Anda di halaman 1dari 5

TUGAS OL-5 : Mengorganisasikan Perusahaan Bisnis.

1. Apakah unsur-unsur pembentuk organisasi, sebutkan dan jelaskan prosesnya di


perusahaan.

 -Spesialisasi
Adalah proses mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus dilakukan dan
menentukan siapa yang akan melakukannya menghasilkan spesialisasi pekerjaan (job
spezialitation). Seluruh organisasi kurang lebih memiliki hanya 1 pekerjaan utama,
seperti membuat mobil (ford), menjual barang jadi pada konsumen (lenova), atau
menyediakan layanan telekomunikasi (verizon). Untuk melaksanakan seluruh pekerjaan
tersebut, para manajer biasanya membaginya, atau melakukan spesialisasi, dalam
beberapa pekerjaan kecil.

-Spesialisasi dan Pertumbuhan


Dalam perusahaan berskala kecil, pemilik mungkin melakukan semua pekerjaan. Namun
seiring dengan berkembangnya perusahaan,bertambah pula kebutuhan untuk
mengkhususkan pekerjaan-pekerjaan sehingga orang lain dapat mengkhususkan diri
pada pekerjaan tersebut. Spesialisasi pekerjaan adalah fenomena alamiah dari
pertumbuhan organisasi. Spesialisasi juga menghandirkan berbagai keuntungan.

 - Departmentalisasi
Setelah pekerjaan dispesialisasi, pekerjaan tersebut harus dikelompokkan ke dalam unit-
unit logis, yang disebut sebagai proses departmentalisasi (departmentalization).
Perusahaan yang terdepartmentalisasi memtik manfaat dari pembagian kegiatan ini:
kendali dan koordinasi diperkecil dan menjadi lebih mudah, sehingga manajer puncak
dapat lebih mudah melihat bagaimana berbagai unit berjalan. Departementalisasi
memungkinkan perusahaan memperlakukan suatu departmen sebagai pusat laba (profit
center) yaitu unit terpisah yang bertanggung jawab atas biaya dan labanya sendiri.
Manajer tidak dapat melakukan depatementalisasi secara acak. Mereka
mengelompokkannya secara logis, berdasarkan urutan atau maksud tertentu. Secara
umum, departmementalisasi dibedakan berdasarkan lini fungsional, produk, proses,
pelanggan, atau geografis

- Departementalisasi Fungsional
tidak sedikit perusahaan jasa dan manufaktur, terutama yang baru memulai usahanya,
menggunakan departmentalisasi fungsional untuk membentuk departemen
berdasarkan fungsi atau kegiatan kelompok yang bersangkutan.

- Departementalisasi Produk
Baik perusahaan jasa maupun manufaktur seringkali memilih departementalisasi produk
organisasi berdasarkan produk atau jasa tertentu yang diciptakan. Hal ini sangat terlihat
ketika perusahaan mulai berkembang dan menghasilkan beragam produk atau jasa.

- Departementalisasi Proses
Perusahaan manufaktur lain lebih memilih departementalisasi proses, yaitu pembagian
yang digunakan organisasi berdasarkan proses yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa. Setiap proses membutuhkan perlengkapan dan keahlian pekerja yang
berbeda-beda. Sebagian penyedia jasa juga menggunakan pendekatan ini.

- Departementalisasi Pelanggan
Setiap departemen menargetkan kategori pelanggan tertentu dengan menggunakan
departementalisasi pelanggan untuk menciptakan departemen yang menawarkan
produk, dan memenuhi kebutuhan kelompok pelanggan tertentu.

-Departementalisasi Geografis
Departementalisasi geografis membagi perusahaan berdasarkan wilayah yang
dilayaninya.

- Bentuk Departementalisasi Majemuk


Karena beragam bentuk departementalisasi memiliki keuntungan yang berbeda, ketika
perusahaan mulai berkembang mereka cenderung menerapkan berbagai jenis
deptementalisasi pada tingkatan tertentu. Perusahaan yang ditunjukkan pada gambar
tersebut menggunakan departementalisasi fungsional pada tingkatan puncak. Pada
tingkatan madya, produksi dibagi berdasarkan wilayah geografis. Pada tingkatan yang
lebih rendah, pemasaran dibagi berdasarkan kelompok produk. Perusahaan besar
biasanya menggunakan berbagai jenis depatementalisasi diberbagai bidang

 Menetapkan Hierarki Pengambilan Keputusan


Unsur kerangka bangun utama ketiga dari struktur organisasi adalah penetapan hierarki
pengambilan keputusan.Hal ini memamparkan pilihan untuk melakukan desentralisasi
atau sentralisasi.
Mendistribusikan Wewenang
Meskipun kita dapat memandang kedua hal ini sebagai suatu spektrum dua kutub,
sebagian besar perusahaan berada diantara kedua kutub ini.
2. Delegasi adalah proses ketika manajer mengalokasikan pekerjaan kepada bawahan,
mencakup apa sajakah delegasi itu dilakukan, dan jelaskan masing-masing secara
komprehensip.
 Memberikan wewenang (authority)
didefinisikan sebagai kekuasaan dan hak seseorang untuk menggunakan dan
mengalokasikan sumber daya secara efisien, untuk mengambil keputusan dan memberi
perintah agar dapat mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu, wewenang atau
otoritas harus didefinisikan dengan baik agar orang-orang yang memegang jabatan
tertentu tidak boleh salah mengartikannya. Dengan kata lain, wewenang atau otoritas
adalah hak untuk memberikan perintah, pesan atau instruksi untuk menyelesaikan
segala sesuatu yang ditugaskannya. Manajemen Tingkat Atas merupakan tingkat
manajemen yang memiliki wewenang terbesar.

Otoritas atau wewenang selalu mengalir dari atas ke bawah. Ini berarti seorang atasan
harus menjelaskan dengan jelas bagaimana bawahannya melakukan pekerjaan serta
menjelaskan apa yang diharapkan dari wewenang tersebut agar dapat menerima hasil
kerja sesuai dengan harapan. Otoritas atau Wewenang harus disertai dengan tanggung
jawab yang sama. Mendelegasikan wewenang kepada orang lain tidak berarti keluar
dari akuntabilitas. Akuntabilitas masih melekat pada orang yang memiliki wewenang
tertinggi.

 Tanggung Jawab (Responsibility)


Dalam manajemen, Tanggung Jawab atau Responsibility dapat diartikan sebagai
kewajiban seseorang untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
Seseorang yang diberi tanggung jawab harus memastikan bahwa dia menyelesaikan
tugas yang dibebankan kepadanya. Jika Tugas yang merupakan tanggung jawabnya
tersebut tidak selesai sesuai dengan yang diharapkan, maka orang yang bersangkutan
harus memberikan penjelasan atau alasan mengapa tugas yang dibebankannya tersebut
tidak selesai.
Tanggung Jawab tanpa wewenang atau otoritas yang memadai dapat menyebabkan
ketidakpuasan dan kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Seseorang memiliki
tanggung jawab atas pekerjaan yang dibebankannya. Jika melakukan tugasnya dengan
baik maka orang yang bersangkutan akan mendapatkan pujian ataupun penghargaan.
Namun apabila tidak menyelesaikan tugas yang ditetapkan seperti yang diharapkan,
maka dia juga bertanggungjawab sepenuhnya.

 Menciptakan akuntabilitas (accountability)


kewajiban seseorang atau organisasi untuk mempertanggungjawabkan aktivitasnya dan
mengungkapkan hasilnya secara transparan. Dapat dikatakan bahwa Akuntabilitas
merupakan peningkatan dari rasa tanggung jawab, suatu yang lebih tinggi mutunya dari
tanggung jawab (responsibility) sehingga memuaskan atasan.
Sebagai Contoh, A mendelegasikan sebuah tugas ke B dan memintanya untuk
memastikan bahwa tugas harus dilakukan dengan baik dan benar. Tanggung jawab
tugas tersebut ada pada B, namun akuntanbilitas tetap masih berada di A.
Sederhananya, Akuntabilitas berarti bertanggung jawab pada hasil akhir pada suatu
tugas. Akuntabilitas muncul dari suatu Tanggung Jawab atau Responsibility.
3. Desain organisasi abad ke-21 berbeda dengan desain organisasi sebelumnya, mengapa
demikian dan jelaskan alasan saudara.
 Karena desain organisasi abad 21 pasti lebih maju dibandingkan dengan desain
organisasi sebelumnya apabila tanggap terhadap perubahan, baik yang bersumber dari
dalam organisasi maupun dari lingkungan luar. Organisasi perusahaan dihadapkan pada
tuntutan perubahan yg semakin kuat. Kondisi ini mengharuskan para manajer untuk
bersikap proaktif menyikapi perubahan. Sehubungan dengan hal tsb, pengembangan
organisasi sebahai instrument ilmiah, berperan penting dalam mewujudkan perubahan
tersebut melalui sebuah proses diagnostik. Berbagai teknik intervensi oleh konsultan
bisa digunakan agar organisasi bisa berkembang, adaptif dan efektivitasnya meningkat.

4. Sebutkan dan jelaskan tiga bentuk wewenang yang terdapat di dalam operasional
organisasi.
 Wewenang Lini
Jenis wewenang yang mengalir keatas dan kebawah rantai komando adalah wewenang
lini (line authority). Sebagian besar perusahaan sangat mengandalkan department lini
(line departement) yang langsung berhubungan dengan produksi dan penjualan produk
produk tertentu .
 Wewenang staf
Sebagai perusahaan juga bertanggung jawab pada wewenang staf (staf authority),yang
didasarkan pada keahlian yang biasanya berupa pemberian saran kepada manjer lini
dalam bidang-bidang tertentu. Seorang pengacara perusahaan misalnya dapat
memberikan saran kepada department pemasaran sewaktu mempersiapkan kontak
baru dengan agen periklanan perusahaan. Anggota staf (staf member) membantu
department lini membuat keputusan tetapi biasanya,tidak memiliki wewenang untuk
membuat keputusan akhir . Umumnya pemisahan antara wewenang lini dan tanggung
jawab staf dipisahkan dengan jelas dan digambarkan dengan garis tebal (wewenang
lini)dan (tanggung jawab staf ) pada bagan organisasi,seperti yang ditunjukan praga.
Bahwa anggota staf biaanya menyediakan layanan bagi manajemen,sedangkan manajer
ini langsung terlibat dalam proses produksi produk perusahaan.

 Wewenang komite
Suatu komite misalnya,bisa berdiri dari manajer puncak dari beberapa bidang utama.
Apabila pekerjaan komite ini teramat penting dan jika anggota komite akan bekerjasama
selama beberapa waktu,organisasi bisa memberikan wewenang komite dan
tim(committe and team authority) kepada komite ini yaitu wewenang khusus yang
diberikan kepada badan pengambilan keputusan diluar wewenang individu yang dimiliki
setiap anggotanya. Pada tingkatan opersional,banyak perusahaan saat ini menggunakan
tim kerja(work team) yang diberikan keleluasaan untuk
merencanakan,mengorganisasikan dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan super
visi minim dan seringkali dengan wewenang khusus .

Anda mungkin juga menyukai