Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah AIK 3 Kemuhammadiyahan


Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah

Dosen Pembimbing
Wahidin Musta’in Billah

Disusun Oleh :
Riyka Apriyanti 201602020006
Rifaldi Rinanda 201602020011
Salma Azzahra wafa 201602020024

Prodi Ekonomi Islam


Fakultas Ekonomi Bisnis
Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi
Tahun 2021/2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara .................. 3
B. Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI .............................................. 6
C. Tanggung Jawab Muhammadiyah Terhadap NKRI ............................................... 7
D. Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah ........................................ 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Kemuhammadiyahan 2”. Kemudian shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an
dan sunnah untuk keselamatan umat didunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan II
di program studi S1 Keperawatan STIK Muhammadiyah Pontianak. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Amelyadi, M. Si, selaku dosen
Koordinator mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan II dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang keberadaannya tidak diragukan


lagi perannya dalam perjuangan Indonesia dan juga sebagai gerakan dakwah yang
memfokuskan pada agama Islam. Kyai Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah
menyebarkan agama Islam dan tidak hanya menyeruh kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran. Namun juga, Muhammadiyah menjadi sebuah organisasi yang turt serta
membantu bangsa Indonesia lepas dari cengkeraman penjajah dan mendapatkan
Kemerdekaannya.
Sebagai ogranisasi sosial, Muhammadiyah terus dituntut untuk mengembangkan
perannya dalam memperkuat demokrasi, meningkatkan kesekahteraan rakyat, keadilan
ekonomi, politik, dan hukum, mendorong terwujudnya kepastian hukum dan
pemberantasan korupsi, menciptakan keharmonisasi dan kerukunan antar umat beragama,
mengatasi kesenjangan ekonomi dan kesenjangan.
Bagi muhammadiyah, negara adalah sebuah mahkota dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, dan Muhammadiyah merasa ikut andil dalam membentuk kemerdekaan
Indonesia karena jauh sebelum kemerdekaan itu didapat, Muhammadiyah telah ada saat
terjadi perdebatan tentang dasar- dasar negera. Begitu pula, ketika kemerdekaan banyak
sekali figur-figur Muhammadiyah didalam pembahasan dan perdebatan tersebut. Dalam
menjalankannya Muhammadiyah memiliki rencana, dasar pemikiran dan anggara dasar
yang telah ditetapkan dan semua kegiatan yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan
hal tersebut.
Selain itu, Muhammadiyah menyadari bahwa bangsa Indonesia belum sepenuhnya
berdaulat, walaupun memiliki banyak kekayaan dan sumber daya alam yang melimpah.
Namun masih banyak hal harus dilakukan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Karena itu,
Muhammadiyah melakukan berbagai hal sebagai bentuk rasa tanggungjawab terhadap
NKRI dan sebagai salah satu pendiri NKRI. Maka dari itu, komitmen konstitusional dalam
organisasi Muhammadiyah. Muhammdiyah dinilai sebagai salah satu organisasi yang
memiliki dokumen keorganisasian, dasar-dasar dan pedoman organisasi yang paling
lengkap dan mendasar untuk dijadikan acuan yang sangat kuat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara?
2. Bagaimana Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI ?
3. Bagaimana Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI ?
4. Apa Bentuk/Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami khittah Muhammadiyah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Untuk mengetahui dan memahami Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri NKRI.
3. Untuk mengetahui dan memahami tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
4. Untuk mengetahui dan memahami bentuk/model peran kebangsaan Muhammadiyah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Secara etimologis, kata khittah berasal dari derivasi bahasa Arab yang berarti
rencana, jalan, langkah atau garis (Kamus Al-Munawwir, 1997). Sedangkan secara
terminologis yaitu suatu pikiran untuk melaksanakan perjuangan ideologi atau
keyakinan hidup.
Dari masa ke masa kepemimpinan Muhammadiyah, telah muncul atau lahir
beberapa Khittah. Khittah tersebut disusun dan dibuat berdasarkan perkembangan
zaman yang isinya berdasarkan tujuan Muhammadiyah dan mununjukkan situasi
ynag merujuk kepada situasi yang sedang terjadi saat itu. Umunya suatu Khittah
memiliki sifat pembinaan kepemimpinan dan bimbingan untuk berjuang bagi para
anggota Muhammadiyah.
Pada dasarnya khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang
merupakan aspek atau unsur dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga
mengandung arti sebagai pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman,
dan akan kemana arah perjuangan tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah
mempunyai arti yang penting karena merupakan sebuah landasan pemikiran bagi
setiap pemimpin dan yang menjadi anggota muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar
ma’ruf nahi mungkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek
kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah dunyawiyah yang
merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan
perseorangan maupun kolektif.
Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan
negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da’wah
amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak
zaman pergerakan hingga masa awal setelah kemerdekaan Indonesia.
Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-keagamaan (organisasi
kemasyarakatan) yang mengemban misi da’wah amar ma’ruf nahi mungkar

3
senantiasa bersikap aktif dan kontruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan
reformasi nasional yang sesuai dengan khittah (garis) perjuangan serta tidak akan
tinggal diam menghadapi kondisi-kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan negara.
Muhammadiyah senatiasa merasa terpanggil untuk berkiprah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan pada khittah perjuangan sebagai
berikut:
1. Muhammadiyah menyakini bahwa politik dalam kehiduapan bangsa dan negara
merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian yang
harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan
moral yang utama. Karena itu, diperlukan sikap dan moral yang positif dari
seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan politik untuk
tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Muhammadiyah menyakini bahwa negaradan usaha-usaha membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun
melalui pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang
mutlak diperlukan untuk membangun di mana nilai-nilai ilahiyah melandasi dan
tumbuh subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kebersamaan, keadilan,
perdamaian, ketertiban, dan keadaban untuk terwjudnya “baldatun thayyibatun
wa raabun ghafur”.
3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehiduoan berbangsa dan bernegara
melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna
terwujudnya masyarakat madani yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah
untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan hal-hal
yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan sebagai proses dan hasil
dari fungsi politik pemerintahan akan ditemouh melalui pendekatan-pendekatan
secara tepat dan bijaksana sesuai prinsip- prinsip perjuangan kelompok
kepentingan yang efektif dalam kehidupan Negara yang demokrastis.
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat
praktis atau berorientasi pada kekuasaan untuk dijalankan oleh partai-partai
politik dan lembaga-lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju
terciptanya system politik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-
cita luhur bangasa dan Negara. Dalam hal ini perjuangan politik yang dilakukan
oleh kekuatan-kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan
kepentingan rakyat dan tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi
4
semangat dasar dan tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan tahun 1945.
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari
da’wah amar ma’ruf nahi mungkar dengan jalan memengaruhi proses dan
kebijakan Negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur
bangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan
berfungsi sebagai wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan
nasional yang damai dan berkeadaban.
6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris
dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun. Muhmmadiyah
senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang perjuangan politik
dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar
demi tegaknya system politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban.
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan
untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani
masing-masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab
sebgai warga negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan
misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangasa dan Negara.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik
untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-
sungguh dengan mengedepankan tanggungjawab (amanah), akhlak mulia
(akhlak al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah).
Aktivitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memerjuangkan misi
persyarikatan dan melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar.
9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan manapun
berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan
bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang
lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban.

Sesungguhnya, dengan atau tanpa Khittah Muhammadiyah telah berada


pada jalur yang benar dan tepat, apabila semuanya dilakukan dengan terfokus,
optimal, sungguh-sungguh dan yang lebih penting adalah dengan mengerahkan
segala potensi dan terus berpegang teguh pada Alquran dan As sunnah. Ketika
sesuatu yang kecil dalam gerakan dakwah Muhammadiyah disatukan dengan

5
banyaknya tangan masyarakat Muhammadiyah dalam menyangga gerakan Islam
ini, Insya Allah akan melahirkan karya amaliah yang luar biasa.

B. Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI


Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat
dilihat dari lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam
di Indonesia sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang
dibentuk untuk membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan
sosial. Salah satu contoh dari organisasi kemuhammadiyahan ini yaitu terobosan baru
dalam bidang pendidikan dengan mengadopsi pendidikan berbasis Belanda namun
masih berdasarkan pada Islam yang pada saat itu masih dianggap asing bagi
masyarakat di Kahuman.
Selain itu kelahiran Muhammadiyah memberikan corak spirit dan cita-cita
untuk perkembangan zaman yang lebih baik sesuai dengan paham Islam yang
sesungguhnya. Adapun sesungguhnya tujuan dari gerakan Muhammadiyah ini yaitu
perjuangan untuk kesejahteraan bersama (masyarakat) berdasarkan pada tuntunan Al-
Qur’an dan As- Sunnah, hal inilah yang menjadikan Muhammadiyah menjadi salah
satu pendiri dari NKRI karena cita-cita Muhammadiyah dan Kebangsaan Indonesia ini
sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Seseorang atau sebuah organisasi yang ikut serta dalam membangun dan
mendirikan NKRI merupakan sebuah kesadaran diri ingin membangun bangsa ini
dengan mewujudkan masa depan bersama dalam sebuah negara yang besar.
Umat Islam Indonesia melalui partai-partai Islam telah terlibat aktif dalam
proses politik. Ini berati penerimaan pada demokrasi tidak lagi menjadi masalah alias
sudah final. Selama ini tokoh- tokoh Organisasi Islam seperti NU, Muhammadiyah,
Persis, dan lain- lain telah dapat bekerja sama dengan pemerintah. Ini menunjukan
bahwa demokrasi menjadi instrument politik bangsa ini untuk mewadahi aspiras-
aspirasi politik yang terus berkembang, dengan demokrasi memungkinkan terjadinya
kesepakatan- kesepakatan politik dicapai guna menjadi keberlanjutan bangsa ini alam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang memiliki ideologi yang
sama dengan cita-cita Indonesia, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan
strategi perjuangan untuk mewujudkan cita- cita Bangsa, salah satu Ideologi
Muhammadiyah yaitu ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan
6
menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara- cara, angan-angan, atau gambaran
dalam pikiran untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang
benar dan tepat berdasarkan tuntunan Al- Qur’an dan As-Sunnah, salah satu
ideologi ini sama halnya dengan tujuan / cita- cita bangsa yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyat Indonesia
yang berdasarkan pada tuntunan agama.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan visinya tentang masyarakat
ideal, namun Muhammadiyah tidak memiliki niat untuk mendirikan negara Islam
Indonesia.Muhammadiyah harus memegang teguh kerangka NKRI dalam konteks
nasionalisme karena beberapa alasan:
1. Muhammadiyah menginginkan kesejahteraan umat (maslahah ummah) sebagai
tujuan utama perjuangan politik Muhammadiyah sebagai partai politik.
2. Muhammadiyah sangat menyadari bahwa gerakan globalisasi mengandung
“agenda baru atau tersembunyi dari para pendukungnya, sehingga
Muhammadiyah harus membangun konsep negara demi kedaulatan negara,
bangsa dan wilayah, dan untuk membentengi negara dari intervensi negara lain
sebagai akibat dari ketidakadilan global.

C. Tanggung Jawab Muhammadiyah Terhadap NKRI


Sebagai bagian terbesar dari Negara Keatuan Republik Iondonesia (NKRI)
dan sebagai salah satu pendirinya, Muhammadiyah merasa punya tanggugjawab.
Bagi Muhammadiyah, penunaian tanggung jawab ini adalah refleksi keimanan dan
sekaligus komitmen kebangsaan. Dan komitmen ini telah dibuktikan oleh
Muhammadiyah dengan ikut andil dalam memajukan kebudayaan dan peradaban
pada bangsa ini.
Faktanya dalam segala aspek kehidupan, baik Kehidupan Beragama,
Berbangasa dan Bernegara, Muhammadiyah Telah hadir sebagai Agen Pembaharuan.
Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan
mendirikan sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh
Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan
kehidupan sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan
membuat amal-amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang
membutuhkan.
7
Munir Mughni dalam Muhammadiyah Pintu Gerbang Protestanisme
meungungkapkan bahwa kyai Ahmad Dahlan adalah sosok yang memiliki etika
populis yang sangat peduli pada nasib rakyat yang miskin dan menderita, kyai Ahmad
Dahlan membangun rumah sakit dan membuka sekolah-sekolah yang kesemuanya
untuk orang miskin. Dokter-dokter yang bekerja dirumah sakit tidak hanya berasal
dari pribumi sendiri namun juga dokter-dokter kebangsaan Belanda yang beragama
Katolik. Gerakan yang dilakukan kyai Ahmad Dahlan pada bidang sosial untuk
kemajuan Indonesia tanpa memandang ras, keturunan, bahkan agama apapun.
Dari ungkapan tersebut, dapat kita ketahui bahwa demi kemajuan dan
kedaulatan NKRI, Muhammadiyah melakukan dan membangun banyak infrastruktur
yang berguna untuk masryarakat. Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab
Muhammadiyah terhadap NKRI. Muhammmadiyah menjadi sebagai karakteristik
moral power yang selalu menjadi teladan, pelindung, pengayom dan penyelamat bagi
masa depan bangsa, negara, agama, dan umat manusia.

D. Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah


Bentuk atau model Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam
yang yang didalamnya berisikan tentang pembaharuan dalam bidang Keyakian dan
Kepribadian masyarakat tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut masyarakat
berdasarkan budaya bangsa.
Adapun peran dari model Muhammadiyah yaitu untuk merubah moral dan
karakter dari bangsa Indonesia yang beragam dengan pembinaan terhadap masyarakat.
Selain itu, peran Muhammadiyah dalam merubah bangsa Indonesia menjadi lebih
baik yaitu dengan dengan dibangunnya infrastruktur bagi kepentingan masyarakat
baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain dengan dibangunnya
sekolah- sekolah dan yayasan lainnya. Bentuk dan model Muhammadiyah pada
umumnya mengacu pada kesejahteraan bangsa sesuai dengan dasar-dasar atau
pedoman garis perjuangan Muhammadiyah yaitu menyebarkan dakwah amal ma’ruf
nahi munkar atau menyeruh pada kebaikan.
Adapun bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat
impersonal atau institusional, bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang
bersifat kelembagaan. Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui
organisasi. Organisasi Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi
(body of structure) yang didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma, dan strategi
8
perjuangan untuk mencapai tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Dalam kiprahnya, Muhammadiyah dituntut untuk meneguhkan dan
merevitalisasi gerakannya keseluruh lapangan kehidupan dengan melakukan
pembaharuan sehingga sesuai dengan Keyakinan dan Kepribadian sebagai pilar
kekuatan gerakan pencerahan peradaban diberbagai lingkungan kehidupan.
Sebagai organisasi Islam, tugas Muhammadiyah yaitu sebagai pelopor nilai-
nilai demokrasi Islam. Karena Islam dan demokrasi memiliki nilai-nilai yang sama
yaitu mengembangkan humanisme, pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab,
penegakan supermasi hukum, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.
Sebagai salah satu ormas Islam modernis terbesar di Indonesia tujuan dari
organisasi Muhammadiyah yaitu bukan hanya memurnikan ajaran-ajaran Islam
namun juga sebagai gerakan pembaharuan untuk kepentingan bangsa serta
memperkuat demokrasi untuk mewujudkan kepastian hukum dan kerukunan antar
umat beragama.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :
1. Khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek atau unsur
dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai
pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah
perjuangan tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting
karena merupakan sebuah landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan yang
menjadi anggota muhammadiyah.
2. Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari
lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di
Indonesia sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang
dibentuk untuk membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan
dan sosial.
3. Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan
mendirikan sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh
Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan
kehidupan sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan
membuat amal-amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang
membutuhkan.
4. Bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang- perorangan yang bersifat
kelembagaan. Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui
organisasi. Organisasi Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi
(body of structure) yang didalamnya terkandung nilai- nilai dasar, norma, dan
strategi perjuangan untuk mencapai tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah kita sebagai warga
Muhammadiyah hendaknya mengetahui dan memahami Khittah Muhammadiyah dalam

10
kehidupan berbangsa dan bernegara agar kita tidak menyimpang dari garis perjuangan
yang telah ditetapkan. Selain itu, kita juga harus mengetahui dan memahami
Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI dan memiliki sebuah
tanggungjawab terhadap NKRI serta memiliki bentuk / model peran kebangsaan dalam
Muhammadiyah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Akhsrullah. 2015. Khittah Perjuangan Muhammadiyah. Makassar: Pdf

Nashir, Haedar. 2015. Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah.

http://www.irmangusman.com/satu-abad-dan-peran-kebangsaan-muhammadiyah/

http://sutinatanpopo.blogspot.co.id/2015/05/khittah-muhammadiyah-dan-nkri-
makalah.html

12

Anda mungkin juga menyukai