Dosen Pembimbing
Wahidin Musta’in Billah
Disusun Oleh :
Riyka Apriyanti 201602020006
Rifaldi Rinanda 201602020011
Salma Azzahra wafa 201602020024
ii
KATA PENGANTAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara?
2. Bagaimana Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI ?
3. Bagaimana Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI ?
4. Apa Bentuk/Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami khittah Muhammadiyah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Untuk mengetahui dan memahami Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri NKRI.
3. Untuk mengetahui dan memahami tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
4. Untuk mengetahui dan memahami bentuk/model peran kebangsaan Muhammadiyah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
senantiasa bersikap aktif dan kontruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan
reformasi nasional yang sesuai dengan khittah (garis) perjuangan serta tidak akan
tinggal diam menghadapi kondisi-kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan negara.
Muhammadiyah senatiasa merasa terpanggil untuk berkiprah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan pada khittah perjuangan sebagai
berikut:
1. Muhammadiyah menyakini bahwa politik dalam kehiduapan bangsa dan negara
merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian yang
harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan
moral yang utama. Karena itu, diperlukan sikap dan moral yang positif dari
seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan politik untuk
tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Muhammadiyah menyakini bahwa negaradan usaha-usaha membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun
melalui pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang
mutlak diperlukan untuk membangun di mana nilai-nilai ilahiyah melandasi dan
tumbuh subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kebersamaan, keadilan,
perdamaian, ketertiban, dan keadaban untuk terwjudnya “baldatun thayyibatun
wa raabun ghafur”.
3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehiduoan berbangsa dan bernegara
melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna
terwujudnya masyarakat madani yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah
untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan hal-hal
yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan sebagai proses dan hasil
dari fungsi politik pemerintahan akan ditemouh melalui pendekatan-pendekatan
secara tepat dan bijaksana sesuai prinsip- prinsip perjuangan kelompok
kepentingan yang efektif dalam kehidupan Negara yang demokrastis.
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat
praktis atau berorientasi pada kekuasaan untuk dijalankan oleh partai-partai
politik dan lembaga-lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju
terciptanya system politik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-
cita luhur bangasa dan Negara. Dalam hal ini perjuangan politik yang dilakukan
oleh kekuatan-kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan
kepentingan rakyat dan tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi
4
semangat dasar dan tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan tahun 1945.
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari
da’wah amar ma’ruf nahi mungkar dengan jalan memengaruhi proses dan
kebijakan Negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur
bangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan
berfungsi sebagai wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan
nasional yang damai dan berkeadaban.
6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris
dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun. Muhmmadiyah
senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang perjuangan politik
dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar
demi tegaknya system politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban.
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan
untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani
masing-masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab
sebgai warga negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan
misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangasa dan Negara.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik
untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-
sungguh dengan mengedepankan tanggungjawab (amanah), akhlak mulia
(akhlak al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah).
Aktivitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memerjuangkan misi
persyarikatan dan melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar.
9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan manapun
berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan
bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang
lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban.
5
banyaknya tangan masyarakat Muhammadiyah dalam menyangga gerakan Islam
ini, Insya Allah akan melahirkan karya amaliah yang luar biasa.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :
1. Khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek atau unsur
dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai
pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah
perjuangan tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting
karena merupakan sebuah landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan yang
menjadi anggota muhammadiyah.
2. Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari
lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di
Indonesia sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang
dibentuk untuk membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan
dan sosial.
3. Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan
mendirikan sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh
Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan
kehidupan sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan
membuat amal-amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang
membutuhkan.
4. Bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang- perorangan yang bersifat
kelembagaan. Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui
organisasi. Organisasi Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi
(body of structure) yang didalamnya terkandung nilai- nilai dasar, norma, dan
strategi perjuangan untuk mencapai tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah kita sebagai warga
Muhammadiyah hendaknya mengetahui dan memahami Khittah Muhammadiyah dalam
10
kehidupan berbangsa dan bernegara agar kita tidak menyimpang dari garis perjuangan
yang telah ditetapkan. Selain itu, kita juga harus mengetahui dan memahami
Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI dan memiliki sebuah
tanggungjawab terhadap NKRI serta memiliki bentuk / model peran kebangsaan dalam
Muhammadiyah.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.irmangusman.com/satu-abad-dan-peran-kebangsaan-muhammadiyah/
http://sutinatanpopo.blogspot.co.id/2015/05/khittah-muhammadiyah-dan-nkri-
makalah.html
12