PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa
adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut,
karena salah satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia
dalam keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang kabutnya
kondisi negara kita dimana sebagian orang berteriak keras " Ubah sistem ..ubah sistem ".
Apa yakin dengan merubah sistem itu efisien? dan kalau pun sistemnya dirubah, manusia
jualah yang menjalankan. Sayangnya yang berjuluk manusia itu rakus sebagaimana ilmu
ekonomi menyebut homo economicus.
1.1 RumusanMasalah
1.2.1 Bagaimanapengertiandaripengorganisasian?
1.2.2 Apa yang dimaksuddenganaspekaspekdalampengorganisasian?
1.2.3 Apasajabagiandan bentukorganisasi?
1.2.4 Apakelemahanpadaorganisasi?
1.2.5 Bagaimanacaraimplementasiorganisasi?
1|Struktur Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
dan di lakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.kata
organisasi mempunyai 3 pengertian umum yaitu :
1. Sebagailembagaatau fungsional .
2. Proses pengorganisasiansuatu proses
penyusuananstrukturorganisasidimanapekerjaan diatur dan di bagikan diantara para
anggota organisaasi sehingga tujuan yang telah di tetapkan apat di capai dengan
efesien .
3. Pembentukanmekanismeuntukmengkordinasikanpekerjaan para anggota menjadi
kesatuan yang terpadu dan harmonis .
1) Departementalisasi / departementasi
2|Struktur Organisasi
Ada beberapa cara dimana organisasi dapat mengelompokkan kegiatan-kegiatan
yang bermacam-macam untuk dilaksanakan. Sekali lagi, proses penentuan cara bagaimana
kegiatan-kegiatan dikelompokkan disebut departementalisasi atau departementasi.
A. DEPARTEMENTALISASI FUNGSIONAL
B. DEPARTEMENTALISASI DIVISIONAL
3|Struktur Organisasi
Organisasi atas dasar divisi mempunyai beberapa kebaikan. Karena semua kegiatan,
ketrampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan produk
dikelompokkan menjadi satu dibawah seorang kepala,keseluruhan pekerjaan dapat lebih
mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi dipelihara. Disamping itu, baik kualitas
dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat, karena keputusan- keputusan yang dibuat
pada tingkat divisi dekat dengan kancah kegiatan.
2) Pembagian kerja
3) Koordinasi
Proses untuk memadukan kegiantan dan sarana unit-unit organisasi yang terpisah
guna mencapai tujuan bersama.Koordinasi adalah usaha untuk menyatukan serta
menyelaraskan kegiatan yang ada, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran, berlawanan dan
semua kegiatan dapat mengarah kepada titik pencapaian tujuan.
Koordinasi perlu ada di dalam suatu organisasi, sebab koordinasi perlu untuk
mencegah timbulnya kekuatan pemisah (divergensi) dari tujuan semula, akibat adanya
pembagian tugas. Output dari koordinasi adalah terdapatnya kegiatan yang terarah, tidak
simpang siur dan tidak bertentangan serta tidak saling tumpang tindih sesamanya.
4) Rentang manajemen
Banyaknya jumlah bawahan yang dapat dikendalikaan secaraa efektif seorang atasan
4|Struktur Organisasi
dapat digambarkan dalam bentuk bagan organisasi.
C. PEMBAGIAN KERJA
Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja ( devision of work )
yang memungkinkan terjadinya synergy.
Synergy adalah dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama secara coperatid
dan di koordinasikan akan mencapai hasil lebih baik dari pada dilakukan perseorangan.
Pada dasarnya ada 3 hal yang mendorong orang untuk membentuk pembagian
kerja ,yaitu :
1. Pekerjaan yang banyakmenumpuk dan tidak mungkin dikerjakan oleh orang seorang.
2. Pekerjaankadang-kadangmenuntutkeahliantertentu dan berbeda.
3. Pekerjaandilaksanakan di beberapatempat yang berebda, dalam waktu bersamaan
D. BAGIAN ORGANISASI
Struktur organisasi terlalu komplek komplek untuk disajikan secara verbal maka
perlu digambarkan dalaam bagan organisasi ( organization chart ) untuk menunjukan
struktur organisasi .
1.pembagian kerja
5|Struktur Organisasi
pertanggungjawaban (laporan) hasil pelaksanaan tugas tersebut kepada yang bersangkutan.
Dengan pembagian kerja kegiatan bawahan dapat tertuju pada satu arah, karena dengan
adanya pembagian tugas, dapat dihindari kesimpangsiuran tugas, sehingga setiap orang
tahu apa yang menjadi tugasnya, dan mereka akan berusaha melaksanakn tugas itu dengan
sebaik-baiknya, sehingga tiap-tiap kegiatan itu akan terarah ke satu tujuan.
Rantai Perintah
Kekurangan atau kelemahan utama bagan adalah masih banyak hal – hal yang tidak
jelas atau tidak ditunjukan. Sebagai contoh, tidak menunjukan seberapa besar tingkat
wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Bagan juga tidak menunjukan
hubungan – hubungan informal dan saluran komunkasi, dimana organisasi tidak dapat
berfungsi secera efisien tanpa hal – hal itu.
1. Kesatuan tugas khusus (task force), dibentuk untuk menangani suatu masalah atau
tugas khusus.
6|Struktur Organisasi
4.Tingkatan manajemen
Tingkatan manajemen Suatu bagian tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan
tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.
Seberapa luas tingkat spesialisai kerja dalam organisasi dapat diperkirakan dengan
membaca label-label yang yang menunjukkan pekerjaan yang berbeda dan bagaimana
tugas-tugas dikelompokkan.Garis menunjukkan rantai perintah yang merupakan aspek kunci
koordinasi dalam setiap organisasi.Bagan juga dapat menunjukkan besarnya (size) dari
organisasi, tetapi tanpa informasi tambahan akan menimbulkan gambaran yang tidak jelas.
E. DEPARTEMENTALISASI
7|Struktur Organisasi
4. Langganan: penjualanindustri, pedagang eceran, pemerintah, milier atau konsumen.
5. Proses atauperalatan: departemen pemotongan, kelompok perakitan, bagian
pembungkusan atau bagian finishing.
6. Waktu: kelompokkerjabisa dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, shift ketiga.
7. Pelayanan: bisamencerminkankelas bisnis, kelas ekonomi, dan kelas turis dalam
pelayanan di pesawat terbang.
8. Alpha-numerical: bisadigunakan pada pelayanan telepon dimana,misal nomer 00000
– 50000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomer 50001 – 99999 dalam
departemen lain.
9. Proyek dan Matriks: digunakan oleh perusahaan – perusahaan konstruksi dengan
teknologi tinggi, perusahaan konsultan atau orientasi energi.
.
Dalam hal, hampir semua organisasi menggunakan lebih dari satu pendekatan dalam
pengelompokan kegiatan – kegiatannya. Bahkan dalam organisasi yang besar mungkin
dijumpai empat, lima, atau enam pendekatan digunakan bersama sebagai dasar
departementalisasi.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan
bentuk dasar departementalisasi. Gambar 3.2, menunjukaan departementalisasi fungsional
yang dapat digunakan pada tingkatan manajemen puncak dalam membagi empat fungsi
utama bisnis – produksi, keuangan, dan personalia (kepegawaian).
8|Struktur Organisasi
kepentingan tugas – tugasnya, dan menyebabkan para anggota. Berpandangan lebih sempit
serta kurang inovatif.
Koordinasi antara dan diantara fungsi – fungsi menjadi kompleks dan lebih sulit
sejalan dengan pertumbuhan organisasi. Tanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan
kegiatan berhenti hanya pada sampai puncak.
2.Departementalisasi Divisional
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi – divisi atas dasar produk,
wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang
berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila
jenis – jenis produk mempunyai teknologi pemprosesan dan metoda – metoda pemasaran
yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi (lihat gambar 3.3). Dalam
gambar terlihat bahwa perusahaan diorganisasikan atas dasar produk pada tingkat manajer
umum, dan pada tingkat selanjutnya menggunakan pendekatan fungsional.
9|Struktur Organisasi
4.Stuktur organisasi divisional atass dasar proses atau peralatan.
Prinsip rentang manajemen berkaitan erat dengan jumlah bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh manajer atau atasan. Antara rentang manajemen dan
koordinasi saling berhubungan erat. Ada anggapan bahwa semakin besar jumlah rentangan
semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan bawahan secara efektif
10|Struktur Organisasi
Rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan
kerja efektif dari bawahan mereka. Jika terlalu banyak anak buah maka ,anak buah akan
semakin kurang terkontrol dan kurang arahan. Kalau terlalu sedikit maka ,manajer yang
kurang dimanfaatkan tenaganya dan para bawahan terlalu diawasi.
Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi
Jika rentang terlalu sempit, yaitu anak buahnya sedikit, maka organisasi jadi terlalu tinggi
dan berjenjang sehingga efiktifitas manajer ditiap tingkatan akan terpengaruh.
Jika anak buah merasa frustasi dan ada kecurangan maka dapat disimpulkan bahwa
rentang organisasi terlalu lebar, jadi tak effisien dan banyak tenaga yang tak termanfaatkan
dengan baik.
Pendekatan Graicunas
Dalam memilih suatu rentangan, manajer harus mempertimbangkan tidak hanya hubungan
satu dengan satu secara langsung dengan bawahan yang diawasi tetapi juga hubungan
mereka dengan bawahan dalam kelompok dua atau lebih.
Pilihandalammeningkatkanjumlah karyawan
1. Rentangmanajemen naik
2. Hirarkitingkatanmanajemen naik
3. Kombinasikeduanya
Menurut Lockheed‘s tujuhfaktor yang mempengaruhi manajer dalam penentuan
rentang manajemen adalah :
a) Kesamaanfungsidiawasi: sejauh mana fungsi atau tugas bawahan yang manajer
bertanggung jawab adalah sama atau berbeda.
b) Kedekatangeografisfungsidiawasi: seberapa dekat terletak kepada pengelola fungsi
atau bawahan.
c) Kompleksitasfungsidiawasi: sifat fungsi atau tugas yang bertanggung jawab manajer.
d) Arah dan kontrol yang diperlukan oleh bawahan: derajat pengawasan yang
dibutuhkan bawahan.
e) Koordinasi yang diperlukanpengawas: sejauh mana manajer harus mencoba untuk
mengintegrasikan fungsi atau tugas dalam subunit atau di antara subunitdan bagian
lain dari organisasi.
11|Struktur Organisasi
3) Waktu kerjapimpinanakan habis pekerjaan rutin mengawasi bawahannya ,sehingga
tidak ada waktu lagi untuk memikirkan pengambilan organisasi .
4) Pimpinanaakanmenjumpaikesulitan untuk menyesuaikan diri dengan bawahannya .
Faktor-faktor yang harus di perhitungkan dalam menetapkan rentang manjeman
yaitu:
a. Mudah ,sukarnyapekerjaan bawahan yang harus di awasi.
b. Makin sulit pekerjaan ,sebaiknya makin sedikit jumlah bawahan yang harus di awasi .
c. Kesetabilan proses produksi .
d. Apabila proses produksi stabil maka dapat lebih banyak bawahan yang di awasi
e. Kemampuanbawahan yang diawasi .
f. Apabila bawahan mempunyai kemampuan kerja yang baik makajumlah bawahan
yang di awasi dapat lebih banyak lagi .
g. d. Pekerjaan utama atasan .
h. Jika atasan memiliki pekerjaan utama yang banyak , sebaiknya jumlah bawahan yang
diawasinya sedikit saja .
i. e. Biaya pengawasan .
j. Apabila biaya pengawasan mahal maka jumlah bawahan yang di awasi , sebaiknya di
tentukan jumlah yang sedikit .
Menurut V.A Griunas ,banyak sedikitnya jumlah bawahan yang diawasi akan
menentukan jumlah hubungan yang akan timbul antara atasan dan bawahan .
Bagaimana menghitung jumlah hubungan yang timbul antara atasan dan bawahan ini ?
Jadi kalau seorang pemimpin memiliki jumlah bawahan 3 orang , maka jumlah
hubungan yang akan timbul adalah sejumlaah 18.
Dalam praktek jumlah hubungan menurut Griunas ini tidak selalu terjadi sebab
jumlah hubungan dalaam praktek tidak selau sama dalam hal frekuensi dan intensitasnya .
1) HubunganGaris.
12|Struktur Organisasi
Hubungan Garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam
organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada satu
tangan garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan.
2) Hubungan Staf.
Hubungan staf pada umumnya digunakan untuk organsasi yang besar. Daerah kerjanya
luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit.
3) Organisasi Fungsi.
Pada umumnya yang dimaksud dengan organisasi fungsi adalah yang disusun
berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
J. BENTUK ORGANISASI .
1) Organisasi Garis
Organisasi Garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam
organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada satu
tangan garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan. Bentuk
organisasi diciptakan oleh Henry Fayol
1. Tujuanorganisasimasihsederhana.
2. Organisasinyakecil.
3. Jumlahkaryawannyasedikit.
4. Pemimpin dan semuakaryawansalingmengenal dan
dapatberhubungansetiapharikerja.
5. Hubunganantarapimpinan dan karyawanbersifatlangsung.
6. Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukantidakbegitutinggi dan
tidakberanekaragam.
13|Struktur Organisasi
2)Organisasi Garis dan Staf
Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organsasi yang besar.
Daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta
rumit. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
3)Organisasi Fungsional
Pada umumnya yang dimaksud dengan organisasi fungsional adalah yang disusun
berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
14|Struktur Organisasi
1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2. Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada
tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas
digariskan. Dalam organisasi fungsional, koordinasi dititikberatkan pada eselon
atasan
3. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas
4. Para direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit-unit yang berada
dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama.Organisasi
fungsional pada umumnya digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang
pembidang tugasnya dapat digriskan secara tegas, umpamanya unit produksi, unit
pemasaran, unit keuangan, dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut-paut
namun bidang kegiatannya jelas berbeda. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
4)Organisasi Panitia
Tipe organisasi panitia pada umumnya dibentuk dalam waktu yang terbatas untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu,
5) organisasi matrik.
Cirinya adalah dalam organisasi itu terjadi kontak koordinasi antar bagian yang ada
dalam organisasi.
Cirinya adalah apabila tujuan proyaek sedah selesai ,maka organisasi akan segera di
bubarkan.
15|Struktur Organisasi
b. Yang menerangkanhubungan
c. hubunganotoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, bagaimana
bentuk saluran-saluran
d. melaluiapakomunikasiberlangsung.
e. Menunjukkantugas-tugasterspesifikasibagi masing-masing anggotanya.
Organisasi Informal
a. Organisasi informal adalahkumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
b. sulituntukmenentukanwaktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut.
Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang
bersangkutan tidak terspesifikasi.
c. Munculnyabiasanyadikarenakanadanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan
yang sama.
d. Contoh: makan malam bersama.
SifatOrganisasi Informal
1. HubunganDidalamnyalebihbersifatspontan dan tidakteroganisasi.
2. TidakterdapatPemimpin.
3. Tidakbertitiktolak pada pengendalianManajemen.
PembagianOrganisasi Informal Menurut Hicks
Organisasi Primer:
1.menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya.
2.Berlandaskan ekspektasi timbal balik, bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan
eksak
Contoh; keluarga
16|Struktur Organisasi
Yaitukelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang
berada pada tingkatanmanajemen yang berbeda-beda,
akantetapidalamsuatubidang yang sama
c) Random Cliques
Yaitukelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang
berasal dari berbagai tingkatan manajemen dan yang berasal dari berbagai
bidang.
17|Struktur Organisasi
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Dan bahwa aspek-aspek komitmen organisasi meliputi kemauan yang kuat untuk
mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan pada
organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat berusaha semaksimal mungkin demi
kemajuan dengan ikut mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi
serta adanya penerimaan nilai, tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan
dijadikan alat ukur adalah perasaan manunggal dengan organisasi, perasaan terlibat pada
organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan.
B. Saran
18|Struktur Organisasi
DAFTAR PUSTAKA
House, R.J. &Aditay, R.1977. The social scientific study of leadership: Quo vadis.
Journal of Management, 23: 409-473.
19|Struktur Organisasi