Daftar Isi
Halaman
**************************
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank 2n,3,30 381.382.290 398.094.675
Piutang usaha - setelah
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 574.241.756 pada tanggal
31 Desember 2009 dan Rp 1.452.625.756
pada tanggal 31 Desember 2008 2c,4 489.249.720 1.113.697.120
Piutang lain-lain 44.157.598 834.829.593
Persediaan 2d,5 1.983.366.269 4.185.525.235
Hewan ternak produksi - berumur pendek 2e,6 9.257.397.220 13.108.034.466
Pajak dibayar di muka 15a - 261.528.924
Uang muka dan biaya dibayar di muka 2f,7 228.719.065 229.512.180
JUMLAH ASET LANCAR 12.384.272.162 20.131.222.193
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 2n,13,30 9.105.657.061 9.743.186.150
Hutang lain-lain 2l,2n,14,30 3.956.348.501 1.490.340.625
Hutang pajak 15b 376.008.522 222.279.915
Biaya masih harus dibayar 16 2.492.339.422 1.313.459.663
Hutang dividen 17 657.278.150 657.278.150
Uang muka penjualan 18 497.651.841 217.804.681
Hutang sewa dan pembiayaan yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun 2h, 19 21.155.884 58.075.490
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 17.106.439.381 13.702.424.674
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal dasar - 80.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
34.198.115 saham 22 34.198.115.000 34.198.115.000
Agio saham 23 2.476.380.000 2.476.380.000
Saldo rugi (35.241.443.014) (24.677.362.060)
JUMLAH EKUITAS - BERSIH 1.433.051.986 11.997.132.940
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI*
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBAN USAHA 2k
Penjualan 26 2.026.160.770 2.667.035.146
Umum dan administrasi 27 5.872.715.192 4.731.827.786
Jumlah Beban Usaha 7.898.875.962 7.398.862.932
*) Tidak mencakup laporan laba rugi Anak Perusahaan karena baru diakuisisi pada akhir tahun 2009.
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham
Ditempatkan dan Jumlah
Catatan Disetor Penuh Agio Saham Saldo Rugi Ekuitas - Bersih
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS KONSOLIDASI*
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
*) Tidak mencakup laporan arus kas Anak Perusahaan karena baru diakuisisi pada akhir tahun 2009.
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Cipendawa Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 25 November 1970 dengan nama
PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd, dengan akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar Gelar
Mangaradja Namora, SH No. 90. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A 5/79/25 tanggal 7 Juni
1972 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 Tambahan No. 188
tanggal 16 Maret 1973. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 191 tanggal
30 September 2009 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris, SH, SE, MH Notaris di Jakarta, antara
lain mengenai rencana transaksi pengambilalihan saham, menerima pinjaman dari institusi non-
bank dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Akta perubahan tersebut telah
dilaporkan dan dicatat di dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-18370, tanggal 21 Oktober 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang
usaha peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan peternakan berlokasi di Cipanas (Cianjur) dan Mekarsari
(Sukabumi), Jawa Barat.
Pada tanggal 20 April 1990, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk menawarkan 3.000.000 sahamnya terdiri dari 2.546.200
saham baru dan 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia kepada
masyarakat dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 5.900 per
saham. Pada tanggal 18 Juni dan 2 Juli 1990, seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Desember 2004, para
pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 14.198.115 saham dengan nominal Rp 1.000 per saham
yang diambil bagian oleh PT Graha Pustaka. Penambahan saham tersebut telah dicatat dan
disetujui oleh Direksi Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) melalui surat
No. S-0212/BEJ-PSR/03-2005 tanggal 7 Maret 2005.
Pada akhir tahun 2009, Perusahaan memiliki secara langsung dan tidak langsung Anak
Perusahaan sebagai berikut:
Persentase
Anak Perusahaan Kegiatan Usaha Domisili Kepemilikan (%) Jumlah Aset
Pemilikan Langsung
PT Sentra Alam Penyertaan pada
Resources (SAR) Perusahaan lain Jakarta 99,95% 6.196.400.437
6
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
Pengambilalihan saham SAR telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa serta
telah memenuhi prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama serta telah dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 191 tanggal 30 September 2009, yang dibuat oleh Buntario Tigris,
SH, SE, MH, Notaris di Jakarta.
PSB memiliki izin usaha Pertambangan Eksplorasi dari Bupati Berau masing-masing dengan
No. 320 dan No. 321 keduanya tertanggal 16 Juni 2009. Pertambangan eksplorasi dengan
komoditi batubara yang berada di Kampung Labanan Makarti dan Tumit Dayak, Kecamatan Teluk
Bayur, Kabupaten/Kota Berau, provinsi Kalimantan Timur dan masing-masing dengan luas 2.000
hektar dan 1.612 hektar. PSB masih dalam tahap pengembangan dan belum melakukan kegiatan
komersial.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 30 September 2009
yang dinyatakan dalam akta No. 191 pada tanggal yang sama dan dibuat di hadapan Buntario
Tigris, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Peter Cockcroft
Komisaris : Hari Kiran Vadlamani
Komisaris Independen : Djunggu. H. Sitorus
Direksi
Presiden Direktur : Robijanto
Direktur : Ravindra Kumar Sankara
Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 3 November 2008 yang dibuat di
hadapan Buntario Tigris, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Peter Cockcroft
Komisaris : Hari Kiran Vadlamani
Komisaris Independen : Sri Dewanti Gunadi
Direksi
Presiden Direktur : Robijanto
Direktur : Ravindra Kumar Sankara
Direktur : Ravi Kumar Chillara
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan
Anak Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 404 juta dan Rp 558 juta untuk tahun 2009
dan 2008.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki
masing-masing sejumlah 370 dan 349 karyawan (tidak diaudit).
7
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan
dengan pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana
yang ditentukan dalam PSAK 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi.
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi
antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan
dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak Perusahaan dinyatakan sebesar proporsi
pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak Perusahaan tersebut.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai Hak
Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan di neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi
bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan hanya sebatas bagiannya
dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut atas bagian pemegang saham
minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang
mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham
minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak Perusahaan
melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham
mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada
pemegang saham mayoritas ditutup.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Anak Perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada
tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset
dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian
Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal
transaksi, diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan
dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus selama
5 tahun.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasi.
8
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi
bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Telur terdiri dari telur
tetas yang diproses untuk menghasilkan ayam umur sehari (Day Old Chick) dan telur yang tidak
dapat ditetaskan dijual sebagai produk sampingan. Persediaan yang usang dan rusak dihapuskan
serta dibebankan langsung pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
e. Hewan Ternak
Hewan ternak terdiri dari ayam pembibit belum menghasilkan (dalam pertumbuhan) dan ayam
pembibit telah menghasilkan. Ayam pembibit belum menghasilkan dinilai sebesar biaya perolehan
yang terdiri dari harga pembelian ayam pembibit umur sehari (Day Old Chick) dan biaya
pemeliharaan (pakan, obat-obatan, tenaga kerja langsung dan biaya produksi lainnya) yang
diakumulasi (dikapitalisasi) selama masa pertumbuhan. Sedangkan ayam pembibit telah
menghasilkan dinilai sebesar biaya perolehan yang diakumulasi (dikapitalisasi) selama masa
pertumbuhan dikurangi dengan akumulasi deplesi yang dimulai sejak masa produksi. Amortisasi
ayam pembibit yang memasuki umur produktif dilakukan dengan metode garis lurus selama umur
produktif. Ayam pembibit diasumsikan produktif mulai di atas umur 28 minggu, sehingga biaya
pemeliharaan dikapitalisasi sampai ayam pembibit tersebut berumur 28 minggu.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa
manfaat.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 16 (Revisi 2007) mengenai Aset
Tetap, yang menggantikan PSAK 16 (1994) mengenai Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan
PSAK 17 (1994) mengenai Akuntansi Penyusutan. Berdasarkan PSAK 16 (Revisi 2007), suatu
entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan
dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aset
tetap Perusahaan, kecuali bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun
ganda (double declining balance method), sedangkan bangunan disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
9
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Untuk tanah yang belum
digunakan untuk operasi disajikan dalam Aset Tidak Lancar.
Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review dan jika
sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi pada akun aset
tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, harga
perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang
bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun
berjalan.
Sesuai dengan PSAK 47 tentang Akuntansi Tanah, yang berlaku efektif tanggal
1 Januari 1999, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan tanah antara lain, biaya
perizinan, survey lokasi, biaya pengukuran, biaya notaris dan pajak-pajak berkaitan, ditangguhkan
dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban tangguhan tersebut diamortisasi
selama masa berlaku hak atau masa manfaat tanah mana yang lebih pendek dengan
menggunakan metode garis lurus.
h. Sewa
Pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2007) Sewa yang
menggantikan PSAK 30 (1990) mengenai Akuntansi Sewa Guna Usaha. Menurut
PSAK 30 (Revisi 2007), sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Pada awal masa sewa, semua pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga
periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi. Aset
sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap
dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa,
mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan
hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi
diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis).
10
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya eksplorasi Anak Perusahaan, dikapitalisasi dan ditangguhkan untuk setiap area of interest,
apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
i) Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan
eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
ii) Kegiatan eksplorasi dari area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan
penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan
yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih
berlaku.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain Anak Perusahaan yang terkait dengan
pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area tersebut,
sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait
dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya
yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama 10 tahun dengan menggunakan metode
garis lurus atau berdasarkan unit produksi sejak dimulainya produksi secara komersial tergantung
situasi tambang.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara
langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan
pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai
aktivitas eksplorasi dan penambangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi
secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya
pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari
pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu
aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan memperhitungkan
tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat
kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu
periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas
eksplorasi dan pengembangan tertentu.
11
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat
terjadinya (accrual basis).
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai
dengan PSAK 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan
dengan atau tidak dilakukan dengan tingkat harga, kondisi dan syarat yang normal seperti yang
dilakukan pada pihak ketiga, apabila ada, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasi.
m. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan
kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk
tujuan komersial dan tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar kemungkinan realisasi
atas manfaat pajak tersebut.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan
pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan
peraturan perpajakan) yang telah berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai
tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi kewajiban pajak tangguhan di neraca
konsolidasi.
Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat
keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan
keberatan.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah antara kurs jual dan
kurs beli uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba
atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2009 2008
1 Euro Eropa 13.510 15.433
1 Dolar Amerika Serikat 9.400 10.950
12
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
o. Imbalan Kerja
Perusahaan menerapkan program imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan
Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13) dan PSAK 24
(Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Anak Perusahaan belum mencatat imbalan kerja karena
tidak material.
Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja karyawan ditentukan berdasarkan UU
No. 13 dengan menggunakan perhitungan aktuaria Projected Unit Credit. Keuntungan dan
kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya, untuk
masing-masing program imbalan, melebihi 10% dari kewajiban imbalan pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama
rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan
program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan karyawan dari program yang ada, akan
diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.
Sesuai dengan PSAK 56 mengenai Laba (Rugi) per Saham, laba (rugi) usaha per saham dan
laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba (rugi) usaha dan laba
(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
q. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha dan bentuk
sekunder ditentukan berdasarkan letak geografis dari kegiatan usaha Perusahaan dan Anak
Perusahaan.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
r. Penggunaan Taksiran-taksiran
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian dalam penetapan
taksiran maka terdapat kemungkinan hasil akhir yang dilaporkan pada masa yang akan datang
akan berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.
2009 2008
Kas 106.828.020 358.317.530
Bank
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 67.359.377 -
PT Bank Central Asia Tbk 24.498.844 33.675.915
13
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Bank (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk
(US$ 15.436,2 pada tahun 2009 dan
US$ 557,2 pada tahun 2008) 145.100.655 6.101.230
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$ 3.999,5 pada tahun 2009) 37.595.394 -
Jumlah bank 274.554.270 39.777.145
Jumlah 381.382.290 398.094.675
4. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
2009 2008
PT Union Perdana 194.300.000 -
PT Eka Kasih 105.581.200 -
PT Mitra Tani Barelang 96.368.000 190.728.200
PT Satwa Borneo Jaya - 1.249.408.000
Lain-lain 667.242.276 1.126.186.676
Jumlah 1.063.491.476 2.566.322.876
Penyisihan piutang ragu-ragu (574.241.756) (1.452.625.756)
Bersih 489.249.720 1.113.697.120
2009 2008
Belum jatuh tempo 456.782.000 296.364.650
Jatuh tempo
1 sampai dengan 30 hari 11.531.000 576.360.020
31 sampai dengan 60 hari 1.535.600 254.101.320
Lebih dari 60 hari 593.642.876 1.439.496.886
Jumlah 1.063.491.476 2.566.322.876
14
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
5. PERSEDIAAN
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
2009 2008
Telur dalam proses tetas 857.813.900 2.476.832.024
Perlengkapan lainnya 345.077.526 395.593.143
Obat-obatan 342.210.801 426.666.182
Makanan ayam 273.937.814 466.080.829
Telur 164.326.228 420.353.057
Jumlah 1.983.366.269 4.185.525.235
Berdasarkan penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada tanggal 31 Desember 2009, manajemen
Perusahaan menentukan untuk membebankan penurunan nilai telur dalam proses tetas (impairment)
sejumlah Rp 692.758.542, untuk mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
Seluruh persediaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya.
2009 2008
Belum menghasilkan
Saldo awal, ayam pembibit induk 9.393.706.813 10.196.938.832
Kapitalisasi biaya 16.973.369.013 18.427.987.081
Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan (21.056.130.759) (19.231.219.100)
Saldo akhir, ayam pembibit induk 5.310.945.067 9.393.706.813
Telah menghasilkan
Saldo awal, ayam pembibit induk 3.714.327.653 2.771.297.836
Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan 21.056.130.759 19.231.219.100
Beban deplesi (Catatan 25) (20.824.006.259) (18.288.189.283)
Saldo akhir, ayam pembibit induk 3.946.452.153 3.714.327.653
Kapitalisasi biaya terdiri dari anak ayam umur sehari (Day Old Chick), pakan, obat-obatan dan tenaga
kerja langsung serta biaya produksi tidak langsung.
15
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Hewan ternak produksi 1.963.398.404 1.716.838.856
Beban pokok penjualan (Catatan 25) 2.393.054.067 2.511.183.080
Jumlah 4.356.452.471 4.228.021.936
Seluruh hewan ternak tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, wabah penyakit
dan risiko lainnya. Risiko ini ditanggulangi oleh Perusahaan antara lain dengan program vaksinasi,
menjaga bio security, mutu pakan dan manajemen yang baik, serta pengawasan oleh staf tenaga ahli
Perusahaan secara ketat.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008, jumlah uang muka dan biaya
dibayar di muka masing-masing sebesar Rp 228.719.065 dan Rp 229.512.180.
8. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
2009
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 1.290.536.615 - - 1.290.536.615
Bangunan 5.521.774.381 - - 5.521.774.381
Mesin dan peralatan 4.067.499.182 - - 4.067.499.182
Peralatan dan perabotan kantor 2.897.999.571 19.700.000 - 2.917.699.571
Kendaraan 3.145.226.495 109.000.000 * 249.650.000 3.004.576.495
Jumlah Kepemilikan Langsung 16.923.036.244 19.700.000 249.650.000 16.802.086.244
109.000.000 *
Aset Sewaan
Kendaraan 227.000.000 - 109.000.000 * 118.000.000
Jumlah Harga Perolehan 17.150.036.244 19.700.000 249.650.000 16.920.086.244
109.000.000 * 109.000.000 *
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 2.792.484.821 244.572.564 - 3.037.057.385
Mesin dan peralatan 2.007.142.273 206.035.692 - 2.213.177.965
Peralatan dan perabotan kantor 2.429.387.643 133.889.392 - 2.563.277.035
Kendaraan 2.944.813.031 157.585.212 230.936.334 2.964.791.431
93.329.522 *
Jumlah Akumulasi Penyusutan 10.173.827.768 742.082.860 230.936.334 10.778.303.816
93.329.522 *
Aset Sewaan
Kendaraan 147.968.203 39.515.892 93.329.522 * 94.154.573
Jumlah Akumulasi Penyusutan 10.321.795.971 781.598.752 230.936.334 10.872.458.389
93.329.522 * 93.329.522 *
16
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 2.547.912.257 244.572.564 - 2.792.484.821
Mesin dan peralatan 1.780.276.691 226.865.582 - 2.007.142.273
Peralatan dan perabotan kantor 2.266.968.044 162.419.599 - 2.429.387.643
Kendaraan 1.720.483.554 308.985.910 - 2.944.813.031
745.386.220 *
169.957.347**
Jumlah Akumulasi Penyusutan 8.315.640.546 942.843.655 - 10.173.827.768
745.386.220 *
169.957.347**
Aset Sewaan
Kendaraan 942.879.496 120.432.274 - 147.968.203
745.386.220 *
169.957.347**
Jumlah Akumulasi Penyusutan 9.258.520.042 1.063.275.929 - 10.321.795.971
745.386.220 * 745.386.220 *
169.957.347** 169.957.347**
Nilai Buku 7.761.919.102 6.828.240.273
*) Reklasifikasi
**) Penyesuaian saldo awal
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah seluas 23.600 meter persegi yang terletak di Sukatani,
Cipanas, Jawa Barat dengan sertifikat Hak Pakai.
2009 2008
Beban pokok penjualan (Catatan 25) 627.641.131 722.625.372
Beban umum dan administrasi (Catatan 27) 153.957.621 340.650.557
Jumlah 781.598.752 1.063.275.929
17
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tahun 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penjualan aset tetap dengan rincian
sebagai berikut:
2009
Harga jual 192.500.000
Nilai buku 18.713.666
Keuntungan penjualan aset tetap 173.786.334
Seluruh aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian
atas kebakaran dan risiko lainnya.
Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen tidak melihat adanya indikasi peristiwa-peristiwa yang
dapat menyebabkan turunnya nilai aset Perusahaan dan Anak Perusahaan, sehingga Perusahaan
dan Anak Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.
Perusahaan menguasai beberapa bidang tanah seluas 249.681 meter persegi yang terletak di desa
Bencoy, Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, yang didukung oleh Akta Jual Beli. Tanah tersebut belum
digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan dan belum dilakukan proses sertifikasi menjadi nama
Perusahaan.
2009
Perusahaan
Harga perolehan 1.575.000.000
Nilai buku saham 802.824.828
Jumlah goodwill - Perusahaan 2.377.824.828
Goodwill - bersih Anak Perusahaan 17.140.246
Jumlah 2.394.965.074
18
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Sewa tanah peternakan (Catatan 32) 145.833.386 170.833.382
Lain-lain 46.800.000 18.000.000
Jumlah 192.633.386 188.833.382
2009 2008
Hubbard S.A.S, Perancis 4.286.866.995 5.293.935.691
PT Gold Coin Indonesia 1.372.200.500 -
PT Hubbard Isa Indonesia 794.280.500 789.120.500
PT Sentraprofeed Intermitra 577.362.250 1.060.677.000
PT Universal Agribisnisindo 493.640.000 493.640.000
PT Cargil Indonesia 240.150.000 481.357.250
PT Romindo Primavetcom 218.334.000 333.680.000
Lain-lain 1.122.822.816 1.290.775.709
Jumlah 9.105.657.061 9.743.186.150
2009 2008
Belum jatuh tempo 1.080.623.550 1.875.259.745
Jatuh tempo
1 sampai dengan 30 hari 1.448.610.781 625.360.572
31 sampai dengan 60 hari 295.008.650 709.270.800
Lebih dari 60 hari 6.281.414.080 6.533.295.033
Jumlah 9.105.657.061 9.743.186.150
19
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pihak ketiga:
Hutang pembelian saham 1.575.000.000 -
Lain-lain 353.437.400 920.940.625
Jumlah 3.956.348.501 1.490.340.625
15. PERPAJAKAN
2009 2008
Pajak Penghasilan:
Pasal 22 - 188.415.659
Pasal 25 - 3.000.000
Pajak Pertambahan Nilai - 70.113.265
Jumlah - 261.528.924
b. Hutang pajak
Hutang pajak terdiri dari:
2009 2008
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat (2) 98.535.041 16.970.092
Pasal 21 143.040.270 179.308.777
Pasal 23 78.365.126 4.131.612
Pasal 26 56.068.085 21.869.434
Jumlah 376.008.522 222.279.915
20
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 22 Februari 2008, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00032/406/06/054/08 untuk Perusahaan dalam tahun
pajak 2006, dengan rincian sebagai berikut:
Pajak penghasilan terhutang 17.795.300
Kredit pajak:
- Dibayar sendiri: Pajak Penghasilan pasal 22 60.275.580
- Diperhitungkan: Surat Tagihan Pajak (STP) (Pokok) 339.342.380
Jumlah yang dapat dikreditkan 399.617.960
Pajak penghasilan yang lebih dibayar 381.822.660
Lebih bayar tersebut dikompensasikan dengan hutang pajak atas STP Pajak Penghasilan Pasal
25/29 No. 00085/106/06/054/06 dan No. 00123/106/05/054/06 serta STP Pajak Pertambahan Nilai
No. 00049/107/06/054/06 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 366.739.769.
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan seperti yang
disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun
yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan (10.687.945.097) (417.277.438)
Beda waktu:
Imbalan kerja karyawan - bersih 806.272.000 667.083.000
Penyisihan (pembalikan) piutang ragu-ragu 500.000.000 (1.026.391.876)
Penyusutan aset tetap 75.843.098 230.366.064
Beda tetap:
Representasi dan sumbangan 54.073.203 57.122.222
Penyusutan aset sewa dan pembiayaan 39.515.892 120.432.274
Bunga sewa dan pembiayaan 7.681.836 20.393.899
Pembayaran sewa dan pembiayaan (60.638.164) (113.182.101)
Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final (1.365.964) (1.425.665)
Bunga hutang lain-lain - 304.000.000
Beban pajak - 51.927.600
Rugi fiskal tahun berjalan (9.266.563.196) (106.952.021)
Akumulasi rugi fiskal awal tahun (1.415.273.866) (2.018.388.022)
Penyesuaian rugi fiskal 39.931.150 710.066.177
21
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Imbalan kerja karyawan 201.568.000 51.310.500
Penyusutan aset tetap 141.892.143 (324.642.668)
Penyisihan piutang ragu-ragu (219.596.000) (380.548.851)
Rugi fiskal - (213.019.853)
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan dari rugi
fiskal pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 karena rugi fiskal tersebut tidak dapat
terpulihkan.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasikan di masa yang akan
datang.
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan. Saldo pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 497.651.841 dan Rp 217.804.681.
Perusahaan mencatat beban imbalan kerja untuk karyawannya yang telah mencapai usia pensiun
yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 dan
PSAK 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan kerja yang diakui di laporan
laba rugi konsolidasi dan kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi berdasarkan
penilaian aktuaris yang dilakukan oleh PT Bumi Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan
laporannya masing-masing bertanggal 23 Februari 2010 untuk tahun 2009 dan 11 Februari 2009 untuk
tahun 2008.
2009 2008
Biaya jasa kini 403.645.000 409.804.000
Biaya bunga 403.570.000 263.516.000
Kerugian aktuaria 191.897.000 875.000
Amortisasi biaya jasa lalu 17.219.000 17.219.000
Beban imbalan kerja 1.016.331.000 691.414.000
23
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Nilai kini imbalan kerja 3.981.780.000 3.363.083.000
Keuntungan aktuaria yang belum diakui (13.908.000) (184.264.000)
Biaya jasa lalu yang belum diakui (185.312.000) (202.531.000)
Kewajiban imbalan kerja 3.782.560.000 2.976.288.000
c. Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Saldo awal tahun 2.976.288.000 2.309.205.000
Beban imbalan kerja tahun berjalan (Catatan 27) 1.016.331.000 691.414.000
Pembayaran imbalan kerja tahun berjalan (210.059.000) (24.331.000)
Saldo akhir tahun 3.782.560.000 2.976.288.000
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan penyisihan imbalan kerja karyawan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Tingkat diskonto 12% per tahun 12% per tahun
Tingkat kenaikan upah 10% per tahun 10% per tahun
Usia pensiun 55 Tahun 55 Tahun
Tingkat kematian TMI 1999 TMI 1999
Akun ini merupakan pinjaman yang diberikan oleh salah satu pemegang saham Anak Perusahaan
untuk membiayai kegiatan Anak Perusahaan tersebut. Pinjaman tersebut tanpa bunga, tanpa jaminan
dan tanpa jadwal pengembalian yang tetap. Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo hutang tersebut
sebesar Rp 6.268.244.000.
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek,
PT EDI Indonesia, susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
Indo Setubara Limited 32.277.798 94,38% 32.277.798.000
Masyarakat lainnya (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%) 1.920.317 5,62% 1.920.317.000
24
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 12 Juni 2008, Indo Setubara Limited (ISL) telah memulai negosiasi dengan beberapa
para pemegang saham Perusahaan untuk mengakuisisi sejumlah 29.068.398 saham milik dari
beberapa pemegang saham Perusahaan. Selanjutnya pengumuman dimulainya negosiasi tersebut
telah diiklankan pada surat kabar yang terbit pada tanggal 13 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan
dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
Akuisisi atas saham tersebut di atas telah menjadi efektif pada tanggal 17 Juni 2008 melalui
mekanisme bursa. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, ISL sebagai
pengendali Perusahaan Terbuka baru wajib melakukan Tender Offer untuk seluruh sisa saham
perusahaan sasaran yang dimiliki oleh masyarakat. Selanjutnya ISL bermaksud untuk membeli
seluruh sisa saham Perusahaan yang tercatat di BEI pada tanggal 18 Juni 2008 dan yang dimiliki oleh
pemegang saham masyarakat.
Proses penawaran tender tersebut di atas telah mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK
melalui Surat No. S-4372/BL/2008 tanggal 8 Juli 2008 untuk rencana pengambilalihan sebanyak-
banyaknya 5.029.300 saham Perusahaan atau sejumlah Rp 4.325.198.000 dengan harga penawaran
sebesar Rp 860 untuk saham yang bernilai nominal Rp 1.000.
Berdasarkan Laporan hasil Penawaran Tender oleh ISL atas saham Perusahaan kepada Bapepam-LK
pada tanggal 25 Juli 2008, yang menyatakan antara lain bahwa berdasarkan laporan dari PT EDI
Indonesia selaku Biro Administrasi Efek dan PT Ciptadana Sekuritas, sejumlah 46 pemegang saham
sebanyak 3.209.400 saham yang mewakili 9,38% mengajukan sahamnya untuk diikutsertakan dalam
Penawaran Tender ini.
Atas pengambilalihan tersebut di atas ISL secara total memiliki 32.277.798 saham dengan kepemilikan
94,38% dari jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan.
Merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan harga saham yang ditawarkan kepada
masyarakat.
Pada tahun 2009 dan 2008 rincian penjualan yang melebihi 10% adalah penjualan kepada Haryati
masing-masing sebesar Rp 4.785.375.000 dan Rp 5.867.530.000.
25
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Persediaan akhir:
Telur (164.326.228) (420.353.057)
Telur dalam proses tetas (857.813.900) (2.476.832.024)
Jumlah (1.022.140.128) (2.897.185.081)
Jumlah beban pokok penjualan 45.271.305.633 49.173.531.669
26
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 1.972.655.008 2.164.930.425
Sewa 1.063.553.460 704.533.429
Imbalan kerja karyawan (Catatan 20) 1.016.331.000 691.414.000
Penyisihan piutang ragu-ragu (Catatan 4) 500.000.000 -
Penelitian dan pengembangan 230.968.955 177.581.342
Penyusutan (Catatan 8) 153.957.621 340.650.557
Pos dan telekomunikasi 127.232.673 7.007.349
Perjalanan dinas 116.022.013 110.618.339
Penghapusan piutang usaha 97.547.530 -
Representasi, jamuan dan sumbangan 54.073.203 60.566.813
Pemeliharaan dan perbaikan 25.179.905 500.000
Alat tulis dan perlengkapan 18.748.165 5.615.300
Lain-lain 496.445.659 468.410.232
Jumlah 5.872.715.192 4.731.827.786
Dari hasil penyelesaian hutang-piutang tersebut di atas, sebagian bunga pinjaman telah diselesaikan
dan sebagian besar telah dihapusbukukan dan diakui sebagai keuntungan luar biasa pada tahun
berjalan.
27
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usaha berdasarkan segmen yang
terdiri dari segmen Peternakan dan Pertambangan. Segmen usaha ini sebagai dasar untuk pelaporan
informasi segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi kegiatan usaha.
Anak Perusahaan baru diambilalih pada akhir tahun 2009, sehingga informasi segmen hanya
menyajikan aset, kewajiban dan informasi lainnya pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai
berikut:
Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs jual dan beli uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
2009
Mata uang Konversi ke
asing mata uang Rupiah
Aset
Kas dan bank US$ 19.436 182.696.049
Kewajiban
Hutang usaha EUR 317.317 4.286.866.995
Hutang lain-lain US$ 207.445 1.949.980.180
Kewajiban - bersih 6.054.151.126
28
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2008
Mata uang Konversi ke
asing mata uang Rupiah
Aset
Kas dan bank US$ 557 6.101.230
Kewajiban
Hutang usaha EUR 343.027 5.293.935.691
Biaya masih harus dibayar US$ 13.064 143.050.800
Hutang lain-lain US$ 52.000 569.400.000
Kewajiban - bersih 6.000.285.261
Pada tanggal 25 Maret 2010, mata uang Rupiah telah menjadi Rp 9.138 untuk US$ 1 dan
Rp 12.193,24 untuk EUR 1, yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual dan beli uang kertas asing
dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dikonversikan dengan menggunakan kurs rata-rata
pada tanggal 25 Maret 2010 tersebut, maka proforma laba selisih kurs bersih dan laba bersih
Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal tersebut akan meningkat sebesar Rp 430.475.689.
Rugi usaha dan laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi rugi usaha dan laba (rugi)
bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan. Laba (rugi) per
saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah
sebagai berikut:
2009 2008
Rugi usaha (10.444.676.655) (587.621.156)
Laba (rugi) bersih (10.572.672.968) 5.207.494.367
Jumlah rata-rata tertimbang saham
yang ditempatkan dan disetor penuh (saham) 34.198.115 34.198.115
Rugi usaha per saham (305) (17)
Laba (rugi) bersih per saham (309) 152
Perusahaan dan Pemerintah Daerah Tingkat II Cianjur, Jawa Barat mengadakan perjanjian sewa
tanah seluas 22,20 hektar yang digunakan untuk peternakan ayam di Desa Sukatani Cipanas, Cianjur
dengan jangka waktu 15 tahun yang dimulai sejak tanggal 11 November 2000 sampai dengan
11 November 2015.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada peristiwa yang dapat menyebabkan batalnya
perjanjian sebelum waktu yang telah ditentukan.
29
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 30 September 2009
yang dinyatakan dalam akta No. 191 pada tanggal yang sama dan dibuat di hadapan Buntario Tigris,
SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Peter Cockcroft
Komisaris : Hari Kiran Vadlamani
Komisaris Independen : Djunggu. H. Sitorus
Direksi
Presiden Direktur : Robijanto
Direktur : Ravindra Kumar Sankara
Pada tanggal 25 Juni 2009, berdasarkan RUPSLB Perusahaan yang dinyatakan dalam Surat
Keterangan No. 298/BT/NOT/VI/09 yang dibuat oleh Tse Min Suhardi, SH, Notaris pengganti Buntario
Tigris, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Peter Cockcroft
Komisaris : Hari Kiran Vadlamani
Komisaris Independen : Sri Dewanti Gunadi
Direksi
Presiden Direktur : Robijanto
Direktur : Ravindra Kumar Sankara
Pada tanggal 25 Juni 2008, berdasarkan RUPSLB Perusahaan yang dinyatakan dalam akta No. 243
yang dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa NG, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, para pemegang
saham dengan ini memutuskan untuk melakukan perubahan sebagai berikut:
- Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Sri Dewanti Gunadi
Komisaris : Surya Rao Nanduri
Komisaris Independen : Soenarjo Sastrohadinoto
Direksi
Presiden Direktur : Robijanto
Direktur : Ravi Kumar Chillara
- Merubah dan menyesuaikan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang - Undang
No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas.
30
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERUSAHAAN (RUPSLB) (lanjutan)
Pada tanggal 18 September 2008 berdasarkan RUPSLB Perusahaan yang dinyatakan dalam akta
No. 272 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, para
pemegang saham Perusahaan dengan ini memutuskan hal-hal sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Peter Cockcroft
Komisaris : Hari Kiran Vadlamani
Komisaris Independen : Sri Dewanti Gunadi
Direksi
Presiden Direktur : Robijanto
Direktur : Ravindra Kumar Sankara
Direktur : Ravi Kumar Chillara
Selanjutnya pada tanggal 3 November 2008, Direksi berdasarkan kuasa yang diberikan oleh RUPSLB
tersebut di atas telah membuat Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan yang dinyatakan dalam
Akta No. 1 yang dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa NG, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta,
untuk merubah dan menyesuaikan anggaran dasar Perusahaan seperti yang telah diputuskan di atas.
Perubahan anggaran dasar tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-90388.A.H.01.02.Tahun 2008 tanggal 26 November
2008.
Pada tanggal 15 Desember 2009, Perusahaan dan Fakir Chand mendirikan PT Cipendawa
Agriindustri (CA), yang akan bergerak dalam bidang peternakan dan agriindustri. Pendirian CA
dinyatakan dalam Akta No. 59 tanggal 15 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH,
SE, M.Kn, Notaris di Tangerang.
Modal dasar CA sejumlah Rp 200.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah
Rp 50.000.000 yang akan diambil bagian oleh:
Jumlah Rp 50.000.000
Akta pendirian CA telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui
Surat Keputusan No. AHU-61756.AH.01.01.Tahun 2009 tertanggal 17 Desember 2009.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum melakukan setoran modal awal atas
pendirian CA tersebut di atas.
31
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Cipendawa Agriindustri pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Fakir Chand
Komisaris : Simer Deep
Direksi
Direktur Utama : Robijanto
Direktur : Ravindra Kumar Sankara
Pada tanggal 8 September 2009, PT Cipendawa Agro Lestari (dahulu bernama PT Mina Samudra
Industri) (CAL) melalui kuasa hukumnya melakukan gugatan terhadap Indo Setubara Limited (ISL) dan
PT Cipendawa Tbk yang didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
No. 1436/Pdt.G/2009/PN-JKT, gugatan tersebut berasal dari penandatanganan Letter of Intention of
Sale and Purchase of Sale Assets (LOI) pada tanggal 13 Juni 2008 yang ditandatangani antara lain
oleh ISL dan CAL sebagaimana diubah dengan Letter of Amendment tanggal 22 Desember 2008 yang
menyatakan kesepakatan pendahuluan mengenai pengalihan aset dan kewajiban Perusahaan kepada
CAL.
Selanjutnya berdasarkan rapat pada tanggal 11 Maret 2010 antara ISL, Perusahaan dan CAL, para
pihak telah mencapai kesepakatan, dan telah menandatangani Berita Acara Rapat yang menyatakan
bahwa para pihak berdasarkan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan gugatan tersebut di
atas secara damai dan dalam waktu 1 bulan setelah tanggal Berita Acara Rapat tersebut.
32
PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari revisi Standar Akuntansi
tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
33