Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok: Faishal Irsyad Ramadhan (F0321089)

Feby Dian Utami (F0321095)


Resume Materi Bisnis Pengantar

Chapter 8 ”Organizational Structure”

1. Tujuan dan Jenis-Jenis Struktur Organisasi


Dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis, pasti tidak terlepas dari peran penting pekerja atau
karyawan. Supaya proses dalam suatu pekerjaan berjalan dengan baik dibutuhkan beberapa orang
sebagai pemegang kepentingan yang bertanggung jawab mengawasi dan membimbing karyawan
untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan benar. Maka dari itu, dibutuhkan suatu struktur
organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas setiap posisi pekerjaan dan hubungan diantara
posisi-posisi itu. Ada beberapa struktur organisasi yang dapat diterapkan pada sebuah perusahaan,
tentunya pemilihan struktur organisasi ini didasarkan kepada karakteristik dari perusahaan tersebut
dan antara struktur satu dengan lainnya memiliki beberapa perbedaan, seperti:
1. Rentang Kendali
Suatu perusahaan pasti memiliki beberapa manajer dengan tugas dan peran yang berbeda,
rentang kendali ini adalah jumlah karyawan yag dikelola oleh masing-masing manajer. Rentang
kendali ini dapat menjadi luas dan sempit tergantung banyaknya karyawan yang dikelola oleh
manajer, jika banyak karyawan yang dikelola seorang manajer berarti dia memiliki rentang
kendali yang luas. Begitu pula sebaliknya, jika mengelola sedikit karyawan maka rentang
kendali nya sempit. Selain ditentukan oleh jumlah karyawan yang dipimpin, luas atau
sempitnya suatu rentang kendali juga dipengaruhi oleh tugas dari seorang karyawan dalam
perusahaan tersebut. Jika banyak tugas yang sama yang dilakukan oleh karyawan akan
menyebabkan rentang kendali seorang manajer menjadi luas karena pengelolaannya akan
mudah, sebaliknya jika tugas yang dilakukan oleh karyawan bermacam-macam akan membuat
rentang kendali seorang manajer menjadi sempit dikarenakan beragam tugas akan
menyebabkan banyak pembagian tugas pada karyawan dan harus menguasai banyak
keterampilan juga, sehingga perusahaan akan membutuhkan banyak posisi manajer, hal ini
yang mengakibatkan rentang kendali menjadi sempit.
2. Ketinggian Organisasional
Struktur organisasi dapat digambarkan dengan ketinggiannya. Organisasi dikatakan tinggi jika
banyak lapisan di bawahnya, sebaliknya jika pendek lapisan dibawah tidak banyak
3. Penggunaan Posisi lini dan Staff
Kedua peran ini menjadi sangat penting dalam suatu struktur organisasi perusahaan. Staff akan
bertugas untuk mendukung upaya dari posisi garis bukan mencapai sebuah tujuan bisnis,
sedangkan organisasi lini adalah organisasi yang hanya memiliki posisis lini. Organisasi lini
dan staff adalah organisasi yang memiliki dua peran tersebut hal ini akan membuat tujuan dari
perusahaan tercapai dan dibantu dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh staff.
2. Akuntabilitas dalam suatu Struktur Organisasi
Sebuah perusahaan pasti memiliki dewan direksi yang bertugas untuk mengawasi presiden
perusahaan dan pejabat tinggi perusahaan lainnya. Selain itu, dewan direksi juga memiliki
tanggung jawab atas mengawasi bisnis dan urusan perusahaan, mengawasi kegiatan perusahaan,
dan memastikan perusahaan taat akan hukum yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, biasanya dibentuklah beberapa komite yaitu panitia kompensasi, panitia
pencalonan, dan komite audit. Selain itu, perusahaan juga mempekerjakan auditor internal yang
bertugas untuk menilai dan mengevaluasi kerja dari karyawan serta menanggapi keluhan dari
konsumen terhadap produk atau jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan. Perusahaan juga
melakukan pengendalian
internal yang membuat mereka dapat melihat kondisi keuangan perusahaan setiap saat, karena
pembuatan laporan keuangan dilakukan secara tepat waktu dan akurat.

3. Mendistribusikan Wewenang di antara posi-posisi Jabatan


Suatu Perusahaan harus memutuskan bagaimana akan mendistribusikan wewenang untuk
melakukan pengambilan keputusan di antara posisi-posisi jabatan. Ada dua cara mendistribusikan
posisi jabatan
a. Sentralisasi
Sentralisasi artinya Sebagian besar wewenang berada di tangan manajer-manajer tingkat atas.
b. Desentralisasi
Desentralisasi artinya wewenang disebar di antara beberapa divisi atau manajer. Salah satu
bentuk desentralisasi adalah otonomi (autonomy), yang mana para divisi dapat mengambil
keputusan sendiri dan bertindak secara independen.
Keuntungan:
 Mengurangi beban operasi, karena gaji Sebagian karyawan yang tidak dibutuhkan lagi dapat
dihilangkan
 Mempercepat proses pengambilan keputusan, karena karyawan-karyawan yang berada di
tingkat yang lebih rendah diberikan kekuasaan yang lebih besar
 Pendelegasian wewenang dapat meningkatkan moral karyawan, yang mungkin akan menjadi
lebih antusias dengan pekerjaan yang mereka lakukanjika mereka mendapat tanggung jawab
yang lebih besar
 Memberikan kontribusi bagi inovasi di banyak perusahaan teknologi, yang mana banyak
manajer menjadi lebih kreatif dengan pekerjaannya
 Memungkinkan karyawan-karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi suatu
produk memberikan masukkan yang mereka miliki
Kerugian:

 Dapat memaksa sebagian manajer untuk mengambil keputusan-keputusan penting meskipun


mereka kurang memiliki pengalaman untuk mengambil keputusan seperti itu atau memilih
untuk tidak melakukannya.
 Jika manajer tingkat menengah dan manajer supervisor mendapat tanggung jawab yang
lebih, mereka mungkin tidak akan dapat menyelesaikan seluruh tugas mereka.
4. Struktur yang Memungkinkan Lebih Banyak Masukan Karyawan
Perusahaan dapat memperoleh masukkan dari karyawan dengan menggunakan hal-hal berikut ini
untuk melengkapi struktur organisasi formalnya
a. Organisasi Matriks
Organisasi matriks adalah struktur organisasi yang memungkinkan sebagian perusahaan saling
berinteraksi untuk memusatkan perhatian pada proyek-proyek tertentu. Karena proyek-proyek
tersebut hanya mengambil sebagian waktu saja dari kerja normal mingguan, maka para
partisipan dapat terus melakukan pekerjaan normal mereka sekaligus masih tetap bertanggung
jawab pada atasan yang sama untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut. Keuntungan dari struktur
organisasi matriks adalah akan menyatukan para karyawan yang dapat memberikan masukkan
dari berbagai sudut pandang. Sedangkan, kerugiannya yaitu tidak ada karyawan yang merasa
bertanggung jawab karena tanggung jawab dibebankan kepada tim yang terdiri dari beberapa
karyawan dan setiap waktu yang digunakan untuk berpartisipasi dalam proyek akan
mengurangi waktu yang dialokasikan untuk tugas-tugas normal.
b. Intrapreneurship
Sebagian perusahaan tidak hanya mencari masukkan dari karyawan mengenai masalah-masalah
yang khusus namun juga mendorong karyawan untuk memberikan ide -ide bagi pengubahan
operasional yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Bahkan perusahaan dapat membuat
organisasi tambahan dalam struktur organisasi mereka di mana karyawan-karyawan tertentu
diberikan tanggung jawab untuk melakukan inovasi.
Intrapreneurship adalah penugasan karyawan-karyawan tertentu sebuah perusahaan untuk
menciptakan ide-ide baru, seperti jika mereka adalah pengusaha yang menjalankan perusahaan
mereka sendiri. Kerugian dari intrapreneurship adalah dapat menarik karyawan dari pekerjaan
produksi normal sehari-hari. Sedangkan keuntungan dari intrapreneurship memungkinkan
perusahaan lebih inovatif, karena karyawan didorong untuk mencari ide-ide baru. Selain itu
intrapreneurship memiliki kemungkinan lebih besar untuk berhasil jika karyawan menerima
imbalan berupa bonus atau inovasi-inovasi yang pada akhirnya diterapkan oleh perusahaan.
c. Struktur Organisasi Informal
Struktur Organisasi Informal adalah jaringan komunikasi informal yang terdapat di antara
karyawan perusahaan. Jaringan ini (grapevine) berkembang sebagai akibat dari adanya
interaksi antarkaryawan.
Keuntungan:
 Karyawan akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang manajer yang mengawasi
mereka dan sebaliknya
 Manajer akan lebih banyak menerima umpan balik informal dari karyawannya, karena
karyawan akan lebih bersedia untuk mengutarakan pendapat karena merasa manajer tersebut
benar-benar tertarik dengan pendapat yang mereka miliki
 Informasi dari bawah ke atas perusahaan akan lebih cepat sampai, sehingga para manajer di
tingkat yang lebih atas dapat mengetahui moral karyawannya
 Karyawan yang membutuhkan bantuan dalam melakukan suatu pekerjaan dapat
memperoleh bantuan dari karyawan lain
 Karyawan menggantikan karyawan yang lain, sehingga dapat memastikan tugas mereka
dapat diselesaikan tepat waktu
 Mendorong persahabatan di antara karyawan
Kerugian:
Kerugian yang utama adalah adanya kemungkinan karyawan memperoleh informasi yang tidak
benar atau tidak menguntungkan mengenai perusahaan melalui struktur informal.
5. Metode-Metode Departementalisasi Pekerjaan
a. Departementalisasi menurut Fungsi
Perusahaan akan mengalokasikan pekerjaan dan tanggung jawab menurut fungsi-fungsi
karyawan. System ini akan berjalan dengan baik bagi perusahaan yang hanya memproduksi
satu atau sedikit produk saja, terutama jika para manajernya melakukan komunikasi lintas
fungsi.
b. Departementalisasi menurut Produk
Biasanya dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang lebih besar dan banyak produk.
Pekerjaan dan tanggung jawab dipisahkan menurut jenis produk yang dihasilkan. Cara ini
memungkinkan sebuah perusahaan lebih mudah melakukan estimasi pengeluaran-pengeluaran
yang terkait dalam produksi masing-masing produk. Bagi perusahaan berukuran kecil atau
yang hanya memiliki beberapa produk, depatementalisasi menurut produk menyebabkan
penggunaan karyawan yang tidak efisien sehingga menimbulkan pengeluaran yang berlebihan.
c. Departementalisasi menurut Lokasi
Pekerjaan dan tanggung jawab dapat didepartementalisasi menurut lokasi melalui pendirian
kantor-kantor daerah yang meliputi wilayah-wilayah geografis tertentu. Dengan cara ini
perusahaan akan lebih mudah memperkirakan pengeluaran yang terjadi di masing-masing
lokasi. Perusahaan juga dapat dilihat sebagai suatu kumpulan divisi yang terpisah menurut
lokasi, di mana setiap lokasi menghasilkan labanya sendiri. Hal itu memungkinkan perusahaan
dapat mengidentifikasi lokasi-lokasi yang telah memberikan kinerja yang baik, yang
selanjutnya dapat membantu perusahaan menentukan lokasi mana yang seharusnya
memperluas bisnisnya.
d. Departementalisasi menurut Pelanggan
Sebagian perusahaan membuat divisi-divisi yang terpisah berdasarkan jenis pelanggannya.

Analisa Perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk


Chapter 8 “Organizational Structure”
Sebuah perusahaan harus memiliki suatu struktur organisasi yang bertanggung jawab atas proses kerja
dan output dari perusahaan tersebut. Begitu pula pada Sido Muncul, memiliki struktur organisasi,
yang berada di paling atas adalah Rapat Umum Pemegang Saham. Selanjutnya ada dewan komisaris
yang berjumlah delapan orang, dibawahnya terdapat direksi berjumlah 4 orang dengan direktur utama
Bapak David Hidayat. Selain itu Sido Muncul juga mempunyai Komite Nominasi dan Remunerasi
dan Komite Audit yang masing-masing memegang peranan penting dalam perusahaan. Struktur
organisasi lain yang terdapat di Sido Muncul adalah Sekretaris Perusahaan, Audit Internal, Fungsi
Korporasi, dan Unit Usaha Strategis.
Jajaran direksi memiliki tanggung jawab mengawasi pejabat-pejabat tinggi pada suatu perusahaan,
mengawasi bisnis dan usaha perusahaan, mengawasi kegiatan perusahaan, dan memastikan
perusahaan berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku. Seperti yang telah dijelaskan dalam Laporan
Direksi Sido Muncul, tahun 2020 menjadi tahun yang berat karena pandemi melanda yang
menyebabkan kegiatan produksi terganggu dan kondisi ekonomi menjadi tidak stabil. Namun, direksi
menjelaskan bahwa Sido Muncul saat ini sudah beradaptasi melihat semakin diliriknya produk obat
herbal dan jamu dari Sido Muncul oleh konsumen karena di masa pandemi ini semua orang menjaga
tubuhnya agar tetap sehat dan tidak terjangkit virus corona. Selain itu, Sido Muncul menerapkan
berbagai kebijakan yang dapat menghidupkan kembali kegiatan produksi dan tentunya dengan
protokol kesehatan yang ketat agar memastikan produk berkualitas dan membuat karyawan nyaman
dalam melaksanakan kegiatan produksi.
Sama seperti perusahaan lainnya Sido Muncul juga memiliki audit internal yang bertugas menilai dan
mengevaluasi kerja dari karyawan, menanggapi keluhan dan saran yang diberikan konsumen. Selain
itu, perusahaan juga melaksankaan pengendalian internal supaya dapat melihat kondisi keuangan
perusahaan sewaktu-waktu. Struktur organisasi dari Sido Muncul berikutnya adalah fungsi korporasi
yang dibagi menjadi lima, yaitu Pemasaran, Operation, Penjualan dan Distribusti Domestic,
Akuntansi & Keuangan dan IT, dan Komunikasi & Tanggung Jawab Sosial. Masing-masing fungsi
korporasi memiliki rentang kendali atas kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, mereka
bertanggung jawab mengawasi divisi-divisi yang dibawahi agar melaksanakan pekerjaan dengan tepat
dan benar. Yang terakhir ada Unit Usaha Strategis yang bertugas untuk memastikan produk yang
diproduksi oleh Sido Muncul berkualitas dan bertugas atas pengoptimalan sumber daya dalam
kegiatan produksi. Unit usaha Strategis ini terdiri dari Obat Herbal & Minuman, Obat Farmasi,
Ekstraksi, dan Ekspor.
Suatu Perusahaan termasuk Sido Muncul harus memutuskan bagaimana cara mendistribusikan
wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan di antara posisi-posisi jabatan. Adapun yang
dipakai Sido Muncul untuk mendistribusikan wewenang jabatan yaitu dengan cara desentralisasi.
Yang mana wewenang disebar di antara beberapa divisi atau manajer. Dengan menganut sistem
desentralisasi ini, manajer perusahaan menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam menjalankan
pekerjaannya. Misalnya di saat pandemi ini Sido Muncul memanfaatkan tren “back to nature” dan
gaya hidup sehat yang sedang berkembang dengan cara mendiversifikasi produk-produk kesehatan
terutama dalam bentuk minuman kesehatan, produk jamu herbal, dan produk baru lainnya.

Dalam perusahaan Sido Muncul struktur organisasi tertinggi berada pada Rapat Umum Pemegang
Saham, kemudian Dewan Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Audit, Audit
Internal, Direksi, Sekretaris Perusahaan, Fungsi Korporasi, dan Unit Usaha Strategis. Masing-
masing jabatan
memiliki tugas dan wewenangnya sendiri-sendiri untuk mengelola perusahaan. Dewan Komisaris dan
Direksi memiliki organ pendukung dalam membantu menjalankan fungsi dan kewajibannya. Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Nasional & Remunerasi dalam mendukung tugas
kepenasihatan dan pengawasan. Sedangkan Direksi dibantu oleh struktur manajemen yang efektif
termasuk Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit.

Dalam memperoleh masukkan dari para karyawannya, Sido Muncul melakukan intrapreneurship
yaitu penugasan karyawan-karyawan tertentu untuk menciptakan ide-ide baru. Misalnya program
pembelajaran online dengan mentor internal yang disebut sharing session. Para karyawan dituntut
untuk aktif dan dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan kerja kepada karyawan lain, bedah buku,
studi kasus, dan lain-lain. Selain itu, ada program “Marketing Young Talent Development Program”
yang bertujuan untuk menyiapkan generasi baru di bidang pemasaran pada masa depan yang siap
menghadapi tantangan kompetisi bisnis. Hal ini mendorong para karyawan ataupun talenta muda
mampu untuk berinovasi mengembangkan gagasan mengenai pengembangan produk-produk baru.
Selanjutnya 16 orang karyawan bidang supervisor yang terpilih berhak mengikuti program
pembekalan selama 7 bulan, mencakup marketing fundamental, mentoring data insight, mentoring
framework, skill development, dan brand development. Program ini bertujuan agar karyawan tersebut
mampu memberikan ide terbaru tentang pengembangan produk dan mampu membuat perencanaan
matang, purwarupa, dan akhirnya menjadi sebuah produk yang siap diluncurkan ke pasar. Dalam
bidang operasi, perusahaan mengadakan Sido Group Activity (SGA) untuk meningkatkan keterlibatan
karyawan dalam melakukan perbaikan di bidang kerjanya. Perusahaan juga memberikan kesempatan
kepada karyawannya untuk mempresentasikan gagasan perbaikan yang inovatif dan dapat
menghasilkan efektivitas dan efisiensi dalam aspek biaya, proses produksi dan sumber daya,
meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja. Dengan adanya
adanya program-program tersebut para katyawan dituntut untuk memiliki inovasi dan ide-ide yang
kreatif sebagai masukkan bagi perusahaan Sido Muncul.
Sido Muncul juga menggunakan metode departementalisasi menurut produk dalam membagi kerja
para karyawannya, yaitu unit usaha stategis yang terdiri dari obat herbal dan minuman, obat farmasi,
ekstrasi dan ekspor. Selain itu Sido Muncul juga menggunakan metode departementalisasi menurut
fungsi, yaitu misalnya dalam fungsi korporasi terdiri dari pemasaran, operasi, penjualan dan distribusi
domestik, akuntansi dan keuangan IT, dan komunikasi dan tanggung jawab sosial.

Sumber Referensi:
https://www.sidomuncul.co.id/id (diakses pada tanggal 01 November 2021 pukul 15.40 WIB)

Anda mungkin juga menyukai