Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN,

JASA, DAN PERDAGANGAN

Disusun oleh:
Fathiya Khansa Hanifa (F0321093)
Faza Fauhan Riza (F0321094)
Feby Dian Utami (F0321095)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2022
PT SOLUSI BANGUN INDONESIA TBK
Profil Perusahaan
PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah perusahaan produsen semen di Indonesia dan
merupakan anak perusahaan dari Semen Indonesia Group (SIG). PT Solusi Bangun Indonesia
Tbk (“SBI” atau “Perseroan”) sebelumnya dikenal dengan nama PT Holcim Indonesia
Tbk. Perseroan resmi melakukan pergantian nama perusahaan pada 11 Februari 2019 dan telah
dinyatakan dalam akta notaris No.11 tanggal 11 Februari 2019 dari Notaris Aulia Taufani S.H.,
yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
keputusan No. AHU-0008550. AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 18 Februari 2019, mengenai
perubahan nama PT Holcim Indonesia Tbk menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Perseroan berpusat di Jakarta dan memiliki empat pabrik: di Narogong (NAR) di
Provinsi Jawa Barat, Cilacap (CIL) di Provinsi Jawa Tengah, Tuban (TUB) di Provinsi Jawa
Timur, dan Lhoknga (LHO) di Provinsi Aceh (dioperasikan oleh anak perusahaan, PT Solusi
Bangun Andalas). Total kapasitas produksi dengan optimalisasi operasional pabrik mencapai
14,86 juta ton semen per tahun.
Perseroan memiliki anak perusahaan yang mengoperasikan dua tambang agregat
terbesar di Indonesia, serta pusat jaringan batching plant untuk beton, yaitu PT Solusi Bangun
Beton. Perseroan juga memiliki dua pusat penggilingan semen di Ciwandan (Banten) dan
Kuala Indah (Sumatera Utara) yang saat ini berstatus tidak aktif.
Adapun hasil dari identifikasi laporan tahunan 2020 milik PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk
sebagai berikut:
1. Identifikasi Basis Akuntansi yang digunakan oleh perusahaan
• Laporan keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang
dimodifikasi oleh revaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, serta menggunakan dasar
akrual kecuali untuk laporan arus kas.
• Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dan arus kas
dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
2. Identifikasi Contoh Implementasi Basis Akuntansi yang digunakan oleh perusahaan
a. Pendapatan
• Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan
menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan
telah memiliki kendali atas barang atau jasa tersebut).
• Grup mengakui pendapatan atas kewajiban pelaksanaan yang dipenuhi sepanjang
waktu hanya jika entitas dapat mengukur kemajuan secara wajar terhadap
penyelesaian oenuh atas kewajiban pelaksanaan.
b. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang untuk barang jadi dan barang dalam proses serta metode rata-rata bergerak
untuk bahan baku dan suku cadang.
c. Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas
penurunan nilai.
d. Sewa
• Pada tanggal permulaan sewa, Grup mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa.
Aset hak-guna diukur pada biaya perolehan, dimana meliputi jumlah pengukuran
awal liabilitas sewa yang disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan
pada atau sebelum tanggal permulaan.
• Aset hak-guna kemudian disusutkan menggunakan metode garis lurus dari tanggal
permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hak-
guna atau akhir masa sewa.
• Pembayaran sewa dialokasikan sebagai beban keuangan dan pengurangan liabilitas
• Grup tidak mengakui asset hak-guna dan liabilitas sewa untuk sewa jangka pendek
yang memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang. Grup mengakui pembayaran sewa
atas sewa jangka pendek sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
e. Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
f. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal
perdagangan, yaitu tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual
aset.
g. Aset tetap dan pertambangan
• Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
• Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa aset
tetap sebagai berikut:
Bangunan dan prasarana 15 – 50 tahun
Mesin dan peralatan 10 - 50 tahun
Alat pengangkutan 3 - 20 tahun
• Hak atas tanah diakui sebesar harga perolehan
Jika hak atas tanah tersebut tidak mengalihkan pengendalian atas asset pendasar
kepada Grup, melainkan untuk menggunakan aset pendasar, Grup menerapkan
perlakuan akuntansi atas transaksi tersebut sebagai sewa berdasarkan PSAK 73.
Jika hak atas tanah secara substansi menyerupai pembelian tanah, maka Grup
menerapkan PSAK 16 “Aset tetap”.
h. Pinjaman pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya biaya
transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan
dicatat pada laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga
efektif.
i. Aset Keuangan
• Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi
yang
terkait. Aset keuangan ini selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
• Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Klasifikasi ini berlaku untuk aset keuangan berikut:
a. Instrumen utang yang tidak memiliki kriteria biaya perolehan diamortisasi atau
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
b. Investasi ekuitas yang dimiliki untuk diperdagangkan atau dimana pilihan
penghasilan komprehensif lain tidak berlaku.
c. Derivatif yang bukan merupakan instrumen lindung nilai.
• Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
a. Instrumen utang yang dikelola dengan model bisnis yang bertujuan untuk
memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual dan
menjual dan di mana arus kasnya memenuhi kriteria “semata-mata dari
pembayaran pokok dan bunga”.
b. Investasi ekuitas di mana Grup telah memilih secara tak terbatalkan untuk
menyajikan keuntungan dan kerugian nilai wajar dari revalusi pada penghasilan
komprehensif lain.
c. Derivatif yang bukan merupakan instrumen lindung nilai, keuntungan atau
kerugian nilai wajar selanjutnya diakui pada laba rugi.
PT JASA MARGA (PERSERO) TBK
Profil Perusahaan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selanjutnya disebut “Jasa Marga” atau “Perseroan”,
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 04 tahun 1978 tentang Peraturan Pemerintah
(PP) tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam Pendirian Perusahaan
Perseroan (Persero) di Bidang Pengelolaan, Pemeliharaan, dan Pengadaan Jaringan Jalan Tol,
serta Ketentuan-Ketentuan Pengusahaannya tanggal 27 Februari 1978.
Perseroan kemudian didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Maret 1978 dengan
nama PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation) yang dibuat di hadapan Kartini
Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta No. 187 tanggal 19 Mei 1981 yang dibuat
di hadapan Notaris yang sama, nama Perseroan diubah menjadi “PT Jasa Marga (Persero)”.
Pada awal berdirinya, selain sebagai operator jalan tol, Jasa Marga juga berperan sebagai
otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987, Perseroan adalah satusatunya penyelenggara
jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari
pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi.
Pada 12 November 2007, Perseroan menapaki babak baru dalam perjalanan usahanya,
yaitu dengan melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan
mencatatkan 30% sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Hingga akhir tahun 2021, Perseroan
telah memiliki 19 Entitas Anak dan 11 Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama sebagai
pendukung strategis dalam pengembangan usaha dan meningkatkan profitabilitas.
Perseroan menjalankan fungsi sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol
yang mendapatkan izin penyelenggaraan tol dari Pemerintah sebagai upaya mendukung gerak
pertumbuhan ekonomi nasional.
Adapun hasil identifikasi laporan keuangan 2021 milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk
sebagai berikut:
1. Identifikasi Basis Akuntansi yang Digunakan oleh Perusahaan
• Selain laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan asas akrual, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk
beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
• Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung,
dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang
diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
2. Identifikasi Contoh Implementasi Basis Akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan
a. Kombinasi Bisnis dan Goodwill
• Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya
perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan,
diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak
yang diakuisisi.
• Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang
merupakan selisih nilai lebih agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah
setiap KNP atas jumlah neto teridentifikasi dari aset yang diperoleh dan
liabilitas yang diakui.
• Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang
diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan
diskon setelah sebelumnya manajemen menilai kembali identifikasi dan nilai
wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diasumsikan.
b. Kas dan Setara Kas
• Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai
“Setara Kas”.
• Bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya untuk digunakan
sebagai jaminan tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Setara Kas”
melainkan disajikan pada akun”Dana dibatasi penggunaanya” dan sebagai
bagian dari “Aset Tidak Lancar”.
c. Persediaan
• Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan
dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan
metode rata-rata.
• Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, ruko dan
apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah
selesai.
• Properti yang diperoleh atau dalam penyelesaian untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal, yang tidak untuk disewakan atau untuk mendapatkan kenaikan
nilai, dicatat sebagai persediaan.
• Komisi yang tidak dapat dikembalikan yang dibayarkan kepada agen penjualan
atas penjualan unit real estate dibebankan pada saat terutang.
• Penurunan nilai persediaan ditetapkan setiap tanggal pelaporan untuk
mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto dan penurunannya
diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain
konsolidasian tahun yang bersangkutan.
d. Biaya Dibayar Dimuka
• Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama masa yang diharapkan dapat
memberikan manfaat.
e. Aset Tetap
• Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset, sebagai berikut:
Gedung kantor dan bangunan lain 20 tahun
Peralatan operasional perusahaan 3 – 5 tahun
Kendaraan bermotor 3 – 5 tahun
• Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya
pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah.
• Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui
sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau
umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
• Aset dalam penyelesaian merupakan proyek dalam pelaksanaan disajikan
sebagai bagian dari aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi
biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau
saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
f. Properti Investasi
• Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi
dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah
yang tidak disusutkan.
• Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika
properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak
memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat
pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi
diakui dalam laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian
dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut
• Pengalihan dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri,
Kelompok Usaha menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan
penggunaan.
• Jika properti yang digunakan Kelompok Usaha menjadi properti investasi,
Kelompok Usaha mencatat properti investasi tersebut sesuai dengan kebijakan
aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
g. Perjanjian Konsesi Jasa
• Kelompok Usaha membukukan perjanjian konsesi jasa sebagai model aset
takberwujud karena memiliki hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa
public.
• Pada saat pengakuan awal, aset konsesi dicatat pada nilai wajar dari imbalan
yang diterima atau akan diterima.
• Selama masa konstruksi, akumulasi biaya perolehan dan konstruksi jalan tol
diakui sebagai aset konsesi dalam penyelesaian. Amortisasi mulai dibebankan
pada saat aset konsesi tersebut siap digunakan.
• Aset konsesi dihentikan pengakuannya pada saat berakhirnya masa konsesi.
Tidak akan ada keuntungan atau kerugian saat penghentian pengakuan karena
aset konsesi diharapkan telah diamortisasi secara penuh, akan diserahkan
kepada Badan Pengatur Jalan Tol (“BPJT”) tanpa syarat.
h. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
• Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun. Penurunan nilai bagi
goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tiap UPK (atau kelompok
UPK) terkait dari goodwill. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah
tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill
tidak dapat dibalik pada periode-periode berikutnya
i. Sewa
• Pada tanggal permulaan sewa, Kelompok Usaha mengakui aset hak-guna dan
liabilitas sewa. Aset hak-guna diukur pada biaya perolehan, dimana meliputi
jumlah pengukuran awal liabilitas sewa yang disesuaikan dengan pembayaran
sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah dengan
estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk membongkar dan memindahkan
aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan
dan ketentuan sewa, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima
• Aset hak guna kemudian disusutkan menggunakan metode garis lurus dari
tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat
aset hak-guna atau akhir masa sewa.
• Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai beban keuangan dan
pengurangan liabilitas sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan
atas saldo liabilitas yang tersisa. Utang sewa yang terkait, dikurangi dengan
beban keuangan, dimasukkan ke dalam “utang sewa”.
• Kelompok Usaha menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga
tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hakguna atau akhir masa
sewa.
j. Perpajakan
• Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak
penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang
diakui pada periode berjalan untuk tujuan akuntansi.
• Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah
yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar
dimuka atau utang pajak
• Pendapatan, beban dan aset diakui setelah dikurangi dengan jumlah PPN kecuali
ketika PPN yang terjadi sehubungan dengan pembelian aset atau jasa tidak dapat
diklaim kepada kantor pajak, dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan aset atau sebagai beban, serta Piutang dan utang yang disajikan
termasuk PPN
• Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara
dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya untuk tujuan
pelaporan keuangan pada akhir periode pelaporan
k. Imbalan Kerja
• Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi nilai wajar aset program.
Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan
menggunakan metode projected-unit-credit.
• Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi
aktuaria langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial disajikan di ekuitas
• Prakiraan biaya imbalan kesehatan masih harus diakui sepanjang masa kerja
karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama dengan metode
yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
• Entitas Anak menghitung liabilitas imbalan pasca kerja dengan metode
projected-unitcredit, sesuai dengan PSAK 24. Biaya jasa kini diakui sebagai
beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi
aktuaria bagi karyawan aktif diakui langsung dalam diakui sebagai laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
• JLJ menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan
tetapnya. Program pensiun didanai seluruhnya oleh JLJ. Kontribusi yang
diberikan JLJ dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian tahun berjalan.
• Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai
dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian selama sisa masa
kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja
diakui sebagai liabilitas dan beban pada saat terjadi.
l. Aset Keuangan
• Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah
dengan biaya-biaya transaksi, kecuali aset keuangan dicatat pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi konsolidasian.
• Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada
klasifikasinya sebagai berikut:
➢ Aset keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi selanjutnya diukur
dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate)
(“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai.
➢ Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain selanjutnya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebesar nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar yang diakui
dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
• Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha
telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
m. Liabilitas Keuangan
• Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan,
dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, dikurangi
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
• Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
• Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
• Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut.
n. Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
• Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif
dilakukan dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode
pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung pada apakah
derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
• Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak
lancar atau liabilitas jangka panjang ketika sisa jatuh tempo pos yang dilindung
nilai lebih dari 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek
ketika sisa jatuh tempo pos yang dilindung nilai kurang dari 12 bulan.
• Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau
liabilitas jangka pendek
• Ketika transaksi yang diperkirakan tidak lagi diharapkan akan terjadi,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang dilaporkan di ekuitas segera
dipindahkan ke laba rugi sebagai “penghasilan/beban lain-lain”.
o. Laba per Saham
• Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang
jumlah saham yang beredar dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban
• Pendapatan dari hasil pengoperasian jalan tol Kelompok Usaha diakui pada
suatu titik waktu saat penjualan karcis tol.
• Pendapatan dari sewa iklan, lahan dan tempat peristirahatan diklasifikasikan
sebagai sewa operasi dan diakui pada suatu periode waktu dengan menggunakan
metode garis lurus selama masa sewa. Sewa diterima dimuka disajikan sebagai
“Pendapatan diterima dimuka”
• Pendapatan jasa pengoperasian diakui pada suatu periode waktu dengan
menggunakan metode garis lurus selama masa jasa. Pendapatan jasa diterima
dimuka disajikan sebagai “Pendapatan diterima dimuka”
• JMRB (entitas anak) mengakui pendapatan dari penjualan real estat pada suatu
titik waktu setelah penyelesaian akta jual beli
• Kelompok Usaha mengakui pendapatan konstruksi pada suatu periode waktu
menggunakan metode output berdasarkan laporan bulanan atas kemajuan
penyelesaian pembangunan aset yang diterima dari pihak eksternal yang telah
ditunjuk untuk membangun aset tersebut
• Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.
• Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah
ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban
pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan untuk
menyelesaikan pekerjaan
q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
• Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi
periode berjalan.
PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK
Profil Perusahaan
Pada tanggal 24 Oktober 1958, perjalanan Perseroan dimulai dengan pembukaan gerai
pertama khusus pakaian anak di Pasar Baru. Menyusul kesuksesan gerai pertama, Perseroan
mengambil langkah strategis dengan membuka department store modern pertama, yang
mengubah wajah lanskap ritel Indonesia.
Pendirian PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) pada tahun 1986 diikuti oleh penawaran
umum perdana MPP pada tahun 1992. Pada tanggal 30 Oktober 2009, Mataharidilepas dari
MPP untuk menjadi entitas baru, PTMatahari Department Store Tbk. Perseroan pada akhir
tahun 2021 memiliki 139 gerai yang beroperasi di 77 kota dan toko online Matahari.com yang
menawarkan berbagai macam produk berkualitas tinggi dan merek eksklusif yang dapat
menunjang gaya hidup masyarakat. Didukung oleh lebih dari 30.000 karyawan (termasuk SPG)
dan bermitra dengan sekitar 600 pemasok lokal maupun internasional.
Adapun hasil identifikasi laporan keuangan 2021 milik PT Matahari Department Store Tbk
sebagai berikut:
1. Identifikasi Basis Akuntansi yang Digunakan oleh Perusahaan
• Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan yang
dimodifikasi dengan aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi, dan
menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
• Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
2. Identifikasi Contoh Implementasi Basis Akuntansi yang Digunakan oleh perusahaan
a. Aset Keuangan
• Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah dengan
biaya-biaya transaksi, kecuali aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba
rugi.
• Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya
sebagai berikut:
1) Aset keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi selanjutnya
diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest
Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai
2) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain selanjutnya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebesar nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar yang diakui
dalam penghasilan komprehensif lain.
• Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat:
1) Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir;
atau
2) Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset atau berkewajiban
b. Liabilitas Keuangan
• Pengakuan awal Tidak terdapat perubahan dalam klasifikasi dan pengukuran
liabilitas keuangan.
• Setelah pengakuan awal, yaitu pada nilai wajar ditambah biaya transaksi, Grup
mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif.
• Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas keuangan telah
berakhir.
c. Kas dan Setara Kas
• Kas dan setara kas mencakup kas sebesar 99,669, simpanan pada bank yang
sewaktu-waktu dapat dicairkan seperti Bank CIMB Niaga Tbk, Nobu Bank, Bank
Mandiri (Persero) Tbk, Bank OCBC NISP Tbk, Bank Central Asia Tbk, dll serta
investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan
atau kurang.
d. Piutang Usaha dan Piutang lain-lain
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi provisi untuk
penurunan nilai piutang.
e. Persediaan
• Persediaan dinyatakan pada nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau
nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode
rata-rata tertimbang
• Persediaan Perusahaan tidak termasuk persediaan konsinyasi
• Risiko kehilangan persediaan ditentukan berdasarkan estimasi dari pengalaman
sebelumnya dan disesuaikan kembali pada tanggal perhitungan fisik persediaan.
Beban kehilangan persediaan dicatat sebagai beban pokok pendapatan pada tahun
berjalan.
f. Beban dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode
manfaat yang diharapkan
g. Sewa
• Sewa diakui sebagai aset hak-guna dan kewajiban sewa pada tanggal dimana asset
siap digunakan oleh Grup.
• Setiap pembayaran sewa dialokasikan ke kewajiban sewa dan biaya keuangan.
• Pembayaran sewa didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga implisit dalam
sewa, jika tarif itu dapat ditentukan, atau menggunakan tingkat bunga pinjaman
incremental
• Pembayaran sewa dialokasikan antara biaya pokok dan keuangan. Biaya keuangan
dibebankan pada laporan laba rugi selama masa sewa sehingga menghasilkan suku
bunga periodik yang konstan atas sisa saldo liabilitas untuk setiap periode
• Pembayaran yang terkait dengan sewa jangka pendek dan aset bernilai rendah
diakui dengan metode garis lurus sebagai beban dalam laporan laba rugi
konsolidasian. Sewa jangka pendek adalah sewa dengan jangka waktu sampai
dengan 12 bulan.
• Grup terus mengakui beban bunga atas liabilitas sewa menggunakan tingkat
diskonto yang tidak berubah untuk seluruh konsesi sewa.
• Pembayaran sewa variabel didasarkan pada persentase nilai penjualan dan terdapat
nilai
pembayaran sewa minimum yang ditentukan. Pembayaran sewa variabel yang
bergantung pada penjualan diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya
kondisi yang memicu pembayaran tersebut.
h. Aset Tetap
• Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung
dengan perolehan aset tetap tersebut.
• Tanah tidak disusutkan.
• Penyusutan asset tetap untuk mengalokasikan biaya perolehan hingga mencapai
nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
1) Bangunan menggunakan metode Garis Lurus 20 tahun
2) Renovasi bangunan menggunakan metode Garis Lurus 5 tahun
3) Peralatan dan instalasi menggunakan metode Saldo-menurun ganda 8 - 14 tahun
4) Kendaraan menggunakan metode Saldo-menurun 4 – 8 tahun
• Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian
yang dihasilkan atas pelepasan aset tetap diakui dalam laba rugi konsolidasian.
• Aset dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap.
• Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi
tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan.
i. Properti Investasi
• Properti investasi awalnya diukur berdasarkan biayanya, termasuk biaya transaksi
yang terkait dan biaya pinjaman yang berlaku.
• Setelah pengakuan awal, properti investasi dicatat sebesar nilai wajarnya.
• Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika dilepaskan.
j. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
• Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat asset
dengan nilai yang dapat diperoleh Kembali dari aset tersebut
• Dalam rangka mengukur penurunan nilai, asset dikelompokkan hingga unit terkecil
yang menghasilkan arus kas terpisah.
k. Utang Usaha dan Utang lain-lain
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, kecuali jika efek diskontonya tidak material.
l. Provisi
Provisi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut
dapat diestimasi dengan andal.
m. Penghasilan Tangguhan
• Penghasilan tangguhan terdiri dari akrual poin loyalitas dikalikan dengan estimasi
tingkat pertukaran konversi dan nilai gift voucher yang belum digunakan.
• Penghasilan tangguhan diakui sebagai liabilitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dan alokasi atas nilai transaksi untuk setiap kewajiban pelaksanaan
berdasarkan harga jual yang berdiri sendir
n. Pinjaman
• Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan
biayabiaya transaksi yang terjadi.
• Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
• Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali yang akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
o. Imbalan Kerja
• Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan
kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
• Kewajiban imbalan kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian
sehubungan dengan imbalan pasca pension merupakan nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kewajiban
imbalan pension dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode
projected unit credit.
• Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi
arus kas
masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka
panjang
pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dalam mata uang Rupiah,
sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan, dan yang
memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang
bersangkutan.
• Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian
• Keuntungan dan kerugian atas pengukuran kembali yang timbul dari penyesuaian
dan
perubahan dalam asumsi-asumsi actuarial langsung diakui seluruhnya melalui
pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.
• Perubahan nilai kini atas kewajiban imbalan pasti yang timbul dari amendemen
rencana
atau pembatasan langsung diakui dalam laporan laba rugi sebagai biaya jasa lalu.
p. Perpajakan
• Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali untuk pajak
penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang langsung diakui dalam
pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui dalam ekuitas. Dalam hal ini,
pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau
langsung diakui dalam ekuitas.
• Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet
liability, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset
dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian.
• Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang
telah
diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan
direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
• Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena
pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan
temporer yang masih dapat dimanfaatkan
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
• Pendapatan dari penjualan barang diakui ketika entitas Grup menjual produk ke
pelanggan.
• Pembayaran harga transaksi langsung terjadi ketika pelanggan membeli
produk. Merupakan kebijakan Grup untuk menjual produknya kepada pelanggan
akhir tanpa memberikan hak untuk pengembalian. Oleh karena itu, tidak terdapat
liabilitas kontrak yang akan diakui oleh Grup
• Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang
konsinyasi kepada pelanggan dikurangi jumlah yang terutang kepada pemilik
(consignors).
• Grup menjual jasa transportasi kepada pelanggannya. Pendapatan dari pemberian
jasa diakui pada periode akuntansi saat jasa tersebut diberikan.
• Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual
r. Laba Per Saham
• Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan ratarata tertimbang dari saham yang beredar
pada tahun yang bersangkutan
• Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan
ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi
saham yang bersifat dilutif.
s. Dividen
• Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai
sebuah
liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen
tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai