Daftar Isi
Halaman
**************************
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
NERACA KONSOLIDASIAN
30 September 2009 dan 2008
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c,3 2.536.436.591 2.797.987.244
Piutang Usaha 2d,2f,4
Pihak ketiga 51.959.256.309 30.001.504.614
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 2f,4,6 64.076.193.056 16.033.762.625
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
30 September 2009 dan 2008
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 11 50.979.813.604 -
Hutang Usaha
Pihak ketiga 17.095.121.330 -
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 2f,6,12 62.716.950.748 40.218.222.925
Hutang Lain-lain
Pihak ketiga 22 26.571.510.583 147.142.200
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa - -
Hutang pajak 2n,13 1.953.067.788 60.518.081
Biaya masih harus dibayar 12 630.365.148 424.956.029
Uang muka pelanggan 14 4.071.716.895 5.756.129.000
Kewajiban sewa guna usaha - bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2j 84.790.932 53.475.696
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 164.103.337.028 46.660.443.931
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham
Modal dasar - 1.500.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- 968.297.000 saham 17 484.148.500.000 484.148.500.000
Tambahan modal disetor - bersih 2l,18 203.367.307.912 203.367.307.912
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan
asosiasi 2d,8 - 736.919.606.424
Defisit (420.570.603.056) (1.035.351.194.600)
EKUITAS - BERSIH 266.945.204.856 389.084.219.736
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBAN USAHA
Penjualan 2m,21 4.646.383.954 6.110.422.695
Umum dan administrasi 2m,21 10.304.134.278 7.860.415.507
Jumlah beban usaha 14.950.518.232 13.970.838.202
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 20
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selisih Transaksi
Modal Saham Tambahan Perubahan Ekuitas
Ditempatkan dan Modal Disetor Perusahaan
Catatan Disetor Penuh - Bersih Asosiasi Defisi
Pembalikan akibat
Pembalikan akibat
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pembayaran untuk:
Beban bunga (3.245.781.383) (51.350.555)
Pajak (2.366.447.676) (1.725.268.693)
Penerimaan dari:
Penghasilan bunga (13.701.389) 36.212.564
Kas bersih yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas operasi (5.625.930.448) (4.479.083.985)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan
PT Eterindo Wahanatama Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 6 Maret 1992 dalam rangka
Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 (telah diubah dengan
Undang-undang No. 12 tahun 1970) berdasarkan akta notaris Annie Sri Rahmani
Hendrotomo, S.H. No. 3, notaris pengganti Raden Santoso, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4561.HT.01.01.Th.93 tanggal 11 Juni 1993 dan
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 62, Tambahan No. 6835 tanggal 2 Agustus 1996.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta
notaris Hartati, SH No. 36 tanggal 20 Nopember 2008 mengenai penyesuaian seluruh anggaran
dasar Perusahaan terhadap Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Akta perubahan dasar ini masih dalam proses persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, pada saat ini kantor Perusahaan terletak di Tower I (d/h Wisma
BCA) Lantai 7, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 22-23, Jakarta.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
bergerak dalam kegiatan perdagangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan saat ini
bertindak sebagai perusahaan investasi dan perusahaan perdagangan dan distribusi.
Perusahaan memulai kegiatan komersilnya pada tahun 1996. Saat ini, Perusahaan melaksanakan
usaha perdagangan dan distribusi Phthalic Anhydride (“PA”), Dioctyl Phthalate (“DOP”), Bio-diesel
(Fatty Acid Methyl Ester – FAME) dan barang-barang kimia lainnya.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut :
Komisaris Direksi
Presiden Komisaris : Soedjono Presiden Direktur : Immanuel Sutarto
Dirdjosisworo Direktur : Yudianto Kosman
Komisaris : Jasin Sridjaja Very Yonnevil
Komisaris (Independen) : Mashudi
Pada tahun 2009 dan 2008, jumlah kompensasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji dan
tunjangan sebesar Rp.552.820.000 dan Rp360.000.000.
Pada tanggal 30 September 2009, Perusahaan dan perusahaan anak memiliki 59 karyawan dan
pada tanggal 30 September 2008, Perusahaan memiliki 41 karyawam (tidak diaudit).
Perusahaan memiliki secara langsung 99,59% saham PT Anugerahinti Gemanusa (AG) yang
didirikan pada bulan Agustus 1994, bersdomisili di Gresik, Jawa Timur dan memulai operasi
komersilnya pada bulan Januari 2001 dalam bidang produksi dan perdagangan speciality
plasticizers (SP) dan FAME.
Sampai dengan Nopember 2008, Perusahaan hanya memiliki 48,21% kepemilikan di AG.
Perusahaan efektifmenjadi pemegang saham mayoritas AG melalui pembelian 256.301 saham AG
yang dimiliki Excel Capital Venture Company Limited pada bulan Desember 2008. Dengan
pembelian tersebut kepemilikan Perusahaan pada AG meningkat menjadi 99,59% dan pada 31
6
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan)
Desember 2008, Perusahaan mengkonsolidasi AG. Total aset AG pada tanggal 30 September
2009 adalah sebesar Rp315.299.506.334.
Laporan keuangan konsolidasi ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh
Badan Pengawas pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalahkonsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran
lain seperti yang diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun. Laporan keuangan
konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual kecuali untuk laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)
dengan mengelompokkan arus kas dlam aset operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang
Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan anak
sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.c.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity
concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar perusahaan yang
dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai
satu kesatuan.
7
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversi
ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30 September
2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
e. Penyertaan Saham
Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung
mempunyai kepemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method),
dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau
rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan
deviden.
Pada saat suatu perusahaan asosiasi (yang pencatatannya dengan metode ekuitas) atau
perusahaan anak menjual sahamnya atau melakukan transaksi yang mengubah ekuitas
perusahaan asosiasi/anak kepada pihak ketiga, nilai penyertaan bersih pada perusahaan
asosisasi/anak tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan
bersih pada perusahaan asosiasi/anak tersebut dengan mengkredit atau mendebit akun “Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi/Anak” di bagian ekuitas di neraca. Pada saat
pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan
asosiasi terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu
keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.
Investasi dalam bentuk saham di bawah 20% dan harga pasar nya tidak dicatat menggunakan
metode harga perolehan.
Seluruh transaksi dengan pihak hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
8
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-
average method).
h. Aset Tetap
Aset tetap setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya
dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-
line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20
Mesin dan Peralatan Pabrik 4
Peralatan kantor, perabot dan perlengkapan 5
Alat pengangkutan 5
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke laporan laba rugi saat terjadinya
biaya-biaya tersebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah signifikan dan sifatnya meningkatkan
kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau
yang dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari
pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan
dalam laporan laba rugi yang bersangkutan. Penyusutan mesin dan peralatan pabrik tertentu
dihitung dengan menggunakan metode hasil produksi dengan estimasi total hasil produksi
1.600.000 metrik ton.
Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali harus diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa tercatanya mungkin tidak dapat diperoleh
kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi, sesuai dengan ketentuan
PSAK No.48 tentang Penurunan Nilai Aset.
j. Sewa
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa
dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial
seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Pada awal masa sewa, leese mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam
neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum,
jika nilai kini lebihrendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto
yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku
bunga implisit dalam sewa, jikadapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku
bunga pinjaman inkremental/leese. Biaya langsung awal yang dikeluarkan leese ditambahkan ke
dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten
dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
9
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah
memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto
ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula
kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan
kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk :
a. memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara
sukarela.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan saham Perusahaan kepada masyarakat
dan penerbitan obligasi wajib konversi yang kemudian dikonversi menjadi saham biasa, disajikan
sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor” dalam bagian Ekuitas pada neraca konsolidasian.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat
terjadinya (accrual basis).
n. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarif pajak yang
berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dengan menentukan besarnya
jumlah pajak penghasilan tangguhan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika
mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang
dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang
beredar selama tahun bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain
yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar
sepanjang periode pelaporan.
p. Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokkan (segmen) jenis produk sebagai bentuk
pelaporan segmen primer dan segmen jenis daerah pemasaran sebagai bentuk pelaporan
segmen sekunder.
10
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan saat ini tidak mempunyai deposito berjangka sehingga tidak perlu diungkapkan kisaran
tingkat suku bunga.
4. PIUTANG USAHA
Pada tanggal 30 September 2009, piutang usaha terdiri dari:
11
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pihak ketiga
Sampai dengan 1 bulan 8.620.194.226
> 1 bulan – 3 bulan 1.669.519.500
> 3 bulan 41.669.542.582
Sub-jumlah pihak ketiga 51.959.256.308
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir bulan
September 2009, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih, oleh karena
itu tidak perlu dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Ringkasan piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga
Dolar AS 44.044.664.239
Rupiah 7.914.592.069
Sub-jumlah 51.959.256.308
5. PIUTANG LAIN-LAIN
12
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Piutang kepada Excel Capital Venture Company Limited (excel) merupakan piutang atas penjualan
saham PT Petrowidada (PWD) setelah dikurangi dengan hutang atas pembelian saham PT
Anugerahinti Gemanusa (AG).
Piutang kepada PT Royal Chemie Indonesia (RCI) merupakan piutang atas penjualan saham PT
Eternal Buana Chemical Industries (EBCI).
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:
• PT Anugerahinti Gemanusa 2008 : Perusahaan anak 2007 : Piutang usaha, penyertaan saham,
(“AG”) 2007 : Perusahaan asosiasi penjualan dan pembelian.
• PT Petrowidada (“PWD”) 2008 : Mempunyai pengurus Piutang usaha, piutang lain-lain, uang muka
yang sama dengan perusahaan pembelian, penyertaan saham, hutang usaha,
2007 : Perusahaan asosiasi hutang hubungan istimewa, penjualan dan
pembelian.
• PT Eternal Buana Chemical 2008 : Mempunyai pengurus Piutang usaha, penyertaan saham, hutang usaha,
Industries (“EBCI”) yang sama dengan perusahaan uang muka pelanggan, hutang hubungan
2007 : Perusahaan asosiasi istimewa, penjualan dan pembelian.
• PT Eterindo Nusa Graha Mempunyai pengurus yang sama Piutang usaha, piutang hubungan istimewa,
(“ENG”) dengan perusahaan anak hutang usaha, hutang hubungan istimewa,
penjualan dan pembelian.
Rincian saldo dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:
13
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan
PT Eternal Buana Chemical Industri 56.389.220.695 79.693.824.737 10,20 15,28
PT Eterindo Nusa Graha 84.519.090.271 70.863.067.123 15,29 13,60
Jumlah 140.908.310.966 150.556.891.860 25,49 30,88
Pembelian
PT Eterindo Nusa Graha 222.963.247.579 279.769.873.340 42,67 55,19
PT Petrowidada 101.872.801.175 129.672.664.807 19,49 25,58
PT Eternal Buana Chemical Industri 79.495.166.103 41.986.795.740 15,21 8,28
Jumlah 404.331.214.857 485.537.294.337 77,37 95,78
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat
tertagih, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan piutang ragu-ragu.
14
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN
Akun ini merupakan persediaan Perusahaan dan perusahaan anak yang terdiri dari :
Manajemen Perusahaan dan perusahaan anak berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai
persediaan pada 30 Sept 2009.
8. PENYERTAAN SAHAM
Bagian atas
Laba (Rugi)
Bersih
Persentasi Nilai Tercatat Perusahaan Nilai Tercatat
Kepemilikan (%) Awal Tahun Asosiasi - Bersih Selama 9 bulan
Metode Ekuitas
PT Eternal Buana Chemical Industries - - - -
PT Petrowidada - - - -
Metode Biaya
ChemCross.Com, Inc. 0,64 792.500.000 - 792.500.000
PT Intimutiara Gasindo 0,75 250.000.000 - 250.000.000
30 Sept 2008
Bagian atas
Laba (Rugi)
Bersih
Persentasi Nilai Tercatat Perusahaan Nilai Tercatat
Kepemilikan (%) Awal Tahun Asosiasi - Bersih Selama 9 bulan
Metode Ekuitas
PT Anugerahinti Gemanusa 48,21 75.165.876.503 76.090.593.726 79.717.397.618
PT Eternal Buana Chemical Industries 30,72 106.184.192.395 114.030.143.028 106.874.640.088
PT Petrowidada 23,17 178.324.804.667 187.548.868.446 176.883.939.211
Metode Biaya
ChemCross.Com, Inc. 0,64 792.500.000 - 792.500.000
PT Intimutiara Gasindo 0,75 250.000.000 - 250.000.000
15
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Metode Ekuitas
a. PT Petrowidada (PWD)
PWD didirikan pada bulan Juli 1985 sebagai hasil kerjasama (joint venture) antara PT Petrokimia
Gresik (PKG), Daewoo Corporation, Korea Selatan dan PT Wisma Pintu Sembilan. Pada tanggal
19 September 1994, Perusahaan memperoleh 63% kepemilikan saham di PWD. Pada bulan
Pebruari 1995 dan Pebruari 1997, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PWD
masing-masing menjadi 68% dan 75,72%.
Pada bulan Juni 2003 dan tanggal 20 Agustus 2003, para pemegang saham PWD menyetujui
penerbitan 616.732.667 saham baru kepada kreditur pihak ketiga sehubungan dengan konversi
hutang PWD menjadi saham. Sebagai akibatnya, kepemilikan Perusahaan di PWD terdilusi dari
75,72% menjadi 28,78% pada bulan Juni 2003 dan lebih lanjut menjadi 23,17% pada tanggal 20
Agustus 2003. Dilusi kepemilikan Perusahaan di PWD mengakibatkan nilai tercatat investasi
Perusahaan meningkat sebesar Rp292.852.238.496 yang dicatat pada akun selisih transaksi
perusahaan ekuitas perusahaan asosiasi.
Sesuai dengan akta jual beli saham yang berlaku efektif pada tanggal 10 Desember 2008,
investasi pada PWD dijual kepada Excel Capital Venture Limited (Excel) dengan harga jual
sebesar Rp180.135.343.500 dengan nilai tercatat pada saat penjualan sebesar
Rp113.889.823.323. Transaksi ini mengakibatkan selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan
asosiasi sebesar Rp292.852.238.496 menjadi terealisasi dan dicatat sebagai laba penjualan
investasi.
Pada tanggal 28 April 2003 dan 28 Mei 2003, para pemegang saham EBCI menyetujui penerbitan
saham baru sejumlah 3.752.753 saham kepada kreditur pihak ketiga sehubungan dengan
konversi hutang EBCI menjadi saham. Sebagai akibatnya, kepemilikan Perusahaan di EBCI
terdilusi dari 94,78% menjadi 35,36% pada tanggal 28 April 2003 dan lebih lanjut menjadi 30,72%
pada tanggal 28 Mei 2003. Dilusi kepemilikan Perusahaan di EBCI mengakibatkan nilai tercatat
investasi Perusahaan meningkat sebesar Rp340.752.285.129 yang dicatat pada selisih transaksi
perubahan ekuitas perusahaan asosiasi.
Sesuai dengan akta jual beli saham yang berlaku efektif pada tanggal 10 Desember 2008,
investasi pada EBCI dijual kepada PT Royal Chemie Indonesia (RCI) dengan harga jual sebesar
Rp108.331.000.000 dengan nilai tercatat pada saat penjualan sebesar Rp109.471.854.079.
Transaksi ini mengakibatkan selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi sebesar
Rp340.752.285.129 menjadi terealisasi dan dicatat sebagai laba penjualan investasi.
Pada tanggal 5 Mei 2003, para pemegang saham AG menyetujui penerbitan 256.301 saham baru
kepada kreditur pihak ketiga sehubungan dengan konversi hutang AG menjadi saham, sehingga
kepemilikan Perusahaan di AG terdilusi dari 99,15% menjadi 48,21%. Dilusi kepemilikan
16
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Seusai dengan akta jual beli saham tanggal yang berlaku pada tanggal 10 Desember 2008,
Perusahaan membeli seluruh penyertaan saham milik Excel pada AG yaitu sebanyak 256.301
saham dengan harga beli sebesar Rp44.852.675.000. Dengan meningkatnya kepemilikan
Perusahaan pada AG menjadi 99,59%, maka pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan
mengoreksi saldo selisih perubahan ekuitas perusahaan asosiasi dan mengkonsolidasi laporan
keuangan AG.
Metode Biaya
a. ChemCross.Com, Inc (CCC)
CCC adalah sebuah perusahaan di bawah hukum negara bagian Delaware, Amerika Serikat.
Perusahaan memiliki kepemilikan penyertaan sebesar Rp792.500.000 yang mewakili 0,64%
kepemilikan pada CCC.
9. ASET TETAP
17
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tahun 2009 dan 2008, aset tetap Perusahaan dan perusahaan anak diasuransikan terhadap
risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar
US$31,000,000.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.
Formulasi teknis merupakan pembayaran atas formulasi teknis untuk pabrik FAME milik PT
Anugerahinti Gemanusa (AG), perusahaan anak, kepada Continental Research and Development Pte.
Ltd Singapore. Pembayaran atas formulasi teknis ini diamortisasi selama 10 tahun. Saldo akumulasi
amortisasi pada 30 September 2009 adalah sebesar Rp4.430.638.696.
PT Anugerahinti Gemanusa (AG), perusahaan anak, memperoleh 2 fasilitas kredit dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) yang terdiri dari :
Pada tanggal 30 September 2009, saldo pinjaman ini adalah sebesar US$3,915.966 atau
ekuivalen dengan Rp37.910.463.604.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini tersebut dijamin dengan bahan baku yang diperoleh melalui fasilitas ini
dan piutang usaha, tanah, bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan dan jaminan perusahaan dari
PT Petrowidada dan PT Eterindo Nusa Graha.
Menurut perjanjian kredit, AG diharuskan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu, memperoleh
persetujuan tertulis dari Bank Mandiri untuk melakukan perubahan susunan pemegang saham
mayoritas dan pengurus, membagikan dividen, mengalihkan jaminan, memperoleh fasilitas kredit dari
pihak ketiga, menjadi penjamin atau mmenjaminkan aset ke pihak lain.
18
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 30 Sept 2009, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 Sept 2009 30 Sept 2008
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Ringkasan hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
13. PERPAJAKAN
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengan
laba fiskal adalah sebagai berikut :
Beda Tetap
Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan 367.797.087
Jamuan dan Representasi 1.266.747.883
Penghasilan Bunga yang telah Dikenakan Pajak Penghasilan
Penghasilan Final (94.758.117)
Taksiran Penghasilan Kena Pajak 11.514.462.321
19
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Hutang Pajak
Akun ini merupakan uang muka untuk penjualan yang diterima dari pelanggan-pelanggan Perusahaan
dan perusahaan anak.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal
30 Sept 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
20
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih PT Anugerahinti Gemanusa (AG), perusahaan
anak pada tanggal 30 Sept 2009 sebesar Rp676.468.580.
Para pemegang saham Perusahaan dan pemilikan sahamnya pada tanggal 30 Sept 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut:
2009
___________________________________________________________________________________________________________________
Jumlah Saham
Ditempatkan Persentase
Pemegang Saham dan Disetor Pen uh Pemilikan Jumlah
Rincian akun ini pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Tambahan modal disetor diatas nilai nominal merupakan selisih lebih harga penerbitan saham
penawaran umum perdana dan harga penerbitan obligasi diatas nilai nominalnya. Biaya emisi saham
dan obligasi merupakan biaya emisi saham selama Penawaran Umum Perdana dan Penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu I, serta biaya emisi obligasi wajib konversi yang dikonversi menjadi
saham biasa pada tahun 1997.
21
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian pelanggan dengan nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai
berikut:
Persentase dari Jumlah
Jumlah Penjualan Bersih (%)
Distribusi
Persediaan barang jadi
Awal 5.660.170.905 7.393.887.232
Pembelian 417.269.713.162 506.928.452.635
Persediaan barang jadi – siap dijual 422.929.884.067 514.322.339.867
Persediaan barang jadi – akhir (2.818.277.076) (9.548.414.565)
Beban pokok penjualan – distribusi 420.111.606.991 504.773.925.302
Jumlah Beban Pokok Penjualan 522.587.901.962 504.773.925.302
22
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian pemasok dengan nilai pembelian melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut:
Persentase dari
Jumlah Jumlah Pembelian (%)
a. Beban Penjualan
30 Sept 2009 30 Sept 2008
23
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 30 Sept 2009 dan 2008, perjanjian Perusahaan yang signifkan adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan PT Eterindo Nusa Graha (ENG) pada
tanggal 2 Oktober 2005 dimana ENG memberikan hak kepada Perusahaan untuk memasarkan,
menjual dan mendistribusikan produk biodiesel (FAME) di Indonesia. Harga beli FAME adalah
harga pasar yang disepakai oleh kedua pihak. Perjanjian ini berlaku efektif untuk dua tahun sejak
tanggal 2 Oktober 2005 dan dapat diperpanjang. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali,
terakhir pada tanggal 18 Juli 2008 dimana Perusahaan dan ENG sepakat untuk memperpanjang
perjanjian ini sampai dengan tanggal 1 Oktober 2009. Perusahaan mengadakan perjanjian
distributor dengan ENG pada tanggal 27 Agustus 2004, dimana ENG memberikan hak eksklusif
kepada Perusahaan untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk kimia DOP di
Indonesia. Harga beli DOP adalah harga pasar yang disepakati oleh kedua pihak. Perjanjian ini
berlaku efektif untuk satu tahun sejak tanggal 1 September 2004 dan dapat diperpanjang.
Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 18 Juli 2008 dimana
Perusahaan dan ENG sepakat untuk memperpanjang perjanjian ini sampai dengan tanggal 30
September 2009.
d. PT Anugerahinti Gemanusa (AG), perusahaan anak, mengadakan perjanjian sewa pipa pada
tanggal 5 Oktober 2007 dengan PT Prointal yang berlaku sampai dengan 30 September 2009
dengan sewa per bulan sebesar USD 3,900.
e. Berdasarkan Advisory Service Agreement tanggal 27 Juni 2008 dan 10 Juli 2008 Perusahaan
mengadakan perjanjian advisory service dengan Wellington Capital Investment Pte. Ltd. (WCI)
dalam rangka restrukturisasi Perusahaan. Dalam perjanjian ditetapkan atas jasa-jasa yang
diberikan WCI kepada Perusahaan dalam rangka restrukturisasi dikenakan service fee sebesar
USD 2,200,000 atau ekuivalen dengan Rp 24.337.800.000. Pada tahun 2008, service fee yang
dibebankan pada laporan laba rugi dalam akun laba penjualan investasi – bersih adalah sebesar
USD 2,000,000 atau ekuivalen dengan Rp22.125.200.000, sedangkan sisanya sebesar USD
200,000 atau ekuivalen dengan Rp 2.212.600.000 diperhitungkan ke dalam harga perolehan
saham AG (lihat Catatan 8).
24
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk tujuan pelaporan manajemen Perusahaan, saat ini produk Perusahaan dibagi dalam 3
kelompok utama yaitu produk PA, DOP, FAME dan bahan kimia lainnya. Segmen tersebut menjadi
dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan.
30 Sept 2009 Phatalic Anhydride Dioctyl Phthalate Fame & Lainnya Jumlah
Pelaporan segmen tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut:
Segmen Geografis
Berikut ini adalah penjualan bersih Perusahaan berdasarkan pasar geografis :
25
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 30 Sept 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing sebagai berikut :
2009 2008
USD Ekuivalen IDR USD Ekuivalen IDR
Aset
Kas dan Bank 157.374 1.523.533.143 156.546 1.468.088.200
Piutang Usaha 11.038.430 106.863.042.022 4.694.816 44.027.988.740
Piutang Lain-lain - - 18.024 169.029.072
Aset Lain-lain 55.370 536.032.130 55.370 519.255.171
Kewajiban
Hutang Bank (5.265.966) (50.979.813.604) - -
Hutang Usaha (5.819.073) (56.334.443.064) (3.775.935) (35.391.966.860)
Hutang Lain-lain - - - -
Hutang Hubungan Istimewa - - - -
Berikut ini adalah ringkasan revisi PSAK yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang belum
efektif pada tahun 2008:
• PSAK 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan
penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif
penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; Pengklasifikasian
yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan dan keadaan dimana aset
keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan,
antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian
aruskas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK
50,”Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan
yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini
dianjurkan.
• PSAK 55 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-
prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, katefori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran,
akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK 55 (Revisi 2006) ini
menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999), ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”,
dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini dianjurkan.
26
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
• PSAK 14 (Revisi 2008), ”Persediaan”, yang mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan dan
menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai
beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi netto, dan juga memberikan panduan
rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. PSAK revisi ini berlaku untuk
laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
Perusahaan tidak menerapkan lebih awal PSAK revisi ini. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak
dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini.
27