Anda di halaman 1dari 4

PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK

1. Gambaran Umum Perusahaan


PT Matahari Department Store Tbk adalah perusahaan ritel terkemuka
di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion, aksesori, kecantikan,
hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang terjangkau. Pada tanggal 24
Oktober 1958, perjalanan Perseroan dimulai dengan pembukaan gerai pertama
khusus pakaian anak di Pasar Baru. Menyusul kesuksesan gerai pertama,
Perseroan mengambil langkah strategis dengan membuka department store
modern pertama, yang mengubah wajah lanskap ritel Indonesia.
Pendirian PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) pada tahun 1986 diikuti
oleh penawaran umum perdana MPP pada tahun 1992. Pada tanggal 30 Oktober
2009, Mataharidilepas dari MPP untuk menjadi entitas baru, PTMatahari
Department Store Tbk. Perseroan pada akhir tahun 2021 memiliki 139 gerai
yang beroperasi di 77 kota dan toko online Matahari.com yang menawarkan
berbagai macam produk berkualitas tinggi dan merek eksklusif yang dapat
menunjang gaya hidup masyarakat. Didukung oleh lebih dari 30.000
karyawan (termasuk SPG) dan bermitra dengan sekitar 600 pemasok lokal
maupun internasional.
2. Kebijakan Akuntansi dan Kebijakan Penting Perusahaan yang
Terkait Persediaan
 Persediaan dinyatakan pada nilai yang lebih rendah antara harga perolehan
atau nilai realisasi bersih.
 Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang.
 Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha
normal dikurangi estimasi beban penjualan.
 Persediaan Perusahaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.
 Risiko kehilangan persediaan ditentukan berdasarkan estimasi dari
pengalaman sebelumnya dan disesuaikan kembali pada tanggal perhitungan
fisik persediaan.
 Beban kehilangan persediaan dicatat sebagai beban pokok pendapatan pada
tahun berjalan.
3. Laporan Keuangan terkait Persediaan
4. Elemen dan Pos Elemen Laporan Keuangan terkait Persediaan
Persediaan dalam Laporan Posisi Keuangan diklasifikasikan pada pos elemen
aset lancar, dengan nominal 746,771 pada tahun 2021 yang dinyatakan dalam
jutaan rupiah dan terdapat catatan atau note pada catatan 5 di CALK, sedangkan
di tahun 2020 nominalnya sebesar 888,484 dalam jutaan rupiah. Dari situ
terlihat bahwa persediaan mengalami penurunan di tahun 2021.
dengan rincian yang dicatat pada CALK berupa pakaian pria, pakaian wanita,
produk anak-anak, dan sepatu.
provisi adalah upah, biaya, atau imbalan. Oleh karena itu, bisa dikatakan
biaya provisi adalah adalah bentuk imbalan atau balas jasa kepada kreditur
karena pinjamannya disetujui.
5. Catatan atas Laporan Keuangan terkait Persediaan

6. Review Perbandingan PSAK dengan Kebijakan Akuntansi Perusahaan


terkait Persediaan
PSAK tentang persediaan sendiri adalah NO 14
 PSAK 14 Paragraf 6 dan 7: Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Nilai realisasi
neto mengacu pada jumlah neto yang diharapkan entitas untuk
direalisasi dari penjualan persediaan dalam kegiatan usaha bisnis.
Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Nilai realisasi bersih adalah estimasi
harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi beban
penjualan.
 PSAK 14 Paragraf 9: Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Persediaan dinyatakan pada nilai yang
lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih.
 PSAK 14 Paragraf 25: Biaya persediaan, kecuali yang disebut dalam
paragraph 23, dihitung dengan menggunakan rumus biaya masuk pertama
keluar pertama atau rata-rata tertimbang.
Paragraf 23 biaya untuk persediaan yang secara umum tidak dapat ditukar
dengan persediaan lain (not interchangeable) dan barang atau jasa yang
dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek terentu diperhitungkan berdasarkan
identifikasi khusus terhadap biayanya masing-masing.
Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Harga perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode rata-rata tertimbang.
 PSAK 14 Paragraf 34: Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat
persediaan tersebut diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan
atas penjualan tersebut.
Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Beban kehilangan persediaan dicatat
sebagai beban pokok pendapatan pada tahun berjalan.
7. Review Perbandingan Penyajian Laporan Keuangan dengan Kebijakan
Akuntansi Perusahaan terkait Persediaan
 Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Beban kehilangan persediaan dicatat
sebagai beban pokok pendapatan pada tahun berjalan.
Penyajian Laporan Keuangan:

 Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Risiko kehilangan persediaan


ditentukan berdasarkan estimasi dari pengalaman sebelumnya dan
disesuaikan kembali pada tanggal perhitungan fisik persediaan.
Penyajian Laporan Keuangan: Di Catatan Atas Laporan Keuangan
tercatat cadangan penurunan nilai sebagai keuntungan/kerugian dari risiko
kehilangan persediaan setelah perhitungan fisik.

 Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Persediaan dinyatakan pada nilai


yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih.
Penyajian Laporan Keuangan: Pada Catatan atas Laporan Keuangan
(CALK), persediaan dinyatakan pada nilai realisasi bersih persediaan.
 Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Persediaan Perusahaan tidak
termasuk persediaan konsinyasi.
Penyajian Laporan Keuangan: Penjualan konsinyasi dicatat di Laporan
Laba Rugi.
8. Kesimpulan
Kebijakan akuntansi perusahaan terkait persediaan PT Matahari
Department Store Tbk untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 telah
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai