Anda di halaman 1dari 59

PT.

SUMI INDO KABEL Tbk

LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 JUNI 2017
(TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017(DIAUDIT)
PT SUMI INDO KABEL Tbk
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 30 JUNI 2017

Daftar Isi Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Posisi Keuangan 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan


Komprehensif Lain 2

Laporan Perubahan Ekuitas 3

Laporan Arus Kas 4

Catatan atas Laporan Keuangan 5 - 56


PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
___________________________________________________________________________

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Sumi Indo Kabel Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1981 berdasarkan Akta
Notaris Chusu Nuduri Atmadiredja No. 121, wakil notaris di Tangerang, dengan nama
PT Industri Kawat Indonesia. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT IKI Indah Kabel
Indonesia berdasarkan Akta Notaris Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., No. 67 tanggal 19 Maret
1982. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/289/18 tanggal 30 April 1982 serta didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 23/PN/ TNG/1982 tanggal 24 Mei
1982.

Permohonan Perusahaan untuk mengubah status Perusahaan menjadi perusahaan patungan


Penanaman Modal Asing sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1
Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970 dan kemudian
diganti dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2007) disetujui oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal berdasarkan Surat No. 49/V/PMA/1994 tanggal 3 November 1994, yang
diubah dengan Surat No. 35/III/PMA/1995 tanggal 30 Januari 1995 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara No. 52, Tambahan No. 5417 tanggal 30 Juni 1995.

Berdasarkan Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, SH. LLM., No. 12 tanggal 4 Desember
1998, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Sumi Indo Kabel Tbk. Akta ini telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-
2138.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Januari 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No.
18, Tambahan No. 1435 tanggal 2 Maret 1999.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,terakhir dengan Akta
Notaris Ashoya Ratam,S.H., Mkn., No.14 tanggal 16 Agustus 2016 mengenai perubahan nilai
nominal saham Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No.AHU-AH.01.03-0076334 tanggal 31 Agustus
2016.
.
Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah memproduksi konduktor, kabel listrik, kabel
kontrol dan kabel telekomunikasi. Perusahaan beserta pabriknya berlokasi di Desa Pasir Jaya,
Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 21 Januari 1991, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada
masyarakat sebanyak 3.500.000 saham melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), dahulu dikenal
sebagai Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES) (yang telah bergabung
menjadi Bursa Efek Indonesia). Setelah pencatatan saham sebanyak 1.500.000 dan 17.500.000
saham masing-masing pada tanggal 21 Januari 1991 dan 1 September 1992, pembagian
13.500.000 saham bonus pada tanggal 8 September 1993 dan Perusahaan melakukan
penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu sebanyak 270.000.000 saham pada tanggal 23 April 1998, jumlah saham Perusahaan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat menjadi 306.000.000 saham.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 2016,
para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000
menjadi Rp250, sehingga saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan yang
semula 306.000.000 saham meningkat menjadi 1.224.000.000 saham dan telah dinyatakan efektif
pada tanggal 21 September 2016 oleh Bursa Efek Indonesia.

-5-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)

Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan telah diaktakan dengan Akta Notaris Ashoya
Ratam, S.H., Mkn., No. 14 tanggal 16 Agustus 2016 dan telah disetujui oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-AH.01.03-0076333
tanggal 31 Agustus 2016.

c. Entitas Induk Terakhir

Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah Sumitomo Electric Industries Ltd.,
Jepang.

d. Penyelesaian Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan ini, yang telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Juli 2017.

e. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Berdasarkan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal
16 Agustus 2016, yang diaktakan dengan akta notaris Ashoya Ratam, SH.,MKn No. 14 tanggal 29
Agustus 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni
2017 dan 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris Direksi


1 Takahiro Nakano - Presiden Komisaris 1 Takeshi Samejima - Presiden Direktur
2 Shunchiro Nishimura - Komisaris 2 Sulim Herman Limbono - Direktur
3 Cahyadi Wijaya - Komisaris Independen 3 Hiroshi Shikata - Direktur
4 Takahisa Hiura - Direktur
5 Andri Adhitya Hamid - Direktur Independen

Beban remunerasi yang merupakan imbalan kerja jangka pendek bagi manajemen kunci
Perusahaan yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi sebesar AS$151.687 dan AS$122.941
masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016.

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, Perusahaan memiliki masing-masing 524 dan 522 karyawan
(tidak diaudit).

-6-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (“SAK”), yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-Peraturan serta Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
atau “OJK”.

Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual menggunakan
konsep biaya historis konsep akuntansi, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas
laporan keuangan yang relevan.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang mengelompokkan arus
penerimaan dan pembayaran dari kas dan setara kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.

Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan adalah Dolar Amerika Serikat (AS$)
yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

b. Kas dan Setara kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank, dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga)
bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

c. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan
pada PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang
mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

-7-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:

1) Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara,suatu pihak (i)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan
perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh
signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
2) Suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan;
3) Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan sebagai venturer;
4) Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk;
5) Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau
(4);
6) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak
langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
7) Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan
atau entitas yang terkait dengan perusahaan.

d. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan meliputi
biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul untuk membawa persediaan ke lokasi
dan kondisinya yang sekarang. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup
bahan baku, upah langsung dan biaya overhead pabrik tetap maupun variabel.

e. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

f. Aset Tetap

Aset Tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset
tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan
dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat
terjadinya.

-8-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

f. Aset Tetap (lanjutan)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun

Bangunan 20
Prasarana 20
Mesin dan peralatan 15
Peralatan dan perabot kantor 5
Kendaraan 5

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen
berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang
pada saat jatuh tempo.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Jumlah tercatat aset tetap ditelaah atas penurunan nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi
(Catatan 2h).

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah,
dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

g. Aset Takberwujud

Sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”, pembelian dan biaya-biaya yang
timbul sehubungan dengan piranti lunak (sistem) komputer yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun, dikapitalisasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus (straight line)
selama estimasi masa manfaat yaitu 4 (empat) tahun.

Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset takberwujud merupakan
selisih antara hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya, dan diakui dalam laba rugi.

-9-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan
nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang
konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset dibalik hanya jika
terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada
rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan
rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.

i. Biaya Emisi Saham

Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum terbatas hak memesan efek terlebih
dahulu dikurangkan langsung dengan hasil emisi, disajikan sebagai pengurang tambahan modal
disetor dalam laporan posisi keuangan.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan
jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar penerimaan atau
piutang yang diterima, dikurangi diskon dan rabat tetapi tidak termasuk pajak penjualan (PPN).

Pendapatan atas penjualan barang diakui pada saat barang diserahkan kepada distributor atau
pelanggan.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Laporan keuangan disajikan dalam AS Dolar, yang merupakan mata uang fungsional dan
penyajian Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba
atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

- 10 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2017 31 Maret 2017

Rupiah (Rp) 1 0,000075 0,000075


Yen Jepang (JP¥) 1 0,0090 0,0089

l. Perpajakan

Pajak kini

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat
direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang
digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif
telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali
pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba rugi, baik pada pendapatan
komprehensif lain atau langsung pada ekuitas Manajemen secara periodik melakukan evaluasi
atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan
pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.

Jumlah pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun
berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah pokok dan denda pajak
yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria
pengakuan aset.

Penyesuaian atas pajak penghasilan kini dan tangguhan tahun sebelumnya (tidak termasuk bunga
dan penalti yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain) disajikan
sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.

Pajak tangguhan

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada
tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya
untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dikenakan pajak, kecuali
jika liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi
yang tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba rugi kena pajak.

- 11 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

l. Perpajakan (lanjutan)

Pajak tangguhan (lanjutan)

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan sisa
kompensasi kerugian, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang
akan datang, dan sisa kompensasi kerugian dapat digunakan, kecuali jika aset pajak tangguhan
timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang tidak mempengaruhi laba rugi
kena pajak.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat
aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila penghasilan kena pajak mungkin tidak memadai
untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal
pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahan
mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa
penghasilan kena pajak pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai
pada tahun/periode saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika secara legal dapat
saling menghapuskan antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan aset pajak tangguhan
terhadap liabilitas pajak tangguhan yang berkaitan untuk entitas yang sama, atau Perusahaan
bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas jangka pendek berdasarkan jumlah neto.

Pajak pertambahan nilai (“PPN”)

Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”)
kecuali :
a) PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor
pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai
bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan;
dan
b) Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN

- 12 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

m. Liabilitas Imbalan Kerja

Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun mínimum yang diatur dalam Undang-
undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”), yang merupakan kewajiban imbalan
pasti.

Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan
estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang
berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut
akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun
yang bersangkutan.

Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, diakui pada laporan posisi
keuangan dengan pengaruh langsung didebitkan atau dikreditkan kepada penghasilan
komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi
pada periode berikutnya.

Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara :
i) Ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi; dan
ii) Ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas
imbalan kerja. Perusahaan mengaku perubahan berikut pada kewajiban imbalan pasti neto pada
akun ”Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
i) Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas
kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, dan
ii) Beban atau penghasilan bunga neto

Perusahaan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan. Imbalan
berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai masa kerja
tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi
yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

n. Pelaporan Segmen

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan
jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya
kepada segmen dan menilai kinerjanya.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai
kepada segmen tersebut.

- 13 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

o. Laba Per Saham

Laba per saham dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada periode bersangkutan yang dapat didistribusikan langsung
kepada pemilik entitas induk berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan
disetor penuh selama periode yang bersangkutan.

Perusahaan menerapkan secara retrospektif dari dampak pemecahan nilai nominal saham
Perusahaan pada tanggal 31 Agustus 2016 atas perhitungan laba per saham dasar.

p. Pengukuran Nilai Wajar

Perusahaan mengukur pada pengakuan awal instrumen keuangan, dan aset dan liabilitas yang
diakuisisi pada kombinasi bisnis. Perusahaan juga mengukur jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas (“UPK”) tertentu berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (fair value less
cost of disposal atau “FVLCD”), dan piutang karyawan yang tidak dikenakan bunga pada nilai
wajar.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima dari menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi:
i) Di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut, atau
ii) Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.

Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh
Perusahaan.

Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku
pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar dari suatu aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku
pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan
tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan
menggunakan aset tersebut pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan data yang memadai
tersedia untuk mengukur nilai wajar, dengan memaksimalkan masukan (input) yang dapat diamati
(observable) yang relevan dan meminimalkan masukan (input) yang tidak dapat diamati
(unobservable).
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan
dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan sebagai berikut:
i) Level 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
ii) Level 2 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah
yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diamati (observable) baik
secara langsung atau tidak langsung.

- 14 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

p. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

iii) Level 3 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah
yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang tidak dapat diamati (unobservable)
baik secara langsung atau tidak langsung.

Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan secara berulang, Perusahaan
menentukan apakah terdapat perpindahan antara Level dalam hirarki dengan melakukan
evaluasi ulang atas penetapan kategori (berdasarkan Level masukan (input) paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada tiap akhir periode
pelaporan.

q. Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan
liabilitas keuangan atau ekuitas bagi entitas lain.

Aset Keuangan

Pengakuan Awal

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba
atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan
aset keuangan tersedia untuk dijual.

Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset
keuangan tersebut.

Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain- lain, aset
lancar lainnya, dan aset tidak lancar lainnya.

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

- 15 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

q. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal,
aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode
tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan
piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.

Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian
dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan
memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau
menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a)
Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan
pengendalian atas aset tersebut.

Penurunan Nilai Aset Keuangan


Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi,
Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk
aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus
kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang
berlaku.

- 16 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

q. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)


Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai
dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya
berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan
piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang
realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan
kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan
menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut
dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

Pengakuan Awal
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau
derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.

Liabilitas keuangan Perusahaan mencakup utang usaha, utang lain-lain dan akrual.

Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di laba rugi pada saat
pinjaman dan utang dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.

Penghentian Pengakuan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

- 17 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

q. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

Penghentian Pengakuan (lanjutan)

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut
dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru
dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

r. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan
estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan
estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui.

s. Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya

Deposito berjangka yang dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya disajikan sebagai
“Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya” sebagai bagian dari “Aset lancar lainnya”
pada laporan posisi keuangan.

t. Peristiwa setelah Periode Pelaporan

Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan
pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuaian), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan.
Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuaian diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan jika material.

- 18 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

u. Sumber Estimasi Ketidakpastian

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat


pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan,
beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode
pelaporan berikutnya.

Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan:

Penentuan Mata Uang Fungsional

Mata uang fungsional dari Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana
Perusahaan beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi
pendapatan dan beban dari barang dan jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator
lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari
transaksi, kejadian, dan kondisi yang mendasari.

Perusahaan menetapkan mata uang fungsionalnya adalah Dolar AS.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dipenuhi. Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan ini.

Taksiran Tagihan Pajak

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah
jumlah yang tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai
tercatat atas “Taksiran tagihan pajak” pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 adalah
masing-masing sebesar AS4.230.980 dan AS$3.878.203. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 14.

- 19 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

u. Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)

Pertimbangan (lanjutan)

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal.

Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto liabilitas pajak penghasilan
badan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 adalah sebesar (AS$352.777) dan
AS$350.233. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi lain pada akhir tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan
pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi
terkait pada saat terjadinya.

Imbalan Kerja

Penentuan kewajiban dan biaya pensiun serta liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung
pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto per tahun, tingkat
kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dengan asumsi yang ditetapkan Perusahaan diperlukan sesuai dengan kebijakan yang
dijelaskan pada Catatan ini. Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi
tersebut wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas
diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja serta beban imbalan kerja neto.

Penyisihan liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan
31 Maret 2017 adalah sebesar AS$6.816.528.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan
22.

- 20 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

u. Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Penyusutan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap antara 5 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap
Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 masing-masing adalah sebesar
AS$26.658.592 dan AS$23.946.450. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer sepanjang besar kemungkinannya bahwa
laba kena pajak akan tersedia di masa depan sehingga perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diperlukan dalam
menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan
tingkat laba kena pajak mendatang disertai dengan strategi perencanaan pajak masa depan.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

30 Juni 2017 31 Maret 2017

Kas
Dolar AS 89 873
Rupiah 1,241 875

Sub Total 1,330 1,748

- 21 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Kas dan setara kas terdiri dari (lanjutan)


30 Juni 2017 31 Maret 2017

Bank - Pihak ketiga


PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah 6,491,100 2,807,182
Rekening Yen Jepang 896,714 687,138
247,310 377,532
PT Bank Central Asia Tbk
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah 5,107,249 524,147
524,341 985,487
The Bank of Tokyo-Mitsubishi
UFJ Ltd., Jakarta
Rekening Dolar AS 222,936 627,059
Rekening Rupiah 545,450 144,047

PT Bank Mizuho Indonesia


Rekening Dolar AS 1,155,176 1,542,883
Rekening Rupiah 505,186 410,859

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Rekening Rupiah 426,018 450,497

Sub Total 16,121,480 8,556,831

Deposito berjangka - Pihak ketiga


PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Rekening Dolar AS 3,000,000 8,500,000
Rekening Rupiah 1,501,614 2,627,430

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk


Rekening Rupiah 8,119 -

PT Bank Mizuho Indonesia


Rekening Rupiah - 1,501,389

Sub Total 4,509,733 12,628,819

Total 20,632,543 21,187,398

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut :


30 Juni 2017 31 Maret 2017

Deposito berjangka Dollar AS 0.75% - 0.91 % 0.75% - 0.83 %


Deposito berjangka Rupiah 5% - 6% 5% - 6%

- 22 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

4. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:


30 Juni 2017 31 Maret 2017
Pihak ketiga
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2,208,109 2,601,214
PT Kota Minyak Internusa 226,094 132,171
PT Grid Solution Indonesia 171,516 274,858
Toshiba Plant Systems & Services Corporation 152,339 1,762,834
PT Rekayasa Industri 114,670 94,974
PT Shinryo Indonesia 107,608 82,826
CV Mutiara Logam 107,241 50,780
Meiden Singapore Ltd., Singapura 100,680 54,228
PT Hitachi Power System Indonesia 86,183 445
PT.Adhi Karya (Persero) Tbk 81,185 -
PT Satyamitra Surya Perkasa 63,322 58,746
PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia 58,315 -
PT Encona Inti Industri, 56,317 -
PT Kinden Indonesia 52,679 156,356
PT Schneider Indonesia 41,960 51,503
PT Panca Amara Utama - 204,736
PT Asahimas Chemical - 63,832
Lain-lain (masing-masing
dibawah AS$50.000 355,273 132,082
Sub-total 3,983,491 5,721,585

Pihak-pihak berelasi (Catatan 18) 5,566,469 5,167,208


Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang
Sumitomo Electric Automotive Products (Singapore) 1,480,666 1,227,277
Pte Ltd, Singapura 368,529 153,070
Sumitomo Electric Industries Ltd., Tokyo 285,231 341,336
PT Taiyo Sinar Raya Teknik 164,468 165,310
PT Sumi Indo Wiring Systems 131,453 -
J Power Systems Corporation 128,354 234,990
PT Karya Sumiden Indonesia 1,461 -
PT Sumiden Serasi Wire Product 8,126,631 7,289,191
Sub-total 12,110,122 13,010,776
Total

- 23 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

30 Juni 2017 31 Maret 2017


Pihak ketiga
Dolar AS 319,847 1,918,709
Rupiah 3,663,644 3,802,876
Sub-total 3,983,491 5,721,585

Pihak-pihak berelasi(Catatan 18)


Dolar AS 7,547,118 6,547,555
Rupiah 579,513 741,636
Sub-total 8,126,631 7,289,191
Total 12,110,122 13,010,776

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut :


30 Juni 2017 31 Maret 2017

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 8,567,493 9,750,900
Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai :
> 1 bulan - 3 bulan 3,526,273 3,103,206
> 3 bulan - 6 bulan 6,584 149,834
> 6 bulan - 1 tahun 9,772 -
> 1 tahun - 6,836
Total 12,110,122 13,010,776

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017, manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai.

Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan, dan umumnya dikenakan syarat pembayaran selama
30-60 hari.

5. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
30 Juni 2017 31 Maret 2017
Barang jadi 4,846,219 5,610,882
Barang dalam proses 4,947,315 5,785,148
Bahan baku 2,362,728 2,035,016
Suku cadang 1,491,364 1,491,364
Barang dalam perjalanan 3,694 -
Total 13,651,320 14,922,410

- 24 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

5. PERSEDIAAN (lanjutan)

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$5.800.000
pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode, manajemen
Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan persediaan usang.

6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:

30 Juni 2017 31 Maret 2017

Sewa apartemen dibayar di muka 91,698 114,508


Asuransi dibayar di muka 48,011 4,896
Total 139,709 119,404

7. ASET LANCAR LAINNYA


Rincian aset lancar lainnya adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017 31 Maret 2017
Piutang belum ditagihkan (Catatan 16) - 113,850
Lainnya - 231
Total - 114,081

8. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :


Saldo Awal Saldo Akhir
30 Juni 2017 1 April 2017 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni 2017
Biaya Perolehan
Tanah 2,273,704 - - - 2,273,704
Bangunan 6,110,050 96,816 193,057 250,491 6,264,300
Prasarana 1,811,771 125,378 1,320 5,109 1,940,938
Mesin dan peralatan 38,133,613 78,573 175,219 179,623 38,216,590
Peralatan dan perabot kantor 998,086 3,302 2,187 - 999,201
Kendaraan 975,837 82,768 - - 1,058,605
Sub-total 50,303,061 386,837 371,783 435,223 50,753,338
Aset dalam penyelesaian 221,552 3,039,615 - (435,223) 2,825,944
Total Biaya Perolehan 50,524,613 3,426,452 371,783 - 53,579,282

- 25 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (lanjutan)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :


Saldo Awal Saldo Akhir
30 Juni 2017 1 April 2017 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni 2017
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 3,311,206 58,400 109,054 - 3,260,552
Prasarana 1,359,399 11,705 679 - 1,370,425
Mesin dan peralatan 20,419,665 433,610 109,662 - 20,743,612
Peralatan dan perabot kantor 683,616 33,208 2,186 - 714,638
Kendaraan 804,277 27,185 - - 831,462
Total Akumulasi Penyusutan 26,578,163 564,108 221,581 - 26,920,690
Nilai Tercatat Neto 23,946,450 26,658,592

Saldo Awal Saldo Akhir


31 Maret 2017 1 April 2016 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Maret 2017
Biaya Perolehan
Tanah 2,273,704 - - - 2,273,704
Bangunan 5,591,082 518,968 - - 6,110,050
Prasarana 1,782,077 29,792 98 - 1,811,771
Mesin dan peralatan 34,232,484 1,885,812 731,338 2,746,655 38,133,613
Peralatan dan perabot kantor 938,776 94,546 35,236 - 998,086
Kendaraan 1,039,710 44,290 108,163 - 975,837
Sub-total 45,857,833 2,573,408 874,835 2,746,655 50,303,061
Aset dalam penyelesaian 533,956 2,434,251 - (2,746,655) 221,552
Total Biaya Perolehan 46,391,789 5,007,659 874,835 - 50,524,613

Akumulasi Penyusutan
Bangunan 3,059,217 251,989 - - 3,311,206
Prasarana 1,300,642 58,823 66 - 1,359,399
Mesin dan peralatan 19,258,601 1,717,208 556,144 - 20,419,665
Peralatan dan perabot kantor 593,712 125,140 35,236 - 683,616
Kendaraan 788,744 123,696 108,163 - 804,277
Total Akumulasi Penyusutan 25,000,916 2,276,856 699,609 - 26,578,163
Nilai Tercatat Neto 21,390,873 23,946,450

- 26 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian merupakan aset bangunan dan mesin dan peralatan yang diperkirakan
akan selesai pada tahun 2017.

Pengurangan aset tetap juga termasuk penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

30 Juni 2017 31 Maret 2017

Nilai buku neto - 11


Harga jual 17,266 12,974
Laba penjualan aset tetap 17,266 12,963

Pengurangan aset tetap juga termasuk penghapusan aset tetap dengan nilai buku sebesar
AS$150.202 dan AS$175.215 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2017 dan 31 Maret 2017.

Penyusutan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar AS$564.108 dan AS$2.276.856
masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017.

Pada tanggal 30 Juni 2017 aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat
kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai
pertanggungan sebesar AS$45.656.266 dan Rp13.031.000.000 dan manajemen perusahaan
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
terhadap risiko-risiko tersebut.

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017, biaya perolehan aset tetap Perusahaan yang telah
disusutkan penuh tetapi masih digunakan dalam kegiatan operasional adalah masing-masing
sebesar AS$15.568.037 dan AS$15.177.361.

Pada tanggal 31 Maret 2017, nilai wajar aset tetap Perusahaan yang termasuk tanah dan
bangunan, mesin dan peralatan masing-masing sekitar AS$30.303.458 (tidak diaudit). Nilai wajar
aset tetap untuk tanah dan bangunan dihitung berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak, sedangkan untuk
mesin dan peralatan dihitung oleh Kantor Jasa Penilai Publik Stefanus Tonny Hardi & Rekan
berdasarkan laporannya tertanggal 30 Mei 2017.

Perusahaan memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut:

Nomor HGB Tanggal Berakhir HGB


HGB No. 209/Tangerang, Banten 26 Juli 2034
HGB No. 165/Tangerang, Banten 17 Agustus 2028
HGB No. 344/Tangerang, Banten 21 November 2036

- 27 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa
berlakunya habis.

Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, seperti yang disyaratkan dalam PSAK No.16, tidak
terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya
penurunan nilai aset tetap Perusahaan.

9. ASET TAK BERWUJUD

Rincian aset takberwujud adalah sebagai berikut::


30 Juni 2017 31 Maret 2017

Harga perolehan perangkat lunak 901,615 901,615


Akumulasi amortisasi (889,645) (887,368)
Neto 11,970 14,247

10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

Rincian aset tidak lancar lainnya adalah sebagai berikut:

30 Juni 2017 31 Maret 2017


Penyertaan saham (Catatan 16) 1,210,124 1,210,124
Uang muka pembelian aset tetap - 1,182,483
Lain-lain 5,239 14,291
Total 1,215,363 2,406,898

Penyertaan saham merupakan penyertaan saham Perusahaan pada PT Karya Sumiden Indonesia
(KSI), dengan persentase pemilikan sebesar 4,49%, disajikan sebesar biaya perolehan (cost
method). Ruang lingkup kegiatan usaha KSI adalah memproduksi kawat tembaga.

- 28 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

11. UTANG USAHA

Akun ini terdiri dari liabilitas kepada para pemasok yang timbul terutama dari pembelian bahan
baku.

30 Juni 2017 31 Maret 2017


Pihak ketiga
Rupiah 2,111,077 1,912,622
Dolar AS 36,300 344,366
Yen Jepang 8,875 6,742
Sub-total 2,156,252 2,263,730

Pihak-pihak berelasi (Catatan 16)


Dolar AS 2,052,431 3,337,976
Rupiah 600,470 369,922
Sub-total 2,652,901 3,707,898

Total 4,809,153 5,971,628

Seluruh umur utang usaha adalah kurang dari 1 tahun.

Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran
antara 30 hari sampai 60 hari.

12. UTANG LAIN-LAIN

Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut :


30 Juni 2017 31 Maret 2017
Pihak ketiga
Rupiah 172,695 409,621
Dolar AS 15,529 16,174
Yen Jepang 1,703 552
Sub-total 189,927 426,347
Pihak-pihak berelasi (Catatan 16)
Rupiah 385,666 108,086
Yen Jepang - 19,503
Dolar AS - 1,303
Sub-total 385,666 128,892

Total 575,593 555,239

Utang lain-lain terdiri dari utang kepada pihak berelasi atas pembelian aset tetap dan utang
kontraktor.

- 29 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

13. AKRUAL
Rincian akrual adalah sebagai berikut :

30 Juni 2017 31 Maret 2017


Royalti (Catatan 16) 362,895 153,308
Angkutan 131,025 114,899
Utilitas 67,757 100,198
Jasa (Catatan 16) 67,197 61,532
Komisi 3,315 17,797
Bahan baku dan suku cadang - 109,030
Akrual untuk pembelian aset tetap - 44,146
Lain-lain (Catatan 16) 106,344 98,385

Total 738,533 699,295

14. PERPAJAKAN

a. Taksiran tagihan pajak

Taksiran tagihan pajak terdiri dari :

30 Juni 2017 31 Maret 2017

Pajak penghasilan badan - April - Juni 2017 352,777 -


Pajak penghasilan badan - 2013 2,945,983 2,945,983
Pajak penghasilan badan - 2011 932,220 932,220

Total 4,230,980 3,878,203

Audit pajak untuk tahun fiskal April 2013 – Maret 2014

Pada tanggal 29 Juni 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar untuk
pajak penghasilan badan tahun fiskal April 2013 - Maret 2014 sebesar AS$2.418.236 dari klaim
tagihan pajak sebesar AS$527.747. Perusahaan tidak setuju dengan surat ketetapan pajak
tersebut dan mengajukan surat keberatan ke kantor pajak pada tanggal 21 September 2015.
Perusahaan telah membayar penuh atas kurang bayar tersebut pada tanggal 31 Juli 2015 dan
menyajikan jumlah tersebut sebagai bagian dari taksiran tagihan pajak. Pada tanggal 13
September 2016, Kantor Pajak menerbitkan hasil keberatan yang tidak mengubah saldo kurang
bayar. Perusahaan memutuskan untuk mengajukan surat banding ke pengadilan pajak pada
tanggal 8 Desember 2016. Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, proses banding
masih berjalan.
.

- 30 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan)

Audit pajak untuk tahun fiskal April 2011

Pada tanggal 21 Desember 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar
untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2011 sebesar Rp12.418.095.400 (setara dengan
AS$932.220). Perusahaan tidak setuju dengan surat ketetapan pajak tersebut dan mengajukan
surat keberatan ke Kantor Pajak pada tanggal 14 Maret 2016. Perusahaan telah membayar
penuh atas kurang bayar tersebut pada tanggal 15 Januari 2016 dan menyajikan jumlah
tersebut sebagai bagian dari taksiran tagihan pajak. Pada tanggal 10 Maret 2017, Kantor Pajak
menerbitkan hasil keberatan yang tidak mengubah saldo kurang bayar. Selanjutnya perusahaan
memutuskan untuk mengajukan surat banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Mei 2017.
Hingga penyelesaian laporan keuangan ini, proses banding masih berjalan.

b. Utang pajak

Utang pajak terdiri dari:


30 Juni 2017 31 Maret 2017

Pajak pertambahan nilai - neto 374,236 200,940


Pajak penghasilan
Pasal 4 (2) - final 13,012 6,423
Pasal 21 189,146 30,882
Pasal 23 4,222 4,812
Pasal 25 - 157,247
Pasal 26 3,990 9,315
Pasal 29 350,232 350,233
Total 934,838 759,852

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif dan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut :

April - Juni
2017 2016

Laba sebelum beban pajak (36,667) 2,670,385


Beda temporer
Penyusutan aset tetap 120,661 (50,248)

- 31 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif dan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan):

April - Juni
2017 2016

Beda permanen
Sumbangan 8,883 269
Jamuan dan representasi 817 594
Penghasilan bunga yang
dikenakan pajak final (44,561) (6,370)
Lain-lain 44,987 38,668

Laba kena pajak 94,120 2,653,298

Jumlah estimasi laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret
2016 sudah dilaporkan ke Kantor Pajak dalam SPT Pajak Penghasilan Badan tahun 2016.

Jumlah estimasi laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret
2017 sebagaimana dinyatakan di atas akan dilaporkan ke Kantor Pajak dalam SPT Pajak
Penghasilan Badan tahun 2017.

d. Beban pajak kini

Perhitungan beban pajak kini dan estimasi utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
April - Juni
2017 2016

Laba kena pajak 94,120 2,653,298

Beban pajak kini 23,530 663,324

Dikurangi pajak penghasilan


dibayar di muka :
Pasal 22 61,758 13,658
Pasal 23 54 27
Pasal 25 314,495 127,575
Total 376,307 141,260

Estimasi utang pajak penghasilan (352,777) 522,064

- 32 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Manfaat (beban) pajak Perusahaan adalah sebagai berikut :

April - Juni
2017 2016

Kini 23,530 663,324


Tangguhan (30,165) 12,563

Total (6,635) 675,887

f. Manfaat (beban) pajak tangguhan atas beda temporer untuk periode yang berakhir pada tanggal-
tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
April - Juni
2017 2016

Penyusutan aset tetap (30,165) 12,563

Manfaat pajak tangguhan - neto (30,165) 12,563

g. Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:


30 Juni 2017 31 Maret 2017

Liabilitas imbalan kerja 1,704,132 1,704,132


Aset tetap 274,952 244,788

Total 1,979,084 1,948,920

- 33 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

h. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak 25% berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba sebelum beban pajak sesuai laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :

April - Juni
2017 2016

Laba sebelum beban pajak (36,667) 2,670,385

Beban pajak berdasarkan


tarif pajak yang berlaku (9,167) 667,596

Beda permanen dengan


tarif pajak yang berlaku 2,532 8,291

Beban pajak, neto (6,635) 675,887

15. UANG MUKA PELANGGAN

Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017, akun ini merupakan uang muka atas
pemesanan penjualan yang diterima dari pelanggan.

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang
terdiri dari penjualan produk, pembelian bahan baku, komisi, royalti dan penyediaan jasa manajemen
dan profesional.

- 34 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Rincian transaksi dan saldo akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:.

TOTAL Persentase dari


Total Aset/Liabilitas (%)
30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31 Maret 2017

Piutang usaha (Catatan 4)


Entitas induk
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Jepang 5,566,469 5,167,208 6.87 6.32

Dalam pengendalian entitas induk yang sama


Sumitomo Electric Automotive
Products (Singapore)
Pte. Ltd., Singapura 1,480,666 1,227,277 1.83 1.5
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Tokyo 368,529 153,070 0.45 0.19
PT Taiyo Sinar Raya Tehnik. 285,231 341,336 0.35 0.42
PT Sumi Indo Wiring Systems 164,468 165,310 0.20 0.2
J. Power Systems Corp., Jepang 131,453 - 0.16 -
PT Karya Sumiden Indonesia 128,354 234,990 0.16 0.29
PT Sumiden Serasi Wire Product 1,461 - 0.00 -
Total 8,126,631 7,289,191 10.02 8.92

Piutang lain-lain
Dalam pengendalian entitas induk yang sama
PT Karya Sumiden Indonesia 1,486 188,937 0.00 0.23

Aset lancar lainnya (Catatan 7)


Dalam pengendalian entitas induk yang sama
PT Karya Sumiden Indonesia - 113,850 - 0.14

Aset tidak lancar lainnya (Catatan 10)


Dalam pengendalian entitas induk yang sama
PT Karya Sumiden Indonesia 1,210,124 1,210,124 1.49 1.48

Utang usaha (Catatan 11)


Dalam pengendalian entitas induk yang sama
PT Karya Sumiden Indonesia 2,381,011 3,026,920 15.73 19.10
Sumitomo Electric International
(Singapore )Pte. Ltd., Singapura 271,890 680,978 1.80 4.30

Total 2,652,901 3,707,898 17.53 23.40

- 35 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

TOTAL Persentase dari


Total Aset /Liabilitas (%)
30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31 Maret 2017

Utang lain-lain (Catatan 12)


Dalam pengendalian entitas induk yang sama
PT Taiyo Sinar Raya Teknik 380,995 108,086 2.52 0.68
PT Karya Sumiden Indonesia 4,671 - 0.03 -
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Jepang - 19,503 - 0.12
Sumitomo Electric International
(Singapore )Pte. Ltd., Singapura - 1,303 - 0.01

Total 385,666 128,892 2.55 0.81

Akrual ( Catatan 13 )
Jasa
Entitas induk
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Jepang 10,528 7,857 0.07 0.05

Royalti
Entitas induk
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Jepang 22,659 47,413 0.15 0.3

Dalam pengendalian entitas induk yang sama


Sumitomo Wiring
Systems Ltd., Jepang 217,499 105,895 1.44 0.67

Lain-lain
Dalam pengendalian entitas induk yang sama
Sumitomo Wiring
Systems Ltd., Jepang - 14,043 - 0.09
SEI (Philippines) Incorporated
Filipina 3,000 3,000 0.02 0.02
PT SEI Consulting Jakarta 7,058 - 0.05 -
Sumitomo Electric International
(Singapore) Pte Ltd., Singapura 2,700 - 0.02 -

Total 263,444 178,208 1.75 1.13

- 36 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

TOTAL Persentase dari


Total Aset / Liabilitas (%)
30 Juni 2017 30 Juni 2016 30 Juni 2017 30 Juni 2016

Penjualan ( Catatan 19 )
Entitas induk
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Jepang 14,596,853 15,372,948 44.37 43.22

Dalam pengendalian entitas induk yang sama


Sumitomo Electric Automotive Products
(Singapore) Pte,Ltd., Singapura 3,792,101 3,224,591 11.53 9.07
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Tokyo 2,253,906 8,944,312 6.85 25.14
PT Karya Sumiden Indonesia 741,588 847,409 2.25 2.38
PT Taiyo Sinar Raya Tehnik 564,740 475,936 1.72 1.34
PT Sumi Indo Wiring Systems 341,401 370,787 1.04 1.04
J. Power System Corp., Jepang 131,453 - 0.40 -
PT Sumiden Serasi Wire Product 2,065 - 0.01 -
Sumitomo Electric (Thailand)
Ltd., Thailand - 2,000 - 0.01

Total 22,424,107 29,237,983 68.17 82.20

Pembelian ( Catatan 20 )
Dalam pengendalian entitas induk yang sama
PT Karya Sumiden Indonesia 19,314,842 19,713,308 62.56 62.72
Sumitomo Electric International
(Singapore) Pte Ltd., Singapura 1,447,116 685,045 4.69 2.17
SEI Thai Electric Conductor Ltd.,
Thailand - 1,070,542 - 3.41

Total 20,761,958 21,468,895 67.25 68.30

Total

Beban pokok penjualan


Dalam Pengendalian Entitas
PT SEI Consulting Jakarta 8,107 7,637 0.02 0.02

- 37 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

TOTAL Persentase dari


Total Aset/Liabilitas
30 Juni 2017 30 Juni 2016 30 Juni 2017 30 Juni 2016

Beban royalti (Catatan 21)


Entitas induk
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Jepang 25,177 33,633 2.38 4.30

Dalam pengendalian entitas induk yang sama


Sumitomo Wiring
System Ltd., Jepang 124,005 107,861 11.72 13.81
Total 149,182 141,494 14.10 18.11

Beban jasa - profesional


Dalam pengendalian entitas induk yang sama
Sumitomo Electric International
(Singapore) Pte Ltd., Singapura 1,500 1,500 0.26 0.21
PT SEI Consulting Jakarta 13,061 11,276 1.47 1.59
Total 14,561 12,776 1.73 1.80

Beban komisi penjualan


Entitas induk
Sumitomo Electric
Industries Ltd., Jepang 6,000 6,000 0.57 0.77

Dalam pengendalian entitas induk yang sama


SEI (Philippines) Incoporated
Filipina 3,000 3,000 0.28 0.38
Total 9,000 9,000 0.85 1.15

Pendapatan jasa manajemen


Dalam pengendalian entitas induk yang sama
PT Karya Sumiden Indonesia 4,056 4,073 99.80 18.91

- 38 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Piutang dan hutang kepada pihak berelasi lainnya diatas terkait kegiatan operasi Perusahaan dan
tidak dikenakan beban bunga.

a. Pada tanggal 1 Mei 2002, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen dengan PT
Karya Sumiden Indonesia (KSI) dimana Perusahaan memberikan jasa manajemen kepada KSI,
antara lain dalam bidang keuangan dan akuntansi, personalia dan administrasi. Perjanjian ini
berlaku mulai tanggal 1 Mei 2002 dan dapat dihentikan oleh kedua belah pihak dengan
persetujuan tertulis. Pada tanggal 30 Juni 2017, perjanjian ini masih berlaku. Penghasilan
sehubungan dengan perjanjian ini masing-masing sebesar AS$4.056 dan AS$4.073 untuk
periode yang berakhir tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 dan disajikan sebagai bagian
“Penghasilan usaha lainnya” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Saldo
piutang yang timbul dari transaksi ini sebesar AS$1.486 pada tanggal 30 Juni 2017 dan
AS$1.459 pada tanggal 31 Maret 2017 dan disajikan sebagai “Piutang lain- lain” pada laporan
posisi keuangan.
b. Perusahaan mempunyai perjanjian bantuan teknis dengan SEI dimana Perusahaan setuju untuk
menggunakan bantuan teknis dari SEI, setiap saat diperlukan, untuk kegiatan operasi
Perusahaan. Perjanjian ini berlaku selama lima (5) tahun yang berakhir pada tahun 1999 dan
secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri
perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2017, perjanjian ini masih berlaku. Perusahaan
setuju untuk membayar imbalan seperti yang ditentukan dalam perjanjian. Pada tahun 2017 dan
2016, Perusahaan tidak menggunakan jasa bantuan teknis berdasarkan perjanjian ini.

Mulai Oktober 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan SEI mengenai kabel
power. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, SEI setuju untuk melakukan berbagai aktivitas
untuk membentuk,memelihara,dan mengembangkan platform bisnis, seperti, mengamankan
pesanan global, mendapatkan status “authorized supplier”, melakukan aktivitas penelitian dasar,
membangun infrastruktur dan kultur SEI group, mempertahankan “global supply chain” grup SEI,
menyediakan dukungan untuk negosiasi dan mendapatkan pesanan dari pelanggan pihak
ketiga. Sebagai imbalannya, Perusahaan harus membayar royalti kepada SEI antara 0,5%
sampai dengan 3,0% dari nilai penjualan kepada pihak ketiga. Perjanjian lisensi tersebut secara
otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian
tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2017, perjanjian ini masih berlaku. Beban sehubungan dengan
perjanjian ini sebesar AS$25.177 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan
AS$33.633 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, dan disajikan sebagai
bagian “Beban penjualan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Utang
sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$22.659 pada tanggal 30 Juni 2017 dan
AS$47.413 pada tanggal 31 Maret 2017, dan disajikan sebagai bagian dari “Akrual” pada
laporan posisi keuangan.

c. Pada tanggal 11 Desember 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan SEI,
dimana SEI, melalui SEI Dubai, antara lain melakukan komunikasi produk Perusahaan kepada
pelanggan dan melaporkan kepada Perusahaan mengenai situasi pasar. Berdasarkan perjanjian
antara kedua pihak pada tanggal 8 Oktober 2015, komisi yang dibayarkan AS$2.000 per bulan.
Perjanjian ini berlaku hingga 30 Juni 2017 dan dapat diperpanjang jika kedua pihak
menyetujui secara tertulis. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$6.000 untuk
periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 dan disajikan sebagai
bagian “Beban penjualan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Tidak ada
saldo terutang yang terkait dengan perjanjian ini pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017.

- 39 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

d. Pada tanggal 1 Januari 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan SEI (Philippines)
Incorporated, Filipina (SEPI), dimana Perusahaan menunjuk SEPI menyediakan jasa-jasa tertentu
sehubungan dengan produk Perusahaan, antara lain melakukan aktivitas pemasaran di Filipina,
mendukung personel yang ditunjuk oleh Perusahaan atas kunjungan mereka ke konsumen
tertentu, mengadakan kunjungan ke konsumen tertentu, dan memproses klaim dari konsumen
tertentu tersebut. Perjanjian ini diperbaharui setiap tahun. Perusahaan membayar komisi sebagai
imbalan kepada SEPI sebesar AS$1.000 per bulan. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017.

SEPI menagih kepada Perusahaan setiap tiga bulan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini
sebesar AS$3.000 masing- masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan
2016, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban penjualan” pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Utang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$3.000
masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 dan disajikan sebagai bagian
“Akrual” pada laporan posisi keuangan.

e. Pada tanggal 1 April 2015, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric
International (Singapore) Pte. Ltd., Singapura (SEIS), dimana SEIS setuju untuk menyediakan
jasa dan bantuan terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi Perusahaan sesuai dengan permintaan Perusahaan.
Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2016 hingga 31 Maret 2017 dan secara
otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian
tersebut. Beban sehubungan dengan perjanjian ini adalah sebesar AS$1.500 dan AS$1.500
masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal- tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 dan
disajikan sebagai bagian “Beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Utang sehubungan dengan perjanjian ini $2.700 pada tanggal 30 Juni 2017
dan nihil pada tanggal 31 Maret 2017 dan disajikan sebagai bagian “Akrual” pada laporan posisi
keuangan.

f. Pada tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Sumitomo
Wiring Systems Ltd., Jepang (SWS) meliputi kabel motor dan mobil. Berdasarkan perjanjian lisensi
tersebut, SWS menyediakan “non exclusive right” untuk menggunakan paten dan “know-how”
untuk memproduksi dan menjual produk yang berlisensi. Perjanjian lisensi tersebut secara
otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian
tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2017, perjanjian ini masih berlaku. Beban sehubungan dengan
perjanjian ini adalah nihil masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni
2017 dan 2016 dan disajikan sebagai bagian “Beban pokok penjualan” pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Tidak ada saldo terutang yang terkait dengan perjanjian ini pada
tanggal 30 Juni 2017 dan 2016.

- 40 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

f. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan membayar royalti kepada SWS sebesar 3,0%
dari nilai penjualan kepada pihak ketiga. Perjanjian lisensi tersebut berlaku sampai dengan 31
Desember 2017 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak
mengakhiri perjanjian tersebut. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$124.005 dan
AS$107.861 masing- masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan
2016, dan disajikan sebagai bagian “Beban penjualan” pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Utang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$217.499 dan AS$105.895
masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 dan disajikan sebagai bagian
“Akrual” pada laporan posisi keuangan.

g. Pada tanggal 1 Juli 2013, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan PT SEI Consulting
Jakarta (SECJ) dimana SECJ setuju untuk menyediakan jasa dan bantuan terkait dengan Sumber
Daya Manusia (SDM), keuangan dan akuntansi dan manajemen pabrik agar dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi Perusahaan. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1
Juli 2013 hingga 31 Maret 2014 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun. Pada tanggal 30
Juni 2017, perjanjian ini masih berlaku. Beban sehubungan dengan perjanjian ini adalah sebesar
AS$13.061 dan AS$11.276 masing- masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30
Juni 2017 dan 2016 dan disajikan sebagai bagian “Beban umum dan administrasi” pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Utang sehubungan dengan perjanjian ini AS$7.058
dan nihil masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 dan disajikan sebagai
bagian “Akrual” pada laporan posisi keuangan.

Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak berelasi Sifat transaksi

Entitas induk
- Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Penjualan, pembelian bahan baku, beban royalti, beban
komisi, jasa bantuan teknis, dan pembayaran dividen kas

Dalam pengendalian entitas induk yang sama

- Sumitomo Densetsu Co.Ltd., Jepang Penjualan

- Sumitomo Electric Automotive Penjualan


Products (Singapore) Pte.Ltd., Singapura

- Sumiden International Trading Co.Ltd., Thailand penjualan

- PT Karya Sumiden Indonesia Penjualan, pembelian bahan baku, beban antar perusahaan,
jasa manajemen, dan penerimaan dividen kas

- Sumitomo Electric Industries Ltd., Tokyo Penjualan

- Sumitomo Electric Industries Ltd., Yokohama Penjualan

- Sumitomo Electric (Thailand) Ltd., Thailand Penjualan

- PT Sumi Indo Wiring Systems Penjualan

- 41 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

16. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Pihak-pihak berelasi Sifat transaksi

- PT Sumiden Serasi Wire Products Pembelian bahan baku dan penjualan

- J. Power Systems Corp., Jepang Penjualan

- Sumitomo Wiring Systems Ltd., Jepang Beban royalti dan jasa bantuan teknis

SEI (Philippines) Incorporated, Filipina Penjualan dan beban komisi

- Sumitomo Electric International (Singapore) Penjualan, pembelian bahan baku dan jasa professional
Pte.Ltd., Singapura

- PT Taiyo Sinar Raya Teknik Penjualan dan jasa konstruksi

- PT SEI Consulting Jakarta Jasa bantuan teknis

- Sumitomo Electric Asia Ltd., Hongkong Pembelian asset tetap

- SEI Thai Electric Conductor Ltd., Thailand Pembelian bahan baku

17. MODAL SAHAM

Rincian pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Total

Manajemen
Sulim Herman Limbono
(Direktur)
Takeshi Samejima 1,124,000 0.10% 48,147
(Presiden Direktur)
40,000 0.00% 1,713
Bukan manajemen
Sumitomo Electric Industries
Ltd., Jepang
Masyarakat ( masing- 1,128,486,000 92.20% 48,339,313
masing dengan
pemilikan kurang dari 5 %) 94,350,000 7.70% 4,041,534

Total 1,224,000,000 100.00% 52,430,707

- 42 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

17. MODAL SAHAM (lanjutan)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 2016,
para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi
Rp250, sehingga saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan yang semula
306.000.000 saham meningkat menjadi 1.224.000.000 saham (Catatan 1b).

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 adalah sebagai
berikut:

Penawaran umum saham perdana-1991 1,947,183


Pembagian saham bonus-1993 (1,901,408)
Biaya emisi saham-penawaran umum
terbatas dengan hak memesan efek
terlebih dahulu I-1998 (493,063)
Kuasi-reorganisasi, neto-2000 669,371

Neto 222,083

Pengelolaan Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal
yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus
2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh
ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Pada tanggal 30 Juni 2017, cadangan
umum Perusahaan telah berjumlah AS$1.538.721.

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian,berdasarkan perubahan


kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pada tanggal 30 Juni 2017.

Kebijakan Perusahaan adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

- 43 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

18. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM

Sesuai dengan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 16
Agustus 2016, yang diaktakan dengan akta No.14 tanggal 16 Agustus 2016 oleh notaris Ashoya
Ratam, S.H., para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar AS$716.040
(AS$0,002 per saham) atau setara dengan 33,26% dari laba neto Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Pemegang saham juga menyetujui untuk memindahkan
sebagian saldo laba ke cadangan umum sebesar AS$50.000.

Saldo utang dividen yang belum diklaim oleh para pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2017
adalah sebesar AS$3.837 dan (31 Maret 2017:AS$3.837),disajikan sebagai akun “Utang dividen”
dalam laporan posisi keuangan.

19. PENJUALAN NETO


Rincian penjualan neto menurut jenis produk adalah sebagai berikut:

April - Juni
2017 2016
Kabel 32,045,431 34,634,490
Lain-lain 853,777 935,355
Total 32,899,208 35,569,845

Penjualan lokal dan ekspor Perusahaan masing-masing sebesar AS$11.727.242 dan AS$21.171.966
untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan masing-masing sebesar AS$7.504.808
dan AS$28.065.037 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 (Catatan 25).

Penjualan kepada pihak-pihak berelasi sebesar AS$22.424.107 dan AS$29.237.983 masing-masing


untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, atau 68.17% dan 82,20%
dari penjualan neto masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016
(Catatan 16).

Penjualan di atas 10% dari nilai penjualan neto Perusahaan merupakan penjualan ke Sumitomo
Electric Industries Ltd., Jepang sebesar AS$14.596.853 dan AS$15.372.948 masing-masing untuk
periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 dan Penjualan kepada Sumitomo
Electric Automotive Products Pte,Ltd., Singapura sebesar AS$3.792.101. dan AS$3.224.591 untuk
periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016. (Catatan 16).

- 44 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

20. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut :

April - Juni
2017 2016
Pemakaian bahan baku 25,517,116 24,782,505
Upah buruh langsung 1,106,808 800,141
Beban pabrikasi 2,649,997 2,394,308

Total Beban Produksi 29,273,921 27,976,954

Barang dalam proses


Awal tahun 5,785,148 5,415,192
Akhir periode (4,947,315) (3,648,230)

Beban Pokok Produksi 30,111,754 29,743,916

Barang jadi
Awal tahun 5,610,882 9,375,233
Akhir periode (4,846,219) (7,688,442)

Beban Pokok Penjualan 30,876,417 31,430,707

Pembelian kepada pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar AS$20.761.958 dan AS$21.468.895


untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, atau 67.25% dan 60.30%
dari beban pokok penjualan masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni
2017 dan 2016 (Catatan 16).

Pembelian diatas 10% dari nilai penjualan neto Perusahaan merupakan pembelian dari PT Karya
Sumiden Indonesia sebesar AS$19.314.842 dan AS$19.713.308 masing-masing untuk periode yang
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 (Catatan 16).

- 45 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

21. BEBAN OPERASI

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut :

April - Juni
2017 2016
Transportasi 460,340 354,460
Gaji dan imbalan kerja 270,988 161,717
Royalti (Catatan 16) 149,182 141,494
Perbaikan dan pemeliharaan 34,454 27,085
Sewa 15,918 16,989
Komisi penjualan (Catatan 16) 7,860 39,761
Lain-lain 119,304 39,718

Total 1,058,046 781,224

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut :

April - Juni
2017 2016
Gaji dan imbalan kerja 751,899 600,720
Jasa tenaga ahli 55,895 39,278
Sewa 14,612 15,800
Transportasi 10,501 6,321
Pos dan telekomunikasi 8,283 16,980
Sumbangan 8,255 269
Lain-lain 37,183 28,750

Total 886,628 708,118

Rincian penghasilan usaha lainnya adalah sebagai berikut :

April - Juni
2017 2016
Laba selisih kurs - 13,370
Penghasilan lainya 4,064 8,171
Total 4,064 21,541

- 46 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Jangka panjang

Perusahaan mencatat beban penyisihan liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan sebagai
bagian dari beban gaji dan kesejahteraan karyawan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan tidak didanai. Penyisihan
tersebut ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 yang
dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya
masing-masing tanggal 20 April 2017, dengan menerapkan metode “Projected Unit Credit” dan
menggunakan asumsi sebagai berikut:

30 Juni 2017
Tingkat diskonto tahunan 7.4%
Tingkat kenaikan gaji per tahun 10%
Tabel mortalita TMI-2011
Usia pensiun (tahun) 55

Pada peiode 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017, asumsi utama lain adalah
sebagai berikut:

i. Tingkat pengunduran diri karyawan per tahun adalah 10% pada umur 20 tahun dan berkurang
secara linear menjadi 2% pada umur 45, dan 2% per tahun dari umur 45 sampai umur 54 tahun.

ii. Tingkat kecacatan adalah 10% dari tingkat kematian.

Total liabilitas imbalan kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan terdiri dari :

30 Juni 2017
Imbalan pasca-kerja 6,722,687
Imbalan penghargaan masa kerja 93,841
Total 6,816,528

Mutasi pada liabilitas neto yang diakui pada laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret
2017 adalah sebagai berikut :
30 Juni 2017
Saldo awal tahun 6,060,710
Beban tahun berjalan 874,781
Pembayaran imbalan (79,506)
Kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui
dalam penghasilan komprehensif lain (15,358)
Laba atas kurs mata uang asing (24,099)
Saldo akhir 6,816,528

- 47 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

Jangka panjang (lanjutan)

Imbalan pasca-kerja

Beban penyisihan liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan perhitungan aktuaris
independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 adalah
sebagai berikut:

30 Juni 2017
Beban jasa kini 343,872
Beban bunga 481,124
Biaya jasa lalu -
Pembayaran melebihi provisi 10,479
Total 835,475
-
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang berkaitan dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31
Maret 2017 adalah sebagai berkut:

30 Juni 2017
Nilai kini liabilitas imbalan awal 5,983,072

Perubahan yang dibebankan ke laba rugi:


Biaya jasa kini 343,872
Biaya bunga 481,124
Pembayaran imbalan - (46,263)
Biaya jasa lalu -
Laba atas kurs mata uang asing (23,760)
754,973
laba pengukuran kembali yang
dibebankan ke penghasilan
komprehensif lain:
Perubahan aktuarial yang timbul dari
perubahan asumsi keuangan (228,327)
Penyesuaian pengalaman 212,969
(15,358)
Saldo akhir 6,722,687

- 48 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

Riwayat nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2017 2016 2015


Nilai kini liabilitas imbalan
kerja karyawan 6,816,528 6,060,710 5,801,390

Pengalaman atas liabilitas


imbalan kerja karyawan 212,969 164,927 5,595

Imbalan penghargaan masa kerja

Berdasarkan Perjanjian kerja bersama antara Perusahaan dan Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia, Perusahaan memberikan penghargaan masa kerja kepada karyawan yang telah bekerja
selama 15 tahun, 20 tahun dan 25 tahun ke atas untuk Perusahaan. Mulai tahun 2015, Perusahaan
telah menghitung kewajiban tersebut dan mencatatnya sebagai bagian dari “Liabilitas Imbalan Kerja”.

Total liabilitas imbalan penghargaan masa kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan sebagai
berikut:

30 Juni 2017
Nilai kini liabilitas imbalan
kerja karyawan 93,841

Total yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

30 Juni 2017

Beban jasa kini 27,482

Biaya Bunga 5,484


Penilaian kembali nilai kini liabilitas imbalan 6,340
Total 39,306

- 49 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan


30 Juni 2017

Saldo awal tahun 77,638


Beban tahun berjalan 39,306
Pembayaran imbalan (22,764)
Laba atas kurs mata uang asing (339)

Saldo akhir - 93,841

Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan
kerja adalah sebagai berikut :
Asumsi utama Kenaikan/(Penurunan) (Penurunan)/Kenaikan
Liabilitas Imbalan Kerja Neto
31 Maret 2017
Tingkat diskonto tahunan 1%/(1%) (414.152)/459.349
Tingkat kenaikan
gaji tahunan 1%/(1%) 478.409/(437.127)

Analisa sensitivitas di atas dihitung menggunakan metode ekstrapolasi atas pengaruh terhadap
kewajiban imbalan kerja sebagai hasil dari perubahan yang beralasan atas asumsi utama yang
mungkin terjadi pada tanggal pelaporan.

Pembayaran kontribusi yang diharapkan dari kewajiban imbalan kerja pada periode mendatang adalah
sebagai berikut:
30 Juni 2017
Dalam 12 bulan mendatang 354,503
Antara 2 sampai 5 tahun 2,317,621
Antara 6 sampai 10 tahun 3,706,737
Di atas 10 tahun 3,315,536

Total - 9,694,397

Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan kerja pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017 adalah
8,95 tahun.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap telah cukup
sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 12/2003.

- 50 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

Jangka pendek

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017, terdapat liabiltas imbalan jangka pendek yang
merupakan akrual proporsi kenaikan gaji yang belum dibayarkan sebesar AS$ 506.709 dan
AS$103.254.

23. PERJANJIAN DAN IKATAN SIGNIFIKAN

a. Perusahaan membuat ikatan dengan pemasok untuk pembelian bahan baku yang akan dipenuhi
pada berbagai tanggal dalam tahun 2017 sebesar AS$2.195.061,50 dan Rp18.114.169.570.

b. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017, Perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi
yang belum digunakan dari bank-bank tertentu masing-masing sebesar AS$5.160.228 dan
AS$5.074.228.

24. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31
Maret 2017 adalah sebagai berikut :
Mata Uang Asing Setara Dolar AS

30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31 Maret 2017


Aset
Kas dan setara kas Rp 119,758,982,015 Rp 90,685,656,020 8,991,590 6,807,722
JP¥ 27,447,722 JP¥ 42,315,631 247,310 377,532
Piutang
Usaha Rp 56,514,615,839 Rp 60,537,437,847 4,243,157 4,544,512
Lain-lain Rp 4,478,880,137 Rp 2,674,697,800 336,278 200,788
JP¥ 64,000 - 576 -
Aset keuangan lancar lainnya - Rp 1,516,597,329 - 113,850
Taksiran tagihan pajak Rp 12,418,095,400 Rp 12,418,095,400 932,359 932,220
Aset keuangan tidak lancar lainnya - Rp 99,787,404 - 7,491

Liabilitas
Utang
Usaha Rp 36,115,091,302 Rp 30,405,769,253 2,711,547 2,282,544
JP¥ 985,000 JP¥ 755,700 8,875 6,742
Lain-lain Rp 7,436,807,822 Rp 6,896,372,543 558,361 517,707
JP¥ 189,000 JP¥ 2,247,850 1,703 20,055
Akrual Rp 8,789,150,211 Rp 6,206,492,858 659,896 465,918
JP¥ 1,438,462 JP¥ 1,752,915 12,960 15,639
Mata uang asing neto - aset Rp 140,829,524,056 Rp 124,423,637,146 10,573,580 9,340,414
(liabilitas) JP¥ 24,899,260 JP¥ 37,559,166 224,348 335,096

Setara dengan Dolar AS


berdasarkan kurs pada
tanggal laporan posisi
keuangan - neto 10,797,928 9,675,510

- 51 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

25. INFORMASI SEGMEN

Perusahaan menentukan segmen usaha menurut jenis produk sebagai segmen utama/inti.

Seluruh aset produktif Perusahaan berada di Indonesia.

Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2017
Kabel Lain-lain Total

Penjualan neto 32,045,431 853,777 32,899,208

Beban pokok penjualan 30,107,976 768,441 30,876,417

Laba bruto 1,937,455 85,336 2,022,791

Beban yang tidak dapat dialokasi (2,099,338)

Rugi usaha (76,547)

Beban keuangan, neto 39,880

Rugi sebelum beban pajak (36,667)

Beban pajak, neto 6,635

Rugi periode berjalan (30,032)

Aset tetap, neto 24,384,888

Aset yang tidak dapat dialokasi 56,680,925


Total aset 81,065,813

Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 15,138,095

Beban penyusutan 564,108

Pengeluaran modal untuk pembelian


aset tetap 2,030,785

- 52 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)


30 Juni 2016
Kabel Lain-lain Total

Penjualan neto 34,634,490 935,355 35,569,845

Beban pokok penjualan 30,581,633 849,074 31,430,707

Laba bruto 4,052,857 86,281 4,139,138

Beban yang tidak dapat dialokasi (1,467,803)

Laba usaha 2,671,335

Beban keuangan, neto (950)

Laba sebelum beban pajak 2,670,385

Beban pajak, neto (675,887)

Laba periode berjalan 1,994,498

31 Maret 2017
Kabel Lain-lain Total

Aset tetap, neto 21,672,746 - 21,672,746

Aset yang tidak dapat dialokasi 60,133,428


Total aset 81,806,174

Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 15,848,424

Beban penyusutan 22,276,856

Pengeluaran modal untuk


pembelian aset tetap 2,620,736

Informasi menurut jenis geografi


April - Juni
Penjualan neto 2017 2016

Ekspor 21,171,966 28,065,037


Lokal 11,727,242 7,504,808
Total 32,899,208 35,569,845

- 53 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

26. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Maret 2017.
Nilai tercatat Nilai wajar estimasi
30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31 Maret 2017
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas 20,632,543 21,187,398 20,632,543 21,187,398
Piutang usaha 12,110,122 13,010,776 12,110,122 13,010,776
Piutang lain-lain 344,754 246,096 344,754 246,096
Aset lancar lainnya - - -
Aset tidak lancar lainnya -
lain-lain 5,239 14,291 5,239 14,291

Total 33,092,658 34,458,561 33,092,658 34,458,561

Liabilitas keuangan
Liabilitas yang diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi
Utang usaha 4,809,153 5,971,628 4,809,153 5,971,628
Utang lain-lain 575,593 555,239 575,593 555,239
Akrual 831,843 699,295 831,843 699,295

Total 6,216,589 7,226,162 6,216,589 7,226,162

a. Seluruh aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek


Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-
lain, aset lancar lainnya, utang usaha, utang lain-lain, dan akrual mendekati nilai tercatatnya
karena bersifat jangka pendek.

b. Aset keuangan tidak lancar


Aset keuangan tidak lancar disajikan pada nilai tercatatnya karena nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar tersebut karena tidak ada
jangka waktu pembayaran yang pasti.

27. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Manajemen risiko

Liabilitas keuangan pokok Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual.
Perusahaan juga memiliki berbagai aset keuangan, terutama seperti piutang usaha dan kas dan
setara kas, yang timbul secara langsung dari kegiatan operasional.

- 54 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

27. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen risiko (lanjutan)

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang
asing, risiko likuiditas, dan risiko harga komoditas. Tujuan manajemen resiko Perusahaan secara
keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak
yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan. Direksi memeriksa dan menyetujui semua
kebijakan untuk mengelola setiap risiko yang dijelaskan secara detail sebagai berikut:

a. Risiko kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.
Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat
kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini
merupakan kebijakan Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian
secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor dan lokal,
Perusahaan meminta kepada pelanggannya untuk melakukan pembayaran dimuka sebesar dua
puluh persen (20%) dari total utang mereka. Perusahaan memberikan jangka waktu kredit sampai
dengan 30 hari dan 60 hari untuk pelanggan-pelanggan tertentu dari faktur yang diterbitkan. Saldo
piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak
tertagih.
Selain piutang usaha dari pihak-pihak berelasi (Catatan 16), Perusahaan tidak memiliki
konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari kas dan setara kas, Perusahaan
berkemungkinan terkena dampak risiko kredit dari pihak “counterparty”. Perusahaan memiliki
kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit yang
tinggi dan hanya menempatkan investasi di bank dengan peringkat kredit yang tinggi.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar
nilai tercatat masing- masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi
keuangan.

b. Risiko mata uang asing

Risiko nilai tukar adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Pergerakan nilai tukar yang
berdampak pada Perusahaan kebanyakan berasal dari piutang usaha yang berasal dari penjualan
dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal atas dampak pergerakan mata
uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas,
fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan mata uang asing menghasilkan lindung nilai secara alami.

c. Risiko likuiditas

Perusahaan mengawasi dan mempertahankan tingkat kas dan setara kas yang dianggap cukup
untuk membiayai operasi Perusahaan dan untuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas.
Perusahaan juga secara reguler mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas.

Pada tanggal 30 Juni 2017, seluruh liabilitas keuangan perusahaan akan jatuh tempo kurang dari
1 tahun setelah tanggal laporan keuangan sebesar AS$6.123.279.

- 55 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2017 dan
untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

27. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

d. Risiko harga komoditas

Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas terutama diakibatkan oleh pembelian bahan
baku yaitu tembaga (copper cathode). Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi
oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan persediaan di pasar. Selain itu,
Perusahaan juga terkena fluktuasi harga jual produk jadi.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas
adalah dengan cara mengalihkan risikonya dengan mengalihkan kenaikan harga kepada
pelanggannya.

28. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF.

Berikut ini adalah beberapa amandemen dan penyempurnaan standar akuntansi yang telah disahkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan
keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan periode 30 Juni 2017:
• Amandemen PSAK 1: ”Penyajian Laporan Keuanga tentang Prakarsa Pengungkapan”,
berlaku efektif 1 Januari 2017.

Amandemen PSAK ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas,


fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan
akuntansi signifikan
• Amandemen PSAK 2: ”Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”, berlaku efektif 1
Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang


memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan non-kas.

• Amendemen PSAK 24 (Penyesuaian 2016): ”Imbalan Kerja”, berlaku efektif 1 Januari


2017 dengan penerapan dini diperkenankan.

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai
berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana
obligasi tersebut berada
• Amandemen PSAK 46: ”Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang Belum Direalisasi”, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini
diperkenankan.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi
atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa
aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

- 56 -

Anda mungkin juga menyukai