Anda di halaman 1dari 211

PT.

Steady Safe Tbk

Laporan Tahunan | Annual Report

2016
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI

Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3

2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4-5

3. Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian 6

4. Laporan Arus Kas Konsolidasian 7

5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 - 58


PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2015)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015


ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2f,2g,4,28 1.830.592.781 313.873.639
Piutang usaha - pihak berelasi
setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp3.426.350.000
dan Rp208.050.000 masing-masing pada
tahun 2016 dan 2015 2g,5,24,28 - 3.218.300.000
Piutang lain-lain pihak berelasi 2g,24,28 58.490.102 -
Piutang pengemudi setelah
dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp3.714.647.156 pada
tahun 2016 dan 2015 2g,6, - -
Biaya dibayar dimuka 10.955.719 -

Jumlah Aset Lancar 1.900.038.602 3.532.173.639

ASET TIDAK LANCAR


Aset pajak tangguhan 2k,13d 873.294.995 -
Aset keuangan tersedia untuk dijual 2g,8 - 337.900.000
Investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi 2e,7 558.850.000 368.350.000
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai
sebesar Rp101.961.164.909 dan
Rp101.754.412.409, masing-masing pada
tahun 2016 dan 2015 2h,2i,9 6.116.899.202 6.112.051.702

Jumlah Aset Tidak Lancar 7.549.044.197 6.818.301.702

JUMLAH ASET 9.449.082.799 10.350.475.341

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015


LIABILITAS DAN DEFISIENSI
MODAL

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang lain-lain 2g,10,28
Pihak ketiga 861.592.350 861.592.350
Pihak berelasi 2c,2e,24 3.341.477.698 724.398.734
Biaya yang masih harus dibayar 2g,11,28 1.286.606.220 1.180.353.433
Surat promes 2c,2e,24,28 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang pajak 2k,13a 8.670.293.887 36.575.511.391
Utang dividen 2g,2c,28 133.795.539 133.795.539
Utang jangka panjang - jatuh tempo dalam
waktu satu tahun: 2g,28
Utang bank 14 18.366.565.653 14.800.845.552
Utang pembiayaan konsumen 12 52.786.195 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 40.985.115.285 62.548.494.742

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas pajak tangguhan 2k,13d - 8.720.924
Liabilitas imbalan pascakerja 2o,22 776.253.922 852.125.158
Utang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2g,28
Utang bank 14 - 245.000.000
Utang pembiayaan konsumen 12 108.287.994 -
Utang direstrukturisasi 15 - 22.334.560.500

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 884.541.916 23.440.406.582

JUMLAH LIABILITAS 41.869.657.201 85.988.901.324

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

DEFISIENSI MODAL
Modal saham - nilai nominal
Rp500 per saham Seri A dan Rp100 per
saham Seri B
Modal dasar - 908.676.484 saham,
terdiri dari 685.330.879 saham Seri A dan
223.345.605 saham Seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
615.145.012 saham, terdiri dari
391.799.407 saham seri A dan
223.345.605 saham seri B pada tahun
2016 dan 391.699.407 saham seri A pada
tahun 2015 16 218.234.264.000 195.899.703.500
Tambahan modal disetor 17
506.311.100.324 506.311.100.324
Saldo laba (defisit)
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya untuk cadangan umum 1.000.000.000 1.000.000.000
Defisit (757.591.790.673) (778.304.901.895)
Keuntungan (kerugian) aktuaria imbalan kerja 98.501.785 (72.111.437)
Jumlah defisiensi modal yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk (31.947.924.564) (75.166.209.508)
Kepentingan non-pengendali 18 (472.649.838) (472.216.475)

Jumlah Defisiensi Modal (32.420.574.402) (75.638.425.983)

JUMLAH LIABILITAS DAN


DEFISIENSI MODAL 9.449.082.799 10.350.475.341

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

PENDAPATAN USAHA - BERSIH 2j,19 1.064.300.000 11.717.775.000

BEBAN LANGSUNG
Suku cadang dan peralatan 2j (610.143.780) (1.663.999.998)

LABA BRUTO 454.156.220 10.053.775.002

BEBAN USAHA 2j,20 (5.266.345.033) (2.218.262.620)

LABA (RUGI) USAHA (4.812.188.813) 7.835.512.382

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Beban keuangan - neto 2j,21 (2.563.490.049) (4.591.617.972)


Rugi atas pelepasan aset 9 - (660.440.000)
Pendapatan penghapusan utang pajak yang
daluarsa 13a 27.123.833.540 -
Lain-lain - bersih 2j 25.636.189 (534.718.304)

Pendapatan lain-lain bersih 24.585.979.680 (5.786.776.276)

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN 19.773.790.867 2.048.736.106

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Pajak kini 2k,13c - -
Pajak tangguhan 2k,13d 938.886.993 (828.486.538)

Jumlah Beban Pajak 938.886.993 (828.486.538)

LABA TAHUN BERJALAN 20.712.677.860 1.220.249.568

PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan aktuarial 2o,22 227.484.296 178.427.233
Pajak penghasilan terkait 2k,13d (56.871.074) (44.606.808)

JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN TAHUN
BERJALAN 170.613.222 133.820.425

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 20.883.291.082 1.354.069.993

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

JUMLAH LABA TAHUN BERJALAN


YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik Entitas Induk 20.713.111.222 1.277.362.100
Kepentingan non-pengendali 18 (433.363) (57.112.532)

20.712.677.859 1.220.249.568

JUMLAH PENGHASILAN
KOMPEREHENSIF TAHUN
BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk 20.883.724.444 1.411.182.525
Kepentingan non-pengendali 18 (433.363) (57.112.532)

20.883.291.081 1.354.069.993
Laba per saham dasar yang dapat
diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 33,67 3,26

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk


Keuntungan
(kerugian) Kepentingan
Tambahan Modal Disetor Saldo Laba aktuaria Non- Jumlah Defisiensi
Modal Saham Modal Disetor Lainnya Dicadangkan Defisit imbalan kerja Jumlah pengendali Modal

Saldo 1 Januari 2015 195.899.703.500 484.760.276.590 21.550.823.734 1.000.000.000 (779.582.263.995) (205.931.862) (76.577.392.033) (415.103.943) (76.992.495.976)

Laba tahun berjalan - - - - 1.277.362.100 - 1.277.362.100 (57.112.532) 1.220.249.568

Penghasilan kormprehensif
lain (Catatan 22) - - - - - 133.820.425 133.820.425 - 133.820.425

Saldo 31 Desember 2015 195.899.703.500 484.760.276.590 21.550.823.734 1.000.000.000 (778.304.901.895) (72.111.437) (75.166.209.508) (472.216.475) (75.638.425.983)

Tambahan Modal disetor


(Catatan 15) 22.334.560.500 - - - - - 22.334.560.500 - 22.334.560.500

Laba tahun berjalan - - - - 20.713.111.222 - 20.713.111.222 (433.363) 20.712.677.859

Penghasilan kormprehensif
lain (Catatan 22) - - - - - 170.613.222 170.613.222 - 170.613.222

Saldo 31 Desember 2016 218.234.264.000 484.760.276.590 21.550.823.734 1.000.000.000 (757.591.790.673) 98.501.785 (31.947.924.564) (472.649.838) (32.420.574.402)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 1.064.300.000 8.499.475.000
Pembayaran kepada pemasok dan pihak lainnya (835.183.877) (3.329.064.269)
Pembayaran kepada karyawan (897.812.513) (1.046.903.826)
Pembayaran bunga dan beban keuangan (2.842.915.506) (4.591.617.972)
Pembayaran pajak (800.452.114) -

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (4.312.064.010) (468.111.067)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pelepasan aset tetap - 40.000.000
Perolehan aset tetap (211.600.000) -

Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk)


Aktivitas Investasi (211.600.000) 40.000.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Piutang lain-lain pihak berelasi (58.490.102)
Utang pembiayaan konsumen 161.074.189 -
Penerimaan dari surat promes - 8.271.997.743
Pendanaan dari pihak berelasi 2.617.078.964 300.000.000
Penerimaan utang bank 3.320.720.101 (7.855.029.101)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 6.040.383.152 716.968.642

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.516.719.142 288.857.575

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 313.873.639 25.016.064

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.830.592.781 313.873.639

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Steady Safe, Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 21 Desember 1971 dengan nama
PT Tanda Widjaja Sakti dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6
tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No.97 dari Ridwan
Suselo, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusannya No.Y.A.5/61/23 tanggal 12 Februari 1976 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara No. 14 Tambahan No. 197 tanggal 16 Februari 1982. Berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Perusahaan No. 187 tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris FX
Budi Santoso Isbandi SH, Notaris di Jakarta Perusahaan telah menyesuaikan akta pendirian dengan
Undang-undang Perusahaan Terbatas No. 40 tahun 2007. Akta tersebut telah memperoleh
persetujuan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. AHU-00250.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 5 Januari 2009. Selanjutnya anggaran
dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah dengan
akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 20 Januari 2016 dari Edi Priyono S.H., notaris di
Jakarta, yang dilakukan sehubungan dengan persetujuan penerbitan saham baru Seri B serta
penambahan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan
terakhir ini telah diterima dan dicatat dalam database Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai dengan surat No. AHU-AH.01.03-0023530 tanggal 16 Februari 2016.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
usaha pengangkutan, perbengkelan, perdagangan, dan real estat.

Saat ini kegiatan usaha Perusahaan adalah dibidang pelayanan jasa transportasi, khususnya menjadi
operator Busway di Jakarta. Perusahaan memiliki beberapa entitas anak yang juga bergerak dibidang
transportasi dan satu entitas anak yang bergerak dibidang pembiayaan kegiatan usaha. Pada tanggal
31 Desember 2016, seluruh entitas anak dalam kondisi tidak beroperasi (Catatan 1d).

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1972, dengan wilayah operasi meliputi
Jabotabek.

Kantor Perusahaan terletak di Gedung Istana Kana lantai 2 Jalan Rp. Soeroso No.24.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016, berdasarkan
Akta No. 31 tanggal 20 Desember 2016 dari Edi Priyono, S.H., notaris dari Jakarta adalah sebagai
berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Jeremia Kaban
Komisaris Independen : RD James R Subekti

8
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)

Direktur
Presiden Direktur : John Pieter Sembiring
Direktur : Yogi Wibawa

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan
Akta No. 47 tanggal 30 Juni 2015 dari Edi Priyono S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Jeremia Kaban
Komisaris Independen : RD James R Subekti

Direktur
Presiden Direktur : John Pieter Sembiring
Direktur : Sri Pujiati

Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:

Ketua RD James R Subekti


Anggota : Teddy Noer Setiadi, M.Ak
Anggota : Eko Sutrisno, Ak
Sekretaris Perusahaan : Efris Indria

Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
(namun tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing
mempunyai 11, dan 18 orang karyawan (tidak diaudit).

c. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan

Pada tanggal 20 Juli 1994, Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana 11.650.000
sahamnya yang merupakan 19,75% dari jumlah seluruh sahamnya (59.000.000 saham) dengan nilai
nominal Rp1.000 per saham melalui Bursa Efek di Indonesia. Pada tahun 1995, Perusahaan
melakukan pemecahan saham (stock split) dari setiap 1 saham lama dengan nilai nominal Rp1.000
per saham menjadi 2 saham baru dengan nilai nominal Rp500 per sahamnya. Sesudah pemecahan
saham tersebut jumlah saham yang dikeluarkan pada tahun 1995 menjadi 118.000.000 saham.

Perusahaan juga telah membagikan saham bonus dan dividen saham sebagai berikut:

9
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

c. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan

Tahun Saham Bonus Dividen Saham Jumlah


1995 59.000.000 7.080.000 66.080.000
1996 15.340.000 9.204.000 24.544.000
1997 - 5.215.600 5.215.600

Jumlah 74.340.000 21.499.600 95.839.600

Pada tahun 2002, Perusahaan kembali menerbitkan saham-saham baru melalui Penambahan Modal
Tanpa Hak Memesan Efek terlebih Dahulu sebesar 102.959.807 saham.

Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 2004, berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham No. 36 yang dibuat Notaris Fathiah Helmy, S.H. Para pemegang saham sepakat
dan menyetujui peningkatan modal disetor dari sebanyak 316.799.407 saham dengan nilai nominal
Rp500 per saham menjadi sebanyak 391.799.407 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham
atau sebesar Rp195.899.703.500. Peningkatan modal disetor tersebut merupakan konversi utang
Perusahaan kepada Dayspring Ventures Inc. sebanyak 75.000.000 saham dengan nilai Rp500 atau
sebanyak Rp37.500.000.000. Sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebanyak 391.799.407 dengan nilai nominal sebesar Rp500 atau sebesar
Rp195.899.703.500.

Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal
30 Desember 2015, pada tanggal 19 April 2016 Perusahaan menerbitkan saham seri B dengan nilai
nominal Rp100 per lembar dan mengkonversi utang restrukturisasi sebesar Rp22.334.560.500
menjadi saham atau Debt to Equity Swap melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 223.345.605 lembar Seri B kepada PT Infiniti
Wahana dengan nilai transaksi Rp100 per lembar.

Jumlah saham Perusahaan setelah penambahan modal tanpa HMETD tersebut adalah 615.145.012
saham yang terdiri dari saham seri A dan seri B masing-masing sebanyak 391.799.407 saham dan
223.345.605 saham.

Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada Bursa
Efek Indonesia.

d. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak
(selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup”), yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut :

10
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)


Persentase Persentase Kepemilikan Efektif dan
Pemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (dalam juta
Entitas Anak Jenis Usaha Domisili dan Tahun Rupiah)
Operasi Komersial 2016 2015

Pemilikan langsung / Direct

Steady Safe Pembiayaan kegiatan usaha Belanda/1997 100,00 1.430 1.430


Finance B.V. PerusahaanPerusahaan dan Anak
PerusahaanPerusahaan
PT Mastrans Penyewaan limousine dan proyek Jakarta/1993 99,99 2.507 2.507
Swadarma MRT

PT Wahana Artha Taksi Jakarta/1986 99,96 4.846 4.862


Sentosa
PT Citra Pancakabraja Taksi Jakarta/1990 90,00 2.608 2.608
Taksi
PT Luhursatria Taksi Jakarta/1986 90,00 15 15
Dwiraya
PT Volgren Kerjasama operasi bis dengan Jakarta/1987 70,00 - -
Indonesia Perum PPD
PT Infiniti Indomarga Transportasi umum dan jasa Jakarta 70,00 - -

PT Sonnypong Yatim Taksi Jakarta/1989 67,00 2.315 2.315


PT Sembada Permai Taksi Jakarta/1995 60,00 720 720
Sejati
PT Jakarta Trans Kerjasama Operator Busway Jakarta 63,64% - -
Metropolitan (catatan 7)

Pemilikan Tidak Langsung /


Indirect :
PT Buana Metropolitan Taksi Jakarta/1989 89,96 962 962
Taksi
PT Fajar Kerjasama operasi bis dengan Jakarta/??? 79,97 - -
Utamasemesta Perum PPD
PT Hasmuda Internusa Taksi Jakarta/1983 68,99 - -

Perusahaan dan seluruh Entitas Anak, kecuali Steady Safe Finance B.V, yang berdomisili di
Amsterdam, Belanda, berdomisili di Jakarta dengan pool-pool kendaraan taksi dan bus tersebar di
berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya.

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk
diterbitkan pada tanggal 29 Mei 2017. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan
keuangan konsolidasian tersebut.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi (PSAK dan ISAK) yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-
peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

11
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun dengan
basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-
akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan
akuntansi di masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
mata uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis

Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Grup
menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. Laporan keuangan
konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui
Entitas Anak lebih dari setengah hak suara suatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas
bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Pengendalian juga ada ketika Perusahaan yang mempunyai setengah atau kurang hak suara suatu
entitas juga memiliki:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran
dasar atau perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris
atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris
atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan
komisaris atau badan tersebut.

Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian,
sampai dengan tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian.

Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak
diatribusikan kepada entitas induk dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, dipisahkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.

Jumlah laba komprehensif diatribusikan ke pemilik entitas induk dan kepada pihak non pengendali
sekalipun saldo kepentingan non pengendali menjadi negatif.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

12
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan)

Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)

Perubahan bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dimana nilai tercatat kepentingan pengendali dan
non pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak.
Perbedaan antara jumlah kepentingan non pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas
induk.

c. Transaksi Pihak Berelasi


Grup melakukan transaksi dengan pihak terkait dalam kegiatan usahanya. Definisi pihak terkait
yang digunakan oleh Grup sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2015): “Pihak-pihak Berelasi” sebagai
berikut:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;


(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Grup yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Grup, yang mana entitas
lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian.

13
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang
menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau
lebih perantara), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang
sama.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang
bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah
kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan
perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak
menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas
individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas
sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang
dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan
kepemilikan.

Selisih antara jumlah imbalan yang dibayar dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas
sepengendali dicatat dalam akun tambahan modal disetor yang disajikan pada bagian ekuitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.

Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara
imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

e. Investasi pada Entitas Asosiasi

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang siginifikan namun
tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% hak
suara. Investasi mencakup goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, jika ada, setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya
diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui
bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurangi
dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).

14
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

e. Investasi pada Entitas Asosiasi (Lanjutan)

Jika bagian kepemilikan atas perusahaan asosiasi berkurang namun masih terdapat pengaruh
signifikan, maka hanya bagian proporsional dari jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain yang direklasifikasi ke komponen laba rugi.

f. Kas dan Setara Kas


 
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan
sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
pencairannya.

g. Instrumen Keuangan
 
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
(Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi
2014): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), atau aset keuangan tersedia
untuk dijual (AFS). Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan,
sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada
setiap tanggal pelaporan.
Semua aset keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh peraturan atau konvensi di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal
penyelesaian, yaitu tanggal dimana Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan
sebagai pinjaman dan piutang. Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan yang ditetapkan
sebagai FVTPL, investasi HTM, aset keuangan AFS atau aset keuangan yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.

15
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai acuan nilai di pasar aktif. Akun ini muncul ketika
Perusahaan menyediakan uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur dengan tidak
berniat menjual piutang. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat
sebesar nilai perolehannya atau biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif (EIR) dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan
diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas akuisisi dan termasuk
biaya yang merupakan bagian integral dari EIR dan biaya transaksi. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman
dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika jatuh tempo
dalam waktu dua belas (12) bulan dari akhir periode pelaporan, jika tidak, diklasifikasikan sebagai
aset tidak lancar.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas,
piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pengemudi.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan FVTPL, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi, atau
sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif,
yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan tersebut pada awal pengakuan
dan, jika diperbolehkan dan sesuai, melakukan evaluasi ulang terhadap penunjukan tersebut pada
setiap tanggal pelaporan.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 seluruh liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Perusahaan tidak
memiliki kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL atau derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi berkaitan dengan
liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan dan bukan derivatif yang ditujukan
sebagai instrumen lindung nilai yang efektif atau ditetapkan sebagai FVTPL pada awal kewajiban.
Akun-akun ini mencakup kewajiban keuangan yang timbul dari operasi (misalnya, utang dan akrual)
atau pinjaman.

16
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Liabilitas keuangan selanjutnya dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan
memperhitungkan dampak penerapan metode amortisasi EIR atau akresi atas premi, diskonto, dan
setiap biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang lain-lain, surat
promes, utang dividen, utang bank, biaya masih harus dibayar dan utang pembiayaan konsumen.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan
keuangan ditentukan dengan mengacu pada harga pasar saham yang tercatat, tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat, termasuk
penggunaan transaksi pasar wajar kini (arm’s length market transaction); mengacu kepada nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas atau jumlah dari semua
pembayaran kas masa depan atau penerimaan, didiskontokan dengan menggunakan harga pasar
yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama; atau model penilaian lainnya.

Instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar diukur berdasarkan hirarki berikut:
 Tingkat 1 – Harga dikutip di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
 Tingkat 2 – Harga dikutip dari sumber selain harga dikutip yang termasuk dalam Tingkat 1
untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) atau tidak langsung (berasal dari
harga)
 Tingkat 3 - Harga dikutip untuk aset atau kewajiban yang tidak berdasarkan data pasar yang
dapat diobservasi (input yang tidak dapat diamati)

Saling Hapus Dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dengan nilai bersihnya jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum
untuk saling menghapuskan jumlah diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Perusahaan mengevaluasi pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Sebuah aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti
objektif penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset (“kerugian” yang terjadi) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi
arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara
handal.

17
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi bahwa debitur atau kelompok peminjam mengalami
kesulitan keuangan yang signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga,
adanya kemungkinan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan ketika
data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa depan, seperti biaya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan
wanprestasi.

Nilai tercatat atas aset keuangan berkurang melalui penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan
piutang, bersama-sama dengan tunjangan yang terkait, dihapuskan bila tidak ada prospek yang
realistis di masa depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup. Jika
pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena
suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuian atas
penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Penghentian Pengakuan Pada Instrumen Keuangan


Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya bila: (1) hak untuk menerima arus kas dari aset
keuangan telah kadaluwarsa; atau (2) Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh
tanpa penundaan kepada pihak ketiga di bawahperjanjian“pass-through”; dan (a) Grup telah
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (b) secara
substansial Grup tidak mengalihkan atau memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan,
namun telah mengalihkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban dibawah perjanjian tersebut
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh
kewajiban lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau ketentuan kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran
atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan
pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

h. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan
nilai. Biaya awal aset tetap meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk membawa aset tersebut kepada kondisi dan lokasi untuk siap digunakan.

18
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)
h. Aset Tetap (Lanjutan)

Pengeluaran yang timbul setelah aset tetap beroperasi, seperti perbaikan dan pemeliharaan,
dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasialn komprehensif lain pada periode dimana biaya
ini terjadi. Dalam situasi di mana dapat terlihat jelas bahwa pengeluaran telah mengakibatkan
peningkatan manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan akan diperoleh dari penggunaan aset
tetap di luar standar kinerjanya, maka beban tersebut dikapitalisasi sebagai biaya tambahan aktiva
tetap. Setelah pengakuan awal, aset tetap dievaluasi untuk penurunannya.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap seperti berikut:

Tahun
Prasarana 5
Bangunan 20
Kendaraan taxi dan bus 5
Peremajaan taxi dan bus 3
Kendaraan busway 5
Inventaris kantor 3-5
Peralatan bengkel 5

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Jumlah tercatat aset tetap dan setiap komponen nya dihentikan pengakuannya pada saat dilepas
atau pada saat tidak ada lagi manfaat ekonomis dimasa depan yang dapat diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset
(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset)
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah secara
berkala untuk memastikan bahwa periode dan metode penyusutan konsisten dengan pola manfaat
ekonomis yang diharapkan dari aset tetap.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset
dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat
aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Penyusutan
dibebankan sejak tanggal penggunaan aset tersebut.

19
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan


Perusahaan menilai pada setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa aset
mengalami penurunan nilai, jika kondisi tersebut terjadi, atau ketika pengujian penurunan tahunan,
Perusahaan membuat estimasi jumlah yang terpulihkan atas aset tersebut.

Jika kondisi tidak memungkinkan untuk memperkirakan jumlah terpulihkan aset individu,
Perusahaan memperkirakan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas (UPK). Perkiraan jumlah
terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari
aset non-keuangan (UPK) lebih rendah dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset (UPK)
dikurangi menjadi jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lainnya.

Manajemen percaya bahwa tidak ada indikasi penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. Pendapatan diakui apabila besar
kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan manfaat tersebut dapat diukur secara
andal.

Pada tahun 2016 dan 2015, pendapatan Grup dari Pendapatan Jasa pengoperasian busway
ditetapkan berdasarkan kesepakatan konsorsium dan disajikan sebesar nilai bersihnya.

Pendapatan iklan diakui sejalan dengan berlakunya waktu atas kegiatan penyewaan tempat untuk
pemasangan iklan pada sebagian bus milik Perusahaan. Pendapatan disajikan sebesar nilai bersihnya
yaitu setelah dikurangi dengan biaya yang berhubungan dengan pemasangan iklan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

k. Perpajakan

Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak
Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Pajak Kini
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat
direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang
digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan.

Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak yang berkaitan
dengan item yang diakui di luar laba atau rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau
langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil
dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek
interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.

20
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

k. Perpajakan (Lanjutan)

Pajak Kini (Lanjutan)


Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”)
diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya
penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

Penyesuaian terhadap Kewajiban Perpajakan


Penyesuaian terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau
jika Perusahaan mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan,
kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi
berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat
pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan
atas kasus lain yang serupa dengan kasus yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan
dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding
secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan kewajiban perpajakan berdasarkan
surat ketetapan pajak yang sedang dalam proses banding, diakui.

Utang Pajak yang Daluarsa


Daluarsa penagihan adalah batas akhir dapat dilakukannya penagihan oleh Direktorat Jendral Pajak
(DJP) yang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2009, hak menagih otoritas perpajakan atas utang pajak Perusahaan dibatasi sampai dengan
waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2008 dan selanjutnya batas akhir dapat dilakukannya penagihan
oleh otoritas perpajakan (daluarsa penagihan) adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan surat
tagihan pajak, surat ketetapan pajak, dan surat keputusan pembetulan atau keberatan. Jika wajib
pajak mengajukan keberatan, banding atau peninjauan kembali, daluwarsa penagihan dihitung sejak
tanggal penerbitan keputusan keberatan, putusan banding, atau putusan peninjauan kembali.
Sebelum berlakunya Undang-undang No. 16 tahun 2009 tersebut, daluarsa penagihan pajak untuk
tahun pajak 2007 dan sebelumnya adalah 10 (sepuluh) tahun.

Utang pajak yang sudah daluarsa masih tercatat pada sistem informasi perpajakan Direktorat
Jendral Pajak sampai Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak.

Daluarsa tersebut tertangguh apabila:

1. diterbitkan Surat Paksa;


2. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak langsung;
3. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan; atau
4. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

21
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

k. Perpajakan (Lanjutan)

Utang Pajak yang Daluarsa (Lanjutan)

Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas, Grup mengeluarkan (menghapuskan) utang pajak yang


sudah daluarsa dari laporan posisi keuangan konsolidasian dan mengakui laba akibat penghapusan
tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode
dimana penghapusan tersebut dilakukan. Perusahaan hanya melakukan penghapusan jika
Perusahaan menerima surat tertulis dari DJP bahwa utang pajak yang bersangkutan sudah daluarsa
penagihan. Selanjutnya, Perusahaan mengungkapkan kewajiban perpajakan yang sudah dihapuskan
sebagai liabilitas kontinjensi sampai keluarnya surat keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia bahwa utang pajak yang bersangkutan sudah dihapuskan.

Penghapusan utang pajak yang sudah daluarsa penagihan dilakukan Perusahaan dengan
pertimbangan bahwa Direktorat Jendral Pajak hanya bisa melakukan penagihan atas utang pajak
yang daluarsa jika persyaratan undang-undang atas tertangguhnya daluarsa penagihan terpenuhi.

Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada
tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk
tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali:
i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas
dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak;
ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya
dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik
dalam waktu dekat.
iii. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum
dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:

i. Jika aset pajak tangguhan terkait dengan beda temporer yang dapat dikurangkan timbul dari
pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan
tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi pajak; atau
ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak
tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan
dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer
tersebut.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatatnya
disesuaikan berdasarkan ketersediaan laba kena pajak di masa mendatang.

22
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

k. Perpajakan (Lanjutan)

Pajak Tangguhan (Lanjutan)


Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan
berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak dan
peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset
dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini berdasarkan jumlah neto.

l. Segmen Usaha

Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK ini mensyaratkan
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana
entitas beroperasi.

Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu
(segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya
kepada segmen dan menilai kinerjanya. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang
mengambil keputusan strategis adalah Direksi.

Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar
yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar
kelompok usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

m. Laba (Rugi) per Saham Dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, Laba per saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham
yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan
dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

23
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

n. Biaya Emisi Saham

Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum
Terbatas saham Perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam
ekuitas.

o. Imbalan Pascakerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2013), biaya imbalan
kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode actuarial “Projected
Unit Credit”.

Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak
kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsoliasian tahun berjalan.

Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi akturial diakui dalam pendapatan komprehensif lain
dan disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Keuntungan dan kerugian aktuaria tidak reklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

p. Provisi

Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif),
yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah liabilitas
tersebut dapat diestimasi.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan
besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

q. Kontinjensi

Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan, kecuali arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak
diakui dalam laporan keuangan tetapi diuangkan jika terdapat kemungkinan besar arus masuk
manfaat ekonomis akan diperoleh.

r. Peristiwa setelah Tanggal Pelaporan Keuangan

Peristiwa sesudah akhir tahun yang menyediakan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan
pada tanggal pelaporan keuangan (adjusting events) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa paska
akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan apabila material

24
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

s. Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”)

Standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan efektif untuk tahun laporan keuangan
yang dimulai 1 Januari 2016 yang relevan namun tidak memiliki dampak material terhadap laporan
keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

- PSAK 4 (Amandemen 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri”


- PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”
- PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungakapan Pihak-Pihak Berelasi”
- PSAK 13 (Penyesuaian 2015),”Properti Investasi”
- PSAK 15 (Amandemen 2015),”Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
- PSAK 16 (Penyesuaian 2015),”Aset Tetap”
- PSAK 19 (Amandemen 2015),”Aset Tak Berwujud”
- PSAK 22 (Penyesuaian 2015),”Kombinasi Bisnis”
- PSAK 24 (Amandemen 2015),”Imbalan Kerja”
- PSAK 25 (Penyesuaian 2015),”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan”
- PSAK 53 (Penyesuaian 2015),”Pembayaran Berbasis Saham”
- PSAK 65 (Amandemen 2015),”Laporan Keuangan Konsolidasian”
- PSAK 66 (Amandemen 2015),”Pengaturan Bersama”
- PSAK 67 (Amandemen 2015),”Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
- PSAK 68 (Penyesuaian 2015),”Pengukuran Nilai Wajar”
- PSAK 70,”Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”,
- ISAK 30 ”Pungutan”

Berikut ini adalah standar akuntansi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif pada
tahun 2016:
- PSAK 1 (Amandemen 2015),”Penyajian Laporan Keuangan”
- ISAK 31”Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 ”Properti Investasi”

25
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang
melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda
dengan jumlah estimasi yang dibuat.

Grup mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang ada pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi yang ada mengenai perkembangan di masa mendatang
dapat berubah akibat perubahan pasar atau keadaan yang timbul di luar kendali Grup.
Perubahanperubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi saat hal tersebut terjadi.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan
kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian:

a. Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g.

b. Menentukan apakah pengaruh signifikan atau pengendalian pada perusahaan investee

Menentukan apakah Grup mempunyai pengaruh signifikan terhadap investee membutuhkan


pertimbangan yang signifikan. Umumnya, kepemilikan saham sebesar 20% sampai 50% hak suara
investee dianggap Grup memiliki pengaruh yang signifikan. Pengendalian juga dianggap ada apabila
entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari
setengah kekuasaan suara suatu entitas kecuali, dalam keadaan luar biasa, dapat ditunjukkan secara
jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Manajemen entitas induk telah menetapkan bahwa, meskipun hanya memiliki 50% kepemilikan di
beberapa entitas anak, Grup memiliki pengendalian untuk memberikan suara mayoritas pada rapat
direksi dan mengendalikan entitas melalui direksi. Selanjutnya, manajemen juga telah memutuskan
bahwa, walaupun memiliki lebih dari 50% kepemilikan di entitas investee tertentu, Grup tidak
memiliki pengendalian berdasarkan perjanjian.

c. Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan


Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat
berbeda bila. Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset
dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup.

26
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)

d. Menilai jumlah terpulihkan dari aset keuangan


Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggan tertentu tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang
tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan
terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Grup.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang (Catatan 5).

e. Menentukan penyusutan aset tetap dan umur manfaat aset tetap


Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
3 tahun sampai dengan 20 tahun (Catatan 2h). Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

f. Menilai penurunan nilai aset non-keuangan tertentu


PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset
non-keuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah
yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut
membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan
dan disposisi akhir dari aset tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup telah melakukan penurunan nilai atas aset tetap.

g. Imbalan Pascakerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan
signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas
imbalan pascakerja dan beban imbalan pascakerja bersih.

27
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)

h. Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Perusahaan juga
melakukan penghapusan atas utang pajak tertentu yang berdasarkan ketentuan perpajakan yang
berlaku sudah daluarsa penagihan dan estimasi bahwa terdapat kemungkinan besar bahwa atas
utang pajak tersebut Menteri Keuangan akan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak.

i. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba fiskal. Untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan, manajemen perlu
melakukan estimasi atas pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan kemungkinan terjadinya,
jumlah penghasilan kena pajak dimasa depan, serta perencanaan strategi perpajakan.

4. KAS DAN BANK

Akun ini terdiri dari:


2016 2015
Kas 187.687 -
Bank
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.796.898.116 304.760.978
PT Bank Victoria International Tbk 21.378.000 1.000.000
PT Bank Panin Syariah 5.054.442 -
PT Bank Mega Tbk 4.240.187 5.278.313
PT Bank DKI 2.834.349 2.834.348

Jumlah 1.830.592.781 313.873.639

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 seluruh kas dan bank ditempatkan pada pihak ketiga dan
tidak ada yang dijaminkan.

Tingkat bunga simpanan dan atau giro pada bank berkisar antara 2% sampai dengan 2,25%.

5. PIUTANG USAHA - PIHAK BERELASI

Akun ini terdiri dari :


2016 2015
Pihak berelasi (Catatan 24) 3.426.350.000 3.426.350.000
Dikurangi penyisihan penurunan nilai (3.426.350.000) (208.050.000)

Jumlah - 3.218.300.000

28
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA - PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan sebagai berikut:

2016 2015
Jatuh tempo:
1 - 30 hari - 849.300.000
31 - 60 hari - 647.000.000
61 - 90 hari 208.050.000 287.000.000
lebih 90 hari 3.218.300.000 1.643.050.000
Jumlah 3.426.350.000 3.426.350.000

Dikurangi cadangan penurunan nilai (3.426.350.000) (208.050.000)

Jumlah - 3.218.300.000

Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2016 2015
Saldo awal 208.050.000 208.050.000
Penambahan selama tahun berjalan (Catatan 20) 3.218.300.000 -

Saldo akhir 3.426.350.000 208.050.000

Pada tahun 2016, manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan penyisihan penurunan nilai
atas saldo piutang dari pihak berelasi karena perjanjian kontrak kerjasama operasional dengan pola bagi
hasil telah berakhir pada bulan Juli 2016.

6. PIUTANG PENGEMUDI

Akun ini merupakan tagihan Grup kepada pengemudi taksi dan bus yang merupakan selisih antara
jumlah yang seharusnya disetor dengan setoran yang benar-benar diterima.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo piutang pengemudi masing-masing sebesar
Rp3.714.647.156 telah berumur lebih dari 90 hari. Sehubungan dengan hal tersebut, Grup memutuskan
untuk melakukan penyisihan penurunan nilai piutang sebesar 100% masing-masing pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, karena sesuai dengan estimasi manajemen Grup, besar kemungkinan
saldo piutang tersebut tidak akan tertagih. Dengan demikian, nilai buku piutang pengemudi pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah nihil.

29
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI


31 Desember 2016
Bagian atas
Persentase Saldo Pada Hasil Bersih Saldo Pada
Nama Entitas Asosiasi Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Penambahan Entitas Asosiasi Akhir Tahun
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 4
PT Jakarta Trans Metropolitan dan6 63,64% 308.850.000 - - 308.850.000
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 2
PT Trans Batavia dan 3 47,60% 59.500.000 - - 59.500.000
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
PT Jakarta Mega Trans koridor 5
(Catatan 8) dan7 31,4% - 190.500.000 - 190.500.000

368.350.000 - - 558.850.000

31 Desember dan 2015


Bagian atas
Persentase Saldo Pada Hasil Bersih Saldo Pada
Nama Entitas Asosiasi Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Penambahan Entitas Asosiasi Akhir Tahun
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 4
PT Jakarta Trans Metropolitan dan6 41,18% 308.850.000 - - 308.850.000
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 2
PT Trans Batavia dan 3 23,80% 59.500.000 - - 59.500.000

368.350.000 - - 368.350.000

PT Jakarta Trans Metropolitan


PT Jakarta Trans Metropolitan didirikan pada tanggal 16 Agustus 2006 oleh Perusahaan, PT Mayasari
Bakti dan Perum PPD berdasarkan Akta No. 24 dari Eveline Gandauli Siagian Rajagukguk S.H.,
notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki 308.850 saham setara dengan 41,18% kepemilikan.
Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat
Keputusan No. W7-02976 HT.01.01.TH.2006.

Berdasarkan akta No.38 tanggal 24 Mei 2016, dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris
di Jakarta, PT Mayasari Bakti mengalihkan seluruh kepemilikan saham di PT Jakarta Trans
Metropolitan sebanyak 352.940 saham kepada Perusahaan dan Perum PPD masing-masing 224.614
saham dan 128.326 saham, sehingga setelah terjadi pengalihan saham tersebut Perusahaan memiliki
636.408 saham dengan nilai nominal sebesar Rp636.408.000 atau setara dengan 63,64% kepemilikan.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan belum melakukan pembayaran atas pengalihan tersebut.
Efektif tahun 2016, PT Trans Metropolitan menjadi Entitas anak, namun dikarenakan tidak tersedianya
laporan keuangan maka konsolidasi tidak dapat dilakukan.

30
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)

PT Trans Batavia
PT Trans Batavia didirikan pada tanggal 29 Agustus 2005 oleh Perusahaan, PT Mayasari Bakti, Perum
PPD dan Tuhan Johanes Damanik berdasarkan Akta No. 29 dari Eveline Gandauli Siagian
Rajagukguk S.H., notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki 119.000 saham atau setara dengan
23,8% kepemilikan. Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25854 HT.01.01.TH.2005.

Berdasarkan akta No.23 tanggal 25 Januari 2016, dari FX Budi Santoso Isbandi, S.H, notaris di Jakarta,
PT Mayasari Bakti mengalihkan seluruh kepemilikan saham di PT Trans Batavia sebanyak 250.000
saham kepada Perusahaan, Perum PPD dan Johanes Damanik masing-masing 119.000 saham, 111.000
saham dan 20.000 saham, sehingga setelah terjadi pengalihan saham tersebut Perusahaan memiliki
238.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp119.000.000 atau setara dengan 47,60% kepemilikan.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan belum melakukan pembayaran atas pengalihan tersebut.

8. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL


31 Desember 2016
Cadangan
Penurunan
Persentase Saldo Pada Penambahan/ Nilai Saldo Pada
Nama Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Pengurangan Akhir Tahun
PT Jakarta Ekspress Pengoperasian
Trans transway
koridor 14,74% 147.400.000 - (147.400.000) -
PT Jakarta Mega Trans Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 5
dan7 19,05% 190.500.000 (190.500.000) - -

Jumlah 337.900.000 (190.500.000) (337.900.000) -

31 Desember 2015
Cadangan
Penurunan
Persentase Saldo Pada Penambahan/ Nilai Saldo Pada
Nama Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Pengurangan Akhir Tahun
PT Jakarta Ekspress Pengoperasian
Trans transway
koridor 14,74% 147.400.000 - 147.400.000
PT Jakarta Mega Trans Kerjasama
operasi bus -
dengan
transway
koridor 5
dan7 19,05% 190.500.000 - 190.500.000

Jumlah 337.900.000 - - 337.900.000

PT Jakarta Mega Trans


PT Jakarta Mega Trans didirikan pada tanggal 16 Agustus 2006 oleh Perusahaan, PT Mayasari Bakti
dan PT Biro Perjalanan Wisata Pahala Kencana Tbk. berdasarkan Akta No. 25 dari Eveline Gandauli
Siagian Rajagukguk S.H., notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki 190.500 saham atau setara
dengan 19,05% kepemilikan. Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02977HT.01.01-TH.2006 tanggal 27 Nopember
2006.

31
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan)

PT Jakarta Mega Trans (Lanjutan)

Berdasarkan akta No.30 tanggal 25 Januari 2016, dari FX Budi Santoso Isbandi, S.H, notaris di Jakarta,
PT Mayasari Bakti mengalihkan seluruh kepemilikan saham di PT Jakarta Mega Trans sebanyak
392.800 saham kepada Perusahaan, Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta dan
PT Biro Perjalanan Wisata Pahala Kencana masing-masing 123.235 saham, 154.028 saham dan 115.537
saham, sehingga setelah terjadi pengalihan saham tersebut Perusahaan memiliki 313.735 saham dengan
nilai nominal sebesar Rp313.735.000 atau setara dengan 31,4% kepemilikan.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan belum melakukan pembayaran atas pengalihan tersebut.

PT Jakarta Ekspress Trans

PT Jakarta Ekspress Trans didirikan pada tanggal 8 Januari 2004, dimana Perusahaan memiliki 1.474
saham atau setara dengan 14,74% kepemilikan.

Pada tahun 2016, manajemen memutuskan untuk melakukan penurunan nilai atas investasi pada aset
keuangan tersedia untuk dijual sehubungan dengan dihentikannya kontrak kerja sama sebagai operator
konsorsium antara Perusahaan, PT Jakarta Mega Trans, dan PT Transportasi Jakarta (Catatan 25).

9. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari:


2016

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir


Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 4.383.590.000 - - - 4.383.590.000
Prasarana 2.983.659.428 - - - 2.983.659.428
Bangunan 6.491.587.615 - - - 6.491.587.615
Kendaraan taksi dan bis 882.750.000 - - - 882.750.000
Kendaraan kantor 2.204.869.756 211.600.000 - - 2.416.469.756
Perabot dan peralatan 3.879.197.209 3.879.197.209
kantor - - -
Peralatan bengkel 615.605.271 - - - 615.605.271
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
107.866.464.111 211.600.000 - - 108.078.064.111
Akumulasi penyusutan
Pemilikan Langsung
Prasarana 2.782.832.824 - - - 2.782.832.824
Bangunan 4.779.470.735 203.512.500 - - 4.982.983.235
Kendaraan taksi dan bis 532.530.000 - - - 532.530.000
Kendaraan kantor 1.984.382.780 - - - 1.984.382.780
Perabot dan peralatan
kantor 3.506.708.713 3.240.000 - - 3.509.948.713
Peralatan bengkel 568.952.958 - - - 568.952.958
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
100.580.082.842 - - 100.786.835.342
Penurunan nilai aset 1.174.329.567 - 1.174.329.567
101.754.412.409 206.752.500 - - 101.961.164.909

Nilai Tercatat 6.112.051.702 6.116.899.202

32
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP (Lanjutan)


2015

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir


Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 4.383.590.000 - - - 4.383.590.000
Prasarana 2.983.659.428 - - - 2.983.659.428
Bangunan 6.491.587.615 - - - 6.491.587.615
Kendaraan taksi dan bis 2.648.250.000 - 1.765.500.000 - 882.750.000
Kendaraan kantor 2.204.869.756 - - - 2.204.869.756
Perabot dan peralatan 3.879.197.209
kantor 3.879.197.209 - - -
Peralatan bengkel 615.605.271 - - - 615.605.271
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
109.631.964.111 - 1.765.500.000 - 107.866.464.111
Akumulasi penyusutan
Pemilikan Langsung
Prasarana 2.782.832.824 - - - 2.782.832.824
Bangunan 4.575.958.236 203.512.499 - - 4.779.470.735
Kendaraan taksi dan bis 1.597.590.000 - 1.065.060.000 - 532.530.000
Kendaraan kantor 1.984.382.780 - - - 1.984.382.780
Perabot dan peralatan
kantor 3.501.965.023 4.743.690 - - 3.506.708.713
Peralatan bengkel 568.952.958 - - - 568.952.958
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
101.436.886.653 208.256.189 1.065.060.000 - 100.580.082.842
Penurunan nilai aset 700.440.000 473.889.567 - - 1.174.329.567
102.137.326.653 682.145.756 1.065.060.000 - 101.754.412.409

Nilai Tercatat 7.494.637.458 6.112.051.702

Pada tahun 2015 Perusahaan melakukan pelepasan aset bus sebagai berikut:

2016 2015
Harga perolehan - 1.765.500.000
Akumulasi penyusutan - (1.065.060.000)
Nilai buku - 700.440.000
Harga jual - (40.000.000)

Rugi pelepasan aset - 660.440.000

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut:

2016 2015
Beban langsung - -
Beban usaha (Catatan 20) 206.752.500 208.256.189

Jumlah 206.752.500 208.256.189

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mengakui penyisihan penurunan nilai aset
sebesar Rpnihil dan Rp473.889.567.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap lainnya pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 kecuali sebagaimana dijelaskan diatas.
Seluruh aset tetap Perusahaan dan Entitas anak tidak diasuransikan kepada pihak ketiga selama periode
31 Desember 2016 dan 2015. Aset tanah dan kendaraan busway Perusahaan digunakan sebagai jaminan
atas utang bank (Catatan 14).

33
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. UTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:


2016 2015
Tabungan pengemudi 583.037.622 583.037.622
Simpanan jaminan 89.523.028 89.523.028
Lain-lain 189.031.700 189.031.700
Sub Jumlah 861.592.350 861.592.350
724.398.734
Pihak berelasi (Catatan 24) 3.336.277.698

Jumlah 4.197.870.048 1.585.991.084

11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:


2016 2015
Bunga 201.595.606 151.706.890
Jasa profesional 125.000.000 162.500.000
Jamsostek dan lain-lain 960.010.614 866.146.543

Jumlah 1.286.606.220 1.180.353.433

12. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Astra Sedaya Finance untuk perolehan
kendaraan.
Pada tanggal 31 Desember 2016, pembayaran minimum pembiayaan berdasarkan perjanjian adalah
sebagai berikut:
2016 2015
Pembayaran minimum utang pembiayaan di
masa mendatang 165.954.346 -
Dikurangi beban bunga (4.880.157) -
Jumlah utang pembiayaan - bersih 161.074.189 -
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun (52.786.195) -
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari
satu tahun 108.287.994 -
Utang pembiayaan jatuh tempo dalam tahun:
2016 2015
2017 52.786.195 -
2018 59.205.326 -
2019 49.082.668 -

Jumlah 161.074.189 -
Tingkat suku bunga utang pembiayaan adalah berkisar antara 6,25% per tahun.
34
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN

a. Utang Pajak dan Utang Pajak Daluarsa

Perusahaan memiliki hutang pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak
1999 sampai 2009 yang jumlah keseluruhannya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp60.117.791.170. Berdasarkan surat Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa
No. S-17/WPJ.07/KP.0804/2017 tanggal 30 Maret 2017 mengenai sisa utang pajak Perusahaan,
sebagian besar utang pajak tersebut dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp54.244.672.707 telah
melewati daluarsa penagihan.

Daluarsa penagihan adalah batas akhir dapat dilakukannya penagihan oleh Direktorat Jendral Pajak
yang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2009, untuk tahun pajak 2008 dan selanjutnya, adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
penerbitan surat tagihan pajak, surat ketetapan pajak, dan surat keputusan pembetulan atau
keberatan. Jika wajib pajak mengajukan keberatan, banding atau peninjauan kembali, daluwarsa
penagihan dihitung sejak tanggal penerbitan keputusan keberatan, putusan banding, atau putusan
peninjauan kembali. Sebelum berlakunya Undang-undang No. 16 tahun 2009 tersebut, daluarsa
penagihan pajak untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya adalah 10 (sepuluh) tahun.

Pada tahun 2013, Perusahaan telah menghapuskan utang pajak sebesar Rp26.793.128.538 yang
sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan
Nomor: S-1128/PJ.04/2013 tanggal 19 Agustus 2013 sudah berstatus daluarsa penagihan. Rincian
dari utang pajak yang dihapuskan tersebut adalah sebagai berikut:

Utang - Pajak Penghasilan Pasal 21 856.219.976


Utang - Pajak Penghasilan Pasal 25/29 158.076.683
Utang - Pajak Penghasilan Pasal 26 18.050.182.334
Denda 7.728.649.545

Jumlah 26.793.128.538

Pada tahun 2016, Perusahaan menghapuskan lagi utang pajak sebesar Rp27.123.833.540 yang
sesuai dengan surat Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa No. S-17/WPJ.07/KP.0804/2017
tanggal 30 Maret 2017 sudah berstatus daluarsa penagihan. Laba atas dihapuskannya utang pajak
tersebut disajikan sebagai “Pendapatan Penghapusan Utang Pajak yang Daluarsa” pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Rincian dari utang pajak yang dihapuskan tersebut
adalah sebagai berikut:

Pasal 4 (2) 75.195.278


Utang PPh 21 154.095.768
Utang PPh 25/29 7.907.899.823
Utang PPh 26 1.911.441.483
Utang sanksi denda 17.075.201.188

Jumlah 27.123.833.540

Utang pajak yang telah dihapuskan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai liabilitas
kontinjensi sampai Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak (Catatan 26).

35
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

a. Utang Pajak dan Utang Pajak Daluarsa (Lanjutan)

Saldo utang pajak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp5.873.118.480 seluruhnya
merupakan utang pajak yang belum daluarsa.

Saldo utang pajak Perusahaan dan Entitas Anak pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
2016
Perusahaan Entitas Anak Jumlah
Pajak penghasilan :
Pasal 4 (2) - 826.456.446 826.456.446
Pasal 21 19.068.150 28.216.027 47.284.177
Pasal 23 - 31.085.651 31.085.651
Pasal 25 / 29 - 1.892.149.150 1.892.149.150
Denda pajak 5.873.118.463 200.000 5.873.318.463

Jumlah 5.892.186.613 2.778.107.274 8.670.293.887

2015
Perusahaan Entitas Anak Jumlah
Pajak penghasilan :
Pasal 4 (2) 75.195.278 826.456.446 901.651.724
Pasal 21 154.095.768 28.216.027 182.311.795
Pasal 23 7.907.899.823 31.085.651 7.938.985.474
Pasal 25 / 29 1.911.441.483 1.892.149.150 3.803.590.633
Denda pajak 23.748.771.765 200.000 23.748.971.765

Jumlah 33.797.404.117 2.778.107.274 36.575.511.391

b. Status Permohonan Keberatan, Banding dan Peninjauan Kembali


Perusahaan telah beberapa kali mengirim surat permohonan peninjauan kembali atas SKP-KB PPh
pasal 26 Nomor: 00065/204/97/054/99 tanggal 12 Pebruari 1999 atas utang pajak sebesar
Rp34.750.383.025. Pada tanggal 1 Nopember 2005 Perusahaan memperoleh pengurangan pajak
PPh pasal 26 menjadi sebesar Rp24.386.518.340 berdasarkan keputusan Dirjen Pajak Nomor:
2545/PJ.44/2005. Atas putusan ini Perusahaan masih mengirimkan permohonan peninjauan
kembali pada tanggal 27 Maret 2007 berdasarkan surat Nomor: 051/SS/Dir-AS/104/III/07.
Namun sampai pada akhir pemeriksaan jawaban atas permohonan peninjauan kembali belum dapat
diketahui.

Pada tahun 2009 Perusahaan telah diperiksa oleh kantor pelayanan pajak besar satu dirjen pajak
atas pajak-pajak tahun 2008. Hasil dari pemeriksaan tersebut telah disampaikan Perusahaan dengan
diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP). Atas
jumlah penambahan utang pajak berdasarkan SKPKB dan STP dalam tahun 2008 telah disesuaikan
dalam pembukuan tahun 2009 adalah sebesar Rp182.716.616.

Dari SKPKB dan STP yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak diatas, Perusahaan telah
mengajukan permohonan banding dan keberatan atas SKPKB PPN masa April 2008 Nomor:
00015/207/08/091/09 sebesar Rp3.344.014.800. Pada tanggal 22 Pebruari 2011,

36
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

b. Status Permohonan Keberatan, Banding dan Peninjauan Kembali (Lanjutan)

Pengadilan Pajak berdasarkan putusannya Nomor: Put29041/PP/M.IX/16/2011 memenangkan


banding Perusahaan dalam proses pengadilan dan membatalkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) atas PPN Nomor : 00015/207/08/091/09 senilai total Rp3.344.014.800.

Pada tanggal 25 Juli 2011 Perusahaan menerima surat dari Pengadilan Pajak tentang Pemberitahuan
Permohonan Peninjauan Kembali Nomor: MPK-820/SP.51/VII/2011. Perusahaan telah
mengirimkan Surat Jawaban atas Memori Peninjauan Kembali Nomor: S-3903/PJ.07/2011 atas
putusan Pengadilan Nomor: Put.29401/PP/M.IX/16/2011 tanggal 22 Pebruari 2011 dengan
Nomor: 112/Dir-SS/104/VIII/2011 tanggal 25 Agustus 2011 kepada Mahkamah Agung Republik
Indonesia melalui Pengadilan Pajak. Berdasarkan Surat Putusan dari Mahkamah Agung Republik
Indonesia dengan Nomor: 370/B/PK/PJK/2013 tanggal 13 Desember 2013, Perusahaan
dinyatakan menang atas peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Pajak.

c. Pajak Penghasilan
2016 2015
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian 19.773.936.425 2.048.736.106
Rugi sebelum beban pajak
Entitas Anak 2.013.087 443.052.747
Laba sebelum beban pajak
Perusahaan 19.775.949.512 2.491.788.853

Beda tetap :
Beban tidak dapat dikurangkan 226.636.061 28.115.120
Penghapusan utang pajak daluarsa (27.123.833.540) -
(26.897.197.479) 28.115.120
Beda temporer :
Penyusutan aset tetap 34.421.250 (21.518.810)
Beban imbalan kerja karyawan 151.613.060 112.080.546
Penyisihan piutang 3.218.300.000 660.440.000
Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk
dijual 147.400.000 -
Penurunan aset tetap 46.652.313
3.551.734.310 797.654.049

Taksiran laba fiskal tahun berjalan (3.569.513.657) 3.317.558.022

Saldo rugi fiskal periode sebelumnya


Tahun 2015 3.317.558.022 -
Tahun 2014 7.464.106.650 7.464.106.650
Tahun 2013 8.156.831.124 8.156.831.124
Tahun 2012 (2.478.061.975) (2.478.061.975)
Tahun 2011 (17.613.424.110) (17.613.424.110)

Saldo taksiran laba (rugi) fiskal akhir tahun (4.722.503.946) (1.152.990.289)

37
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

c. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diatas akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan tahun 2016 dan 2015 ke Kantor Pajak.

d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

Laporan laba rugi Penghasilan


1 Januari 2016 komprehensif komprehensif lain 31 Desember 2016
Aset pajak tangguhan

Rugi fiskal 288.247.572 892.378.415 - 1.180.625.987

Manfaat karyawan 213.031.290 37.903.265 (56.871.074) 194.063.481

Liabilitas pajak tangguhan

Penyusutan aset tetap (509.999.786) 8.605.313 - (501.394.473)

Jumlah (8.720.924) 938.886.993 (56.871.074) 873.294.995

Laporan laba rugi Penghasilan


1 Januari 2015 komprehensif komprehensif lain 31 Desember 2015
Aset pajak tangguhan

Rugi fiskal 1.117.637.077 (829.389.505) - 288.247.572

Manfaat karyawan 229.617.962 28.020.136 (44.606.808) 213.031.290

Liabilitas pajak tangguhan

Penyusutan aset tetap (504.620.083) (5.379.703) - (509.999.786)

Jumlah 842.634.956 (806.749.072) (44.606.808) (8.720.924)

Entitas anak 21.737.466 (21.737.466) - -

Jumlah 864.372.422 (828.486.538) (44.606.808) (8.720.924)

38
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK

Akun ini terdiri dari:

2016 2015
PT Bank Victoria International Tbk -
Fasilitas Rp17.500.000.000 4.740.000.000 4.372.409.999
Fasilitas Rp30.000.000.000 10.305.845.552 10.673.435.553
Fasilitas Rp3.600.000.000 3.320.720.101 -

Jumlah 18.366.565.653 15.045.845.552


Dikurangi bagian yang jatuh tempo satu tahun (18.366.565.653) (14.800.845.552)

Bagian jangka panjang - bersih - 245.000.000

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Victoria International Tbk, dengan
rincian sebagai berikut:

Jenis Fasilitas dan Jumlah Fasilitas Periode Tingkat suku Jaminan


Tujuan penggunaan Pinjaman bunga tahunan

Kredit Investasi. Rp17.500.000.000 4 Oktober 2011 13% Tanah dengan


sampai dengan 4 SHGB No.9096
Akta Perjanjian No,1 4 Oktober 2016 atas nama
tanggal 4 Oktober 2011 Perusahaan dan
Kontrak
Pinjaman ini diperuntukkan kerjasama
untuk take over fasilitas di Operasi Busway
PT Star Finance

Kredit Investasi Rp30.000.000.000 29 Februari 17% Tanah SHM


2012 sampai No.638 atas
Akta Perjanjian No.122 dengan 29 nama Alexander
tanggal 29 Februari 2012 Februari 2017 Johan Widjaja,
SHGB No.72
Pinjaman ini diperuntukkan dan No.1836
untuk take over fasilitas di keduanya atas
PT Pracico Finance nama PT Zebra
Nusantara, 60
BPKB Bus
Transjakarta dan
Kontrak
Kerjasama
Operasi Busway

Kredit Investasi Rp3.600.000.000 25 April 2016 15,5% SHGB No.9096,


sampai dengan , 60 BPKP
Akta Perjanjian No.40 grace period 3 Busway dan
tanggal 10 Juni 2016 bulan sejak 10 Kontrak
Juli 2017 Kerjasama
Pinjaman ini diperuntukkan Operator
untuk modal kerja Busway

Sehubungan dengan pinjaman telah jatuh tempo, saat ini Perusahaan dalam proses negosiasi untuk
melakukan restrukturisasi atas pinjaman tersebut.

Sampai dengan bulan Mei 2017 perusahaan telah membayar beban pokok utang dan bunga sebesar
Rp2.830.724.926.
39
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG DIRESTRUKTURISASI

Perusahaan mengambil alih utang Entitas Anak PT Wahana Artha Sentosa kepada Dayspring Ventures
Inc. berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi antara PT Wahana Artha Sentosa, Dayspring Ventures Inc.
dan Perusahaan pada tanggal 20 Oktober 2004 dan perubahannya tanggal 20 Desember 2004.

Perusahaan akan melunasi pinjaman PT Wahana Artha Sentosa kepada Dayspring Ventures Inc.
dengan nilai yang disepakati sebesar Rp75.000.000.000 termasuk pokok dan bunganya. Pelunasan akan
dilakukan dengan cara merestrukturisasi pinjaman sebagai berikut:

a. Sebesar Rp37.500.000.000 dikonversi menjadi saham melalui pengeluaran saham baru Perusahaan
sebanyak 75.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham.

b. Sebesar Rp37.500.000.000 atau setara dengan USD4.100.000 direstrukturisasi menjadi utang jangka
panjang Perusahaan selama 5 tahun dengan bunga sebesar 3,5% per tahun. Pokok pinjaman dan
bunga dapat dikonversi ke saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp500 per saham pada saat
utang jangka panjang jatuh tempo.

Perjanjian Pembaharuan Utang Direstrukturisasi

Pada tanggal 2 Januari 2009, Perusahaan dan pihak Dayspring Ventures Inc. (para pihak) sepakat
melakukan perjanjian pembaharuan atas utang direstrukturisasi, berdasarkan akta yang dibuat dibawah
tangan. Adapun sebagian isi perjanjian pembaharuan utang direstrukturisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

- Para pihak sepakat bahwa terhitung sejak ditandatanganinya pembaharuan utang direstrukturisasi
ini, jumlah utang yang masih harus dibayar oleh Perusahaan kepada Dayspring Ventures Inc.
adalah sebesar Rp22.334.560.500.
- Para pihak sepakat bahwa atas utang tersebut tidak dikenakan bunga.
- Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 2 Januari 2009 dan
akan berakhir tanggal 2 Januari 2012.
- Jangka waktu sebagaimana disebutkan diatas dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan para pihak.

Pada tanggal 17 Januari 2012, Perusahaan dan pihak Dayspring Ventures Inc. (Para pihak) sepakat
melakukan perjanjian pembaharuan atas utang direstrukturisasi, berdasarkan akta yang dibuat dibawah
tangan. Adapun sebagian isi perjanjian pembaharuan utang direstrukturisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

- Pihak kedua harus membayar jumlah terutang kepada pihak pertama pada 2 Januari 2015.
- Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun dan akan berakhir pada tanggal 2 Januari 2015.
- Hal yang tersebut atau kurang tersedia dalam addendum ini, diatur lebih lanjut oleh perjanjian
pihak-pihak, dalam ketentuan perjanjian bagian terpisah dari perjanjian pembaharuan utang
direstrukturisasi dan addendum ini.
- Semua yang tercantum dalam perjanjian liabitas kontinjensi tanggal 2 Januari 2009 tetap berlaku
sepanjang tidak diubah dan ditambah dengan addendum ini.

40
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG DIRESTRUKTURISASI (Lanjutan)

Perjanjian Pembaharuan II Utang Direstrukturisasi

Pada tanggal 30 Desember 2014, Perusahaan dan pihak Dayspring Ventures Inc. (Para pihak) sepakat
melakukan perjanjian pembaharuan atas utang direstrukturisasi, berdasarkan akta yang dibuat dibawah
tangan. Adapun sebagian isi perjanjian pembaharuan utang direstrukturisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

- Pihak kedua harus membayar jumlah terutang kepada pihak pertama pada 2 Januari 2017.
- Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun dan akan berakhir pada tanggal 2 Januari 2017.
- Hal yang tersebut atau kurang tersedia dalam addendum ini, diatur lebih lanjut oleh perjanjian
pihak-pihak, dalam ketentuan perjanjian bagian terpisah dari perjanjian pembaharuan utang
direstrukturisasi dan addendum ini.
- Semua yang tercantum dalam perjanjian liabitas kontinjensi tanggal 2 Januari 2009 dan addendum
001 tetap berlaku sepanjang tidak diubah dan ditambah dengan addendum ini.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli antara Dayspring Ventures Inc dan PT Infiniti Wahana (Pihak
Berelasi) tanggal 1 Oktober 2015, Dayspring Ventures Inc telah menjual atau mengalihkan piutang
kepada PT Infiniti Wahana termasuk hak-hak, kepemilikan, kepentingan dan keuntungan yang melekat
pada pihak tersebut kepada PT Infiniti Wahana sebesar Rp22.334.560.500. Sejak tanggal perjanjian
tersebut utang Perusahaan telah beralih kepada PT Infiniti Wahana (Pihak Berelasi).

Berdasarkan Kesepakatan Awal Konversi Utang Menjadi Saham tertanggal 12 Oktober 2015,
PT Infiniti Wahana membuat kesepakatan dengan Perusahaan untuk menerima pelunasan atas Hak
Tagih dengan cara mengkonversi hak tagih dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Harga saham konversi adalah Rp100 per saham atau sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata
harga penutupan saham biasa di Bursa Efek Indonesia selama 25 hari bursa berturut-turut di Pasar
Reguler yang berakhir pada sehari sebelum tanggal pengumuman dan akan disepakati paling lambat
10 hari kerja setelah tanggal pengumuman.

b. Harga saham konversi tersebut mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku di dalam surat
Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor: 00001/BEI/01-2014 tentang Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

c. Saham hasil konversi yang diterbitkan adalah saham baru dengan kode saham SAFE yang
didalamnya terdapat hak-hak berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan.

d. Transaksi konversi dilakukan setelah Perusahaan mendapat persetujuan dari pemegang saham
melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang
penyelenggaraannya dilakukan dengan memenuhi peraturan hukum di bidang pasar modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di Indonesia.

Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor: 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan
Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tanggal 29 Desember 2014,
Perusahaan telah mengumumkan keterbukaan informasi kepada pemegang saham mengenai rencana
transaksi penambahan modal tanpa HMETD melalui konversi utang menjadi saham dan telah
dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Iskandar dan Rekan sesuai dengan laporan Nomor:
033.1/IDR/BFO/11/2015 tertanggal 25 Nopember 2015 dapat memenuhi pasal 3 huruf b Peraturan
OJK Nomor: 38/POJK.04/2014.

41
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG DIRESTRUKTURISASI (Lanjutan)

Perusahaan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal
30 Desember 2015 sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 52 tanggal 30 Desember 2015 yang
dibuat oleh Notaris Edi Priyono, S.H., dengan keputusan menyetujui rencana Perusahaan menerbitkan
saham baru seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham dan sehubungan dengan adanya dua jenis
saham, maka saham yang telah diterbitkan menjadi saham seri A dengan nilai nominal Rp500 per
saham dengan mempunyai hak yang sama. Perusahaan juga telah memperoleh persetujuan atas rencana
penambahan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu melalui konversi
utang Perusahaan pada PT Infiniti Wahana sebesar Rp22.334.560.500 dengan pengeluaran saham
saham baru dalam Perusahaan sebanyak 223.345.605 saham seri B dengan nilai nominal Rp100 per
saham yang diambil bagian oleh PT Infiniti Wahana.

Saldo utang jangka panjang yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebesar nil dan Rp22.334.560.500 disajikan sebagai “Utang Direstrukturisasi” dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.

16. MODAL SAHAM

Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 Desember
2015, pada tanggal 19 April 2016 Perusahaan menerbitkan saham seri B dengan harga nominal Rp100
per lembar dan mengkonversi utang restrukturisasi sebesar Rp22.334.560.500 menjadi saham atau Debt
to Equity Swap melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sebanyak 223.345.605 lembar Seri B kepada PT Infiniti Wahana dengan nilai nominal
Rp100 per lembar.

Jumlah saham setelah penambahan modal tanpa HMETD sebesar 615.145.012 saham, yang terdiri dari
saham seri A dan seri B masing-masing sebanyak 391.799.407 saham dan 223.345.605 saham.

Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

MODAL

PEMEGANG SAHAM SERI A SERI B TOTAL


SAHAM NILAI (Rp) SAHAM NILAI (Rp) SAHAM % NILAI (Rp)
Modal Dasar 685.330.879 342.665.439.500 223.345.605 22.334.560.500 908.676.484 365.000.000.000
Modal ditempatkan
disetor penuh
PT Infiniti Wahana 293.862.421 146.931.210.000 193.730.294 19.373.029.400 487.592.715 79,26% 166.304.239.900
PT Abdi Raharja 31.899.189 15.949.594.500 29.615.311 2.961.531.100 61.514.500 10,00% 18.911.125.600
Umum ( <5% ) 66.037.797 33.018.898.500 - - 66.037.797 10,74% 33.018.898.500

Jumlah 391.799.407 195.899.703.500 223.345.605 22.334.560.500 615.145.012 100,00% 218.234.264.000

42
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Rincian kepemilikan saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
Persentase
Nama Pemegang Saham
Jumlah lembar Pemilikan Jumlah Modal Disetor
PT Infinity Wahana 240.569.609 61,40% 120.284.804.500
Credit Suisse Singapore 86.148.000 21,99% 43.074.000.000
PT Steady Safe Tbk 1.776.531 0,45% 888.265.500
PT Infinity Finance 2.741 0,00% 1.370.500
Fauji Tanudjaja 181.220 0,05% 90.610.000
Lanny Himawan, SH 181.220 0,05% 90.610.000
H. Saleh Muis 181.220 0,05% 90.610.000
Handoko W. Gunawan 181.220 0,05% 90.610.000
Joan Ai-Iee Rombouts 34.623 0,01% 17.311.500
Umum (dibawah 5%) 62.543.023 15,95% 31.271.511.500
Jumlah 391.799.407 100% 195.899.703.500

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Tambahan Modal Disetor

Akun ini merupakan tambahan setoran modal yang berasal dari selisih antara jumlah nilai nominal
saham berdasarkan anggaran dasar Perusahaan dengan penerimaan aktual dari para pemegang saham
yang diperoleh dari pembagian dividen saham tahun 1995, 1996, dan 1997, penawaran umum kepada
publik tahun 1994, penambahan agio saham tahun 2002 sehubungan dengan penambahan modal
tanpa memesan efek terlebih dahulu, serta selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
sehubungan dengan pengalihan tagihan dan kepemilikan saham Perusahaan di PT Infiniti Indosakti
(Entitas anak) kepada PT Infiniti Ferry Trans.

Tahun Keterangan Jumlah

1994 Penawaran umum kepada publik 30.290.000.000


1995 Penerbitan saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor (29.500.000.000)
1995 Dividen saham 8.142.000.000
1996 Dividen saham 14.419.600.000
1997 Dividen saham 11.474.320.000
2002 Konversi utang menjadi modal 449.934.356.590
Jumlah 484.760.276.590

43
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan)

Modal Disetor Lainnya

Pada tanggal 8 April 2008, Perusahaan dan PT Infiniti Ferry Trans (PT IFT) mengadakan perjanjian
pengalihan piutang dan 51% kepemilikan saham Perusahaan di PT Infiniti Indosakti dengan harga jual
sebesar Rp26.500.000.000.

Berdasarkan RUPSLB tanggal 8 Mei 2008 sebagaimana yang dimuat dalam akta Notaris F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H., No.18 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui
penjualan tersebut.

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali terjadi sehubungan dengan pengalihan tagihan
dan kepemilikan saham pada PT Infiniti Indosakti kepada PT Infiniti Ferry Trans adalah sebagai
berikut:

Harga jual pengalihan tagihan dan saham 26.500.000.000


Nilai buku pegalihan tagihan dan saham (4.949.176.266)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
21.550.823.734

Tambahan modal disetor terdiri dari:

Tambahan modal disetor 484.760.276.590


Modal disetor lainnya 21.550.823.734

Jumlah 506.311.100.324

18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

Rincian kepentingan non-pengendali atas aset bersih dan laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016
Pendapatan
Pada awal komprehensif Pada akhir
Tahun Laba rugi lain Dividen Lain-lain tahun
PT. Steady Safe Finance B. V. 4.091.162 - - - - 4.091.162
PT. Mastrans Swadarma 28.377.063 - - - - 28.377.063
PT. Volgren Indonesia 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Infiniti Indomarga 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Sembada Permai Sejati (423.358.217) - - - - (423.358.217)
PT. Sonnypong Yatim (60.474.552) (433.083) - - - (60.907.635)
PT. Wahana Artha Sentosa 36.011.042 (280) - - - 36.010.762
PT. Citra Pancakabraja (92.012.244) - - - - (92.012.244)
PT. Luhursatria Dwiraya (5.389.391) - - - - (5.389.391)

Jumlah/Total (472.216.475) (433.363) - - - (472.649.838)

44
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (Lanjutan)

2015
Pendapatan
Pada awal komprehensif Pada akhir
Tahun Laba rugi lain Dividen Lain-lain tahun
PT. Steady Safe Finance B. V. 4.091.162 - - - - 4.091.162
PT. Mastrans Swadarma 28.377.063 - - - - 28.377.063
PT. Volgren Indonesia 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Infiniti Indomarga 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Sembada Permai Sejati (374.549.293) (48.808.924) - - - (423.358.217)
PT. Sonnypong Yatim (52.864.196) (7.610.356) - - - (60.474.552)
PT. Wahana Artha Sentosa 36.136.526 (125.484) - - - 36.011.042
PT. Citra Pancakabraja (91.444.476) (567.768) - - - (92.012.244)
PT. Luhursatria Dwiraya (5.389.391) - - - - (5.389.391)
Jumlah/Total (415.103.943) (57.112.532) - - - (472.216.475)

19. PENDAPATAN USAHA - BERSIH

Akun ini terdiri dari:

2016 2015
Kendaraan busway 1.064.300.000 11.676.975.000
Kendaraan bis - 40.800.000

Jumlah 1.064.300.000 11.717.775.000

20. BEBAN USAHA

Akun ini terdiri dari:

2016 2015
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (Catatan 5) 3.218.300.000 -
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 797.812.513 1.046.903.826
Jasa profesional 439.561.000 228.350.000
Penyusutan (Catatan 9) 206.752.500 208.256.189
Imbalan kerja karyawan (Catatan 22) 151.613.060 112.080.546
Penyisihan penurunan nilai aset keuangan (Catatan 8) 147.400.000 -
Lain-lain 304.905.960 622.672.059

Jumlah 5.266.345.033 2.218.262.620

45
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. BEBAN KEUANGAN

Pada tahun 2016 dan 2015, akun ini merupakan beban bunga atas utang bank, masing-masing sebesar
Rp2.563.490.049 dan Rp4.591.617.972.

22. IMBALAN PASCAKERJA

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja
berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria. Dalam
perhitungannya, aktuaris menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai
berikut:

2016 2015
Tingkat bunga 7,96% 8,20%
Tingkat kenaikan gaji 2,00% 2,00%
Tingkat kecacatan % x TMI - 2011 10% x TMI - 2011
Umur pensiun normal 55 tahun / year 55 tahun / year

Rincian beban penyisihan imbalan kerja yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

2016 2015
Beban jasa kini 75.688.708 38.602.798
Beban bunga 75.924.352 73.477.748

Beban imbalan kerja 151.613.060 112.080.546

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2016 2015
Saldo awal tahun 852.125.158 918.471.845
Beban tahun berjalan (Catatan 20) 151.613.060 112.080.546
Penghasilan komprehensif lain (227.484.296) (178.427.233)

Jumlah 776.253.922 852.125.158

Seluruh keuntungan (kerugian) aktuarial pada tahun berjalan masing-masing sebesar Rp227.484.296 dan
Rp178.427.233 setelah dikurangi pajak penghasilan terkait sebesar Rp56.871.074 dan Rp44.606.808
dibukukan sebagai penghasilan komprehensif lain sedangkan akumulasi keuntungan (kerugian) aktuarial
setelah pajak masing-masing sebesar Rp98.501.785 dan Rp72.111.437 disajikan sebagai bagian dari
ekuitas.

46
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. IMBALAN PASCAKERJA (Lanjutan)

Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti
pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perubahan Kenaikan Penurunan


Asumsi Asumsi Asumsi
Tingkat diskonto 1% 71.835.586 79.900.787
Tingkat kenaikan gaji 1% 80.091.670 71.602.643

23. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:

2016 2015
Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar 20.713.111.222 1.277.362.100
Jumlah rata-rata saham untuk perhitungan laba bersih
per saham dasar 615.145.012 391.699.407

Laba per saham dasar 33,67 3,26

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

a. Sifat dari transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :

Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Transaksi

PT Infiniti Wahana Pemegang saham Perusahaan Pinjam meminjam dana tanpa


bunga dan pembebanan biaya
PT Zebra Nusantara Tbk Pemegang sahamnya sama dengan
Perusahaan Piutang lain-lain
PT Trans Batavia Anggota Komisaris sama dengan Penyerahan aset bus Perusahaan
Komisaris Perusahaan untuk pengoperasian busway
PT Jakarta Trans Metropolitan Perusahaan Asosiasi, anggota Direksi Penyerahan aset bus Perysahaan
sama dengan Direksi Perusahaan untuk pengoperasian busway

PT Jakarta Mega Trans Anggota Komisaris sama dengan Penyerahan aset bus Perysahaan
Komisaris Perusahaan untuk pengoperasian busway
 

47
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas adalah
sebagai berikut:

b. Perusahaan memiliki piutang pihak berelasi sebagai berikut:

2016 2015
PT Jakarta Mega Trans 2.296.000.000 2.296.000.000
PT Jakarta Trans Metropolitan 720.000.000 720.000.000
PT Zebra Nusantara Tbk 208.050.000 208.050.000
PT Trans Batavia 202.300.000 202.300.000
Jumlah 3.426.350.000 3.426.350.000
Dikurangi cadangan penurunan nilai (3.426.350.000) (208.050.000)

Jumlah - 3.218.300.000

Piutang usaha dari PT Jakarta Mega Trans, PT Jakarta Trans Metropolitan, dan PT Trans Batavia
merupakan piutang usaha atas bagi hasil kerjasama operasional busway.

c. Piutang lain-lain pihak berelasi

Perusahaan mempunyai piutang lain-lain pihak bereleasi dari PT Zebra Energy Sebesar
Rp58.409.102 atas jasa sewa bus.

d. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai uang muka penyertaan saham sebagai berikut:

2016 2015
PT Fajar Utamasemesta 6.068.000.000 6.068.000.000
PT Sembada Permai Sejati 2.000.000.000 2.000.000.000
PT Sonnypong Yatimg 1.650.000.000 1.650.000.000
Jumlah 9.718.000.000 9.718.000.000
Dikurangi penyisihan kerugian (9.718.000.000) (9.718.000.000)

Nilai bersih - -

Sejak tahun 2003 Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan penyisihan penuh atas uang muka
penyertaan sahamnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 penyisihan atas uang muka
penyertaan saham tersebut belum terpulihkan.

e. Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan dengan rincian
sebagai berikut:

2016 2015
Piutang direksi dan karyawan 98.585.000 98.585.000

Dikurangi penyisihan kerugian (98.585.000) (98.585.000)

Nilai bersih - -

Sejak 1 Januari 2014 Perusahaan telah melakukan penyisihan penuh atas piutang tersebut. Sampai
dengan 31 Desember 2015 penyisihan piutang tersebut belum terpulihkan.
48
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI


 
e. Perusahaan memiliki utang lain-lain dan surat promes dengan rincian sebagai berikut: (Lanjutan)
 
2016 2015
Utang lain-lain
PT Infiniti Wahana 3.341.477.698 724.398.734

Surat promes
PT Infiniti Wahana 8.271.997.743 8.271.997.743

Jumlah 11.613.475.441 8.996.396.477

Persentase terhadap total liabilitas 27,7 % 10,5 %


 
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, utang lain-lain kepada PT Infiniti Wahana merupakan
utang sehubungan dengan pembayaran dimuka oleh PT Infiniti Wahana atas nama Perusahaan
tanpa dikenakan bunga dan dapat harus dilunasi setiap saat PT Infiniti Wahana meminta
Perusahaan untuk melakukan pembayaran.

Perusahaan memiliki utang kepada PT Infiniti Wahana dalam bentuk surat promes tanggal 31 Juli
2015 sebesar Rp8.271.997.743 yang digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Bank Victoria
International Tbk. Utang ini tanpa dikenakan bunga dan jatuh tempo dalam waktu satu tahun pada
tanggal 31 Juli 2016. Utang ini telah diperpanjang selama 1 tahun sejak tanggal 1 Agustus 2016
sampai dengan 31 Juli 2017.
 
 
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN

a. Perusahaan menandatangi perjanjian kerjasama operasional dengan pola bagi hasil dengan
PT Jakarta Mega Trans, PT Jakarta Trans Metropolitan dan PT Trans Batavia, secara bersama-
sama disebut Operator, dimana Perusahaan menyediakan dan menyerahkan Bus Busway untuk
dioperasikan oleh Operator. Atas perjanjian kerjasama tersebut Perusahaan akan memperoleh
pendapatan bagi hasil setiap bulannya. Perjanjian kerjasama ini dilaksanakan untuk jangka waktu
selama perjanjian penunjukan masih berlaku.

b. Pada awal tahun 2016 PT Trans Batavia dihentikan operasional busnya oleh PT Transportasi
Jakarta dikarenakan jangka waktu Kontrak Kerja Sama sebagai operator busway telah berakhir .
Kemudian pada bulan Juni 2016 PT Jakarta Trans Metropolitan dan PT Jakarta Mega Trans
dihentikan operasional busnya dikarenakan jangka waktu KKS nya dengan PT Transportasi Jakarta
telah berakhir. Sehingga pejanjian kerjasama operasional dengan pola bagi hasil Perseroan dengan
semua konsorsium berakhir.

49
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. ASET DAN LIABILITAS KONTINJENSI

Utang Pajak

Berdasarkan surat Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa No. S-17/WPJ.07/KP.0804/2017 tanggal
30 Maret 2017 Perusahaan memiliki utang pajak dengan jumlah keseluruhannya sebesar
Rp54.248.257.177 yang telah melewati daluarsa penagihan. Perusahaan telah menghapuskan utang pajak
tersebut di tahun 2016 dan 2013 masing-masing sebesar Rp27.123.833.540 dan Rp26.793.128.538
(Catatan 13).

Daluarsa penagihan adalah batas akhir dapat dilakukannya penagihan oleh Direktorat Jendral Pajak
yang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009,
untuk tahun pajak 2008 dan selanjutnya, adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan surat tagihan
pajak, surat ketetapan pajak, dan surat keputusan pembetulan atau keberatan. Jika wajib pajak
mengajukan keberatan, banding atau peninjauan kembali, daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal
penerbitan keputusan keberatan, putusan banding, atau putusan peninjauan kembali. Sebelum
berlakunya Undang-undang No. 16 tahun 2009 tersebut, daluarsa penagihan pajak untuk tahun pajak
2007 dan sebelumnya adalah 10 (sepuluh) tahun.

Utang pajak yang sudah daluarsa penagihan masih tercatat pada sistem informasi perpajakan Direktorat
Jendral Pajak sampai Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak.

Sesuai dengan ketentuan perpajakan, daluarsa penagihan bisa tertangguh apabila:


1. diterbitkan Surat Paksa;
2. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak langsung;
3. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan; atau
4. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

Perkara Pengadilan

Entitas Anak PT Wahana Artha Sentosa sebagai penggugat, mempunyai perkara yang terdaftar di
Kepanitraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 110/Pdt/G.IV/1993/PN.Jak.Pst, tanggal
25 Februari 1993 mengenai gugatan ingkar janji (wanprestasi) terhadap perjanjian untuk menjalankan
usaha taksi PT Wahana Artha Sentosa tersebut oleh pihak ketiga (tergugat) yaitu Saudara Franky
Gaghana. Perkara tersebut diatas telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal
2 Desember 1993, antara lain dengan menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi sebesar
Rp1.099.694.298.

Pihak tergugat kemudian menyatakan banding atas keputusan tersebut dan telah diputuskan oleh
Pengadilan Tinggi Jakarta dalam Surat Keputusan Nomor: 453/Pdt/1994/P.T.DKI tanggal
17 Oktober 1994, yang antara lain menyetujui banding pihak tergugat. Terhadap Surat Keputusan
Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut, PT Wahana Artha Sentosa menyampaikan kasasi ke Mahkamah
Agung yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 20/Srt.Pdt/Kas/1995/PN.Jak.Pus.

Pada tanggal 22 Pebruari 1995 sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, perkara
tersebut belum mendapat putusan dari Mahkamah Agung.

Ganti rugi dalam jumlah yang disebutkan diatas belum dicatat dalam pembukuan Entitas Anak karena
keputusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum yang pasti dan tetap.
50
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan kegiatan usahanya dalam dua segmen usaha utama
yaitu transportasi darat, transportasi laut, dan jasa keuangan. Informasi yang menyangkut segmen usaha
Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Jenis Usaha
2016
Dalam Jutaan
Angkutan Darat Lainnya Eliminasi Jumlah

Pendapatan usaha bersih 1.064 1.064


Laba kotor 610 610
Beban keuangan neto (2.563) (2.563)
Rugi pelepasan aset - -
Pendapatan penghapusan pajak 27.123 27.123
Lain-lain bersih 25 25
Laba bersih 19.773 19.773
Beban pajak tangguhan - bersih 938 938
Laba bersih 20.712 20.712
Penghasilan komprehensif lain 170 170
Laba komprehensif 20.883 20.883

Informasi lainnya
Total aset segmen 169.996 1.435 (161.982) 9.449
Liabilitas segmen 337.724 (295.860) 41.864
Aset tetap - bersih 6.117 6.117

51
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)


2015
Dalam Jutaan
Angkutan Darat Lainnya Eliminasi Jumlah

Pendapatan usaha bersih 11.717 - - 11.717

Laba kotor - - 10.053

Beban keuangan neto (4.591) - - (4.591)

Rugi pelepasan aset (660) - - (660)

Lain-lain bersih (534) - - (534)

Laba bersih 2.048 - - 2.048

Beban pajak tangguhan - bersih 828 - - 828

Laba bersih 1.220 - - 1.220

Penghasilan komprehensif lain 133 - - 133

Laba komprehensif 1.353 - - 1.354

Informasi lainnya

Total aset segmen 170.894 1.430 (161.973) 10.351

Liabilitas segmen 381.840 - (295.851) 85.989

Aset tetap - bersih 6.112 - - 6.112

28. INSTRUMEN KEUANGAN


Tabel berikut menyajikan klasifikasi dan nilai tercatat instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang nilainya mendekati estimasi nilai wajar:

2016
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 1.830.592.781 1.830.592.781
Piutang lain-lain pihak berelasi 58.490.102 58.490.102

Jumlah 1.889.082.883 1.889.082.883


Liabilitas Keuangan
Utang lain-lain
Pihak ketiga 861.592.350 861.592.350
Pihak berelasi 3.341.477.698 3.341.477.698
Biaya masih harus dibayar 1.286.606.220 1.286.606.220
Utang bank 18.366.565.653 18.366.565.653
Surat promes 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang dividen 133.795.539 133.795.539
Utang pembiayaan konsumen 161.074.189 161.074.189

Jumlah 32.423.109.392 32.423.109.392

52
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

2015
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 313.873.639 313.873.639
Piutang usaha –pihak berelasi 3.218.300.000 3.218.300.000

Jumlah 3.532.173.639 3.532.173.639


Liabilitas Keuangan
Utang lain-lain
Pihak ketiga 861.592.350 861.592.350
Pihak berelasi 724.398.734 724.398.734
Biaya masih harus dibayar 1.180.353.433 1.180.353.433
Utang bank 15.045.845.552 15.045.845.552
Surat promes 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang dividen 133.795.539 133.795.539

Jumlah 26.217.983.351 26.217.983.351

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:

Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang lain-lain, biaya masih harus
dibayar, surat promers dan utang dividen mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo
yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

Nilai wajar dari utang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku
bunga pasar.

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko pasar,
risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati
dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.

Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama
risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang
terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

53
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Pasar (Lanjutan)

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang
ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil
keputusan untuk melakukan perikatan utang.

Tabel berikut adalah nilai tercatat atas aset dan liabilitas keuangan yang terkait risiko suku bunga:

2016
Tingkat bunga
Tetap Mengambang Tanpa bunga Jumlah
Aset
Kas dan setara kas - 1.830.592.781 - 1.830.592.781
Piutang lain-lain pihak
berelasi - - 58.490.102 58.490.102
Jumlah 1.830.592.781 58.490.102 1.889.082.883

Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek - - -
Utang lain-lain - Pihak
berelasi - 3.341.477.698 - 3.341.477.698

Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang
Utang bank - 18.366.565.653 - 18.366.565.653
Surat promes - - 8.271.997.743 8.271.997.743
Jumlah - 21.708.043.351 8.271.997.743 29.980.041.094

2015
Tingkat bunga
Tetap Mengambang Tanpa bunga Jumlah
Aset
Kas dan setara kas - 313.873.639 - 313.873.639
Piutang usaha - - 3.218.300.000 3.218.300.000
Jumlah - 313.873.639 3.218.300.000 3.532.173.639

Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek
Utang lain-lain - Pihak
berelasi - 724.398.734 - 724.398.734

Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang
Utang bank - 15.045.845.552 - 15.045.845.552
Surat promes - - 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang direstrukturisasi - - 22.334.560.500 22.334.560.500
Jumlah - 15.770.244.286 30.606.558.243 46.376.802.529

54
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Pasar (Lanjutan)

Risiko Mata Uang Asing

Entitas tidak terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing dikarenakan tidak ada
transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau
pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perusahaan mengendalikan risiko kredit
dengan cara memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak
tertagih.

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit:

2016 2015
Nilai kontraktual Nilai tercatat Nilai kontraktual Nilai tercatat
Kas dan setara kas 1.830.592.781 1.830.592.781 313.873.639 313.798.639
Piutang lain-lain pihak
3.218.300.000 3.218.300.000
berelasi 58.490.102 58.490.102
3.532.173.639 3.532.098.639
Jumlah 1.889.082.883 1.889.082.883

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang
cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi
arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual,
termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk
mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

55
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Likuiditas (Lanjutan)

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Perusahaan yang diselesaikan secara neto yang
dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:

2016
<1 tahun 1–2 tahun 3–5 tahun >5 tahun Jumlah
Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek - - - - -
Utang lain-lain -
- - -
pihak berelasi 3.341.477.698 3.341.477.698
Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang - - - - -
Utang bank 18.366.565.653 - - - 18.366.565.653
Surat promes 8.271.997.743 - - - 8.271.997.743
Jumlah 29.980.041.094 - - - 29.980.041.094

2015
<1 tahun 1–2 tahun 3–5 tahun >5 tahun Jumlah
Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek 724.398.734 - - - 724.398.734
Utang lain-lain -
pihak berelasi - - - - -
Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang - - - - -
Utang bank 14.800.845.552 245.000.000 - - 15.045.845.552
Surat promes 8.271.997.743 - - - 8.271.997.743
Utang direstruk-
turisasi
- 22.334.560.500 - - 22.334.560.500
Jumlah 23.797.242.029 22.579.560.500 - - 46.376.802.529

56
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan asumsi Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara
berkesinambungan. Sampai dengan 31 Desember 2016, kegiatan usaha Perusahaan mengalami
penurunan ditandai dengan adanya penurunan signifikan jumlah armada bus dan taksi yang dapat
beroperasi sehingga pendapatan Perusahaan mengalami penurunan terus menerus hingga defisiensi
modal mencapai sebesar Rp32.420.428.843, arus kas negatif dari aktivitas operasional Rp4.312.064.010,
dan liabilitas lancar Perusahaan melebihi aset lancarnya sebesar Rp39.084.931.124 serta utang pajak
keseluruhan sebesar Rp8.670.293.887.

Sebagaimana dijelaskan di catatan 15, pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan memiliki utang
direstrukturisasi yang telah dialihkan kepada PT Infiniti Wahana yang jatuh tempo sampai dengan
2 Januari 2017 sebesar Rp22.334.560.500 atau sebesar 26,18% dari seluruh liabilitas Perusahaan dan
akan dikonversi menjadi saham atau Debt to Equity Swap melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 223.345.605 lembar Seri B. Pada tahun
2016, konversi utang menjadi modal telah dilaksanakan (Catatan 15).

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 24, Perusahaan memperoleh pendanaan dalam bentuk surat
promes dari PT Infiniti Wahana, (Pihak Berelasi) sebesar Rp8.271.997.743 sejak tahun 2015 yang
digunakan untuk pembayaran utang perbankan dan telah diperjanjang selama satu tahun sampai dengan
2017.

Sejak tahun 2015 seluruh kegiatan operasional Entitas Anak dihentikan baik yang dimiliki Perusahaan
secara langsung maupun tidak langsung.

Kelangsungan hidup Perusahaan tergantung oleh kemampuan Perusahaan untuk membiayai


operasional di masa yang akan datang, tercapainya rencana manajemen dan dukungan secara
kesinambungan dari pemegang saham Perusahaan.

Untuk menghadapi keadaan tersebut pemegang saham dan manajemen Perusahaan berupaya menyusun
rencana strategis, antara lain:

 Perusahaan akan mengadakan kerjasama dengan PT Tranportasi Jakarta untuk menjadi operator
mandiri pengoperasian Busway di Jakarta. Dalam kerjasama tersebut, Perusahaan akan
mengoperasikan 116 unit bus maxi merek Volvo, untuk periode kerjasama selama 10 tahun dengan
nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp2.089.907.104.000. Sehubungan dengan kerjasama tersebut,
pada bulan Juni sampai dengan September 2017 Perusahaan merencanakan akan melakukan
pemesanan 116 unit bus Maxi Volvo dan pengiriman bus Maxi tersebut dari PT Indomobil Truck
direncanakan akan dimulai pada bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018.
Selanjutnya, pengoperasian Bus Maxi Volvo direncanakan akan dimulai pada bulan November
2017 dan berakhir pada bulan Oktober 2027.

 Perusahaan akan mengadakan kerjasama operasi (KSO) dengan PT Adi Tehnik melalui kerjasama
dengan PT Transportasi Jakarta, untuk periode kerjasama selama 5 tahun dengan nilai kontrak
keseluruhan sebesar Rp198.803.085.775. Dalam kerja sama tersebut, Perusahaan akan
mengoperasikan 35 unit bus single merek Ankai milik PT Adi Tehnik mulai bulan Juni 2017 dan
akan berakhir pada bulan Mei 2022.

 Perusahaan akan mengadakan kerjasama operasi (KSO) dengan PT Putera Adi melalui kerjasama
dengan PT Transportasi Jakarta, untuk periode kerjasama selama 5 tahun dan nilai kontrak
keseluruhan sebesar Rp204.483.173.940.

57
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN (Lanjutan)

Dalam kerjasama tersebut, Perusahaan akan mengoperasikan 36 unit bus single merek Ankai milik
PT Putera Adi mulai bulan Oktober 2017 dan akan berakhir pada bulan September 2022.

Perusahaan berkeyakinan bahwa pendapatan Perusahaan akan meningkat signifikan melalui rencana
strategis tersebut diatas.

31. AKUN REKLASIFIKASI

Akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Akun yang direklasifikasi
disajikan sebagai berikut:

Sebelum Sesudah
Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian 31 Desember 2015
Aset Tidak Lancar
Penyertaan saham 706.250.000 (706.250.000) -
Aset keuangan tersedia untuk dijual - 337.900.000 337.900.000
Investasi pada entitas asosiasi - 368.350.000 368.350.000

Perusahaan berkeyakinan bahwa pendapatan Perusahaan akan meningkat signifikan melalui rencana
strategis tersebut diatas.

32. TRANSAKSI NON-KAS

Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:

2016 2015
Write-off pajak 27.123.833.540 -
Debt to equity 22.334.560.500 -

33. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN


KONSOLIDASIAN

Pada tanggal 31 Maret 2017, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Tranportasi Jakarta untuk menjadi operator mandiri pengoperasian Busway di Jakarta. Dalam
kerjasama tersebut, Perusahaan akan mengoperasikan 116 unit bus maxi merek Volvo, untuk periode
kerjasama selama 10 tahun dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp Rp2.089.907.104.000.
Sehubungan dengan kerjasama tersebut, pada tanggal 29 Desember 2016 Perusahaan telah
menandatangani perjanjian pengadaan 116 unit bus Volvo dengan PT Indotruck Utama.

58
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI

Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3

2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4-5

3. Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian 6

4. Laporan Arus Kas Konsolidasian 7

5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 - 58


PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2015)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015


ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2f,2g,4,28 1.830.592.781 313.873.639
Piutang usaha - pihak berelasi
setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp3.426.350.000
dan Rp208.050.000 masing-masing pada
tahun 2016 dan 2015 2g,5,24,28 - 3.218.300.000
Piutang lain-lain pihak berelasi 2g,24,28 58.490.102 -
Piutang pengemudi setelah
dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp3.714.647.156 pada
tahun 2016 dan 2015 2g,6, - -
Biaya dibayar dimuka 10.955.719 -

Jumlah Aset Lancar 1.900.038.602 3.532.173.639

ASET TIDAK LANCAR


Aset pajak tangguhan 2k,13d 873.294.995 -
Aset keuangan tersedia untuk dijual 2g,8 - 337.900.000
Investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi 2e,7 558.850.000 368.350.000
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai
sebesar Rp101.961.164.909 dan
Rp101.754.412.409, masing-masing pada
tahun 2016 dan 2015 2h,2i,9 6.116.899.202 6.112.051.702

Jumlah Aset Tidak Lancar 7.549.044.197 6.818.301.702

JUMLAH ASET 9.449.082.799 10.350.475.341

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015


LIABILITAS DAN DEFISIENSI
MODAL

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang lain-lain 2g,10,28
Pihak ketiga 861.592.350 861.592.350
Pihak berelasi 2c,2e,24 3.341.477.698 724.398.734
Biaya yang masih harus dibayar 2g,11,28 1.286.606.220 1.180.353.433
Surat promes 2c,2e,24,28 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang pajak 2k,13a 8.670.293.887 36.575.511.391
Utang dividen 2g,2c,28 133.795.539 133.795.539
Utang jangka panjang - jatuh tempo dalam
waktu satu tahun: 2g,28
Utang bank 14 18.366.565.653 14.800.845.552
Utang pembiayaan konsumen 12 52.786.195 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 40.985.115.285 62.548.494.742

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas pajak tangguhan 2k,13d - 8.720.924
Liabilitas imbalan pascakerja 2o,22 776.253.922 852.125.158
Utang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2g,28
Utang bank 14 - 245.000.000
Utang pembiayaan konsumen 12 108.287.994 -
Utang direstrukturisasi 15 - 22.334.560.500

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 884.541.916 23.440.406.582

JUMLAH LIABILITAS 41.869.657.201 85.988.901.324

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

DEFISIENSI MODAL
Modal saham - nilai nominal
Rp500 per saham Seri A dan Rp100 per
saham Seri B
Modal dasar - 908.676.484 saham,
terdiri dari 685.330.879 saham Seri A dan
223.345.605 saham Seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
615.145.012 saham, terdiri dari
391.799.407 saham seri A dan
223.345.605 saham seri B pada tahun
2016 dan 391.699.407 saham seri A pada
tahun 2015 16 218.234.264.000 195.899.703.500
Tambahan modal disetor 17
506.311.100.324 506.311.100.324
Saldo laba (defisit)
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya untuk cadangan umum 1.000.000.000 1.000.000.000
Defisit (757.591.790.673) (778.304.901.895)
Keuntungan (kerugian) aktuaria imbalan kerja 98.501.785 (72.111.437)
Jumlah defisiensi modal yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk (31.947.924.564) (75.166.209.508)
Kepentingan non-pengendali 18 (472.649.838) (472.216.475)

Jumlah Defisiensi Modal (32.420.574.402) (75.638.425.983)

JUMLAH LIABILITAS DAN


DEFISIENSI MODAL 9.449.082.799 10.350.475.341

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

PENDAPATAN USAHA - BERSIH 2j,19 1.064.300.000 11.717.775.000

BEBAN LANGSUNG
Suku cadang dan peralatan 2j (610.143.780) (1.663.999.998)

LABA BRUTO 454.156.220 10.053.775.002

BEBAN USAHA 2j,20 (5.266.345.033) (2.218.262.620)

LABA (RUGI) USAHA (4.812.188.813) 7.835.512.382

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Beban keuangan - neto 2j,21 (2.563.490.049) (4.591.617.972)


Rugi atas pelepasan aset 9 - (660.440.000)
Pendapatan penghapusan utang pajak yang
daluarsa 13a 27.123.833.540 -
Lain-lain - bersih 2j 25.636.189 (534.718.304)

Pendapatan lain-lain bersih 24.585.979.680 (5.786.776.276)

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN 19.773.790.867 2.048.736.106

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Pajak kini 2k,13c - -
Pajak tangguhan 2k,13d 938.886.993 (828.486.538)

Jumlah Beban Pajak 938.886.993 (828.486.538)

LABA TAHUN BERJALAN 20.712.677.860 1.220.249.568

PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan aktuarial 2o,22 227.484.296 178.427.233
Pajak penghasilan terkait 2k,13d (56.871.074) (44.606.808)

JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN TAHUN
BERJALAN 170.613.222 133.820.425

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 20.883.291.082 1.354.069.993

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

JUMLAH LABA TAHUN BERJALAN


YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik Entitas Induk 20.713.111.222 1.277.362.100
Kepentingan non-pengendali 18 (433.363) (57.112.532)

20.712.677.859 1.220.249.568

JUMLAH PENGHASILAN
KOMPEREHENSIF TAHUN
BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk 20.883.724.444 1.411.182.525
Kepentingan non-pengendali 18 (433.363) (57.112.532)

20.883.291.081 1.354.069.993
Laba per saham dasar yang dapat
diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 33,67 3,26

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk


Keuntungan
(kerugian) Kepentingan
Tambahan Modal Disetor Saldo Laba aktuaria Non- Jumlah Defisiensi
Modal Saham Modal Disetor Lainnya Dicadangkan Defisit imbalan kerja Jumlah pengendali Modal

Saldo 1 Januari 2015 195.899.703.500 484.760.276.590 21.550.823.734 1.000.000.000 (779.582.263.995) (205.931.862) (76.577.392.033) (415.103.943) (76.992.495.976)

Laba tahun berjalan - - - - 1.277.362.100 - 1.277.362.100 (57.112.532) 1.220.249.568

Penghasilan kormprehensif
lain (Catatan 22) - - - - - 133.820.425 133.820.425 - 133.820.425

Saldo 31 Desember 2015 195.899.703.500 484.760.276.590 21.550.823.734 1.000.000.000 (778.304.901.895) (72.111.437) (75.166.209.508) (472.216.475) (75.638.425.983)

Tambahan Modal disetor


(Catatan 15) 22.334.560.500 - - - - - 22.334.560.500 - 22.334.560.500

Laba tahun berjalan - - - - 20.713.111.222 - 20.713.111.222 (433.363) 20.712.677.859

Penghasilan kormprehensif
lain (Catatan 22) - - - - - 170.613.222 170.613.222 - 170.613.222

Saldo 31 Desember 2016 218.234.264.000 484.760.276.590 21.550.823.734 1.000.000.000 (757.591.790.673) 98.501.785 (31.947.924.564) (472.649.838) (32.420.574.402)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 1.064.300.000 8.499.475.000
Pembayaran kepada pemasok dan pihak lainnya (835.183.877) (3.329.064.269)
Pembayaran kepada karyawan (897.812.513) (1.046.903.826)
Pembayaran bunga dan beban keuangan (2.842.915.506) (4.591.617.972)
Pembayaran pajak (800.452.114) -

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (4.312.064.010) (468.111.067)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pelepasan aset tetap - 40.000.000
Perolehan aset tetap (211.600.000) -

Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk)


Aktivitas Investasi (211.600.000) 40.000.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Piutang lain-lain pihak berelasi (58.490.102)
Utang pembiayaan konsumen 161.074.189 -
Penerimaan dari surat promes - 8.271.997.743
Pendanaan dari pihak berelasi 2.617.078.964 300.000.000
Penerimaan utang bank 3.320.720.101 (7.855.029.101)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 6.040.383.152 716.968.642

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.516.719.142 288.857.575

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 313.873.639 25.016.064

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.830.592.781 313.873.639

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Steady Safe, Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 21 Desember 1971 dengan nama
PT Tanda Widjaja Sakti dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6
tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No.97 dari Ridwan
Suselo, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusannya No.Y.A.5/61/23 tanggal 12 Februari 1976 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara No. 14 Tambahan No. 197 tanggal 16 Februari 1982. Berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Perusahaan No. 187 tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris FX
Budi Santoso Isbandi SH, Notaris di Jakarta Perusahaan telah menyesuaikan akta pendirian dengan
Undang-undang Perusahaan Terbatas No. 40 tahun 2007. Akta tersebut telah memperoleh
persetujuan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. AHU-00250.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 5 Januari 2009. Selanjutnya anggaran
dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah dengan
akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 20 Januari 2016 dari Edi Priyono S.H., notaris di
Jakarta, yang dilakukan sehubungan dengan persetujuan penerbitan saham baru Seri B serta
penambahan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan
terakhir ini telah diterima dan dicatat dalam database Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai dengan surat No. AHU-AH.01.03-0023530 tanggal 16 Februari 2016.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
usaha pengangkutan, perbengkelan, perdagangan, dan real estat.

Saat ini kegiatan usaha Perusahaan adalah dibidang pelayanan jasa transportasi, khususnya menjadi
operator Busway di Jakarta. Perusahaan memiliki beberapa entitas anak yang juga bergerak dibidang
transportasi dan satu entitas anak yang bergerak dibidang pembiayaan kegiatan usaha. Pada tanggal
31 Desember 2016, seluruh entitas anak dalam kondisi tidak beroperasi (Catatan 1d).

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1972, dengan wilayah operasi meliputi
Jabotabek.

Kantor Perusahaan terletak di Gedung Istana Kana lantai 2 Jalan Rp. Soeroso No.24.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016, berdasarkan
Akta No. 31 tanggal 20 Desember 2016 dari Edi Priyono, S.H., notaris dari Jakarta adalah sebagai
berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Jeremia Kaban
Komisaris Independen : RD James R Subekti

8
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)

Direktur
Presiden Direktur : John Pieter Sembiring
Direktur : Yogi Wibawa

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan
Akta No. 47 tanggal 30 Juni 2015 dari Edi Priyono S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Jeremia Kaban
Komisaris Independen : RD James R Subekti

Direktur
Presiden Direktur : John Pieter Sembiring
Direktur : Sri Pujiati

Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:

Ketua RD James R Subekti


Anggota : Teddy Noer Setiadi, M.Ak
Anggota : Eko Sutrisno, Ak
Sekretaris Perusahaan : Efris Indria

Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
(namun tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing
mempunyai 11, dan 18 orang karyawan (tidak diaudit).

c. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan

Pada tanggal 20 Juli 1994, Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana 11.650.000
sahamnya yang merupakan 19,75% dari jumlah seluruh sahamnya (59.000.000 saham) dengan nilai
nominal Rp1.000 per saham melalui Bursa Efek di Indonesia. Pada tahun 1995, Perusahaan
melakukan pemecahan saham (stock split) dari setiap 1 saham lama dengan nilai nominal Rp1.000
per saham menjadi 2 saham baru dengan nilai nominal Rp500 per sahamnya. Sesudah pemecahan
saham tersebut jumlah saham yang dikeluarkan pada tahun 1995 menjadi 118.000.000 saham.

Perusahaan juga telah membagikan saham bonus dan dividen saham sebagai berikut:

9
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

c. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan

Tahun Saham Bonus Dividen Saham Jumlah


1995 59.000.000 7.080.000 66.080.000
1996 15.340.000 9.204.000 24.544.000
1997 - 5.215.600 5.215.600

Jumlah 74.340.000 21.499.600 95.839.600

Pada tahun 2002, Perusahaan kembali menerbitkan saham-saham baru melalui Penambahan Modal
Tanpa Hak Memesan Efek terlebih Dahulu sebesar 102.959.807 saham.

Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 2004, berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham No. 36 yang dibuat Notaris Fathiah Helmy, S.H. Para pemegang saham sepakat
dan menyetujui peningkatan modal disetor dari sebanyak 316.799.407 saham dengan nilai nominal
Rp500 per saham menjadi sebanyak 391.799.407 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham
atau sebesar Rp195.899.703.500. Peningkatan modal disetor tersebut merupakan konversi utang
Perusahaan kepada Dayspring Ventures Inc. sebanyak 75.000.000 saham dengan nilai Rp500 atau
sebanyak Rp37.500.000.000. Sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebanyak 391.799.407 dengan nilai nominal sebesar Rp500 atau sebesar
Rp195.899.703.500.

Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal
30 Desember 2015, pada tanggal 19 April 2016 Perusahaan menerbitkan saham seri B dengan nilai
nominal Rp100 per lembar dan mengkonversi utang restrukturisasi sebesar Rp22.334.560.500
menjadi saham atau Debt to Equity Swap melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 223.345.605 lembar Seri B kepada PT Infiniti
Wahana dengan nilai transaksi Rp100 per lembar.

Jumlah saham Perusahaan setelah penambahan modal tanpa HMETD tersebut adalah 615.145.012
saham yang terdiri dari saham seri A dan seri B masing-masing sebanyak 391.799.407 saham dan
223.345.605 saham.

Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada Bursa
Efek Indonesia.

d. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak
(selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup”), yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut :

10
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)


Persentase Persentase Kepemilikan Efektif dan
Pemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (dalam juta
Entitas Anak Jenis Usaha Domisili dan Tahun Rupiah)
Operasi Komersial 2016 2015

Pemilikan langsung / Direct

Steady Safe Pembiayaan kegiatan usaha Belanda/1997 100,00 1.430 1.430


Finance B.V. PerusahaanPerusahaan dan Anak
PerusahaanPerusahaan
PT Mastrans Penyewaan limousine dan proyek Jakarta/1993 99,99 2.507 2.507
Swadarma MRT

PT Wahana Artha Taksi Jakarta/1986 99,96 4.846 4.862


Sentosa
PT Citra Pancakabraja Taksi Jakarta/1990 90,00 2.608 2.608
Taksi
PT Luhursatria Taksi Jakarta/1986 90,00 15 15
Dwiraya
PT Volgren Kerjasama operasi bis dengan Jakarta/1987 70,00 - -
Indonesia Perum PPD
PT Infiniti Indomarga Transportasi umum dan jasa Jakarta 70,00 - -

PT Sonnypong Yatim Taksi Jakarta/1989 67,00 2.315 2.315


PT Sembada Permai Taksi Jakarta/1995 60,00 720 720
Sejati
PT Jakarta Trans Kerjasama Operator Busway Jakarta 63,64% - -
Metropolitan (catatan 7)

Pemilikan Tidak Langsung /


Indirect :
PT Buana Metropolitan Taksi Jakarta/1989 89,96 962 962
Taksi
PT Fajar Kerjasama operasi bis dengan Jakarta/??? 79,97 - -
Utamasemesta Perum PPD
PT Hasmuda Internusa Taksi Jakarta/1983 68,99 - -

Perusahaan dan seluruh Entitas Anak, kecuali Steady Safe Finance B.V, yang berdomisili di
Amsterdam, Belanda, berdomisili di Jakarta dengan pool-pool kendaraan taksi dan bus tersebar di
berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya.

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk
diterbitkan pada tanggal 29 Mei 2017. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan
keuangan konsolidasian tersebut.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi (PSAK dan ISAK) yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-
peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

11
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun dengan
basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-
akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan
akuntansi di masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
mata uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis

Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Grup
menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. Laporan keuangan
konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui
Entitas Anak lebih dari setengah hak suara suatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas
bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Pengendalian juga ada ketika Perusahaan yang mempunyai setengah atau kurang hak suara suatu
entitas juga memiliki:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran
dasar atau perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris
atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris
atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan
komisaris atau badan tersebut.

Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian,
sampai dengan tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian.

Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak
diatribusikan kepada entitas induk dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, dipisahkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.

Jumlah laba komprehensif diatribusikan ke pemilik entitas induk dan kepada pihak non pengendali
sekalipun saldo kepentingan non pengendali menjadi negatif.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

12
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan)

Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)

Perubahan bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dimana nilai tercatat kepentingan pengendali dan
non pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak.
Perbedaan antara jumlah kepentingan non pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas
induk.

c. Transaksi Pihak Berelasi


Grup melakukan transaksi dengan pihak terkait dalam kegiatan usahanya. Definisi pihak terkait
yang digunakan oleh Grup sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2015): “Pihak-pihak Berelasi” sebagai
berikut:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;


(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Grup yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Grup, yang mana entitas
lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian.

13
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang
menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau
lebih perantara), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang
sama.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang
bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah
kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan
perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak
menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas
individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas
sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang
dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan
kepemilikan.

Selisih antara jumlah imbalan yang dibayar dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas
sepengendali dicatat dalam akun tambahan modal disetor yang disajikan pada bagian ekuitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.

Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara
imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

e. Investasi pada Entitas Asosiasi

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang siginifikan namun
tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% hak
suara. Investasi mencakup goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, jika ada, setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya
diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui
bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurangi
dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).

14
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

e. Investasi pada Entitas Asosiasi (Lanjutan)

Jika bagian kepemilikan atas perusahaan asosiasi berkurang namun masih terdapat pengaruh
signifikan, maka hanya bagian proporsional dari jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain yang direklasifikasi ke komponen laba rugi.

f. Kas dan Setara Kas


 
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan
sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
pencairannya.

g. Instrumen Keuangan
 
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
(Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi
2014): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), atau aset keuangan tersedia
untuk dijual (AFS). Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan,
sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada
setiap tanggal pelaporan.
Semua aset keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh peraturan atau konvensi di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal
penyelesaian, yaitu tanggal dimana Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan
sebagai pinjaman dan piutang. Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan yang ditetapkan
sebagai FVTPL, investasi HTM, aset keuangan AFS atau aset keuangan yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.

15
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai acuan nilai di pasar aktif. Akun ini muncul ketika
Perusahaan menyediakan uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur dengan tidak
berniat menjual piutang. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat
sebesar nilai perolehannya atau biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif (EIR) dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan
diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas akuisisi dan termasuk
biaya yang merupakan bagian integral dari EIR dan biaya transaksi. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman
dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika jatuh tempo
dalam waktu dua belas (12) bulan dari akhir periode pelaporan, jika tidak, diklasifikasikan sebagai
aset tidak lancar.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas,
piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pengemudi.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan FVTPL, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi, atau
sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif,
yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan tersebut pada awal pengakuan
dan, jika diperbolehkan dan sesuai, melakukan evaluasi ulang terhadap penunjukan tersebut pada
setiap tanggal pelaporan.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 seluruh liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Perusahaan tidak
memiliki kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL atau derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi berkaitan dengan
liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan dan bukan derivatif yang ditujukan
sebagai instrumen lindung nilai yang efektif atau ditetapkan sebagai FVTPL pada awal kewajiban.
Akun-akun ini mencakup kewajiban keuangan yang timbul dari operasi (misalnya, utang dan akrual)
atau pinjaman.

16
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Liabilitas keuangan selanjutnya dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan
memperhitungkan dampak penerapan metode amortisasi EIR atau akresi atas premi, diskonto, dan
setiap biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang lain-lain, surat
promes, utang dividen, utang bank, biaya masih harus dibayar dan utang pembiayaan konsumen.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan
keuangan ditentukan dengan mengacu pada harga pasar saham yang tercatat, tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat, termasuk
penggunaan transaksi pasar wajar kini (arm’s length market transaction); mengacu kepada nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas atau jumlah dari semua
pembayaran kas masa depan atau penerimaan, didiskontokan dengan menggunakan harga pasar
yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama; atau model penilaian lainnya.

Instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar diukur berdasarkan hirarki berikut:
 Tingkat 1 – Harga dikutip di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
 Tingkat 2 – Harga dikutip dari sumber selain harga dikutip yang termasuk dalam Tingkat 1
untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) atau tidak langsung (berasal dari
harga)
 Tingkat 3 - Harga dikutip untuk aset atau kewajiban yang tidak berdasarkan data pasar yang
dapat diobservasi (input yang tidak dapat diamati)

Saling Hapus Dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dengan nilai bersihnya jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum
untuk saling menghapuskan jumlah diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Perusahaan mengevaluasi pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Sebuah aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti
objektif penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset (“kerugian” yang terjadi) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi
arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara
handal.

17
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi bahwa debitur atau kelompok peminjam mengalami
kesulitan keuangan yang signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga,
adanya kemungkinan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan ketika
data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa depan, seperti biaya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan
wanprestasi.

Nilai tercatat atas aset keuangan berkurang melalui penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan
piutang, bersama-sama dengan tunjangan yang terkait, dihapuskan bila tidak ada prospek yang
realistis di masa depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup. Jika
pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena
suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuian atas
penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Penghentian Pengakuan Pada Instrumen Keuangan


Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya bila: (1) hak untuk menerima arus kas dari aset
keuangan telah kadaluwarsa; atau (2) Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh
tanpa penundaan kepada pihak ketiga di bawahperjanjian“pass-through”; dan (a) Grup telah
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (b) secara
substansial Grup tidak mengalihkan atau memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan,
namun telah mengalihkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban dibawah perjanjian tersebut
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh
kewajiban lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau ketentuan kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran
atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan
pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

h. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan
nilai. Biaya awal aset tetap meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk membawa aset tersebut kepada kondisi dan lokasi untuk siap digunakan.

18
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)
h. Aset Tetap (Lanjutan)

Pengeluaran yang timbul setelah aset tetap beroperasi, seperti perbaikan dan pemeliharaan,
dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasialn komprehensif lain pada periode dimana biaya
ini terjadi. Dalam situasi di mana dapat terlihat jelas bahwa pengeluaran telah mengakibatkan
peningkatan manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan akan diperoleh dari penggunaan aset
tetap di luar standar kinerjanya, maka beban tersebut dikapitalisasi sebagai biaya tambahan aktiva
tetap. Setelah pengakuan awal, aset tetap dievaluasi untuk penurunannya.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap seperti berikut:

Tahun
Prasarana 5
Bangunan 20
Kendaraan taxi dan bus 5
Peremajaan taxi dan bus 3
Kendaraan busway 5
Inventaris kantor 3-5
Peralatan bengkel 5

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Jumlah tercatat aset tetap dan setiap komponen nya dihentikan pengakuannya pada saat dilepas
atau pada saat tidak ada lagi manfaat ekonomis dimasa depan yang dapat diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset
(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset)
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah secara
berkala untuk memastikan bahwa periode dan metode penyusutan konsisten dengan pola manfaat
ekonomis yang diharapkan dari aset tetap.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset
dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat
aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Penyusutan
dibebankan sejak tanggal penggunaan aset tersebut.

19
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan


Perusahaan menilai pada setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa aset
mengalami penurunan nilai, jika kondisi tersebut terjadi, atau ketika pengujian penurunan tahunan,
Perusahaan membuat estimasi jumlah yang terpulihkan atas aset tersebut.

Jika kondisi tidak memungkinkan untuk memperkirakan jumlah terpulihkan aset individu,
Perusahaan memperkirakan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas (UPK). Perkiraan jumlah
terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari
aset non-keuangan (UPK) lebih rendah dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset (UPK)
dikurangi menjadi jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lainnya.

Manajemen percaya bahwa tidak ada indikasi penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. Pendapatan diakui apabila besar
kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan manfaat tersebut dapat diukur secara
andal.

Pada tahun 2016 dan 2015, pendapatan Grup dari Pendapatan Jasa pengoperasian busway
ditetapkan berdasarkan kesepakatan konsorsium dan disajikan sebesar nilai bersihnya.

Pendapatan iklan diakui sejalan dengan berlakunya waktu atas kegiatan penyewaan tempat untuk
pemasangan iklan pada sebagian bus milik Perusahaan. Pendapatan disajikan sebesar nilai bersihnya
yaitu setelah dikurangi dengan biaya yang berhubungan dengan pemasangan iklan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

k. Perpajakan

Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak
Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Pajak Kini
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat
direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang
digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan.

Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak yang berkaitan
dengan item yang diakui di luar laba atau rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau
langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil
dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek
interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.

20
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

k. Perpajakan (Lanjutan)

Pajak Kini (Lanjutan)


Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”)
diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya
penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

Penyesuaian terhadap Kewajiban Perpajakan


Penyesuaian terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau
jika Perusahaan mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan,
kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi
berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat
pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan
atas kasus lain yang serupa dengan kasus yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan
dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding
secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan kewajiban perpajakan berdasarkan
surat ketetapan pajak yang sedang dalam proses banding, diakui.

Utang Pajak yang Daluarsa


Daluarsa penagihan adalah batas akhir dapat dilakukannya penagihan oleh Direktorat Jendral Pajak
(DJP) yang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2009, hak menagih otoritas perpajakan atas utang pajak Perusahaan dibatasi sampai dengan
waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2008 dan selanjutnya batas akhir dapat dilakukannya penagihan
oleh otoritas perpajakan (daluarsa penagihan) adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan surat
tagihan pajak, surat ketetapan pajak, dan surat keputusan pembetulan atau keberatan. Jika wajib
pajak mengajukan keberatan, banding atau peninjauan kembali, daluwarsa penagihan dihitung sejak
tanggal penerbitan keputusan keberatan, putusan banding, atau putusan peninjauan kembali.
Sebelum berlakunya Undang-undang No. 16 tahun 2009 tersebut, daluarsa penagihan pajak untuk
tahun pajak 2007 dan sebelumnya adalah 10 (sepuluh) tahun.

Utang pajak yang sudah daluarsa masih tercatat pada sistem informasi perpajakan Direktorat
Jendral Pajak sampai Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak.

Daluarsa tersebut tertangguh apabila:

1. diterbitkan Surat Paksa;


2. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak langsung;
3. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan; atau
4. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

21
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

k. Perpajakan (Lanjutan)

Utang Pajak yang Daluarsa (Lanjutan)

Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas, Grup mengeluarkan (menghapuskan) utang pajak yang


sudah daluarsa dari laporan posisi keuangan konsolidasian dan mengakui laba akibat penghapusan
tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode
dimana penghapusan tersebut dilakukan. Perusahaan hanya melakukan penghapusan jika
Perusahaan menerima surat tertulis dari DJP bahwa utang pajak yang bersangkutan sudah daluarsa
penagihan. Selanjutnya, Perusahaan mengungkapkan kewajiban perpajakan yang sudah dihapuskan
sebagai liabilitas kontinjensi sampai keluarnya surat keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia bahwa utang pajak yang bersangkutan sudah dihapuskan.

Penghapusan utang pajak yang sudah daluarsa penagihan dilakukan Perusahaan dengan
pertimbangan bahwa Direktorat Jendral Pajak hanya bisa melakukan penagihan atas utang pajak
yang daluarsa jika persyaratan undang-undang atas tertangguhnya daluarsa penagihan terpenuhi.

Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada
tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk
tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali:
i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas
dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak;
ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya
dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik
dalam waktu dekat.
iii. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum
dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:

i. Jika aset pajak tangguhan terkait dengan beda temporer yang dapat dikurangkan timbul dari
pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan
tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi pajak; atau
ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak
tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan
dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer
tersebut.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatatnya
disesuaikan berdasarkan ketersediaan laba kena pajak di masa mendatang.

22
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

k. Perpajakan (Lanjutan)

Pajak Tangguhan (Lanjutan)


Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan
berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak dan
peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset
dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini berdasarkan jumlah neto.

l. Segmen Usaha

Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK ini mensyaratkan
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana
entitas beroperasi.

Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu
(segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya
kepada segmen dan menilai kinerjanya. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang
mengambil keputusan strategis adalah Direksi.

Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar
yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar
kelompok usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

m. Laba (Rugi) per Saham Dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, Laba per saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham
yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan
dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

23
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

n. Biaya Emisi Saham

Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum
Terbatas saham Perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam
ekuitas.

o. Imbalan Pascakerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2013), biaya imbalan
kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode actuarial “Projected
Unit Credit”.

Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak
kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsoliasian tahun berjalan.

Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi akturial diakui dalam pendapatan komprehensif lain
dan disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Keuntungan dan kerugian aktuaria tidak reklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

p. Provisi

Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif),
yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah liabilitas
tersebut dapat diestimasi.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan
besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

q. Kontinjensi

Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan, kecuali arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak
diakui dalam laporan keuangan tetapi diuangkan jika terdapat kemungkinan besar arus masuk
manfaat ekonomis akan diperoleh.

r. Peristiwa setelah Tanggal Pelaporan Keuangan

Peristiwa sesudah akhir tahun yang menyediakan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan
pada tanggal pelaporan keuangan (adjusting events) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa paska
akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan apabila material

24
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

s. Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”)

Standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan efektif untuk tahun laporan keuangan
yang dimulai 1 Januari 2016 yang relevan namun tidak memiliki dampak material terhadap laporan
keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

- PSAK 4 (Amandemen 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri”


- PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”
- PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungakapan Pihak-Pihak Berelasi”
- PSAK 13 (Penyesuaian 2015),”Properti Investasi”
- PSAK 15 (Amandemen 2015),”Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
- PSAK 16 (Penyesuaian 2015),”Aset Tetap”
- PSAK 19 (Amandemen 2015),”Aset Tak Berwujud”
- PSAK 22 (Penyesuaian 2015),”Kombinasi Bisnis”
- PSAK 24 (Amandemen 2015),”Imbalan Kerja”
- PSAK 25 (Penyesuaian 2015),”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan”
- PSAK 53 (Penyesuaian 2015),”Pembayaran Berbasis Saham”
- PSAK 65 (Amandemen 2015),”Laporan Keuangan Konsolidasian”
- PSAK 66 (Amandemen 2015),”Pengaturan Bersama”
- PSAK 67 (Amandemen 2015),”Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
- PSAK 68 (Penyesuaian 2015),”Pengukuran Nilai Wajar”
- PSAK 70,”Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”,
- ISAK 30 ”Pungutan”

Berikut ini adalah standar akuntansi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif pada
tahun 2016:
- PSAK 1 (Amandemen 2015),”Penyajian Laporan Keuangan”
- ISAK 31”Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 ”Properti Investasi”

25
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang
melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda
dengan jumlah estimasi yang dibuat.

Grup mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang ada pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi yang ada mengenai perkembangan di masa mendatang
dapat berubah akibat perubahan pasar atau keadaan yang timbul di luar kendali Grup.
Perubahanperubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi saat hal tersebut terjadi.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan
kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian:

a. Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g.

b. Menentukan apakah pengaruh signifikan atau pengendalian pada perusahaan investee

Menentukan apakah Grup mempunyai pengaruh signifikan terhadap investee membutuhkan


pertimbangan yang signifikan. Umumnya, kepemilikan saham sebesar 20% sampai 50% hak suara
investee dianggap Grup memiliki pengaruh yang signifikan. Pengendalian juga dianggap ada apabila
entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari
setengah kekuasaan suara suatu entitas kecuali, dalam keadaan luar biasa, dapat ditunjukkan secara
jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Manajemen entitas induk telah menetapkan bahwa, meskipun hanya memiliki 50% kepemilikan di
beberapa entitas anak, Grup memiliki pengendalian untuk memberikan suara mayoritas pada rapat
direksi dan mengendalikan entitas melalui direksi. Selanjutnya, manajemen juga telah memutuskan
bahwa, walaupun memiliki lebih dari 50% kepemilikan di entitas investee tertentu, Grup tidak
memiliki pengendalian berdasarkan perjanjian.

c. Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan


Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat
berbeda bila. Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset
dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup.

26
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)

d. Menilai jumlah terpulihkan dari aset keuangan


Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggan tertentu tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang
tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan
terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Grup.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang (Catatan 5).

e. Menentukan penyusutan aset tetap dan umur manfaat aset tetap


Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
3 tahun sampai dengan 20 tahun (Catatan 2h). Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

f. Menilai penurunan nilai aset non-keuangan tertentu


PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset
non-keuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah
yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut
membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan
dan disposisi akhir dari aset tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup telah melakukan penurunan nilai atas aset tetap.

g. Imbalan Pascakerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan
signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas
imbalan pascakerja dan beban imbalan pascakerja bersih.

27
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)

h. Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Perusahaan juga
melakukan penghapusan atas utang pajak tertentu yang berdasarkan ketentuan perpajakan yang
berlaku sudah daluarsa penagihan dan estimasi bahwa terdapat kemungkinan besar bahwa atas
utang pajak tersebut Menteri Keuangan akan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak.

i. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba fiskal. Untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan, manajemen perlu
melakukan estimasi atas pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan kemungkinan terjadinya,
jumlah penghasilan kena pajak dimasa depan, serta perencanaan strategi perpajakan.

4. KAS DAN BANK

Akun ini terdiri dari:


2016 2015
Kas 187.687 -
Bank
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.796.898.116 304.760.978
PT Bank Victoria International Tbk 21.378.000 1.000.000
PT Bank Panin Syariah 5.054.442 -
PT Bank Mega Tbk 4.240.187 5.278.313
PT Bank DKI 2.834.349 2.834.348

Jumlah 1.830.592.781 313.873.639

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 seluruh kas dan bank ditempatkan pada pihak ketiga dan
tidak ada yang dijaminkan.

Tingkat bunga simpanan dan atau giro pada bank berkisar antara 2% sampai dengan 2,25%.

5. PIUTANG USAHA - PIHAK BERELASI

Akun ini terdiri dari :


2016 2015
Pihak berelasi (Catatan 24) 3.426.350.000 3.426.350.000
Dikurangi penyisihan penurunan nilai (3.426.350.000) (208.050.000)

Jumlah - 3.218.300.000

28
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA - PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan sebagai berikut:

2016 2015
Jatuh tempo:
1 - 30 hari - 849.300.000
31 - 60 hari - 647.000.000
61 - 90 hari 208.050.000 287.000.000
lebih 90 hari 3.218.300.000 1.643.050.000
Jumlah 3.426.350.000 3.426.350.000

Dikurangi cadangan penurunan nilai (3.426.350.000) (208.050.000)

Jumlah - 3.218.300.000

Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2016 2015
Saldo awal 208.050.000 208.050.000
Penambahan selama tahun berjalan (Catatan 20) 3.218.300.000 -

Saldo akhir 3.426.350.000 208.050.000

Pada tahun 2016, manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan penyisihan penurunan nilai
atas saldo piutang dari pihak berelasi karena perjanjian kontrak kerjasama operasional dengan pola bagi
hasil telah berakhir pada bulan Juli 2016.

6. PIUTANG PENGEMUDI

Akun ini merupakan tagihan Grup kepada pengemudi taksi dan bus yang merupakan selisih antara
jumlah yang seharusnya disetor dengan setoran yang benar-benar diterima.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo piutang pengemudi masing-masing sebesar
Rp3.714.647.156 telah berumur lebih dari 90 hari. Sehubungan dengan hal tersebut, Grup memutuskan
untuk melakukan penyisihan penurunan nilai piutang sebesar 100% masing-masing pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, karena sesuai dengan estimasi manajemen Grup, besar kemungkinan
saldo piutang tersebut tidak akan tertagih. Dengan demikian, nilai buku piutang pengemudi pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah nihil.

29
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI


31 Desember 2016
Bagian atas
Persentase Saldo Pada Hasil Bersih Saldo Pada
Nama Entitas Asosiasi Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Penambahan Entitas Asosiasi Akhir Tahun
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 4
PT Jakarta Trans Metropolitan dan6 63,64% 308.850.000 - - 308.850.000
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 2
PT Trans Batavia dan 3 47,60% 59.500.000 - - 59.500.000
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
PT Jakarta Mega Trans koridor 5
(Catatan 8) dan7 31,4% - 190.500.000 - 190.500.000

368.350.000 - - 558.850.000

31 Desember dan 2015


Bagian atas
Persentase Saldo Pada Hasil Bersih Saldo Pada
Nama Entitas Asosiasi Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Penambahan Entitas Asosiasi Akhir Tahun
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 4
PT Jakarta Trans Metropolitan dan6 41,18% 308.850.000 - - 308.850.000
Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 2
PT Trans Batavia dan 3 23,80% 59.500.000 - - 59.500.000

368.350.000 - - 368.350.000

PT Jakarta Trans Metropolitan


PT Jakarta Trans Metropolitan didirikan pada tanggal 16 Agustus 2006 oleh Perusahaan, PT Mayasari
Bakti dan Perum PPD berdasarkan Akta No. 24 dari Eveline Gandauli Siagian Rajagukguk S.H.,
notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki 308.850 saham setara dengan 41,18% kepemilikan.
Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat
Keputusan No. W7-02976 HT.01.01.TH.2006.

Berdasarkan akta No.38 tanggal 24 Mei 2016, dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris
di Jakarta, PT Mayasari Bakti mengalihkan seluruh kepemilikan saham di PT Jakarta Trans
Metropolitan sebanyak 352.940 saham kepada Perusahaan dan Perum PPD masing-masing 224.614
saham dan 128.326 saham, sehingga setelah terjadi pengalihan saham tersebut Perusahaan memiliki
636.408 saham dengan nilai nominal sebesar Rp636.408.000 atau setara dengan 63,64% kepemilikan.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan belum melakukan pembayaran atas pengalihan tersebut.
Efektif tahun 2016, PT Trans Metropolitan menjadi Entitas anak, namun dikarenakan tidak tersedianya
laporan keuangan maka konsolidasi tidak dapat dilakukan.

30
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)

PT Trans Batavia
PT Trans Batavia didirikan pada tanggal 29 Agustus 2005 oleh Perusahaan, PT Mayasari Bakti, Perum
PPD dan Tuhan Johanes Damanik berdasarkan Akta No. 29 dari Eveline Gandauli Siagian
Rajagukguk S.H., notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki 119.000 saham atau setara dengan
23,8% kepemilikan. Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25854 HT.01.01.TH.2005.

Berdasarkan akta No.23 tanggal 25 Januari 2016, dari FX Budi Santoso Isbandi, S.H, notaris di Jakarta,
PT Mayasari Bakti mengalihkan seluruh kepemilikan saham di PT Trans Batavia sebanyak 250.000
saham kepada Perusahaan, Perum PPD dan Johanes Damanik masing-masing 119.000 saham, 111.000
saham dan 20.000 saham, sehingga setelah terjadi pengalihan saham tersebut Perusahaan memiliki
238.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp119.000.000 atau setara dengan 47,60% kepemilikan.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan belum melakukan pembayaran atas pengalihan tersebut.

8. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL


31 Desember 2016
Cadangan
Penurunan
Persentase Saldo Pada Penambahan/ Nilai Saldo Pada
Nama Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Pengurangan Akhir Tahun
PT Jakarta Ekspress Pengoperasian
Trans transway
koridor 14,74% 147.400.000 - (147.400.000) -
PT Jakarta Mega Trans Kerjasama
operasi bus
dengan
transway
koridor 5
dan7 19,05% 190.500.000 (190.500.000) - -

Jumlah 337.900.000 (190.500.000) (337.900.000) -

31 Desember 2015
Cadangan
Penurunan
Persentase Saldo Pada Penambahan/ Nilai Saldo Pada
Nama Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan Awal Tahun Pengurangan Akhir Tahun
PT Jakarta Ekspress Pengoperasian
Trans transway
koridor 14,74% 147.400.000 - 147.400.000
PT Jakarta Mega Trans Kerjasama
operasi bus -
dengan
transway
koridor 5
dan7 19,05% 190.500.000 - 190.500.000

Jumlah 337.900.000 - - 337.900.000

PT Jakarta Mega Trans


PT Jakarta Mega Trans didirikan pada tanggal 16 Agustus 2006 oleh Perusahaan, PT Mayasari Bakti
dan PT Biro Perjalanan Wisata Pahala Kencana Tbk. berdasarkan Akta No. 25 dari Eveline Gandauli
Siagian Rajagukguk S.H., notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki 190.500 saham atau setara
dengan 19,05% kepemilikan. Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02977HT.01.01-TH.2006 tanggal 27 Nopember
2006.

31
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan)

PT Jakarta Mega Trans (Lanjutan)

Berdasarkan akta No.30 tanggal 25 Januari 2016, dari FX Budi Santoso Isbandi, S.H, notaris di Jakarta,
PT Mayasari Bakti mengalihkan seluruh kepemilikan saham di PT Jakarta Mega Trans sebanyak
392.800 saham kepada Perusahaan, Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta dan
PT Biro Perjalanan Wisata Pahala Kencana masing-masing 123.235 saham, 154.028 saham dan 115.537
saham, sehingga setelah terjadi pengalihan saham tersebut Perusahaan memiliki 313.735 saham dengan
nilai nominal sebesar Rp313.735.000 atau setara dengan 31,4% kepemilikan.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan belum melakukan pembayaran atas pengalihan tersebut.

PT Jakarta Ekspress Trans

PT Jakarta Ekspress Trans didirikan pada tanggal 8 Januari 2004, dimana Perusahaan memiliki 1.474
saham atau setara dengan 14,74% kepemilikan.

Pada tahun 2016, manajemen memutuskan untuk melakukan penurunan nilai atas investasi pada aset
keuangan tersedia untuk dijual sehubungan dengan dihentikannya kontrak kerja sama sebagai operator
konsorsium antara Perusahaan, PT Jakarta Mega Trans, dan PT Transportasi Jakarta (Catatan 25).

9. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari:


2016

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir


Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 4.383.590.000 - - - 4.383.590.000
Prasarana 2.983.659.428 - - - 2.983.659.428
Bangunan 6.491.587.615 - - - 6.491.587.615
Kendaraan taksi dan bis 882.750.000 - - - 882.750.000
Kendaraan kantor 2.204.869.756 211.600.000 - - 2.416.469.756
Perabot dan peralatan 3.879.197.209 3.879.197.209
kantor - - -
Peralatan bengkel 615.605.271 - - - 615.605.271
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
107.866.464.111 211.600.000 - - 108.078.064.111
Akumulasi penyusutan
Pemilikan Langsung
Prasarana 2.782.832.824 - - - 2.782.832.824
Bangunan 4.779.470.735 203.512.500 - - 4.982.983.235
Kendaraan taksi dan bis 532.530.000 - - - 532.530.000
Kendaraan kantor 1.984.382.780 - - - 1.984.382.780
Perabot dan peralatan
kantor 3.506.708.713 3.240.000 - - 3.509.948.713
Peralatan bengkel 568.952.958 - - - 568.952.958
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
100.580.082.842 - - 100.786.835.342
Penurunan nilai aset 1.174.329.567 - 1.174.329.567
101.754.412.409 206.752.500 - - 101.961.164.909

Nilai Tercatat 6.112.051.702 6.116.899.202

32
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP (Lanjutan)


2015

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir


Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 4.383.590.000 - - - 4.383.590.000
Prasarana 2.983.659.428 - - - 2.983.659.428
Bangunan 6.491.587.615 - - - 6.491.587.615
Kendaraan taksi dan bis 2.648.250.000 - 1.765.500.000 - 882.750.000
Kendaraan kantor 2.204.869.756 - - - 2.204.869.756
Perabot dan peralatan 3.879.197.209
kantor 3.879.197.209 - - -
Peralatan bengkel 615.605.271 - - - 615.605.271
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
109.631.964.111 - 1.765.500.000 - 107.866.464.111
Akumulasi penyusutan
Pemilikan Langsung
Prasarana 2.782.832.824 - - - 2.782.832.824
Bangunan 4.575.958.236 203.512.499 - - 4.779.470.735
Kendaraan taksi dan bis 1.597.590.000 - 1.065.060.000 - 532.530.000
Kendaraan kantor 1.984.382.780 - - - 1.984.382.780
Perabot dan peralatan
kantor 3.501.965.023 4.743.690 - - 3.506.708.713
Peralatan bengkel 568.952.958 - - - 568.952.958
Kendaraan busway 86.425.204.832 - - - 86.425.204.832
101.436.886.653 208.256.189 1.065.060.000 - 100.580.082.842
Penurunan nilai aset 700.440.000 473.889.567 - - 1.174.329.567
102.137.326.653 682.145.756 1.065.060.000 - 101.754.412.409

Nilai Tercatat 7.494.637.458 6.112.051.702

Pada tahun 2015 Perusahaan melakukan pelepasan aset bus sebagai berikut:

2016 2015
Harga perolehan - 1.765.500.000
Akumulasi penyusutan - (1.065.060.000)
Nilai buku - 700.440.000
Harga jual - (40.000.000)

Rugi pelepasan aset - 660.440.000

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut:

2016 2015
Beban langsung - -
Beban usaha (Catatan 20) 206.752.500 208.256.189

Jumlah 206.752.500 208.256.189

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mengakui penyisihan penurunan nilai aset
sebesar Rpnihil dan Rp473.889.567.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap lainnya pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 kecuali sebagaimana dijelaskan diatas.
Seluruh aset tetap Perusahaan dan Entitas anak tidak diasuransikan kepada pihak ketiga selama periode
31 Desember 2016 dan 2015. Aset tanah dan kendaraan busway Perusahaan digunakan sebagai jaminan
atas utang bank (Catatan 14).

33
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. UTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:


2016 2015
Tabungan pengemudi 583.037.622 583.037.622
Simpanan jaminan 89.523.028 89.523.028
Lain-lain 189.031.700 189.031.700
Sub Jumlah 861.592.350 861.592.350
724.398.734
Pihak berelasi (Catatan 24) 3.336.277.698

Jumlah 4.197.870.048 1.585.991.084

11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:


2016 2015
Bunga 201.595.606 151.706.890
Jasa profesional 125.000.000 162.500.000
Jamsostek dan lain-lain 960.010.614 866.146.543

Jumlah 1.286.606.220 1.180.353.433

12. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Astra Sedaya Finance untuk perolehan
kendaraan.
Pada tanggal 31 Desember 2016, pembayaran minimum pembiayaan berdasarkan perjanjian adalah
sebagai berikut:
2016 2015
Pembayaran minimum utang pembiayaan di
masa mendatang 165.954.346 -
Dikurangi beban bunga (4.880.157) -
Jumlah utang pembiayaan - bersih 161.074.189 -
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun (52.786.195) -
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari
satu tahun 108.287.994 -
Utang pembiayaan jatuh tempo dalam tahun:
2016 2015
2017 52.786.195 -
2018 59.205.326 -
2019 49.082.668 -

Jumlah 161.074.189 -
Tingkat suku bunga utang pembiayaan adalah berkisar antara 6,25% per tahun.
34
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN

a. Utang Pajak dan Utang Pajak Daluarsa

Perusahaan memiliki hutang pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak
1999 sampai 2009 yang jumlah keseluruhannya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp60.117.791.170. Berdasarkan surat Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa
No. S-17/WPJ.07/KP.0804/2017 tanggal 30 Maret 2017 mengenai sisa utang pajak Perusahaan,
sebagian besar utang pajak tersebut dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp54.244.672.707 telah
melewati daluarsa penagihan.

Daluarsa penagihan adalah batas akhir dapat dilakukannya penagihan oleh Direktorat Jendral Pajak
yang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2009, untuk tahun pajak 2008 dan selanjutnya, adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
penerbitan surat tagihan pajak, surat ketetapan pajak, dan surat keputusan pembetulan atau
keberatan. Jika wajib pajak mengajukan keberatan, banding atau peninjauan kembali, daluwarsa
penagihan dihitung sejak tanggal penerbitan keputusan keberatan, putusan banding, atau putusan
peninjauan kembali. Sebelum berlakunya Undang-undang No. 16 tahun 2009 tersebut, daluarsa
penagihan pajak untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya adalah 10 (sepuluh) tahun.

Pada tahun 2013, Perusahaan telah menghapuskan utang pajak sebesar Rp26.793.128.538 yang
sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan
Nomor: S-1128/PJ.04/2013 tanggal 19 Agustus 2013 sudah berstatus daluarsa penagihan. Rincian
dari utang pajak yang dihapuskan tersebut adalah sebagai berikut:

Utang - Pajak Penghasilan Pasal 21 856.219.976


Utang - Pajak Penghasilan Pasal 25/29 158.076.683
Utang - Pajak Penghasilan Pasal 26 18.050.182.334
Denda 7.728.649.545

Jumlah 26.793.128.538

Pada tahun 2016, Perusahaan menghapuskan lagi utang pajak sebesar Rp27.123.833.540 yang
sesuai dengan surat Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa No. S-17/WPJ.07/KP.0804/2017
tanggal 30 Maret 2017 sudah berstatus daluarsa penagihan. Laba atas dihapuskannya utang pajak
tersebut disajikan sebagai “Pendapatan Penghapusan Utang Pajak yang Daluarsa” pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Rincian dari utang pajak yang dihapuskan tersebut
adalah sebagai berikut:

Pasal 4 (2) 75.195.278


Utang PPh 21 154.095.768
Utang PPh 25/29 7.907.899.823
Utang PPh 26 1.911.441.483
Utang sanksi denda 17.075.201.188

Jumlah 27.123.833.540

Utang pajak yang telah dihapuskan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai liabilitas
kontinjensi sampai Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak (Catatan 26).

35
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

a. Utang Pajak dan Utang Pajak Daluarsa (Lanjutan)

Saldo utang pajak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp5.873.118.480 seluruhnya
merupakan utang pajak yang belum daluarsa.

Saldo utang pajak Perusahaan dan Entitas Anak pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
2016
Perusahaan Entitas Anak Jumlah
Pajak penghasilan :
Pasal 4 (2) - 826.456.446 826.456.446
Pasal 21 19.068.150 28.216.027 47.284.177
Pasal 23 - 31.085.651 31.085.651
Pasal 25 / 29 - 1.892.149.150 1.892.149.150
Denda pajak 5.873.118.463 200.000 5.873.318.463

Jumlah 5.892.186.613 2.778.107.274 8.670.293.887

2015
Perusahaan Entitas Anak Jumlah
Pajak penghasilan :
Pasal 4 (2) 75.195.278 826.456.446 901.651.724
Pasal 21 154.095.768 28.216.027 182.311.795
Pasal 23 7.907.899.823 31.085.651 7.938.985.474
Pasal 25 / 29 1.911.441.483 1.892.149.150 3.803.590.633
Denda pajak 23.748.771.765 200.000 23.748.971.765

Jumlah 33.797.404.117 2.778.107.274 36.575.511.391

b. Status Permohonan Keberatan, Banding dan Peninjauan Kembali


Perusahaan telah beberapa kali mengirim surat permohonan peninjauan kembali atas SKP-KB PPh
pasal 26 Nomor: 00065/204/97/054/99 tanggal 12 Pebruari 1999 atas utang pajak sebesar
Rp34.750.383.025. Pada tanggal 1 Nopember 2005 Perusahaan memperoleh pengurangan pajak
PPh pasal 26 menjadi sebesar Rp24.386.518.340 berdasarkan keputusan Dirjen Pajak Nomor:
2545/PJ.44/2005. Atas putusan ini Perusahaan masih mengirimkan permohonan peninjauan
kembali pada tanggal 27 Maret 2007 berdasarkan surat Nomor: 051/SS/Dir-AS/104/III/07.
Namun sampai pada akhir pemeriksaan jawaban atas permohonan peninjauan kembali belum dapat
diketahui.

Pada tahun 2009 Perusahaan telah diperiksa oleh kantor pelayanan pajak besar satu dirjen pajak
atas pajak-pajak tahun 2008. Hasil dari pemeriksaan tersebut telah disampaikan Perusahaan dengan
diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP). Atas
jumlah penambahan utang pajak berdasarkan SKPKB dan STP dalam tahun 2008 telah disesuaikan
dalam pembukuan tahun 2009 adalah sebesar Rp182.716.616.

Dari SKPKB dan STP yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak diatas, Perusahaan telah
mengajukan permohonan banding dan keberatan atas SKPKB PPN masa April 2008 Nomor:
00015/207/08/091/09 sebesar Rp3.344.014.800. Pada tanggal 22 Pebruari 2011,

36
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

b. Status Permohonan Keberatan, Banding dan Peninjauan Kembali (Lanjutan)

Pengadilan Pajak berdasarkan putusannya Nomor: Put29041/PP/M.IX/16/2011 memenangkan


banding Perusahaan dalam proses pengadilan dan membatalkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) atas PPN Nomor : 00015/207/08/091/09 senilai total Rp3.344.014.800.

Pada tanggal 25 Juli 2011 Perusahaan menerima surat dari Pengadilan Pajak tentang Pemberitahuan
Permohonan Peninjauan Kembali Nomor: MPK-820/SP.51/VII/2011. Perusahaan telah
mengirimkan Surat Jawaban atas Memori Peninjauan Kembali Nomor: S-3903/PJ.07/2011 atas
putusan Pengadilan Nomor: Put.29401/PP/M.IX/16/2011 tanggal 22 Pebruari 2011 dengan
Nomor: 112/Dir-SS/104/VIII/2011 tanggal 25 Agustus 2011 kepada Mahkamah Agung Republik
Indonesia melalui Pengadilan Pajak. Berdasarkan Surat Putusan dari Mahkamah Agung Republik
Indonesia dengan Nomor: 370/B/PK/PJK/2013 tanggal 13 Desember 2013, Perusahaan
dinyatakan menang atas peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Pajak.

c. Pajak Penghasilan
2016 2015
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian 19.773.936.425 2.048.736.106
Rugi sebelum beban pajak
Entitas Anak 2.013.087 443.052.747
Laba sebelum beban pajak
Perusahaan 19.775.949.512 2.491.788.853

Beda tetap :
Beban tidak dapat dikurangkan 226.636.061 28.115.120
Penghapusan utang pajak daluarsa (27.123.833.540) -
(26.897.197.479) 28.115.120
Beda temporer :
Penyusutan aset tetap 34.421.250 (21.518.810)
Beban imbalan kerja karyawan 151.613.060 112.080.546
Penyisihan piutang 3.218.300.000 660.440.000
Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk
dijual 147.400.000 -
Penurunan aset tetap 46.652.313
3.551.734.310 797.654.049

Taksiran laba fiskal tahun berjalan (3.569.513.657) 3.317.558.022

Saldo rugi fiskal periode sebelumnya


Tahun 2015 3.317.558.022 -
Tahun 2014 7.464.106.650 7.464.106.650
Tahun 2013 8.156.831.124 8.156.831.124
Tahun 2012 (2.478.061.975) (2.478.061.975)
Tahun 2011 (17.613.424.110) (17.613.424.110)

Saldo taksiran laba (rugi) fiskal akhir tahun (4.722.503.946) (1.152.990.289)

37
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

c. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diatas akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan tahun 2016 dan 2015 ke Kantor Pajak.

d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

Laporan laba rugi Penghasilan


1 Januari 2016 komprehensif komprehensif lain 31 Desember 2016
Aset pajak tangguhan

Rugi fiskal 288.247.572 892.378.415 - 1.180.625.987

Manfaat karyawan 213.031.290 37.903.265 (56.871.074) 194.063.481

Liabilitas pajak tangguhan

Penyusutan aset tetap (509.999.786) 8.605.313 - (501.394.473)

Jumlah (8.720.924) 938.886.993 (56.871.074) 873.294.995

Laporan laba rugi Penghasilan


1 Januari 2015 komprehensif komprehensif lain 31 Desember 2015
Aset pajak tangguhan

Rugi fiskal 1.117.637.077 (829.389.505) - 288.247.572

Manfaat karyawan 229.617.962 28.020.136 (44.606.808) 213.031.290

Liabilitas pajak tangguhan

Penyusutan aset tetap (504.620.083) (5.379.703) - (509.999.786)

Jumlah 842.634.956 (806.749.072) (44.606.808) (8.720.924)

Entitas anak 21.737.466 (21.737.466) - -

Jumlah 864.372.422 (828.486.538) (44.606.808) (8.720.924)

38
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK

Akun ini terdiri dari:

2016 2015
PT Bank Victoria International Tbk -
Fasilitas Rp17.500.000.000 4.740.000.000 4.372.409.999
Fasilitas Rp30.000.000.000 10.305.845.552 10.673.435.553
Fasilitas Rp3.600.000.000 3.320.720.101 -

Jumlah 18.366.565.653 15.045.845.552


Dikurangi bagian yang jatuh tempo satu tahun (18.366.565.653) (14.800.845.552)

Bagian jangka panjang - bersih - 245.000.000

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Victoria International Tbk, dengan
rincian sebagai berikut:

Jenis Fasilitas dan Jumlah Fasilitas Periode Tingkat suku Jaminan


Tujuan penggunaan Pinjaman bunga tahunan

Kredit Investasi. Rp17.500.000.000 4 Oktober 2011 13% Tanah dengan


sampai dengan 4 SHGB No.9096
Akta Perjanjian No,1 4 Oktober 2016 atas nama
tanggal 4 Oktober 2011 Perusahaan dan
Kontrak
Pinjaman ini diperuntukkan kerjasama
untuk take over fasilitas di Operasi Busway
PT Star Finance

Kredit Investasi Rp30.000.000.000 29 Februari 17% Tanah SHM


2012 sampai No.638 atas
Akta Perjanjian No.122 dengan 29 nama Alexander
tanggal 29 Februari 2012 Februari 2017 Johan Widjaja,
SHGB No.72
Pinjaman ini diperuntukkan dan No.1836
untuk take over fasilitas di keduanya atas
PT Pracico Finance nama PT Zebra
Nusantara, 60
BPKB Bus
Transjakarta dan
Kontrak
Kerjasama
Operasi Busway

Kredit Investasi Rp3.600.000.000 25 April 2016 15,5% SHGB No.9096,


sampai dengan , 60 BPKP
Akta Perjanjian No.40 grace period 3 Busway dan
tanggal 10 Juni 2016 bulan sejak 10 Kontrak
Juli 2017 Kerjasama
Pinjaman ini diperuntukkan Operator
untuk modal kerja Busway

Sehubungan dengan pinjaman telah jatuh tempo, saat ini Perusahaan dalam proses negosiasi untuk
melakukan restrukturisasi atas pinjaman tersebut.

Sampai dengan bulan Mei 2017 perusahaan telah membayar beban pokok utang dan bunga sebesar
Rp2.830.724.926.
39
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG DIRESTRUKTURISASI

Perusahaan mengambil alih utang Entitas Anak PT Wahana Artha Sentosa kepada Dayspring Ventures
Inc. berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi antara PT Wahana Artha Sentosa, Dayspring Ventures Inc.
dan Perusahaan pada tanggal 20 Oktober 2004 dan perubahannya tanggal 20 Desember 2004.

Perusahaan akan melunasi pinjaman PT Wahana Artha Sentosa kepada Dayspring Ventures Inc.
dengan nilai yang disepakati sebesar Rp75.000.000.000 termasuk pokok dan bunganya. Pelunasan akan
dilakukan dengan cara merestrukturisasi pinjaman sebagai berikut:

a. Sebesar Rp37.500.000.000 dikonversi menjadi saham melalui pengeluaran saham baru Perusahaan
sebanyak 75.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham.

b. Sebesar Rp37.500.000.000 atau setara dengan USD4.100.000 direstrukturisasi menjadi utang jangka
panjang Perusahaan selama 5 tahun dengan bunga sebesar 3,5% per tahun. Pokok pinjaman dan
bunga dapat dikonversi ke saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp500 per saham pada saat
utang jangka panjang jatuh tempo.

Perjanjian Pembaharuan Utang Direstrukturisasi

Pada tanggal 2 Januari 2009, Perusahaan dan pihak Dayspring Ventures Inc. (para pihak) sepakat
melakukan perjanjian pembaharuan atas utang direstrukturisasi, berdasarkan akta yang dibuat dibawah
tangan. Adapun sebagian isi perjanjian pembaharuan utang direstrukturisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

- Para pihak sepakat bahwa terhitung sejak ditandatanganinya pembaharuan utang direstrukturisasi
ini, jumlah utang yang masih harus dibayar oleh Perusahaan kepada Dayspring Ventures Inc.
adalah sebesar Rp22.334.560.500.
- Para pihak sepakat bahwa atas utang tersebut tidak dikenakan bunga.
- Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 2 Januari 2009 dan
akan berakhir tanggal 2 Januari 2012.
- Jangka waktu sebagaimana disebutkan diatas dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan para pihak.

Pada tanggal 17 Januari 2012, Perusahaan dan pihak Dayspring Ventures Inc. (Para pihak) sepakat
melakukan perjanjian pembaharuan atas utang direstrukturisasi, berdasarkan akta yang dibuat dibawah
tangan. Adapun sebagian isi perjanjian pembaharuan utang direstrukturisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

- Pihak kedua harus membayar jumlah terutang kepada pihak pertama pada 2 Januari 2015.
- Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun dan akan berakhir pada tanggal 2 Januari 2015.
- Hal yang tersebut atau kurang tersedia dalam addendum ini, diatur lebih lanjut oleh perjanjian
pihak-pihak, dalam ketentuan perjanjian bagian terpisah dari perjanjian pembaharuan utang
direstrukturisasi dan addendum ini.
- Semua yang tercantum dalam perjanjian liabitas kontinjensi tanggal 2 Januari 2009 tetap berlaku
sepanjang tidak diubah dan ditambah dengan addendum ini.

40
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG DIRESTRUKTURISASI (Lanjutan)

Perjanjian Pembaharuan II Utang Direstrukturisasi

Pada tanggal 30 Desember 2014, Perusahaan dan pihak Dayspring Ventures Inc. (Para pihak) sepakat
melakukan perjanjian pembaharuan atas utang direstrukturisasi, berdasarkan akta yang dibuat dibawah
tangan. Adapun sebagian isi perjanjian pembaharuan utang direstrukturisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

- Pihak kedua harus membayar jumlah terutang kepada pihak pertama pada 2 Januari 2017.
- Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun dan akan berakhir pada tanggal 2 Januari 2017.
- Hal yang tersebut atau kurang tersedia dalam addendum ini, diatur lebih lanjut oleh perjanjian
pihak-pihak, dalam ketentuan perjanjian bagian terpisah dari perjanjian pembaharuan utang
direstrukturisasi dan addendum ini.
- Semua yang tercantum dalam perjanjian liabitas kontinjensi tanggal 2 Januari 2009 dan addendum
001 tetap berlaku sepanjang tidak diubah dan ditambah dengan addendum ini.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli antara Dayspring Ventures Inc dan PT Infiniti Wahana (Pihak
Berelasi) tanggal 1 Oktober 2015, Dayspring Ventures Inc telah menjual atau mengalihkan piutang
kepada PT Infiniti Wahana termasuk hak-hak, kepemilikan, kepentingan dan keuntungan yang melekat
pada pihak tersebut kepada PT Infiniti Wahana sebesar Rp22.334.560.500. Sejak tanggal perjanjian
tersebut utang Perusahaan telah beralih kepada PT Infiniti Wahana (Pihak Berelasi).

Berdasarkan Kesepakatan Awal Konversi Utang Menjadi Saham tertanggal 12 Oktober 2015,
PT Infiniti Wahana membuat kesepakatan dengan Perusahaan untuk menerima pelunasan atas Hak
Tagih dengan cara mengkonversi hak tagih dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Harga saham konversi adalah Rp100 per saham atau sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata
harga penutupan saham biasa di Bursa Efek Indonesia selama 25 hari bursa berturut-turut di Pasar
Reguler yang berakhir pada sehari sebelum tanggal pengumuman dan akan disepakati paling lambat
10 hari kerja setelah tanggal pengumuman.

b. Harga saham konversi tersebut mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku di dalam surat
Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor: 00001/BEI/01-2014 tentang Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

c. Saham hasil konversi yang diterbitkan adalah saham baru dengan kode saham SAFE yang
didalamnya terdapat hak-hak berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan.

d. Transaksi konversi dilakukan setelah Perusahaan mendapat persetujuan dari pemegang saham
melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang
penyelenggaraannya dilakukan dengan memenuhi peraturan hukum di bidang pasar modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di Indonesia.

Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor: 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan
Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tanggal 29 Desember 2014,
Perusahaan telah mengumumkan keterbukaan informasi kepada pemegang saham mengenai rencana
transaksi penambahan modal tanpa HMETD melalui konversi utang menjadi saham dan telah
dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Iskandar dan Rekan sesuai dengan laporan Nomor:
033.1/IDR/BFO/11/2015 tertanggal 25 Nopember 2015 dapat memenuhi pasal 3 huruf b Peraturan
OJK Nomor: 38/POJK.04/2014.

41
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG DIRESTRUKTURISASI (Lanjutan)

Perusahaan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal
30 Desember 2015 sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 52 tanggal 30 Desember 2015 yang
dibuat oleh Notaris Edi Priyono, S.H., dengan keputusan menyetujui rencana Perusahaan menerbitkan
saham baru seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham dan sehubungan dengan adanya dua jenis
saham, maka saham yang telah diterbitkan menjadi saham seri A dengan nilai nominal Rp500 per
saham dengan mempunyai hak yang sama. Perusahaan juga telah memperoleh persetujuan atas rencana
penambahan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu melalui konversi
utang Perusahaan pada PT Infiniti Wahana sebesar Rp22.334.560.500 dengan pengeluaran saham
saham baru dalam Perusahaan sebanyak 223.345.605 saham seri B dengan nilai nominal Rp100 per
saham yang diambil bagian oleh PT Infiniti Wahana.

Saldo utang jangka panjang yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebesar nil dan Rp22.334.560.500 disajikan sebagai “Utang Direstrukturisasi” dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.

16. MODAL SAHAM

Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 Desember
2015, pada tanggal 19 April 2016 Perusahaan menerbitkan saham seri B dengan harga nominal Rp100
per lembar dan mengkonversi utang restrukturisasi sebesar Rp22.334.560.500 menjadi saham atau Debt
to Equity Swap melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sebanyak 223.345.605 lembar Seri B kepada PT Infiniti Wahana dengan nilai nominal
Rp100 per lembar.

Jumlah saham setelah penambahan modal tanpa HMETD sebesar 615.145.012 saham, yang terdiri dari
saham seri A dan seri B masing-masing sebanyak 391.799.407 saham dan 223.345.605 saham.

Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

MODAL

PEMEGANG SAHAM SERI A SERI B TOTAL


SAHAM NILAI (Rp) SAHAM NILAI (Rp) SAHAM % NILAI (Rp)
Modal Dasar 685.330.879 342.665.439.500 223.345.605 22.334.560.500 908.676.484 365.000.000.000
Modal ditempatkan
disetor penuh
PT Infiniti Wahana 293.862.421 146.931.210.000 193.730.294 19.373.029.400 487.592.715 79,26% 166.304.239.900
PT Abdi Raharja 31.899.189 15.949.594.500 29.615.311 2.961.531.100 61.514.500 10,00% 18.911.125.600
Umum ( <5% ) 66.037.797 33.018.898.500 - - 66.037.797 10,74% 33.018.898.500

Jumlah 391.799.407 195.899.703.500 223.345.605 22.334.560.500 615.145.012 100,00% 218.234.264.000

42
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Rincian kepemilikan saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
Persentase
Nama Pemegang Saham
Jumlah lembar Pemilikan Jumlah Modal Disetor
PT Infinity Wahana 240.569.609 61,40% 120.284.804.500
Credit Suisse Singapore 86.148.000 21,99% 43.074.000.000
PT Steady Safe Tbk 1.776.531 0,45% 888.265.500
PT Infinity Finance 2.741 0,00% 1.370.500
Fauji Tanudjaja 181.220 0,05% 90.610.000
Lanny Himawan, SH 181.220 0,05% 90.610.000
H. Saleh Muis 181.220 0,05% 90.610.000
Handoko W. Gunawan 181.220 0,05% 90.610.000
Joan Ai-Iee Rombouts 34.623 0,01% 17.311.500
Umum (dibawah 5%) 62.543.023 15,95% 31.271.511.500
Jumlah 391.799.407 100% 195.899.703.500

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Tambahan Modal Disetor

Akun ini merupakan tambahan setoran modal yang berasal dari selisih antara jumlah nilai nominal
saham berdasarkan anggaran dasar Perusahaan dengan penerimaan aktual dari para pemegang saham
yang diperoleh dari pembagian dividen saham tahun 1995, 1996, dan 1997, penawaran umum kepada
publik tahun 1994, penambahan agio saham tahun 2002 sehubungan dengan penambahan modal
tanpa memesan efek terlebih dahulu, serta selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
sehubungan dengan pengalihan tagihan dan kepemilikan saham Perusahaan di PT Infiniti Indosakti
(Entitas anak) kepada PT Infiniti Ferry Trans.

Tahun Keterangan Jumlah

1994 Penawaran umum kepada publik 30.290.000.000


1995 Penerbitan saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor (29.500.000.000)
1995 Dividen saham 8.142.000.000
1996 Dividen saham 14.419.600.000
1997 Dividen saham 11.474.320.000
2002 Konversi utang menjadi modal 449.934.356.590
Jumlah 484.760.276.590

43
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan)

Modal Disetor Lainnya

Pada tanggal 8 April 2008, Perusahaan dan PT Infiniti Ferry Trans (PT IFT) mengadakan perjanjian
pengalihan piutang dan 51% kepemilikan saham Perusahaan di PT Infiniti Indosakti dengan harga jual
sebesar Rp26.500.000.000.

Berdasarkan RUPSLB tanggal 8 Mei 2008 sebagaimana yang dimuat dalam akta Notaris F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H., No.18 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui
penjualan tersebut.

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali terjadi sehubungan dengan pengalihan tagihan
dan kepemilikan saham pada PT Infiniti Indosakti kepada PT Infiniti Ferry Trans adalah sebagai
berikut:

Harga jual pengalihan tagihan dan saham 26.500.000.000


Nilai buku pegalihan tagihan dan saham (4.949.176.266)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
21.550.823.734

Tambahan modal disetor terdiri dari:

Tambahan modal disetor 484.760.276.590


Modal disetor lainnya 21.550.823.734

Jumlah 506.311.100.324

18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

Rincian kepentingan non-pengendali atas aset bersih dan laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016
Pendapatan
Pada awal komprehensif Pada akhir
Tahun Laba rugi lain Dividen Lain-lain tahun
PT. Steady Safe Finance B. V. 4.091.162 - - - - 4.091.162
PT. Mastrans Swadarma 28.377.063 - - - - 28.377.063
PT. Volgren Indonesia 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Infiniti Indomarga 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Sembada Permai Sejati (423.358.217) - - - - (423.358.217)
PT. Sonnypong Yatim (60.474.552) (433.083) - - - (60.907.635)
PT. Wahana Artha Sentosa 36.011.042 (280) - - - 36.010.762
PT. Citra Pancakabraja (92.012.244) - - - - (92.012.244)
PT. Luhursatria Dwiraya (5.389.391) - - - - (5.389.391)

Jumlah/Total (472.216.475) (433.363) - - - (472.649.838)

44
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (Lanjutan)

2015
Pendapatan
Pada awal komprehensif Pada akhir
Tahun Laba rugi lain Dividen Lain-lain tahun
PT. Steady Safe Finance B. V. 4.091.162 - - - - 4.091.162
PT. Mastrans Swadarma 28.377.063 - - - - 28.377.063
PT. Volgren Indonesia 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Infiniti Indomarga 20.269.331 - - - - 20.269.331
PT. Sembada Permai Sejati (374.549.293) (48.808.924) - - - (423.358.217)
PT. Sonnypong Yatim (52.864.196) (7.610.356) - - - (60.474.552)
PT. Wahana Artha Sentosa 36.136.526 (125.484) - - - 36.011.042
PT. Citra Pancakabraja (91.444.476) (567.768) - - - (92.012.244)
PT. Luhursatria Dwiraya (5.389.391) - - - - (5.389.391)
Jumlah/Total (415.103.943) (57.112.532) - - - (472.216.475)

19. PENDAPATAN USAHA - BERSIH

Akun ini terdiri dari:

2016 2015
Kendaraan busway 1.064.300.000 11.676.975.000
Kendaraan bis - 40.800.000

Jumlah 1.064.300.000 11.717.775.000

20. BEBAN USAHA

Akun ini terdiri dari:

2016 2015
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (Catatan 5) 3.218.300.000 -
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 797.812.513 1.046.903.826
Jasa profesional 439.561.000 228.350.000
Penyusutan (Catatan 9) 206.752.500 208.256.189
Imbalan kerja karyawan (Catatan 22) 151.613.060 112.080.546
Penyisihan penurunan nilai aset keuangan (Catatan 8) 147.400.000 -
Lain-lain 304.905.960 622.672.059

Jumlah 5.266.345.033 2.218.262.620

45
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. BEBAN KEUANGAN

Pada tahun 2016 dan 2015, akun ini merupakan beban bunga atas utang bank, masing-masing sebesar
Rp2.563.490.049 dan Rp4.591.617.972.

22. IMBALAN PASCAKERJA

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja
berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria. Dalam
perhitungannya, aktuaris menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai
berikut:

2016 2015
Tingkat bunga 7,96% 8,20%
Tingkat kenaikan gaji 2,00% 2,00%
Tingkat kecacatan % x TMI - 2011 10% x TMI - 2011
Umur pensiun normal 55 tahun / year 55 tahun / year

Rincian beban penyisihan imbalan kerja yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

2016 2015
Beban jasa kini 75.688.708 38.602.798
Beban bunga 75.924.352 73.477.748

Beban imbalan kerja 151.613.060 112.080.546

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2016 2015
Saldo awal tahun 852.125.158 918.471.845
Beban tahun berjalan (Catatan 20) 151.613.060 112.080.546
Penghasilan komprehensif lain (227.484.296) (178.427.233)

Jumlah 776.253.922 852.125.158

Seluruh keuntungan (kerugian) aktuarial pada tahun berjalan masing-masing sebesar Rp227.484.296 dan
Rp178.427.233 setelah dikurangi pajak penghasilan terkait sebesar Rp56.871.074 dan Rp44.606.808
dibukukan sebagai penghasilan komprehensif lain sedangkan akumulasi keuntungan (kerugian) aktuarial
setelah pajak masing-masing sebesar Rp98.501.785 dan Rp72.111.437 disajikan sebagai bagian dari
ekuitas.

46
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. IMBALAN PASCAKERJA (Lanjutan)

Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti
pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perubahan Kenaikan Penurunan


Asumsi Asumsi Asumsi
Tingkat diskonto 1% 71.835.586 79.900.787
Tingkat kenaikan gaji 1% 80.091.670 71.602.643

23. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:

2016 2015
Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar 20.713.111.222 1.277.362.100
Jumlah rata-rata saham untuk perhitungan laba bersih
per saham dasar 615.145.012 391.699.407

Laba per saham dasar 33,67 3,26

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

a. Sifat dari transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :

Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Transaksi

PT Infiniti Wahana Pemegang saham Perusahaan Pinjam meminjam dana tanpa


bunga dan pembebanan biaya
PT Zebra Nusantara Tbk Pemegang sahamnya sama dengan
Perusahaan Piutang lain-lain
PT Trans Batavia Anggota Komisaris sama dengan Penyerahan aset bus Perusahaan
Komisaris Perusahaan untuk pengoperasian busway
PT Jakarta Trans Metropolitan Perusahaan Asosiasi, anggota Direksi Penyerahan aset bus Perysahaan
sama dengan Direksi Perusahaan untuk pengoperasian busway

PT Jakarta Mega Trans Anggota Komisaris sama dengan Penyerahan aset bus Perysahaan
Komisaris Perusahaan untuk pengoperasian busway
 

47
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas adalah
sebagai berikut:

b. Perusahaan memiliki piutang pihak berelasi sebagai berikut:

2016 2015
PT Jakarta Mega Trans 2.296.000.000 2.296.000.000
PT Jakarta Trans Metropolitan 720.000.000 720.000.000
PT Zebra Nusantara Tbk 208.050.000 208.050.000
PT Trans Batavia 202.300.000 202.300.000
Jumlah 3.426.350.000 3.426.350.000
Dikurangi cadangan penurunan nilai (3.426.350.000) (208.050.000)

Jumlah - 3.218.300.000

Piutang usaha dari PT Jakarta Mega Trans, PT Jakarta Trans Metropolitan, dan PT Trans Batavia
merupakan piutang usaha atas bagi hasil kerjasama operasional busway.

c. Piutang lain-lain pihak berelasi

Perusahaan mempunyai piutang lain-lain pihak bereleasi dari PT Zebra Energy Sebesar
Rp58.409.102 atas jasa sewa bus.

d. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai uang muka penyertaan saham sebagai berikut:

2016 2015
PT Fajar Utamasemesta 6.068.000.000 6.068.000.000
PT Sembada Permai Sejati 2.000.000.000 2.000.000.000
PT Sonnypong Yatimg 1.650.000.000 1.650.000.000
Jumlah 9.718.000.000 9.718.000.000
Dikurangi penyisihan kerugian (9.718.000.000) (9.718.000.000)

Nilai bersih - -

Sejak tahun 2003 Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan penyisihan penuh atas uang muka
penyertaan sahamnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 penyisihan atas uang muka
penyertaan saham tersebut belum terpulihkan.

e. Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan dengan rincian
sebagai berikut:

2016 2015
Piutang direksi dan karyawan 98.585.000 98.585.000

Dikurangi penyisihan kerugian (98.585.000) (98.585.000)

Nilai bersih - -

Sejak 1 Januari 2014 Perusahaan telah melakukan penyisihan penuh atas piutang tersebut. Sampai
dengan 31 Desember 2015 penyisihan piutang tersebut belum terpulihkan.
48
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI


 
e. Perusahaan memiliki utang lain-lain dan surat promes dengan rincian sebagai berikut: (Lanjutan)
 
2016 2015
Utang lain-lain
PT Infiniti Wahana 3.341.477.698 724.398.734

Surat promes
PT Infiniti Wahana 8.271.997.743 8.271.997.743

Jumlah 11.613.475.441 8.996.396.477

Persentase terhadap total liabilitas 27,7 % 10,5 %


 
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, utang lain-lain kepada PT Infiniti Wahana merupakan
utang sehubungan dengan pembayaran dimuka oleh PT Infiniti Wahana atas nama Perusahaan
tanpa dikenakan bunga dan dapat harus dilunasi setiap saat PT Infiniti Wahana meminta
Perusahaan untuk melakukan pembayaran.

Perusahaan memiliki utang kepada PT Infiniti Wahana dalam bentuk surat promes tanggal 31 Juli
2015 sebesar Rp8.271.997.743 yang digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Bank Victoria
International Tbk. Utang ini tanpa dikenakan bunga dan jatuh tempo dalam waktu satu tahun pada
tanggal 31 Juli 2016. Utang ini telah diperpanjang selama 1 tahun sejak tanggal 1 Agustus 2016
sampai dengan 31 Juli 2017.
 
 
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN

a. Perusahaan menandatangi perjanjian kerjasama operasional dengan pola bagi hasil dengan
PT Jakarta Mega Trans, PT Jakarta Trans Metropolitan dan PT Trans Batavia, secara bersama-
sama disebut Operator, dimana Perusahaan menyediakan dan menyerahkan Bus Busway untuk
dioperasikan oleh Operator. Atas perjanjian kerjasama tersebut Perusahaan akan memperoleh
pendapatan bagi hasil setiap bulannya. Perjanjian kerjasama ini dilaksanakan untuk jangka waktu
selama perjanjian penunjukan masih berlaku.

b. Pada awal tahun 2016 PT Trans Batavia dihentikan operasional busnya oleh PT Transportasi
Jakarta dikarenakan jangka waktu Kontrak Kerja Sama sebagai operator busway telah berakhir .
Kemudian pada bulan Juni 2016 PT Jakarta Trans Metropolitan dan PT Jakarta Mega Trans
dihentikan operasional busnya dikarenakan jangka waktu KKS nya dengan PT Transportasi Jakarta
telah berakhir. Sehingga pejanjian kerjasama operasional dengan pola bagi hasil Perseroan dengan
semua konsorsium berakhir.

49
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. ASET DAN LIABILITAS KONTINJENSI

Utang Pajak

Berdasarkan surat Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa No. S-17/WPJ.07/KP.0804/2017 tanggal
30 Maret 2017 Perusahaan memiliki utang pajak dengan jumlah keseluruhannya sebesar
Rp54.248.257.177 yang telah melewati daluarsa penagihan. Perusahaan telah menghapuskan utang pajak
tersebut di tahun 2016 dan 2013 masing-masing sebesar Rp27.123.833.540 dan Rp26.793.128.538
(Catatan 13).

Daluarsa penagihan adalah batas akhir dapat dilakukannya penagihan oleh Direktorat Jendral Pajak
yang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009,
untuk tahun pajak 2008 dan selanjutnya, adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan surat tagihan
pajak, surat ketetapan pajak, dan surat keputusan pembetulan atau keberatan. Jika wajib pajak
mengajukan keberatan, banding atau peninjauan kembali, daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal
penerbitan keputusan keberatan, putusan banding, atau putusan peninjauan kembali. Sebelum
berlakunya Undang-undang No. 16 tahun 2009 tersebut, daluarsa penagihan pajak untuk tahun pajak
2007 dan sebelumnya adalah 10 (sepuluh) tahun.

Utang pajak yang sudah daluarsa penagihan masih tercatat pada sistem informasi perpajakan Direktorat
Jendral Pajak sampai Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penghapusan piutang pajak.

Sesuai dengan ketentuan perpajakan, daluarsa penagihan bisa tertangguh apabila:


1. diterbitkan Surat Paksa;
2. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak langsung;
3. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan; atau
4. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

Perkara Pengadilan

Entitas Anak PT Wahana Artha Sentosa sebagai penggugat, mempunyai perkara yang terdaftar di
Kepanitraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 110/Pdt/G.IV/1993/PN.Jak.Pst, tanggal
25 Februari 1993 mengenai gugatan ingkar janji (wanprestasi) terhadap perjanjian untuk menjalankan
usaha taksi PT Wahana Artha Sentosa tersebut oleh pihak ketiga (tergugat) yaitu Saudara Franky
Gaghana. Perkara tersebut diatas telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal
2 Desember 1993, antara lain dengan menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi sebesar
Rp1.099.694.298.

Pihak tergugat kemudian menyatakan banding atas keputusan tersebut dan telah diputuskan oleh
Pengadilan Tinggi Jakarta dalam Surat Keputusan Nomor: 453/Pdt/1994/P.T.DKI tanggal
17 Oktober 1994, yang antara lain menyetujui banding pihak tergugat. Terhadap Surat Keputusan
Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut, PT Wahana Artha Sentosa menyampaikan kasasi ke Mahkamah
Agung yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 20/Srt.Pdt/Kas/1995/PN.Jak.Pus.

Pada tanggal 22 Pebruari 1995 sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, perkara
tersebut belum mendapat putusan dari Mahkamah Agung.

Ganti rugi dalam jumlah yang disebutkan diatas belum dicatat dalam pembukuan Entitas Anak karena
keputusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum yang pasti dan tetap.
50
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan kegiatan usahanya dalam dua segmen usaha utama
yaitu transportasi darat, transportasi laut, dan jasa keuangan. Informasi yang menyangkut segmen usaha
Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Jenis Usaha
2016
Dalam Jutaan
Angkutan Darat Lainnya Eliminasi Jumlah

Pendapatan usaha bersih 1.064 1.064


Laba kotor 610 610
Beban keuangan neto (2.563) (2.563)
Rugi pelepasan aset - -
Pendapatan penghapusan pajak 27.123 27.123
Lain-lain bersih 25 25
Laba bersih 19.773 19.773
Beban pajak tangguhan - bersih 938 938
Laba bersih 20.712 20.712
Penghasilan komprehensif lain 170 170
Laba komprehensif 20.883 20.883

Informasi lainnya
Total aset segmen 169.996 1.435 (161.982) 9.449
Liabilitas segmen 337.724 (295.860) 41.864
Aset tetap - bersih 6.117 6.117

51
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)


2015
Dalam Jutaan
Angkutan Darat Lainnya Eliminasi Jumlah

Pendapatan usaha bersih 11.717 - - 11.717

Laba kotor - - 10.053

Beban keuangan neto (4.591) - - (4.591)

Rugi pelepasan aset (660) - - (660)

Lain-lain bersih (534) - - (534)

Laba bersih 2.048 - - 2.048

Beban pajak tangguhan - bersih 828 - - 828

Laba bersih 1.220 - - 1.220

Penghasilan komprehensif lain 133 - - 133

Laba komprehensif 1.353 - - 1.354

Informasi lainnya

Total aset segmen 170.894 1.430 (161.973) 10.351

Liabilitas segmen 381.840 - (295.851) 85.989

Aset tetap - bersih 6.112 - - 6.112

28. INSTRUMEN KEUANGAN


Tabel berikut menyajikan klasifikasi dan nilai tercatat instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang nilainya mendekati estimasi nilai wajar:

2016
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 1.830.592.781 1.830.592.781
Piutang lain-lain pihak berelasi 58.490.102 58.490.102

Jumlah 1.889.082.883 1.889.082.883


Liabilitas Keuangan
Utang lain-lain
Pihak ketiga 861.592.350 861.592.350
Pihak berelasi 3.341.477.698 3.341.477.698
Biaya masih harus dibayar 1.286.606.220 1.286.606.220
Utang bank 18.366.565.653 18.366.565.653
Surat promes 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang dividen 133.795.539 133.795.539
Utang pembiayaan konsumen 161.074.189 161.074.189

Jumlah 32.423.109.392 32.423.109.392

52
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

2015
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 313.873.639 313.873.639
Piutang usaha –pihak berelasi 3.218.300.000 3.218.300.000

Jumlah 3.532.173.639 3.532.173.639


Liabilitas Keuangan
Utang lain-lain
Pihak ketiga 861.592.350 861.592.350
Pihak berelasi 724.398.734 724.398.734
Biaya masih harus dibayar 1.180.353.433 1.180.353.433
Utang bank 15.045.845.552 15.045.845.552
Surat promes 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang dividen 133.795.539 133.795.539

Jumlah 26.217.983.351 26.217.983.351

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:

Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang lain-lain, biaya masih harus
dibayar, surat promers dan utang dividen mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo
yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

Nilai wajar dari utang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku
bunga pasar.

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko pasar,
risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati
dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.

Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama
risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang
terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

53
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Pasar (Lanjutan)

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang
ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil
keputusan untuk melakukan perikatan utang.

Tabel berikut adalah nilai tercatat atas aset dan liabilitas keuangan yang terkait risiko suku bunga:

2016
Tingkat bunga
Tetap Mengambang Tanpa bunga Jumlah
Aset
Kas dan setara kas - 1.830.592.781 - 1.830.592.781
Piutang lain-lain pihak
berelasi - - 58.490.102 58.490.102
Jumlah 1.830.592.781 58.490.102 1.889.082.883

Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek - - -
Utang lain-lain - Pihak
berelasi - 3.341.477.698 - 3.341.477.698

Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang
Utang bank - 18.366.565.653 - 18.366.565.653
Surat promes - - 8.271.997.743 8.271.997.743
Jumlah - 21.708.043.351 8.271.997.743 29.980.041.094

2015
Tingkat bunga
Tetap Mengambang Tanpa bunga Jumlah
Aset
Kas dan setara kas - 313.873.639 - 313.873.639
Piutang usaha - - 3.218.300.000 3.218.300.000
Jumlah - 313.873.639 3.218.300.000 3.532.173.639

Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek
Utang lain-lain - Pihak
berelasi - 724.398.734 - 724.398.734

Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang
Utang bank - 15.045.845.552 - 15.045.845.552
Surat promes - - 8.271.997.743 8.271.997.743
Utang direstrukturisasi - - 22.334.560.500 22.334.560.500
Jumlah - 15.770.244.286 30.606.558.243 46.376.802.529

54
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Pasar (Lanjutan)

Risiko Mata Uang Asing

Entitas tidak terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing dikarenakan tidak ada
transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau
pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perusahaan mengendalikan risiko kredit
dengan cara memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak
tertagih.

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit:

2016 2015
Nilai kontraktual Nilai tercatat Nilai kontraktual Nilai tercatat
Kas dan setara kas 1.830.592.781 1.830.592.781 313.873.639 313.798.639
Piutang lain-lain pihak
3.218.300.000 3.218.300.000
berelasi 58.490.102 58.490.102
3.532.173.639 3.532.098.639
Jumlah 1.889.082.883 1.889.082.883

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang
cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi
arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual,
termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk
mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

55
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Likuiditas (Lanjutan)

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Perusahaan yang diselesaikan secara neto yang
dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:

2016
<1 tahun 1–2 tahun 3–5 tahun >5 tahun Jumlah
Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek - - - - -
Utang lain-lain -
- - -
pihak berelasi 3.341.477.698 3.341.477.698
Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang - - - - -
Utang bank 18.366.565.653 - - - 18.366.565.653
Surat promes 8.271.997.743 - - - 8.271.997.743
Jumlah 29.980.041.094 - - - 29.980.041.094

2015
<1 tahun 1–2 tahun 3–5 tahun >5 tahun Jumlah
Liabilitas Pinjaman
Jangka Pendek 724.398.734 - - - 724.398.734
Utang lain-lain -
pihak berelasi - - - - -
Liabilitas Pinjaman
Jangka Panjang - - - - -
Utang bank 14.800.845.552 245.000.000 - - 15.045.845.552
Surat promes 8.271.997.743 - - - 8.271.997.743
Utang direstruk-
turisasi
- 22.334.560.500 - - 22.334.560.500
Jumlah 23.797.242.029 22.579.560.500 - - 46.376.802.529

56
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan asumsi Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara
berkesinambungan. Sampai dengan 31 Desember 2016, kegiatan usaha Perusahaan mengalami
penurunan ditandai dengan adanya penurunan signifikan jumlah armada bus dan taksi yang dapat
beroperasi sehingga pendapatan Perusahaan mengalami penurunan terus menerus hingga defisiensi
modal mencapai sebesar Rp32.420.428.843, arus kas negatif dari aktivitas operasional Rp4.312.064.010,
dan liabilitas lancar Perusahaan melebihi aset lancarnya sebesar Rp39.084.931.124 serta utang pajak
keseluruhan sebesar Rp8.670.293.887.

Sebagaimana dijelaskan di catatan 15, pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan memiliki utang
direstrukturisasi yang telah dialihkan kepada PT Infiniti Wahana yang jatuh tempo sampai dengan
2 Januari 2017 sebesar Rp22.334.560.500 atau sebesar 26,18% dari seluruh liabilitas Perusahaan dan
akan dikonversi menjadi saham atau Debt to Equity Swap melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 223.345.605 lembar Seri B. Pada tahun
2016, konversi utang menjadi modal telah dilaksanakan (Catatan 15).

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 24, Perusahaan memperoleh pendanaan dalam bentuk surat
promes dari PT Infiniti Wahana, (Pihak Berelasi) sebesar Rp8.271.997.743 sejak tahun 2015 yang
digunakan untuk pembayaran utang perbankan dan telah diperjanjang selama satu tahun sampai dengan
2017.

Sejak tahun 2015 seluruh kegiatan operasional Entitas Anak dihentikan baik yang dimiliki Perusahaan
secara langsung maupun tidak langsung.

Kelangsungan hidup Perusahaan tergantung oleh kemampuan Perusahaan untuk membiayai


operasional di masa yang akan datang, tercapainya rencana manajemen dan dukungan secara
kesinambungan dari pemegang saham Perusahaan.

Untuk menghadapi keadaan tersebut pemegang saham dan manajemen Perusahaan berupaya menyusun
rencana strategis, antara lain:

 Perusahaan akan mengadakan kerjasama dengan PT Tranportasi Jakarta untuk menjadi operator
mandiri pengoperasian Busway di Jakarta. Dalam kerjasama tersebut, Perusahaan akan
mengoperasikan 116 unit bus maxi merek Volvo, untuk periode kerjasama selama 10 tahun dengan
nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp2.089.907.104.000. Sehubungan dengan kerjasama tersebut,
pada bulan Juni sampai dengan September 2017 Perusahaan merencanakan akan melakukan
pemesanan 116 unit bus Maxi Volvo dan pengiriman bus Maxi tersebut dari PT Indomobil Truck
direncanakan akan dimulai pada bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018.
Selanjutnya, pengoperasian Bus Maxi Volvo direncanakan akan dimulai pada bulan November
2017 dan berakhir pada bulan Oktober 2027.

 Perusahaan akan mengadakan kerjasama operasi (KSO) dengan PT Adi Tehnik melalui kerjasama
dengan PT Transportasi Jakarta, untuk periode kerjasama selama 5 tahun dengan nilai kontrak
keseluruhan sebesar Rp198.803.085.775. Dalam kerja sama tersebut, Perusahaan akan
mengoperasikan 35 unit bus single merek Ankai milik PT Adi Tehnik mulai bulan Juni 2017 dan
akan berakhir pada bulan Mei 2022.

 Perusahaan akan mengadakan kerjasama operasi (KSO) dengan PT Putera Adi melalui kerjasama
dengan PT Transportasi Jakarta, untuk periode kerjasama selama 5 tahun dan nilai kontrak
keseluruhan sebesar Rp204.483.173.940.

57
PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN (Lanjutan)

Dalam kerjasama tersebut, Perusahaan akan mengoperasikan 36 unit bus single merek Ankai milik
PT Putera Adi mulai bulan Oktober 2017 dan akan berakhir pada bulan September 2022.

Perusahaan berkeyakinan bahwa pendapatan Perusahaan akan meningkat signifikan melalui rencana
strategis tersebut diatas.

31. AKUN REKLASIFIKASI

Akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Akun yang direklasifikasi
disajikan sebagai berikut:

Sebelum Sesudah
Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian 31 Desember 2015
Aset Tidak Lancar
Penyertaan saham 706.250.000 (706.250.000) -
Aset keuangan tersedia untuk dijual - 337.900.000 337.900.000
Investasi pada entitas asosiasi - 368.350.000 368.350.000

Perusahaan berkeyakinan bahwa pendapatan Perusahaan akan meningkat signifikan melalui rencana
strategis tersebut diatas.

32. TRANSAKSI NON-KAS

Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:

2016 2015
Write-off pajak 27.123.833.540 -
Debt to equity 22.334.560.500 -

33. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN


KONSOLIDASIAN

Pada tanggal 31 Maret 2017, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Tranportasi Jakarta untuk menjadi operator mandiri pengoperasian Busway di Jakarta. Dalam
kerjasama tersebut, Perusahaan akan mengoperasikan 116 unit bus maxi merek Volvo, untuk periode
kerjasama selama 10 tahun dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp Rp2.089.907.104.000.
Sehubungan dengan kerjasama tersebut, pada tanggal 29 Desember 2016 Perusahaan telah
menandatangani perjanjian pengadaan 116 unit bus Volvo dengan PT Indotruck Utama.

58

Anda mungkin juga menyukai