan operasional dan prospek usaha Perseroan. Untuk mengantisipasi risiko akibat fluktuasi harga
komoditas kertas ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik dalam
kondisi pada saat harga naik maupun turun yaitu. secara konsistenmempertahankan stok bahan baku
optimal yaitu rata-rata untuk tiga bulan produksi, karena periode tiga bulan ini merupakan rata-rata
waktu yang dibutuhkan mulai order sampai dengan pesanan bahan baku tiba.
d. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi
kewajibannya dan menyebabkaa pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Perusahaan selalu melakukan pemantauan kolektibilitas dan penelaahan atas masing-masing piutang
pelanggan secara berkala untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
e. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana
untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Ekposur risiko likuiditas
Perusahaan timbul terutama dari persyaratan pendanaan untuk membayar kewajiban dan mendukung
kegiatan usaha. Perusahaan menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan
mempertahankan saldo kas yang CukUP yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan juga dapat
memperoleh dana tambahan melalui lembaga perbankan serta menjalankan manajemen arus kas yang
- 30-
PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
.
ketat.
,•
30. PERNYATAAN STANDARAKUNTANSI BARU
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interprestasi Standar
Akuntansi Kt<uangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan
belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010:
(i) Standar dan interprestasi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011 : .
(ii) Standar dan interprestasi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah
I Januari 2012:
- PSAK No. 10 (revisi 2010), mengenai "Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing".
- ISAK No. 13, mengenai "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri'.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.