Anda di halaman 1dari 19

PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk

DAN
ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR


PADA TANGGAL TANGGAL 31 MARET 2004 DAN 2003

PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31
MARET 2004 DAN 2003
Catatan

2003
USD

217.990.764

211.408.475

162.833.455

163.466.795

LABA KOTOR

55.157.309

47.941.680

BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan Administrasi
Jumlah beban usaha

14.917.596
12.370.919
27.288.515

12.981.610
10.760.297
23.741.907

LABA USAHA

27.868.794

24.199.773

209.886
(28.386.063)
3.400.498
941.698
(23.833.981)

377.790
(27.312.029)
966.308
430.563
(25.537.368)

4.034.813

(1.337.595)

PENJUALAN BERSIH

12,13

2004
USD

BEBAN POKOK PENJUALAN

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Beban bunga
Laba (rugi) kurs bersih
Lain-lain bersih
Beban Lain-lain Bersih

2n

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN
BEBAN (KEUNTUNGAN) PAJAK
PENGHASILAN DITANGGUHKAN

2q
LABA(RUGI) SEBELUM HAK
PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI

4.034.813

(1.337.595)

HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS


ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

LABA (RUGI) BERSIH

4.034.813

(1.337.595)

0.003

(0.001)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM

PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1.

UMUM
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal
2 Oktober 1972 berdasarkan akta Notaris Ridwan Susilo S.H. No. 9. Perusahaan terdaftar
sebagai Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal 28 Pebruari 1975 dalam
rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 Jo Undang-undang
No. 12 tahun 1970. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. YA -5/439/25 tanggal 22 Desember 1975 serta diumumkan dalam
Tambahan No. 639 dari Berita Negara No. 70 tanggal 30 Agustus 1976. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai, antara lain, perubahan
nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 dan anggaran dasar Perusahaan untuk
menyesuaikan dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal
No.
Kep-13/PM/1997 tertanggal 30 April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik yang telah
memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan
No. C-5893
HT.01.04.TH99 tanggal 1 April 1999, serta diumumkan dalam Tambahan No.6265 dari Berita
Negara No. 80 tanggal 5 Oktober 2001.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi
bidang industri antara lain, pulp, kertas dan hasil-hasil produksi kertas. Perusahaan dan
pabriknya berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat berlokasi di jalan Raya
Surabaya Mojokerto, Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada
tahun 1977.
Pada tahun 1990, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 9.300.000
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga
Rp 9.500 per saham. Selanjutnya, Perusahaan telah menerbitkan hak atas saham (right issue)
yang juga dicatatkan pada bursa efek di Indonesia. Seluruh saham Perusahaan yang
ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya.
Berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, SH No. 96, tanggal 30 Juni 2003 susunan anggota
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2004 adalah sebagai berikut :
Komisaris

Direksi

.
1. Teguh Ganda Wijaya
2. Drs. John F. Pandelaki
3. Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman
4. Raymond Liu, Ph.D
5. Arthur Tahya
6. Letjen.TNI (Purnawirawan) Soetedjo
7. Hajjah Ryani Soedirman
8. Mas Achmad Daniri
9. Prof.DR. Teddy Pawitra
10. Kamardy Arief

Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
- Komisaris Independen

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Yudi Setiawan Lin


Direktur Utama
Hendra Jaya Kosasih
Direktur
Muktar Widjaja
Direktur
Suresh Kilam
Direktur
Indra Widjaja
Direktur
Michael Peter Black
Direktur
Agustian R Partawidjaja Direktur

Pada tanggal 31 Maret 2004 jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah lebih kurang 14.500
orang.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI


a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
di Indonesia .
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan meliputi pengungkapan dan penyajian akun-akun
yang diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 1999.
Laporan keuangan konsolidasi disajikan berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan
arus kas dan konsep biaya historis kecuali untuk aktiva tertentu seperti yang diungkapkan
dalam catatan ini yang dinilai dengan dasar selain biaya perolehan.
Laporan arus kas konsolidasi Perusahaan menyajikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
b. Prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
dimiliki secara langsung maupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari
50% atau perusahaan telah mempunyai kontrol atas ekuitas meskipun kepemilikan kurang
atau sama dengan 50%.
Semua transaksi dengan dan saldo antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi.
c. Setara Kas dan Aktiva lancar lainnya
Deposito berjangka dan rekening di bank dengan periode jatuh tempo tiga bulan atau kurang
terhitung dari saat penempatan dan yang tidak digunakan sebagai jaminan hutang
diklasifikasikan sebagai Setara Kas.
Rekening di bank dan deposito berjangka yang ditempatkan dalam bentuk rekening escrow
sehubungan dengan restrukturisasi hutang dan sinking fund dalam rangka pembayaran bunga
obligasi dicatat sebagai Aktiva lancar lainnya.
d. Piutang Usaha
Piutang dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih. Penyisihan piutang ragu-ragu
ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan
jika diperlukan.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, baik yang diperlakukan sama atau tidak sama seperti dengan
pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasi.

f. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi bersih, di mana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang
(weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang dan yang perputarannya
lambat ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan, jika
diperlukan.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya.
h. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Sebelum perubahan mata uang pelaporan Perusahaan ke dalam mata uang fungsional, aktiva
yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 1992 (kecuali untuk aktiva bukan bangunan
dengan taksiran masa manfaat 4 tahun atau kurang) dinilai kembali pada tahun 1997 .
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 52 pada tahun 1998 dan pengukuran kembali
Laporan Keuangan untuk tahun sebelumnya, selisih penilaian kembali aktiva tetap hanya
dicatat untuk tujuan pelaporan pajak.
Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai
berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
20
Mesin dan peralatan pabrik
20 dan 25
Alat pengangkutan
5
Perabot dan peralatan kantor
5
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang Akuntansi Tanah, perolehan tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya sehubungan dengan
perolehan atau perpanjangan hak penggunaan tanah yang terjadi setelah 01 Januari 1999
ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran umur ekonomis
tanah, mana yang lebih pendek. Sebelum 1 Januari 1999, biaya perolehan tanah termasuk
biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak penggunaan tanah, dan
tidak diamortisasi.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan harga perolehan, termasuk kapitalisasi
biaya pinjaman, dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Aktiva dalam penyelesaian ini
akan dipindahkan ke jenis aktiva tetap yang terjadi pada saat secara substansial telah selesai
dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya; pemugaran dan
penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aktiva tetap sudah tidak
digunakan lagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi
periode yang bersangkutan.

i. Penurunan Nilai Aktiva


Berdasarkan PSAK No. 48, Penurunan Nilai Aktiva, efektif 1 Januari 2000, aktiva tetap
dan aktiva tidak lancar lain-lain ditelaah penurunan nilainya apabila terdapat kejadian atau
perubahan kondisi yang memberi indikasi bahwa nilai tercatat aktiva mungkin tidak dapat
diperoleh kembali. Jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali,
kerugian penurunan nilai aktiva diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai yang
diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai aktiva.
Harga jual neto adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan aktiva dalam transaksi
antar pihak-pihak yang bebas, setelah dikurangi biaya yang terkait. Nilai pakai adalah nilai
sekarang dari taksiran aliran kas yang diharapkan akan diterima di masa datang atas
penggunaan aktiva dan dari penghentian penggunaan aktiva pada akhir masa manfaatnya.
Nilai yang dapat diperoleh kembali ditentukan untuk aktiva secara individual atau, jika tidak
memungkinkan, untuk unit penghasil kas.
j. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha, sesuai dengan PSAK No.30 Akuntansi Sewa Guna Usaha,
dicatat dengan menggunakan metode sewa guna usaha pembiayaan (capital lease) apabila
memenuhi semua kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tersebut tidak dipenuhi,
transaksi sewa guna usaha dicatat sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Berdasarkan metode capital lease, aktiva dan hutang sewa guna usaha dinyatakan sebesar
nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa
(harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.
Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Penyusutan aktiva sewa
guna usaha dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang diterapkan sama dengan aktiva tetap
yang diperoleh dari kepemilikan langsung.
Laba atau rugi atas transaksi penjuala n dan penyewaan kembali (sale -leaseback
transactions) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan.
Laba atau rugi ditangguhkan dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali dilaporkan
dalam "Laba atau Rugi Ditangguhkan atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Kembali".
k. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Sehubungan dengan PSAK No. 26 (revisi tahun 1997) mengenai Biaya Pinjaman, beban
bunga, rugi kurs atas pinjaman dan beban pinjaman lainnya sehubungan dengan pembangunan
aktiva dalam penyelesaian Perusahaan dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman ini
dihentikan pada saat aktiva yang bersangkutan secara substansial telah selesai dibangun dan
siap untuk digunakan.
l. Beban Emisi
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang dari Agio Saham-bersih sebagai
bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi, sesuai dengan surat keputusan Bapepam No.
Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Biaya emisi efek hutang dikurangkan langsung dari
hasil emisi. Selisih antara hasil emisi bersih dan nilai nominal dicatat sebagai diskonto atau
premium yang diamortisasi selama jangka waktu hutang tersebut.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat
Perusahaan mempunyai hak untuk menagih berdasarkan kontrak dan kepemilikan telah
beralih ke pembeli. Penjualan disajikan bersih dari Pajak Pertambahan Nilai, retur dan
potongan harga. Penjualan ekspor diakui pada saat barang dimuat di atas kapal pelabuhan
pengirim (FOB shipping point).
Beban diakui pada saat terjadinya.
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat (Dolar AS), termasuk transaksi
Anak perusahaan di luar Indonesia yang merupakan bagian integral dari Perusahaan, dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva
dan kewajiban moneter dalam mata uang selain dolar AS dijabarkan ke dalam dolar AS untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi
dibebankan pada usaha tahun berjalan kecuali yang dikapitalisasi dalam aktiva dalam
penyelesaian.
o. Instrumen Keuangan
Laba atau rugi atas kontrak berjangka mata uang asing dan swap mata uang yang
dipergunakan untuk tujuan lindung nilai (hedging) dihitung dengan menilai kembali kontrakkontrak yang belum jatuh tempo berdasarkan kurs yang berlaku pada akhir tahun dan
dibebankan dalam laporan laba rugi untuk dibandingkan dengan selisih kurs atas perubahan
mata uang asing yang lindung nilai. Premi atau diskonto yang timbul dari kontrak mata uang
asing diakui dalam laporan laba rugi selama periode lindung nilai .
Perbedaan suku bunga sehubungan dengan swap suku bunga untuk perlindungan pinjaman
yang terkait dinyatakan sebagai penyesuaian terhadap beban bunga selama jangka waktu
swap suku bunga.
Perusahaan menerapkan metode akuntansi mark to market untuk transaksi derivatif yang
bukan merupakan lindung nilai yang efektif (effective hedge) dan yang menghasilkan laba
atau rugi dalam periode terjadinya.
p. Waran
Waran pisah terdiri atas waran yang diterbitkan bersama-sama dengan modal saham dan
dapat diperdagangkan secara terpisah dari modal saham tersebut. Sesuai dengan PSAK No.
41 Akuntansi Waran, dana yang diterima dari pelaksanaan waran dan jumlah yang
dialokasikan sebagai nilai wajar tersebut, dicatat sebagai penambahan modal disetor dan agio
saham (atau sebagai pengurang dari agio saham jika nilai konversi dibawah nilai nominal
saham).

10

q. Beban (Penghasilan) Pajak


Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan beban (manfaat)
pajak sesuai dengan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Berdasarkan
metode tersebut, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dinilai untuk efek pajak di masa
mendatang atas perbedaan antara nilai tercatat aktiva dan kewajiban di laporan keuangan
dengan masing-masing dasar pengenaan pajaknya. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan hanya jika terdapat kemungkinan penghasilan kena pajak di
masa mendatang dapat dimanfaatkan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
tersebut.
r. Laba (Rugi) Bersih Per Saham
Perusahaan melakukan penerapan atas PSAK No.56 Laba per Saham dimana laba (rugi)
bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan yang
tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
beredar sepanjang tahun setelah memperhitungkan pengaruh penawaran umum terbatas
dengan hak memesan efek terlebih dahulu dan pelaksanaan waran yang bersifat dilutif. Laba
(rugi) bersih per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan
terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua
waran dilaksanakan pada saat penerbitan.

3.

KAS DAN SETARA KAS DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA

31 Maret 2004

31 Maret 2003

USD

USD

Kas dan Setara kas terdiri dari:


Kas
Bank pihak ketiga
Deposito berjangka Pihak ke tiga

437.788
28.304.905
3.963.870

237.254
11.767.070
5.176.548

Jumlah kas dan setara kas

32.706.563

17.180.872

Aktiva lancar lainnya :


Bank- Rekening Escrow
Deposito berjangka Rekening Escrow
Deposito berjangka sinking fund

6.238.515
89.941.998
1.029.215

601.042
68.606.991
992.086

97.209.728

70.200.119

129.916.291

87.380.991

Jumlah Aktiva lancar lainnya


Jumlah

11

4.

PIUTANG USAHA - LANCAR DAN TIDAK LANCAR


Rincian Piutang Usaha Lancar ini adalah sebagai berikut :
31 Maret 2004

31 Maret 2003

USD

USD

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa


Ekspor
Lokal

63.285.318
41.209.461
104.494.779

70.252.026
13.859.760
84.111.786

32.394.268
518.041

25.509.176
147.441

32.912.309

25.656.617

137.407.088

109.768.403

Pihak ketiga
Ekspor
Lokal

Jumlah

Rincian Piutang Usaha Tidak Lancar per 31 Maret 2004 sebesar USD 213.026.216 dan per 31 Maret
2003 sebesar USD 224.375.847 adalah merupakan piutang dari beberapa perusahan afiliasi.

5.

PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang lain - lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa - tidak lancar sebesar
US$ 108.910.980 dan US$ 111.316.298 pada tanggal 31 Maret 2004 dan 2003, sebagian
besar merupakan penempatan dana yang tidak
dikenakan bunga dari Tjiwi Kimia
Trading (II) Ltd. dan Tjiwi Kimia Trading III (BVI) Ltd., Anak Perusahaan, pada APP
International Finance (BVI) III Ltd., British Virgin Islands.

6.

PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari :

Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu
Jumlah

31 Maret 2004

31 Maret 2003

USD

USD

73.129.817
15.560.241
98.570.850
22.968.876

74.042.213
20.886.230
63.169.970
25.851.459

210.229.784

183.949.872

12

7.

AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari :
31 Maret 2004

31 Maret 2003

USD

USD

Biaya perolehan :

8.

Hak atas tanah


Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan pabrik
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aktiva dalam penyelesaian

24.547.790
127.553.015
1.580.539.698
10.433.624
19.324.850
10.920.277

24.350.687
127.087.588
1.575.840.636
10.417.822
18.999.033
1.869.198

Jumlah
Dikurangi : akumulasi penyusutan

1.773.319.254
561.835.514

1.758.564.964
491.276.103

Nilai Buku

1.211.483.740

1.267.288.861

HUTANG BANK
Hutang bank terdiri dari:

PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta


Bank ABN Amro, Jakarta
PT Bank Pan Indonesia Tbk, Jakarta
Spectrum Investment Management
Dresdner Kleinwort Wassertein Limited
American Express Bank, Jakarta
PT Bank Credit Lyonnais Indonesia, Jakarta
Jumlah

9.

31 Maret 2004

31 Maret 2003

USD

USD

38.248.131
5.880.073
3.092.382
33.638
133.709
9.609
47.397.542

50.042.883
5.040.156
2.803.274
133.709
9.609
58.029.631

HUTANG USAHA
Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa


Impor
Lokal

31 Maret 2004

31 Maret 2003

USD

USD

3.572.020
17.489.551

10.686.618
83.142.670

21.061.571

93.829.288

Pihak ketiga
Impor
Lokal

45.835.456
29.785.238

47.967.526
8.992.222

Jumlah

75.620.694
96.682.265

56.959.748
150.789.036

13

10. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Kewajiban jangka panjang terdiri dari:
31 Maret 2004
USD
Hutang wesel bayar dengan tingkat bunga 10%
jatuh tempo 2004
Hutang wesel bayar dengan tingkat bunga
13,25% jatuh tempo 2001
Orleans Offshore Investment Limited
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
Bank of America NT & SA dan ABN Amro
Bank N.V, USA
Bayerrische Vereinsbank AG, Munich, Jerman
Mitsubishi Corporation, Jepang
Hutang obligasi dengan tingkat bunga 17.675%
jatuh tempo 2001
IKB Deutsche Bank, Jerman
Nissho Iwai International Pte. Ltd., Singapura
Belloit Corp., Amerika Serikat
ABN Amro Bank (Deutscheland) AG, Dusseldorf,
dan Bank Of America N.T & S.A, Frankfurt,
Jerman
Bank Of America N.T & S.A, London, Inggris
dan ABN Amro Bank N.V, Stockholm, Swedia
Export Development Corporation, Kanada
Norwest Bank Minnesota, N.A., Amerika Serikat
Merita Bank Ltd., Singapura
ABN Amro Bank (Deutscheland) AG, Cologne,
Jerman
ABN Amro Bank (Deutscheland) AG, Hamburg,
Jerman

31 Maret 2003
USD

600.000.000

600.000.000

200.000.000

200.000.000

127.477.265
-

125.847.514

45.466.441
49.500.490
33.972.848

45.466.441
43.834.088
29.708.392

23.292.000
21.922.383
15.623.727
13.178.960

22.115.804
20.074.636
13.662.433
13.178.960

5.227.500

5.227.500

4.415.426
3.225.140
2.682.494
2.271.200

4.415.426
3.225.140
2.682.494
2.271.200

1.943.171

1.720.734

519.288

519.288

Jumlah

1.150.718.333

1.133.950.050

Dikurangi beban ditangguhkan bersih


Bersih

1.904.265
1.148.814.068

5.159.990
1.128.790.060

1.148.814.068
-

1.128.790.060
-

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu


tahun
Bagian jangka panjang

Per tanggal 31 Maret 2004 dan 2003, Perusahaan masih dalam keadaan Standstill dan masih dalam
tahap Restructuring sehingga seluruh hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo belum dapat
dilunasi. Seluruh hutang jangka panjang menjadi jatuh tempo dalam satu tahun sejak standstill.
Pada bulan Agustus 1997, Tjiwi Kimia Finance Mauritius Limited (Penerbit), Anak Perusahaan
yang dimiliki seluruhnya, menerbikan wesel bayar (Guaranteed Senior Notes) sejumlah US$ 600 juta
yang akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2004, kecuali dilakukan pelunasan terlebih dahulu. Wesel
bayar ini dibebani tingkat bunga sebesar 10% per tahun yang terhutang dalam cicilan tengahtahunan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus terhitung sejak diterbitkannya wesel bayar. Wesel
bayar ini diterbitkan dan dicatat di Bursa Efek Luxembourg serta dijamin secara tidak bersyarat oleh
Perusahaan.

14

Pada bulan Agustus 1994, Tjiwi Kimia International Finance Company B.V. (Penerbit), Anak
Perusahaan yang dimiliki seluruhnya, menerbitkan wesel bayar sejumlah US$ 200 juta dengan
tingkat bunga 13,25% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2001. Wesel bayar tersebut diterbitkan
dan didaftarkan di Bursa Efek Luxembourg serta dijamin oleh Perusahaan. Wesel bayar tersebut
juga telah disetujui oleh U.S. SEC.
Pada tanggal 30 September 2000, Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
mengadakan Perjanjian Kredit dengan fasilitas sejumlah US$ 19.670.911, US$ 57.642.482 dan Rp
387.805.871.418.
Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dan perubahan terakhir
memperpanjang jatuh tempo menjadi tanggal 30 September 2003. Fasilitas ini dikenakan tingkat
bunga 10% untuk fasilitas Dolar AS dan 17% untuk fasilitas Rupiah. Hutang ini timbul di tahun 2000
karena piutang usaha ekspor yang tidak tertagih dari pelanggan ekspor yang sebelumnya dijual
secara tanpa recourse kepada BII.Pada bulan Maret 2001, berdasarkan Perubahan Perjanjian
Kredit dengan BII, bank yang mempunyai hubungan istimewa, hutang Perusahaan ke BII meningkat
sebesar US$ 5 juta. Jumlah ini merupakan bagian dari hutang wesel bayar dengan tingkat bunga
13,25% jatuh tempo 2001. Hutang kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) telah
dialihkan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak tanggal 5 Nopember 2001.
Badan Penyehatan Perbankan Indonesia (BPPN) mengalihkan pinjaman 4 (empat) anak
perusahaaan APP (PIOC) kepada Orleans Offshore Investment Limited berdasarkan perjanjian
jual beli tanggal 10 Februari 2004 yang disahkan oleh Irawan Soerodjo, Notaris di Jakarta dengan
akta no.104/L/2004 pada tanggal yang sama , sesuai dengan Cessie Agreement ( Perjanjian
Pengalihan Hak Tagih ) No.95 tanggal 17 Februari 2004 yang disahkan oleh notaris yang sama.
Pada bulan September 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank of America
N.T. & S.A., Amerika Serikat dan ABN AMRO Bank N.V., Amerika Serikat, dimana bank-bank
tersebut setuju untuk menyediakan fasilitas pendanaan impor sejumlah US$ 67.698.384. Dalam
fasilitas tersebut Asia Pulp & Paper Company Ltd. (APP), pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, bertindak sebagai penjamin serta dijamin pula oleh Export-Import Bank, Amerika Serikat.
Pinjaman ini terhutang dalam 20 kali cicilan tengah-tahunan mulai 15 Nopember 1998.
Pada berbagai tanggal pada tahun 1998 dan 1997, Perusahaan mengadakan lima perjanjian dengan
Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG, Munich, Jerman, untuk pendanaan impor mesin stationery.
Nilai kontrak impor tersebut sebesar DEM 137,3 juta, dimana sejumlah DEM 116,7 juta didanai oleh
bank. Fasilitas ini terhutang dalam 10 sampai 20 kali cicilan tengah tahunan mulai 30 April 1998.
Fasilitas ini dijamin oleh APP (untuk fasilitas sejumlah DEM 45,7 juta) dan/ atau Hermes
Kreditversicherungs-AG, Jerman untuk asuransi kredit ekspor (untuk total fasilitas DEM 116,7 juta).
Pada tahun 2000, jumlah fasilitas pinja man dari 2 perjanjian sejumlah DEM 45,7 juta diubah menjadi
Euro 23,3 juta.
Pada bulan Mei 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Beloit Asia Pacific (L) Inc.,
Malaysia (Beloit) dan Mitsubishi Corporation, Jepang (MC), dimana Beloit setuju untuk memasok
mesin kertas (uncoated and pigment coated fine papers machine) kepada Perusahaan. MC akan
bertindak sebagai subkontraktor terpilih dan setuju untuk merancang, memproduksi dan memasok
peralatan yang diperlukan serta melakukan pekerjaan rancang bangun. Nilai kontrak pembelian
sebesar JP 2.116.284.280, dimana sejumlah JP 1.798.841.638 terhutang kepada MC dalam 16
kali cicilan tengah-tahunan yang sama selama 8 tahun, dengan cicilan pertama selambat-lambatnya
15 Maret 1998. Tingkat bunga dihitung sebesar 3,8% per tahun dari saldo menurun. Pinjaman ini
dijamin dengan mesin yang diperoleh melalui fasilitas ini. Pada tanggal 31 Maret 2004, saldo dari
fasilitas kredit ini sebesar JPY1.124.276.026
Pada bulan Maret 1994, Perusahaan mengadakan kontrak pembelian dengan MC, dimana
Perusahaan setuju untuk membeli mesin kertas (fine paper machinery). Nilai kontrak adalah sebesar
JP 8.569.541.913, di mana sebesar JP 6.978.414.341 terhutang kepada MC dalam 16 kali cicilan
tengah-tahunan yang sama, mulai September 1995. Pinjaman ini dilindungi dengan perjanjian swap

15

suku bunga dan mata uang asing dengan Credit Suisse First Boston Ltd., Hong Kong. Pada tanggal
3 Nopember 2000, Perusahaan dan MC setuju untuk mengadakan perubahan perjanjian dimana
Perusahaan membeli satu set CD Caliper Profiler yang telah dipasang pada mesin kertas
Perusahaan, MPM No.10. Jumlah nilai barang tersebut adalah sebesar JPY 247,351,250 yang
terhutang kepada MC dalam 6 bulan kali cicilan tengah-tahunan mulai Juni 2001. Pada tanggal 31
Maret 2004, saldo dari fasilitas kredit ini JPY 2.428.105.735.
Pada bulan Oktober 1996, Perusahaan menerbitkan dan mencatatkan pada Bursa Efek Surabaya,
obligasi Tjiwi Kimia I yang jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2001 sejumlah Rp. 200 miliar.
Obligasi ini dibebani tingkat bunga sebesar 17,675% per tahun. Hasil bersih penerbitan obligasi ini
digunakan oleh Perusahaan melunasi kembali sebagian hutang bank dan kewajiban jangka panjang
Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh harta Perusahaan, baik bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang dimiliki sekarang maupun di kemudian hari. Pada tanggal 15 Januari 2002,
berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati S.H., no. 27, Obligasi tersebut telah diperpanjang
selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 8 Nopember 2001 sampai dengan tanggal 8 Nopember 2006.
Pada berbagai tanggal pada tahun 1999, 1998 dan 1997, Perusahaan mengadakan tujuh perjanjian
dengan IKB Deutsche Industriebank Aktiengesellschaft, Dusseldorf, Jerman, untuk pendanaan
impor mesin stationery. Nilai kontrak impor tersebut sebesar DM 57,6 juta, US$ 2,4 juta dan Euro 2
juta, dimana sejumlah DEM 49 juta, US$ 2 juta dan Euro 1,8 juta didanai oleh bank. Fasilitas ini
terhutang dalam 10 sampai 16 kali cicilan tengah tahunan paling cepat dimulai 30 Juni 1998. Fasilitas
ini dijamin oleh APP dan asuransi kredit ekspor oleh Hermes Kreditversicherungs-AG, Jerman.
Pada bulan Juni 1999, hutang sebesar DEM 7.964.500 telah dikonversikan menjadi US$ 4.243.207.
Pada bulan April 1998, sebagaimana diubah pada bulan September 1998, Perusahaan mengadakan
perjanjian dengan Beloit Corporation, Amerika Serikat (Beloit), untuk pendanaan impor salah satu
dari mesin kertas dengan jumlah maksimum sebesar US$ 17 juta. Fasilitas ini terhutang dalam
8 cicilan tengah tahunan mulai September 1998 dan dibebani bunga pertahun sebesar 3,125% di atas
LIBOR. Fasilitas ini dijamin oleh APP. Beloit selanjutnya mengalihkan hutang ini kepada Bank One,
N.A, Chicago, Amerika Serikat.
Pada bulan Mei 1995, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Nissho Iwai International Pte.
Ltd., Singapura (Nissho Iwai) untuk pembiayaan Off Machine Coater (OMC). Nilai kontrak
pembelian mesin adalah sebesar JP 6.282.500.000 dimana sejumlah JP 5.340.125.000 didanai
oleh Nissho Iwai dan terhutang dalam 13 kali cicilan tengah-tahunan. Pinjaman ini dibebani bunga
sebesar 2% di atas JP-LIBOR enam bulan. Pinjaman ini dijamin dengan mesin yang diperoleh
melalui fasilitas ini dan oleh PT Purinusa Ekapersada, pemegang saham utama.
Pada bulan Desember 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank
(Deutscheland), AG, Dusseldorf dan Bank of America N.T. & S.A., Frankfurt, Jerman, untuk
pendanaan impor mesin kertas. Nilai kontrak impor tersebut sebesar US$ 8.200.000, dimana
sejumlah US$ 6.970.000 didanai oleh bank. Fasilitas ini terhutang dalam 20 cicilan tengah tahunan
terhitung enam bulan sejak tanggal perjanjian atau 30 Nopember 1998. Fasilitas ini dijamin oleh
asuransi kredit ekspor dengan Pemerintah Republik Federal Jerman melalui Hermes
Kreditversicherungs-AG, Jerman.
Pada bulan Januari 1998, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank N.V.,
Stockholm, Swedia dan Bank of America N.T & S.A., London, Inggris, untuk pendanaan impor
mesin produksi kertas. Nilai kontrak impor tersebut sebesar US$ 6.457.772, dimana sejumlah
US$ 5.937.378 didanai oleh bank. Fasilitas ini terhutang dalam 20 cicilan tengah tahunan terhitung
enam bulan setelah beroperasi atau 30 September 1998. Hutang ini dijamin oleh EKN, Badan
Penjamin Kredit Ekspor Swedia.
Pada bulan Januari 1998, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Export Development

16

Corporation, Kanada, untuk pendanaan pembelian barang dan/atau jasa dengan jumlah maksimum
US$ 10 juta. Fasilitas ini terhutang dalam 20 kali cicilan tengah tahunan mulai 30 September 1998
dan dibebani bunga sebesar 8,3% per tahun.Fasilitas ini dijamin oleh APP.
Pada bulan April 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan The Trade Bank (sebelumnya
Norwest Bank Minnesota, N.A)., Amerika Serikat untuk pendanaan impor mesin cetak kertas dan
peralatan prosesnya. Nilai kontrak impor tersebut adalah US$ 11.969.285 dimana seluruhnya didanai
oleh bank tersebut. Fasilitas tersebut dijamin oleh Export-Import Bank, Amerika Serikat dan
terhutang selama 5 tahun untuk pinjaman sejumlah US$ 6.025.260 dan 7 tahun untuk pinjaman
sejumlah US$ 5.944.025.
Pada bulan September 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Merita Bank Ltd.,
Singapura untuk pendanaan impor mesin roll handling system. Nilai kontrak impor tersebut adalah
sebesar US$ 6.680.000, dimana sejumlah US$ 5.678.000 didanai oleh bank tersebut. Pinjaman ini
terhutang dalam 10 kali cicilan tengah-tahunan mulai enam bulan setelah tanggal pengiriman
pertama mesin atau 30 Juni 1998. Pinjaman ini dijamin oleh APP dan Finnvera (Dahulu Badan
Penjamin Finlandia)
Pada bulan Maret 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank
(Deutschland) AG, Cologne, Republik Federasi Jerman untuk pendanaan mesin envelopes dan
padded envelopes. Nilai kontrak impor tersebut adalah sebesar DEM 9.152.900, dimana sejumlah
DEM 7.779.965 didanai oleh bank tersebut. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali cicilan tengahtahunan mulai enam bulan setelah tanggal pengiriman mesin pertama atau 31 Juli 1998 mana yang
paling cepat dan dijamin oleh asuransi kredit ekspor dengan Pemerintah Republik Jerman melalui
Hermes Kreditversicherungs-AG.
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank
(Deutschland) AG, Hamburg, Republik Federasi Jerman untuk pendanaan impor corrugated
kontrak impor tersebut adalah sebesar Dolar AS ekuivalen dari DEM
9.638.000, dimana sejumlah Dolar AS ekuivalen dari DEM 7.710.400 didanai oleh bank tersebut.
Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali cicilan tengah-tahunan sejak bulan Oktober 1996 dan dijamin
oleh asuransi kredit ekspordari Pemerintah Republik Federasi Jerman melalui Hermes
Kreditversicherungs-AG.

11. MODAL SAHAM


Rincian modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dengan nilai nominal Rp 1.000 pada
tanggal 31 Maret 2004 dan 2003:
31 Maret 2004

Pemegang Saham

Jumlah
Saham

________________

PT Purinusa Ekapersada

Masyarakat dan koperasi


Jumlah

Persentase
Kepemilikan

Jumlah

_____________

846.179.619
489.522.621

63,35%
36,65%

1.335.702.240

100,00%

USD

342.816.450
194.353.099
537.169.549

17

31 Maret 2003

Pemegang Saham

Jumlah
Saham

________________

PT Purinusa Ekapersada
Masyarakat dan koperasi
Jumlah

Persentase
Kepemilikan

Jumlah

_____________

846.171.816
489.530.424

63,35 %
36,65 %

USD 342.813.289
194.356.260

1.335.702.240

100,00%

537.169.549

12. PENJUALAN BERSIH


Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut :
Tiga bulan yang berakhir pada
Tanggal-tanggal 31 Maret
2004
2003
USD
USD
Lokal
Kertas
Buku tulis
Barang pengemas dan lain-lain
Ekspor
Kertas
Buku tulis
Barang pengemas dan lain-lain

Jumlah

22.312.708
13.300.709
12.191.412
47.804.829

22.379.935
9.147.475
12.989.263
44.516.673

142.003.757
27.358.358
823.820
170.185.935

143.856.565
21.961.043
1.074.194
166.891.802

217.990.764

211.408.475

13. INFORMASI SEGMEN

Perusahaan bergerak dalam dua segmen usaha yaitu produk kertas dan produk barang
pengemas. Lini produk untuk segmen produk kertas terutama terdiri dari kertas cetak dan tulis
dan produk kertas terkait lainnya, sedangkan lini produk untuk produk pengemas hanya terdiri
dari kotak karton pengemas. Termasuk dalam segmen produk pengemas adalah penjualan
produk kimia sampingan perusahaan, yang tidak signifikan.

18

Informasi atas segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut (dalam ribuan USD) :
Tiga bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret
2004
2003
Informasi Berdasarkan Wilayah Geografis
Penjualan Bersih :
Luar Negeri
Domestik
Penjualan Bersih Konsolidasi

170.186
47.805
217.991

166.892
44.516
211.408

Informasi Berdasarkan Jenis Produk


Penjualan Bersih :
Produk kertas
Produk pengemas dan lainnya
Penjualan Bersih Konsolidasi

204.976
13.015
217.991

197.345
14.063
211.408

Laba Usaha :
Produk kertas
Produk pengemas dan lainnya
Laba Usaha Konsolidasi

26.205
1.664
27.869

22.590
1.610
24.200

Jumlah Aktiva
Produk kertas
Produk pengemas dan lainnya

94%
6%

93%
7%

14. GUGATAN DAN TUNTUTAN YANG MATERIAL


Berikut ini adalah gugatan dan tuntutan yang signifikan yang melibatkan Perusahaan dan grup
APP
1. Bank One N.A. (Bank One dan dahulu First National Bank of Chicago) mengajukan
gugatan terhadap Perusahaan dan Indah Kiat atas kegagalan pembayaran promisorry
notes yang telah diterbitkan serta menggugat APP sebagai penjamin kedua promisorry
notes tersebut. Perusahaan dan Indah Kiat menerbitkan promissory notes sebagai
pembayaran atas pembelian mesin dan peralatan. Klaim yang ditujukan kepada Perusahaan
dan Indah Kiat adalah masing-masing sebesar AS$ 9,8 juta dan AS$ 14,8 juta.
Pada tanggal 18 Februari 2004, hakim memerintahkan semua pihak untuk melengkapi
pencarian fakta-fakta tertulis dan membuat keputusan siapa yang akan memberikan
kesaksian dari Bank One dan APP. Sidang selanjutnya dijadwalkan pada tanggal 21 April
2004.
2. Berdasarkan surat dari penasehat hukum Perusahaan tanggal 10 Juli 2001 yang telah
diubah pada tanggal 15 November 2001, Perusahaan, melalui kuasa hukumnya, mengajukan
gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap pelanggannya yaitu City Success
Ltd., Lucky Clover Limited, Red Chips International Limited, Shinning Armour International
Limited dan Yale Han Trading Ltd., semua dengan alamat terdaftar yang terakhir diketahui
di British Virgin Islands, sehubungan dengan tidak tertagihnya piutang usaha Perusahaan ke
perusahaan-perusahaan tersebut yang timbul dari penjualan ekspor produk kertas

19

Perusahaan di mana gugatan Perusahaan adalah sebesar AS$ 97.209.899, AS$ 73.973.655,
AS$ 81.658.107, AS$ 60.303.696 dan AS$ 41.142.209 atau berjumlah seluruhnya
AS$ 354.287.566 (yang meliputi saldo piutang sejumlah AS$ 85.729.850 ditambah bunga
dan ganti kerugian) ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun sejak tanggal
permohonan gugatan sampai dengan tanggal pembayaran dilakukan oleh pelanggan.
Pada bulan April 2002, pengadilan telah mengeluarkan keputusan pengadilan yang
memenuhi gugatan perusahaan untuk sebagian yaitu City Success Limited
(AS$ 33.918.190,63), Lucky Clover Limited (AS$ 15.133.927,43), Red Chips International
Limited (AS$ 5.001.016,62), Shinning Armour International Limited (AS$ 17.515.538) dan
Yale Han Trading Limited (AS$ 7.533.163). Selain itu hakim juga memutuskan untuk
menghukum pihak tergugat dengan membayar bunga sebesar 6% per tahun terhitung sejak
gugatan didaftarkan di pengadilan sampai dengan tanggal pembayaran.
Pada bulan Agustus 2003, melalui kuasa hukum Perusahaan di British Virgin Islands,
Perusahaan telah memintakan pelaksanaan eksekusi atas keputusan pengadilan Indonesia
di pengadilan British Virgin Islands. Pada akhir tahun 2003, Perusahaan memperoleh
keputusan yang mengabulkan permohonan Perusahaan atas kasus gugatan di atas dari
pengadilan British Virgin Islands.
3. Peregrine Fixed Income Limited, Hongkong, memperoleh keputusan menang dalam kasus
tuntutan atas Perusahaan, namun Perusahaan akan melakukan banding terhadap putusan
tersebut.
4. Pada tanggal 21 Mei 2002, Franklin Universal Trust dan perusahaan-perusahaan dalam
grup Franklin (Grup Franklin sebagai penggugat) menuntut atas kerugian yang terjadi atas
pembelian instrumen-instrumen hutang APP. Penggugat menuduh bahwa tergugat telah
melakukan kesalahan penyajian yang material dalam laporan keuangan kepada para
penanam modal. Grup Franklin telah menarik kembali tuntutannya.
5. Pada tanggal 12 Juli 2002, Perusahaan dan direksi serta karyawan-karyawan tertentu,
bersama akuntan terdahulu dan pihak-pihak lain yang berafiliasi dengan Perusahaan,
didaftar sebagai tergugat di dalam kasus gugatan oleh Franklin Universal Trust dan
beberapa pihak yang berafiliasi dengan Franklin Templetion of Mutual Funds (Grup Franklin
sebagai Penggugat). Grup Franklin mengklaim telah membeli surat-surat hutang berharga
yang diterbitkan oleh Perusahaan dan atau perusahaan-perusahaan afiliasinya. Grup
franklin menyatakan prospektus dan paparan publik yang berhubungan dengan penjualan
surat-surat hutang berharga mengandung informasi yang menyesatkan dan salah saji
material. Grup Franklin juga telah menyampaikan tuntutan berbagai pelanggaran hukum dan
kelalaian kepada Perusahaan. Para pihak saat ini terlibat dalam proses pembuktian
Securities and Exchange Commission (SEC) telah membuat penyelidikan tidak resmi untuk
mendapatkan informasi dan dokumen-dokumen yang terkait, antara lain, beberapa masalah
pokok dalam pernyataan Franklin Universal Trust melawan APP. Perusahaan telah
menanggapi penyelidikan tersebut dengan menyediakan informasi dan dokumen-dokumen
secara rahasia. Kuasa hukum perusahaan belum menerima penyelidikan lebih lanjut dari
SEC.
Pada tanggal 24 Februari 2004, APP mengajukan gugatan balik terhadap pihak ketiga yang
telah memberikan nasehat untuk melakukan investasi dalam instrumen surat berharga yang
dikeluarkan oleh APP.

20

15. RESTRUKTURISASI HUTANG


Ringkasan peristiwa signifikan sehubungan dengan restrukturisasi hutang Grup APP, termasuk
Perusahaan, sejak tahun 2001 adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 12 Maret 2001, APP dan Anak perusahaannya, termasuk Perusahaan
mengumumkan standstill atas seluruh pembayaran kewajiban dari Grup APP (termasuk
APP, sebagai perusahaan holding di Singapura). Pengumuman ini pada dasarnya merupakan
pengakuan dari APP atas ketidakmampuan Grup APP, termasuk Perusahaan untuk
membayar hutangnya tepat waktu.
b. Pada tanggal 9 April 2001 telah diadakan suatu pertemuan antara APP dan penasehatpenasehat keuangan APP serta krediturnya dimana diajukan pembentukan dari beberapa
komite kreditur, dengan tujuan untuk memfasilitasi diskusi restrukturisasi hutang secara
konsensus dan kemudian diimplementasikan. Ada empat (4) komite yakni, komite pemegang
obligasi publik, komite bank, komite Perusahaan Perdagangan Jepang, dan komite agen kredit
ekspor. Sejak saat itu APP telah melakukan diskusi dengan komite tersebut. Tujuan dari
perundingan tersebut adalah untuk merundingkan dan menyetujui rencana restrukturisasi
hutang untuk diberikan kepada seluruh kreditur finansial dari Grup APP.
c. Sehubungan dengan kegiatan komite yang memfokuskan pada perusahaan-perusahaan APP
yang beroperasi di Indonesia, pertemuan dan perundingan dilaksanakan secara rutin antara
kelompok APP dan komite tersebut.
Perundingan difokuskan pada hal-hal berikut:

Perkembangan atas ketentuan-ketentuan pokok restrukturisasi yang didasarkan atas


aliran kas yang disepakati; dan

Inisiatif dicapai dengan peningkatan transparansi dan efisiensi


d. Pada tanggal 28 September 2002, APP dan PIOC yaitu Perusahaan, Indah Kiat, Lontar
Papyrus dan Pindo Deli menyetujui Preliminary terms di Bali (Bali Accord) dengan kreditur
utama tertentu yang berisi prinsip-prinsip dasar restrukturisasi. Perusahaan-perusahaan ini
juga meyetujui Preliminary term sesuai dengan restrukturisasi pada Perusahaan.
e. Pada awal Desember 2002, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengedarkan
kepada komite kreditur, preliminary agreement yang berisi restrukturisasi hutang dan
komposisi yang berhubungan dengan PIOC. Preliminary agreements ini mencerminkan Bali
Accord serta hasil dari perundingan lanjutan restrukturisasi hutang dengan para kreditur.
Preliminary agreements tersebut ditanda-tangani di Jakarta pada tanggal 18 Desember
2002, antara PIOC dan kreditur tertentu mereka masing-masing, termasuk BPPN.
Perwakilan dari berbagai agen kredit ekspor dan Perusahaan Perdagangan Jepang ikut dalam
penandatanganan tersebut dan selanjutnya pada konferensi pers berikutnya, menyatakan
dukungan atas preliminary agreement dalam berbagai tingkatan.
Preliminary Agreements dimaksudkan untuk mendokumentasikan rincian dari persyaratan
restrukturisasi dan pelaksanaannya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
dalam preliminary agreement, yang akan dirundingkan, diselesaikan dan ditandatangani oleh
setiap PIOC dan krediturnya pada tanggal yang akan ditetapkan sesuai dengan ketentuanketentuan tersebut.

21

f.

Konsensus restrukturisasi hutang yang dilakukan sehubungan dengan Perusahaan dan Anak
perusahaan sangat rumit dan secara terus menerus melibatkan analisa dari banyak transaksi
yang menjangkau banyak peraturan dan hukum dan oleh sebab itu membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menyelesaikannya. Perusahaan telah memulai proses verifikasi hutang dan
mengharapkan bukti-bukti hutang untuk diserahkan kepada perusahaan. Verifikasi dari
transaksi yang muncul dari bukti-bukti tersebut mengharuskan Perusahaan atau Anak
perusahaan untuk mengakui tambahan kewajiban atau denda, yang tidak dapat ditentukan
dengan tepat atau tidak diketahui sampai dengan penyelesaian laporan keuangan ini.

g. Pada tanggal 23 Mei 2003, Perusahaan, BPPN, dan Agen Kredit Ekspor (ECA)
menegosiasikan permasalahan yang masih belum diselesaikan di Jakarta (Jakarta Accord).
Pada tanggal 10 Juni 2003, Perusahaan, BPPN, dan ECA tertentu merundingkan beberapa
persyaratan keuangan tertentu di Jakarta (the Term Sheet), dan selanjutnya pada tanggal 25
September 2003 merundingkan ringkasan dari permasalahan tersebut (the Final Summary).
Pada tanggal 30 Oktober 2003, PIOC menandatangani Master Restructuring Agreements
(MRA) dengan BPPN, ECA, bank-bank komersial internasional tertentu dan perusahaan
perdagangan Jepang (atau secara kolektif disebut kreditur yang berunding). MRA ini dan
dokumen restrukturisasi lainnya merupakan dokumen restrukturisasi yang definitif berupa
Perjanjian Komposisi dan Restrukturisasi Hutang yang telah ditandatangani pada tanggal 18
Desember 2002.
PIOC merencanakan mengundang kreditur yang tidak ikut menandatangani MRA, termasuk
pemegang obligasi luar negeri untuk berpartisipasi dalam restrukturisasi hutang. Berlakunya
restrukturisasi tergantung apakah terdapat paling sedikit 90% kreditur dari masing-masing
PIOC yang dapat menerima ketentuan-ketentuan restrukturisasi yang diajukan pada atau
sebelum tanggal 31 Maret 2004, atau tanggal tertentu yang akan disepakati oleh pihak-pihak
yang berunding.

h. Pada tanggal 31 Maret 2004, Perusahaan dan ketiga PIOC lainnya (secara bersama disebut
Debtors), Purinusa dan Accepting Creditors sesuai dengan MRA yang disebut di atas
membuat Extention Letter dimana Debtors meminta Accepting Creditors untuk
memperpanjang Long Stop Date sesuai MRA. Debtors juga meminta Accepting Creditors
menjadi Consenting Creditors dengan memberi izin sesuai dengan Extention Letter.
Sesuai dengan Extention Date Long Stop Date akan diperpanjang sampai dengan tanggal
31 Mei 2004 (Extended Long Stop Date). Pada saat Effective Date tidak terjadi pada atau
sebelum 31 Mei 2004 Long Stop Date secara otomatis akan diperpanjang sampai tanggal 30
Juni 2004.
Masing-masing Debtors dan Purinusa menerima dan setuju bahwa dari dan setelah
Extention Date, masing-masing Accepting Creditor akan mempunyai hak mundur terhadap
provisi MRA, dan jika Long Stop Date secara otomatis diperpanjang sampai 30 Juni 2004
dari dan setelah 31 Mei 2004 masing-masing Accepting Creditor akan mempunyai hak
mundur terhadap provisi MRA.

16. REKLASIFIKASI AKUN


Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2003, telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2004.

Anda mungkin juga menyukai