Pengorganisasian menurut Schermerhorn (1996:218) [1] adalah proses mengatur orang-orang dan
sumber daya lainnya untuk bekerja menuju tujuan bersama .
Peranan Pengorganisasian
Penggunaan tujuan pelaksanaan tercapainya tujuan sistem manajemen dan manajer selain membuat
jelas, tetapi juga menjelaskan sumber daya mana yang akan digunakan untuk mencapainya.
Pengorganisasian memiliki fungsi yang amat vital dalam sistem manajemen modern. Hal ini dapat
dipahami mengingat fungsi pengorganisasian merupakan mekanisme utama yang digunakan para
manajer untuk menggerakkan seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
Banyak hal yang dapat kita peroleh apabila kita dapat melakukan pengorganisasian dengan tepat, yaitu :
Pengorganisasian dapat menciptakan dan memelihara hubungan di antara semua sumber daya
organisasi dengan menunjukkan sumber daya mana yang harus digunakan untuk kegiatan-kegiatan
tertentu, kapan, di mana, dan bagaimana menggunakannya.
Pengorganisasian dapat membantu manajer dalam mengurangi kelemahan yaitu biaya tinggi, seperti
duplikasi kegiatan dan sumber daya organisasi yang tidak terpakai secara penuh.
Pengorganisasian memiliki peran untuk meningkatkan keterampilan manajerial agar sesuai dengan
kebutuhan sistem manajemen yang sedang berjalan.
Pengorganisasian dapat mendorong dan menciptakan iklim organisasi yang lebih kondusif dalam sistem
manajemen baik secara keseluruhan maupun parsial.
Tahapan Pengorganisasian
Proses pengorganisasian dalam manajemen dapat dilakukan melalui enam tahapan, yaitu :
melakukan evaluasi atas hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang telah dilakukan
Memiliki struktur organisasi memungkinkan perusahaan untuk tetap efisien dan fokus.
Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu hirarki dalam suatu
organisasi. Ini mengidentifikasi setiap pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor ke dalam organisasi.
Struktur ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan membantu usaha dalam
mencapai tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa depan. Struktur diilustrasikan
menggunakan bagan organisasi.
Struktur organisasi juga menentukan bagaimana informasi mengalir antar level dalam perusahaan.
Misalnya, dalam struktur terpusat, keputusan mengalir dari atas ke bawah, sedangkan dalam struktur
desentralisasi, kekuatan pengambilan keputusan didistribusikan di antara berbagai tingkatan organisasi.
Meski tak semua perusahaan menggunakan struktur organisasi, tetapi menerapkan hal tersebut akan
memberikan beragam manfaat, yaitu:
Struktur organisasi mendorong komunikasi antar karyawan dan tim lebih baik. Misal setelah Anda
memberikan tugas kepada masing-masing anggota tim, maka mereka tahu pekerjaan yang harus
dilakukan. Sehingga menghindari duplikasi pekerjaan dan mendukung pengambilan keputusan dengan
baik.
Struktur organisasi meningkatkan sistem operasional yang efisien. Pasalnya, struktur ini memastikan
bahwa semua tugas dan tanggung jawab untuk semua tim dapat melakukannya dengan lebih mudah.
Bahkan struktur organisasi bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki beberapa lokasi bisnis berbeda.
Misal masing-masingtahu tugas-tugasnya dan mematuhi prosedur perusahaan yang sama.
Memang, konflik selalu ada di lingkungan kerja. Namun struktur organisasi bermanfaat mengurangi
konflik karyawan.
Karena para karyawan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, sehingga fokus pada pekerjaan
masing-masing. Jika ada perselisihan, leader akan menengahi karyawan yang berselisih untuk berdialog
dan menyelesaikan masalah.
Ketika leader mendelegasikan tugas dengan jelas (beserta panduannya) kepada karyawan, ia akan
mengerjakan tugas tersebut sebaik-baiknya. Langkah ini dapat meningkatkan kinerja sekaligus
kepercayaan diri karyawan.
PROSES PENGORGANISASIAN
organisasi
pembagian kerja (division of labor) berarti membagi pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan
produk beberapa tugas yang berbeda dan saling tergantung. Perusahaan memecah sistem produksi yang
kompleks menjadi beberapa unit. Mereka kemudian menetapkan tugas dan pekerja di masing-masing
unit. Masing-masing pekerja memiliki pekerjaan yang unik dan rutin namun saling terkait dengan unit
lainnya.
Misalnya di pabrik garmen, setiap bagian operasi menghasilkan satu bagian dari pakaian seperti lengan
baju dan lubang kancing. Itu membuat produksi lebih cepat dan lebih murah daripada satu orang
menyelesaikan setiap pakaian secara sendiri-sendiri.
Departementalisasi
Istilah Departementalisasi atau departementasi, secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses
penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan. Departementalisasi merupakan cara di
mana organisasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk mengelompokkan
kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan.
departementalisasi:
Akuntansi
televisi
Selatan, dll
Departementalisasi Fungsional
organisasi
Departementalisasi Fungsional
Kebaikannya
manajemen
Departementalisasi Fungsional
Kelemahannya
perubahan
Pengorganisasian
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang manajemen
dihindarkan
Bagan Organisasi Formal (Struktur Organisasi)
organisasi dikelola
organisasi
organisasi
• Pembagian kerja
• Manajer dan bawahan atau rantai perintah
organisasi
Struktur Organisasi
4. Ukuran organisasi
dalam organisasi
keputusan
ORGANISASI
2. Panitia
dipecahkan.
Dewan
kebijaksanaan perusahan,dll.