Anda di halaman 1dari 18

2.

FUNGSI PENGORGANISASIAN
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi .
Pengertian pengorganisasian adalah penentuan struktur organisasi yang paling cocok
dengan tujuan dan strategi organisasi, sumberdaya yang dimiliki, dan lingkungan yang
melingkupinya. Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan. Peninjauan
kembali struktur organisasi, job description dan staffingnya juga merupakan rangkaian kegiatan
pengorganisasian.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Ada empat langkah dasar dalam membuat keputusan dalam pengorganisasian, termasuk dalam
kegiatan membentuk organisasi baru, memperbaiki organisasi yang sudah ada atau mengganti
system yang sudah ada. Adapun empat langkah dasar tersebut adalah :
1. Pembagian kerja
Membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyak tugas yang secara wajar dan nyaman
dapat dilaksanakan oleh individu dan kelompok dengan penuh rasa tanggungjawab.
Seluruh pekerjaan harus terbagi habis menjadi banyak tugas yang dapat diselesaikan
dengan baik, sesuai dengan kemampuan anggota organisasi.
2. Menggabungkan beberapa tugas secara logis sehingga diperoleh keberhasilan pencapaian
tugas (efektif dan efisien.
Pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis
dan saling berhubungan dapat dikerjakan Bersama disebut Departementalisasi.
3. Menetapkan siapa yang membuat laporan dan kepada siapa laporan disampaikan.
Hubungan di dalam organisasi semacam ini disebut Hierarki organisasi. Hubungan lini
ke atas dan ke bawah, dalam arti penentuan siapa atasan dan siapa bawahan diperlukan
untuk meminta pertanggungjawaban.
4. Koordinasi
Mekanisme yang menyatukan kegiatan departemen menjadi satu kesatuan dan memantau
efektifitas integrasi. Koordinasi diperlukan untuk menghilangkan rasa menang atau rasa
benar sendiri dalam satu departemen dan juga menyelaraskan pencapaian tugas lintas
departemen.

Struktur Organisasi
Bentuk Organisasi Intern Perusahaan secara ada 3 bentuk, yaitu :
1. Organisasi Garis
Mengatur organisasi intern perusahaan berdasarkan atas perintah atau kekuasaan dari
atas ke bawah melalui berbagai tingkatan kekuasaan. Selanjutnya
pertanggungjawaban berjalan dari tingkat yang terendah kepada atasannya masing-
masing sampai kepada penanggungjwaba yang paling atas
Kebaikan :
• Sederhana, karena mudah dimengerti oleh bawahan
• Wewenang dan tanggung jawab masing-masing cukup jelas
• Tanggungjawab bawahan terbatas kepada atasannya masing-masing
• Mendorong disiplin dan pengawasannya mudah
• Setiap keputusan cepat dilaksanakan
Kelemahan :
• Beban dan tanggungjawab atasan cukup berat
• Inisiatif bawahan kurang berkembang
• Memerlukan pengawasan yang meliputi berbagai keahlian
Contoh :
2. Organisasi Fungsional
Suatu bentuk organisasi intern perusahaan dengan memanfaatkan peranan tenaga ahli
sesuai dengan bidang masing-masing. Sehubungan dengan hal tersebut organisasi
fungsional sering disebut organisasi staf.
Kebaikan :
- Memanfaatkan keahlian seseoorang didalam setiap kegiatan
- Pekerjaan akan menghasilkan sesuatu yang berkualitas
Kelemahan :
- Dinilai tidak praktis, karena banyak memanfaatkan tenaga staf dan akan
mengurangi efisiensi
- Membingungkan pertanggungjawaban dari para pelaksana
Contoh :
3. Organisasi Garis dan Staf
Suatu bentuk organisasi intern perusahaan yang merangkum bentuk organisasi garis
dan bentuk organisasi staf, dengan demikian diharapkan bentuk organisasi ini dapat
mengambil manfaat keduanya
• Kebaikan :
- Dapat Menghimpun unsur unsur positif dari bentuk organisasi garis dan bentu
organisasi fungsional
- Bentuk organisasi garis dan staf mudah melakukan penyesuaian
Kelemahan :
- Jika pimpinan perusahaan bukan orang yang kuat dalm pendirian, maka
perusahaan seringkali terperangkap oleh pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan yang
tidak efisien
- Karena banyak memanfaatkan tenaga ahli (staf), maka pengeluaran gaji akan
meningkat

Departementasi

Merupakan tindakan mengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi


dengan tujuan kegiatan-kegiatan sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan
Bersama.
Pada dasarnya pada organisasi ada dua departemensasi, yaitu :

1. Departemensasi Fungsional
Mengelompokan fungsi-fungsi yang sama pada kegiatan-kegiatan sejenis untuk
membentuk satu kesatuan unit kerja, seperti personalia, penjualan, dan pemasaran,
keuangan dan akuntansi, system computer dan lain-lain. Departemen fungsional
adalah bentuk pembagian tugas dan kerja yang umum. Kebaikannya adalah
menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi
melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan
pengendalian.
2. Departemen Divisional
Organisasi divisional dapat dibentuk berdasarkan pengelompokan produk,
wilayah grafis, pelanggan atau proses dan mesin peralatan. Penerapan pendekatan
divisional akan dapat menutup kelemahan pendekatan fungsional tapi dapat
memunculkan kelemahan yang lebih banyak khususnya dalam hal biaya .

Wewenang Dan Tingkat Manajemen


Semakin tinggi jabatan membuat seseorang akan semakin luas kewenangannya,
dengan demikian semakin berat tangging jawabnya. Seorang direktur yang jumlah
orangnya sedikit akan semakin sedikit terkena peraturan dan Batasan. Sedangkan bagi
karyawan yang jumlahnya banyak akan semakin banyak terkena peraturan dan
Batasan.
Gambar Lapisan “Struktur Organisasi”
Penjelasan :
1. Lapisan Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)
Terdiri atas para anggota para anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Wewenang mereka merumuskan kebijaksanaan dan selanjutnya
mempertanggungjawabkan hasil pencapaian tujuan perusahaan kepada para pemilik
perusahaan (pemegang saham). Top Manajemen/Manajemen Puncak (Membuat
keputusan jangka Panjang). Contoh : Membuat Pabrik baru untuk memperluas produksi
dan meningkatkan penjualan, Mengkomunikasikan rencana-rencana tersebut kepada
seluruh manajer
2. Lapisan Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management)
Terdiri atas para kepala divisi.
Wewenang mereka adalah menjabarkan kebijaksanaan dan pengarahan dari lapisan
manajemen tingkat atas untuk dapat ditindaklanjuti secara operasional. Selanjutnya
mereka harus mempertanggungjawabkan kepada atasan tentang hasil pelaksanaannya.
Contoh : Menentukan berapa banyak karyawan baru yang akan direkrut, Menentukan
bagaimana menetapkan harga untuk meningkatkan penjualan, Menentukan bagaimana
cara meningkatkan iklan untuk meningkatkan penjualan, Menentukan bagaimana cara
mendapatkan dana untuk mendanai ekspansi
3. Lapisan Manajemen Tingkat Bawah (Lower Management)
Terdiri dari Kepala-kepala seksi
Menjabarkan lebih lanjut dan mengkoordinasikan pelaksanaan operasional tingkat bawah
(staf dan atau operator). Mereka harus mempertanggungjawabkan kepada lapisan
manajemen tingkat menengah mengenai hasil kegiatan operasional yang dikoordinasikan
dari para staf dan atau operator. Contoh : Melakukan pembagian tugas kepada karyawan-
karyawan baru yang direkrut, Menentukan jadwal waktu bagi para karyawan baru yang
direkrut.

Anda mungkin juga menyukai