20 Mar
kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :
pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan
dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu
departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan.
1.
Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan
tipe Departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe diatas, yang dikenal
segabai desain organisasi campuran (hybird design) atau sering juga disebutmixed
departementation. Sebagai contoh, suatu perusahaan industri besar mungkin
diorganisasi menurut wilayah pada tingkat horizontal pertama, dan tingkatantingkatan selanjutnya diorganisasi atas dasar produk, fungsi, peralatan dan waktu.
Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan
kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tie Departementasi yang paling
umum dan luas digunakan dalam merancang struktur organisasi. Departementasi
fungsional dapat dijumpai dalam semua tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam
suatu organisasi Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan perusahaan
beroperasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan utama Departementasi fungsional adalah berkaitan denan aspek-aspek
positif spesialisasi . secara teoritis, fungsionalisme akan mengingkatkan efisiensi
dan memungkinkan pemanfaatan karyawan dan peralatan paling ekonomis.
Departementasi produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi
fungsional menjadi semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen
dapat membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang,
memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau lini
produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada direktur
organisasi.
Departementasi wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang
tersebar, maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan
pemasaran yang beroperasi dibanyak daerah dalam suatu negara sering dibagi
menjadi kelompok-kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (Area
Manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan.
Kebaikan-kebaikan antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan
kemungkinan kualitas lebih baik, koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena
ada pemusatan kegiatan, beban manajemen pusat menjadi lebih ringan, karena ada
pendelegasian wewenang; dan pertanggung jawaban lebih jelas. Sedangkan
kelemahan-kelemahanya antara lain: kepentingan seluruh organisasi kurang
diperhatikan, karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan
biaya operasional organisasi, karena cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi
sumber daya dan peralatan; dan mem persulit alokasi sumber daya dan konsistensi
kebijaksanaan.
4.
Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang
ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur
organisasi.
b. Tiga Dimensi Struktur Organisasi
1.KOMPLEKSITAS
Kompleksitas adalah Kompleksitas merujuk pada tingkatan diferensiasi yang
ada di dalam sebuah organisasi. , mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang
ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat
pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh
mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
3 BENTUK DIFERENSIASI :
Diferensiasi Horisontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan
dan tingkat pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada
dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang istimewa,
semakin kompleks pula organisasi tersebut.
Diferensiasi Vertikal, merujuk pada kedalaman struktur. Makin banyak tingkatan
yang terdapat diantara top management dan tingkat hirarki yang paling rendah,
makin besar pula terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit
mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar
bagi top manajer untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
Diferensiasi Spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan
personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi dapat dilihat
sebagai perluasan dari dimensi horizontal dan vertical, artinya adalah mungkin untuk
memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup
penyebaran jumlah dan jarak.
2.FORMALISASI
Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan
dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk
pada tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika
sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya
mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana
mengerjakannya dan bagaimana harus melakukannya.Dengan demikian formalisasi
adalah suatu ukuran tentang standarisasi.Formalisasi akan diukur dengan
menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual mengenai kebijakan
dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya, melihat kembali uraian
pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika kita berbicara mengenai formalisasi
maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi.
3.SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang
tinggi menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang
rendah
menunjukkan
sentralisasi
yang
rendah
atau
yang
disebut
Desentralisasi. Dalam Sentralisasi harus memperhatikan Sentralisasi hanya
memperhatikan struktur formal dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
Hanya memperhatikan struktur formal.
Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat
rendah.
Keuntungan desentralisasi :
setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
Keputusan komprehensif yang akan diambil.
Penghematan dan lebih efektif
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui
perasaan takut dan sanksi.
Proses
kepemimpinan
mencakup
persepsi
tentang
keyakinan
dan
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan
dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
b. Faktor eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa
adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu
terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan
organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor
ekonomi dan peraturan pemerintah.
Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu:
1. Politik
2. Hukum
3. Kebudayaan
4. Teknologi
5. Sumberdaya alam
6. Demografi
7. Sosiologi
Metode Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Manajer senantiasa harus mengintisipasi perubahan dalam lingkungan yang akan
mensyaratkan penyesuaian penyesuaian disain organisasi di waktu yang akan
datang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat di sebabkan oleh
kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Berbagai kekuatan eksternal dapat
menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan operasinya.
Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik,
terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta
memecahkan masalah-masalah (seperti kurangnya kerja sama/koperasi,
desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya)
yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.(Edi Wibowo,2010)
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi organisasi
itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi
terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan
melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya
manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya
organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan
keputusan yang efektif dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua tujuan
akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan
anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai berikut:
a. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
b. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam
kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem
under the rug.
c. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
1.
2.
3.
4.
5.
Tahap 4 : mengembangkan
pencapaiantujuan
rencana
atau
serangkaian
kegiatan
untuk
Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya
sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja
jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau
tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
4 keputusan manajerial sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi
:Pembagian kerja, Pendelegasian kewenangan (delegation of authority), Pembagian
Departemen, Rentang Kendali. Tiga Dimensi Struktur Organisasi: kompleksitas,
formalisasi,
sentralisasi
vs
desentralisasi. Hambatan
sentralisasi : Hanya
memperhatikan struktur formal, memperhatikan kebebasan dalam pengambilan
keputusan, konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat, kontrol dari top
manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap
jumlah informasi , dapat menanggapi perubahan dengan cepat, memberi masukan
lebih rinci bagi pengambil keputusan, memotivasi pegawai untuk memberi
kesempatan dlm pengambilan keputusan, memberi peluang pelatihan bagi manajer
tingkat rendah. Keuntungan sentralisasi : Keputusan komprehensif yang akan
diambil, penghematan dan lebih efektif .
Berikut keuntungan yang diperoleh dengan adanya spesialisasi pekerjaan, antara lain :
Apabila suatu pekerjaan terdiri atas sedikit tugas, managemen mudah memberikan pelatihan
pengganti bagi bawahan yang diberhentikan atau dimutasikan, karena aktivitas pelatihan
yang minimum memerlukan alokasi biaya pelatihan yang rendah.
Seorang bawahan dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas jika pekerjaan atau tugas
yang diberikan jumlahnya sedikit, sehingga akan menghasilkan keluaran atau hasil yang
memuaskan.
Pilar Pertama
: Division of Work (Pembagian Kerja)
Division of Work adalah dimana sebuah pekerjaan yang sedianya bersifat umum atau
keseluruhan dibagi menjadi beberapa bagian spesifik yang selanjutnya bisa dikerjakan oleh
orang orang yang ahli di bidangnya.
Contohnya saat suatu organisasi akan menyelenggarakan sebuah event pensi.
Pengerjaan event ini akan dibagi menjadi yang lebih spesifik, misal bagian lighting,
panggung, mengurus pengisi acara, merancang rundown, membuat backdrop, mengurus
ticketing, yang menghandle sponsor, stand dan lain sebagainya.
2. Pilar Kedua
: Departmentalization (Pengelompokan Kerja)
Departmentalization adalah pengelompokan beberapa kerja yang sebelumnya sudah
dibuat spesifik yang merupakan satu bidang kerja.
Contohnya yang mengurus lighting dan panggung adalah Sie. Perlengkapan, untuk
masalah pengisi acara dan rundown adalah Sie. Acara, backdrop dan ticketing ditangani Sie.
PupDek dan seterusnya.
3. Pilar Ketiga
: Hierarchy (Relasi)
Hierarchy adalah hubungan antar bidang dalam suatu organisasi untuk melaksanakan
suatu kegiatan kerja. Termasuk kepada sesama bidang (horizontal) ataupun kepada
pemimpin/yang dipimpin (vertikal).
Contohnya adalah Sie. Acara yang dalam bekerjanya pasti berhubungan dengan
publikasi dekorasi, perlengkapan, juga dengan yang lainnya.
4. Pilar Keempat
: Coordination (Koordinasi)
Coordination adalah hubungan antar bidang dalam suatu organisasi untuk dapat
bekerja sama demi tercapainya suatu kerja/tujuan. Termasuk kepada sesama bidang
(horizontal) ataupun kepada pemimpin/yang dipimpin (vertikal).
Contohnya, setiap bidang/Sie. harus berkoordinasi satu sama lain agar apa yang
dikerjakan oleh suatu organisasi berjalan lancar dan searah. (Lig)