0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan4 halaman
PT Matahari Department Store Tbk adalah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan berbagai produk fashion dan gaya hidup dengan 139 gerai di 77 kota. Persediaan Perusahaan pada 2021 sebesar Rp746 miliar, menurun dari 2020 sebesar Rp888 miliar. Kebijakan akuntansi perusahaan terkait persediaan sesuai dengan PSAK dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan.
PT Matahari Department Store Tbk adalah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan berbagai produk fashion dan gaya hidup dengan 139 gerai di 77 kota. Persediaan Perusahaan pada 2021 sebesar Rp746 miliar, menurun dari 2020 sebesar Rp888 miliar. Kebijakan akuntansi perusahaan terkait persediaan sesuai dengan PSAK dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan.
PT Matahari Department Store Tbk adalah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan berbagai produk fashion dan gaya hidup dengan 139 gerai di 77 kota. Persediaan Perusahaan pada 2021 sebesar Rp746 miliar, menurun dari 2020 sebesar Rp888 miliar. Kebijakan akuntansi perusahaan terkait persediaan sesuai dengan PSAK dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan.
PT Matahari Department Store Tbk adalah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion, aksesori, kecantikan, hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang terjangkau. Pada tanggal 24 Oktober 1958, perjalanan Perseroan dimulai dengan pembukaan gerai pertama khusus pakaian anak di Pasar Baru. Menyusul kesuksesan gerai pertama, Perseroan mengambil langkah strategis dengan membuka department store modern pertama, yang mengubah wajah lanskap ritel Indonesia. Pendirian PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) pada tahun 1986 diikuti oleh penawaran umum perdana MPP pada tahun 1992. Pada tanggal 30 Oktober 2009, Mataharidilepas dari MPP untuk menjadi entitas baru, PTMatahari Department Store Tbk. Perseroan pada akhir tahun 2021 memiliki 139 gerai yang beroperasi di 77 kota dan toko online Matahari.com yang menawarkan berbagai macam produk berkualitas tinggi dan merek eksklusif yang dapat menunjang gaya hidup masyarakat. Didukung oleh lebih dari 30.000 karyawan (termasuk SPG) dan bermitra dengan sekitar 600 pemasok lokal maupun internasional. 2. Kebijakan Akuntansi dan Kebijakan Penting Perusahaan yang Terkait Persediaan Persediaan dinyatakan pada nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi beban penjualan. Persediaan Perusahaan tidak termasuk persediaan konsinyasi. Risiko kehilangan persediaan ditentukan berdasarkan estimasi dari pengalaman sebelumnya dan disesuaikan kembali pada tanggal perhitungan fisik persediaan. Beban kehilangan persediaan dicatat sebagai beban pokok pendapatan pada tahun berjalan. 3. Laporan Keuangan terkait Persediaan 4. Elemen dan Pos Elemen Laporan Keuangan terkait Persediaan Persediaan dalam Laporan Posisi Keuangan diklasifikasikan pada pos elemen aset lancar, dengan nominal 746,771 pada tahun 2021 yang dinyatakan dalam jutaan rupiah dan terdapat catatan atau note pada catatan 5 di CALK, sedangkan di tahun 2020 nominalnya sebesar 888,484 dalam jutaan rupiah. Dari situ terlihat bahwa persediaan mengalami penurunan di tahun 2021. dengan rincian yang dicatat pada CALK berupa pakaian pria, pakaian wanita, produk anak-anak, dan sepatu. provisi adalah upah, biaya, atau imbalan. Oleh karena itu, bisa dikatakan biaya provisi adalah adalah bentuk imbalan atau balas jasa kepada kreditur karena pinjamannya disetujui. 5. Catatan atas Laporan Keuangan terkait Persediaan
6. Review Perbandingan PSAK dengan Kebijakan Akuntansi Perusahaan
terkait Persediaan PSAK tentang persediaan sendiri adalah NO 14 PSAK 14 Paragraf 6 dan 7: Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Nilai realisasi neto mengacu pada jumlah neto yang diharapkan entitas untuk direalisasi dari penjualan persediaan dalam kegiatan usaha bisnis. Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi beban penjualan. PSAK 14 Paragraf 9: Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Persediaan dinyatakan pada nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. PSAK 14 Paragraf 25: Biaya persediaan, kecuali yang disebut dalam paragraph 23, dihitung dengan menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama atau rata-rata tertimbang. Paragraf 23 biaya untuk persediaan yang secara umum tidak dapat ditukar dengan persediaan lain (not interchangeable) dan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek terentu diperhitungkan berdasarkan identifikasi khusus terhadap biayanya masing-masing. Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. PSAK 14 Paragraf 34: Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut. Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Beban kehilangan persediaan dicatat sebagai beban pokok pendapatan pada tahun berjalan. 7. Review Perbandingan Penyajian Laporan Keuangan dengan Kebijakan Akuntansi Perusahaan terkait Persediaan Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Beban kehilangan persediaan dicatat sebagai beban pokok pendapatan pada tahun berjalan. Penyajian Laporan Keuangan:
ditentukan berdasarkan estimasi dari pengalaman sebelumnya dan disesuaikan kembali pada tanggal perhitungan fisik persediaan. Penyajian Laporan Keuangan: Di Catatan Atas Laporan Keuangan tercatat cadangan penurunan nilai sebagai keuntungan/kerugian dari risiko kehilangan persediaan setelah perhitungan fisik.
Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Persediaan dinyatakan pada nilai
yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Penyajian Laporan Keuangan: Pada Catatan atas Laporan Keuangan (CALK), persediaan dinyatakan pada nilai realisasi bersih persediaan. Kebijakan Akuntansi Perusahaan: Persediaan Perusahaan tidak termasuk persediaan konsinyasi. Penyajian Laporan Keuangan: Penjualan konsinyasi dicatat di Laporan Laba Rugi. 8. Kesimpulan Kebijakan akuntansi perusahaan terkait persediaan PT Matahari Department Store Tbk untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.