3 Keterampilan Manajemen yang harus dimiliki oleh Manajer – Manajer merupakan pelaku
Manajemen yang memiliki berbagai peranan dalam organisasi atau perusahaannya. Dalam
melaksanakan peranan dan fungsinya, Manajer-manajer tersebut diwajibkan untuk memiliki
beberapa keterampilan yang dapat mendukung kelancaran aktivitasnya. Keterampilan manajer
tersebut pada umumnya disebut dengan Keterampilan Manajemen atau Management Skills.
Sederhananya, yang dimaksud dengan Keterampilan Manajemen adalah pengetahuan dan
kemampuan individu seorang manajer untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan tugas
tertentu dan juga dalam menjalankan fungsi manajemennya.
Baca juga : Pengertian Manajemen dan 4 Fungsi Dasar Manajemen.
Menurut Robert L. Katz, seorang Manajer yang sukses wajib memiliki 3 Keterampilan Manajemen
Dasar yaitu Keterampilan Konseptual, Keterampilan berhubungan dengan orang lain dan
Keterampilan Teknis. Menurutnya, Ketiga Keterampilan Manajemen tersebut diperlukan untuk dapat
menerapkan 4 fungsi dasar dalam manajemen. Berdasarkan teori Robert L. Katz tentang
Keterampilan Manajemen ini, Keterampilan Teknik lebih penting bagi Manajer yang berada di
tingkatan Manajemen yang lebih rendah dan Keterampilan Konseptual lebih signifikan dibutuhkan
oleh Manajemen Tingkat Tinggi atau Manajemen Puncak. Sedangkan Keterampilan berhubungan
dengan orang lain atau Humanity Skills dianggap sama pentingnya bagi semua tingkatan
manajemen.
Baca juga : 3 Tingkatan Manajemen dan Fungsi-fungsinya.
Keterampilan Konseptual ini sangat penting bagi Manajement Tingkat Tinggi (Top Management)
namun kurang penting bagi manajemen tingkat menengah dan tidak diharuskan untuk manajemen
tingkat pertama. Keterampilan Konseptual ini juga sering disebut dengan Keterampilan Analisis
(Analytical Skill) ataupun Keterampilan Perseptual (Perceptual Skill).
Komunikasi juga merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam Keterampilan ini. Komunikasi
yang baik dan efektif akan memberikan dampak positif terhadap karir manajer yang bersangkutan
dan juga dalam pencapain tujuan organisasi. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
atau Humanity Skill ini penting bagi semua tingkatan manajemen di suatu organisasi atau
perusahaan. Keterampilan ini juga disebut sebagai Keterampilan Interpersonal (Antarpribadi)
atau Human Skill (keterampilan kemanusiaan).
Kesimpulan
Dapat dikatakan bahwa semua keterampilan yang diperlukan oleh manajer dalam menjalankan
fungsi manajemen sudah dirangkum dalam tiga keterampilan manajemen dasar ini. Contohnya
seperti Keterampilan Pengendalian atau Controlling Skill, seorang manajer dapat mengendalikan
karyawannya melalui keterampilan manajerial dasar yang dimilikinya yaitu keterampilan
berhubungan dengan orang lain (Humanity Skill) yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kita ambil contoh keterampilan lainnya seperti Keterampilan mengambil keputusan atau Decision
Skills, sebuah keputusan akan diambil dengan tepat apabila seorang manajer memiliki keterampilan
konseptual. Untuk keputusan yang berkaitan dengan teknis pekerjaan, seorang manajer akan
mengambil keputusan yang tepat apabila manajer tersebut memiliki keterampilan teknis.
Menurut Jones and George (2003:331) mengenai pengertian pengendalian (controlling) ini,
Pengendalian adalah proses dimana para manajer memantau dan mengatur bagaimana sebuah
organisasi dan segenap anggotanya menjalankan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien dan efektif. Dalam pengendalian, para manajer memantau dan mengevaluasi
apakah strategi dan struktur organisasi bekerja seperti yang dikehendaki, bagaimana hal-hal tersebut
dapat ditingkatkan dan bagaimana harus diubah jika tidak bekerja.
Fungsi Pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis organisasi baik yang berupa
komersial maupun yang non-komersial dan dilakukan di semua tingkatan manajemen yaitu
manajemen puncak, manajemen tingkat menengah maupun manajemen tingkat bawah. Fungsi
Pengendalian akan membandingkan kinerja aktual organisasi dengan standar yang ditentukan,
menemukan penyimpangan dan upaya untuk mengambil tindakan korektif. Dalam fungsi
pengendalian ini juga membantu merumuskan perencanaan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, Fungsi pengendalian akan membantu dalam membawa siklus manajemen kembali ke
perencanaan.
Baca juga : Pengertian Perencanaan (Planning) dan Jenis-jenis Perencanaan.
Pada umumnya, Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Tangible dan Intangible.
Tangible (terukur atau nyata) – Tangible adalah standar yang dapat diukur dan nyata.
Biasanya disebut juga dengan Standar yang terukur (Measurable Standards). Standar
Terukur yang ditentukan oleh Manajemen dapat berupa Standar waktu yang harus dicapai
(Time), standar biaya (Cost), standar penjualan (Sales), standar pangsa pasar (Market
Share), standar produktivitas (Productivity) hingga laba yang harus dicapai (Profit).
Intangible (Tidak Terukur atau tidak berwujud) – Intangible adalah standar yang tidak
dapat diukur secara moneter ataupun angka. Standar Intangible ini lebih sulit diukur jika
dibandingkan dengan standar tangible. Contohnya Standar Intangible seperti sikap dan
tingkah laku seorang karyawan, penyimpangan pekerjaan seorang karyawan, kreativitas
karyawan ataupun kesetiaan pelanggan.
Pekerjaan Pengendalian Manajemen ini akan menjadi lebih mudah dengan adanya penetapan
standar ini. Hal ini dikarenakan pengendalian manajemen dilakukan berdasarkan standar yang
ditetapkan oleh manajemen itu sendiri.
Manajer juga harus mengetahui dan membedakan yang mana merupakan penyimpangan minor
(kecil) yang dapat diabaikan terlebih dahulu dan yang mana merupakan penyimpangan utama yang
harus segera mengambil tindakan yang serius. Sebagai contoh, jika biaya alat-alat tulis terjadi
kenaikan dari target 5% menjadi aktual 8% maka penyimpangan tersebut dapat dikategorikan
sebagai penyimpangan minor (kecil). Namun disisi lain, jika tingkat cacat produksi bulanan
meningkatkan terus menerus maka dapat dikategorikan sebagai penyimpangan besar yang harus
segera diambil tindakan perbaikannya. Setelah mengetahui penyimpangan yang terjadi, seorang
manajer harus segera mencari penyebab terjadinya penyimpangan tersebut.
Contohnya, target tingkat kecacatan (reject rate) produk di produksi yang dapat diterima adalah 2%,
namun pada aktualnya tingkat kecacatan produk di produksi adalah 5%. Tingkat kecacatan tersebut
telah melampaui batas yang dapat diterima sehingga diperlukan penyelidikan terhadap
penyimpangan tersebut. Setelah diselidiki, ternyata yang menyebabkan tingginya tingkat kecacatan
produk ini adalah adanya pengaturan mesin yang salah. Dengan diketahuinya penyebab terjadinya
penyimpangan tersebut, maka kita harus mengambil tindakan perbaikan yaitu mengatur kembali
mesin tersebut ke pengaturan yang benar dan memberikan indikasi di mesin supaya tidak terjadi
pengaturan yang salah lagi di kemudian hari.
Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan merupakan bagian penting dalam analisis jabatan.
Informasi yang jelas dan akurat dapat membantu organisasi dan pekerja untuk mengatasi berbagai
tantangan pada saat calon pekerja tersebut resmi menjadi karyawan pada perusahaan yang
bersangkutan.
Deskripsi Pekerjaan atau Deskripsi Jabatan ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu Deskripsi Umum Jabatan dan Deskripsi Spefisik Jabatan. Deskripsi umum jabatan adalah
deskripsi jabatan yang digunakan oleh organisasi untuk menemukan informasi dasar tentang
pekerjaan atau jabatan tertentu. Meskipun mencakup tugas yang harus dilakukan oleh pekerja,
namun dalam deskripsi umum jabatan ini tidak mengandung sub-tugas, standar kinerja dan dasar
untuk mengevaluasi suatu pekerjaan serta tidak menentukan paket kompensasinya.
Jenis yang kedua pada Deskripsi Jabatan ini adalah Deskripsi Spesifik Jabatan. Deskripsi Spesifik
Jabatan ini memberikan informasi yang detail terhadap apa yang menjadi tanggung jawab jabatan
tersebut. Deskripsi spesifik jabatan juga mencakup tugas utama, sub-tugas, fungsi inti serta rincian
pada setiap pekerjaannya. Deskripsi spesifik jabatan ini merinci semua pekerjaan yang harus
dilakukan oleh karyawan dan cara untuk melakukan pekerjaan tersebut serta standar kinerja yang
diinginkan.
Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan merupakan dua bagian integral dari Analysis Jabatan.
Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan ini mendefinisikan sebuah pekerjaan secara lengkap
serta menuntun pelamar dan tim rekrut untuk menjalani semua proses rekrutmen dan seleksi
sehingga perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang tepat untuk melakukan pekerjaan atau
mengisi jabatan yang dibutuhkan.
Baca juga : Pengertian Rekrutmen (Recruitment) dan sumber-sumber Rekrutmen.