DAN
ANAK PERUSAHAAN
2003
USD
217.990.764
211.408.475
162.833.455
163.466.795
LABA KOTOR
55.157.309
47.941.680
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan Administrasi
Jumlah beban usaha
14.917.596
12.370.919
27.288.515
12.981.610
10.760.297
23.741.907
LABA USAHA
27.868.794
24.199.773
209.886
(28.386.063)
3.400.498
941.698
(23.833.981)
377.790
(27.312.029)
966.308
430.563
(25.537.368)
4.034.813
(1.337.595)
PENJUALAN BERSIH
12,13
2004
USD
2n
2q
LABA(RUGI) SEBELUM HAK
PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI
4.034.813
(1.337.595)
4.034.813
(1.337.595)
0.003
(0.001)
UMUM
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal
2 Oktober 1972 berdasarkan akta Notaris Ridwan Susilo S.H. No. 9. Perusahaan terdaftar
sebagai Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal 28 Pebruari 1975 dalam
rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 Jo Undang-undang
No. 12 tahun 1970. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. YA -5/439/25 tanggal 22 Desember 1975 serta diumumkan dalam
Tambahan No. 639 dari Berita Negara No. 70 tanggal 30 Agustus 1976. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai, antara lain, perubahan
nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 dan anggaran dasar Perusahaan untuk
menyesuaikan dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal
No.
Kep-13/PM/1997 tertanggal 30 April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik yang telah
memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan
No. C-5893
HT.01.04.TH99 tanggal 1 April 1999, serta diumumkan dalam Tambahan No.6265 dari Berita
Negara No. 80 tanggal 5 Oktober 2001.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi
bidang industri antara lain, pulp, kertas dan hasil-hasil produksi kertas. Perusahaan dan
pabriknya berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat berlokasi di jalan Raya
Surabaya Mojokerto, Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada
tahun 1977.
Pada tahun 1990, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 9.300.000
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga
Rp 9.500 per saham. Selanjutnya, Perusahaan telah menerbitkan hak atas saham (right issue)
yang juga dicatatkan pada bursa efek di Indonesia. Seluruh saham Perusahaan yang
ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya.
Berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, SH No. 96, tanggal 30 Juni 2003 susunan anggota
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2004 adalah sebagai berikut :
Komisaris
Direksi
.
1. Teguh Ganda Wijaya
2. Drs. John F. Pandelaki
3. Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman
4. Raymond Liu, Ph.D
5. Arthur Tahya
6. Letjen.TNI (Purnawirawan) Soetedjo
7. Hajjah Ryani Soedirman
8. Mas Achmad Daniri
9. Prof.DR. Teddy Pawitra
10. Kamardy Arief
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
- Komisaris Independen
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pada tanggal 31 Maret 2004 jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah lebih kurang 14.500
orang.
2.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi bersih, di mana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang
(weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang dan yang perputarannya
lambat ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan, jika
diperlukan.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya.
h. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Sebelum perubahan mata uang pelaporan Perusahaan ke dalam mata uang fungsional, aktiva
yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 1992 (kecuali untuk aktiva bukan bangunan
dengan taksiran masa manfaat 4 tahun atau kurang) dinilai kembali pada tahun 1997 .
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 52 pada tahun 1998 dan pengukuran kembali
Laporan Keuangan untuk tahun sebelumnya, selisih penilaian kembali aktiva tetap hanya
dicatat untuk tujuan pelaporan pajak.
Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai
berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
20
Mesin dan peralatan pabrik
20 dan 25
Alat pengangkutan
5
Perabot dan peralatan kantor
5
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang Akuntansi Tanah, perolehan tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya sehubungan dengan
perolehan atau perpanjangan hak penggunaan tanah yang terjadi setelah 01 Januari 1999
ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran umur ekonomis
tanah, mana yang lebih pendek. Sebelum 1 Januari 1999, biaya perolehan tanah termasuk
biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak penggunaan tanah, dan
tidak diamortisasi.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan harga perolehan, termasuk kapitalisasi
biaya pinjaman, dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Aktiva dalam penyelesaian ini
akan dipindahkan ke jenis aktiva tetap yang terjadi pada saat secara substansial telah selesai
dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya; pemugaran dan
penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aktiva tetap sudah tidak
digunakan lagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi
periode yang bersangkutan.
10
3.
31 Maret 2004
31 Maret 2003
USD
USD
437.788
28.304.905
3.963.870
237.254
11.767.070
5.176.548
32.706.563
17.180.872
6.238.515
89.941.998
1.029.215
601.042
68.606.991
992.086
97.209.728
70.200.119
129.916.291
87.380.991
11
4.
31 Maret 2003
USD
USD
63.285.318
41.209.461
104.494.779
70.252.026
13.859.760
84.111.786
32.394.268
518.041
25.509.176
147.441
32.912.309
25.656.617
137.407.088
109.768.403
Pihak ketiga
Ekspor
Lokal
Jumlah
Rincian Piutang Usaha Tidak Lancar per 31 Maret 2004 sebesar USD 213.026.216 dan per 31 Maret
2003 sebesar USD 224.375.847 adalah merupakan piutang dari beberapa perusahan afiliasi.
5.
PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang lain - lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa - tidak lancar sebesar
US$ 108.910.980 dan US$ 111.316.298 pada tanggal 31 Maret 2004 dan 2003, sebagian
besar merupakan penempatan dana yang tidak
dikenakan bunga dari Tjiwi Kimia
Trading (II) Ltd. dan Tjiwi Kimia Trading III (BVI) Ltd., Anak Perusahaan, pada APP
International Finance (BVI) III Ltd., British Virgin Islands.
6.
PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari :
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu
Jumlah
31 Maret 2004
31 Maret 2003
USD
USD
73.129.817
15.560.241
98.570.850
22.968.876
74.042.213
20.886.230
63.169.970
25.851.459
210.229.784
183.949.872
12
7.
AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari :
31 Maret 2004
31 Maret 2003
USD
USD
Biaya perolehan :
8.
24.547.790
127.553.015
1.580.539.698
10.433.624
19.324.850
10.920.277
24.350.687
127.087.588
1.575.840.636
10.417.822
18.999.033
1.869.198
Jumlah
Dikurangi : akumulasi penyusutan
1.773.319.254
561.835.514
1.758.564.964
491.276.103
Nilai Buku
1.211.483.740
1.267.288.861
HUTANG BANK
Hutang bank terdiri dari:
9.
31 Maret 2004
31 Maret 2003
USD
USD
38.248.131
5.880.073
3.092.382
33.638
133.709
9.609
47.397.542
50.042.883
5.040.156
2.803.274
133.709
9.609
58.029.631
HUTANG USAHA
Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:
31 Maret 2004
31 Maret 2003
USD
USD
3.572.020
17.489.551
10.686.618
83.142.670
21.061.571
93.829.288
Pihak ketiga
Impor
Lokal
45.835.456
29.785.238
47.967.526
8.992.222
Jumlah
75.620.694
96.682.265
56.959.748
150.789.036
13
31 Maret 2003
USD
600.000.000
600.000.000
200.000.000
200.000.000
127.477.265
-
125.847.514
45.466.441
49.500.490
33.972.848
45.466.441
43.834.088
29.708.392
23.292.000
21.922.383
15.623.727
13.178.960
22.115.804
20.074.636
13.662.433
13.178.960
5.227.500
5.227.500
4.415.426
3.225.140
2.682.494
2.271.200
4.415.426
3.225.140
2.682.494
2.271.200
1.943.171
1.720.734
519.288
519.288
Jumlah
1.150.718.333
1.133.950.050
1.904.265
1.148.814.068
5.159.990
1.128.790.060
1.148.814.068
-
1.128.790.060
-
Per tanggal 31 Maret 2004 dan 2003, Perusahaan masih dalam keadaan Standstill dan masih dalam
tahap Restructuring sehingga seluruh hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo belum dapat
dilunasi. Seluruh hutang jangka panjang menjadi jatuh tempo dalam satu tahun sejak standstill.
Pada bulan Agustus 1997, Tjiwi Kimia Finance Mauritius Limited (Penerbit), Anak Perusahaan
yang dimiliki seluruhnya, menerbikan wesel bayar (Guaranteed Senior Notes) sejumlah US$ 600 juta
yang akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2004, kecuali dilakukan pelunasan terlebih dahulu. Wesel
bayar ini dibebani tingkat bunga sebesar 10% per tahun yang terhutang dalam cicilan tengahtahunan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus terhitung sejak diterbitkannya wesel bayar. Wesel
bayar ini diterbitkan dan dicatat di Bursa Efek Luxembourg serta dijamin secara tidak bersyarat oleh
Perusahaan.
14
Pada bulan Agustus 1994, Tjiwi Kimia International Finance Company B.V. (Penerbit), Anak
Perusahaan yang dimiliki seluruhnya, menerbitkan wesel bayar sejumlah US$ 200 juta dengan
tingkat bunga 13,25% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2001. Wesel bayar tersebut diterbitkan
dan didaftarkan di Bursa Efek Luxembourg serta dijamin oleh Perusahaan. Wesel bayar tersebut
juga telah disetujui oleh U.S. SEC.
Pada tanggal 30 September 2000, Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
mengadakan Perjanjian Kredit dengan fasilitas sejumlah US$ 19.670.911, US$ 57.642.482 dan Rp
387.805.871.418.
Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dan perubahan terakhir
memperpanjang jatuh tempo menjadi tanggal 30 September 2003. Fasilitas ini dikenakan tingkat
bunga 10% untuk fasilitas Dolar AS dan 17% untuk fasilitas Rupiah. Hutang ini timbul di tahun 2000
karena piutang usaha ekspor yang tidak tertagih dari pelanggan ekspor yang sebelumnya dijual
secara tanpa recourse kepada BII.Pada bulan Maret 2001, berdasarkan Perubahan Perjanjian
Kredit dengan BII, bank yang mempunyai hubungan istimewa, hutang Perusahaan ke BII meningkat
sebesar US$ 5 juta. Jumlah ini merupakan bagian dari hutang wesel bayar dengan tingkat bunga
13,25% jatuh tempo 2001. Hutang kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) telah
dialihkan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak tanggal 5 Nopember 2001.
Badan Penyehatan Perbankan Indonesia (BPPN) mengalihkan pinjaman 4 (empat) anak
perusahaaan APP (PIOC) kepada Orleans Offshore Investment Limited berdasarkan perjanjian
jual beli tanggal 10 Februari 2004 yang disahkan oleh Irawan Soerodjo, Notaris di Jakarta dengan
akta no.104/L/2004 pada tanggal yang sama , sesuai dengan Cessie Agreement ( Perjanjian
Pengalihan Hak Tagih ) No.95 tanggal 17 Februari 2004 yang disahkan oleh notaris yang sama.
Pada bulan September 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank of America
N.T. & S.A., Amerika Serikat dan ABN AMRO Bank N.V., Amerika Serikat, dimana bank-bank
tersebut setuju untuk menyediakan fasilitas pendanaan impor sejumlah US$ 67.698.384. Dalam
fasilitas tersebut Asia Pulp & Paper Company Ltd. (APP), pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, bertindak sebagai penjamin serta dijamin pula oleh Export-Import Bank, Amerika Serikat.
Pinjaman ini terhutang dalam 20 kali cicilan tengah-tahunan mulai 15 Nopember 1998.
Pada berbagai tanggal pada tahun 1998 dan 1997, Perusahaan mengadakan lima perjanjian dengan
Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG, Munich, Jerman, untuk pendanaan impor mesin stationery.
Nilai kontrak impor tersebut sebesar DEM 137,3 juta, dimana sejumlah DEM 116,7 juta didanai oleh
bank. Fasilitas ini terhutang dalam 10 sampai 20 kali cicilan tengah tahunan mulai 30 April 1998.
Fasilitas ini dijamin oleh APP (untuk fasilitas sejumlah DEM 45,7 juta) dan/ atau Hermes
Kreditversicherungs-AG, Jerman untuk asuransi kredit ekspor (untuk total fasilitas DEM 116,7 juta).
Pada tahun 2000, jumlah fasilitas pinja man dari 2 perjanjian sejumlah DEM 45,7 juta diubah menjadi
Euro 23,3 juta.
Pada bulan Mei 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Beloit Asia Pacific (L) Inc.,
Malaysia (Beloit) dan Mitsubishi Corporation, Jepang (MC), dimana Beloit setuju untuk memasok
mesin kertas (uncoated and pigment coated fine papers machine) kepada Perusahaan. MC akan
bertindak sebagai subkontraktor terpilih dan setuju untuk merancang, memproduksi dan memasok
peralatan yang diperlukan serta melakukan pekerjaan rancang bangun. Nilai kontrak pembelian
sebesar JP 2.116.284.280, dimana sejumlah JP 1.798.841.638 terhutang kepada MC dalam 16
kali cicilan tengah-tahunan yang sama selama 8 tahun, dengan cicilan pertama selambat-lambatnya
15 Maret 1998. Tingkat bunga dihitung sebesar 3,8% per tahun dari saldo menurun. Pinjaman ini
dijamin dengan mesin yang diperoleh melalui fasilitas ini. Pada tanggal 31 Maret 2004, saldo dari
fasilitas kredit ini sebesar JPY1.124.276.026
Pada bulan Maret 1994, Perusahaan mengadakan kontrak pembelian dengan MC, dimana
Perusahaan setuju untuk membeli mesin kertas (fine paper machinery). Nilai kontrak adalah sebesar
JP 8.569.541.913, di mana sebesar JP 6.978.414.341 terhutang kepada MC dalam 16 kali cicilan
tengah-tahunan yang sama, mulai September 1995. Pinjaman ini dilindungi dengan perjanjian swap
15
suku bunga dan mata uang asing dengan Credit Suisse First Boston Ltd., Hong Kong. Pada tanggal
3 Nopember 2000, Perusahaan dan MC setuju untuk mengadakan perubahan perjanjian dimana
Perusahaan membeli satu set CD Caliper Profiler yang telah dipasang pada mesin kertas
Perusahaan, MPM No.10. Jumlah nilai barang tersebut adalah sebesar JPY 247,351,250 yang
terhutang kepada MC dalam 6 bulan kali cicilan tengah-tahunan mulai Juni 2001. Pada tanggal 31
Maret 2004, saldo dari fasilitas kredit ini JPY 2.428.105.735.
Pada bulan Oktober 1996, Perusahaan menerbitkan dan mencatatkan pada Bursa Efek Surabaya,
obligasi Tjiwi Kimia I yang jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2001 sejumlah Rp. 200 miliar.
Obligasi ini dibebani tingkat bunga sebesar 17,675% per tahun. Hasil bersih penerbitan obligasi ini
digunakan oleh Perusahaan melunasi kembali sebagian hutang bank dan kewajiban jangka panjang
Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh harta Perusahaan, baik bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang dimiliki sekarang maupun di kemudian hari. Pada tanggal 15 Januari 2002,
berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati S.H., no. 27, Obligasi tersebut telah diperpanjang
selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 8 Nopember 2001 sampai dengan tanggal 8 Nopember 2006.
Pada berbagai tanggal pada tahun 1999, 1998 dan 1997, Perusahaan mengadakan tujuh perjanjian
dengan IKB Deutsche Industriebank Aktiengesellschaft, Dusseldorf, Jerman, untuk pendanaan
impor mesin stationery. Nilai kontrak impor tersebut sebesar DM 57,6 juta, US$ 2,4 juta dan Euro 2
juta, dimana sejumlah DEM 49 juta, US$ 2 juta dan Euro 1,8 juta didanai oleh bank. Fasilitas ini
terhutang dalam 10 sampai 16 kali cicilan tengah tahunan paling cepat dimulai 30 Juni 1998. Fasilitas
ini dijamin oleh APP dan asuransi kredit ekspor oleh Hermes Kreditversicherungs-AG, Jerman.
Pada bulan Juni 1999, hutang sebesar DEM 7.964.500 telah dikonversikan menjadi US$ 4.243.207.
Pada bulan April 1998, sebagaimana diubah pada bulan September 1998, Perusahaan mengadakan
perjanjian dengan Beloit Corporation, Amerika Serikat (Beloit), untuk pendanaan impor salah satu
dari mesin kertas dengan jumlah maksimum sebesar US$ 17 juta. Fasilitas ini terhutang dalam
8 cicilan tengah tahunan mulai September 1998 dan dibebani bunga pertahun sebesar 3,125% di atas
LIBOR. Fasilitas ini dijamin oleh APP. Beloit selanjutnya mengalihkan hutang ini kepada Bank One,
N.A, Chicago, Amerika Serikat.
Pada bulan Mei 1995, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Nissho Iwai International Pte.
Ltd., Singapura (Nissho Iwai) untuk pembiayaan Off Machine Coater (OMC). Nilai kontrak
pembelian mesin adalah sebesar JP 6.282.500.000 dimana sejumlah JP 5.340.125.000 didanai
oleh Nissho Iwai dan terhutang dalam 13 kali cicilan tengah-tahunan. Pinjaman ini dibebani bunga
sebesar 2% di atas JP-LIBOR enam bulan. Pinjaman ini dijamin dengan mesin yang diperoleh
melalui fasilitas ini dan oleh PT Purinusa Ekapersada, pemegang saham utama.
Pada bulan Desember 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank
(Deutscheland), AG, Dusseldorf dan Bank of America N.T. & S.A., Frankfurt, Jerman, untuk
pendanaan impor mesin kertas. Nilai kontrak impor tersebut sebesar US$ 8.200.000, dimana
sejumlah US$ 6.970.000 didanai oleh bank. Fasilitas ini terhutang dalam 20 cicilan tengah tahunan
terhitung enam bulan sejak tanggal perjanjian atau 30 Nopember 1998. Fasilitas ini dijamin oleh
asuransi kredit ekspor dengan Pemerintah Republik Federal Jerman melalui Hermes
Kreditversicherungs-AG, Jerman.
Pada bulan Januari 1998, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank N.V.,
Stockholm, Swedia dan Bank of America N.T & S.A., London, Inggris, untuk pendanaan impor
mesin produksi kertas. Nilai kontrak impor tersebut sebesar US$ 6.457.772, dimana sejumlah
US$ 5.937.378 didanai oleh bank. Fasilitas ini terhutang dalam 20 cicilan tengah tahunan terhitung
enam bulan setelah beroperasi atau 30 September 1998. Hutang ini dijamin oleh EKN, Badan
Penjamin Kredit Ekspor Swedia.
Pada bulan Januari 1998, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Export Development
16
Corporation, Kanada, untuk pendanaan pembelian barang dan/atau jasa dengan jumlah maksimum
US$ 10 juta. Fasilitas ini terhutang dalam 20 kali cicilan tengah tahunan mulai 30 September 1998
dan dibebani bunga sebesar 8,3% per tahun.Fasilitas ini dijamin oleh APP.
Pada bulan April 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan The Trade Bank (sebelumnya
Norwest Bank Minnesota, N.A)., Amerika Serikat untuk pendanaan impor mesin cetak kertas dan
peralatan prosesnya. Nilai kontrak impor tersebut adalah US$ 11.969.285 dimana seluruhnya didanai
oleh bank tersebut. Fasilitas tersebut dijamin oleh Export-Import Bank, Amerika Serikat dan
terhutang selama 5 tahun untuk pinjaman sejumlah US$ 6.025.260 dan 7 tahun untuk pinjaman
sejumlah US$ 5.944.025.
Pada bulan September 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Merita Bank Ltd.,
Singapura untuk pendanaan impor mesin roll handling system. Nilai kontrak impor tersebut adalah
sebesar US$ 6.680.000, dimana sejumlah US$ 5.678.000 didanai oleh bank tersebut. Pinjaman ini
terhutang dalam 10 kali cicilan tengah-tahunan mulai enam bulan setelah tanggal pengiriman
pertama mesin atau 30 Juni 1998. Pinjaman ini dijamin oleh APP dan Finnvera (Dahulu Badan
Penjamin Finlandia)
Pada bulan Maret 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank
(Deutschland) AG, Cologne, Republik Federasi Jerman untuk pendanaan mesin envelopes dan
padded envelopes. Nilai kontrak impor tersebut adalah sebesar DEM 9.152.900, dimana sejumlah
DEM 7.779.965 didanai oleh bank tersebut. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali cicilan tengahtahunan mulai enam bulan setelah tanggal pengiriman mesin pertama atau 31 Juli 1998 mana yang
paling cepat dan dijamin oleh asuransi kredit ekspor dengan Pemerintah Republik Jerman melalui
Hermes Kreditversicherungs-AG.
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan ABN AMRO Bank
(Deutschland) AG, Hamburg, Republik Federasi Jerman untuk pendanaan impor corrugated
kontrak impor tersebut adalah sebesar Dolar AS ekuivalen dari DEM
9.638.000, dimana sejumlah Dolar AS ekuivalen dari DEM 7.710.400 didanai oleh bank tersebut.
Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali cicilan tengah-tahunan sejak bulan Oktober 1996 dan dijamin
oleh asuransi kredit ekspordari Pemerintah Republik Federasi Jerman melalui Hermes
Kreditversicherungs-AG.
Pemegang Saham
Jumlah
Saham
________________
PT Purinusa Ekapersada
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
_____________
846.179.619
489.522.621
63,35%
36,65%
1.335.702.240
100,00%
USD
342.816.450
194.353.099
537.169.549
17
31 Maret 2003
Pemegang Saham
Jumlah
Saham
________________
PT Purinusa Ekapersada
Masyarakat dan koperasi
Jumlah
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
_____________
846.171.816
489.530.424
63,35 %
36,65 %
USD 342.813.289
194.356.260
1.335.702.240
100,00%
537.169.549
Jumlah
22.312.708
13.300.709
12.191.412
47.804.829
22.379.935
9.147.475
12.989.263
44.516.673
142.003.757
27.358.358
823.820
170.185.935
143.856.565
21.961.043
1.074.194
166.891.802
217.990.764
211.408.475
Perusahaan bergerak dalam dua segmen usaha yaitu produk kertas dan produk barang
pengemas. Lini produk untuk segmen produk kertas terutama terdiri dari kertas cetak dan tulis
dan produk kertas terkait lainnya, sedangkan lini produk untuk produk pengemas hanya terdiri
dari kotak karton pengemas. Termasuk dalam segmen produk pengemas adalah penjualan
produk kimia sampingan perusahaan, yang tidak signifikan.
18
Informasi atas segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut (dalam ribuan USD) :
Tiga bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret
2004
2003
Informasi Berdasarkan Wilayah Geografis
Penjualan Bersih :
Luar Negeri
Domestik
Penjualan Bersih Konsolidasi
170.186
47.805
217.991
166.892
44.516
211.408
204.976
13.015
217.991
197.345
14.063
211.408
Laba Usaha :
Produk kertas
Produk pengemas dan lainnya
Laba Usaha Konsolidasi
26.205
1.664
27.869
22.590
1.610
24.200
Jumlah Aktiva
Produk kertas
Produk pengemas dan lainnya
94%
6%
93%
7%
19
Perusahaan di mana gugatan Perusahaan adalah sebesar AS$ 97.209.899, AS$ 73.973.655,
AS$ 81.658.107, AS$ 60.303.696 dan AS$ 41.142.209 atau berjumlah seluruhnya
AS$ 354.287.566 (yang meliputi saldo piutang sejumlah AS$ 85.729.850 ditambah bunga
dan ganti kerugian) ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun sejak tanggal
permohonan gugatan sampai dengan tanggal pembayaran dilakukan oleh pelanggan.
Pada bulan April 2002, pengadilan telah mengeluarkan keputusan pengadilan yang
memenuhi gugatan perusahaan untuk sebagian yaitu City Success Limited
(AS$ 33.918.190,63), Lucky Clover Limited (AS$ 15.133.927,43), Red Chips International
Limited (AS$ 5.001.016,62), Shinning Armour International Limited (AS$ 17.515.538) dan
Yale Han Trading Limited (AS$ 7.533.163). Selain itu hakim juga memutuskan untuk
menghukum pihak tergugat dengan membayar bunga sebesar 6% per tahun terhitung sejak
gugatan didaftarkan di pengadilan sampai dengan tanggal pembayaran.
Pada bulan Agustus 2003, melalui kuasa hukum Perusahaan di British Virgin Islands,
Perusahaan telah memintakan pelaksanaan eksekusi atas keputusan pengadilan Indonesia
di pengadilan British Virgin Islands. Pada akhir tahun 2003, Perusahaan memperoleh
keputusan yang mengabulkan permohonan Perusahaan atas kasus gugatan di atas dari
pengadilan British Virgin Islands.
3. Peregrine Fixed Income Limited, Hongkong, memperoleh keputusan menang dalam kasus
tuntutan atas Perusahaan, namun Perusahaan akan melakukan banding terhadap putusan
tersebut.
4. Pada tanggal 21 Mei 2002, Franklin Universal Trust dan perusahaan-perusahaan dalam
grup Franklin (Grup Franklin sebagai penggugat) menuntut atas kerugian yang terjadi atas
pembelian instrumen-instrumen hutang APP. Penggugat menuduh bahwa tergugat telah
melakukan kesalahan penyajian yang material dalam laporan keuangan kepada para
penanam modal. Grup Franklin telah menarik kembali tuntutannya.
5. Pada tanggal 12 Juli 2002, Perusahaan dan direksi serta karyawan-karyawan tertentu,
bersama akuntan terdahulu dan pihak-pihak lain yang berafiliasi dengan Perusahaan,
didaftar sebagai tergugat di dalam kasus gugatan oleh Franklin Universal Trust dan
beberapa pihak yang berafiliasi dengan Franklin Templetion of Mutual Funds (Grup Franklin
sebagai Penggugat). Grup Franklin mengklaim telah membeli surat-surat hutang berharga
yang diterbitkan oleh Perusahaan dan atau perusahaan-perusahaan afiliasinya. Grup
franklin menyatakan prospektus dan paparan publik yang berhubungan dengan penjualan
surat-surat hutang berharga mengandung informasi yang menyesatkan dan salah saji
material. Grup Franklin juga telah menyampaikan tuntutan berbagai pelanggaran hukum dan
kelalaian kepada Perusahaan. Para pihak saat ini terlibat dalam proses pembuktian
Securities and Exchange Commission (SEC) telah membuat penyelidikan tidak resmi untuk
mendapatkan informasi dan dokumen-dokumen yang terkait, antara lain, beberapa masalah
pokok dalam pernyataan Franklin Universal Trust melawan APP. Perusahaan telah
menanggapi penyelidikan tersebut dengan menyediakan informasi dan dokumen-dokumen
secara rahasia. Kuasa hukum perusahaan belum menerima penyelidikan lebih lanjut dari
SEC.
Pada tanggal 24 Februari 2004, APP mengajukan gugatan balik terhadap pihak ketiga yang
telah memberikan nasehat untuk melakukan investasi dalam instrumen surat berharga yang
dikeluarkan oleh APP.
20
21
f.
Konsensus restrukturisasi hutang yang dilakukan sehubungan dengan Perusahaan dan Anak
perusahaan sangat rumit dan secara terus menerus melibatkan analisa dari banyak transaksi
yang menjangkau banyak peraturan dan hukum dan oleh sebab itu membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menyelesaikannya. Perusahaan telah memulai proses verifikasi hutang dan
mengharapkan bukti-bukti hutang untuk diserahkan kepada perusahaan. Verifikasi dari
transaksi yang muncul dari bukti-bukti tersebut mengharuskan Perusahaan atau Anak
perusahaan untuk mengakui tambahan kewajiban atau denda, yang tidak dapat ditentukan
dengan tepat atau tidak diketahui sampai dengan penyelesaian laporan keuangan ini.
g. Pada tanggal 23 Mei 2003, Perusahaan, BPPN, dan Agen Kredit Ekspor (ECA)
menegosiasikan permasalahan yang masih belum diselesaikan di Jakarta (Jakarta Accord).
Pada tanggal 10 Juni 2003, Perusahaan, BPPN, dan ECA tertentu merundingkan beberapa
persyaratan keuangan tertentu di Jakarta (the Term Sheet), dan selanjutnya pada tanggal 25
September 2003 merundingkan ringkasan dari permasalahan tersebut (the Final Summary).
Pada tanggal 30 Oktober 2003, PIOC menandatangani Master Restructuring Agreements
(MRA) dengan BPPN, ECA, bank-bank komersial internasional tertentu dan perusahaan
perdagangan Jepang (atau secara kolektif disebut kreditur yang berunding). MRA ini dan
dokumen restrukturisasi lainnya merupakan dokumen restrukturisasi yang definitif berupa
Perjanjian Komposisi dan Restrukturisasi Hutang yang telah ditandatangani pada tanggal 18
Desember 2002.
PIOC merencanakan mengundang kreditur yang tidak ikut menandatangani MRA, termasuk
pemegang obligasi luar negeri untuk berpartisipasi dalam restrukturisasi hutang. Berlakunya
restrukturisasi tergantung apakah terdapat paling sedikit 90% kreditur dari masing-masing
PIOC yang dapat menerima ketentuan-ketentuan restrukturisasi yang diajukan pada atau
sebelum tanggal 31 Maret 2004, atau tanggal tertentu yang akan disepakati oleh pihak-pihak
yang berunding.
h. Pada tanggal 31 Maret 2004, Perusahaan dan ketiga PIOC lainnya (secara bersama disebut
Debtors), Purinusa dan Accepting Creditors sesuai dengan MRA yang disebut di atas
membuat Extention Letter dimana Debtors meminta Accepting Creditors untuk
memperpanjang Long Stop Date sesuai MRA. Debtors juga meminta Accepting Creditors
menjadi Consenting Creditors dengan memberi izin sesuai dengan Extention Letter.
Sesuai dengan Extention Date Long Stop Date akan diperpanjang sampai dengan tanggal
31 Mei 2004 (Extended Long Stop Date). Pada saat Effective Date tidak terjadi pada atau
sebelum 31 Mei 2004 Long Stop Date secara otomatis akan diperpanjang sampai tanggal 30
Juni 2004.
Masing-masing Debtors dan Purinusa menerima dan setuju bahwa dari dan setelah
Extention Date, masing-masing Accepting Creditor akan mempunyai hak mundur terhadap
provisi MRA, dan jika Long Stop Date secara otomatis diperpanjang sampai 30 Juni 2004
dari dan setelah 31 Mei 2004 masing-masing Accepting Creditor akan mempunyai hak
mundur terhadap provisi MRA.